2. Dilema yang sangat merisaukan dalam proses
pembangunan yaitu fenomena perpindahan penduduk
secara besar-besaran yang belum pernah terjadi
sebelumnya dalam sejarah, dari berbagai pelosok daerah
pedesaanke kota-kota di Afrika, Asia, dan Amerika
Latin.
3. • Begitu cepatnya pertumbuhan penduduk di kota-kota di
berbagai negara yang sedang berkembang merupakan
salah satu fenomena demografi setelah Perang Dunia II
dan masalah di masa mendatang.
• Ledakan penduduk yang ada pada kenyataannya sangat
sulit diimbangi dengan penyediaan perumahan yang
layak dan jasa-jasa sosial lainnya.
• Seiring dengan meluasnya urbanisasi dan bias urban
(urban biasa) maka pemukimana kumuh dan kampung-
kampung di tengah kota yang menyesakkan dan liar
terus tumbuh meningkat.
4. • Pertumbuhan penduduk perkotaan yang terlalu cepat di
negara-negara berkembang menimbulkan rasa prihatin.
• Strategi pembangunan ortodoks yang dilakukan
pemerintah yang dijalankan pada beberapa dasawarsa
yang lalu mengutamakan modernisasi industri,
kecanggihan teknologi, dan pertumbuhan metropolis,
menimbulkan ketimpangan geografis dalam penyebaran
kesempatan atau peluang-peluang ekonomi, sekaligus
menjadi penyebab utama perpindahan besar-besaran
penduduk desa ke kota-kota secara terus menerus.
5. • Keberadaan sektor informal yang umumnya tidak
terorganisasi dan tertata secara khusus melalui peraturan,
baru dikenal pada tahun 1970-an sesudah diadakannya
serangkaian observasi di beberapa negara-negara Dunia
Ketiga yang sejumlah besar tenaga kerja perkotaannya
tidak memperoleh pekerjaan di sektor modern yang formal.
• Sektor informal pada umumnya ditandai oleh beberapa
karakteristik khas seperti sangat bervariasinya bidang
kegiatan produksi barang dan jasa. Pada umumnya tenaga
kerja pada bidang ini tidak memiliki ketrampilan khusus dan
sangat kekurangan modla kerja. Sehingga produktivitas dan
pendapatan mereka cenderung rendah daripada kegiatan
bisnis yang ada di sektor formal.
6. Beberapa argumen tentang pentingnya promosi sektor informal:
• Data yang menunjukkan bahwa sektor informal mampu
menciptakan surplus. Surplus yang dihasilkan menjadi pendorong
yang amat positif bagi pertumbuhan ekonomi perkotaan.
• Sebagai akibat dari rendahnya intensitas permodalan, sektor
informal hanya memerlukan sebagian kecil modal dari jumlah
modal yang diperlukan oleh sektor formal untuk mempekerjakan
sejumlah tenaga kerja. Sehingga dapat menambah tabungan
nasional bagi negara-negara berkembang yang sering mengalami
kekurangan modal.
• Sektor informal mampu memberikan latihan kerja dan magang
dengan biaya yang murah.
• Sektor informal menciptakan permintaan atas tenaga kerja
kurang terlatih yang tidak mungkin terserap oleh sektor formal.
• Sektor informal lebih mudah menerapkan teknologi tepat
guna,sehingga memunginkan alokasi sumber daya yang lebih
efesien.
• Memainkan peranan penting dalam proses daur ulang limbah atau
sampah.
7. Kelemahan promosi sektor informal:
• Tertumpu pada hubungan yang begitu erat antara
migrasi desa-kota dan penyerapan tenaga kerja oleh
sektor informal.
• Bila sektor informal berkembang terlampau besar,
kondisi lingkungan di perkotaan akan semakin buruk,
seperti adanya polusi dan kemacetan lalulintas.
• Mendorong semakin menjamurnya pemukiman kumuh,
lingkungan berpendapatan rendah, yang jika dipadukan
dengan kualitas pelayanan umum yang buruk akan dapat
mengakibatkan berbagai permasalahan baru
diperkotaan.
8. Disejumlah kawasan di dunia ini, wanita banyak terlibat
dalam arus migrasi desa-kota. Mayoritas penduduk di banyak
perkotaan terdiri dari kaum wanita. Sebagai konsekuensinya,
sektor informal dibanjiri oleh kaum wanita. Mereka terpaksa
mau menerima pekerjaan tidak tetap dan berpendapatan
rendah.
Banyak wanita pekerja yang menjalankan unit usaha
mikro . Unit usaha ini memerlukan sedikit sekali modal. Produk
yang biasa dijual seperti makanan, barang-barang kerajinan
tangan. Bila dihitung dari jumlah modal uang yang digunakan,
tingkat keuntungan yang diperoleh sangat tinggi. Akan tetapi
tenaga dan waktu yang mereka butuhkan sangat banyak.
9. Meskipun sejumlah program penyediaan kredit
khusus bagi kaum wanita terbukti sangat berhasil, akan
tetapi sumber kredit yang tersedia masih sangat sedikit.
Hampir seluruh kredit yang ada disalurkan kepada
sektor formal. Akibatnya, kaum wanita begitu sulit
mendapatkan kredit, meskipun dalam jumlah yang sangat
kecil.
Sebagian besar kredit yang ada di alokasikan oleh
pemerintah untuk sektor formal yang didominasi oleh
kaum pria. Untuk menanggulangi kemiskinan yang banyak
diderita kaum wanita di perkotaan, pemerintah harus
berusaha secara sungguh-sungguh untuk
mengintegrasikan kaum wanita dalam setiap program
ekonominya.
10. Salah satu konsekuensi pokok atas melonjaknya
arus urbanisasi adalah meledaknya jumlah pencari kerja,
baik di sektor formal maupun sektor informal dalam
perekonomian perkotaan.
Di banyak negara berkembang , tingkat penawaran
tenaga kerja jauh melebihi tingkat permintaan, sehingga
mengakibatkan tingginya angka pengangguran dan semi
pengangguran di daerah-daerah perkotaan.
11. Migrasi internal dianggap sebagai proses alamiah
yang akan menyalurkan surplus tenaga kerja di daerah-
daerah pedesaan ke sektor industri modern di kota-kota
yang daya serapnya lebih tinggi.
Proses ini dianggap positif secara sosial, karena
memungkinkan berlangsungnya suatu pergeseran sumber
daya manusia dari tempat-tempat yang produk marjinal
sosialnya nol ke lokasi lain yang produk marjinal sosilanya
bukan hanya positif akan tetapi juga akan terus
meningkat sehubung dengan adanya akumulasi modal dan
kemajuan teknologi.
12. Akan tetapi sekarang ini migrai malah memperburuk
ketidakseimbangan struktural antara desa dan kota
secara langsung dalam dua hal:
1. Di sisis penwaran, migrasi internal secara berlebihan
akan meningkatkan jumlah pencari kerja di perkotaan
yang melampaui tingkat.
2. Di sisi permintaan, penciptaan kesempatan kerja di
daerah perkotaan lebih sulit dan jauh lebih mahal
daripada penciptaan lapangan kerja di pedesaan ,
karena kebanyakan jenis pekerjaan sektor-sektor
industri di perkotaan membutuhkan aneka input-input
kompelementer yang sangat banyak jumlah maupun
jenisnya.
13. Dampak negatif migrasi selain memperburuk
kondisis maupun tingkat perngangguran di perkotaan
yaitu memperburuknya distribusi pendapatan atau hasil-
hasil pembangunan.
Migrasi juga sebagai salah satu penyebab utama
keterbelakangan negara-negara Dunia Ketiga. Proses
migrasi cenderung akan mempengaruhi dan mengubah
pola-pola kegiatan ekonomi, baik secara sektoral maupun
secara geografis.