SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
MEKANISME OPERASIONAL
 INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT FINANCING
COMMUNITY(IDFC) ATAU ARISAN PEMBANGUNAN

                      Visi
  Mensejahterahkan Bangsa Indonesia sesuai
amanat Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945

                         Misi
1.   Membantu Pemerintah Pusat/propinsi/
                                   p p
     kabupaten/kota merealisasikan Pembangunan
     Infrastruktur dengan kajian yang mendalam
     dengan memanfaatkan semua data potensi
     ekonomi.
MEKANISME OPERASIONAL
 INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT FINANCING
COMMUNITY(IDFC) ATAU ARISAN PEMBANGUNAN


 2.   Membantu Pemerintah Propinsi/Kabupaten/
      Kota meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
      (PAD) dengan membentuk Badan Usaha
      Milik Daerah (BUMD) khusus bidang
      Infrastruktur ditiap Propinsi sebagai rekan
      kerjasama pemerintah daerah dalam hal kajian,
      konsultasi,
      konsultasi pembiayaan pembangunan dan
      pemeliharaan Infrastruktur Komersial dan Non
      komersial sesuai potensi dan kebutuhan daerah
PERSYARATAN UMUM :
       PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

1.   Perusahaan Pembiayaan berbadan
     hukum Negara Republik I d
     h k      N      R    blik Indonesia
                                      i
2.   Perusahaan mengelolah investasi yang
     dimiliki pemegang saham dalam bentuk
     mata uang RUPIAH.
3.   Perusahaan melaksanakan pembiayaan
     dan investasi di d l
     d i          i dalam negara R   Republik
                                         blik
     Indonesia.
4.
4    Pembiayaan dan Investasi
     INFRASTRUKTUR DASAR DAN
     INFRASTRUKTUR KOMERSIAL.
PERSYARATAN UMUM :



5.   Dana Arisan (IDFC) didapat dari Pemerintah Pusat, Propinsi
     /Kabupaten /Kota sebagai penyertaan modal dan pinjaman
     dari masyarakat .


6.   Perusahaan Pembiayaan dan Investasi ini selanjutnya disebut
     Badan Pengelolah


7.   Badan Pengelolah mempunyai PERWAKILAN di tiap
     PROPINSI yang berfungsi sebagai KORDINATOR DAERAH
     dan bersifat Ad-Hoc.
                  Ad Hoc.


8.   Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota selanjutnya disebut
     Pemda
PEMEGANG SAHAM

•   Pemegang Saham Badan Pembiayaan adalah Pemerintah Pusat /
    Propinsi / Kabupaten/ Kota / Pengelolah / BUMD wakil Pemda/
    Masyarakat

                          PESERTA ARISAN

•   Peserta Arisan adalah Pemda Pemegang Saham di Badan usaha
    Pembiayaan


                      PROYEK YANG DIBIAYAI

•   Diutamakan Proyek infrastruktur dasar yang menjadi kewajiban
    pemerintah daerah (UU 32/2004 dan PP 38/2007)

•   Proyek infrastruktur komersial berdasarkan potensi daerah
       y                                       p
MODAL BADAN

•   Pemegang Saham Badan Pembiayaan adalah Pemerintah Pusat
    /Propinsi / Kabupaten/ Kota / Pengelolah / BUMD wakil Pemda,
    wajib menyertakan modalnya dalam Badan dalam jumlah yang
    disepakati berdasarkan pertimbangan :

    – Besarnya jumlah kebutuhan minimal pembiayaan infrastruktur anggota peserta
      arisan/pemda untuk memperbaiki/membangun infrastruktur yang perlu segera
      diperbaiki ( pemda dapat memiliki lebih dari “ saham arisan” bila mampu dan
      disepakati)

    – Kemampuan Pemda untuk mengembalikan p j
             p                 g          pinjaman p
                                                   per-tahun selama kurun
      waktu 10 – 20 tahun.

    – Besarnya modal badan disepakati bersama ( minimal Rp.100 miliar, sesuai
      Perpres 9 /2009) dengan mempertimbangkan jumlah kebutuhan pembiayaan
      infrastruktur dan jumlah kesanggupan pengembalian per tahun
                                                        per-tahun.
PERSYARATAN MEMINJAM

1.   Pemda yang meminjam adalah Pemda Pemegang Saham
     Badan

2.
2    Pinjaman h
     Pi j     harus d
                    dapat MEYELESAIKAN / menuntaskan
                        t                          t k
     perbaikan/ pembangunan yang menjadi prioritas pemda.

3.
3    Pemda menyatakan kesediaannya mengikuti dan
     mematuhi semua ketentuan dalam AD/RT

4.
4    Pemda harus telah menadatangani kesepakatan kerjasama
     pembiayaan dan investasi dengan Badan, 90 hari sebelum
     Proyek diajukan ke DPRD

5.   Proyek yang diusulkan harus tercantum dalam RPJM dan
     APBD

6.   Pemda harus membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang
     PINJAMAN sebelum memberi dan menerima pinjaman.
PERSYARATAN MEMINJAM

7.    Jumlah anggaran untuk biaya proyek yang didapat
      dari pinjam harus tercantum dalam APBD yang
      disahkan DPRD
      di hk

8.    Jumlah pinjaman maksimal 20 kali besarnya dana
      pendamping atau saham atau angsuran yang
         d    i    t     h    t
      sanggup dibayar kabupaten/kota pertahun

9.
9     Pemda mempunyai kemampuan untuk membayar
      hutang.

10.
10    Pemda yang ikut dalam program pembiayaan IDFC
                                               IDFC,
      setelah Pengesahan APBD segera menyetorkan
      dana pendamping dan iuran atau angsuran.
PERATURAN DAERAH MENGENAI PINJAMAN

Perda harus memuat ketentuan sebagai berikut :

1.   Peraturan Daerah (Perda/APBD), harus
     mencantumkan nama proyek dan besaran
     anggaran yang dijadikan dasar klausul dalam
     perjanjian k j
        j ji kerjasama.

2.   Dalam perjanjian kerjasama harus memuat
     klausul tenor pinjaman tata cara pembayaran
                   pinjaman,
     pinjaman, waktu pembayaran, jumlah
     pembayaran pertahun, suku bunga dan selisih
     inflasi yang berpengaruh terhadap jumlah
     angsuran hutang yang harus dibayar pemda ke
     Badan setiap tahunnya.
TATACARA PENGAJUAN PEMBIAYAAN PROYEK


1.    Pemda harus mengajukan rencana proyek ke Badan
      untuk dievaluasi selambat-lambatnya 90 hari sebelum
                       selambat lambatnya
      diajukan dalam R-APBD.


2.    Untuk menghindari terjadinya kelebihan jumlah hutang
      yang disyaratkan dalam UU 33/2004, pemda wajib
      membuat pernyataan TIDAK MEMINJAM atau dan
      TIDAK MENDAPATKAN pembiayaan lain.


3.
3     Melaporkan ke Badan apabila akan atau telah
      M l    k k B d           bil k       t   t l h
      membuat perjanjian pinjaman dan jumlah pinjaman
      yang akan dan telah didapat dari selain Badan dengan
      menyerahkan potokopi p j j
          y        p      p perjanjian kerjasamanya.
                                          j        y
TATACARA PENGAJUAN PEMBIAYAAN PROYEK


4.    TIM TEKNIS akan mengevaluasi permohonan
      pembiayaan proyek yang diusulkan pemda paling lama
      30 hari setelah mendapat rekomendasi TIM KHUSUS.
                                               KHUSUS

5.    TIM KHUSUS akan menetapkan pemda yang
      mendapatkan pembiayaan, 20 h i setelah
          d  tk       bi          hari t l h
      mendapatkan laporan evaluasi dari TIM TEKNIS.

6.    Pemda wajib membuat laporan rencana Pembiayaan
      Infrastruktur ke Mendagri dan Menkeu

7.    Penandatangan Perjanjian Pembiayaan akan
      dilaksanakan 7 hari setelah ada Persetujuan dari
      Mendagri dan Menkeu.
TATACARA PEMBAYARAN PEKERJAAN DAN
     PENGELUARAN DANA PINJAMAN


   1.
   1    Dana Pi j
        D     Pinjaman PProyek/ T l
                              k/ Talangan d
                                          dapat dik l k
                                              t dikeluarkan
        Direktur Keuangan dan Investasi setelah mendapat
        persetujuan Direktur Utama berdasarkan hasil
        keputusan Tim Khusus atas p
          p                          permohonan Tim Teknis.

   2.   Dana Pinjaman untuk Pembayaran Pekerjaan
        dilaksanakan setiap 3 bulan berdasarkan Progres
        Pekerjaaan setelah dievaluasi oleh Tim Teknis
                                               Teknis.

   3.   Dana Pinjaman Proyek dibayarkan ke Rekening
        Kontraktor/konsultan 7 hari setelah verifikasi bersama

   4.   Dalam hal Pinjaman Dana Talangan Bencana atau
        pinjaman murni akan disetorkan ke Rekening Pemda
        setelah dilaksanakan verifikasi oleh Tim Teknis
        atas persetujuan Tim Khusus
KOMISARIS BADAN
(Nasional berdomisili Jakarta
( g
(Regional berdomisi di ibukota Propinsi induk)
                                  p          )


Komisaris Badan terdiri dari :

1.   Perwakilan Gubernur yang disepakati (Ad-hoc)

2.
2    Perwakilan Bupati yang disepakati (Ad hoc)
                                       (Ad-hoc)

3.   Pemegang Royalty
TIM KHUSUS
(Nasional berdomisili Jakarta
( g
(Regional berdomisi di ibukota Propinsi induk)
                                  p          )


Tim Khusus anggotanya terdiri dari:

1.   Wakil Jajaran Komisaris Badan

2.
2    Wakil Jajaran Direktur Badan

3.   Ketua Tim Teknis
TIM TEKNIS
(Nasional berdomisili Jakarta
( g
(Regional berdomisi di ibukota Propinsi induk)
                                  p          )


Tim Khusus anggotanya terdiri dari:

1.   Wakil Jajaran Direktur Badan

2.
2    Wakil Pemda I / II / Bappeda/SKPD (perprovinsi)

3.   Wakil masyarakat/asosiasi profesi (sesuai
      ebutu a )
     kebutuhan)
TUGAS TIM KHUSUS

Tim Khusus bertugas dan bertanggung jawab untuk :

1.   Memutuskan dan Menetapkan Pemda yang
     mendapatkan Program Arisan (IDFC) setelah
     mendapat masukan dari Tim Teknis

2.   Memutuskan dan Menetapkan Pemda yang dapat
     mempergunakan Dana Komersial.

2.   Memutuskan dan Menetapkan besarnya jumlah
     pinjaman / pembiayaan

3.   Pinjaman Pemda yang dapat dipergunakan sebagai
     DANA TALANGAN apabila terjadi BENCANA ALAM


6.   Menentukan Kontraktor Utama/ Konsultan Utama yang
     menjadi Pelaksana p y atas usulan dari TimTeknis.
         j              proyek
     (sesuai peraturan yang berlaku)
TUGAS TIM TEKNIS

Tim teknis bertugas dan bertanggung jawab kepada Tim
Khusus untuk:

1.   Mengevaluasi Dokumen Administrasi Pemda yang menjadi Nominasi
     untuk mendapatkan pinjaman.

2.   Mengevaluasi Dokumen Teknis proyek PRIORITAS yang diusulkan
     Pemda dengan mempertimbangkan kelayakan EKONOMIS dan
     TEKNIS

3.   Mengevaluasi dan membuat nominasi Kontraktor/Konsultan yang
     memenuhi persyaratan sesuai kepres 80
              p y                  p

4.   Mengawasi dan mengevaluasi kerja Kontraktor Utama/ Konsultan
     Utama

5.   Mengawasi, mengevaluasi dan menetapkan besarnya progres proyek
     setiap 3 bulan.

6.   Mengevaluasi dan menetapkan besarnya jumlah tagihan

7.   pembayaran kontraktor/konsultan setiap 3 bulan.
TATACARA MENENTUKAN KABUPATEN/KOTA YANG
                 DIBIAYAI IDFC



1.
1 Tim Khusus menyusun urutan Nominasi Pemda yang
   berhak mendapatkan prioritas pinjaman terlebih dahulu
   berdasarkan besaran APBD

2. Urutan P d d l
2 U t Pemda dalam Nominasi di l i d i pemda yang
                     N i    i dimulai dari d
   mempunyai APBD terkecil.

3. Pembiayaan ini diutamakan untuk Pemda yang melaksanakan
   perbaikan atau d pembangunan I f t kt Dasar atau
      b ik    t dan       b         Infrastruktur D    t
   komersial berdasarkan kajian potensi yang direkomendasikan
   Tim Teknis dan diputuskan dalam Rapat Tim Khusus.

4. Pemda
4 P d yang mendapatkan giliran pembiayaan dit t k oleh
                   d   tk    ili      bi      ditetapkan l h
   Tim Khusus berdasarkan pertimbangan Politik, Ekonomi dan
   Teknik.
TAHAPAN PRAKONSTRUKSI


1. Pemda wajib menyerahkan semua Dokumen Proyek
   selengkap-lengkapnya

1. Badan dan Pemda menetapkan wakilnya yang duduk di
   Tim Teknis

2. Tim Teknis bertugas mengevaluasi semua dokumen dalam
   Proses dan Pelaksanaan Tender untuk kontraktor/
   konsultan pelaksana p y
             p         proyek

3. Nominasi Pemenang tender disusun dan ditetapkan oleh
   Tim Teknis

4. Pemenang Tender ditentukan oleh Tim Khusus
   berdasarkan 3 nama yang diusulkan oleh Tim Teknis.
PERSYARATAN PESERTA TENDER

1.   Kontraktor / konsultan berbadan hukum Negara Republik
     Indonesia
2.   Kontraktor/ konsultan berkedudukan di wilayah Indonesia

2.   Kontraktor/konsultan Utama wajib mengikut sertakan
     kontraktor/konsultan daerah setempat sebagai subkontraktor
     apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Tim
     Teknis dan disetujui Tim Khusus.
4.   Kontraktor/ konsultan Utama dan sub dibawahnya wajib
     membuat pernyataan mempunyai modal k j minimal 30
           b t         t              i   d l kerja i i l
     persen dari nilai proyek yang dibuktikan dengan Surat
     Keterangan dan Dukungan Bank, lengkap dengan rekening
     giro 3 bulan terakhir
                  terakhir.

5.   Tahapan Proses tender dan ketentuan lainya dilaksanakan
     berdasarkan peraturan pemerintah.
     b d     k       t          i t h
TAHAPAN KONTRUKSI


1. Kontraktor / konsultan Utama pelaksana proyek adalah
   Pemenang Lelang dalam Tender Nasional.

2. Sub-Kontraktor / konsultan pelaksana proyek ditentukan oleh
   Tim Teknis atas persetujuan Tim Khusus.

3. Sub-Kontraktor / konsultan pelaksana proyek bertangung jawab
   kepada Kontraktor / konsultan Utama

4. Sub-Kontraktor konsultan pelaksana wajib mematuhi semua
4 S b K t kt / k         lt    l k          jib     t hi
   ketentuan yang dibuat Kontarktor / konsultan utama.

5. Pengawasan,
5 Pengawasan pelaksanaan dan pengendalian proyek dilakukan
   oleh Tim Teknis.

6. Kontraktor / konsultan wajib melaporkan progres proyek setiap
   bulan kepada Tim Teknis.
MEKANISME OPERASIONAL



     TINGKAT II                    TINGKAT I                PRAKONTRUKSI                  PELAKSANAAN
SKPD/ BAPPEDA/ TIM            KOMISARIS BADAN
  TEHNIS                      TIM KHUSUS
                              TK II dibawah Kordinasi
1.   Pengajuan Rencana        Gubernur
                                                            MOU antara Pemda dan Badan
2.   Ke Badan
                                                            1. Tahap Perencanaan Teknis   KONTRAKTOR NASIONAL
3
3.   Dinas /SKPD terkait
        as /S     te a t
                                                            2. Menentukan k
                                                            2 M      t k konsultan
                                                                                lt        Kontraktor L k l
                                                                                          K t kt Lokal
4.   Bersama TIM TEKNIS
                                                            3. Menentukan Kontraktor      SUPERVISI BERSAMA
5.   Tentukan infarstruktur   1.   Menentukan Kabupaten /
6.   yg mau dibangun          2.   kota yang mendapat
7.   Menentukan spesifikasi   3.   giliran pinjaman
8.   Menetapkan Volume        4.   Pembiayaan Menentukan
9.   Menetapkan harga /OE     5.    proyek akan dibiayai     MELAPORKAN KE:
                                                             1. DEPDAGRI
                                                             2. BAPPENAS
                                                             3. DEPKEU

MASUKAN KE APBD II                   1.   KABUPATEN/KOTA TERPILIH MASUKKAN ANGGARAN KE APBD
                                     2.   MEMBUAT KESEPAKATAN BESAR ANGSURAN PERTAHUN
                                     3.   LAMA PINJAMAN / BERAPA TAHUN ANGGARAN

More Related Content

What's hot

Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2008 tentang Investasi PemerintahPeraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2008 tentang Investasi PemerintahPenataan Ruang
 
Joint venture-agreement-Eng-IND (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Joint venture-agreement-Eng-IND (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))Joint venture-agreement-Eng-IND (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Joint venture-agreement-Eng-IND (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))GLC
 
Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )
Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )
Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )PT Sarana Multi Infrastruktur
 
Perjanjian pinjaman Loan agreement (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Perjanjian pinjaman Loan agreement (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))Perjanjian pinjaman Loan agreement (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Perjanjian pinjaman Loan agreement (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))GLC
 
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman L...
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman L...Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman L...
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman L...Penataan Ruang
 
Perjanjian pemegang saham shareholders agreement billingual (Indonesian - Eng...
Perjanjian pemegang saham shareholders agreement billingual (Indonesian - Eng...Perjanjian pemegang saham shareholders agreement billingual (Indonesian - Eng...
Perjanjian pemegang saham shareholders agreement billingual (Indonesian - Eng...GLC
 
Bumn dan kerugian negara
Bumn dan kerugian negaraBumn dan kerugian negara
Bumn dan kerugian negaraFitriadi Mireza
 
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...Ridwan Ichsan
 
Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat / CONDITIONAL SHARE SUBSCRIPTION AGREE...
Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat / CONDITIONAL SHARE  SUBSCRIPTION AGREE...Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat / CONDITIONAL SHARE  SUBSCRIPTION AGREE...
Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat / CONDITIONAL SHARE SUBSCRIPTION AGREE...GLC
 
1. hbl, clara monalisa, hapzi ali, hukum bisnis, moratorium hutang pkpu dan b...
1. hbl, clara monalisa, hapzi ali, hukum bisnis, moratorium hutang pkpu dan b...1. hbl, clara monalisa, hapzi ali, hukum bisnis, moratorium hutang pkpu dan b...
1. hbl, clara monalisa, hapzi ali, hukum bisnis, moratorium hutang pkpu dan b...claramonalisa09
 
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada DaerahPeraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada DaerahPenataan Ruang
 
eBook Buku Pinter tentang Wakaf v05
eBook Buku Pinter tentang Wakaf v05eBook Buku Pinter tentang Wakaf v05
eBook Buku Pinter tentang Wakaf v05YayasanPinter
 
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presi...
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presi...Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presi...
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presi...infosanitasi
 
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Khalid Mustafa
 
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...GLC
 

What's hot (19)

Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2008 tentang Investasi PemerintahPeraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah
 
Pp 25-2020
Pp 25-2020Pp 25-2020
Pp 25-2020
 
Joint venture-agreement-Eng-IND (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Joint venture-agreement-Eng-IND (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))Joint venture-agreement-Eng-IND (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Joint venture-agreement-Eng-IND (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
 
Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )
Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )
Company Profile PT Sarana Multi Infrastruktur ( Indonesia )
 
Perjanjian pinjaman Loan agreement (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Perjanjian pinjaman Loan agreement (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))Perjanjian pinjaman Loan agreement (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
Perjanjian pinjaman Loan agreement (Beli Perjanjian, Hub: 08118887270 (WA))
 
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman L...
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman L...Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman L...
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman L...
 
Perjanjian pemegang saham shareholders agreement billingual (Indonesian - Eng...
Perjanjian pemegang saham shareholders agreement billingual (Indonesian - Eng...Perjanjian pemegang saham shareholders agreement billingual (Indonesian - Eng...
Perjanjian pemegang saham shareholders agreement billingual (Indonesian - Eng...
 
64 pmk.05 2020_per
64 pmk.05 2020_per64 pmk.05 2020_per
64 pmk.05 2020_per
 
Bumn dan kerugian negara
Bumn dan kerugian negaraBumn dan kerugian negara
Bumn dan kerugian negara
 
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
SK DJLK No. 390 / 2005 Tentang Pedoman Perhitungan Tingkat Kesehatan Keuangan...
 
Leaflet hibah
Leaflet hibahLeaflet hibah
Leaflet hibah
 
Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat / CONDITIONAL SHARE SUBSCRIPTION AGREE...
Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat / CONDITIONAL SHARE  SUBSCRIPTION AGREE...Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat / CONDITIONAL SHARE  SUBSCRIPTION AGREE...
Perjanjian Penyertaan Saham Bersyarat / CONDITIONAL SHARE SUBSCRIPTION AGREE...
 
1. hbl, clara monalisa, hapzi ali, hukum bisnis, moratorium hutang pkpu dan b...
1. hbl, clara monalisa, hapzi ali, hukum bisnis, moratorium hutang pkpu dan b...1. hbl, clara monalisa, hapzi ali, hukum bisnis, moratorium hutang pkpu dan b...
1. hbl, clara monalisa, hapzi ali, hukum bisnis, moratorium hutang pkpu dan b...
 
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada DaerahPeraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah
 
057 05 hibah kpd daerah
057 05 hibah kpd daerah057 05 hibah kpd daerah
057 05 hibah kpd daerah
 
eBook Buku Pinter tentang Wakaf v05
eBook Buku Pinter tentang Wakaf v05eBook Buku Pinter tentang Wakaf v05
eBook Buku Pinter tentang Wakaf v05
 
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presi...
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presi...Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presi...
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Presi...
 
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
Presentasi Sosialisasi perpres 70 tahun 2012
 
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...
Contoh Keputusan Sirkuler Pemegang Saham (Shareholder Approval) (Beli Perjanj...
 

Similar to Mekanisme operasional mp

Skema join operation
Skema join operationSkema join operation
Skema join operationahmad jaeni
 
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)infosanitasi
 
Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur
Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur
Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur Oswar Mungkasa
 
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectKajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectOswar Mungkasa
 
Permen pupr14 2020
Permen pupr14 2020Permen pupr14 2020
Permen pupr14 2020Yuni
 
Permen pupr14 2020
Permen pupr14 2020Permen pupr14 2020
Permen pupr14 2020azarashwad
 
Perpres No.78 Tahun 2010.pdf
Perpres No.78 Tahun 2010.pdfPerpres No.78 Tahun 2010.pdf
Perpres No.78 Tahun 2010.pdfAriefMurdiono1
 
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant iiProgram IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant iiinfosanitasi
 
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptxKebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptxMaresEd
 
Contoh Perjanjian Kerjasama Konsorsium Riset Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Kerjasama Konsorsium Riset Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...Contoh Perjanjian Kerjasama Konsorsium Riset Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Kerjasama Konsorsium Riset Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...GLC
 
POWER POINT MATERI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptx
POWER POINT MATERI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptxPOWER POINT MATERI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptx
POWER POINT MATERI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptxssuser8905b3
 
Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...
Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...
Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...Oswar Mungkasa
 
Konsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerahKonsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerahHendra Jaya
 
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...Oswar Mungkasa
 
Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah Septian Wildan Mujaddid
 
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptx
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptxPaparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptx
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptxsubditpenanganankonf
 
Menkeu Resmikan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
Menkeu Resmikan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)Menkeu Resmikan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
Menkeu Resmikan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)Badan Kebijakan Fiskal
 

Similar to Mekanisme operasional mp (20)

Skema join operation
Skema join operationSkema join operation
Skema join operation
 
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
Program Hibah Australia-Indonesia untuk Pembangunan Sanitasi (sAIIG)
 
Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur
Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur
Kajian Komersial dan Keuangan Proyek Infrastruktur
 
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management ProjectKajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
Kajian Hukum dan Kelembagaan. Solid Waste Management Project
 
Permen pupr14 2020
Permen pupr14 2020Permen pupr14 2020
Permen pupr14 2020
 
Permen pupr14 2020
Permen pupr14 2020Permen pupr14 2020
Permen pupr14 2020
 
PermenPUPR14-2020.pdf
PermenPUPR14-2020.pdfPermenPUPR14-2020.pdf
PermenPUPR14-2020.pdf
 
Perpres No.78 Tahun 2010.pdf
Perpres No.78 Tahun 2010.pdfPerpres No.78 Tahun 2010.pdf
Perpres No.78 Tahun 2010.pdf
 
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant iiProgram IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
Program IEG Infrastrucutre Enhancement Grant ii
 
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptxKebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
Kebijakan-Pembiayaan-Daerah-dan-KPBU(1).pptx
 
Contoh Perjanjian Kerjasama Konsorsium Riset Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Kerjasama Konsorsium Riset Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...Contoh Perjanjian Kerjasama Konsorsium Riset Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
Contoh Perjanjian Kerjasama Konsorsium Riset Terbaru (Beli Perjanjian, Hub: 0...
 
POWER POINT MATERI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptx
POWER POINT MATERI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptxPOWER POINT MATERI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptx
POWER POINT MATERI AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH.pptx
 
Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...
Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...
Proses Penjaminan Proyek Kerjasama Pemerintah Swasta. Konteks Dukungan Fiskal...
 
Konsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerahKonsep pinjaman daerah
Konsep pinjaman daerah
 
Municipal Bond
Municipal BondMunicipal Bond
Municipal Bond
 
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
Pemberian Dukungan Kelayakan pada Proyek Kerjasama Pemerintah dan Swasta (Via...
 
Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
Memilah (Kembali) Alternatif Pembiayaan Infrastruktur Daerah
 
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptx
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptxPaparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptx
Paparan-PEN-Daerah-Provinsi-Jawa-Barat-10-Sep-2020-edit.pptx
 
Menkeu Resmikan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
Menkeu Resmikan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)Menkeu Resmikan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
Menkeu Resmikan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)
 
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN.pptUANG DAN LEMBAGA KEUANGAN.ppt
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN.ppt
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxnursariheldaseptiana
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaharnosuharno5
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxDedeRosza
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdfAfriYani29
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfIwanSumantri7
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
668579210-Visi-Gp-Berdasarkan-Tahapan-Bagja.pdf
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

Mekanisme operasional mp

  • 1. MEKANISME OPERASIONAL INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT FINANCING COMMUNITY(IDFC) ATAU ARISAN PEMBANGUNAN Visi Mensejahterahkan Bangsa Indonesia sesuai amanat Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 Misi 1. Membantu Pemerintah Pusat/propinsi/ p p kabupaten/kota merealisasikan Pembangunan Infrastruktur dengan kajian yang mendalam dengan memanfaatkan semua data potensi ekonomi.
  • 2. MEKANISME OPERASIONAL INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT FINANCING COMMUNITY(IDFC) ATAU ARISAN PEMBANGUNAN 2. Membantu Pemerintah Propinsi/Kabupaten/ Kota meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan membentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) khusus bidang Infrastruktur ditiap Propinsi sebagai rekan kerjasama pemerintah daerah dalam hal kajian, konsultasi, konsultasi pembiayaan pembangunan dan pemeliharaan Infrastruktur Komersial dan Non komersial sesuai potensi dan kebutuhan daerah
  • 3. PERSYARATAN UMUM : PERUSAHAAN PEMBIAYAAN 1. Perusahaan Pembiayaan berbadan hukum Negara Republik I d h k N R blik Indonesia i 2. Perusahaan mengelolah investasi yang dimiliki pemegang saham dalam bentuk mata uang RUPIAH. 3. Perusahaan melaksanakan pembiayaan dan investasi di d l d i i dalam negara R Republik blik Indonesia. 4. 4 Pembiayaan dan Investasi INFRASTRUKTUR DASAR DAN INFRASTRUKTUR KOMERSIAL.
  • 4. PERSYARATAN UMUM : 5. Dana Arisan (IDFC) didapat dari Pemerintah Pusat, Propinsi /Kabupaten /Kota sebagai penyertaan modal dan pinjaman dari masyarakat . 6. Perusahaan Pembiayaan dan Investasi ini selanjutnya disebut Badan Pengelolah 7. Badan Pengelolah mempunyai PERWAKILAN di tiap PROPINSI yang berfungsi sebagai KORDINATOR DAERAH dan bersifat Ad-Hoc. Ad Hoc. 8. Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota selanjutnya disebut Pemda
  • 5. PEMEGANG SAHAM • Pemegang Saham Badan Pembiayaan adalah Pemerintah Pusat / Propinsi / Kabupaten/ Kota / Pengelolah / BUMD wakil Pemda/ Masyarakat PESERTA ARISAN • Peserta Arisan adalah Pemda Pemegang Saham di Badan usaha Pembiayaan PROYEK YANG DIBIAYAI • Diutamakan Proyek infrastruktur dasar yang menjadi kewajiban pemerintah daerah (UU 32/2004 dan PP 38/2007) • Proyek infrastruktur komersial berdasarkan potensi daerah y p
  • 6. MODAL BADAN • Pemegang Saham Badan Pembiayaan adalah Pemerintah Pusat /Propinsi / Kabupaten/ Kota / Pengelolah / BUMD wakil Pemda, wajib menyertakan modalnya dalam Badan dalam jumlah yang disepakati berdasarkan pertimbangan : – Besarnya jumlah kebutuhan minimal pembiayaan infrastruktur anggota peserta arisan/pemda untuk memperbaiki/membangun infrastruktur yang perlu segera diperbaiki ( pemda dapat memiliki lebih dari “ saham arisan” bila mampu dan disepakati) – Kemampuan Pemda untuk mengembalikan p j p g pinjaman p per-tahun selama kurun waktu 10 – 20 tahun. – Besarnya modal badan disepakati bersama ( minimal Rp.100 miliar, sesuai Perpres 9 /2009) dengan mempertimbangkan jumlah kebutuhan pembiayaan infrastruktur dan jumlah kesanggupan pengembalian per tahun per-tahun.
  • 7. PERSYARATAN MEMINJAM 1. Pemda yang meminjam adalah Pemda Pemegang Saham Badan 2. 2 Pinjaman h Pi j harus d dapat MEYELESAIKAN / menuntaskan t t k perbaikan/ pembangunan yang menjadi prioritas pemda. 3. 3 Pemda menyatakan kesediaannya mengikuti dan mematuhi semua ketentuan dalam AD/RT 4. 4 Pemda harus telah menadatangani kesepakatan kerjasama pembiayaan dan investasi dengan Badan, 90 hari sebelum Proyek diajukan ke DPRD 5. Proyek yang diusulkan harus tercantum dalam RPJM dan APBD 6. Pemda harus membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang PINJAMAN sebelum memberi dan menerima pinjaman.
  • 8. PERSYARATAN MEMINJAM 7. Jumlah anggaran untuk biaya proyek yang didapat dari pinjam harus tercantum dalam APBD yang disahkan DPRD di hk 8. Jumlah pinjaman maksimal 20 kali besarnya dana pendamping atau saham atau angsuran yang d i t h t sanggup dibayar kabupaten/kota pertahun 9. 9 Pemda mempunyai kemampuan untuk membayar hutang. 10. 10 Pemda yang ikut dalam program pembiayaan IDFC IDFC, setelah Pengesahan APBD segera menyetorkan dana pendamping dan iuran atau angsuran.
  • 9. PERATURAN DAERAH MENGENAI PINJAMAN Perda harus memuat ketentuan sebagai berikut : 1. Peraturan Daerah (Perda/APBD), harus mencantumkan nama proyek dan besaran anggaran yang dijadikan dasar klausul dalam perjanjian k j j ji kerjasama. 2. Dalam perjanjian kerjasama harus memuat klausul tenor pinjaman tata cara pembayaran pinjaman, pinjaman, waktu pembayaran, jumlah pembayaran pertahun, suku bunga dan selisih inflasi yang berpengaruh terhadap jumlah angsuran hutang yang harus dibayar pemda ke Badan setiap tahunnya.
  • 10. TATACARA PENGAJUAN PEMBIAYAAN PROYEK 1. Pemda harus mengajukan rencana proyek ke Badan untuk dievaluasi selambat-lambatnya 90 hari sebelum selambat lambatnya diajukan dalam R-APBD. 2. Untuk menghindari terjadinya kelebihan jumlah hutang yang disyaratkan dalam UU 33/2004, pemda wajib membuat pernyataan TIDAK MEMINJAM atau dan TIDAK MENDAPATKAN pembiayaan lain. 3. 3 Melaporkan ke Badan apabila akan atau telah M l k k B d bil k t t l h membuat perjanjian pinjaman dan jumlah pinjaman yang akan dan telah didapat dari selain Badan dengan menyerahkan potokopi p j j y p p perjanjian kerjasamanya. j y
  • 11. TATACARA PENGAJUAN PEMBIAYAAN PROYEK 4. TIM TEKNIS akan mengevaluasi permohonan pembiayaan proyek yang diusulkan pemda paling lama 30 hari setelah mendapat rekomendasi TIM KHUSUS. KHUSUS 5. TIM KHUSUS akan menetapkan pemda yang mendapatkan pembiayaan, 20 h i setelah d tk bi hari t l h mendapatkan laporan evaluasi dari TIM TEKNIS. 6. Pemda wajib membuat laporan rencana Pembiayaan Infrastruktur ke Mendagri dan Menkeu 7. Penandatangan Perjanjian Pembiayaan akan dilaksanakan 7 hari setelah ada Persetujuan dari Mendagri dan Menkeu.
  • 12. TATACARA PEMBAYARAN PEKERJAAN DAN PENGELUARAN DANA PINJAMAN 1. 1 Dana Pi j D Pinjaman PProyek/ T l k/ Talangan d dapat dik l k t dikeluarkan Direktur Keuangan dan Investasi setelah mendapat persetujuan Direktur Utama berdasarkan hasil keputusan Tim Khusus atas p p permohonan Tim Teknis. 2. Dana Pinjaman untuk Pembayaran Pekerjaan dilaksanakan setiap 3 bulan berdasarkan Progres Pekerjaaan setelah dievaluasi oleh Tim Teknis Teknis. 3. Dana Pinjaman Proyek dibayarkan ke Rekening Kontraktor/konsultan 7 hari setelah verifikasi bersama 4. Dalam hal Pinjaman Dana Talangan Bencana atau pinjaman murni akan disetorkan ke Rekening Pemda setelah dilaksanakan verifikasi oleh Tim Teknis atas persetujuan Tim Khusus
  • 13. KOMISARIS BADAN (Nasional berdomisili Jakarta ( g (Regional berdomisi di ibukota Propinsi induk) p ) Komisaris Badan terdiri dari : 1. Perwakilan Gubernur yang disepakati (Ad-hoc) 2. 2 Perwakilan Bupati yang disepakati (Ad hoc) (Ad-hoc) 3. Pemegang Royalty
  • 14. TIM KHUSUS (Nasional berdomisili Jakarta ( g (Regional berdomisi di ibukota Propinsi induk) p ) Tim Khusus anggotanya terdiri dari: 1. Wakil Jajaran Komisaris Badan 2. 2 Wakil Jajaran Direktur Badan 3. Ketua Tim Teknis
  • 15. TIM TEKNIS (Nasional berdomisili Jakarta ( g (Regional berdomisi di ibukota Propinsi induk) p ) Tim Khusus anggotanya terdiri dari: 1. Wakil Jajaran Direktur Badan 2. 2 Wakil Pemda I / II / Bappeda/SKPD (perprovinsi) 3. Wakil masyarakat/asosiasi profesi (sesuai ebutu a ) kebutuhan)
  • 16. TUGAS TIM KHUSUS Tim Khusus bertugas dan bertanggung jawab untuk : 1. Memutuskan dan Menetapkan Pemda yang mendapatkan Program Arisan (IDFC) setelah mendapat masukan dari Tim Teknis 2. Memutuskan dan Menetapkan Pemda yang dapat mempergunakan Dana Komersial. 2. Memutuskan dan Menetapkan besarnya jumlah pinjaman / pembiayaan 3. Pinjaman Pemda yang dapat dipergunakan sebagai DANA TALANGAN apabila terjadi BENCANA ALAM 6. Menentukan Kontraktor Utama/ Konsultan Utama yang menjadi Pelaksana p y atas usulan dari TimTeknis. j proyek (sesuai peraturan yang berlaku)
  • 17. TUGAS TIM TEKNIS Tim teknis bertugas dan bertanggung jawab kepada Tim Khusus untuk: 1. Mengevaluasi Dokumen Administrasi Pemda yang menjadi Nominasi untuk mendapatkan pinjaman. 2. Mengevaluasi Dokumen Teknis proyek PRIORITAS yang diusulkan Pemda dengan mempertimbangkan kelayakan EKONOMIS dan TEKNIS 3. Mengevaluasi dan membuat nominasi Kontraktor/Konsultan yang memenuhi persyaratan sesuai kepres 80 p y p 4. Mengawasi dan mengevaluasi kerja Kontraktor Utama/ Konsultan Utama 5. Mengawasi, mengevaluasi dan menetapkan besarnya progres proyek setiap 3 bulan. 6. Mengevaluasi dan menetapkan besarnya jumlah tagihan 7. pembayaran kontraktor/konsultan setiap 3 bulan.
  • 18. TATACARA MENENTUKAN KABUPATEN/KOTA YANG DIBIAYAI IDFC 1. 1 Tim Khusus menyusun urutan Nominasi Pemda yang berhak mendapatkan prioritas pinjaman terlebih dahulu berdasarkan besaran APBD 2. Urutan P d d l 2 U t Pemda dalam Nominasi di l i d i pemda yang N i i dimulai dari d mempunyai APBD terkecil. 3. Pembiayaan ini diutamakan untuk Pemda yang melaksanakan perbaikan atau d pembangunan I f t kt Dasar atau b ik t dan b Infrastruktur D t komersial berdasarkan kajian potensi yang direkomendasikan Tim Teknis dan diputuskan dalam Rapat Tim Khusus. 4. Pemda 4 P d yang mendapatkan giliran pembiayaan dit t k oleh d tk ili bi ditetapkan l h Tim Khusus berdasarkan pertimbangan Politik, Ekonomi dan Teknik.
  • 19. TAHAPAN PRAKONSTRUKSI 1. Pemda wajib menyerahkan semua Dokumen Proyek selengkap-lengkapnya 1. Badan dan Pemda menetapkan wakilnya yang duduk di Tim Teknis 2. Tim Teknis bertugas mengevaluasi semua dokumen dalam Proses dan Pelaksanaan Tender untuk kontraktor/ konsultan pelaksana p y p proyek 3. Nominasi Pemenang tender disusun dan ditetapkan oleh Tim Teknis 4. Pemenang Tender ditentukan oleh Tim Khusus berdasarkan 3 nama yang diusulkan oleh Tim Teknis.
  • 20. PERSYARATAN PESERTA TENDER 1. Kontraktor / konsultan berbadan hukum Negara Republik Indonesia 2. Kontraktor/ konsultan berkedudukan di wilayah Indonesia 2. Kontraktor/konsultan Utama wajib mengikut sertakan kontraktor/konsultan daerah setempat sebagai subkontraktor apabila memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Tim Teknis dan disetujui Tim Khusus. 4. Kontraktor/ konsultan Utama dan sub dibawahnya wajib membuat pernyataan mempunyai modal k j minimal 30 b t t i d l kerja i i l persen dari nilai proyek yang dibuktikan dengan Surat Keterangan dan Dukungan Bank, lengkap dengan rekening giro 3 bulan terakhir terakhir. 5. Tahapan Proses tender dan ketentuan lainya dilaksanakan berdasarkan peraturan pemerintah. b d k t i t h
  • 21. TAHAPAN KONTRUKSI 1. Kontraktor / konsultan Utama pelaksana proyek adalah Pemenang Lelang dalam Tender Nasional. 2. Sub-Kontraktor / konsultan pelaksana proyek ditentukan oleh Tim Teknis atas persetujuan Tim Khusus. 3. Sub-Kontraktor / konsultan pelaksana proyek bertangung jawab kepada Kontraktor / konsultan Utama 4. Sub-Kontraktor konsultan pelaksana wajib mematuhi semua 4 S b K t kt / k lt l k jib t hi ketentuan yang dibuat Kontarktor / konsultan utama. 5. Pengawasan, 5 Pengawasan pelaksanaan dan pengendalian proyek dilakukan oleh Tim Teknis. 6. Kontraktor / konsultan wajib melaporkan progres proyek setiap bulan kepada Tim Teknis.
  • 22. MEKANISME OPERASIONAL TINGKAT II TINGKAT I PRAKONTRUKSI PELAKSANAAN SKPD/ BAPPEDA/ TIM KOMISARIS BADAN TEHNIS TIM KHUSUS TK II dibawah Kordinasi 1. Pengajuan Rencana Gubernur MOU antara Pemda dan Badan 2. Ke Badan 1. Tahap Perencanaan Teknis KONTRAKTOR NASIONAL 3 3. Dinas /SKPD terkait as /S te a t 2. Menentukan k 2 M t k konsultan lt Kontraktor L k l K t kt Lokal 4. Bersama TIM TEKNIS 3. Menentukan Kontraktor SUPERVISI BERSAMA 5. Tentukan infarstruktur 1. Menentukan Kabupaten / 6. yg mau dibangun 2. kota yang mendapat 7. Menentukan spesifikasi 3. giliran pinjaman 8. Menetapkan Volume 4. Pembiayaan Menentukan 9. Menetapkan harga /OE 5. proyek akan dibiayai MELAPORKAN KE: 1. DEPDAGRI 2. BAPPENAS 3. DEPKEU MASUKAN KE APBD II 1. KABUPATEN/KOTA TERPILIH MASUKKAN ANGGARAN KE APBD 2. MEMBUAT KESEPAKATAN BESAR ANGSURAN PERTAHUN 3. LAMA PINJAMAN / BERAPA TAHUN ANGGARAN