1. Luki Indra Perdana
702010003
I. Telaah
1. Teori Belajar Behavioristik
Teori behavioristik lebih mengkhususkan pengamatan pada kebiasaan yang pada
dasarnya membutuhkan adanya stimulus dan respon yang berupa dorongan untuk mengarahkan
tingkah laku sasaran yang dituju ( anak didik ), dalam hal ini pengamatan dikaitkan dengan
kondisi biologis, faktor internal dan eksternal. Teori ini juga menjadi dasar untuk mengamati
bagaimana penyebab terjadinya interaksi dalam pembelajaran yang baik dan benar . Seperti
pengamatan dalam pemahaman sikap , dan ketrampilan motorik.
2. Teori Belajar Kognitif
Teori ini mengamati bagaimana cara memahami berpikir dalam pembelajaran dan
penyelesaian masalah yang dihadapi. Pada dasarnya terdapat perubahan tingkah laku dan
pemahaman dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dalam hal ini melibatkan adanya proses
berpikir dan memahami informasi yang dipelajari setiap anak didik. Dengan ini maka
pembelajaran dapat dipahami lebih cepat.
3. Teori Belajar Kontruktivisme
Teori ini digunakan untuk membangun pengetahuan para anak didik yang berdasarkan
dari pengalaman yang mereka pernah alami, maka pengalaman atau informasi yang dipelajari
bisa di kembangkan. Anak didik dapat mengelola sendiri pengetahuannya yang telah mereka
pelajari dan mencari makna dari pengetahuan yang telah merekan pelajari. Ini merupakan proses
dalam menyelesaikan konsep dan gagasan - gagasan baru yang telah mereka pelajari.
2. 4. Teori Pemrosesan Informasi (Information Processing)
Dalam teori dibutuhkan adanya input - proses - output, proses ini dilakukan secara
berulang – ulang dengan menggunakan informasi yang diperoleh. Dari proses ini maka akan
menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar. Ketika melakukan pemrosesan informasi,
informasi biasanya mengarah kepada bagaimana cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan
/menerima respon dari lingkungan sekitar ,mengorganisasi data, memecahkan masalah yang
dihadapi dan selanjutnya menggunakan simbol verbal dan non verbal. Fungsi pemrosesan
informasi ini adalah sebagai kemampuan untuk mengingat informasi - informasi yang dipelajari
dan mengetahui bagaimana cara berpikir untuk memproses data – data yang masih mentah
menjadi informasi yang lebih berguna dan lebih mudah untuk diingat.
5. Kolaborasi Pembelajaran (Collaborative Learning)
Teori ini berfungsi untuk menggabungkan beberapa pemikiran, maka anak didik akan
mempunyai keleluasan dan inisiatif untuk mengembangkan potensinya untuk dibagi dengan
siswa lain (sharing). Ini juga merupakan bentuk interaksi antar kelompok anak didik untuk
berdiskusi dalam memahami pembelajaran di sekolah.
6. Pembelajaran Berpusat pada Anak didik ( Student Center Learning)
Teori ini menjadikan anak didik sebagai tumpuan dalam melakukan pembelajaran, anak
didik diperlakukan sebagai peserta yang aktif dan mandiri dan menjadi pusat dari proses
pembelajaran di kelas, pendidik hanya bersikap pasif. Anak didik menentukan sendiri apa yang
perlu dipelajarinya.
3. II. Teliti
Kelebihan dan kekurangan dari:
a. Teori Belajar Behavioristik
Kelebihan
Dapat memperoleh hasil penilaian dari pengamatan yang membutuhkan
praktek dan pembiasaan pada anak didik yang didasarkan pada kecepatan,
spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan mental.
Kekurangan
Proses pembelajaran yang dilakukan siswa hanya berpusat pada pendidik.
Teori ini mempunyai sifat meanistik, dan hanya didasarkan pada hasil yang
diamati dan diukur.
b. Teori Belajar Kognitif
Kelebihan
Pendidik dapat menjadikan anak didik menjadi lebih kreatif dan mandiri
dalam melakukan pengumpulan informasi selama proses pembelajaran.
Kekurangan
Teori ini tidak fleksibel dalam penerapannya, tidak dapat digunakan untuk
semua tingkat pendidikan. Khususnya di tingkat lanjut, teori ini sulit untuk
diterapkan secara nyata.
4. c. Teori Kontruktivisme
Kelebihan
Anak didik diarahkan untuk dapat berpikir dalam proses mengolah
pengetahuan baru, menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi,
memperoleh ide – ide baru dan membuat keputusan dari informasi yang
ada .
Kekurangan
Peran pendidik dalam proses pembelajaran tidak terlalu mendukung,
karena anak didik dituntut untuk dapat belajar sendiri.
d. Teori Belajar Pemrosesan Informasi (Information Processing)
Kelebihan
Dalam teori ini anak didik dapat belajar secara kompleks, anak didik diajarkan
untuk menginput data-data yang diperlukan, kemudian memproses data-data
yang telah dikumpulkan, dan selanjutnya menghasikan informasi yang baik
dan benar.
Kekurangan
Dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk anak didik melakukan input –
proses – output, karena anak didik harus memahami secara mendetail data –
data yang ada.
e. Kolaborasi Pembelajaran (Collaborative Learning)
Kelebihan
Pendidik dituntut untuk dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang
bervariasi untuk anak didik supaya anak didik dapat aktif, interaktif dan
meningkatkan keakraban di dalam kelas.
Kekurangan
Pendidik membutuhkan persiapan yang memerlukan banyak tenaga, pikiran,
dan waktu. Dibutuhkan juga dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup
mahal untuk dapat merealisasikannya.
5. f. Pembelajaran Berpusat pada Anak Didik (Student Center Learning)
Kelebihan
Anak didik dituntut untuk menjadi lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Anak didik harus belajar sendiri untuk dapat memecahkan masalah yang di
hadapi.
Pendidik hanya berperan sebagai moderator anak didiknya.
Kekurangan
Hasil yang dicapai dari anak didiik kadang tidak dapat diprediksi.
Pendidik ringan dalam kerjanya karena anak didik yang lebih aktif dari
pendidik
III. Tata
1. Definisi
Menurut dari yang saya pahami dan yang telah saya bahas di atas tentang teori -
teori pembelajaran. Dapat diketahui bahwa teori - teori tersebut dapat bermanfaat dan
diterapkan dalam pembelajaran nyata di sekolah . Sebagai calon pendidik yang baik,
kita harus pintar memilih – milih teori dan cara pembelajaran yang cocok untuk anak
didik yang dilihat dari sifat dan karakter dari setiap anak didik yang berbeda – beda.
Pendidik harus bisa menggunakan teori pembelajaran yang dipilih secara benar dan
baik, supaya anak didik dapat maju dalam mengembangkan ketrampilan berpikirnya.