Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Keselarasan IQ, EQ dan SQ dalam pendidikan anak diperlukan untuk mencapai kecerdasan yang utuh dan selaras secara intelektual, emosional dan spiritual, sehingga anak dapat berpikir kritis, beradaptasi dengan baik, serta memiliki pandangan hidup yang mendalam.
2. Pemahaman Dasar
• Perbedaan manusia dan makhluk ciptaan
Allah yang lain terletak pada kecerdasan.
• Kecerdasan seperti apa?
3. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Q.S. 3 Ali Imron: 190-191
4. Fenomena
• Tantangan masa depan yang semakin tinggi
• Semua orangtua menginginkan keberhasilan bagi
anak-anak mereka
• Berusaha terus meningkatkan taraf pendidikan
• Kesadaran orangtua akan peran mereka yang besar
dalam mencerdaskan anak
5. • Tidak sama dengan IQ. Karena
Kecerdasan? IQ adalah indeks tingkat relatif
kecerdasan individu dalam
kelompok usianya.
• Wujud kecerdasan; kemampuan
untuk menyelesaikan masalah
dengan tepat dan dalam waktu
yang singkat
• Bisa juga berarti; kemampuan
menghadapi dan menyesuaikan
diri terhadap situasi baru secara
efektif.
6. Kecerdasan? • Perkembangan terakhir
menunjukkan bahwa
kecerdasan memiliki banyak
sisi (multifaset), bersifat
fungsional, dan dipengaruhi
oleh budaya.
• Contoh?
7. ORANGTUA PUN PERLU CERDAS
•Orangtua adalah figur pertama bagi anak.
•Anak belajar menyelesaikan masalah dengan
mengamati pola-pola perilaku orangtua dalam
menyelesaikan masalah.
•Kemampuan adaptasi individu dipengaruhi pula oleh
pola adaptasi dalam keluarga.
•Semakin mudah keluarga menyesuaikan diri dengan
setiap perubahan yang terjadi, anak terbiasa
berperilaku luwes dan relatf mudah mengantisipasi
masalah yang dihadapinya.
8. SELAYANG PANDANG TENTANG IQ , EQ ,
DAN SQ
•IQ = Kemampuan berpikir; Skor kuantitas berdasarkan
kemampuan intelektual dalam menyelesaikan tes.
Bersifat potensial, cenderung menetap, namun belum tentu
aktual
•EQ = Kemampuan mengenali, mengelola dan
mengarahkan emosi; Belum dapat dihitung dalam bentuk
skor, baru merupakan suatu konsep.
Bersifat aktual, lebih mudah dikembangkan karena berkaitan
dengan kemampuannya dalam berinteraksi dengan
lingkungan.
•SQ = Kemampuan untuk memberi makna
spiritual;
Berkaitan erat dengan nilai-nilai spiritual yang dibangun
9. HAL TERSEBUT BERARTI BAHWA
•IQ = Baru merupakan potensi orangtua dan
anak dalam berpikir dalam menyelesaikan
masalah.
•EQ = Merupakan eksekutif bagaimana
menyelesaikan masalah dengan nyaman,
sekaligus terselesaikan secara adaptif.
•SQ = Pemaknaan, jiwa yang mendasari
pertimbangan dan keputusan yang diambil.
11. MENGAPA PERLU IQ, EQ, dan SQ perlu berintegrasi?*
IQ EQ SQ HASIL
BUTA HATI
DIKTATOR
KORUPTOR
PETAPA
MANUSIA
PARIPURNA ESQ
= BAIK
= RENDAH
* Sumb: ESQ Power dari ESQ centre Ary Ginanjar
12. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah1) sambil berdiri atau duduk atau dalam
Kesimpulan
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan2) langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka3).
• Akal yang dilandasi dengan keimanan
• Kecerdasan yang utuh dan selaras
• Adanya penghayatan (emosi) 1), pemikiran
(intelektual) 2), dan perenungan (spiritual)3)
13. IQ, EQ dan SQ yang selaras
dalam Pengasuhan
• Berarti bahwa anak mendapatkan kehangatan dan
disiplin dengan menggunakan emosi dan pikiran
secara sinergis, berlandaskan pandangan peran
sebagai orangtua akan dimintai
pertanggungjawaban kelak.
• Sebagai suatu ketrampilan, pengasuhan yang
selaras membutuhkan pelatihan tersendiri untuk
diterapkan sehari-hari.
• Sejalan dengan perkembangan zaman, pelatihan
terus berlangsung sepanjang hayat.
• “Gagasan membutuhkan perbuatan, perbuatan
tidak cukup tanpa pem biasaan, pembiasaan
membangun karakter”.
14. Upaya Dalam Menjaga Keselarasan
– Memandang anak sebagai amanah
sekaligus partner dalam belajar.
– Selalu berpikir dan berkomunikasi secara
positif dengan anak-anak kita.
– Terus meningkatkan kecerdasan emosi,
dengan selalu berusaha dan bersungguh-
sungguh dalam menyelesaikan setiap
permasalahan.
– Tidak pernah berhenti dalam menyelami
makna hidup dan memberi arti dari setiap
tindakan kita.
15. SEBUAH
P ENUNGAN
ER
Tuhan memberiku sebuah
tugas, yaitu membawa keong
jalan-jalan.
Aku tak dapat jalan terlalu
cepat, keong sudah berusaha
keras merangkak,
Setiap kali hanya beralih
sedemikian sedikit.
16. Aku mendesak, menghardik,
memarahinya,
Keong memandangku dengan pandangan
meminta-maaf,
Serasa berkata : “aku sudah berusaha
dengan segenap tenaga !”
Aku menariknya, menyeret, bahkan
menendangnya, keong terluka.
Ia mengucurkan keringat, nafas
tersengal-sengal, merangkak ke depan.
Sungguh aneh, mengapa Tuhan
memintaku mengajak seekor keong
berjalan-jalan.
17. Ya Tuhan! Mengapa ?
Langit sunyi-senyap
Ah! Mungkin Tuhan
sudah mengangkat keong
kesana!
Baiklah! Lepaskan saja!
Toh Tuhan sudah tak
peduli, untuk apa
mengurusnya
Biarkan saja keong
merangkak didepan, aku
kesal dibelakang.
Pelankan langkah,
18. Oh? Tiba-tiba tercium aroma bunga,
ternyata ini adalah sebuah taman
bunga.
Aku rasakan hembusan sepoi angin,
ternyata angin malam demikian
lembut.
Ada lagi! Aku dengar suara kicau
burung, suara dengung cacing.
Aku lihat langit penuh bintang
cemerlang. Oh?
Mengapa dulu tidak rasakan semua
ini ? Barulah aku teringat,