SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
1
PEMODELAN DANPEMODELAN DAN
MANAJEMEN MODELMANAJEMEN MODEL
OLEH
M . Fazri Pasaribu, ST,MT
Indrawani.S/SPK/09 2
PENGEMBANGAN MODELPENGEMBANGAN MODEL
1. Konsep Model
2. Pengembangan Model
3. Klasifikasi Model
4. Formulasi model
5. Siklus Model
Indrawani.S/SPK/09 3
I. KONSEP MODEL
 Model diartikan sebagai tiruan dari kondisi
sebenarnya, dengan kata lain model di-
definisikan sebagai representasi atau for-
malisasi dari suatu sistem nyata, atau pe-
nyederhanaan dari gambaran sistem nyata.
 Sistem nyata merupakan sistem yang sedang
berlangsung dlm kehidupan, sistem yg dijadikan
titik perhatian permasalahan.
Indrawani.S/SPK/09 4
 Secara umum model digunakan untuk mem-
berikan gambaran (description), memberikan
penjelasan (prescription), dan memberikan
perkiraan (prediction) dari realitas yang di-
selidiki.
 Menurut Siregar (1991), suatu model baik
memiliki karakteristik sbb :
1. Tingkat generalisasi yang tinggi.
Indrawani.S/SPK/09 5
Semakin tinggi derajat generalisasi suatu
model, maka semakin baik sebab kemam-
puan model untuk memecahkan masalah
semakin besar.
2. Mekanisme transparansi
Suatu model dikatakan baik jika dapat meli-
hat mekanisme suatu model dalam meme-
cahkan masalah, artinya kita dpt menerang-
kan kembali tanpa ada yg disembunyikan.
Indrawani.S/SPK/09 6
3. Potensial untuk dikembangkan
Suatu model yg berhasil biasanya mampu
membangkitkan minat (interest) peneliti lain
untuk menyelidikinya lebih jauh.
4. Peka terhadap perubahan asumsi
Proses pemodelan tidak pernah berakhir
(selesai), selalu memberi celah untuk mem-
bangkitkan asumsi.
Indrawani.S/SPK/09 7
 Dalam mengkonfirmasikan salah satu karak-
teristik model, yaitu penyederhanaan sistem
nyata. Ada 3 (tiga) bentuk proses penyeder-
hanaan sistem nyata dalam studi ttg sistem :
1. Analisis sistem (system analysis)
2. Perancangan sistem (system design)
3. Postulasi sistem (system postulation).
Indrawani.S/SPK/09 8
1. Analisis Sistem
 Analisis sistem dilakukan untuk memahami
bagaimana suatu sistem yg diusulkan dapat
beroperasi. Idealnya, seorang analis bereks-
perimen langsung dengan sistem tersebut.
Akan tetapi kenyataan yg dilakukan adalah
membangun model sistem tersebut dan me-
nyelidiki perilakunya melalui model tersebut.
Hasil yg diperoleh kemudian ditaksirkan dlm
terminologi performasi sistem.
Indrawani.S/SPK/09 9
2. Perancangan Sistem
 Sasaran perancangan sistem adalah meng-
hasilkan suatu sistem yg memenuhi bebe-
rapa spesifikasi. Parameter-parameter atau
komponen-komponen sistem tsb diseleksi
atau direncanakan oleh perancang, dan
secara konseptual dapat dipilih salah satu
kombinasi khususnya untuk membangun
suatu sistem. Sistem yg diusulkan dimodel-
kan kemudian performansinya diperkirakan
berdasarkan perilaku model.
Indrawani.S/SPK/09 10
 Jika performansi yg diperkirakan ini sesuai
dengan performansi yg diinginkan, rancang-
an diterima, akan tetapi jika tidak sistem di-
rancang ulang dan keseluruhan proses dila-
kukan kembali.
Indrawani.S/SPK/09 11
3. Postulasi Sistem
 Postulasi sistem adalah karakteristik cara
penerapan model dalam studi-studi sosial,
politik, dan kedokteran, yg perilaku sistemnya
diketahui tetapi proses yg menghasilkan peri-
lakunya tidak diketahui.
 Sejumlah hipotesis mengenai sekumpulan
entiti atau aktivitas yg diduga kuat sebagai
penyebab harus dibuat, agar perilaku yg di-
amati dapat dijelaskan.
Indrawani.S/SPK/09 12
 Studi akan membandingkan respon model yg
didasarkan pada hipotesis ini dgn perilaku yg
diketahui. Jika ditemukan kesesuaian, dapat
diasumsikan bahwa struktur model sudah
relevan dengan sistem nyata dan sistem
nyata tsb dapat dipostulasikan.
 Alasan lain yg mendorong orang utk mem-
buat model adalah kenyataan bahwa hanya
sebagian saja komponen-komponen pada
Indrawani.S/SPK/09 13
suatu sistem nyata yg benar-benar menentu-
kan perilaku sistem untuk suatu persoalan yg
sedang diamati. Hal ini mengisyaratkan bhw
penggunaan model merupakan penyeder-
hanaan validitasnya.
 Ada 4 (empat) prinsip membangun model :
1. Keterorganisasian
2. Relevansi
Indrawani.S/SPK/09 14
3. Keakuratan
4. Tingkat agregasi
 Prinsip pengembangan model :
1. Elaborasi
2. Analogi
3. Dinamis
Indrawani.S/SPK/09 15
II. PENGEMBANGAN MODEL
 Secara umum pengembangan model suatu
sistem mengandung 2 (dua) tahapan proses,
yaitu :
1. Pembuatan struktur model, yaitu menetap-
kan batas-batas sistem yg akan memisah-
kan sistem dari lingkungannya, dan mene-
tapkan komponen-komponen pembentuk
sistem yg akan diikutsertakan atau dike-
luarkan dari model.
Indrawani.S/SPK/09 16
Dalam menetapkan keduanya, harus di-
ingat bahwa model harus lengkap, valid,
tetapi juga cukup sederhana.
2. Pengumpulan data, yaitu utk mendapat-
kan besaran-besaran atribut komponen yg
dipilih, dan utk mengetahui hubungan yg
terjadi pada aktivitas-aktivitas sistem.
Indrawani.S/SPK/09 17
III. KLASIFIKASI MODEL
 Gordon (1989) mengklasifikasi model :
1. Model Fisik
2. Model Matematika
3. Model Statis
4. Model Dinamis
5. Model Analitis
6. Model Neumerik
7. Model Simulasi
Indrawani.S/SPK/09 18
1. Model Fisik
 Model fisik didasarkan pd beberapa analogi
antara sistem-sistem seperti mesin dengan
listrik atau listrik dgn hidrolika. Atribut-atribut
model fisik dipresentasikan dgn pengukuran-
pengukuran yg ditunjukkan oleh jarum pada
alat ukur. Aktivitas-aktivitas sistem dicermin-
kan oleh hukum-hukum fisika yg membangun
model.
Indrawani.S/SPK/09 19
2. Model Matematika
 Model matematika menggunakan notasi dan
persamaan-persamaan matematika untuk
mempresentasikan sistem. Atribut-atribut di-
nyatakan dengan variabel-variabel dan aktivi-
tas-aktivitas dinyatakan dgn fungsi matema-
tika yg menjelaskan hubungan antar variabel-
variabel tersebut.
Indrawani.S/SPK/09 20
3. Model Statis
 Model-model dlm katagori statis, baik fisik
atau matematika, memiliki nilai-nilai atribut yg
berbeda dlm keadaan seimbang. Jika kese-
imbangan diganggu dgn memberikan nilai-
nilai baru pada salah satu atribut, sistem
akan mencapai suatu keseimbangan baru,
dengan nilai atribut yg baru pula. Perubahan
itu sendiri tidak dapat diterangkan.
Indrawani.S/SPK/09 21
4. Model Dinamis
 Model dinamis menunjukkan perubahan se-
tiap saat akibat aktivitas-aktivitasnya. Per-
ubahan yg terjadi dlm sistem dapat diturun-
kan sebagai fungsi waktu.
Indrawani.S/SPK/09 22
5. Model Analitis
 Model analitis adalah model yg penyelesaian-nya
dilakukan dgn teknis analitis, artinya di-lakukan dgn
menggunakan deduksi teori-teori matematika.
Solusi yang diberikan model-model jenis ini adalah
langsung dan bersifat umum. Suatu model
persamaan matematika yg merepresentasikan
lintasan gerak suatu objek, misalnya dapat
diselesaikan secara langsung dgn teknik analitik, utk
mendapat-kan nilai atribut yg bersifat umum, seperti
kecepatan maksimum, dan percepatan maksimum.
Indrawani.S/SPK/09 23
6. Model Numerik
 Model numerik adalah model yg diselesaikan dgn
teknik numerik yg menghasilkan solusi melalui
tahapan-tahapan perhitungan iteratif. Model ini
mampu memberikan solusi yg ber-sifat khusus,
yaitu pd keadaan-keadaan tertentu. Dengan
mengguna-kan contoh model matematika lintasan
gerak objek, nilai-nilai atribut pada keadaan tertentu
dapat juga di-ketahui dengan teknik numerik.
Kelebihan model ini dari model analitik adalah pada
kemampuan menyelesaikan persoalan-persoalam
yg kompleks.
Indrawani.S/SPK/09 24
7. Model Simulasi
 Emshoff (1970) mendefinisikan simulasi se-
bagai suatu model sistem yg komponen-
komponennya direpresentasikan oleh
proses-proses aritmatik dan logika yg ada
pada komputer, utk memperkirakan sifat-sifat
dinamis sistem tertentu.
 Dalam simulasi, informasi mengenai keadaan
sistem diperoleh melalui tahapan-tahapan
perhitungan waktu/selang waktu ke waktu/
selang waktu berikutnya.
Indrawani.S/SPK/09 25
IV. FORMULASI MODEL
 Konsep formulasi model merupakan awal
membangun model formal yg menunjukkan
ukuran performansi sistem sebagai fungsi
dari variabel-variabel model. Secara grafis
besar, langkah-langkah konsep formulasi
model ditunjukkan pada gambar berikut :
Indrawani.S/SPK/09 26
MASALAH SISTEM
-Latar belakang Masalah
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Definisikan Masalah
MASALAH SISTEM
-Latar belakang Masalah
- Identifikasi Masalah
- Pembatasan Masalah
- Definisikan Masalah
Asumsi
Asumsi
PEMAHAMAN SISTEM
- Elemen
- Relasi
- Atribut
PEMAHAMAN SISTEM
- Elemen
- Relasi
- Atribut
MODEL KONSEPTUAL
MODEL KONSEPTUAL
VARIABEL MODEL
- Identifikasi Variabel
- Klasifikasi Variabel
- Definisi Operasional Variabel
VARIABEL MODEL
- Identifikasi Variabel
- Klasifikasi Variabel
- Definisi Operasional Variabel
FORMULASI MODEL
- Fungsi dan Relasi Variabel
- Ukuran Performansi Sistem
- Model Formal
FORMULASI MODEL
- Fungsi dan Relasi Variabel
- Ukuran Performansi Sistem
- Model Formal
Gbr. Tahap-tahap konsep Formulasi Model
Indrawani.S/SPK/09 27
V. SIKLUS MODEL
 Konsep dan ide dasar untuk pemodelan
memben-tuk siklus model yang meliputi 3
fase pengem-bangan, yaitu :
1. Fase Penentuan Masalah
2. Fase Pengembangan Model
3. Fase Pengambilan Keputusan
Indrawani.S/SPK/09 28
Komunikasi
masalah
Komunikasi
masalah
Formulasi
masalah
Formulasi
masalah
Model
Model
Penetapan Sistem
dan Tujuannya
Penetapan Sistem
dan Tujuannya
Model
Konseptual
Model
Konseptual
Model
Komunikatif
Model
Komunikatif
Pemograman
Model
Pemograman
Model
Model
Eksperemental
Model
Eksperemental
Hasil
Model
Hasil
Model
Integrasi
Penunjang Keputusan
Integrasi
Penunjang Keputusan
Pembuat
Keputusan
Presentasi dari
Hasil Model
Formulasi Model
Representasi Model
Pemrograman
Perancangan
Eksperemen
Eksperimen
Gbr. Siklus Pengembangan Model
Tahap pendukung
keputusan
Tahap penentuan
masalah
Tahap pengembangan
Model
CONTOH PERMODELAN DAN SIMULASI (1) Diketahui peta dari suatu
wilayah seperti gambar
disebelah kanan. Berapakah
luas dari wilayah tersebut bila
diketahui skala
perbandingannya.
 Luas tidak dapat dihitung
menggunakan rumus integral
atau metode numerik karena
tidak mempunyai fungsi f(x)
tertentu.
 Metode Monte Carlo dapat
digunakan untuk
mensimulasikan perhitungan
luas.
CONTOH PERMODELAN DAN SIMULASI (2) Diketahui kota-kota yang harus
dilalui oleh seorang sales
dimana dia harus melalui
semua kota dan satu kota
hanya boleh dilalui satu kali.
 Permasalahan ini dinamakan
dengan Traveling Salesman
Problem (TSP)
 Metode Monte Carlo dan
Simulated Annealing dapat
digunakan untuk
mensimulasikan penyelesaian
TSP
CONTOH PERMODELAN DAN SIMULASI (3)
 Diketahui pada sebuah kota terjangkit suatu
wabah penyakit tertentu.
 Bagaimana dapat mengetahui pola penyebaran
penyakit tersebut, masa penyebaran,
pemakaian imun dan vaksin tertentu?
Ini membutuhkan program untuk
mensimulasikan kejadian penyebaran wabah
penyakit.
 Model semacam ini dinamakan dengan Model
Epidemik.
CONTOH PERMODELAN DAN SIMULASI (4)
 Pembuatan game of life merupakan suatu
program simulasi untuk menggambarkan
gerakan kehidupan.
 Game of life dapat disimulasikan menggunakan
konsep Cellular Automata
MANFAAT/KELEBIHAN SIMULASI
Simulasi adalah satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk
mengatasi masalah, jika :
1. Sistem nyata sulit diamati secara langsung
Contoh : Jalur penerbangan pesawat ruang angkasa atau satelit.
2. Solusi Analitik tidak bisa dikembangkan, karena sistem sangat
kompleks.
3. Pengamatan sistem secara langsung tidak dimungkinkan, karena :
sangat mahal
- memakan waktu yang terlalu lama
- akan merusak sistem yang sedang berjalan.
KELEMAHAN SIMULASI (1)
1. Simulasi tidak akurat.
Teknik ini bukan proses optimisasi dan tidak
menghasilkan
sebuah jawaban tetapi hanya menghasilkan
sekumpulan output dari sistem pada berbagai kondisi
yang berbeda. Dalam banyak kasus, ketelitiannya sulit
diukur.
2. Model simulasi yang baik bisa jadi sangat mahal, bahkan
sering dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk
mengembangkan model yang sesuai.
KELEMAHAN SIMULASI (2)
3. Tidak semua situasi dapat dievaluasi dengan simulasi.
Hanya situasi yang mengandung ketidak-pastian yang dapat
dievaluasi dengan simulasi. Karena tanpa komponen acak semua
eksperimen simulasi akan menghasilkan jawaban yang sama.
4. Simulasi menghasilkan cara untuk mengevaluasi solusi, bukan
menghasilkan cara untuk memecahkan masalah.
Jadi sebelumnya perlu diketahui dulu solusi atau pendekatan solusi
yang akan diuji.
APLIKASI MODEL SIMULASI
• Design dan analisa sistem manufaktur
• Mengetahui kebutuhan sofware dan hardware untuk sebuah
sistem komputer.
• Mengevaluasi sistem persenjataan baru, dalam bidaang militer
• Menentukan pengaturan dalam sistem inventory/persediaan.
• Mendesign sistem transportasi
• Mendesign sistem komunikasi
• Mengevaluasi sistem pelayanan dalam bidang perbankan.
• Mengevaluasi sistem ekonomi dan finansial.

More Related Content

What's hot

Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelanVerifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Materi Kuliah Online
 
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelanMakalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
Nayla Tsauraya
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Resty Wahyu Pertiwi
 

What's hot (20)

Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelanVerifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
Verifikasi dan-validasi-sistem-pemodelan
 
simulasi n sistem
simulasi n sistemsimulasi n sistem
simulasi n sistem
 
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelanMakalah teknik simulasi dan pemodelan
Makalah teknik simulasi dan pemodelan
 
7 strategi lokasi
7 strategi lokasi7 strategi lokasi
7 strategi lokasi
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan
 
Modul 02 Prinsip Dasar Sistem
Modul 02 Prinsip Dasar SistemModul 02 Prinsip Dasar Sistem
Modul 02 Prinsip Dasar Sistem
 
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - PemeliharaanManajemen Operasi - Pemeliharaan
Manajemen Operasi - Pemeliharaan
 
Luas dan pola produksi
Luas dan pola produksiLuas dan pola produksi
Luas dan pola produksi
 
Proses Strategi
Proses StrategiProses Strategi
Proses Strategi
 
Teori antrian
Teori antrianTeori antrian
Teori antrian
 
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi PerusahaanJenis-Jenis Integrasi Perusahaan
Jenis-Jenis Integrasi Perusahaan
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
Tugas UAS Rangkuman Riset Operasi
 
Model 04 Metodologi Pengembangan Model
Model 04 Metodologi Pengembangan ModelModel 04 Metodologi Pengembangan Model
Model 04 Metodologi Pengembangan Model
 
7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan7 si manajemen persediaan
7 si manajemen persediaan
 
Teori dasar pengendalian kualitas
Teori dasar    pengendalian kualitasTeori dasar    pengendalian kualitas
Teori dasar pengendalian kualitas
 
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan KeandalanManajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
Manajemen operasi : Pemeliharaan dan Keandalan
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
Supply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPTSupply Chain Management PPT
Supply Chain Management PPT
 
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASIPENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
PENDAHULUAN. SISTEM, MODEL, DAN SIMULASI
 

Viewers also liked (20)

Simulasi 9
Simulasi 9Simulasi 9
Simulasi 9
 
simulasi6
simulasi6simulasi6
simulasi6
 
Simulasi 4
Simulasi 4Simulasi 4
Simulasi 4
 
Simulasi 5
Simulasi 5Simulasi 5
Simulasi 5
 
Simulasi 1
Simulasi 1Simulasi 1
Simulasi 1
 
Pertemuan10
Pertemuan10Pertemuan10
Pertemuan10
 
Model simulasi(2)
Model simulasi(2)Model simulasi(2)
Model simulasi(2)
 
Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111Tugas simulasi 5211100111
Tugas simulasi 5211100111
 
Warta t enure-ed-8-juli2010
Warta t enure-ed-8-juli2010Warta t enure-ed-8-juli2010
Warta t enure-ed-8-juli2010
 
Analisis terhadap kreativitas ide bisnis dan peluang
Analisis terhadap kreativitas ide bisnis dan peluangAnalisis terhadap kreativitas ide bisnis dan peluang
Analisis terhadap kreativitas ide bisnis dan peluang
 
9 materisim komputer
9 materisim komputer9 materisim komputer
9 materisim komputer
 
Simulasi 7
Simulasi 7Simulasi 7
Simulasi 7
 
Simulasi 4
Simulasi 4Simulasi 4
Simulasi 4
 
Simulasi 12
Simulasi 12Simulasi 12
Simulasi 12
 
Pertemuan14
Pertemuan14Pertemuan14
Pertemuan14
 
Manper05 probabilita stokastik
Manper05 probabilita stokastikManper05 probabilita stokastik
Manper05 probabilita stokastik
 
Stochastic models
Stochastic modelsStochastic models
Stochastic models
 
1 sim mod dasar permodelan sistem
1 sim mod   dasar permodelan sistem1 sim mod   dasar permodelan sistem
1 sim mod dasar permodelan sistem
 
Beberapa model analisis data
Beberapa model analisis dataBeberapa model analisis data
Beberapa model analisis data
 
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
Berpikir Sistem=Paparan Dinamika Sistem V0
 

Similar to Simulasi 2

Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptxPemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
BagusHadiSutrisno
 
Simulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan ISimulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan I
Dimara Hakim
 
Sistem dan model _tim_p4_w
Sistem dan model _tim_p4_wSistem dan model _tim_p4_w
Sistem dan model _tim_p4_w
Harfia Arif
 

Similar to Simulasi 2 (20)

Pertemuan10
Pertemuan10Pertemuan10
Pertemuan10
 
Simulasi_Sistem.pptx
Simulasi_Sistem.pptxSimulasi_Sistem.pptx
Simulasi_Sistem.pptx
 
sim
simsim
sim
 
Simulasi 1
Simulasi 1Simulasi 1
Simulasi 1
 
Tugas 4 - Hubungan Pemodelan Dan Simulasi.pptx
Tugas 4 - Hubungan Pemodelan Dan Simulasi.pptxTugas 4 - Hubungan Pemodelan Dan Simulasi.pptx
Tugas 4 - Hubungan Pemodelan Dan Simulasi.pptx
 
Pertemuan i
Pertemuan iPertemuan i
Pertemuan i
 
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
Ro 2-pengenalan-riset-operasional1
 
T simulasi slide
T simulasi slideT simulasi slide
T simulasi slide
 
Sistem model-dan-simulasi
Sistem model-dan-simulasiSistem model-dan-simulasi
Sistem model-dan-simulasi
 
Pemodelan dan simulasi
Pemodelan dan simulasiPemodelan dan simulasi
Pemodelan dan simulasi
 
2307371
23073712307371
2307371
 
Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptxPemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
Pemodelan dan Simulasi oleh Bagus Hadi Sutrisno.pptx
 
Simulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan ISimulasi - Pertemuan I
Simulasi - Pertemuan I
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
02. Model, Sistem, dan Konsep Perancangan Sistem
 
Elemen simulasi
Elemen simulasiElemen simulasi
Elemen simulasi
 
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptxMateri 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
Materi 2 Konsep Dasar Simulasi.pptx
 
Sistem dan model _tim_p4_w
Sistem dan model _tim_p4_wSistem dan model _tim_p4_w
Sistem dan model _tim_p4_w
 
Sistem dan model _tim_p4_w
Sistem dan model _tim_p4_wSistem dan model _tim_p4_w
Sistem dan model _tim_p4_w
 
Sim,isniayu putri arief, hapzi ali, model sistem umum perusahaan,universitas ...
Sim,isniayu putri arief, hapzi ali, model sistem umum perusahaan,universitas ...Sim,isniayu putri arief, hapzi ali, model sistem umum perusahaan,universitas ...
Sim,isniayu putri arief, hapzi ali, model sistem umum perusahaan,universitas ...
 

Simulasi 2

  • 1. 1 PEMODELAN DANPEMODELAN DAN MANAJEMEN MODELMANAJEMEN MODEL OLEH M . Fazri Pasaribu, ST,MT
  • 2. Indrawani.S/SPK/09 2 PENGEMBANGAN MODELPENGEMBANGAN MODEL 1. Konsep Model 2. Pengembangan Model 3. Klasifikasi Model 4. Formulasi model 5. Siklus Model
  • 3. Indrawani.S/SPK/09 3 I. KONSEP MODEL  Model diartikan sebagai tiruan dari kondisi sebenarnya, dengan kata lain model di- definisikan sebagai representasi atau for- malisasi dari suatu sistem nyata, atau pe- nyederhanaan dari gambaran sistem nyata.  Sistem nyata merupakan sistem yang sedang berlangsung dlm kehidupan, sistem yg dijadikan titik perhatian permasalahan.
  • 4. Indrawani.S/SPK/09 4  Secara umum model digunakan untuk mem- berikan gambaran (description), memberikan penjelasan (prescription), dan memberikan perkiraan (prediction) dari realitas yang di- selidiki.  Menurut Siregar (1991), suatu model baik memiliki karakteristik sbb : 1. Tingkat generalisasi yang tinggi.
  • 5. Indrawani.S/SPK/09 5 Semakin tinggi derajat generalisasi suatu model, maka semakin baik sebab kemam- puan model untuk memecahkan masalah semakin besar. 2. Mekanisme transparansi Suatu model dikatakan baik jika dapat meli- hat mekanisme suatu model dalam meme- cahkan masalah, artinya kita dpt menerang- kan kembali tanpa ada yg disembunyikan.
  • 6. Indrawani.S/SPK/09 6 3. Potensial untuk dikembangkan Suatu model yg berhasil biasanya mampu membangkitkan minat (interest) peneliti lain untuk menyelidikinya lebih jauh. 4. Peka terhadap perubahan asumsi Proses pemodelan tidak pernah berakhir (selesai), selalu memberi celah untuk mem- bangkitkan asumsi.
  • 7. Indrawani.S/SPK/09 7  Dalam mengkonfirmasikan salah satu karak- teristik model, yaitu penyederhanaan sistem nyata. Ada 3 (tiga) bentuk proses penyeder- hanaan sistem nyata dalam studi ttg sistem : 1. Analisis sistem (system analysis) 2. Perancangan sistem (system design) 3. Postulasi sistem (system postulation).
  • 8. Indrawani.S/SPK/09 8 1. Analisis Sistem  Analisis sistem dilakukan untuk memahami bagaimana suatu sistem yg diusulkan dapat beroperasi. Idealnya, seorang analis bereks- perimen langsung dengan sistem tersebut. Akan tetapi kenyataan yg dilakukan adalah membangun model sistem tersebut dan me- nyelidiki perilakunya melalui model tersebut. Hasil yg diperoleh kemudian ditaksirkan dlm terminologi performasi sistem.
  • 9. Indrawani.S/SPK/09 9 2. Perancangan Sistem  Sasaran perancangan sistem adalah meng- hasilkan suatu sistem yg memenuhi bebe- rapa spesifikasi. Parameter-parameter atau komponen-komponen sistem tsb diseleksi atau direncanakan oleh perancang, dan secara konseptual dapat dipilih salah satu kombinasi khususnya untuk membangun suatu sistem. Sistem yg diusulkan dimodel- kan kemudian performansinya diperkirakan berdasarkan perilaku model.
  • 10. Indrawani.S/SPK/09 10  Jika performansi yg diperkirakan ini sesuai dengan performansi yg diinginkan, rancang- an diterima, akan tetapi jika tidak sistem di- rancang ulang dan keseluruhan proses dila- kukan kembali.
  • 11. Indrawani.S/SPK/09 11 3. Postulasi Sistem  Postulasi sistem adalah karakteristik cara penerapan model dalam studi-studi sosial, politik, dan kedokteran, yg perilaku sistemnya diketahui tetapi proses yg menghasilkan peri- lakunya tidak diketahui.  Sejumlah hipotesis mengenai sekumpulan entiti atau aktivitas yg diduga kuat sebagai penyebab harus dibuat, agar perilaku yg di- amati dapat dijelaskan.
  • 12. Indrawani.S/SPK/09 12  Studi akan membandingkan respon model yg didasarkan pada hipotesis ini dgn perilaku yg diketahui. Jika ditemukan kesesuaian, dapat diasumsikan bahwa struktur model sudah relevan dengan sistem nyata dan sistem nyata tsb dapat dipostulasikan.  Alasan lain yg mendorong orang utk mem- buat model adalah kenyataan bahwa hanya sebagian saja komponen-komponen pada
  • 13. Indrawani.S/SPK/09 13 suatu sistem nyata yg benar-benar menentu- kan perilaku sistem untuk suatu persoalan yg sedang diamati. Hal ini mengisyaratkan bhw penggunaan model merupakan penyeder- hanaan validitasnya.  Ada 4 (empat) prinsip membangun model : 1. Keterorganisasian 2. Relevansi
  • 14. Indrawani.S/SPK/09 14 3. Keakuratan 4. Tingkat agregasi  Prinsip pengembangan model : 1. Elaborasi 2. Analogi 3. Dinamis
  • 15. Indrawani.S/SPK/09 15 II. PENGEMBANGAN MODEL  Secara umum pengembangan model suatu sistem mengandung 2 (dua) tahapan proses, yaitu : 1. Pembuatan struktur model, yaitu menetap- kan batas-batas sistem yg akan memisah- kan sistem dari lingkungannya, dan mene- tapkan komponen-komponen pembentuk sistem yg akan diikutsertakan atau dike- luarkan dari model.
  • 16. Indrawani.S/SPK/09 16 Dalam menetapkan keduanya, harus di- ingat bahwa model harus lengkap, valid, tetapi juga cukup sederhana. 2. Pengumpulan data, yaitu utk mendapat- kan besaran-besaran atribut komponen yg dipilih, dan utk mengetahui hubungan yg terjadi pada aktivitas-aktivitas sistem.
  • 17. Indrawani.S/SPK/09 17 III. KLASIFIKASI MODEL  Gordon (1989) mengklasifikasi model : 1. Model Fisik 2. Model Matematika 3. Model Statis 4. Model Dinamis 5. Model Analitis 6. Model Neumerik 7. Model Simulasi
  • 18. Indrawani.S/SPK/09 18 1. Model Fisik  Model fisik didasarkan pd beberapa analogi antara sistem-sistem seperti mesin dengan listrik atau listrik dgn hidrolika. Atribut-atribut model fisik dipresentasikan dgn pengukuran- pengukuran yg ditunjukkan oleh jarum pada alat ukur. Aktivitas-aktivitas sistem dicermin- kan oleh hukum-hukum fisika yg membangun model.
  • 19. Indrawani.S/SPK/09 19 2. Model Matematika  Model matematika menggunakan notasi dan persamaan-persamaan matematika untuk mempresentasikan sistem. Atribut-atribut di- nyatakan dengan variabel-variabel dan aktivi- tas-aktivitas dinyatakan dgn fungsi matema- tika yg menjelaskan hubungan antar variabel- variabel tersebut.
  • 20. Indrawani.S/SPK/09 20 3. Model Statis  Model-model dlm katagori statis, baik fisik atau matematika, memiliki nilai-nilai atribut yg berbeda dlm keadaan seimbang. Jika kese- imbangan diganggu dgn memberikan nilai- nilai baru pada salah satu atribut, sistem akan mencapai suatu keseimbangan baru, dengan nilai atribut yg baru pula. Perubahan itu sendiri tidak dapat diterangkan.
  • 21. Indrawani.S/SPK/09 21 4. Model Dinamis  Model dinamis menunjukkan perubahan se- tiap saat akibat aktivitas-aktivitasnya. Per- ubahan yg terjadi dlm sistem dapat diturun- kan sebagai fungsi waktu.
  • 22. Indrawani.S/SPK/09 22 5. Model Analitis  Model analitis adalah model yg penyelesaian-nya dilakukan dgn teknis analitis, artinya di-lakukan dgn menggunakan deduksi teori-teori matematika. Solusi yang diberikan model-model jenis ini adalah langsung dan bersifat umum. Suatu model persamaan matematika yg merepresentasikan lintasan gerak suatu objek, misalnya dapat diselesaikan secara langsung dgn teknik analitik, utk mendapat-kan nilai atribut yg bersifat umum, seperti kecepatan maksimum, dan percepatan maksimum.
  • 23. Indrawani.S/SPK/09 23 6. Model Numerik  Model numerik adalah model yg diselesaikan dgn teknik numerik yg menghasilkan solusi melalui tahapan-tahapan perhitungan iteratif. Model ini mampu memberikan solusi yg ber-sifat khusus, yaitu pd keadaan-keadaan tertentu. Dengan mengguna-kan contoh model matematika lintasan gerak objek, nilai-nilai atribut pada keadaan tertentu dapat juga di-ketahui dengan teknik numerik. Kelebihan model ini dari model analitik adalah pada kemampuan menyelesaikan persoalan-persoalam yg kompleks.
  • 24. Indrawani.S/SPK/09 24 7. Model Simulasi  Emshoff (1970) mendefinisikan simulasi se- bagai suatu model sistem yg komponen- komponennya direpresentasikan oleh proses-proses aritmatik dan logika yg ada pada komputer, utk memperkirakan sifat-sifat dinamis sistem tertentu.  Dalam simulasi, informasi mengenai keadaan sistem diperoleh melalui tahapan-tahapan perhitungan waktu/selang waktu ke waktu/ selang waktu berikutnya.
  • 25. Indrawani.S/SPK/09 25 IV. FORMULASI MODEL  Konsep formulasi model merupakan awal membangun model formal yg menunjukkan ukuran performansi sistem sebagai fungsi dari variabel-variabel model. Secara grafis besar, langkah-langkah konsep formulasi model ditunjukkan pada gambar berikut :
  • 26. Indrawani.S/SPK/09 26 MASALAH SISTEM -Latar belakang Masalah - Identifikasi Masalah - Pembatasan Masalah - Definisikan Masalah MASALAH SISTEM -Latar belakang Masalah - Identifikasi Masalah - Pembatasan Masalah - Definisikan Masalah Asumsi Asumsi PEMAHAMAN SISTEM - Elemen - Relasi - Atribut PEMAHAMAN SISTEM - Elemen - Relasi - Atribut MODEL KONSEPTUAL MODEL KONSEPTUAL VARIABEL MODEL - Identifikasi Variabel - Klasifikasi Variabel - Definisi Operasional Variabel VARIABEL MODEL - Identifikasi Variabel - Klasifikasi Variabel - Definisi Operasional Variabel FORMULASI MODEL - Fungsi dan Relasi Variabel - Ukuran Performansi Sistem - Model Formal FORMULASI MODEL - Fungsi dan Relasi Variabel - Ukuran Performansi Sistem - Model Formal Gbr. Tahap-tahap konsep Formulasi Model
  • 27. Indrawani.S/SPK/09 27 V. SIKLUS MODEL  Konsep dan ide dasar untuk pemodelan memben-tuk siklus model yang meliputi 3 fase pengem-bangan, yaitu : 1. Fase Penentuan Masalah 2. Fase Pengembangan Model 3. Fase Pengambilan Keputusan
  • 28. Indrawani.S/SPK/09 28 Komunikasi masalah Komunikasi masalah Formulasi masalah Formulasi masalah Model Model Penetapan Sistem dan Tujuannya Penetapan Sistem dan Tujuannya Model Konseptual Model Konseptual Model Komunikatif Model Komunikatif Pemograman Model Pemograman Model Model Eksperemental Model Eksperemental Hasil Model Hasil Model Integrasi Penunjang Keputusan Integrasi Penunjang Keputusan Pembuat Keputusan Presentasi dari Hasil Model Formulasi Model Representasi Model Pemrograman Perancangan Eksperemen Eksperimen Gbr. Siklus Pengembangan Model Tahap pendukung keputusan Tahap penentuan masalah Tahap pengembangan Model
  • 29. CONTOH PERMODELAN DAN SIMULASI (1) Diketahui peta dari suatu wilayah seperti gambar disebelah kanan. Berapakah luas dari wilayah tersebut bila diketahui skala perbandingannya.  Luas tidak dapat dihitung menggunakan rumus integral atau metode numerik karena tidak mempunyai fungsi f(x) tertentu.  Metode Monte Carlo dapat digunakan untuk mensimulasikan perhitungan luas.
  • 30. CONTOH PERMODELAN DAN SIMULASI (2) Diketahui kota-kota yang harus dilalui oleh seorang sales dimana dia harus melalui semua kota dan satu kota hanya boleh dilalui satu kali.  Permasalahan ini dinamakan dengan Traveling Salesman Problem (TSP)  Metode Monte Carlo dan Simulated Annealing dapat digunakan untuk mensimulasikan penyelesaian TSP
  • 31. CONTOH PERMODELAN DAN SIMULASI (3)  Diketahui pada sebuah kota terjangkit suatu wabah penyakit tertentu.  Bagaimana dapat mengetahui pola penyebaran penyakit tersebut, masa penyebaran, pemakaian imun dan vaksin tertentu? Ini membutuhkan program untuk mensimulasikan kejadian penyebaran wabah penyakit.  Model semacam ini dinamakan dengan Model Epidemik.
  • 32. CONTOH PERMODELAN DAN SIMULASI (4)  Pembuatan game of life merupakan suatu program simulasi untuk menggambarkan gerakan kehidupan.  Game of life dapat disimulasikan menggunakan konsep Cellular Automata
  • 33. MANFAAT/KELEBIHAN SIMULASI Simulasi adalah satu-satunya cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah, jika : 1. Sistem nyata sulit diamati secara langsung Contoh : Jalur penerbangan pesawat ruang angkasa atau satelit. 2. Solusi Analitik tidak bisa dikembangkan, karena sistem sangat kompleks. 3. Pengamatan sistem secara langsung tidak dimungkinkan, karena : sangat mahal - memakan waktu yang terlalu lama - akan merusak sistem yang sedang berjalan.
  • 34. KELEMAHAN SIMULASI (1) 1. Simulasi tidak akurat. Teknik ini bukan proses optimisasi dan tidak menghasilkan sebuah jawaban tetapi hanya menghasilkan sekumpulan output dari sistem pada berbagai kondisi yang berbeda. Dalam banyak kasus, ketelitiannya sulit diukur. 2. Model simulasi yang baik bisa jadi sangat mahal, bahkan sering dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan model yang sesuai.
  • 35. KELEMAHAN SIMULASI (2) 3. Tidak semua situasi dapat dievaluasi dengan simulasi. Hanya situasi yang mengandung ketidak-pastian yang dapat dievaluasi dengan simulasi. Karena tanpa komponen acak semua eksperimen simulasi akan menghasilkan jawaban yang sama. 4. Simulasi menghasilkan cara untuk mengevaluasi solusi, bukan menghasilkan cara untuk memecahkan masalah. Jadi sebelumnya perlu diketahui dulu solusi atau pendekatan solusi yang akan diuji.
  • 36. APLIKASI MODEL SIMULASI • Design dan analisa sistem manufaktur • Mengetahui kebutuhan sofware dan hardware untuk sebuah sistem komputer. • Mengevaluasi sistem persenjataan baru, dalam bidaang militer • Menentukan pengaturan dalam sistem inventory/persediaan. • Mendesign sistem transportasi • Mendesign sistem komunikasi • Mengevaluasi sistem pelayanan dalam bidang perbankan. • Mengevaluasi sistem ekonomi dan finansial.