SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
Reza Ardian
Khoirul Ikhsan
Nariya Sulistya P
Agung Hafidz Ikhsan
Nur Hidayati Lestari
Hariyadi Santosa
Dilema yang sangat merisaukan dalam proses
pembangunan yaitu fenomena perpindahan penduduk
secara besar-besaran yang belum pernah terjadi
sebelumnya dalam sejarah, dari berbagai pelosok daerah
pedesaanke kota-kota di Afrika, Asia, dan Amerika
Latin.
• Begitu cepatnya pertumbuhan penduduk di kota-kota di
berbagai negara yang sedang berkembang merupakan
salah satu fenomena demografi setelah Perang Dunia II
dan masalah di masa mendatang.
• Ledakan penduduk yang ada pada kenyataannya sangat
sulit diimbangi dengan penyediaan perumahan yang
layak dan jasa-jasa sosial lainnya.
• Seiring dengan meluasnya urbanisasi dan bias urban
(urban biasa) maka pemukimana kumuh dan kampung-
kampung di tengah kota yang menyesakkan dan liar
terus tumbuh meningkat.
• Pertumbuhan penduduk perkotaan yang terlalu cepat di
negara-negara berkembang menimbulkan rasa prihatin.
• Strategi pembangunan ortodoks yang dilakukan
pemerintah yang dijalankan pada beberapa dasawarsa
yang lalu mengutamakan modernisasi industri,
kecanggihan teknologi, dan pertumbuhan metropolis,
menimbulkan ketimpangan geografis dalam penyebaran
kesempatan atau peluang-peluang ekonomi, sekaligus
menjadi penyebab utama perpindahan besar-besaran
penduduk desa ke kota-kota secara terus menerus.
• Keberadaan sektor informal yang umumnya tidak
terorganisasi dan tertata secara khusus melalui peraturan,
baru dikenal pada tahun 1970-an sesudah diadakannya
serangkaian observasi di beberapa negara-negara Dunia
Ketiga yang sejumlah besar tenaga kerja perkotaannya
tidak memperoleh pekerjaan di sektor modern yang formal.
• Sektor informal pada umumnya ditandai oleh beberapa
karakteristik khas seperti sangat bervariasinya bidang
kegiatan produksi barang dan jasa. Pada umumnya tenaga
kerja pada bidang ini tidak memiliki ketrampilan khusus dan
sangat kekurangan modla kerja. Sehingga produktivitas dan
pendapatan mereka cenderung rendah daripada kegiatan
bisnis yang ada di sektor formal.
Beberapa argumen tentang pentingnya promosi sektor informal:
• Data yang menunjukkan bahwa sektor informal mampu
menciptakan surplus. Surplus yang dihasilkan menjadi pendorong
yang amat positif bagi pertumbuhan ekonomi perkotaan.
• Sebagai akibat dari rendahnya intensitas permodalan, sektor
informal hanya memerlukan sebagian kecil modal dari jumlah
modal yang diperlukan oleh sektor formal untuk mempekerjakan
sejumlah tenaga kerja. Sehingga dapat menambah tabungan
nasional bagi negara-negara berkembang yang sering mengalami
kekurangan modal.
• Sektor informal mampu memberikan latihan kerja dan magang
dengan biaya yang murah.
• Sektor informal menciptakan permintaan atas tenaga kerja
kurang terlatih yang tidak mungkin terserap oleh sektor formal.
• Sektor informal lebih mudah menerapkan teknologi tepat
guna,sehingga memunginkan alokasi sumber daya yang lebih
efesien.
• Memainkan peranan penting dalam proses daur ulang limbah atau
sampah.
Kelemahan promosi sektor informal:
• Tertumpu pada hubungan yang begitu erat antara
migrasi desa-kota dan penyerapan tenaga kerja oleh
sektor informal.
• Bila sektor informal berkembang terlampau besar,
kondisi lingkungan di perkotaan akan semakin buruk,
seperti adanya polusi dan kemacetan lalulintas.
• Mendorong semakin menjamurnya pemukiman kumuh,
lingkungan berpendapatan rendah, yang jika dipadukan
dengan kualitas pelayanan umum yang buruk akan dapat
mengakibatkan berbagai permasalahan baru
diperkotaan.
Disejumlah kawasan di dunia ini, wanita banyak terlibat
dalam arus migrasi desa-kota. Mayoritas penduduk di banyak
perkotaan terdiri dari kaum wanita. Sebagai konsekuensinya,
sektor informal dibanjiri oleh kaum wanita. Mereka terpaksa
mau menerima pekerjaan tidak tetap dan berpendapatan
rendah.
Banyak wanita pekerja yang menjalankan unit usaha
mikro . Unit usaha ini memerlukan sedikit sekali modal. Produk
yang biasa dijual seperti makanan, barang-barang kerajinan
tangan. Bila dihitung dari jumlah modal uang yang digunakan,
tingkat keuntungan yang diperoleh sangat tinggi. Akan tetapi
tenaga dan waktu yang mereka butuhkan sangat banyak.
Meskipun sejumlah program penyediaan kredit
khusus bagi kaum wanita terbukti sangat berhasil, akan
tetapi sumber kredit yang tersedia masih sangat sedikit.
Hampir seluruh kredit yang ada disalurkan kepada
sektor formal. Akibatnya, kaum wanita begitu sulit
mendapatkan kredit, meskipun dalam jumlah yang sangat
kecil.
Sebagian besar kredit yang ada di alokasikan oleh
pemerintah untuk sektor formal yang didominasi oleh
kaum pria. Untuk menanggulangi kemiskinan yang banyak
diderita kaum wanita di perkotaan, pemerintah harus
berusaha secara sungguh-sungguh untuk
mengintegrasikan kaum wanita dalam setiap program
ekonominya.
Salah satu konsekuensi pokok atas melonjaknya
arus urbanisasi adalah meledaknya jumlah pencari kerja,
baik di sektor formal maupun sektor informal dalam
perekonomian perkotaan.
Di banyak negara berkembang , tingkat penawaran
tenaga kerja jauh melebihi tingkat permintaan, sehingga
mengakibatkan tingginya angka pengangguran dan semi
pengangguran di daerah-daerah perkotaan.
Migrasi internal dianggap sebagai proses alamiah
yang akan menyalurkan surplus tenaga kerja di daerah-
daerah pedesaan ke sektor industri modern di kota-kota
yang daya serapnya lebih tinggi.
Proses ini dianggap positif secara sosial, karena
memungkinkan berlangsungnya suatu pergeseran sumber
daya manusia dari tempat-tempat yang produk marjinal
sosialnya nol ke lokasi lain yang produk marjinal sosilanya
bukan hanya positif akan tetapi juga akan terus
meningkat sehubung dengan adanya akumulasi modal dan
kemajuan teknologi.
Akan tetapi sekarang ini migrai malah memperburuk
ketidakseimbangan struktural antara desa dan kota
secara langsung dalam dua hal:
1. Di sisis penwaran, migrasi internal secara berlebihan
akan meningkatkan jumlah pencari kerja di perkotaan
yang melampaui tingkat.
2. Di sisi permintaan, penciptaan kesempatan kerja di
daerah perkotaan lebih sulit dan jauh lebih mahal
daripada penciptaan lapangan kerja di pedesaan ,
karena kebanyakan jenis pekerjaan sektor-sektor
industri di perkotaan membutuhkan aneka input-input
kompelementer yang sangat banyak jumlah maupun
jenisnya.
Dampak negatif migrasi selain memperburuk
kondisis maupun tingkat perngangguran di perkotaan
yaitu memperburuknya distribusi pendapatan atau hasil-
hasil pembangunan.
Migrasi juga sebagai salah satu penyebab utama
keterbelakangan negara-negara Dunia Ketiga. Proses
migrasi cenderung akan mempengaruhi dan mengubah
pola-pola kegiatan ekonomi, baik secara sektoral maupun
secara geografis.

More Related Content

What's hot

Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunanTeori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Renardi Ariowibowo
 
Bab 13 inflasi dan pengangguran
Bab 13   inflasi dan pengangguranBab 13   inflasi dan pengangguran
Bab 13 inflasi dan pengangguran
Yusron Blacklist
 
Total faktor produktivitas
Total faktor produktivitasTotal faktor produktivitas
Total faktor produktivitas
'Andrian Djamalu
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Revolusi Ketergantungan Internasional
Revolusi Ketergantungan InternasionalRevolusi Ketergantungan Internasional
Revolusi Ketergantungan Internasional
Leite Bayukaka
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Arief Anzarullah
 

What's hot (20)

Ppt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomiPpt Pertumbuhan ekonomi
Ppt Pertumbuhan ekonomi
 
Masalah Dualisme Pembangunan
Masalah Dualisme PembangunanMasalah Dualisme Pembangunan
Masalah Dualisme Pembangunan
 
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan EkonomiPertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
 
Ekonomi pembangunan
Ekonomi pembangunanEkonomi pembangunan
Ekonomi pembangunan
 
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunanTeori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
Teori klasik pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
 
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi IndonesiaPertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
 
Bab 13 inflasi dan pengangguran
Bab 13   inflasi dan pengangguranBab 13   inflasi dan pengangguran
Bab 13 inflasi dan pengangguran
 
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim KursModel mundell flemming dan Rezim Kurs
Model mundell flemming dan Rezim Kurs
 
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan PembangunanPertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Tugas makro
Tugas makroTugas makro
Tugas makro
 
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makroRasio modal output (cor), materi ekonomi makro
Rasio modal output (cor), materi ekonomi makro
 
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan strukturPertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
Pertumbuhan ekonomi dan perubahan struktur
 
Total faktor produktivitas
Total faktor produktivitasTotal faktor produktivitas
Total faktor produktivitas
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 5
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Kebijakan Fiskal
Kebijakan FiskalKebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal
 
Revolusi Ketergantungan Internasional
Revolusi Ketergantungan InternasionalRevolusi Ketergantungan Internasional
Revolusi Ketergantungan Internasional
 
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunanKemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
Kemiskinan, ketimpangan, dan pembangunan
 

Viewers also liked

Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
Anindya N. Rafitricia
 
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbcTransmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
helenapakpahan
 
Bab14 pembandaran
Bab14 pembandaranBab14 pembandaran
Bab14 pembandaran
ilahmamat
 
mobilitas penduduk
mobilitas pendudukmobilitas penduduk
mobilitas penduduk
Ainur
 
Bab14 pembandaran
Bab14  pembandaranBab14  pembandaran
Bab14 pembandaran
Ninie Aziz
 
Rural and Urban Tourism
Rural and Urban TourismRural and Urban Tourism
Rural and Urban Tourism
dharnas
 

Viewers also liked (20)

PPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUKPPT MIGRASI PENDUDUK
PPT MIGRASI PENDUDUK
 
Urbanisasi
UrbanisasiUrbanisasi
Urbanisasi
 
Urbanisasi
UrbanisasiUrbanisasi
Urbanisasi
 
Dampak Urbanisasi
Dampak UrbanisasiDampak Urbanisasi
Dampak Urbanisasi
 
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
Pembuatan model 3 dimensi dan basis data spasial gedung teknik geomatika its ...
 
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbcTransmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
Transmigrasi dan urbanisasi, kelompok 4 agbc
 
Dinamika penduduk
Dinamika pendudukDinamika penduduk
Dinamika penduduk
 
Bab14 pembandaran
Bab14 pembandaranBab14 pembandaran
Bab14 pembandaran
 
PROSES PEMBANDARAN (URBANISASI)
PROSES PEMBANDARAN (URBANISASI)PROSES PEMBANDARAN (URBANISASI)
PROSES PEMBANDARAN (URBANISASI)
 
mobilitas penduduk
mobilitas pendudukmobilitas penduduk
mobilitas penduduk
 
Bab14 pembandaran
Bab14  pembandaranBab14  pembandaran
Bab14 pembandaran
 
Alur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin Partisipatif
Alur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin PartisipatifAlur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin Partisipatif
Alur Tahapan dan Tata Cara Pendataan Penduduk Miskin Partisipatif
 
Pengenalan Penggal 1 Ekonomi STPM
Pengenalan Penggal 1 Ekonomi STPMPengenalan Penggal 1 Ekonomi STPM
Pengenalan Penggal 1 Ekonomi STPM
 
Ten principles to apply at the nexus of agriculture, conservation, and other ...
Ten principles to apply at the nexus of agriculture, conservation, and other ...Ten principles to apply at the nexus of agriculture, conservation, and other ...
Ten principles to apply at the nexus of agriculture, conservation, and other ...
 
Makalah urbanisasi
Makalah urbanisasiMakalah urbanisasi
Makalah urbanisasi
 
Presentation urban tourism
Presentation urban tourismPresentation urban tourism
Presentation urban tourism
 
Rural and Urban Tourism
Rural and Urban TourismRural and Urban Tourism
Rural and Urban Tourism
 
Bandar dan pembandaran
Bandar dan pembandaranBandar dan pembandaran
Bandar dan pembandaran
 
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasiPengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
Pengertian ilmu ekonomi wilayah, ruang dan wilayah dan teori lokasi
 
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
Dinamika dan masalah kependudukan (lailatul m)
 

Similar to Urbanisasi dan migrasi desa kota

Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Asmawi Abdullah
 
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiFaktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
Sthefanie Parera
 
Sukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerahSukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma Wijaya
 
Pengaruh urbanisasi
Pengaruh urbanisasiPengaruh urbanisasi
Pengaruh urbanisasi
zansuck
 
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isdMasyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
rico1961
 

Similar to Urbanisasi dan migrasi desa kota (20)

Kumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan KotaKumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
Kumpulan Makalah tentang Perencanaan Kota
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Teori Pembangunan
Teori PembangunanTeori Pembangunan
Teori Pembangunan
 
Pengertian urbanisasi
Pengertian urbanisasi Pengertian urbanisasi
Pengertian urbanisasi
 
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
Kuliah 10 - PEMBANDARAN: JENIS DAN CIRI BANDAR SERTA PROSES PEMBANDARAN (URBA...
 
Urbanisasi di Kal Sel
Urbanisasi di Kal SelUrbanisasi di Kal Sel
Urbanisasi di Kal Sel
 
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasiFaktor penarik dan pendorong urbanisasi
Faktor penarik dan pendorong urbanisasi
 
Sukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerahSukma perkembangan ekonomi daerah
Sukma perkembangan ekonomi daerah
 
(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah(7)pembangunan ekonomi daerah
(7)pembangunan ekonomi daerah
 
Pengaruh urbanisasi
Pengaruh urbanisasiPengaruh urbanisasi
Pengaruh urbanisasi
 
urban policy in Indonesia
urban policy in Indonesiaurban policy in Indonesia
urban policy in Indonesia
 
Makalah new urbanism
Makalah new urbanismMakalah new urbanism
Makalah new urbanism
 
PPT SHIVA DEWITA URBNISASI2 - Prodi EP UGK
PPT SHIVA DEWITA URBNISASI2 - Prodi EP UGKPPT SHIVA DEWITA URBNISASI2 - Prodi EP UGK
PPT SHIVA DEWITA URBNISASI2 - Prodi EP UGK
 
Materi pak darrundono kampung masa depan
Materi pak darrundono   kampung masa depanMateri pak darrundono   kampung masa depan
Materi pak darrundono kampung masa depan
 
4._Bab_I (1).pdf
4._Bab_I (1).pdf4._Bab_I (1).pdf
4._Bab_I (1).pdf
 
9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerah9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerah
 
9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerah9 pembangunan ekonomi daerah
9 pembangunan ekonomi daerah
 
Manajemen-Perkotaan-Terintegrasi dan berkelanjutan.ppt
Manajemen-Perkotaan-Terintegrasi dan berkelanjutan.pptManajemen-Perkotaan-Terintegrasi dan berkelanjutan.ppt
Manajemen-Perkotaan-Terintegrasi dan berkelanjutan.ppt
 
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isdMasyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
Masyarakat pedesaan dan perkotaan tugas isd
 
Kelompok 6.pptx
Kelompok 6.pptxKelompok 6.pptx
Kelompok 6.pptx
 

Urbanisasi dan migrasi desa kota

  • 1. Reza Ardian Khoirul Ikhsan Nariya Sulistya P Agung Hafidz Ikhsan Nur Hidayati Lestari Hariyadi Santosa
  • 2. Dilema yang sangat merisaukan dalam proses pembangunan yaitu fenomena perpindahan penduduk secara besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah, dari berbagai pelosok daerah pedesaanke kota-kota di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
  • 3. • Begitu cepatnya pertumbuhan penduduk di kota-kota di berbagai negara yang sedang berkembang merupakan salah satu fenomena demografi setelah Perang Dunia II dan masalah di masa mendatang. • Ledakan penduduk yang ada pada kenyataannya sangat sulit diimbangi dengan penyediaan perumahan yang layak dan jasa-jasa sosial lainnya. • Seiring dengan meluasnya urbanisasi dan bias urban (urban biasa) maka pemukimana kumuh dan kampung- kampung di tengah kota yang menyesakkan dan liar terus tumbuh meningkat.
  • 4. • Pertumbuhan penduduk perkotaan yang terlalu cepat di negara-negara berkembang menimbulkan rasa prihatin. • Strategi pembangunan ortodoks yang dilakukan pemerintah yang dijalankan pada beberapa dasawarsa yang lalu mengutamakan modernisasi industri, kecanggihan teknologi, dan pertumbuhan metropolis, menimbulkan ketimpangan geografis dalam penyebaran kesempatan atau peluang-peluang ekonomi, sekaligus menjadi penyebab utama perpindahan besar-besaran penduduk desa ke kota-kota secara terus menerus.
  • 5. • Keberadaan sektor informal yang umumnya tidak terorganisasi dan tertata secara khusus melalui peraturan, baru dikenal pada tahun 1970-an sesudah diadakannya serangkaian observasi di beberapa negara-negara Dunia Ketiga yang sejumlah besar tenaga kerja perkotaannya tidak memperoleh pekerjaan di sektor modern yang formal. • Sektor informal pada umumnya ditandai oleh beberapa karakteristik khas seperti sangat bervariasinya bidang kegiatan produksi barang dan jasa. Pada umumnya tenaga kerja pada bidang ini tidak memiliki ketrampilan khusus dan sangat kekurangan modla kerja. Sehingga produktivitas dan pendapatan mereka cenderung rendah daripada kegiatan bisnis yang ada di sektor formal.
  • 6. Beberapa argumen tentang pentingnya promosi sektor informal: • Data yang menunjukkan bahwa sektor informal mampu menciptakan surplus. Surplus yang dihasilkan menjadi pendorong yang amat positif bagi pertumbuhan ekonomi perkotaan. • Sebagai akibat dari rendahnya intensitas permodalan, sektor informal hanya memerlukan sebagian kecil modal dari jumlah modal yang diperlukan oleh sektor formal untuk mempekerjakan sejumlah tenaga kerja. Sehingga dapat menambah tabungan nasional bagi negara-negara berkembang yang sering mengalami kekurangan modal. • Sektor informal mampu memberikan latihan kerja dan magang dengan biaya yang murah. • Sektor informal menciptakan permintaan atas tenaga kerja kurang terlatih yang tidak mungkin terserap oleh sektor formal. • Sektor informal lebih mudah menerapkan teknologi tepat guna,sehingga memunginkan alokasi sumber daya yang lebih efesien. • Memainkan peranan penting dalam proses daur ulang limbah atau sampah.
  • 7. Kelemahan promosi sektor informal: • Tertumpu pada hubungan yang begitu erat antara migrasi desa-kota dan penyerapan tenaga kerja oleh sektor informal. • Bila sektor informal berkembang terlampau besar, kondisi lingkungan di perkotaan akan semakin buruk, seperti adanya polusi dan kemacetan lalulintas. • Mendorong semakin menjamurnya pemukiman kumuh, lingkungan berpendapatan rendah, yang jika dipadukan dengan kualitas pelayanan umum yang buruk akan dapat mengakibatkan berbagai permasalahan baru diperkotaan.
  • 8. Disejumlah kawasan di dunia ini, wanita banyak terlibat dalam arus migrasi desa-kota. Mayoritas penduduk di banyak perkotaan terdiri dari kaum wanita. Sebagai konsekuensinya, sektor informal dibanjiri oleh kaum wanita. Mereka terpaksa mau menerima pekerjaan tidak tetap dan berpendapatan rendah. Banyak wanita pekerja yang menjalankan unit usaha mikro . Unit usaha ini memerlukan sedikit sekali modal. Produk yang biasa dijual seperti makanan, barang-barang kerajinan tangan. Bila dihitung dari jumlah modal uang yang digunakan, tingkat keuntungan yang diperoleh sangat tinggi. Akan tetapi tenaga dan waktu yang mereka butuhkan sangat banyak.
  • 9. Meskipun sejumlah program penyediaan kredit khusus bagi kaum wanita terbukti sangat berhasil, akan tetapi sumber kredit yang tersedia masih sangat sedikit. Hampir seluruh kredit yang ada disalurkan kepada sektor formal. Akibatnya, kaum wanita begitu sulit mendapatkan kredit, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Sebagian besar kredit yang ada di alokasikan oleh pemerintah untuk sektor formal yang didominasi oleh kaum pria. Untuk menanggulangi kemiskinan yang banyak diderita kaum wanita di perkotaan, pemerintah harus berusaha secara sungguh-sungguh untuk mengintegrasikan kaum wanita dalam setiap program ekonominya.
  • 10. Salah satu konsekuensi pokok atas melonjaknya arus urbanisasi adalah meledaknya jumlah pencari kerja, baik di sektor formal maupun sektor informal dalam perekonomian perkotaan. Di banyak negara berkembang , tingkat penawaran tenaga kerja jauh melebihi tingkat permintaan, sehingga mengakibatkan tingginya angka pengangguran dan semi pengangguran di daerah-daerah perkotaan.
  • 11. Migrasi internal dianggap sebagai proses alamiah yang akan menyalurkan surplus tenaga kerja di daerah- daerah pedesaan ke sektor industri modern di kota-kota yang daya serapnya lebih tinggi. Proses ini dianggap positif secara sosial, karena memungkinkan berlangsungnya suatu pergeseran sumber daya manusia dari tempat-tempat yang produk marjinal sosialnya nol ke lokasi lain yang produk marjinal sosilanya bukan hanya positif akan tetapi juga akan terus meningkat sehubung dengan adanya akumulasi modal dan kemajuan teknologi.
  • 12. Akan tetapi sekarang ini migrai malah memperburuk ketidakseimbangan struktural antara desa dan kota secara langsung dalam dua hal: 1. Di sisis penwaran, migrasi internal secara berlebihan akan meningkatkan jumlah pencari kerja di perkotaan yang melampaui tingkat. 2. Di sisi permintaan, penciptaan kesempatan kerja di daerah perkotaan lebih sulit dan jauh lebih mahal daripada penciptaan lapangan kerja di pedesaan , karena kebanyakan jenis pekerjaan sektor-sektor industri di perkotaan membutuhkan aneka input-input kompelementer yang sangat banyak jumlah maupun jenisnya.
  • 13. Dampak negatif migrasi selain memperburuk kondisis maupun tingkat perngangguran di perkotaan yaitu memperburuknya distribusi pendapatan atau hasil- hasil pembangunan. Migrasi juga sebagai salah satu penyebab utama keterbelakangan negara-negara Dunia Ketiga. Proses migrasi cenderung akan mempengaruhi dan mengubah pola-pola kegiatan ekonomi, baik secara sektoral maupun secara geografis.