SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Refleksi / pencerminan merupakan salah satu unsur dasar dalam membangun geometri
transformasi. Suatu refleksi / pencerminan pada sebuah fungsi Ms yang didefinisikan untuk
setiap titik pada bidang V sebagai berikut:
i) Jika P S maka Ms(P) = P
ii)

Jika P S maka Ms(P) = P’ sehingga garis s adalah sumbu PP’
Refleksi / pencerminan memiliki beberapa sifat, diantaranya adalah :

1) Sebuah refleksi pada garis adalah suatu transformasi
2) Suatu refleksi pada garis mengawetkan jarak
3) Setiap refleksi pada garis adalah suatu ismetri
Salah satu contoh aplikasi dari refleksi / pencerminan ini adalah Ciptaan Tuhan yakni
pada struktur tubuh makhluk hidup yang sempurna. Jika kita lihat dengan seksama setiap
makhluk hidup kecuali tumbuhan memiliki sumbu simetri, yang apabila kita membelah atau
membagi tubuh makhluk hidup ini berdasarkan sumbu simetrinya maka kita akan mendapatkan
dua bagian yang sama dimana satu bagian merupakan hasil pencerminan dari bagian yang lain.
Satu contoh adalah tubuh manusia yang sempurna. Apabila kita menarik suatu garis pada
sumbu simetris di bagian tubuh manusia (penarikan secara simetris terhadap pusar), maka kita
akan melihat tubuh manusia bagian kanan akan simetris letaknya dengan tubuh bagian kiri.
Jika kita kaitkan dengan sifat refleksi dimana suatu refleksi pada garis mengawetkan
jarak maka kita akan melihat jarak antara mata sebelah kanan sama dengan jarak mata sebelah
kiri ke sumbu simetri yang berperan sebagai sumbu pencerminannya.
Contoh lainnya, terdapat pada kupu-kupu, yaitu sayap kupu-kupu yang simetris. Bila kita
pandang sayap kupu-kupu digambar, kita kihat kesimetrisan sempurna yang terdapat pada sayapsayap ini. Sayap-sayap yang seperti renda ini banyak dihiasi dengan pola, sorotan dan warna
yang masing-masing mbagaikan karya seni. Bila kita lihat sayap-sayap kupu-kupu, kita
menyaksikan bahwa pola dan warna pada kedua sisi sama persis. Kendati kita lihat seteliti
mungkin bahkan titik terkecil pun terdapat kedua sayap yang dengan demikian menunjukkan
kesimetrisan dan tatanan yang tidak tercacat.
Disamping itu, tak satu pun dari warna-warna di sayap-sayap tipis ini tercampur dengan
yang lain, masing-masing terpisah dengan tegas dari yang lain. Sebenarnya warna-warna ini
terbentuk melalui penumpukan sisik-sisik mungil yang menggugus satu sama lain. Tidakkah
merupakan keajaiban bagaimana sisik-sisik kecil yang mudah tersebar dengan sentuhan lembuh
tangan kita, bisa tertata di kedua sayap tanpa kekeliruan sedikitpun dipembagiannya sehingga

menghasilkan pola yang tepat sama.

Dapat dilihat dari gambar kupu-kupu diatas, bahwa kupu-kupu memiliki simetri bilateral.
Jika kita tarik suatu garis yang membagi kedua bagian tubuhnya sama besar maka akan diperoleh
bahwa tubuh bagian kiri kupu-kupu merupakan hasil pencerminan tubuh bagian kanan kupu-
kupu atau sebaliknya. Setiap pola warna sayap kiri kupu-kupu merupakan hasil pencerminan
pola warna sayap kanan kupu-kupu.
Pemindahan sebuah titik tunggal pun akan menghancurkan kesimetrisan sayap dan
merusak keindahannya. Namun demikian, kita tak pernah kecampuradukkan sayap kupu-kupu
dibumi ini. Sayap-sayap itu rapi dan anggun seolah-olah dibuat oleh seniman. Sesungguhnya
sayap-sayap tersebut adalah buatan Pencipta Yang Agung.Semua yang Allah ciptakan ada dalam
keselarasan yang sempurna dengan yang lainnya. Allah menggambarkan dalam Al Qur'an
keunikan dari rasa seni-Nya dalam penciptaan sebagai berikut:
"Dialah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat
cacat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah
kamu lihat ada kekurangan? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu
akan kembali kepadamu tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam
keadaan payah."
(Surat Al Mulk: 3-4)

Hubungan Konsep Refleksi dengan Struktur Tubuh Manusia dan Kupu-kupu
Definisi:
Suatu pencerminan (refleksi) pada sebuah garis s adalah suatu fungsi Ms yang
didefinisikan untuk setiap titik pada bidang V sebagai berikut:
i) Jika P S maka Ms(P) = P
Aplikasi:
P = pusar manusia
s = garis / sumbu simetris manusia
Maka Ms(P) = P = pusar manusia
Karena pusar manusia terletak pada garis/sumbu simetris maka hasil refleksi pusar manusia
P adalah P’ yang terletak sama pada P.
ii)

Jika P S maka Ms(P) = P’ sehingga garis s adalah sumbu PP’
Aplikasi:
P = sayap kanan kupu-kupu maka Ms(P) = P’ yaitu sayap kiri kupu-kupu.
Pada tubuh hewan dan manusia memiliki sumbu simetri dan sumbu simetri itulah yang

kita misalkan sebagai sumbu refkelsi atau sumbu pencerminan (garis s).
Untuk membuktikan apakah pencerminan pada struktur tubuh hewan dan manusia itu
suatu transformasi, sebagai berikut:
1. Daerah asal M adalah seluruh bidang V
Aplikasi:
Anggota bagian kanan tubuh kupu-kupu merupakan daerah asal pencerminan.
2. Ms adalah padanan yang surjektif. Sebab ambil x’ V, jika x’ S maka x = x’ sebab
Ms(x) = x = x’
Aplikasi:
Misalkan: x’ = pusar manusia, dimana x’ terdapat pada garis s (sumbu simetri tubuh
manusia) maka x = x’ yaitu pusar itu juga sebab hasil refleksi pusar manusia adalah pusar
manusia tersebut, Ms(x) = x = x’.
3. Ms adalah injektif. Jika A B maka Ms(A)
Aplikasi:

Ms(B), dengan A S dan B S.
A : mata kanan kupu-kupu maka Ms(A) = A’= mata kiri kupu-kupu
B : antenna kanan kupu-kupu maka Ms(B) = B’ = antenna kiri kupu-kupu
Jadi A

B maka

B

Teorema 3.1:
Setiap refleksi pada garis adalah suatu transformasi
Jadi refleksi struktur tubuh kupu-kupu dan manusia terhadap sumbu simetri / sumbu
pencerminannya merupakan suatu tranformasi.
Suatu pencerminan pada garis mengawetkan jarak
Misal:
A = bahu kanan manusia
B = ujung jari tengah tangan kanan manusia

A’ = Ms(A) = bahu kiri manusia
B’ = ujung jari tengah tangan kiri manusia
Jadi jarak antara AB = A’B’ yaitu jarak antara bahu dan ujung jari tengah tangan kanan manusia
sama dengan jarak antara bahu dan ujung jari tengah tangan kiri manusia.
Definisi: Suatu transformasi T adalah suatu isometri jika setiap pasang titik P, Q berlaku P’Q’ =
PQ dengan P’ = T(P) dan Q’ = T(Q).
3. REFLEKSI (PENCERMINAN)

3.1. PENDAHULUAN
Pada pertemuan sebelumnya telah dipelajari materi garis dan lingkaran yang membahas
tentang garis dan persamaan garis, jarak, perpotongan garis dan lingkaran serta materi isometri
yang membahas tentang translasi (pergeseran) dan rotasi (perputaran). Sedangkan untuk
pertemuan kali ini materi yang akan dibahas yaitu tentang refleksi (pencerminan).
Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan bayangan kalian. Apakah
memiliki bentuk dan ukuran yang sama? Amati pula jarak diri kalian ke cermin. Samakah
dengan jarak bayangan kalian ke cermin? Dengan bercermin dan menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut, kalian akan megetahui pengertian dan sifat dari pencerminan itu.
Pencerminan adalah isometri apabila memenuhi pengertian atau syarat dari isometri itu
sendiri seperti yang telah dibahas pada minggu lalu mengenai isometri.
Pada pencerminan banyak persamaan transformasinya. Persamaan tersebut berbeda-beda
tergantung akan direfleksikan terhadap apa, misalnya yang akan dibahas ini adalah
pencerminan terhadap sumbu x. Selain itu akan dibahas juga tentang glide reflections (proses
pencerminan) dan teorema pencerminan.

Dengan demikian, setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu:
-

Mengetahui pengertian dari pencerminan.

-

Mengetahui sifat-sifat dan persamaan dari pencerminan.

-

Mengetahui pencerminan adalah isometri.

-

Mengetahui yang dimaksud dengan glide reflections.

-

Mengetahui teorema pencerminan.

-

Mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan pencerminan.
3.2. PENGERTIAN REFLEKSI
Refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan setiap titik pada bidang dengan
menggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik yang hendak dipindahkan itu. Refleksi suatu
bangun geometri adalah proses mencerminkan setiap titik bangun geometri itu terhadap garis
tertentu. Garis tertentu itu dinamakan sebagai sumbu cermin atau sumbu simetri. Jika suatu
bangun geometri dicerminkan terhadap garis tertentu, maka bangun bayangan kongruen
dengan bangun semula.

3.3. SIFAT-SIFAT REFLEKSI
Tiga sifat utama refleksi adalah:
- Jarak titik ke cermin sama dengan jarak titik bayangannya ke cermin.
- Suatu bangun yang direfleksikan akan kongruen dengan bayangannya.
- Sudut-sudut yang dihasilkan oleh cermin dengan garis penghubung setiap titik ke
bayangannya adalah sudut siku-siku.
....................................................................................................................................................

3.4. REFLECTIONS (Pencerminan)
Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan, bahwa pencerminan yang akan dibahas adalah
pencerminan di sumbu x, yang mencerminkan titik P(x,y) menjadi P(x,-y). Kita dapat
mencerminkan bidang dari setiap garis dan kita dapat melakukan ini dengan menggabungkan
refleksi di sumbu x dengan translasi dan rotasi. Sebagai contoh, refleksi di garis y = 1 (yang
sejajar dengan sumbu x) adalah hasil dari setelah tiga isometri.
..................................................................................................................................

3.5. GLIDE REFLECTIONS (Peluncuran / Proses Pencerminan)
Proses pencerminan adalah hasil dari sebuah pencerminan diikuti dengan translasi dalam
arah garis refleksi. Sebagai contoh, jika kita merefleksikan pada sumbu x, dari (x,y)menjadi (x,y) dan mengikuti dengan translasi
menjadi (x + 1, -y).

dengan panjang 1 dalam arah x, maka(x,y) akan
Peluncuran refleksi dengan panjang translasi nol akan berbeda dari tiga jenis isometri
sebelumnya.
Bukan sebuah translasi, karena translasi memetakan dari setiap garis dalam arah translasi ke
dirinya sendiri, sedangkan peta dari peluncuran refleksi hanya satu garis ke dalam dirinya (yaitu
garis refleksi).
Bukan sebuah rotasi, karena sebuah rotasi memiliki titik tetap sedangkan peluncuran refleksi
tidak memiliki titik tetap.
Bukan sebuah refleksi, karena refleksi juga memiliki titik tetap (semua titik pada garis
refleksi).

Latihan Soal
1. Diketahui titik A(3,5) dan B(-4,2) , periksa apakah jika direfleksikan terhadap
sumbu xmerupakan isometri?
2. Garis y = ½ direfleksikan terhadap sumbu x, tunjukkan bahwa itu menghasilkan isometri dari
titik (x,y) menjadi (x,y+1) sehingga memiliki translasi
Stillwell halaman 61)

. (latihan 3.6.2. dalam buku John

3. Dari latihan nomor 2, untuk menunjukkan kombinasi dari refleksi dalam garis yang sejajar,
jarak d/2 terpisah, adalah sebuah translasi melalui jarak d dalam arah tegak lurus terhadap garis
refleksi. Tunjukkan hal tersebut melalui gambar. (latihan 3.6.3. dalam buku John Stillwell
halaman 61)
4. Tunjukkan melalui gambar yang cocok bahwa kombinasi dari refleksi di garis yang bertemu
di sudut

adalah rotasi melalui sudut .

(latihan 3.6.4. dalam buku John Stillwell halaman 61)

..........................................................................................................................................

3.6. THE THREE REFLECTIONS THEOREM (Tiga Teorema Refleksi)
Pada materi sebelumnya yang berjarak sama dari dua titik A dan titik B membentuk
garis, yang menunjukkan bahwa isometri tersebut sangat sederhana. Sebuah isometri f dari
ditentukan oleh gambar f(A), f(B), f(C) dari tiga titik A, B, C yang tidak segaris.
Tiga buktinya yaitu:
Titik P di
ditentukan oleh jarak dari A, B, C. Karena jika Q adalah titik lain dengan jarak
yang sama dari A, B, C pada P, maka A, B, C terletak pada garis yang berjarak sama dari P dan Q,
bertentangan dengan asumsi bahwa A, B, C tidak berada dalam garis.
Isometri f mempertahankan jarak (dari definisi isometri), sehingga f(P) terletak pada jarak
yang sama dari masing-masing f(A), f(B), f(C), P dari A, B, C.
Hanya ada satu titik memberi jarak tertentu dari f(A), f(B), f(C) karena tiga titik tersebut tidak
dalam satu garis, ketiga titik tersebut membentuk segitiga kongruen dengan segitiga ABC,
karena f mempertahankan jarak (isometri).
Bukti diberikan lebih jelas pada contoh yang ditunjukkan gambar berikut:
Diketahui titik A(2,1), B(5,3) dan C(3,4). Gambarkan masing-masing titik tersebut terhadap
sumbu x dan sumbu y.

Latihan Soal
Diberikan tiga titik A, B, C dan titik f(A), f(B), f(C) yang diberikan oleh isometri f, itu
kemungkinan untuk menemukan tiga refleksi yang bergabung dari f dengan mengikuti langkahlangkahnya. Namun , jika hanya ingin mengetahui jenis isometri f apakah translasi, rotasi atau
peluncuran refleksi, maka jawabannya sangat sederhana. Untuk menemukan hal tersebut, kita
dapat mengambil tiga titik awal yaitu A(0,1), B(0,0), dan C(1,0). Itu akan dapat membantu untuk
membuat sketsa tiga titik f(A), f(B), f(C), seperti pada latihan berikut.
Misalkan f(A) = (1,4;2), f(B) = (1,4;1), f(C) = (2,4;1). Apakah f adalah translasi, atau rotasi?
Bagaimana bisa mengetahui bahwa f bukanlah suatu peluncuran refleksi? (latihan 3.7.1. dalam
buku John Stillwell halaman 63)

More Related Content

What's hot

Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linierAcika Karunila
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Modul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta MatematikaModul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta MatematikaAdelia Ibrahim
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)Nia Matus
 
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSDPenalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSDRosyidah L
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Mathbycarl
 
pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismaanggi syahputra
 
Ppt fungsi eksponensial
Ppt fungsi eksponensialPpt fungsi eksponensial
Ppt fungsi eksponensialPutridwifa
 
Powerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku BanyakPowerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku Banyakreno sutriono
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaIrianto Aras
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.siKiki Ni
 

What's hot (20)

Modul 4 kongruensi linier
Modul 4   kongruensi linierModul 4   kongruensi linier
Modul 4 kongruensi linier
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Modul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta MatematikaModul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
Modul Pembelajaran Kapita Selekta Matematika
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSDPenalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
 
Basis Bilangan
Basis BilanganBasis Bilangan
Basis Bilangan
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Geometri analitik ruang
Geometri analitik ruangGeometri analitik ruang
Geometri analitik ruang
 
Kurva Normal
Kurva NormalKurva Normal
Kurva Normal
 
Power Point Himpunan
Power Point HimpunanPower Point Himpunan
Power Point Himpunan
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)Transformasi (ppt)
Transformasi (ppt)
 
pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prisma
 
Ppt fungsi eksponensial
Ppt fungsi eksponensialPpt fungsi eksponensial
Ppt fungsi eksponensial
 
Powerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku BanyakPowerpoint Suku Banyak
Powerpoint Suku Banyak
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
 
Geometri datar dra. kusni- m.si
Geometri datar   dra. kusni- m.siGeometri datar   dra. kusni- m.si
Geometri datar dra. kusni- m.si
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 

Similar to Makalah Refleksi

Similar to Makalah Refleksi (20)

Ppt pemantulan
Ppt pemantulanPpt pemantulan
Ppt pemantulan
 
Cahaya
Cahaya Cahaya
Cahaya
 
Transformasi (Pencerminan)
Transformasi (Pencerminan)Transformasi (Pencerminan)
Transformasi (Pencerminan)
 
Fisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan CahayaFisika-Pemantulan Cahaya
Fisika-Pemantulan Cahaya
 
Pemantulan cahaya
Pemantulan cahayaPemantulan cahaya
Pemantulan cahaya
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
gelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyigelombang cahaya dan bunyi
gelombang cahaya dan bunyi
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
Fisika dasar
Fisika dasarFisika dasar
Fisika dasar
 
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptxPRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
PRESENTASI IPS MODUL 10,11,12.pptx
 
Light
LightLight
Light
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 
Fisika
FisikaFisika
Fisika
 

Recently uploaded

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdfWahyudinST
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdfsandi625870
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfandriasyulianto57
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaAbdiera
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
5. HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH indonesia.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
1.2.a.6 Dekon modul 1.2. DINI FITRIANI.pdf
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdfPanduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
Panduan Mengisi Dokumen Tindak Lanjut.pdf
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Makalah Refleksi

  • 1. Refleksi / pencerminan merupakan salah satu unsur dasar dalam membangun geometri transformasi. Suatu refleksi / pencerminan pada sebuah fungsi Ms yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang V sebagai berikut: i) Jika P S maka Ms(P) = P ii) Jika P S maka Ms(P) = P’ sehingga garis s adalah sumbu PP’ Refleksi / pencerminan memiliki beberapa sifat, diantaranya adalah : 1) Sebuah refleksi pada garis adalah suatu transformasi 2) Suatu refleksi pada garis mengawetkan jarak 3) Setiap refleksi pada garis adalah suatu ismetri Salah satu contoh aplikasi dari refleksi / pencerminan ini adalah Ciptaan Tuhan yakni pada struktur tubuh makhluk hidup yang sempurna. Jika kita lihat dengan seksama setiap makhluk hidup kecuali tumbuhan memiliki sumbu simetri, yang apabila kita membelah atau membagi tubuh makhluk hidup ini berdasarkan sumbu simetrinya maka kita akan mendapatkan dua bagian yang sama dimana satu bagian merupakan hasil pencerminan dari bagian yang lain. Satu contoh adalah tubuh manusia yang sempurna. Apabila kita menarik suatu garis pada sumbu simetris di bagian tubuh manusia (penarikan secara simetris terhadap pusar), maka kita akan melihat tubuh manusia bagian kanan akan simetris letaknya dengan tubuh bagian kiri. Jika kita kaitkan dengan sifat refleksi dimana suatu refleksi pada garis mengawetkan jarak maka kita akan melihat jarak antara mata sebelah kanan sama dengan jarak mata sebelah kiri ke sumbu simetri yang berperan sebagai sumbu pencerminannya. Contoh lainnya, terdapat pada kupu-kupu, yaitu sayap kupu-kupu yang simetris. Bila kita pandang sayap kupu-kupu digambar, kita kihat kesimetrisan sempurna yang terdapat pada sayapsayap ini. Sayap-sayap yang seperti renda ini banyak dihiasi dengan pola, sorotan dan warna yang masing-masing mbagaikan karya seni. Bila kita lihat sayap-sayap kupu-kupu, kita
  • 2. menyaksikan bahwa pola dan warna pada kedua sisi sama persis. Kendati kita lihat seteliti mungkin bahkan titik terkecil pun terdapat kedua sayap yang dengan demikian menunjukkan kesimetrisan dan tatanan yang tidak tercacat. Disamping itu, tak satu pun dari warna-warna di sayap-sayap tipis ini tercampur dengan yang lain, masing-masing terpisah dengan tegas dari yang lain. Sebenarnya warna-warna ini terbentuk melalui penumpukan sisik-sisik mungil yang menggugus satu sama lain. Tidakkah merupakan keajaiban bagaimana sisik-sisik kecil yang mudah tersebar dengan sentuhan lembuh tangan kita, bisa tertata di kedua sayap tanpa kekeliruan sedikitpun dipembagiannya sehingga menghasilkan pola yang tepat sama. Dapat dilihat dari gambar kupu-kupu diatas, bahwa kupu-kupu memiliki simetri bilateral. Jika kita tarik suatu garis yang membagi kedua bagian tubuhnya sama besar maka akan diperoleh bahwa tubuh bagian kiri kupu-kupu merupakan hasil pencerminan tubuh bagian kanan kupu-
  • 3. kupu atau sebaliknya. Setiap pola warna sayap kiri kupu-kupu merupakan hasil pencerminan pola warna sayap kanan kupu-kupu. Pemindahan sebuah titik tunggal pun akan menghancurkan kesimetrisan sayap dan merusak keindahannya. Namun demikian, kita tak pernah kecampuradukkan sayap kupu-kupu dibumi ini. Sayap-sayap itu rapi dan anggun seolah-olah dibuat oleh seniman. Sesungguhnya sayap-sayap tersebut adalah buatan Pencipta Yang Agung.Semua yang Allah ciptakan ada dalam keselarasan yang sempurna dengan yang lainnya. Allah menggambarkan dalam Al Qur'an keunikan dari rasa seni-Nya dalam penciptaan sebagai berikut: "Dialah yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat cacat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat ada kekurangan? Kemudian pandanglah sekali lagi, niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." (Surat Al Mulk: 3-4) Hubungan Konsep Refleksi dengan Struktur Tubuh Manusia dan Kupu-kupu Definisi: Suatu pencerminan (refleksi) pada sebuah garis s adalah suatu fungsi Ms yang didefinisikan untuk setiap titik pada bidang V sebagai berikut: i) Jika P S maka Ms(P) = P Aplikasi: P = pusar manusia s = garis / sumbu simetris manusia
  • 4. Maka Ms(P) = P = pusar manusia Karena pusar manusia terletak pada garis/sumbu simetris maka hasil refleksi pusar manusia P adalah P’ yang terletak sama pada P. ii) Jika P S maka Ms(P) = P’ sehingga garis s adalah sumbu PP’ Aplikasi: P = sayap kanan kupu-kupu maka Ms(P) = P’ yaitu sayap kiri kupu-kupu. Pada tubuh hewan dan manusia memiliki sumbu simetri dan sumbu simetri itulah yang kita misalkan sebagai sumbu refkelsi atau sumbu pencerminan (garis s). Untuk membuktikan apakah pencerminan pada struktur tubuh hewan dan manusia itu suatu transformasi, sebagai berikut: 1. Daerah asal M adalah seluruh bidang V Aplikasi: Anggota bagian kanan tubuh kupu-kupu merupakan daerah asal pencerminan. 2. Ms adalah padanan yang surjektif. Sebab ambil x’ V, jika x’ S maka x = x’ sebab Ms(x) = x = x’ Aplikasi: Misalkan: x’ = pusar manusia, dimana x’ terdapat pada garis s (sumbu simetri tubuh manusia) maka x = x’ yaitu pusar itu juga sebab hasil refleksi pusar manusia adalah pusar manusia tersebut, Ms(x) = x = x’. 3. Ms adalah injektif. Jika A B maka Ms(A) Aplikasi: Ms(B), dengan A S dan B S.
  • 5. A : mata kanan kupu-kupu maka Ms(A) = A’= mata kiri kupu-kupu B : antenna kanan kupu-kupu maka Ms(B) = B’ = antenna kiri kupu-kupu Jadi A B maka B Teorema 3.1: Setiap refleksi pada garis adalah suatu transformasi Jadi refleksi struktur tubuh kupu-kupu dan manusia terhadap sumbu simetri / sumbu pencerminannya merupakan suatu tranformasi. Suatu pencerminan pada garis mengawetkan jarak Misal: A = bahu kanan manusia B = ujung jari tengah tangan kanan manusia A’ = Ms(A) = bahu kiri manusia B’ = ujung jari tengah tangan kiri manusia Jadi jarak antara AB = A’B’ yaitu jarak antara bahu dan ujung jari tengah tangan kanan manusia sama dengan jarak antara bahu dan ujung jari tengah tangan kiri manusia. Definisi: Suatu transformasi T adalah suatu isometri jika setiap pasang titik P, Q berlaku P’Q’ = PQ dengan P’ = T(P) dan Q’ = T(Q).
  • 6. 3. REFLEKSI (PENCERMINAN) 3.1. PENDAHULUAN Pada pertemuan sebelumnya telah dipelajari materi garis dan lingkaran yang membahas tentang garis dan persamaan garis, jarak, perpotongan garis dan lingkaran serta materi isometri yang membahas tentang translasi (pergeseran) dan rotasi (perputaran). Sedangkan untuk pertemuan kali ini materi yang akan dibahas yaitu tentang refleksi (pencerminan). Kalian pasti sering bercermin. Ketika bercermin, amatilah diri dan bayangan kalian. Apakah memiliki bentuk dan ukuran yang sama? Amati pula jarak diri kalian ke cermin. Samakah dengan jarak bayangan kalian ke cermin? Dengan bercermin dan menjawab pertanyaanpertanyaan tersebut, kalian akan megetahui pengertian dan sifat dari pencerminan itu. Pencerminan adalah isometri apabila memenuhi pengertian atau syarat dari isometri itu sendiri seperti yang telah dibahas pada minggu lalu mengenai isometri. Pada pencerminan banyak persamaan transformasinya. Persamaan tersebut berbeda-beda tergantung akan direfleksikan terhadap apa, misalnya yang akan dibahas ini adalah pencerminan terhadap sumbu x. Selain itu akan dibahas juga tentang glide reflections (proses pencerminan) dan teorema pencerminan. Dengan demikian, setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan mampu: - Mengetahui pengertian dari pencerminan. - Mengetahui sifat-sifat dan persamaan dari pencerminan. - Mengetahui pencerminan adalah isometri. - Mengetahui yang dimaksud dengan glide reflections. - Mengetahui teorema pencerminan. - Mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan pencerminan.
  • 7. 3.2. PENGERTIAN REFLEKSI Refleksi adalah suatu transformasi yang memindahkan setiap titik pada bidang dengan menggunakan sifat bayangan cermin dari titik-titik yang hendak dipindahkan itu. Refleksi suatu bangun geometri adalah proses mencerminkan setiap titik bangun geometri itu terhadap garis tertentu. Garis tertentu itu dinamakan sebagai sumbu cermin atau sumbu simetri. Jika suatu bangun geometri dicerminkan terhadap garis tertentu, maka bangun bayangan kongruen dengan bangun semula. 3.3. SIFAT-SIFAT REFLEKSI Tiga sifat utama refleksi adalah: - Jarak titik ke cermin sama dengan jarak titik bayangannya ke cermin. - Suatu bangun yang direfleksikan akan kongruen dengan bayangannya. - Sudut-sudut yang dihasilkan oleh cermin dengan garis penghubung setiap titik ke bayangannya adalah sudut siku-siku. .................................................................................................................................................... 3.4. REFLECTIONS (Pencerminan) Seperti yang telah dijelaskan pada pendahuluan, bahwa pencerminan yang akan dibahas adalah pencerminan di sumbu x, yang mencerminkan titik P(x,y) menjadi P(x,-y). Kita dapat mencerminkan bidang dari setiap garis dan kita dapat melakukan ini dengan menggabungkan refleksi di sumbu x dengan translasi dan rotasi. Sebagai contoh, refleksi di garis y = 1 (yang sejajar dengan sumbu x) adalah hasil dari setelah tiga isometri. .................................................................................................................................. 3.5. GLIDE REFLECTIONS (Peluncuran / Proses Pencerminan) Proses pencerminan adalah hasil dari sebuah pencerminan diikuti dengan translasi dalam arah garis refleksi. Sebagai contoh, jika kita merefleksikan pada sumbu x, dari (x,y)menjadi (x,y) dan mengikuti dengan translasi menjadi (x + 1, -y). dengan panjang 1 dalam arah x, maka(x,y) akan
  • 8. Peluncuran refleksi dengan panjang translasi nol akan berbeda dari tiga jenis isometri sebelumnya. Bukan sebuah translasi, karena translasi memetakan dari setiap garis dalam arah translasi ke dirinya sendiri, sedangkan peta dari peluncuran refleksi hanya satu garis ke dalam dirinya (yaitu garis refleksi). Bukan sebuah rotasi, karena sebuah rotasi memiliki titik tetap sedangkan peluncuran refleksi tidak memiliki titik tetap. Bukan sebuah refleksi, karena refleksi juga memiliki titik tetap (semua titik pada garis refleksi). Latihan Soal 1. Diketahui titik A(3,5) dan B(-4,2) , periksa apakah jika direfleksikan terhadap sumbu xmerupakan isometri? 2. Garis y = ½ direfleksikan terhadap sumbu x, tunjukkan bahwa itu menghasilkan isometri dari titik (x,y) menjadi (x,y+1) sehingga memiliki translasi Stillwell halaman 61) . (latihan 3.6.2. dalam buku John 3. Dari latihan nomor 2, untuk menunjukkan kombinasi dari refleksi dalam garis yang sejajar, jarak d/2 terpisah, adalah sebuah translasi melalui jarak d dalam arah tegak lurus terhadap garis refleksi. Tunjukkan hal tersebut melalui gambar. (latihan 3.6.3. dalam buku John Stillwell halaman 61) 4. Tunjukkan melalui gambar yang cocok bahwa kombinasi dari refleksi di garis yang bertemu di sudut adalah rotasi melalui sudut . (latihan 3.6.4. dalam buku John Stillwell halaman 61) .......................................................................................................................................... 3.6. THE THREE REFLECTIONS THEOREM (Tiga Teorema Refleksi)
  • 9. Pada materi sebelumnya yang berjarak sama dari dua titik A dan titik B membentuk garis, yang menunjukkan bahwa isometri tersebut sangat sederhana. Sebuah isometri f dari ditentukan oleh gambar f(A), f(B), f(C) dari tiga titik A, B, C yang tidak segaris. Tiga buktinya yaitu: Titik P di ditentukan oleh jarak dari A, B, C. Karena jika Q adalah titik lain dengan jarak yang sama dari A, B, C pada P, maka A, B, C terletak pada garis yang berjarak sama dari P dan Q, bertentangan dengan asumsi bahwa A, B, C tidak berada dalam garis. Isometri f mempertahankan jarak (dari definisi isometri), sehingga f(P) terletak pada jarak yang sama dari masing-masing f(A), f(B), f(C), P dari A, B, C. Hanya ada satu titik memberi jarak tertentu dari f(A), f(B), f(C) karena tiga titik tersebut tidak dalam satu garis, ketiga titik tersebut membentuk segitiga kongruen dengan segitiga ABC, karena f mempertahankan jarak (isometri). Bukti diberikan lebih jelas pada contoh yang ditunjukkan gambar berikut: Diketahui titik A(2,1), B(5,3) dan C(3,4). Gambarkan masing-masing titik tersebut terhadap sumbu x dan sumbu y. Latihan Soal Diberikan tiga titik A, B, C dan titik f(A), f(B), f(C) yang diberikan oleh isometri f, itu kemungkinan untuk menemukan tiga refleksi yang bergabung dari f dengan mengikuti langkahlangkahnya. Namun , jika hanya ingin mengetahui jenis isometri f apakah translasi, rotasi atau peluncuran refleksi, maka jawabannya sangat sederhana. Untuk menemukan hal tersebut, kita dapat mengambil tiga titik awal yaitu A(0,1), B(0,0), dan C(1,0). Itu akan dapat membantu untuk membuat sketsa tiga titik f(A), f(B), f(C), seperti pada latihan berikut. Misalkan f(A) = (1,4;2), f(B) = (1,4;1), f(C) = (2,4;1). Apakah f adalah translasi, atau rotasi? Bagaimana bisa mengetahui bahwa f bukanlah suatu peluncuran refleksi? (latihan 3.7.1. dalam buku John Stillwell halaman 63)