SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Nama :
Fathin fadillah
Fidia sucia sari
Megawati emillia putri
Tania ayu marcelina
Tiara maharani
PENGERTIAN
Daur air ialah sirkulasi yang tidak pernah berhenti
dari air yang di bumi dimana air mampu
berpindah-pindah dari daratan, lalu ke udara lalu
kedaratan lagi, dan air pun mampu tersimpan
didasar permukan dengan 3 fase yaitu cair yang
berbentuk air, padat yang berbentuk es, dan gas
yang berbentuk udara.
 Daur air disebut juga daur hidrologi. Secara garis besar
daur hidrologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
daur hidrologi pendek,
 daur hidrologi sedang,
 daur hidrologi panjang.
 a. Daur hidrologi pendek
 Air laut menguap, uap air naik ke udara lalu bersatu
menjadi awan. Pada ketinggian tertentu awan
mengalami kondensasi dan presipitasi menjadi titik-titik
air, kemudian turun sebagai hujan. Pada daur hidrologi
pendek ini terbentuknya awan dan hujan terjadi di atas
laut, jadi hujan tidak mencapai daratan.
 b. Daur hidrologi sedang
 Air laut menguap, uap air naik ke udara dan terbawa
angin sampai di atas daratan membentuk awan. Pada
ketinggian tertentu awan mengalami kondensasi dan
presipitasi membentuk titik-titik air, lalu turun
sebagai hujan di daratan. Sebagian air meresap ke
dalam tanah, sebagian lain kembali ke laut melalui
sungai.
 c. Daur hidrologi panjang
 Uap air yang berasal dari penguapan air laut, kolam, danau,
sungai maupun hasil transpirasi tumbuhan naik ke udara,
lalu bersatu menjadi awan. Awan terbawa oleh angin ke
arah daratan dan pada jarak tertentu terhalang oleh
pegunungan. Akhirnya awan mengalami kondensasi dan
presipitasi menjadi titik-titik air dan turun sebagai hujan
di atas pegunungan. Air hujan meresap ke tanah di
pegunungan, lalu diserap oleh tumbuhan di pegunungan,
sebagian muncul sebagai mata air. Melalui sungai air
mengalir kembali lagi ke laut.
 Sulfur hanya ada dalam sulfur anorganik, sulfur akan
direduksi menjadi sulfida oleh bakteri yang berbentuk
sulfur dioksida atau berbentuk hidrogen sulfida.
Hidrogen Sulfida mampu memusnahkan mahluk
hidup yang berada diperairan yang akhirnya akan
menghasilkan bahan organik yang telah mati akibat
pengurai. Tumbuhan pun dapat menyerap sulfur yang
berbentuk sulfat (SO4).
 Bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang atau
sulfur yaitu desulfibrio dan desulfomaculum berperan
untuk mereduksi sulfat menjadi sulfida yang
berbentuk (H2S) atau hidrogen sulfida, sulfida
bermanfaat untuk bakteri Fatoautotrof anaerob
seperti halnya Chromatium yang melepaskan sulfur
serta oksigen.
 Proses Terjadinya Sulfur =
 Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya
pembakaran bahan bakar fosil batu bara
atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung
berapi, lalu asapnya itu akan naik ke
atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan
berada diawan yang menjadi hidrolidid air
membentuk H2SO4, awan akan
mengalami kondensasi yang akhirnya
menurunkan hujan yang dikenal dengan
hujan asam.
 Air hujan itu akan masuk kedalam tanah
yang akan diubah menjadi Sulfat yang
sangat peting untuk tumbuhan. Sulfat
hanya terdapat dalam bentuk anorganik
(SO4), sulfat ini yang mampu berpindah
dari bumi atau alam ketubuh tanaman/
tumbuhan melalui penyerapan sulphate
oleh akar.
 Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi
sulfida dan berbentuk sulfur dioksida atau
hidrogen sulfida.
 Di alam fosfor terdapat dalam dua bentuk senyawa, yaitu
senyawa organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa
fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari
hewan dan tumbuhan yang mati akan diuraikan oleh
bakteri dan dekomposer menjadi fosfat anorganik,
sedangkan fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau
air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh
sebab itu, fosfat banyak terdapat pada batu dan karang
fosil.
 Fosfat dari batu dan fosil akan terkikis membentuk fosfat
anorganik yang terlarut di dalam air tanah dan laut. Fosfat
anorganik kemudian akan diserap lagi oleh akar tumbuhan
dan siklus ini akan berlangsung terus menerus.
 Proses daur fosfor
 Sebagian besar ketersediaan fosfor dalam
tanah berasal dari pelapukan batuan fosfat.
Batuan tersebut lapuk oleh perubahan
cuaca. Fosfat dari pelapukan batuan fosfat
meresap ke dalam tanah dan menyuburkan
tanaman sekitarnya.
 Fosfat anorganik yang tersedia di dalam
tanah diserap tumbuhan. Hewan tidak
dapat menyerap fosfat anorganik. Hewan
hanya mampu menyerap fosfat organik.
Kebutuhan fosfor organik ini terpenuhi
dengan cara memakan tumbuhan melalui
proses rantai makanan.
 Tumbuhan dan hewan yang mati, feses, dan
urinnya akan terurai menjadi fosfat organik.
Bakteri menguraikan fosfat organik ini
menjadi fosfat anorganik. Fosfat ini akan
tersimpan ke dalam tanah kembali dan
diserap oleh tumbuhan.
 Di dalam ekosistem air, juga terjadi daur fosfor. Fosfat yang
terlarut di dalam air diserap oleh ganggang dan tumbuhan air.
Ikan-ikan mendapatkan fosfat melalui rantai makanan.
Dekomposer menguraikan organisme air yang mati serta hasil
ekskresinya menjadi fosfat anorganik.
 Selain hasil urai dekomposer, sumber fosfat dalam air berasal
dari pelapukan batuan mineral (endapan batuan fosfat, fosil
tulang) yang hanyut di perairan. Fosfat yang terlarut di lautan
dalam akan membentuk endapan fosfor. Endapan ini tidak
dapat dimanfaatkan lagi karena tidak ada arus air di perairan
dalam. Fosfat yang terlarut di perairan dangkal teraduk oleh arus
air sehingga menyuburkan ekosistem. Ekosistem yang subur
menjadi tempat hidup bagi banyak biota air.
 Di tempat tertentu, terjadi penimbunan fosfor karena
penumpukan kotoran burung guano. Burung guano adalah
spesies burung laut yang memangsa ikan-ikan laut. Gerombolan
burung ini membawa kembali fosfat dari laut menuju darat
melalui feses.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Transpirasi & stomata
Transpirasi & stomataTranspirasi & stomata
Transpirasi & stomataSiska Purba
 
Tugas TIK- POWER POINT BIJI
Tugas TIK- POWER POINT BIJITugas TIK- POWER POINT BIJI
Tugas TIK- POWER POINT BIJIMardiah Ahmad
 
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAMATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAZona Bebas
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
DeuteromycotaAini29
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauOperator Warnet Vast Raha
 
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan DaunMenggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan DaunMentari Arsharanti
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAZona Bebas
 
Materi Biologi Buah dan Biji
Materi Biologi Buah dan BijiMateri Biologi Buah dan Biji
Materi Biologi Buah dan BijiArief Rahmana
 
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Rahmita Rmdhnty
 
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)Devia Rahayu
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )riacantik96
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisSiti Nur Aeni
 
folium simplex morfolgi tumbuhan
folium simplex morfolgi tumbuhanfolium simplex morfolgi tumbuhan
folium simplex morfolgi tumbuhanSri Anika Cahayu
 

What's hot (20)

Transpirasi & stomata
Transpirasi & stomataTranspirasi & stomata
Transpirasi & stomata
 
Laporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum ElektrolisisLaporan Praktikum Elektrolisis
Laporan Praktikum Elektrolisis
 
Tugas TIK- POWER POINT BIJI
Tugas TIK- POWER POINT BIJITugas TIK- POWER POINT BIJI
Tugas TIK- POWER POINT BIJI
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMAMATERI Anabolisme KELAS XII SMA
MATERI Anabolisme KELAS XII SMA
 
Morfologi akar
Morfologi akarMorfologi akar
Morfologi akar
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
 
Deuteromycota
Deuteromycota Deuteromycota
Deuteromycota
 
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijauProposal penelitian  pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
Proposal penelitian pengaruh pupuk urea terhadap tanaman kacang hijau
 
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan DaunMenggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun
Menggambarkan dan Menjelaskan Struktur Akar Batang dan Daun
 
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMAMATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
MATERI Sistem pernafasan KELAS XI SMA
 
Materi Biologi Buah dan Biji
Materi Biologi Buah dan BijiMateri Biologi Buah dan Biji
Materi Biologi Buah dan Biji
 
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
Tugas BIOLOGI KELAS XI SEMESTER 1 - Jaringan Epidermis
 
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)
Kelompok 5 (butrisi yang diperlukan tanaman)
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
 
Resume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksisResume modifikasi daun dan filotaksis
Resume modifikasi daun dan filotaksis
 
folium simplex morfolgi tumbuhan
folium simplex morfolgi tumbuhanfolium simplex morfolgi tumbuhan
folium simplex morfolgi tumbuhan
 
4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga4. Morfologi Bunga
4. Morfologi Bunga
 
Karbohidrat
KarbohidratKarbohidrat
Karbohidrat
 

Similar to Daur air, daur sulfur dan daur fosfor

Similar to Daur air, daur sulfur dan daur fosfor (20)

Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Biogeokimia
BiogeokimiaBiogeokimia
Biogeokimia
 
SIKLUS SULFUR - By. Vanessa W
SIKLUS SULFUR - By. Vanessa WSIKLUS SULFUR - By. Vanessa W
SIKLUS SULFUR - By. Vanessa W
 
Daur oksigen
Daur oksigenDaur oksigen
Daur oksigen
 
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic WasteBiogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
Biogeochemical Cycle, Pollution, and Recycling of Organic Waste
 
Daur biogeokimia
Daur biogeokimiaDaur biogeokimia
Daur biogeokimia
 
Agroekosistem tentang Air
Agroekosistem tentang AirAgroekosistem tentang Air
Agroekosistem tentang Air
 
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologiringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
ringkasan materi ekologi tumbuhan biologi
 
04 ekologi 4
04 ekologi 404 ekologi 4
04 ekologi 4
 
Siklus daur padat, cair, gas
Siklus daur padat, cair, gasSiklus daur padat, cair, gas
Siklus daur padat, cair, gas
 
Siklus sulfur
Siklus sulfurSiklus sulfur
Siklus sulfur
 
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkunganDaur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
Daur biogeokimia dan pencemaran lingkungan
 
daur biogeokimia
daur biogeokimiadaur biogeokimia
daur biogeokimia
 
Ekologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia pptEkologi biogeokimia ppt
Ekologi biogeokimia ppt
 
HIDROSFER.pptx
HIDROSFER.pptxHIDROSFER.pptx
HIDROSFER.pptx
 
Kitaran air nota
Kitaran air notaKitaran air nota
Kitaran air nota
 
Siklus biogeokimia
Siklus biogeokimiaSiklus biogeokimia
Siklus biogeokimia
 
Siklus hidrologi
Siklus hidrologiSiklus hidrologi
Siklus hidrologi
 
siklus hidrologi
siklus hidrologisiklus hidrologi
siklus hidrologi
 

More from Putri Aisyah

Seni teater barat, tradisional asia dan nusantara
Seni teater barat, tradisional asia dan nusantaraSeni teater barat, tradisional asia dan nusantara
Seni teater barat, tradisional asia dan nusantaraPutri Aisyah
 
Seni tari tradisional
Seni tari tradisionalSeni tari tradisional
Seni tari tradisionalPutri Aisyah
 
Revolusi menegakkan panji panji nkri
Revolusi menegakkan panji panji nkriRevolusi menegakkan panji panji nkri
Revolusi menegakkan panji panji nkriPutri Aisyah
 
Ancaman Integritas Indonesia dalam Bidang Ekonomi
Ancaman Integritas Indonesia dalam Bidang EkonomiAncaman Integritas Indonesia dalam Bidang Ekonomi
Ancaman Integritas Indonesia dalam Bidang EkonomiPutri Aisyah
 
Lembaga perlindungan ham
Lembaga perlindungan hamLembaga perlindungan ham
Lembaga perlindungan hamPutri Aisyah
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPutri Aisyah
 
Hakikat perlindungan dan penegakan hukum
Hakikat perlindungan dan penegakan hukumHakikat perlindungan dan penegakan hukum
Hakikat perlindungan dan penegakan hukumPutri Aisyah
 
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan EkonomiPutri Aisyah
 
Penyakit pada pencernaan manusia
Penyakit pada pencernaan manusiaPenyakit pada pencernaan manusia
Penyakit pada pencernaan manusiaPutri Aisyah
 

More from Putri Aisyah (20)

Seni teater barat, tradisional asia dan nusantara
Seni teater barat, tradisional asia dan nusantaraSeni teater barat, tradisional asia dan nusantara
Seni teater barat, tradisional asia dan nusantara
 
Seni tari tradisional
Seni tari tradisionalSeni tari tradisional
Seni tari tradisional
 
Revolusi menegakkan panji panji nkri
Revolusi menegakkan panji panji nkriRevolusi menegakkan panji panji nkri
Revolusi menegakkan panji panji nkri
 
Ancaman Integritas Indonesia dalam Bidang Ekonomi
Ancaman Integritas Indonesia dalam Bidang EkonomiAncaman Integritas Indonesia dalam Bidang Ekonomi
Ancaman Integritas Indonesia dalam Bidang Ekonomi
 
Lembaga perlindungan ham
Lembaga perlindungan hamLembaga perlindungan ham
Lembaga perlindungan ham
 
HAM
HAMHAM
HAM
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Hakikat perlindungan dan penegakan hukum
Hakikat perlindungan dan penegakan hukumHakikat perlindungan dan penegakan hukum
Hakikat perlindungan dan penegakan hukum
 
Renang
RenangRenang
Renang
 
Seks bebas
Seks bebasSeks bebas
Seks bebas
 
Lompat tinggi
Lompat tinggiLompat tinggi
Lompat tinggi
 
Senam irama
Senam iramaSenam irama
Senam irama
 
Bola voli
Bola voliBola voli
Bola voli
 
Presentasi koloid
Presentasi koloidPresentasi koloid
Presentasi koloid
 
Larutan penyangga
Larutan penyanggaLarutan penyangga
Larutan penyangga
 
Mekanisme transaksi
Mekanisme transaksiMekanisme transaksi
Mekanisme transaksi
 
Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan
 
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan EkonomiPertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi
 
Penyakit pada pencernaan manusia
Penyakit pada pencernaan manusiaPenyakit pada pencernaan manusia
Penyakit pada pencernaan manusia
 
Sistem gerak
Sistem gerakSistem gerak
Sistem gerak
 

Recently uploaded

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Daur air, daur sulfur dan daur fosfor

  • 1. Nama : Fathin fadillah Fidia sucia sari Megawati emillia putri Tania ayu marcelina Tiara maharani
  • 2.
  • 3.
  • 4. PENGERTIAN Daur air ialah sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air yang di bumi dimana air mampu berpindah-pindah dari daratan, lalu ke udara lalu kedaratan lagi, dan air pun mampu tersimpan didasar permukan dengan 3 fase yaitu cair yang berbentuk air, padat yang berbentuk es, dan gas yang berbentuk udara.
  • 5.  Daur air disebut juga daur hidrologi. Secara garis besar daur hidrologi dibedakan menjadi tiga macam, yaitu daur hidrologi pendek,  daur hidrologi sedang,  daur hidrologi panjang.
  • 6.  a. Daur hidrologi pendek  Air laut menguap, uap air naik ke udara lalu bersatu menjadi awan. Pada ketinggian tertentu awan mengalami kondensasi dan presipitasi menjadi titik-titik air, kemudian turun sebagai hujan. Pada daur hidrologi pendek ini terbentuknya awan dan hujan terjadi di atas laut, jadi hujan tidak mencapai daratan.
  • 7.  b. Daur hidrologi sedang  Air laut menguap, uap air naik ke udara dan terbawa angin sampai di atas daratan membentuk awan. Pada ketinggian tertentu awan mengalami kondensasi dan presipitasi membentuk titik-titik air, lalu turun sebagai hujan di daratan. Sebagian air meresap ke dalam tanah, sebagian lain kembali ke laut melalui sungai.
  • 8.
  • 9.  c. Daur hidrologi panjang  Uap air yang berasal dari penguapan air laut, kolam, danau, sungai maupun hasil transpirasi tumbuhan naik ke udara, lalu bersatu menjadi awan. Awan terbawa oleh angin ke arah daratan dan pada jarak tertentu terhalang oleh pegunungan. Akhirnya awan mengalami kondensasi dan presipitasi menjadi titik-titik air dan turun sebagai hujan di atas pegunungan. Air hujan meresap ke tanah di pegunungan, lalu diserap oleh tumbuhan di pegunungan, sebagian muncul sebagai mata air. Melalui sungai air mengalir kembali lagi ke laut.
  • 10.
  • 11.
  • 12.  Sulfur hanya ada dalam sulfur anorganik, sulfur akan direduksi menjadi sulfida oleh bakteri yang berbentuk sulfur dioksida atau berbentuk hidrogen sulfida. Hidrogen Sulfida mampu memusnahkan mahluk hidup yang berada diperairan yang akhirnya akan menghasilkan bahan organik yang telah mati akibat pengurai. Tumbuhan pun dapat menyerap sulfur yang berbentuk sulfat (SO4).  Bakteri yang terlibat dalam proses daur belerang atau sulfur yaitu desulfibrio dan desulfomaculum berperan untuk mereduksi sulfat menjadi sulfida yang berbentuk (H2S) atau hidrogen sulfida, sulfida bermanfaat untuk bakteri Fatoautotrof anaerob seperti halnya Chromatium yang melepaskan sulfur serta oksigen.
  • 13.  Proses Terjadinya Sulfur =  Sulfur terjadi akibat dari proses terjadinya pembakaran bahan bakar fosil batu bara atau terjadi akibat adanya aktifitas gunung berapi, lalu asapnya itu akan naik ke atmosfer, atau udara sulfur oksida itu akan berada diawan yang menjadi hidrolidid air membentuk H2SO4, awan akan mengalami kondensasi yang akhirnya menurunkan hujan yang dikenal dengan hujan asam.  Air hujan itu akan masuk kedalam tanah yang akan diubah menjadi Sulfat yang sangat peting untuk tumbuhan. Sulfat hanya terdapat dalam bentuk anorganik (SO4), sulfat ini yang mampu berpindah dari bumi atau alam ketubuh tanaman/ tumbuhan melalui penyerapan sulphate oleh akar.  Sulfur akan direduksi oleh bakteri menjadi sulfida dan berbentuk sulfur dioksida atau hidrogen sulfida.
  • 14.
  • 15.  Di alam fosfor terdapat dalam dua bentuk senyawa, yaitu senyawa organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati akan diuraikan oleh bakteri dan dekomposer menjadi fosfat anorganik, sedangkan fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh sebab itu, fosfat banyak terdapat pada batu dan karang fosil.  Fosfat dari batu dan fosil akan terkikis membentuk fosfat anorganik yang terlarut di dalam air tanah dan laut. Fosfat anorganik kemudian akan diserap lagi oleh akar tumbuhan dan siklus ini akan berlangsung terus menerus.
  • 16.  Proses daur fosfor  Sebagian besar ketersediaan fosfor dalam tanah berasal dari pelapukan batuan fosfat. Batuan tersebut lapuk oleh perubahan cuaca. Fosfat dari pelapukan batuan fosfat meresap ke dalam tanah dan menyuburkan tanaman sekitarnya.  Fosfat anorganik yang tersedia di dalam tanah diserap tumbuhan. Hewan tidak dapat menyerap fosfat anorganik. Hewan hanya mampu menyerap fosfat organik. Kebutuhan fosfor organik ini terpenuhi dengan cara memakan tumbuhan melalui proses rantai makanan.  Tumbuhan dan hewan yang mati, feses, dan urinnya akan terurai menjadi fosfat organik. Bakteri menguraikan fosfat organik ini menjadi fosfat anorganik. Fosfat ini akan tersimpan ke dalam tanah kembali dan diserap oleh tumbuhan.
  • 17.  Di dalam ekosistem air, juga terjadi daur fosfor. Fosfat yang terlarut di dalam air diserap oleh ganggang dan tumbuhan air. Ikan-ikan mendapatkan fosfat melalui rantai makanan. Dekomposer menguraikan organisme air yang mati serta hasil ekskresinya menjadi fosfat anorganik.  Selain hasil urai dekomposer, sumber fosfat dalam air berasal dari pelapukan batuan mineral (endapan batuan fosfat, fosil tulang) yang hanyut di perairan. Fosfat yang terlarut di lautan dalam akan membentuk endapan fosfor. Endapan ini tidak dapat dimanfaatkan lagi karena tidak ada arus air di perairan dalam. Fosfat yang terlarut di perairan dangkal teraduk oleh arus air sehingga menyuburkan ekosistem. Ekosistem yang subur menjadi tempat hidup bagi banyak biota air.  Di tempat tertentu, terjadi penimbunan fosfor karena penumpukan kotoran burung guano. Burung guano adalah spesies burung laut yang memangsa ikan-ikan laut. Gerombolan burung ini membawa kembali fosfat dari laut menuju darat melalui feses.