1. Kelompok 2
M.Yusup S
Irfi Bifadilillah
Arman Muttaqin
Sandi Adi Wiguna
Rangga Shidiq Pratama
X-RPL2
2.
3. Masyarakat Arab Jahiliyah Periode Mekah
Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah
masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada
dalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya masyarakat
Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama
tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu.
Ajaran Islam Periode Mekah
Ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah
SAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:
1. Keesaan Allah SWT
2. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
3. Kesucian jiwa
4. Persaudaraan dan Persatuan
4. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi (Selama 3-4
Tahun)
Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW
menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan
rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya.
Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah
Rasulullah SAW tersebut adalah:
Khadijah binti Khuwailid, Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah, Abu
Bakar Ash-Shiddiq dan Ummu Aiman.
5. Dakwah secara terang-terangan (sejak tahun ke-4 dari
kenabian)
Yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar
dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut
berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216.
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini
antara lain sebaga berikut:
1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk
menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam.
2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah,
terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk
berkumpul di Bukit Shafa.
6. Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan
Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy
menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:
1. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya
sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan
kedudukan antara semua orang. Mereka
mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam
masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan
perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam)
melarangnya.
7. 2. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang
adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur
dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa
kubur dan azab neraka.
3. Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka
merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidup
bermasyarakat warisan leluhur mereka.
4.Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha
menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang
menyembah berhala.
8. 1.Para budak yang telah masuk Islam, disiksa oleh para pemiliknya
(kaum kafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan.
2.Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW
agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat
kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di
saat lain umat Islam menganut agama kaum kafir Quraisy dan
melakukan penyembahan terhadap berhala.
Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman
Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri
Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun
wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut ‘amul huzni (tahun duka
cita).
9. Pada abad ke-5 sejarah dakwah Rasulullah SAW.
di Mekah, bangsa Quraisy dengan segala upaya
berusaha melumpuhkan gerakan Rasulullah SAW.
Hal ini dibuktikan dengan pemboikotan terhadap
Bani Hasyiim dan Bani Muthalib (keluarga besar
Muhammad SAW.).
Beberapa pemboikotan tersebut antara lain :
1. Memutuskan hubungan perkawinan.
2. Memutuskan hubungan jual beli.
3. Memutuskan hubungan ziarah-menziarahi.
4. Tidak ada tolong menolong.
10. Pemboikotan itu tertulis di atas selembar
sahitah atau plakat yang digantungkan di
Ka’bah dan tidak akan dicabut sebelum
Muhammad SAW.
Selama tiga tahun lamanya Bani Hasyim dan
Bani Muthalib menderita kemiskinan akibat
pemboikotan itu. Banyak pengikut Rasulullah
yang menyingkir ke luar kota Mekah untuk
mempertahankan hidup untuk menyelamatkan
diri Ujian bagi Rasulullah SAW.
11. Ada tanda-tanda baik pada perkembangan Islam
di Yatsrib
1. Pada tahun 621 M telah datang 13 orang penduduk
Yatsrib menemui Nabi Muhammad SAW di bukit
Akabah.
2. Pada tahun berikutnya, 622 M datang lagi sebanyak 73
orang Yatsrib ke Mekkah yang terdiri dari suku Aus dan
Khazraj. Mereka berjanji akan membela dan
mempertahankan serta melindungi Rasulullah besert para
pengikut dan keluarganya seperti melindungi keluarga
mereka sendiri. Perjanjian ini disebut Perjanjian Aqabah II.
12. Rencana pembunuhan Rasulullah SAW oleh
kaum Quraisy yang hasil kesepakatannya
Rencana-rencana pembunuhan tersebut diketaui oleh
Rasulullah SAW.yang membuat para pemuda Qurasy
terkacoh. Karena yang tidur adalah Ali bin Abi Thalib
bukan Rasulullah SAW. Rasulullah SAW sudah berangkat
lebih awal dan sudah mengetahu kejahatan itu sebelum
para pemuda Quraisy datang. Mereka mengejar dan
menjelajahi seluruh kota untuk mencari Nabi saw tetapi
hasilnya nihil. Kemudian Nabi bersama pengikutnya
melanjutkan perjalanannya menelusuri pantai laut merah.
13. Diantara isi perjanjian yang dibuat Nabi
Muhammad SAW dengan kaum Yahudi itu
antara lain:
1. Bahwa kaum Yahudi hidup damai bersama-sama
dengan kaum Muslimin.Kedua belah pihak bebas
memeluk dan menjalankan agama masing-masing.
2. Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong-
menolong, untuk melawan siapa saja yang
memerangi mereka, dan orang-orang Islam
memikul belanja mereka sendiri pula.
3. Kaum Muslimin dan kaum Yahudi wajib
nasehat-menasehati, dan tolong-menolong dan
melaksanakan kebajikan dan keutamaan.
14. 4. Bahwa kota Madinah adalah kota suci yang
wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan
perjanjian itu.
5. Kalau terjadi perselisihan di antara kaum
Yahudi dengan kaum Muslimin, sekiranya
dikhawatirkan akan mengakibatkan hal-hal yang
tidak diinginkan, maka urusan itu hendaklah
diserahkan kepada Allah dan Rasul.
6. Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau di
luar dari kota Madinah, wajib diperlindungi
keamanan dirinya, kecuali orang yang dzalim dan
bersalah, sebab Allah menjadi pelindung orang-
orang yang baik dan berbakti.
15. 1. Dengan persaudaraan yang telah dilakukan
oleh kaum Muhajirin dan kaum Anshar dapat
memberikan rasa aman dan tentram.
2. Persatuan dan saling menghormati antar agama
3. Menumbuh-kembangkan tolong menolong
antara yang kuat dan lemah, yang kaya dan
miskin.
4. Memahami bahwa umat Islam harus berpegang
menurut aturan Allah swt.
16. 5. memahami dan menyadari bahwa kita wajib
agar menjalin hubungan dengan Allah swt dan
antara manusia dengan manusia.
6. Kita mendapatkan warisan yang sangat
menentukan keselamatan kita baik di dunia
maupun di akhirat.
7. Menjadikan inspirasi dan motivasi dalam
menyiarkan agama Islam.
8.Terciptanya hubungan yang kondusif.