SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
MAKALAH

 KONFLIK PALESTINA-ISRAEL PALESTIAN
 ISRAEL DARI TAHUN 1920 SAMPAI TAHUN
                   2000




                   OLEH :

                  HARIATNI
                NPM : 10350019



           PROGRAM STUDI : SEJARAH


 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG
                   2011



                      1
KATA PENGANTAR



Assalamu’alaikum Wr.Wb


     Segala puji hanya milik Allah tuhan sekalian alam, Salawat serta salam kita
haturkan keharibaan junjungan alam nabi besar Muhammad SAW yang telah
membawa ummat menuju cahaya yang gilang gemilang.
     Dalam Makalah ini kami akan menguraikan beberapa hal mengenai komlik
Israel palestina dari tahun 1920 sampai tahun 2000
     Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak dosen
yang telah membimbing kami dalam penyelelesaian makalah ini.
     Jika ada kesalahan baik dalam tulisan atau kata-kata kami dalm pembuatan
makalah ini maka kami mohon kiranya di maafkan.


Wassalamu'alakum Wr Wb




                                         2
DAFTARI ISI


HALMAN JUDUL...................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
     A. LATAR BELAKANG ................................................................................4
     B. PUKUS MASALAH ...................................................................................5
     C. RUMUSAN MASALAH.............................................................................5
     D. TUJUAN PENELITAIN..............................................................................5
BAB II KAJIAN MASALAH.................................................................................6
     A. POKUS MASALAH....................................................................................6
        a. PERIODE PRA-1920 : ZIONISME, KEKALAHAN OTTOMAN, D.AN
             JANJI-JANJI PEMENANG PERANG.........................................................6
        b. PERIODE                 1920-1948              :       MANDAT                 INGGRIS              HINGGA
             TERBENTUKNYA NEGARA ISRAEL..................................................8
        c. PERIODE 1948 : KONFLIK TAK BERUJUNG, DAN PERJANJIAN-
             PERJANJIAN DAMAI YANG IMPOTEN............................................10
        d. 1993-2000: PROSES PERDAMAIAN OSLO........................................13
        e. 2000 INTIFADA AL-AQSA..................................................................14
     B. LANDASAN TEORI.................................................................................15
     C. SINTESIS...................................................................................................17
BAB III PENUTUP................................................................................................18
     A. KESIMPULAN..........................................................................................18
     B. SARAN......................................................................................................20
LAMPIRAN...........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22




                                                              3
BAB I
                               PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
         Konflik Palestina-Israel adalah konflik yang paling lama berlangsung di
  wilayah    Timur Tengah (dengan mengenyampingkan Perang Salib), yang
  menyebabkannya menjadi perhatian utama masyarakat internasional. Sebagai
  contoh, konflik antara keduanya menjadi agenda pertama dalam Sidang Majelis
  Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ketika PBB baru terbentuk dan
  sampai saat ini belum terselesaikan meski ratusan resolusi telah dikeluarkan.
  Kedua entitas politik ini telah “bertarung” di kawasan Timur Tengah semenjak
  berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Dalam beberapa waktu belakangan,
  telah terjadi serangkaian peristiwa penting yang menandai proses perdamaian
  antara kedua entitas ini. Jimmy Carter, mantan Presiden Amerika Serikat (AS),
  sedang melakukan safari ke wilayah Palestina, dan melakukan dialog dengan
  pemimpin-pemimpin Palestina.
         Perkembangan terakhir yang didapat dari perjalanan Jimmy Carter
  tersebut, Hamas bersedia untuk mengakui eksistensi Israel di wilayah Timur
  Tengah, yang menandai perubahan platform politik yang cukup fundamental dari
  Hamas mengingat mereka merupakan partai politik Palestina yang paling keras
  mengecam hadirnya Israel di wilayah Timur Tengah.[3] Meski kemudian kabar
  ini dibantah oleh pemimpin Hamas, Khaled Meshaal yang mengatakan bahwa
  Hamas tetap dalam posisi untuk memperjuangkan negara Palestina dengan batas
  pada tahun 1967, yang menjadikan Yerusalem sebagai ibukota Palestina, tanpa
  mengakui eksistensi Israel.[4] Belum hilang dari ingatan, ketika pemerintahan
  George W. Bush berusaha menengahi konflik Timur Tengah dengan mengadakan
  Konferensi Annapolis, yang mengeluarkan rekomendasi mengenai perdamaian
  antara Palestina dan Israel. Konferensi ini tidak hanya dihadiri oleh perwakilan
  dari Palestina dan Israel, namun juga dari negara-negara lain seperti Lebanon,
  Suriah, Mesir, Yordania, dan negara-negara lain di Kawasan Timur Tengah. Pada
  tahun 2005, Ariel Sharon (Kadima) sebagai Perdana Menteri Israel pada saat itu,



                                       4
mengeluarkan kebijakan unilateral disengagement plan yang disetujui oleh
  Knesset (parlemen Israel). Dengan adanya kebijakan tersebut, seluruh pemukiman
  Israel yang berada di wilayah Jalur Gaza, dan beberapa di Tepi Barat (West Bank)
  ditarik dan dihancurkan. Kebijakan ini memang tidak langsung membuahkan
  perdamaian permanen antara Palestina dan Israel, tetapi setidaknya usaha untuk
  mewujudkan hal tersebut sudah semakin dekat.
         Tetapi, konflik antara Palestina – Israel tidak bisa hanya dilihat dari
  kejadian 5 atau 10 tahun belakangan. Perseteruan antara kedua entitas ini telah
  berlangsung selama enam dekade (jika dihitung dari terbentuknya negara Israel),
  dan dimulainya konflik antara Palestina – Israel telah melalui latar belakang
  sejarah yang cukup panjang.
B. FOKUS MASALAH
         Dari latar belakang di atas kami membatasi masalah dalam pembahasan
  makalah ini yaitu seputar komlik Israel – palestina sejak tahun periode dari pra-
  1920 sampai tahun 2000.
C. RUMUSAN MASALAH
  1) Bagaiman gambaran Periode Pra-1920 ?
  2) Seperti apa gambaran Periode 1920-1948 : Mandat Inggris hingga
     terbentuknya Negara Israel ?
  3) Seperti apa gambaran Periode 1948 : Konflik Tak Berujung, dan Perjanjian-
     perjanjian Damai yang Impoten ?
  4) Seperti apa gambaran 1993-2000: Proses perdamaian Oslo?
  5) Separti apa gambaran 2000 Intifada al-Aqsa?
D. TUJUAN PENELITIAN
         Di antara jujuan penelitian makalah (pnelitian ini) ilah supaya kita
  mengetahui gambaran dari dari masing-masing periode dari komplik yang ada di
  Israel dan palestina




                                        5
BAB II
                              KAJIAN MASALAH
A. DESKRIPSI MASLAH
  Konplik palestina Israel itu berawal dari sejak perang salip dan tetap berlangsung
  sampe saat ini, inilah periode konflik palestina Israel dari pra-1920 sampai tahun
  2000 :
  1) Periode Pra-1920 : Zionisme, Kekalahan Ottoman, dan Janji-Janji
     Pemenang Perang
           Meskipun telah memiliki catatan sejarah dalam dokumentasi seperti
  Alkitab dan Alquran, Negara Israel belum terbentuk sampai pada tahun 1948.
  Semenjak kehancuran Kerajaan Israel dan penjajahan oleh Romawi, Israel
  mengalami diaspora[5], dan tidak pernah memiliki pemerintahan sendiri yang
  berdaulat. Diaspora telah menghasilkan penyebaran umat Yahudi di seluruh
  dunia, khususnya di Eropa. Mereka berasimilasi dengan masyarakat di sekitarnya,
  namun tetap mempraktikkan ajaran-ajaran Yahudi. Pada awalnya, tidak ada
  gerakan nasionalisme Yahudi yang mempunyai tujuan untuk kembali ke tanah
  Israel, karena pada umumnya warga Yahudi diterima di wilayah dimana mereka
  berasimilasi. Tetapi, setelah munculnya pogrom di Rusia, paham anti-semit di
  kawasan Eropa Timur dan Tengah, dan juga kematian Alfred Dreyfus (Kapten
  Tentara Prancis beragama Yahudi) karena tuduhan menjadi mata-mata musuh,
  gerakan nasionalisme Yahudi muncul di kalangan Yahudi Eropa.[6] Gerakan ini
  lazim disebut dengan Zionisme, yang ditemukan dan dipopulerkan oleh seorang
  jurnalis Yahudi berkebangsaan Austria bernama Theodore Herzl, melalui buku
  berjudul Der Judenstaat. Herzl menganggap, dengan adanya diskriminasi
  berkepanjangan terhadap warga Yahudi di hampir seluruh wilayah Eropa, maka
  asimilasi bukan lagi menjadi pilihan bagi Yahudi apabila mereka ingin tetap
  hidup. Zionisme telah berhasil membangkitkan nasionalisme Yahudi yang berada
  di Eropa, sehingga mewujudkan terjadinya Aliyah[7] dalam beberapa gelombang.
           Ketika gerakan Zionisme mulai marak di kawasan Eropa, wilayah
  Palestina/Israel yang kita kenal pada saat ini masih berada dibawah kekuasaan



                                        6
Imperium Ottoman. Pada saat itu, Imperium Ottoman masih mengontrol sebagian
besar wilayah di kawasan Asia Barat, mulai dari Asia Minor/Turki sampai ke
seluruh semenanjung Arab. Selama kurang lebih 400 tahun, Ottoman bertahan di
wilayah Timur Tengah yang kita kenal pada saat ini. Eksistensi Imperium
Ottoman di kawasan Timur Tengah berakhir ketika kekalahan mereka pada
Perang Dunia I. Kekalahan Ottoman bukan saja disebabkan oleh Inggris dan
Prancis, namun juga oleh bangsa Arab yang berada di wilayah Ottoman. Bangsa
Arab memberontak kepada Imperium Ottoman atas bantuan Inggris, yang telah
menjanjikan untuk membantuk terbentuknya sebuah pemerintahan Arab yang
independen apabila bangsa Arab mau melawan Ottoman. Janji dari Inggris ini
tertuang dalam korespondensi antara Sir Henry MacMahon (Pejabat Tinggi
Inggris di Kairo) dengan Sharif Hussein (pemimpin Arab Hashemite), yang
dikenal dengan sebutan Hussein-MacMahon Correspondence.[8]
       Namun janji Inggris terhadap Arab untuk membantuk pembentukan
pemerintahan Arab tidak segera diwujudkan. Inggris dan Prancis justru membuat
perjanjian bilateral yang membagi bekas wilayah Imperium Ottoman untuk
negara-negara Eropa, yang dikenal dengan Sykes-Picot Agreement.[9] Dengan
adanya kesepakatan tersebut, bangsa Arab tidak mendapatkan wilayah bekas
Imperium Ottoman, yang secara otomatis membuat mereka tidak mungkin untuk
bisa membentuk pemerintahan Arab yang independen. Dalam perjanjian tersebut,
Inggris mendapatkan Yordania, Irak, dan sebagian wilayah Haifa, sementara
Prancis mendapatkan Turki, Irak bagian utara, Suriah, dan Lebanon.[10]
Sedangkan negara-negara lain dibebaskan untuk memilih wilayah yang akan
dikuasainya. Ketika dibuatnya Sykes-Picot Agreement, wilayah Palestina belum
diserahkan kepada negara manapun, sehingga dijadikan sebagai sebuah wilayah
internasional yang dikelola secara bersama-sama diantara negara-negara
pemenang perang.
       Pada waktu yang hampir bersamaan dengan dengan pembuatan Sykes-
Picot Agreement, Inggris kembali mengumbar janji kepada bangsa Yahudi
dengan mendukung pendirian negara Yahudi di tanah Palestina. Dokumen ini



                                    7
dikenal dengan nama Balfour Declaration, yang menjadi landasan bagi gerakan
Zionisme untuk mewujudkan visi terbentuknya negara Yahudi yang eksklusif
dengan kembali ke tanah Palestina. Lahirnya janji-janji dari Inggris kepada
Yahudi dan Arab telah melatarbelakangi konflik antara Arab dan Yahudi, yang
merasa berhak dan didukung oleh Inggris.
       Sykes-Picot Agreement yang dibuat antara Inggris dan Prancis ternyata
tidak menyelesaikan permasalahan yang ada di kawasan Timur Tengah, karena
sengketa yang terus terjadi antara negara-negara yang menguasai bekas wilayah
Ottoman. Akhirnya Dewan Sekutu memutuskan untuk membuat konferensi yang
diadakan di San Remo, Italia, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Konferensi San Remo menghasilkan keputusan yang memberikan wilayah
Palestina dan Irak kepada Inggris, sedangkan Prancis mendapatkan Suriah dan
Lebanon. Keputusan ini mengikutsertakan Balfour Declaration sebagai salah satu
landasan dibuatnya alokasi wilayah tersebut, disamping Pasal 22 dari Kovenan
Liga Bangsa-Bangsa. Liga Bangsa-Bangsa menggunakan hasil dari Konferensi
San Remo untuk membuat British Mandate of Palestine pada tahun 1920, yang
menjadikan wilayah Palestina sebagai wilayah mandat yang akan dikelola oleh
Inggris hingga penduduk di wilayah tersebut dapat memerintah secara otonom.
2) Periode 1920-1948 : Mandat Inggris hingga terbentuknya Negara Israel
       Tugas yang diberikan LBB kepada Inggris untuk mengelola wilayah
Palestina sampai mereka bisa memerintah secara otonom, ternyata menimbulkan
banyak friksi di antara warga di wilayah Palestina, khususnya antara Arab dan
Yahudi. Kedua bangsa tersebut telah dijanjikan oleh Inggris untuk bisa
membentuk pemerintahan berdaulat yang berdiri sendiri, sehingga menimbulkan
banyaknya gesekan terutama klaim mengenai siapa yang paling berhak untuk
berada di wilayah Palestina. Dalam kurun waktu hampir 30 tahun selama
pemerintahan Mandat Inggris, telah terjadi beberapa bentrokan diantara bangsa
Arab dan Yahudi yang berada di wilayah Palestina, antara lain Palestine Riots
1920[11], Palestine Riots 1929[12], Arab Revolt 1936-1939[13], Jerusalem Riots
1947. Dalam kurun waktu ini pula, terjadi Perang Dunia II di wilayah Eropa yang



                                     8
telah melahirkan tragedi holocaust, sehingga semakin menguatkan niat bangsa
Yahudi di Eropa untuk kembali ke tanah Palestina. Keberadaan Inggris di wilayah
Palestina untuk membantu warga di Palestina menjadi otonom, justru
menimbulkan resistensi dari Arab, sehingga keberadaannya tidak berfungsi
maksimal dan jauh dari tujuan awal yang diharapkan ketika LBB menugaskan
Inggris.
       Lahirnya PBB sebagai penerus tugas dari LBB, tidak banyak membantu
penyelesaian konflik yang terjadi di wilayah Palestina. PBB, khususnya Majelis
Umum, berinisiatif untuk mebuat sebuah proposal perdamaian untuk Arab dan
Yahudi di Palestina, yaitu dengan membuat partisi atau pembagian wilayah
Palestina, sehingga terbentuk negara Arab dan Yahudi secara terpisah. Dalam
proposal ini, Jerusalem tidak ditempatkan dibawah penguasaan Arab ataupun
Yahudi, tetapi dijadikan sebagai sebuah wilayah internasional yang diurus secara
internasional oleh PBB. Proposal menjadi Resolusi 181 Majelis Umum PBB, atau
lebih dikenal dengan UN Partition Plan, memberikan 55% wilayah Palestina
untuk dijadikan negara Yahudi, dan 45% sisanya untuk negara Arab. Secara
demografis, komunitas Yahudi hanya ada sekitar 7% dari seluruh penduduk
Palestina, dan 93% sisanya merupakan Arab. Dengan adanya ketidakseimbangan
antara jumlah penduduk dan wilayah yang diberikan oleh PBB, protes dari bangsa
Arab pun bermunculan.
       Adanya penolakan dari bangsa Arab yang merasa diperlakukan tidak adil
melalui UN Partition Plan telah memicu kerusuhan selanjutnya di Yerusalem
antara Arab dengan Yahudi (khususnya melalui pasukan paramiliter Haganah).
Penolakan dari bangsa Arab telah menggagalkan proposal perdamaian ini, selain
itu statusnya yang merupakan resolusi Majelis Umum PBB menjadikannya tidak
mempunyai    kekuatan    hukum yang      mengikat   (non-legally binding).[14]
Gagalnya Mandat Inggris dan UN Partition Plan di Palestina, tidak menghambat
bangsa Yahudi untuk mewujudkan visi dari Zionisme. Pada hari yang bersamaan
dengan berakhirnya Mandat Inggris, David Ben-Gurion yang mewakili Yahudi,
memproklamirkan berdirinya Negara Israel, dan hanya dalam hitungan jam, Uni



                                     9
Sovyet dan Amerika Serikat memberikan pengakuaan terhadap negara yang baru
lahir tersebut.[15] Proklamasi kemerdekaan Israel ini menyulut kemarahan bangsa
Arab, dan menimbulkan konflik bersenjata pertama antara bangsa Arab dengan
Yahudi (yang kali ini telah menjadi Israel).
3) Periode 1948 : Konflik Tak Berujung, dan Perjanjian-perjanjian Damai
   yang Impoten
       Kelahiran Israel pada 14 Mei 1948 telah menginisiasi konflik
berkepanjangan antara Arab dengan Israel. Konflik bersenjata pertama antara
Arab dengan Israel terjadi beberapa hari sesudah diproklamasikannya
kemerdekaan Israel. Pada saat itu, Israel belum memiliki angkatan bersenjata
yang resmi, dan hanya mengandalkan organisasi paramiliter seperti Haganah,
Irgun, Palmach yang berjuang tanpa komando. Sementara bangsa Arab di
Palestina juga mengandalkan organisasi paramiliter Futuwa dan Najjada. Namun
setelah itu, bangsa Arab didukung oleh negara-negara Arab disekitar Israel seperti
Irak, Yordania dan Mesir untuk mendukung perlawanan Arab terhadap Israel. Di
tengah-tengah peperangan, organisasi paramiliter Israel dilebur menjadi sebuah
angkatan bersenjata yang disebut dengan Israeli Defense Forces, sehingga mereka
memiliki kekuatan militer yang lebih terkomando dan rapi. Peperangan 1948 atau
yang dikenal dengan nama Al Nakba dimenangkan oleh Israel, setelah selama
lebih dari satu tahun bertempur. Berakhirnya perang Al Nakba ini ditandai dengan
dibuatnya perjanjian perdamaian antara Israel dengan negara-negara Arab
disekitarnya pada bulan Juli 1949. Dan pada tahun itu pula, eksistensi Israel
sebagai negara ditegaskan dengan diterimanya Israel sebagai anggota PBB.
Perang 1948 telah memunculkan persoalan pengungsi Palestina yang terusir dari
kediamannya di Palestina. Sekitar 750.000 warga Palestina terpaksa menjadi
pengungsi dan mencari perlindungan di negara-negara Arab.
       Konflik bersenjata Arab dan Israel tidak berhenti di tahun 1949. Selama
17 tahun, ketegangan antara negara-negara Arab dan Israel masih terus terjadi,
khususnya dari Presiden Mesir pada saat itu, yaitu Gamal Abdul Nasser. Dirinya
seringkali   mengeluarkan     pernyataan-pernyataan    yang   berisikan   tentang



                                      10
keinginannya untuk menghancurkan Israel. Pada tahun 1967, terjadi konflik
berikutnya antara Arab dan Israel. Israel yang telah mengerahkan kekuatan
intelijennya ke seluruh wilayah negara-negara Arab, telah berhasil menghimpun
informasi berkaitan dengan rencana negara-negara Arab untuk menyerang Israel.
Tepatnya pada tanggal 5 Juni 1957, Israel melancarkan serangan pertamanya ke
Mesir, yang dikhususkan ke pangkalan udara militer yang menjadi basis kekuatan
Mesir dan selama 5 (lima) hari kemudian, Israel terus melancarkan serangan-
serangannya ke negara-negara Arab yang berbatasan langsung dengan Israel
seperti Yordania, Suriah, dan Lebanon. Perang yang dikenal juga dengan Six-
Days War ini kembali dimenangkan oleh Israel, dan tidak hanya itu, Israel
berhasil merebut wilayah Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, Jerusalem
Timur dan Tepi Barat dari Yordania, dan Dataran Tinggi Golan (Golan Heights)
dari Suriah. Secara faktual, aliansi kekuatan militer negara-negara Arab jauh lebih
besar dibandingkan dengan Israel. Namun Israel berhasil memenangkan
peperangan dan berhasil mengubah peta geopolitik di kawasan Timur Tengah.
Perang 1967 lagi-lagi menghasilkan problem pengungsi. Sekitar 250.000
penduduk Palestina menjadi bagian dari gelombang kedua pengungsi Palestina,
dan bergabung bersama penduduk Palestina lain yang telah berada di
pengungsian.
       Kekalahan negara-negara Arab dalam Six-Days War tidak membuat
konflik antara Arab dengan Israel berakhir. Pada tahun 1973, tepat sebelum
peringatan hari Yom Kippur oleh Yahudi, kembali terjadi konflik bersenjata
antara Arab dengan Israel. Yom Kippur War menjadi puncak konflik bersenjata
antara Arab dan Israel. Dalam perang ini, Bangsa Arab berhasil membalas
kekalahannya dari Israel. Serbuan negara-negara Arab berhasil melumpuhkan
Israel, meski Israel tidak dikalahkan secara telak. Perang ini berhasil memaksa
Israel untuk mengembalikan Semenanjung Sinai dan Gaza kepada Mesir melalui
sebuah perjanjian perdamaian pada tahun 1979. Sampai pada titik ini, belum ada
entitas Palestina yang menjadi representasi perlawanan bangsa Arab yang berada
di Palestina. Palestine Liberation Organization (PLO) memang telah dibentuk



                                      11
pada tahun 1964 oleh Liga Arab, tetapi statusnya sebagai representasi masyarakat
Palestina baru ditegaskan pada tahun 1974.[16]
       Kehadiran PLO sebagai representasi resmi bagi rakyat Palestina telah
membuat perjuangan Palestina semakin terkontrol, dan memudahkan Palestina
untuk ikut serta dalam konferensi-konferensi internasional, karena status PLO
sebagai gerakan pembebasan nasional yang diakui sebagai salah satu subyek
hukum internasional. Meski telah memiliki organisasi yang resmi, masyarakat
Palestina di tataran akar rumput tetap melancarkan perjuangannya secara otonom.
Salah satu buktinya, rakyat Palestina melakukan perlawanan terhadap Israel atau
yang dikenal dengan “Intifada”. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh kekecewaan
rakyat Palestina terhadap bangsa Arab yang tidak lagi berjuang bersama-sama
mereka, lalu PLO yang belum bisa menunjukkan posisinya sebagai representasi
dari rakyat Palestina, dan juga tindakan represif dari Israel melalui pembunuhan-
pembunuhan terhadap tokoh Palestina, penghancuran properti milik warga
Palestina, dan juga pemindahan penduduk secara paksa (deportasi). Salah satu ciri
khas Intifada di Palestina adalah pelemparan batu yang dilakukan oleh rakyat
Palestina terhadap angkatan bersenjata Israel. Lahirnya Intifada pertama di
Palestina, dan juga kematian Abu Jihad, telah menginspirasi beberapa pemimpin
Palestina untuk memproklamasikan berdirinya negara Palestina pada tahun 1988.
Semenjak tahun 1988, istilah “Palestina” untuk menggambarkan sebuah negara
mulai dikenal. Meski pada tahun-tahun selanjutnya, PLO tetap menjadi
representasi Palestina untuk berjuang di forum internasional, karena status
Palestina sebagai negara belum diakui secara internasional.
       Setelah terbentuknya PLO dan dideklarasikannya negara Palestina,
sejumlah konferensi perdamaian antara Palestina dan Israel mulai marak
dilakukan oleh negara-negara besar, seperti AS dan Russia. Konferensi
perdamaian paling awal adalah Madrid Conference yang dilaksanakan pada tahun
1991, yang kemudian dilanjutkan dengan Oslo Accords pada tahun 1993. Oslo
Accords menjadi salah satu tahapan penting dalam kronik perdamaian Palestina-
Israel, karena memuat rencana-rencana perdamaian dan pembentukan negara



                                      12
Palestina. Bahkan dengan adanya Oslo Accords, Intifada yang telah berlangsung
selama 5 tahun dapat dihentikan. Namun seiring terbunuhnya Yitzhak Rabin yang
berperan penting dalam Oslo Accords, kesepatakan tersebut kembali mentah dan
tidak dapat diimplementasikan. Setelah Oslo Accords, masih ada Hebron
Agreement dan juga Wye River Memorandum yang tidak menghasilkan apapun
bagi proses perdamaian Palestina dan Israel.
       Pada tahun 2000, AS kembali berusaha untuk membuka jalan bagi
kemungkinan perdamaian antara Palestina dan Israel. Pertemuan antara Bill
Clinton, Ehud Barak, dan Yasser Arafat di Camp David, AS, kembali tidak
menghasilkan kesepakatan apapun. Pada tahun ini pula, Intifada jilid ke-2
kembali muncul di masyarakat Palestina. Pasca Camp David Summit, masih ada
upaya perdamaian melalui Beirut Summit yang diprakarsai oleh Arab Peace
Initiative, dan juga proposal Peta Jalan atau Road Map for Peace yang diusulkan
oleh Quartet on Middle East yang terdiri dari AS, Rusia, PBB, dan Uni Eropa
(UE). Dan sama seperti upaya-upaya perdamaian sebelumnya, kedua pertemuan
itu tidak berhasil mendamaikan Palestina dan Israel.
       Pada tahun 2007, di masa-masa akhir pemerintahan George W. Bush,
Quartet on Middle East ditambah dengan partisipasi dari Mesir, mengadakan
konferensi untuk kembali membicarakan perdamaian antara Palestina dan Israel
di Annapolis. Untuk pertama kalinya dalam kronik sejarah proses perdamaian
Palestina dan Israel, solusi dua negara disebutkan secara eksplisit dalam proses
konferensi. Dengan diterimanya solusi dua negara dalam Annapolis Conference,
maka telah terjadi perubahan dalam platform politik yang telah lama dianut oleh
Palestina dan Israel. Meski demikian, hasil dari Annapolis Conference masih
belum bisa diimplementasikan karena semakin rumitnya konflik yang terjadi di
wilayah Palestina-Israel.
4) 1993-2000: Proses perdamaian Oslo
       Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berjabat tangan ,dipantau oleh Bill
Clinton, pada penandatanganan Persetujuan Oslo pada 13 September 1993
•   Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993



                                      13
13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui
    kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan
    Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo.
    Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta
    memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang
    bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel
    untuk eksis secara aman dan damai".        28 September 1995. Implementasi
    Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
•   Kerusuhan terowongan Al-Aqsa
          September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja
    membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang
    justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung
    beberapa hari dan menelan korban jiwa.
•   18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat.
•   Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya
    tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir
    perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal.
•   19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana
    menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian.
5) 2000 Intifada al-Aqsa
•   Intifada al-Aqsa (2000)
           Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke
    Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu
    tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai.
•   KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel
•   Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan
    diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina.
•   Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas
    pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya.




                                       14
•    9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas
       Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004
  •    Peta menuju perdamaian
  •    Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas
       mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang.
  •    Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah
       permukiman di Tepi Barat.
  •    Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi
       dominasi Fatah selama 40 tahun.
  •    Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai
       listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak
       kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk.
  •    November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina
       yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah
       Israel.
  •    Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan
       Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat-
       pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan. [1]
  •    Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina
  •    30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang
       membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestin
B. LANDASAN TEORI
         Dalam menganalisa makalah ini penulis menggunakan beberapa teori untuk
  menjawab masalah yang sudah di kemukakan di atas. Dalam menganalisis
  komflik palestina israel berdasarkan periodeisasinya itu. maka penulis
  menggunakan beberapa teori yaitu teori komplik, dan resolusi komplik.
 a) Teori Konflik.
           Menurut Mitchell Konflik adalah sebuah situasi dalam mana dua atau
      lebih orang saling mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya tetapi hanya
      salah satu yang berhasil mencapainya.



                                         15
Menurut James A. Schellenberg Konflik adalah situasi dimana Individu
   atau kelompok yang lain dalam rangka merebut sesuatu yang dikehendakii
   berdasarkan pada persaingan kepentingan-kepentingan karena perbedaan
   identitas atau sikap.
          Menurut Louis Kiesberg Konflik sosial adalah fenomen umum yaitu
   hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok ) yang memiliki
   atau     merasa     memiliki    sasaran-sasaran    yang       tidak   sejalan.
   Dilihat dari definisi diatas konflik terjadi karena adanya perbedaan tujuan dan
   kepentingan antara dua pihak atau lebih.


b) Teori Resolusi Konflik.
          Resolusi konflik menekankan untuk melihat perdamaian sebagai suatu
   proses terbuka dan membagi proses penyelesaian konflik dalam beberapa tahap
   sesuai dengan dinamika siklus konflik. Resolusi konflik juga berupaya
   menciptakan suatu mekanisme penyelesaian konflik secara komprehensif dalam
   tiap-tiap tahap eskalasi konflik. Pada intinya, teori resolusi konflik
   mengedepankan prinsip-prinsip bahwa;
   a) konflik tidak dapat dipandang sebagai suatu fenomena politik-militeristik
       namun juga harus dilihat sebagai suatu fenomena sosial,
   b) konflik memiliki suatu siklus hidup yang tidak berjalan linear, sangat
       bergantung pada dinamika lingkungan konflik,
   c) sebab-sebab konflik tidak dapat direduksi ke dalam suatu variabel tunggal
       dalam bentuk suatu proposisi kausalitas bivariat melainkan harus dilihat
       sebagai fenomena yang terjadi karena interaksi bertingkat berbagai faktor,
   d) resolusi konflik hanya diterapkan secara optimal jika dikombinasikan
       dengan beragam mekanisme penyelesaian konflik lain yang relevan.




                                       16
C. SINTESIS
          Sesuai dengan teori komlik di atas bahwa Israel dan Palestina memiliki
    perbedaa tujuan dan kepentingan. Sehingga terjadi berbagi gencatan senjata dari
    periode keperiode yang lain
          Kepentingan Palestina dalam konflik ini adalah mempertahakan dan
    merebut kembali wilayah Palestina serta pengkuan kemerdekaan Negara
    Palestina. Kepentingan Isreal ialah menguasai Wilayah Palestina sesuai dengan
    tujuan Zionis untuk memperluas Negara Israel.
          Terjadinya konflik dapat dilihat dengan menggunakan Galtung Model
    bahwa konflik terdiri dari Contadiction, attitude, behavior.
          Komlik yang terjadi Israel palestina dari tahun 1920 ialah komplik yang
    tidak hanya sebatas pertikayan senajata saja melainkan mengenai politik social
    budaya. Sesuai dengan teori resulusi komplik yang telah kami kemukakan
    diatas.




                                         17
BAB III
                                    PENUTUP

A. KESIMPULAN
        Dalam catatan sejarah dalam dokumentasi seperti Alkitab dan Alquran,
   Negara Israel belum terbentuk sampai pada tahun 1948. Semenjak kehancuran
   Kerajaan Israel dan penjajahan oleh Romawi, Israel mengalami diaspora[5], dan
   tidak pernah memiliki pemerintahan sendiri yang berdaulat. Diaspora telah
   menghasilkan penyebaran umat Yahudi di seluruh dunia, khususnya di Eropa.
   Mereka   berasimilasi   dengan    masyarakat   di   sekitarnya,   namun   tetap
   mempraktikkan ajaran-ajaran Yahudi. Pada awalnya, tidak ada gerakan
   nasionalisme Yahudi yang mempunyai tujuan untuk kembali ke tanah Israel,
   karena pada umumnya warga Yahudi diterima di wilayah dimana mereka
   berasimilasi. Tetapi, setelah munculnya pogrom di Rusia, paham anti-semit di
   kawasan Eropa Timur dan Tengah, dan juga kematian Alfred Dreyfus (Kapten
   Tentara Prancis beragama Yahudi) karena tuduhan menjadi mata-mata musuh,
   gerakan nasionalisme Yahudi muncul di kalangan Yahudi Eropa.[6] Gerakan ini
   lazim disebut dengan Zionisme, yang ditemukan dan dipopulerkan oleh seorang
   jurnalis Yahudi berkebangsaan Austria bernama Theodore Herzl, melalui buku
   berjudul Der Judenstaat. Herzl menganggap, dengan adanya diskriminasi
   berkepanjangan terhadap warga Yahudi di hampir seluruh wilayah Eropa, maka
   asimilasi bukan lagi menjadi pilihan bagi Yahudi apabila mereka ingin tetap
   hidup. Zionisme telah berhasil membangkitkan nasionalisme Yahudi yang berada
   di Eropa, sehingga mewujudkan terjadinya Aliyah[7] dalam beberapa gelombang.
          Tugas yang diberikan LBB kepada Inggris untuk mengelola wilayah
   Palestina sampai mereka bisa memerintah secara otonom, ternyata menimbulkan
   banyak friksi di antara warga di wilayah Palestina, khususnya antara Arab dan
   Yahudi. Kedua bangsa tersebut telah dijanjikan oleh Inggris untuk bisa
   membentuk pemerintahan berdaulat yang berdiri sendiri, sehingga menimbulkan
   banyaknya gesekan terutama klaim mengenai siapa yang paling berhak untuk
   berada di wilayah Palestina. Dalam kurun waktu hampir 30 tahun selama



                                       18
pemerintahan Mandat Inggris, telah terjadi beberapa bentrokan diantara bangsa
Arab dan Yahudi yang berada di wilayah Palestina, antara lain Palestine Riots
1920[11], Palestine Riots 1929[12], Arab Revolt 1936-1939[13], Jerusalem Riots
1947. Dalam kurun waktu ini pula, terjadi Perang Dunia II di wilayah Eropa yang
telah melahirkan tragedi holocaust, sehingga semakin menguatkan niat bangsa
Yahudi di Eropa untuk kembali ke tanah Palestina. Keberadaan Inggris di wilayah
Palestina untuk membantu warga di Palestina menjadi otonom, justru
menimbulkan resistensi dari Arab, sehingga keberadaannya tidak berfungsi
maksimal dan jauh dari tujuan awal yang diharapkan ketika LBB menugaskan
Inggris.
       Kelahiran Israel pada 14 Mei 1948 telah menginisiasi konflik
berkepanjangan antara Arab dengan Israel. Konflik bersenjata pertama antara
Arab dengan Israel terjadi beberapa hari sesudah diproklamasikannya
kemerdekaan Israel. Pada saat itu, Israel belum memiliki angkatan bersenjata
yang resmi, dan hanya mengandalkan organisasi paramiliter seperti Haganah,
Irgun, Palmach yang berjuang tanpa komando. Sementara bangsa Arab di
Palestina juga mengandalkan organisasi paramiliter Futuwa dan Najjada. Namun
setelah itu, bangsa Arab didukung oleh negara-negara Arab disekitar Israel seperti
Irak, Yordania dan Mesir untuk mendukung perlawanan Arab terhadap Israel. Di
tengah-tengah peperangan, organisasi paramiliter Israel dilebur menjadi sebuah
angkatan bersenjata yang disebut dengan Israeli Defense Forces, sehingga mereka
memiliki kekuatan militer yang lebih terkomando dan rapi. Peperangan 1948 atau
yang dikenal dengan nama Al Nakba dimenangkan oleh Israel, setelah selama
lebih dari satu tahun bertempur. Berakhirnya perang Al Nakba ini ditandai dengan
dibuatnya perjanjian perdamaian antara Israel dengan negara-negara Arab
disekitarnya pada bulan Juli 1949. Dan pada tahun itu pula, eksistensi Israel
sebagai negara ditegaskan dengan diterimanya Israel sebagai anggota PBB.
Perang 1948 telah memunculkan persoalan pengungsi Palestina yang terusir dari
kediamannya di Palestina. Sekitar 750.000 warga Palestina terpaksa menjadi
pengungsi dan mencari perlindungan di negara-negara Arab



                                      19
Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berjabat tangan ,dipantau oleh Bill
   Clinton, pada penandatanganan Persetujuan Oslo pada 13 September 1993
          13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui
   kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan
   Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin
   bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi
   Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa
   "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk
   eksis secara aman dan damai". 28 September 1995. Implementasi Perjanjian
   Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri.
          Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil
   Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci
   umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai
B. SARAN
       Bagaimapun juga kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari
   kesalahan dan lupa oleh sebab itu kami memohon maaf jika ada kesalahan baik
   kata-kata maupun dalam penulisanmakalah ini demi kebaikan makalah kami
   kedepannya.




                                          20
LAMPIRAN




   21
DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia .org/wiki/ Who_is_a_ Jew%3F
http://hotarticle. org/pengubahan- taurat-oleh- yahudi/




                                        22

More Related Content

What's hot

Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIUniversitas Jember
 
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )nurfauziaahh
 
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia IslamTokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islambulan purnama
 
08. Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia.pptx
08. Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia.pptx08. Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia.pptx
08. Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia.pptxgencar filandany
 
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Khansha Hanak
 
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaMakalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaHabibi Muhammad
 
Masa kejayaan islam ppt
Masa kejayaan islam  pptMasa kejayaan islam  ppt
Masa kejayaan islam pptMya Miranda
 
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docxMAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docxssuser0bf600
 
DI/TII KALIMANTAN SELATAN
DI/TII KALIMANTAN SELATANDI/TII KALIMANTAN SELATAN
DI/TII KALIMANTAN SELATANMuhamad Noor
 
Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai DaerahTindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai DaerahSuci Mairoza Sya
 
Tabel perbandingan upaya AS dan Uni Soviet untuk Menguasai Dunia
Tabel perbandingan upaya AS dan Uni Soviet untuk Menguasai DuniaTabel perbandingan upaya AS dan Uni Soviet untuk Menguasai Dunia
Tabel perbandingan upaya AS dan Uni Soviet untuk Menguasai DuniaDwi Anita
 
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAIMAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAIEman Syukur
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaYulia Fauzi
 
Makalah penjas senam lantai dan irama
Makalah penjas senam lantai dan iramaMakalah penjas senam lantai dan irama
Makalah penjas senam lantai dan iramaikramn yusna
 
SKI - Perkembangan Islam di Amerika
SKI - Perkembangan Islam di AmerikaSKI - Perkembangan Islam di Amerika
SKI - Perkembangan Islam di Amerikabulan purnama
 

What's hot (20)

Ppt teladan para tokoh persatuan
Ppt  teladan para tokoh persatuanPpt  teladan para tokoh persatuan
Ppt teladan para tokoh persatuan
 
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RIRespon internasional terhadap kemerdekaan RI
Respon internasional terhadap kemerdekaan RI
 
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )Laporan praktikum fisika ( titik berat )
Laporan praktikum fisika ( titik berat )
 
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia IslamTokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
Tokoh-tokoh Pembaharuan dan Modernisasi Dunia Islam
 
Kabinet djuanda
Kabinet djuandaKabinet djuanda
Kabinet djuanda
 
08. Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia.pptx
08. Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia.pptx08. Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia.pptx
08. Strategi Dakwah Dan Perkembangan Islam Di Indonesia.pptx
 
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
 
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahragaMakalah pendidikan jasmani dan olahraga
Makalah pendidikan jasmani dan olahraga
 
Masa kejayaan islam ppt
Masa kejayaan islam  pptMasa kejayaan islam  ppt
Masa kejayaan islam ppt
 
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docxMAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
MAKALAH OLAHRAGA RENANG izza.docx
 
DI/TII KALIMANTAN SELATAN
DI/TII KALIMANTAN SELATANDI/TII KALIMANTAN SELATAN
DI/TII KALIMANTAN SELATAN
 
Makalah Lari
Makalah LariMakalah Lari
Makalah Lari
 
Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai DaerahTindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
Tindakan Heroik Rakyat Indonesia di Berbagai Daerah
 
Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok Power Point Gerakan Non Blok
Power Point Gerakan Non Blok
 
Tabel perbandingan upaya AS dan Uni Soviet untuk Menguasai Dunia
Tabel perbandingan upaya AS dan Uni Soviet untuk Menguasai DuniaTabel perbandingan upaya AS dan Uni Soviet untuk Menguasai Dunia
Tabel perbandingan upaya AS dan Uni Soviet untuk Menguasai Dunia
 
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAIMAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
MAKALAH PENDIDIKAN JASMANI TENTANG SENAM LANTAI
 
MATERI PBB
MATERI PBBMATERI PBB
MATERI PBB
 
Perkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di IndonesiaPerkembangan Islam Di Indonesia
Perkembangan Islam Di Indonesia
 
Makalah penjas senam lantai dan irama
Makalah penjas senam lantai dan iramaMakalah penjas senam lantai dan irama
Makalah penjas senam lantai dan irama
 
SKI - Perkembangan Islam di Amerika
SKI - Perkembangan Islam di AmerikaSKI - Perkembangan Islam di Amerika
SKI - Perkembangan Islam di Amerika
 

Viewers also liked

makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINA
makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINAmakalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINA
makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINADella Ikaningtyas
 
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINA
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINAPERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINA
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINAYUSTUSSAKAN
 
Makalah Konflik Antar Negara
Makalah Konflik Antar Negara Makalah Konflik Antar Negara
Makalah Konflik Antar Negara Gun_Project
 
Peranan pbb dalam penyelesaian konflik palestina
Peranan pbb dalam penyelesaian konflik palestinaPeranan pbb dalam penyelesaian konflik palestina
Peranan pbb dalam penyelesaian konflik palestinahitman1965
 
Sejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelSejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelAjeng Pipit
 
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaan
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaanKonflik israel palestina gaza dalam persengketaan
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaanEvie Avrilianty
 
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israelMakalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israelAnggy Wahyu Dwi Surya
 
Makalah Konflik Antar Negara
Makalah Konflik Antar Negara Makalah Konflik Antar Negara
Makalah Konflik Antar Negara Indar Hayga
 

Viewers also liked (10)

makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINA
makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINAmakalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINA
makalah KONFLIK ISRAEL - PALESTINA
 
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINA
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINAPERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINA
PERMASALAHAN ISRAEL-PALESTINA
 
Makalah Konflik Antar Negara
Makalah Konflik Antar Negara Makalah Konflik Antar Negara
Makalah Konflik Antar Negara
 
Peranan pbb dalam penyelesaian konflik palestina
Peranan pbb dalam penyelesaian konflik palestinaPeranan pbb dalam penyelesaian konflik palestina
Peranan pbb dalam penyelesaian konflik palestina
 
Sejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan IsraelSejarah Palestina dan Israel
Sejarah Palestina dan Israel
 
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaan
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaanKonflik israel palestina gaza dalam persengketaan
Konflik israel palestina gaza dalam persengketaan
 
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israelMakalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
Makalah peranan PBB dalam mengatasi konflik israel
 
Palestin
PalestinPalestin
Palestin
 
Makalah Konflik Antar Negara
Makalah Konflik Antar Negara Makalah Konflik Antar Negara
Makalah Konflik Antar Negara
 
Esei Cabaran dan Isu Semasa
Esei Cabaran dan Isu SemasaEsei Cabaran dan Isu Semasa
Esei Cabaran dan Isu Semasa
 

Similar to Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000

Solusi total masalah palestina khilafah islam!
Solusi total masalah palestina khilafah islam!Solusi total masalah palestina khilafah islam!
Solusi total masalah palestina khilafah islam!t4w0nndas
 
Israel,as, hamas dan fattah
Israel,as, hamas dan fattahIsrael,as, hamas dan fattah
Israel,as, hamas dan fattahAkbar Fuad
 
Sejarah Konflik Timur Tengah
Sejarah Konflik Timur TengahSejarah Konflik Timur Tengah
Sejarah Konflik Timur TengahLucas Saptoto
 
SENGKETA PALESTINA DAN ISRAEL
SENGKETA PALESTINA DAN ISRAELSENGKETA PALESTINA DAN ISRAEL
SENGKETA PALESTINA DAN ISRAELTOFIK SUPRIYADI
 
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.ppt
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.pptKonflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.ppt
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.pptAfifPratamaPutra2
 
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptx
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptxSolusi Total Permasalahan Palestina 23.pptx
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptxArdiMuluk1
 
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA pptISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA pptisembel
 
Perkembangan Mutakhir Dunia
Perkembangan Mutakhir DuniaPerkembangan Mutakhir Dunia
Perkembangan Mutakhir DuniaSMA Al Muslim
 
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafah
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafahInsiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafah
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafahsiauwfelix
 
Sejarah Konflik Asia Barat
Sejarah Konflik Asia BaratSejarah Konflik Asia Barat
Sejarah Konflik Asia Baratmumtaz92
 
Rian yuliani fah
Rian yuliani fahRian yuliani fah
Rian yuliani fahLa Mone
 
Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan DuniaZionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan DuniaHusna Arman
 
Palestina: Akar Maslah dan Solusi
Palestina: Akar Maslah dan SolusiPalestina: Akar Maslah dan Solusi
Palestina: Akar Maslah dan SolusiDani Siregar
 
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2elra
 
asal muasal konflik palestina dan israel.
asal muasal konflik palestina dan israel.asal muasal konflik palestina dan israel.
asal muasal konflik palestina dan israel.ssuser2d0d9f
 
15 days zionis agresing in gaza
15 days zionis agresing in gaza15 days zionis agresing in gaza
15 days zionis agresing in gazaAli Munif
 
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"DickyAdhiPutra
 
Diplomasi palestina untuk merdeka dan menjadi anggota penuh pbb tahun 2011
Diplomasi palestina untuk merdeka dan menjadi anggota penuh pbb tahun 2011Diplomasi palestina untuk merdeka dan menjadi anggota penuh pbb tahun 2011
Diplomasi palestina untuk merdeka dan menjadi anggota penuh pbb tahun 2011demeiati_n_kusumaningrum
 

Similar to Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000 (20)

Solusi total masalah palestina khilafah islam!
Solusi total masalah palestina khilafah islam!Solusi total masalah palestina khilafah islam!
Solusi total masalah palestina khilafah islam!
 
Israel,as, hamas dan fattah
Israel,as, hamas dan fattahIsrael,as, hamas dan fattah
Israel,as, hamas dan fattah
 
Sejarah Konflik Timur Tengah
Sejarah Konflik Timur TengahSejarah Konflik Timur Tengah
Sejarah Konflik Timur Tengah
 
SENGKETA PALESTINA DAN ISRAEL
SENGKETA PALESTINA DAN ISRAELSENGKETA PALESTINA DAN ISRAEL
SENGKETA PALESTINA DAN ISRAEL
 
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.ppt
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.pptKonflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.ppt
Konflik Palestina -Israel Dari Dulu Hingga Sekarang.ppt
 
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptx
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptxSolusi Total Permasalahan Palestina 23.pptx
Solusi Total Permasalahan Palestina 23.pptx
 
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA pptISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
ISRAEL DAN PALESTINA SEJARAH DUA NEGARA ppt
 
Perkembangan Mutakhir Dunia
Perkembangan Mutakhir DuniaPerkembangan Mutakhir Dunia
Perkembangan Mutakhir Dunia
 
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafah
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafahInsiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafah
Insiden mavi marmara bukti nyata tiada solusi selain khilafah
 
Sejarah Konflik Asia Barat
Sejarah Konflik Asia BaratSejarah Konflik Asia Barat
Sejarah Konflik Asia Barat
 
Rian yuliani fah
Rian yuliani fahRian yuliani fah
Rian yuliani fah
 
Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan DuniaZionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
Zionisme:Gerakan Penaklukan Dunia
 
Palestina: Akar Maslah dan Solusi
Palestina: Akar Maslah dan SolusiPalestina: Akar Maslah dan Solusi
Palestina: Akar Maslah dan Solusi
 
Sejarah Peminatan XI IPS
Sejarah Peminatan XI IPSSejarah Peminatan XI IPS
Sejarah Peminatan XI IPS
 
Coke bottle
Coke bottleCoke bottle
Coke bottle
 
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
Jejak illuminati sampai ke indonesia. bag. 2
 
asal muasal konflik palestina dan israel.
asal muasal konflik palestina dan israel.asal muasal konflik palestina dan israel.
asal muasal konflik palestina dan israel.
 
15 days zionis agresing in gaza
15 days zionis agresing in gaza15 days zionis agresing in gaza
15 days zionis agresing in gaza
 
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"
Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"
 
Diplomasi palestina untuk merdeka dan menjadi anggota penuh pbb tahun 2011
Diplomasi palestina untuk merdeka dan menjadi anggota penuh pbb tahun 2011Diplomasi palestina untuk merdeka dan menjadi anggota penuh pbb tahun 2011
Diplomasi palestina untuk merdeka dan menjadi anggota penuh pbb tahun 2011
 

More from Rahman Klu

Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5Rahman Klu
 
Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003Rahman Klu
 
Makalah perkembangan koloni di australia
Makalah perkembangan koloni di australiaMakalah perkembangan koloni di australia
Makalah perkembangan koloni di australiaRahman Klu
 
Makalah medetrania
Makalah medetraniaMakalah medetrania
Makalah medetraniaRahman Klu
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataRahman Klu
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaRahman Klu
 
study masyarakat indonesia
study masyarakat indonesiastudy masyarakat indonesia
study masyarakat indonesiaRahman Klu
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman Klu
 

More from Rahman Klu (8)

Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5Pengertian sejarah a5
Pengertian sejarah a5
 
Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003Nasionalisme arab 2003
Nasionalisme arab 2003
 
Makalah perkembangan koloni di australia
Makalah perkembangan koloni di australiaMakalah perkembangan koloni di australia
Makalah perkembangan koloni di australia
 
Makalah medetrania
Makalah medetraniaMakalah medetrania
Makalah medetrania
 
Laporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisataLaporan penelitian pariwisata
Laporan penelitian pariwisata
 
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesiaKehidupan awal-masyarakat-indonesia
Kehidupan awal-masyarakat-indonesia
 
study masyarakat indonesia
study masyarakat indonesiastudy masyarakat indonesia
study masyarakat indonesia
 
Rahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iiiRahman study masyarakat ind iii
Rahman study masyarakat ind iii
 

Konflik palestina israel palestian israel dari tahun 1920 sampai tahun 2000

  • 1. MAKALAH KONFLIK PALESTINA-ISRAEL PALESTIAN ISRAEL DARI TAHUN 1920 SAMPAI TAHUN 2000 OLEH : HARIATNI NPM : 10350019 PROGRAM STUDI : SEJARAH SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG 2011 1
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb Segala puji hanya milik Allah tuhan sekalian alam, Salawat serta salam kita haturkan keharibaan junjungan alam nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa ummat menuju cahaya yang gilang gemilang. Dalam Makalah ini kami akan menguraikan beberapa hal mengenai komlik Israel palestina dari tahun 1920 sampai tahun 2000 Tidak lupa pula kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak dosen yang telah membimbing kami dalam penyelelesaian makalah ini. Jika ada kesalahan baik dalam tulisan atau kata-kata kami dalm pembuatan makalah ini maka kami mohon kiranya di maafkan. Wassalamu'alakum Wr Wb 2
  • 3. DAFTARI ISI HALMAN JUDUL...................................................................................................i KATA PENGANTAR.............................................................................................ii DAFTAR ISI...........................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4 A. LATAR BELAKANG ................................................................................4 B. PUKUS MASALAH ...................................................................................5 C. RUMUSAN MASALAH.............................................................................5 D. TUJUAN PENELITAIN..............................................................................5 BAB II KAJIAN MASALAH.................................................................................6 A. POKUS MASALAH....................................................................................6 a. PERIODE PRA-1920 : ZIONISME, KEKALAHAN OTTOMAN, D.AN JANJI-JANJI PEMENANG PERANG.........................................................6 b. PERIODE 1920-1948 : MANDAT INGGRIS HINGGA TERBENTUKNYA NEGARA ISRAEL..................................................8 c. PERIODE 1948 : KONFLIK TAK BERUJUNG, DAN PERJANJIAN- PERJANJIAN DAMAI YANG IMPOTEN............................................10 d. 1993-2000: PROSES PERDAMAIAN OSLO........................................13 e. 2000 INTIFADA AL-AQSA..................................................................14 B. LANDASAN TEORI.................................................................................15 C. SINTESIS...................................................................................................17 BAB III PENUTUP................................................................................................18 A. KESIMPULAN..........................................................................................18 B. SARAN......................................................................................................20 LAMPIRAN...........................................................................................................21 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................22 3
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Konflik Palestina-Israel adalah konflik yang paling lama berlangsung di wilayah Timur Tengah (dengan mengenyampingkan Perang Salib), yang menyebabkannya menjadi perhatian utama masyarakat internasional. Sebagai contoh, konflik antara keduanya menjadi agenda pertama dalam Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ketika PBB baru terbentuk dan sampai saat ini belum terselesaikan meski ratusan resolusi telah dikeluarkan. Kedua entitas politik ini telah “bertarung” di kawasan Timur Tengah semenjak berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Dalam beberapa waktu belakangan, telah terjadi serangkaian peristiwa penting yang menandai proses perdamaian antara kedua entitas ini. Jimmy Carter, mantan Presiden Amerika Serikat (AS), sedang melakukan safari ke wilayah Palestina, dan melakukan dialog dengan pemimpin-pemimpin Palestina. Perkembangan terakhir yang didapat dari perjalanan Jimmy Carter tersebut, Hamas bersedia untuk mengakui eksistensi Israel di wilayah Timur Tengah, yang menandai perubahan platform politik yang cukup fundamental dari Hamas mengingat mereka merupakan partai politik Palestina yang paling keras mengecam hadirnya Israel di wilayah Timur Tengah.[3] Meski kemudian kabar ini dibantah oleh pemimpin Hamas, Khaled Meshaal yang mengatakan bahwa Hamas tetap dalam posisi untuk memperjuangkan negara Palestina dengan batas pada tahun 1967, yang menjadikan Yerusalem sebagai ibukota Palestina, tanpa mengakui eksistensi Israel.[4] Belum hilang dari ingatan, ketika pemerintahan George W. Bush berusaha menengahi konflik Timur Tengah dengan mengadakan Konferensi Annapolis, yang mengeluarkan rekomendasi mengenai perdamaian antara Palestina dan Israel. Konferensi ini tidak hanya dihadiri oleh perwakilan dari Palestina dan Israel, namun juga dari negara-negara lain seperti Lebanon, Suriah, Mesir, Yordania, dan negara-negara lain di Kawasan Timur Tengah. Pada tahun 2005, Ariel Sharon (Kadima) sebagai Perdana Menteri Israel pada saat itu, 4
  • 5. mengeluarkan kebijakan unilateral disengagement plan yang disetujui oleh Knesset (parlemen Israel). Dengan adanya kebijakan tersebut, seluruh pemukiman Israel yang berada di wilayah Jalur Gaza, dan beberapa di Tepi Barat (West Bank) ditarik dan dihancurkan. Kebijakan ini memang tidak langsung membuahkan perdamaian permanen antara Palestina dan Israel, tetapi setidaknya usaha untuk mewujudkan hal tersebut sudah semakin dekat. Tetapi, konflik antara Palestina – Israel tidak bisa hanya dilihat dari kejadian 5 atau 10 tahun belakangan. Perseteruan antara kedua entitas ini telah berlangsung selama enam dekade (jika dihitung dari terbentuknya negara Israel), dan dimulainya konflik antara Palestina – Israel telah melalui latar belakang sejarah yang cukup panjang. B. FOKUS MASALAH Dari latar belakang di atas kami membatasi masalah dalam pembahasan makalah ini yaitu seputar komlik Israel – palestina sejak tahun periode dari pra- 1920 sampai tahun 2000. C. RUMUSAN MASALAH 1) Bagaiman gambaran Periode Pra-1920 ? 2) Seperti apa gambaran Periode 1920-1948 : Mandat Inggris hingga terbentuknya Negara Israel ? 3) Seperti apa gambaran Periode 1948 : Konflik Tak Berujung, dan Perjanjian- perjanjian Damai yang Impoten ? 4) Seperti apa gambaran 1993-2000: Proses perdamaian Oslo? 5) Separti apa gambaran 2000 Intifada al-Aqsa? D. TUJUAN PENELITIAN Di antara jujuan penelitian makalah (pnelitian ini) ilah supaya kita mengetahui gambaran dari dari masing-masing periode dari komplik yang ada di Israel dan palestina 5
  • 6. BAB II KAJIAN MASALAH A. DESKRIPSI MASLAH Konplik palestina Israel itu berawal dari sejak perang salip dan tetap berlangsung sampe saat ini, inilah periode konflik palestina Israel dari pra-1920 sampai tahun 2000 : 1) Periode Pra-1920 : Zionisme, Kekalahan Ottoman, dan Janji-Janji Pemenang Perang Meskipun telah memiliki catatan sejarah dalam dokumentasi seperti Alkitab dan Alquran, Negara Israel belum terbentuk sampai pada tahun 1948. Semenjak kehancuran Kerajaan Israel dan penjajahan oleh Romawi, Israel mengalami diaspora[5], dan tidak pernah memiliki pemerintahan sendiri yang berdaulat. Diaspora telah menghasilkan penyebaran umat Yahudi di seluruh dunia, khususnya di Eropa. Mereka berasimilasi dengan masyarakat di sekitarnya, namun tetap mempraktikkan ajaran-ajaran Yahudi. Pada awalnya, tidak ada gerakan nasionalisme Yahudi yang mempunyai tujuan untuk kembali ke tanah Israel, karena pada umumnya warga Yahudi diterima di wilayah dimana mereka berasimilasi. Tetapi, setelah munculnya pogrom di Rusia, paham anti-semit di kawasan Eropa Timur dan Tengah, dan juga kematian Alfred Dreyfus (Kapten Tentara Prancis beragama Yahudi) karena tuduhan menjadi mata-mata musuh, gerakan nasionalisme Yahudi muncul di kalangan Yahudi Eropa.[6] Gerakan ini lazim disebut dengan Zionisme, yang ditemukan dan dipopulerkan oleh seorang jurnalis Yahudi berkebangsaan Austria bernama Theodore Herzl, melalui buku berjudul Der Judenstaat. Herzl menganggap, dengan adanya diskriminasi berkepanjangan terhadap warga Yahudi di hampir seluruh wilayah Eropa, maka asimilasi bukan lagi menjadi pilihan bagi Yahudi apabila mereka ingin tetap hidup. Zionisme telah berhasil membangkitkan nasionalisme Yahudi yang berada di Eropa, sehingga mewujudkan terjadinya Aliyah[7] dalam beberapa gelombang. Ketika gerakan Zionisme mulai marak di kawasan Eropa, wilayah Palestina/Israel yang kita kenal pada saat ini masih berada dibawah kekuasaan 6
  • 7. Imperium Ottoman. Pada saat itu, Imperium Ottoman masih mengontrol sebagian besar wilayah di kawasan Asia Barat, mulai dari Asia Minor/Turki sampai ke seluruh semenanjung Arab. Selama kurang lebih 400 tahun, Ottoman bertahan di wilayah Timur Tengah yang kita kenal pada saat ini. Eksistensi Imperium Ottoman di kawasan Timur Tengah berakhir ketika kekalahan mereka pada Perang Dunia I. Kekalahan Ottoman bukan saja disebabkan oleh Inggris dan Prancis, namun juga oleh bangsa Arab yang berada di wilayah Ottoman. Bangsa Arab memberontak kepada Imperium Ottoman atas bantuan Inggris, yang telah menjanjikan untuk membantuk terbentuknya sebuah pemerintahan Arab yang independen apabila bangsa Arab mau melawan Ottoman. Janji dari Inggris ini tertuang dalam korespondensi antara Sir Henry MacMahon (Pejabat Tinggi Inggris di Kairo) dengan Sharif Hussein (pemimpin Arab Hashemite), yang dikenal dengan sebutan Hussein-MacMahon Correspondence.[8] Namun janji Inggris terhadap Arab untuk membantuk pembentukan pemerintahan Arab tidak segera diwujudkan. Inggris dan Prancis justru membuat perjanjian bilateral yang membagi bekas wilayah Imperium Ottoman untuk negara-negara Eropa, yang dikenal dengan Sykes-Picot Agreement.[9] Dengan adanya kesepakatan tersebut, bangsa Arab tidak mendapatkan wilayah bekas Imperium Ottoman, yang secara otomatis membuat mereka tidak mungkin untuk bisa membentuk pemerintahan Arab yang independen. Dalam perjanjian tersebut, Inggris mendapatkan Yordania, Irak, dan sebagian wilayah Haifa, sementara Prancis mendapatkan Turki, Irak bagian utara, Suriah, dan Lebanon.[10] Sedangkan negara-negara lain dibebaskan untuk memilih wilayah yang akan dikuasainya. Ketika dibuatnya Sykes-Picot Agreement, wilayah Palestina belum diserahkan kepada negara manapun, sehingga dijadikan sebagai sebuah wilayah internasional yang dikelola secara bersama-sama diantara negara-negara pemenang perang. Pada waktu yang hampir bersamaan dengan dengan pembuatan Sykes- Picot Agreement, Inggris kembali mengumbar janji kepada bangsa Yahudi dengan mendukung pendirian negara Yahudi di tanah Palestina. Dokumen ini 7
  • 8. dikenal dengan nama Balfour Declaration, yang menjadi landasan bagi gerakan Zionisme untuk mewujudkan visi terbentuknya negara Yahudi yang eksklusif dengan kembali ke tanah Palestina. Lahirnya janji-janji dari Inggris kepada Yahudi dan Arab telah melatarbelakangi konflik antara Arab dan Yahudi, yang merasa berhak dan didukung oleh Inggris. Sykes-Picot Agreement yang dibuat antara Inggris dan Prancis ternyata tidak menyelesaikan permasalahan yang ada di kawasan Timur Tengah, karena sengketa yang terus terjadi antara negara-negara yang menguasai bekas wilayah Ottoman. Akhirnya Dewan Sekutu memutuskan untuk membuat konferensi yang diadakan di San Remo, Italia, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Konferensi San Remo menghasilkan keputusan yang memberikan wilayah Palestina dan Irak kepada Inggris, sedangkan Prancis mendapatkan Suriah dan Lebanon. Keputusan ini mengikutsertakan Balfour Declaration sebagai salah satu landasan dibuatnya alokasi wilayah tersebut, disamping Pasal 22 dari Kovenan Liga Bangsa-Bangsa. Liga Bangsa-Bangsa menggunakan hasil dari Konferensi San Remo untuk membuat British Mandate of Palestine pada tahun 1920, yang menjadikan wilayah Palestina sebagai wilayah mandat yang akan dikelola oleh Inggris hingga penduduk di wilayah tersebut dapat memerintah secara otonom. 2) Periode 1920-1948 : Mandat Inggris hingga terbentuknya Negara Israel Tugas yang diberikan LBB kepada Inggris untuk mengelola wilayah Palestina sampai mereka bisa memerintah secara otonom, ternyata menimbulkan banyak friksi di antara warga di wilayah Palestina, khususnya antara Arab dan Yahudi. Kedua bangsa tersebut telah dijanjikan oleh Inggris untuk bisa membentuk pemerintahan berdaulat yang berdiri sendiri, sehingga menimbulkan banyaknya gesekan terutama klaim mengenai siapa yang paling berhak untuk berada di wilayah Palestina. Dalam kurun waktu hampir 30 tahun selama pemerintahan Mandat Inggris, telah terjadi beberapa bentrokan diantara bangsa Arab dan Yahudi yang berada di wilayah Palestina, antara lain Palestine Riots 1920[11], Palestine Riots 1929[12], Arab Revolt 1936-1939[13], Jerusalem Riots 1947. Dalam kurun waktu ini pula, terjadi Perang Dunia II di wilayah Eropa yang 8
  • 9. telah melahirkan tragedi holocaust, sehingga semakin menguatkan niat bangsa Yahudi di Eropa untuk kembali ke tanah Palestina. Keberadaan Inggris di wilayah Palestina untuk membantu warga di Palestina menjadi otonom, justru menimbulkan resistensi dari Arab, sehingga keberadaannya tidak berfungsi maksimal dan jauh dari tujuan awal yang diharapkan ketika LBB menugaskan Inggris. Lahirnya PBB sebagai penerus tugas dari LBB, tidak banyak membantu penyelesaian konflik yang terjadi di wilayah Palestina. PBB, khususnya Majelis Umum, berinisiatif untuk mebuat sebuah proposal perdamaian untuk Arab dan Yahudi di Palestina, yaitu dengan membuat partisi atau pembagian wilayah Palestina, sehingga terbentuk negara Arab dan Yahudi secara terpisah. Dalam proposal ini, Jerusalem tidak ditempatkan dibawah penguasaan Arab ataupun Yahudi, tetapi dijadikan sebagai sebuah wilayah internasional yang diurus secara internasional oleh PBB. Proposal menjadi Resolusi 181 Majelis Umum PBB, atau lebih dikenal dengan UN Partition Plan, memberikan 55% wilayah Palestina untuk dijadikan negara Yahudi, dan 45% sisanya untuk negara Arab. Secara demografis, komunitas Yahudi hanya ada sekitar 7% dari seluruh penduduk Palestina, dan 93% sisanya merupakan Arab. Dengan adanya ketidakseimbangan antara jumlah penduduk dan wilayah yang diberikan oleh PBB, protes dari bangsa Arab pun bermunculan. Adanya penolakan dari bangsa Arab yang merasa diperlakukan tidak adil melalui UN Partition Plan telah memicu kerusuhan selanjutnya di Yerusalem antara Arab dengan Yahudi (khususnya melalui pasukan paramiliter Haganah). Penolakan dari bangsa Arab telah menggagalkan proposal perdamaian ini, selain itu statusnya yang merupakan resolusi Majelis Umum PBB menjadikannya tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat (non-legally binding).[14] Gagalnya Mandat Inggris dan UN Partition Plan di Palestina, tidak menghambat bangsa Yahudi untuk mewujudkan visi dari Zionisme. Pada hari yang bersamaan dengan berakhirnya Mandat Inggris, David Ben-Gurion yang mewakili Yahudi, memproklamirkan berdirinya Negara Israel, dan hanya dalam hitungan jam, Uni 9
  • 10. Sovyet dan Amerika Serikat memberikan pengakuaan terhadap negara yang baru lahir tersebut.[15] Proklamasi kemerdekaan Israel ini menyulut kemarahan bangsa Arab, dan menimbulkan konflik bersenjata pertama antara bangsa Arab dengan Yahudi (yang kali ini telah menjadi Israel). 3) Periode 1948 : Konflik Tak Berujung, dan Perjanjian-perjanjian Damai yang Impoten Kelahiran Israel pada 14 Mei 1948 telah menginisiasi konflik berkepanjangan antara Arab dengan Israel. Konflik bersenjata pertama antara Arab dengan Israel terjadi beberapa hari sesudah diproklamasikannya kemerdekaan Israel. Pada saat itu, Israel belum memiliki angkatan bersenjata yang resmi, dan hanya mengandalkan organisasi paramiliter seperti Haganah, Irgun, Palmach yang berjuang tanpa komando. Sementara bangsa Arab di Palestina juga mengandalkan organisasi paramiliter Futuwa dan Najjada. Namun setelah itu, bangsa Arab didukung oleh negara-negara Arab disekitar Israel seperti Irak, Yordania dan Mesir untuk mendukung perlawanan Arab terhadap Israel. Di tengah-tengah peperangan, organisasi paramiliter Israel dilebur menjadi sebuah angkatan bersenjata yang disebut dengan Israeli Defense Forces, sehingga mereka memiliki kekuatan militer yang lebih terkomando dan rapi. Peperangan 1948 atau yang dikenal dengan nama Al Nakba dimenangkan oleh Israel, setelah selama lebih dari satu tahun bertempur. Berakhirnya perang Al Nakba ini ditandai dengan dibuatnya perjanjian perdamaian antara Israel dengan negara-negara Arab disekitarnya pada bulan Juli 1949. Dan pada tahun itu pula, eksistensi Israel sebagai negara ditegaskan dengan diterimanya Israel sebagai anggota PBB. Perang 1948 telah memunculkan persoalan pengungsi Palestina yang terusir dari kediamannya di Palestina. Sekitar 750.000 warga Palestina terpaksa menjadi pengungsi dan mencari perlindungan di negara-negara Arab. Konflik bersenjata Arab dan Israel tidak berhenti di tahun 1949. Selama 17 tahun, ketegangan antara negara-negara Arab dan Israel masih terus terjadi, khususnya dari Presiden Mesir pada saat itu, yaitu Gamal Abdul Nasser. Dirinya seringkali mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang berisikan tentang 10
  • 11. keinginannya untuk menghancurkan Israel. Pada tahun 1967, terjadi konflik berikutnya antara Arab dan Israel. Israel yang telah mengerahkan kekuatan intelijennya ke seluruh wilayah negara-negara Arab, telah berhasil menghimpun informasi berkaitan dengan rencana negara-negara Arab untuk menyerang Israel. Tepatnya pada tanggal 5 Juni 1957, Israel melancarkan serangan pertamanya ke Mesir, yang dikhususkan ke pangkalan udara militer yang menjadi basis kekuatan Mesir dan selama 5 (lima) hari kemudian, Israel terus melancarkan serangan- serangannya ke negara-negara Arab yang berbatasan langsung dengan Israel seperti Yordania, Suriah, dan Lebanon. Perang yang dikenal juga dengan Six- Days War ini kembali dimenangkan oleh Israel, dan tidak hanya itu, Israel berhasil merebut wilayah Gaza dan Semenanjung Sinai dari Mesir, Jerusalem Timur dan Tepi Barat dari Yordania, dan Dataran Tinggi Golan (Golan Heights) dari Suriah. Secara faktual, aliansi kekuatan militer negara-negara Arab jauh lebih besar dibandingkan dengan Israel. Namun Israel berhasil memenangkan peperangan dan berhasil mengubah peta geopolitik di kawasan Timur Tengah. Perang 1967 lagi-lagi menghasilkan problem pengungsi. Sekitar 250.000 penduduk Palestina menjadi bagian dari gelombang kedua pengungsi Palestina, dan bergabung bersama penduduk Palestina lain yang telah berada di pengungsian. Kekalahan negara-negara Arab dalam Six-Days War tidak membuat konflik antara Arab dengan Israel berakhir. Pada tahun 1973, tepat sebelum peringatan hari Yom Kippur oleh Yahudi, kembali terjadi konflik bersenjata antara Arab dengan Israel. Yom Kippur War menjadi puncak konflik bersenjata antara Arab dan Israel. Dalam perang ini, Bangsa Arab berhasil membalas kekalahannya dari Israel. Serbuan negara-negara Arab berhasil melumpuhkan Israel, meski Israel tidak dikalahkan secara telak. Perang ini berhasil memaksa Israel untuk mengembalikan Semenanjung Sinai dan Gaza kepada Mesir melalui sebuah perjanjian perdamaian pada tahun 1979. Sampai pada titik ini, belum ada entitas Palestina yang menjadi representasi perlawanan bangsa Arab yang berada di Palestina. Palestine Liberation Organization (PLO) memang telah dibentuk 11
  • 12. pada tahun 1964 oleh Liga Arab, tetapi statusnya sebagai representasi masyarakat Palestina baru ditegaskan pada tahun 1974.[16] Kehadiran PLO sebagai representasi resmi bagi rakyat Palestina telah membuat perjuangan Palestina semakin terkontrol, dan memudahkan Palestina untuk ikut serta dalam konferensi-konferensi internasional, karena status PLO sebagai gerakan pembebasan nasional yang diakui sebagai salah satu subyek hukum internasional. Meski telah memiliki organisasi yang resmi, masyarakat Palestina di tataran akar rumput tetap melancarkan perjuangannya secara otonom. Salah satu buktinya, rakyat Palestina melakukan perlawanan terhadap Israel atau yang dikenal dengan “Intifada”. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh kekecewaan rakyat Palestina terhadap bangsa Arab yang tidak lagi berjuang bersama-sama mereka, lalu PLO yang belum bisa menunjukkan posisinya sebagai representasi dari rakyat Palestina, dan juga tindakan represif dari Israel melalui pembunuhan- pembunuhan terhadap tokoh Palestina, penghancuran properti milik warga Palestina, dan juga pemindahan penduduk secara paksa (deportasi). Salah satu ciri khas Intifada di Palestina adalah pelemparan batu yang dilakukan oleh rakyat Palestina terhadap angkatan bersenjata Israel. Lahirnya Intifada pertama di Palestina, dan juga kematian Abu Jihad, telah menginspirasi beberapa pemimpin Palestina untuk memproklamasikan berdirinya negara Palestina pada tahun 1988. Semenjak tahun 1988, istilah “Palestina” untuk menggambarkan sebuah negara mulai dikenal. Meski pada tahun-tahun selanjutnya, PLO tetap menjadi representasi Palestina untuk berjuang di forum internasional, karena status Palestina sebagai negara belum diakui secara internasional. Setelah terbentuknya PLO dan dideklarasikannya negara Palestina, sejumlah konferensi perdamaian antara Palestina dan Israel mulai marak dilakukan oleh negara-negara besar, seperti AS dan Russia. Konferensi perdamaian paling awal adalah Madrid Conference yang dilaksanakan pada tahun 1991, yang kemudian dilanjutkan dengan Oslo Accords pada tahun 1993. Oslo Accords menjadi salah satu tahapan penting dalam kronik perdamaian Palestina- Israel, karena memuat rencana-rencana perdamaian dan pembentukan negara 12
  • 13. Palestina. Bahkan dengan adanya Oslo Accords, Intifada yang telah berlangsung selama 5 tahun dapat dihentikan. Namun seiring terbunuhnya Yitzhak Rabin yang berperan penting dalam Oslo Accords, kesepatakan tersebut kembali mentah dan tidak dapat diimplementasikan. Setelah Oslo Accords, masih ada Hebron Agreement dan juga Wye River Memorandum yang tidak menghasilkan apapun bagi proses perdamaian Palestina dan Israel. Pada tahun 2000, AS kembali berusaha untuk membuka jalan bagi kemungkinan perdamaian antara Palestina dan Israel. Pertemuan antara Bill Clinton, Ehud Barak, dan Yasser Arafat di Camp David, AS, kembali tidak menghasilkan kesepakatan apapun. Pada tahun ini pula, Intifada jilid ke-2 kembali muncul di masyarakat Palestina. Pasca Camp David Summit, masih ada upaya perdamaian melalui Beirut Summit yang diprakarsai oleh Arab Peace Initiative, dan juga proposal Peta Jalan atau Road Map for Peace yang diusulkan oleh Quartet on Middle East yang terdiri dari AS, Rusia, PBB, dan Uni Eropa (UE). Dan sama seperti upaya-upaya perdamaian sebelumnya, kedua pertemuan itu tidak berhasil mendamaikan Palestina dan Israel. Pada tahun 2007, di masa-masa akhir pemerintahan George W. Bush, Quartet on Middle East ditambah dengan partisipasi dari Mesir, mengadakan konferensi untuk kembali membicarakan perdamaian antara Palestina dan Israel di Annapolis. Untuk pertama kalinya dalam kronik sejarah proses perdamaian Palestina dan Israel, solusi dua negara disebutkan secara eksplisit dalam proses konferensi. Dengan diterimanya solusi dua negara dalam Annapolis Conference, maka telah terjadi perubahan dalam platform politik yang telah lama dianut oleh Palestina dan Israel. Meski demikian, hasil dari Annapolis Conference masih belum bisa diimplementasikan karena semakin rumitnya konflik yang terjadi di wilayah Palestina-Israel. 4) 1993-2000: Proses perdamaian Oslo Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berjabat tangan ,dipantau oleh Bill Clinton, pada penandatanganan Persetujuan Oslo pada 13 September 1993 • Kesepakatan Damai Oslo antara Palestina dan Israel 1993 13
  • 14. 13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai". 28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri. • Kerusuhan terowongan Al-Aqsa September 1996. Kerusuhan terowongan Al-Aqsa. Israel sengaja membuka terowongan menuju Masjidil Aqsa untuk memikat para turis, yang justru membahayakan fondasi masjid bersejarah itu. Pertempuran berlangsung beberapa hari dan menelan korban jiwa. • 18 Januari 1997 Israel bersedia menarik pasukannya dari Hebron, Tepi Barat. • Perjanjian Wye River Oktober 1998 berisi penarikan Israel dan dilepaskannya tahanan politik dan kesediaan Palestina untuk menerapkan butir-butir perjanjian Oslo, termasuk soal penjualan senjata ilegal. • 19 Mei 1999, Pemimpin partai Buruh Ehud Barak terpilih sebagai perdana menteri. Ia berjanji mempercepat proses perdamaian. 5) 2000 Intifada al-Aqsa • Intifada al-Aqsa (2000) Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai. • KTT Camp David 2000 antara Palestina dan Israel • Maret-April 2002 Israel membangun Tembok Pertahanan di Tepi Barat dan diiringi rangkaian serangan bunuh diri Palestina. • Juli 2004 Mahkamah Internasional menetapkan pembangunan batas pertahanan menyalahi hukum internasional dan Israel harus merobohkannya. 14
  • 15. 9 Januari 2005 Mahmud Abbas, dari Fatah, terpilih sebagai Presiden Otoritas Palestina. Ia menggantikan Yasser Arafat yang wafat pada 11 November 2004 • Peta menuju perdamaian • Juni 2005 Mahmud Abbas dan Ariel Sharon bertemu di Yerusalem. Abbas mengulur jadwal pemilu karena khawatir Hamas akan menang. • Agustus 2005 Israel hengkang dari permukiman Gaza dan empat wilayah permukiman di Tepi Barat. • Januari 2006 Hamas memenangkan kursi Dewan Legislatif, menyudahi dominasi Fatah selama 40 tahun. • Januari-Juli 2008 Ketegangan meningkat di Gaza. Israel memutus suplai listrik dan gas. Dunia menuding Hamas tak berhasil mengendalikan tindak kekerasan. PM Palestina Ismail Haniyeh berkeras pihaknya tak akan tunduk. • November 2008 Hamas batal ikut serta dalam pertemuan unifikasi Palestina yang diadakan di Kairo, Mesir. Serangan roket kecil berjatuhan di wilayah Israel. • Serangan Israel ke Gaza dimulai 26 Desember 2008. Israel melancarkan Operasi Oferet Yetsuka, yang dilanjutkan dengan serangan udara ke pusat- pusat operasi Hamas. Korban dari warga sipil berjatuhan. [1] • Mei 2010 Israel mem-blokede seluruh jalur bantuan menuju palestina • 30 Mei 2010 Tentara Israel Menembaki kapal bantuan Mavi Marmara yang membawa ratusan Relawan dan belasan ton bantuan untuk palestin B. LANDASAN TEORI Dalam menganalisa makalah ini penulis menggunakan beberapa teori untuk menjawab masalah yang sudah di kemukakan di atas. Dalam menganalisis komflik palestina israel berdasarkan periodeisasinya itu. maka penulis menggunakan beberapa teori yaitu teori komplik, dan resolusi komplik. a) Teori Konflik. Menurut Mitchell Konflik adalah sebuah situasi dalam mana dua atau lebih orang saling mencapai tujuan-tujuan yang dikehendakinya tetapi hanya salah satu yang berhasil mencapainya. 15
  • 16. Menurut James A. Schellenberg Konflik adalah situasi dimana Individu atau kelompok yang lain dalam rangka merebut sesuatu yang dikehendakii berdasarkan pada persaingan kepentingan-kepentingan karena perbedaan identitas atau sikap. Menurut Louis Kiesberg Konflik sosial adalah fenomen umum yaitu hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok ) yang memiliki atau merasa memiliki sasaran-sasaran yang tidak sejalan. Dilihat dari definisi diatas konflik terjadi karena adanya perbedaan tujuan dan kepentingan antara dua pihak atau lebih. b) Teori Resolusi Konflik. Resolusi konflik menekankan untuk melihat perdamaian sebagai suatu proses terbuka dan membagi proses penyelesaian konflik dalam beberapa tahap sesuai dengan dinamika siklus konflik. Resolusi konflik juga berupaya menciptakan suatu mekanisme penyelesaian konflik secara komprehensif dalam tiap-tiap tahap eskalasi konflik. Pada intinya, teori resolusi konflik mengedepankan prinsip-prinsip bahwa; a) konflik tidak dapat dipandang sebagai suatu fenomena politik-militeristik namun juga harus dilihat sebagai suatu fenomena sosial, b) konflik memiliki suatu siklus hidup yang tidak berjalan linear, sangat bergantung pada dinamika lingkungan konflik, c) sebab-sebab konflik tidak dapat direduksi ke dalam suatu variabel tunggal dalam bentuk suatu proposisi kausalitas bivariat melainkan harus dilihat sebagai fenomena yang terjadi karena interaksi bertingkat berbagai faktor, d) resolusi konflik hanya diterapkan secara optimal jika dikombinasikan dengan beragam mekanisme penyelesaian konflik lain yang relevan. 16
  • 17. C. SINTESIS Sesuai dengan teori komlik di atas bahwa Israel dan Palestina memiliki perbedaa tujuan dan kepentingan. Sehingga terjadi berbagi gencatan senjata dari periode keperiode yang lain Kepentingan Palestina dalam konflik ini adalah mempertahakan dan merebut kembali wilayah Palestina serta pengkuan kemerdekaan Negara Palestina. Kepentingan Isreal ialah menguasai Wilayah Palestina sesuai dengan tujuan Zionis untuk memperluas Negara Israel. Terjadinya konflik dapat dilihat dengan menggunakan Galtung Model bahwa konflik terdiri dari Contadiction, attitude, behavior. Komlik yang terjadi Israel palestina dari tahun 1920 ialah komplik yang tidak hanya sebatas pertikayan senajata saja melainkan mengenai politik social budaya. Sesuai dengan teori resulusi komplik yang telah kami kemukakan diatas. 17
  • 18. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dalam catatan sejarah dalam dokumentasi seperti Alkitab dan Alquran, Negara Israel belum terbentuk sampai pada tahun 1948. Semenjak kehancuran Kerajaan Israel dan penjajahan oleh Romawi, Israel mengalami diaspora[5], dan tidak pernah memiliki pemerintahan sendiri yang berdaulat. Diaspora telah menghasilkan penyebaran umat Yahudi di seluruh dunia, khususnya di Eropa. Mereka berasimilasi dengan masyarakat di sekitarnya, namun tetap mempraktikkan ajaran-ajaran Yahudi. Pada awalnya, tidak ada gerakan nasionalisme Yahudi yang mempunyai tujuan untuk kembali ke tanah Israel, karena pada umumnya warga Yahudi diterima di wilayah dimana mereka berasimilasi. Tetapi, setelah munculnya pogrom di Rusia, paham anti-semit di kawasan Eropa Timur dan Tengah, dan juga kematian Alfred Dreyfus (Kapten Tentara Prancis beragama Yahudi) karena tuduhan menjadi mata-mata musuh, gerakan nasionalisme Yahudi muncul di kalangan Yahudi Eropa.[6] Gerakan ini lazim disebut dengan Zionisme, yang ditemukan dan dipopulerkan oleh seorang jurnalis Yahudi berkebangsaan Austria bernama Theodore Herzl, melalui buku berjudul Der Judenstaat. Herzl menganggap, dengan adanya diskriminasi berkepanjangan terhadap warga Yahudi di hampir seluruh wilayah Eropa, maka asimilasi bukan lagi menjadi pilihan bagi Yahudi apabila mereka ingin tetap hidup. Zionisme telah berhasil membangkitkan nasionalisme Yahudi yang berada di Eropa, sehingga mewujudkan terjadinya Aliyah[7] dalam beberapa gelombang. Tugas yang diberikan LBB kepada Inggris untuk mengelola wilayah Palestina sampai mereka bisa memerintah secara otonom, ternyata menimbulkan banyak friksi di antara warga di wilayah Palestina, khususnya antara Arab dan Yahudi. Kedua bangsa tersebut telah dijanjikan oleh Inggris untuk bisa membentuk pemerintahan berdaulat yang berdiri sendiri, sehingga menimbulkan banyaknya gesekan terutama klaim mengenai siapa yang paling berhak untuk berada di wilayah Palestina. Dalam kurun waktu hampir 30 tahun selama 18
  • 19. pemerintahan Mandat Inggris, telah terjadi beberapa bentrokan diantara bangsa Arab dan Yahudi yang berada di wilayah Palestina, antara lain Palestine Riots 1920[11], Palestine Riots 1929[12], Arab Revolt 1936-1939[13], Jerusalem Riots 1947. Dalam kurun waktu ini pula, terjadi Perang Dunia II di wilayah Eropa yang telah melahirkan tragedi holocaust, sehingga semakin menguatkan niat bangsa Yahudi di Eropa untuk kembali ke tanah Palestina. Keberadaan Inggris di wilayah Palestina untuk membantu warga di Palestina menjadi otonom, justru menimbulkan resistensi dari Arab, sehingga keberadaannya tidak berfungsi maksimal dan jauh dari tujuan awal yang diharapkan ketika LBB menugaskan Inggris. Kelahiran Israel pada 14 Mei 1948 telah menginisiasi konflik berkepanjangan antara Arab dengan Israel. Konflik bersenjata pertama antara Arab dengan Israel terjadi beberapa hari sesudah diproklamasikannya kemerdekaan Israel. Pada saat itu, Israel belum memiliki angkatan bersenjata yang resmi, dan hanya mengandalkan organisasi paramiliter seperti Haganah, Irgun, Palmach yang berjuang tanpa komando. Sementara bangsa Arab di Palestina juga mengandalkan organisasi paramiliter Futuwa dan Najjada. Namun setelah itu, bangsa Arab didukung oleh negara-negara Arab disekitar Israel seperti Irak, Yordania dan Mesir untuk mendukung perlawanan Arab terhadap Israel. Di tengah-tengah peperangan, organisasi paramiliter Israel dilebur menjadi sebuah angkatan bersenjata yang disebut dengan Israeli Defense Forces, sehingga mereka memiliki kekuatan militer yang lebih terkomando dan rapi. Peperangan 1948 atau yang dikenal dengan nama Al Nakba dimenangkan oleh Israel, setelah selama lebih dari satu tahun bertempur. Berakhirnya perang Al Nakba ini ditandai dengan dibuatnya perjanjian perdamaian antara Israel dengan negara-negara Arab disekitarnya pada bulan Juli 1949. Dan pada tahun itu pula, eksistensi Israel sebagai negara ditegaskan dengan diterimanya Israel sebagai anggota PBB. Perang 1948 telah memunculkan persoalan pengungsi Palestina yang terusir dari kediamannya di Palestina. Sekitar 750.000 warga Palestina terpaksa menjadi pengungsi dan mencari perlindungan di negara-negara Arab 19
  • 20. Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat berjabat tangan ,dipantau oleh Bill Clinton, pada penandatanganan Persetujuan Oslo pada 13 September 1993 13 September 1993. Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing. Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin. Hasilnya adalah Kesepakatan Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa "memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai". 28 September 1995. Implementasi Perjanjian Oslo. Otoritas Palestina segera berdiri. Maret 2000, Kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjidil Aqsa memicu kerusuhan. Masjidil Aqsa dianggap sebagai salah satu tempat suci umat Islam. Intifadah gelombang kedua pun dimulai B. SARAN Bagaimapun juga kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan lupa oleh sebab itu kami memohon maaf jika ada kesalahan baik kata-kata maupun dalam penulisanmakalah ini demi kebaikan makalah kami kedepannya. 20
  • 21. LAMPIRAN 21
  • 22. DAFTAR PUSTAKA http://en.wikipedia .org/wiki/ Who_is_a_ Jew%3F http://hotarticle. org/pengubahan- taurat-oleh- yahudi/ 22