Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan mengisolasi bagian tanaman seperti daun dan mata tunas, lalu tumbuhkan dalam media buatan yang kaya nutrisi untuk memperbanyaknya menjadi tanaman baru. Teknik ini memiliki keunggulan seperti mampu memperbanyak bibit dalam jumlah besar dan waktu singkat serta mewariskan sifat induk, meski juga memiliki kerugian seperti
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
Tugas diskusi biology
1. TUGAS DISKUSI
Oleh Kelompok
Phoenix dactylifera :
1. DISA RAVIONA EFENDI
2. NADYA HANIFFA MASNUR
3. OLGA TIARA
4. ROLA ADRIS
5. TIARDY AGUSRINALDO PRAYOGA
6. YOSEFIE SRI DEVI
3. Kultur jaringan merupakan salah satu cara
perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan
tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman
seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan
bagian-bagian tersebut dalam media buatan secara
aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh
dalam wadah tertutup yang tembus cahaya sehingga
bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan
bergenerasi menjadi tanaman lengkap.
4. PRASYARAT
Media adalah tempat bagi jaringan untuk tumbuh dan
mengambil nutrisi yang mendukung kehidupan jaringan.
Media tumbuh menyediakan berbagai bahan yang
diperlukan jaringan untuk hidup dan memperbanyak
dirinya.
Ada dua penggolongan media tumbuh: media padat dan
media cair. Media padat pada umumnya berupa padatan
gel, seperti agar. Nutrisi dicampurkan pada agar. Media
cair adalah nutrisi yang dilarutkan di air. Media cair dapat
bersifat tenang atau dalam kondisi selalu bergerak,
tergantung kebutuhan.
Teori dasar dari kultur in vitro ini adalah Totipotensi.Teori
ini mempercayai bahwa setiap bagian tanaman dapat
berkebang biak.karena seluruh bagian tanaman terdiri
atas jaringan - jaringan hidup.
5. PRINSIP KULTUR JARINGAN
Prinsip utama : perbanyakan tanaman menggunakan
bagian jaringan menjadi tanaman utuh dikondisi invitro
,menggunakan media buatan yang dilakukan di tempat
steril
Dasar yang digunakan adalah Teori Sel
Teori Totipotensi Sel, artinya setiap sel memiliki potensi
genetik seperti sel zigot yaitu mampu memperbanyak diri
dan berdiferensiasi menjadi tanaman lengkap.
6. PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARINGAN
Media merupakan faktor penentu
dalam perbanyakan dengan kultur
jaringan. Komposisi media yang
digunakan tergantung dengan jenis
tanaman yang akan diperbanyak.
Media yang digunakan biasanya
terdiri dari garam mineral, vitamin,
dan hormon. Selain itu, diperlukan
juga bahan tambahan
7.
8. TAHAP KULTUR JARINGAN
1. Pengambilan tunas tumbuhan in vitro dilakukan dengan
menggunakan eksplan daun yang dikultur pada medium
MS dengan penambahan zat pengatur tumbuh.
9. 2. Tunas mulai terbentuk dari eksplan setelah 2
minggu kultur
10. 3. Pemanjangan tunas dilakukan dengan mengkultur
tunas yang terbentuk umur 6 minggu pada media
MS dengan penambahan hormon
11. 4. Pada media yang mengandung hormon ini, selain
tunas mengalami pemanjangan, akar juga mulai
terbentuk dari tunas-tunas.
12. 5. Setelah 4 minggu dalam media ini, plantlet
diaklimatisasi
13. 6. Dua minggu setelah aklimatisasi plantlet dipindah
ke polibag dan siap dipindah dalam penanaman
dalam bentuk demplot.
14. TANAMAN YANG DIKEMBANGKAN
DENGAN KJ
1. Tanaman keras tingkat tinggi yang
mempunyai nilai jual tinggi atau mengandung
metabolit sekunder yang mempunyai efek
farmakologi, misal pule pandak, gaharu, sono
keling, jati, sengon, dan akasia.
2. Tanaman hias, tanaman langka atau yang
punya nilai jual mahal, misal berbagai jenis
anggrek.
3. Tanaman hortikultira varietas unggul, misal
berbagai jenis pisang , nenas ,
15. KEUNGGULAN KULTUR JARINGAN
Keunggulan, antara lain:
1. Mempunyai sifat yang identik dengan
induknya
2. Dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar
sehingga tidak terlalu membutuhkan tempat
yang luas
3. Mampu menghasilkan bibit dengan jumlah
besar dalam waktu yang singkat,
4. Kesehatan dan mutu bibit lebih terjamin,
5. Kecepatan tumbuh bibit lebih cepat
dibandingkan dengan perbanyakan
konvensional
16. KEUNTUNGAN KULTUR JARINGAN :
1.Bibit (hasil) yang didapat berjumlah banyak dan
dalam waktu yang singkat
2.Sifat identik dengan induk
3.Dapat diperoleh sifat-sifat yang dikehendaki
4.Metabolit sekunder tanaman segera didapat
tanpa perlu menunggu tanaman dewasa
17. KERUGIAN :
1. Bibit hasil kultur jaringan sangat rentan
terhadap hama penyakit dan udara luar
2. Bagi orang tertentu, cara kultur jaringan
dinilai mahal dan sulit.
3. Membutuhkan modal ivestasi awal yang tinggi
untuk bangunan (laboratorium khusus),
peralatan dan perlengkapan.
4. Diperlukan persiapan SDM yang handal untuk
mengerjakan perbanyakan kultur jaringan
agar dapat memperoleh hasil yg memuaskan
5. Produk kultur jaringan pd akarnya kurang
kokoh
6. Mahal
18. REFERENSI
Gunawan, L.W. 1992. Teknik Kultur Jaringan
Tumbuhan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Hendaryono, D.P.S dan A. Wijayani. 1994.
Teknik Kultur Jaringan. Kanisius. Jogyakarta.
Wetherell, D.F. 1982. Pengantar Propagasi
Tanaman Secara In Vitro. Avery Publishing
Group INC. Wayne, New Jersey.
Media Kultur Jaringan.
http://www.fp.unud.ac.id/biotek/kultur-jaringan-
tanaman/12-media-kultur-jaringan/ (diakses
Senin, 30 September 2013)