SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Download to read offline
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
63
ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN
KINERJA DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN
SOLOK.
Oleh : Siska Yulia Defitri **
Martalena **
Problems in this study were How Use of estimates in order to improve
the performance of Department of Agriculture, Fisheries and Livestock Solok
regency. The purpose of this study is To mengetahuai Anggara use in order to
improve the performance of Department of Agriculture, and Livestock Perikanan
Solok regency.This study uses a qualitative approach means an analysis that is
used to discuss and meragkan findings by considering and comparing the service
performance estimation and Department of Agriculture, Fisheries and Livestock
Solok regency. The data used in this study is a secondary data generally form of
evidence, records and financial reports.
Based on the results of research based on the achievement of performance
analysis in the previous chapter, it can be drawn some conclusions about the use
of estimates in order to improve the performance of Department of Agriculture,
Fisheries and Livestock Solok regency as follows: Based on the target strategy
Department of Agriculture, Fisheries and Livestock Solok regency in 2012, then
please note there are 21 key performance indicators, and as a result there are 10
performance indicators performance access is under 100% while the remaining 11
other indicators have access to more than 100% of target. Sources of funds
collected for the realization of the work program in 2012 in support of the
achievement of targets and activities are in compliance with the set. Use of
Estimates Based on realization in accordance with Key Performance Indicators
known, that the Performance Department of Agriculture Fisheries and Livestock
Solok regency was very good, with evidence amounted to 96.02% performance
achievement.
Therefore, expect the Department of Agriculture, Fisheries and Livestock
Solok regency needed coordination and support in the achievement of the
development of agriculture, fisheries and livestock in Solok regency, especially the
community, relevant agencies and legislative. Improve the ability of the Human
Resources (HR) for the technical and management staff and community through
trainings and guidance. Enhance cooperation and partnership facilitation efforts
with community members.
Keywords : Budget, Performance, key performance indicator
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan otonomi daerah
berpedoman pada Undang-Undang Nomor
22 Tahun 1999 tentang pemerintahan
daerah dan Undang-undang Nomor 25
Tahun 1999 tentang perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan
daerah. Kemudian disempurnakan dengan
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
2004 Maksud dari kedua Undang-undang
tersebut bukan hanya ada keinginan
pelimpahan kewenangan dan pembiayaan
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
2
dari pemerintah pusat ke pemerintah
daerah, akan tetapi yang lebih penting
adalah keinginan untuk meningkatkan
efesiensi dan efektifitas pengelolaan
sumber daya keuangan daerah dalam
rangka peningkatan dan pelayanan kepada
masyarakat.
Salah satu aspek penting
pelaksanaan otonomi daerah dan
desentralisasi yang harus diatur secara
hati-hati adalah masalah pengelolaan
keuangan daerah dan anggaran daerah.
Untuk mewujudkan otonomi daerah dan
desentralisasi yang luas, nyata dan
bertanggungjawab diperlukan manajemen
keuangan daerah yang mampu mengontrol
kebijakan keuangan daerah secara
ekonomis, efesien, efektif, transparan dan
akuntabel.
Selanjutnya ciri utama yang
menunjukan suatu daerah otonom mampu
berotonomi terletak pada kemampuan
keuangan daerah. Daerah otonom harus
memiliki kewenangan dan kemampuan
menggali sumber-sumber keuangan
sendiri, mengelola dan menggunakan
keuangan sendiri yang cukup memadai
untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintahan di daerahnya.
Ketergantungan kepada bantuan
pemerintah pusat harus seminimal
mungkin sehingga Pendapatan Asli Daerah
(PAD) harus menjadi sumber keuangan
yang terbesar, yang didukung oleh
kebijakan Perimbangan keuangan pusat
dan daerah sebagai prasyarat mendasar
dalam Sistem Pemerintahan Negara
(Koswara, 2000:5)
Selanjutnya Simodiningrat
(1997:44) mengungkapkan bahwa makin
meningkatnya fasilitas dan mutu pelayanan
yang diberikan oleh pemerintah daerah
kepada masyarakat akan memberikan
kemudahan dan kenyamanan dalam
melaksanakan kegiatan ekonominya dan
meningkatkan kesadaran masyarakat
membayar pajak dan retribusi. Dengan
pelimpahan kewenangan dan pembiayan
aktivitas pemerintah dan pembangunan
dari pemerintah pusat kepada pemerintah
daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah
yang tentunya juga membawa konsekuensi
lebih besar di daerah serta ruang lingkup
pelayanan yang lebih luas tentu
membutuhkan tingkat pelayanan dan
pembiayaan yang lebih banyak dengan
kualitas yang memadai, efesien dan efektif.
Namun kewenangan tersebut dapat
dijalankan dengan baik apabila didukung
oleh kesiapan sumber daya manusia yang
berkualitas, kelembagaan yang efektif dan
pendanaan yang cukup serta sarana dan
prasarana yang memadai.
Kabupaten Solok dengan luas
wilayah 3.738 kmยฒ dengan jumlah
penduduk 394.332 jiwa yang terdiri dari 14
kecamatan dan 74 nagari dengan
kepadatan penduduk rata-rata 28.167
jiwa/kmยฒ yang merupakan integral dari
pembangunan nasional juga harus
melaksanakan otonomi daerah seperti
kabupaten/kota lainnya di Indonesia,
Implementasi kebijakan tersebut tetap
harus diadaptasikan dengan situasi,
kondisi, potensi yang dimiliki oleh
Kabupaten Solok agar benar-benar dapat
mendatangkan manfaat yang optimal bagi
daerah Kabupaten Solok khususnya dan
turut membangun Indonesia pada
umumnya, oleh karena itu selalu mengacu
pada kebijakan dan tujuan nasional.
Dinas Pertanian Kabupaten Solok
ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Kabupaten Solok Nomor : 12 Tahun 2000
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
3
kemudian diperbaharui melalui Perda No.
29 Tahun 2002 dan Perda No. 19 Tahun
2004 serta diperbaharui kembali melalui
Perda Nomor 8 Tahun 2008. Dalam Perda
tersebut disebutkan bahwa Dinas Pertanian
Kabupaten Solok merupakan unsur
pelaksana teknis pemerintah daerah yang
melaksanakan kewenangan di bidang
pertanian yang dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah. Adapun tugas pokok
Dinas Pertanian Kabupaten Solok adalah
โ€œMelaksanakan kewenangan daerah di
bidang Pertanianโ€ untuk terselenggaranya
tugas pokok di atas, maka Dinas Pertanian
Kabupaten Solok mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang
pertanian sesuai dengan tugasnya.
2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan
pelayanan umum di bidang pertanian
sesuai dengan kewenangan yang
dimiliki daerah dan kebijakan yang
ditetapkan oleh Bupati.
3. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana
Teknis dan Kelompok Jabatan
Fungsional sesuai dengan lingkup
tugasnya.
1.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis sesuai
dengan rumusan masalah dicapai oleh
penulis dalam penyusunan penelitian
ini adalah:
Untuk mengetahui Penggunaan
Anggaran dalam meningkatkan kinerja
pada Dinas Pertanian Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Solok
II. LANDASAN TEORI
2.2. Pengertian Anggaran
Undang-undang No.17 tahun 2003 yang
dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah No.28 tahun 2005
menggariskan beberapa prosedur dan
langkah yang harus ditempuh dalam proses
penyusunan anggaran, baik pada tingkat
nasional maupun daerah. Langkah-langkah
tersebut menyangkut dengan penyusunan
dokumen berikut ini : (a) Kebijakan Umum
Anggaran (KUA), (b) Prioritas dan Plafon
Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana
Kerja Anggaran (RKA). Disamping itu
diwajibkan pula menyusun Anggaran
Kinerja (performance Budget) agar alokasi
dana menjadi lebih terarah sesuai dengan
capaian kinerja yang diharapkan
sebagaimana yang tertera dalam rencana
tahunan.
Dalam pengelolaan perusahaan,
terlebih dahulu manajemen menetapkan
tujuan dan sasaran, dan kemudian
membuat rencana kegiatan untuk mencapai
tujuan dan sasaran tersebut. Dampak
keuangan yang diperkirakan akan terjadi
sebagai akibat dari rencana kerja tersebut,
kemudian disusun dan dievaluasi melalui
proses penyusunan anggaran.
Adapun pengertian anggaran
menurut Gunawan Adisaputro dan
Marwan Asri (1989:6) adalah sebagai
berikut suatu pendekatan yang formal dan
sistematis daripada pelaksanaan tanggung
jawab manajemen di dalam perencanaan,
koordinasi, dan pengawasan. Pada
dasarnya anggaran yang bermanfaat dan
realistis tidak hanya dapat membantu
mempererat kerja sama karyawan,
memperjelas kebijakan dan merealisasikan
rencana saja, tetapi juga dapat menciptakan
keselarasan yang lebih baik dalam
perusahaan dan keserasian tujuan diantara
para manajer dan bawahannya. Menurut
Mulyadi (1993:438), anggaran disusun
oleh manajemen dalam jangka waktu satu
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
4
tahun untuk membawa perusahaan ke
kondisi tertentu yang diperhitungkan.
Dengan anggaran, manajemen
mengarahkan jalannya kondisi
perusahaan,tanpa anggaran, dalam jangka
pendek perusahaan akan berjalan tanpa
arah, dengan pengorbanan sumber daya
yang tidak terkendali (at any cost). Lebih
jelas lagi Munandar (2001:1),
mengungkapkan pengertian anggaran
adalah sebagai berikut : โ€œSuatu rencana
yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang
dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter
dan berlaku untuk jangka waktu (periode)
tertentu yang akan datang.โ€
Dari pengertian tersebut, anggaran
mempunyai empat unsur, yaitu :
1. Rencana yaitu suatu penentuan terlebih
dahulu tentang aktivitas atau kegiatan
yang akan dilakukan di waktu yang
akan datang.
2. Meliputi yaitu mencakup semua
kegiatan yang akan dilakukan oleh
semua bagian-bagian yang ada dalam
perusahaan.
3. Dinyatakan dalam unit moneter yaitu
unit (kesatuan) yang dapat diterapkan
pada berbagai kegiatan Dinas yang
beraneka ragam. Adapun unit moneter
yang berlaku di Indonesia adalah unit
โ€œrupiahโ€.
4. Jangka waktu tertentu yang akan datang
yaitu menunjukkkan bahwa anggaran
berlaku untuk masa yang akan datang.
Ini berarti Apa yang dimuat di dalam
anggaran adalah taksiran-taksiran
tentang apa yang akan terjadi serta apa
yang akan dilakukan dimasa yang akan
datang.
Berdasarkan definisi-definisi dan
pengertian anggaran dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Bahwa anggaran harus bersifat formal,
artinya anggaran disusun dengan
sengaja dan bersungguh-sungguh dalam
bentuk tertulis.
2. Bahwa anggaran harus bersifat
sistematis, artinya anggaran disusun
dengan berurutan dan berdasarkan
logika.
3. Bahwa suatu saat manajer dihadapkan
pada suatu tanggung jawab untuk
mengambil keputusan.
4. Bahwa keputusan yang diambil oleh
manajer tersebut merupakan
pelaksanaan fungsi manajer dari segi
perencanaan, koordinasi dan
pengawasan.
Anggaran disusun untuk membantu
manajemen dalam kegiatan perencanaan
dan pengawasan. Manajemen yang baik
tidak ingin menghadapi periode yang akan
datang dengan ketidakpastian.
Menurut Munandar ( 2001 : 10 ), anggaran
mempunyai kegunaan pokok yaitu :
1. Sebagai pedoman kerja
Anggaran berfungsi sebagai pedoman
kerja dan memberikan arah serta
sekaligus memberikan target-target
yang harus dicapai oleh
kegiatankegiatan perusahaan di waktu
yang akan datang.
2. Sebagai alat Pengkoordinasian kerja
Anggaran berfungsi sebagai alat untuk
pengkoordinasian kerja agar semua
bagian-bagian yang terdapt di dalam
perusahaan dapat saling menunjang,
saling bekerja sama dengan baik, untuk
menuju kearah sasaran yang telah
ditetapkan.
3. Sebagai alat pengawasan kerja
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
5
Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur,
sebagai pembanding untuk menilai
(evaluasi) realisasi kegiatan Dinas.
Untuk bisa penaksiran secara lebih
akurat, diperlukan sebagai data,
informasi dan pengalaman yang
merupakan faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menyusun
anggaran.
Menurut Freeman (2003), anggaran adalah
sebuah proses yang dilakukan oleh
organisasi sektor publik untuk
mengalokasika sumber daya yang
dimilikinya. Pada kebutuhan-kebutuhan
yang tidak terbatas (the process of
allocating resources to unlimited
demands). Pengertian tersebut
mengungkapkan peran strategis anggaran
dalam pengelolaan kekayan sebuah
organisasi publik. Organisasi sektor publik
tentunya berkeingina memberikan
pelayanan maksimal kepada masyarakat,
tetapi sering kali keinginan tersebut
terhambat oleh terbatasnya sumber daya
yang dimilki.
Angaran dapat juga dikatakan sebagai
pernyataan mengenai estimasi kinerja yang
hendak dicapai selama periode waktu
tertentu dalam ukura financial. Pembuatan
anggaran dalam organisasi sektor publik
terutama pemerintah, merupakan sebuah
proses yang cukup signifikan. Berbeda
dengan penyusunan anggaran diperusahaan
swasta yang muatan politisnya relative
lebih kecil.
2.2.2. Konsep Penyusunanan Anggaran
Proses penyusunan anggaran
sering kali menjadi isu penting yang
menjadi sorotan masyarakat. Pidato
Presiden setiap bulan Agustus tentang nota
keuangan dan rancangan APBN, misalnya
selalu menjadi indikator Perekonomian
Negara untuk selama setahun berikutnya.
Bahkan tidak jarang APBN tersebut
menjadi alat politik yang digunakan oleh
pemerintah sendiri maupun oleh pihak
oposisi.
Dalam ruang lingkup akuntansi,
anggaran berada dalam lingkup akuntansi
manajemen. Beberapa fungsi anggaran
dalam manajemen organisasi sektor publik
adalah:
1. Anggaran sebagai alat perencanaan
Dengan adanya anggaran, organisasi
tahu apa yang harus dilakukan dan
kearah mana kebijkan akan dibuat
2. Anggaran sebagai alat pengendalian
Dengan adanya anggaran, organisasi
sector publik dapat menghindari
adanya pengeluaran yang terlalu besar
(overspending) atau adanya
penggunaan dana yang tidak
semestinya (misspending).
3. Anggaran sebagai kebijakan
Melalui anggaran, organisasi sektor
publik dapat menentukan arah atas
kebijakan tertentu. Contohnya adalah
apa yang dilakukan pemerintah dalam
hal kebijakan fiskal, apakah
memberlakukan kebijakan fiskal ketat
atau longgar dengan mengatur
besarnya pengeluaran yang
direncanakan.
4. Anggaran sebagai alat politik
Dalam organisasi sektor publik,
komitmen pengelola dalam
melaksanakan program-program yang
telah dijanjikan dapat dilihat melalui
anggaran.
5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan
komunikasi
Melalui dokumen anggaran yang
komprehensif, sebuah bagian, unit
kerja atau departemen yang
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
6
merupakan suborganisasi dapat
mengetahui apa yang harus dilakukan
da juga apa yang akan dilakukan oleh
bagian/unit kerja lainnya.
6. Anggaran sebagai alat penilaian
kinerja
Anggaran adalah suatu ukuran yang
bias menjadi patokan apakah suatu
bagia/unit kerja telah memenuhi
target, baik berupa terlaksananya
aktivitas maupun terpenuhinya
efesiensi biaya.
7. Anggaran sebagai alat motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai
alat komunikasi dengan menjadikan
nilai-nilai nominal yang tercantum
sebagai target pencapaian. Dengan
catatan, anggaran akan menjadi alat
motivasi yang baik jika memenuhi
sifat โ€œMenantang tetapi masih
mungkin untuk dicapaiโ€ (challenging
but attainable atau demanding but
achievable). Maksudnya adalah suatu
anggaran hendaknya jangan terlalu
tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi,
juga jangan terlalu rendah sehingga
terlalu mudah dicapai.
Dalam proses penyusunannya, anggaran
pemerintah mengikuti sebuah siklus seperti
terlihat dalam tampilan
Siklus : Gambar 2.1 Siklus Penyusunan Anggaran
Sumber: Buku Akuntansi Pemerintahan Tahun 2002
2.2.3. Jenis Jenis Anggaran
Secara garis besar, anggaran dapat
diklasifikasikan menjadi:
1. Anggaran Operasional dan Anggaran
Modal
Berdasarkan jenis aktivitasnya,
anggaran dibagi menjadi anggaran
operasional dan anggaran modal.
Anggaran operasional (current
budget) digunaka untuk merencanakan
kebutuhan dalam menjalankan operasi
sehari hari dalam kurun waktu satu
tahun. Anggaran operasional ini sering
juga dikelompokkan sebagai
pengeluaran pendapatan (revenue
expenditure), yaitu jenis pengeluaran
yang bersifat rutin dan jumlahnya
kecil serta tidak menambah fungsi
suatu asset.
Anggaran modal (capital budget)
menunjukkan rencana jangka panjang
dan pembelanjaan atas aktiva tetap
seperti gedung, peralatan, kendaraan,
perabot, dan sebagainya. Belanja
1. Penyusunan
Rencana
Anggaran
4. Pelaporan dan
Audit
2.Persetujuan
Legislatif
3. Pelaksanaan
Anggaran
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
64
Modal adalah pengeluaran yang
manfaatnya cenderung melebihi satu
tahun anggaran dan akan menambah
jumlah aset atau kekayaan organisasi
sektor publik, yang selanjutnya akan
menambah anggaran operasional
untuk biaya pemeliharaannya.
2. Anggaran Tentatif dan Anggaran
Enacted
Berdasarkan status hukumnya,
anggaran dibagi menjadi anggaran
tentative dan anggaran enacted.
Anggaran tentative (tentative budget)
adalah anggaran yang tidak
memerlukan pengesahan dari lembaga
legislatif karena kemunculannya yang
dipicu oleh hal-hal yang tidak
direncanakan sebelumnya.
3. Anggaran Dana Umum dan Anggaran
Dana Khusus
Dalam pemerintahan, kekayaan
Negara (dana) dibagi menjadi Dana
Umum dan Dana Khusus. Dana
Umum digunakan untuk membiayai
kegiatan pemerintahan yang bersifat
umum dan sehari-hari sedangkan Dana
Khusus dicadangkan/dialokasikan
khusus untuk tujua tertentu, misalnya
Dana Pelunasan Utang (Debt Service
Fund) yang digunakan khusus untuk
pembayaran utang. Anggaran Dana
Umum disebut Anggaran Dana Umum
(General Budget) dan anggaran untuk
dana Khusus disebut dengan Aggaran
Dana Khusus (Special Budget).
4. Anggaran Tetap dan Anggaran
Fleksibel
Dalam anggaran tetap (Fixed budget),
aproriasi belanja sudah ditentukan
jumlahnya diawal tahun aggaran.
Jumlah tersebut tidak boleh dilampui
meskipun ada peningkatan jumlah
kegiatan yang dilakukan. Dalam
anggaran fleksibel (flexible budget),
harga harga barang /jasa per unit telah
ditetapkan namun jumlah anggaran
secara keseluruhan akan berfluktuasi
bergantung pada banyaknya kegiatan
yang dilakukan.
5. Anggaran Eksekutif dan Anggaran
Legislatif
Berdasarkan penyusunan, anggaran
dapat dibagi menjadi anggaran
eksekutif dan aggaran legislative.
Anggaran eksekutif (executive budget)
adalah anggaran yang disusun oleh
lembaga eksekutif, dalam hal
pemerinyah, sedangkan anggaran
legislative (legislative budget) adalah
anggaran yang disusun oleh lembaga
legislative tanpa melibatkan pihak
eksekutif.
2.2.4. Anggaran Berbasis Kinerja
Sebagai salah satu dokumen
perencanaan pembangunan daerah,
maka Arah dan Kebijakan Umum
APBD mempunyai nilai startegis,
karena didalamnya terakomodasi
berbagai program yang akan
dituangkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) yang merupakan salah satu
tahapan pengelolaan keauangan
daerah. Tujuan Penyusunan
anggaran adalah untuk
mengkomunikasikan harapan
manajemen kepada pihak-pihak
terkait sehingga anggran
dimengerti didukung dan
dilaksanakan, sedangkan
langkahnya adalah negosisiasi
pihak-pihak yang terlibat mengenai
angka anggaran. Pengelolaan
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
65
keuangan daerah seringkali
diartikan sebagai mobilisasi
sumber-sumber keuangan yang
dimiliki oleh suatu daerah.
Padahal dalam konteks yang
sebenarnya pengelolaan keuangan
daerah terdiri dari:
a) Pengelolaan seluruh sumber-
sumber yang mampu
memberikan penerimaan,
pendapatan dan penghematan
yang mungkin dapat di lakukan
b) Ditetapkan oleh DPRD,
dilaksanakan oleh pemerintah
daerah, serta di diawasi dan
dikendalikan oleh seluruh
komponen masyarakat dan
DPRD
c) Anggaran yang ada, diarahkan
untuk kesejahteraan seluruh
masyarakat
d) Didasari oleh prinsip-prinsip
ekonomis, efisien dan efektif.
Perencanaan program
pembangunan di Dinas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan
merupakan hasil dari penjabaran
visi, misi dan program Kepala
Dinas selama lima tahunan. Visi
dan misi tersebut ditempuh melalui
strategi yang dijabarkan kedalam
bentuk sasaran-sasaran pokok yang
harus dicapai dalam melaksnakan
arah kebijakan dan program-
program kesehatan. Hal ini harus
benar-benar dipahami dan
dimengerti karena aspek
perencanaan bukan merupakan
pekerjaan yang mudah baik dalam
persiapan maupun pelaksanannya.
Proses pembangunan
program kesehatan saat ini telah
banyak mengalami kemajuan,
namun demikian tetap saja masih
menyisakan permasalahan.
Permasalahan tersebut karena
kurangnya ketramplan membuat
perencanaan yang baik serta
kepekaan terhadap faktor-faktor
non teknis. SDM sebagai operator
dari sistem menjadi kunci sukses
dalam pelaksanaan desentralisasi.
Berbagai permasalahan tersebut,
salah satunya memberikan
pengaruh terhadap sistem
penyusunan pembiayaan yang
tertuang dalam bentuk
RASK/DASK.
2.2.5 Penilaian Kinerja
Sesungguhnya perusahaan
memiliki sarana formal dan
informasi untuk menilai kinerja
mereka. Menurut Wahyuni Welly
dalam Dessler (1997:2)
berpendapat penilaian kinerja bisa
diidentifikasi sebagai prosedur apa
saja yang meliputi:
1. Penetapan standar kinerja
2. Penilaian kinerja aktual
karyawan atau manajer dalam
hubungan dengan standar-
standar kinerja
3. Memberikan umpan balik
kepada karyawan dengan tujuan
memotivasi orang tersebut untuk
menghilangkan kemerosotan
kinerja atau terus berkinerja
lebih tinggi lagi.
Jadi pada dasarnya
penilaian kinerja sesungguhnya
merupakan penilaian atas perilaku
manusia dalam melaksanakan peran
yang mereka mainkan didalam
organisasi.
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
66
PEMBAHASAN
4.1.1 Penggunaan Anggaran Dalam
Rangka Meningkatkan
Akuntabilitas Kinerja Dinas
Pertanian Perikanan Dan
Peternakan Kabupaten Solok
Penggunaan anggaran
dalam rangka meningkatkan kinerja
mengisyaratkan adanya dataโ€“data
kinerja yang memungkinkan
legislatif untuk menambah aktivitas
instansi. Dalam menjalankan
kegiatan instasi sangat tergantung
kepada anggaran, apabila
penggunaan anggaran tidak lancar
maka kinerja karyawan instansi
tersebut tidak dapat berjalan dengan
tujuan yang diharapkan. Sehingga
kinerja karyawan sangat menurun
dalam melaksanakan suatu
kegiatan.
Dari penjelasan diatas
bahwa penggunaan anggaran sangat
menunjang dalam meningkatkan
kinerja karyawan sehingga
karyawan dapat melaksanakan
pekerjaan dengan penuh tanggung
jawab dan instansi tercapai.
Semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat terhadap
penyelenggaraan pemerintahan
yang baik dan bersih (good
governance dan clean government)
telah mendorong pengembangan
dan penerapan sistem
pertanggungjawaban yang jelas,
tepat, teratur, dan efektif.
Sebagaimana yang tertuang dalam
Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP)
Tahun 2012 untuk Dinas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Solok. Penerapan sistem
tersebut bertujuan agar
penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung
secara berdaya guna, berhasil guna,
bertanggung jawab dan bebas dari
praktik-praktik kolusi, korupsi, dan
nepotisme (KKN).
Akuntabilitas merupakan
perwujudan kewajiban suatu unit
organisasi untuk
mempertanggungjawabkan
pengelolaan sumber daya dan
pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam
rangka pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan melalui media
pertanggungjawaban berupa
laporan akuntabilitas kinerja secara
periodik.
Untuk mempermudah
interpretasi atas pencapaian sasaran
dan program/kegiatan serta
indikator makro diberlakukan nilai
disertai makna dari nilai
pengukuran kinerja berikut:
Tabel 3.1
Skala Pengukuran Ordinal Capaian Kinerja
No. Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja
1. 85% - 100% Sangat Baik
2. 70% - <85% Baik
3. 55% - <70% Sedang
4. <55% Kurang Baik
` Sumber: Modul 4 Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
63
4.1.2 Capaian Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Berdasarkan rencana
strategis dinas dan disesuaikan
dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Solok Tahun
2011-2015, untuk Dinas Pertanian
Perikanan dan Peternakan
ditetapkan 12 sasaran dan
dijabarkan dalam 21 indikator
kinerja utama sebagai indikator
kinerja.
Hasil capaian indikator
kinerja utama (IKU) tahun 2012
terdapat 10 IKU yang memiliki
capaian 100% atau lebih dan 11
IKU lainnya memiliki capaian
kurang dari 100%.
Tabel 3.2
Rincian Capaian IKU Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok
No Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan
Tahun 2012 Capaian
Kinerja
Tahun
2012 (%)
Target Realisasi
1 2 3 4 5 6 7
1
.
Terpenuhinya ketersediaan bibit
unggul bersertifikat pada
komoditas padi, hortikultura,
palawija dan buah-buahan tropis
Jumlah penggunaan bibit unggul
bersertifikat:
- Padi sawah bersertifikat
- Penangkaran padi sawah dan
palawija
- Hortikultura
- Biofarmaka
Ton
Ha
Ha
Ha
200
100
100
14
622,46
0
2.767,00
0
311,23
0,00
2.767,00
0,00
2
.
Terwujudnya swasembada
daging di Kabupaten Solok
- Persentase peningkatan
produksi daging
% 2
2,5
4
43,23
1
11.729,2
3. Meningkatnya produksi
perikanan sesuai MOU Bupati
Solok dengan Menteri Perikanan
dan Kelautan dan Pemprop
Sumbar
Tercapainya target produksi ikan Ton 1.922 1.929,6 100,40
4. Meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan petani
Jumlah kelompok tani yang
dibina melalui penyuluhan,
sekolah lapang, magang dan lain-
lain
Klpk 100 566 566,00
5. Meningkatnya mutu dan hasil
produksi pertanian, perkebunan,
perdagangan dan jasa
Jumlah teknologi yang diterapkan
dan dikembangkan untuk
peningkatan nilai tambah
ekonomi produksi masyarakat
Paket 1 2 200,00
6. Terjaminnya mutu produk hasil
pertanian
Jumlah kecamatan yang
dilakukan pengendalian OPT
yang tingkat serangannya dapat
dikendalikan
Kec 14 13 92,86
7. Terkendalinya penyebaran
penyakit hewan menular (SE
dan Flu Burung)
Jumlah kecamatan dengan kasus
flu burung dan Septicainea (SE) โ‰ค
5 kasus
Kec 14 11 78,57
8. Terkoordinirnya distribusi
pupuk dan pestisida
1. Rasio kuota pupuk sesuai
RDKK
% 100 100 100,00
2. Jumlah kecamatan yang
menggunakan pestisida dengan
merk resmi/tidak palsu
Kec 14 13 92,86
9. Meningkatnya kualitas dan
kuantitas komoditi unggulan
Kab. Solok
1. Jumlah penelitian komoditas
unggulan pertanian
2. Jumlah pengembangan
komoditas unggulan pertanian
Varietas
Kali
1
1
1
1
100,00
100,00
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
2
10. Meningkatnya kapasitas dan
kualitas pasar khusus
Jumlah penyediaan sarana dan
prasarana pasar khusus (pasar
sayur, pasar ternak, pasar ikan)
Paket 1 3 300,00
11. Meningkatnya ketersediaan air
irigasi untuk lahan pertanian dari
55% menjadi 70%
Luas cakupan lahan pengairan
melalui:
- Pengembangan jaringan
irigasi ( JITUT & JIDES)
- Pembangunan kincir air
- Pemeliharaan/pembangunan
pompanisasi
- Pembangunan irigasi tanah
dangkal
Ha
Ha
Ha
Ha
3.200
4
20
10
0
0
0
0
0,00
0,00
0,00
0,00
12. Memperlancar pengangkutan
hasil pertanian dari sentra
produksi ke jalan kabupaten
1. Panjang jalan usaha tani yang
terbangun dan terpelihara
2. Panjang jalan produksi yang
terbangun dan terpelihara
Km
Km
5
8
0,350
0
7,00
0,00
Sumber : Data diolah
4.2 Analisis Penggunaan Anggaran
Dalam Rangka Meningkatkan
Kinerja Dinas Pertanian,
Perikanan Dan Peternakan
Kabupaten Solok
Berdasarkan hasil capaian
indikator-indikator kinerja utama yang
dipaparkan pada tabel 3.2 diatas, maka
dapat dianalisis penggunaan anggaran
yang direncanakan oleh Dinas
Pertanian, Perikanan Dan Peternakan
Kabupaten Solok dalam rangka
meningkatkan kinerja pada dinas
tersebut, dengan hasil analisis sebagai
berikut:
1. Terpenuhinya ketersediaan bibit unggul
bersertifikat pada komoditas padi,
hortikultura, palawija dan buah-buahan
tropis.
Peningkatan produksi dan
produktivitas pertanian dilakukan
dengan memenuhi ketersediaan bibit
unggul bersertifikat pada komoditas
padi, hortikultura, palawija dan buah-
buahan tropis. Capaian kinerja ini
dapat terlaksana dengan didukung oleh
berbagai bentuk kegiatan. Indikator
sasaran tersedianya bibit unggul
bersertifikat dicapai dengan
melakukan kegiatan pengembangan
padi spesifik lokasi, pengembangan
perbenihan padi sawah;
pengembangan intensifikasi tanaman
padi, palawija; kegiatan
pengembangan pertanian pada lahan
kering; kegiatan sarana dan prasarana
tanaman hias pengembangan tanaman
biofarmaka dan pengembangan
tanaman hortikultura. Secara
keseluruhan, pencapaian untuk
indikator ini adalah sebesar 769,56%
2. Terwujudnya swasembada daging di
Kabupaten Solok.
Terwujudnya swasembada daging di
Kabupaten Solok dicapai dengan
melalui peningkatan produksi daging
melalui berbagai kegiatan. Adapun
kegiatan pendukungnya adalah :
Pembangunan sarana dan prasarana
pembibitan ternak; Pembibitan dan
perawatan ternak; Penelitian dan
pengembangan teknologi peternakan
tepat guna; Pengembangan agribisnis
peternakan.
Pencapaian untuk indikator ini adalah
sebesar 1.729,2%. Target peningkatan
produksi daging pada tahun 2012
adalah sebesar 2,5 % dengan realisasi
43,32%. Pada tahun 2011 produksi
daging sebesar 838,47 ton dan pada
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
2
tahun 2012 meningkat menjadi
1.201,68 ton. Tingginya persentase
peningkatan ini disebabkan karena
peningkatan populasi ternak dan
peningkatan angka pemotongan ternak.
3. Meningkatnya produksi perikanan
sesuai MOU Bupati Solok dengan
Menteri
Perikanan dan Kelautan dan
Pemprop Sumbar.
Sasaran ini dicapai melalui
peningkatan produksi ikan. Indikator
ini ditunjang oleh berbagai kegiatan
seperti pengembangan bibit ikan
unggul dan pembinaan dan
pengembangan perikanan. Hasil dari
kegiatan-kegiatan ini adalah untuk
meningkatkan produksi dan kualitas
bibit ikan. Dari target 1.922 ton
produksi perikanan tahun 2012, dapat
terealisasi sebesar 1.929,60 ton dengan
capaian sebesar 100,40%. Produksi
perikanan tahun 2012 ini berasal dari
produksi budi daya sebesar 1.624 ton
dan produksi tangkap sebesar 305,60
ton. Sedangkan kalau dilihat dari total
produksi perikanan tahun 2011 sebesar
1.519,03 ton, terjadi peningkatan
produksi perikanan sebesar 410,57 ton
atau 27,03%. Sedangkan dari segi
produksi benih, juga terjadi
peningkatan sebesar 3,9%. Pada tahun
2011, produksi benih ikan sebesar
41.300.200 ekor meningkat pada tahun
2012 menjadi 42.912.718 ekor.
4. Meningkatnya pengetahuan
dan keterampilan petani
Pencapaian target indikator sasaran
terlaksananya pembinaan kelompok
tani melalui penyuluhan, sekolah
lapang, magang dan lain-lain,
dilakukan melalui berbagai kegiatan
yang ada pada Dinas Pertanian
Perikanan dan Peternakan. Dari target
pembinaan sebanyak 100 kelompok
tani, terealisasi pembinaan terhadap
sebanyak 566 kelompok tani dengan
capaian target kinerja sebesar 566%.
5. Meningkatnya mutu dan hasil
produksi pertanian, perkebunan,
perdagangan dan Jasa.
Capaian sasaran meningkatnya mutu
dan hasil produksi pertanian,
perkebunan, perdagangan dan jasa
dinilai dari pencapaian indikator
kinerja jumlah teknologi yang
diterapkan dan dikembangkan untuk
peningkatan nilai tambah ekonomi
produksi masyarakat. Untuk mencapai
sasaran ini dilakukan melalui kegiatan
yang didukung oleh dana APBD
kabupaten yaitu Kegiatan pembinaan
dan pengembangan perikanan. Dari
target 1 paket terealisasi 2 paket yaitu
pengolahan ikan sale 1 paket dan
pengolahan bilih 1 paket dengan
capaian kinerja 200%.
6. Terjaminnya mutu produk hasil
pertanian
Pencapaian sasaran terjaminnya mutu
produk hasil pertanian dinilai dari
tercapainya indikator kinerja jumlah
kecamatan yang dilakukan
pengendalian OPT yang tingkat
serangannya dapat dikendalikan.
Untuk mencapai target kinerja
dilakukan dengan dukungan kegiatan
pengendalian organisme pengganggu
tanaman. Selama tahun 2012 terjadi
serangan OPT pada 7 kecamatan yaitu
Kecamatan Lembang Jaya (serangan
tikus), Kecamatan Singkarak (serangan
wereng coklat), Kecamatan X Koto
Diatas (serangan tungro dan blast),
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
3
Kecamatan Gunung Talang (serangan
tikus), Kecamatan Kubung (serangan
tikus), Kecamatan Bukit Sundi
(serangan tikus) dan Kecamatan
Junjung Sirih (serangan wereng
coklat). Upaya pengendalian dilakukan
dengan bantuan obat-obatan dari dinas
dan posko OPT yang ada di nagari.
Disamping itu juga dilakukan upaya
gerakan massal di 2 kecamatan yaitu
Kecamatan X Koto Singkarak dan
Kecamatan Lembang Jaya. Pada tahun
2012 hanya dapat terealisasi pada 13
kecamatan dari target 14 kecamatan,
karena masih belum terkendalinya
serangan wereng coklat di Kecamatan
X Koto Singkarak. Sehingga sesuai
target sasaran, maka capaian kinerja
pada indikator ini hanya tercapai
sebesar 92,86%.
7. Terkendalinya penyebaran penyakit
hewan menular (SE dan Flu Burung).
Indikator kinerja sasarannya jumlah
kecamatan dengan kasus terkendalinya
angka kejadian kasus flu burung dan
Septicainea (SE) โ‰ค 5 kasus. Untuk
menunjang pencapaian target kinerja,
maka sasaran ini ditunjang oleh
kegiatan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit menular ternak
dan kegiatan pengawasan obat dan
kesehatan masyarakat veteriner
(kesmavet). Angka kejadian kasus flu
burung melebihi 5 kasus terjadi pada 3
kecamatan di Pusat Kesehatan Hewan
Wilayah I (Kecamatan Junjung Sirih,
X Koto Singkarak dan X Koto Diatas).
Jumlah angka kejadian yang terjadi
pada 3 kecamatan tersebut berjumlah
595 kasus. Sedangkan angka kejadian
pada 11 kecamatan lain dapat
terkendali dengan jumlah โ‰ค 5 kasus.
Dengan target indikator sasaran pada
14 kecamatan, hanya dapat terealisasi
pada 11 kecamatan. Sehingga capaian
target kinerja sebesar 78,57%.
8. Terkoordinirnya distribusi pupuk
dan pestisida
Capaian kinerja sasaran
terkoordinirnya distribusi pupuk dan
pestisida dinilai dari pencapaian 2
indikator yaitu rasio kuota pupuk
sesuai RDKK dan jumlah kecamatan
yang menggunakan pestisida dengan
merk resmi/tidak palsu. Pada tahun
2012 indikator sasaran rasio kuota
pupuk sesuai RDKK ditargetkan 100
% dan dapat terealisasi 100%,
sehingga tercapai kinerja 100%.
Adapun alokasi pupuk bersubsidi dan
penyaluran di Kabupaten Solok Tahun
2012 dapat dilihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 3.4.
Alokasi Pupuk Bersubsidi dan Penyaluran di Kabupaten Solok Tahun 2012
N
No
Pupuk Alokasi Penyaluran
1. Urea 7.233.610 Ton 7.016.602 ton
2. SP36 2.537.145 Ton 2.511.779 ton
3. ZA 2.169.900 Ton 2.148.201 ton
4. NPK 6.498.435 Ton 6.303.482 ton
5. Organik 2.291.420 Ton 2.176.849 ton
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
2
Jumlah 20.730.510 Ton 20.156.913 ton
Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2012
9. Meningkatnya kualitas dan kuantitas
komoditi unggulan di Kabupaten Solok
Indikator kinerja sasaran ini terdiri atas dua
(2) yakni: 1) jumlah penelitian komoditas
unggulan pertanian; 2) jumlah
pengembangan komoditas unggulan
pertanian. Pencapaian sasaran ini ditunjang
oleh kegiatan pengembangan padi spesifik
lokasi. Pada kegiatan ini Dinas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan melakukan
penelitian dan pengembangan komoditas
padi varietas padi Caredek Merah dan
Siarang. Keluaran dari penelitian dan
pengembangan pada 2 varietas ini adalah
tersedianya benih pokok Caredek Merah
dan terlaksananya pemurnian varietas lokal
Siarang.
Pada tahun 2012, indikator kinerja jumlah
penelitian komoditas unggulan pertanian
ditarget 1 varietas dengan realisasi 1
varietas (penelitian padi siarang) dan
indikator kinerja jumlah pengembangan
komoditas unggulan pertanian ditarget 1
kali dapat terealisasi 1 kali (pengembangan
padi caredek merah). Dari pelaksanaan
kegiatan, capaian kinerja adalah sebesar
100%.
10. Meningkatnya kapasitas dan kualitas
pasar khusus
Pada tahun 2012, untuk menunjang
pencapaian kinerja sasaran meningkatnya
kapasitas dan kualitas pasar khusus, Dinas
Pertanian, Perikanan dan Peternakan
melakukan kegiatan penelitian dan
pengembangan pemasaran hasil produksi
peternakan pada program peningkatan
pemasaran hasil produksi ternak dan
kegiatan pembinaan dan pengembangan
perikanan pada program pengembangan
budidaya perikanan. Pada dua kegiatan ini
dilakukan pembangunan pasar berupa los
pasar ikan di Alahan Panjang, Kecamatan
Lembah Gumanti sebanyak 1 paket.
Kegiatan lain berupa pembangunan pasar
ternak dengan 2 paket kegiatan yaitu
gerbang dan pagar pasar ternak di Guguak
Sarai, Kecamatan IX Koto Sei Lasi. Pada
tahun 2012 target indikator sasaran 1 paket,
terealisasi 3 paket kegiatan. Sehingga
capaian kinerja jumlah penyediaan sarana
dan prasarana pasar khusus (pasar sayur,
pasar ternak, pasar ikan) capaian kinerja
sebesar 300%.
11. Meningkatnya ketersediaan air irigasi
untuk lahan pertanian dari 55% menjadi
70%
Pencapaian kinerja sasaran meningkatnya
ketersediaan air irigasi untuk lahan
pertanian dari 55% menjadi 70% pada
Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
ditunjang oleh kegiatan peningkatan
produksi, produktivitas dan mutu produk
pertanian dan kegiatan pengembangan
tanaman hortikultura pada program
peningkatan produksi
pertanian/perkebunan. Pada tahun 2012,
capaian kinerja untuk sasaran ini ditetapkan
4 indikator kinerja. Memperlancar
pengangkutan hasil pertanian dari sentra
produksi ke jalan kabupaten.
Indikator sasaran terdiri dari dua yakni :
1) Panjang jalan usaha tani yang
terbangun dan terpelihara pada
tahun 2012
ditargetkan sepanjang 5 km. Capaian
kinerja untuk indikator ini hanya sebesar
7%, yaitu dengan terbangun dan
terpeliharanya jalan usaha tani sepanjang
350 meter melalui kegiatan pengembangan
tanaman hortikultura. Pembangunan jalan
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
2
usaha tani ini dilaksanakan di Nagari Koto
Sani, Kecamatan X Koto Singkarak.
2) Panjang jalan produksi yang
terbangun dan terpelihara tidak
terealisasi dari 8 yang ditargetkan.
Pada tahun 2012, Dinas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan tidak
memiliki anggaran pada APBD
Kabupaten, APBD Propinsi
maupun dana tugas pembantuan
(APBN) untuk terbangun dan
terpeliharanya jalan produksi.
Sehingga capaian kinerja untuk
indikator ini sebesar 0%.
Berdasarkan penjelasan dan uraian
yang dipaparkan pada bagian diatas dapat
diketahui secara jelas bahwa anggaran
mempunyai peranan yang sangat penting
untuk mengetahui kinerja yang dicapai
oleh masing-masing sub-indikator pada
Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Solok, dengan adanya anggaran
diketahui ada 11 sasaran yang telah
tercapai dan 10 sasaran yang belum
tercapai,tercapainya sasaran-sasaran
tersebut disebabkan oleh ketersediaan yang
dimiliki oleh masing-masing sub-indikator
yang senantiasa mengayomi terwujudnya
sasaran seperti terpernuhinya bibit unggul
bersertifikat pada komiditi padi,
meningkatnuya hasil perikanan berupa
peningkatan produksi ikan demikian pula
halnya dengan meningkatnya kelompok
tani yang disebabkan oleh meningkatnya
pengetahuan petani tentang hasil dan
produksi pertanian.
4.3 Analisis Capaian Kinerja
Penggunaan Anggaran Dinas
Pertanian, Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Solok
Berdasarkan hasil capaian kinerja
penggunaan anggaran Dinas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Solok tahun 2012 diatas, maka dapat
diketahui kinerja masing-masing
indikator sebagai berikut:
No. Indikator Kinerja Utama
Hasil
capaian
Kategori
Capaian
1 Jumlah Penggunaan bibit unggul
bersertifikat:
- Padi sawah bersertifikat
- Penangkaran padi sawah dan
palawija
- Hortikultura
- Biofarmaka
311,23
0,00
2.767,00
0,00
Sangat baik
Kurang baik
Sangat baik
Kurang baik
2 Persentase peningkatan produksi daging 1.729.2 Sangat baik
3 Tercapainya target produksi ikan 100,40 Sangat baik
4 Jumlah kelompok tani yang dibina melalui
penyuluhan, sekolah lapangan, magang
566,00 Sangat baik
5 Jumlah teknologi yang diterapkan dan
dikembangkan untuk peningkatan nilai
tambah ekonomi produksi masyarakat
200,00 Sangat baik
6 Jumlah kecamatan yang dilakukan 92,86 Sangat baik
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
2
pengendalian OPT
7 Jumlah Kecamatan dengan kasus flu burung
dan septicainea (SE) โ‰ค 5 kasus
78,57 Baik
8 - Rasio kuota pupuk sesuai dengan
RDKK
- Jumlah Kecamatan yang
menggunakan pestisida dengan
merk resmi/tidak palsu
100,00
92,86
Sangat baik
Baik
9 - Jumlah penelitian komuditas
unggulan pertanian
- Jumlah pengembangan komoditas
unggulan pertanian
100,00
100,00
Sangat baik
Sangat baik
10 Jumlah penyediaan sarana dan prasarana
pasar khusus (pasar sayur, pasar ternak,
pasar ikan)
300,00 Sangat baik
11 Luas cakupan lahan pengairan melalui:
- Pengembangan jaringan irigasi
- Pembangunan kincir air
- Pemeliharaan/pembangunan
pompanisasi
- Pembangunan irigasi tanah dangkal
0,00
0,00
0,00
0,00
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
Kurang baik
12 - Panjang jalan usaha tani yang
terbangun dan terpelihara
- Panjang jalan produksi yang
terbangun dan terpelihara
7,00
0,00
Kurang baik
Kurang baik
Sumber: Data diolah
Sedangkan pencapaian kinerja
penggunaan anggaran pada Dinas
Pertanian Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Solok pada tahun 2012
secara menyeluruh adalah:
๐‘…๐‘’๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘ ๐‘Ž๐‘ ๐‘–
๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘ ๐‘’ ๐‘…๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐ถ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐พ๐‘–๐‘›๐‘’๐‘Ÿ๐‘—๐‘Ž
100%
Target =
5.831,5
6.072,64
x 100%
= 96,02%
Dari hasil perhitungan
pencapaian kinerja Penggunaan
Anggaran Dinas tersebut diatas,
didapat nilai sebesar 96,02% yang
menyatakan bahwa kinerja tahun 2012
meningkat dari tahun sebelumnya
yaitu Tahun 2011 dengan peringkatan
4% hal ini dibuktikan hasil wawancara
dengan Kasubag Perencanaan,Monev
dan Pelaporan dan Kasubag Keuangan
pada Dinas pertanian Perikanan dan
Peternakan Kabupaten Solok dan
diperkuat dengan hasil Laporan
Tahunan dan Laporann Fisik
Keuangan yang memperlihatkan
bahwa pencapaian Kinerja tahun 2012
sangat baik.
Dari keterangan pada tabel
diatas, maka dapat diketahui bahwa
secara rata-rata antara realisasi dan
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
2
target dari indikator utama kinerja
diperoleh data yang melebihi dari
angka 85%-100% dan indikator
teresebut dapat dipandang sangat baik.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis
pencapaian kinerja pada bab sebelumnya,
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan
tentang penggunaan anggaran dalam
rangka meningkatkan kinerja Dinas
Pertanian, Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Solok sebagai berikut:
1. Berdasarkan sasaran strategi Dinas
Pertanian, Perikanan dan Peternakan
Kabupaten Solok tahun 2012, maka
dapat diketahui terdapat 21 indikator
kinerja utama, dan hasilnya ada 10
indikator kinerja yang capaian
kinerjanya berada dibawah 100%
sedangkan sisanya 11 indikator
lainnya memiliki target capaian
melebihi 100%
2. Sumber dana yang dihimpun untuk
merealisasikan program kerja tahun
2012 dalam mendukung pencapaian
sasaran dan kegiatan telah sesuai
dengan yang ditetapkan.
3. Berdasarkan realisasi Penggunaan
Anggaran sesuai dengan Indikator
Kinerja Utama diketahui, bahwa
Kinerja Dinas Pertanian Perikanan
dan Peternakan Kabupaten Solok
adalah sangat baik, dengan bukti
pencapaian kinerja berjumlah
96,02%.
5.2 Saran
Berdasarkan capaian kinerja
secara komulatif pada bagian
sebelumnya dan permasalahan yang
dihadapi pada tahun 2012, maka
penulis dapat memberikan saran
terutama kepada Dinas Pertanian,
Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Solok dengan saran sebagai berikut:
1. Diperlukan koordinasi dan
dukungan dalam pencapaian tujuan
pembangunan
pertanian, perikanan dan
peternakan di Kabupaten Solok
terutama masyarakat, instansi
terkait dan legislatif
2. Meningkatkan kemampuan Sumber
Daya Manusia (SDM) teknis dan
manajemen bagi petugas dan
masyarakat melalui pelatihan-
pelatihan dan bimbingan.
3. Meningkatkan kerja sama dan
fasilitasi kemitraan usaha dengan
anggota masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Depdagri, (2002). Kepmendagri No 29
Tahun 2002 tentang Pedomn
Pengurusan, Pertanggungjawaban
dan Pengawasan Keuangan Daerah
serta Tata cara Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah dan
Penyusunan Perhitungan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
Direktorat Pengelolaan Keuangan
Daerah, Direktorat Jenderal Otonomi
Daerah. Jakarta.
LAKIP dan RENSTRA Dinas Pertanian
Perikanan dan Peternakan Kabupaten
Solok Tahun 2012
Sjafrizal (2009) Peraturan pemerintah
no28 tahun 2005 menggariskan
beberapa prosedur dan langkah yang
harus ditempuh dalam proses
penyusunananggaran, baim pada
tingkat nasional maupun daerah
Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014
ISSN: 1979-2018
3
Deddi Nordiawan. Iswahyudi Sondi Putra,
Maulidah Rahmawati Akuntansi
Pemerintahan. Penerbit Salemba
Empat.
Dedi Nordiawan(2005). Akuntansi Sektor
Publik. Penerbit Salemba Empat.
Dr.Mardiasmo(2005). Akuntansi Sektor
Publik. Penerbit Andi Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntabilitas
tanggal 17 Oktober 2012
Mulgan, Richard (2000). "'Accountability':
An Ever-Expanding Concept?".
Public Administration 78 (3):
555-573.
Wahyuni Welly (2010). Analisa
pemberian kompensasi dalam
rangka meningkatkan motivasi
kerja dan kinerja karyawan.
Skripsi UMMY

More Related Content

What's hot

Kelompok 4_4B_Akuntansi Sektor Publik
Kelompok 4_4B_Akuntansi Sektor PublikKelompok 4_4B_Akuntansi Sektor Publik
Kelompok 4_4B_Akuntansi Sektor Publik
DimasDewanto3
ย 

What's hot (20)

Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor PublikAkuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
ย 
Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)Tugas asp 4 c akt (1)
Tugas asp 4 c akt (1)
ย 
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGORAnalisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
Analisis OSP Disdukcapil dan Disnaker BOGOR
ย 
Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...
Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...
Analisis penyajian dan penerapat laporan keuangan kab. bogor berdasarkan stan...
ย 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor PublikAkuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
ย 
Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014Lakip dinhut blora th 2014
Lakip dinhut blora th 2014
ย 
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
Penerapan akrual basis pada osp di wilayah bogor (7)
ย 
ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIVITAS BASIS AKRUAL PADA SEKTOR PUBLIK DI KOTA BOGOR
ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIVITAS BASIS AKRUAL PADA SEKTOR PUBLIK DI KOTA BOGORANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIVITAS BASIS AKRUAL PADA SEKTOR PUBLIK DI KOTA BOGOR
ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIVITAS BASIS AKRUAL PADA SEKTOR PUBLIK DI KOTA BOGOR
ย 
Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Sektor Publik
Akuntansi Sektor Publik
ย 
Kelompok 4_4B_Akuntansi Sektor Publik
Kelompok 4_4B_Akuntansi Sektor PublikKelompok 4_4B_Akuntansi Sektor Publik
Kelompok 4_4B_Akuntansi Sektor Publik
ย 
PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...
PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...
PENGARUH PEMERIKSAAN BPK RI ATAS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERA...
ย 
Tugas Kelompok II ASP kelas 4a
Tugas Kelompok II ASP kelas 4aTugas Kelompok II ASP kelas 4a
Tugas Kelompok II ASP kelas 4a
ย 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada Organisasi Sektor Publik di kota bogor
ย 
Kelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdf
Kelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdfKelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdf
Kelompok(1) 4B-Akuntansi_TugasASP2. pdf
ย 
ASP-PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ...
ASP-PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL  PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ...ASP-PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL  PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ...
ASP-PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ...
ย 
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota BogorAnalisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Di Pemerintah Kota Bogor
ย 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual pada Organisasi Sektor Publik di Kota Bogor
ย 
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogorPenerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor
Penerapan akuntansi berbasis akrual pada osp di kota bogor
ย 
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorPenerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
ย 
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di BogorAnalisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
Analisis Penerapan Akuntansi Berbasis Akrual Pada OSP di Bogor
ย 

Similar to Siska yulia defitri &amp; martalena

CONTOH PROPOSAL TESIS MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH
CONTOH PROPOSAL TESIS MANAJEMEN KEUANGAN DAERAHCONTOH PROPOSAL TESIS MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH
CONTOH PROPOSAL TESIS MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH
Yakup, Jecko Tamaka
ย 
Proposal Tesis Manajemen Keuangan Daerah
Proposal Tesis Manajemen  Keuangan DaerahProposal Tesis Manajemen  Keuangan Daerah
Proposal Tesis Manajemen Keuangan Daerah
Yakup, Jecko Tamaka
ย 
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
Agus arwani
ย 
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdfPendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Fajar318789
ย 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
4545wr
ย 
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (2).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (2).pptxMateri pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (2).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (2).pptx
ssuserc17747
ย 
Renstra psda 2008 2013
Renstra psda 2008 2013Renstra psda 2008 2013
Renstra psda 2008 2013
Mus Mulyadi
ย 

Similar to Siska yulia defitri &amp; martalena (20)

Lakin BPTP Sumsel 2017
Lakin BPTP Sumsel 2017 Lakin BPTP Sumsel 2017
Lakin BPTP Sumsel 2017
ย 
5ANGGA~2 (1).pptx
5ANGGA~2 (1).pptx5ANGGA~2 (1).pptx
5ANGGA~2 (1).pptx
ย 
Lakip bappeda 2014
Lakip bappeda 2014Lakip bappeda 2014
Lakip bappeda 2014
ย 
29 2105-1-sm
29 2105-1-sm29 2105-1-sm
29 2105-1-sm
ย 
CONTOH PROPOSAL TESIS MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH
CONTOH PROPOSAL TESIS MANAJEMEN KEUANGAN DAERAHCONTOH PROPOSAL TESIS MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH
CONTOH PROPOSAL TESIS MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH
ย 
Proposal Tesis Manajemen Keuangan Daerah
Proposal Tesis Manajemen  Keuangan DaerahProposal Tesis Manajemen  Keuangan Daerah
Proposal Tesis Manajemen Keuangan Daerah
ย 
1-029017-2tahunan-336.pdf
1-029017-2tahunan-336.pdf1-029017-2tahunan-336.pdf
1-029017-2tahunan-336.pdf
ย 
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
219421-pengaruh-pemahaman-akuntansi-pemanfaatan.pdf
ย 
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdfPendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
Pendekatan Penyusunan Anggaran_Akuntansi Sektor Publik.pdf
ย 
Renstra ketahanan pangan 2014 2019
Renstra ketahanan pangan 2014 2019Renstra ketahanan pangan 2014 2019
Renstra ketahanan pangan 2014 2019
ย 
resume tesis.pdf
resume tesis.pdfresume tesis.pdf
resume tesis.pdf
ย 
Rsb
RsbRsb
Rsb
ย 
Rktm monev
Rktm monevRktm monev
Rktm monev
ย 
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (edit).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (edit).pptxMateri pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (edit).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (edit).pptx
ย 
Lakip kab pakpak bharat
Lakip kab pakpak bharatLakip kab pakpak bharat
Lakip kab pakpak bharat
ย 
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat T...
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat T...Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat T...
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat T...
ย 
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas kesehatan Provinsi Su...
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas kesehatan Provinsi Su...Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas kesehatan Provinsi Su...
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas kesehatan Provinsi Su...
ย 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
ย 
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (2).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (2).pptxMateri pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR  TAHUN 2022 (2).pptx
Materi pemaparan sakip DISKOP- UM KAB. BLITAR TAHUN 2022 (2).pptx
ย 
Renstra psda 2008 2013
Renstra psda 2008 2013Renstra psda 2008 2013
Renstra psda 2008 2013
ย 

Recently uploaded

5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
ย 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
tubagus30
ย 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
ย 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
ย 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
RizkiMuhammad58
ย 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953
ย 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
langkahgontay88
ย 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
ย 

Recently uploaded (20)

5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
ย 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
ย 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
ย 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
ย 
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
1. PERMENDES 15 TH 2021 SOSIALISASI.pptx
ย 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
ย 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
ย 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
ย 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
ย 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
ย 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
ย 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
ย 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
ย 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
ย 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
ย 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
ย 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
ย 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
ย 
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptxPengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
Pengertian dan jenis-jenis obligasi.pptx
ย 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
ย 

Siska yulia defitri &amp; martalena

  • 1. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 63 ANALISIS PENGGUNAAN ANGGARAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN SOLOK. Oleh : Siska Yulia Defitri ** Martalena ** Problems in this study were How Use of estimates in order to improve the performance of Department of Agriculture, Fisheries and Livestock Solok regency. The purpose of this study is To mengetahuai Anggara use in order to improve the performance of Department of Agriculture, and Livestock Perikanan Solok regency.This study uses a qualitative approach means an analysis that is used to discuss and meragkan findings by considering and comparing the service performance estimation and Department of Agriculture, Fisheries and Livestock Solok regency. The data used in this study is a secondary data generally form of evidence, records and financial reports. Based on the results of research based on the achievement of performance analysis in the previous chapter, it can be drawn some conclusions about the use of estimates in order to improve the performance of Department of Agriculture, Fisheries and Livestock Solok regency as follows: Based on the target strategy Department of Agriculture, Fisheries and Livestock Solok regency in 2012, then please note there are 21 key performance indicators, and as a result there are 10 performance indicators performance access is under 100% while the remaining 11 other indicators have access to more than 100% of target. Sources of funds collected for the realization of the work program in 2012 in support of the achievement of targets and activities are in compliance with the set. Use of Estimates Based on realization in accordance with Key Performance Indicators known, that the Performance Department of Agriculture Fisheries and Livestock Solok regency was very good, with evidence amounted to 96.02% performance achievement. Therefore, expect the Department of Agriculture, Fisheries and Livestock Solok regency needed coordination and support in the achievement of the development of agriculture, fisheries and livestock in Solok regency, especially the community, relevant agencies and legislative. Improve the ability of the Human Resources (HR) for the technical and management staff and community through trainings and guidance. Enhance cooperation and partnership facilitation efforts with community members. Keywords : Budget, Performance, key performance indicator I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelaksanaan otonomi daerah berpedoman pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Kemudian disempurnakan dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Maksud dari kedua Undang-undang tersebut bukan hanya ada keinginan pelimpahan kewenangan dan pembiayaan
  • 2. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 2 dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah, akan tetapi yang lebih penting adalah keinginan untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya keuangan daerah dalam rangka peningkatan dan pelayanan kepada masyarakat. Salah satu aspek penting pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi yang harus diatur secara hati-hati adalah masalah pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. Untuk mewujudkan otonomi daerah dan desentralisasi yang luas, nyata dan bertanggungjawab diperlukan manajemen keuangan daerah yang mampu mengontrol kebijakan keuangan daerah secara ekonomis, efesien, efektif, transparan dan akuntabel. Selanjutnya ciri utama yang menunjukan suatu daerah otonom mampu berotonomi terletak pada kemampuan keuangan daerah. Daerah otonom harus memiliki kewenangan dan kemampuan menggali sumber-sumber keuangan sendiri, mengelola dan menggunakan keuangan sendiri yang cukup memadai untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan di daerahnya. Ketergantungan kepada bantuan pemerintah pusat harus seminimal mungkin sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) harus menjadi sumber keuangan yang terbesar, yang didukung oleh kebijakan Perimbangan keuangan pusat dan daerah sebagai prasyarat mendasar dalam Sistem Pemerintahan Negara (Koswara, 2000:5) Selanjutnya Simodiningrat (1997:44) mengungkapkan bahwa makin meningkatnya fasilitas dan mutu pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah kepada masyarakat akan memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam melaksanakan kegiatan ekonominya dan meningkatkan kesadaran masyarakat membayar pajak dan retribusi. Dengan pelimpahan kewenangan dan pembiayan aktivitas pemerintah dan pembangunan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah yang tentunya juga membawa konsekuensi lebih besar di daerah serta ruang lingkup pelayanan yang lebih luas tentu membutuhkan tingkat pelayanan dan pembiayaan yang lebih banyak dengan kualitas yang memadai, efesien dan efektif. Namun kewenangan tersebut dapat dijalankan dengan baik apabila didukung oleh kesiapan sumber daya manusia yang berkualitas, kelembagaan yang efektif dan pendanaan yang cukup serta sarana dan prasarana yang memadai. Kabupaten Solok dengan luas wilayah 3.738 kmยฒ dengan jumlah penduduk 394.332 jiwa yang terdiri dari 14 kecamatan dan 74 nagari dengan kepadatan penduduk rata-rata 28.167 jiwa/kmยฒ yang merupakan integral dari pembangunan nasional juga harus melaksanakan otonomi daerah seperti kabupaten/kota lainnya di Indonesia, Implementasi kebijakan tersebut tetap harus diadaptasikan dengan situasi, kondisi, potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Solok agar benar-benar dapat mendatangkan manfaat yang optimal bagi daerah Kabupaten Solok khususnya dan turut membangun Indonesia pada umumnya, oleh karena itu selalu mengacu pada kebijakan dan tujuan nasional. Dinas Pertanian Kabupaten Solok ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Solok Nomor : 12 Tahun 2000
  • 3. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 3 kemudian diperbaharui melalui Perda No. 29 Tahun 2002 dan Perda No. 19 Tahun 2004 serta diperbaharui kembali melalui Perda Nomor 8 Tahun 2008. Dalam Perda tersebut disebutkan bahwa Dinas Pertanian Kabupaten Solok merupakan unsur pelaksana teknis pemerintah daerah yang melaksanakan kewenangan di bidang pertanian yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Adapun tugas pokok Dinas Pertanian Kabupaten Solok adalah โ€œMelaksanakan kewenangan daerah di bidang Pertanianโ€ untuk terselenggaranya tugas pokok di atas, maka Dinas Pertanian Kabupaten Solok mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian sesuai dengan tugasnya. 2. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang pertanian sesuai dengan kewenangan yang dimiliki daerah dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati. 3. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis dan Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan lingkup tugasnya. 1.2. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penulis sesuai dengan rumusan masalah dicapai oleh penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Penggunaan Anggaran dalam meningkatkan kinerja pada Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok II. LANDASAN TEORI 2.2. Pengertian Anggaran Undang-undang No.17 tahun 2003 yang dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No.28 tahun 2005 menggariskan beberapa prosedur dan langkah yang harus ditempuh dalam proses penyusunan anggaran, baik pada tingkat nasional maupun daerah. Langkah-langkah tersebut menyangkut dengan penyusunan dokumen berikut ini : (a) Kebijakan Umum Anggaran (KUA), (b) Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dan Rencana Kerja Anggaran (RKA). Disamping itu diwajibkan pula menyusun Anggaran Kinerja (performance Budget) agar alokasi dana menjadi lebih terarah sesuai dengan capaian kinerja yang diharapkan sebagaimana yang tertera dalam rencana tahunan. Dalam pengelolaan perusahaan, terlebih dahulu manajemen menetapkan tujuan dan sasaran, dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Dampak keuangan yang diperkirakan akan terjadi sebagai akibat dari rencana kerja tersebut, kemudian disusun dan dievaluasi melalui proses penyusunan anggaran. Adapun pengertian anggaran menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1989:6) adalah sebagai berikut suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi, dan pengawasan. Pada dasarnya anggaran yang bermanfaat dan realistis tidak hanya dapat membantu mempererat kerja sama karyawan, memperjelas kebijakan dan merealisasikan rencana saja, tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan keserasian tujuan diantara para manajer dan bawahannya. Menurut Mulyadi (1993:438), anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu
  • 4. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 4 tahun untuk membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan,tanpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali (at any cost). Lebih jelas lagi Munandar (2001:1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai berikut : โ€œSuatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.โ€ Dari pengertian tersebut, anggaran mempunyai empat unsur, yaitu : 1. Rencana yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang. 2. Meliputi yaitu mencakup semua kegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. 3. Dinyatakan dalam unit moneter yaitu unit (kesatuan) yang dapat diterapkan pada berbagai kegiatan Dinas yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit โ€œrupiahโ€. 4. Jangka waktu tertentu yang akan datang yaitu menunjukkkan bahwa anggaran berlaku untuk masa yang akan datang. Ini berarti Apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan dimasa yang akan datang. Berdasarkan definisi-definisi dan pengertian anggaran dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Bahwa anggaran harus bersifat formal, artinya anggaran disusun dengan sengaja dan bersungguh-sungguh dalam bentuk tertulis. 2. Bahwa anggaran harus bersifat sistematis, artinya anggaran disusun dengan berurutan dan berdasarkan logika. 3. Bahwa suatu saat manajer dihadapkan pada suatu tanggung jawab untuk mengambil keputusan. 4. Bahwa keputusan yang diambil oleh manajer tersebut merupakan pelaksanaan fungsi manajer dari segi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Anggaran disusun untuk membantu manajemen dalam kegiatan perencanaan dan pengawasan. Manajemen yang baik tidak ingin menghadapi periode yang akan datang dengan ketidakpastian. Menurut Munandar ( 2001 : 10 ), anggaran mempunyai kegunaan pokok yaitu : 1. Sebagai pedoman kerja Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatankegiatan perusahaan di waktu yang akan datang. 2. Sebagai alat Pengkoordinasian kerja Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar semua bagian-bagian yang terdapt di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik, untuk menuju kearah sasaran yang telah ditetapkan. 3. Sebagai alat pengawasan kerja
  • 5. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 5 Anggaran berfungsi sebagai tolok ukur, sebagai pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan Dinas. Untuk bisa penaksiran secara lebih akurat, diperlukan sebagai data, informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran. Menurut Freeman (2003), anggaran adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik untuk mengalokasika sumber daya yang dimilikinya. Pada kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas (the process of allocating resources to unlimited demands). Pengertian tersebut mengungkapkan peran strategis anggaran dalam pengelolaan kekayan sebuah organisasi publik. Organisasi sektor publik tentunya berkeingina memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, tetapi sering kali keinginan tersebut terhambat oleh terbatasnya sumber daya yang dimilki. Angaran dapat juga dikatakan sebagai pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu dalam ukura financial. Pembuatan anggaran dalam organisasi sektor publik terutama pemerintah, merupakan sebuah proses yang cukup signifikan. Berbeda dengan penyusunan anggaran diperusahaan swasta yang muatan politisnya relative lebih kecil. 2.2.2. Konsep Penyusunanan Anggaran Proses penyusunan anggaran sering kali menjadi isu penting yang menjadi sorotan masyarakat. Pidato Presiden setiap bulan Agustus tentang nota keuangan dan rancangan APBN, misalnya selalu menjadi indikator Perekonomian Negara untuk selama setahun berikutnya. Bahkan tidak jarang APBN tersebut menjadi alat politik yang digunakan oleh pemerintah sendiri maupun oleh pihak oposisi. Dalam ruang lingkup akuntansi, anggaran berada dalam lingkup akuntansi manajemen. Beberapa fungsi anggaran dalam manajemen organisasi sektor publik adalah: 1. Anggaran sebagai alat perencanaan Dengan adanya anggaran, organisasi tahu apa yang harus dilakukan dan kearah mana kebijkan akan dibuat 2. Anggaran sebagai alat pengendalian Dengan adanya anggaran, organisasi sector publik dapat menghindari adanya pengeluaran yang terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya (misspending). 3. Anggaran sebagai kebijakan Melalui anggaran, organisasi sektor publik dapat menentukan arah atas kebijakan tertentu. Contohnya adalah apa yang dilakukan pemerintah dalam hal kebijakan fiskal, apakah memberlakukan kebijakan fiskal ketat atau longgar dengan mengatur besarnya pengeluaran yang direncanakan. 4. Anggaran sebagai alat politik Dalam organisasi sektor publik, komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang telah dijanjikan dapat dilihat melalui anggaran. 5. Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi Melalui dokumen anggaran yang komprehensif, sebuah bagian, unit kerja atau departemen yang
  • 6. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 6 merupakan suborganisasi dapat mengetahui apa yang harus dilakukan da juga apa yang akan dilakukan oleh bagian/unit kerja lainnya. 6. Anggaran sebagai alat penilaian kinerja Anggaran adalah suatu ukuran yang bias menjadi patokan apakah suatu bagia/unit kerja telah memenuhi target, baik berupa terlaksananya aktivitas maupun terpenuhinya efesiensi biaya. 7. Anggaran sebagai alat motivasi Anggaran dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikan nilai-nilai nominal yang tercantum sebagai target pencapaian. Dengan catatan, anggaran akan menjadi alat motivasi yang baik jika memenuhi sifat โ€œMenantang tetapi masih mungkin untuk dicapaiโ€ (challenging but attainable atau demanding but achievable). Maksudnya adalah suatu anggaran hendaknya jangan terlalu tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi, juga jangan terlalu rendah sehingga terlalu mudah dicapai. Dalam proses penyusunannya, anggaran pemerintah mengikuti sebuah siklus seperti terlihat dalam tampilan Siklus : Gambar 2.1 Siklus Penyusunan Anggaran Sumber: Buku Akuntansi Pemerintahan Tahun 2002 2.2.3. Jenis Jenis Anggaran Secara garis besar, anggaran dapat diklasifikasikan menjadi: 1. Anggaran Operasional dan Anggaran Modal Berdasarkan jenis aktivitasnya, anggaran dibagi menjadi anggaran operasional dan anggaran modal. Anggaran operasional (current budget) digunaka untuk merencanakan kebutuhan dalam menjalankan operasi sehari hari dalam kurun waktu satu tahun. Anggaran operasional ini sering juga dikelompokkan sebagai pengeluaran pendapatan (revenue expenditure), yaitu jenis pengeluaran yang bersifat rutin dan jumlahnya kecil serta tidak menambah fungsi suatu asset. Anggaran modal (capital budget) menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Belanja 1. Penyusunan Rencana Anggaran 4. Pelaporan dan Audit 2.Persetujuan Legislatif 3. Pelaksanaan Anggaran
  • 7. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 64 Modal adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah jumlah aset atau kekayaan organisasi sektor publik, yang selanjutnya akan menambah anggaran operasional untuk biaya pemeliharaannya. 2. Anggaran Tentatif dan Anggaran Enacted Berdasarkan status hukumnya, anggaran dibagi menjadi anggaran tentative dan anggaran enacted. Anggaran tentative (tentative budget) adalah anggaran yang tidak memerlukan pengesahan dari lembaga legislatif karena kemunculannya yang dipicu oleh hal-hal yang tidak direncanakan sebelumnya. 3. Anggaran Dana Umum dan Anggaran Dana Khusus Dalam pemerintahan, kekayaan Negara (dana) dibagi menjadi Dana Umum dan Dana Khusus. Dana Umum digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan yang bersifat umum dan sehari-hari sedangkan Dana Khusus dicadangkan/dialokasikan khusus untuk tujua tertentu, misalnya Dana Pelunasan Utang (Debt Service Fund) yang digunakan khusus untuk pembayaran utang. Anggaran Dana Umum disebut Anggaran Dana Umum (General Budget) dan anggaran untuk dana Khusus disebut dengan Aggaran Dana Khusus (Special Budget). 4. Anggaran Tetap dan Anggaran Fleksibel Dalam anggaran tetap (Fixed budget), aproriasi belanja sudah ditentukan jumlahnya diawal tahun aggaran. Jumlah tersebut tidak boleh dilampui meskipun ada peningkatan jumlah kegiatan yang dilakukan. Dalam anggaran fleksibel (flexible budget), harga harga barang /jasa per unit telah ditetapkan namun jumlah anggaran secara keseluruhan akan berfluktuasi bergantung pada banyaknya kegiatan yang dilakukan. 5. Anggaran Eksekutif dan Anggaran Legislatif Berdasarkan penyusunan, anggaran dapat dibagi menjadi anggaran eksekutif dan aggaran legislative. Anggaran eksekutif (executive budget) adalah anggaran yang disusun oleh lembaga eksekutif, dalam hal pemerinyah, sedangkan anggaran legislative (legislative budget) adalah anggaran yang disusun oleh lembaga legislative tanpa melibatkan pihak eksekutif. 2.2.4. Anggaran Berbasis Kinerja Sebagai salah satu dokumen perencanaan pembangunan daerah, maka Arah dan Kebijakan Umum APBD mempunyai nilai startegis, karena didalamnya terakomodasi berbagai program yang akan dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang merupakan salah satu tahapan pengelolaan keauangan daerah. Tujuan Penyusunan anggaran adalah untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga anggran dimengerti didukung dan dilaksanakan, sedangkan langkahnya adalah negosisiasi pihak-pihak yang terlibat mengenai angka anggaran. Pengelolaan
  • 8. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 65 keuangan daerah seringkali diartikan sebagai mobilisasi sumber-sumber keuangan yang dimiliki oleh suatu daerah. Padahal dalam konteks yang sebenarnya pengelolaan keuangan daerah terdiri dari: a) Pengelolaan seluruh sumber- sumber yang mampu memberikan penerimaan, pendapatan dan penghematan yang mungkin dapat di lakukan b) Ditetapkan oleh DPRD, dilaksanakan oleh pemerintah daerah, serta di diawasi dan dikendalikan oleh seluruh komponen masyarakat dan DPRD c) Anggaran yang ada, diarahkan untuk kesejahteraan seluruh masyarakat d) Didasari oleh prinsip-prinsip ekonomis, efisien dan efektif. Perencanaan program pembangunan di Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan merupakan hasil dari penjabaran visi, misi dan program Kepala Dinas selama lima tahunan. Visi dan misi tersebut ditempuh melalui strategi yang dijabarkan kedalam bentuk sasaran-sasaran pokok yang harus dicapai dalam melaksnakan arah kebijakan dan program- program kesehatan. Hal ini harus benar-benar dipahami dan dimengerti karena aspek perencanaan bukan merupakan pekerjaan yang mudah baik dalam persiapan maupun pelaksanannya. Proses pembangunan program kesehatan saat ini telah banyak mengalami kemajuan, namun demikian tetap saja masih menyisakan permasalahan. Permasalahan tersebut karena kurangnya ketramplan membuat perencanaan yang baik serta kepekaan terhadap faktor-faktor non teknis. SDM sebagai operator dari sistem menjadi kunci sukses dalam pelaksanaan desentralisasi. Berbagai permasalahan tersebut, salah satunya memberikan pengaruh terhadap sistem penyusunan pembiayaan yang tertuang dalam bentuk RASK/DASK. 2.2.5 Penilaian Kinerja Sesungguhnya perusahaan memiliki sarana formal dan informasi untuk menilai kinerja mereka. Menurut Wahyuni Welly dalam Dessler (1997:2) berpendapat penilaian kinerja bisa diidentifikasi sebagai prosedur apa saja yang meliputi: 1. Penetapan standar kinerja 2. Penilaian kinerja aktual karyawan atau manajer dalam hubungan dengan standar- standar kinerja 3. Memberikan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan kinerja atau terus berkinerja lebih tinggi lagi. Jadi pada dasarnya penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan didalam organisasi.
  • 9. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 66 PEMBAHASAN 4.1.1 Penggunaan Anggaran Dalam Rangka Meningkatkan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Perikanan Dan Peternakan Kabupaten Solok Penggunaan anggaran dalam rangka meningkatkan kinerja mengisyaratkan adanya dataโ€“data kinerja yang memungkinkan legislatif untuk menambah aktivitas instansi. Dalam menjalankan kegiatan instasi sangat tergantung kepada anggaran, apabila penggunaan anggaran tidak lancar maka kinerja karyawan instansi tersebut tidak dapat berjalan dengan tujuan yang diharapkan. Sehingga kinerja karyawan sangat menurun dalam melaksanakan suatu kegiatan. Dari penjelasan diatas bahwa penggunaan anggaran sangat menunjang dalam meningkatkan kinerja karyawan sehingga karyawan dapat melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan instansi tercapai. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (good governance dan clean government) telah mendorong pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas, tepat, teratur, dan efektif. Sebagaimana yang tertuang dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Tahun 2012 untuk Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok. Penerapan sistem tersebut bertujuan agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bertanggung jawab dan bebas dari praktik-praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN). Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban suatu unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa laporan akuntabilitas kinerja secara periodik. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai pengukuran kinerja berikut: Tabel 3.1 Skala Pengukuran Ordinal Capaian Kinerja No. Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja 1. 85% - 100% Sangat Baik 2. 70% - <85% Baik 3. 55% - <70% Sedang 4. <55% Kurang Baik ` Sumber: Modul 4 Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
  • 10. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 63 4.1.2 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Berdasarkan rencana strategis dinas dan disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Solok Tahun 2011-2015, untuk Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan ditetapkan 12 sasaran dan dijabarkan dalam 21 indikator kinerja utama sebagai indikator kinerja. Hasil capaian indikator kinerja utama (IKU) tahun 2012 terdapat 10 IKU yang memiliki capaian 100% atau lebih dan 11 IKU lainnya memiliki capaian kurang dari 100%. Tabel 3.2 Rincian Capaian IKU Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok No Sasaran Indikator Kinerja Utama Satuan Tahun 2012 Capaian Kinerja Tahun 2012 (%) Target Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 1 . Terpenuhinya ketersediaan bibit unggul bersertifikat pada komoditas padi, hortikultura, palawija dan buah-buahan tropis Jumlah penggunaan bibit unggul bersertifikat: - Padi sawah bersertifikat - Penangkaran padi sawah dan palawija - Hortikultura - Biofarmaka Ton Ha Ha Ha 200 100 100 14 622,46 0 2.767,00 0 311,23 0,00 2.767,00 0,00 2 . Terwujudnya swasembada daging di Kabupaten Solok - Persentase peningkatan produksi daging % 2 2,5 4 43,23 1 11.729,2 3. Meningkatnya produksi perikanan sesuai MOU Bupati Solok dengan Menteri Perikanan dan Kelautan dan Pemprop Sumbar Tercapainya target produksi ikan Ton 1.922 1.929,6 100,40 4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani Jumlah kelompok tani yang dibina melalui penyuluhan, sekolah lapang, magang dan lain- lain Klpk 100 566 566,00 5. Meningkatnya mutu dan hasil produksi pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa Jumlah teknologi yang diterapkan dan dikembangkan untuk peningkatan nilai tambah ekonomi produksi masyarakat Paket 1 2 200,00 6. Terjaminnya mutu produk hasil pertanian Jumlah kecamatan yang dilakukan pengendalian OPT yang tingkat serangannya dapat dikendalikan Kec 14 13 92,86 7. Terkendalinya penyebaran penyakit hewan menular (SE dan Flu Burung) Jumlah kecamatan dengan kasus flu burung dan Septicainea (SE) โ‰ค 5 kasus Kec 14 11 78,57 8. Terkoordinirnya distribusi pupuk dan pestisida 1. Rasio kuota pupuk sesuai RDKK % 100 100 100,00 2. Jumlah kecamatan yang menggunakan pestisida dengan merk resmi/tidak palsu Kec 14 13 92,86 9. Meningkatnya kualitas dan kuantitas komoditi unggulan Kab. Solok 1. Jumlah penelitian komoditas unggulan pertanian 2. Jumlah pengembangan komoditas unggulan pertanian Varietas Kali 1 1 1 1 100,00 100,00
  • 11. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 2 10. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pasar khusus Jumlah penyediaan sarana dan prasarana pasar khusus (pasar sayur, pasar ternak, pasar ikan) Paket 1 3 300,00 11. Meningkatnya ketersediaan air irigasi untuk lahan pertanian dari 55% menjadi 70% Luas cakupan lahan pengairan melalui: - Pengembangan jaringan irigasi ( JITUT & JIDES) - Pembangunan kincir air - Pemeliharaan/pembangunan pompanisasi - Pembangunan irigasi tanah dangkal Ha Ha Ha Ha 3.200 4 20 10 0 0 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00 12. Memperlancar pengangkutan hasil pertanian dari sentra produksi ke jalan kabupaten 1. Panjang jalan usaha tani yang terbangun dan terpelihara 2. Panjang jalan produksi yang terbangun dan terpelihara Km Km 5 8 0,350 0 7,00 0,00 Sumber : Data diolah 4.2 Analisis Penggunaan Anggaran Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Dinas Pertanian, Perikanan Dan Peternakan Kabupaten Solok Berdasarkan hasil capaian indikator-indikator kinerja utama yang dipaparkan pada tabel 3.2 diatas, maka dapat dianalisis penggunaan anggaran yang direncanakan oleh Dinas Pertanian, Perikanan Dan Peternakan Kabupaten Solok dalam rangka meningkatkan kinerja pada dinas tersebut, dengan hasil analisis sebagai berikut: 1. Terpenuhinya ketersediaan bibit unggul bersertifikat pada komoditas padi, hortikultura, palawija dan buah-buahan tropis. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dilakukan dengan memenuhi ketersediaan bibit unggul bersertifikat pada komoditas padi, hortikultura, palawija dan buah- buahan tropis. Capaian kinerja ini dapat terlaksana dengan didukung oleh berbagai bentuk kegiatan. Indikator sasaran tersedianya bibit unggul bersertifikat dicapai dengan melakukan kegiatan pengembangan padi spesifik lokasi, pengembangan perbenihan padi sawah; pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija; kegiatan pengembangan pertanian pada lahan kering; kegiatan sarana dan prasarana tanaman hias pengembangan tanaman biofarmaka dan pengembangan tanaman hortikultura. Secara keseluruhan, pencapaian untuk indikator ini adalah sebesar 769,56% 2. Terwujudnya swasembada daging di Kabupaten Solok. Terwujudnya swasembada daging di Kabupaten Solok dicapai dengan melalui peningkatan produksi daging melalui berbagai kegiatan. Adapun kegiatan pendukungnya adalah : Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak; Pembibitan dan perawatan ternak; Penelitian dan pengembangan teknologi peternakan tepat guna; Pengembangan agribisnis peternakan. Pencapaian untuk indikator ini adalah sebesar 1.729,2%. Target peningkatan produksi daging pada tahun 2012 adalah sebesar 2,5 % dengan realisasi 43,32%. Pada tahun 2011 produksi daging sebesar 838,47 ton dan pada
  • 12. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 2 tahun 2012 meningkat menjadi 1.201,68 ton. Tingginya persentase peningkatan ini disebabkan karena peningkatan populasi ternak dan peningkatan angka pemotongan ternak. 3. Meningkatnya produksi perikanan sesuai MOU Bupati Solok dengan Menteri Perikanan dan Kelautan dan Pemprop Sumbar. Sasaran ini dicapai melalui peningkatan produksi ikan. Indikator ini ditunjang oleh berbagai kegiatan seperti pengembangan bibit ikan unggul dan pembinaan dan pengembangan perikanan. Hasil dari kegiatan-kegiatan ini adalah untuk meningkatkan produksi dan kualitas bibit ikan. Dari target 1.922 ton produksi perikanan tahun 2012, dapat terealisasi sebesar 1.929,60 ton dengan capaian sebesar 100,40%. Produksi perikanan tahun 2012 ini berasal dari produksi budi daya sebesar 1.624 ton dan produksi tangkap sebesar 305,60 ton. Sedangkan kalau dilihat dari total produksi perikanan tahun 2011 sebesar 1.519,03 ton, terjadi peningkatan produksi perikanan sebesar 410,57 ton atau 27,03%. Sedangkan dari segi produksi benih, juga terjadi peningkatan sebesar 3,9%. Pada tahun 2011, produksi benih ikan sebesar 41.300.200 ekor meningkat pada tahun 2012 menjadi 42.912.718 ekor. 4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan petani Pencapaian target indikator sasaran terlaksananya pembinaan kelompok tani melalui penyuluhan, sekolah lapang, magang dan lain-lain, dilakukan melalui berbagai kegiatan yang ada pada Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan. Dari target pembinaan sebanyak 100 kelompok tani, terealisasi pembinaan terhadap sebanyak 566 kelompok tani dengan capaian target kinerja sebesar 566%. 5. Meningkatnya mutu dan hasil produksi pertanian, perkebunan, perdagangan dan Jasa. Capaian sasaran meningkatnya mutu dan hasil produksi pertanian, perkebunan, perdagangan dan jasa dinilai dari pencapaian indikator kinerja jumlah teknologi yang diterapkan dan dikembangkan untuk peningkatan nilai tambah ekonomi produksi masyarakat. Untuk mencapai sasaran ini dilakukan melalui kegiatan yang didukung oleh dana APBD kabupaten yaitu Kegiatan pembinaan dan pengembangan perikanan. Dari target 1 paket terealisasi 2 paket yaitu pengolahan ikan sale 1 paket dan pengolahan bilih 1 paket dengan capaian kinerja 200%. 6. Terjaminnya mutu produk hasil pertanian Pencapaian sasaran terjaminnya mutu produk hasil pertanian dinilai dari tercapainya indikator kinerja jumlah kecamatan yang dilakukan pengendalian OPT yang tingkat serangannya dapat dikendalikan. Untuk mencapai target kinerja dilakukan dengan dukungan kegiatan pengendalian organisme pengganggu tanaman. Selama tahun 2012 terjadi serangan OPT pada 7 kecamatan yaitu Kecamatan Lembang Jaya (serangan tikus), Kecamatan Singkarak (serangan wereng coklat), Kecamatan X Koto Diatas (serangan tungro dan blast),
  • 13. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 3 Kecamatan Gunung Talang (serangan tikus), Kecamatan Kubung (serangan tikus), Kecamatan Bukit Sundi (serangan tikus) dan Kecamatan Junjung Sirih (serangan wereng coklat). Upaya pengendalian dilakukan dengan bantuan obat-obatan dari dinas dan posko OPT yang ada di nagari. Disamping itu juga dilakukan upaya gerakan massal di 2 kecamatan yaitu Kecamatan X Koto Singkarak dan Kecamatan Lembang Jaya. Pada tahun 2012 hanya dapat terealisasi pada 13 kecamatan dari target 14 kecamatan, karena masih belum terkendalinya serangan wereng coklat di Kecamatan X Koto Singkarak. Sehingga sesuai target sasaran, maka capaian kinerja pada indikator ini hanya tercapai sebesar 92,86%. 7. Terkendalinya penyebaran penyakit hewan menular (SE dan Flu Burung). Indikator kinerja sasarannya jumlah kecamatan dengan kasus terkendalinya angka kejadian kasus flu burung dan Septicainea (SE) โ‰ค 5 kasus. Untuk menunjang pencapaian target kinerja, maka sasaran ini ditunjang oleh kegiatan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak dan kegiatan pengawasan obat dan kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet). Angka kejadian kasus flu burung melebihi 5 kasus terjadi pada 3 kecamatan di Pusat Kesehatan Hewan Wilayah I (Kecamatan Junjung Sirih, X Koto Singkarak dan X Koto Diatas). Jumlah angka kejadian yang terjadi pada 3 kecamatan tersebut berjumlah 595 kasus. Sedangkan angka kejadian pada 11 kecamatan lain dapat terkendali dengan jumlah โ‰ค 5 kasus. Dengan target indikator sasaran pada 14 kecamatan, hanya dapat terealisasi pada 11 kecamatan. Sehingga capaian target kinerja sebesar 78,57%. 8. Terkoordinirnya distribusi pupuk dan pestisida Capaian kinerja sasaran terkoordinirnya distribusi pupuk dan pestisida dinilai dari pencapaian 2 indikator yaitu rasio kuota pupuk sesuai RDKK dan jumlah kecamatan yang menggunakan pestisida dengan merk resmi/tidak palsu. Pada tahun 2012 indikator sasaran rasio kuota pupuk sesuai RDKK ditargetkan 100 % dan dapat terealisasi 100%, sehingga tercapai kinerja 100%. Adapun alokasi pupuk bersubsidi dan penyaluran di Kabupaten Solok Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.4. Alokasi Pupuk Bersubsidi dan Penyaluran di Kabupaten Solok Tahun 2012 N No Pupuk Alokasi Penyaluran 1. Urea 7.233.610 Ton 7.016.602 ton 2. SP36 2.537.145 Ton 2.511.779 ton 3. ZA 2.169.900 Ton 2.148.201 ton 4. NPK 6.498.435 Ton 6.303.482 ton 5. Organik 2.291.420 Ton 2.176.849 ton
  • 14. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 2 Jumlah 20.730.510 Ton 20.156.913 ton Sumber : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2012 9. Meningkatnya kualitas dan kuantitas komoditi unggulan di Kabupaten Solok Indikator kinerja sasaran ini terdiri atas dua (2) yakni: 1) jumlah penelitian komoditas unggulan pertanian; 2) jumlah pengembangan komoditas unggulan pertanian. Pencapaian sasaran ini ditunjang oleh kegiatan pengembangan padi spesifik lokasi. Pada kegiatan ini Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan melakukan penelitian dan pengembangan komoditas padi varietas padi Caredek Merah dan Siarang. Keluaran dari penelitian dan pengembangan pada 2 varietas ini adalah tersedianya benih pokok Caredek Merah dan terlaksananya pemurnian varietas lokal Siarang. Pada tahun 2012, indikator kinerja jumlah penelitian komoditas unggulan pertanian ditarget 1 varietas dengan realisasi 1 varietas (penelitian padi siarang) dan indikator kinerja jumlah pengembangan komoditas unggulan pertanian ditarget 1 kali dapat terealisasi 1 kali (pengembangan padi caredek merah). Dari pelaksanaan kegiatan, capaian kinerja adalah sebesar 100%. 10. Meningkatnya kapasitas dan kualitas pasar khusus Pada tahun 2012, untuk menunjang pencapaian kinerja sasaran meningkatnya kapasitas dan kualitas pasar khusus, Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan pada program peningkatan pemasaran hasil produksi ternak dan kegiatan pembinaan dan pengembangan perikanan pada program pengembangan budidaya perikanan. Pada dua kegiatan ini dilakukan pembangunan pasar berupa los pasar ikan di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti sebanyak 1 paket. Kegiatan lain berupa pembangunan pasar ternak dengan 2 paket kegiatan yaitu gerbang dan pagar pasar ternak di Guguak Sarai, Kecamatan IX Koto Sei Lasi. Pada tahun 2012 target indikator sasaran 1 paket, terealisasi 3 paket kegiatan. Sehingga capaian kinerja jumlah penyediaan sarana dan prasarana pasar khusus (pasar sayur, pasar ternak, pasar ikan) capaian kinerja sebesar 300%. 11. Meningkatnya ketersediaan air irigasi untuk lahan pertanian dari 55% menjadi 70% Pencapaian kinerja sasaran meningkatnya ketersediaan air irigasi untuk lahan pertanian dari 55% menjadi 70% pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan ditunjang oleh kegiatan peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian dan kegiatan pengembangan tanaman hortikultura pada program peningkatan produksi pertanian/perkebunan. Pada tahun 2012, capaian kinerja untuk sasaran ini ditetapkan 4 indikator kinerja. Memperlancar pengangkutan hasil pertanian dari sentra produksi ke jalan kabupaten. Indikator sasaran terdiri dari dua yakni : 1) Panjang jalan usaha tani yang terbangun dan terpelihara pada tahun 2012 ditargetkan sepanjang 5 km. Capaian kinerja untuk indikator ini hanya sebesar 7%, yaitu dengan terbangun dan terpeliharanya jalan usaha tani sepanjang 350 meter melalui kegiatan pengembangan tanaman hortikultura. Pembangunan jalan
  • 15. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 2 usaha tani ini dilaksanakan di Nagari Koto Sani, Kecamatan X Koto Singkarak. 2) Panjang jalan produksi yang terbangun dan terpelihara tidak terealisasi dari 8 yang ditargetkan. Pada tahun 2012, Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan tidak memiliki anggaran pada APBD Kabupaten, APBD Propinsi maupun dana tugas pembantuan (APBN) untuk terbangun dan terpeliharanya jalan produksi. Sehingga capaian kinerja untuk indikator ini sebesar 0%. Berdasarkan penjelasan dan uraian yang dipaparkan pada bagian diatas dapat diketahui secara jelas bahwa anggaran mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengetahui kinerja yang dicapai oleh masing-masing sub-indikator pada Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok, dengan adanya anggaran diketahui ada 11 sasaran yang telah tercapai dan 10 sasaran yang belum tercapai,tercapainya sasaran-sasaran tersebut disebabkan oleh ketersediaan yang dimiliki oleh masing-masing sub-indikator yang senantiasa mengayomi terwujudnya sasaran seperti terpernuhinya bibit unggul bersertifikat pada komiditi padi, meningkatnuya hasil perikanan berupa peningkatan produksi ikan demikian pula halnya dengan meningkatnya kelompok tani yang disebabkan oleh meningkatnya pengetahuan petani tentang hasil dan produksi pertanian. 4.3 Analisis Capaian Kinerja Penggunaan Anggaran Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok Berdasarkan hasil capaian kinerja penggunaan anggaran Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok tahun 2012 diatas, maka dapat diketahui kinerja masing-masing indikator sebagai berikut: No. Indikator Kinerja Utama Hasil capaian Kategori Capaian 1 Jumlah Penggunaan bibit unggul bersertifikat: - Padi sawah bersertifikat - Penangkaran padi sawah dan palawija - Hortikultura - Biofarmaka 311,23 0,00 2.767,00 0,00 Sangat baik Kurang baik Sangat baik Kurang baik 2 Persentase peningkatan produksi daging 1.729.2 Sangat baik 3 Tercapainya target produksi ikan 100,40 Sangat baik 4 Jumlah kelompok tani yang dibina melalui penyuluhan, sekolah lapangan, magang 566,00 Sangat baik 5 Jumlah teknologi yang diterapkan dan dikembangkan untuk peningkatan nilai tambah ekonomi produksi masyarakat 200,00 Sangat baik 6 Jumlah kecamatan yang dilakukan 92,86 Sangat baik
  • 16. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 2 pengendalian OPT 7 Jumlah Kecamatan dengan kasus flu burung dan septicainea (SE) โ‰ค 5 kasus 78,57 Baik 8 - Rasio kuota pupuk sesuai dengan RDKK - Jumlah Kecamatan yang menggunakan pestisida dengan merk resmi/tidak palsu 100,00 92,86 Sangat baik Baik 9 - Jumlah penelitian komuditas unggulan pertanian - Jumlah pengembangan komoditas unggulan pertanian 100,00 100,00 Sangat baik Sangat baik 10 Jumlah penyediaan sarana dan prasarana pasar khusus (pasar sayur, pasar ternak, pasar ikan) 300,00 Sangat baik 11 Luas cakupan lahan pengairan melalui: - Pengembangan jaringan irigasi - Pembangunan kincir air - Pemeliharaan/pembangunan pompanisasi - Pembangunan irigasi tanah dangkal 0,00 0,00 0,00 0,00 Kurang baik Kurang baik Kurang baik Kurang baik 12 - Panjang jalan usaha tani yang terbangun dan terpelihara - Panjang jalan produksi yang terbangun dan terpelihara 7,00 0,00 Kurang baik Kurang baik Sumber: Data diolah Sedangkan pencapaian kinerja penggunaan anggaran pada Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok pada tahun 2012 secara menyeluruh adalah: ๐‘…๐‘’๐‘Ž๐‘™๐‘–๐‘ ๐‘Ž๐‘ ๐‘– ๐‘ƒ๐‘’๐‘Ÿ๐‘ ๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘ ๐‘’ ๐‘…๐‘’๐‘›๐‘ก๐‘Ž๐‘›๐‘” ๐ถ๐‘Ž๐‘๐‘Ž๐‘–๐‘Ž๐‘› ๐พ๐‘–๐‘›๐‘’๐‘Ÿ๐‘—๐‘Ž 100% Target = 5.831,5 6.072,64 x 100% = 96,02% Dari hasil perhitungan pencapaian kinerja Penggunaan Anggaran Dinas tersebut diatas, didapat nilai sebesar 96,02% yang menyatakan bahwa kinerja tahun 2012 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu Tahun 2011 dengan peringkatan 4% hal ini dibuktikan hasil wawancara dengan Kasubag Perencanaan,Monev dan Pelaporan dan Kasubag Keuangan pada Dinas pertanian Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok dan diperkuat dengan hasil Laporan Tahunan dan Laporann Fisik Keuangan yang memperlihatkan bahwa pencapaian Kinerja tahun 2012 sangat baik. Dari keterangan pada tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa secara rata-rata antara realisasi dan
  • 17. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 2 target dari indikator utama kinerja diperoleh data yang melebihi dari angka 85%-100% dan indikator teresebut dapat dipandang sangat baik. V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pencapaian kinerja pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang penggunaan anggaran dalam rangka meningkatkan kinerja Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok sebagai berikut: 1. Berdasarkan sasaran strategi Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok tahun 2012, maka dapat diketahui terdapat 21 indikator kinerja utama, dan hasilnya ada 10 indikator kinerja yang capaian kinerjanya berada dibawah 100% sedangkan sisanya 11 indikator lainnya memiliki target capaian melebihi 100% 2. Sumber dana yang dihimpun untuk merealisasikan program kerja tahun 2012 dalam mendukung pencapaian sasaran dan kegiatan telah sesuai dengan yang ditetapkan. 3. Berdasarkan realisasi Penggunaan Anggaran sesuai dengan Indikator Kinerja Utama diketahui, bahwa Kinerja Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok adalah sangat baik, dengan bukti pencapaian kinerja berjumlah 96,02%. 5.2 Saran Berdasarkan capaian kinerja secara komulatif pada bagian sebelumnya dan permasalahan yang dihadapi pada tahun 2012, maka penulis dapat memberikan saran terutama kepada Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok dengan saran sebagai berikut: 1. Diperlukan koordinasi dan dukungan dalam pencapaian tujuan pembangunan pertanian, perikanan dan peternakan di Kabupaten Solok terutama masyarakat, instansi terkait dan legislatif 2. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) teknis dan manajemen bagi petugas dan masyarakat melalui pelatihan- pelatihan dan bimbingan. 3. Meningkatkan kerja sama dan fasilitasi kemitraan usaha dengan anggota masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Depdagri, (2002). Kepmendagri No 29 Tahun 2002 tentang Pedomn Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Direktorat Pengelolaan Keuangan Daerah, Direktorat Jenderal Otonomi Daerah. Jakarta. LAKIP dan RENSTRA Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Kabupaten Solok Tahun 2012 Sjafrizal (2009) Peraturan pemerintah no28 tahun 2005 menggariskan beberapa prosedur dan langkah yang harus ditempuh dalam proses penyusunananggaran, baim pada tingkat nasional maupun daerah
  • 18. Jurnal Ilmiah ADVANCE Vol. 8 No. 2 Mei โ€“ September 2014 ISSN: 1979-2018 3 Deddi Nordiawan. Iswahyudi Sondi Putra, Maulidah Rahmawati Akuntansi Pemerintahan. Penerbit Salemba Empat. Dedi Nordiawan(2005). Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Salemba Empat. Dr.Mardiasmo(2005). Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi Yogyakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntabilitas tanggal 17 Oktober 2012 Mulgan, Richard (2000). "'Accountability': An Ever-Expanding Concept?". Public Administration 78 (3): 555-573. Wahyuni Welly (2010). Analisa pemberian kompensasi dalam rangka meningkatkan motivasi kerja dan kinerja karyawan. Skripsi UMMY