Percobaan osmosis pada kentang menunjukkan tiga hasil berbeda berdasarkan jenis larutannya: (1) berat kentang bertambah dalam air karena air masuk ke dalam sel, (2) berat kentang tidak berubah dalam larutan gula 5% karena kesetimbangan osmosis, (3) berat kentang berkurang dalam larutan gula 30% karena air keluar dari sel. Hal ini menunjukkan pengaruh konsentrasi larutan terhadap osmosis di
1. I. PENDAHULUAN
Fungsi membran sel adalah sebagai pengatur keluar masuknya zat kedalam sel. Osmosis adalah
perpindahan molekul-molekul air (zat pelarut) dari hipotonik (hipotonis) menuju larutan dengan
hypertonik (hipertonis) melalui membran semi permiabel. Contoh dalam proses osmosis
diantaranya adalah kentang. Kentang merupakan salah satu bahan yang dapat digunakan untuk
praktikum terjadinya osmosis. Dengan melakukan percobaan osmosis pada kentang kita bisa
mengetahui bagaimana proses osmosis.
II. TUJUAN PRAKTIKUM.
Percobaan ini dilakukan guna mengetahui lebih jauh mengenai peristiwa osmosis yang sering
terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
III. ALAT DAN BAHAN
1. Neraca
2. Pisau
3. Pelubang gabus
4. Gelas kimia 3 buah
5. Kentang segar 3 buah
6. Larutan gula 5% dan 30%
7. Air
8. Tisu
IV. CARA KERJA
1. Dibuat silinder dari umbi kentang dengan menggunakan pelubang gabus sebanyak 3
buah deangan ukuran yang sama.
2. Ditimbang masing-masing silinder kentang tersebut. Usahakan semua silinder kentang
memiliki berat yang sama. Kemudian catat beratnya.
3. Direndam silinder umbi kentang tersebut pada waktu yang bersamaan selama 15 menit.
4. Setelah 15 menit, diangkat dan disimpan di atas kertas tisu, kemudian timbang kembali
masing-masing silinder umbi kentang tersebut, catat hasilnya.
V. HASIL PERCOBAAN
No Jenis Media
Berat Silinder Umbi Kentang
Sebelum percobaan Setelah percobaan
1 Air 3,5 gram 3,6 gram
2 Larutan gula 5% 3,5 gram 3,5 gram
3 Larutan gula 30% 3,5 gram 3,0 gram
2. Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil analisa data pada silinder kentang no 1 yang berada
pada air memiliki berat bertambah yang awal, beratnya ialah 3.5 menjadi 3,6.. Air diketahui memiliki
konsentrasi lebih rendah dibandingkan kandungan dalam silinder kentang, jadi kentang yang lebih berat
disebabkan karena air berpindah dari air (hipotonik) ke silinder kentang (hypertonik). Pada silinder
kentang no. 1, silinder kentang tersebut berubah menjadi keras, hal ini disebabkan oleh perpindahan air
yang menyebabkan sitoplasma penuh dengan air sehingga silinder kentang berada pada keadaan turgor.
Pada silinder kentang no 2 tidak mengalami pertambahan berat maupun perubahan tekstur. Hal
ini terjadi karena silinder kentang dan larutan gula 5% memiliki tingkat konsentrasi yang sama (Isotonik)
yang pada awalnya, beratnya ialah 3,5 dan akhirnya pun sama yaitu 3,5 yang disebabkan karena
konsentrasi yang ada didalam sel maupun diluar sel sama sehingga mengakibatkan tidak terjadinya
perubahan berat pada silinder kentang. Dan silinder kentang no 3 yang berada pada larutan gula 30%
mengalami pengurangan berat yang awal beratnya ialah 3.5 berubah menjadi 3,0. Larutan gula 30%
diketahui memiliki konsentrasi lebih tinggi dibandingkan silinder kentang, jadi kentang yang lebih ringan
disebabkan oleh air pada kentang (hipotonik) keluar menuju larutan gula 30% (hypertonik). Pada silinder
kentang no.3 , silinder kentang akan berubah menjadi lembek, hal ini disebabkan perpindahan air yang
menyebabkan sitoplasma mengkerut sehingga membran plasma terlepas dari dinding sel, peristiwa
inilah yang disebut plasmolisis.
VI. PERTANYAAN
1. Buatlah kesimpulan data berdasarkan hasil percobaan di atas !
Jawab :
Setelah dilakukan percobaan didapatkan hasil analisa data pada silinder kentang no 1
yang berada pada air memiliki berat bertambah yang awal, beratnya ialah 3.5 menjadi 3,6..
Air diketahui memiliki konsentrasi lebih rendah dibandingkan kandungan dalam silinder
kentang, jadi kentang yang lebih berat disebabkan karena air berpindah dari air (hipotonik)
ke silinder kentang (hypertonik). Pada silinder kentang no. 1, silinder kentang tersebut
berubah menjadi keras, hal ini disebabkan oleh perpindahan air yang menyebabkan
sitoplasma penuh dengan air sehingga silinder kentang berada pada keadaan turgor.
Pada silinder kentang no 2 tidak mengalami pertambahan berat maupun perubahan
tekstur. Hal ini terjadi karena silinder kentang dan larutan gula 5% memiliki tingkat
konsentrasi yang sama (Isotonik) yang pada awalnya, beratnya ialah 3,5 dan akhirnya pun
sama yaitu 3,5 yang disebabkan karena konsentrasi yang ada didalam sel maupun diluar sel
sama sehingga mengakibatkan tidak terjadinya perubahan berat pada silinder kentang. Dan
silinder kentang no 3 yang berada pada larutan gula 30% mengalami pengurangan berat
yang awal beratnya ialah 3.5 berubah menjadi 3,0. Larutan gula 30% diketahui memiliki
konsentrasi lebih tinggi dibandingkan silinder kentang, jadi kentang yang lebih ringan
disebabkan oleh air pada kentang (hipotonik) keluar menuju larutan gula 30% (hypertonik).
Pada silinder kentang no.3 , silinder kentang akan berubah menjadi lembek, hal ini
disebabkan perpindahan air yang menyebabkan sitoplasma mengkerut sehingga membran
plasma terlepas dari dinding sel, peristiwa inilah yang disebut plasmolisis.
3. 2. Bandingkan perubahan berat silinder pada larutan gula 5% dengan larutan gula 30%.
Jelaskan mengapa demikian!
Jawab :
Pada silinder kentang no 2 tidak mengalami pertambahan berat maupun perubahan
tekstur. Hal ini terjadi karena silinder kentang dan larutan gula 5% memiliki tingkat
konsentrasi yang sama (Isotonik) yang pada awalnya, beratnya ialah 3,5 dan akhirnya pun
sama yaitu 3,5 yang disebabkan karena konsentrasi yang ada didalam sel maupun diluar sel
sama sehingga mengakibatkan tidak terjadinya perubahan berat pada silinder kentang. Dan
silinder kentang no 3 yang berada pada larutan gula 30% mengalami pengurangan berat
yang awal beratnya ialah 3.5 berubah menjadi 3,0. Larutan gula 30% diketahui memiliki
konsentrasi lebih tinggi dibandingkan silinder kentang, jadi kentang yang lebih ringan
disebabkan oleh air pada kentang (hipotonik) keluar menuju larutan gula 30% (hypertonik).
Pada silinder kentang no.3 , silinder kentang akan berubah menjadi lembek, hal ini
disebabkan perpindahan air yang menyebabkan sitoplasma mengkerut sehingga membran
plasma terlepas dari dinding sel, peristiwa inilah yang disebut plasmolisis.
3. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada sel-sel umbi kentang tersebut!
Jawab :
Peristiwa yang terjadi pada sel-sel umbi kentang yaitu kentang yang berada pada larutan
30% maka akan terjadi peristiwa pelasmolisis, ini terbukti berat kentang yang pada awalnya
3,5 menjadi 3.0. Pada larutan 5% ini akan mengalami isotonic karena konsentrasi air di
dalam dan diluar sel sama, ini juga terbukti dengan berat kentang yang awal dan akhirnya
sama yaitu 3.5. Pada larutan air maka akan terjadi peristiwa turgid yang dimana sel
membengkak namun dapat dipertahankan karena adanya dinding sel, ini juga terbukti
dengan berat kentang yang awalnta 3.5 menjadi 3.6
4. Tuliskan macam-macam variable yang ditemukan pada percobaan di atas !
Jawab :
- Variabel bebas : Larutan
- Variable tetap : Kentang
- Variabel control : Peristiwa osmosis
VII. KESIMPULAN
Setelah beberapa pengamatan dan diskusi, kami simpulkan bahwa :
Terjadi penambahan ukuran (mengembang) pada silinder kentang dikarenakan
keadaan media (air) bersifat hipotonik terhadap silinder kentang
Terjadi pengurangan ukuran (menyusut) pada silinder kentang dikarenakan keadaan
media (larutan gula 30%) bersifat hipertonik terhadap silinder kentang.
Tidak terjadinya penambahan ( mengembang) ataupun penyusutan pada silinder
kentang dikarenakan keadaan media (larutan gula 5%) bersifat isotonik terhadap
silinder kentang.
4. Media yang hipertonis terhadap kentang adalah media gelas 3 (larutan kapur) dan
media gelas 4 (air)
Konsentrasi zat terlarut mempengaruhi massa jenis larutan dan intensitas osmosis.
Dari kesimpulan tersebut kita dapat mengetahui bahwa osmosis adalah perpindahan zat pelarut (air)
baik dari luar ke dalam ataupun dari dalam ke luar sel, melalui membran semi permeabel, menuju
daerah dengan konsentrasi zat lebih rendah.