SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
GINEKOLOGI
MODUL
Mengenali Gangguan Menstruasi,
Infertilitas dan Menopause
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
DEBBIYANTINA
JULI OKTALIA
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
SEMESTER 4
KEGIATAN BELAJAR 3
Menopause
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Kata
Pengantar
	 Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang
Mahaesa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat
menyelesaikan MODUL DUA dari EMPAT MODUL dalam Mata
Kuliah Ginekologi yang berjudul Mengenali Gangguan Menstruasi,
Infertilitas dan Menopause.
	 Modul Ginekologi ini disusun dalam rangka membantu proses
pembelajaran program Diploma III kebidanan dengan system
pembelajaran jarak jauh yang disusun bagi mahasiswa dengan
latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi – lokasi yang sulit untuk
ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan kepulauan.
	 Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada
segenap pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya
modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :
a.	 Menteri Kesehatan Republik Indonesia
b.	Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia
c.	 Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
d.	 Australian Government Overseas Aid Program (AusAID)
e.	 Tim editor modul
	 Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari
kesempurnaan. Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat
kami harapkan.
	 Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat meningkatkan
kualitas pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang
menggunakan system jarak jauh.
								Jakarta, Juli 2013
								PENULIS
Gambar : Pengecekan cabang bayi
ii
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Daftar Isi
Kata pengantar										i
Daftar Isi											ii
Pendahuluan										1
Kegiatan Belajar 3 :	MENOPAUSE							3
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
1
Pendahuluan
	 SELAMAT BERJUMPA KEMBALI dengan Anda sebagai peserta didik D-3 Kebidanan
dalam modul kedua dalam mata kuliah ginekologi. Kami yakin Anda tetap bersemangat
untuk terus belajar dan melanjutkan mempelajari modul ini.
	 Modul ini adalah modul kedua dari EMPAT MODUL dalam mata kuliah ginekolo-
gi yang berjudul “Mengenali Gangguan Menstruasi, Infertilitas Dan Menopause”.
Sebelum mempelajari modul ini diharapkan Anda sudah selesai mempelajari modul
SATU ginekologi. Kami ingatkan kembali, bahwa Anda diharapkan dapat menyelesaikan
empat modul ginekologi ini secara tuntas sehingga dapat membantu Anda memahami
ginekologi dasar dengan baik.
	 Tema Modul kedua ini sangat penting untuk dipelajari dengan baik karena saat ini
gangguan menstruasi, infertilitas dan HIV – AIDS adalah kasus yang sering dialami oleh
perempuan.
	 Seperti yang sudah Anda ketahui, beberapa waktu yang lampau gangguan haid,
infertilitas dan menopause kurang diperhatikan dengan baik karena di masyarakat ser-
ingkali terkait dengan nilai budaya yang ada. Gangguan haid dan infertilitas seringka-
li terlambat dideteksi karena merasa tidak ada keluhan atau setiap keluhan dianggap
biasa sehingga seolah-olah bebas tidak masalah penyulit dan penyakit yang berkaitan
dengan alat reproduksinya. PADAHAL Anda tahu bahwa pencegahan dan pengobatan
haruslah dilakukan sedini mungkin untuk kelangsungan masa yang akan datang.
	 Setelah menyelesaikan modul DUA ini diharapkan Anda dapat menjelaskan ten-
tang gangguan haid, infertilitas dan HIV – AIDS sehingga Anda dapat melakukan deteksi
sedini mungkin pada fasilitas terdepan pelayanan kesehatan.
	 Modul DUA ini dikemas dalam tiga kegiatan belajar. Durasi waktu untuk mempe-
lajari modul ini sekitar 6 jam. Masing-masing kegiatan belajar diberikan alokasi waktu
sekitar dua jam. Tiga kegiatan belajar tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut :
Kegiatan Belajar 1	 : Mengenali gangguan menstruasi
Kegiatan Belajar 2	 : Konsep dasar Infertilitas
Kegiatan Belajar 3	 : Menopause
	
PETUNJUK BELAJAR :
	 Proses pembelajaran untuk modul ini dapat berjalan lancar apabila Anda mengi-
kuti langkah belajar sebagai berikut :
1)	 Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul mulai tahap awal sampai
tahap akhir
2)	 Bacalah kegiatan belajar secara seksama dan kerjakan soal – soal tes formatif
yang ada tanpa melihat kunci jawaban untuk mengetahui kemampuan Anda me-
mahami isi setiap kegiatan belajar dalam modul ini.
3)	 Lakukan kajian refleksi kasus – kasus yang ada dalam modul ini dengan kasus-ka-
sus yang mungkin Anda temui saat Anda nanti bertemu dengan pasien langsung
di lahan praktik.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
2
4)	 Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam modul sangat tergantung kepada
kesungguhan Anda dalam membaca materi dan mengerjakan latihan. Untuk itu
berdiskusilah secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat
5)	 Akhirnya, tes akhir modul yang disediakan pada bagian akhir modul harus Anda
kerjakan dengan jujur sehingga hasilnya dapat dipakai untuk mengetahui ke-
mampuan Anda memahami isi modul ini. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci
jawaban tes akhir modul yang terdapat pada bagian akhir modul ini.
	 Baiklah saudara, selamat belajar, semoga Anda sukses memahami pengetahuan
yang diuraikan dalam modul DUA ini sehingga dapat menjadi bekal bermanfaat untuk
menjadi bidan yang hAndal. SEMOGA SUKSES
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Kegiatan
Belajar 3
Tujuan Pembelajaran Umum
Waktu 120 menit
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar tiga pada modul dua ini kami harapkan Anda
akan mencapai kemampuan untuk menjelaskan menopause (mati haid) sehingga bidan
dapat melakukan deteksi dini adanya gangguan dan komplikasi sesuai kompetensi
bidan dan melakukan kolaborasi dan rujukan pada tatanan pelayanan kebidanan den-
gan tepat.
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar satu Anda akan mencapai kemampuan untuk:
1.	 Menjelaskan pengertian Menopause
2.	 Menjelaskan tentang perubahan – perubahan yang dialami ibu pada saat meno-
pause
3.	 Menjelaskan Terapi sulih hormon pada menopause (terapi hormon pengganti)
1.	 Pengertian Menopause
2.	 Perubahan yang dialami ibu saat menopause
3.	 Terapi sulih hormon pada menopause (terapi hormon pengganti)
Tujuan Pembelajaran Khusus
Pokok - Pokok Materi
MENOPAUSE
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
4
Uraian
Materi
1. PENGERTIAN MENOPAUSE
Sebelum Anda mempelajari tentang pengertian menopause, kita harus terlebih da-
hulu mengenal satu istilah yaitu KLIMAKTERIUM. Menopause adalah salah satu fase
dalam proses klimakterium.
KLIMAKTERIUM adalah Fase yang menrupakan proses penuaan yang seorang per-
empuan lewati dari masa subur ke masa tidak subur (Benson, 2009).
Dalam Manuaba (2010) disebutkan bahwa masa klimaterium dapat dibagi menjadi
tiga fase yaitu :
a)	PRE-MENOPAUSE
	 Ditandai dengan terjadinya penurunan estrogen secara drastis dan adan-
ya peningkatan hormon gonadotropin. Gangguan keseimbangan hormonal ini
menyebabkan menstruasi tidak teratur, menstruasi tanpa adanya ovulasi, psikol-
ogis menjadi labil (takut tua, takut tidak menarik, cepat marah, sering sedih dan
sukar tidur). Pada sistem kardiovaskuler jantung sering terasa berdebar. Pada
fase ini seorang perempuan juga kadang merasakan hot flushes (terasa panas
pada pipi, wajah dan tengkuk), dan kulit terasa kering dan panas.
b)	MENOPAUSE
	 Fase setelah pre-menopause. Pada saat ini perempuan mengalami men-
struasi yang terakhir (menstruasinya berhenti).
c)	 PASCA MENOPAUSE
	 Fase setelah menopause. Setelah menstruasi terakhir dialami kadang ibu
masih merasakan kegoncangan hormonal. Kadang gejala yang mirip pada fase
premenopause masih dirasakan ibu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
d)	SENIUM
	 Keadaan hormon sudah seimbang sehingga gejala gangguan keseimban-
gan hormon perlahan mulai menghilang. Pada fase ini estrogen tidak dihasilkan
sama sekali. Gangguan organ yang mungkin dirasakan ibu adalah kulit menjadi
lebih kering, dispareuni/nyeri saat berhubungan (karena epitel vagina menipis),
mudah mengalami infeksi sistitis dan vaginitis dan tulang mudah mengalami os-
teoporosis sehingga mudah patah.
Perlu Anda ketahui bahwa proses klimakterium dapat menimbulkan beberapa peru-
bahan / gangguan gangguan jadwal menopause (Manuaba, 2010), yaitu :
•	 Menopause prematur
		 Jika menopause terjadi pada usia kurang dari 40 tahun atau sebelum 40 	
	 tahun sudah mengalami gejala premenopause
•	 Menopause terlambat
	 Menopause yang terjadi terlambat dari rata-rata normal atau baru terjadi 	
	 setelah usia 55 tahun.
Perlu Anda ketahui bahwa usia menopause terkat dengan latar belakang keseha-
tan, pola hidup serta genetik. Usia menopause tidak terkait dengan umur men-
arche, tinggi badan, berat badan, paritas atau penggunaan kontrasepsi jangka pan-
jang(Benson, 2009)
2.	 PERUBAHAN YANG DIALAMI IBU SAAT MENOPAUSE
Anda sudah mengetahui bahwa setelah menopause tejadi, maka ibu mengalami pe-
rubahan pada tubuhnya karena tidak adal lagi pengeluaran hromon estrogen. Aki-
bat kondisi ini tubuh ibu mengalami beberapa adaptasi (Manuaba, 2010), yaitu :
a.	 Hormon folikel stimulating hormon (FSH) dan Luteinizing hormon (LH) yang
berperan mempengaruhi ovarium kadarnya menjadi tinggi karena pengaruh
umpan balik negatif dari estrogen menghilang
b.	 Ovarium (indung telur) masih memiliki sel “TEKA” yang dirangsang untuk
mengeluarkan hormon testoteron dan androstenedion
c.	 Kompensasi tubuh menghasilkan hormon estrogen yang dihasilkan melalui
aromatisasi jaringan lemak tubuh. Misalnya Androstenendion menjadi es-
tron – estradiol ( 99%) dan testoteron menjadi estradiol (1%)
d.	 Jenis estradiol yang ada pada saat menopause sudah mencukupi untuk me-
melihara estrogenik organ
e.	 Jika tubuh ibu belum dapat melakukan adaptasi / kompensasi dengan baik
dan kadar estrogen pasca menopause masih rendah maka kemungkinan ibu
mengalami sindrom klimakterium.
Selanjutnya marilah kita mempelajari tentang apa saja Gejala sindrom klimak-
terium.
Sindrom klimakterium yang dijelaskan pada beberapa literature (Manuaba, 2010;
Benson, 2009) adalah :
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
6
1.	 Gejala fisik seperti pada bagian vasomotor
•	 Hot   flushes (pipi terasa panas dan merah. Rasa panas menjalar dari wajah
menuju leher, tengkuk, dada bahkan seluruh badan)
•	 Gejala hot flushes di ikuti dengan kejadian vasokonstriksi yang menimbulkan
perasaan dingin
•	 Rasa panas seringkali diikuti dengan pengeluaran keringat di malam hari
2.	 Gejala psikologis
	 Seringkali seorang perempuan menopause merasa tidak menarik lagi di mata
suami, perasaan murung tanpa penyebab yang jelas.
3.	 Gejala akhir
	 Gejala akhir yang memerlukan perhatian adalah penyakit jantung koroner dan
osteoporosis
4.	 Gejala klimaterium lanjut.
	 Dapat mengalami rambut kering dan rontok, mulut kering dan perubahan suara.
Selain itu terdapat gejala lain yang mungkin timbul karena perubahan hormon
Tabel 3.1 : Gejala Klimaterium lanjut
(Utian, 1980 dalam Manuaba, 2010)
ORGAN GEJALA
Vulva dan vagina •	 Dispareuni (nyeri saat
berhubungan)
•	 keluar cairan bercampur
darah
•	 pruritus vulva
Kandung kemih dan uretra •	 Inkontinensia
Uterus dan dinding pelvis •	 kering dan pruritus
•	 gampang terluka
•	 kehilangan kekencangan dan
kelembutan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Diantara sekian gejala perubahan, gejala yang paling sering dikeluhkan ibu adalah
HOT FLUSHES (rasa panas atau terbakar). Gejala panas ini ternyata berhubungan
dengan adanya gannguan sistem pengaturan panas tubuh. Pada saat menopause
suhu tubuh menurun pada titik yang lebih rendah (Benson, 2009)
3.	 TERAPI HORMON PENGGANTI PADA MENOPAUSE
Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa MENOPAUSE adalah peristiwa alamiah da-
lam daur kehidupan perempuan. Sebagian besar perempuan telah memiliki kesia-
pan untuk menghadapi menopause sehingga sebagian besar perempuan melewati
menopause dengan tenang dan aman.
Namun pada situasi dilapangan terdapat beberapa perempuan yang mencari perto-
longan untuk mengurangi gejala-gejala klimakterium. Saat ini dunia kedokteran su-
dah menemukan beberapa cara menolong para wanita tersebut dengan melakukan
terapi hormon pengganti untuk menggantikan estrogen yang menghilang.
Konsep dasar pemberian terapi hormon pengganti menurut Manuaba (2010)
adalah
•	 Pemberian hormon pengganti menggunakan dosis yang serendah mungkin
•	 Untuk mengurangi rangsanan estrogen terus menerus maka perlu dilakukan
INGAT !!
•	 Tujuan pemberian hormone estrogen pengganti adalah
untuk memperkecil kejadian jantung koroner, mengu-
rangi fraktur pada osteoporosis dan memperlambat
terjadinya penyakit kepikunan.
•	 Perhatikan indikasi, kontraindikasi, dosis, cara pembe-
rian dan cara-cara untuk mengatasi komplikasinya
(Manuaba, 2010 dan Benson, 2009)
	
Sistem kardiovaskuler •	 Angina pectoris
•	 penyakit jantung koroner
Tulang dan otot •	 Fraktur pada panggul dan
pergelangan tangan
•	 Nyeri pinggang
Payudara •	 Mengecil
•	 Konsistensi melunak
•	 Menggantung
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
8
selingan pemberian hormon progesteron dan kadang perlu memberhenti-
kan pemberian estrogen selama satu sampai dua minggu.
•	 Pada saat pemberiannya pemberian terapi estrogen perlu dipertimbangkan
adanya :
-	 Adanya asupan kalsium cukup pada makanan
-	 Makanan mengandung tinggi protein, rendah glukosa dan kaya serat
-	 Kebugaran tetap dijaga dengan menjaga aktivitas fisik yang sehat
Bentuk terapi hormon pengganti dapat berbentuk empat metode :
a)	 Hanya diberikan hormon estrogen saja (estrogen jenis terapi pengganti).
Obat hormon ini bisa diberikan peroral, implant, transdermal atau melalui
vaginal
b)	 Hanya progesteron saja (progesteron jenis terapi pengganti)
c)	 Pil kombinasi (jenis terapi pengganti)
d)	 Livial (bukan hormon) dapat dipakai jangka panjang
(Manuaba, 2010)
!!! Perlu Anda ketahui pasien yang memiliki kondisi tidak boleh diberikan (Kon-
traindikasi ) terapi hormon pengganti dengan menggunakan estrogen adalah pada
kondisi perempuan yang mengalami kondisi dibawah ini :
•	 Perdarahan pervagina yang tidak terdiagnosis
•	 Penyakit hati akut
•	 Trombosis vaskular akut
•	 Keganasan pada endometrium dan payudara
(Benson, 2009)
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
Rangkuman
1.	 MENOPAUSE adalah Fase setelah pre-menopause. Pada saat ini perempuan
mengalami menstruasi yang terakhir (menstruasinya berhenti. Menopause
dapat terjadi secara premature (lebih cepat dari usia 40 tahun) atau terlambat
(lebih dari usia 55 tahun)
2.	 Pada saat menopause seorang perempuan dapat mengalami perubahan pada
fisik dan psikologis. Pada perubahan lanjutan dapat mengalami osteoporosis
dan gangguan kardiovaskuler.
3.	 Menopause merupakan fase alamiah dalam daur kehidupan seorang per-
empuan dan sebagian besar dapat menjalaninya tanpa pengobatan apapun.
Bagi para perempuan yang mengalami gangguan kesehatan yang cukup berat
dapat menggunakan terapi hormon pengganti namun dengan tetap memper-
hatikan indikasi dan kontraindikasi dari pemberian hormon pengganti terse-
but.
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
10
Evaluasi
Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !!!
1.	 Seorang perempuan berumur 50 tahun mengalami mentsruasi tidak teratur dan
hot flushes. Menurut Anda perempuan ini mengalami masa ….
a.	 Premenopause
b.	 Menopause
c.	 Pasca menopause
d.	 Senium
2.	 Seorang perempuan berumur 39 tahun mengalami mentsruasi terakhir 6 bulan
kemarin dan sampai sekarang tidak mendapatkan menstruasi lagi. Tidak ada tAn-
da dan gejala kehamilan dan keluhan penyakit yang lain. Hasil pemeriksaan fisik
menunjukkan batas normal. Menurut Anda perempuan ini mengalami masa ….
a.	Menopause
b.	Premenopause
c.	 Pasca menopause
d.	 Menopause prematur
3.	 Seorang perempuan berumur 56 tahun masih mengalami menopause 6 bulan yang
lalu. Sampai saat ini Perempuan ini juga masih merasakan vertigo dan hot fluses.
Menurut Anda keadaan yang dialami perempuan ini adalah ….
a.	Menopause
b.	Premenopause
c.	 Pasca menopause
d.	Senium
4.	 Kontraindikasi dari pemberian terapi hormone pengganti bagi perempuan yang
mengalami keluhan menopause adalah …
a.	 Penyakit lambung kronis
b.	 Adanya Keganasan payudara
c.	 Berat badan berlebih / obesitas
d.	 Riwayat operasi batu ginjal
5.	 Hormon yang tidak diproduksi lagi oleh tubuh secara alami saat perempuan men-
galami menopause adalah …
a.	Estrogen
b.	Progesteron
c.	 Luteinizing hormone
d.	 Folikel stimulating hormone
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
1. A
2. D
3. C
4. C
5. A
	
Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
12
DAFTAR PUSTAKA
Benson, Ralph C & Martin L. Pernoll. 2009. Buku saku Obtetri Ginekologi. Jakarta: EGC
Manuaba, dkk., 2010. Buku ajar Ginekologi Bagi Mahasiswa Bidan. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, S., dkk. 2011. Ilmu Kandungan edisi ketiga. Jakarta: 	
		 Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

obstruksi billiaris
obstruksi billiarisobstruksi billiaris
obstruksi billiaris
sri wahyuni
 
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
Diandr
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

obstruksi billiaris
obstruksi billiarisobstruksi billiaris
obstruksi billiaris
 
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan AborsiKB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
 
KB 2 Konsep Dasar Infertilitas
KB 2 Konsep Dasar InfertilitasKB 2 Konsep Dasar Infertilitas
KB 2 Konsep Dasar Infertilitas
 
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilanFaktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
Faktor –faktor yang mempengaruhi kehamilan
 
Ppt plasenta previa
Ppt plasenta previaPpt plasenta previa
Ppt plasenta previa
 
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang KebidananKB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
KB 3 Kewirausahaan dalam Bidang Kebidanan
 
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifasFaktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
Faktor faktor yang mempengaruhi masa nifas
 
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh HormonalKB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
KB 3 Kelainan Bawaan Alat Genitalia karena Pengaruh Hormonal
 
KB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular SeksualKB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular Seksual
 
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.pptEVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
EVIDENCE BASED PRACTICE PADA PELAYANAN KEHAMILAN.ppt
 
Contoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iiiContoh soal asuhan kebidanan iii
Contoh soal asuhan kebidanan iii
 
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
Modul 1 kb 2 masalah kebidanan komunitas, strategi pelayanan komunitas, konse...
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkan
 
Kontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUDKontrasepsi IUD
Kontrasepsi IUD
 
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatalKb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
Kb 1 konsep dasar kegawatdaruratan maternal neonatal
 
Atonia uteri
Atonia uteriAtonia uteri
Atonia uteri
 
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
Manajemen asuhan kebidanan antenatal fisiologi pada ny”j”g2 p1a0 umur kehamil...
 
Fisiologi laktasi
Fisiologi laktasiFisiologi laktasi
Fisiologi laktasi
 
kebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala IIIkebutuhan ibu kala III
kebutuhan ibu kala III
 
Praktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIAPraktikum 2 PWS-KIA
Praktikum 2 PWS-KIA
 

Similar to KB 3 Menopause

Similar to KB 3 Menopause (20)

KB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup KebidananKB 1 Lingkup Kebidanan
KB 1 Lingkup Kebidanan
 
KB 2 Komplikasi Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 2 Komplikasi Nifas dan PenatalaksanaannyaKB 2 Komplikasi Nifas dan Penatalaksanaannya
KB 2 Komplikasi Nifas dan Penatalaksanaannya
 
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB HormonalKB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
KB 2 Asuhan Kebidanan KB Hormonal
 
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb3 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
 
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan mudaKb1 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan muda
 
KB 3 Penyakit Payudara
KB 3 Penyakit PayudaraKB 3 Penyakit Payudara
KB 3 Penyakit Payudara
 
KB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi KehamilanKB 2 Komplikasi Kehamilan
KB 2 Komplikasi Kehamilan
 
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan PenatalaksanaannyaKB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
KB 3 Identifikasi Gangguan Psikologis dalam Kebidanan dan Penatalaksanaannya
 
KB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
KB 1 Tumor Jinak Alat ReproduksiKB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
KB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
 
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non HormonalKB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
KB 3 Asuhan Kebidanan KB Non Hormonal
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahirKb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb2 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondomKB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
KB 1 Asuhan Kebidanan KB pantang berkala dan kondom
 
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
KB 1 Masalah Kesehatan Reproduksi yang Sering Terjadi pada Siklus Reproduksi ...
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahirKb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
Kb1 adaptasi fisik bayi baru lahir
 
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem ReproduksiKB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
KB 3 Asuhan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi
 
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb1 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
 
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan PenatalaksanaannyaKB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
KB 1 Komplikasi Persalinan dan Penatalaksanaannya
 
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjutKb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
Kb2 penyulit dan komplikasi kehamilan lanjut
 

More from pjj_kemenkes

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
Acephasan2
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
srirezeki99
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
cindyrenatasaleleuba
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
MuhammadAlfiannur2
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
Acephasan2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
khalid1276
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
andi861789
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
NadrohSitepu1
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
BagasTriNugroho5
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
Zuheri
 

Recently uploaded (20)

Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pada Anak.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdnkel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
kel 8 TB PARU.pptxyahahbhbbsnncndncndncndncbdncbdncdn
 
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATIPPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
PPT KAWASAN TANPA ROKOK SESUAI PERATURAN BUPATI
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
FARMASETIKA dasar menjelaskan teori farmasetika, sejarah farmasi, bahasa kati...
 

KB 3 Menopause

  • 1. GINEKOLOGI MODUL Mengenali Gangguan Menstruasi, Infertilitas dan Menopause Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 DEBBIYANTINA JULI OKTALIA Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) SEMESTER 4 KEGIATAN BELAJAR 3 Menopause
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan i Kata Pengantar Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Mahaesa, karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan MODUL DUA dari EMPAT MODUL dalam Mata Kuliah Ginekologi yang berjudul Mengenali Gangguan Menstruasi, Infertilitas dan Menopause. Modul Ginekologi ini disusun dalam rangka membantu proses pembelajaran program Diploma III kebidanan dengan system pembelajaran jarak jauh yang disusun bagi mahasiswa dengan latar belakang pekerjaan bidan pada lokasi – lokasi yang sulit untuk ditinggalkan seperti daerah perbatasan dan kepulauan. Ucapan terima kasih tak terhingga kami sampaikan kepada segenap pihak yang telah membantu kami hingga terselesaikannya modul ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat : a. Menteri Kesehatan Republik Indonesia b. Kepala Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik Indonesia c. Kepala Pusdiklatnakes Badan PPSDMK Kementrian Kesehatan Republik Indonesia d. Australian Government Overseas Aid Program (AusAID) e. Tim editor modul Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari kesempurnaan. Masukan untuk penyempurnaan modul ini sangat kami harapkan. Demikian, semoga modul ini dapat bermanfaat meningkatkan kualitas pembelajaran pendidikan Diploma III Kebidanan yang menggunakan system jarak jauh. Jakarta, Juli 2013 PENULIS Gambar : Pengecekan cabang bayi
  • 3. ii Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan Daftar Isi Kata pengantar i Daftar Isi ii Pendahuluan 1 Kegiatan Belajar 3 : MENOPAUSE 3
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 1 Pendahuluan SELAMAT BERJUMPA KEMBALI dengan Anda sebagai peserta didik D-3 Kebidanan dalam modul kedua dalam mata kuliah ginekologi. Kami yakin Anda tetap bersemangat untuk terus belajar dan melanjutkan mempelajari modul ini. Modul ini adalah modul kedua dari EMPAT MODUL dalam mata kuliah ginekolo- gi yang berjudul “Mengenali Gangguan Menstruasi, Infertilitas Dan Menopause”. Sebelum mempelajari modul ini diharapkan Anda sudah selesai mempelajari modul SATU ginekologi. Kami ingatkan kembali, bahwa Anda diharapkan dapat menyelesaikan empat modul ginekologi ini secara tuntas sehingga dapat membantu Anda memahami ginekologi dasar dengan baik. Tema Modul kedua ini sangat penting untuk dipelajari dengan baik karena saat ini gangguan menstruasi, infertilitas dan HIV – AIDS adalah kasus yang sering dialami oleh perempuan. Seperti yang sudah Anda ketahui, beberapa waktu yang lampau gangguan haid, infertilitas dan menopause kurang diperhatikan dengan baik karena di masyarakat ser- ingkali terkait dengan nilai budaya yang ada. Gangguan haid dan infertilitas seringka- li terlambat dideteksi karena merasa tidak ada keluhan atau setiap keluhan dianggap biasa sehingga seolah-olah bebas tidak masalah penyulit dan penyakit yang berkaitan dengan alat reproduksinya. PADAHAL Anda tahu bahwa pencegahan dan pengobatan haruslah dilakukan sedini mungkin untuk kelangsungan masa yang akan datang. Setelah menyelesaikan modul DUA ini diharapkan Anda dapat menjelaskan ten- tang gangguan haid, infertilitas dan HIV – AIDS sehingga Anda dapat melakukan deteksi sedini mungkin pada fasilitas terdepan pelayanan kesehatan. Modul DUA ini dikemas dalam tiga kegiatan belajar. Durasi waktu untuk mempe- lajari modul ini sekitar 6 jam. Masing-masing kegiatan belajar diberikan alokasi waktu sekitar dua jam. Tiga kegiatan belajar tersebut disusun dengan urutan sebagai berikut : Kegiatan Belajar 1 : Mengenali gangguan menstruasi Kegiatan Belajar 2 : Konsep dasar Infertilitas Kegiatan Belajar 3 : Menopause PETUNJUK BELAJAR : Proses pembelajaran untuk modul ini dapat berjalan lancar apabila Anda mengi- kuti langkah belajar sebagai berikut : 1) Pahami dulu berbagai kegiatan penting dalam modul mulai tahap awal sampai tahap akhir 2) Bacalah kegiatan belajar secara seksama dan kerjakan soal – soal tes formatif yang ada tanpa melihat kunci jawaban untuk mengetahui kemampuan Anda me- mahami isi setiap kegiatan belajar dalam modul ini. 3) Lakukan kajian refleksi kasus – kasus yang ada dalam modul ini dengan kasus-ka- sus yang mungkin Anda temui saat Anda nanti bertemu dengan pasien langsung di lahan praktik.
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 2 4) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam modul sangat tergantung kepada kesungguhan Anda dalam membaca materi dan mengerjakan latihan. Untuk itu berdiskusilah secara mandiri atau berkelompok dengan teman sejawat 5) Akhirnya, tes akhir modul yang disediakan pada bagian akhir modul harus Anda kerjakan dengan jujur sehingga hasilnya dapat dipakai untuk mengetahui ke- mampuan Anda memahami isi modul ini. Cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban tes akhir modul yang terdapat pada bagian akhir modul ini. Baiklah saudara, selamat belajar, semoga Anda sukses memahami pengetahuan yang diuraikan dalam modul DUA ini sehingga dapat menjadi bekal bermanfaat untuk menjadi bidan yang hAndal. SEMOGA SUKSES
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Kegiatan Belajar 3 Tujuan Pembelajaran Umum Waktu 120 menit Setelah menyelesaikan kegiatan belajar tiga pada modul dua ini kami harapkan Anda akan mencapai kemampuan untuk menjelaskan menopause (mati haid) sehingga bidan dapat melakukan deteksi dini adanya gangguan dan komplikasi sesuai kompetensi bidan dan melakukan kolaborasi dan rujukan pada tatanan pelayanan kebidanan den- gan tepat. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar satu Anda akan mencapai kemampuan untuk: 1. Menjelaskan pengertian Menopause 2. Menjelaskan tentang perubahan – perubahan yang dialami ibu pada saat meno- pause 3. Menjelaskan Terapi sulih hormon pada menopause (terapi hormon pengganti) 1. Pengertian Menopause 2. Perubahan yang dialami ibu saat menopause 3. Terapi sulih hormon pada menopause (terapi hormon pengganti) Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok - Pokok Materi MENOPAUSE
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 4 Uraian Materi 1. PENGERTIAN MENOPAUSE Sebelum Anda mempelajari tentang pengertian menopause, kita harus terlebih da- hulu mengenal satu istilah yaitu KLIMAKTERIUM. Menopause adalah salah satu fase dalam proses klimakterium. KLIMAKTERIUM adalah Fase yang menrupakan proses penuaan yang seorang per- empuan lewati dari masa subur ke masa tidak subur (Benson, 2009). Dalam Manuaba (2010) disebutkan bahwa masa klimaterium dapat dibagi menjadi tiga fase yaitu : a) PRE-MENOPAUSE Ditandai dengan terjadinya penurunan estrogen secara drastis dan adan- ya peningkatan hormon gonadotropin. Gangguan keseimbangan hormonal ini menyebabkan menstruasi tidak teratur, menstruasi tanpa adanya ovulasi, psikol- ogis menjadi labil (takut tua, takut tidak menarik, cepat marah, sering sedih dan sukar tidur). Pada sistem kardiovaskuler jantung sering terasa berdebar. Pada fase ini seorang perempuan juga kadang merasakan hot flushes (terasa panas pada pipi, wajah dan tengkuk), dan kulit terasa kering dan panas. b) MENOPAUSE Fase setelah pre-menopause. Pada saat ini perempuan mengalami men- struasi yang terakhir (menstruasinya berhenti). c) PASCA MENOPAUSE Fase setelah menopause. Setelah menstruasi terakhir dialami kadang ibu masih merasakan kegoncangan hormonal. Kadang gejala yang mirip pada fase premenopause masih dirasakan ibu.
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 d) SENIUM Keadaan hormon sudah seimbang sehingga gejala gangguan keseimban- gan hormon perlahan mulai menghilang. Pada fase ini estrogen tidak dihasilkan sama sekali. Gangguan organ yang mungkin dirasakan ibu adalah kulit menjadi lebih kering, dispareuni/nyeri saat berhubungan (karena epitel vagina menipis), mudah mengalami infeksi sistitis dan vaginitis dan tulang mudah mengalami os- teoporosis sehingga mudah patah. Perlu Anda ketahui bahwa proses klimakterium dapat menimbulkan beberapa peru- bahan / gangguan gangguan jadwal menopause (Manuaba, 2010), yaitu : • Menopause prematur Jika menopause terjadi pada usia kurang dari 40 tahun atau sebelum 40 tahun sudah mengalami gejala premenopause • Menopause terlambat Menopause yang terjadi terlambat dari rata-rata normal atau baru terjadi setelah usia 55 tahun. Perlu Anda ketahui bahwa usia menopause terkat dengan latar belakang keseha- tan, pola hidup serta genetik. Usia menopause tidak terkait dengan umur men- arche, tinggi badan, berat badan, paritas atau penggunaan kontrasepsi jangka pan- jang(Benson, 2009) 2. PERUBAHAN YANG DIALAMI IBU SAAT MENOPAUSE Anda sudah mengetahui bahwa setelah menopause tejadi, maka ibu mengalami pe- rubahan pada tubuhnya karena tidak adal lagi pengeluaran hromon estrogen. Aki- bat kondisi ini tubuh ibu mengalami beberapa adaptasi (Manuaba, 2010), yaitu : a. Hormon folikel stimulating hormon (FSH) dan Luteinizing hormon (LH) yang berperan mempengaruhi ovarium kadarnya menjadi tinggi karena pengaruh umpan balik negatif dari estrogen menghilang b. Ovarium (indung telur) masih memiliki sel “TEKA” yang dirangsang untuk mengeluarkan hormon testoteron dan androstenedion c. Kompensasi tubuh menghasilkan hormon estrogen yang dihasilkan melalui aromatisasi jaringan lemak tubuh. Misalnya Androstenendion menjadi es- tron – estradiol ( 99%) dan testoteron menjadi estradiol (1%) d. Jenis estradiol yang ada pada saat menopause sudah mencukupi untuk me- melihara estrogenik organ e. Jika tubuh ibu belum dapat melakukan adaptasi / kompensasi dengan baik dan kadar estrogen pasca menopause masih rendah maka kemungkinan ibu mengalami sindrom klimakterium. Selanjutnya marilah kita mempelajari tentang apa saja Gejala sindrom klimak- terium. Sindrom klimakterium yang dijelaskan pada beberapa literature (Manuaba, 2010; Benson, 2009) adalah :
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 6 1. Gejala fisik seperti pada bagian vasomotor • Hot flushes (pipi terasa panas dan merah. Rasa panas menjalar dari wajah menuju leher, tengkuk, dada bahkan seluruh badan) • Gejala hot flushes di ikuti dengan kejadian vasokonstriksi yang menimbulkan perasaan dingin • Rasa panas seringkali diikuti dengan pengeluaran keringat di malam hari 2. Gejala psikologis Seringkali seorang perempuan menopause merasa tidak menarik lagi di mata suami, perasaan murung tanpa penyebab yang jelas. 3. Gejala akhir Gejala akhir yang memerlukan perhatian adalah penyakit jantung koroner dan osteoporosis 4. Gejala klimaterium lanjut. Dapat mengalami rambut kering dan rontok, mulut kering dan perubahan suara. Selain itu terdapat gejala lain yang mungkin timbul karena perubahan hormon Tabel 3.1 : Gejala Klimaterium lanjut (Utian, 1980 dalam Manuaba, 2010) ORGAN GEJALA Vulva dan vagina • Dispareuni (nyeri saat berhubungan) • keluar cairan bercampur darah • pruritus vulva Kandung kemih dan uretra • Inkontinensia Uterus dan dinding pelvis • kering dan pruritus • gampang terluka • kehilangan kekencangan dan kelembutan
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 Diantara sekian gejala perubahan, gejala yang paling sering dikeluhkan ibu adalah HOT FLUSHES (rasa panas atau terbakar). Gejala panas ini ternyata berhubungan dengan adanya gannguan sistem pengaturan panas tubuh. Pada saat menopause suhu tubuh menurun pada titik yang lebih rendah (Benson, 2009) 3. TERAPI HORMON PENGGANTI PADA MENOPAUSE Seperti yang sudah Anda ketahui bahwa MENOPAUSE adalah peristiwa alamiah da- lam daur kehidupan perempuan. Sebagian besar perempuan telah memiliki kesia- pan untuk menghadapi menopause sehingga sebagian besar perempuan melewati menopause dengan tenang dan aman. Namun pada situasi dilapangan terdapat beberapa perempuan yang mencari perto- longan untuk mengurangi gejala-gejala klimakterium. Saat ini dunia kedokteran su- dah menemukan beberapa cara menolong para wanita tersebut dengan melakukan terapi hormon pengganti untuk menggantikan estrogen yang menghilang. Konsep dasar pemberian terapi hormon pengganti menurut Manuaba (2010) adalah • Pemberian hormon pengganti menggunakan dosis yang serendah mungkin • Untuk mengurangi rangsanan estrogen terus menerus maka perlu dilakukan INGAT !! • Tujuan pemberian hormone estrogen pengganti adalah untuk memperkecil kejadian jantung koroner, mengu- rangi fraktur pada osteoporosis dan memperlambat terjadinya penyakit kepikunan. • Perhatikan indikasi, kontraindikasi, dosis, cara pembe- rian dan cara-cara untuk mengatasi komplikasinya (Manuaba, 2010 dan Benson, 2009) Sistem kardiovaskuler • Angina pectoris • penyakit jantung koroner Tulang dan otot • Fraktur pada panggul dan pergelangan tangan • Nyeri pinggang Payudara • Mengecil • Konsistensi melunak • Menggantung
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 8 selingan pemberian hormon progesteron dan kadang perlu memberhenti- kan pemberian estrogen selama satu sampai dua minggu. • Pada saat pemberiannya pemberian terapi estrogen perlu dipertimbangkan adanya : - Adanya asupan kalsium cukup pada makanan - Makanan mengandung tinggi protein, rendah glukosa dan kaya serat - Kebugaran tetap dijaga dengan menjaga aktivitas fisik yang sehat Bentuk terapi hormon pengganti dapat berbentuk empat metode : a) Hanya diberikan hormon estrogen saja (estrogen jenis terapi pengganti). Obat hormon ini bisa diberikan peroral, implant, transdermal atau melalui vaginal b) Hanya progesteron saja (progesteron jenis terapi pengganti) c) Pil kombinasi (jenis terapi pengganti) d) Livial (bukan hormon) dapat dipakai jangka panjang (Manuaba, 2010) !!! Perlu Anda ketahui pasien yang memiliki kondisi tidak boleh diberikan (Kon- traindikasi ) terapi hormon pengganti dengan menggunakan estrogen adalah pada kondisi perempuan yang mengalami kondisi dibawah ini : • Perdarahan pervagina yang tidak terdiagnosis • Penyakit hati akut • Trombosis vaskular akut • Keganasan pada endometrium dan payudara (Benson, 2009)
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 Rangkuman 1. MENOPAUSE adalah Fase setelah pre-menopause. Pada saat ini perempuan mengalami menstruasi yang terakhir (menstruasinya berhenti. Menopause dapat terjadi secara premature (lebih cepat dari usia 40 tahun) atau terlambat (lebih dari usia 55 tahun) 2. Pada saat menopause seorang perempuan dapat mengalami perubahan pada fisik dan psikologis. Pada perubahan lanjutan dapat mengalami osteoporosis dan gangguan kardiovaskuler. 3. Menopause merupakan fase alamiah dalam daur kehidupan seorang per- empuan dan sebagian besar dapat menjalaninya tanpa pengobatan apapun. Bagi para perempuan yang mengalami gangguan kesehatan yang cukup berat dapat menggunakan terapi hormon pengganti namun dengan tetap memper- hatikan indikasi dan kontraindikasi dari pemberian hormon pengganti terse- but.
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 10 Evaluasi Formatif Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !!! 1. Seorang perempuan berumur 50 tahun mengalami mentsruasi tidak teratur dan hot flushes. Menurut Anda perempuan ini mengalami masa …. a. Premenopause b. Menopause c. Pasca menopause d. Senium 2. Seorang perempuan berumur 39 tahun mengalami mentsruasi terakhir 6 bulan kemarin dan sampai sekarang tidak mendapatkan menstruasi lagi. Tidak ada tAn- da dan gejala kehamilan dan keluhan penyakit yang lain. Hasil pemeriksaan fisik menunjukkan batas normal. Menurut Anda perempuan ini mengalami masa …. a. Menopause b. Premenopause c. Pasca menopause d. Menopause prematur 3. Seorang perempuan berumur 56 tahun masih mengalami menopause 6 bulan yang lalu. Sampai saat ini Perempuan ini juga masih merasakan vertigo dan hot fluses. Menurut Anda keadaan yang dialami perempuan ini adalah …. a. Menopause b. Premenopause c. Pasca menopause d. Senium 4. Kontraindikasi dari pemberian terapi hormone pengganti bagi perempuan yang mengalami keluhan menopause adalah … a. Penyakit lambung kronis b. Adanya Keganasan payudara c. Berat badan berlebih / obesitas d. Riwayat operasi batu ginjal 5. Hormon yang tidak diproduksi lagi oleh tubuh secara alami saat perempuan men- galami menopause adalah … a. Estrogen b. Progesteron c. Luteinizing hormone d. Folikel stimulating hormone
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 1. A 2. D 3. C 4. C 5. A Kunci Jawaban Evaluasi Formatif
  • 15. Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan 12 DAFTAR PUSTAKA Benson, Ralph C & Martin L. Pernoll. 2009. Buku saku Obtetri Ginekologi. Jakarta: EGC Manuaba, dkk., 2010. Buku ajar Ginekologi Bagi Mahasiswa Bidan. Jakarta : EGC Prawirohardjo, S., dkk. 2011. Ilmu Kandungan edisi ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
  • 16. Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015