SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
www.rajaebookgratis.com 
h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m 
Hal. 1 
PIAGAM MADINAH DAN TOLERANSI BERAGAMA 
Oleh: Dr. Adian Husaini 
(Ketua Program Studi Pendidikan Islam— 
Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor) 
Pada tahun 1973, cendekiawan Muslim, H. Zainal Abidin Ahmad (ZAA), 
menerbitkan bukunya yang berjudul Piagam Nabi Muhammad S.A.W.: Konstitusi Negara 
Tertulis Pertama di Dunia (Jakarta: Bulan Bintang, 1973). Dalam bukunya, ZAA banyak 
mengutip pendapat Prof. Hamidullah, seorang pakar manuskrip kuno. (Lihat juga, 
Muhammad Hamidullah, The Prophet’s Establishing a State and His Succession, (Pakistan 
Hijra Council, 1988). 
Melalui riset yang sangat serius mulai tahun 1961 sampai tahun 1973, ZAA 
akhirnya berhasil menyajikan sebuah buku yang memuat Piagam Madinah dalam berbagai 
versi bahasa. Istilah Konsitusi Madinah diberikan oleh seorang orientalis, W. Montgomery 
Watt. Muhammad Zafrullah Khan, mantan Menlu Pakistan, dan wakil Ketua Mahkamah 
Internasional, memberikan nama negara Madinah sebagai “Republik Madinah”. Buku ZAA 
ini memaparkan, bahwa Piagam Madinah sejatinya merupakan kontitusi negara tertulis 
pertama di dunia, mendahului Magna Charta di Inggris selama enam abad; dan mendahului 
Konstitusi Amerika Serikat dan Perancis selama 12 abad. 
Konstitusi Madinah diawali dengan ungkapan: “Bismillahirrahmanirrahiim. 
Haadzaa kitaabun min Muhammadin Nabiy Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, bainal 
mu’miniina wal-muslimiina min quraisyin wa-yatsriba wa man tabi’ahum falahiqa bihim 
wa jaahada ma’ahum.” (Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. 
Inilah Piagam tertulis dari Nabi Muhammad saw kepada orang-orang mukmin dan muslim, 
baik yang berasal dari suku Quraisy maupun suku Yatsrib, dan kepada segenap warga yang 
ikut bersama mereka, yang telah membentuk kepentingan bersama dengan mereka dan 
telah berjuang bersama mereka). 
Piagam Madinah ditetapkan tahun 622 M (1 Hijriah). Ketika itu, belum ada satu 
negara pun yang memiliki peraturan bagaimana cara mengatur hubungan antara umat 
beragama. Piagam Madinah, dalam beberapa pasalnya, sudah jelas mengatur hubungan 
tersebut. Misalnya (terjemah oleh ZAA): 
Pasal 16: “Bahwa sesungguhnya kaum-bangsa Yahudi yang setia kepada (negara) 
kita, berhak mendapat bantuan dan perlindungan, tidak boleh dikurangi haknya 
dan tidak boleh diasingkan dari pergaulan umum.” 
Pasal 24: “Warga negara (dari golongan) Yahudi memikul beaya bersama-sama 
dengan kaum beriman, selama negara dalam peperangan.” 
Pasal 25: (1) Kaum Yahudi dari suku Banu ‘Awf adalah satu bangsa-negara 
(ummah) dengan warga yang beriman. (2) kaum Yahudi bebas memeluk agama 
mereka, sebagai kaum Muslimin bebas memeluk agama mereka. (3) Kebebasan ini 
berlaku juga terhadap pengikut-pengikut/sekutu-sekutu mereka, dan diri mereka 
sendiri. (4) Kecuali kalau ada yang mengacau dan berbuat kejahatan, yang 
menimpa diri orang yang bersangkutan dan keluarganya. 
Sampai dengan wafatnya, Nabi Muhammad saw telah melakukan interaksi intensif 
dengan seluruh kelompok agama (paganis, Yahudi, Nasrani), budaya-budaya dominan, dan
rajaebookgratis.com 
kekuatan-kekuatan politik terbesar ketika itu (Persia dan Romawi). Ayat-ayat Al Quran 
yang berbicara tentang kaum Yahudi, Nasrani, Persia, Romawi, menggambarkan 
bagaimana kaum Muslim telah digembleng dan diberi pedoman yang snagat gamblang 
dalam menyikapi budaya dan agama di luar Islam. 
Bahkan, al-Quran juga tidak melarang kaum Muslim untuk berbuat baik terhadap 
kaum agama lain. Sejak awal, umat Islam sudah diajarkan untuk menerima kesadaran akan 
keberagaman dalam agama (pluralitas). Misalnya, dalam surat Al Mumtahanah ayat 8 
disebutkan, "Allah tidak mencegahmu berbuat baik kepada mereka yang tidak 
memerangimu dan tidak mengusirmu dari kampung halamanmu." Bahkan, Nabi 
Muhammad saw berpesan, "Barangsiapa menyakiti seorang dzimmi, maka sungguh ia 
menyakitiku, dan barangsiapa menyakitiku, berarti ia menyakiti Allah." (HR Thabrani). 
h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m 
Hal. 2 
Perbandingan dengan Eropa 
Dari sisi toleransi beragama, pengakuan akan hak hidup dan hak beragama kaum 
Yahudi/minoritas di Madinah pada zaman itu, sebenarnya merupakan sesuatu yang sangat 
mengagumkan. Sebagai perbadingan, bisa kita simak, bagaimana nasib kaum Yahudi dalam 
sejarahnya di Eropa. 
Max L. Margolis and Alexander Marx mencatat, komunitas awal-awal Yahudi di 
Eropa dapat dijumpai di Roma sekitar tahun 200 SM. Sejumlah peristiwa pahit menandai 
kehidupan Yahudi di wilayah kekuasaan Imperium Romawi ini. Tahun ke-19, Kaisar 
Tiberius mengusir Yahudi dari Roma dan Italia. Namun, tampaknya mereka masih kembali 
lagi. Tahun 44, kaum Yahudi termasuk yang menangisi kematian Julius Cesar. Tahun 54, 
karena menentang propaganda Kristen, Yahudi dilarang berkumpul di sinagog. Tahun 139, 
sejumlah Yahudi diusir dari Roma. (Lihat, Max L. Margolis dan Alexander Marx, A History of 
the Jewish People, (New York: Atheneum, 1969), hal. 287-289). 
Di masa Kaisar Konstantine (311-337), secara umum Yahudi mendapatkan cukup 
kebebasan dalam menjalankan agamanya. Bahkan, setelah Konsili Nicea, 325, Judaisme 
masih tetap boleh diamalkan. Hanya, di masa Constantius II (337-361), sempat terjadi 
insiden. Di bawah kekuasaan Gallus, saudara ipar Constantius, yang memerintah wilayah 
Timur (termasuk Palestina), terjadi bentrokan antara yahudi dengan tentara Romawi. 
Komandan tentara Romawi di wilayah itu menyerbu dan menghancurkan Kota Tiberias, 
Sepphoris, dan Lod. Tetapi, Encyclopaedia Judaica Vol II, mencatat, bahwa sejak Kristen 
menjadi agama resmi Romawi pada 321, posisi Yahudi menjadi terpojok. Berbagai 
keistimewaan yang diterima Yahudi pada masa sebelumnya, dihapuskan. Jurisdiksi rabbi 
Yahudi juga dihapuskan. Proselitisme dilarang dan diancam hukuman mati, sebagaimana 
berhubungan dengan wanita Kristen. Akhirnya, Yahudi terlarang memegang posisi tinggi di 
pemerintahan atau militer. 
Di bawah Kaisar Theodosius I (379-395) dan Theodosius II (408-450), Yahudi 
sebenarnya cukup mendapatkan prinsip-prinsip kebebasan, meskipun Theodosius dijuluki 
sebagai “the First Christian Inquisitor” dan menetapkan Katolik sebagai agama resmi 
negara. Tapi, karena pengaruh dari tokoh-tokoh gereja yang fanatik, Yahudi menjadi 
sasaran pengaturan yang menyakitkan. Max L. Margolis dan Alexander Marx 
menggambarkan kondisi ketika itu: 
“Tetapi, dibawah pengaruh para pendeta yang fanatik, maka Yahudi menjadi 
sasaran meningkatnya peraturan-peraturan yang menjengkelkan dengan tujuan 
untuk mengurangi jumlah konversi kaum Kristen ke Yahudi. Semua itu adalah 
dalam semangat tokoh-tokoh gereja, bahwa Yahudi digambarkan sebagai orang-www.
orang jahat dan tukang sihir, dan sekte mereka sebagai hina dan seperti binatang. 
Lagi pula, pedagang-pedagangan Kristen bernafsu untuk bebas dari kompetisi 
Yahudi. Tidak sah bagi Yahudi untuk mengkhitan budaknya atau memiliki budak 
Kristen. Yahudi tidak punya wewenang atas Kristen dan karena itu harus dilarang 
dari kantor-kantor publik. Kawin antar agama antara Yahudi dan Krtisten 
merupakan tindakan kriminal.” (Dikutip dan diterjemahkan dari buku Max L. 
Margolis dan Alexander Marx, A History of the Jewish People, hal. 229-230.) 
Di Eropa, ketika agama Kristen mulai berkuasa di berbagai negara, cara pandang 
kaum Kristen terhadap Yahudi sangat dipengaruhi oleh Kebijakan yang dibuat oleh Paus 
Gregory I, yang dikenal sebagai Gregory The Great (590-604). Max L. Margolis dan 
Alexander Marx mencatat tentang persepsi dan kebijakan Gregory I: 
“Metode Yahudi dalam memahami kitab suci dalam bentuk literalnya adalah satu 
hal yang buruk; argumen-argumen Yahudi dalam melawan Kristen adalah tidak 
masuk akal. Yahudi harus diajak menjadi menjadi Kristen dengan akal dan 
persuasi…Karena itu, Yahudi mengalami penderitaan dalam menerapkan agama 
dan kehidupan mereka sendiri, bersamaan dengan adanya jaminan hak-hak yang 
diberikan oleh undang-undang Romawi.” (Dikutip dan diterjemahkan dari buku 
Max L. Margolis dan Alexander Marx, A History of the Jewish People, hal. 298.) 
Sampai abad-abad berikutnya, kaum Yahudi menjadi sasaran pembantaian dan 
penindasan masyarakat Eropa. Sejumlah Paus lainnya kemudian dikenal sangat anti- 
Yahudi. Pada tanggal 17 Juli 1555, hanya dua bulan setelah pengangkatannya, Paus Paulus 
IV, mengeluarkan dokumen (Papal Bull) yang dikenal dengan nama Cum nimis absurdum. 
Di sini Paus menekankan, bahwa para pembunuh Kristus, yaitu kaum Yahudi, pada 
hakekatnya adalah budak dan seharusnya diperlakukan sebagai budak. Yahudi kemudian 
dipaksa tinggal dalam ‘ghetto’. Setiap ghetto hanya memiliki satu pintu masuk. Yahudi 
dipaksa menjual semua miliknya kepada kaum Kristen dengan harga sangat murah; 
maksimal 20 persen dari harga yang seharusnya. Di tiap kota hanya boleh ada satu sinagog. 
Di Roma, tujuh dari delapan sinagog dihancurkan. Di Campagna, 17 dari 18 sinagog 
dihancurkan. Yahudi juga tidak boleh memiliki Kitab Suci. Saat menjadi kardinal, Paus 
Paulus IV membakar semua Kitab Yahudi, termasuk Talmud. Paus Paulus IV meninggal 
tahun 1559. Tetapi cum nimis absurdum tetap bertahan sampai tiga abad. (Peter de Rosa, 
Vicars of Christ: The dark Side of the Papacy, (London: Bantam Press, 1991), hal. 266-269). 
Sikap tokoh-tokoh Gereja semacam itu terbukti sangat berpengaruh terhadap nasib 
Yahudi di wilayah Kristen Eropa. Di Spanyol, misalnya, Yahudi sudah ada di wilayah ini, 
sekitar tahun 300 M. Raja Aleric II (485-507), diilhami oleh Code of Theodosius, 
memberikan batasan yang ketat terhadap Yahudi. Nasib Yahudi Spanyol semakin terjepit, 
menyusul konversi Raja Recarred I (586-601) menjadi Katolik. Sang Raja melakukan 
konversi itu pada The Third Council of Toledo (589), dan kemudian menjadikan Katolik 
sebagai agama negara. The Council of Toledo itu sendiri membuat sejumlah keputusan: (1) 
larangan perkawinan antara pemeluk Yahudi dengan pemeluk Kristen, (2) keturunan dari 
pasangan itu harus dibaptis dengan paksa, (3) budak-budak Kristen tidak boleh dimiliki 
Yahudi (4) Yahudi harus dikeluarkan dari semua kantor publik, (5) Yahudi dilarang 
membaca Mazmur secara terbuka saat upacara kematian. (Max L. Margolis dan Alexander 
Marx, A History of the Jewish People, hal. 304-305.) 
h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m 
Hal. 3 
www.rajaebookgratis.com
Dalam periode 612-620, banyak kasus tejadi dimana Yahudi dibaptis secara paksa. 
Ribuan Yahudi melarikan diri ke Perancis dan Afrika. Pada 621-631, di bawah 
pemerintahan Swinthila, perlakuan Yahudi agak lebih lunak. Pelarian Yahudi kembali ke 
tempat tinggalnya semula dan mereka yang dibaptis secara paksa kembali lagi ke agama 
Yahudi. Tetapi, Swinthila ditumbangkan oleh Sisinad (631-636), yang melanjutkan praktik 
pembaptisan paksa. Pada masa pemerintahan Chintila (636-640), dibuatlah keputusan 
dalam The Six Council of Toledo (638), bahwa selain orang Katolik dilarang tingal di 
wilayahnya. Euric (680-687) membuat keputusan: seluruh Yahudi yang dibaptis secara 
paksa ditempatkan di bawa pengawasan khusus pejabat dan pemuka gereja. Raja Egica 
(687-701) membuat keputusan: semua Yahudi di Spanyol dinyatakan sebagai budak untuk 
selamanya, harta benda mereka disita, dan mereka diusir dari rumah-rumah mereka, 
sehingga mereka tersebar ke berbagai profinsi. Upacara keagamaan Yahudi dilarang keras. 
Lebih dari itu, anak-anak Yahudi, umur 7 tahun keatas diambil paksa dari orang tuanya dan 
diserahkan kepada keluarga Kristen. (Max L. Margolis dan Alexander Marx, A History of the 
Jewish People, hal. 305-306.) 
Sampai abad ke-15, pembantaian Yahudi (massacre) itu terus terjadi di Spanyol. Di 
Rusia, penindasan dan pembantaian Yahudi dikenal sebagai ‘pogroms’ (mob violence) dan 
masih berlangsung sampai abad ke-20. Sejumlah pejabat pemerintah Rusia ikut 
memobilisasi massa untuk mengusir Yahudi. Sebagai contoh, antara tahun 1903-1906, 
pogroms terjadi di 690 kota dan desa, sebagian besar terjadi di Ukraina. (Marvin Perry, 
Western Civilization, hal. 447). 
Di berbagai wilayah lain di Eropa, persekusi terhadap Yahudi terjadi di mana-mana. 
Selama ratusan tahun, para pemimpin politik dan agama di Eropa Barat tidak segan-segan 
untuk menghapuskan atau menghancurkan komunitas-komunitas Yahudi di Eropa. 
Persekusi dan pembantaian Yahudi itu beberapa diantaranya dilakukan dengan ancaman 
dan intimidasi untuk meninggalkan agama Yahudi dan memeluk Kristen. Jika mereka 
menolak, maka hukuman mati sudah menanti mereka. Di Perancis, misalnya, Louis IX 
(1226-1270), memerintahkan pengusiran semua orang Yahudi dari kerajaannya, sesaat 
setelah Louis berangkat menuju medan Perang Salib. Perintah itu memang tidak dijalankan 
dengan sempurna. Banyak orang Yahudi yang meninggalkan Perancis kemudian kembali 
lagi. Tetapi, Philip the Fair (1285-1314) kemudian memerintahkan semua Yahudi Perancis 
untuk ditangkap. Kemudian, Raja Charles IV, kembali mengusir Yahudi Perancis pada 
tahun 1322. Josephine Bacon mencatat pengusiran dan pembantaian orang-orang Yahudi di 
Perancis dalam kurun tahun 800-1500. Tahun 1420, komunitas Yahudi dimusnahkan dari 
Toulouse. Pada tahun yang sama, Yahudi juga diusir dari Kota Lyon. Tahun 1321, 160 
Yahudi dikubur dalam satu lobang di Kota Chinon. Tahun 1394, seluruh Yahudi diusir dari 
Kota Sens. Pada tahun 1495, orang-orang Yahudi diusir dari Lithuania. Padahal di negara 
ini, orang-orang Yahudi itu mengungsi dari persekusi kaum Kristen Barat, karena mereka 
tidak menerima agama Kristen. Di Rusia, sebagai akibat dari kebencian yang disebarkan 
oleh gereja Kristen Ortodoks Rusia, kaum Yahudi dikucilkan dan diusir dari Rusia dalam 
kurun waktu mulai abad ke-15 sampai dengan tahun 1722. Ketika itu, secara umum, bisa 
dikatakan, tanah Kristen Eropa bukanlah tempat yang aman bagi kaum Yahudi. (Stanford J. 
Shaw, The Jews of the Ottoman Empire and the Turkish Republic, (Houndmills: MacMillan 
Academic and Professional Ltd, 1991), hal. 7-9; Martin Gilbert (ed), Atlas of Jewish Civilization, 
(London: Andre Deutsch Limited, 1990), hal. 67.) 
Permusuhan kaum Kristen terhadap Yahudi juga bisa disaksikan dalam kisah 
Perang Salib. Di Jerusalem, ketika pasukan Salib menaklukkan kota suci itu tahun 1099, 
h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m 
Hal. 4 
www.rajaebookgratis.com
mereka membantai sekitar 30.000 penduduknya, Muslim dan Yahudi. Puluhan ribu kaum 
Muslim yang mencari penyelamatan di atap Masjid al-Aqsha dibantai dengan sangat sadis. 
Kekejaman pasukan Salib di Kota Jerusalem memang sangat sulit dibayangkan akal sehat. 
(Lihat, Karen Armstrong, A History of Jerusalem: One City, Three Faiths, (London: Harper 
Collins Publishers, 1997), hal. 3-4, 299; Ameer Ali, A Short History of the Saracens, (New 
Delhi, Kitab Bhavan, 1981), hal. 322-326; Mustafa A Hiyari, “Crusader Jerusalem 1099- 
1187 AD”, dalam KJ Asali (ed.), Jerusalem in History, (Essex: Scorpion Publishing Ltd, 
1989), hal. 139-141). 
Sebagai catatan, tindakan pasukan Salib itu sangat berbeda dengan tindakan 
Shalahudin al-Ayyubi ketika merebut kembali Jerusalem pada tahun 1187. Di bawah 
Shalahuddin, Jerusalem menjadi tempat yang aman bagi kaum Yahudi. Ketika itu 
Shalahuddin membawa kembali banyak orang Yahudi ke Jerusalem dan mengijinkan 
mereka tinggal di sana. (Lihat, Karen Armstrong, A History of Jerusalem, hal. 299) 
Abad ke-15 menyaksikan pembantaian besar-besaran kaum Yahudi dan Muslim di 
Spanyol dan Portugal oleh kaum Kristen Eropa. Pada tahun 1483 saja, dilaporkan 13.000 
orang Yahudi dieksekusi atas perintah Komandan Inqusisi di Spanyol, Fray Thomas de 
Torquemada. Selama puluhan tahun berikutnya, ribuan Yahudi mengalami penyiksaan dan 
pembunuhan. Jatuhnya Granada, pemerintahan Muslim terakhir di Spanyol, pada 20 
Januari 1492, telah mengakhiri pemerintahan Muslim selama 781 tahun di Spanyol. 
Kejatuhan Granada ke tangan Kristen ini dirayakan dengan upacara keagamaan di seluruh 
Eropa. Kemudian, Paus mengundang seluruh bangsa Kristen untuk mengirimkan delegasi 
ke Roma, guna mendiskusikan rencana ‘crusade’ terhadap Turki Uthmani. Tahun 1494, 
pasangan Ferdinand dan Isabella diberi gelar ‘the Catholic Kings’ oleh Paus Alexander VI. 
Pasangan itu sebenarnya telah banyak melakukan pembantaian terhadap Yahudi dan 
Muslim sejak dibentuknya Inquisisi di Castile dengan keputusan Paus tahun 1478. 
Puncaknya adalah tahun 1492, saat mereka memberikan pilihan kepada Yahudi: pergi dari 
Spanyol atau dibaptis. Setelah jatuh ke tangan Kristen, kaum Muslim Granada (yang oleh 
diberi sebutan Moors oleh kaum Kristen Spanyol) masih diberi kebebasan menjalankan 
beberapa ritual dan tradisi agama mereka. Isabella memaksakan dilakukannya pembaptisan 
massal. Akhirnya, kaum Muslim melakukan perlawanan pada tahun 1499, tetapi berhasil 
ditumpas. Setelah itu, sebagaimana kaum Yahudi, mereka juga diberi pilihan: 
meninggalkan Spanyol atau dibaptis. Jika menolak, kematian sudah menunggu. Jatuhnya 
Granada, juga sekaligus merupakan bencana bagi kaum Yahudi di Spanyol. Hanya dalam 
beberapa bulan saja, antara akhir April sampai 2 Agustus 1492, sekitar 150.000 kaum 
Yahudi diusir dari Spanyol. Sebagian besar mereka kemudian mengungsi ke wilayah Turki 
Uthmani yang menyediakan tempat yang aman bagi Yahudi. Ada yang mencatat jumlah 
Yahudi yang terusir dari Spanyol tahun 1492, sebanyak 160.000. Dari jumlah itu, 90.000 
mengungsi ke Turki/Uthmani, 25.000 ke Belanda, 20.000 ke Maroko, 10.000 ke Perancis, 
10.000 ke Itali, dan 5.000 ke Amerika. Yang mati dalam perjalanan diperkirakan 20.000 
orang. Sedangkan yang dibaptis dan tetap di Spanyol sebanyak 50.000. Masa kekuasaan 
Ferdinand -- The King of Aragon -- dan Isabella -- the Queen of Castile – dicatat sebagai 
puncak persekusi kaum Yahudi di Spanyol. Keduanya dikenal sebagai “the Catholic 
Kings”, yang dipuji sebagai pemersatu Spanyol. (Lihat, Stanford J. Shaw, The Jews of the 
Ottoman Empire and the Turkish Republic, hal. 13-14; Henry Charles Lea, A History of 
the Inquisition of Spain, (New York: AMS Press Inc., 1988), Vol. 1, hal. 36, 140; Martin 
Gilbert (ed) Atlas of Jewish Civilization, hal. 59; Halil Inalcik, From Empire to Republic: 
Essays on Ottoman and Turkish Social History, (Istanbul: The ISIS Press, 1995), hal. 106.). 
h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m 
Hal. 5 
www.rajaebookgratis.com
www.rajaebookgratis.com 
h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m 
Hal. 6 
Tradisi toleransi Islam 
Prestasi Rasulullah saw dalam membangun peradaban yang unggul di Madinah 
dalam soal membangun toleransi beragama kemudian diikuti oleh Umar bin Khattab yang 
pada tahun 636 M menandatangani Perjanjian Aelia dengan kaum Kristen di Jerusalem. 
Sebagai pihak yang menang Perang, Umar bin Khathab tidak menerapkan politik 
pembantaian terhadap pihak Kristen. Karen Armstrong memuji sikap Umar bin Khatab dan 
ketinggian sikap Islam dalam menaklukkan Jerusalem, yang belum pernah dilakukan para 
penguasa mana pun sebelumnya. Karen Armstrong mencatat: 
“Umar juga mengekspresikan sikap ideal kasih sayang dari penganut (agama) 
monoteistik, dibandingkan dengan semua penakluk Jerusalem lainnya, dengan 
kemungkinan perkecualian pada Raja Daud. Ia memimpin satu penaklukan yang 
sangat damai dan tanpa tetesan darah, yang Kota itu belum pernah menyaksikannya 
sepanjang sejarahnya yang panjang dan sering tragis. Saat ketika kaum Kristen 
menyerah, tidak ada pembunuhan di sana, tidak ada penghancuran properti, tidak 
ada pembakaran symbol-simbol agama lain, tidak ada pengusiran atyau 
pengambialihan, dan tidak ada usaha untuk memaksa penduduk Jerusalem memeluk 
Islam. Jika sikap respek terhadap penduduk yang ditaklukkan dari Kota Jarusalem 
itu dijadikan sebagai tanda integritas kekuatan monoteistik, maka Islam telah 
memulainya untuk masa yang panjang di Jerusalem, dengan sangat baik tentunya.” 
(Dikutip dan diterjemahkan dari buku Karen Arsmtrong, A History of Jerusalem: 
One City, Three Faiths, (London: Harper Collins Publishers, 1997), hal. 228.) 
Toleransi Islam terhadap kaum Yahudi dan agama lain sebenarnya tercatat dengan 
tinta emas dalam sejarah. Setelah diusir dari Spanyol, kaum Yahudi ditampung dan 
dilindungi di wilayah Turki Utsmani. Sebagai contoh, di Jerusalem, di masa pemerintahan 
Sultan Sulaiman Agung (Suleiman the Magnificent -- 1520-1566), Yahudi hidup 
berdampingan dengan kaum Muslim. Sejumlah pengunjung Yahudi dari Eropa sangat 
tercengang dengan kebebasan yang dinikmati kaum Yahudi di Palestina. Pada tahun 1535, 
David dei Rossi, seorang Yahudi Italia, mencatat bahwa di wilayah Uthmani, kaum Yahudi 
bahkan memegang posisi-posisi di pemerintahan, sesuatu yang mustahil terjadi di Eropa. Ia 
mencatat: “Here we are not in exile, as in our own country.” (Kami di sini bukanlah hidup 
di buangan, tetapi layaknya di negeri kami sendiri). (Karen Armstrong, A History of 
Jerusalem, hal. 325-326.) 
Kondisi Yahudi di Uthmani itu begitu bertolak belakang dengan perlakuan yang 
diterima Yahudi di dataran Eropa, sehingga mereka harus mengungsi besar-besaran ke luar 
Eropa, dan terutama ke wilayah Uthmani. Padahal, ketika Spanyol berada di bawah 
pemerintahan Islam, kaum Yahudi juga mengalami perlakuan yang sangat baik. Sejumlah 
penulis Yahudi menggambarkan kondisi Yahudi di Spanyol di bawah pemerintahan Islam 
ketika itu sebagai suatu “zaman keemasan Yahudi di Spanyol” (Jewish golden age in 
Spain). Martin Gilbert, penulis Yahudi, sebagai misal, mencatat tentang kebijakan penguasa 
Muslim Spanyol terhadap Yahudi. Dia katakan, bahwa para penguasa Muslim itu juga 
mempekerjakan sarjana-sarjana Yahudi sebagai aktivitas kecintaan mereka terhadap sains 
dan penyebaran ilmu pengetahuan. Maka mulailah zaman keemasan Yahudi di Spanyol, di 
mana penyair, dokter, dan sarjana memadukan pengetahuan secular dan agama dalam 
metode yang belum pernah dicapai sebelumnya. Kaum Yahudi itu bahkan menduduki
jabatan tertinggi di dunia Muslim, termasuk perdana menteri beberapa khalifah di wilayah 
Islam bagian Timur dan Barat. (Martin Gilbert (ed), Atlas of Jewish Civilization, hal. 60.) 
Karen Armstrong juga menggambarkan harmonisnya hubungan antara Muslim 
dengan Yahudi di Spanyol dan Palestina. Menurut Armstarong, di bawah Islam, kaum 
Yahudi menikmati zaman keemasan di al-Andalus. Musnahnya Yahudi Spanyol telah 
menimbulkan penyesalan seluruh dunia dan dipandang sebagai bencana terbesar yang 
menimpa Israel sejak kehancuran (Solomon) Temple. Abad ke-15 juga telah menyaksikan 
meningkatnya perskeusi anti-Semitik di Eropa, dimana kaum Yahudi dideportasi dari 
berbagai kota. (Under Islam, the Jews had enjoyed a golden age in al-Andalus. The loss of 
Spanish Jewry was mourned throughout the world as the greatest catastrophe to have 
befallen Israel since the destruction of the Temple. The fifteenth century had also seen as 
escalation of anti-Semitic persecution in Europe, where Jews had been deported from one 
city after another). (Karen Armstrong, A History of Jerusalem, hal. 326-327.) 
Sebagaimana Karen Armstrong, Avigdor Levy, penulis Yahudi dari Brandeis 
University, mencatat tentang kisah tragis pengusiran Yahudi dari Spanyol tahun 1492. 
Dalam memori kolektif kaum Yahudi, tahun 1492 itu mewakili, pertama dan utamanya, 
sebagai satu tragedi dari proporsi bencana: komunitas Yahudi yang utama di dunia, yang 
sedang berkembang dan dibangun begitu lama, tiba-tiba dicabut dan dihancurkan. (In the 
collective Jewish memory, this date represented, first and foremost, a tragedy of 
catastrophic proportions: the worlds leading Jewish community, efflorescent and long 
established, was suddenly uprooted and destroyed). (Avigdor Levy, “Introduction” , dalam 
Avigdor Levy (ed.), The Jews of The Ottoman Empire, (Princeton: The Darwin Press, 1994), hal. 2.) 
Islam memiliki tradisi yang panjang dalam menata hubungan dengan kaum non- 
Muslim. Tidak ada tradisi dan persekusi kaum kafir dalam Islam, sebagaimana ditemukan 
dalam konsep “heretics” di abad pertengahan Eropa. Islam memang menyebut kaum non- 
Muslim sebagai “kafir”, tetapi itu sama sekali bukan sebuah izin apalagi perintah untuk 
mengeksekusi kaum kafir karena perbedaan agama. Al-Quran menegaskan: “Tidak ada 
paksaan untuk memeluk agama.” (al-Baqarah:256). Karen Armstrong mencatat: “There 
was no tradition of religious persecution in the Islamic empire. (Tidak ada tradisi persekusi 
agama dalam dunia Islam). (Karen Armstrong, Holy War: The Crusades and Their Impact on 
Today’s World, (London: McMillan London Limited, 1991), hal. 44). 
Jadi, ajaran dan tradisi Islam dipenuhi dengan berbagai catatan tentang 
toleransi antar umat manusia. Ketinggian peradaban Islam pernah membawa rahmat bagi 
seluruh dunia, termasuk kepada masyarakat Barat, mendorong sejarawan Irlandia, Tim 
Wallace-Murphy, menulis sebuah buku berjudul “What Islam Did For Us: Understanding 
Islam’s Contribution to Western Civilization” (London: Watkins Publishing, 2006). Di 
tengah gencarnya berbagai serangan terhadap Islam melalui berbagai media di Barat, buku 
ini memberikan gambaran yang sangat indah tentang sejarah Islam. Bahkan, dia tidak 
segan-segan mengajak Barat untuk mengakui besarnya hutang mereka terhadap Islam. 
Menurut Tim Wallace-Murphy, hutang Barat terhadap Islam adalah hal yang tak ternilai 
harganya. “Even the brief study of history revealed in these pages demonstrates that 
European culture owes an immense and immeasurable debt to the world of Islam,” 
tulisnya. 
Karena itulah, tulis Wallace-Murphy, “Kita di Barat menanggung hutang kepada 
dunia Islam yang tidak akan pernah lunas terbayarkan.” (We in the West owe a debt to the 
Muslim world that can be never fully repaid). 
Pengakuan Wallace-Murphy sebagai bagian dari komunitas Barat semacam itu, 
sangatlah penting, baik bagi Barat maupun bagi Islam, untuk mengikis mispersepsi di 
h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m 
Hal. 7 
www.rajaebookgratis.com
www.rajaebookgratis.com 
antara kedua peradaban besar ini. Di mana letak hutang budi Barat terhadap Islam? Buku 
ini banyak memaparkan data tentang bagaimana transfer ilmu pengetahuan dari dunia 
Islam ke Barat pada zaman yang dikenal di Barat sebagai Zaman Pertengahan (the Middle 
Ages). Ketika itulah, tulis Wallace-Murphy, Andalusia yang dipimpin kaum Muslim 
menjadi pusat kebudayaan terbesar, bukan hanya di daratan Eropa tetapi juga di seluruh 
kawasan Laut Tengah. (Al-Andalus became not merely the greatest cultural centre in 
Europe but in the entire Mediterranean basin). 
Pada zaman itu, situasi kehidupan dunia Islam dan dunia Barat sangatlah kontras. 
“Life for the majority of people in mainland Christian Europe was short, brutal and 
barbaric when compared with the sophisticated, learned and tolerant regime in Islamic 
Spain.” Jadi, kata Wallace-Murphy, bagi mayoritas masyarakat di dunia Kristen Eropa, 
kehidupan adalah singkat, brutal dan barbar, dibandingkan dengan kehidupan yang 
canggih, terpelajar, dan pemerintahan yang toleran di Spanyol-Islam. 
h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m 
Hal. 8 
Penutup 
Sebagai satu peradaban besar yang masih eksis, kaum Muslim perlu mengenal 
sejarahnya dengan benar, sehingga tidak menjadi umat yang “minder” dan silau dengan 
konsep-konsep peradaban lain, yang mungkin tampak memukau, padahal justru 
bertentangan dan bahkan membawa kerusakan kepada kaum Muslim sendiri. Kini, kaum 
Muslim dibanjiri dengan istilah-istilah dan paham-paham yang jika tidak hati-hati justru 
dapat merusak ajaran Islam, seperti konsep Pluralisme, multikulturalisme, relativisme, dan 
sebagainya. 
Leopold Weiss (Muhammad Asad), dalam buku klasiknya, yang ditulis tahun 1930- 
an, Islam at the Crossroads, menekankan, bahwa bahaya terbesar bagi eksistensi atau 
kebangkitan umat Islam adalah kecenderungan untuk peniruan pada pola hidup Barat. Kata 
Asad, “The Imitation – individually and socially – of the Western mode of life by Muslims 
is undoubtedly the greatest danger for the existence – or rather , the revival – of Islamic 
civilization.” (Muhammad Asad, Islam at The Crossroads, (Kuala Lumpur: The Other 
Press), hal. 72). 
Padahal, menurut Muhammad Asad, “No civilization can prosper – or even exist, 
after having lost this pride and the connection with its own past…” Peradaban Islam tidak 
akan eksis apalagi berkembang, jika umat Islam dihinggapi mental “minder”, tidak 
memiliki rasa kebangaan terhadap diri sendiri, dan terputus dari sejarahnya sendiri. 
Karena itulah, kajian-kajian sejarah dan konsep-konsep Islam secara komprehensif 
perlu dilakukan dengan serius dan benar. Sekian, dan terimakasih. Semoga tulisan singkat 
ini bermanfaat. (***) 
(Depok, 17 Maret 2010/Disampaikan dalam acara SEMINAR SEHARI, dengan 
tema: Implementasi Akhlak Rasulullah saw dalam Kehidupan Berkeluarga, 
Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara, di Gedung Sasana Amal Bakti Kementerian 
Agama RI).`

More Related Content

What's hot

Obsesi#45 Kebebasan membawa Kerusakan
Obsesi#45 Kebebasan membawa KerusakanObsesi#45 Kebebasan membawa Kerusakan
Obsesi#45 Kebebasan membawa KerusakanAMIR HAMZAH
 
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberal
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberalObsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberal
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberalAMIR HAMZAH
 
Obsesi#36 negara korporatokrasi
Obsesi#36 negara korporatokrasiObsesi#36 negara korporatokrasi
Obsesi#36 negara korporatokrasiAMIR HAMZAH
 
Sejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelSejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelAjeng Pipit
 
Palestina akar masalah dan solusinya
Palestina akar masalah dan solusinyaPalestina akar masalah dan solusinya
Palestina akar masalah dan solusinyaivan acm
 
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINA
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINAPERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINA
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINAYUSTUSSAKAN
 
Interfaith dialogue
Interfaith dialogueInterfaith dialogue
Interfaith dialogueKiki Zakiah
 
Siapa Berperanan Menubuhkan Israel dan Menyelamatkanya Dari Nukilan Minda Pre...
Siapa Berperanan Menubuhkan Israel dan Menyelamatkanya Dari Nukilan Minda Pre...Siapa Berperanan Menubuhkan Israel dan Menyelamatkanya Dari Nukilan Minda Pre...
Siapa Berperanan Menubuhkan Israel dan Menyelamatkanya Dari Nukilan Minda Pre...mehsan888
 
Manifesto hizbut tahrir untuk pakistan
Manifesto hizbut tahrir untuk pakistanManifesto hizbut tahrir untuk pakistan
Manifesto hizbut tahrir untuk pakistanAnas Wibowo
 
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaan
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaanKonflik israel palestina gaza dalam persengketaan
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaanEvie Avrilianty
 
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000Rahman Klu
 
Imperialisme Barat Abad 21 Dan Kembalinya Khilafah
Imperialisme Barat Abad 21 Dan Kembalinya KhilafahImperialisme Barat Abad 21 Dan Kembalinya Khilafah
Imperialisme Barat Abad 21 Dan Kembalinya KhilafahAnas Wibowo
 
makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINA
makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINAmakalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINA
makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINADella Ikaningtyas
 
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01Warto Susastro
 

What's hot (18)

Obsesi#45 Kebebasan membawa Kerusakan
Obsesi#45 Kebebasan membawa KerusakanObsesi#45 Kebebasan membawa Kerusakan
Obsesi#45 Kebebasan membawa Kerusakan
 
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberal
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberalObsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberal
Obsesi 24 kenapa barat menjadi sekuler liberal
 
Obsesi#36 negara korporatokrasi
Obsesi#36 negara korporatokrasiObsesi#36 negara korporatokrasi
Obsesi#36 negara korporatokrasi
 
Ikatan
IkatanIkatan
Ikatan
 
Palestina
PalestinaPalestina
Palestina
 
Sejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelSejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan Israel
 
Palestina akar masalah dan solusinya
Palestina akar masalah dan solusinyaPalestina akar masalah dan solusinya
Palestina akar masalah dan solusinya
 
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINA
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINAPERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINA
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINA
 
Interfaith dialogue
Interfaith dialogueInterfaith dialogue
Interfaith dialogue
 
Moderate
ModerateModerate
Moderate
 
Siapa Berperanan Menubuhkan Israel dan Menyelamatkanya Dari Nukilan Minda Pre...
Siapa Berperanan Menubuhkan Israel dan Menyelamatkanya Dari Nukilan Minda Pre...Siapa Berperanan Menubuhkan Israel dan Menyelamatkanya Dari Nukilan Minda Pre...
Siapa Berperanan Menubuhkan Israel dan Menyelamatkanya Dari Nukilan Minda Pre...
 
sejarah Bab 5
sejarah Bab 5sejarah Bab 5
sejarah Bab 5
 
Manifesto hizbut tahrir untuk pakistan
Manifesto hizbut tahrir untuk pakistanManifesto hizbut tahrir untuk pakistan
Manifesto hizbut tahrir untuk pakistan
 
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaan
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaanKonflik israel palestina gaza dalam persengketaan
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaan
 
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000Konflik palestina israel  palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000
 
Imperialisme Barat Abad 21 Dan Kembalinya Khilafah
Imperialisme Barat Abad 21 Dan Kembalinya KhilafahImperialisme Barat Abad 21 Dan Kembalinya Khilafah
Imperialisme Barat Abad 21 Dan Kembalinya Khilafah
 
makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINA
makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINAmakalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINA
makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINA
 
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
Copyofperangsalib 130303043919-phpapp01
 

Viewers also liked

Caping+Cari Angin+Kolom Tempo 11.5.2014-16.5.2014
Caping+Cari Angin+Kolom Tempo 11.5.2014-16.5.2014Caping+Cari Angin+Kolom Tempo 11.5.2014-16.5.2014
Caping+Cari Angin+Kolom Tempo 11.5.2014-16.5.2014ekho109
 
Piagam perjuangan kebangsaan cetakan pertama
Piagam perjuangan kebangsaan cetakan pertamaPiagam perjuangan kebangsaan cetakan pertama
Piagam perjuangan kebangsaan cetakan pertamaMorenk Beladro
 
Piagam persaudaraan setia hati terate
Piagam persaudaraan setia hati teratePiagam persaudaraan setia hati terate
Piagam persaudaraan setia hati terateshorenk22
 
Piagam class meeting OSIS SMK D
Piagam class meeting OSIS SMK DPiagam class meeting OSIS SMK D
Piagam class meeting OSIS SMK DRicky Virmansyah
 
Sejarah tingkatan 4 bab 5 - Kerajaan Islam di Madinah
Sejarah tingkatan 4 bab 5 - Kerajaan Islam di MadinahSejarah tingkatan 4 bab 5 - Kerajaan Islam di Madinah
Sejarah tingkatan 4 bab 5 - Kerajaan Islam di MadinahTuisyen Geliga
 
Cara membuat sertifikat melalui microsoft word 2007
Cara membuat sertifikat melalui microsoft word 2007Cara membuat sertifikat melalui microsoft word 2007
Cara membuat sertifikat melalui microsoft word 2007Winda Illiana
 
Menjadi pribadi yang hebat
Menjadi pribadi yang hebatMenjadi pribadi yang hebat
Menjadi pribadi yang hebatSeta Wicaksana
 
Kumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guruKumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan gurumicitaz cikalagen
 
Untuk membuat sertifikat secara otomatis tanpa melakukan copy dan paste
Untuk membuat sertifikat secara otomatis tanpa melakukan copy dan pasteUntuk membuat sertifikat secara otomatis tanpa melakukan copy dan paste
Untuk membuat sertifikat secara otomatis tanpa melakukan copy dan pasteyoyokpti
 

Viewers also liked (11)

Caping+Cari Angin+Kolom Tempo 11.5.2014-16.5.2014
Caping+Cari Angin+Kolom Tempo 11.5.2014-16.5.2014Caping+Cari Angin+Kolom Tempo 11.5.2014-16.5.2014
Caping+Cari Angin+Kolom Tempo 11.5.2014-16.5.2014
 
Piagam perjuangan kebangsaan cetakan pertama
Piagam perjuangan kebangsaan cetakan pertamaPiagam perjuangan kebangsaan cetakan pertama
Piagam perjuangan kebangsaan cetakan pertama
 
Piagam persaudaraan setia hati terate
Piagam persaudaraan setia hati teratePiagam persaudaraan setia hati terate
Piagam persaudaraan setia hati terate
 
Contoh piagam penghargaan kabupaten muna
Contoh piagam penghargaan kabupaten munaContoh piagam penghargaan kabupaten muna
Contoh piagam penghargaan kabupaten muna
 
Piagam class meeting OSIS SMK D
Piagam class meeting OSIS SMK DPiagam class meeting OSIS SMK D
Piagam class meeting OSIS SMK D
 
Sertifikat Prakerin
Sertifikat PrakerinSertifikat Prakerin
Sertifikat Prakerin
 
Sejarah tingkatan 4 bab 5 - Kerajaan Islam di Madinah
Sejarah tingkatan 4 bab 5 - Kerajaan Islam di MadinahSejarah tingkatan 4 bab 5 - Kerajaan Islam di Madinah
Sejarah tingkatan 4 bab 5 - Kerajaan Islam di Madinah
 
Cara membuat sertifikat melalui microsoft word 2007
Cara membuat sertifikat melalui microsoft word 2007Cara membuat sertifikat melalui microsoft word 2007
Cara membuat sertifikat melalui microsoft word 2007
 
Menjadi pribadi yang hebat
Menjadi pribadi yang hebatMenjadi pribadi yang hebat
Menjadi pribadi yang hebat
 
Kumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guruKumpulan piagam penghargaan guru
Kumpulan piagam penghargaan guru
 
Untuk membuat sertifikat secara otomatis tanpa melakukan copy dan paste
Untuk membuat sertifikat secara otomatis tanpa melakukan copy dan pasteUntuk membuat sertifikat secara otomatis tanpa melakukan copy dan paste
Untuk membuat sertifikat secara otomatis tanpa melakukan copy dan paste
 

Similar to Madinah Toleransi

Dakwah rasulullah pada periode mekah dan madinah
Dakwah rasulullah pada periode mekah dan madinahDakwah rasulullah pada periode mekah dan madinah
Dakwah rasulullah pada periode mekah dan madinahirfi bifadlillah
 
Dusta sejarah kaum salibis dan islam liberal atas piagam perdamaian rasulullah
Dusta sejarah kaum salibis dan islam liberal atas piagam perdamaian rasulullahDusta sejarah kaum salibis dan islam liberal atas piagam perdamaian rasulullah
Dusta sejarah kaum salibis dan islam liberal atas piagam perdamaian rasulullahRizky Faisal
 
PERANG BARATA YUDHA DIGITAL ANTAR BUDAYA.docx
PERANG BARATA YUDHA DIGITAL ANTAR BUDAYA.docxPERANG BARATA YUDHA DIGITAL ANTAR BUDAYA.docx
PERANG BARATA YUDHA DIGITAL ANTAR BUDAYA.docxSatyaWati3
 
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"DickyAdhiPutra
 
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonryBuku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonryBMG Training Indonesia
 
Obsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamObsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamAMIR HAMZAH
 
Pancasilaisme dekat komunisme, lawan kapitalisme. tapi faktanya
Pancasilaisme dekat komunisme, lawan kapitalisme. tapi faktanya Pancasilaisme dekat komunisme, lawan kapitalisme. tapi faktanya
Pancasilaisme dekat komunisme, lawan kapitalisme. tapi faktanya Rizky Faisal
 
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPS
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPSSejarah Hukum Internasional by Patar MPS
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPSPatarMahadyThangShiH
 
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPS
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPSSejarah Hukum Internasional by Patar MPS
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPSPatarMahadyThangShiH
 
Peradaban Barat Melawan Islam
Peradaban Barat Melawan IslamPeradaban Barat Melawan Islam
Peradaban Barat Melawan IslamDonoSatrio
 
SEPULUH WAJAH ISLAM.docx
SEPULUH WAJAH ISLAM.docxSEPULUH WAJAH ISLAM.docx
SEPULUH WAJAH ISLAM.docxSatyaWati3
 
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,Hear O World
 
Dibalik jatuhnya kekhilafahan turki utsmaniyah
Dibalik jatuhnya kekhilafahan turki utsmaniyahDibalik jatuhnya kekhilafahan turki utsmaniyah
Dibalik jatuhnya kekhilafahan turki utsmaniyahYunda Febrilianingsih
 
KUDETA MUHAMMAD TERHADAP YESUS
KUDETA MUHAMMAD TERHADAP YESUSKUDETA MUHAMMAD TERHADAP YESUS
KUDETA MUHAMMAD TERHADAP YESUSSatyaWati3
 
Jihad zaman rasulullah s.a.w
Jihad zaman rasulullah s.a.wJihad zaman rasulullah s.a.w
Jihad zaman rasulullah s.a.wAzmi Mohd Zain
 

Similar to Madinah Toleransi (20)

Dakwah rasulullah pada periode mekah dan madinah
Dakwah rasulullah pada periode mekah dan madinahDakwah rasulullah pada periode mekah dan madinah
Dakwah rasulullah pada periode mekah dan madinah
 
Dusta sejarah kaum salibis dan islam liberal atas piagam perdamaian rasulullah
Dusta sejarah kaum salibis dan islam liberal atas piagam perdamaian rasulullahDusta sejarah kaum salibis dan islam liberal atas piagam perdamaian rasulullah
Dusta sejarah kaum salibis dan islam liberal atas piagam perdamaian rasulullah
 
PERANG BARATA YUDHA DIGITAL ANTAR BUDAYA.docx
PERANG BARATA YUDHA DIGITAL ANTAR BUDAYA.docxPERANG BARATA YUDHA DIGITAL ANTAR BUDAYA.docx
PERANG BARATA YUDHA DIGITAL ANTAR BUDAYA.docx
 
Media dan Agama
Media dan AgamaMedia dan Agama
Media dan Agama
 
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"
 
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonryBuku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
 
Obsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamObsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islam
 
Ghazwul_Fikri.pptx
Ghazwul_Fikri.pptxGhazwul_Fikri.pptx
Ghazwul_Fikri.pptx
 
Pancasilaisme dekat komunisme, lawan kapitalisme. tapi faktanya
Pancasilaisme dekat komunisme, lawan kapitalisme. tapi faktanya Pancasilaisme dekat komunisme, lawan kapitalisme. tapi faktanya
Pancasilaisme dekat komunisme, lawan kapitalisme. tapi faktanya
 
Sejarah Peradaban Islam - Perang Salib
Sejarah Peradaban Islam - Perang SalibSejarah Peradaban Islam - Perang Salib
Sejarah Peradaban Islam - Perang Salib
 
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPS
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPSSejarah Hukum Internasional by Patar MPS
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPS
 
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPS
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPSSejarah Hukum Internasional by Patar MPS
Sejarah Hukum Internasional by Patar MPS
 
Islam zaman moden cabaran dan konflik
Islam zaman moden cabaran dan konflikIslam zaman moden cabaran dan konflik
Islam zaman moden cabaran dan konflik
 
Peradaban Barat Melawan Islam
Peradaban Barat Melawan IslamPeradaban Barat Melawan Islam
Peradaban Barat Melawan Islam
 
Agenda Sekularisasi Barat Di Dunia Islam
Agenda Sekularisasi Barat Di Dunia IslamAgenda Sekularisasi Barat Di Dunia Islam
Agenda Sekularisasi Barat Di Dunia Islam
 
SEPULUH WAJAH ISLAM.docx
SEPULUH WAJAH ISLAM.docxSEPULUH WAJAH ISLAM.docx
SEPULUH WAJAH ISLAM.docx
 
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,
Dialog antara Muslim dan Kristen - Bahasa Indonesia - H. M. Baagil,
 
Dibalik jatuhnya kekhilafahan turki utsmaniyah
Dibalik jatuhnya kekhilafahan turki utsmaniyahDibalik jatuhnya kekhilafahan turki utsmaniyah
Dibalik jatuhnya kekhilafahan turki utsmaniyah
 
KUDETA MUHAMMAD TERHADAP YESUS
KUDETA MUHAMMAD TERHADAP YESUSKUDETA MUHAMMAD TERHADAP YESUS
KUDETA MUHAMMAD TERHADAP YESUS
 
Jihad zaman rasulullah s.a.w
Jihad zaman rasulullah s.a.wJihad zaman rasulullah s.a.w
Jihad zaman rasulullah s.a.w
 

More from Helmon Chan

We believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengersWe believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengersHelmon Chan
 
Understand quran
Understand   quranUnderstand   quran
Understand quranHelmon Chan
 
The message of_islam
The message of_islamThe message of_islam
The message of_islamHelmon Chan
 
My lord i_love_you
My   lord i_love_youMy   lord i_love_you
My lord i_love_youHelmon Chan
 
Turkish Islam 08
Turkish Islam      08Turkish Islam      08
Turkish Islam 08Helmon Chan
 
Turkish Islam 09
Turkish Islam   09Turkish Islam   09
Turkish Islam 09Helmon Chan
 
Turkish Islam 10
Turkish Islam  10Turkish Islam  10
Turkish Islam 10Helmon Chan
 
Turkish Islam 15
Turkish Islam  15Turkish Islam  15
Turkish Islam 15Helmon Chan
 
Turkish Islam 16
Turkish Islam  16Turkish Islam  16
Turkish Islam 16Helmon Chan
 
Turkish Islam 17
Turkish Islam  17Turkish Islam  17
Turkish Islam 17Helmon Chan
 
Turkish Islam 18
Turkish Islam  18Turkish Islam  18
Turkish Islam 18Helmon Chan
 
Turkish Islam 03
Turkish Islam 03Turkish Islam 03
Turkish Islam 03Helmon Chan
 
Turkish Islam 02
Turkish Islam  02Turkish Islam  02
Turkish Islam 02Helmon Chan
 

More from Helmon Chan (20)

We believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengersWe believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
We believe in_all_the_prophets_and_the_messengers
 
Understand quran
Understand   quranUnderstand   quran
Understand quran
 
The message of_islam
The message of_islamThe message of_islam
The message of_islam
 
My lord i_love_you
My   lord i_love_youMy   lord i_love_you
My lord i_love_you
 
Hajj and umrah
Hajj    and  umrahHajj    and  umrah
Hajj and umrah
 
Haji and umrah
Haji   and umrahHaji   and umrah
Haji and umrah
 
Haji and umrah
Haji and umrahHaji and umrah
Haji and umrah
 
Turkish Islam 08
Turkish Islam      08Turkish Islam      08
Turkish Islam 08
 
Turkish Islam 09
Turkish Islam   09Turkish Islam   09
Turkish Islam 09
 
Turkish Islam 10
Turkish Islam  10Turkish Islam  10
Turkish Islam 10
 
Turkish Islam 15
Turkish Islam  15Turkish Islam  15
Turkish Islam 15
 
Turkish Islam 16
Turkish Islam  16Turkish Islam  16
Turkish Islam 16
 
Turkish Islam 17
Turkish Islam  17Turkish Islam  17
Turkish Islam 17
 
Turkish Islam 18
Turkish Islam  18Turkish Islam  18
Turkish Islam 18
 
Turkish Islam 03
Turkish Islam 03Turkish Islam 03
Turkish Islam 03
 
Turkish Islam 02
Turkish Islam  02Turkish Islam  02
Turkish Islam 02
 
Yoruba Islam 01
Yoruba Islam  01Yoruba Islam  01
Yoruba Islam 01
 
Yoruba Islam 03
Yoruba Islam  03Yoruba Islam  03
Yoruba Islam 03
 
Yoruba Islam 05
Yoruba Islam  05Yoruba Islam  05
Yoruba Islam 05
 
telugu islam 13
telugu  islam 13telugu  islam 13
telugu islam 13
 

Recently uploaded

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 

Recently uploaded (20)

ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 

Madinah Toleransi

  • 1. www.rajaebookgratis.com h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m Hal. 1 PIAGAM MADINAH DAN TOLERANSI BERAGAMA Oleh: Dr. Adian Husaini (Ketua Program Studi Pendidikan Islam— Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor) Pada tahun 1973, cendekiawan Muslim, H. Zainal Abidin Ahmad (ZAA), menerbitkan bukunya yang berjudul Piagam Nabi Muhammad S.A.W.: Konstitusi Negara Tertulis Pertama di Dunia (Jakarta: Bulan Bintang, 1973). Dalam bukunya, ZAA banyak mengutip pendapat Prof. Hamidullah, seorang pakar manuskrip kuno. (Lihat juga, Muhammad Hamidullah, The Prophet’s Establishing a State and His Succession, (Pakistan Hijra Council, 1988). Melalui riset yang sangat serius mulai tahun 1961 sampai tahun 1973, ZAA akhirnya berhasil menyajikan sebuah buku yang memuat Piagam Madinah dalam berbagai versi bahasa. Istilah Konsitusi Madinah diberikan oleh seorang orientalis, W. Montgomery Watt. Muhammad Zafrullah Khan, mantan Menlu Pakistan, dan wakil Ketua Mahkamah Internasional, memberikan nama negara Madinah sebagai “Republik Madinah”. Buku ZAA ini memaparkan, bahwa Piagam Madinah sejatinya merupakan kontitusi negara tertulis pertama di dunia, mendahului Magna Charta di Inggris selama enam abad; dan mendahului Konstitusi Amerika Serikat dan Perancis selama 12 abad. Konstitusi Madinah diawali dengan ungkapan: “Bismillahirrahmanirrahiim. Haadzaa kitaabun min Muhammadin Nabiy Shallallaahu ‘alaihi wa sallam, bainal mu’miniina wal-muslimiina min quraisyin wa-yatsriba wa man tabi’ahum falahiqa bihim wa jaahada ma’ahum.” (Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Inilah Piagam tertulis dari Nabi Muhammad saw kepada orang-orang mukmin dan muslim, baik yang berasal dari suku Quraisy maupun suku Yatsrib, dan kepada segenap warga yang ikut bersama mereka, yang telah membentuk kepentingan bersama dengan mereka dan telah berjuang bersama mereka). Piagam Madinah ditetapkan tahun 622 M (1 Hijriah). Ketika itu, belum ada satu negara pun yang memiliki peraturan bagaimana cara mengatur hubungan antara umat beragama. Piagam Madinah, dalam beberapa pasalnya, sudah jelas mengatur hubungan tersebut. Misalnya (terjemah oleh ZAA): Pasal 16: “Bahwa sesungguhnya kaum-bangsa Yahudi yang setia kepada (negara) kita, berhak mendapat bantuan dan perlindungan, tidak boleh dikurangi haknya dan tidak boleh diasingkan dari pergaulan umum.” Pasal 24: “Warga negara (dari golongan) Yahudi memikul beaya bersama-sama dengan kaum beriman, selama negara dalam peperangan.” Pasal 25: (1) Kaum Yahudi dari suku Banu ‘Awf adalah satu bangsa-negara (ummah) dengan warga yang beriman. (2) kaum Yahudi bebas memeluk agama mereka, sebagai kaum Muslimin bebas memeluk agama mereka. (3) Kebebasan ini berlaku juga terhadap pengikut-pengikut/sekutu-sekutu mereka, dan diri mereka sendiri. (4) Kecuali kalau ada yang mengacau dan berbuat kejahatan, yang menimpa diri orang yang bersangkutan dan keluarganya. Sampai dengan wafatnya, Nabi Muhammad saw telah melakukan interaksi intensif dengan seluruh kelompok agama (paganis, Yahudi, Nasrani), budaya-budaya dominan, dan
  • 2. rajaebookgratis.com kekuatan-kekuatan politik terbesar ketika itu (Persia dan Romawi). Ayat-ayat Al Quran yang berbicara tentang kaum Yahudi, Nasrani, Persia, Romawi, menggambarkan bagaimana kaum Muslim telah digembleng dan diberi pedoman yang snagat gamblang dalam menyikapi budaya dan agama di luar Islam. Bahkan, al-Quran juga tidak melarang kaum Muslim untuk berbuat baik terhadap kaum agama lain. Sejak awal, umat Islam sudah diajarkan untuk menerima kesadaran akan keberagaman dalam agama (pluralitas). Misalnya, dalam surat Al Mumtahanah ayat 8 disebutkan, "Allah tidak mencegahmu berbuat baik kepada mereka yang tidak memerangimu dan tidak mengusirmu dari kampung halamanmu." Bahkan, Nabi Muhammad saw berpesan, "Barangsiapa menyakiti seorang dzimmi, maka sungguh ia menyakitiku, dan barangsiapa menyakitiku, berarti ia menyakiti Allah." (HR Thabrani). h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m Hal. 2 Perbandingan dengan Eropa Dari sisi toleransi beragama, pengakuan akan hak hidup dan hak beragama kaum Yahudi/minoritas di Madinah pada zaman itu, sebenarnya merupakan sesuatu yang sangat mengagumkan. Sebagai perbadingan, bisa kita simak, bagaimana nasib kaum Yahudi dalam sejarahnya di Eropa. Max L. Margolis and Alexander Marx mencatat, komunitas awal-awal Yahudi di Eropa dapat dijumpai di Roma sekitar tahun 200 SM. Sejumlah peristiwa pahit menandai kehidupan Yahudi di wilayah kekuasaan Imperium Romawi ini. Tahun ke-19, Kaisar Tiberius mengusir Yahudi dari Roma dan Italia. Namun, tampaknya mereka masih kembali lagi. Tahun 44, kaum Yahudi termasuk yang menangisi kematian Julius Cesar. Tahun 54, karena menentang propaganda Kristen, Yahudi dilarang berkumpul di sinagog. Tahun 139, sejumlah Yahudi diusir dari Roma. (Lihat, Max L. Margolis dan Alexander Marx, A History of the Jewish People, (New York: Atheneum, 1969), hal. 287-289). Di masa Kaisar Konstantine (311-337), secara umum Yahudi mendapatkan cukup kebebasan dalam menjalankan agamanya. Bahkan, setelah Konsili Nicea, 325, Judaisme masih tetap boleh diamalkan. Hanya, di masa Constantius II (337-361), sempat terjadi insiden. Di bawah kekuasaan Gallus, saudara ipar Constantius, yang memerintah wilayah Timur (termasuk Palestina), terjadi bentrokan antara yahudi dengan tentara Romawi. Komandan tentara Romawi di wilayah itu menyerbu dan menghancurkan Kota Tiberias, Sepphoris, dan Lod. Tetapi, Encyclopaedia Judaica Vol II, mencatat, bahwa sejak Kristen menjadi agama resmi Romawi pada 321, posisi Yahudi menjadi terpojok. Berbagai keistimewaan yang diterima Yahudi pada masa sebelumnya, dihapuskan. Jurisdiksi rabbi Yahudi juga dihapuskan. Proselitisme dilarang dan diancam hukuman mati, sebagaimana berhubungan dengan wanita Kristen. Akhirnya, Yahudi terlarang memegang posisi tinggi di pemerintahan atau militer. Di bawah Kaisar Theodosius I (379-395) dan Theodosius II (408-450), Yahudi sebenarnya cukup mendapatkan prinsip-prinsip kebebasan, meskipun Theodosius dijuluki sebagai “the First Christian Inquisitor” dan menetapkan Katolik sebagai agama resmi negara. Tapi, karena pengaruh dari tokoh-tokoh gereja yang fanatik, Yahudi menjadi sasaran pengaturan yang menyakitkan. Max L. Margolis dan Alexander Marx menggambarkan kondisi ketika itu: “Tetapi, dibawah pengaruh para pendeta yang fanatik, maka Yahudi menjadi sasaran meningkatnya peraturan-peraturan yang menjengkelkan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah konversi kaum Kristen ke Yahudi. Semua itu adalah dalam semangat tokoh-tokoh gereja, bahwa Yahudi digambarkan sebagai orang-www.
  • 3. orang jahat dan tukang sihir, dan sekte mereka sebagai hina dan seperti binatang. Lagi pula, pedagang-pedagangan Kristen bernafsu untuk bebas dari kompetisi Yahudi. Tidak sah bagi Yahudi untuk mengkhitan budaknya atau memiliki budak Kristen. Yahudi tidak punya wewenang atas Kristen dan karena itu harus dilarang dari kantor-kantor publik. Kawin antar agama antara Yahudi dan Krtisten merupakan tindakan kriminal.” (Dikutip dan diterjemahkan dari buku Max L. Margolis dan Alexander Marx, A History of the Jewish People, hal. 229-230.) Di Eropa, ketika agama Kristen mulai berkuasa di berbagai negara, cara pandang kaum Kristen terhadap Yahudi sangat dipengaruhi oleh Kebijakan yang dibuat oleh Paus Gregory I, yang dikenal sebagai Gregory The Great (590-604). Max L. Margolis dan Alexander Marx mencatat tentang persepsi dan kebijakan Gregory I: “Metode Yahudi dalam memahami kitab suci dalam bentuk literalnya adalah satu hal yang buruk; argumen-argumen Yahudi dalam melawan Kristen adalah tidak masuk akal. Yahudi harus diajak menjadi menjadi Kristen dengan akal dan persuasi…Karena itu, Yahudi mengalami penderitaan dalam menerapkan agama dan kehidupan mereka sendiri, bersamaan dengan adanya jaminan hak-hak yang diberikan oleh undang-undang Romawi.” (Dikutip dan diterjemahkan dari buku Max L. Margolis dan Alexander Marx, A History of the Jewish People, hal. 298.) Sampai abad-abad berikutnya, kaum Yahudi menjadi sasaran pembantaian dan penindasan masyarakat Eropa. Sejumlah Paus lainnya kemudian dikenal sangat anti- Yahudi. Pada tanggal 17 Juli 1555, hanya dua bulan setelah pengangkatannya, Paus Paulus IV, mengeluarkan dokumen (Papal Bull) yang dikenal dengan nama Cum nimis absurdum. Di sini Paus menekankan, bahwa para pembunuh Kristus, yaitu kaum Yahudi, pada hakekatnya adalah budak dan seharusnya diperlakukan sebagai budak. Yahudi kemudian dipaksa tinggal dalam ‘ghetto’. Setiap ghetto hanya memiliki satu pintu masuk. Yahudi dipaksa menjual semua miliknya kepada kaum Kristen dengan harga sangat murah; maksimal 20 persen dari harga yang seharusnya. Di tiap kota hanya boleh ada satu sinagog. Di Roma, tujuh dari delapan sinagog dihancurkan. Di Campagna, 17 dari 18 sinagog dihancurkan. Yahudi juga tidak boleh memiliki Kitab Suci. Saat menjadi kardinal, Paus Paulus IV membakar semua Kitab Yahudi, termasuk Talmud. Paus Paulus IV meninggal tahun 1559. Tetapi cum nimis absurdum tetap bertahan sampai tiga abad. (Peter de Rosa, Vicars of Christ: The dark Side of the Papacy, (London: Bantam Press, 1991), hal. 266-269). Sikap tokoh-tokoh Gereja semacam itu terbukti sangat berpengaruh terhadap nasib Yahudi di wilayah Kristen Eropa. Di Spanyol, misalnya, Yahudi sudah ada di wilayah ini, sekitar tahun 300 M. Raja Aleric II (485-507), diilhami oleh Code of Theodosius, memberikan batasan yang ketat terhadap Yahudi. Nasib Yahudi Spanyol semakin terjepit, menyusul konversi Raja Recarred I (586-601) menjadi Katolik. Sang Raja melakukan konversi itu pada The Third Council of Toledo (589), dan kemudian menjadikan Katolik sebagai agama negara. The Council of Toledo itu sendiri membuat sejumlah keputusan: (1) larangan perkawinan antara pemeluk Yahudi dengan pemeluk Kristen, (2) keturunan dari pasangan itu harus dibaptis dengan paksa, (3) budak-budak Kristen tidak boleh dimiliki Yahudi (4) Yahudi harus dikeluarkan dari semua kantor publik, (5) Yahudi dilarang membaca Mazmur secara terbuka saat upacara kematian. (Max L. Margolis dan Alexander Marx, A History of the Jewish People, hal. 304-305.) h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m Hal. 3 www.rajaebookgratis.com
  • 4. Dalam periode 612-620, banyak kasus tejadi dimana Yahudi dibaptis secara paksa. Ribuan Yahudi melarikan diri ke Perancis dan Afrika. Pada 621-631, di bawah pemerintahan Swinthila, perlakuan Yahudi agak lebih lunak. Pelarian Yahudi kembali ke tempat tinggalnya semula dan mereka yang dibaptis secara paksa kembali lagi ke agama Yahudi. Tetapi, Swinthila ditumbangkan oleh Sisinad (631-636), yang melanjutkan praktik pembaptisan paksa. Pada masa pemerintahan Chintila (636-640), dibuatlah keputusan dalam The Six Council of Toledo (638), bahwa selain orang Katolik dilarang tingal di wilayahnya. Euric (680-687) membuat keputusan: seluruh Yahudi yang dibaptis secara paksa ditempatkan di bawa pengawasan khusus pejabat dan pemuka gereja. Raja Egica (687-701) membuat keputusan: semua Yahudi di Spanyol dinyatakan sebagai budak untuk selamanya, harta benda mereka disita, dan mereka diusir dari rumah-rumah mereka, sehingga mereka tersebar ke berbagai profinsi. Upacara keagamaan Yahudi dilarang keras. Lebih dari itu, anak-anak Yahudi, umur 7 tahun keatas diambil paksa dari orang tuanya dan diserahkan kepada keluarga Kristen. (Max L. Margolis dan Alexander Marx, A History of the Jewish People, hal. 305-306.) Sampai abad ke-15, pembantaian Yahudi (massacre) itu terus terjadi di Spanyol. Di Rusia, penindasan dan pembantaian Yahudi dikenal sebagai ‘pogroms’ (mob violence) dan masih berlangsung sampai abad ke-20. Sejumlah pejabat pemerintah Rusia ikut memobilisasi massa untuk mengusir Yahudi. Sebagai contoh, antara tahun 1903-1906, pogroms terjadi di 690 kota dan desa, sebagian besar terjadi di Ukraina. (Marvin Perry, Western Civilization, hal. 447). Di berbagai wilayah lain di Eropa, persekusi terhadap Yahudi terjadi di mana-mana. Selama ratusan tahun, para pemimpin politik dan agama di Eropa Barat tidak segan-segan untuk menghapuskan atau menghancurkan komunitas-komunitas Yahudi di Eropa. Persekusi dan pembantaian Yahudi itu beberapa diantaranya dilakukan dengan ancaman dan intimidasi untuk meninggalkan agama Yahudi dan memeluk Kristen. Jika mereka menolak, maka hukuman mati sudah menanti mereka. Di Perancis, misalnya, Louis IX (1226-1270), memerintahkan pengusiran semua orang Yahudi dari kerajaannya, sesaat setelah Louis berangkat menuju medan Perang Salib. Perintah itu memang tidak dijalankan dengan sempurna. Banyak orang Yahudi yang meninggalkan Perancis kemudian kembali lagi. Tetapi, Philip the Fair (1285-1314) kemudian memerintahkan semua Yahudi Perancis untuk ditangkap. Kemudian, Raja Charles IV, kembali mengusir Yahudi Perancis pada tahun 1322. Josephine Bacon mencatat pengusiran dan pembantaian orang-orang Yahudi di Perancis dalam kurun tahun 800-1500. Tahun 1420, komunitas Yahudi dimusnahkan dari Toulouse. Pada tahun yang sama, Yahudi juga diusir dari Kota Lyon. Tahun 1321, 160 Yahudi dikubur dalam satu lobang di Kota Chinon. Tahun 1394, seluruh Yahudi diusir dari Kota Sens. Pada tahun 1495, orang-orang Yahudi diusir dari Lithuania. Padahal di negara ini, orang-orang Yahudi itu mengungsi dari persekusi kaum Kristen Barat, karena mereka tidak menerima agama Kristen. Di Rusia, sebagai akibat dari kebencian yang disebarkan oleh gereja Kristen Ortodoks Rusia, kaum Yahudi dikucilkan dan diusir dari Rusia dalam kurun waktu mulai abad ke-15 sampai dengan tahun 1722. Ketika itu, secara umum, bisa dikatakan, tanah Kristen Eropa bukanlah tempat yang aman bagi kaum Yahudi. (Stanford J. Shaw, The Jews of the Ottoman Empire and the Turkish Republic, (Houndmills: MacMillan Academic and Professional Ltd, 1991), hal. 7-9; Martin Gilbert (ed), Atlas of Jewish Civilization, (London: Andre Deutsch Limited, 1990), hal. 67.) Permusuhan kaum Kristen terhadap Yahudi juga bisa disaksikan dalam kisah Perang Salib. Di Jerusalem, ketika pasukan Salib menaklukkan kota suci itu tahun 1099, h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m Hal. 4 www.rajaebookgratis.com
  • 5. mereka membantai sekitar 30.000 penduduknya, Muslim dan Yahudi. Puluhan ribu kaum Muslim yang mencari penyelamatan di atap Masjid al-Aqsha dibantai dengan sangat sadis. Kekejaman pasukan Salib di Kota Jerusalem memang sangat sulit dibayangkan akal sehat. (Lihat, Karen Armstrong, A History of Jerusalem: One City, Three Faiths, (London: Harper Collins Publishers, 1997), hal. 3-4, 299; Ameer Ali, A Short History of the Saracens, (New Delhi, Kitab Bhavan, 1981), hal. 322-326; Mustafa A Hiyari, “Crusader Jerusalem 1099- 1187 AD”, dalam KJ Asali (ed.), Jerusalem in History, (Essex: Scorpion Publishing Ltd, 1989), hal. 139-141). Sebagai catatan, tindakan pasukan Salib itu sangat berbeda dengan tindakan Shalahudin al-Ayyubi ketika merebut kembali Jerusalem pada tahun 1187. Di bawah Shalahuddin, Jerusalem menjadi tempat yang aman bagi kaum Yahudi. Ketika itu Shalahuddin membawa kembali banyak orang Yahudi ke Jerusalem dan mengijinkan mereka tinggal di sana. (Lihat, Karen Armstrong, A History of Jerusalem, hal. 299) Abad ke-15 menyaksikan pembantaian besar-besaran kaum Yahudi dan Muslim di Spanyol dan Portugal oleh kaum Kristen Eropa. Pada tahun 1483 saja, dilaporkan 13.000 orang Yahudi dieksekusi atas perintah Komandan Inqusisi di Spanyol, Fray Thomas de Torquemada. Selama puluhan tahun berikutnya, ribuan Yahudi mengalami penyiksaan dan pembunuhan. Jatuhnya Granada, pemerintahan Muslim terakhir di Spanyol, pada 20 Januari 1492, telah mengakhiri pemerintahan Muslim selama 781 tahun di Spanyol. Kejatuhan Granada ke tangan Kristen ini dirayakan dengan upacara keagamaan di seluruh Eropa. Kemudian, Paus mengundang seluruh bangsa Kristen untuk mengirimkan delegasi ke Roma, guna mendiskusikan rencana ‘crusade’ terhadap Turki Uthmani. Tahun 1494, pasangan Ferdinand dan Isabella diberi gelar ‘the Catholic Kings’ oleh Paus Alexander VI. Pasangan itu sebenarnya telah banyak melakukan pembantaian terhadap Yahudi dan Muslim sejak dibentuknya Inquisisi di Castile dengan keputusan Paus tahun 1478. Puncaknya adalah tahun 1492, saat mereka memberikan pilihan kepada Yahudi: pergi dari Spanyol atau dibaptis. Setelah jatuh ke tangan Kristen, kaum Muslim Granada (yang oleh diberi sebutan Moors oleh kaum Kristen Spanyol) masih diberi kebebasan menjalankan beberapa ritual dan tradisi agama mereka. Isabella memaksakan dilakukannya pembaptisan massal. Akhirnya, kaum Muslim melakukan perlawanan pada tahun 1499, tetapi berhasil ditumpas. Setelah itu, sebagaimana kaum Yahudi, mereka juga diberi pilihan: meninggalkan Spanyol atau dibaptis. Jika menolak, kematian sudah menunggu. Jatuhnya Granada, juga sekaligus merupakan bencana bagi kaum Yahudi di Spanyol. Hanya dalam beberapa bulan saja, antara akhir April sampai 2 Agustus 1492, sekitar 150.000 kaum Yahudi diusir dari Spanyol. Sebagian besar mereka kemudian mengungsi ke wilayah Turki Uthmani yang menyediakan tempat yang aman bagi Yahudi. Ada yang mencatat jumlah Yahudi yang terusir dari Spanyol tahun 1492, sebanyak 160.000. Dari jumlah itu, 90.000 mengungsi ke Turki/Uthmani, 25.000 ke Belanda, 20.000 ke Maroko, 10.000 ke Perancis, 10.000 ke Itali, dan 5.000 ke Amerika. Yang mati dalam perjalanan diperkirakan 20.000 orang. Sedangkan yang dibaptis dan tetap di Spanyol sebanyak 50.000. Masa kekuasaan Ferdinand -- The King of Aragon -- dan Isabella -- the Queen of Castile – dicatat sebagai puncak persekusi kaum Yahudi di Spanyol. Keduanya dikenal sebagai “the Catholic Kings”, yang dipuji sebagai pemersatu Spanyol. (Lihat, Stanford J. Shaw, The Jews of the Ottoman Empire and the Turkish Republic, hal. 13-14; Henry Charles Lea, A History of the Inquisition of Spain, (New York: AMS Press Inc., 1988), Vol. 1, hal. 36, 140; Martin Gilbert (ed) Atlas of Jewish Civilization, hal. 59; Halil Inalcik, From Empire to Republic: Essays on Ottoman and Turkish Social History, (Istanbul: The ISIS Press, 1995), hal. 106.). h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m Hal. 5 www.rajaebookgratis.com
  • 6. www.rajaebookgratis.com h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m Hal. 6 Tradisi toleransi Islam Prestasi Rasulullah saw dalam membangun peradaban yang unggul di Madinah dalam soal membangun toleransi beragama kemudian diikuti oleh Umar bin Khattab yang pada tahun 636 M menandatangani Perjanjian Aelia dengan kaum Kristen di Jerusalem. Sebagai pihak yang menang Perang, Umar bin Khathab tidak menerapkan politik pembantaian terhadap pihak Kristen. Karen Armstrong memuji sikap Umar bin Khatab dan ketinggian sikap Islam dalam menaklukkan Jerusalem, yang belum pernah dilakukan para penguasa mana pun sebelumnya. Karen Armstrong mencatat: “Umar juga mengekspresikan sikap ideal kasih sayang dari penganut (agama) monoteistik, dibandingkan dengan semua penakluk Jerusalem lainnya, dengan kemungkinan perkecualian pada Raja Daud. Ia memimpin satu penaklukan yang sangat damai dan tanpa tetesan darah, yang Kota itu belum pernah menyaksikannya sepanjang sejarahnya yang panjang dan sering tragis. Saat ketika kaum Kristen menyerah, tidak ada pembunuhan di sana, tidak ada penghancuran properti, tidak ada pembakaran symbol-simbol agama lain, tidak ada pengusiran atyau pengambialihan, dan tidak ada usaha untuk memaksa penduduk Jerusalem memeluk Islam. Jika sikap respek terhadap penduduk yang ditaklukkan dari Kota Jarusalem itu dijadikan sebagai tanda integritas kekuatan monoteistik, maka Islam telah memulainya untuk masa yang panjang di Jerusalem, dengan sangat baik tentunya.” (Dikutip dan diterjemahkan dari buku Karen Arsmtrong, A History of Jerusalem: One City, Three Faiths, (London: Harper Collins Publishers, 1997), hal. 228.) Toleransi Islam terhadap kaum Yahudi dan agama lain sebenarnya tercatat dengan tinta emas dalam sejarah. Setelah diusir dari Spanyol, kaum Yahudi ditampung dan dilindungi di wilayah Turki Utsmani. Sebagai contoh, di Jerusalem, di masa pemerintahan Sultan Sulaiman Agung (Suleiman the Magnificent -- 1520-1566), Yahudi hidup berdampingan dengan kaum Muslim. Sejumlah pengunjung Yahudi dari Eropa sangat tercengang dengan kebebasan yang dinikmati kaum Yahudi di Palestina. Pada tahun 1535, David dei Rossi, seorang Yahudi Italia, mencatat bahwa di wilayah Uthmani, kaum Yahudi bahkan memegang posisi-posisi di pemerintahan, sesuatu yang mustahil terjadi di Eropa. Ia mencatat: “Here we are not in exile, as in our own country.” (Kami di sini bukanlah hidup di buangan, tetapi layaknya di negeri kami sendiri). (Karen Armstrong, A History of Jerusalem, hal. 325-326.) Kondisi Yahudi di Uthmani itu begitu bertolak belakang dengan perlakuan yang diterima Yahudi di dataran Eropa, sehingga mereka harus mengungsi besar-besaran ke luar Eropa, dan terutama ke wilayah Uthmani. Padahal, ketika Spanyol berada di bawah pemerintahan Islam, kaum Yahudi juga mengalami perlakuan yang sangat baik. Sejumlah penulis Yahudi menggambarkan kondisi Yahudi di Spanyol di bawah pemerintahan Islam ketika itu sebagai suatu “zaman keemasan Yahudi di Spanyol” (Jewish golden age in Spain). Martin Gilbert, penulis Yahudi, sebagai misal, mencatat tentang kebijakan penguasa Muslim Spanyol terhadap Yahudi. Dia katakan, bahwa para penguasa Muslim itu juga mempekerjakan sarjana-sarjana Yahudi sebagai aktivitas kecintaan mereka terhadap sains dan penyebaran ilmu pengetahuan. Maka mulailah zaman keemasan Yahudi di Spanyol, di mana penyair, dokter, dan sarjana memadukan pengetahuan secular dan agama dalam metode yang belum pernah dicapai sebelumnya. Kaum Yahudi itu bahkan menduduki
  • 7. jabatan tertinggi di dunia Muslim, termasuk perdana menteri beberapa khalifah di wilayah Islam bagian Timur dan Barat. (Martin Gilbert (ed), Atlas of Jewish Civilization, hal. 60.) Karen Armstrong juga menggambarkan harmonisnya hubungan antara Muslim dengan Yahudi di Spanyol dan Palestina. Menurut Armstarong, di bawah Islam, kaum Yahudi menikmati zaman keemasan di al-Andalus. Musnahnya Yahudi Spanyol telah menimbulkan penyesalan seluruh dunia dan dipandang sebagai bencana terbesar yang menimpa Israel sejak kehancuran (Solomon) Temple. Abad ke-15 juga telah menyaksikan meningkatnya perskeusi anti-Semitik di Eropa, dimana kaum Yahudi dideportasi dari berbagai kota. (Under Islam, the Jews had enjoyed a golden age in al-Andalus. The loss of Spanish Jewry was mourned throughout the world as the greatest catastrophe to have befallen Israel since the destruction of the Temple. The fifteenth century had also seen as escalation of anti-Semitic persecution in Europe, where Jews had been deported from one city after another). (Karen Armstrong, A History of Jerusalem, hal. 326-327.) Sebagaimana Karen Armstrong, Avigdor Levy, penulis Yahudi dari Brandeis University, mencatat tentang kisah tragis pengusiran Yahudi dari Spanyol tahun 1492. Dalam memori kolektif kaum Yahudi, tahun 1492 itu mewakili, pertama dan utamanya, sebagai satu tragedi dari proporsi bencana: komunitas Yahudi yang utama di dunia, yang sedang berkembang dan dibangun begitu lama, tiba-tiba dicabut dan dihancurkan. (In the collective Jewish memory, this date represented, first and foremost, a tragedy of catastrophic proportions: the worlds leading Jewish community, efflorescent and long established, was suddenly uprooted and destroyed). (Avigdor Levy, “Introduction” , dalam Avigdor Levy (ed.), The Jews of The Ottoman Empire, (Princeton: The Darwin Press, 1994), hal. 2.) Islam memiliki tradisi yang panjang dalam menata hubungan dengan kaum non- Muslim. Tidak ada tradisi dan persekusi kaum kafir dalam Islam, sebagaimana ditemukan dalam konsep “heretics” di abad pertengahan Eropa. Islam memang menyebut kaum non- Muslim sebagai “kafir”, tetapi itu sama sekali bukan sebuah izin apalagi perintah untuk mengeksekusi kaum kafir karena perbedaan agama. Al-Quran menegaskan: “Tidak ada paksaan untuk memeluk agama.” (al-Baqarah:256). Karen Armstrong mencatat: “There was no tradition of religious persecution in the Islamic empire. (Tidak ada tradisi persekusi agama dalam dunia Islam). (Karen Armstrong, Holy War: The Crusades and Their Impact on Today’s World, (London: McMillan London Limited, 1991), hal. 44). Jadi, ajaran dan tradisi Islam dipenuhi dengan berbagai catatan tentang toleransi antar umat manusia. Ketinggian peradaban Islam pernah membawa rahmat bagi seluruh dunia, termasuk kepada masyarakat Barat, mendorong sejarawan Irlandia, Tim Wallace-Murphy, menulis sebuah buku berjudul “What Islam Did For Us: Understanding Islam’s Contribution to Western Civilization” (London: Watkins Publishing, 2006). Di tengah gencarnya berbagai serangan terhadap Islam melalui berbagai media di Barat, buku ini memberikan gambaran yang sangat indah tentang sejarah Islam. Bahkan, dia tidak segan-segan mengajak Barat untuk mengakui besarnya hutang mereka terhadap Islam. Menurut Tim Wallace-Murphy, hutang Barat terhadap Islam adalah hal yang tak ternilai harganya. “Even the brief study of history revealed in these pages demonstrates that European culture owes an immense and immeasurable debt to the world of Islam,” tulisnya. Karena itulah, tulis Wallace-Murphy, “Kita di Barat menanggung hutang kepada dunia Islam yang tidak akan pernah lunas terbayarkan.” (We in the West owe a debt to the Muslim world that can be never fully repaid). Pengakuan Wallace-Murphy sebagai bagian dari komunitas Barat semacam itu, sangatlah penting, baik bagi Barat maupun bagi Islam, untuk mengikis mispersepsi di h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m Hal. 7 www.rajaebookgratis.com
  • 8. www.rajaebookgratis.com antara kedua peradaban besar ini. Di mana letak hutang budi Barat terhadap Islam? Buku ini banyak memaparkan data tentang bagaimana transfer ilmu pengetahuan dari dunia Islam ke Barat pada zaman yang dikenal di Barat sebagai Zaman Pertengahan (the Middle Ages). Ketika itulah, tulis Wallace-Murphy, Andalusia yang dipimpin kaum Muslim menjadi pusat kebudayaan terbesar, bukan hanya di daratan Eropa tetapi juga di seluruh kawasan Laut Tengah. (Al-Andalus became not merely the greatest cultural centre in Europe but in the entire Mediterranean basin). Pada zaman itu, situasi kehidupan dunia Islam dan dunia Barat sangatlah kontras. “Life for the majority of people in mainland Christian Europe was short, brutal and barbaric when compared with the sophisticated, learned and tolerant regime in Islamic Spain.” Jadi, kata Wallace-Murphy, bagi mayoritas masyarakat di dunia Kristen Eropa, kehidupan adalah singkat, brutal dan barbar, dibandingkan dengan kehidupan yang canggih, terpelajar, dan pemerintahan yang toleran di Spanyol-Islam. h t t p : / / w w w . i n s i s t n e t . c o m Hal. 8 Penutup Sebagai satu peradaban besar yang masih eksis, kaum Muslim perlu mengenal sejarahnya dengan benar, sehingga tidak menjadi umat yang “minder” dan silau dengan konsep-konsep peradaban lain, yang mungkin tampak memukau, padahal justru bertentangan dan bahkan membawa kerusakan kepada kaum Muslim sendiri. Kini, kaum Muslim dibanjiri dengan istilah-istilah dan paham-paham yang jika tidak hati-hati justru dapat merusak ajaran Islam, seperti konsep Pluralisme, multikulturalisme, relativisme, dan sebagainya. Leopold Weiss (Muhammad Asad), dalam buku klasiknya, yang ditulis tahun 1930- an, Islam at the Crossroads, menekankan, bahwa bahaya terbesar bagi eksistensi atau kebangkitan umat Islam adalah kecenderungan untuk peniruan pada pola hidup Barat. Kata Asad, “The Imitation – individually and socially – of the Western mode of life by Muslims is undoubtedly the greatest danger for the existence – or rather , the revival – of Islamic civilization.” (Muhammad Asad, Islam at The Crossroads, (Kuala Lumpur: The Other Press), hal. 72). Padahal, menurut Muhammad Asad, “No civilization can prosper – or even exist, after having lost this pride and the connection with its own past…” Peradaban Islam tidak akan eksis apalagi berkembang, jika umat Islam dihinggapi mental “minder”, tidak memiliki rasa kebangaan terhadap diri sendiri, dan terputus dari sejarahnya sendiri. Karena itulah, kajian-kajian sejarah dan konsep-konsep Islam secara komprehensif perlu dilakukan dengan serius dan benar. Sekian, dan terimakasih. Semoga tulisan singkat ini bermanfaat. (***) (Depok, 17 Maret 2010/Disampaikan dalam acara SEMINAR SEHARI, dengan tema: Implementasi Akhlak Rasulullah saw dalam Kehidupan Berkeluarga, Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara, di Gedung Sasana Amal Bakti Kementerian Agama RI).`