2. Pendahuluan
Triage tidak mudah atau
simple
Triage yang sebenarnya
sangatlah komplek,
comprehensif dan
kontraversial
Page 2
3. Sejarah Triage
• Definisi : Dari kata Perancis “Trier”
membagi dalam 3 group
• Dikembangkan di medan pertempuran
• Konsep ini digunakan bila terjadi
bencana
• Dilaksanakan di ruang gawat darurat
dari 1950 / 1960 karena 2 alasan :
- kunjungan
- penggunaan utk non urgen
Page 3
4. Triage
adalah sesuatu yang menarik, tantangan subspesialis
dari perawatan emergensi
Perawat yang memimpin triage
merupakan kewenangan perawat utk
mentriage pasien secara independen
perawat triage membuat keputusan akhir dari
triage
hanya perawat yang memiliki pendidikan
khusus yang diijinkan melakukan triage
Page 4
5. Mengapa harus seorang perawat khusus yang
terlatih yang diijinkan melakukan triage ?
Dalam menentukan kategori
membutuhkan kompetensi dan
pertimbangan klinis
Page 5
6. Triage
Suatu proses yg mana pasien
digolongkan menurut tipe dan
tingkat kegawatan kondisinya
Hal itu di atur untuk mendapatkan:
⊃ pasien yg benar ke
⊃ tempat yg benar pada
⊃ waktu yg benar dengan
⊃ tersedianya perawatan yg
benar
Page 6
7. Sistem Triage
Nondisaster: Untuk menyediakan perawatan sebaik
mungkin bagi setiap individu pasien
Disaster: Untuk menyediakan perawatan yg lebih
efektif untuk pasien dalam jumlah banyak
Page 7
8. Triage Di RS
Type 1: Traffic Director or NonNurse Triage
Hampir sebag besar berdasarkan sistem
triage
Dilakukan oleh petugas yg tak berijasah
Pengkajian minimal terbatas pada keluhan
utama dan seberapa sakitnya
Tdk ada dokumentasi
Tdk menggunakan protokol
Page 8
9. Triage Di RS
Type 2: Cek Triage Cepat
Pengkajian cepat dgn melihat yg
dilakukan perawat beregistrasi
atau dokter
Termasuk riwayat kes yg
berhubungan dgn keluhan utama
Evaluasi terbatas
Tujuan utk meyakinkan bahwa
pasien yg lebih serius atau cedera
mendapat perawatan pertama
Page 9
10. Triage Di RS
Type 3: Comprehensive Triage
Dilakukan oleh perawat dgn
pendidikan yg sesuai dan
berpengalaman
4 sampai 5 sistem kategori
Sesuai protokol
Page 10
11. Konsep Triage
Tujuan utama adalah utk mengidentifikasi kondisi
mengancam nyawa
Tujuan kedua adalah utk memprioritaskan pasien
menurut keakutannya
Pengkategorian mungkin ditentukan sewaktu-waktu
Jika ragu, pilih prioritas yg > tinggi utk
menghindari penurunan triage
Page 11
13. Sistem Klasifikasi
Menggunakan nomor, huruf atau tanda
Prioritas 1 atau Emergensi
⇒Pasien dgn kondisi mengancam nyawa,
memerlukan evaluasi dan intervensi segera
⇒Pasien dibawa ke Ruang Resusitasi
⇒Waktu tunggu nol
Page 13
14. Prioritas 2 / Urgent
Pasien dgn penyakit yg akut
Mungkin membutuhkan trolley,
kursi roda atau jalan kaki
Waktu tunggu 30 menit
Area Critical care
Page 14
17. Prioritas 3 / Non Urgent
Pasien yg biasanya dapat berjalan dgn
masalah medis yang minimal
Luka lama
Kondisi yang timbul sudah lama
Area Ambulatory / Ruang P 3
Page 17
18. Prioritas 0 / 4 Kasus kematian
Tdk ada respon pada segala
rangsangan
Tdk ada respirasi spontan
Tdk ada bukti aktivitas jantung
Hilangnya respon pupil thd
cahaya
Page 18
19. 3 Kategori Sistem Triage
Format asli dari triage :
Prioritas tertinggi
Prioritas kedua
Prioritas terendah
-Tipe ini terlalu umum, kurang
spesifik dan terlalu subyektif
dalam menempatkan pasien pada
setiap group.
Page 19
20. 4 kategori Sistem Triage
Prioritas tertinggi
Segera, klas 1, berat, emergency
Prioritas tinggi
Sekunder, klas 2, sedang dan urgent
Prioritas rendah
dpt ditunda, klas 3, ringan, non urgent
Meninggal
- Mungkin meninggal, klas 4, klas 0
Page 20
21. Kode Warna International Dalam Triage
Hitam – Priority 0 (dead)
Merah – Priority 1
Jingga – Priority 2
Hijau – Priority 3
Page 21
22. Prioritas 1- Kasus berat
Perdarahan berat
asfiksia, cervikal, cedera pada maxilla
Trauma kepala dgn koma dan proses
shock yg cepat
Fr. Terbuka & Fr. Compound
Luka bakar > 30 % / Extensive burn
Crush injury
Shock tipe apapun
Page 22
23. Prioritas 2 - Kasus sedang
Trauma thorax Non asfiksia
Fr. Tertutup pada tulang panjang
Luka bakar terbatas ( < 30 % dari
TBW )
Cedera pada bagian / jaringan
lunak
Page 23
24. Prioritas 3 - Kasus ringan
Minor injuries
Seluruh kasus - kasus
ambulant / jalan
Page 24
25. Prioritas 0 - Kasus meninggal
Tdk ada respon pada semua rangsangan
Tdk ada respirasi spontan
Tdk ada bukti aktivitas jantung
Tdk ada respon pupil terhadap cahaya
Page 25
27. SOAP SYSTEM
Apakah SOAP itu ?
S = data subyektif
O = data obyektif
A = assess / penilaian
P = plan / perencanaan
Page 27
28. S - Subyektif
Beri pertanyaan utk
menemukan keluhan utama
Perawat triage sebagai
detektif
Informasi minimal dan analisa
gejala
Gunakan pertanyaan terbuka
Dapatkan sutu pernyataan
ringkas Page 28
29. Contoh pertanyaan
Keluhan utama ? - sumber
dari pasien dan keluarga
Lokasi ? Tempat dari nyeri ?
Pola ? Apakan nyeri
menyebar ?
Onset ? Seberapa lama ?
Page 29
30. Contoh pertanyaan
Frekwensi ?
Karaktir, kualitas ?
Efek pada sistem lain dan
aktivitas ?
Usaha pengobatan ?
Riwayat kesehatan yang lalu ?
Riwayat alergi ?
Page 30
31. Kasus trauma
Tanyakan mekanisme cedera
kapan terjadi kecelakaan?
seberapa cepat kendaraan
melaju ?
di mana dia duduk ?
apakah memakai pengaman ?
apakah kehilangan kesadaran ?
Page 31
32. Pengkajian nyeri
P– Provokes/Palliates
Apa penyebab nyeri ?
Apa yang dapat membuat nyeri
berkurang atau bertambah buruk ?
Apa yang dilakukan apabila nyeri
timbul ?
Page 32
33. Q - Quality
uraikan kualitas nyeri
nyerinya bagaimana ?
R - Region or Radiation
menunjukkan daerah nyeri
seberapa luas penjalarannya
Page 33
34. S - Severity / Symptom
Seberapa berat nyerinya ?
Menggunakan skala nyeri
- dengan skala nomer 1 - 10
- Visual Analog Scale
T - Timing or Temporal Relations
Kapan nyeri timbul
Apakah pola nyeri konstan atau intermitten
Page 34
35. O - Obyektif
evaluasi fisik
data observasi penampilan pasien
data pengukuran tanda vital :
- suhu - pernapasan
- nadi - tekanan darah
- saturasi oksigen
data dari lokasi yang diperiksa
Page 35
36. A - Assessment
Mengkaji dan mengevaluasi
kumpulan data subyektif dan
obyektif
P - Plan
menegakkan prioritas &
menempatkan pasien sesuai
kondisi
melakukan tes > lanjut jika perlu
intervensi spt O2, bidai, membalut
Page 36
37. DOKUMENTASI TRIAGE
Tujuan
untuk mendukung keputusan
triage
untuk komunikasi informasi
dasar untuk petugas lain
untuk kebutuhan medikal legal
Page 37
38. Apa yang harus di dokumentasikan ?
Waktu triage
keluhan utama & gejala yang
menyertai
riwayat medis yang lalu
riwayat alergi
tanda vital
pengkajian subyektif & obyektif
kategori keakutan
Page 38
39. Apa yang harus didokumentasikan?
Tes diagnostik yang dilakukan
intervensi yang telah diberikan
re- evaluasi dan perubahan kondisi
pasien
Page 39
40. Tanggung jawab etik
Setiap pasien memiliki hak yang sama
untuk mendapatkan pelayanan dalam
proses triage
Keputusan triage
kehidupan pasien tergantung pada
keputusan triage yang kita buat
Page 40
41. TRIAGE DILAPANGAN
TRIAGE LABELLING
Untuk efisiensi, hasil triage harus
di ketahui oleh tim
Kriteria Label Triage :
Mudah dilihat, sesuai dg kategori
standar, mudah dan aman dipakai,
dpt di ubah dengan mudah sesuai
dg perubahan kondisi klien,
memungkinkan untuk pencatatan
klinis
43. Tugas tim triage di lapangan
1. Tim Medis yang tiba pertama kali di TKP
akan mengambil alih tugas Triage ,sampai
arahan Field Medical Commander
mengatakan tidak.
2. Jangan menjadi pengangkut tandu
Mintalah segera bila tidak tersedia
3. Jelaskan peran pengangkut tandu.
4. Tunjukkan pada mereka lokasi P1, P2, P3
dan korban yang sudah meninggal.
Field Triage
44. Tugas tim triage di lapangan
5. Yakinkan semua penderita P1 dan P2
dipindahkan dengan tandu
6. .Bantulah tim lain bila sudah selesai melakukan
triage
BilaTim triage ditempat lain belum tiba:
7. Pada titik evakuasi yakinkan satu ambulance
untuk satu pasien .Medics/Ambulance Officers
tak dapat merawat lebih dari satu pasien P1
8. Filosofi Load and go dilapangan.
Field Triage
45. Tim TRIAGE
1. Setiap tim terdiri satu dokter & satu
perawat
2. Di TKP mungkin saja terdapat lebih dari
satu tim triage. Jumlahnya tergantung dari
kebutuhan, ketersediaan dan luas TKP
3. Tugas utama adalah untuk menentukan
skala prioritas yang ada hubungannya
dengan.
Field Triage 45
46. Tim TRIAGE
4. Peralatan yang dibutuhkan :
Triage Tags
Pens
1 box verban
Oropharyngeal or
nasopharyngeal airways
Tandu dan selimut
Field Triage
47. Label TRIAGE
1. Hasil Pemilahan pasien harus diketahui
tim medis yang lain; dari situlah, labeling
diperlukan.
2. Label Triage :-
• Mudah dilihat
• Standard
• Mudah dan cukup aman
• Mudah dirubah dengan
perbaikan/perburukan kondisi pasien
• Dapat dipakai untuk catatan medis
Field Triage
48. Tipe Label Triage
Single label
Mettag Label
Cruriform Label
Non Card Based System (tanda di dahi)
49. SINGLE LABEL SYSTEM
PRIORITY 1 PRIORITY 2
(IMMEDIATE) (URGENT)
PRIORITY 3 PRIORITY 0
(DELAYED) (DEAD)
Biasanya diikat pada kaki penderita
Pergantian label prioritas sulit.
Bila terdapat perubahan prioritas
catatan medisnyapun harus
dipindahkan
Tidak ideal untuk dynamic triage.
Field Triage
50. Cruciform Label
P3
Keuntungan :
Dapat dilipat sesuai prioritas
P1 P0
yg diperlukan, cocok untuk
P2 triage yg dinamis
Kerugian
Lipatan harus rapi sehingga
tidak membingungkan
pengguna , tidak
memungkinkan untuk
pemantauan pesan yang gerak
52. METTAG
Dipilih kode warna sesuai tingkat
keparahan & prioritas untuk tujuan
terapi
Dasar dari kartu dapat dirobek untuk
menunjukkan kategori pasien
GREEN - P3
YELLOW - P2
RED - P1
BLACK - P0 (DEAD)
Field Triage
54. RINGKASAN
Melakukan sebuah proses triage
yang sistematis
Mengumpulkan data subyektif dan
obyektif yang cukup
Mengkaji berdasarkan pada
keakutan pasien
Merencanakan intervensi yang
sesuai
Dokumentasi yang lengkap
Page 54