SlideShare a Scribd company logo
1 of 89
Download to read offline
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 2 
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL .................................................................................................................... i 
RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................................... ii 
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. v 
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1 
B. Maksud, Tujuan, dan Manfaat .................................................................................. 3 
C. Dasar Hukum ............................................................................................................ 4 
D. Gambaran Umum SKPD .......................................................................................... 5 
E. Isu-isu Strategis dalam Dokumen Rencana Strategis (Renstra) 
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2008-2013 .......................................... 30 
F. Sistematika Penyusunan LAKIP ............................................................................. 31 
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA ...................................... 34 
A. Perencanaan .......................................................................................................... 34 
B. Penetapan Indikator Kinerja Daerah ...................................................................... 48 
C. Perjanjian Kinerja dan Dokumen Penetapan Kinerja ............................................. 57 
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................ 62 
A. Pengukuran Kinerja ................................................................................................ 62 
B. Evaluasi dan Analisis Akuntabiltas Kinerja............................................................. 63 
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 82 
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 82 
B. Hambatan dan Kendala .......................................................................................... 83 
C. Saran ...................................................................................................................... 84
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 3 
RINGKASAN EKSEKUTIF 
Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang 
baik dan bersih (good governance dan clean government) telah mendorong pengembangan 
dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur, dan efektif yang dikenal 
dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penerapan sistem tersebut 
bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara 
berdaya guna, berhasil guna, bertanggung jawab dan bebas dari praktik-praktik kolusi, korupsi, 
dan nepotisme (KKN). 
Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk 
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang 
dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media 
pertanggungjawaban berupa laporan akuntabilitas kinerja secara periodik. Sistem pengukuran 
kinerja yang merupakan elemen pokok dari LAKIP ini akan mengubah paradigma pengukuran 
keberhasilan. Melalui pengukuran kinerja, keberhasilan suatu instansi pemerintah akan lebih 
dilihat dari kemampuan instansi tersebut, berdasarkan sumber daya yang dikelolanya sesuai 
dengan rencana yang telah disusun. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi 
pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi tersebut harus dapat diukur baik pada input 
(masukan) dari program juga lebih ditekankan kepada keluaran, proses, manfaat dan dampak.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 4 
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kehutanan tahun 2013, 
disusun sebagai pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program 
dan kegiatan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 
2013. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas 
Kehutanan Tahun 2013 dibuat berdasarkan Penetapan Kinerja (PK) yang dibuat setelah 
disahkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan kerja Pemerintah Daerah 
(SKPD) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora tahun 2013 pada awal tahun anggaran yang juga 
telah mengalami penyesuaian dengan disahkannya Dokumen Pelaksanaan Perubahan 
Anggaran (DPAP) Kabupaten Blora Tahun 2013. 
Visi Bupati Blora Periode 2010-2015 adalah "Terwujudnya Pemerintahan yang bersih menuju 
masyarakat Blora yang sejahtera". Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi untuk mencapai 
tujuan dan sasaran dijabarkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan yang perlu 
dilaksanakan secara bertahap yang tertuang dalam Rencana Jangka Menengah Daerah 
(RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2010-2015. Tentunya arah pembangunan kehutanan 
Kabupaten Blora juga ditetapkan dalam rangka untuk dapat mewujudkan visi misi tersebut. 
Dalam rangka mengantisipasi kecenderungan perubahan-perubahan yang terus berkembang 
pada lingkungan strategis pembangunan Kehutanan, Dinas Kehutanan telah menetapkan visi 
yang ingin diwujudkan melalui pelaksanaan pembangunan Kehutanan di Kabupaten Blora 
tahun 2010-2015. 
Visi pembangunan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora adalah : 
“Terwujudnya SKPD yang memiliki Eksistensi dan Kemampuan di dalam Pengelolaan 
dan Pembangun Kehutanan yang Berwawasan Lingkungan demi Peningkatan 
Kesejahteraan Masyarakat”. 
Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan juga misi yang akan dilaksanakan melalui 
langkah-langkah strategi pembangunan melalui program dan kegiatan pembangunan 
kehutanan yang masuk dalam kebijakan prioritas maupun kebijakan penunjang. 
Anggaran belanja langsung Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2013 adalah 
sebesar Rp 3.533.615.000,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Blora Tahun 2013 sebesar 
Rp 2.243.525.000,- dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kehutanan sebesar 
Rp1.267.475.000, dan berasal dari Bantuan Keuangan Pihak Ketiga Kayu APBDP Propinsi 
Jateng sebesar Rp. 22.615.000-. Anggaran tersebut dialokasikan untuk membiayai 13 
(tigabelas) program dan 37 (tiga puluh tujuh) kegiatan dengan total realisasi anggaran Belanja 
Langsung sebesar Rp 3.486.812.047,- sehingga terdapat sisa lebih penggunaan anggaran 
(Silpa) sebesar Rp 46.802.953,-. 
Belum optimalnya capaian kinerja input/ penyerapan anggaran disebabkan oleh beberapa hal 
sebagai berikut :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 5 
1. Perencanaan kinerja dan penganggaran masih belum dilakukan secara baik sehingga 
masih dilakukan penyesuaian (revisi) dokumen anggaran. 
2. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung 
pelaksanaan kegiatan. 
3. Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belum sepenuhnya 
terpenuhi. Sebagai contoh, sistem informasi data pembangunan kehutanan belum tersedia, 
jumlah kendaraan operasional, ruang kerja, ruang rapat dan gudang penyimpanan ATK 
dan asset daerah masih terbatas. 
4. APBD Perubahan Kabupaten Blora Tahun 2013 ditetapkan menjelang akhir tahun 
anggaran sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakannya baik ditinjau dari sisi 
waktu maupun SDM pelaksana. 
Meskipun demikian, secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan 
oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Blora pada tahun 2013 dapat dikatakan telah berhasil 
mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan, baik dilihat dari indikator input (masukan), 
output (keluaran) dan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan 37 (tiga puluh tujuh) kegiatan yang 
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan. 
Hal itu dapat dilihat dari Pengukuran Kinerja Sasaran yang mencapai 98.80% sedangkan untuk 
realisasi keuangan tercapai 98,20% dimana sisa anggaran sebagian besar berasal dari APBD 
Perubahan Propinsi Jawa Tengah berupa bantuan keuangan umum dari sumbangan pihak 
ketiga kayu yang tidak terserap seluruhnya sebesar Rp 22.615.000,-. karena masalah 
persyaratan administrasi. 
Untuk meningkatkan capaian kinerja di masa mendatang Dinas Kehutanan Kabupaten Blora 
telah menetapkan beberapa strategi, antara lain dengan meningkatkan kualitas perencanaan 
kegiatan, peningkatan kemampuan pengelola kegiatan, penyempurnaan implementasi 
anggaran berbasis kinerja, dan peningkatan pengawasan dan monitoring pelaksanaan 
kegiatan. Kami menyadari bahwa informasi yang disajikan dalam LAKIP belum sepenuhnya 
dapat memuaskan semua pihak yang terkait serta tidak luput dari berbagai kekurangan. 
Karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan 
penyusunan LAKIP di masa yang akan datang. 
Blora, Juli 2014 
KEPALA DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA 
Ir. RENI MIHARTI, M.Agr.Bus 
Pembina Utama Muda 
NIP. 19620316 198903 2 004
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 6 
BAB I. PENDAHULUAN 
A. LATAR BELAKANG 
Pemerintah Kabupaten Blora sebagai bagian dari Negara Kesatuan 
Republik Indonesia dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki berusaha 
mengambil peran dalam mewujudkan cita-cita luhur perjuangan bangsa Indonesia 
sesuai dengan bunyi alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu 
“membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap 
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan 
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan 
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan 
sosial”. Usaha tersebut diantaranya ditempuh dengan menyelenggarakan good 
governance yangmerupakan prasyarat utama bagi setiap pemerintahan untuk 
mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai 
tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. 
Komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah, private sector, dan 
masyarakat sangat dibutuhkan agar good governance dapat menjadi kenyataan dan berjalan 
dengan baik. Good governance yang efektif menuntut adanya koordinasi yang baik dan 
integritas, profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi. Untuk itu diperlukan 
pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata 
sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara 
berdaya guna, berhasil guna, bersih, dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi, 
dan nepotisme. 
Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 7 
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, kemudian Undang-Undang Nomor 28 
Tahun 1999 perihal yang sama. Menindaklanjuti aturan tersebut pemerintah mendorong 
terwujudnya good governance di kalangan instansi pemerintah dengan menerbitkan Inpres 
No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Di lingkungan instansi 
pemerintah, aturan tentang akuntabilitas dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 
7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). 
Inpres Nomor 7 tahun 1999 mewajibkan setiap instansi Pemerintah mulai dari 
Pejabat Eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan 
fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan 
kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang dirumuskan sebelumnya. Rencana 
Strategis (Renstra) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan hasil perumusan dari 
rangkaian proses sistematis dan berkelanjutan yang terkait dengan pengambilan keputusan 
mengenai Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dengan 
mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan 
organisasi. 
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, pasal 7 ayat (1) Renstra 
SKPD memuat Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan yang 
disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Berpijak 
dari dasar ketentuan di atas, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora 
sebagai dokumen perencanaan jangka menengah daerah yang bersifat strategis disusun 
menurut fungsi dan kewenangan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora yang telah diatur 
Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi 
dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora; sebagai perubahan atas Peraturan Daeran 
Nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan, susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten; dimana Dinas Kehutanan memiliki tugas pokok 
membantu sebagian tugas Bupati dalam Penyelenggaraan sebagaian urusan Pemerintah 
Daerah dalam bidang kehutanan berdasarkan asas otonomi daerah. 
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora melalui tim penyusun LAKIP berusaha menyusun 
laporan akuntabilitas tersebut untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan 
fungsi SKPD. LAKIP Dinas Kehutanan Kabupaten Blora berisi gambaran perwujudan 
akuntabilitas kinerja organisasi atau informasi kinerja (performance information), yakni hasil 
pengolahan data capaian kinerja dengan cara membandingkan antara realisasi capaian 
kinerja dengan rencana kinerja yang ada Tahun 2013 yang disusun dan disampaikan secara 
sistematik sehingga diperoleh pengetahuan mengenai keberhasilan/ kegagalan pencapaian 
pelaksanaan visi misi organisasi yang terkait dengan pembangunan kehutanan yang tertuang 
dalam Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 dan Rencana 
Kerja Dinas Kehutanan tahun 2013. 
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora memiliki kewajiban untuk menyusun Laporan 
Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilengkapi dengan penetapan kinerja 
sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 
tentang panduan penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 8 
Pemerintah. Pada peraturan tersebut disebutkan dalam Pasal 5 ayat (2) dinyatakan bahwa 
“Satuan Kerja Pemerintah Daerah dan Unit Kerja mandiri Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ 
Kota menyusun LAKIP setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani 
oleh Gubernur/ Bupati/ Walikota dan Pimpinan SKPD/ Unit Kerja ”. Diharapkan Laporan 
Akuntabilitas Kinerja tersebut dapat digunakan sebagai barometer Dinas Kehutanan dalam 
memprediksi, memproyeksi program/kegiatan di tahun-tahun berikutnya, secara efektif, efisien 
dan responsif dan dapat dimanfaatkan bagi perbaikan kinerja secara berkesinambungan. 
Merupakan tidak lanjut dari capaian kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Blora, 
menjadi bagian menjadi tolok ukur kinerja pada penyusunan LAKIP tahun 2014, maka Dinas 
Kehutanan Kabupaten Blora sekaligus juga menyusun Penetapan Kinerja baik untuk Indikator 
Sasaran maupun Indikator Kegiatan Tahun 2014 dan untuk keperluan Penyusunan Rencana 
Kerja (Renja) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2015. Penetapan Kinerja merupakan 
proses penyusunan Rencana Kinerja (renja) sebagai penjabaran dari sasaran dan program 
yang telah ditetapkan dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah 
melalui berbagai kegiatan tahunan. Penetapan kinerja merupakan proses penetapan target-target 
kinerja berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta penetapan 
indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan, dan sasaran yang telah 
ditetapkan dalam Renstra. 
B. MAKSUD, TUJUAN, DAN MANFAAT 
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan 
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan 
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 
29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas 
Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres dan Permenpan dan RB ini memberikan tuntunan kepada 
semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi 
Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang 
dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 
Dengan dasar pemikiran tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi 
Pemerintah (LAKIP) yang kami susun memiliki dua fungsi utama. Pertama, laporan 
akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora untuk 
menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Pemerintah, DPRD, 
dan masyarakat). Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas 
pencapaian kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Blora sebagai upaya untuk memperbaiki 
kinerja di masa datang. Dua fungsi utama LAKIP tersebut merupakan cerminan dari maksud 
dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh setiap instansi pemerintah. 
Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Dinas 
Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 mencakup hal-hal berikut ini : 
1. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LAKIP 
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 sebagai sarana pertanggungjawaban
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 9 
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama 
Tahun 2013. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana 
sasaran strategis telah dicapai selama Tahun 2013. 
2. Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LAKIP Dinas 
Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja 
manajemen oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Blora bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di 
masa datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen Dinas Kehutanan 
Kabupaten Blora akan merumuskan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora dapat ditingkatkan 
secara berkelanjutan. 
Sedangkan manfaat yang diharapkan dengan penyusunan LAKIP Dinas Kehutanan 
Kabupaten Blora Tahun 2013 ini antara lain : 
1. Membangun result oriented governance (pemerintahan yang berorientasi pada hasil). 
2. Mendorong peningkatan akuntabilitas, peningkatan kinerja dan sustainability (konsistensi 
perbaikan) 
3. Memberikan dasar bagi penganggaran berbasis kinerja 
4. Membangun pemerintahan berorientasi kepentingan masyarakat 
5. Mendorong pemerintahan yang fokus pada bidang-bidang strategis 
6. Mendorong para penyelenggara pemerintahan lebih amanah dalam melaksanakan 
tugasnya 
7. Mendorong pertanggungjawaban yang transparan 
8. Merupakan instrumen pencegahan KKN (anti corruption preventive approach). 
C. DASAR HUKUM 
Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas 
Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 berdasarkan landasan hukum, sebagai berikut: 
1. Landasan Idiil : Pancasila 
2. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 
3. Landasan Operasional : 
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 
b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Peerbendaharaan Negara; 
c. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 
d. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan 
tanggung jawab Keuangan Negara; 
e. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan 
Nasional; 
f. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah 
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008; 
g. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka 
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 10 
h. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah; 
i. Undang-undang Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 
j. Peraturan Pememerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan 
Daerah; 
k. Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah kepada 
Daerah; 
l. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 
m. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan 
Penerapan Standart Pelayanan Minimum; 
n. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana 
Pembangunan Nasional; 
o. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah 
antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota; 
p. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/ 
Daerah; 
q. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrai dan Tugas 
Pembantuan; 
r. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Penyusunan, 
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 
s. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan 
Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; 
t. Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 
tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja 
Instansi Pemerintah; 
u. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan 
Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Blora. 
v. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana 
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010-2015. 
w. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi dan 
Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 
13) 
x. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok 
Pengelolaan Keuangan Daerah. 
y. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2013 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas 
Kinerja Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014; 
z. Surat Edaran Bupati Blora Nomor 050.09/58 tentang Penyusunan LAKIP SKPD Tahun 
2013 dan Penyusunan Penetapan Kinerja SKPD tahun 2014. 
D. GAMBARAN UMUM SKPD
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 11 
Pemerintah Kabupaten Blora dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 13 
Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi 
Jawa Tengah. 
Pada saat ini Pola Organisasi Pemerintah Kabupaten Blora berdasarkan Undang 
Undang Nomor 32 Tahun 2004, PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. 
Sedangkan struktur organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora diatur dalam 
Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011. 
1. Dasar Pembentukan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan 
Struktur organisasi adalah suatu gambaran tentang hubungan kerja dalam rangka 
mencapai tujuan bersama yaitu dengan cara menetapkan hubungan antar pegawai yang 
melaksanakan tugasnya, sehingga memegang peranan penting dalam pembagian fungsi-fungsi 
dan wewenamg serta tanggung jawab dalam hubungan kerjasama antar satu dengan 
lainnya. 
Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora dibentuk berdasarkan 
Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja 
Dinas Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 13). Selanjutnya 
berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Blora Nomor 47 tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011 
tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Kehutanan Kabupaten 
Blora. Implikasi dari pemberlakuan Peraturan Daerah tersebut, maka Dinas Kehutanan 
berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah di bidang Kehutanan yang dipimpin oleh 
seorang Kepala Dinas , serta berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui 
sekretaris Daerah dengan tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian tugas 
penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Kehutanan berdasarkan 
asas otonomi daerah. 
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora dipimpin oleh pejabat setingkat eselon II dengan 
susunan unit kerja eselon III terdiri dari : Sekretaris Dinas, Bidang Perlindungan dan 
Pengembangan Usaha Kehutanan (PPUK), Bidang Pengendalian dan Pengawasan 
Pengelolaan Hutan (PPPH), dan Bidang Rehabilitasi Lahan dan Perlindungan DAS (RLPDAS). 
Secara lengkap susunan organisasi Dinas Kehutanan adalah sebagai berikut : 
1. Kepala Dinas; 
2. Sekretariat, membawahi : 
a. Subbagian Program; 
b. Subbagian Keuangan; dan 
c. Subbagian Umum. 
3. Bidang Rehabilitasi Lahan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (RLPDAS) 
membawahi : 
a. Seksi Rehabilitasi Lahan; 
b. Seksi Pembibitan Dan Perbenihan Tanaman Hutan; dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 12 
c. Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Sistem Informasi Kehutanan 
4. Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pengelolaan Hutan (P3H) membawahi : 
a. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Hutan Rakyat; 
b. Seksi Produksi dan Provisi Sumber Daya Hutan; dan 
c. Seksi Pengendalian Peredaran Hasil Hutan. 
5. Bidang Perlindungan Dan Pengembangan Usaha Kehutanan, membawahi: 
a. Seksi Pengamanan Hutan, Mutasi Kawasan dan Konservasi SDA; 
b. Seksi Pembinaan Dan Perijinan Industri Hasil Hutan; dan 
c. Seksi Bina Lembaga Dan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan. 
6. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Kehutanan setingkat eselon IVa, dan Tata Usaha 
(TU) UPTD setingkat eselon IVb terdiri dari 4 (empat) UPTD yaitu meliputi UPTD 
Wilayah I Blora, UPTD Wilayah II Cepu, UPTD Wilayah III Ngawen, UPTD Wilayah IV 
Randublatung. 
7. Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Penyuluh Kehutanan. 
Secara lengkap Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Kabupaten 
Blora berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 13 Tahun Tahun 2011 
ditunjukkan dalam skema struktur organisasi pada gambar di bawah ini :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 13 
LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA 
NOMOR 13 TAHUN 2011 
SEKRETARIAT 
SUBBAGIAN 
PROGRAM 
SUBBAGIAN 
KEUANGAN 
SUBBAGIAN 
UMUM 
SEKSI 
PENGELOLAAN DAS DAN 
SISTEM INFORMASI 
KEHUTANAN 
SEKSI 
REHABILITASI LAHAN 
SEKSI 
PEMBIBITAN DAN 
PERBENIHAN TANAMAN 
HUTAN 
SEKSI 
PENGEMBANGAN DAN 
PENGENDALIAN 
HUTAN RAKYAT 
SEKSI 
PRODUKSI DAN PSDH 
SEKSI 
PENGENDALIAN 
PEREDARAN HASIL 
HUTAN 
. 
SEKSI 
PENGAMANAN HUTAN 
DAN MUTASI KAWASAN 
DAN KSDA 
SEKSI 
PEMBINAAN DAN 
PERIJINAN INDUSTRI 
HASIL HUTAN 
SEKSI 
BINA LEMBAGA & 
PENGEMBANGAN ANEKA 
USAHA KEHUTANAN 
BUPATI BLORA, 
Cap.ttd. 
DJOKO NUGROHO 
UPTD 
BAGAN ORGANISASI 
DINAS KEHUTANAN 
KABUPATEN BLORA 
BIDANG 
REHABILITASI LAHAN DAN 
PENGELOLAAN DAS 
BIDANG 
PERLINDUNGAN DAN 
PENGEMBANGAN USAHA 
KEHUTANAN 
BIDANG 
PENGENDALIAN DAN 
PENGAWASAN 
PENGELOLAAN HUTAN 
KELOMPOK 
JABATAN 
FUNGSIONAL 
KEPALA DINAS 
SEKSI 
PRODUKSI DAN PSDH 
KEPALA DINAS
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 34 
2. Bidang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi 
Tugas Pokok Dinas Kehutanan Kabupaten Blora adalah melaksanakan urusan 
pemerintahan daerah berdasar asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang 
kehutanan. 
Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kehutanan Kabupaten Blora mempunyai fungsi : 
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kehutanan; 
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang 
kehutanan; 
3. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan bidang kehutanan; 
4. Pelaksanaan rehabilitasi lahan; 
5. Pengelolaan daerah aliran sungai; 
6. Pengendalian dan pengawasan pengelolaan hutan; 
7. Perlindungan hutan; dan 
8. Pengembangan usaha kehutanan. 
Dalam menyelenggarakan kewenangannya, Dinas Kehutanan Kabupaten Blora 
didukung oleh pejabat-pejabat dan staf yang tersebar pada jajaran/ komponen Sekretaris, 
Kepala Bidang, Kepala sub Bagian, Kepala Seksi pada Dinas Kehutanan serta jajaran 
komponen pada lingkup Dinas Kehutanan Kabupaten Blora yang masing-masing dapat 
diuraikan sebagai berikut: 
1. Kepala Dinas mempunyai tugas: 
a. merumuskan kebijakan Bupati di bidang kehutanan berdasarkan wewenang yang 
diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bahan arahan 
operasional Dinas Kehutanan; 
b. merumuskan program kegiatan pada Dinas Kehutanan berdasarkan ketentuan 
peraturan perundang-undangan; 
c. mengkoordinasikan kegiatan di bidang kehutanan berdasarkan ketentuan peraturan 
perundang-undangan; 
d. mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya guna kelancaran 
pelaksanaan tugas; 
e. mengendalikan seluruh kegiatan bidang kehutanan sesuai kebijakan yang 
ditetapkan Bupati; 
f. memberikan rekomendasi perizinan di bidang kehutanan sesuai dengan ketentuan 
peraturan perundang-undangan dan berdasarkan wewenang yang dilimpahkan; 
g. menyelenggarakan dan mengkoordinasi pelaksanaan pengembangan usaha hasil 
hutan meliputi produksi, pegembangan teknologi dan aneka usaha kehutanan, 
serta bina lembaga dan sumber daya manusia; 
h. menyelengarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan perlindungan hutan dan 
lahan meliputi perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan, rehabilitasi hutan 
dan lahan, serta pengawasan dan peredaran hasil hutan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 35 
i. melaksanakan dan mengkoordinasi pelayanan dan informasi kehutanan serta 
promosi dan pemasaran hasil hutan; 
j. menyelenggarakan pembinaan teknis dan administrasi kepada unit-unit kerja di 
bawahnya agar terjadi sinkronisasi pelaksanaan visi dan misi organisasi sampai ke 
unit kerja terendah; 
k. menyelenggarakan pelayanan umum sesuai prosedur yang telah ditetapkan agar 
pelaksanaan pelayanannya mudah, cepat, dan tepat sesuai ketentuan peraturan 
perundang-undangan; 
l. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang kehutanan; 
m. melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
n. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
o. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang kehutanan guna kelancaran pelaksanaan tugas; 
p. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
2. Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas 
dalam merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis dan melaksanakan tugas 
kesekretariatan serta pengkoordinasian penyusunan rencana kegiatan, penata-usahaan 
keuangan, urusan umum dan kepegawaian satuan kerja perangkat daerah 
secara terpadu. 
Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai fungsi: 
a. menyusun program kegiatan pada Sekretariat berdasarkan ketentuan peraturan 
perundang-undangan; 
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan 
arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran 
pelaksanaan tugas; 
d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang di lingkungan Dinas Kehutanan 
untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan 
agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Dinas sesuai bidang tugas di Sekretariat; 
f. menyiapkan rumusan program kegiatan berdasarkan hasil rangkuman rencana 
kegiatan Bidang-bidang dalam rangka penyusunan anggaran pendapatan dan 
belanja pada Dinas Kehutanan ; 
g. menyelenggarakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, 
kepegawaian, keuangan, kearsipan, perpustakaan, dan perlengkapan rumah 
tangga Dinas Kehutanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan guna 
kelancaran tugas;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 36 
h. melaksanakan koordinasi dalam rangka penyusunan bahan laporan keterangan 
pertanggungjawaban Bupati, laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan 
laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan 
peraturan perundang-undangan; 
i. melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan administrasi perkantoran 
sesuai pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan agar kegiatan 
kesekretariatan dilaksanakan secara efektif dan efisien; 
j. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan 
tugas bawahan; 
k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan 
kebijakan; 
l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
3. Subbagian Program mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan 
kebijakan teknis, bahan pengkoordinasian penyusunan program dan laporan kegiatan 
satuan kerja perangkat daerah. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Subbagian 
Program mempunyai fungsi : 
menyusun rencana kegiatan pada Subbagian Program berdasarkan ketentuan 
peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran 
pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan KepalaSubbagian dan Kepala Seksi di 
lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk 
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
menyiapkan konsep naskah dinas bidang program sesuai dengan ketentuan 
peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan atasan; 
menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran / dokumen 
pelaksanaan anggaran atau dokumen pelaksanaan perubahan anggaran sesuai 
ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menghimpun dan mengoreksi bahan usulan program kegiatan dari masing-masing 
Bidang, Seksi, dan Subbagian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan 
guna menghindari kesalahan; 
menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan keterangan 
pertanggungjawaban Bupati, laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan 
laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan 
peraturan perundang-undangan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 37 
menghimpun dan mengoreksi seluruh laporan kegiatan yang masuk dari masing-masing 
Bidang, Seksi, dan Subbagian sebagai bahan evaluasi dan penyusunan 
laporan pelaksanaan kegiatan; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan 
kebijakan; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
4. Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan 
kebijakan teknis, bahan pengkoordinasian penatausahaan keuangansatuan kerja 
perangkat daerahserta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai 
bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok, Subbagian Keuangan mempunyai 
fungsi : 
menyusun program kegiatan padaSubbagian Keuangan berdasarkan ketentuan 
peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran 
pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi lingkungan 
Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi 
permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
melaksanakan pengelolaan, pengoordinasian, menyiapkan bahan proses pencairan 
dana dan pelayanan administrasi keuangan; 
meneliti kelengkapan surat permintaan pembayaran langsung, pengadaan barang 
dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/disetujui 
oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan; 
meneliti kelengkapan surat permintaan pembayaran uang persediaan, surat 
permintaan pembayaran ganti uang, surat permintaan pembayaran tambahan 
uang, surat permintaan pembayaran langsung gaji dan tunjangan pegawai negeri 
sipil serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai ketentuan perundang-undangan 
yang diajukan oleh bendahara pengeluaran; 
melaksanakan verifikasi surat permintaan pembayaran dan menyiapkan surat 
perintah membayar; 
melaksanakan akuntansi satuan kerja perangkat daerah yang meliputi jurnal 
umum, buku besar dan buku besar pembantu;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 38 
menyiapkan laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah yang meliputi 
laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan; 
melaksanakan koordinasi terhadap kegiatan lain yang berkaitan dengan keuangan 
yang dilaksanakan oleh masing-masing Bidang dan Seksi di lingkungan Dinas 
Kehutanan ; 
melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran untuk bahan laporan 
kepada atasan; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan 
tugas bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan 
kebijakan; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
5. Subbagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan 
teknis, bahan pengkoordinasian pelaksanaan urusan umumdan kepegawaian satuan 
kerja perangkat daerahserta melaksanakantugas lain yang diberikan oleh Sekretaris 
sesuai bidang tugasnya. 
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Subbagian Umum mempunyai fungsi : 
menyusun program kegiatan pada Subbagian Umum berdasarkan ketentuan 
peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran 
pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di 
lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna 
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
menyiapkan konsep naskah dinas bidang administrasi umum sesuai dengan 
ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menyiapkan bahan dalam rangka pelayanan urusan administrasi umum, organisasi 
dan tatalaksana, pengurusan rumah tangga, perlengkapan/perbekalan, 
dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan, serta pengelolaan administrasi 
kepegawaian; 
merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk keperluan rumah 
tangga Dinas Kehutanan sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan ketentuan 
peraturan perundang-undangan sebagai dasar pengadaan barang; 
melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan barang;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 39 
membuat laporan rutin data kepegawaian, daftar urut kepangkatan dan daftar 
nominatif pegawai peremajaan pegawai, dan laporan kepegawaian lainnya demi 
terciptanya tertib administrasi kepegawaian; 
memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala, pendidikan dan 
pelatihan pegawai, dan urusan kepegawaian lainnya; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan 
kebijakan; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
6. Bidang Rehabilitasi Lahan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (RLPDAS) 
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam 
merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis serta melaksanakan rehabilitasi 
lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai. 
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Rehabilitasi Lahan dan Pengelolaan 
Daerah Aliran Sungai mempunyai fungsi : 
a. perumusan dan penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang rehabilitasi lahan dan 
pengelolaan daerah aliran sungai; 
b. pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang 
rehabilitasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai; 
c. pelaksanaan, pembinaan dan pengawasandibidang rehabilitasi lahan dan 
pengelolaan daerah aliran sungai; 
d. pelaksanaan rehabilitasi lahan; 
e. pelaksanaan pembibitan dan perbenihan tanaman hutan; 
f. pengelolaan daerah aliran sungai; dan 
g. pengelolaan dan pengembangan sistem informasi kehutanan. 
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Rehabilitasi Lahan dan 
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas : 
a. menyusun program kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Lahan Dan Pengelolaan 
Daerah Aliran Sungai berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan 
arahan dan petunjuk guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; 
d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sekretaris di lingkungan 
Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk 
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 40 
e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan rehabilitasi lahan dan 
pengelolaan daerah aliran sungai ; 
f. melaksanakan penyusunan rencana pelaksanaan reklamasi pada areal bencana 
alam dan bekas tambang ; 
g. memberikan pertimbangan teknis pengelolaan daerah aliran sungai atau sub 
daerah aliran sungai; 
h. melaksanakan pemeliharaan hasil rehabilitasi hutan dan lahan; 
i. menyelenggarakan sertifikasi sumber benih dan mutu benih atau tanaman hutan; 
j. merumuskan rencana pembuatan dan pendistribusian bibit tanaman kehutanan; 
k. menyelenggarakan system informasi geografis kehutanan humerik danspasial; 
l. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang rehabilitasi lahan dan 
pengelolaan daerah aliran sungai; 
m. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
n. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
o. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang rehabilitasi lahan dan pengelolaan daerah aliran 
sungai guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
p. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
7. Seksi Rehabilitasi Lahan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan 
kebijakan teknis,bahan pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan di 
bidang rehabilitasi lahan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala 
Bidang Rehabilitasi Lahan Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai sesuai bidang 
tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokoknya,Seksi Rehabilitasi Lahan mempunyai 
tugas : 
menyusun program kegiatan pada Seksi Rehabilitasi Lahan sesuai ketentuan 
peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala 
UPTD di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi 
guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan penetapan lahan kritis ; 
menyusun rencana pengelolaan, rencana tahunan dan rancangan rehabilitasi 
hutan; 
melaksanakan rehabilitasi hutan/ lahan dan pemeliharaan hasil rehabilitasi hutan 
dan lahan diluar kawasan hutan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 41 
menyiapkan pertimbangan teknis rencana reklamasi, pemantauan dan pelaksanaan 
reklamasi hutan; 
menyusun rencana dan pelaksanaan reklamasi hutan pada areal bencana alam 
dan bekas tambang; 
melaksanakan peningkatan kualitas lingkungan; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang rehabilitasi lahan guna kelancaran pelaksanaan 
tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
8. Seksi Pembibitan Dan Perbenihan Tanaman Hutan mempunyai tugas pokok 
menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, 
pengembangan dan pengawasan di bidang pembibitan dan perbenihan tanaman hutan 
serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan 
dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai sesuai bidang tugasnya. 
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi Pembibitan dan Perbenihan Tanaman 
Hutan mempunyai fungsi : 
menyusun program kegiatan pada Seksi Pembibitan dan Perbenihan Tanaman 
Hutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala 
UPTD di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi 
guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
melaksanakan inventarisasi dan identifikasi serta pengusulan calon areal sumber 
daya genetik; 
melaksanakan pembinaan penggunaan benih/ bibit tanaman hutan; 
melaksanakan sertifikasi sumber benih dan mutu benih/ bibit tanaman hutan; 
menyusun rencana pembuatan dan pendistribusian bibit tanaman kehutanan; 
melaksanakan pembuatan bibit tanaman kehutanan; 
melaksanakan pendistribusian bibit tanaman kehutanan; 
menyusun laporan perkembangan pembuatan dan penditribusian bibit tanaman 
kehutanan; 
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pembibitan dan 
perbenihan tanaman hutan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 42 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang pembibitan dan perbenihan tanaman hutan guna 
kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
9. Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Sistem Informasi Kehutanan 
mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan 
pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan di bidang pengelolaan 
daerah aliran sungai dan sistem informasi kehutanan serta melaksanakan tugas lain 
yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan Dan Pengelolaan Daerah Aliran 
Sungaisesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi 
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Sistem Informasi Kehutanan mempunyai tugas : 
menyusun program kegiatan Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Sistem 
Informasi Kehutanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala 
UPTD di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi 
guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan 
penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai; 
menyiapkan bahan pertimbangan teknis penyusunan rencana pengelolaan daerah 
aliran sungai dan sub daerah aliran sungai; 
menyiapkan bahan penyusunan pertimbangan teknis rencana rehabilitasi hutan dan 
lahan; 
melaksanakan inventarisasi dan identifikasi wilayah daerah aliran sungai dan sub 
daerah aliran sungai; 
menyusun prioritas penanganan daerah aliran sungai dan sub daerah aliran sungai; 
menyusun sistem informasi geografis kehutanan; 
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pengelolaan daerah 
aliran sungai dan sistem informasi kehutanan; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 43 
pengambilan kebijakan di bidang pengelolaan daerah aliran sungai dan sistem 
informasi kehutanan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
10. Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pengelolaan Hutan (PPPH) mempunyai 
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan 
menyusun bahan kebijakan teknis serta melaksanakan bimbingan, pengembangan dan 
pengawasan di bidang pengendalian dan pengawasan pengelolaan hutan. 
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Pengendalian Dan Pengawasan 
Pengelolaan Hutan mempunyai fungsi : 
a. perumusan dan penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang pengendalian dan 
pengawasan pengelolaan hutan; 
b. pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang 
pengendalian dan pengawasan pengelolaan hutan; 
c. pembinaan dan pengawasan pengendalian dan pengawasan pengelolaan hutan; 
dan 
d. pengendalian peredaran hasil hutan. 
e. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Pengendalian dan 
Pengawasan Pengelolaan Hutan mempunyai tugas : 
f. menyusun program kegiatan pada Bidang Pengendalian Dan Pengawasan 
Pengelolaan Hutan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 
g. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
h. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan 
arahan dan petunjuk guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; 
i. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sekretaris di lingkungan 
Dinas Kehutanan serta instansi terkait untuk mendapatkan masukan, informasi 
serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
j. merencanakan operasional survey dan observasi lapangan serta pengumpulan 
data untuk dianalisis dan dibahas sehingga menjadi informasi sebagai bahan 
pengambilan keputusan dan kebijakan pimpinan/atasan; 
k. merumuskan kebijakan dan pembinaan dalam hal pengembangan, rehabilitasi, 
konservasi, optimasi dan pengendalian lahan kehutanan agar sesuai dengan 
peruntukan; 
l. melaksanakan perumusan kebijakan tentang penentuan lokasi hutan kota/hutan 
desa dan kawasan hijau kota; 
m. melaksanakan perencanaan, pengelolaan, pemeliharaan/rehabilitasi, pemanfaatan, 
perlindungan dan pengamanan hutan kota/hutan desa dan kawasan hijau kota 
dalam rangka mendukung program penghijau Pemerintah Daerah; 
n. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pembangunan 
hutan kota/hutan desa dan kawasan hijau kota;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 44 
o. melaksanakan penyusunan kebijakan teknis bidang rehabilitasi dan konservasi; 
p. melaksanakan kegiatan pengawasan, pembinaan, evaluasi dan monitoring 
rehabilitasi dan konservasi; 
q. melaksanakan kegiatan administrasi, pengarsipan data dan pelaporan; 
r. melaksanakan bimbingan dan pembinaan rehabilitasi lahan dan peremajaan hutan 
dalam rangka mempertahankan hasil dan keseimbangan lingkungan hidup; 
s. melaksanakan pembinaan reklamasi bekas penambangan agar daya dukung lahan 
tetap terjaga fungsinya; 
t. pertimbangan teknis ijin kegiatan lembaga konservasi di daerah; 
u. menyusun dan menyajikan data yang berkaitan dengan potensi lahan guna 
penentuan sasaran kegiatan serta data kawasan lindung dan potensi yang ada di 
dalamnya; 
v. melaksanakan tugas pemantauan kelompok tani hutan yang berkaitan dengan 
pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (RLKT) guna 
mendukung keberhasilan penghijauan; 
w. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang perlindungan hutan; 
x. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
y. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
z. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang perlindungan hutan guna kelancaran pelaksanaan 
tugas; 
aa. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
11. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Hutan Rakyat mempunyai tugas pokok 
menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, 
pengembangan dan pengawasan hutan rakyat serta melaksanakan tugas lain yang 
diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Dan Pengawasan Pengelolaan Hutan 
sesuai bidang tugasnya. 
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi Pengembangan dan Pengendalian Hutan 
Rakyat mempunyai tugas: 
menyusun program kegiatan pada Seksi Pengembangan Dan Pengendalian Hutan 
Rakyat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala 
UPTD di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi 
guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 45 
menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan 
pengembangan dan pengendalian hutan rakyat; 
menyusun rencana pembinaan pengelolaan hutan rakyat ; 
menyusun petunjuk teknis pemeliharaan hutan rakyat ; 
melaksanakan fasilitasi teknis pemberian ijin penebangan kayu rakyat ; 
melaksanakan inventarisasi dan identifikasi serta pengusulan sertifikasi hutan 
rakyat ; 
melaksanakan inventarisasi potensi hutan rakyat ; 
melaksanakan pembinaan, pemantauan dan evaluasi hutan rakyat ; 
menyusun laporan perkembangan dan potensi hutan rakyat ; 
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pengembangan dan 
pengendalian hutan rakyat; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang pengembangan dan pengendalian hutan rakyat 
guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
12. Seksi Produksi dan Provisi Sumber Daya Hutan mempunyai tugas pokok 
menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, 
pengembangan dan pengawasan dibidang produksi dan provisi sumber daya 
hutanserta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian 
dan Pengawasan Pengelolaan Hutan sesuai bidang tugasnya. 
Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Produksi dan Provisi Sumber Daya Hutan 
mempunyai tugas : 
menyusun program kegiatan pada Seksi Produksi Dan Provisi Sumber Daya Hutan 
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala 
UPTDdi lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna 
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan 
penyelenggaraan produksi dan provisi sumber daya hutan; 
menyiapkan bahan penyusunan rencana karya tahunan, lima tahunan dan dua 
puluh tahunan unit usaha pemanfaatan hutan produksi ; 
melaksanakan fasilitasi pengesahan rencana tebangan tahunan ;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 46 
melaksanakan fasilitasi pengesahan rencana tebangan tahunan di luar tebangan 
rutin ; 
melaksanakan pemantauan dan supervisi kegiatan eksploitasi hutan ; 
melaksanakan optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bidang 
kehutanan ; 
menyusun laporan perkembangan bulanan produksi dan pembayaran Penerimaan 
Negara Bukan Pajak (PNBP) ; 
melaksanakan fasilitasi dan evaluasi persediaan kayu akhir tahun (stock opname); 
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang produksi dan provisi 
sumber daya hutan; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang produksi dan provisi sumber daya hutan guna 
kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
13. Seksi Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Hasil Hutan mempunyai tugas pokok 
menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, 
pengembangan,pengawasan dan pengendalian peredaran hasil hutan,serta 
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian dan 
Pengawasan Pengelolaan Hutan sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas 
pokok, Seksi Pengendalian Peredaran Hasil Hutan mempunyai tugas : 
menyusun program kegiatan pada Seksi Pengendalian Peredaran Hasil Hutan 
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala 
UPTD di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi 
guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan 
pengendalian peredaran hasil hutan; 
menyiapkan pertimbangan teknis pemberian ijin industri primer hasil hutan kayu; 
melaksanakan pengawasan dan pengendalian penatausahaan hasil hutan; 
melaksanakan pembinaan penatausahaan kayu pada industri primer; 
menyiapkan bahan penyusunan pertimbangan teknis perpanjangan dan atau 
pengajuan baru tenaga teknis kehutanan pada industri primer; 
melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan penertiban peredaran hasil hutan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 47 
melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengawas tenaga teknis kehutanan; 
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pengendalian peredaran 
hasil hutan; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang pengendalian peredaran hasil hutan guna 
kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
14. Bidang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kehutanan (PPUK) mempunyai 
tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan 
menyusun bahankebijakan teknis, melaksanakan bimbingan, pengembangan dan 
pengawasandibidangperlindungan dan pengembangan usaha kehutanan. 
Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Perlindungan Dan Pengembangan Usaha 
Kehutanan mempunyai fungsi : 
a. perumusan dan penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang perlindungan dan 
pengembangan usaha kehutanan; 
b. pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang 
perlindungan dan pengembangan usaha kehutanan; 
c. pembinaan dan pengawasandibidang perlindungan dan pengembangan usaha 
kehutanan; 
d. pelaksanaan pengamanan hutan, mutasi kawasan dan konservasi sumber daya 
alam; 
e. pelaksanaan pembinaan dan perijinan industri hasil hutan; 
f. pengembangan sumber daya manusia mitra kehutanan; dan 
g. pengembangan aneka usaha kehutanan. 
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Bidang Perlindungan dan 
Pengembangan Usaha Kehutanan mempunyai tugas : 
a. menyusun program kegiatan pada Bidang Bidang Perlindungan Dan 
Pengembangan Usaha Kehutanan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan 
arahan dan petunjuk guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; 
d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sekretaris di lingkungan 
Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk 
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 48 
e. menyusun dan mengkoordinasikan kebijakan teknis di bidang perlindungan dan 
pengembangan usaha kehutanan; 
f. melaksanakan inventarisasi dan pengkajian penunjukan dan penetapan kawasan 
hutan ; 
g. menyiapkan pertimbangan teknis pemberian ijin primer hasil hutan non kayu ; 
h. menyiapkan pertimbangan teknis pemberian ijin primer hasil hutan non kayu ; 
i. menyelenggarakan pengawasan peredaran hasil hutan 
j. melaksanakan penelitian dan pengembangan aneka usaha kehutanan ; 
k. menyusun pertimbangan teknis usulan pengelolaan kawasan dengan tujuan 
khusus, perubahan status kawasan dan/ atau fungsi hutan ; 
l. menyusun laporan kebakaran hutan dan pencurian hasil hutan ; 
m. melaksanakan fasilitasi pembinaan organisasi yang bergerak di bidang kehutanan; 
n. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang perlindungan dan 
pengembangan usaha kehutanan; 
o. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
p. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
q. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang perlindungan dan pengembangan usaha 
kehutanan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
r. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
15. Seksi Pengamanan Hutan, Mutasi Kawasan dan Konservasi Sumber Daya Alam 
mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan 
pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan di bidang pengamanan 
hutan, mutasi kawasan dan konservasi sumber daya alam serta melaksanakan tugas 
lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Pengembangan Usaha 
Kehutanan sesuai bidang tugasnya. 
Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Pengamanan Hutan, Mutasi Kawasan dan 
Konservasi Sumber Daya Alam mempunyai tugas: 
menyusun program kegiatan pada Seksi Pengamanan Hutan, Mutasi Kawasan dan 
Konservasi Sumber Daya Alam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala 
UPTDdi lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna 
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan pengamanan 
hutan, mutasi kawasan dan konservasi sumber daya alam;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 49 
menyiapkan bahan pemberian ijin pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang tidak 
dilindungi dan tidak termasuk dalam lampiran apendix cites ; 
menyiapkan pertimbangan teknis ijin kegiatan lembaga konservasi ; 
melaksanakan fasilitasi, bimbingan dan pengawasan kegiatan perlindungan hutan 
pada hutan yang dibebani hak ; 
melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan penindakan pelanggaran 
peraturan tentang peredaran hasil hutan ; 
menyusun rencana operasi dan pengamanan peredaran hasil hutan ; 
melaksanakan pengamanan peredaran hasil hutan, kebakaran hutan dan pencurian 
hasil hutan ; 
menyusun dan menghimpun laporan pengamanan peredaran hasil hutan, 
kebakaran hutan dan pencurian hasil hutan ; 
melaksanakan fasilitasi pengusulan penunjukan kawasan hutan, pengelolaan 
kawasan hutan dengan tujuan khusus, perubahan penggunaan, status kawasan 
dan fungsi hutan ; 
menyiapkan bahan pemberian pertimbangan teknis penyusunan rancang bangun 
dan pengusulan pembentukan wilayah pengelolaan hutan ; 
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pengamanan hutan, 
mutasi kawasan dan konservasi sumber daya alam; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang pengamanan hutan, mutasi kawasan dan 
konservasi sumber daya alam guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
16. Seksi Pembinaan dan Perijinan Industri Hasil Hutan mempunyai tugas pokok 
menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan dan 
pengembangan di bidang pembinaan dan perijinan industri hasil hutan serta 
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan dan 
Pengembangan Usaha Kehutanan sesuai bidang tugasnya. 
Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Pembinaan dan Perijinan Industri 
Hasil Hutan mempunyai tugas : 
menyusun program kegiatan pada Seksi Pembinaan Dan Perijinan Industri Hasil 
Hutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 50 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala 
UPTDdi lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna 
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan pembinaan 
dan perijinan industri hasil hutan; 
menyiapkan pertimbangan teknis pemberian ijin industri hasil hutan non kayu; 
melaksanakan inventarisasi industri hasil hutan non kayu; 
menyusun rencana pembinaan dan pengendalian industri hasil hutan non kayu : 
melaksanakan pembinaan dan pengendalian industri hasil hutan non kayu ; 
melaksanakan fasilitasi dan mendorong pertumbuhan industri hasil hutan non kayu; 
menyusun laporan perkembangan industri hasil hutan non kayu ; 
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pembinaan dan 
perijinan industri hasil hutan; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang informasi kehutanan guna kelancaran 
pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
17. Seksi Bina Lembaga dan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan mempunyai 
tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan 
bimbingan, pengembangan dan pengawasan di bidang bina lembaga dan 
pengembangan aneka usaha kehutanan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan 
oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kehutanan sesuai bidang 
tugasnya. 
Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Bina Lembaga dan Pengembangan 
Aneka Usaha Kehutanan memiliki tugas : 
menyusun program kegiatan pada Seksi Bina Lembaga dan Pengembangan Aneka 
Usaha Kehutanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala 
UPTDdi lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna 
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan bina 
lembaga dan pengembangan aneka usaha kehutanan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 51 
melaksanakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia 
mitra kehutanan ; 
melaksanakan pembinaan kelompok tani hutan dan Lembaga Masyarakat Desa 
Hutan (LMDH) ; 
melaksanakan pengembangan aneka usaha kehutanan ; 
melaksanakan penyebarluasan perkembangan aneka usaha di bidang kehutanan ; 
menghimpun laporan dan perkembangan Lembaga Masyarakat Desa Hutan 
(LMDH) ; 
mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang bina lembaga dan 
pengembangan aneka usaha kehutanan; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas 
bawahan; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
pengambilan kebijakan di bidang promosi dan pemasaran guna kelancaran 
pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
18. UPTD Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis 
operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang dibidang kehutanan serta 
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya 
pada wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala UPTD Kehutanan 
mempunyai tugas: 
menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan pada UPTD berdasarkan 
ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan 
tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; 
melaksanakan koordinasi dengan semua Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di 
lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna 
mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; 
mengelola tata usaha, perumusan/perencanaan kehutanan di wilayah kerja; 
menyusun dan penetapan rencana kehutanan di wilayah kerja; 
melaksanakan pengelolaan peralatan dan perbekalan untuk kelancaran 
pelaksanaan tugas di lapangan; 
melaksanakan pengelolaan dan perawatan inventaris kekayaan milik 
Daerah/Negara; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan 
tugas bawahan;
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 52 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan 
kebijakan; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
Subbagian Tata Usaha pada UPTD Kehutanan mempunyai tugas: 
mengumpulkan bahan penyusunan program kegiatan pada Subbagian Tata Usaha 
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; 
menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang 
berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 
membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi 
petunjuk dan arahan pelaksanaan tugas; 
memberikan pelayanan urusan administrasi umum, organisasi dan tatalaksana, 
pengurusan rumah tangga, perlengkapan, dokumentasi, kearsipan keuangan, serta 
pengelolaan administrasi UPTD; 
melaksanakan monitoring, evaluasi, dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan 
tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia; 
membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan 
kebijakan; 
menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan 
guna kelancaran pelaksanaan tugas; 
melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 
19. Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Penyuluh Kehutanan pada Dinas Kehutanan 
mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dalam menunjang tugas pokok dan fungsi 
Dinas Kehutanan sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan 
ketentuan peraturan perundang-undangan. 
3. Sumber Daya Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 
Tabel 1 
Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Berdasarkan Status Kepegawaian 
Tahun 2008-2013 
No Uraian Tahun 
2009 2010 2011 2012 2013 
1 Struktural 24 22 21 20 23 
- Eselon 2b 0 0 1 1 1 
- Eselon 3A 1 1 1 1 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 53 
Struktural 
29.49% 
Fungsional 
PNS 
34.62% 
Staf PNS 
23.08% 
Staf Non PNS 
12.82% 
Struktural 
Fungsional PNS 
Staf PNS 
Staf Non PNS 
Strata II 
12.66% 
Strata I 
54.43% 
Diploma III 
2.53% 
SLTA 
29.11% 
SLTP 
1.27% 
Strata II 
Strata I 
Diploma III 
SLTA 
SLTP 
- Eselon 3B 3 3 3 3 3 
- Eselon IV a 16 15 13 12 15 
-Eselon Ivb 4 3 3 3 4 
2 Fungsional PNS 32 30 30 30 30 
3 Staf PNS 19 20 19 18 18 
4 Staf Non PNS 3 3 9 10 10 
J UMLAH 78 75 79 78 81 
Sumber : Statistik Kehutanan Kabupaten Blora, 2013 
Gambar 2 
Pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 
Berdasarkan Status Kepegawaian 
Tabel 2 
Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Blora 
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009- 2013 
No Pendidikan Tahun 
2009 2010 2011 2012 2013 
1 S3 - - - - - 
2 S2 4 3 6 6 10 
3 S1 36 42 42 41 42 
4 D3 3 2 3 3 2 
5 SMA 34 27 27 27 26 
6 SMP 1 1 1 1 1 
7 SD - - - - - 
JUMLAH 78 75 79 78 81 
Sumber : Statistik Kehutanan Kabupaten Blora, 2013 
Gambar 3 
Pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 54 
Tabel 4 
Perkembangan Jumlah Tenaga Penyuluh Kehutanan 
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2008-2013 
No Pangkat/Gol Jabatan Fungsional 2009 2010 2011 2012 2013 
1 Pembina 
(IV/a) 
Penyuluh Kehutanan 
Madya 
- - - - - 
2 Penata Tk.I 
(III/d) 
Penyuluh Kehutanan 
Pelaksana Penyelia 
- 1 2 2 2 
3 Penata (III/c) Penyuluh Kehutanan 
Pelaksana Penyelia 
4 3 7 7 7 
4 Penata Muda 
Tk.I (III/b) 
Penyuluh Kehutanan 
Pelaksana Lanjutan 
13 16 11 11 11 
5 Penata Muda 
(III/a) 
Penyuluh Kehutanan 
Pelaksana Lanjutan 
10 7 10 10 10 
6 Pengatur Tk.I 
(II/d) 
Penyuluh Kehutanan 
Pelaksana 
5 3 - - - 
JUMLAH 32 30 30 30 30 
Sumber : Statistik Kehutanan Kabupaten Blora, 2013 
E. ISU-ISU STRATEGIS DALAM DOKUMEN RENCANA STATEGIS (RENSTRA) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2008-2013 
1. Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Kehutanan 
Kabupaten Blora. 
Dinas Kehutanan dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan 
azas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang kehutanan, dalam melaksanakan 
tugas pokoknya selalu dihadapkan pada kendala dan permasalahan secara umum. 
Terhadap kondisi yang ada pada saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapkan 
dalam mewujudkan pembangunan kehutanan di Kabupaten Blora adalah “ Bagaimana 
Mewujudkan Pengelolaan Hutan Lestari dan Masyarakat Sejahtera “. 
Beberapa permasalahan / kendala yang dijumpai diantaranya adalah : 
a. Hutan rakyat belum dapat dimanfaatkan dalam waktu pendek ; 
b. Lahan kritis masih relatif cukup luas ; 
c. Terjadinya erosi dan longsor di tebing sungai ; 
d. Pengetahuan masyarakat tentang fungsi hutan masih rendah ; 
e. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengekolaan hutan ; 
f. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat kehutanan ; 
g. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang pemantapan pemanfaatan potensi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 55 
Rencana Stratejik 
Pendahuluan 
Rencana Strategis 
Akuntabilitas 
Kinerja 
Bab 2 
Bab 3 
Referensi 
Bab 1/2 
sumber daya hutan ; 
h. Kurangnya pengawasan peredaran hasil hutan. 
i. Kurangnya sarana pelatihan kehutanan ; 
j. Kurangnya pengetahuan dan informasi tentang tata usaha kayu ; 
k. Kurangnya system infoermasi geografi kehutanan . 
2. Penentuan Isu-Isu strategis 
Isu Strategis berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora 
meliputi : 
a. Kawasan lindung baik di hutan maupun di luar kawasan hutan belum berfungsi secara 
optimal baik sebagai penyangga kehidupan dan bagi perekonomian masyarakat di 
sekitarnya. 
b. Masih terjadi gangguan terhadap kawasan hutan Negara, meski pun kecenderungan 
dari tahun ke tahun menurun ; 
c. Ketidakseimbangan antara suply dan demand kayu ; 
d. Kemiskinan dan kerentanan sosial penduduk di sekitar hutan masih relatif tinggi 
F. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAKIP 
Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja 
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora selama tahun 2013. Capaian kinerja (performance 
results) 2013 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2013 
sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap 
rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja 
(performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, 
sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Blora 
dapat diilustrasikan dalam Gambar 4 berikut ini. 
Gambar 4 Bagan Sistimatika Penyajian LAKIP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 56
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 57 
Untuk menggambarkan akuntabilitas kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 
2013 disusun dengan sistematika sebagai berikut : 
BAB I. PENDAHULUAN 
Bab ini dijelaskan hal-hal umum tentang instansi serta uraian singkat menandai 
apa yang dibebankan kepada instansi (gambaran umum tupoksi), dengan 
sistematika meliputi : 
A. Latar Belakang 
B. Maksud,Tujuan, dan Manfaat 
C. Dasar Hukum 
D. Gambaran Umum SKPD 
E. Isu-Isu Strategis Dalam Dokumen Rencana Stategis (Renstra) Dinas 
Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2008-2013 
F. Sistematika Penyusunan LAKIP. 
BAB II. RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 
Pada bab ini disajikan gambaran singkat mengenai Rencana Strategis dan 
Rencana Kinerja. Pada awal bab ini disajikan gambaran secara singkat 
sasaran yang ingin dicapai Dinas Kehutanan pada tahun 2013, serta 
bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi instansi. 
Sistematika Bab ini meliputi : 
A. Perencanaan, yang terdiri dari Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja 
(Renja) yang tertuang dalam kebijaksanaan, strategi, sasaran, program 
maupun kegiatan yang ada pada Dinas Kehutanan. 
B. Pengukuran Kinerja meliputi Indikator Kinerja Kunci (IKK), Indikator Kinerja 
Utama (IKU), dan Indikator Kinerja SKPD (Dinas Kehutanan) 
C. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kehutanan Tahun 
2013 
D. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Dinas Kehutanan Tahun 
Anggaran 2013. 
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 
Pada bab ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis 
akuntabilitas kinerja termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis 
keberhasilan dan kegagalan, hambatan/ kendala dan permasalahan yang 
dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Selain itu 
dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan alokasi dan 
realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya, 
termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja secara efisiensi. 
Sistematika bab ini meliputi :
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 58 
A. Pengukuran Kinerja 
B. Evaluasi Kinerja 
C. Analisis Akuntabilitas Kinerja, dan 
D. Akuntabilitas Keuangan 
BAB IV PENUTUP 
Bab ini mengemukan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan 
kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja 
instansi yang bersangkutan, serta strategi pemecahan masalah yang akan 
dilaksanakan di tahun mendatang. 
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA 
A. PERENCANAAN 
Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil 
yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun sampai dengan lima tahun secara 
sistimatis dan berkesinambungan dengan memperhatikan potensi, peluang, dan kendala 
yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu Rencana Strategis 
Instansi Pemerintah, yang setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, 
dan program serta menyediakan ukuran keberhasilan/kegagalan dalam pelaksanaannya. 
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis 
merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah yang 
memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar 
mampu memenuhi keinginan stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan 
lingkungan strategis baik nasional maupun global. Analisis terhadap lingkungan organisasi 
baik internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam 
memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), 
dan tantangan/ kendala (threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat 
penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta strategi instansi 
pemerintah. 
Dengan melakukan analisis internal dan eksternal, para perencana strategis 
mendefinisikan misi organisasi untuk menggambarkan posisi organisasi saat ini. Kemudian, 
visi dirumuskan untuk menjabarkan kemana organisasi akan dibawa. Penjabaran dari visi 
dituangkan dalam tujuan dan sasaran strategis organisasi, yang merupakan kondisi spesifik 
yang ingin dicapai oleh organisasi di dalam memenuhi visi misinya. Sedangkan strategi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 59 
pencapaian tujuan/sasaran diwujudkan dengan menetapkan program dan kegiatan yang 
harus dilaksanakan oleh organisasi. Rencana strategis merupakan alat kontrol 
pelaksanaan program dan kegiatan telah selaras dengan upaya pencapaian visi, misi dan 
tujuan/ sasaran strategis. 
Sesuai dengan Inpres No. 7/1999, Rencana Strategis merupakan proses yang 
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 
(lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau 
mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu Rencana Strategis Instansi Pemerintah 
yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program serta ukuran 
keberhasilan dalam pelaksanaannya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 60 
Beberapa hal yang harus terdapat dalam Rencana Strategis sebuah organisasi 
adalah sebagai berikut : 
1. Memuat secara jelas arah masa depan yang hendak dituju (where do we want to be). 
Ini berarti Renstra harus mencakup visi, misi, tujuan, dan sasaran yang hendak 
dicapai. 
2. Mempertimbangkan kondisi saat ini (where are we now)? 
Ini berarti Renstra disusun dimulai dari memberi penilaian atas kondisi atau keadaan saat 
ini, kemudian dirumuskan atau dianalis dengan pendekatan SWOT yaitu identifikasi 
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi, dengan cara 
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun pada saat 
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). 
3. Memuat cara-cara untuk mencapai tujuan dan sasaran (how to get there)? Artinya di 
dalam Renstra harus ditentukan strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang akan 
dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang dimaksud. 
4. Memuat ukuran keberhasilan (how do we measure our progress)? 
Yaitu menentukan indikator kinerja yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan/ 
kegagalan sebuah organisasi. 
Beberapa manfaat penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bagi SKPD meliputi: 
1. Pedoman untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin 
kompleks dan meningkatkan adaptabilitas (kemampuan menyesuaikan diri ) terhadap 
perubahan lingkungan, baik internal maupun eksternal. 
2. Proses untuk pengelolaan keberhasilan. 
3. Memberi orientasi pada masa depan. 
4. Memberi orientasi pada pelayanan prima. 
5. Meningkatkan komunikasi antar bagian dari sebuah organisasi, karena masing-masing 
dituntut peran yang sinergis. 
6. Menjamin efektivitas penggunaan sumber-sumber organisasi. 
7. Meningkatkan produktivitas organisasi karena berorientasi untuk mampu mencapai 
target sasaran. 
1. Rencana Strategis Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 
Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten 
Blora Tahun 2011-2015 dituangkan kedalam dokumen Rencana strategis (Renstra) Tahun 
2011-2015 yang berisi penjabaran visi, misi, dan program pembangunan yang 
direncanakan dalam kurun waktu lima Tahun 2011-2015.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 61 
V I S I 
M I S I 
Renstra tersebut berisi strategi pokok dalam penjabaran agenda pembangunan 
jangka menengah, serta acuan kerja bagi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora. Renstra 
Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah 
Daerah Kabupaten Blora tahun 2011-2015 serta dilaksanakan dalam kerangka 
mewujudkan visi dan misi pembangunan dalam penyelenggaraan pembangunan lima 
tahun kedepan. 
a. Visi, Misi, Tujuandan Sasaran Pembangunan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 
1) Visi 
Visi Pemerintah Kabupaten Blora disusun dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, 
permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Kabupaten Blora serta 
mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat. 
Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi 
pemerintah harus dibawa dan berkarya secara produktif, inovatif konsisten serta 
antisipatif terhadap perubahan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh 
instansi pemerintah. 
Visi Pemerintahan Kabupaten Blora adalah: 
2) Misi 
Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan 
tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki dan dalam rangka 
pencapaian Visi Kabupaten Blora untuk mencapai masyarakat Kabupaten Blora 
sejahtera, maka telah dirumuskan Misi Kabupaten Blora Tahun 2011-2015. 
Misi adalah suatu langkah yang harus dilaksanakan oleh organisasi (Instansi Pemerintah) 
agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. 
Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih Menuju 
Masyarakat Blora Yang Sejahtera
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 62 
Pemerintah Kabupaten Blora menetapkan 9 (sembilan) misi meliputi : 
3) Tujuan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Blora 
Berdasarkan Misi diatas, maka tujuan yang akan diwujudkan selama 
penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Blora kurun waktu 5 tahun (2011-2015) adalah 
sebagai berikut : 
Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan public dengan tata kelola pemerintahan yang 
baik (Clean and Good Government) 
Tujuan 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyediaan dan pemerataan infrastruktur 
Tujuan 3. Meningkatkan produktifitas dan daya saing pertanian serta pemasaran produk 
pertanian 
Tujuan 4. Meningkatkan iklim investasi dan lapangan kerja bagi masyarakat 
Tujuan 5. Meningkatkan akses pemerataan dan mutu pelayanan pendidikan 
Tujuan 6. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 
Tujuan 7. Meningkatkan daya saing UMKM dan jejaring pemasaran serta 
mengoptimalkan peran pasar pasar tradisional 
Tujuan 8. Mengurangi dan mengendalikan pencemaran lingkungan hidup dan 
meningkatkan kelestarian lingkungan hidup. 
Tujuan 9. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak dan kebebasan berpendapat 
1. Melanjutkan reformasi birokrasi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, 
bebas KKN,berdaya dan berhasil guna di semua bidang pemerintahan dalam 
rangka meningkatkan pelayanan publik. 
2. Mewujudkan pembangunan infrastruktur sampai tingkat pedesaan. 
3. Mewujudkan peningkatan produktifitas pertanian beserta pemasaran hasilnya 
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani. 
4. Menciptakan iklim investasi yang baik dan meningkatkan lapangan kerja yang luas 
bagi masyarakat. 
5. Mewujudkan pendidikan gratis di tingkat SD/MI dan SPM/MTs serta murah 
ditingkat SMA/MA. 
6. Mewujudkan kesehatan gratis untuk semua jenis pelayanan di Puskesmas dan 
jenis pelayanan kelas 3 di RSUD Dr. R. Soetijono Blora dan RSUD Dr. R 
Soeprapto Cepu. 
7. Mewujudkan peningkatan perekonomian lokal dengan mendorong UMKM dan 
pasar tradisional. 
8. Mewujudkan perlindungan terhadap kelestarian alam. 
9. Menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 63 
4) Kebijakan Prioritas Pembangan Kabupaten BloraTahun 2013 
Lebih lanjut agenda pembangunan tersebut dilaksanakan setiap tahun melalui 
program/ kegiatan dengan penekanan prioritas sesuai dengan kebutuhan pada setiap 
tahun yang tertuang dalam ke dalam dokumen rencana kerja tahunan yaitu Rencana Kerja 
Pemerintah Darah (RKPD). RKPD Kabupaten Blora Tahun 2013 telah menetapkan 
dokumen kebijakan prioritas yang diambil dalam memecahkan permasalahan 
pembangunan daerah tahun 2013, yaitu diarahkan pada : 
1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan 
2. Peningkatan pendidikan terjangkau sampai tingkat SLTA 
3. Pemerataan pembangunan infrastruktur 
4. Peningkatan penyediaan tempat distribusi barang dan jasa 
5. Peningkatan pengelolaan sumberdaya alam 
5) Visi dan Misi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 
a) Visi Dinas Kehutanan 
Visi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora menjelaskan gambaran permasalahan-permasalahan 
pembangunan bidang kehutanan yang harus dicari solusinya dengan 
perencanaan yang matang dan berkesinambungan. Visi juga merupakan cara pandang 
jauh ke depan tentang kemana Dinas Kehutanan akan diarahkan dan apa yang akan 
dicapai. Dinas Kehutanan Kabupaten Blora menetapkan Visi Pembangunan Kehutanan 
Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 sebagai berikut : 
Penjelasan dari Visi tersebut di atas sebagai berikut : 
Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Blora yang sejahtera artinya penyelenggaraan 
pembangunan kehutanan harus dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat Blora 
secara keseluruhan dan berkelanjutan atau terus menerus melalui suatu bentuk 
perencanaan yang matang dan terarah sehingga mampu meningkatkan taraf hidup dan 
kesejahteraan masyarakat. 
VISI DINAS KEHUTANAN 
TAHUN 2011-2015 
TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BLORA YANG 
SEJAHTERA, BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN 
BERORIENTASI KEPADA TERCAPAINYA HUTAN LESTARI
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 64 
Berwawasan lingkungan artinya pembangunan kehutanan harus 
terencana dan berkesinambungan dilaksanakan secara sadar dan berencana 
menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana untuk meningkatkan mutu 
hidup dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam. 
Tercapainya Hutan Lestari mengandung arti bahwa hasil-hasil pembangunan 
kehutanan akan memberikan nilai positif bagi hutan yang berfungsi konservasi, lindung 
dan produksi. 
b) Misi Dinas Kehutanan 
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya- upaya yang akan dilaksanakan 
oleh suatu instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan agar tujuan 
organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi merupakan pernyataan secara 
luas dan komprehensif tentang tujuan instansi yang diekspresikan dalam produk dan 
pelayanan yang akan diberikan atau dilaksanakan, kebutuhan masyarakat yang dapat 
dipenuhi, kelompok masyarakat yang dilayani, serta nilai-nilai yang dapat diperoleh. 
Berkaitan dengan perumusan misi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 
2011-2015 dengan memperhatikan keterkaitannya dengan upaya pencapaian misi Bupati 
Blora, maka Dinas Kehutanan Kabupaten Blora menetapkan misi Dinas Kehutanan Tahun 
2011-2015 sebagai berikut : 
MISI DINAS KEHUTANAN 
TAHUN 2011-2015 
1. Meningkatkan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah 
dan air; 
2. Mempertahankan dan meningkatkan keberadaan Sumber Daya Hutan; 
3. Mewujudkan pemanfaatan lahan yang optimal dan lestari; 
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dibidang 
kehutanan 
5. Memberdayakan Sumber Daya Manusia Kehutanan; 
6. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan; 
7. Meningkatkan Penerimaan Provisi Sumber Daya Hutan ( PSDH ) untuk 
mendukung Pendapatan Daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 65 
c) Tujuan dan Sasaran Dinas Kehutanan 
Sebagai penjabaran Misi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora, maka Dinas 
Kehutanan menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai yang tercantum dalam 
Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun dalam periode waktu 2011- 
2015. 
(1) Tujuan 
Dinas Kehutanan Kabupaten Blora telah merumuskan tujuan utama dalam Dokumen 
Rencana Stragis (Renstra) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 yaitu : 
Dari rumusan diatas, maka Tujuan yang akan diwujudkan selama penyelenggaraan 
pemerintahan bidang kehutanan kurun waktu 5 (lima) tahun (2011-2015) adalah sebagai 
berikut : 
Mengurangi cakupan lahan kritis yang masih cukup luas dan mengurangi kerusakan 
pada lingkungan jalan; 
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya fungsi hutan dengan 
menegakkan hukum di bidang kehutanan 
Mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan permintaan bahan baku kayu dengan 
memanfaatkan hutan rakyat. 
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan 
meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang peraturan tata usaha kayu bagi 
masyarakat. 
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan 
Menguatkan data dan informasi dalam Sistem Informasi Kehutanan 
Misi dan tujuan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Tahun 2011-2015 dapat dirumuskan 
seperti dalam tabel berikut ini : 
“ Memberikan kesadaran pada masyarakat tentang pentingnya fungsi hutan untuk 
mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan permintaan bahan baku kayu 
dengan memanfaatkan hutan rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat 
di sekitar hutan dengan menegakkan hukum di bidang kehutanan sehingga 
terwujud kuatnya Sistem Informasi Kehutanan sebagai upaya mengurangi cakupan 
lahan kritis yang masih cukup luas, berkurangnya kerusakan pada lingkungan jalan, 
didukung timbulnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan serta bertambahnya 
pengetahuan dan informasi tentang peraturan tata usaha kayu bagi masyarakat “
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) 
DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 
Page 66 
Tabel 4 
Misi – Tujuan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 
NO MISI TUJUAN 
1 Meningkatkan upaya rehabilitasi hutan 
dan lahan serta konservasi tanah dan air; 
Mengurangi cakupan lahan kritis yang 
masih cukup luas dan mengurangi 
kerusakan pada lingkungan jalan 
2 Mempertahankan dan mening-katkan 
keberadaan Sumber Daya Hutan 
Meningkatkan kesadaran masyarakat 
tentang pentingnya fungsi hutan dengan 
menegakkan hukum di bidang kehutanan 
3 Mewujudkan pemanfaatan lahan yang 
optimal dan lestari 
Mewujudkan keseimbangan antara 
pasokan dan permintaan bahan baku kayu 
dengan memanfaatkan hutan rakyat. 
4 Meningkatkan partisipasi masya-rakat 
dalam pembangunan di bidang kehutanan 
Meningkatkan partisipasi masyarakat 
dalam pengelolaan hutan. 
5 Memberdayakan Sumber Daya Manusia 
Kehutanan; 
Meningkatkan pengetahuan dan informasi 
tentang peraturan tata usaha kayu bagi 
masyarakat. 
6 Meningkatkan kesejahteraan ma-syarakat 
desa sekitar hutan; 
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 
di sekitar hutan 
7 Meningkatkan Penerimaan Provisi 
Sumber Daya Hutan ( PSDH ) untuk 
mendukung Pendapatan Daerah. 
Menguatkan data dan informasi dalam 
Sistem Informasi Kehutanan 
(2) Sasaran 
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah 
dalam rumusan yang spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. 
Sasaran diupayakan agar tujuan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/ tahunan secara 
berkesinambungan sejalan dengan misi yang ditetapkan. 
Secara umum sasaran kegiatan pembangunan kehutanan di Kabupaten Blora diarahkan 
pada : 
Berkurangnya lahan kritis menuju Blora Hijau. 
Terkendalinya pengelolaan sumber daya hutan dan lingkungan hidup. 
Terselenggaranya pelayanan publik urusan kehutanan. 
Meningkatnya pemanfaatan potensi sumber daya hutan untuk kesejahtraan rakyat. 
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia kehutanan. 
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pembangunan 
kehutanan. 
Tersedianya Sistem Informasi Geografi Kehutanan. 
Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas Kehutanan Kabupaten Blora dapat dirumuskan 
sebagaimana dalam tabel di bawah ini :
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014

More Related Content

What's hot

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DALAM DINAS PENDIDIK...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DALAM DINAS PENDIDIK...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DALAM DINAS PENDIDIK...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DALAM DINAS PENDIDIK...SyifaMadina1
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorAnalisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorDesti Agung Pratiwi
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik MiaJauhariah
 
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota BogorAnalisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogoragung aryawiguna
 
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)LaylaHanifah
 
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...CaeCaew
 
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)Taufiq Arrahman
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...YuditiaVirgiansyah
 
Asp alif & daffa
Asp alif & daffaAsp alif & daffa
Asp alif & daffadapss
 
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGORAnalisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGORFaishalIhsanudin
 
Kelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdf
Kelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdfKelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdf
Kelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdfAdindaMaharani14
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota BogorGheaRamadhani
 
PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...
PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...
PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...MutiaRevelianti
 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogorPenerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogorNurAlliviaShalsaOcta
 

What's hot (20)

Tugas kelompok asp
Tugas kelompok asp Tugas kelompok asp
Tugas kelompok asp
 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DALAM DINAS PENDIDIK...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DALAM DINAS PENDIDIK...ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DALAM DINAS PENDIDIK...
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI DALAM DINAS PENDIDIK...
 
Lakin bptp sumsel 2019
Lakin bptp sumsel 2019Lakin bptp sumsel 2019
Lakin bptp sumsel 2019
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorAnalisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
 
Lakin bptp sumsel ta 2020
Lakin bptp sumsel ta 2020Lakin bptp sumsel ta 2020
Lakin bptp sumsel ta 2020
 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
 
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota BogorAnalisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
 
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)
Tugas Kelompok 2 (Akuntansi Sektor Publik)
 
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
PENGARUH PENERAPAN SAP DAN SPIP TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH...
 
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik Di...
 
Asp alif & daffa
Asp alif & daffaAsp alif & daffa
Asp alif & daffa
 
Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)
 
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGORAnalisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
 
Revisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatan
Revisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatanRevisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatan
Revisi renstra 2020 2024 bptp sumatera selatan
 
Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011Lakip bptp sumsel 2011
Lakip bptp sumsel 2011
 
Kelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdf
Kelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdfKelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdf
Kelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdf
 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
 
PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...
PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...
PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...
 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogorPenerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor
 

Similar to Lakip dinhut blora th 2014

Gizi pkm download
Gizi pkm downloadGizi pkm download
Gizi pkm downloadSiti Gz
 
Lakip bappeda 2014
Lakip bappeda 2014Lakip bappeda 2014
Lakip bappeda 2014fionarazqa
 
9321022019103958-menpan-rb-muhammad-yusuf-ateh.pptx
9321022019103958-menpan-rb-muhammad-yusuf-ateh.pptx9321022019103958-menpan-rb-muhammad-yusuf-ateh.pptx
9321022019103958-menpan-rb-muhammad-yusuf-ateh.pptxandikhaidir6
 
Panduan lakip agustus 2011 final
Panduan lakip agustus 2011 finalPanduan lakip agustus 2011 final
Panduan lakip agustus 2011 finalUswatan Niswati
 
Lakip.2013 Puslitbang SDPPI
Lakip.2013 Puslitbang SDPPILakip.2013 Puslitbang SDPPI
Lakip.2013 Puslitbang SDPPIRiza Azmi
 
Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015fionarazqa
 
LAKIP_2019_34-28022020020737.pdf
LAKIP_2019_34-28022020020737.pdfLAKIP_2019_34-28022020020737.pdf
LAKIP_2019_34-28022020020737.pdfalvinfarhandhika1
 

Similar to Lakip dinhut blora th 2014 (20)

Lakin bptp sumsel 2018
Lakin bptp sumsel 2018Lakin bptp sumsel 2018
Lakin bptp sumsel 2018
 
Gizi pkm download
Gizi pkm downloadGizi pkm download
Gizi pkm download
 
3287547.pdf
3287547.pdf3287547.pdf
3287547.pdf
 
Bkd renstra
Bkd renstraBkd renstra
Bkd renstra
 
Laporan kinerja instansi pemerintah
Laporan kinerja instansi pemerintahLaporan kinerja instansi pemerintah
Laporan kinerja instansi pemerintah
 
Bab iii fix
Bab iii fixBab iii fix
Bab iii fix
 
Lakip 2012 rscm
Lakip 2012  rscmLakip 2012  rscm
Lakip 2012 rscm
 
Lakip 2012 rscm
Lakip 2012  rscmLakip 2012  rscm
Lakip 2012 rscm
 
Abortion Pills In Dubai UAE Sharjah (+966572737505) Get Cytotec
Abortion Pills In Dubai UAE Sharjah (+966572737505) Get CytotecAbortion Pills In Dubai UAE Sharjah (+966572737505) Get Cytotec
Abortion Pills In Dubai UAE Sharjah (+966572737505) Get Cytotec
 
In Jeddah { +966572737505 } Abortion pills in Jeddah,Get Cytotec
In Jeddah { +966572737505 } Abortion pills in Jeddah,Get CytotecIn Jeddah { +966572737505 } Abortion pills in Jeddah,Get Cytotec
In Jeddah { +966572737505 } Abortion pills in Jeddah,Get Cytotec
 
Lakin BPTP Sumsel 2017
Lakin BPTP Sumsel 2017 Lakin BPTP Sumsel 2017
Lakin BPTP Sumsel 2017
 
Lakip bappeda 2014
Lakip bappeda 2014Lakip bappeda 2014
Lakip bappeda 2014
 
9321022019103958-menpan-rb-muhammad-yusuf-ateh.pptx
9321022019103958-menpan-rb-muhammad-yusuf-ateh.pptx9321022019103958-menpan-rb-muhammad-yusuf-ateh.pptx
9321022019103958-menpan-rb-muhammad-yusuf-ateh.pptx
 
Panduan lakip agustus 2011 final
Panduan lakip agustus 2011 finalPanduan lakip agustus 2011 final
Panduan lakip agustus 2011 final
 
Lakip.2013 Puslitbang SDPPI
Lakip.2013 Puslitbang SDPPILakip.2013 Puslitbang SDPPI
Lakip.2013 Puslitbang SDPPI
 
Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015Lkj kota kediri 2015
Lkj kota kediri 2015
 
LAKIP_2019_34-28022020020737.pdf
LAKIP_2019_34-28022020020737.pdfLAKIP_2019_34-28022020020737.pdf
LAKIP_2019_34-28022020020737.pdf
 
Isi lakip bab i iv inspektorat 2015
Isi lakip bab i iv inspektorat 2015Isi lakip bab i iv inspektorat 2015
Isi lakip bab i iv inspektorat 2015
 
2 proposal lapor kinerja perumahan bsps 2019
2 proposal lapor kinerja perumahan bsps  20192 proposal lapor kinerja perumahan bsps  2019
2 proposal lapor kinerja perumahan bsps 2019
 
Renstra
RenstraRenstra
Renstra
 

More from Jhon Blora

Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananPermenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananJhon Blora
 
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Jhon Blora
 
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutananP41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutananJhon Blora
 
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_Jhon Blora
 
Pp12 2014 tarif pnbp deptan
Pp12 2014 tarif pnbp deptanPp12 2014 tarif pnbp deptan
Pp12 2014 tarif pnbp deptanJhon Blora
 
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Jhon Blora
 
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...Jhon Blora
 
Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014Jhon Blora
 
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...Jhon Blora
 
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)Jhon Blora
 
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0Jhon Blora
 
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaranPermenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaranJhon Blora
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuJhon Blora
 
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhakP.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhakJhon Blora
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014Jhon Blora
 
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)Jhon Blora
 
Data sosial kehutanan
Data sosial kehutananData sosial kehutanan
Data sosial kehutananJhon Blora
 
Data rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan das
Data rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan dasData rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan das
Data rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan dasJhon Blora
 
Data pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutanData pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutanJhon Blora
 

More from Jhon Blora (20)

Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutananPermenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
Permenhut ri no 78 th 2014 ttg pedoman penyusunan programa penyuluhan kehutanan
 
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
Permenhut no 44 th 2014 ttg pedoman pembangunan unit percontohan penyuluhan k...
 
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutananP41 2010 programa penyuluhan kehutanan
P41 2010 programa penyuluhan kehutanan
 
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
P.46 2012 metode_danmateripenyuluhankehutanan_
 
Pp12 2014 tarif pnbp deptan
Pp12 2014 tarif pnbp deptanPp12 2014 tarif pnbp deptan
Pp12 2014 tarif pnbp deptan
 
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
Permenhut ri no 91 th 2014 ttg penatausahaan hasil hutan bukan kayu yang bera...
 
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
Permenhut no 54 th 2014 ttg kompetensi dan sertifikasi tenaga teknis dan peng...
 
Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014Permenhut no 52 th 2014
Permenhut no 52 th 2014
 
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
Permenhut no 50 th 2014 ttg perdagangan sertifikat penurunan emisi karbon hut...
 
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
Permenhut no 43 th 2014 ttg p enilaian kinerja hutan produksi (1)
 
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
Permenhut no 38 th 2014 ttg p engenaan tarif rp.0
 
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaranPermenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
Permenhut no 24 th 2014 ttg tata cara penulisan pembayaran
 
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayuP14 2011 ijin pemanfaatan kayu
P14 2011 ijin pemanfaatan kayu
 
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhakP.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
P.30 2012 penataan_hasilhutandarihutanhak
 
P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014P 42 menhut ii 2014
P 42 menhut ii 2014
 
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
Perda pengelolaan hutan hak dan penatausahaan hasil hutan(1)
 
Data sosial kehutanan
Data sosial kehutananData sosial kehutanan
Data sosial kehutanan
 
Data rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan das
Data rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan dasData rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan das
Data rehabilitasi hutan lahan dan pengeloaan das
 
Data umum
Data umumData umum
Data umum
 
Data pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutanData pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutan
 

Recently uploaded

4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdfsonyaawitan
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxZullaiqahNurhali2
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSStakasli
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfInnesKana26
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...buktifisikskp23
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaIniiiHeru
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFFPMJ604FIKRIRIANDRA
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshDosenBernard
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptDIGGIVIO2
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.pptsarassasha
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorritch4
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptxjannenapitupulu18
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanaNhasrul
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxAprianiMy
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdfTaufikTito
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )masqiqu340
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxrisyadmaulana1
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAmasqiqu340
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxZullaiqahNurhali2
 

Recently uploaded (20)

4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdfKELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
KELOMPOK 6- DINAMIKA DAN TANTANGAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI.pdf
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIFPPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
PPT SIDANG UJIAN KOMPREHENSIF KUALITATIF
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptxPEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
PEMANTAUAN HEMODINAMIK.dalam keperawatan pptx
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 

Lakip dinhut blora th 2014

  • 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 1
  • 2. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 2 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................................................... i RINGKASAN EKSEKUTIF ....................................................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................................................................. v BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1 A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1 B. Maksud, Tujuan, dan Manfaat .................................................................................. 3 C. Dasar Hukum ............................................................................................................ 4 D. Gambaran Umum SKPD .......................................................................................... 5 E. Isu-isu Strategis dalam Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2008-2013 .......................................... 30 F. Sistematika Penyusunan LAKIP ............................................................................. 31 BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA ...................................... 34 A. Perencanaan .......................................................................................................... 34 B. Penetapan Indikator Kinerja Daerah ...................................................................... 48 C. Perjanjian Kinerja dan Dokumen Penetapan Kinerja ............................................. 57 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ................................................................................ 62 A. Pengukuran Kinerja ................................................................................................ 62 B. Evaluasi dan Analisis Akuntabiltas Kinerja............................................................. 63 BAB IV PENUTUP ............................................................................................................. 82 A. Kesimpulan ............................................................................................................ 82 B. Hambatan dan Kendala .......................................................................................... 83 C. Saran ...................................................................................................................... 84
  • 3. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 3 RINGKASAN EKSEKUTIF Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government) telah mendorong pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur, dan efektif yang dikenal dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Penerapan sistem tersebut bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bertanggung jawab dan bebas dari praktik-praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa laporan akuntabilitas kinerja secara periodik. Sistem pengukuran kinerja yang merupakan elemen pokok dari LAKIP ini akan mengubah paradigma pengukuran keberhasilan. Melalui pengukuran kinerja, keberhasilan suatu instansi pemerintah akan lebih dilihat dari kemampuan instansi tersebut, berdasarkan sumber daya yang dikelolanya sesuai dengan rencana yang telah disusun. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu instansi pemerintah, maka seluruh aktivitas instansi tersebut harus dapat diukur baik pada input (masukan) dari program juga lebih ditekankan kepada keluaran, proses, manfaat dan dampak.
  • 4. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kehutanan tahun 2013, disusun sebagai pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2013. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kehutanan Tahun 2013 dibuat berdasarkan Penetapan Kinerja (PK) yang dibuat setelah disahkannya Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora tahun 2013 pada awal tahun anggaran yang juga telah mengalami penyesuaian dengan disahkannya Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPAP) Kabupaten Blora Tahun 2013. Visi Bupati Blora Periode 2010-2015 adalah "Terwujudnya Pemerintahan yang bersih menuju masyarakat Blora yang sejahtera". Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dijabarkan dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan yang perlu dilaksanakan secara bertahap yang tertuang dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2010-2015. Tentunya arah pembangunan kehutanan Kabupaten Blora juga ditetapkan dalam rangka untuk dapat mewujudkan visi misi tersebut. Dalam rangka mengantisipasi kecenderungan perubahan-perubahan yang terus berkembang pada lingkungan strategis pembangunan Kehutanan, Dinas Kehutanan telah menetapkan visi yang ingin diwujudkan melalui pelaksanaan pembangunan Kehutanan di Kabupaten Blora tahun 2010-2015. Visi pembangunan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora adalah : “Terwujudnya SKPD yang memiliki Eksistensi dan Kemampuan di dalam Pengelolaan dan Pembangun Kehutanan yang Berwawasan Lingkungan demi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”. Untuk mewujudkan visi tersebut, telah ditetapkan juga misi yang akan dilaksanakan melalui langkah-langkah strategi pembangunan melalui program dan kegiatan pembangunan kehutanan yang masuk dalam kebijakan prioritas maupun kebijakan penunjang. Anggaran belanja langsung Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp 3.533.615.000,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Blora Tahun 2013 sebesar Rp 2.243.525.000,- dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kehutanan sebesar Rp1.267.475.000, dan berasal dari Bantuan Keuangan Pihak Ketiga Kayu APBDP Propinsi Jateng sebesar Rp. 22.615.000-. Anggaran tersebut dialokasikan untuk membiayai 13 (tigabelas) program dan 37 (tiga puluh tujuh) kegiatan dengan total realisasi anggaran Belanja Langsung sebesar Rp 3.486.812.047,- sehingga terdapat sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) sebesar Rp 46.802.953,-. Belum optimalnya capaian kinerja input/ penyerapan anggaran disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
  • 5. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 5 1. Perencanaan kinerja dan penganggaran masih belum dilakukan secara baik sehingga masih dilakukan penyesuaian (revisi) dokumen anggaran. 2. Masih terbatasnya jumlah dan kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung pelaksanaan kegiatan. 3. Sarana dan prasarana untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belum sepenuhnya terpenuhi. Sebagai contoh, sistem informasi data pembangunan kehutanan belum tersedia, jumlah kendaraan operasional, ruang kerja, ruang rapat dan gudang penyimpanan ATK dan asset daerah masih terbatas. 4. APBD Perubahan Kabupaten Blora Tahun 2013 ditetapkan menjelang akhir tahun anggaran sehingga tidak memungkinkan untuk melaksanakannya baik ditinjau dari sisi waktu maupun SDM pelaksana. Meskipun demikian, secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Blora pada tahun 2013 dapat dikatakan telah berhasil mencapai sasaran kinerja yang telah ditetapkan, baik dilihat dari indikator input (masukan), output (keluaran) dan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan 37 (tiga puluh tujuh) kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan. Hal itu dapat dilihat dari Pengukuran Kinerja Sasaran yang mencapai 98.80% sedangkan untuk realisasi keuangan tercapai 98,20% dimana sisa anggaran sebagian besar berasal dari APBD Perubahan Propinsi Jawa Tengah berupa bantuan keuangan umum dari sumbangan pihak ketiga kayu yang tidak terserap seluruhnya sebesar Rp 22.615.000,-. karena masalah persyaratan administrasi. Untuk meningkatkan capaian kinerja di masa mendatang Dinas Kehutanan Kabupaten Blora telah menetapkan beberapa strategi, antara lain dengan meningkatkan kualitas perencanaan kegiatan, peningkatan kemampuan pengelola kegiatan, penyempurnaan implementasi anggaran berbasis kinerja, dan peningkatan pengawasan dan monitoring pelaksanaan kegiatan. Kami menyadari bahwa informasi yang disajikan dalam LAKIP belum sepenuhnya dapat memuaskan semua pihak yang terkait serta tidak luput dari berbagai kekurangan. Karena itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan LAKIP di masa yang akan datang. Blora, Juli 2014 KEPALA DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA Ir. RENI MIHARTI, M.Agr.Bus Pembina Utama Muda NIP. 19620316 198903 2 004
  • 6. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 6 BAB I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pemerintah Kabupaten Blora sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki berusaha mengambil peran dalam mewujudkan cita-cita luhur perjuangan bangsa Indonesia sesuai dengan bunyi alinea IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu “membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial”. Usaha tersebut diantaranya ditempuh dengan menyelenggarakan good governance yangmerupakan prasyarat utama bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan serta cita-cita berbangsa dan bernegara. Komitmen dan keterlibatan semua pihak yaitu pemerintah, private sector, dan masyarakat sangat dibutuhkan agar good governance dapat menjadi kenyataan dan berjalan dengan baik. Good governance yang efektif menuntut adanya koordinasi yang baik dan integritas, profesional serta etos kerja dan moral yang tinggi. Untuk itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih, dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Tap MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang
  • 7. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 7 Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, kemudian Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 perihal yang sama. Menindaklanjuti aturan tersebut pemerintah mendorong terwujudnya good governance di kalangan instansi pemerintah dengan menerbitkan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Di lingkungan instansi pemerintah, aturan tentang akuntabilitas dituangkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Inpres Nomor 7 tahun 1999 mewajibkan setiap instansi Pemerintah mulai dari Pejabat Eselon II ke atas untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijaksanaan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang dirumuskan sebelumnya. Rencana Strategis (Renstra) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah merupakan hasil perumusan dari rangkaian proses sistematis dan berkelanjutan yang terkait dengan pengambilan keputusan mengenai Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi. Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, pasal 7 ayat (1) Renstra SKPD memuat Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Program dan Kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Berpijak dari dasar ketentuan di atas, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora sebagai dokumen perencanaan jangka menengah daerah yang bersifat strategis disusun menurut fungsi dan kewenangan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora yang telah diatur Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 13 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora; sebagai perubahan atas Peraturan Daeran Nomor 3 tahun 2008 tentang Pembentukan, susunan, Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten; dimana Dinas Kehutanan memiliki tugas pokok membantu sebagian tugas Bupati dalam Penyelenggaraan sebagaian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang kehutanan berdasarkan asas otonomi daerah. Dinas Kehutanan Kabupaten Blora melalui tim penyusun LAKIP berusaha menyusun laporan akuntabilitas tersebut untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi SKPD. LAKIP Dinas Kehutanan Kabupaten Blora berisi gambaran perwujudan akuntabilitas kinerja organisasi atau informasi kinerja (performance information), yakni hasil pengolahan data capaian kinerja dengan cara membandingkan antara realisasi capaian kinerja dengan rencana kinerja yang ada Tahun 2013 yang disusun dan disampaikan secara sistematik sehingga diperoleh pengetahuan mengenai keberhasilan/ kegagalan pencapaian pelaksanaan visi misi organisasi yang terkait dengan pembangunan kehutanan yang tertuang dalam Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 dan Rencana Kerja Dinas Kehutanan tahun 2013. Dinas Kehutanan Kabupaten Blora memiliki kewajiban untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah (LAKIP) yang dilengkapi dengan penetapan kinerja sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang panduan penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
  • 8. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 8 Pemerintah. Pada peraturan tersebut disebutkan dalam Pasal 5 ayat (2) dinyatakan bahwa “Satuan Kerja Pemerintah Daerah dan Unit Kerja mandiri Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota menyusun LAKIP setelah menerima dokumen pelaksanaan anggaran dan ditandatangani oleh Gubernur/ Bupati/ Walikota dan Pimpinan SKPD/ Unit Kerja ”. Diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja tersebut dapat digunakan sebagai barometer Dinas Kehutanan dalam memprediksi, memproyeksi program/kegiatan di tahun-tahun berikutnya, secara efektif, efisien dan responsif dan dapat dimanfaatkan bagi perbaikan kinerja secara berkesinambungan. Merupakan tidak lanjut dari capaian kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Blora, menjadi bagian menjadi tolok ukur kinerja pada penyusunan LAKIP tahun 2014, maka Dinas Kehutanan Kabupaten Blora sekaligus juga menyusun Penetapan Kinerja baik untuk Indikator Sasaran maupun Indikator Kegiatan Tahun 2014 dan untuk keperluan Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2015. Penetapan Kinerja merupakan proses penyusunan Rencana Kinerja (renja) sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penetapan kinerja merupakan proses penetapan target-target kinerja berikut kegiatan-kegiatan tahunan beserta indikator kinerjanya serta penetapan indikator kinerja sasaran sesuai dengan program, kebijaksanaan, dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra. B. MAKSUD, TUJUAN, DAN MANFAAT Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres dan Permenpan dan RB ini memberikan tuntunan kepada semua instansi pemerintah untuk menyiapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai bagian integral dari siklus akuntabilitas kinerja yang utuh yang dikerangkakan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dengan dasar pemikiran tersebut, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang kami susun memiliki dua fungsi utama. Pertama, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders (Pemerintah, DPRD, dan masyarakat). Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Blora sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa datang. Dua fungsi utama LAKIP tersebut merupakan cerminan dari maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP oleh setiap instansi pemerintah. Dengan demikian, maksud dan tujuan penyusunan dan penyampaian LAKIP Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 mencakup hal-hal berikut ini : 1. Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi, menjadikan LAKIP Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 sebagai sarana pertanggungjawaban
  • 9. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 9 Dinas Kehutanan Kabupaten Blora atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama Tahun 2013. Esensi capaian kinerja yang dilaporkan merujuk pada sampai sejauh mana sasaran strategis telah dicapai selama Tahun 2013. 2. Aspek Manajemen Kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LAKIP Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja manajemen oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Blora bagi upaya-upaya perbaikan kinerja di masa datang. Untuk setiap celah kinerja yang ditemukan, manajemen Dinas Kehutanan Kabupaten Blora akan merumuskan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. Sedangkan manfaat yang diharapkan dengan penyusunan LAKIP Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 ini antara lain : 1. Membangun result oriented governance (pemerintahan yang berorientasi pada hasil). 2. Mendorong peningkatan akuntabilitas, peningkatan kinerja dan sustainability (konsistensi perbaikan) 3. Memberikan dasar bagi penganggaran berbasis kinerja 4. Membangun pemerintahan berorientasi kepentingan masyarakat 5. Mendorong pemerintahan yang fokus pada bidang-bidang strategis 6. Mendorong para penyelenggara pemerintahan lebih amanah dalam melaksanakan tugasnya 7. Mendorong pertanggungjawaban yang transparan 8. Merupakan instrumen pencegahan KKN (anti corruption preventive approach). C. DASAR HUKUM Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 berdasarkan landasan hukum, sebagai berikut: 1. Landasan Idiil : Pancasila 2. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 3. Landasan Operasional : a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; b. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Peerbendaharaan Negara; c. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; d. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara; e. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; f. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008; g. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
  • 10. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 10 h. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah; i. Undang-undang Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; j. Peraturan Pememerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah; k. Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah kepada Daerah; l. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; m. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standart Pelayanan Minimum; n. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; o. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/ Kota; p. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/ Daerah; q. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrai dan Tugas Pembantuan; r. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; s. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan, dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan; t. Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; u. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Blora. v. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora Tahun 2010-2015. w. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 13) x. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 2 Tahun 2010 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. y. Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2013 tentang Penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014; z. Surat Edaran Bupati Blora Nomor 050.09/58 tentang Penyusunan LAKIP SKPD Tahun 2013 dan Penyusunan Penetapan Kinerja SKPD tahun 2014. D. GAMBARAN UMUM SKPD
  • 11. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 11 Pemerintah Kabupaten Blora dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah – Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah. Pada saat ini Pola Organisasi Pemerintah Kabupaten Blora berdasarkan Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, PP No. 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Sedangkan struktur organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011. 1. Dasar Pembentukan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Struktur organisasi adalah suatu gambaran tentang hubungan kerja dalam rangka mencapai tujuan bersama yaitu dengan cara menetapkan hubungan antar pegawai yang melaksanakan tugasnya, sehingga memegang peranan penting dalam pembagian fungsi-fungsi dan wewenamg serta tanggung jawab dalam hubungan kerjasama antar satu dengan lainnya. Struktur Organisasi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 13 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blora (Lembaran Daerah Kabupaten Blora Nomor 13). Selanjutnya berdasarkan Peraturan Bupati Kabupaten Blora Nomor 47 tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Dinas Kehutanan Kabupaten Blora. Implikasi dari pemberlakuan Peraturan Daerah tersebut, maka Dinas Kehutanan berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah di bidang Kehutanan yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas , serta berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui sekretaris Daerah dengan tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian tugas penyelenggaraan sebagian urusan Pemerintah Daerah dalam bidang Kehutanan berdasarkan asas otonomi daerah. Dinas Kehutanan Kabupaten Blora dipimpin oleh pejabat setingkat eselon II dengan susunan unit kerja eselon III terdiri dari : Sekretaris Dinas, Bidang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kehutanan (PPUK), Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pengelolaan Hutan (PPPH), dan Bidang Rehabilitasi Lahan dan Perlindungan DAS (RLPDAS). Secara lengkap susunan organisasi Dinas Kehutanan adalah sebagai berikut : 1. Kepala Dinas; 2. Sekretariat, membawahi : a. Subbagian Program; b. Subbagian Keuangan; dan c. Subbagian Umum. 3. Bidang Rehabilitasi Lahan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (RLPDAS) membawahi : a. Seksi Rehabilitasi Lahan; b. Seksi Pembibitan Dan Perbenihan Tanaman Hutan; dan
  • 12. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 12 c. Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Sistem Informasi Kehutanan 4. Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pengelolaan Hutan (P3H) membawahi : a. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Hutan Rakyat; b. Seksi Produksi dan Provisi Sumber Daya Hutan; dan c. Seksi Pengendalian Peredaran Hasil Hutan. 5. Bidang Perlindungan Dan Pengembangan Usaha Kehutanan, membawahi: a. Seksi Pengamanan Hutan, Mutasi Kawasan dan Konservasi SDA; b. Seksi Pembinaan Dan Perijinan Industri Hasil Hutan; dan c. Seksi Bina Lembaga Dan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan. 6. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Kehutanan setingkat eselon IVa, dan Tata Usaha (TU) UPTD setingkat eselon IVb terdiri dari 4 (empat) UPTD yaitu meliputi UPTD Wilayah I Blora, UPTD Wilayah II Cepu, UPTD Wilayah III Ngawen, UPTD Wilayah IV Randublatung. 7. Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Penyuluh Kehutanan. Secara lengkap Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kehutanan Kabupaten Blora berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 13 Tahun Tahun 2011 ditunjukkan dalam skema struktur organisasi pada gambar di bawah ini :
  • 13. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 13 LAMPIRAN IV : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 13 TAHUN 2011 SEKRETARIAT SUBBAGIAN PROGRAM SUBBAGIAN KEUANGAN SUBBAGIAN UMUM SEKSI PENGELOLAAN DAS DAN SISTEM INFORMASI KEHUTANAN SEKSI REHABILITASI LAHAN SEKSI PEMBIBITAN DAN PERBENIHAN TANAMAN HUTAN SEKSI PENGEMBANGAN DAN PENGENDALIAN HUTAN RAKYAT SEKSI PRODUKSI DAN PSDH SEKSI PENGENDALIAN PEREDARAN HASIL HUTAN . SEKSI PENGAMANAN HUTAN DAN MUTASI KAWASAN DAN KSDA SEKSI PEMBINAAN DAN PERIJINAN INDUSTRI HASIL HUTAN SEKSI BINA LEMBAGA & PENGEMBANGAN ANEKA USAHA KEHUTANAN BUPATI BLORA, Cap.ttd. DJOKO NUGROHO UPTD BAGAN ORGANISASI DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA BIDANG REHABILITASI LAHAN DAN PENGELOLAAN DAS BIDANG PERLINDUNGAN DAN PENGEMBANGAN USAHA KEHUTANAN BIDANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PENGELOLAAN HUTAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KEPALA DINAS SEKSI PRODUKSI DAN PSDH KEPALA DINAS
  • 14. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 34 2. Bidang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Tugas Pokok Dinas Kehutanan Kabupaten Blora adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasar asas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang kehutanan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Dinas Kehutanan Kabupaten Blora mempunyai fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang kehutanan; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kehutanan; 3. Penyelenggaraan, pembinaan dan pengawasan bidang kehutanan; 4. Pelaksanaan rehabilitasi lahan; 5. Pengelolaan daerah aliran sungai; 6. Pengendalian dan pengawasan pengelolaan hutan; 7. Perlindungan hutan; dan 8. Pengembangan usaha kehutanan. Dalam menyelenggarakan kewenangannya, Dinas Kehutanan Kabupaten Blora didukung oleh pejabat-pejabat dan staf yang tersebar pada jajaran/ komponen Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala sub Bagian, Kepala Seksi pada Dinas Kehutanan serta jajaran komponen pada lingkup Dinas Kehutanan Kabupaten Blora yang masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Kepala Dinas mempunyai tugas: a. merumuskan kebijakan Bupati di bidang kehutanan berdasarkan wewenang yang diberikan dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai bahan arahan operasional Dinas Kehutanan; b. merumuskan program kegiatan pada Dinas Kehutanan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; c. mengkoordinasikan kegiatan di bidang kehutanan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya guna kelancaran pelaksanaan tugas; e. mengendalikan seluruh kegiatan bidang kehutanan sesuai kebijakan yang ditetapkan Bupati; f. memberikan rekomendasi perizinan di bidang kehutanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan berdasarkan wewenang yang dilimpahkan; g. menyelenggarakan dan mengkoordinasi pelaksanaan pengembangan usaha hasil hutan meliputi produksi, pegembangan teknologi dan aneka usaha kehutanan, serta bina lembaga dan sumber daya manusia; h. menyelengarakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan perlindungan hutan dan lahan meliputi perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan, rehabilitasi hutan dan lahan, serta pengawasan dan peredaran hasil hutan;
  • 15. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 35 i. melaksanakan dan mengkoordinasi pelayanan dan informasi kehutanan serta promosi dan pemasaran hasil hutan; j. menyelenggarakan pembinaan teknis dan administrasi kepada unit-unit kerja di bawahnya agar terjadi sinkronisasi pelaksanaan visi dan misi organisasi sampai ke unit kerja terendah; k. menyelenggarakan pelayanan umum sesuai prosedur yang telah ditetapkan agar pelaksanaan pelayanannya mudah, cepat, dan tepat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; l. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang kehutanan; m. melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; n. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; o. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang kehutanan guna kelancaran pelaksanaan tugas; p. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 2. Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis dan melaksanakan tugas kesekretariatan serta pengkoordinasian penyusunan rencana kegiatan, penata-usahaan keuangan, urusan umum dan kepegawaian satuan kerja perangkat daerah secara terpadu. Dalam melaksanakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai fungsi: a. menyusun program kegiatan pada Sekretariat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Dinas sesuai bidang tugas di Sekretariat; f. menyiapkan rumusan program kegiatan berdasarkan hasil rangkuman rencana kegiatan Bidang-bidang dalam rangka penyusunan anggaran pendapatan dan belanja pada Dinas Kehutanan ; g. menyelenggarakan pelayanan pengelolaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, kearsipan, perpustakaan, dan perlengkapan rumah tangga Dinas Kehutanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan guna kelancaran tugas;
  • 16. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 36 h. melaksanakan koordinasi dalam rangka penyusunan bahan laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati, laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; i. melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan administrasi perkantoran sesuai pedoman dan ketentuan peraturan perundang-undangan agar kegiatan kesekretariatan dilaksanakan secara efektif dan efisien; j. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; k. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; l. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan m. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 3. Subbagian Program mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pengkoordinasian penyusunan program dan laporan kegiatan satuan kerja perangkat daerah. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Subbagian Program mempunyai fungsi : menyusun rencana kegiatan pada Subbagian Program berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan KepalaSubbagian dan Kepala Seksi di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; menyiapkan konsep naskah dinas bidang program sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang ditetapkan atasan; menyiapkan bahan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran / dokumen pelaksanaan anggaran atau dokumen pelaksanaan perubahan anggaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menghimpun dan mengoreksi bahan usulan program kegiatan dari masing-masing Bidang, Seksi, dan Subbagian sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan guna menghindari kesalahan; menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban Bupati, laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
  • 17. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 37 menghimpun dan mengoreksi seluruh laporan kegiatan yang masuk dari masing-masing Bidang, Seksi, dan Subbagian sebagai bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 4. Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pengkoordinasian penatausahaan keuangansatuan kerja perangkat daerahserta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok, Subbagian Keuangan mempunyai fungsi : menyusun program kegiatan padaSubbagian Keuangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; melaksanakan pengelolaan, pengoordinasian, menyiapkan bahan proses pencairan dana dan pelayanan administrasi keuangan; meneliti kelengkapan surat permintaan pembayaran langsung, pengadaan barang dan jasa yang disampaikan oleh bendahara pengeluaran dan diketahui/disetujui oleh pejabat pelaksana teknis kegiatan; meneliti kelengkapan surat permintaan pembayaran uang persediaan, surat permintaan pembayaran ganti uang, surat permintaan pembayaran tambahan uang, surat permintaan pembayaran langsung gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil serta penghasilan lainnya yang ditetapkan sesuai ketentuan perundang-undangan yang diajukan oleh bendahara pengeluaran; melaksanakan verifikasi surat permintaan pembayaran dan menyiapkan surat perintah membayar; melaksanakan akuntansi satuan kerja perangkat daerah yang meliputi jurnal umum, buku besar dan buku besar pembantu;
  • 18. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 38 menyiapkan laporan keuangan satuan kerja perangkat daerah yang meliputi laporan realisasi anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan; melaksanakan koordinasi terhadap kegiatan lain yang berkaitan dengan keuangan yang dilaksanakan oleh masing-masing Bidang dan Seksi di lingkungan Dinas Kehutanan ; melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran untuk bahan laporan kepada atasan; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 5. Subbagian Umum mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pengkoordinasian pelaksanaan urusan umumdan kepegawaian satuan kerja perangkat daerahserta melaksanakantugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Subbagian Umum mempunyai fungsi : menyusun program kegiatan pada Subbagian Umum berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; menyiapkan konsep naskah dinas bidang administrasi umum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; menyiapkan bahan dalam rangka pelayanan urusan administrasi umum, organisasi dan tatalaksana, pengurusan rumah tangga, perlengkapan/perbekalan, dokumentasi, perpustakaan dan kearsipan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian; merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga Dinas Kehutanan sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar pengadaan barang; melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan barang;
  • 19. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 39 membuat laporan rutin data kepegawaian, daftar urut kepangkatan dan daftar nominatif pegawai peremajaan pegawai, dan laporan kepegawaian lainnya demi terciptanya tertib administrasi kepegawaian; memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala, pendidikan dan pelatihan pegawai, dan urusan kepegawaian lainnya; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 6. Bidang Rehabilitasi Lahan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (RLPDAS) mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis serta melaksanakan rehabilitasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Rehabilitasi Lahan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai fungsi : a. perumusan dan penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang rehabilitasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai; b. pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang rehabilitasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai; c. pelaksanaan, pembinaan dan pengawasandibidang rehabilitasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai; d. pelaksanaan rehabilitasi lahan; e. pelaksanaan pembibitan dan perbenihan tanaman hutan; f. pengelolaan daerah aliran sungai; dan g. pengelolaan dan pengembangan sistem informasi kehutanan. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Rehabilitasi Lahan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai mempunyai tugas : a. menyusun program kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Lahan Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sekretaris di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
  • 20. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 40 e. melaksanakan pembinaan dan pengawasan kegiatan rehabilitasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai ; f. melaksanakan penyusunan rencana pelaksanaan reklamasi pada areal bencana alam dan bekas tambang ; g. memberikan pertimbangan teknis pengelolaan daerah aliran sungai atau sub daerah aliran sungai; h. melaksanakan pemeliharaan hasil rehabilitasi hutan dan lahan; i. menyelenggarakan sertifikasi sumber benih dan mutu benih atau tanaman hutan; j. merumuskan rencana pembuatan dan pendistribusian bibit tanaman kehutanan; k. menyelenggarakan system informasi geografis kehutanan humerik danspasial; l. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang rehabilitasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai; m. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; n. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; o. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang rehabilitasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan p. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 7. Seksi Rehabilitasi Lahan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis,bahan pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan di bidang rehabilitasi lahan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokoknya,Seksi Rehabilitasi Lahan mempunyai tugas : menyusun program kegiatan pada Seksi Rehabilitasi Lahan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuaiketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTD di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; melaksanakan inventarisasi, identifikasi dan penetapan lahan kritis ; menyusun rencana pengelolaan, rencana tahunan dan rancangan rehabilitasi hutan; melaksanakan rehabilitasi hutan/ lahan dan pemeliharaan hasil rehabilitasi hutan dan lahan diluar kawasan hutan;
  • 21. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 41 menyiapkan pertimbangan teknis rencana reklamasi, pemantauan dan pelaksanaan reklamasi hutan; menyusun rencana dan pelaksanaan reklamasi hutan pada areal bencana alam dan bekas tambang; melaksanakan peningkatan kualitas lingkungan; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang rehabilitasi lahan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 8. Seksi Pembibitan Dan Perbenihan Tanaman Hutan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan di bidang pembibitan dan perbenihan tanaman hutan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi Pembibitan dan Perbenihan Tanaman Hutan mempunyai fungsi : menyusun program kegiatan pada Seksi Pembibitan dan Perbenihan Tanaman Hutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTD di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; melaksanakan inventarisasi dan identifikasi serta pengusulan calon areal sumber daya genetik; melaksanakan pembinaan penggunaan benih/ bibit tanaman hutan; melaksanakan sertifikasi sumber benih dan mutu benih/ bibit tanaman hutan; menyusun rencana pembuatan dan pendistribusian bibit tanaman kehutanan; melaksanakan pembuatan bibit tanaman kehutanan; melaksanakan pendistribusian bibit tanaman kehutanan; menyusun laporan perkembangan pembuatan dan penditribusian bibit tanaman kehutanan; mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pembibitan dan perbenihan tanaman hutan;
  • 22. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 42 melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang pembibitan dan perbenihan tanaman hutan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 9. Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Sistem Informasi Kehutanan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan di bidang pengelolaan daerah aliran sungai dan sistem informasi kehutanan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungaisesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Sistem Informasi Kehutanan mempunyai tugas : menyusun program kegiatan Seksi Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Sistem Informasi Kehutanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTD di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan pengelolaan daerah aliran sungai; menyiapkan bahan pertimbangan teknis penyusunan rencana pengelolaan daerah aliran sungai dan sub daerah aliran sungai; menyiapkan bahan penyusunan pertimbangan teknis rencana rehabilitasi hutan dan lahan; melaksanakan inventarisasi dan identifikasi wilayah daerah aliran sungai dan sub daerah aliran sungai; menyusun prioritas penanganan daerah aliran sungai dan sub daerah aliran sungai; menyusun sistem informasi geografis kehutanan; mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pengelolaan daerah aliran sungai dan sistem informasi kehutanan; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan
  • 23. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 43 pengambilan kebijakan di bidang pengelolaan daerah aliran sungai dan sistem informasi kehutanan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 10. Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pengelolaan Hutan (PPPH) mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun bahan kebijakan teknis serta melaksanakan bimbingan, pengembangan dan pengawasan di bidang pengendalian dan pengawasan pengelolaan hutan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bidang Pengendalian Dan Pengawasan Pengelolaan Hutan mempunyai fungsi : a. perumusan dan penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang pengendalian dan pengawasan pengelolaan hutan; b. pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pengendalian dan pengawasan pengelolaan hutan; c. pembinaan dan pengawasan pengendalian dan pengawasan pengelolaan hutan; dan d. pengendalian peredaran hasil hutan. e. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pengelolaan Hutan mempunyai tugas : f. menyusun program kegiatan pada Bidang Pengendalian Dan Pengawasan Pengelolaan Hutan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; g. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; h. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; i. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sekretaris di lingkungan Dinas Kehutanan serta instansi terkait untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; j. merencanakan operasional survey dan observasi lapangan serta pengumpulan data untuk dianalisis dan dibahas sehingga menjadi informasi sebagai bahan pengambilan keputusan dan kebijakan pimpinan/atasan; k. merumuskan kebijakan dan pembinaan dalam hal pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi dan pengendalian lahan kehutanan agar sesuai dengan peruntukan; l. melaksanakan perumusan kebijakan tentang penentuan lokasi hutan kota/hutan desa dan kawasan hijau kota; m. melaksanakan perencanaan, pengelolaan, pemeliharaan/rehabilitasi, pemanfaatan, perlindungan dan pengamanan hutan kota/hutan desa dan kawasan hijau kota dalam rangka mendukung program penghijau Pemerintah Daerah; n. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pembangunan hutan kota/hutan desa dan kawasan hijau kota;
  • 24. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 44 o. melaksanakan penyusunan kebijakan teknis bidang rehabilitasi dan konservasi; p. melaksanakan kegiatan pengawasan, pembinaan, evaluasi dan monitoring rehabilitasi dan konservasi; q. melaksanakan kegiatan administrasi, pengarsipan data dan pelaporan; r. melaksanakan bimbingan dan pembinaan rehabilitasi lahan dan peremajaan hutan dalam rangka mempertahankan hasil dan keseimbangan lingkungan hidup; s. melaksanakan pembinaan reklamasi bekas penambangan agar daya dukung lahan tetap terjaga fungsinya; t. pertimbangan teknis ijin kegiatan lembaga konservasi di daerah; u. menyusun dan menyajikan data yang berkaitan dengan potensi lahan guna penentuan sasaran kegiatan serta data kawasan lindung dan potensi yang ada di dalamnya; v. melaksanakan tugas pemantauan kelompok tani hutan yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah (RLKT) guna mendukung keberhasilan penghijauan; w. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang perlindungan hutan; x. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; y. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; z. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang perlindungan hutan guna kelancaran pelaksanaan tugas; aa. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 11. Seksi Pengembangan dan Pengendalian Hutan Rakyat mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan hutan rakyat serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Dan Pengawasan Pengelolaan Hutan sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi Pengembangan dan Pengendalian Hutan Rakyat mempunyai tugas: menyusun program kegiatan pada Seksi Pengembangan Dan Pengendalian Hutan Rakyat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTD di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
  • 25. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 45 menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan pengembangan dan pengendalian hutan rakyat; menyusun rencana pembinaan pengelolaan hutan rakyat ; menyusun petunjuk teknis pemeliharaan hutan rakyat ; melaksanakan fasilitasi teknis pemberian ijin penebangan kayu rakyat ; melaksanakan inventarisasi dan identifikasi serta pengusulan sertifikasi hutan rakyat ; melaksanakan inventarisasi potensi hutan rakyat ; melaksanakan pembinaan, pemantauan dan evaluasi hutan rakyat ; menyusun laporan perkembangan dan potensi hutan rakyat ; mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pengembangan dan pengendalian hutan rakyat; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang pengembangan dan pengendalian hutan rakyat guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 12. Seksi Produksi dan Provisi Sumber Daya Hutan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan dibidang produksi dan provisi sumber daya hutanserta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pengelolaan Hutan sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Produksi dan Provisi Sumber Daya Hutan mempunyai tugas : menyusun program kegiatan pada Seksi Produksi Dan Provisi Sumber Daya Hutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTDdi lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan penyelenggaraan produksi dan provisi sumber daya hutan; menyiapkan bahan penyusunan rencana karya tahunan, lima tahunan dan dua puluh tahunan unit usaha pemanfaatan hutan produksi ; melaksanakan fasilitasi pengesahan rencana tebangan tahunan ;
  • 26. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 46 melaksanakan fasilitasi pengesahan rencana tebangan tahunan di luar tebangan rutin ; melaksanakan pemantauan dan supervisi kegiatan eksploitasi hutan ; melaksanakan optimalisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) bidang kehutanan ; menyusun laporan perkembangan bulanan produksi dan pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) ; melaksanakan fasilitasi dan evaluasi persediaan kayu akhir tahun (stock opname); mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang produksi dan provisi sumber daya hutan; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang produksi dan provisi sumber daya hutan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 13. Seksi Pengendalian Peredaran Hasil Hutan Hasil Hutan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, pengembangan,pengawasan dan pengendalian peredaran hasil hutan,serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pengawasan Pengelolaan Hutan sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Pengendalian Peredaran Hasil Hutan mempunyai tugas : menyusun program kegiatan pada Seksi Pengendalian Peredaran Hasil Hutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTD di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan pengendalian peredaran hasil hutan; menyiapkan pertimbangan teknis pemberian ijin industri primer hasil hutan kayu; melaksanakan pengawasan dan pengendalian penatausahaan hasil hutan; melaksanakan pembinaan penatausahaan kayu pada industri primer; menyiapkan bahan penyusunan pertimbangan teknis perpanjangan dan atau pengajuan baru tenaga teknis kehutanan pada industri primer; melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan penertiban peredaran hasil hutan;
  • 27. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 47 melaksanakan pengawasan dan pengendalian pengawas tenaga teknis kehutanan; mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pengendalian peredaran hasil hutan; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang pengendalian peredaran hasil hutan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 14. Bidang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kehutanan (PPUK) mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam merumuskan dan menyusun bahankebijakan teknis, melaksanakan bimbingan, pengembangan dan pengawasandibidangperlindungan dan pengembangan usaha kehutanan. Dalam melaksanakan tugas pokok Bidang Perlindungan Dan Pengembangan Usaha Kehutanan mempunyai fungsi : a. perumusan dan penyusunan bahan kebijakan teknis dibidang perlindungan dan pengembangan usaha kehutanan; b. pelaksanaan dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang perlindungan dan pengembangan usaha kehutanan; c. pembinaan dan pengawasandibidang perlindungan dan pengembangan usaha kehutanan; d. pelaksanaan pengamanan hutan, mutasi kawasan dan konservasi sumber daya alam; e. pelaksanaan pembinaan dan perijinan industri hasil hutan; f. pengembangan sumber daya manusia mitra kehutanan; dan g. pengembangan aneka usaha kehutanan. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Bidang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kehutanan mempunyai tugas : a. menyusun program kegiatan pada Bidang Bidang Perlindungan Dan Pengembangan Usaha Kehutanan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; c. membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; d. melaksanakan koordinasi dengan Kepala Bidang dan Sekretaris di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;
  • 28. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 48 e. menyusun dan mengkoordinasikan kebijakan teknis di bidang perlindungan dan pengembangan usaha kehutanan; f. melaksanakan inventarisasi dan pengkajian penunjukan dan penetapan kawasan hutan ; g. menyiapkan pertimbangan teknis pemberian ijin primer hasil hutan non kayu ; h. menyiapkan pertimbangan teknis pemberian ijin primer hasil hutan non kayu ; i. menyelenggarakan pengawasan peredaran hasil hutan j. melaksanakan penelitian dan pengembangan aneka usaha kehutanan ; k. menyusun pertimbangan teknis usulan pengelolaan kawasan dengan tujuan khusus, perubahan status kawasan dan/ atau fungsi hutan ; l. menyusun laporan kebakaran hutan dan pencurian hasil hutan ; m. melaksanakan fasilitasi pembinaan organisasi yang bergerak di bidang kehutanan; n. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang perlindungan dan pengembangan usaha kehutanan; o. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; p. membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; q. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang perlindungan dan pengembangan usaha kehutanan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan r. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 15. Seksi Pengamanan Hutan, Mutasi Kawasan dan Konservasi Sumber Daya Alam mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan di bidang pengamanan hutan, mutasi kawasan dan konservasi sumber daya alam serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kehutanan sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Pengamanan Hutan, Mutasi Kawasan dan Konservasi Sumber Daya Alam mempunyai tugas: menyusun program kegiatan pada Seksi Pengamanan Hutan, Mutasi Kawasan dan Konservasi Sumber Daya Alam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTDdi lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan pengamanan hutan, mutasi kawasan dan konservasi sumber daya alam;
  • 29. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 49 menyiapkan bahan pemberian ijin pemanfaatan tumbuhan dan satwa liar yang tidak dilindungi dan tidak termasuk dalam lampiran apendix cites ; menyiapkan pertimbangan teknis ijin kegiatan lembaga konservasi ; melaksanakan fasilitasi, bimbingan dan pengawasan kegiatan perlindungan hutan pada hutan yang dibebani hak ; melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan penindakan pelanggaran peraturan tentang peredaran hasil hutan ; menyusun rencana operasi dan pengamanan peredaran hasil hutan ; melaksanakan pengamanan peredaran hasil hutan, kebakaran hutan dan pencurian hasil hutan ; menyusun dan menghimpun laporan pengamanan peredaran hasil hutan, kebakaran hutan dan pencurian hasil hutan ; melaksanakan fasilitasi pengusulan penunjukan kawasan hutan, pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus, perubahan penggunaan, status kawasan dan fungsi hutan ; menyiapkan bahan pemberian pertimbangan teknis penyusunan rancang bangun dan pengusulan pembentukan wilayah pengelolaan hutan ; mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pengamanan hutan, mutasi kawasan dan konservasi sumber daya alam; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang pengamanan hutan, mutasi kawasan dan konservasi sumber daya alam guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 16. Seksi Pembinaan dan Perijinan Industri Hasil Hutan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan dan pengembangan di bidang pembinaan dan perijinan industri hasil hutan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kehutanan sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala Seksi Pembinaan dan Perijinan Industri Hasil Hutan mempunyai tugas : menyusun program kegiatan pada Seksi Pembinaan Dan Perijinan Industri Hasil Hutan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas;
  • 30. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 50 melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTDdi lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan pembinaan dan perijinan industri hasil hutan; menyiapkan pertimbangan teknis pemberian ijin industri hasil hutan non kayu; melaksanakan inventarisasi industri hasil hutan non kayu; menyusun rencana pembinaan dan pengendalian industri hasil hutan non kayu : melaksanakan pembinaan dan pengendalian industri hasil hutan non kayu ; melaksanakan fasilitasi dan mendorong pertumbuhan industri hasil hutan non kayu; menyusun laporan perkembangan industri hasil hutan non kayu ; mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang pembinaan dan perijinan industri hasil hutan; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang informasi kehutanan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 17. Seksi Bina Lembaga dan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan mempunyai tugas pokok menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis, bahan pelaksanaan bimbingan, pengembangan dan pengawasan di bidang bina lembaga dan pengembangan aneka usaha kehutanan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Perlindungan dan Pengembangan Usaha Kehutanan sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas pokok, Kepala Seksi Bina Lembaga dan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan memiliki tugas : menyusun program kegiatan pada Seksi Bina Lembaga dan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPTDdi lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; menyiapkan petunjuk teknis dan naskah dinas yang berkaitan dengan bina lembaga dan pengembangan aneka usaha kehutanan;
  • 31. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 51 melaksanakan fasilitasi pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia mitra kehutanan ; melaksanakan pembinaan kelompok tani hutan dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) ; melaksanakan pengembangan aneka usaha kehutanan ; melaksanakan penyebarluasan perkembangan aneka usaha di bidang kehutanan ; menghimpun laporan dan perkembangan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) ; mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional di bidang bina lembaga dan pengembangan aneka usaha kehutanan; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada pejabat yang berwenang; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan pengambilan kebijakan di bidang promosi dan pemasaran guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 18. UPTD Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang dibidang kehutanan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai bidang tugasnya pada wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan tugas pokok Kepala UPTD Kehutanan mempunyai tugas: menyiapkan bahan penyusunan program kegiatan pada UPTD berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan guna peningkatan kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan koordinasi dengan semua Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di lingkungan Dinas Kehutanan untuk mendapatkan masukan, informasi guna mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal; mengelola tata usaha, perumusan/perencanaan kehutanan di wilayah kerja; menyusun dan penetapan rencana kehutanan di wilayah kerja; melaksanakan pengelolaan peralatan dan perbekalan untuk kelancaran pelaksanaan tugas di lapangan; melaksanakan pengelolaan dan perawatan inventaris kekayaan milik Daerah/Negara; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan;
  • 32. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 52 membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; dan melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. Subbagian Tata Usaha pada UPTD Kehutanan mempunyai tugas: mengumpulkan bahan penyusunan program kegiatan pada Subbagian Tata Usaha berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan pelaksanaan tugas; memberikan pelayanan urusan administrasi umum, organisasi dan tatalaksana, pengurusan rumah tangga, perlengkapan, dokumentasi, kearsipan keuangan, serta pengelolaan administrasi UPTD; melaksanakan monitoring, evaluasi, dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia; membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan; menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas; melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan. 19. Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Penyuluh Kehutanan pada Dinas Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan dalam menunjang tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan sesuai dengan Jabatan Fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Sumber Daya Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 Tabel 1 Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Berdasarkan Status Kepegawaian Tahun 2008-2013 No Uraian Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 1 Struktural 24 22 21 20 23 - Eselon 2b 0 0 1 1 1 - Eselon 3A 1 1 1 1 1
  • 33. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 53 Struktural 29.49% Fungsional PNS 34.62% Staf PNS 23.08% Staf Non PNS 12.82% Struktural Fungsional PNS Staf PNS Staf Non PNS Strata II 12.66% Strata I 54.43% Diploma III 2.53% SLTA 29.11% SLTP 1.27% Strata II Strata I Diploma III SLTA SLTP - Eselon 3B 3 3 3 3 3 - Eselon IV a 16 15 13 12 15 -Eselon Ivb 4 3 3 3 4 2 Fungsional PNS 32 30 30 30 30 3 Staf PNS 19 20 19 18 18 4 Staf Non PNS 3 3 9 10 10 J UMLAH 78 75 79 78 81 Sumber : Statistik Kehutanan Kabupaten Blora, 2013 Gambar 2 Pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 Berdasarkan Status Kepegawaian Tabel 2 Jumlah Pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2009- 2013 No Pendidikan Tahun 2009 2010 2011 2012 2013 1 S3 - - - - - 2 S2 4 3 6 6 10 3 S1 36 42 42 41 42 4 D3 3 2 3 3 2 5 SMA 34 27 27 27 26 6 SMP 1 1 1 1 1 7 SD - - - - - JUMLAH 78 75 79 78 81 Sumber : Statistik Kehutanan Kabupaten Blora, 2013 Gambar 3 Pegawai Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013
  • 34. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 54 Tabel 4 Perkembangan Jumlah Tenaga Penyuluh Kehutanan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2008-2013 No Pangkat/Gol Jabatan Fungsional 2009 2010 2011 2012 2013 1 Pembina (IV/a) Penyuluh Kehutanan Madya - - - - - 2 Penata Tk.I (III/d) Penyuluh Kehutanan Pelaksana Penyelia - 1 2 2 2 3 Penata (III/c) Penyuluh Kehutanan Pelaksana Penyelia 4 3 7 7 7 4 Penata Muda Tk.I (III/b) Penyuluh Kehutanan Pelaksana Lanjutan 13 16 11 11 11 5 Penata Muda (III/a) Penyuluh Kehutanan Pelaksana Lanjutan 10 7 10 10 10 6 Pengatur Tk.I (II/d) Penyuluh Kehutanan Pelaksana 5 3 - - - JUMLAH 32 30 30 30 30 Sumber : Statistik Kehutanan Kabupaten Blora, 2013 E. ISU-ISU STRATEGIS DALAM DOKUMEN RENCANA STATEGIS (RENSTRA) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2008-2013 1. Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora. Dinas Kehutanan dalam melaksanakan urusan pemerintah daerah berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas pembantuan di bidang kehutanan, dalam melaksanakan tugas pokoknya selalu dihadapkan pada kendala dan permasalahan secara umum. Terhadap kondisi yang ada pada saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapkan dalam mewujudkan pembangunan kehutanan di Kabupaten Blora adalah “ Bagaimana Mewujudkan Pengelolaan Hutan Lestari dan Masyarakat Sejahtera “. Beberapa permasalahan / kendala yang dijumpai diantaranya adalah : a. Hutan rakyat belum dapat dimanfaatkan dalam waktu pendek ; b. Lahan kritis masih relatif cukup luas ; c. Terjadinya erosi dan longsor di tebing sungai ; d. Pengetahuan masyarakat tentang fungsi hutan masih rendah ; e. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengekolaan hutan ; f. Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan masyarakat kehutanan ; g. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang pemantapan pemanfaatan potensi
  • 35. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 55 Rencana Stratejik Pendahuluan Rencana Strategis Akuntabilitas Kinerja Bab 2 Bab 3 Referensi Bab 1/2 sumber daya hutan ; h. Kurangnya pengawasan peredaran hasil hutan. i. Kurangnya sarana pelatihan kehutanan ; j. Kurangnya pengetahuan dan informasi tentang tata usaha kayu ; k. Kurangnya system infoermasi geografi kehutanan . 2. Penentuan Isu-Isu strategis Isu Strategis berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora meliputi : a. Kawasan lindung baik di hutan maupun di luar kawasan hutan belum berfungsi secara optimal baik sebagai penyangga kehidupan dan bagi perekonomian masyarakat di sekitarnya. b. Masih terjadi gangguan terhadap kawasan hutan Negara, meski pun kecenderungan dari tahun ke tahun menurun ; c. Ketidakseimbangan antara suply dan demand kayu ; d. Kemiskinan dan kerentanan sosial penduduk di sekitar hutan masih relatif tinggi F. SISTEMATIKA PENYUSUNAN LAKIP Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Blora selama tahun 2013. Capaian kinerja (performance results) 2013 tersebut diperbandingkan dengan Rencana Kinerja (performance plan) 2013 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Blora dapat diilustrasikan dalam Gambar 4 berikut ini. Gambar 4 Bagan Sistimatika Penyajian LAKIP
  • 36. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 56
  • 37. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 57 Untuk menggambarkan akuntabilitas kinerja Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2013 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini dijelaskan hal-hal umum tentang instansi serta uraian singkat menandai apa yang dibebankan kepada instansi (gambaran umum tupoksi), dengan sistematika meliputi : A. Latar Belakang B. Maksud,Tujuan, dan Manfaat C. Dasar Hukum D. Gambaran Umum SKPD E. Isu-Isu Strategis Dalam Dokumen Rencana Stategis (Renstra) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2008-2013 F. Sistematika Penyusunan LAKIP. BAB II. RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Pada bab ini disajikan gambaran singkat mengenai Rencana Strategis dan Rencana Kinerja. Pada awal bab ini disajikan gambaran secara singkat sasaran yang ingin dicapai Dinas Kehutanan pada tahun 2013, serta bagaimana kaitannya dengan capaian visi dan misi instansi. Sistematika Bab ini meliputi : A. Perencanaan, yang terdiri dari Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) yang tertuang dalam kebijaksanaan, strategi, sasaran, program maupun kegiatan yang ada pada Dinas Kehutanan. B. Pengukuran Kinerja meliputi Indikator Kinerja Kunci (IKK), Indikator Kinerja Utama (IKU), dan Indikator Kinerja SKPD (Dinas Kehutanan) C. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kehutanan Tahun 2013 D. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Dinas Kehutanan Tahun Anggaran 2013. BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Pada bab ini disajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja termasuk di dalamnya menguraikan secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/ kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil. Selain itu dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan cara menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi atau tugas-tugas lainnya, termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja secara efisiensi. Sistematika bab ini meliputi :
  • 38. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 58 A. Pengukuran Kinerja B. Evaluasi Kinerja C. Analisis Akuntabilitas Kinerja, dan D. Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP Bab ini mengemukan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan, serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang. BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA A. PERENCANAAN Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu tahun sampai dengan lima tahun secara sistimatis dan berkesinambungan dengan memperhatikan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu Rencana Strategis Instansi Pemerintah, yang setidaknya mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program serta menyediakan ukuran keberhasilan/kegagalan dalam pelaksanaannya. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah yang memerlukan integrasi antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lain agar mampu memenuhi keinginan stakeholders dan menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis baik nasional maupun global. Analisis terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal merupakan langkah yang sangat penting dalam memperhitungkan kekuatan (strenghts), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan tantangan/ kendala (threats) yang ada. Analisis terhadap unsur-unsur tersebut sangat penting dan merupakan dasar bagi perwujudan visi dan misi serta strategi instansi pemerintah. Dengan melakukan analisis internal dan eksternal, para perencana strategis mendefinisikan misi organisasi untuk menggambarkan posisi organisasi saat ini. Kemudian, visi dirumuskan untuk menjabarkan kemana organisasi akan dibawa. Penjabaran dari visi dituangkan dalam tujuan dan sasaran strategis organisasi, yang merupakan kondisi spesifik yang ingin dicapai oleh organisasi di dalam memenuhi visi misinya. Sedangkan strategi
  • 39. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 59 pencapaian tujuan/sasaran diwujudkan dengan menetapkan program dan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh organisasi. Rencana strategis merupakan alat kontrol pelaksanaan program dan kegiatan telah selaras dengan upaya pencapaian visi, misi dan tujuan/ sasaran strategis. Sesuai dengan Inpres No. 7/1999, Rencana Strategis merupakan proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Proses ini menghasilkan suatu Rencana Strategis Instansi Pemerintah yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya.
  • 40. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 60 Beberapa hal yang harus terdapat dalam Rencana Strategis sebuah organisasi adalah sebagai berikut : 1. Memuat secara jelas arah masa depan yang hendak dituju (where do we want to be). Ini berarti Renstra harus mencakup visi, misi, tujuan, dan sasaran yang hendak dicapai. 2. Mempertimbangkan kondisi saat ini (where are we now)? Ini berarti Renstra disusun dimulai dari memberi penilaian atas kondisi atau keadaan saat ini, kemudian dirumuskan atau dianalis dengan pendekatan SWOT yaitu identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi, dengan cara memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun pada saat bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). 3. Memuat cara-cara untuk mencapai tujuan dan sasaran (how to get there)? Artinya di dalam Renstra harus ditentukan strategi, kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan yang dimaksud. 4. Memuat ukuran keberhasilan (how do we measure our progress)? Yaitu menentukan indikator kinerja yang digunakan sebagai ukuran keberhasilan/ kegagalan sebuah organisasi. Beberapa manfaat penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bagi SKPD meliputi: 1. Pedoman untuk merencanakan perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks dan meningkatkan adaptabilitas (kemampuan menyesuaikan diri ) terhadap perubahan lingkungan, baik internal maupun eksternal. 2. Proses untuk pengelolaan keberhasilan. 3. Memberi orientasi pada masa depan. 4. Memberi orientasi pada pelayanan prima. 5. Meningkatkan komunikasi antar bagian dari sebuah organisasi, karena masing-masing dituntut peran yang sinergis. 6. Menjamin efektivitas penggunaan sumber-sumber organisasi. 7. Meningkatkan produktivitas organisasi karena berorientasi untuk mampu mencapai target sasaran. 1. Rencana Strategis Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 dituangkan kedalam dokumen Rencana strategis (Renstra) Tahun 2011-2015 yang berisi penjabaran visi, misi, dan program pembangunan yang direncanakan dalam kurun waktu lima Tahun 2011-2015.
  • 41. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 61 V I S I M I S I Renstra tersebut berisi strategi pokok dalam penjabaran agenda pembangunan jangka menengah, serta acuan kerja bagi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora. Renstra Tahun 2011-2015 merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Blora tahun 2011-2015 serta dilaksanakan dalam kerangka mewujudkan visi dan misi pembangunan dalam penyelenggaraan pembangunan lima tahun kedepan. a. Visi, Misi, Tujuandan Sasaran Pembangunan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 1) Visi Visi Pemerintah Kabupaten Blora disusun dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan dan peluang yang ada di Kabupaten Blora serta mempertimbangkan budaya yang hidup dalam masyarakat. Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke mana dan bagaimana instansi pemerintah harus dibawa dan berkarya secara produktif, inovatif konsisten serta antisipatif terhadap perubahan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh instansi pemerintah. Visi Pemerintahan Kabupaten Blora adalah: 2) Misi Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta memperhatikan tantangan ke depan dengan memperhitungkan peluang yang dimiliki dan dalam rangka pencapaian Visi Kabupaten Blora untuk mencapai masyarakat Kabupaten Blora sejahtera, maka telah dirumuskan Misi Kabupaten Blora Tahun 2011-2015. Misi adalah suatu langkah yang harus dilaksanakan oleh organisasi (Instansi Pemerintah) agar tujuan organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Terwujudnya Pemerintahan Yang Bersih Menuju Masyarakat Blora Yang Sejahtera
  • 42. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 62 Pemerintah Kabupaten Blora menetapkan 9 (sembilan) misi meliputi : 3) Tujuan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Blora Berdasarkan Misi diatas, maka tujuan yang akan diwujudkan selama penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Blora kurun waktu 5 tahun (2011-2015) adalah sebagai berikut : Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan public dengan tata kelola pemerintahan yang baik (Clean and Good Government) Tujuan 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyediaan dan pemerataan infrastruktur Tujuan 3. Meningkatkan produktifitas dan daya saing pertanian serta pemasaran produk pertanian Tujuan 4. Meningkatkan iklim investasi dan lapangan kerja bagi masyarakat Tujuan 5. Meningkatkan akses pemerataan dan mutu pelayanan pendidikan Tujuan 6. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Tujuan 7. Meningkatkan daya saing UMKM dan jejaring pemasaran serta mengoptimalkan peran pasar pasar tradisional Tujuan 8. Mengurangi dan mengendalikan pencemaran lingkungan hidup dan meningkatkan kelestarian lingkungan hidup. Tujuan 9. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak dan kebebasan berpendapat 1. Melanjutkan reformasi birokrasi untuk menciptakan pemerintahan yang bersih, bebas KKN,berdaya dan berhasil guna di semua bidang pemerintahan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik. 2. Mewujudkan pembangunan infrastruktur sampai tingkat pedesaan. 3. Mewujudkan peningkatan produktifitas pertanian beserta pemasaran hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani. 4. Menciptakan iklim investasi yang baik dan meningkatkan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat. 5. Mewujudkan pendidikan gratis di tingkat SD/MI dan SPM/MTs serta murah ditingkat SMA/MA. 6. Mewujudkan kesehatan gratis untuk semua jenis pelayanan di Puskesmas dan jenis pelayanan kelas 3 di RSUD Dr. R. Soetijono Blora dan RSUD Dr. R Soeprapto Cepu. 7. Mewujudkan peningkatan perekonomian lokal dengan mendorong UMKM dan pasar tradisional. 8. Mewujudkan perlindungan terhadap kelestarian alam. 9. Menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan
  • 43. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 63 4) Kebijakan Prioritas Pembangan Kabupaten BloraTahun 2013 Lebih lanjut agenda pembangunan tersebut dilaksanakan setiap tahun melalui program/ kegiatan dengan penekanan prioritas sesuai dengan kebutuhan pada setiap tahun yang tertuang dalam ke dalam dokumen rencana kerja tahunan yaitu Rencana Kerja Pemerintah Darah (RKPD). RKPD Kabupaten Blora Tahun 2013 telah menetapkan dokumen kebijakan prioritas yang diambil dalam memecahkan permasalahan pembangunan daerah tahun 2013, yaitu diarahkan pada : 1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan 2. Peningkatan pendidikan terjangkau sampai tingkat SLTA 3. Pemerataan pembangunan infrastruktur 4. Peningkatan penyediaan tempat distribusi barang dan jasa 5. Peningkatan pengelolaan sumberdaya alam 5) Visi dan Misi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 a) Visi Dinas Kehutanan Visi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora menjelaskan gambaran permasalahan-permasalahan pembangunan bidang kehutanan yang harus dicari solusinya dengan perencanaan yang matang dan berkesinambungan. Visi juga merupakan cara pandang jauh ke depan tentang kemana Dinas Kehutanan akan diarahkan dan apa yang akan dicapai. Dinas Kehutanan Kabupaten Blora menetapkan Visi Pembangunan Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 sebagai berikut : Penjelasan dari Visi tersebut di atas sebagai berikut : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Blora yang sejahtera artinya penyelenggaraan pembangunan kehutanan harus dapat dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat Blora secara keseluruhan dan berkelanjutan atau terus menerus melalui suatu bentuk perencanaan yang matang dan terarah sehingga mampu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat. VISI DINAS KEHUTANAN TAHUN 2011-2015 TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN BLORA YANG SEJAHTERA, BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERORIENTASI KEPADA TERCAPAINYA HUTAN LESTARI
  • 44. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 64 Berwawasan lingkungan artinya pembangunan kehutanan harus terencana dan berkesinambungan dilaksanakan secara sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana untuk meningkatkan mutu hidup dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam. Tercapainya Hutan Lestari mengandung arti bahwa hasil-hasil pembangunan kehutanan akan memberikan nilai positif bagi hutan yang berfungsi konservasi, lindung dan produksi. b) Misi Dinas Kehutanan Misi adalah rumusan umum mengenai upaya- upaya yang akan dilaksanakan oleh suatu instansi pemerintah sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Misi merupakan pernyataan secara luas dan komprehensif tentang tujuan instansi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang akan diberikan atau dilaksanakan, kebutuhan masyarakat yang dapat dipenuhi, kelompok masyarakat yang dilayani, serta nilai-nilai yang dapat diperoleh. Berkaitan dengan perumusan misi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 dengan memperhatikan keterkaitannya dengan upaya pencapaian misi Bupati Blora, maka Dinas Kehutanan Kabupaten Blora menetapkan misi Dinas Kehutanan Tahun 2011-2015 sebagai berikut : MISI DINAS KEHUTANAN TAHUN 2011-2015 1. Meningkatkan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air; 2. Mempertahankan dan meningkatkan keberadaan Sumber Daya Hutan; 3. Mewujudkan pemanfaatan lahan yang optimal dan lestari; 4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dibidang kehutanan 5. Memberdayakan Sumber Daya Manusia Kehutanan; 6. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan; 7. Meningkatkan Penerimaan Provisi Sumber Daya Hutan ( PSDH ) untuk mendukung Pendapatan Daerah.
  • 45. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 65 c) Tujuan dan Sasaran Dinas Kehutanan Sebagai penjabaran Misi Dinas Kehutanan Kabupaten Blora, maka Dinas Kehutanan menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai yang tercantum dalam Rencana Strategis Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun dalam periode waktu 2011- 2015. (1) Tujuan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora telah merumuskan tujuan utama dalam Dokumen Rencana Stragis (Renstra) Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 yaitu : Dari rumusan diatas, maka Tujuan yang akan diwujudkan selama penyelenggaraan pemerintahan bidang kehutanan kurun waktu 5 (lima) tahun (2011-2015) adalah sebagai berikut : Mengurangi cakupan lahan kritis yang masih cukup luas dan mengurangi kerusakan pada lingkungan jalan; Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya fungsi hutan dengan menegakkan hukum di bidang kehutanan Mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan permintaan bahan baku kayu dengan memanfaatkan hutan rakyat. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang peraturan tata usaha kayu bagi masyarakat. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan Menguatkan data dan informasi dalam Sistem Informasi Kehutanan Misi dan tujuan Rencana Strategis Dinas Kehutanan Tahun 2011-2015 dapat dirumuskan seperti dalam tabel berikut ini : “ Memberikan kesadaran pada masyarakat tentang pentingnya fungsi hutan untuk mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan permintaan bahan baku kayu dengan memanfaatkan hutan rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan dengan menegakkan hukum di bidang kehutanan sehingga terwujud kuatnya Sistem Informasi Kehutanan sebagai upaya mengurangi cakupan lahan kritis yang masih cukup luas, berkurangnya kerusakan pada lingkungan jalan, didukung timbulnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan serta bertambahnya pengetahuan dan informasi tentang peraturan tata usaha kayu bagi masyarakat “
  • 46. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) DINAS KEHUTANAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2013 Page 66 Tabel 4 Misi – Tujuan Dinas Kehutanan Kabupaten Blora Tahun 2011-2015 NO MISI TUJUAN 1 Meningkatkan upaya rehabilitasi hutan dan lahan serta konservasi tanah dan air; Mengurangi cakupan lahan kritis yang masih cukup luas dan mengurangi kerusakan pada lingkungan jalan 2 Mempertahankan dan mening-katkan keberadaan Sumber Daya Hutan Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya fungsi hutan dengan menegakkan hukum di bidang kehutanan 3 Mewujudkan pemanfaatan lahan yang optimal dan lestari Mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan permintaan bahan baku kayu dengan memanfaatkan hutan rakyat. 4 Meningkatkan partisipasi masya-rakat dalam pembangunan di bidang kehutanan Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan hutan. 5 Memberdayakan Sumber Daya Manusia Kehutanan; Meningkatkan pengetahuan dan informasi tentang peraturan tata usaha kayu bagi masyarakat. 6 Meningkatkan kesejahteraan ma-syarakat desa sekitar hutan; Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan 7 Meningkatkan Penerimaan Provisi Sumber Daya Hutan ( PSDH ) untuk mendukung Pendapatan Daerah. Menguatkan data dan informasi dalam Sistem Informasi Kehutanan (2) Sasaran Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan agar tujuan dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/ tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan misi yang ditetapkan. Secara umum sasaran kegiatan pembangunan kehutanan di Kabupaten Blora diarahkan pada : Berkurangnya lahan kritis menuju Blora Hijau. Terkendalinya pengelolaan sumber daya hutan dan lingkungan hidup. Terselenggaranya pelayanan publik urusan kehutanan. Meningkatnya pemanfaatan potensi sumber daya hutan untuk kesejahtraan rakyat. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia kehutanan. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengelolaan dan pembangunan kehutanan. Tersedianya Sistem Informasi Geografi Kehutanan. Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas Kehutanan Kabupaten Blora dapat dirumuskan sebagaimana dalam tabel di bawah ini :