SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
Ringkasan Dicky Adhi Putra
Kitab : Mengapa Islam Mundur? (The Factors of Moslem’s Weakness)
Karya : Samih Athef az-Zein
Penerbit : Dar al-Kitab al-Lubhani, 1977 / Pustaka Thariqul Izzah, 2004
Pendahuluan
 Pertanyaan umum:
a. Apakah syari`at Islam bisa diterapkan di zaman sekarang?
b. Apakah Islam benar-benar diterapkan sepeninggal Rasulullah?
 Pertanyaan itu ada karena:
a. Ingatan kaum muslim tentang sejarah Islam dan kaum muslim yang di-set musuh-musuh Islam.
b. Muslim melihat penerapan syari`at Islam melalui kacamata Demokrasi.
 Buku ini menyajikan fakta Islam pernah diterapkan selama lebih dari 12 abad, faktor keruntuhannya,
dan penghalangnya untuk bangkit kembali.
Islam adalah Ajaran Praktis
 Kaum muslim pernah menerapkan Islam dan hanya Islam saja yang diterapkan sepanjang
sejarahnya, dari tahun pertama Hijrah sampai tahun 1918 Masehi.
 Yang berperan penting yaitu qadhi (hakim) di wilayah masyarakat dan wali (gubernur) di wilayah
administrasi negara.
 Buktinya adalah catatan-catatan kuno yang tersimpan di Yerussalem, Baghdad, Damaskus, Istanbul,
dll.
 Non-muslim meneliti hukum Islam. Contoh: Sulaiman Baz yang menjelaskan tentang al-Majalla yang
menjadi produk hukum Khilafah Turki `Ustmani.
 Namun, tahun 1857 M, negara `Utsmani mengambil undang-undang keuangan. Tahun 1870 M
mengambil undang-undang perdagangan. Keduanya diambil dari Barat. Di tahun ini pula pengadilan
dibagi menjadi pengadilan agama dan pengadilan sipil.
 Tahun 1917, kaum imperialis mulai memaksakan penerapan undang-undang pidana, meski
bertentangan dengan syari`at Islam.
 Kekeliruan penerapan sistem Islam adalah karena penerapnya (muslimnya), bukan Islamnya. Di tiap
zaman mesti ada orang fasiq, kafir, bahkan munafiq, termasuk ketika zaman Rasulullah, penerap
Islam terbaik.
 “Sejarah”:
a. Sejarah masyarakat Islam belum pernah ditulis di periode manapun.
b. Yang ditulis adalah sejarah tokoh dan penguasa periode tertentu. Itu pun yang menulisnya bila
bukan pemuja, ya pencela.
c. Mengkajinya melalui berbagai pertimbangan terhadap berbagai aspek secara akurat.
d. Tidak bisa dijadikan peraturan dan dalil. Yang bisa dijadikan peraturan adalah buku fiqh. Sumber
penarikan hukum (istinbath) dapat diketahui dari pengambilan dalil-dalil yang rinci.
 Keberhasilan penerapan Islam dilihat dari:
a. Qiyadah Fikriyah (kepemimpinan berpikir)
b. Kreativitas dan penemuan
Unsur-Unsur Lemahnya Kaum Muslim
 Memanfaatkan teks-teks Islam (hadits-hadits Nabi); mengadakan banyak pemalsuan dan
penyelewengan makna hadits. Usaha ini gagal karena ketatnya kategorisasi hadits oleh para `ulama’.
 Penghancuran penggunaan bahasa Arab; bahasa Arab dipisahkan dari Islam. Usaha ini sempat gagal
namun kemudian berhasil. Pada abad 6 H, banyak wali yang tahu hanya sedikit dari bahasa Arab.
Pun kemudian pintu ijtihad ditutup.
 Penyesuaian Islam dengan realita kehidupan; Islam dikompromikan dengan kenyataan kehidupan
sehari-hari. Barat meyakinkan umat Islam kalau sistem hukumnya tidak bertentangan dengan
syari`at Islam. Dampaknya:
a. Re-interpretasi hukum; Contoh: Riba halal, Hudud boleh ditiadakan, dll.
b. Aplikasi keliru dari syari`at Islam; adanya 2 khalifah dan lebih (akibat wali diberikan wewenang
terlalu luas), menyalahgunakan bai`at (masa Umayyah), dll.
 Meski begitu, kekuasaan `Utsmani masih luas dan kuat secara militer (dengan penyatuan daerah-
daerah Arab), namun menurun di aspek bahasa Arab, hukum, intelektual.
 Wilayah kaum muslim tetap meluas, terutama di bawah kepemimpinan Muhammad al-Fatih (abad
9 H) sampai akhir masa pemerintahan Sulaiman al-Qanuni (abad 11 H).
 Mulai abad 12 H kelemahan negara `Utsmani mulai tampak. Termasuk di antaranya dimasukkannya
hukum Barat kepada undang-undang Islam.
 Dari abad 9 H sampai abad 13 H, Resaissance membuat Eropa bangkit dan Islam saat itu sudah
melewati masa keemasannya.
 Terjadi banyak penjajahan yang dilakukan Barat, yakni:
a. Rusia (1762-1796 M); menjajah wilayah sepanjang Pantai Timur sampai Laut Hitam.
b. Inggris (1882 M); menjajah Mesir dan Sudan.
c. Prancis (1798 M); menjajah Mesir dan Syam selatan; (1881 M) menjajah Aljazair; (1912 M)
menjajah Maroko.
d. Belanda; menjajah Indonesia (Hindia-Belanda).
 Wilayah `Utsmani yang lepas:
a. Balkan (1878 M)
b. Yunani (1830 M)
c. Pulau Kreta
d. Siprus
e. Pulau-pulau lain di Laut Mediterania
 Tahun 1918-1921 M, terjadi Perang Dunia 1 dan negara `Utsmani kalah. Di sini Mustafa Kemal
Attaturk mulai melakukan “pukulan pamungkas” terhadap negara `Utsmani sampai kejatuhannya (3
Maret 1924).
Bangkitnya Nasionalisme Melalui Serangan Misionaris
 Aktivitas misionaris:
a. Pendidikan
b. Bantuan kemanusiaan
 Aktor (kebanyakan berasal dari):
a. Inggris
b. Prancis
c. Amerika Serikat
 Mereka mengarahkan gerakan nasionalisme di Arab dan Turki, dengan tujuan:
a. Mengisolir bangsa Arab dari Negara Islam `Utsmani. Di sini mereka berhasil.
b. Membuka tali keyakinan kaum muslim yang selama ini menjadi pengikat mereka satu dengan
yang lain menjadi satu komunitas muslim. Di sini mereka gagal.
 Senjata Barat: Paham nasionalisme
 Motif penjajahan Barat: Penderitaan akibat Perang Salib.
 Dalam Perang Salib, kaum Salib melawan kaum muslim bersandar pada 2 unsur:
a. Orang Kristen yang tinggal di negara Islam; ternyata orang Kristen di negara Islam memihak
negara Islam (kaum muslim). Kaum kafir dzimmi sadar bahwa di negara Islam mereka
diperlakukan baik.
b. Mereka bergantung pada jumlah kekuatan yang dimiliki. Sementara itu, kondisi kaum muslim
sedang kacau dan terpecah. Meski sudah menduduki Syam 2 abad, tapi kemudian pasukan
muslim berhasil mengalahkan balik pasukan Salib.
 Mereka sadar kekuatan kaum muslim ada pada syari`at Islam, maka mereka kemudian berusaha
menyebar Injil. Alurnya:
a. Abad 16 M; membuat pusat kegiatan misionaris di Malta sampai tahun 1820 M.
b. 1625 M; melebarkan sayap, masuk ke Syam sampai 1773 M.
c. 1820 M; mendirikan pusat kegiatan misionaris di Beirut.
d. 1834 M; dibangun sekolah di desa `Ain Turn di Libanon, Syam.
e. Hadir Elie Smith seorang misionaris Amerika beserta istrinya yang mendirikan sekolah khusus
wanita. Di Syam, pendidikan dasar dimotori oleh Ibrahim Pasha (sampai 1840 M) yang
mengambil kurikulum dari Prancis.
f. 1841 M; perang sipil di negara `Utsmani antara kaum Kristen dengan kaum Druze. Konflik ini
dinyalakan oleh Inggris dan Prancis.
g. Juli 1860 M; perang sipil memanas sehingga negara `Utsmani menggunakan kekuatan militer
untuk meredam mereka. Inggris dan prancis ikut-ikutan dan mendesak `Utsmani membagi
Libanon dalam 2 kekuasaan.
 Misi menggunakan kelompok-kelompok pendidikan:
a. 1842 M-1847 M; sebuah komite perkumpulan para ilmuwan seni dan sains dibuat, disponsori
Amerika. Anggotanya:
- Nassif al-Yajizi dan Butros al-Bustani (Libanon)
- Cornelius Van Dyck (Amerika)
- Kolonel Churchill (Inggris)
Dalam 2 tahun pertama, hanya berhasil merekrut 50 orang, seluruhnya Kristen yang berasal dari
Beirut.
b. 1850 M; Ordo Yesuit mendirikan perkumpulan Oriented Society, disponsori pastor asal Prancis,
Henry du Broniere. Programnya mengadopsi perkumpulan sebelumnya (a), yakni seni dan sains.
Dalam waktu singkat, perkumpulan ini bubar.
c. 1857 M; dibentuk kelompok Syrian Science Society, namun hanya menerima orang-orang Arab
saja. Di sini muslim banyak tertarik bergabung. Sebagian anggotanya:
- Muhammad Arislan (kalangan Druze)
- Hussein Bayhom (muslim)
- Ibrahim Yaziji (Kristen)
Program utamanya adalah konsiliasi antara berbagai agama dalam berbagai pandangan,
membangkitkan kembali nasionalisme Arab.
d. 1857 M; di Beirut didirikan perkumpulan rahasia:
- Bahasan : Isu politik yang bertujuan membangkitkan nasionalisme Arab.
- Jumlah : 5 orang dan sudah dididik oleh sekolah Protestan di Beirut. Dalam waktu
singkat, mendapat banyak anggota.
- Tugas : selebaran pamflet dan lainnya yang menyerukan nasionalisme Arab dan
permusuhan terhadap negara `Utsmani. Aktivitas ini dilaporkan konsul Inggris di Beirut (28
Juli 1880 M) dan di Jeddah (1882 M), kemudian oleh seorang Prancis di Beirut (1882 M).
 Count Henry du Castry (intelektual Prancis) berkomentar tentang kesalahpahaman orang-orang
Kristen awam karena:
a. Cerita-cerita abad pertengahan.
b. Nyanyian-nyanyian Kristen sebelum abad ke-12.
Akibatnya, mereka menganggap kaum muslim itu tidak beriman, penyembah berhala, dan dukun.
 Profesor Leopold Wice, Islam on the Crossroad, menulis yang intinya:
a. Renaissance di Eropa banyak mengambil referensi dari sumber-sumber Islam dan Arab.
b. Namun, Eropa tak mengucap sedikitpun terima kasih, malah semakin membenci Islam.
c. Sampai masyarakat mengalami reaksi tertentu ketika mendengar/mengucap kata “muslim”.
 Sampai tiba masa ilmuwan Barat mulai melakukan kajian terhadap budaya asing (Islam). Prof.
Leopold Wice berkata yang intinya:
a. Orientalis adalah juga para misionaris Kristen yang aktif bekerja di negeri-negeri Islam.
b. Kesalahpahaman mereka terhadap Islam sudah dipupuk melalui sejarah dan kemudian
menimbulkan sikap orang Eropa terhadap “penyembah dukun”.
c. Itu semua karena naluri yang diwarisi sejak masa Perang Salib.
Hasil-Hasil Serangan Misionaris
 Serangan misionaris secara kultural sebagai landasan imperialisme Eropa atas dunia Islam, yakni
pada:
a. Membawa sistem pendidikan; filsafat dan kultur Barat lainnya.
b. Memprogram sejarah; dan mana yang harus dijejalkan ke pikiran kaum muslimin.
 Akibatnya:
a. Mempelajari sirah Rasul seperti mempelajari kisah Bismarck atau Napoleon.
b. Praktik ritual (ibadah) dan morak diajarkan hanya dari sisi manfaat praktis, bukan merupakan
perintah Allah.
c. Pemalsuan sejarah Islam dengan dalih, “Hasil kejujuran sejarah dan mengikuti metode riset
sains.”
d. Sebagian muslim mengadopsi pemikiran-pemikiran Barat, bersandar pada nilai-nilai Barat, dan
mengarahkan kepada cara hidup dan cara pandang Barat.
 Sikap sebagian muslim kala itu:
a. Menerima Barat dan segala yang dianggapnya modern, bahkan sampai melawan Islam sendiri.
b. Berusaha membela entah caranya benar atau salah, juga tanpa memperhatikan apakah kritikan
itu benar atau tidak. Islam menjadi pihak tertuduh. Bukannya mengusir misionaris, malah
mereka terkesan membantunya.
c. Ada yang mengatakan bahwa peradaban Barat telah mengambil sebagian konsep Islam, hanya
saja dibengkokkan. Padahal Peradaban Barat dan Islam itu saling berseberangan.
d. Di kalangan politisi, mereka dihasut Barat untuk melawan negara `Utsmani, negaranya sendiri
atas nama “perbaikan negara”.
 Para politisi negara `Utsmani seakan buta terhadap kenyataan, bahwa setiap bantuan dari kaum
imperialis merupakan bunuh diri politik.
 Mereka tertular opini keliru dan mengambil prinsip-prinsip asing dari luar Islam.
 Mereka mengambil paham nasionalisme, sosialisme, patriotisme. Agama hanya diserukan pada
aspek spiritual dan ketinggian moral saja. Ada yang terseret pada arus pendidikan saja. Dll.
 Intinya, mereka bergerak membabi buta akibat serangat misionaris Barat-Kristen.
Mencegah Kembali Dominasi Islam di Tengah-Tengah Kehidupan
 Setelah Mustafa Kemal Attaturk menghapus Khilafah, muncul Hussein bin Ali yang berupaya
mengembalikan Khilafah. Namun kemudian dia diusir dari Hejaz ke Siprus.
 Telah diadakan beberapa konferensi kekhilafahan di Kairo dan India, namun semuanya disusupi
Inggris sehingga konferensi itu tidak membuahkan hasil, malah ditanamkan patriotisme.
 Setelah itu, timbul perdebatan tentang nama organisasi Liga Arab atau Liga Islam yang lebih baik,
yang belakangan muncul OKI (Organiasi Konferensi Islam). Padahal organisasi itu tidak sesuai
dengan ajaran Islam. Sebab, praktiknya menghalangi persatuan kaum Muslim, dan mengacaukan
kaum muslim dari ide tentang Khilafah dan hukum Islam.
 Turki dan Arab diadu domba dengan nasionalisme-patriotisme, yangmana Turki dan Arab memaksa
masing-masing menjadi negara mandiri.
 Kaum Muslim menjadi malu mengucapkan kata “Khilafah”. Merupakan anggapan tak tertulis, yang
memperjuangkan Khilafah adalah reaksioner, radikal, biadab, tidak berpendidikan dan bukan
intelek.
 Penjajah mulai menerapkan:
a. Kapitalisme (ekonomi)
b. Demokrasi (politik)
c. Undang-undang Barat (administrasi dan peradilan negara)
 Sikap-sikap yang mulai muncul:
a. Memisahkan urusan agama dan negara.
b. Sebagian muslim berpendapat bahwa penyebab kemunduran muslim adalah fanatik terhadap
agamanya.
c. Politik dan sistem hukum tidak boleh dipercayakan pada pemuka agama.
d. Sebagian muslim berpendapat bahwa penyebab kemunduran muslim adalah tergerusnya nilai
akhlaq dan spiritual.
Kesulitan-Kesulitan yang Menghalangi Kembalinya Sistem Islam
 Pertama, adanya pemikiran-pemikiran bukan Islam dan infiltrasi pemikiran-pemikiran tersebut ke
dunia Islam.
Ketika Islam merosot secara pemikiran, kesempatan ini digunakan musuh Islam memasukkan
pemikiran asing kepada muslim. Akibatnya, pemikiran muslim menyimpang. Kaum muslim
berpendidikan menuntut dibukanya penerapan Islam menurut versi atau interpretasi mereka sendiri
terhadap Islam.
 Kedua, adanya program dan metode pendidikan yang dibuat oleh kaum penjajah di sekolah-sekolah
dan perguruan tinggi.
Mental para alumnus yang kemudian menjadi pegawai pemerintah dengan berbagai
jabatan/poisisinya ditanamkan penjajah: anti Islam.
 Ketiga, program pendidikan di seluruh jenjang telah dibentuk arahnya untuk berseberangan dengan
Islam.
Muslim dijejalkan tsaqafah seperti sejarah, sastra, filsafat, hukum yang asing. Mental muslim juga
dibentuk untuk tidak perlu lagi mempresetasikan Islam dalam kehidupan mereka.
 Keempat, pemujaan terhadap beberapa jenis tsaqafah, seperti sosiologi, psikologi, pedagodi, dll
sebagai sains.
Padahal, sains  tsaqafah. Sains memerlukan observasi, eksperimen, dan deduksi (kesimpulan).
Sedangkan tsaqafah hanya menggunakan observasi dan deduksi, tanpa eksperimen (laboratorium)
yang menjadi unsur dasar sains. Hipotesis tsaqafah sosiologi, psikologi dll bersifat individual dan
temporal (dinamis) dan diterapkan di masyarakat sehingga hanya menghasilkan anggapan terhadap
fakta, tidak absolut seperti sains. Padahal masyarakat itu terdiri dari ragam kondisi. Masyarakat
merupakan kesatuan individu yang memiliki:
a. Pemikiran yang sama
b. Perasaan yang sama
c. Aturan yang sama
 Kelima, kenyataan bahwa masyarakat di dunia Islam dipimpin oleh kehidupan (banyak aspek) non-
Islam, dan mereka hidup dengan cara pandang yang bertentangan dengan Islam.
 Keenam, adanya jurang antara kaum muslim dengan perundang-undangan Islam, terutama dalam
aspek pemerintahan dan kebijakan keuangan, membuat gambaran kaum muslim tentang Islam
menjadi samar.
Muslim kebanyakan tidak memahami perundang-undangan Islam, meski mereka muslim.
 Ketujuh, adanya opini umum mengenai patriotisme, nasionalisme, dan sosialisme.
Ketika Barat menjajah kaum muslim, Barat memasukkan sistem kapitalisme ke dalam ekonomi kaum
muslim. Kemudian memasukkan perasaan patriotisme untuk membela negara dari musuh negara
dan atas nama nasionalisme, mereka membuat undang-undang sendiri. Secara sosial menerapkan
sosialisme.

More Related Content

What's hot

Penubuhan negara israel
Penubuhan negara israelPenubuhan negara israel
Penubuhan negara israelSitiNajihah21
 
Sosialisme dan gerakan kemerdekaan mesir
Sosialisme dan gerakan kemerdekaan mesirSosialisme dan gerakan kemerdekaan mesir
Sosialisme dan gerakan kemerdekaan mesirErfi Indriastuti
 
Nasionalisme Dunia Pada Akhir Perang Dunia II
Nasionalisme Dunia Pada Akhir Perang Dunia IINasionalisme Dunia Pada Akhir Perang Dunia II
Nasionalisme Dunia Pada Akhir Perang Dunia IIThoyib Antarnusa
 
Gerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaGerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaaswansetiawan
 
Gerakan nasionalisme Philipina
Gerakan nasionalisme PhilipinaGerakan nasionalisme Philipina
Gerakan nasionalisme Philipinaaswansetiawan
 
Reaksi masyarakat tempatan sejarah stpm p2
Reaksi masyarakat tempatan sejarah stpm p2Reaksi masyarakat tempatan sejarah stpm p2
Reaksi masyarakat tempatan sejarah stpm p2elbiny
 
Gerakan nasionalisme Mesir
Gerakan nasionalisme MesirGerakan nasionalisme Mesir
Gerakan nasionalisme Mesiraswansetiawan
 
Revolusi indonesia
Revolusi indonesiaRevolusi indonesia
Revolusi indonesiaFachroel07
 
Konflik Kamboja
Konflik KambojaKonflik Kamboja
Konflik Kambojaadvent17
 
Perang Dingin - Kamboja
Perang Dingin - KambojaPerang Dingin - Kamboja
Perang Dingin - KambojaAyu Aliyatun
 
Ujian akhir semester sejarah
Ujian akhir semester sejarah Ujian akhir semester sejarah
Ujian akhir semester sejarah Alia Jessica
 
Nasionalisme Filiphina
Nasionalisme FiliphinaNasionalisme Filiphina
Nasionalisme FiliphinaNurullkk
 
Sejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia II
Sejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia IISejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia II
Sejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia IIParanody
 

What's hot (19)

Nasionalisme mesir
Nasionalisme mesirNasionalisme mesir
Nasionalisme mesir
 
Penubuhan negara israel
Penubuhan negara israelPenubuhan negara israel
Penubuhan negara israel
 
Sosialisme dan gerakan kemerdekaan mesir
Sosialisme dan gerakan kemerdekaan mesirSosialisme dan gerakan kemerdekaan mesir
Sosialisme dan gerakan kemerdekaan mesir
 
Nasionalisme Dunia Pada Akhir Perang Dunia II
Nasionalisme Dunia Pada Akhir Perang Dunia IINasionalisme Dunia Pada Akhir Perang Dunia II
Nasionalisme Dunia Pada Akhir Perang Dunia II
 
Gerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme indiaGerakan nasionalisme india
Gerakan nasionalisme india
 
Gerakan nasionalisme Philipina
Gerakan nasionalisme PhilipinaGerakan nasionalisme Philipina
Gerakan nasionalisme Philipina
 
Reaksi masyarakat tempatan sejarah stpm p2
Reaksi masyarakat tempatan sejarah stpm p2Reaksi masyarakat tempatan sejarah stpm p2
Reaksi masyarakat tempatan sejarah stpm p2
 
Gerakan nasionalisme Mesir
Gerakan nasionalisme MesirGerakan nasionalisme Mesir
Gerakan nasionalisme Mesir
 
Revolusi indonesia
Revolusi indonesiaRevolusi indonesia
Revolusi indonesia
 
Konflik Kamboja
Konflik KambojaKonflik Kamboja
Konflik Kamboja
 
Perang Dingin - Kamboja
Perang Dingin - KambojaPerang Dingin - Kamboja
Perang Dingin - Kamboja
 
M e s i r
M e s i rM e s i r
M e s i r
 
Ujian akhir semester sejarah
Ujian akhir semester sejarah Ujian akhir semester sejarah
Ujian akhir semester sejarah
 
Nasionalisme Filiphina
Nasionalisme FiliphinaNasionalisme Filiphina
Nasionalisme Filiphina
 
Nasionalisme di asia
Nasionalisme di asiaNasionalisme di asia
Nasionalisme di asia
 
Us sejarah
Us sejarahUs sejarah
Us sejarah
 
Tugas kel.sejarah
Tugas kel.sejarahTugas kel.sejarah
Tugas kel.sejarah
 
Konflik kamboja
Konflik kambojaKonflik kamboja
Konflik kamboja
 
Sejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia II
Sejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia IISejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia II
Sejarah Dunia pada Akhir Perang Dunia II
 

Similar to Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"

Obsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamObsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamAMIR HAMZAH
 
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonryBuku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonryBMG Training Indonesia
 
faktor penyebaran islam ke eropah
faktor penyebaran islam ke eropahfaktor penyebaran islam ke eropah
faktor penyebaran islam ke eropahshafikah zakaria
 
MATERI 5 XI Sejarah Perkembangan Islam.pptx
MATERI 5 XI Sejarah Perkembangan Islam.pptxMATERI 5 XI Sejarah Perkembangan Islam.pptx
MATERI 5 XI Sejarah Perkembangan Islam.pptxdokachmisho
 
Ancaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryAncaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryIbrahym Ullah
 
Sejarah islam di eropa
Sejarah islam di eropaSejarah islam di eropa
Sejarah islam di eropamuhamad novida
 
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke barat
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke baratTransformasi ilmu pengetahuan islam ke barat
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke baratNurSyifa25
 
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke barat
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke baratTransformasi ilmu pengetahuan islam ke barat
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke baratLelaSari6
 
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modernTokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modernKhaisar Deri
 
Ancaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryAncaman global freemasonry
Ancaman global freemasonrySirajuddin Putra
 
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2Hana Medina
 
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by AbdillahPengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillahabdillahmandar
 
Sains zaman kegelapan
Sains zaman kegelapanSains zaman kegelapan
Sains zaman kegelapanWafiatulAhdi
 
Masa Kejayaan Islam Yang dinantikan kembali
Masa Kejayaan Islam Yang dinantikan kembaliMasa Kejayaan Islam Yang dinantikan kembali
Masa Kejayaan Islam Yang dinantikan kembaliمحمد Rydoe
 
Perang Salib dan Invasi Mongol
Perang Salib dan Invasi MongolPerang Salib dan Invasi Mongol
Perang Salib dan Invasi MongolLiseu Taqillah
 
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)Akulturasi Agama Islam (Versi 2)
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)Sabilul Maarifah
 

Similar to Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?" (20)

Obsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islamObsesi#31 dekonstruksi islam
Obsesi#31 dekonstruksi islam
 
Agama islam orientalisme
Agama islam   orientalismeAgama islam   orientalisme
Agama islam orientalisme
 
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonryBuku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
Buku Harun Yahya : Ancaman global freemasonry
 
faktor penyebaran islam ke eropah
faktor penyebaran islam ke eropahfaktor penyebaran islam ke eropah
faktor penyebaran islam ke eropah
 
MATERI 5 XI Sejarah Perkembangan Islam.pptx
MATERI 5 XI Sejarah Perkembangan Islam.pptxMATERI 5 XI Sejarah Perkembangan Islam.pptx
MATERI 5 XI Sejarah Perkembangan Islam.pptx
 
Ancaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryAncaman global freemasonry
Ancaman global freemasonry
 
Makalah pmdi
Makalah pmdiMakalah pmdi
Makalah pmdi
 
Sejarah islam di eropa
Sejarah islam di eropaSejarah islam di eropa
Sejarah islam di eropa
 
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke barat
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke baratTransformasi ilmu pengetahuan islam ke barat
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke barat
 
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke barat
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke baratTransformasi ilmu pengetahuan islam ke barat
Transformasi ilmu pengetahuan islam ke barat
 
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modernTokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
Tokoh tokoh berprestasi pada masa islam modern
 
Ancaman global freemasonry
Ancaman global freemasonryAncaman global freemasonry
Ancaman global freemasonry
 
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
Sejarah Perkembangan dan Peradaban Islam Pada Masa Klasik #2
 
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by AbdillahPengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
PengaruhPeradaban Islam di Eropa by Abdillah
 
gerakan kristianisasi
gerakan kristianisasigerakan kristianisasi
gerakan kristianisasi
 
Sains zaman kegelapan
Sains zaman kegelapanSains zaman kegelapan
Sains zaman kegelapan
 
Presentasi Agama
Presentasi Agama Presentasi Agama
Presentasi Agama
 
Masa Kejayaan Islam Yang dinantikan kembali
Masa Kejayaan Islam Yang dinantikan kembaliMasa Kejayaan Islam Yang dinantikan kembali
Masa Kejayaan Islam Yang dinantikan kembali
 
Perang Salib dan Invasi Mongol
Perang Salib dan Invasi MongolPerang Salib dan Invasi Mongol
Perang Salib dan Invasi Mongol
 
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)Akulturasi Agama Islam (Versi 2)
Akulturasi Agama Islam (Versi 2)
 

Recently uploaded

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 

Ringkasan Samih Athef az-Zein, "Mengapa islam mundur?"

  • 1. Ringkasan Dicky Adhi Putra Kitab : Mengapa Islam Mundur? (The Factors of Moslem’s Weakness) Karya : Samih Athef az-Zein Penerbit : Dar al-Kitab al-Lubhani, 1977 / Pustaka Thariqul Izzah, 2004 Pendahuluan  Pertanyaan umum: a. Apakah syari`at Islam bisa diterapkan di zaman sekarang? b. Apakah Islam benar-benar diterapkan sepeninggal Rasulullah?  Pertanyaan itu ada karena: a. Ingatan kaum muslim tentang sejarah Islam dan kaum muslim yang di-set musuh-musuh Islam. b. Muslim melihat penerapan syari`at Islam melalui kacamata Demokrasi.  Buku ini menyajikan fakta Islam pernah diterapkan selama lebih dari 12 abad, faktor keruntuhannya, dan penghalangnya untuk bangkit kembali. Islam adalah Ajaran Praktis  Kaum muslim pernah menerapkan Islam dan hanya Islam saja yang diterapkan sepanjang sejarahnya, dari tahun pertama Hijrah sampai tahun 1918 Masehi.  Yang berperan penting yaitu qadhi (hakim) di wilayah masyarakat dan wali (gubernur) di wilayah administrasi negara.  Buktinya adalah catatan-catatan kuno yang tersimpan di Yerussalem, Baghdad, Damaskus, Istanbul, dll.  Non-muslim meneliti hukum Islam. Contoh: Sulaiman Baz yang menjelaskan tentang al-Majalla yang menjadi produk hukum Khilafah Turki `Ustmani.  Namun, tahun 1857 M, negara `Utsmani mengambil undang-undang keuangan. Tahun 1870 M mengambil undang-undang perdagangan. Keduanya diambil dari Barat. Di tahun ini pula pengadilan dibagi menjadi pengadilan agama dan pengadilan sipil.
  • 2.  Tahun 1917, kaum imperialis mulai memaksakan penerapan undang-undang pidana, meski bertentangan dengan syari`at Islam.  Kekeliruan penerapan sistem Islam adalah karena penerapnya (muslimnya), bukan Islamnya. Di tiap zaman mesti ada orang fasiq, kafir, bahkan munafiq, termasuk ketika zaman Rasulullah, penerap Islam terbaik.  “Sejarah”: a. Sejarah masyarakat Islam belum pernah ditulis di periode manapun. b. Yang ditulis adalah sejarah tokoh dan penguasa periode tertentu. Itu pun yang menulisnya bila bukan pemuja, ya pencela. c. Mengkajinya melalui berbagai pertimbangan terhadap berbagai aspek secara akurat. d. Tidak bisa dijadikan peraturan dan dalil. Yang bisa dijadikan peraturan adalah buku fiqh. Sumber penarikan hukum (istinbath) dapat diketahui dari pengambilan dalil-dalil yang rinci.  Keberhasilan penerapan Islam dilihat dari: a. Qiyadah Fikriyah (kepemimpinan berpikir) b. Kreativitas dan penemuan Unsur-Unsur Lemahnya Kaum Muslim  Memanfaatkan teks-teks Islam (hadits-hadits Nabi); mengadakan banyak pemalsuan dan penyelewengan makna hadits. Usaha ini gagal karena ketatnya kategorisasi hadits oleh para `ulama’.  Penghancuran penggunaan bahasa Arab; bahasa Arab dipisahkan dari Islam. Usaha ini sempat gagal namun kemudian berhasil. Pada abad 6 H, banyak wali yang tahu hanya sedikit dari bahasa Arab. Pun kemudian pintu ijtihad ditutup.  Penyesuaian Islam dengan realita kehidupan; Islam dikompromikan dengan kenyataan kehidupan sehari-hari. Barat meyakinkan umat Islam kalau sistem hukumnya tidak bertentangan dengan syari`at Islam. Dampaknya: a. Re-interpretasi hukum; Contoh: Riba halal, Hudud boleh ditiadakan, dll. b. Aplikasi keliru dari syari`at Islam; adanya 2 khalifah dan lebih (akibat wali diberikan wewenang terlalu luas), menyalahgunakan bai`at (masa Umayyah), dll.  Meski begitu, kekuasaan `Utsmani masih luas dan kuat secara militer (dengan penyatuan daerah- daerah Arab), namun menurun di aspek bahasa Arab, hukum, intelektual.  Wilayah kaum muslim tetap meluas, terutama di bawah kepemimpinan Muhammad al-Fatih (abad 9 H) sampai akhir masa pemerintahan Sulaiman al-Qanuni (abad 11 H).
  • 3.  Mulai abad 12 H kelemahan negara `Utsmani mulai tampak. Termasuk di antaranya dimasukkannya hukum Barat kepada undang-undang Islam.  Dari abad 9 H sampai abad 13 H, Resaissance membuat Eropa bangkit dan Islam saat itu sudah melewati masa keemasannya.  Terjadi banyak penjajahan yang dilakukan Barat, yakni: a. Rusia (1762-1796 M); menjajah wilayah sepanjang Pantai Timur sampai Laut Hitam. b. Inggris (1882 M); menjajah Mesir dan Sudan. c. Prancis (1798 M); menjajah Mesir dan Syam selatan; (1881 M) menjajah Aljazair; (1912 M) menjajah Maroko. d. Belanda; menjajah Indonesia (Hindia-Belanda).  Wilayah `Utsmani yang lepas: a. Balkan (1878 M) b. Yunani (1830 M) c. Pulau Kreta d. Siprus e. Pulau-pulau lain di Laut Mediterania  Tahun 1918-1921 M, terjadi Perang Dunia 1 dan negara `Utsmani kalah. Di sini Mustafa Kemal Attaturk mulai melakukan “pukulan pamungkas” terhadap negara `Utsmani sampai kejatuhannya (3 Maret 1924). Bangkitnya Nasionalisme Melalui Serangan Misionaris  Aktivitas misionaris: a. Pendidikan b. Bantuan kemanusiaan  Aktor (kebanyakan berasal dari): a. Inggris b. Prancis c. Amerika Serikat  Mereka mengarahkan gerakan nasionalisme di Arab dan Turki, dengan tujuan: a. Mengisolir bangsa Arab dari Negara Islam `Utsmani. Di sini mereka berhasil. b. Membuka tali keyakinan kaum muslim yang selama ini menjadi pengikat mereka satu dengan yang lain menjadi satu komunitas muslim. Di sini mereka gagal.
  • 4.  Senjata Barat: Paham nasionalisme  Motif penjajahan Barat: Penderitaan akibat Perang Salib.  Dalam Perang Salib, kaum Salib melawan kaum muslim bersandar pada 2 unsur: a. Orang Kristen yang tinggal di negara Islam; ternyata orang Kristen di negara Islam memihak negara Islam (kaum muslim). Kaum kafir dzimmi sadar bahwa di negara Islam mereka diperlakukan baik. b. Mereka bergantung pada jumlah kekuatan yang dimiliki. Sementara itu, kondisi kaum muslim sedang kacau dan terpecah. Meski sudah menduduki Syam 2 abad, tapi kemudian pasukan muslim berhasil mengalahkan balik pasukan Salib.  Mereka sadar kekuatan kaum muslim ada pada syari`at Islam, maka mereka kemudian berusaha menyebar Injil. Alurnya: a. Abad 16 M; membuat pusat kegiatan misionaris di Malta sampai tahun 1820 M. b. 1625 M; melebarkan sayap, masuk ke Syam sampai 1773 M. c. 1820 M; mendirikan pusat kegiatan misionaris di Beirut. d. 1834 M; dibangun sekolah di desa `Ain Turn di Libanon, Syam. e. Hadir Elie Smith seorang misionaris Amerika beserta istrinya yang mendirikan sekolah khusus wanita. Di Syam, pendidikan dasar dimotori oleh Ibrahim Pasha (sampai 1840 M) yang mengambil kurikulum dari Prancis. f. 1841 M; perang sipil di negara `Utsmani antara kaum Kristen dengan kaum Druze. Konflik ini dinyalakan oleh Inggris dan Prancis. g. Juli 1860 M; perang sipil memanas sehingga negara `Utsmani menggunakan kekuatan militer untuk meredam mereka. Inggris dan prancis ikut-ikutan dan mendesak `Utsmani membagi Libanon dalam 2 kekuasaan.  Misi menggunakan kelompok-kelompok pendidikan: a. 1842 M-1847 M; sebuah komite perkumpulan para ilmuwan seni dan sains dibuat, disponsori Amerika. Anggotanya: - Nassif al-Yajizi dan Butros al-Bustani (Libanon) - Cornelius Van Dyck (Amerika) - Kolonel Churchill (Inggris) Dalam 2 tahun pertama, hanya berhasil merekrut 50 orang, seluruhnya Kristen yang berasal dari Beirut. b. 1850 M; Ordo Yesuit mendirikan perkumpulan Oriented Society, disponsori pastor asal Prancis, Henry du Broniere. Programnya mengadopsi perkumpulan sebelumnya (a), yakni seni dan sains. Dalam waktu singkat, perkumpulan ini bubar.
  • 5. c. 1857 M; dibentuk kelompok Syrian Science Society, namun hanya menerima orang-orang Arab saja. Di sini muslim banyak tertarik bergabung. Sebagian anggotanya: - Muhammad Arislan (kalangan Druze) - Hussein Bayhom (muslim) - Ibrahim Yaziji (Kristen) Program utamanya adalah konsiliasi antara berbagai agama dalam berbagai pandangan, membangkitkan kembali nasionalisme Arab. d. 1857 M; di Beirut didirikan perkumpulan rahasia: - Bahasan : Isu politik yang bertujuan membangkitkan nasionalisme Arab. - Jumlah : 5 orang dan sudah dididik oleh sekolah Protestan di Beirut. Dalam waktu singkat, mendapat banyak anggota. - Tugas : selebaran pamflet dan lainnya yang menyerukan nasionalisme Arab dan permusuhan terhadap negara `Utsmani. Aktivitas ini dilaporkan konsul Inggris di Beirut (28 Juli 1880 M) dan di Jeddah (1882 M), kemudian oleh seorang Prancis di Beirut (1882 M).  Count Henry du Castry (intelektual Prancis) berkomentar tentang kesalahpahaman orang-orang Kristen awam karena: a. Cerita-cerita abad pertengahan. b. Nyanyian-nyanyian Kristen sebelum abad ke-12. Akibatnya, mereka menganggap kaum muslim itu tidak beriman, penyembah berhala, dan dukun.  Profesor Leopold Wice, Islam on the Crossroad, menulis yang intinya: a. Renaissance di Eropa banyak mengambil referensi dari sumber-sumber Islam dan Arab. b. Namun, Eropa tak mengucap sedikitpun terima kasih, malah semakin membenci Islam. c. Sampai masyarakat mengalami reaksi tertentu ketika mendengar/mengucap kata “muslim”.  Sampai tiba masa ilmuwan Barat mulai melakukan kajian terhadap budaya asing (Islam). Prof. Leopold Wice berkata yang intinya: a. Orientalis adalah juga para misionaris Kristen yang aktif bekerja di negeri-negeri Islam. b. Kesalahpahaman mereka terhadap Islam sudah dipupuk melalui sejarah dan kemudian menimbulkan sikap orang Eropa terhadap “penyembah dukun”. c. Itu semua karena naluri yang diwarisi sejak masa Perang Salib.
  • 6. Hasil-Hasil Serangan Misionaris  Serangan misionaris secara kultural sebagai landasan imperialisme Eropa atas dunia Islam, yakni pada: a. Membawa sistem pendidikan; filsafat dan kultur Barat lainnya. b. Memprogram sejarah; dan mana yang harus dijejalkan ke pikiran kaum muslimin.  Akibatnya: a. Mempelajari sirah Rasul seperti mempelajari kisah Bismarck atau Napoleon. b. Praktik ritual (ibadah) dan morak diajarkan hanya dari sisi manfaat praktis, bukan merupakan perintah Allah. c. Pemalsuan sejarah Islam dengan dalih, “Hasil kejujuran sejarah dan mengikuti metode riset sains.” d. Sebagian muslim mengadopsi pemikiran-pemikiran Barat, bersandar pada nilai-nilai Barat, dan mengarahkan kepada cara hidup dan cara pandang Barat.  Sikap sebagian muslim kala itu: a. Menerima Barat dan segala yang dianggapnya modern, bahkan sampai melawan Islam sendiri. b. Berusaha membela entah caranya benar atau salah, juga tanpa memperhatikan apakah kritikan itu benar atau tidak. Islam menjadi pihak tertuduh. Bukannya mengusir misionaris, malah mereka terkesan membantunya. c. Ada yang mengatakan bahwa peradaban Barat telah mengambil sebagian konsep Islam, hanya saja dibengkokkan. Padahal Peradaban Barat dan Islam itu saling berseberangan. d. Di kalangan politisi, mereka dihasut Barat untuk melawan negara `Utsmani, negaranya sendiri atas nama “perbaikan negara”.  Para politisi negara `Utsmani seakan buta terhadap kenyataan, bahwa setiap bantuan dari kaum imperialis merupakan bunuh diri politik.  Mereka tertular opini keliru dan mengambil prinsip-prinsip asing dari luar Islam.  Mereka mengambil paham nasionalisme, sosialisme, patriotisme. Agama hanya diserukan pada aspek spiritual dan ketinggian moral saja. Ada yang terseret pada arus pendidikan saja. Dll.  Intinya, mereka bergerak membabi buta akibat serangat misionaris Barat-Kristen. Mencegah Kembali Dominasi Islam di Tengah-Tengah Kehidupan  Setelah Mustafa Kemal Attaturk menghapus Khilafah, muncul Hussein bin Ali yang berupaya mengembalikan Khilafah. Namun kemudian dia diusir dari Hejaz ke Siprus.
  • 7.  Telah diadakan beberapa konferensi kekhilafahan di Kairo dan India, namun semuanya disusupi Inggris sehingga konferensi itu tidak membuahkan hasil, malah ditanamkan patriotisme.  Setelah itu, timbul perdebatan tentang nama organisasi Liga Arab atau Liga Islam yang lebih baik, yang belakangan muncul OKI (Organiasi Konferensi Islam). Padahal organisasi itu tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sebab, praktiknya menghalangi persatuan kaum Muslim, dan mengacaukan kaum muslim dari ide tentang Khilafah dan hukum Islam.  Turki dan Arab diadu domba dengan nasionalisme-patriotisme, yangmana Turki dan Arab memaksa masing-masing menjadi negara mandiri.  Kaum Muslim menjadi malu mengucapkan kata “Khilafah”. Merupakan anggapan tak tertulis, yang memperjuangkan Khilafah adalah reaksioner, radikal, biadab, tidak berpendidikan dan bukan intelek.  Penjajah mulai menerapkan: a. Kapitalisme (ekonomi) b. Demokrasi (politik) c. Undang-undang Barat (administrasi dan peradilan negara)  Sikap-sikap yang mulai muncul: a. Memisahkan urusan agama dan negara. b. Sebagian muslim berpendapat bahwa penyebab kemunduran muslim adalah fanatik terhadap agamanya. c. Politik dan sistem hukum tidak boleh dipercayakan pada pemuka agama. d. Sebagian muslim berpendapat bahwa penyebab kemunduran muslim adalah tergerusnya nilai akhlaq dan spiritual. Kesulitan-Kesulitan yang Menghalangi Kembalinya Sistem Islam  Pertama, adanya pemikiran-pemikiran bukan Islam dan infiltrasi pemikiran-pemikiran tersebut ke dunia Islam. Ketika Islam merosot secara pemikiran, kesempatan ini digunakan musuh Islam memasukkan pemikiran asing kepada muslim. Akibatnya, pemikiran muslim menyimpang. Kaum muslim berpendidikan menuntut dibukanya penerapan Islam menurut versi atau interpretasi mereka sendiri terhadap Islam.  Kedua, adanya program dan metode pendidikan yang dibuat oleh kaum penjajah di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
  • 8. Mental para alumnus yang kemudian menjadi pegawai pemerintah dengan berbagai jabatan/poisisinya ditanamkan penjajah: anti Islam.  Ketiga, program pendidikan di seluruh jenjang telah dibentuk arahnya untuk berseberangan dengan Islam. Muslim dijejalkan tsaqafah seperti sejarah, sastra, filsafat, hukum yang asing. Mental muslim juga dibentuk untuk tidak perlu lagi mempresetasikan Islam dalam kehidupan mereka.  Keempat, pemujaan terhadap beberapa jenis tsaqafah, seperti sosiologi, psikologi, pedagodi, dll sebagai sains. Padahal, sains  tsaqafah. Sains memerlukan observasi, eksperimen, dan deduksi (kesimpulan). Sedangkan tsaqafah hanya menggunakan observasi dan deduksi, tanpa eksperimen (laboratorium) yang menjadi unsur dasar sains. Hipotesis tsaqafah sosiologi, psikologi dll bersifat individual dan temporal (dinamis) dan diterapkan di masyarakat sehingga hanya menghasilkan anggapan terhadap fakta, tidak absolut seperti sains. Padahal masyarakat itu terdiri dari ragam kondisi. Masyarakat merupakan kesatuan individu yang memiliki: a. Pemikiran yang sama b. Perasaan yang sama c. Aturan yang sama  Kelima, kenyataan bahwa masyarakat di dunia Islam dipimpin oleh kehidupan (banyak aspek) non- Islam, dan mereka hidup dengan cara pandang yang bertentangan dengan Islam.  Keenam, adanya jurang antara kaum muslim dengan perundang-undangan Islam, terutama dalam aspek pemerintahan dan kebijakan keuangan, membuat gambaran kaum muslim tentang Islam menjadi samar. Muslim kebanyakan tidak memahami perundang-undangan Islam, meski mereka muslim.  Ketujuh, adanya opini umum mengenai patriotisme, nasionalisme, dan sosialisme. Ketika Barat menjajah kaum muslim, Barat memasukkan sistem kapitalisme ke dalam ekonomi kaum muslim. Kemudian memasukkan perasaan patriotisme untuk membela negara dari musuh negara dan atas nama nasionalisme, mereka membuat undang-undang sendiri. Secara sosial menerapkan sosialisme.