2. Tujuan pembelajaran
• "Penggunaan bahasa" berfokus pada
bagaimana sebuah pengertian dari fungsi-
fungsi bahasa itu penting dalam logika.
• Bahasa adalah sebuah alat yang kompleks,
dan sebagai mahasiswa yang sedang
mempelajari logika, Anda harus memastikan
bahwa Anda tidak disesatkan oleh kata-kata
atau bentuk-bentuk diskursif.
3. Setelah
mempelajari topik
ini, mahasiswa
seharusnya dapat
untuk:
• Memahami tiga fungsi dasar bahasa: informasi,
ekspresikan, dan mengarahkan.
• Mengenali bahwa bahasa dapat menjadi lebih dari satu
fungsi.
• Membedakan antara bentuk tata bahasa dan fungsi logis.
• Memahami bagaimana bahasa emotif dapat menghambat
argumen yang logis.
• Membuat perbedaan antara ketidaksetujuan dalam
keyakinan dan ketidaksetujuan dalam sikap.
5. • Bahasa merupakan kapasitas khusus manusia yang
kompleks dalam berkomunikasi.
• Manusia adalah makhluk sosial yang menggunakan alat.
• Alat yang paling hebat yang bisa digunakan untuk
membuat alat yang lain lagi adalah bahasa, baik yang
terucapkan maupun tertulis.
• Sebagai sebuah alat, bahasa dapat digunakan dengan
sedikit atau tanpa ketrampilan yang akan menghasilkan
karya yang biasa atau bahkan sampah.
• Dengan mengasah ketrampilan menggunakan bahasa,
kita bisa membuat karya yang lebih baik.
6. • Bahasa dapat dicirikan sebagai serangkaian bunyi,
lambang yang ini membentuk suatu arti tertentu.
• Rangkaian bunyi ini yang dikenal sebagai kata
melambangkan suatu obyek tertentu.
• Bahasa mengalami perkembangan oleh karena
disebabkan pengalaman dan pemikiran manusia
yang juga berkembang.
• Dengan bahasa manusia dapat berpikir secara
teratur namun juga dapat mengkomunikasikan
apa yang sedang ia pikirkan kepada orang lain.
• Tanpa bahasa maka mustahil bisa berpikir secara
teratur.
7. Contoh (1)
“Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan
fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk
membentuk kalimat yang memiliki arti.”
• Apakah Anda memahami kalimat ini secara keseluruhan?
• Apakah Anda paham dengan arti kata “fonem” dan
“sintaks”?
• Jika Anda paham, Anda dengan mudah mengerti
keseluruhan maksud dari kalimat ini karena bisa melakukan
proses abstraksi.
• Jika tidak, Anda akan kebingungan. Untuk itu perlu ada
upaya untuk memahami melalui pencarian arti kata yang
bisa diperoleh lewat sebuah kamus.
8. Arti kata
• Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil
yang dapat membedakan arti.
• Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas
vokal dan konsonan.
• Sintaks adalah susunan dan kombinasi kata
dalam suatu kalimat.
9. Contoh (2)
• Ketika membaca ada
mendengar kata “Kucing”,
maka orang yang
mengerti arti dari kata itu
akan mempunyai
gambaran di pikirannya
(kognitif) tentang kucing.
10. Apakah Anda tahu arti ini?
кошка Krulpat
Kemampuan manusia memahami simbol
merupakan dasar manusia dapat berbahasa.
15. Denotasi dan Konotasi
• Kata-kata tidak hanya menciptakan makna,
namun juga menciptakan perasaan.
• Denotasi adalah makna yang sebenarnya yang
sama dengan makna lugas untuk
menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual.
• Konotasi dapat diartikan sebagai makna tidak
sebenarnya pada kata atau kelompok kata.
Oleh karena itu, makna konotasi sering
disebut juga dengan istilah makna kias.
16. Contoh (1)
• (a) Heru menjadi kambing hitam dalam kasus
tersebut.
• (b) Heru membeli kambing hitam kemarin
sore.
17. Contoh (2)
Seorang raja mengatakan kepada putranya yang telah dewasa agar mengambil
hati seorang putri kerajaan tetangga. Seharusnya kata “mengambil hati” harus
dimaknai secara konotasi, namun sang pangeran memaknainya secara denotasi.
Akibatnya, sang pangeran benar-benar mengeluarkan hati sang putri dan
mengambilnya untuk diberikan kepada ayahnya.
19. Contoh (4)
“Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang
jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam
Kerajaan Allah.”
Kapan kita memaknainya secara denotasi atau konotasi adalah tergantung
dari proses kognitif dan pengetahuan yang ada.
24. Communication to be human
• Human communication -the ability to symbolize
and use language- separates humans from
animals!
• Communication with others is the essence of
what means to be human!
• We conduct a life through communication
• We define ourselves
• Is a vehicle; to initiate, to maintain and to
terminate relationship
25. The power
of symbols
and
language
Pena lebih tajam dari pedang…
30. Humans are social beings
• Our essence being social
• The world is web of relationships:
• So, communication has a social function!
31. Teori Retorika Aristoteles
Retorika adalah seni menyusun argumen.
Retorika adalah kecakapan berpidato di depan umum.
Retorika adalah alat untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur.
• Retorika itu sendiri sebenarnya bersifat netral.
• Orator yang menentukan tujuan yang mulia atau justru hanya
menyebarkan omongan yang gombal atau bahkan dusta belaka.
• Moralitas adalah yang paling utama dalam retorika, namun
retorika juga adalah seni.
• Retorika yang sukses adalah yang mampu memenuhi dua unsur,
yaitu kebijaksanaan (wisdom) dan kemampuan dalam mengolah
kata-kata (eloquence).
32. Tiga kondisi audiens dalam retorika
• Courtroom speaking judicial rethoric
• Political speaking debat, kampanye
• Ceremonial speaking upaya mendapatkan sanjungan atau
menyalahkan pihak lain guna mendapatkan perhatian dari
khalayak.
Kualitas persuasi dari retorika bergantung kepada tiga aspek
pembuktian, yaitu:
• logika (logos)
• etika (ethos)
• emosional (pathos)
33. Intelligence, character, dan goodwill
Dalam Rethoric, Aristoteles menyebutkan tentang tiga
sumber kredibilitas yang baik, yaitu intelligence,
character, dan goodwill.
• Intelligence atau kecerdasan lebih
kepada persoalan kebijaksanaan dan
kemampuan dalam berbagi nilai atau
kepercayaan antara orator dengan
khalayaknya.
• Character lebih kepada citra orator
sebagai orang yang baik dan orang
yang jujur.
• Good will atau niat baik, adalah
penilaian positif yang coba ditularkan
oleh orator kepada khalayaknya.
34. Dua kualitas kunci bahasa
• isi - yaitu, mengandung makna
• bentuk - yaitu, membuat bentuk dan suara.
• Bentuk dan isi adalah dua aspek bahasa dan
seseorang harus menggunakan keduanya
untuk membantu membuat dan bentuk
makna.
35. Aspek formal dan struktur
• Aspek formal bahasa - penglihatan dan suara -
sangat penting dalam puisi, tidak seperti bentuk
lain dari menulis, pengguna diijinkan membagi
untuk memisahkan kalimat dan dengan
memainkan suara dan bentuk, sehingga
membantu penambahan penciptaan makna.
• Dalam bahasa yang juga penting adalah struktur
bahasa, ini mengenai bagaimana cara maknanya
terungkap, misalnya, apakah dengan cara yang
menarik, memaksa atau persuasif.
36. Kalau sampai waktuku
AKU Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Chairil Anwar, Maret 1943)
37. Bahasa, penalaran ilmiah dan
penciptaan bahasa
• Penting dalam pembentukan penalaran ilmiah.
• Kita mempelajari bagaimana caranya menyusun
uraian yang tepat dan sesuai dengan pembuktian-
pembuktian secara benar dan jelas.
• Bagi kelompok tertentu, agar komunikasi di
antara mereka lebih efisien dan efektif, mereka
menciptakan bahasa tersendiri.
• Mereka menciptakan dan menyepakati
penggunaan kata-kata, baik kata yang diambil
dari kata-kata yang telah ada atau dengan sengaja
membuat kata-kata yang sama sekali baru.
38. Bahasa dan Logika
• Sebagai alat logika, penggunaan bahasa harus
memperhatikan perbedaan antara bahasa
sebagai alat logika dan bahasa sebagai alat
kesusasteraan.
• Sebagai contoh dari pernyataan “Lukisan itu tidak
jelek”, maka yang hal ini dimaksudkan bahwa
lukisan itu belum dapat dikatakan indah, namun
tidak berani untuk mengatakan bahwa lukisan itu
jelek.
• Logika hanya dapat memperhitungkan penilaian-
penilaian yang isinya dirumuskan secara seksama,
tanpa suatu nilai perasaan.
39. Pengertian
• Berkaitan dengan penggunaannya, seseorang
harus memiliki “pengertian”.
• Pengertian adalah gambaran dari sesuatu
yang ada dalam pikiran yang dapat dilihat oleh
akal kita.
• Pengertian juga disebut juga sebagai “konsep
terhadap sesuatu”.
40. Term
• Term adalah ungkapan pengertian dalam bentuk kata atau
beberapa kata.
• Bila orang menyebut “manusia”, telah tergambar dalam pikiran
tentang apa yang dimaksud dengan kata”manusia” itu. Gambaran
inilah yang disebut sebagai pengertian, sedangkan kata “manusia”
yang merupakan ekspresi dari dari pengertian itu disebut term.
• Term sebagai ungkapan dari pengertian, apabila terdiri dari satu
kata atau satu istilah maka term dikatakan sebagai term sederhana,
seperti mobil, pohon, kursi, dan lainnya.
• Jika terdiri dari beberapa kata maka term itu dinamakan term
komposit atau term kompleks, contoh: reaktor atom, tas punggung,
lampu jalan, dan sebagainya. Term komposit ini walaupun masing-
masing bagian mempunyai pengertian sendiri-sendiri, tetapi jika
digabungkan hanya menjadi satu pengertian.
43. The Sign consists of a signifier and the
signified:
The sign consists of :
a signifier (refers to the material aspect)
&
a signified (the mental aspect)
45. 2 different level of meaning combined
into 1
• The material level (signifier)level of
denotation: literal meaning
• The mental level (signified)connotation:
interpretative level
• The sign represents the combination of
the two
48. 3 Fungsi bahasa
• Fungsi informasi
• Fungsi ekspresif
• Fungsi direktif
Menurut Copi dan Cohen (2001), komunikasi yang efektif
menuntut kombinasi dari beberapa fungsi .
49. Fungsi informasi
• Fungsi informasi, artinya bahasa berfungsi untuk
menyampaikan informasi.
• Ketika saya memberi tahu;
– “Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan
Republik Indonesia.”
– “Logika adalah ilmu tentang berpikir secara tepat”
– “Hp saya – 08183107319”
• Bentuk penggunaan ini mengandaikan bahwa isi
dari apa yang dikomunikasikan adalah benar,
sehingga ini akan menjadi fokus utama kita dalam
belajar logika.
50. Fungsi ekspresif
• Bahasa berfungsi untuk menyalurkan atau mengungkapkan
perasaan, sikap.
• Digunakan untuk melampiaskan perasaan, atau mungkin
untuk membangkitkan perasaan beberapa dari orang lain.
• Ketika saya mengatakan:
– "Kamis sore yang suram."
– "Aduh!"
Saya menggunakan bahasa ekspresif.
• Meskipun penggunaan tersebut tidak menyampaikan
informasi apapun, mereka melayani fungsi penting dalam
kehidupan sehari-hari, sebagaimana hal yang kita anggap
sebagai benar.
51. Fungsi Direktif
• Bertujuan untuk menyebabkan atau mencegah beberapa
tindakan yang terang-terangan oleh seseorang.
• Ketika saya mengatakan "Tutup pintu," atau menulis "Baca
buku pelajaran," atau membuat memo untuk diri sendiri,
"Jangan suka menunda pekerjaan," maka saya
menggunakan bahasa direktif.
• Inti dari fungsi direktif ini adalah agar membuat seseorang
melakukan (atau mencegah) tindakan tertentu. Ini adalah
fungsi linguistik yang signifikan, tapi seperti penggunaan
untuk fungsi ekspresif, tidak selalu berhubungan secara logis
dengan kebenaran keyakinan kita
52. Kesepakatan dan Ketidaksepakatan
• Bentuk kesepakatan dan ketidaksepakatan ini
bisa dalam hal keyakinan (belief) dan sikap
(attitude).
• Sebuah ketidaksepakatan dalam keyakinan
adalah ketidaksepakatan mengenai fakta-fakta
masalah, misalnya, mengenai apakah sebuah
peristiwa terjadi atau tidak.
• Sebuah ketidaksepakatan dalam sikap adalah
ketidaksepakatan yang melibatkan perasaan
tentang sesuatu, misalnya, apakah setuju atau
tidak.
53. Kesepakatan dan Ketidaksepakatan
1. Mereka mungkin setuju dalam keyakinan
mereka tentang terjadinya peristiwa dan juga
dalam hal sikap.
2. Mereka mungkin setuju dalam keyakinan
mereka tentang peristiwa tersebut, tetapi tidak
setuju dalam hal sikap.
3. Mereka mungkin setuju dalam hal sikap, namun
tidak setuju dalam keyakinan mereka tentang
fakta peristiwa itu.
4. Mereka mungkin dalam ketidakharmonisan
lengkap, tidak setuju tentang fakta-fakta serta
dalam sikap
55. Kalimat deklaratif adalah kalimat yang
membentuk sebuah pernyataan, misalnya:
• Besok aku akan pergi ke toko.
• Kemarin aku meninggalkan sekolah lebih awal.
• Aku menyuruhnya memakai rok biru.
• Dia tidak ingin makan pizza yang saya berikan
kepadanya.
• Kami berjalan ke mal bersama-sama.
56. Kalimat interogatif adalah kalimat yang
membentuk sebuah pertanyaan, misalnya:
• Menurut Anda, apa aku harus memakai
sepatu warna pink atau putih?
• Apa yang guru katakan kepadamu kemarin?
• Apakah Anda pergi ke bioskop nanti sore?
• Catatan: Dalam tanda baca, kalimat
interogatif diakhiri dengan tanda tanya.
57. Kalimat imperatif adalah kalimat yang membuat
perintah atau permintaan, misalnya:
• Ambilkan saya air minum.
• Tinggalkan kucing itu.
• Pergilah ke toko dan belikan baju untuk saya.
• Ambilkan es.
58. Sebuah kalimat eksklamatif atau seruan
dilepaskan untuk mengekspresikan emosi
• Aduh!
• Ya ampun!
• Aku tidak akan pernah menyelesaikan paper
ini pada waktunya!
• Catatan: Dalam tanda baca, kalimat
ekslamatif diakhiri dengan tanda seru.
59. Bahasa yang netral secara emosi
• Bahasa netral lebih disukai ketika kebenaran
faktual merupakan tujuan kita.
• Bahasa yang sangat ditekankan dengan makna
emosional tidak mungkin untuk memajukan
pencarian kebenaran.
• Jika kita ingin menghindari salah paham, kita
harus menggunakan bahasa dengan pengaruh
emosi paling sedikit.
• Tapi tanpa mengenali emosi juga bisa salah
paham contoh ketika tulisan dalam email bisa
dimaknai berbeda tanpa tahu emosi yang
melatarbelakangi.