SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
Download to read offline
1
Oky Dwi Nurhayati, ST, MTOky Dwi Nurhayati, ST, MT
email: okydn@undip.ac.idemail: okydn@undip.ac.id
PROGRAM STUDI
S1 SISTEM KOMPUTER
UNIVERSITAS DIPONEGORO
 Program Dinamis (dynamic programming):
- metode pemecahan masalah dengan cara
menguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah
(step) atau tahapan (stage)
- sedemikian sehingga solusi dari persoalan dapat
dipandang dari serangkaian keputusan yang saling
berkaitan.
2
Pada penyelesaian persoalan dengan metode ini:
2. terdapat sejumlah berhingga pilihan yang
mungkin,
3. solusi pada setiap tahap dibangun dari hasil
solusi tahap sebelumnya,
4. kita menggunakan persyaratan optimasi dan
kendala untuk membatasi sejumlah pilihan yang
harus dipertimbangkan pada suatu tahap.
3
1 3
2
4
5
6
7
8
9
10
7
2
4
3
1
3
4
5
3
3
3
6
4
1
4
6
4 3
2
4
4
 Pada program dinamis, rangkaian keputusan yang
optimal dibuat dengan menggunakan Prinsip
Optimalitas.
 Prinsip Optimalitas: jika solusi total optimal, maka
bagian solusi sampai tahap ke-k juga optimal.
5
 Prinsip optimalitas berarti bahwa jika kita bekerja
dari tahap k ke tahap k + 1, kita dapat menggunakan
hasil optimal dari tahap k tanpa harus kembali ke
tahap awal.
 ongkos pada tahap k +1 =
(ongkos yang dihasilkan pada tahap k ) +
(ongkos dari tahap k ke tahap k + 1)
6
 Dengan prinsip optimalitas ini dijamin bahwa
pengambilan keputusan pada suatu tahap adalah
keputusan yang benar untuk tahap-tahap selanjutnya.
 Pada metode greedy hanya satu rangkaian keputusan
yang pernah dihasilkan, sedangkan pada metode
program dinamis lebih dari satu rangkaian keputusan.
Hanya rangkaian keputusan yang memenuhi prinsip
optimalitas yang akan dihasilkan.
7
 Persoalan dapat dibagi menjadi beberapa tahap
(stage), yang pada setiap tahap hanya diambil
satu keputusan.
 Masing-masing tahap terdiri dari sejumlah
status (state) yang berhubungan dengan tahap
tersebut. Secara umum, status merupakan
bermacam kemungkinan masukan yang ada
pada tahap tersebut.
8
1
3
2
4
6
7
8
9
11
10
5
12
V1
V2 V3 V4 V5
9
1. Hasil dari keputusan yang diambil pada setiap
tahap ditransformasikan dari status yang
bersangkutan ke status berikutnya pada tahap
berikutnya.
 Ongkos (cost) pada suatu tahap meningkat
secara teratur (steadily) dengan bertambahnya
jumlah tahapan.
 Ongkos pada suatu tahap bergantung pada
ongkos tahap-tahap yang sudah berjalan dan
ongkos pada tahap tersebut.
10
1. Keputusan terbaik pada suatu tahap bersifat
independen terhadap keputusan yang dilakukan
pada tahap sebelumnya.
 Adanya hubungan rekursif yang
mengidentifikasikan keputusan terbaik untuk
setiap status pada tahap k memberikan
keputusan terbaik untuk setiap status pada
tahap k + 1.
5. Prinsip optimalitas berlaku pada persoalan
tersebut.
11
 Dua pendekatan yang digunakan dalam PD: maju
(forward atau up-down) dan mundur (backward atau
bottom-up).
12
 Misalkan x1, x2, …, xn menyatakan peubah (variable)
keputusan yang harus dibuat masing-masing untuk
tahap 1, 2, …, n. Maka,
 Program dinamis maju. Program dinamis bergerak
mulai dari tahap 1, terus maju ke tahap 2, 3, dan
seterusnya sampai tahap n. Runtunan peubah
keputusan adalah x1, x2, …, xn.
13
 Program dinamis mundur. Program dinamis
bergerak mulai dari tahap n, terus mundur ke tahap
n – 1, n – 2, dan seterusnya sampai tahap 1.
Runtunan peubah keputusan adalah xn, xn-1, …, x1.
14
1. Karakteristikkan struktur solusi optimal.
2. Definisikan secara rekursif nilai solusi optimal.
3. Hitung nilai solusi optimal secara maju atau
mundur.
4. Konstruksi solusi optimal.
15
 Tentukan lintasan terpendek dari simpul 1 ke
simpul 10:
1 3
2
4
5
6
7
8
9
10
7
2
4
3
1
3
4
5
3
3
3
6
4
1
4
6
4 3
2
4
16
 Misalkan x1, x2, …, x4 adalah simpul-simpul yang
dikunjungi pada tahap k (k = 1, 2, 3, 4).
 Maka rute yang dilalui adalah
1→x1→x2→x3→x4 ,
yang dalam hal ini x4 = 10.
17
Pada persoalan ini,
 Tahap (k) adalah proses memilih simpul tujuan
berikutnya (ada 4 tahap).
 Status (s) yang berhubungan dengan masing-masing
tahap adalah simpul-simpul di dalam graf.
18
Relasi rekurens berikut menyatakan lintasan terpendek
dari status s ke x4 pada tahap k:
4
)(4 sx
csf = (basis)
)}({min)( 1 kksxxk
xfcsf k
k
+
+= , (rekurens)
k = 1, 2, 3
Keterangan:
a. xk : peubah keputusan pada tahap k (k = 1, 2, 3).
b. ksx
c : bobot (cost) sisi dari s ke xk
c. fk(s, xk) : total bobot lintasan dari s ke xk
d. fk(s) : nilai minimum dari fk(s, xk)
Tujuan program dinamis mundur: mendapatkan f1(1)
dengan cara mencari f4(s), f3(s), f2(s) terlebih dahulu. 19
Tahap 4:
4
)(4 sx
csf =
Solusi Optimum
s f4(s) x4
*
8 3 10
9 4 10
Catatan: xk
*
adalah nilai xk yang meminimumkan fk(s, xk).
20
Tahap 3:
)}({min)( 343 33
xfcsf sxx
+=
f3(s, x3) = cs,x3 + f4(x3) Solusi Optimumx3
s 8 9 f3(s) x3
*
5 4 8 4 8
6 9 7 7 9
7 6 7 6 8
21
Tahap 2:
)}({min)( 232 22
xfcsf sxx
+=
f2(s, x2) = cs,x2 + f3(x2) Solusi Optimumx2
s 5 6 7 f2(s) x2
*
2 11 11 12 11 5 atau 6
3 7 9 10 7 5
4 8 8 11 8 5 atau 6
22
Tahap 1:
)}({min)( 121 1
1
xfcsf sxx
+=
f1(s, x1) = cs,x1 + f2(x1) Solusi Optimumx1
s 2 3 4 f1(s) x1
*
1 13 11 11 11 3 atau 4
23
Solusi optimum dapat dibaca pada tabel di bawah ini:
x1 x2 x3 x4 Panjang Lintasan
Terpendek
1
3
4
5
5
6
8
8
9
10
10
10
11
11
11
Jadi ada tiga lintasan terpendek dari 1 ke 10, yaitu
1 → 3 → 5 → 8 → 10
1 → 4 → 5 → 8 → 10
1 → 4 → 6 → 9 → 10
Panjang ketiga lintasan tersebut sama, yaitu 11.
24
 Sebuah perusahaan, berencana akan
mengembangkan usaha (proyek) melalui ketiga
buah pabrik (plant) yang dimilikinya. Setiap
pabrik diminta mengirimkan proposal (boleh
lebih dari satu) ke perusahaan untuk proyek yang
akan dikembangkan. Setiap proposal memuat
total biaya yang dibutuhkan (c) dan total
keuntungan (revenue) yang akan diperoleh (R)
dari pengembangan usaha itu. Perusahaan
menganggarkan Rp 5 milyar untuk alokasi dana
bagi ketiga pabriknya itu.
25
 Tabel berikut meringkaskan nilai c dan R untuk
masing-masing proposal proyek. Proposal proyek
bernilai-nol sengaja dicantumkan yang berarti
tidak ada alokasi dana yang diberikan untuk
setiap pabrik. Tujuan Perusahaan adalah
memperoleh keuntungan yang maksimum dari
pengalokasian dana sebesar Rp 5 milyar tersebut.
Selesaikan persoalan ini dengan program dinamis.
26
Peubah status yang terdapat pada tahap 1, 2, dan 3:
x1 = ∑ modal yang dialokasikan pada tahap 1
x2 = ∑ modal yang dialokasikan pada tahap 1 dan 2
x3 = ∑ modal yang dialokasikan pada tahap 1, 2, dan 3
x3
x2
x1
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
Kemungkinan nilai-nilai untuk x1 dan x2 adalah 0, 1, 2,
3, 4, 5 (milyar), sedangkan nilai untuk x3 adalah 5
27
Pabrik 1 Pabrik 2 Pabrik 3
Proyek c1 R1 c2 R2 c3 R3
1 0 0 0 0 0 0
2 1 5 2 8 1 3
3 2 6 3 9 - -
4 - - 4 12 - -
28
Misalkan,
Rk(pk) = keuntungan dari alternatif pk pada tahap k
fk(xk) = keuntungan optimal dari tahap 1, 2, …, dan k
yang diberikan oleh status xk
29
Relasi rekurens keuntungan optimal:
1_
11
max)(
pproposal
feasible
xf = {R1(p1)} (basis)
kpproposal
feasiblekk
xf
_
max)( = {Rk(pk) + fk-1(xk-1) } (rekurens)
k = 2, 3
Catatan:
1. xk – 1 = xk – ck(pk)
c(pk) adalah biaya untuk alternatif pk pada tahap k.
2. Proposal pk dikatakan layak (feasible) jika biayanya,
c(pk), tidak melebihi nilai status xk pada tahap k.
30
Relasi rekurens keuntungan optimal menjadi
111 )(11
max)( xpc
xf ≤
= {R1(p1)} (basis)
kkk xpckk
xf ≤
= )(
max)( {Rk(pk) + fk-1[xk – ck(pk)] } (rekurens)
k = 2, 3
31
Tahap 1
3,2,1
)(11
1
111
max)(
=
≤
=
p
xpc
xf {R1(p1)}
R1(p1) Solusi Optimal
x1 p1 = 1 p1 = 2 p1 = 3 f1(x1) p1
*
0 0 - - 0 1
1 0 5 - 5 2
2 0 5 6 6 3
3 0 5 6 6 3
4 0 5 6 6 3
5 0 5 6 6 3
32
Tahap 2
4,3,2,1
)(22
2
222
max)(
=
≤
=
p
xpc
xf {R2(p2) + f1[(x2 – c2(p2)]},
R2(p2) + f1[(x2 – c2(p2)] Solusi
Optimalx2
p2 = 1 p2 = 2 p2 = 3 p2 = 4 f2(x2) p2
*
0 0 + 0 = 0 - - - 0 1
1 0 + 5 = 5 - - - 5 1
2 0 + 6 = 6 8 + 0 = 8 - - 8 2
3 0 + 6 = 6 8 + 5 = 13 9 + 0 = 9 - 13 2
4 0 + 6 = 6 8 + 6 = 14 9 + 5 = 14 12 + 0 = 12 14 2 atau 3
5 0 + 6 = 6 8 + 6 = 14 9 + 6 = 15 12 + 5 = 17 17 4
33
Tahap 3
2,1
)(33
3
333
max)(
=
≤
=
p
xpc
xf {R3(p3) + f2[(x3 – c3(p3)]},
R3(p3) + f2[(x3 – c3(p3)] Solusi Optimal
x3 p3 = 1 p3 = 2 f3(x3) p3
*
5 0 + 17 = 17 3 + 14 = 17 17 1 atau 2
34
Rekonstruksi solusi:
x3 p3
*
x2 p2
*
x1 p1
*
(p1
*
, p2
*
,
p3
*
)
1
1
2
(5 – 0 = 5)
(5 – 1 = 4)
4
2
3
(5 – 4 = 1)
(4 – 2 = 2)
(4 – 3 = 1)
2
3
3
(2, 4, 1)
(3, 2, 2)
(2, 3, 2)
35
Pada persoalan ini,
 Tahap (k) adalah proses memasukkan barang ke dalam
karung (knapsack) (ada 3 tahap).
 Status (y) menyatakan kapasitas muat karung yang
tersisa setelah memasukkan barang pada tahap
sebelumnya.
Dari tahap ke-1, kita masukkan objek ke-1 ke dalam karung
untuk setiap satuan kapasitas karung sampai batas
kapasitas maksimumnya. Karena kapasitas karung
adalah bilangan bulat, maka pendekatan ini praktis.
36
 Misalkan ketika memasukkan objek pada tahap k,
kapasitas muat karung sekarang adalah y – wk.
 Untuk mengisi kapasitas sisanya, kita menerapkan
prinsip optimalitas dengan mengacu pada nilai
optimum dari tahap sebelumnya untuk kapasitas sisa
y – wk ( yaitu fk-1(y – wk)).
37
 Tahap (k) adalah proses mengalokasikan dana untuk
setiap pabrik (ada 3 tahap, tiap pabrik mendefinisikan
sebuah tahap).
 Status (xk) menyatakan jumlah modal yang dialokasikan
pada pada setiap tahap (namun terikat bersama semua
tahap lainnya).
 Alternatif (p) menyatakan proposal proyek yang
diusulkan setiap pabrik. Pabrik 1, 2, dan 3 masing-
masing memiliki 3, 4 dan 2 alternatif proposal.
38
 Selanjutnya, kita bandingkan nilai keuntungan
dari objek pada tahap k (yaitu pk) plus nilai fk-1(y –
wk) dengan keuntungan pengisian hanya k – 1
macam objek, fk-1(y).
 Jika pk + fk-1(y – wk) lebih kecil dari fk-1(y), maka
objek yang ke-k tidak dimasukkan ke dalam
karung, tetapi jika lebih besar, maka objek yang
ke-k dimasukkan.
39
• Relasi rekurens untuk persoalan ini adalah
f0(y) = 0, y = 0, 1, 2, …, M (basis)
fk(y) = -∞ , y < 0 (basis)
fk(y) = max{fk-1(y), pk + fk-1(y – wk)}, (rekurens)
k = 1, 2, …, n
40
 fk(y) adalah keuntungan optimum dari persoalan
0/1 Knapsack pada tahap k untuk kapasitas karung
sebesar y.
 f0(y) = 0 adalah nilai dari persoalan knapsack
kosong (tidak ada persoalan knapscak) dengan
kapasitas y,
 fk(y) = -∞ adalah nilai dari persoalan knapsack
untuk kapasitas negatif. Solusi optimum dari
persoalan 0/1 Knapsack adalah fn(M).
41
Contoh: n = 3
M = 5
Barang ke-i wi pi
1 2 65
2 3 80
3 1 30
42
Tahap 1:
f1(y) = max{f0(y), p1 + f0(y – w1)}
= max{f0(y), 65 + f0(y – 2)}
Solusi Optimum
y f0(y) 65 + f0(y – 2) f1(y) (x1
*
, x2
*
, x3
*
)
0 0 -∞ 0 (0, 0, 0)
1 0 -∞ 0 (0, 0, 0)
2 0 65 65 (1, 0, 0)
3 0 65 65 (1, 0, 0)
4 0 65 65 (1, 0, 0)
5 0 65 65 (1, 0, 0)
43
Tahap 2:
f2(y) = max{f1(y), p2 + f1(y – w2)}
= max{f1(y), 80 + f1(y – 3)}
Solusi Optimum
y f1(y) 80 + f1(y – 3) f2(y) (x1
*
, x2
*
, x3
*
)
0 0 80 + (-∞ ) = -∞ 0 (0, 0, 0)
1 0 80 + (-∞ ) = -∞ 0 (0, 0, 0)
2 65 80 + (-∞ ) = -∞ 65 (1, 0, 0)
3 65 80 + 0 = 80 80 (0, 1, 0)
4 65 80 + 0 = 80 80 (0, 1, 0)
5 65 80 + 65 = 145 145 (1, 1, 0)
44
Tahap 3:
f3(y) = max{f2(y), p3 + f2(y – w3)}
= max{f2(y), 30 + f2(y – 1)}
Solusi Optimum
y f2(y) 30 + f2(y – 1) f3(y) (x1
*
, x2
*
, x3
*
)
0 0 30 + (-∞ ) = -∞ 0 (0, 0, 0)
1 0 30 + (-∞ ) = -∞ 0 (0, 0, 0)
2 65 30 + 0 = 30 65 (1, 0, 0)
3 80 30 + 65 = 95 95 (1, 0, 1)
4 80 30 + 80 = 110 110 (0, 1, 1)
5 145 30 + 80 = 110 145 (1, 1, 0)
Solusi optimum X = (1, 1, 0) dengan ∑ p = f = 145.
45

More Related Content

What's hot

Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Cliquerz Javaneze
 
Sistem Persamaan Linear
 Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
Rizky Wulansari
 
Persamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialPersamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsial
Moch Harahap
 
Pembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlinePembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja online
andiseprianto
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Kristalina Dewi
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Beny Nugraha
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidel
Nur Fadzri
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
pt.ccc
 

What's hot (20)

TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRITURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
TURUNAN FUNGSI TRIGONOMETRI
 
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi booleanBab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
 
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
 
Sistem Persamaan Linear
 Sistem Persamaan Linear Sistem Persamaan Linear
Sistem Persamaan Linear
 
Persamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialPersamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsial
 
Metode newton
Metode newtonMetode newton
Metode newton
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
kalkulus dasar
kalkulus dasarkalkulus dasar
kalkulus dasar
 
Bab 5 counter
Bab 5 counterBab 5 counter
Bab 5 counter
 
Pembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja onlinePembuatan uml pada toko belanja online
Pembuatan uml pada toko belanja online
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Penyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh MapPenyederhanaan Karnaugh Map
Penyederhanaan Karnaugh Map
 
Kalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integralKalkulus 2 integral
Kalkulus 2 integral
 
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskritPengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
Pengolahan Sinyal Digital - Slide week 2 - sistem & sinyal waktu diskrit
 
Iterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidelIterasi gauss seidel
Iterasi gauss seidel
 
Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1Materi kalkulus 1
Materi kalkulus 1
 
Pertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatanPertemuan 9 pengalamatan
Pertemuan 9 pengalamatan
 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometri
 
Pertemuan 8 bentuk koordinat
Pertemuan 8   bentuk koordinatPertemuan 8   bentuk koordinat
Pertemuan 8 bentuk koordinat
 
Pcd 06 - perbaikan citra
Pcd   06 - perbaikan citraPcd   06 - perbaikan citra
Pcd 06 - perbaikan citra
 

Similar to model dinamik

Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
cipta31
 
Bab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursifBab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursif
risal07
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
Achmad Pradana
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi
heru putra
 
Bab 2 integrasi numerik-1
Bab 2 integrasi numerik-1Bab 2 integrasi numerik-1
Bab 2 integrasi numerik-1
wahyuddin S.T
 
Pembahasan soal un matematika sma 2012 program ips
Pembahasan soal un matematika sma 2012 program ipsPembahasan soal un matematika sma 2012 program ips
Pembahasan soal un matematika sma 2012 program ips
rizkihambali
 

Similar to model dinamik (20)

11-Program Dinamis.pdf
11-Program Dinamis.pdf11-Program Dinamis.pdf
11-Program Dinamis.pdf
 
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic ProgrammingAnalisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
 
Model transportasi
Model transportasiModel transportasi
Model transportasi
 
Laporan Matematika
Laporan MatematikaLaporan Matematika
Laporan Matematika
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Tistrukdat9
Tistrukdat9Tistrukdat9
Tistrukdat9
 
Pp 4(bab4)
Pp 4(bab4)Pp 4(bab4)
Pp 4(bab4)
 
Bab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursifBab 8 struktur rekursif
Bab 8 struktur rekursif
 
Induksi matematika teobil
Induksi matematika teobilInduksi matematika teobil
Induksi matematika teobil
 
James philip montolalu 13021106048
James philip montolalu   13021106048James philip montolalu   13021106048
James philip montolalu 13021106048
 
Aplikasi Aljabar Max-plus
Aplikasi Aljabar Max-plusAplikasi Aljabar Max-plus
Aplikasi Aljabar Max-plus
 
Laporan Aplikasi Persamaan Kuadrat
Laporan Aplikasi Persamaan KuadratLaporan Aplikasi Persamaan Kuadrat
Laporan Aplikasi Persamaan Kuadrat
 
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomifungsi non linear dan penerapan ekonomi
fungsi non linear dan penerapan ekonomi
 
[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi[Modul] matematika ekonomi
[Modul] matematika ekonomi
 
Proglin
ProglinProglin
Proglin
 
Proglin
ProglinProglin
Proglin
 
Program Dinamis - Masalah Stagecoach
Program Dinamis - Masalah StagecoachProgram Dinamis - Masalah Stagecoach
Program Dinamis - Masalah Stagecoach
 
Bab 2 integrasi numerik-1
Bab 2 integrasi numerik-1Bab 2 integrasi numerik-1
Bab 2 integrasi numerik-1
 
Pembahasan soal un matematika sma 2012 program ips
Pembahasan soal un matematika sma 2012 program ipsPembahasan soal un matematika sma 2012 program ips
Pembahasan soal un matematika sma 2012 program ips
 
Turunan1
Turunan1Turunan1
Turunan1
 

More from Materi Kuliah Online

Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Materi Kuliah Online
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Materi Kuliah Online
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Materi Kuliah Online
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Materi Kuliah Online
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Materi Kuliah Online
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
Materi Kuliah Online
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Materi Kuliah Online
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Materi Kuliah Online
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Materi Kuliah Online
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Materi Kuliah Online
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Materi Kuliah Online
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Materi Kuliah Online
 

More from Materi Kuliah Online (20)

Sekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKISekilas tentang HaKI
Sekilas tentang HaKI
 
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat LunakPengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
 
Pemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data LainnyaPemodelan Basis Data Lainnya
Pemodelan Basis Data Lainnya
 
Arsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis DataArsitektur Sistem Basis Data
Arsitektur Sistem Basis Data
 
Access control-systems
Access control-systemsAccess control-systems
Access control-systems
 
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
 
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFIDStudi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
 
Remote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motorRemote control alarm sepeda motor
Remote control alarm sepeda motor
 
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi TerdistribusiInternet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
 
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di IndonesiaAspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
 
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication ApproachesA Comparison of Proximity Authentication Approaches
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
 
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi KeamananKajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
 
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah GelombangCatu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
 
Dioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu DayaDioda dan Catu Daya
Dioda dan Catu Daya
 
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp IntegratorSimulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
 
Radio Frequency Identification
Radio Frequency IdentificationRadio Frequency Identification
Radio Frequency Identification
 
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware TechnologyPrinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
 
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan TeleponPenggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
 
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara WirelessPenggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
 
Interfacing Number Display
Interfacing Number DisplayInterfacing Number Display
Interfacing Number Display
 

Recently uploaded

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
nabilafarahdiba95
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 

Recently uploaded (20)

Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.pptHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA ppkn i.ppt
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptxTEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
TEKNIK MENJAWAB RUMUSAN SPM 2022 - UNTUK MURID.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptxPANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
PANDUAN PENGEMBANGAN KSP SMA SUMBAR TAHUN 2024 (1).pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

model dinamik

  • 1. 1 Oky Dwi Nurhayati, ST, MTOky Dwi Nurhayati, ST, MT email: okydn@undip.ac.idemail: okydn@undip.ac.id PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO
  • 2.  Program Dinamis (dynamic programming): - metode pemecahan masalah dengan cara menguraikan solusi menjadi sekumpulan langkah (step) atau tahapan (stage) - sedemikian sehingga solusi dari persoalan dapat dipandang dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan. 2
  • 3. Pada penyelesaian persoalan dengan metode ini: 2. terdapat sejumlah berhingga pilihan yang mungkin, 3. solusi pada setiap tahap dibangun dari hasil solusi tahap sebelumnya, 4. kita menggunakan persyaratan optimasi dan kendala untuk membatasi sejumlah pilihan yang harus dipertimbangkan pada suatu tahap. 3
  • 5.  Pada program dinamis, rangkaian keputusan yang optimal dibuat dengan menggunakan Prinsip Optimalitas.  Prinsip Optimalitas: jika solusi total optimal, maka bagian solusi sampai tahap ke-k juga optimal. 5
  • 6.  Prinsip optimalitas berarti bahwa jika kita bekerja dari tahap k ke tahap k + 1, kita dapat menggunakan hasil optimal dari tahap k tanpa harus kembali ke tahap awal.  ongkos pada tahap k +1 = (ongkos yang dihasilkan pada tahap k ) + (ongkos dari tahap k ke tahap k + 1) 6
  • 7.  Dengan prinsip optimalitas ini dijamin bahwa pengambilan keputusan pada suatu tahap adalah keputusan yang benar untuk tahap-tahap selanjutnya.  Pada metode greedy hanya satu rangkaian keputusan yang pernah dihasilkan, sedangkan pada metode program dinamis lebih dari satu rangkaian keputusan. Hanya rangkaian keputusan yang memenuhi prinsip optimalitas yang akan dihasilkan. 7
  • 8.  Persoalan dapat dibagi menjadi beberapa tahap (stage), yang pada setiap tahap hanya diambil satu keputusan.  Masing-masing tahap terdiri dari sejumlah status (state) yang berhubungan dengan tahap tersebut. Secara umum, status merupakan bermacam kemungkinan masukan yang ada pada tahap tersebut. 8
  • 10. 1. Hasil dari keputusan yang diambil pada setiap tahap ditransformasikan dari status yang bersangkutan ke status berikutnya pada tahap berikutnya.  Ongkos (cost) pada suatu tahap meningkat secara teratur (steadily) dengan bertambahnya jumlah tahapan.  Ongkos pada suatu tahap bergantung pada ongkos tahap-tahap yang sudah berjalan dan ongkos pada tahap tersebut. 10
  • 11. 1. Keputusan terbaik pada suatu tahap bersifat independen terhadap keputusan yang dilakukan pada tahap sebelumnya.  Adanya hubungan rekursif yang mengidentifikasikan keputusan terbaik untuk setiap status pada tahap k memberikan keputusan terbaik untuk setiap status pada tahap k + 1. 5. Prinsip optimalitas berlaku pada persoalan tersebut. 11
  • 12.  Dua pendekatan yang digunakan dalam PD: maju (forward atau up-down) dan mundur (backward atau bottom-up). 12
  • 13.  Misalkan x1, x2, …, xn menyatakan peubah (variable) keputusan yang harus dibuat masing-masing untuk tahap 1, 2, …, n. Maka,  Program dinamis maju. Program dinamis bergerak mulai dari tahap 1, terus maju ke tahap 2, 3, dan seterusnya sampai tahap n. Runtunan peubah keputusan adalah x1, x2, …, xn. 13
  • 14.  Program dinamis mundur. Program dinamis bergerak mulai dari tahap n, terus mundur ke tahap n – 1, n – 2, dan seterusnya sampai tahap 1. Runtunan peubah keputusan adalah xn, xn-1, …, x1. 14
  • 15. 1. Karakteristikkan struktur solusi optimal. 2. Definisikan secara rekursif nilai solusi optimal. 3. Hitung nilai solusi optimal secara maju atau mundur. 4. Konstruksi solusi optimal. 15
  • 16.  Tentukan lintasan terpendek dari simpul 1 ke simpul 10: 1 3 2 4 5 6 7 8 9 10 7 2 4 3 1 3 4 5 3 3 3 6 4 1 4 6 4 3 2 4 16
  • 17.  Misalkan x1, x2, …, x4 adalah simpul-simpul yang dikunjungi pada tahap k (k = 1, 2, 3, 4).  Maka rute yang dilalui adalah 1→x1→x2→x3→x4 , yang dalam hal ini x4 = 10. 17
  • 18. Pada persoalan ini,  Tahap (k) adalah proses memilih simpul tujuan berikutnya (ada 4 tahap).  Status (s) yang berhubungan dengan masing-masing tahap adalah simpul-simpul di dalam graf. 18
  • 19. Relasi rekurens berikut menyatakan lintasan terpendek dari status s ke x4 pada tahap k: 4 )(4 sx csf = (basis) )}({min)( 1 kksxxk xfcsf k k + += , (rekurens) k = 1, 2, 3 Keterangan: a. xk : peubah keputusan pada tahap k (k = 1, 2, 3). b. ksx c : bobot (cost) sisi dari s ke xk c. fk(s, xk) : total bobot lintasan dari s ke xk d. fk(s) : nilai minimum dari fk(s, xk) Tujuan program dinamis mundur: mendapatkan f1(1) dengan cara mencari f4(s), f3(s), f2(s) terlebih dahulu. 19
  • 20. Tahap 4: 4 )(4 sx csf = Solusi Optimum s f4(s) x4 * 8 3 10 9 4 10 Catatan: xk * adalah nilai xk yang meminimumkan fk(s, xk). 20
  • 21. Tahap 3: )}({min)( 343 33 xfcsf sxx += f3(s, x3) = cs,x3 + f4(x3) Solusi Optimumx3 s 8 9 f3(s) x3 * 5 4 8 4 8 6 9 7 7 9 7 6 7 6 8 21
  • 22. Tahap 2: )}({min)( 232 22 xfcsf sxx += f2(s, x2) = cs,x2 + f3(x2) Solusi Optimumx2 s 5 6 7 f2(s) x2 * 2 11 11 12 11 5 atau 6 3 7 9 10 7 5 4 8 8 11 8 5 atau 6 22
  • 23. Tahap 1: )}({min)( 121 1 1 xfcsf sxx += f1(s, x1) = cs,x1 + f2(x1) Solusi Optimumx1 s 2 3 4 f1(s) x1 * 1 13 11 11 11 3 atau 4 23
  • 24. Solusi optimum dapat dibaca pada tabel di bawah ini: x1 x2 x3 x4 Panjang Lintasan Terpendek 1 3 4 5 5 6 8 8 9 10 10 10 11 11 11 Jadi ada tiga lintasan terpendek dari 1 ke 10, yaitu 1 → 3 → 5 → 8 → 10 1 → 4 → 5 → 8 → 10 1 → 4 → 6 → 9 → 10 Panjang ketiga lintasan tersebut sama, yaitu 11. 24
  • 25.  Sebuah perusahaan, berencana akan mengembangkan usaha (proyek) melalui ketiga buah pabrik (plant) yang dimilikinya. Setiap pabrik diminta mengirimkan proposal (boleh lebih dari satu) ke perusahaan untuk proyek yang akan dikembangkan. Setiap proposal memuat total biaya yang dibutuhkan (c) dan total keuntungan (revenue) yang akan diperoleh (R) dari pengembangan usaha itu. Perusahaan menganggarkan Rp 5 milyar untuk alokasi dana bagi ketiga pabriknya itu. 25
  • 26.  Tabel berikut meringkaskan nilai c dan R untuk masing-masing proposal proyek. Proposal proyek bernilai-nol sengaja dicantumkan yang berarti tidak ada alokasi dana yang diberikan untuk setiap pabrik. Tujuan Perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimum dari pengalokasian dana sebesar Rp 5 milyar tersebut. Selesaikan persoalan ini dengan program dinamis. 26
  • 27. Peubah status yang terdapat pada tahap 1, 2, dan 3: x1 = ∑ modal yang dialokasikan pada tahap 1 x2 = ∑ modal yang dialokasikan pada tahap 1 dan 2 x3 = ∑ modal yang dialokasikan pada tahap 1, 2, dan 3 x3 x2 x1 Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Kemungkinan nilai-nilai untuk x1 dan x2 adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5 (milyar), sedangkan nilai untuk x3 adalah 5 27
  • 28. Pabrik 1 Pabrik 2 Pabrik 3 Proyek c1 R1 c2 R2 c3 R3 1 0 0 0 0 0 0 2 1 5 2 8 1 3 3 2 6 3 9 - - 4 - - 4 12 - - 28
  • 29. Misalkan, Rk(pk) = keuntungan dari alternatif pk pada tahap k fk(xk) = keuntungan optimal dari tahap 1, 2, …, dan k yang diberikan oleh status xk 29
  • 30. Relasi rekurens keuntungan optimal: 1_ 11 max)( pproposal feasible xf = {R1(p1)} (basis) kpproposal feasiblekk xf _ max)( = {Rk(pk) + fk-1(xk-1) } (rekurens) k = 2, 3 Catatan: 1. xk – 1 = xk – ck(pk) c(pk) adalah biaya untuk alternatif pk pada tahap k. 2. Proposal pk dikatakan layak (feasible) jika biayanya, c(pk), tidak melebihi nilai status xk pada tahap k. 30
  • 31. Relasi rekurens keuntungan optimal menjadi 111 )(11 max)( xpc xf ≤ = {R1(p1)} (basis) kkk xpckk xf ≤ = )( max)( {Rk(pk) + fk-1[xk – ck(pk)] } (rekurens) k = 2, 3 31
  • 32. Tahap 1 3,2,1 )(11 1 111 max)( = ≤ = p xpc xf {R1(p1)} R1(p1) Solusi Optimal x1 p1 = 1 p1 = 2 p1 = 3 f1(x1) p1 * 0 0 - - 0 1 1 0 5 - 5 2 2 0 5 6 6 3 3 0 5 6 6 3 4 0 5 6 6 3 5 0 5 6 6 3 32
  • 33. Tahap 2 4,3,2,1 )(22 2 222 max)( = ≤ = p xpc xf {R2(p2) + f1[(x2 – c2(p2)]}, R2(p2) + f1[(x2 – c2(p2)] Solusi Optimalx2 p2 = 1 p2 = 2 p2 = 3 p2 = 4 f2(x2) p2 * 0 0 + 0 = 0 - - - 0 1 1 0 + 5 = 5 - - - 5 1 2 0 + 6 = 6 8 + 0 = 8 - - 8 2 3 0 + 6 = 6 8 + 5 = 13 9 + 0 = 9 - 13 2 4 0 + 6 = 6 8 + 6 = 14 9 + 5 = 14 12 + 0 = 12 14 2 atau 3 5 0 + 6 = 6 8 + 6 = 14 9 + 6 = 15 12 + 5 = 17 17 4 33
  • 34. Tahap 3 2,1 )(33 3 333 max)( = ≤ = p xpc xf {R3(p3) + f2[(x3 – c3(p3)]}, R3(p3) + f2[(x3 – c3(p3)] Solusi Optimal x3 p3 = 1 p3 = 2 f3(x3) p3 * 5 0 + 17 = 17 3 + 14 = 17 17 1 atau 2 34
  • 35. Rekonstruksi solusi: x3 p3 * x2 p2 * x1 p1 * (p1 * , p2 * , p3 * ) 1 1 2 (5 – 0 = 5) (5 – 1 = 4) 4 2 3 (5 – 4 = 1) (4 – 2 = 2) (4 – 3 = 1) 2 3 3 (2, 4, 1) (3, 2, 2) (2, 3, 2) 35
  • 36. Pada persoalan ini,  Tahap (k) adalah proses memasukkan barang ke dalam karung (knapsack) (ada 3 tahap).  Status (y) menyatakan kapasitas muat karung yang tersisa setelah memasukkan barang pada tahap sebelumnya. Dari tahap ke-1, kita masukkan objek ke-1 ke dalam karung untuk setiap satuan kapasitas karung sampai batas kapasitas maksimumnya. Karena kapasitas karung adalah bilangan bulat, maka pendekatan ini praktis. 36
  • 37.  Misalkan ketika memasukkan objek pada tahap k, kapasitas muat karung sekarang adalah y – wk.  Untuk mengisi kapasitas sisanya, kita menerapkan prinsip optimalitas dengan mengacu pada nilai optimum dari tahap sebelumnya untuk kapasitas sisa y – wk ( yaitu fk-1(y – wk)). 37
  • 38.  Tahap (k) adalah proses mengalokasikan dana untuk setiap pabrik (ada 3 tahap, tiap pabrik mendefinisikan sebuah tahap).  Status (xk) menyatakan jumlah modal yang dialokasikan pada pada setiap tahap (namun terikat bersama semua tahap lainnya).  Alternatif (p) menyatakan proposal proyek yang diusulkan setiap pabrik. Pabrik 1, 2, dan 3 masing- masing memiliki 3, 4 dan 2 alternatif proposal. 38
  • 39.  Selanjutnya, kita bandingkan nilai keuntungan dari objek pada tahap k (yaitu pk) plus nilai fk-1(y – wk) dengan keuntungan pengisian hanya k – 1 macam objek, fk-1(y).  Jika pk + fk-1(y – wk) lebih kecil dari fk-1(y), maka objek yang ke-k tidak dimasukkan ke dalam karung, tetapi jika lebih besar, maka objek yang ke-k dimasukkan. 39
  • 40. • Relasi rekurens untuk persoalan ini adalah f0(y) = 0, y = 0, 1, 2, …, M (basis) fk(y) = -∞ , y < 0 (basis) fk(y) = max{fk-1(y), pk + fk-1(y – wk)}, (rekurens) k = 1, 2, …, n 40
  • 41.  fk(y) adalah keuntungan optimum dari persoalan 0/1 Knapsack pada tahap k untuk kapasitas karung sebesar y.  f0(y) = 0 adalah nilai dari persoalan knapsack kosong (tidak ada persoalan knapscak) dengan kapasitas y,  fk(y) = -∞ adalah nilai dari persoalan knapsack untuk kapasitas negatif. Solusi optimum dari persoalan 0/1 Knapsack adalah fn(M). 41
  • 42. Contoh: n = 3 M = 5 Barang ke-i wi pi 1 2 65 2 3 80 3 1 30 42
  • 43. Tahap 1: f1(y) = max{f0(y), p1 + f0(y – w1)} = max{f0(y), 65 + f0(y – 2)} Solusi Optimum y f0(y) 65 + f0(y – 2) f1(y) (x1 * , x2 * , x3 * ) 0 0 -∞ 0 (0, 0, 0) 1 0 -∞ 0 (0, 0, 0) 2 0 65 65 (1, 0, 0) 3 0 65 65 (1, 0, 0) 4 0 65 65 (1, 0, 0) 5 0 65 65 (1, 0, 0) 43
  • 44. Tahap 2: f2(y) = max{f1(y), p2 + f1(y – w2)} = max{f1(y), 80 + f1(y – 3)} Solusi Optimum y f1(y) 80 + f1(y – 3) f2(y) (x1 * , x2 * , x3 * ) 0 0 80 + (-∞ ) = -∞ 0 (0, 0, 0) 1 0 80 + (-∞ ) = -∞ 0 (0, 0, 0) 2 65 80 + (-∞ ) = -∞ 65 (1, 0, 0) 3 65 80 + 0 = 80 80 (0, 1, 0) 4 65 80 + 0 = 80 80 (0, 1, 0) 5 65 80 + 65 = 145 145 (1, 1, 0) 44
  • 45. Tahap 3: f3(y) = max{f2(y), p3 + f2(y – w3)} = max{f2(y), 30 + f2(y – 1)} Solusi Optimum y f2(y) 30 + f2(y – 1) f3(y) (x1 * , x2 * , x3 * ) 0 0 30 + (-∞ ) = -∞ 0 (0, 0, 0) 1 0 30 + (-∞ ) = -∞ 0 (0, 0, 0) 2 65 30 + 0 = 30 65 (1, 0, 0) 3 80 30 + 65 = 95 95 (1, 0, 1) 4 80 30 + 80 = 110 110 (0, 1, 1) 5 145 30 + 80 = 110 145 (1, 1, 0) Solusi optimum X = (1, 1, 0) dengan ∑ p = f = 145. 45