6. Tingkatan Perwakilan Diplomatik
Menurut Kongres Wina 1815 dan Kongres Auxla
Chapella Tahun 1818
1. Duta Besar (Ambassador)
2. Duta (Gerzant)
3. Menteri Residen
4. Kuasa Usaha
a. Kuasa Usaha Tetap
b. Kuasa Usaha Sementara
5. Atase-atase
a. Pertahanan
b. Teknis
7. Prosedur Pengiriman dan Penerimaan
Duta Besar
Setiap negara memiliki hak perwakilan (Right of
Legalation)
1. Hak Perwakilan Pasif (Passive Right Legation)
2. Hak Perwakilan Aktif (Active Right Legation)
8. Kronologis Pengangkatan Perwakilan
Diplomatik
• Kedua belah pihak saling menukar informasi
tentang akan dibukanya perwakilan
• Mendapat persetujuan (demande, agregation)
dari negara yang menerima
• Diplomat yang akan ditempatkan menerima surat
kepercayaan (Lettre de credence) yang
ditandatangani oleh kepala negara pengirim.
• Surat kepercayaan diserahkan kepada kepala
negara penerima (Letter de Rapple) dalam suatu
upacara seorang diplomat tersebut berpidato.
9. Tugas Umum Perwakilan Diplomatik
• Representasi, mewakili negaranya, melakukan protes,
mengadakan penyelidikan, mengadakan pertanayaan-
pertanyaan.
• Negosiasi, mengadakan perundingan atau pembicaraan.
• Observasi, menelaah dengan teliti setiap kejadian atau
peristiwa di negara penerima.
• Proteksi, melindungi pribadi, harta benda, kepentingan-
kepentingan warga negaranya di negara penerima.
• Relationship, meningkatkan hubungan persahabatan baik
dalam bidang ekonomi, kebudayaan maupun ilmu
pengetahuan dan teknologi.
10. Fungsi Perwakilan Diplomatik
• Mewakili negara pengirim di dalam negara penerima.
• Melindungi kepentingan negara pengirim dan warga
negaranya di negara penerima dalam batas-batas yang
diizinkan oleh hukum internasional.
• Mengadakan persetujuan dengan pemerintah negara
penerima.
• Memberikan keterangan tentang kondisi dan
perkembangan negara penerima, sesuai dengan
undang-undang dan melaporkan kepada pemerintah
negara pengirim.
• Memelihara hubungan persahabatan antara kedua
negara.
14. Isi Berita
• Duta Besar Indonesia untuk Brazil, Toto Riyanto,
diundang secara resmi ke Istana Presiden Brazil untuk
menyerahkan surat kepercayaan (Credential)
• Penyerahan surat kepercayaan ditunda oleh Presiden
Brazil, Dilma Rousseff.
• Indonesia tidak menerima sikap Brazil tersebut.
• Wakil Presiden diperintahkan Presiden untuk
memanggil pulang Dubes Indonesia tersebut.
• Diduga, penundaan ini merupakan salah satu cara
Brazil memprotes Pemerintah Indonesia yang tetap
menghukum mati warga negaranya.
15. Analisis Masalah
• Yang terlibat dalam masalah ini adalah salahsatu
perangkat diplomatik tertinggi yaitu Duta Besar.
• Masalah ini berhubungan dengan Surat
kepercayaan yang seharusnya diserahkan pada
negara penerima dalam sebuah upacara khusus.
• Sebenanya penolakan penerimaan duta besar
wajar saja, tetapi karena cara penolakan yang
dilakukan sangat tidak bersahabat, membuat
pemerintah Indonesia tidak menerima.
16. Penyelesaian dan Opini Kelompok
Untuk menyelesaikan ini harus dilakukan cara
diplomasi, untuk memberikan penjelasan
kepada negara-negara yang warganya akan
dieksekusi mati.
Negara-negara tersebut harus menghormati
hukum yang ada di Indonesia dan mengerti tata
cara hukum yang berlaku di Indonesia.
Jelas Agus Hermanto
17. Kesimpulan
• Perwakilan diplomatik adalah lembaga
kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam
membina hubungan politik dengan negara
lain.
• Mulai berjalan nya perwakilan diplomatik saat
surat kepercayaan di terima oleh kepala
negara penerima dan mulai bisa mejalan kan
tugasnya