Gigitan ular dan laba-laba dapat menyebabkan reaksi alergi atau infeksi, dan gigitan ular berbisa sering mengakibatkan kematian. Pertolongan pertama yang direkomendasikan adalah teknik pressure immobilisation, yaitu memberikan tekanan dan membebat luka serta mematungkan anggota tubuh yang terkena gigitan. Di rumah sakit, pasien akan diberi cairan infus, pemantauan ketat, dan antibiotik atau antivenin sesuai j
1. Snake & Spider bites
Rattlesnake Copperhead Black Widow Brown Recluse
2. Gigitan Ular
• Dapat Menyebabkan reaksi alergi atau
infeksi
• Ular berbisa banyak menyebabkan
kematian
• Gigitan ular berbisa umumnya ( 75%)
mengenai tungkai kaki bawah
3. Pertolongan Pertama
dengan Tehnik :
PRESSURE IMMOBILISATION
Pressure :
memberikan tekanan dengan
membandage sekitar anggota tubuh yg
terkena gigitan binatang / ular berbisa
Immobilisation:
Mengistirahatkan pasien ( tidak bergerak )
4. Pressure immobilisation
Picture 1. Technique for
application of pressure
immobilization in field
management of sea snake
bites. See Image 2 for Figures
4-6. Figure 1, Apply a broad-
pressure bandage over the bite
site as soon as possible. Do not
take off jeans because the
movement of the doing so
assists venom to enter the
bloodstream. Keep the bitten
leg still. Figure 2, The bandage
should be as tight as would be
applied to a sprained ankle.
Figure 3, Extend the bandage
as high as possible.
5. Picture 2. Technique for application of
pressure immobilization in field
management of sea snake bites. See
Image 1 for Figures 1-3. Figure 4, Apply a
splint to the leg. Figure 5, Bind the splint
firmly to as much of the leg as possible. If
the bandages and splint are applied
correctly, they will be comfortable and
may be left on for several hours. They
should not be taken off until the patient
has reached medical care. The doctor will
decide when to remove the bandages. If
venom has been injected, it will move into
the bloodstream quickly once the
bandages are removed. The doctor
should leave the bandages and splint in
position until he or she has assembled
appropriate antivenom and drugs that may
need to be used when the dressings and
splint are removed. Figure 6, For bites on
a hand or forearm, bind to the elbow with
bandages, use a splint to the elbow, and
use a sling.
6. Tanda
Tanda tersering pada korban yg digigit ular
adalah :
Perdarahan pada luka gigitan
Pembengkakan daerah gigitan
Ada bekas tanda taring
Pembengkakan kelenjar limfe setempat
7. Gejala
Gejala yg sering didapat pada orang yang
terkena gigitan ular BERBISA :
• Nyeri hebat pd daerah gigitan
• Diare, bingung, pingsan, pusing,
terasa terbakar, lemah, pandangan
kabur, berkeringat
• Demam, haus, mual, muntaah,
myolisis, ptosis, paraestesia, diplopia
12. Pertolongan di RS
• Pasanga I.V.,
resusitasi cairan jika
diperlukan
• Pelacakan alergi, jenis
gigitan untuk
menentukan antibisa
• Resusitasi
kardiopulmoner jika
diperlukan, adrenalin
13. Pertolongan di RS
• Cek laboratorium darah, jika
dlm waktu 4 jam darah
korban tidak terdapat tanda
koagulopati, miolisis dan
pasien tidak menunjukan
tanda gigitan berbisa maka
pasien TIDAK TERKENA
GIGITAN BERBISA
14. Penatalaksanaan gigitan BERBISA
• Infus RL, resusitasi cairan jika
diperlukan
• Cek laboratorium
– Urinalisa
– Darah lengkap
– Golongan darah
– Ptt,aptt, fibrinogen
– BUN, creatinin, Va, phospat, dll
15. Penatalaksanaan gigitan BERBISA
• EKG, pemeriksaan lain
• Monitor ketat pasien ( tiap
15mnt – 2 jam setelah
gigitan )
• Intubasi jika gagal nafas,
cek sumbatan jalam nafas
• RKP jika cardipulmonary
arrest
16. Penatalaksanaan gigitan BERBISA
• PEMBERIAN ANTIBISA :
– Larutkan antibisa dalam RL 60 cc,
berikan selama 30 mnt
– Cek efek antibisa 15 menit setelah
antibisa habis
– Kemudian buka balutan dng hati-hati
dlm waktu 5 mnt,
– Jika setelah dibuka keadaan umum
pasien tambah buruk lakukan
pembidaian kembali