SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Arifa Ulia Bahri
131301053
Riyan Kurnia Aswari
121301060
Azrah S
131301017
Elfira Deviyanti
131301041
Khalishah fitri
131301049
Profil sekolah
1. Nama Sekolah : MAN 2 Model Medan
2. Alamat Sekolah : Jalan Willem Iskandar No. 7A
Pancing
3. Uang Sekolah : Unggulan : Rp. 300.000.00,-
Reguler : Rp. 90.000.00,-
Nama kelas : XI IPS 1
Pelajaran : EKONOMI (akuntansi)
Jumlah murid :40 ORANG (siswa hadir 38 orang)
: laki-laki 35 orang
: perempuan 15 orang
Nama guru : Asmita, S.Pd
Lama observasi di kelas : 1 jam pelajaran 60 menit
Tanggal observasi : Senin, 7 april 2014
Waktu observasi : pukul 09.00- 11.30 WIB
Proses dinamika
selama belajar
•Dinamika bersifat aktif namun kurang kondusif
•Sorot mata guru memperlihatkan kepedulian
terhadap pembelajaran siswa
•Metode yang digunakan menggunakan metode SCL
•Jarak kedekatan antara guru dengan murid sangat
erat
Pada pukul 09:35 Setelah
menjelaskan pelajaran guru memberi
instruksi kepada para murid untuk
melanjutkan pelajaran dengan
mempraktekkan yang sebelumnya sudah
diterangkan. Disini terlihat bahwa
metode pengajaran guru lebih kepada
SCL (student center learning).
Ketika memberi instruksi guru
pun mendekat kepada para murid
untuk bertanya secara personal
tentang pemahaman pelajaran yang
diterima murid. Dari gesture jarak
pembicaraan guru terlihat peduli
dan dekat dengan para murid
ketika membantu pemahaman para
murid. Dan gesture lainnya dari
para murid sangat peduli yaitu
dengan para murid memajukan
badan kedepan sambil mendengar
secara seksama ketika guru
menjelaskan. Selanjutnya pada
pukul 09:45 guru kembali
melanjutkan pelajaran dan kondisi
yang terlihat tidak kondusif dengan
dinamika yang terbilang aktif dan
kurang kondusif.
-2 buah whiteboard.
-2 buah papan mading yang terletak didepan
kelas
-2 buah kipas angin yang digantung kiri kanan dinding
-sebuah kaca rias.
-Sebuah meja guru dan kursi
-20 meja siswa dan 40 kursi siswa.
-alat kebersihan kelas seperti :2 buah sapu
lantai dan sebuah kain pengepel
-Sebuah dipenser
-gambar presiden dan wakil presiden RI,
gambar burung garuda, dan juga beberapa
pahlawan kemerdekaan
-Vas bunga di meja guru dan bunga gantung di
antara 2 whiteboard
- Ruangan kelas bergaris vertikal dengan warna selang-
seling ungu putih
Sesuai dengan observasi kami pada kelas XI-IPS,
maka tata letak ruangan yang digunakan yaitu:
Gaya auditorium, dimana semua murid duduk
menghadap guru. Penataan ini membatasi kontak
murid tatap muka dan guru bergerak ke mana saja.
Dan gaya ini sering dipakai ketika guru mengajar
ataupun seseorang memberi presentasi di kelas.
SETTING LOKASI SEKOLAH
1. RUANGAN BELAJAR
Kelas X, XI, dan XII, masing-masing terdiri dari:
6 kelas IPA: IPA 1 dan IPA 2 menjadi kelas Unggulan
2 kelas IPS
1 kelas Bahasa
2 kelas Ilmu Agama
2. LABORATORIUM
LAB. KIMIA
LAB. BIOLOGI
LAB. FISIKA
LAB. KOMPUTER
LAB. BAHASA
LAB. AGAMA
LAB. KETERAMPILAN
3. PERPUSTAKAAN
4. RUANG BP/BK
5. RUANG UKS
6. MUSHALLAH
7. ASRAMA PUTRA/PUTRI
8. AULA PERTEMUAN
9. LAPANGAN UPACARA
10. LAPANGAN OLAHRAGA
11. LAPANGAN PARKIR
TEORI BELAJAR
Pembelajaran (learning) merupakan pengaruh yang relatif permanen atas
perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir yang diperoleh melalui
pengalaman. Behaviorisme merupakan pandangan yang menyatakan bahwa
perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan
proses mental. Pendekatan behavioral untuk pembelajaran ini terbagi menjadi
dua, yaitu : Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning) dan Pengkondisian
Operan (Operant Conditioning). Pengkondisian klasik dan operan menekankan
pada pembelajaran asosiatif (associative learning).
Pengkondisian klasik itu sendiri merupakan bentuk
pembelajaran asosiatif di mana stimulus netral
diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan
memunculkan kemampuan untuk mengeluarkan
respons yang serupa, sedangkan pengkondisian operan
merupakan bentuk pembelajaran di mana konsekuensi-
konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan
pada kemungkinan perilaku yang akan diulangi
Di dalam kelas terlihat praktek pembelajaran asosiatif ini. Pertama-tama saat
akan menerangkan pelajaran di papan tulis, guru memberikan stimulus berupa
kata-kata “perhatikan!” dan murid pun mulai mendengarkan guru. Kemudian
kondisi kedua guru mengatakan “perhatikan” sambil berjalan mengambil spidol
dan murid-murid pun memperhatikan guru. Kejadian ini beberapa kali berulang,
hingga akhirnya ketika guru mulai berjalan dan mengambil spidol, tanpa
mengucapkan kata “perhatikan”, murid sudah mengerti bahwa guru akan
menerangkan sesuatu dan mulai memperhatikannya. (classical conditioning)
Ketika guru menginstruksikan untuk mempraktekkan
yang sudah di terangkan, ada murid yang kemudian
mengerjakan dengan antusias dan menyelesaikannya.
Guru pun memuji tugasnya dan murid itu semakin
semangat mengerjakan tugas berikutnya. Sebaliknya
ketika ada murid yang bermalas-malasan, guru
menegurnya, dan murid itu pun mulai mengerjakan
tugasnya. (operant conditioning)
Teori Kognitif Sosial (social cognitive theory) menyatakan bahwa
faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran
penting dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang berkontribusi
pada teori kognitif sosial ini merupakan pembelajaran observasional.
Pembelajaran Observasional disebut juga disebut imitasi atau modelling,
adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan
meniru perilaku orang lain.
Ketika seorang murid rajin dan pintar mendapat sanjungan dari giri, kemudian
murid lain menjadikannya sebagai model yang kemudian di contoh perilakunya
agar kemudian bisa menjadi seperti murid pintar tersebut dan mendapat
sanjungan dari guru. Guru juga bisa menjadi model bagi murid.
KESIMPULAN
•Mulai dari berbicara gesture dilihat dari sorot mata yang tajam dan mendalam
kepada para murid guna membantu para murid dapat belajar secara optimal.
•Dari interaksi dinamika yang di dalam kelas, terlihat bersifat aktif dinamika adi
dalam kelas walaupun kurang kondusif
•Evaluasi dari segi kedekatan antara guru dengan murid bersifat jarak yang
personal
•Metode yang digunakan dengan SCL
•Waktu pertukaran pelajaran mematok waktu dengan waktu standar yaitu 45
menit
• Ruangan kelas sudah lengkap dan nyaman walaupun ada kekurangan beberapa
barang yang kemudian menjadi kendala dalam pembelajaran,seperti penggaris .
• Sarana dan prasarana sekolah sudah memadai. Walaupun ada beberapa ruangan
yang tidak terlalu maksimal penggunaannya.
• setting lokasi sekolah juga sudah cukup nyaman dan mendukung proses
pembelajaran.
DOKUMENTASI
Presentation1
Presentation1
Presentation1
Presentation1

More Related Content

What's hot (12)

Laporan observasi sekolah kelompok 12
Laporan observasi sekolah kelompok 12Laporan observasi sekolah kelompok 12
Laporan observasi sekolah kelompok 12
 
Observasi sekolah kelompok 6
Observasi sekolah kelompok 6Observasi sekolah kelompok 6
Observasi sekolah kelompok 6
 
Laporan observasi pddk
Laporan observasi pddkLaporan observasi pddk
Laporan observasi pddk
 
Laporan hasil observasi pembelajaran
Laporan hasil observasi pembelajaranLaporan hasil observasi pembelajaran
Laporan hasil observasi pembelajaran
 
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
PENERAPAN KOMBINASI ANTARA TEKNIK RELAKSASI DAN SELF-INSTRUCTION UNTUK MENGUR...
 
Laporan observasi
Laporan observasiLaporan observasi
Laporan observasi
 
My case
My caseMy case
My case
 
Contoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswaContoh buku catatan perkembangan siswa
Contoh buku catatan perkembangan siswa
 
Masalah pelajar bising
Masalah pelajar bisingMasalah pelajar bising
Masalah pelajar bising
 
Kelompok 15 pddk observasi
Kelompok 15 pddk observasiKelompok 15 pddk observasi
Kelompok 15 pddk observasi
 
Klp 10 pengamatan video
Klp 10 pengamatan videoKlp 10 pengamatan video
Klp 10 pengamatan video
 
Psikologi Pendidikan (observasi)
Psikologi Pendidikan (observasi)Psikologi Pendidikan (observasi)
Psikologi Pendidikan (observasi)
 

Similar to Presentation1

Slide obseravasi pendidikan l
Slide obseravasi pendidikan lSlide obseravasi pendidikan l
Slide obseravasi pendidikan l
yusuflbs12
 
Slide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikanSlide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikan
yusuflbs12
 
Slide Observasi Psikolgi Pendidikan
Slide Observasi Psikolgi PendidikanSlide Observasi Psikolgi Pendidikan
Slide Observasi Psikolgi Pendidikan
eprida
 
Slide Obseravasi Pendidikan
Slide Obseravasi PendidikanSlide Obseravasi Pendidikan
Slide Obseravasi Pendidikan
ciivana
 
Slide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikanSlide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikan
kikiregar
 
Slide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikanSlide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikan
Labellaela
 
Kelompok 15 pendidikan observasi
Kelompok 15 pendidikan observasiKelompok 15 pendidikan observasi
Kelompok 15 pendidikan observasi
niesyahrp
 
Kelompok 15 pddk observasi
Kelompok 15 pddk observasiKelompok 15 pddk observasi
Kelompok 15 pddk observasi
niesyahrp
 
laporan Kelompok 15 pddk observasi
laporan Kelompok 15 pddk observasilaporan Kelompok 15 pddk observasi
laporan Kelompok 15 pddk observasi
13059mu
 
Kelompok 15 pendidikan observasi
Kelompok 15 pendidikan observasiKelompok 15 pendidikan observasi
Kelompok 15 pendidikan observasi
niesyahrp
 
Kelompok 15 pddk observasi
Kelompok 15 pddk observasiKelompok 15 pddk observasi
Kelompok 15 pddk observasi
anggreiniade
 
Laporan observasi pddk 13-066.rinie.in
Laporan observasi pddk 13-066.rinie.inLaporan observasi pddk 13-066.rinie.in
Laporan observasi pddk 13-066.rinie.in
rinieindira
 
Laporan Observasi PDDK
Laporan Observasi PDDKLaporan Observasi PDDK
Laporan Observasi PDDK
Febby13102
 
Kelompok 14
Kelompok 14Kelompok 14
Kelompok 14
BSSCOsh
 
Laporan observasi kelompok 1
Laporan observasi kelompok 1Laporan observasi kelompok 1
Laporan observasi kelompok 1
lelyfebrina
 

Similar to Presentation1 (20)

Slide obseravasi pendidikan l
Slide obseravasi pendidikan lSlide obseravasi pendidikan l
Slide obseravasi pendidikan l
 
Slide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikanSlide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikan
 
Slide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikanSlide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikan
 
Slide Observasi Psikolgi Pendidikan
Slide Observasi Psikolgi PendidikanSlide Observasi Psikolgi Pendidikan
Slide Observasi Psikolgi Pendidikan
 
Slide Presentasi Kelompok 8 Psipddk3sks (NIM Genap)
Slide Presentasi Kelompok 8 Psipddk3sks (NIM Genap)Slide Presentasi Kelompok 8 Psipddk3sks (NIM Genap)
Slide Presentasi Kelompok 8 Psipddk3sks (NIM Genap)
 
Kelompok 8 pddk
Kelompok 8 pddkKelompok 8 pddk
Kelompok 8 pddk
 
Kelompok 14 Psikologi Pendidikan 2014
Kelompok 14 Psikologi Pendidikan 2014Kelompok 14 Psikologi Pendidikan 2014
Kelompok 14 Psikologi Pendidikan 2014
 
Slide Obseravasi Pendidikan
Slide Obseravasi PendidikanSlide Obseravasi Pendidikan
Slide Obseravasi Pendidikan
 
Slide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikanSlide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikan
 
Slide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikanSlide obseravasi pendidikan
Slide obseravasi pendidikan
 
Kelompok 15 pendidikan observasi
Kelompok 15 pendidikan observasiKelompok 15 pendidikan observasi
Kelompok 15 pendidikan observasi
 
Kelompok 15 pddk observasi
Kelompok 15 pddk observasiKelompok 15 pddk observasi
Kelompok 15 pddk observasi
 
laporan Kelompok 15 pddk observasi
laporan Kelompok 15 pddk observasilaporan Kelompok 15 pddk observasi
laporan Kelompok 15 pddk observasi
 
Kelompok 15 pendidikan observasi
Kelompok 15 pendidikan observasiKelompok 15 pendidikan observasi
Kelompok 15 pendidikan observasi
 
Kelompok 15 pddk observasi
Kelompok 15 pddk observasiKelompok 15 pddk observasi
Kelompok 15 pddk observasi
 
Laporan observasi pddk 13-066.rinie.in
Laporan observasi pddk 13-066.rinie.inLaporan observasi pddk 13-066.rinie.in
Laporan observasi pddk 13-066.rinie.in
 
Laporan Observasi PDDK
Laporan Observasi PDDKLaporan Observasi PDDK
Laporan Observasi PDDK
 
Laporan observasi kelompok 1
Laporan observasi kelompok 1Laporan observasi kelompok 1
Laporan observasi kelompok 1
 
Kelompok 14
Kelompok 14Kelompok 14
Kelompok 14
 
Laporan observasi kelompok 1
Laporan observasi kelompok 1Laporan observasi kelompok 1
Laporan observasi kelompok 1
 

Recently uploaded

MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
randikaakbar11
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 

Recently uploaded (20)

Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptxMATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
MATERI Projek Kreatif Kewirausahaan kelas XI SMK.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 3.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 2.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA (PPKN) KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Presentation1

  • 1.
  • 2. Arifa Ulia Bahri 131301053 Riyan Kurnia Aswari 121301060 Azrah S 131301017 Elfira Deviyanti 131301041 Khalishah fitri 131301049
  • 3. Profil sekolah 1. Nama Sekolah : MAN 2 Model Medan 2. Alamat Sekolah : Jalan Willem Iskandar No. 7A Pancing 3. Uang Sekolah : Unggulan : Rp. 300.000.00,- Reguler : Rp. 90.000.00,-
  • 4. Nama kelas : XI IPS 1 Pelajaran : EKONOMI (akuntansi) Jumlah murid :40 ORANG (siswa hadir 38 orang) : laki-laki 35 orang : perempuan 15 orang Nama guru : Asmita, S.Pd Lama observasi di kelas : 1 jam pelajaran 60 menit Tanggal observasi : Senin, 7 april 2014 Waktu observasi : pukul 09.00- 11.30 WIB
  • 6. •Dinamika bersifat aktif namun kurang kondusif •Sorot mata guru memperlihatkan kepedulian terhadap pembelajaran siswa •Metode yang digunakan menggunakan metode SCL •Jarak kedekatan antara guru dengan murid sangat erat
  • 7.
  • 8. Pada pukul 09:35 Setelah menjelaskan pelajaran guru memberi instruksi kepada para murid untuk melanjutkan pelajaran dengan mempraktekkan yang sebelumnya sudah diterangkan. Disini terlihat bahwa metode pengajaran guru lebih kepada SCL (student center learning).
  • 9. Ketika memberi instruksi guru pun mendekat kepada para murid untuk bertanya secara personal tentang pemahaman pelajaran yang diterima murid. Dari gesture jarak pembicaraan guru terlihat peduli dan dekat dengan para murid ketika membantu pemahaman para murid. Dan gesture lainnya dari para murid sangat peduli yaitu dengan para murid memajukan badan kedepan sambil mendengar secara seksama ketika guru menjelaskan. Selanjutnya pada pukul 09:45 guru kembali melanjutkan pelajaran dan kondisi yang terlihat tidak kondusif dengan dinamika yang terbilang aktif dan kurang kondusif.
  • 10. -2 buah whiteboard. -2 buah papan mading yang terletak didepan kelas -2 buah kipas angin yang digantung kiri kanan dinding -sebuah kaca rias. -Sebuah meja guru dan kursi -20 meja siswa dan 40 kursi siswa. -alat kebersihan kelas seperti :2 buah sapu lantai dan sebuah kain pengepel -Sebuah dipenser -gambar presiden dan wakil presiden RI, gambar burung garuda, dan juga beberapa pahlawan kemerdekaan -Vas bunga di meja guru dan bunga gantung di antara 2 whiteboard - Ruangan kelas bergaris vertikal dengan warna selang- seling ungu putih
  • 11. Sesuai dengan observasi kami pada kelas XI-IPS, maka tata letak ruangan yang digunakan yaitu: Gaya auditorium, dimana semua murid duduk menghadap guru. Penataan ini membatasi kontak murid tatap muka dan guru bergerak ke mana saja. Dan gaya ini sering dipakai ketika guru mengajar ataupun seseorang memberi presentasi di kelas.
  • 12. SETTING LOKASI SEKOLAH 1. RUANGAN BELAJAR Kelas X, XI, dan XII, masing-masing terdiri dari: 6 kelas IPA: IPA 1 dan IPA 2 menjadi kelas Unggulan 2 kelas IPS 1 kelas Bahasa 2 kelas Ilmu Agama
  • 13. 2. LABORATORIUM LAB. KIMIA LAB. BIOLOGI LAB. FISIKA
  • 14. LAB. KOMPUTER LAB. BAHASA LAB. AGAMA LAB. KETERAMPILAN
  • 15. 3. PERPUSTAKAAN 4. RUANG BP/BK 5. RUANG UKS 6. MUSHALLAH 7. ASRAMA PUTRA/PUTRI 8. AULA PERTEMUAN 9. LAPANGAN UPACARA 10. LAPANGAN OLAHRAGA 11. LAPANGAN PARKIR
  • 16. TEORI BELAJAR Pembelajaran (learning) merupakan pengaruh yang relatif permanen atas perilaku, pengetahuan, dan keterampilan berpikir yang diperoleh melalui pengalaman. Behaviorisme merupakan pandangan yang menyatakan bahwa perilaku harus dijelaskan melalui pengalaman yang dapat diamati, bukan dengan proses mental. Pendekatan behavioral untuk pembelajaran ini terbagi menjadi dua, yaitu : Pengkondisian Klasik (Classical Conditioning) dan Pengkondisian Operan (Operant Conditioning). Pengkondisian klasik dan operan menekankan pada pembelajaran asosiatif (associative learning). Pengkondisian klasik itu sendiri merupakan bentuk pembelajaran asosiatif di mana stimulus netral diasosiasikan dengan stimulus yang bermakna dan memunculkan kemampuan untuk mengeluarkan respons yang serupa, sedangkan pengkondisian operan merupakan bentuk pembelajaran di mana konsekuensi- konsekuensi dari perilaku menghasilkan perubahan pada kemungkinan perilaku yang akan diulangi
  • 17. Di dalam kelas terlihat praktek pembelajaran asosiatif ini. Pertama-tama saat akan menerangkan pelajaran di papan tulis, guru memberikan stimulus berupa kata-kata “perhatikan!” dan murid pun mulai mendengarkan guru. Kemudian kondisi kedua guru mengatakan “perhatikan” sambil berjalan mengambil spidol dan murid-murid pun memperhatikan guru. Kejadian ini beberapa kali berulang, hingga akhirnya ketika guru mulai berjalan dan mengambil spidol, tanpa mengucapkan kata “perhatikan”, murid sudah mengerti bahwa guru akan menerangkan sesuatu dan mulai memperhatikannya. (classical conditioning) Ketika guru menginstruksikan untuk mempraktekkan yang sudah di terangkan, ada murid yang kemudian mengerjakan dengan antusias dan menyelesaikannya. Guru pun memuji tugasnya dan murid itu semakin semangat mengerjakan tugas berikutnya. Sebaliknya ketika ada murid yang bermalas-malasan, guru menegurnya, dan murid itu pun mulai mengerjakan tugasnya. (operant conditioning)
  • 18. Teori Kognitif Sosial (social cognitive theory) menyatakan bahwa faktor sosial dan kognitif, dan juga faktor perilaku, memainkan peran penting dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang berkontribusi pada teori kognitif sosial ini merupakan pembelajaran observasional. Pembelajaran Observasional disebut juga disebut imitasi atau modelling, adalah pembelajaran yang dilakukan ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain. Ketika seorang murid rajin dan pintar mendapat sanjungan dari giri, kemudian murid lain menjadikannya sebagai model yang kemudian di contoh perilakunya agar kemudian bisa menjadi seperti murid pintar tersebut dan mendapat sanjungan dari guru. Guru juga bisa menjadi model bagi murid.
  • 19.
  • 20. KESIMPULAN •Mulai dari berbicara gesture dilihat dari sorot mata yang tajam dan mendalam kepada para murid guna membantu para murid dapat belajar secara optimal. •Dari interaksi dinamika yang di dalam kelas, terlihat bersifat aktif dinamika adi dalam kelas walaupun kurang kondusif •Evaluasi dari segi kedekatan antara guru dengan murid bersifat jarak yang personal •Metode yang digunakan dengan SCL •Waktu pertukaran pelajaran mematok waktu dengan waktu standar yaitu 45 menit • Ruangan kelas sudah lengkap dan nyaman walaupun ada kekurangan beberapa barang yang kemudian menjadi kendala dalam pembelajaran,seperti penggaris . • Sarana dan prasarana sekolah sudah memadai. Walaupun ada beberapa ruangan yang tidak terlalu maksimal penggunaannya. • setting lokasi sekolah juga sudah cukup nyaman dan mendukung proses pembelajaran.