Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Tugas menyimak Ekstensif dan Intensif
1. TUGAS MENYIMAK
KETERAMPILAN BERBAHASA dan SASTRA 1
Dosen Pengampu : Dra. Rukayah, M.Hum
Oleh :
Mitha Yulia Sari
K7113142
4C
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2015
2. Menyimak Ekstensif
1. Jenis, Media menyimak : Film/Video Player Laptop
2. Waktu menyimak : 28 Februari 2015
3. Judul Film : Fiksi.
4. Sinopsis :
Alisha (Ladya Cheryl) adalah seorang wanita berumur 20 tahun yang mempunyai
dunianya sendiri di balik rumah mewah milik ayahnya (Soultan Saladin) yang sepi. Alisha
hanya berinteraksi secara formal dengan pengurus rumah Bu Tuti (Rina Hassim), dan sopir
sekaligus penjaga pribadi Alisha, Pak Bambang (Egi Fedly). Alisha adalah seorang wanita
muda yang menderita tekanan mental akibat masa kecilnya yang terguncang, yaitu saat Alisha
menyaksikan Ibu kandungnya (Inong) bunuh diri dengan pistol
milik ayahnya yang sebenarnya mau digunakan
untuk membunuh istrinya tersebut demi wanita lain.
Keahlian Alisha dalam bermain cello menjadi pengusir
sepi dan hiburan. Pada suatu hari, seorang pria bernama Bari
(Donny Alamsyah) menggantikan seorang pekerja
untuk membersihkan kolam renang rumah Alisha. Alisha
lambat laun menjadi terobsesi dengan Bari yang dikiranya
menyukai patung kelinci kecil seperti dirinya. Saat Bari tidak
bekerja, Alisha pergi ke Blok S dan melihat Bari disana. Alisha mengikuti Bari sampai ke
sebuah rumah susun. Diketahuilah Bari tinggal di rumah susun, bersama pacarnya Renta
(Kinaryosih), mereka tinggal disebelah kamar yang kosong. Selama semalam, Alisha
merenungkan, dan memutuskan untuk pindah diam-diam ke kamar yang kosong itu. Esoknya
rencana Alisha dengan menipu Pak Bambang berhasil dan Alisha membawa koper dan
cellonya pergi.
Kehidupan Alisha di rumah susun dimulai dengan menggunakan nama samarannya,
Mia. Perkenalannya dengan Bari dan Renta membuat bibit persahabatan muncul, setiap malam
Alisha mendengar suara lenguhan, cinta, marah, dan senang dari kamar Bari dan Renta. Di
sebuah kesempatan, Alisha berbicara kepada Bari mengenai tulisan-tulisan Bari. Bari
mengatakan sumber inspirasi tulisan-tulisannya berasal dari rumah susun yang karakter
3. penghuninya macam-macam. Namun, tulisannya belum sempat selesai karena bingung akan
akhir ceritanya. Disitulah Alisha mulai mengaburkan batas antara realita dan fiksi. Alisha
berniat mengakhiri ketiga kisah, dimulai dari kisah pasangan gay sekaligus ayah-anak, Rudi
dan Dani. Setelah Alisha masuk ke kamar Dani untuk membantu tugas kuliah, Alisha melihat
nomor telepon ibu Dani, mencatatnya, dan menelepon sang ibu untuk memberitahu keberadaan
Rudi dan Dani. Lalu, saat jumat malam ada pesta, Alisha datang kesana dan melihat sendiri
akhir kisahnya, sang ibu menembak mati Rudi, membenarkan anggapan Bari.
Alisha yang masih shock, ditenangkan oleh Bari dan mereka berhubungan seks. Setelah
beberapa malam mereka melakukannya, Alisha kini bernait mengakhiri cerita kedua, cerita Bu
Dirah. Lubang tempat sampah di lantai Bu Dirah Alisha kunci, membuat Bu Dirah harus
kebawah, kemudian Alisha membuka pintu kamar Bu Dirah, mengambil kucing-kucing yang
dimasukkan ke dalam kotak kardus, membuka kunci lubang tempat sampah dan membuang
mereka semua. Lalu saat Alisha berbelanja sebentar dan kembali, Bari mengatakan bahwa Bu
Dirah meloncat dari lantainya.
Kali ini, Bari mulai mencurigai Alishalah yang harus bertanggung jawab. Namun,
pembicaraannya dengan Renta mengenai hal itu didasari tanpa bukti. Pada suatu hari, ketika
Bari tengah bertengkar dengan Renta akibat Alisha dan keluar, sekembalinya ia ke unitnya,
menemukan Renta telah pergi dan komputernya berisi sebuah pesan kepadanya untuk
menyelesaikan cerita-ceritanya. Saat Bari pergi sementara, Alisha membawa kunci unit milik
Renta dan memasuki kamar Bari, lalu melihat tulisan Bari mengenai si lansia yang beberapa
waktu lalu Alisha dorong jatuh dari beranda lantai tujuh. Dari ingatan Alisha, Alishalah yang
memukul Renta di lantai sembilan dengan alasan ada yang perlu dibicarakan. Alisha mengikat
Renta di lantai sembilan setelah menyekapnya. Alisha juga telah menuliskan pesan di
komputer. Lalu, Alisha menyelinap lagi ke kamar Bari untuk membaca tulisan Bari, mengenai
diri Alisha sendiri. Tiba-tiba Bari datang dan melihat kunci Mia, Bari mencarinya hingga
sampai ke lantai sembilan, dan menemukan Renta tersekap.
Renta ditemukan dan Bari segera menolongnya dengan bantuan beberapa orang. Di
lantai paling atas itu, Alisha sudah berada di sana dan berjalan menuju balkon, dan melompat
dari sana. Alishapun mengakhiri hidupnya bersamaan dengan mengakhiri kisah Alisha, Bari,
dan Renta. Film diakhiri dengan Bari dan Renta yang melewati sebuah etalase toko buku
dimana disitu ada sebuah buku berjudul "Fiksi", kumpulan cerita karya Bari yang kini sudah
terselesaikan.
4. 5. Unsur Intrinsik Film
Tema : Gadis Psikopat.
Alur : Campuran
Amanat : Sejarah keluarga salah satu penentu perkembangan
psikologis anak. Jaga anak baik-baik dan jauhkan dari
hal-hal yang bisa mengganggu perkembangan
mentalnya.
Sudut Pandang : Orang Ketiga
Gaya Bahasa : Bahasa sehari-hari
Tokoh dan Penokohan : 1. Bara 6. Inong (Ibu Alisha)
2. Renta 7. Dani
3. Alisha alias Mia 8. Rudi
4. Bu Tuti 9. Bu Dirah
5. Pak Bambang
Bara : Seorang lelaki berumur sekitar 20 tahunan. Mempunyai hobi
menulis. Peran lebih ke protagonis.
Renta : Seorang wanita muda yang mempunyai kesibukan kuliah. Ia
adalah kekasih dari Bara. Pelaku tritagonis.
Alisha alias Mia : Pelaku utama dalam cerita. Antagonis.
Bu Tuti : Seorang wanita paruh baya yang tugasnya menjaga rumah dan
mengurus Alisha. Peran lebih ke protagonis.
Pak Bambang : Pria ini merupakan sopir sekaligus penjaga pribadi Alisha.
Inong : Ibu dari Alisha. Peran pembantu.
Dani : Salah satu penghuni rumah susun yang terlibat kasus gay
terhadap Rudi.
Rudi : Pasangan gay dari Dani (penghuni rumah susun).
Bu Dirah : Ibu paruh baya penghuni rumah susun yang terobsesi akan
hewan kucing, ia menganggap kucing ialah jelmaan dari
suaminya yang telah meninggal. Hidupnya hanya di dalam
kamar rumah susun saja, tidak mau bersosialisasi dengan
penghuni lainnya. Sesekali ia keluar hanya untuk membuang
sampah.
5. Latar :
Tempat
1. Rumah Susun Bendungan
Hilir 2
2. Rumah Alisha
3. Blok S Jakarta
4. Tempat Kursus Cello
Suasana
1. Menegangkan
2. Santai
3. Mengejutkan
Waktu
1. Pagi
2. Siang
3. Sore
4.Malam
6. Unsur Ekstrinsik
a. Sikap dan Pandangan Pengarang
Sikap dan pandangan bersifat tersirat dalam Film berjudul Fiksi. tersebut. Selain ingin
menghibur penonton secara tidak langsung si pembuat cerita ingin memberikan contoh
kasus mengenai dampak dari sejarah anak-anak yang mempunyai tekanan mental.
Mouly sebagai si pembuat cerita mengambil ide cerita dari inversi / pembalikan kisah
"Alice in Wonderland" karangan penulis Lewis Carroll asal Britania Raya.
b. Latar Belakang Masyarakat
Film berjudul Fiksi. menggambarkan masyarakat kota Jakarta yang begitu adanya,
ramai dan penuh kesibukkan. Film ini terlihat memakai lokasi di daerah sekitar
Bendungan Hilir. Di dalam cerita ini mengisahkan kehidupan di rumah susun di Jakarta
yang diwarnai karakter-karakter unik.
c. Keadaan Sosial dan Ekonomi
Masyarakat Jakarta memiliki keadaan ekonomi dan sosial yang beraneka ragam.
Masyarakat disana digambarkan ada yang kaya tetapi kekayaannya tidak
mencerminkan kebahagiaan, seperti keadaan si tokoh utama, ada yang memiliki
keadaan ekonomi dan sosial yang biasa saja namun mereka bahagia, seperti kehidupan
Bara dan Renta, lalu dengan segala macamnya ada saat cerita dimulai di lokasi rumah
susun. Mata pencaharian orang Jakarta cukup beragam.
6. d. Idealisme Pengarang Cerita
Idealisme yaitu pendirian yang kuat terhadap keyakinan, adat, pendidikan atau yang
lainnya. Idealisme pengarang yang tersirat dalam Film berjudul Fiksi. sebagai berikut:
1) Pengarang cerita membuat film ini dengan maksud menginformasikan kepada
masyarakat mengenai kehidupan seorang anak psikopat. Selain itu
menggambarkan secara nyata kehidupan masyarakat kota Jakarta.
2) Pengarang cerita ingin menghibur para penikmat film dengan menyusun alur film
yang amat unik dan tidak terduga-duga.
7. Opini terhadap Film tersebut :
Menurut saya film ini sangat menarik. Alur, penokohan, sampai pada penataan
musiknya unik. Ada kejadian di mana alurnya tidak terduga-duga. Ada pula kejadian yang
membuat penonton diajak berpikir, kira-kira apa kejadian selanjutnya. Film ini memang untuk
penonton yang usianya 17 tahun ke atas, karena isinya terdapat hal yang belum baik untuk
ditonton usia di bawah 17 tahun. Selain itu, film ini juga cukup memberikan informasi kepada
masyarakat mengenai kepribadian seorang psikopat. Juga memberikan contoh kasus ke
masyarakat tentang seorang anak yang memiliki tekanan mental akibat dari sejarah dirinya
waktu kecil. Dari situ diharapkan masyarakat dapat menjaga anak-anaknya dengan baik dan
menjauhkan hal-hal yang dapat membuat mental anak terganggu selama masa
perkembangannya.
7. Menyimak Intensif
1. Saluran/Frekuensi : Saluran TV RCTI
2. Waktu : Sabtu, 28 Februari 2015. Pukul 12.10 WIB
3. Isi :
Dalam berita yang saya simak, pembawa acara berita mengabarkan bahwa di daerah
sekitar Fly Over Pasar Rebo, Jakarta Timur tadi malam(27/2) terjadi tawuran pelajar. Hal itu
menyebabkan para pengguna jalan terganggu. Banyak pengendara yang memilih memutar
balik kendaraannya dikarenakan takut menjadi korban dalam kejadian tersebut. Sejauh ini
penyebab terjadinya kasus tawuran belum dapat dipastikan, namun dugaan sementara karena
masalah kecil antara satu geng dengan geng yang lain. Dapat diduga pula karena adanya salah
paham dan saling ejek.
4. Refleksi :
Berita yang saya simak benar-benar membuat hati saya miris. Karena kejadian tersebut
terjadi tidak jauh dari tempat tinggal saya. Selain itu, yang lebih membuat saya miris ialah
perilaku para remaja saat ini. Mereka benar-benar sudah jauh dari sikap baik. Hal yang harus
dipertanyakan atas kejadian tersebut ialah dimanakah peran orang tua dalam mendidik anak-
anaknya? Dimanakah peran sekolah dalam mendidik peserta didiknya? Dan dimanakah peran
serta masyarakat dalam mengawasi pergaulan para remaja di sekitar lingkungannya?
Hal yang seperti ini menjadi tanggung jawab kita, sebagai calon pendidik dan generasi
bangsa. Tugas kita sebagai mahasiswa ialah mencetak generasi yang lebih baik dari kemarin.
Begitu seterusnya.