Bakteri yang menyebabkan penyakit seperti tetanus, kolera, lepra, meningitis, dan difteri dibahas dalam dokumen tersebut. Untuk masing-masing penyakit dijelaskan bakteri penyebabnya, gejalanya, cara penularannya, dan upaya pencegahan serta pengobatannya.
4. Definisi TETANUS
1. Tetanus atau lockjaw adalah Penyakit yang menginfeksi
sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot
menjadi tegang dan kaku.
2. Kata tetanus sendiri diambil dari bahasa Yunani yaitu
tetanos dari teinein yang berarti menegang.
3. Luka dalam yang terkontaminasi oleh tanah atau pupuk
kotoran hewan adalah hal yang paling sering
menyebabkan tetanus.
5. Tersangkanya adalah…
Tetanus disebabkan oleh tetanospamin, yang merupakan
sejenis racun yang di produksi oleh Clostridium tetani,
bakteri tersebut hidup dan berkembang pada tanah, debu,
kotoran hewan, dsb.
6. gejala
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Sakit kepala
Demam
Otot perut mengeras
Kontraksi pada otot wajah
Kejang otot di leher, perut belakang dan anggota
tubuh lainnya.
Kejang-kejang
Gelisah diikuti rasa kaku (trismus)
Nyeri pada otot rahang yang mengakibatkan
sulitnya untuk membuka mulut
Sesak atau sukar bernafas
7. Penularan penyakit tetanus
1. Luka dalam yang terkena tanah, dan tidak dicuci
2. Terkena benda tajam yang sudah berkarat ( contohnya kawat dan
paku )
3. Luka karena peluru atau pisau
4. Trauma pada jari tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan
patah tulang jari dan luka pada pembedahan
5. Pada bayi yang baru lahir, bakteri masuk melalui luka tali pusar
yang tidak dipotong dengan pisau steril
6. Lubang telinga ditindik dengan jarum yang kotor
8. PENCEGAHAN dan pengobatan
1. Vaksinasi, diberikan setiap 10
tahun
2. Bila terjadi luka yang
disebabkan benda berkarat.
Pertolongan pertama adalah
basuh dengan alkohol 70%.
3. Jika terlanjur terinfeksi,
berikan Anti Tetanus Serum
(ATS).
4. Antibiotik diberikan untuk
mencegah pembentukan
racun lebih lanjut.
9.
10.
11. DEFINISI KOLERA
Penyakit taun atau kolera (juga disebut Asiatic
cholera) adalah penyakit menular di saluran
pencernaan.
Disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae.
13. Gejala
1. Diare
2. Buang air besar encer/cair berwarna putih seperti air
tajin(cucian beras) yang berbau amis
3. Perut keram
4. Sering mual dan muntah
5. Dehidrasi
14. PENULARAN
1. Melalui air minum yang telah terkontaminasi oleh
sanitasi yang tidak benar
2. Bisa juga dengan memakan ikan yang tidak dimasak
secara benar, terutama kerang
15. Pencegahan dan pengobatan
• REHIDRASI : Rehidrasi dapat dilakukan cara infus
intravena cairan atau dengan rehidrasi oral dengan oralit
• ANTIBIOTIK : antibiotik yang dapat digunakan di
Indonesia adalah tetrasiklin dan pilihan keduanya
adalah trimethoprim/sulfamethoxazole (bila V.
cholerae pada pasien resisten terhadap tetrasiklin).
16.
17. definisi lepra
1. Penyakit lepra merupakan infeksi progresif lambat
yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, penyakit
ini mengenai kulit dan saraf perifer
2. Serangan kuman lepra yang berbentuk batang ini
biasanya menyerang kulit, saraf, mata, selaput lendir
hidung, otot, tulang dan buah zakar
18. mycobacterium leprae
• Penyakit Lepra / Kusta / Hansen, merupakan infeksi progresif
lambat yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, penyakit
ini mengenai kulit dan saraf perifer.
• Bakteri ini berbentuk basil dan masih satu Genus dengan
bakteri penyebab TBC.
19. gejALA
1. Ada bercak-bercak pada kulit yang hilang warna
pigmennya dan hilang kepekaaan terhadap perubahan
suhu dan tekanan.
2. Penebalan atau pekanya urat syaraf.
3. Sebagian kulit semakin menebal.
4. Kulit yang terinfeksi semakin membusuk dan akhirnya
tanggal satu per satu.
20. penularan
1. Ditularkan melalui serangga seperti nyamuk, kutu
busuk.
2. Dikeluarkan oleh pengidap penyakit Lepra lain ke
udara.
3. Penggunaan benda yang sama dengan pengidap
penyakit Lepra.
21. Pencegahan dan pengobatan
• Pemberian vaksin BCG.
• Sementara pengobatan alami dapat diatasi dengan
minyak kaulmogra sebagai terapi simptomatis
(symptom/gejala = pengobatan gejala).
• Penggunaan Obat.
Obat sintetis yang sering digunakan antara lain, DDS,
rifampisin, klofazimin, dan thalidomide.
24. PENYEBAB PENYAKIT MENINGITIS
• Meningitis dapat disebabkan infeksi oleh virus,
bakteri (Neisseria mengitidis), fungi, protozoa dan
walaupun jarang dapat disebabkan oleh obat
tertentu, dan meningitis dapat menyebabkan
kematian.
25. gejala
1.
Timbulnya ruam yang berupa bintik kecil.
2.
Bintik banyak yang tidak beraturan berwarna merah atau ungu di
badan, anggota badan bagian bawah, membran mukosa,
konjungtiva dan kadang-kadang telapak tangan atau kaki.
3.
Ruam biasanya tidak memucat, warna merahnya tidak memudar
saat ditekan dengan jari atau batang gelas.
4.
Sakit kepala dan leher kaku disertai oleh demam,
5.
kebingungan atau perubahan kesadaran, muntah, dan kepekaan
terhadap cahaya (fotofobia) atau suara keras (fonofobia).
26. penularan
1. Bisa ditularkan melalui droplet dari sekret pernapasan.
- seperti ciuman,
- bersin atau batuk,
2. Meningitis virus biasanya dapat juga disebarkan melalui
kontaminasi tinja.
27. PENCEgahan dan pengobatan
1. Pemberian vaksinasi ( jangka panjang )
2. Penggunaan antibiotik ( jangka pendek )
3. Beberapa perubahan perilaku dari yang tidak sehat menjadi
perilaku yang sehat dapat juga efektif.
28.
29.
30. DEFINISI dIFTERI
Difteri
Adalah penyakit infeksi bakteri yang umumnya
menyerang membran mukosa yang melapisi hidung dan
tenggorokan serta tonsil. Akibatnya tenggorokan menjadi
inflamasi dan inflamasi ini dapat menyebar ke kotak suara
dan mempersepit saluran pernafasan.
32. Gejala
1. Ada membran tebal berwarna abu – abu di
tenggorokan dan tonsil.
2. Kelenjar getah bening di leher membengkak.
3. Sakit pada tenggorokan.
4. Suara serak.
5. Demam tinggi.
6. Sulit bernafas.
7. Keluar lendir dari mulut dan hidung.
8. Badan sangat lemah.
33. penularan
• Kuman difteri dapat disebarkan melalui…
– menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang
terinfeksi.
– Terkena tetes udara yang dikeluarkan penderita
ketika batuk atau bersin.
– Dari handuk yang terkontaminasi.
– Melalui tissue, sapu tangan, atau gelas minum bekas
penderita.
– Menyentuh secara langsung luka penderita.
34. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Pencegahan
– Penyakit ini sebenarnya bisa dicegah dengan cara
menghindari kontak dengan pasien difteri yang
hasil lab-nya masih positif dan imunisasi ( DTP,
Toxoid difteri )
Pengobatan
– Bila ditemukan gejala difteri, segera dibawa ke
dokter atau rumah sakit terdekat
– Diberikan obat ( antibiotik, antitoksin, steroid, dan
ADS )