SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
Download to read offline
Penggunaan Bahasa


                    Nur Agustinus
Tujuan pembelajaran

• "Penggunaan bahasa" berfokus pada
  bagaimana sebuah pengertian dari fungsi-
  fungsi bahasa itu penting dalam logika.
• Bahasa adalah sebuah alat yang kompleks,
  dan sebagai mahasiswa yang sedang
  mempelajari logika, Anda harus memastikan
  bahwa Anda tidak disesatkan oleh kata-kata
  atau bentuk-bentuk diskursif.
Setelah
mempelajari topik
ini, mahasiswa
seharusnya dapat
untuk:

• Memahami tiga fungsi dasar bahasa: informasi,
  ekspresikan, dan mengarahkan.
• Mengenali bahwa bahasa dapat menjadi lebih dari satu
  fungsi.
• Membedakan antara bentuk tata bahasa dan fungsi logis.
• Memahami bagaimana bahasa emotif dapat menghambat
  argumen yang logis.
• Membuat perbedaan antara ketidaksetujuan dalam
  keyakinan dan ketidaksetujuan dalam sikap.
We use language to …
• Bahasa merupakan kapasitas khusus manusia yang
  kompleks dalam berkomunikasi.
• Manusia adalah makhluk sosial yang menggunakan alat.
• Alat yang paling hebat yang bisa digunakan untuk
  membuat alat yang lain lagi adalah bahasa, baik yang
  terucapkan maupun tertulis.
• Sebagai sebuah alat, bahasa dapat digunakan dengan
  sedikit atau tanpa ketrampilan yang akan menghasilkan
  karya yang biasa atau bahkan sampah.
• Dengan mengasah ketrampilan menggunakan bahasa,
  kita bisa membuat karya yang lebih baik.
• Bahasa dapat dicirikan sebagai serangkaian bunyi,
  lambang yang ini membentuk suatu arti tertentu.
• Rangkaian bunyi ini yang dikenal sebagai kata
  melambangkan suatu obyek tertentu.
• Bahasa mengalami perkembangan oleh karena
  disebabkan pengalaman dan pemikiran manusia
  yang juga berkembang.
• Dengan bahasa manusia dapat berpikir secara
  teratur namun juga dapat mengkomunikasikan
  apa yang sedang ia pikirkan kepada orang lain.
• Tanpa bahasa maka mustahil bisa berpikir secara
  teratur.
Contoh (1)
“Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan
fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk
membentuk kalimat yang memiliki arti.”
• Apakah Anda memahami kalimat ini secara keseluruhan?
• Apakah Anda paham dengan arti kata “fonem” dan
    “sintaks”?
• Jika Anda paham, Anda dengan mudah mengerti
    keseluruhan maksud dari kalimat ini karena bisa melakukan
    proses abstraksi.
• Jika tidak, Anda akan kebingungan. Untuk itu perlu ada
    upaya untuk memahami melalui pencarian arti kata yang
    bisa diperoleh lewat sebuah kamus.
Arti kata
• Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil
  yang dapat membedakan arti.
• Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas
  vokal dan konsonan.
• Sintaks adalah susunan dan kombinasi kata
  dalam suatu kalimat.
Contoh (2)
• Ketika membaca ada
  mendengar kata “Kucing”,
  maka orang yang
  mengerti arti dari kata itu
  akan mempunyai
  gambaran di pikirannya
  (kognitif) tentang kucing.
Apakah Anda tahu arti ini?




кошка Krulpat
  Kemampuan manusia memahami simbol
 merupakan dasar manusia dapat berbahasa.
Dapatkah binatang
menggunakan bahasa?
             bahasa?
Many animals have a
generic alarm call
used for all dangers -
this is not language.
Bahasa memungkinkan agar kita bisa melanjutkan
     nilai-nilai kepada generasi berikutnya.
Denotasi dan Konotasi
• Kata-kata tidak hanya menciptakan makna,
  namun juga menciptakan perasaan.
• Denotasi adalah makna yang sebenarnya yang
  sama dengan makna lugas untuk
  menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual.
• Konotasi dapat diartikan sebagai makna tidak
  sebenarnya pada kata atau kelompok kata.
  Oleh karena itu, makna konotasi sering
  disebut juga dengan istilah makna kias.
Contoh (1)
• (a) Heru menjadi kambing hitam dalam kasus
  tersebut.
• (b) Heru membeli kambing hitam kemarin
  sore.
Contoh (2)




Seorang raja mengatakan kepada putranya yang telah dewasa agar mengambil
hati seorang putri kerajaan tetangga. Seharusnya kata “mengambil hati” harus
dimaknai secara konotasi, namun sang pangeran memaknainya secara denotasi.
Akibatnya, sang pangeran benar-benar mengeluarkan hati sang putri dan
mengambilnya untuk diberikan kepada ayahnya.
Contoh (3)




    Apa makna “dagang sapi”?
Contoh (4)
“Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang
jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam
Kerajaan Allah.”




 Kapan kita memaknainya secara denotasi atau konotasi adalah tergantung
 dari proses kognitif dan pengetahuan yang ada.
Denotasi atau konotasi?
Komunikasi dan Interaksi




       Manusia sebagai makhluk sosial,
Berbagi dan menegosiasi pengertian, penafsiran
   serta melakukan identifikasi melalui kode
Kemampuan untuk memahami dan
 mengintrepretasikan teks tertulis
Communication  to be human
• Human communication -the ability to symbolize
  and use language- separates humans from
  animals!
• Communication with others is the essence of
  what means to be human!
• We conduct a life through communication
• We define ourselves
• Is a vehicle; to initiate, to maintain and to
  terminate relationship
The power
   of symbols
       and
    language


Pena lebih tajam dari pedang…
Expressive power for potential cognitive and emotional engagement.
“Read the world by the word”
Critical: questioning
Identity, diversity, a colorful spectrum
               of voices…
Humans are social beings
• Our essence being social
• The world is web of relationships:
• So, communication has a social function!
Teori Retorika Aristoteles
Retorika adalah seni menyusun argumen.
Retorika adalah kecakapan berpidato di depan umum.
Retorika adalah alat untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur.


• Retorika itu sendiri sebenarnya bersifat netral.
• Orator yang menentukan tujuan yang mulia atau justru hanya
  menyebarkan omongan yang gombal atau bahkan dusta belaka.
• Moralitas adalah yang paling utama dalam retorika, namun
  retorika juga adalah seni.
• Retorika yang sukses adalah yang mampu memenuhi dua unsur,
  yaitu kebijaksanaan (wisdom) dan kemampuan dalam mengolah
  kata-kata (eloquence).
Tiga kondisi audiens dalam retorika
• Courtroom speaking  judicial rethoric
• Political speaking  debat, kampanye
• Ceremonial speaking  upaya mendapatkan sanjungan atau
  menyalahkan pihak lain guna mendapatkan perhatian dari
  khalayak.

Kualitas persuasi dari retorika bergantung kepada tiga aspek
pembuktian, yaitu:
        • logika (logos)
        • etika (ethos)
        • emosional (pathos)
Intelligence, character, dan goodwill
Dalam Rethoric, Aristoteles menyebutkan tentang tiga
sumber kredibilitas yang baik, yaitu intelligence,
character, dan goodwill.
                       • Intelligence atau kecerdasan lebih
                         kepada persoalan kebijaksanaan dan
                         kemampuan dalam berbagi nilai atau
                         kepercayaan antara orator dengan
                         khalayaknya.
                       • Character lebih kepada citra orator
                         sebagai orang yang baik dan orang
                         yang jujur.
                       • Good will atau niat baik, adalah
                         penilaian positif yang coba ditularkan
                         oleh orator kepada khalayaknya.
Dua kualitas kunci bahasa
• isi - yaitu, mengandung makna
• bentuk - yaitu, membuat bentuk dan suara.
• Bentuk dan isi adalah dua aspek bahasa dan
  seseorang harus menggunakan keduanya
  untuk membantu membuat dan bentuk
  makna.
Aspek formal dan struktur
• Aspek formal bahasa - penglihatan dan suara -
  sangat penting dalam puisi, tidak seperti bentuk
  lain dari menulis, pengguna diijinkan membagi
  untuk memisahkan kalimat dan dengan
  memainkan suara dan bentuk, sehingga
  membantu penambahan penciptaan makna.
• Dalam bahasa yang juga penting adalah struktur
  bahasa, ini mengenai bagaimana cara maknanya
  terungkap, misalnya, apakah dengan cara yang
  menarik, memaksa atau persuasif.
Kalau sampai waktuku
AKU   Ku mau tak seorang kan merayu
      Tidak juga kau
      Tak perlu sedu sedan itu
      Aku ini binatang jalang
      Dari kumpulannya terbuang
      Biar peluru menembus kulitku
      Aku tetap meradang menerjang
      Luka dan bisa kubawa berlari
      Berlari
      Hingga hilang pedih peri
      Dan aku akan lebih tidak perduli
      Aku mau hidup seribu tahun lagi
      (Chairil Anwar, Maret 1943)
Bahasa, penalaran ilmiah dan
          penciptaan bahasa
• Penting dalam pembentukan penalaran ilmiah.
• Kita mempelajari bagaimana caranya menyusun
  uraian yang tepat dan sesuai dengan pembuktian-
  pembuktian secara benar dan jelas.
• Bagi kelompok tertentu, agar komunikasi di
  antara mereka lebih efisien dan efektif, mereka
  menciptakan bahasa tersendiri.
• Mereka menciptakan dan menyepakati
  penggunaan kata-kata, baik kata yang diambil
  dari kata-kata yang telah ada atau dengan sengaja
  membuat kata-kata yang sama sekali baru.
Bahasa dan Logika
• Sebagai alat logika, penggunaan bahasa harus
  memperhatikan perbedaan antara bahasa
  sebagai alat logika dan bahasa sebagai alat
  kesusasteraan.
• Sebagai contoh dari pernyataan “Lukisan itu tidak
  jelek”, maka yang hal ini dimaksudkan bahwa
  lukisan itu belum dapat dikatakan indah, namun
  tidak berani untuk mengatakan bahwa lukisan itu
  jelek.
• Logika hanya dapat memperhitungkan penilaian-
  penilaian yang isinya dirumuskan secara seksama,
  tanpa suatu nilai perasaan.
Pengertian
• Berkaitan dengan penggunaannya, seseorang
  harus memiliki “pengertian”.
• Pengertian adalah gambaran dari sesuatu
  yang ada dalam pikiran yang dapat dilihat oleh
  akal kita.
• Pengertian juga disebut juga sebagai “konsep
  terhadap sesuatu”.
Term
• Term adalah ungkapan pengertian dalam bentuk kata atau
  beberapa kata.
• Bila orang menyebut “manusia”, telah tergambar dalam pikiran
  tentang apa yang dimaksud dengan kata”manusia” itu. Gambaran
  inilah yang disebut sebagai pengertian, sedangkan kata “manusia”
  yang merupakan ekspresi dari dari pengertian itu disebut term.
• Term sebagai ungkapan dari pengertian, apabila terdiri dari satu
  kata atau satu istilah maka term dikatakan sebagai term sederhana,
  seperti mobil, pohon, kursi, dan lainnya.
• Jika terdiri dari beberapa kata maka term itu dinamakan term
  komposit atau term kompleks, contoh: reaktor atom, tas punggung,
  lampu jalan, dan sebagainya. Term komposit ini walaupun masing-
  masing bagian mempunyai pengertian sendiri-sendiri, tetapi jika
  digabungkan hanya menjadi satu pengertian.
Proses terjadinya pemahaman
Signs and meanings (in Saussure’s terms)
The Sign consists of a signifier and the
signified:




                 The sign consists of :
    a signifier (refers to the material aspect)
                           &
         a signified (the mental aspect)
What is a tree? (sign)
               signifier




                 signified
2 different level of meaning combined
                  into 1
• The material level (signifier)level of
  denotation: literal meaning
• The mental level (signified)connotation:
  interpretative level
• The sign represents the combination of
  the two
Proses pengertian   (thought) Warm,
                       cuddly, loyal
                          friend




                              (thing) DOG
Changing meanings of the concept of
      beauty (1975 vs. 2010):
3 Fungsi bahasa

• Fungsi informasi
• Fungsi ekspresif
• Fungsi direktif


Menurut Copi dan Cohen (2001), komunikasi yang efektif
menuntut kombinasi dari beberapa fungsi .
Fungsi informasi
• Fungsi informasi, artinya bahasa berfungsi untuk
  menyampaikan informasi.
• Ketika saya memberi tahu;
  – “Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan
    Republik Indonesia.”
  – “Logika adalah ilmu tentang berpikir secara tepat”
  – “Hp saya – 08183107319”
• Bentuk penggunaan ini mengandaikan bahwa isi
  dari apa yang dikomunikasikan adalah benar,
  sehingga ini akan menjadi fokus utama kita dalam
  belajar logika.
Fungsi ekspresif
• Bahasa berfungsi untuk menyalurkan atau mengungkapkan
  perasaan, sikap.
• Digunakan untuk melampiaskan perasaan, atau mungkin
  untuk membangkitkan perasaan beberapa dari orang lain.
• Ketika saya mengatakan:
   – "Kamis sore yang suram."
   – "Aduh!"
   Saya menggunakan bahasa ekspresif.
• Meskipun penggunaan tersebut tidak menyampaikan
  informasi apapun, mereka melayani fungsi penting dalam
  kehidupan sehari-hari, sebagaimana hal yang kita anggap
  sebagai benar.
Fungsi Direktif
• Bertujuan untuk menyebabkan atau mencegah beberapa
  tindakan yang terang-terangan oleh seseorang.
• Ketika saya mengatakan "Tutup pintu," atau menulis "Baca
  buku pelajaran," atau membuat memo untuk diri sendiri,
  "Jangan suka menunda pekerjaan," maka saya
  menggunakan bahasa direktif.
• Inti dari fungsi direktif ini adalah agar membuat seseorang
  melakukan (atau mencegah) tindakan tertentu. Ini adalah
  fungsi linguistik yang signifikan, tapi seperti penggunaan
  untuk fungsi ekspresif, tidak selalu berhubungan secara logis
  dengan kebenaran keyakinan kita
Kesepakatan dan Ketidaksepakatan
• Bentuk kesepakatan dan ketidaksepakatan ini
  bisa dalam hal keyakinan (belief) dan sikap
  (attitude).
• Sebuah ketidaksepakatan dalam keyakinan
  adalah ketidaksepakatan mengenai fakta-fakta
  masalah, misalnya, mengenai apakah sebuah
  peristiwa terjadi atau tidak.
• Sebuah ketidaksepakatan dalam sikap adalah
  ketidaksepakatan yang melibatkan perasaan
  tentang sesuatu, misalnya, apakah setuju atau
  tidak.
Kesepakatan dan Ketidaksepakatan
1. Mereka mungkin setuju dalam keyakinan
   mereka tentang terjadinya peristiwa dan juga
   dalam hal sikap.
2. Mereka mungkin setuju dalam keyakinan
   mereka tentang peristiwa tersebut, tetapi tidak
   setuju dalam hal sikap.
3. Mereka mungkin setuju dalam hal sikap, namun
   tidak setuju dalam keyakinan mereka tentang
   fakta peristiwa itu.
4. Mereka mungkin dalam ketidakharmonisan
   lengkap, tidak setuju tentang fakta-fakta serta
   dalam sikap
Bentuk-bentuk dari Wacana
1.   Pernyataan (Declarative)
2.   Tanya (Interogative)
3.   Perintah (Imperative)
4.   Seruan (Exclamatory)
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang
membentuk sebuah pernyataan, misalnya:

• Besok aku akan pergi ke toko.
• Kemarin aku meninggalkan sekolah lebih awal.
• Aku menyuruhnya memakai rok biru.
• Dia tidak ingin makan pizza yang saya berikan
  kepadanya.
• Kami berjalan ke mal bersama-sama.
Kalimat interogatif adalah kalimat yang
   membentuk sebuah pertanyaan, misalnya:

• Menurut Anda, apa aku harus memakai
  sepatu warna pink atau putih?
• Apa yang guru katakan kepadamu kemarin?
• Apakah Anda pergi ke bioskop nanti sore?


• Catatan: Dalam tanda baca, kalimat
  interogatif diakhiri dengan tanda tanya.
Kalimat imperatif adalah kalimat yang membuat
     perintah atau permintaan, misalnya:

•   Ambilkan saya air minum.
•   Tinggalkan kucing itu.
•   Pergilah ke toko dan belikan baju untuk saya.
•   Ambilkan es.
Sebuah kalimat eksklamatif atau seruan
   dilepaskan untuk mengekspresikan emosi
• Aduh!
• Ya ampun!
• Aku tidak akan pernah menyelesaikan paper
  ini pada waktunya!



• Catatan: Dalam tanda baca, kalimat
  ekslamatif diakhiri dengan tanda seru.
Bahasa yang netral secara emosi
• Bahasa netral lebih disukai ketika kebenaran
  faktual merupakan tujuan kita.
• Bahasa yang sangat ditekankan dengan makna
  emosional tidak mungkin untuk memajukan
  pencarian kebenaran.
• Jika kita ingin menghindari salah paham, kita
  harus menggunakan bahasa dengan pengaruh
  emosi paling sedikit.
• Tapi tanpa mengenali emosi juga bisa salah
  paham  contoh ketika tulisan dalam email bisa
  dimaknai berbeda tanpa tahu emosi yang
  melatarbelakangi.
Tugas
• Buatlah intisari topik “Penggunaan Bahasa” ini
  dengan mind mapping.

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Powerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang BerbicaraPowerpoint tentang Berbicara
Powerpoint tentang Berbicara
 
Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1Keterampilan berbahasa indonesia 1
Keterampilan berbahasa indonesia 1
 
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
Kritik Seni Film Pendek Mau Kamu apa sih X MM1
 
Retorika dan publik speaking
Retorika dan publik speakingRetorika dan publik speaking
Retorika dan publik speaking
 
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
Makalah Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Tiga Keterampilan Berbahasa La...
 
Keterampilan Berbicara
Keterampilan BerbicaraKeterampilan Berbicara
Keterampilan Berbicara
 
Konsep Dasar Retorika
Konsep Dasar RetorikaKonsep Dasar Retorika
Konsep Dasar Retorika
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
Apakah Retorika?
Apakah Retorika?Apakah Retorika?
Apakah Retorika?
 
Pertemuan 4
Pertemuan 4Pertemuan 4
Pertemuan 4
 
Retorika dakwah
Retorika dakwahRetorika dakwah
Retorika dakwah
 
retorika
retorikaretorika
retorika
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 
hubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorikahubungan bahasa dengan Retorika
hubungan bahasa dengan Retorika
 
Pragmatik
PragmatikPragmatik
Pragmatik
 
Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika Hubungan komunikasi dengan retorika
Hubungan komunikasi dengan retorika
 
Bahasa melayu stpm
Bahasa melayu stpmBahasa melayu stpm
Bahasa melayu stpm
 
Kemahiran mendengar dan bertutur
Kemahiran mendengar dan bertuturKemahiran mendengar dan bertutur
Kemahiran mendengar dan bertutur
 
Makalah retorika
Makalah retorika Makalah retorika
Makalah retorika
 
Keterampilan Berbahasa
Keterampilan BerbahasaKeterampilan Berbahasa
Keterampilan Berbahasa
 

Viewers also liked

PMB 201 Leadership Mindset
PMB 201 Leadership MindsetPMB 201 Leadership Mindset
PMB 201 Leadership MindsetNur Agustinus
 
Perjalanan menggapai sukses
Perjalanan menggapai suksesPerjalanan menggapai sukses
Perjalanan menggapai suksesNur Agustinus
 
Modul 2.3. kesesatan penalaran
Modul 2.3. kesesatan penalaranModul 2.3. kesesatan penalaran
Modul 2.3. kesesatan penalaranNur Agustinus
 
Seksualitas dan hegemoni
Seksualitas dan hegemoniSeksualitas dan hegemoni
Seksualitas dan hegemoniNur Agustinus
 
SWOT & Prinsip Efektuasi
SWOT & Prinsip EfektuasiSWOT & Prinsip Efektuasi
SWOT & Prinsip EfektuasiNur Agustinus
 
Worldview Generation
Worldview GenerationWorldview Generation
Worldview GenerationNur Agustinus
 
6 Topi Berpikir (2014)
6 Topi Berpikir (2014)6 Topi Berpikir (2014)
6 Topi Berpikir (2014)Nur Agustinus
 
Presentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiPresentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiNur Agustinus
 
Presentasi 2.3. kesesatan penalaran
Presentasi 2.3. kesesatan penalaranPresentasi 2.3. kesesatan penalaran
Presentasi 2.3. kesesatan penalaranNur Agustinus
 
Presentasi kuliah Filsafat Metafisika: Kebenaran dan Kenyataan
Presentasi kuliah Filsafat Metafisika: Kebenaran dan KenyataanPresentasi kuliah Filsafat Metafisika: Kebenaran dan Kenyataan
Presentasi kuliah Filsafat Metafisika: Kebenaran dan KenyataanNur Agustinus
 
Menemukan minat dan passion
Menemukan minat dan passionMenemukan minat dan passion
Menemukan minat dan passionNur Agustinus
 

Viewers also liked (20)

Penalaran induktif
Penalaran induktifPenalaran induktif
Penalaran induktif
 
Ringkasan logika
Ringkasan logikaRingkasan logika
Ringkasan logika
 
PMB 201 Leadership Mindset
PMB 201 Leadership MindsetPMB 201 Leadership Mindset
PMB 201 Leadership Mindset
 
Perjalanan menggapai sukses
Perjalanan menggapai suksesPerjalanan menggapai sukses
Perjalanan menggapai sukses
 
What is science
What is scienceWhat is science
What is science
 
Inferensi langsung
Inferensi langsungInferensi langsung
Inferensi langsung
 
Modul 2.2. definisi
Modul 2.2. definisiModul 2.2. definisi
Modul 2.2. definisi
 
Modul 2.3. kesesatan penalaran
Modul 2.3. kesesatan penalaranModul 2.3. kesesatan penalaran
Modul 2.3. kesesatan penalaran
 
Seksualitas dan hegemoni
Seksualitas dan hegemoniSeksualitas dan hegemoni
Seksualitas dan hegemoni
 
SWOT & Prinsip Efektuasi
SWOT & Prinsip EfektuasiSWOT & Prinsip Efektuasi
SWOT & Prinsip Efektuasi
 
Worldview Generation
Worldview GenerationWorldview Generation
Worldview Generation
 
Mind Mapping
Mind MappingMind Mapping
Mind Mapping
 
Teori atribusi
Teori atribusiTeori atribusi
Teori atribusi
 
6 Topi Berpikir (2014)
6 Topi Berpikir (2014)6 Topi Berpikir (2014)
6 Topi Berpikir (2014)
 
4. symbolic logic
4. symbolic logic4. symbolic logic
4. symbolic logic
 
Deduksi tradisional
Deduksi tradisionalDeduksi tradisional
Deduksi tradisional
 
Presentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisiPresentasi 2.2. definisi
Presentasi 2.2. definisi
 
Presentasi 2.3. kesesatan penalaran
Presentasi 2.3. kesesatan penalaranPresentasi 2.3. kesesatan penalaran
Presentasi 2.3. kesesatan penalaran
 
Presentasi kuliah Filsafat Metafisika: Kebenaran dan Kenyataan
Presentasi kuliah Filsafat Metafisika: Kebenaran dan KenyataanPresentasi kuliah Filsafat Metafisika: Kebenaran dan Kenyataan
Presentasi kuliah Filsafat Metafisika: Kebenaran dan Kenyataan
 
Menemukan minat dan passion
Menemukan minat dan passionMenemukan minat dan passion
Menemukan minat dan passion
 

Similar to Presentasi 2.1. penggunaan bahasa

4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptx4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptxQurrotaAyuNeina
 
Bahasa dan fungsi bahasa 1,2.pptx
Bahasa dan fungsi bahasa 1,2.pptxBahasa dan fungsi bahasa 1,2.pptx
Bahasa dan fungsi bahasa 1,2.pptxwebotrenet
 
Hakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anakHakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anakmartinrusmaja
 
1c Arti, Fungsi, dan Ragam Bahasa.pptx
1c Arti, Fungsi, dan Ragam Bahasa.pptx1c Arti, Fungsi, dan Ragam Bahasa.pptx
1c Arti, Fungsi, dan Ragam Bahasa.pptxKhatarinaNanda
 
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan Pena Minang
 
Arti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasaArti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasaSiti Zuariyah
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaTrisna Monalia
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugipipit rantika
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporanbusitisahara
 

Similar to Presentasi 2.1. penggunaan bahasa (20)

sesi 1.pptx
sesi 1.pptxsesi 1.pptx
sesi 1.pptx
 
Materi sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptxMateri sesi 1.pptx
Materi sesi 1.pptx
 
4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptx4. ciri dan ragam bahasa.pptx
4. ciri dan ragam bahasa.pptx
 
Rangkuman Modul 15.pptx
Rangkuman Modul 15.pptxRangkuman Modul 15.pptx
Rangkuman Modul 15.pptx
 
Jenis Wacana.pptx
Jenis Wacana.pptxJenis Wacana.pptx
Jenis Wacana.pptx
 
Bahasa dan fungsi bahasa 1,2.pptx
Bahasa dan fungsi bahasa 1,2.pptxBahasa dan fungsi bahasa 1,2.pptx
Bahasa dan fungsi bahasa 1,2.pptx
 
Hakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anakHakikat bahasa dan sastra anak
Hakikat bahasa dan sastra anak
 
Sifat bahasa
Sifat bahasaSifat bahasa
Sifat bahasa
 
1c Arti, Fungsi, dan Ragam Bahasa.pptx
1c Arti, Fungsi, dan Ragam Bahasa.pptx1c Arti, Fungsi, dan Ragam Bahasa.pptx
1c Arti, Fungsi, dan Ragam Bahasa.pptx
 
Ragam bahasa
Ragam bahasaRagam bahasa
Ragam bahasa
 
Kemahiran Bahasa
Kemahiran Bahasa Kemahiran Bahasa
Kemahiran Bahasa
 
Makna kata
Makna kataMakna kata
Makna kata
 
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
ULASAN BUKU : Strategi Bahasa: Panduan Nahu dan Retorik Untuk Penulisan
 
Arti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasaArti fungsi dan ragam bahasa
Arti fungsi dan ragam bahasa
 
Pesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori KomunikasiPesan - Teori Komunikasi
Pesan - Teori Komunikasi
 
Nila
NilaNila
Nila
 
Arti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasaArti, fungsi dan ragam bahasa
Arti, fungsi dan ragam bahasa
 
Makalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugiMakalah bahasa indonesia ugi
Makalah bahasa indonesia ugi
 
Komunikasi Verbal
Komunikasi VerbalKomunikasi Verbal
Komunikasi Verbal
 
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
12. pratik penulisan karya ilmiah; resensi, proposal, dan laporan
 

More from Nur Agustinus

Presentasi International SETI Conferencer - Nur Agustinus (20 Juli 2016).pdf
Presentasi International SETI Conferencer - Nur Agustinus (20 Juli 2016).pdfPresentasi International SETI Conferencer - Nur Agustinus (20 Juli 2016).pdf
Presentasi International SETI Conferencer - Nur Agustinus (20 Juli 2016).pdfNur Agustinus
 
Masalah Kaum Peranakan Tionghoa-Indonesia
Masalah Kaum Peranakan Tionghoa-IndonesiaMasalah Kaum Peranakan Tionghoa-Indonesia
Masalah Kaum Peranakan Tionghoa-IndonesiaNur Agustinus
 
Fenomena Crop Circle Di Indonesia
Fenomena Crop Circle Di IndonesiaFenomena Crop Circle Di Indonesia
Fenomena Crop Circle Di IndonesiaNur Agustinus
 
Presentasi ultah BETA-UFO ke 23
Presentasi ultah BETA-UFO ke 23Presentasi ultah BETA-UFO ke 23
Presentasi ultah BETA-UFO ke 23Nur Agustinus
 
Faster Than Light: Apakah itu mungkin?
Faster Than Light: Apakah itu mungkin?Faster Than Light: Apakah itu mungkin?
Faster Than Light: Apakah itu mungkin?Nur Agustinus
 
Alien: Extra-terrestrial atau dari dimensi lain?
Alien: Extra-terrestrial atau dari dimensi lain?Alien: Extra-terrestrial atau dari dimensi lain?
Alien: Extra-terrestrial atau dari dimensi lain?Nur Agustinus
 
Aneka Betebedi - Edisi Remaja
Aneka Betebedi - Edisi RemajaAneka Betebedi - Edisi Remaja
Aneka Betebedi - Edisi RemajaNur Agustinus
 
Piring terbang sungguh sungguh adakah?
Piring terbang sungguh sungguh adakah?Piring terbang sungguh sungguh adakah?
Piring terbang sungguh sungguh adakah?Nur Agustinus
 
UFO mendarat di Soccoro, New Mexico
UFO mendarat di Soccoro, New MexicoUFO mendarat di Soccoro, New Mexico
UFO mendarat di Soccoro, New MexicoNur Agustinus
 
Misteri UFO, Dua Nelayan Missisippi bertemu alien
Misteri UFO, Dua Nelayan Missisippi bertemu alienMisteri UFO, Dua Nelayan Missisippi bertemu alien
Misteri UFO, Dua Nelayan Missisippi bertemu alienNur Agustinus
 
Lelaki Bermantel Hitam (MIB)
Lelaki Bermantel Hitam (MIB)   Lelaki Bermantel Hitam (MIB)
Lelaki Bermantel Hitam (MIB) Nur Agustinus
 
Manusia kepompong (Mothman)
Manusia kepompong (Mothman)Manusia kepompong (Mothman)
Manusia kepompong (Mothman)Nur Agustinus
 
Artikel ufo di majalah Angkasa no 3 Desember 2010
Artikel ufo di majalah Angkasa no 3 Desember 2010Artikel ufo di majalah Angkasa no 3 Desember 2010
Artikel ufo di majalah Angkasa no 3 Desember 2010Nur Agustinus
 
Menyibak misteri di pulau Alor (Koran Jakarta)
Menyibak misteri di pulau Alor (Koran Jakarta)Menyibak misteri di pulau Alor (Koran Jakarta)
Menyibak misteri di pulau Alor (Koran Jakarta)Nur Agustinus
 
Majalah Tempo, 12 Pebruari 1977 (UFO)
Majalah Tempo, 12 Pebruari 1977 (UFO)Majalah Tempo, 12 Pebruari 1977 (UFO)
Majalah Tempo, 12 Pebruari 1977 (UFO)Nur Agustinus
 

More from Nur Agustinus (20)

Presentasi International SETI Conferencer - Nur Agustinus (20 Juli 2016).pdf
Presentasi International SETI Conferencer - Nur Agustinus (20 Juli 2016).pdfPresentasi International SETI Conferencer - Nur Agustinus (20 Juli 2016).pdf
Presentasi International SETI Conferencer - Nur Agustinus (20 Juli 2016).pdf
 
UFO di Bulan
UFO di BulanUFO di Bulan
UFO di Bulan
 
Fenomena UFO
Fenomena UFOFenomena UFO
Fenomena UFO
 
Masalah Kaum Peranakan Tionghoa-Indonesia
Masalah Kaum Peranakan Tionghoa-IndonesiaMasalah Kaum Peranakan Tionghoa-Indonesia
Masalah Kaum Peranakan Tionghoa-Indonesia
 
Fenomena Crop Circle Di Indonesia
Fenomena Crop Circle Di IndonesiaFenomena Crop Circle Di Indonesia
Fenomena Crop Circle Di Indonesia
 
Presentasi ultah BETA-UFO ke 23
Presentasi ultah BETA-UFO ke 23Presentasi ultah BETA-UFO ke 23
Presentasi ultah BETA-UFO ke 23
 
Faster Than Light: Apakah itu mungkin?
Faster Than Light: Apakah itu mungkin?Faster Than Light: Apakah itu mungkin?
Faster Than Light: Apakah itu mungkin?
 
Alien: Extra-terrestrial atau dari dimensi lain?
Alien: Extra-terrestrial atau dari dimensi lain?Alien: Extra-terrestrial atau dari dimensi lain?
Alien: Extra-terrestrial atau dari dimensi lain?
 
Aneka Betebedi - Edisi Remaja
Aneka Betebedi - Edisi RemajaAneka Betebedi - Edisi Remaja
Aneka Betebedi - Edisi Remaja
 
Piring terbang sungguh sungguh adakah?
Piring terbang sungguh sungguh adakah?Piring terbang sungguh sungguh adakah?
Piring terbang sungguh sungguh adakah?
 
UFO mendarat di Soccoro, New Mexico
UFO mendarat di Soccoro, New MexicoUFO mendarat di Soccoro, New Mexico
UFO mendarat di Soccoro, New Mexico
 
Misteri UFO, Dua Nelayan Missisippi bertemu alien
Misteri UFO, Dua Nelayan Missisippi bertemu alienMisteri UFO, Dua Nelayan Missisippi bertemu alien
Misteri UFO, Dua Nelayan Missisippi bertemu alien
 
Lelaki Bermantel Hitam (MIB)
Lelaki Bermantel Hitam (MIB)   Lelaki Bermantel Hitam (MIB)
Lelaki Bermantel Hitam (MIB)
 
Manusia kepompong (Mothman)
Manusia kepompong (Mothman)Manusia kepompong (Mothman)
Manusia kepompong (Mothman)
 
UFO and Pentagon
UFO and PentagonUFO and Pentagon
UFO and Pentagon
 
Artikel ufo di majalah Angkasa no 3 Desember 2010
Artikel ufo di majalah Angkasa no 3 Desember 2010Artikel ufo di majalah Angkasa no 3 Desember 2010
Artikel ufo di majalah Angkasa no 3 Desember 2010
 
Betazine 02
Betazine 02Betazine 02
Betazine 02
 
Menyibak misteri di pulau Alor (Koran Jakarta)
Menyibak misteri di pulau Alor (Koran Jakarta)Menyibak misteri di pulau Alor (Koran Jakarta)
Menyibak misteri di pulau Alor (Koran Jakarta)
 
Majalah Tempo, 12 Pebruari 1977 (UFO)
Majalah Tempo, 12 Pebruari 1977 (UFO)Majalah Tempo, 12 Pebruari 1977 (UFO)
Majalah Tempo, 12 Pebruari 1977 (UFO)
 
Alor incident
Alor incidentAlor incident
Alor incident
 

Recently uploaded

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptnabilafarahdiba95
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxJuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 

Presentasi 2.1. penggunaan bahasa

  • 1. Penggunaan Bahasa Nur Agustinus
  • 2. Tujuan pembelajaran • "Penggunaan bahasa" berfokus pada bagaimana sebuah pengertian dari fungsi- fungsi bahasa itu penting dalam logika. • Bahasa adalah sebuah alat yang kompleks, dan sebagai mahasiswa yang sedang mempelajari logika, Anda harus memastikan bahwa Anda tidak disesatkan oleh kata-kata atau bentuk-bentuk diskursif.
  • 3. Setelah mempelajari topik ini, mahasiswa seharusnya dapat untuk: • Memahami tiga fungsi dasar bahasa: informasi, ekspresikan, dan mengarahkan. • Mengenali bahwa bahasa dapat menjadi lebih dari satu fungsi. • Membedakan antara bentuk tata bahasa dan fungsi logis. • Memahami bagaimana bahasa emotif dapat menghambat argumen yang logis. • Membuat perbedaan antara ketidaksetujuan dalam keyakinan dan ketidaksetujuan dalam sikap.
  • 5. • Bahasa merupakan kapasitas khusus manusia yang kompleks dalam berkomunikasi. • Manusia adalah makhluk sosial yang menggunakan alat. • Alat yang paling hebat yang bisa digunakan untuk membuat alat yang lain lagi adalah bahasa, baik yang terucapkan maupun tertulis. • Sebagai sebuah alat, bahasa dapat digunakan dengan sedikit atau tanpa ketrampilan yang akan menghasilkan karya yang biasa atau bahkan sampah. • Dengan mengasah ketrampilan menggunakan bahasa, kita bisa membuat karya yang lebih baik.
  • 6. • Bahasa dapat dicirikan sebagai serangkaian bunyi, lambang yang ini membentuk suatu arti tertentu. • Rangkaian bunyi ini yang dikenal sebagai kata melambangkan suatu obyek tertentu. • Bahasa mengalami perkembangan oleh karena disebabkan pengalaman dan pemikiran manusia yang juga berkembang. • Dengan bahasa manusia dapat berpikir secara teratur namun juga dapat mengkomunikasikan apa yang sedang ia pikirkan kepada orang lain. • Tanpa bahasa maka mustahil bisa berpikir secara teratur.
  • 7. Contoh (1) “Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang memiliki arti.” • Apakah Anda memahami kalimat ini secara keseluruhan? • Apakah Anda paham dengan arti kata “fonem” dan “sintaks”? • Jika Anda paham, Anda dengan mudah mengerti keseluruhan maksud dari kalimat ini karena bisa melakukan proses abstraksi. • Jika tidak, Anda akan kebingungan. Untuk itu perlu ada upaya untuk memahami melalui pencarian arti kata yang bisa diperoleh lewat sebuah kamus.
  • 8. Arti kata • Fonem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang dapat membedakan arti. • Fonem dalam bahasa Indonesia terdiri atas vokal dan konsonan. • Sintaks adalah susunan dan kombinasi kata dalam suatu kalimat.
  • 9. Contoh (2) • Ketika membaca ada mendengar kata “Kucing”, maka orang yang mengerti arti dari kata itu akan mempunyai gambaran di pikirannya (kognitif) tentang kucing.
  • 10. Apakah Anda tahu arti ini? кошка Krulpat Kemampuan manusia memahami simbol merupakan dasar manusia dapat berbahasa.
  • 12.
  • 13. Many animals have a generic alarm call used for all dangers - this is not language.
  • 14. Bahasa memungkinkan agar kita bisa melanjutkan nilai-nilai kepada generasi berikutnya.
  • 15. Denotasi dan Konotasi • Kata-kata tidak hanya menciptakan makna, namun juga menciptakan perasaan. • Denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. • Konotasi dapat diartikan sebagai makna tidak sebenarnya pada kata atau kelompok kata. Oleh karena itu, makna konotasi sering disebut juga dengan istilah makna kias.
  • 16. Contoh (1) • (a) Heru menjadi kambing hitam dalam kasus tersebut. • (b) Heru membeli kambing hitam kemarin sore.
  • 17. Contoh (2) Seorang raja mengatakan kepada putranya yang telah dewasa agar mengambil hati seorang putri kerajaan tetangga. Seharusnya kata “mengambil hati” harus dimaknai secara konotasi, namun sang pangeran memaknainya secara denotasi. Akibatnya, sang pangeran benar-benar mengeluarkan hati sang putri dan mengambilnya untuk diberikan kepada ayahnya.
  • 18. Contoh (3) Apa makna “dagang sapi”?
  • 19. Contoh (4) “Lebih mudah seekor unta masuk melalui lubang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Kapan kita memaknainya secara denotasi atau konotasi adalah tergantung dari proses kognitif dan pengetahuan yang ada.
  • 21. Komunikasi dan Interaksi Manusia sebagai makhluk sosial, Berbagi dan menegosiasi pengertian, penafsiran serta melakukan identifikasi melalui kode
  • 22.
  • 23. Kemampuan untuk memahami dan mengintrepretasikan teks tertulis
  • 24. Communication  to be human • Human communication -the ability to symbolize and use language- separates humans from animals! • Communication with others is the essence of what means to be human! • We conduct a life through communication • We define ourselves • Is a vehicle; to initiate, to maintain and to terminate relationship
  • 25. The power of symbols and language Pena lebih tajam dari pedang…
  • 26. Expressive power for potential cognitive and emotional engagement.
  • 27. “Read the world by the word”
  • 29. Identity, diversity, a colorful spectrum of voices…
  • 30. Humans are social beings • Our essence being social • The world is web of relationships: • So, communication has a social function!
  • 31. Teori Retorika Aristoteles Retorika adalah seni menyusun argumen. Retorika adalah kecakapan berpidato di depan umum. Retorika adalah alat untuk memenangkan suatu kasus lewat bertutur. • Retorika itu sendiri sebenarnya bersifat netral. • Orator yang menentukan tujuan yang mulia atau justru hanya menyebarkan omongan yang gombal atau bahkan dusta belaka. • Moralitas adalah yang paling utama dalam retorika, namun retorika juga adalah seni. • Retorika yang sukses adalah yang mampu memenuhi dua unsur, yaitu kebijaksanaan (wisdom) dan kemampuan dalam mengolah kata-kata (eloquence).
  • 32. Tiga kondisi audiens dalam retorika • Courtroom speaking  judicial rethoric • Political speaking  debat, kampanye • Ceremonial speaking  upaya mendapatkan sanjungan atau menyalahkan pihak lain guna mendapatkan perhatian dari khalayak. Kualitas persuasi dari retorika bergantung kepada tiga aspek pembuktian, yaitu: • logika (logos) • etika (ethos) • emosional (pathos)
  • 33. Intelligence, character, dan goodwill Dalam Rethoric, Aristoteles menyebutkan tentang tiga sumber kredibilitas yang baik, yaitu intelligence, character, dan goodwill. • Intelligence atau kecerdasan lebih kepada persoalan kebijaksanaan dan kemampuan dalam berbagi nilai atau kepercayaan antara orator dengan khalayaknya. • Character lebih kepada citra orator sebagai orang yang baik dan orang yang jujur. • Good will atau niat baik, adalah penilaian positif yang coba ditularkan oleh orator kepada khalayaknya.
  • 34. Dua kualitas kunci bahasa • isi - yaitu, mengandung makna • bentuk - yaitu, membuat bentuk dan suara. • Bentuk dan isi adalah dua aspek bahasa dan seseorang harus menggunakan keduanya untuk membantu membuat dan bentuk makna.
  • 35. Aspek formal dan struktur • Aspek formal bahasa - penglihatan dan suara - sangat penting dalam puisi, tidak seperti bentuk lain dari menulis, pengguna diijinkan membagi untuk memisahkan kalimat dan dengan memainkan suara dan bentuk, sehingga membantu penambahan penciptaan makna. • Dalam bahasa yang juga penting adalah struktur bahasa, ini mengenai bagaimana cara maknanya terungkap, misalnya, apakah dengan cara yang menarik, memaksa atau persuasif.
  • 36. Kalau sampai waktuku AKU Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi (Chairil Anwar, Maret 1943)
  • 37. Bahasa, penalaran ilmiah dan penciptaan bahasa • Penting dalam pembentukan penalaran ilmiah. • Kita mempelajari bagaimana caranya menyusun uraian yang tepat dan sesuai dengan pembuktian- pembuktian secara benar dan jelas. • Bagi kelompok tertentu, agar komunikasi di antara mereka lebih efisien dan efektif, mereka menciptakan bahasa tersendiri. • Mereka menciptakan dan menyepakati penggunaan kata-kata, baik kata yang diambil dari kata-kata yang telah ada atau dengan sengaja membuat kata-kata yang sama sekali baru.
  • 38. Bahasa dan Logika • Sebagai alat logika, penggunaan bahasa harus memperhatikan perbedaan antara bahasa sebagai alat logika dan bahasa sebagai alat kesusasteraan. • Sebagai contoh dari pernyataan “Lukisan itu tidak jelek”, maka yang hal ini dimaksudkan bahwa lukisan itu belum dapat dikatakan indah, namun tidak berani untuk mengatakan bahwa lukisan itu jelek. • Logika hanya dapat memperhitungkan penilaian- penilaian yang isinya dirumuskan secara seksama, tanpa suatu nilai perasaan.
  • 39. Pengertian • Berkaitan dengan penggunaannya, seseorang harus memiliki “pengertian”. • Pengertian adalah gambaran dari sesuatu yang ada dalam pikiran yang dapat dilihat oleh akal kita. • Pengertian juga disebut juga sebagai “konsep terhadap sesuatu”.
  • 40. Term • Term adalah ungkapan pengertian dalam bentuk kata atau beberapa kata. • Bila orang menyebut “manusia”, telah tergambar dalam pikiran tentang apa yang dimaksud dengan kata”manusia” itu. Gambaran inilah yang disebut sebagai pengertian, sedangkan kata “manusia” yang merupakan ekspresi dari dari pengertian itu disebut term. • Term sebagai ungkapan dari pengertian, apabila terdiri dari satu kata atau satu istilah maka term dikatakan sebagai term sederhana, seperti mobil, pohon, kursi, dan lainnya. • Jika terdiri dari beberapa kata maka term itu dinamakan term komposit atau term kompleks, contoh: reaktor atom, tas punggung, lampu jalan, dan sebagainya. Term komposit ini walaupun masing- masing bagian mempunyai pengertian sendiri-sendiri, tetapi jika digabungkan hanya menjadi satu pengertian.
  • 42. Signs and meanings (in Saussure’s terms)
  • 43. The Sign consists of a signifier and the signified: The sign consists of : a signifier (refers to the material aspect) & a signified (the mental aspect)
  • 44. What is a tree? (sign) signifier signified
  • 45. 2 different level of meaning combined into 1 • The material level (signifier)level of denotation: literal meaning • The mental level (signified)connotation: interpretative level • The sign represents the combination of the two
  • 46. Proses pengertian (thought) Warm, cuddly, loyal friend (thing) DOG
  • 47. Changing meanings of the concept of beauty (1975 vs. 2010):
  • 48. 3 Fungsi bahasa • Fungsi informasi • Fungsi ekspresif • Fungsi direktif Menurut Copi dan Cohen (2001), komunikasi yang efektif menuntut kombinasi dari beberapa fungsi .
  • 49. Fungsi informasi • Fungsi informasi, artinya bahasa berfungsi untuk menyampaikan informasi. • Ketika saya memberi tahu; – “Tanggal 17 Agustus adalah hari kemerdekaan Republik Indonesia.” – “Logika adalah ilmu tentang berpikir secara tepat” – “Hp saya – 08183107319” • Bentuk penggunaan ini mengandaikan bahwa isi dari apa yang dikomunikasikan adalah benar, sehingga ini akan menjadi fokus utama kita dalam belajar logika.
  • 50. Fungsi ekspresif • Bahasa berfungsi untuk menyalurkan atau mengungkapkan perasaan, sikap. • Digunakan untuk melampiaskan perasaan, atau mungkin untuk membangkitkan perasaan beberapa dari orang lain. • Ketika saya mengatakan: – "Kamis sore yang suram." – "Aduh!" Saya menggunakan bahasa ekspresif. • Meskipun penggunaan tersebut tidak menyampaikan informasi apapun, mereka melayani fungsi penting dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana hal yang kita anggap sebagai benar.
  • 51. Fungsi Direktif • Bertujuan untuk menyebabkan atau mencegah beberapa tindakan yang terang-terangan oleh seseorang. • Ketika saya mengatakan "Tutup pintu," atau menulis "Baca buku pelajaran," atau membuat memo untuk diri sendiri, "Jangan suka menunda pekerjaan," maka saya menggunakan bahasa direktif. • Inti dari fungsi direktif ini adalah agar membuat seseorang melakukan (atau mencegah) tindakan tertentu. Ini adalah fungsi linguistik yang signifikan, tapi seperti penggunaan untuk fungsi ekspresif, tidak selalu berhubungan secara logis dengan kebenaran keyakinan kita
  • 52. Kesepakatan dan Ketidaksepakatan • Bentuk kesepakatan dan ketidaksepakatan ini bisa dalam hal keyakinan (belief) dan sikap (attitude). • Sebuah ketidaksepakatan dalam keyakinan adalah ketidaksepakatan mengenai fakta-fakta masalah, misalnya, mengenai apakah sebuah peristiwa terjadi atau tidak. • Sebuah ketidaksepakatan dalam sikap adalah ketidaksepakatan yang melibatkan perasaan tentang sesuatu, misalnya, apakah setuju atau tidak.
  • 53. Kesepakatan dan Ketidaksepakatan 1. Mereka mungkin setuju dalam keyakinan mereka tentang terjadinya peristiwa dan juga dalam hal sikap. 2. Mereka mungkin setuju dalam keyakinan mereka tentang peristiwa tersebut, tetapi tidak setuju dalam hal sikap. 3. Mereka mungkin setuju dalam hal sikap, namun tidak setuju dalam keyakinan mereka tentang fakta peristiwa itu. 4. Mereka mungkin dalam ketidakharmonisan lengkap, tidak setuju tentang fakta-fakta serta dalam sikap
  • 54. Bentuk-bentuk dari Wacana 1. Pernyataan (Declarative) 2. Tanya (Interogative) 3. Perintah (Imperative) 4. Seruan (Exclamatory)
  • 55. Kalimat deklaratif adalah kalimat yang membentuk sebuah pernyataan, misalnya: • Besok aku akan pergi ke toko. • Kemarin aku meninggalkan sekolah lebih awal. • Aku menyuruhnya memakai rok biru. • Dia tidak ingin makan pizza yang saya berikan kepadanya. • Kami berjalan ke mal bersama-sama.
  • 56. Kalimat interogatif adalah kalimat yang membentuk sebuah pertanyaan, misalnya: • Menurut Anda, apa aku harus memakai sepatu warna pink atau putih? • Apa yang guru katakan kepadamu kemarin? • Apakah Anda pergi ke bioskop nanti sore? • Catatan: Dalam tanda baca, kalimat interogatif diakhiri dengan tanda tanya.
  • 57. Kalimat imperatif adalah kalimat yang membuat perintah atau permintaan, misalnya: • Ambilkan saya air minum. • Tinggalkan kucing itu. • Pergilah ke toko dan belikan baju untuk saya. • Ambilkan es.
  • 58. Sebuah kalimat eksklamatif atau seruan dilepaskan untuk mengekspresikan emosi • Aduh! • Ya ampun! • Aku tidak akan pernah menyelesaikan paper ini pada waktunya! • Catatan: Dalam tanda baca, kalimat ekslamatif diakhiri dengan tanda seru.
  • 59. Bahasa yang netral secara emosi • Bahasa netral lebih disukai ketika kebenaran faktual merupakan tujuan kita. • Bahasa yang sangat ditekankan dengan makna emosional tidak mungkin untuk memajukan pencarian kebenaran. • Jika kita ingin menghindari salah paham, kita harus menggunakan bahasa dengan pengaruh emosi paling sedikit. • Tapi tanpa mengenali emosi juga bisa salah paham  contoh ketika tulisan dalam email bisa dimaknai berbeda tanpa tahu emosi yang melatarbelakangi.
  • 60. Tugas • Buatlah intisari topik “Penggunaan Bahasa” ini dengan mind mapping.