SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Download to read offline
MENTERIKEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 64 /PMK.05/2020
TENTANG
PENEMPATAN DANA PADA BANK PESERTA
DALAM RANGKA PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL
Menimbang
Mengingat
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam rangka
Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau
Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian
Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta
Penyelamatan Ekonomi Nasional, perlu menetapkan Peraturan
Menteri Keuangan tentang Penempatan Dana pada Bank
Peserta dalani rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional;
1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan -Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916);
www.jdih.kemenkeu.go.id
Menetapkan
- 2 -
3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam
rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan
Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem
Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 131,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6514);
4. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang
Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 98);
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementedan Keuangan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1862)
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1745);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENEMPATAN
DANA PADA BANK PESERTA DALAM RANGKA PROGRAM
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya
disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan
Rakyat.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 3 -
2. Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang selanjutnya
disebut Program PEN adalah rangkaian kegiatan untuk
pemulihan perekonomian nasional yang merupakan bagian
dari kebijakan keuangan negara yang dilaksanakan oleh
Pemerintah untuk mempercepat penanganan pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau
menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian
nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan serta
penyelamatan ekonomi nasional.
3. Penempatan Dana adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dengan menempatkan sejumlah dana pada bank
umum tertentu dengan bunga tertentu.
4. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK
adalah lembaga pengatur dan pengawas sektor keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai
Otoritas Jasa Keuangan.
5. Bank Peserta adalah bank yang menerima Penempatan
Dana pemerintah dan menyediakan dana penyangga
likuiditas bagi bank pelaksana yang membutuhkan dana
penyangga likuiditas setelah melakukan restrukturisas_i
kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan
kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau tambahan
kredit/pembiayaan bagi bank perkreditan rakyat/bank
pembiayaan rakyat syariah dan perusahaan pembiayaan
yang melakukan restrukturisasi kredit/pembiayaan
dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal .
kerja.
6. Bank Pelaksana adalah bank umum konvensional dan bank
umum syariah yang menerapkan kebijakan restrukturisasi
kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan
kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau tambahan
kredit/pembiayaan bagi bank perkreditan rakyat/bank
pembiayaan rakyat syariah dan perusahaan pembiayaan
yang melakukan restrukturisasi kredit/pembiayaan
dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal
kerja.
t7
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4 -
7. Rekening Khusus Pembiayaan Program Pemulihan Ekonomi
Nasional yang selanjutnya disebut Rekening Khusus
Pembiayaan Program PEN adalah rekening lainnya milik
Bendahara Umum Negara di Bank Indonesia yang
digunakan untuk menampung dan mengelola hasil
penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang dibeli oleh
Bank Indonesia untuk pembiayaan Program PEN.
BAB II
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN
Pasal 2
(1) Peraturan Menteri ini mengatur mengenai Penempatan
Dana kepada perbankan untuk melaksanakan Program
PEN.
(2) Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditujukan untuk memberikan dukungan likuiditas kepada
perbankan yang melakukan restrukturisasi kredit/
pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/
pembiayaan modal kerja.
(3) Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan kepada Bank Peserta.
(4) Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
berfungsi untuk menyediakan dana yang d.1.butuhkan oleh
Bank Pelaksana dalam rangka pelaksanaan Program PEN
setelah Bank Pelaksana melakukan:
a. restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau
memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal
kerja; dan/atau
b. tambahan kredit/pembiayaan bagi bank perkreditan
rakyat/bank pembiayaan rakyat syariah dan
perusahaan pembiayaan yang melakukan
restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau
memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal
kerja.
(5) Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat
bertindak pula sebagai Bank Pelaksana yang menerim~
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 5 -
dana setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4).
(6) Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan
ayat (5) memberikan dukungan restrukturisasi
kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan
kredit/pembiayaan modal kerja kepada usaha mikro,
usaha kecil, usaha menengah, dan koperasi.
(7) Untuk melaksanakan penyaluran dana, Bank Peserta
dapat meminta informasi yang dibutuhkan kepada OJK
dan/atau otoritas yang berwenang.
BAB III
SUMBER DANA, INSTRUMEN PENEMPATAN,
JANGKA WAKTU, TINGKAT BUNGA,
DAN KEWENANGAN PENEMPATAN DANA
Pasal 3
(1) Penempatah. Dana dalam pelaksanaan Program PEN
bersumber dari APBN.
(2) Dana yang bersumber dari APBN sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berasal dari hasil penerbitan SBN yang dibeli
oleh Bank Indonesia di pasar perdana sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Hasil penerbitan SBN sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditempatkan pada Rekening Khusus Pembiayaan Program
PEN.
Pasal 4
(1) Penempatan Dana pada Bank Peserta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) dilaksanakan dalam
bentuk simpanan berupa deposito atau sertifikat deposito.
(2) Jangka waktu Penempatan Dana sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling lama 6 (enam) bulan dan dapat
diperpanjang.
(3) Tingkat bunga Penempatan Dana sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) paling rendah sebesar tingkat bunga
penerbitan SBN yang dibeli oleh Bank Indonesia untuk
~
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 6 -
pembiayaan Program PEN setelah dikurangi besaran
burden sharing Bank Indonesia.
Pasal 5
(1) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara
berwenang melakukan Penempatan Dana pada Bank
Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.
(2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan.
BAB IV
PENETAPAN BANK PESERTA
Pasal6
Bank Peserta merupakan bank umum yang memenuhi kriteria
sebagai berikut:
a. merupakan bank umum yang berbadan hukum Indonesia,
beroperasi di wilayah Indonesia, dan minimal 51% (lima
puluh satu persen) saham dimiliki oleh warga negara
Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia;
b. merupakan bank kategori sehat berdasarkan penilaian
tingkat kesehatan bank oleh OJK;
c. termasuk dalam kategori 15 (lima belas) bank beraset
terbesar;
d. termasuk dalam investment grade menurut rating yang
dikeluarkan oleh paling kurang 2 (dua) lembaga
pemeringkat rating nasional/internasional yang berbeda
yang telah diakui oleh OJK;
e. tingkat kesehatan minimal komposit 2 (dua) yang telah
diverifikasi oleh OJK; dan
f. bersedia untuk menandatangani surat kesediaan menjadi
Bank Peserta.
Pasal 7
(1) Bank Peserta ditetapkan oleh Menteri Keuangan
berdasarkan informasi Ketua Dewan Komisioner OJK
r/
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 7 -
sesuai dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6.
(2) Informasi dari OJK sebagaimana dimaksud pada ayat {1),
paling sedikit memuat:
a. nama calon Bank Peserta yang sesuai dengan kriteria;
b. bentuk badan hukum calon Bank Peserta;
c. struktur kepemilikan saham calon Bank Peserta;
d. peringkat komposit hasil asesmen tingkat kesehatan
calon Bank Peserta;
e. jumlah aset dan peringkat aset calon Bank Peserta;
f. data perbankan lainnya apabila diperlukan; dan
g. persetujuan mengenai bank yang dapat menjadi Bank
Peserta dalam program Penempatan Dana.
(3) Untuk mendukung kelancaran Penempatan Dana
termasuk tata cara pemberian informasi, Menteri
Keuangan dan Ketua Dewan Komisioner OJK menetapkan
Keputusan Bersama.
Pasal 8
(1) Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh OJK
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Menteri Keuangan
c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan menyampaikan
pemberitahuan kepada Direktur Utama calon Bank
Peserta untuk mengajukan kesediaan menjadi Bank
Peserta.
(2) Pengajuan kesediaan oleh Bank Peserta sebagaimana
dimaksud pada ayat {1) dilakukan secara tertulis kepada
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan
dan paling sedikit memuat:
a. kesediaan untuk menjadi Bank Peserta; dan
b. dokumen yang harus dilampirkan dalam penyampaian
pengajuan sebagai Bank Peserta.
Pasal 9
(1) Pengajuan kesediaan oleh Bank Peserta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), disampaikan oleh✓
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
Direktur Utama calon Bank Peserta dengan menyertakan
dokumen-dokumen, yang meliputi:
a. surat pernyataan kesediaan untuk:
1. melaksanakan fungsi sebagai Bank Peserta; dan
2. mematuhi segala ketentuan yang ditetapkan dalam
pelaksanaan Penempatan Dana,
yang ditandatangani oleh Direktur Utama/pejabat
yang berwenang (ex-officio) dan bermaterai cukup;
b. copy surat izin usaha sebagai bank umum; dan
c. copy surat hasil penilaian tingkat kesehatan bank oleh
OJK untuk periode 1 (satu) tahun terakhir.
(2) Copy dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b dan huruf c disahkan oleh pejabat yang berwenang pada
masing-masing calon Bank Peserta.
Pasal 10
(1) Direktorat Jenderal Perbendaharaan meneliti kelengkapan
dokumen untuk pemenuhan persyaratan dari calon Bank
Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1).
(2) Dalam hal terdapat dokumen yang tidak lengkap,
Direktorat Jenderal Perbendaharaan meminta calon Bank
Peserta untuk melengkapi dokumen sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1).
Pasal 11
(1) Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ayat (1), Direktur J enderal
Perbendaharaan menyampaikan daftar calon Bank Peserta
kepada Menteri Keuangan untuk mendapatkan
penetapan.
(2) Terhadap calon Bank Peserta yang tidak ditetapkan
sebagai Bank Peserta, Direktur Jenderal Perbendaharaan
atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan
pemberitahuan kepada calon Bank Peserta.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 9 -
BABV
PENGAJUAN PROPOSAL
Pasal 12
(1) Untuk memenuhi kebutuhan dana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4), Bank Pelaksana
mengajukan proposal kepada Bank Peserta.
(2) Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan bank yang memenuhi kriteria:
a. telah melaksanakan:
1. restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau
memberikan tambahan kredit/ pembiayaan modal
kerja; dan/atau
2. pemberian tambahan kredit/pembiayaan bagi bank
perkreditan rakyat/bank pembiayaan rakyat
syariah dan perusahaan
melakukan restrukturisasi
dan/atau memberikan
pembiayaan modal kerja.
pembiayaan yang
kredit/pembiayaan
tambahan kredit/
b. merupakan bank dengan kategori sangat sehat dan
sehat berdasarkan penilaian tingkat kesehatan bank
oleh OJK (peringkat komposit 1 dan 2); dan
c. jumlah kepemilikan atas SBN, Sertifikat Deposito Bank
Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia, Sukuk Bank
Indonesia, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang
belum direpokan, yang menunjukkan tidak lebih dari
6% (enam persen) dari dana pihak ketiga.
(3) Proposal sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ditandatangani oleh Direktur Utama Bank Pelaksana dan
pemegang saham pengendali Bank Pelaksana dan disertai
dengan pernyataan kebenaran/akurasi dari proposal
dimaksud.
(4) Proposal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
dengan memperhitungkan kebutuhan dana Bank
Pelaksana.
(5) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yang
dibutuhkan oleh Bank Pelaksana diperhitungkan setelah
'7
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
Bank Pelaksana melakukan pemenuhan likuiditas
sehingga SBN, Sertifikat Deposito Bank Indonesia,
Sertifikat Bank Indonesia, Sukuk Bank Indonesia, dan
Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang belum direpokan
tidak lebih dari 6% (enam persen) dari dana pihak ketiga
Bank Pelaksana.
Pasal 13
(1) Berdasarkan proposal dari Bank Pelaksana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1), Direktur Utama Bank
Peserta mengajukan proposal Penempatan Dana kepada
Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan.
(2) Proposal Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) paling sedikit memuat informasi sebagai berikut:
a. kondisi likuiditas Bank Peserta pada saat proposal
diajukan;
b. jumlah kepemilikan pada posisi penga.Juan proposal
atas SBN, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Sertifikat
Bank Indonesia, Sukuk Bank Indonesia, dan Sertifikat
Bank Indonesia Syariah yang belum direpokan, yang
menunjukkan tidak lebih dari 6% (enam persen) dari
dana pihak ketiga, pada:
1. Bank Peserta yang sekaligus bertindak sebagai
Bank Pelaksana; dan/atau
2. Bank Pelaksana;
c. jumlah kebutuhan Penempatan Dana yang akan
disalurkan kepada Bank Pelaksana; dan
d. jumlah Penempatan Dana yang dibutuhkan, jangka
waktu Penempatan Dana, dan tingkat bunga
Penempatan Dana.
(3) Jumlah kebutuhan Penempatan Dana sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf c terdiri atas:
a. jumlah dan nama Bank Pelaksana; dan
b. rincian penyaluran dana penempatan dan bentuk
instrumen dari Bank Peserta ke Bank Pelaksana.
(4) Proposal Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditandatangani oleh Direktur Utama disertav
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 11 -
dengan pernyataan kebenaran/akurasi dari proposal
dimaksud.
BAB VI
PENILAIAN PROPOSAL
Pasal 14
(1) Untuk melakukan penilaian proposal:
a. dilakukan penelitian administratif oleh Direktorat
Jenderal Perbendaharaan; dan
b. dikoordinasikan oleh Komite yang dibentuk oleh
Menteri Keuangan atau pejabat yang ditunjuk sesuai
dengan tugas dan kewenangannya.
(2) Penelitian administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a meliputi:
a. penandatanganan proposal oleh pejabat yang
berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
ayat (4); dan
b. pemenuhan ketentuan proposal sebagairnana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2).
(3) Dalarn hal berdasarkan penelitian administratif
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) proposal memenuhi
ketentuan, Direktur Jenderal Perbendaharaan
mengajukan permintaan informasi kepada Kepala
Eksekutif Pengawas Perbankan OJK.
Pasal 15
(1) Permintaan informasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 ayat (3) meliputi:
a. peringkat komposit hasil asesmen tingkat kesehatan
Bank Peserta dan/atau Bank Pelaksana;
b. jumlah kepemilikan Surat Berharga Negara, Sertifikat
Deposito Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia,
Sukuk Bank Indonesia, dan Sertifikat Bank Indonesia
Syariah Bank Peserta dan/ atau Bank Pelaksana yang
belum direpokan dan jumlah dana pihak ketiga;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 12 -
c. data restrukturisasi kredit/pembiayaan yang telah
dilakukan oleh Bank Peserta dan Bank Pelaksana, dan
nilai penundaan cicilan pokok selama maksimum 6
(enam) bulan untuk kredit/pembiayaan yang
direstrukturisasi sesuai dengan data yang dilaporkan
bank kepada OJK; dan
d. informasi terkini terkait dengan kinerja Bank Peserta
dan/atau Bank Pelaksana.
(2) Bank Indonesia memberikan akses kepada OJK untuk
memperoleh data yang diperlukan dalam rangka
pemenuhan ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b.
(3) Cakupan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dalam Keputusan Bersama Menteri Keuangan
dengan Ketua Dewan Komisioner OJK sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3).
Pasal 16
(1) Untuk melaksanakan penilaian proposal, Direktorat
Jenderal Perbendaharaan menyampaikan:
a. hasil penelitian administrasi;
b. hasil informasi dari OJK; dan
c. posisi saldo kas pada Rekening Khusus Pembiayaan
Program PEN,
kepada Komite.
(2) Berdasarkan hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
berdasarkan pada:
a. analisis makro ekonomi, sektor keuangan, dan risiko
fiskal; dan
b. perkembangan arah kebijakan dan pelaksanaan
Program PEN,
Komite memberikan persetujuan terhadap jumlah, jangka
waktu, dan tingkat bunga dalam rangka Penempatan
Dana.
(3) Terhadap proposal Penempatan Dana yang tidak
mendapatkan persetujuan, Direktur Jenderal
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 13 -
Perbendaharaan atau pejabat yang ditunjuk
memberitahukan kepada Bank Peserta.
(4) Persetujuan Komite terhadap jumlah Penempatan Dana
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan
sekaligus atau bertahap.
(5) Untuk melaksanakan Penempatan Dana yang diberikan
bertahap sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Menteri
Keuangan dapat menyampaikan permintaan kepada
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
untuk melakukan reviu dan/atau audit.
(6) Reviu dan/atau audit oleh Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
meliputi:
a. proposal Bank Peserta;
b. proposal Bank Pelaksana; dan
c. perjanjian bisnis antara Bank Peserta dan Bank
Pelaksana.
(7) Untuk melakukan rev1u dan/atau audit sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan diberikan akses untuk memperoleh:
a. data perbankan terkait proposal Bank Peserta dan
Bank Pelaksana;
b. data perbankan dari OJK terkait Penempatan Dana;
dan/atau
c. hasil analisis Komite.
(8) Hasil reviu dan/atau audit oleh Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan dalam rangka Penempatan
Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disampaikan
kepada Menteri Keuangan.
BAB VII
PERJANJIAN KERJA SAMA PENEMPATAN DANA
Pasal 17
(1) Berdasarkan proposal yang telah disetujui sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2), Direktur Jenderal
Perbendaharaan bersama dengan Direktur Utama Bank✓
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 14 -
Peserta menandatangani perJanJian kerja sama
Penempatan Dana.
(2) Perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat:
a. identitas para pihak;
b. ruang lingkup perjanjian;
c. hak dan kewajiban;
d. jumlah Penempatan Dana;
e. jangka waktu Penempatan Dana;
f. tingkat bunga Penempatan Dana;
g. sistem setelmen transaksi;
h. denda dan/atau sanksi;
i. keadaan kahar (force majeure);
J. penyelesaian perselisihan; dan
k. jangka waktu perjanjian.
(3) Denda dan/atau sanksi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf h dikenakan atas pelanggaran terhadap
kewajiban yang ditetapkan dalam perjanjian kerja sama
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan sebagaimana
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
PENEMPATAN DANA
Bagian Kesatu
Pemberitahuan Penempatan Dana
kepada Bank Indonesia dan OJK
Pasal 18
(1) Direktur Jenderal Perbendaharaan menyampaikan
informasi kepada Bank Indonesia dan OJK mengenai
jumlah, jangka waktu, tingkat bunga, dan tanggal
setelmen Penempatan Dana setelah dilakukannya
perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1).
(2) Penyampaian informasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menggunakan sarana elektronik dan/atau surat.
if
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 15 -
Bagian Kedua
Pelaksanaan Penempatan
Pasal 19
(1) Berdasarkan perjanjian kerja sama Penempatan Dana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), Direktur
Pengelolaan Kas Negara melaksanakan Penempatan Dana.
(2) Untuk pelaksanaan Penempatan Dana, Direktur
Pengelolaan Kas Negara menyampaikan pemberitahuan
Penempatan Dana kepada Bank Peserta yang memuat
informasi mengenai:
a. jumlah dana yang akan ditempatkan;
b. tanggal setelmen;
c. jangka waktu penempatan; dan
d. tingkat bunga yang telah ditetapkan.
(3) Penyampaian pemberitahuan Penempatan Dana kepada
Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan melalui prosedur elektronik paling lambat pada
hari transaksi Penempatan Dana.
(4) Bank Peserta menyampaikan konfirmasi menerima
Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
melalui prosedur elektronik paling lambat pada hari
transaksi Penempatan Dana.
(5) Prosedur elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dan ayat (4) dilakukan melalui sarana yang tersedia pada
unit Treasury Dealing Room Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
(6) Dalam hal pemberitahuan Penempatan Dana sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) mengalami hambatan/kendala
teknis, pemberitahuan Penempatan Dana dilakukan
dengan prosedur manual.
(7) Dalam hal penyampaian konfirmasi menerima
Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
mengalami hambatan/kendala teknis, penyampaian
konfirmasi menerima Penempatan Dana dilakukan dengan
prosedur manual.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 16 -
Bagian Ketiga
Penyelesaian Transaksi
Pasal 20
(1) Berdasarkan deal ticket/ deal slip yang dihasilkan dari unit
Treasury Dealing Room sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 19 ayat (5), Direktorat Jenderal Perbendaharaan
melakukan setelmen Penempatan Dana melalui prosedur
elektronik dengan sistem yang digunakan oleh Bank
Indonesia.
(2) Direktorat Pengelolaan Kas Negara melakukan setelmen
dari Rekening Khusus Pembiayaan Program PEN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) ke rekening
giro Bank Peserta di Bank Indonesia pada tanggal
setelmen.
(3) Dalam hal tanggal setelmen sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) merupakan hari libur, setelmen dilakukan pada
hari kerja berikutnya.
(4) Dalam hal setelmen sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan ayat (3) tidak dapat dilakukan karena terdapat
hambatan/kendala teknis, setelmen dilakukan melalui
prosedur manual dengan menggunakan warkat Bank
Indonesia.
Pasal 21
(1) Berdasarkan setelmen sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 20, Bank Peserta menyampaikan bilyet
deposito/ promissory note/dokumen yang dipersamakan
kepada Direktur Pengelolaan Kas Negara untuk
ditandatangani, paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah
setelmen.
(2) Bilyet deposito/ promissory note/dokumen yang
dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit memuat informasi:
a. jumlah dana yang ditempatkan;
b. jangka waktu Penempatan Dana;
c. tanggal setelmen;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 17 -
d. tanggal jatuh tempo; dan
e. tingkat bunga/imbal hasil.
BAB IX
PENGGUNMN DANA PENEMPATAN
DARI BANK PESERTA KEPADA BANK PELAKSANA
Pasal 22
(1) Penempatan Dana digunakan Bank Peserta untuk
disalurkan kepada Bank Pelaksana dalam pelaksanaan
Program PEN.
(2) Penyaluran dana kepada Bank Pelaksana sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan segera setelah
Penempatan Dana diterima oleh Bank Peserta.
(3) Bunga/imbal hasil yang dapat dikenakan terhadap
penyaluran dana dari Bank Peserta kepada Bank
Pelaksana ditetapkan paling tinggi sebesar tingkat bunga
Penempatan Dana ditambah 300 (tiga ratus) basis poin.
(4) Penyaluran dana dari Bank Peserta kepada Bank
Pelaksana diatur dalam suatu perjanjian kerja sama.
(5) Dalam hal Bank Pelaksana merupakan Bank Peserta,
penyaluran dana oleh Bank Peserta kepada Bank
Pelaksana dilakukan melalui perjanjian sesuai dengan
mekanisme internal bank bersangkutan.
Pasal 23
(1) Dalam pelaksanaan penyaluran dari Bank Peserta kepada
Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22,
Bank Peserta dapat menunjuk special purpose vehicle.
(2) Special purpose vehicle sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), berfungsi sebagai agen verifikasi, penilai jaminan
dan pengelola jaminan, restrukturisasi dan/atau agen
penagihan atas jaminan kredit.
(3) Penunjukan special purpose vehicle sebagaimana
dimaksud ayat (1), dimuat dalam perjanjian kerja sama
antara Bank Peserta dengan Bank Pelaksana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4).
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 18 -
BABX
PENGEMBALIAN, PENARIKAN, DAN REMUNERASI
Pasal 24
(1) Pada saat jatuh tempo, Bank Peserta melakukan
pengembalian dana atas Penempatan Dana.
(2) Pengembalian dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan sesua1 dengan perJanJian kerja sama
Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (1).
(3) Pengembalian dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan melalui setelmen ke Rekening Khusus
Pembiayaan Program PEN oleh Bank Peserta.
(4) Setelmen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan
paling lambat pukul 16.00 WIB pada hari jatuh tempo
Penempatan Dana.
(5) Dalam hal jatuh tempo Penempatan Dana merupakan hari
libur, setelmen dilakukan pada hari kerja berikutnya
dengan memperhitungkan remunerasi sesuai dengan
tambahan hari Penempatan Dana tersebut.
(6) Direktur Pengelolaan Kas Negara mengembalikan
dokumen bilyet deposito/ promissory note/dokumen yang
dipersamakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat
(1) kepada Bank Peserta setelah dana diterima kembali dari
Bank Peserta.
Pasal 25
(1) Direktur Jenderal Perbendaharaan dapat melakukan
penarikan atas pokok dan bunga Penempatan Dana di
Bank Peserta sebelum jatuh tempo sesuai dengan
perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1).
(2) Permintaan penarikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada Bank Peserta
melalui kurir dan/atau melalui faksimili/ surat elektronik
paling lambat pada pukul 12.00 WIB, 5 (lima) hari kerja
sebelum penarikan dana.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 19 -
(3) Bank Peserta melakukan setelmen ke Rekening Khusus
Pembiayaan Program PEN paling lambat pukul 12.00 WIB
pada hari yang ditetapkan sesuai dengan surat permintaan
penarikan.
(4) Direktur Pengelolaan Kas Negara mengembalikan
dokumen bilyet deposito/promissory note/dokumen yang
dipersamakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat
(1) kepada Bank Peserta setelah dana diterima kembali dari
Bank Peserta.
Pasal 26
(1) Bank Peserta memberikan remunerasi atas Penempatan
Dana sesuai dengan tingkat bunga yang ditetapkan.
(2) Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa
bunga atau imbal hasil.
(3) Remunerasi Penempatan Dana dihitung secara harian dan
disetorkan berdasarkan tanggal jatuh tempo atau
penarikan sebelum tanggal jatuh tempo sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1).
(4) Rumus perhitungan besarnya tingkat bunga Penempatan
Dana yaitu:
Nominal Bunga = Pokok Penempatan x Tingkat Bunga
Penempatan x Jumlah Hari Kalender / 365
(5) Remunerasi disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan
Pajak ke Rekening Kas Umum Negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XI
PERPANJANGAN WAKTU PENEMPATAN DANA
Pasal 27
(1) Bank Peserta dapat mengajukan permohonan
perpanjangan waktu Penempatan Dana yang disampaikan
oleh Direktur Utama Bank Peserta kepada Direktur
Jenderal Perbendaharaan.
(2) Jumlah Penempatan Dana, jangka waktu, dan tingkat
bunga yang diajukan dalam permohonan perpanjangan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 20 -
waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan
jumlah, jangka waktu, dan tingkat bunga Penempatan
Dana yang tercantum dalam perjanjian kerja sama
Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17
ayat (1).
(3) Permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) disampaikan paling lambat 14 (empat belas)
hari kalender sebelum tanggaljatuh tempo yang tercantum
dalam perJanJ1an kerja sama Penempatan Dana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1).
(4) Permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) memuat informasi yang relevan untuk dapat
dilakukannya perpanjangan waktu Penempatan Dana.
(5) Permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilampiri dokumen yang memuat informasi
sebagai berikut:
a. kondisi likuiditas pada saat permohonan diajukan;
b. jumlah kepemilikan pada posisi pengajuan surat
permohonan atas SBN, Sertifikat Deposito Bank
Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia, Sukuk Bank
Indonesia, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang
belum direpokan, yang menunjukkan tidak lebih dari
6% (enam persen) dari dana pihak ketiga, pada:
1. Bank Peserta yang sekaligus bertindak sebagai
Bank Pelaksana; dan/atau
2. Bank Pelaksana.
c. jumlah Penempatan Dana yang disalurkan kepada
Bank Pelaksana, dengan rincian:
1. jumlah dan nama Bank Pelaksana; dan
2. rincian penyaluran dana penempatan dan bentuk
instrumen dari Bank Peserta ke Bank Pelaksana.
d. alasan perpanjangan waktu Penempatan Dana.
Pasal 28
(1) Ketentuan mengenai penilaian proposal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 14 sampai dengan Pasal 16 berlaku
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 21 -
secara mutatis mutandis terhadap permohonan
perpanjangan waktu Penempatan Dana dari Bank Peserta.
(2) Penyampaian persetujuan atas perpanjangan Penempatan
Dana Bank Peserta dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari
kalender sebelum tanggal jatuh tempo Penempatan Dana.
(3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi
dasar bagi Direktur Utama Bank Peserta dan Direktur
Jenderal Perbendaharaan untuk melakukan perubahan
atas perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1).
(4) Dalam hal usulan perpanjangan waktu Penempatan Dana
Bank Peserta disetujui, remunerasi Penempatan Dana
awal harus disetorkan berdasarkan tanggal jatuh tempo
sesuai dengan perjanjian kerja sama Penempatan Dana
sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (1).
(5) Terhadap usulan perpanjangan waktu Penempatan Dana
Bank Peserta yang tidak mendapatkan persetujuan,
Direktur Jenderal Perbendaharaan atau pejabat yang
ditunjuk memberitahukan kepada Bank Peserta paling
lambat 3 (tiga) hari kalender sebelum tanggal jatuh tempo
Penempatan Dana.
BAB XII
PENARIKAN DANA PADA REKENING GIRO
BANK PESERTA DAN BANK PELAKSANA DI BANK INDONESIA
Pasal 29
(1) Dalam hal Bank Peserta tidak dapat mengembalikan dana
penempatan pada waktu yang telah ditentukan dalam
perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan/atau perubahannya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3),
Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan
dapat mengirimkan permintaan pendebitan kepada Bank
Indonesia untuk menarik dana Bank Peserta yang
tersimpan pada Rekening Giro Bank Peserta di Bank
Indonesia.
(2) Pelaksanaan penarikan dana pada Rekening Giro Bank
Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan
7
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 22 -
berdasarkan permintaan pendebitan dari Direktur
Jenderal Perbendaharaan dan surat kuasa dari Bank
Peserta kepada Bank Indonesia untuk melakukan
pendebetan Rekening Giro Bank Peserta untuk untung
Rekening Kas Umum Negara di Bank Indonesia.
(3) Pelaksanaan penarikan dana Bank Peserta sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan permintaan pendebitan dan
surat kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dimuat
dalam perjanjian kerja sama Penempatan Dana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan
perubahannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
ayat (3).
Pasal 30
(1) Dalam hal Bank Pelaksana tidak dapat mengembalikan
kewajiban kepada Bank Peserta pada waktu yang telah
ditentukan dalam perjanjian kerja sama sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4), Bank Peserta dapat
mengirimkan permintaan pendebitan kepada Bank
Indonesia untuk menarik dana Bank Pelaksana yang
tersimpan pada Rekening Giro Bank Pelaksana di Bank
Indonesia.
(2) Pelaksanaan penarikan dana pada Rekening Giro Bank
Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan berdasarkan permintaan pendebitan dari Bank
Peserta dan surat kuasa dari Bank Pelaksana kepada Bank
Indonesia untuk melakukan pendebetan Rekening Giro
Bank Pelaksana untuk untung Rekening Giro Bank
Peserta di Bank Indonesia.
(3) · Pelaksanaan penarikan dana Bank Pelaksana oleh Bank
Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
permintaan pendebitan dan surat kuasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dalam perjanjian kerja sama
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4).
Pasal 31
Penarikan dana pada rekening giro Bank Peserta sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 dan penarikan dana pada rekening
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 23 -
Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pada Bank Indonesia.
BAB XIII
PENJAMINAN ATAS DANA PEMERINTAH
Pasal 32
Dalam hal Bank Peserta mengalami permasalahan dan
diserahkan penanganannya kepada Lembaga Penjamin
Simpanan, Lembaga Penjamin Simpanan mengutamakan
pengembalian dana Pemerintah.
BAB XIV
AKUNTANSIDANPELAPORAN
Pasal 33
(1) Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan
melakukan penatausahaan, akuntansi, dan pelaporan
keuangan atas setiap transaksi Penempatan Dana pada
Bank Peserta dan/atau penarikan dana dari Bank Peserta.
(2) Akuntansi dan pelaporan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disajikan dalam Laporan
Keuangan Bendahara Umum Negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XV
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 34
(1) Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan
melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap
Penempatan Dana kepada Bank Peserta.
(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan terhadap:
a. penyaluran dana penempatan kepada Bank Pelaksana;
dan
b. restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau
pemberian tambahan kredit/pembiayaan modal kerja
pada Bank Pelaksana.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 24 -
(3) Untuk keperluan pemantauan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), Bank Peserta menyampaikan laporan paling
sedikit setiap 1 (satu) bulan kepada Direktur Jenderal
Perbendaharaan, mengenai:
a. penyaluran dana penempatan kepada Bank Pelaksana;
dan
b. restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau
pemberian tambahan kredit/pembiayaan modal kerja
pada Bank Pelaksana.
(4) Berdasarkan hasil pemantauan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Direktorat Jenderal Perbendaharaan
melakukan evaluasi atas Penempatan Dana kepada Bank
Peserta.
(5) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
disampaikan kepada Menteri Keuangan melalui Komite.
BAB XVI
PENGAWASAN
Pasal 35
(1) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, OJK,
dan Lembaga Penjamin Simpanan melakukan pengawasan
terhadap Bank Peserta dan Bank Pelaksana yang
melaksanakan Penempatan Dana dan penyaluran dana.
(2) Ruang lingkup pengawasan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan meliputi kegiatan pengawasan intern
(reviu/monitoring/evaluasi/post audit) terhadap Bank
Peserta dan Bank Pelaksana dalam pelaksanaan
Penempatan Dana dan penyaluran dana dari Bank Peserta
kepada Bank Pelaksana.
(3) Ruang lingkup pengawasan OJK terhadap Bank Peserta
dan Bank Pelaksana meliputi kegiatan post audit
berdasarkan risk based audit terhadap Bank Peserta dan
Bank Pelaksana.
(4) Ruang lingkup pengawasan Lembaga Penjamin Simpanan
terhadap Bank Peserta dan Bank Pelaksana melalui
pemantauan terhadap posisi simpanan pada Bank Peserta
dan Bank Pelaksana.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 25 -
BAB XVII
PENGENDALIANINTERNAL
Pasal 36
(1) Menteri Keuangan menyelenggarakan pengendalian
internal terhadap Penempatan Dana dalam rangka
Program PEN.
(2) Pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
BAB XVIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 37
Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyusun petunjuk
teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan
Menteri ini.
BAB XIX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 38
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 26 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Juni 2020
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SRI MULYANI INDRAWATI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 Juni 2020
DIREKTUR JENDERAL
PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 574
~ ~ ::::::inan sesuai dengan aslinya
~ BiroUmum
i ~i ministrasi Kementerian
'
YAJ;I J .213 199703 1 001
www.jdih.kemenkeu.go.id

More Related Content

What's hot

Kab bengkulu tengah_3_2012
Kab bengkulu tengah_3_2012Kab bengkulu tengah_3_2012
Kab bengkulu tengah_3_2012Hema Tama
 
Pp no 2_th_2012
Pp no 2_th_2012Pp no 2_th_2012
Pp no 2_th_2012gatothp
 
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012bimoadi88
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 35/PMK.07/202
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 35/PMK.07/202Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 35/PMK.07/202
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 35/PMK.07/202Arif Efendi
 
136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset blu136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset bluMeyda Charisma
 
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraJoy Irman
 
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015dikakakaa
 
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraSalinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraCoach RFIRMANS
 
1. perpres nomor 54 tahun 2020
1. perpres nomor 54 tahun 20201. perpres nomor 54 tahun 2020
1. perpres nomor 54 tahun 2020adminrepublikaid
 
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNSPP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNSYudhi Aldriand
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Ulfah Hanum
 

What's hot (19)

Kab bengkulu tengah_3_2012
Kab bengkulu tengah_3_2012Kab bengkulu tengah_3_2012
Kab bengkulu tengah_3_2012
 
Uu 11 1992
Uu 11 1992Uu 11 1992
Uu 11 1992
 
Pp no 2_th_2012
Pp no 2_th_2012Pp no 2_th_2012
Pp no 2_th_2012
 
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012Peraturan menteri pan & rb no. 197  tahun 2012
Peraturan menteri pan & rb no. 197 tahun 2012
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 35/PMK.07/202
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 35/PMK.07/202Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 35/PMK.07/202
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 35/PMK.07/202
 
UU 4 2016 TAPERA
UU 4 2016 TAPERAUU 4 2016 TAPERA
UU 4 2016 TAPERA
 
136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset blu136~pmk.05~2016 aset blu
136~pmk.05~2016 aset blu
 
Perdirjen 19 2005
Perdirjen 19 2005Perdirjen 19 2005
Perdirjen 19 2005
 
Spk mi sudah di edit
Spk mi sudah di editSpk mi sudah di edit
Spk mi sudah di edit
 
Perda 14 th 2012 bumd
Perda 14 th 2012   bumdPerda 14 th 2012   bumd
Perda 14 th 2012 bumd
 
Kepres 40 2001
Kepres 40 2001Kepres 40 2001
Kepres 40 2001
 
Pkl bab 2
Pkl bab 2Pkl bab 2
Pkl bab 2
 
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan NegaraUU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
 
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
Laporan Geladi Universitas Telkom 2014/2015
 
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan WidyaiswaraSalinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
Salinan Perpres Nomor 102 Tahun 2021 tentang Tunjangan Widyaiswara
 
1. perpres nomor 54 tahun 2020
1. perpres nomor 54 tahun 20201. perpres nomor 54 tahun 2020
1. perpres nomor 54 tahun 2020
 
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNSPP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
PP Nomor 20 Tahun 2013 ttg Asuransi Sosial PNS
 
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
Perpres nomor 88_tahun_2019 ttg juknis dana alokasi khusus fisik TA 2020
 
057 05 hibah kpd daerah
057 05 hibah kpd daerah057 05 hibah kpd daerah
057 05 hibah kpd daerah
 

Similar to 64 pmk.05 2020_per

Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020Iqbal Maulana
 
Pp nomor 23 tahun 2020
Pp nomor 23 tahun 2020Pp nomor 23 tahun 2020
Pp nomor 23 tahun 2020HendriTAsworo
 
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020Arif Efendi
 
43 pmk.05 2020_per
43 pmk.05 2020_per43 pmk.05 2020_per
43 pmk.05 2020_peraffanzikri
 
04-Kemendagri Dana BOK Puskesmas_Medan_Randy.pptx
04-Kemendagri Dana BOK Puskesmas_Medan_Randy.pptx04-Kemendagri Dana BOK Puskesmas_Medan_Randy.pptx
04-Kemendagri Dana BOK Puskesmas_Medan_Randy.pptxYoramAlimdamap
 
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020Arif Efendi
 
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintahAaz M Hafidz Azis
 
Permendagri No.12 Tahun 2023.pdf
Permendagri No.12 Tahun 2023.pdfPermendagri No.12 Tahun 2023.pdf
Permendagri No.12 Tahun 2023.pdfAstiSulistiawati1
 
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdfPOJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdfdandeeq
 
Permenkes Nomor 15 Tahun 2022 (6).pdf
Permenkes Nomor 15 Tahun 2022 (6).pdfPermenkes Nomor 15 Tahun 2022 (6).pdf
Permenkes Nomor 15 Tahun 2022 (6).pdfSujimanSKM
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...iniPurwokerto
 

Similar to 64 pmk.05 2020_per (20)

2008 pmk-169
 2008 pmk-169 2008 pmk-169
2008 pmk-169
 
147~PMK.05~2021Per.pdf
147~PMK.05~2021Per.pdf147~PMK.05~2021Per.pdf
147~PMK.05~2021Per.pdf
 
Perpu No 1 2020.pdf
Perpu No 1 2020.pdfPerpu No 1 2020.pdf
Perpu No 1 2020.pdf
 
Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020
 
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
 
Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020Perpu nomor 1 tahun 2020
Perpu nomor 1 tahun 2020
 
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020Perpu Nomor 1 Tahun 2020
Perpu Nomor 1 Tahun 2020
 
Pp nomor 23 tahun 2020
Pp nomor 23 tahun 2020Pp nomor 23 tahun 2020
Pp nomor 23 tahun 2020
 
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2020
 
43 pmk.05 2020_per
43 pmk.05 2020_per43 pmk.05 2020_per
43 pmk.05 2020_per
 
04-Kemendagri Dana BOK Puskesmas_Medan_Randy.pptx
04-Kemendagri Dana BOK Puskesmas_Medan_Randy.pptx04-Kemendagri Dana BOK Puskesmas_Medan_Randy.pptx
04-Kemendagri Dana BOK Puskesmas_Medan_Randy.pptx
 
Pp 25-2020
Pp 25-2020Pp 25-2020
Pp 25-2020
 
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
 
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
168 pmk.05-2015-bantuan-pemerintah
 
Permenkeu 4 2022
Permenkeu 4 2022Permenkeu 4 2022
Permenkeu 4 2022
 
Permendagri No.12 Tahun 2023.pdf
Permendagri No.12 Tahun 2023.pdfPermendagri No.12 Tahun 2023.pdf
Permendagri No.12 Tahun 2023.pdf
 
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdfPOJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
POJK Nomor 14 Tahun 2016.pdf
 
Permenkes Nomor 15 Tahun 2022 (6).pdf
Permenkes Nomor 15 Tahun 2022 (6).pdfPermenkes Nomor 15 Tahun 2022 (6).pdf
Permenkes Nomor 15 Tahun 2022 (6).pdf
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MO...
 
198_PMK.07_2021Per.pdf
198_PMK.07_2021Per.pdf198_PMK.07_2021Per.pdf
198_PMK.07_2021Per.pdf
 

Recently uploaded

Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...HaseebBashir5
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxFORTRESS
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaNovrinKartikaTumbade
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYALex PRTOTO
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Al-ghifari Erik
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohkhunagnes1
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx23May1983
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...FORTRESS
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptxerlyndakasim2
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxdevina81
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxerlyndakasim2
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaHaseebBashir5
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"HaseebBashir5
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptxerlyndakasim2
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOANNISAUMAYAHS
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2PutriMuaini
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaSukmaWati809736
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"HaseebBashir5
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppterlyndakasim2
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...HaseebBashir5
 

Recently uploaded (20)

Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
Judul: Mengenal Lebih Jauh Tentang Jamintoto: Platform Perjudian Online yang ...
 
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptxTERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
TERBAIK!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Aneka Pintu Aluminium di Banda Aceh.pptx
 
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan IndonesiaSlide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
Slide tentang Akuntansi Perpajakan Indonesia
 
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYAPRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
PRTOTO SITUS SPORTING BET DAN TOGEL TERPERCAYA
 
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
Capital Asset Priceng Model atau CAPM 11
 
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contohLAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
LAPORAN PKP yang telah jadi dan dapat dijadikan contoh
 
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptxEtika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
Etika wirausaha dan pentingnya presentasi 2.pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Bahan Pintu Aluminium Kamar Mandi di ...
 
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
2. PRINSIP KEUANGAN HIJAU- PELATIHAN GREEN FINANCE.pptx
 
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttxSLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
SLIDE 2 BISNIS INTERNASIONAL.ppttttttttx
 
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptxRISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
RISK BASED INTERNAL AUDIT - AUDITING .pptx
 
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di IndonesiaTajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
Tajuk: SV388: Platform Unggul Taruhan Sabung Ayam Online di Indonesia
 
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak""Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
 
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
10. (C) MERGER DAN AKUISISI Presentation.pptx
 
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDOKEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
KEAGENAN KAPAL DALAM DUNIA MARITIME INDO
 
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
Time Value of Money Mata Kuliah Ekonomi 2
 
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesiaPPT-Business-Plan makanan khas indonesia
PPT-Business-Plan makanan khas indonesia
 
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor""Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
"Mengungkap Misteri Kemenangan di Xinslot: Situs Slot Online Gacor"
 
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
1A. INTRODUCTION TO Good corporate governance .ppt
 
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind..."Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
"Menjelajahi Keberagaman Permainan di Sumaterabet: Situs Slot Terbesar di Ind...
 

64 pmk.05 2020_per

  • 1. MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 /PMK.05/2020 TENTANG PENEMPATAN DANA PADA BANK PESERTA DALAM RANGKA PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL Menimbang Mengingat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penempatan Dana pada Bank Peserta dalani rangka Program Pemulihan Ekonomi Nasional; 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan -Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 2. Menetapkan - 2 - 3. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) dan/atau Menghadapi Ancaman yang Membahayakan Perekonomian Nasional dan/atau Stabilitas Sistem Keuangan serta Penyelamatan Ekonomi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6514); 4. Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020 tentang Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 98); 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementedan Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1862) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1745); MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENEMPATAN DANA PADA BANK PESERTA DALAM RANGKA PROGRAM PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 3. - 3 - 2. Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang selanjutnya disebut Program PEN adalah rangkaian kegiatan untuk pemulihan perekonomian nasional yang merupakan bagian dari kebijakan keuangan negara yang dilaksanakan oleh Pemerintah untuk mempercepat penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan serta penyelamatan ekonomi nasional. 3. Penempatan Dana adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dengan menempatkan sejumlah dana pada bank umum tertentu dengan bunga tertentu. 4. Otoritas Jasa Keuangan yang selanjutnya disingkat OJK adalah lembaga pengatur dan pengawas sektor keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai Otoritas Jasa Keuangan. 5. Bank Peserta adalah bank yang menerima Penempatan Dana pemerintah dan menyediakan dana penyangga likuiditas bagi bank pelaksana yang membutuhkan dana penyangga likuiditas setelah melakukan restrukturisas_i kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau tambahan kredit/pembiayaan bagi bank perkreditan rakyat/bank pembiayaan rakyat syariah dan perusahaan pembiayaan yang melakukan restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal . kerja. 6. Bank Pelaksana adalah bank umum konvensional dan bank umum syariah yang menerapkan kebijakan restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau tambahan kredit/pembiayaan bagi bank perkreditan rakyat/bank pembiayaan rakyat syariah dan perusahaan pembiayaan yang melakukan restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal kerja. t7 www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 4. - 4 - 7. Rekening Khusus Pembiayaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang selanjutnya disebut Rekening Khusus Pembiayaan Program PEN adalah rekening lainnya milik Bendahara Umum Negara di Bank Indonesia yang digunakan untuk menampung dan mengelola hasil penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang dibeli oleh Bank Indonesia untuk pembiayaan Program PEN. BAB II RUANG LINGKUP DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Peraturan Menteri ini mengatur mengenai Penempatan Dana kepada perbankan untuk melaksanakan Program PEN. (2) Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk memberikan dukungan likuiditas kepada perbankan yang melakukan restrukturisasi kredit/ pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/ pembiayaan modal kerja. (3) Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan kepada Bank Peserta. (4) Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berfungsi untuk menyediakan dana yang d.1.butuhkan oleh Bank Pelaksana dalam rangka pelaksanaan Program PEN setelah Bank Pelaksana melakukan: a. restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal kerja; dan/atau b. tambahan kredit/pembiayaan bagi bank perkreditan rakyat/bank pembiayaan rakyat syariah dan perusahaan pembiayaan yang melakukan restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal kerja. (5) Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat bertindak pula sebagai Bank Pelaksana yang menerim~ www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 5. - 5 - dana setelah melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4). (6) Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (5) memberikan dukungan restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/pembiayaan modal kerja kepada usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan koperasi. (7) Untuk melaksanakan penyaluran dana, Bank Peserta dapat meminta informasi yang dibutuhkan kepada OJK dan/atau otoritas yang berwenang. BAB III SUMBER DANA, INSTRUMEN PENEMPATAN, JANGKA WAKTU, TINGKAT BUNGA, DAN KEWENANGAN PENEMPATAN DANA Pasal 3 (1) Penempatah. Dana dalam pelaksanaan Program PEN bersumber dari APBN. (2) Dana yang bersumber dari APBN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari hasil penerbitan SBN yang dibeli oleh Bank Indonesia di pasar perdana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Hasil penerbitan SBN sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditempatkan pada Rekening Khusus Pembiayaan Program PEN. Pasal 4 (1) Penempatan Dana pada Bank Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) dilaksanakan dalam bentuk simpanan berupa deposito atau sertifikat deposito. (2) Jangka waktu Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang. (3) Tingkat bunga Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling rendah sebesar tingkat bunga penerbitan SBN yang dibeli oleh Bank Indonesia untuk ~ www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 6. - 6 - pembiayaan Program PEN setelah dikurangi besaran burden sharing Bank Indonesia. Pasal 5 (1) Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara berwenang melakukan Penempatan Dana pada Bank Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2. (2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan. BAB IV PENETAPAN BANK PESERTA Pasal6 Bank Peserta merupakan bank umum yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. merupakan bank umum yang berbadan hukum Indonesia, beroperasi di wilayah Indonesia, dan minimal 51% (lima puluh satu persen) saham dimiliki oleh warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia; b. merupakan bank kategori sehat berdasarkan penilaian tingkat kesehatan bank oleh OJK; c. termasuk dalam kategori 15 (lima belas) bank beraset terbesar; d. termasuk dalam investment grade menurut rating yang dikeluarkan oleh paling kurang 2 (dua) lembaga pemeringkat rating nasional/internasional yang berbeda yang telah diakui oleh OJK; e. tingkat kesehatan minimal komposit 2 (dua) yang telah diverifikasi oleh OJK; dan f. bersedia untuk menandatangani surat kesediaan menjadi Bank Peserta. Pasal 7 (1) Bank Peserta ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan informasi Ketua Dewan Komisioner OJK r/ www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 7. - 7 - sesuai dengan kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. (2) Informasi dari OJK sebagaimana dimaksud pada ayat {1), paling sedikit memuat: a. nama calon Bank Peserta yang sesuai dengan kriteria; b. bentuk badan hukum calon Bank Peserta; c. struktur kepemilikan saham calon Bank Peserta; d. peringkat komposit hasil asesmen tingkat kesehatan calon Bank Peserta; e. jumlah aset dan peringkat aset calon Bank Peserta; f. data perbankan lainnya apabila diperlukan; dan g. persetujuan mengenai bank yang dapat menjadi Bank Peserta dalam program Penempatan Dana. (3) Untuk mendukung kelancaran Penempatan Dana termasuk tata cara pemberian informasi, Menteri Keuangan dan Ketua Dewan Komisioner OJK menetapkan Keputusan Bersama. Pasal 8 (1) Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh OJK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan menyampaikan pemberitahuan kepada Direktur Utama calon Bank Peserta untuk mengajukan kesediaan menjadi Bank Peserta. (2) Pengajuan kesediaan oleh Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat {1) dilakukan secara tertulis kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan dan paling sedikit memuat: a. kesediaan untuk menjadi Bank Peserta; dan b. dokumen yang harus dilampirkan dalam penyampaian pengajuan sebagai Bank Peserta. Pasal 9 (1) Pengajuan kesediaan oleh Bank Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2), disampaikan oleh✓ www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 8. - 8 - Direktur Utama calon Bank Peserta dengan menyertakan dokumen-dokumen, yang meliputi: a. surat pernyataan kesediaan untuk: 1. melaksanakan fungsi sebagai Bank Peserta; dan 2. mematuhi segala ketentuan yang ditetapkan dalam pelaksanaan Penempatan Dana, yang ditandatangani oleh Direktur Utama/pejabat yang berwenang (ex-officio) dan bermaterai cukup; b. copy surat izin usaha sebagai bank umum; dan c. copy surat hasil penilaian tingkat kesehatan bank oleh OJK untuk periode 1 (satu) tahun terakhir. (2) Copy dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c disahkan oleh pejabat yang berwenang pada masing-masing calon Bank Peserta. Pasal 10 (1) Direktorat Jenderal Perbendaharaan meneliti kelengkapan dokumen untuk pemenuhan persyaratan dari calon Bank Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1). (2) Dalam hal terdapat dokumen yang tidak lengkap, Direktorat Jenderal Perbendaharaan meminta calon Bank Peserta untuk melengkapi dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1). Pasal 11 (1) Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), Direktur J enderal Perbendaharaan menyampaikan daftar calon Bank Peserta kepada Menteri Keuangan untuk mendapatkan penetapan. (2) Terhadap calon Bank Peserta yang tidak ditetapkan sebagai Bank Peserta, Direktur Jenderal Perbendaharaan atau pejabat yang ditunjuk menyampaikan pemberitahuan kepada calon Bank Peserta. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 9. - 9 - BABV PENGAJUAN PROPOSAL Pasal 12 (1) Untuk memenuhi kebutuhan dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4), Bank Pelaksana mengajukan proposal kepada Bank Peserta. (2) Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan bank yang memenuhi kriteria: a. telah melaksanakan: 1. restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau memberikan tambahan kredit/ pembiayaan modal kerja; dan/atau 2. pemberian tambahan kredit/pembiayaan bagi bank perkreditan rakyat/bank pembiayaan rakyat syariah dan perusahaan melakukan restrukturisasi dan/atau memberikan pembiayaan modal kerja. pembiayaan yang kredit/pembiayaan tambahan kredit/ b. merupakan bank dengan kategori sangat sehat dan sehat berdasarkan penilaian tingkat kesehatan bank oleh OJK (peringkat komposit 1 dan 2); dan c. jumlah kepemilikan atas SBN, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia, Sukuk Bank Indonesia, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang belum direpokan, yang menunjukkan tidak lebih dari 6% (enam persen) dari dana pihak ketiga. (3) Proposal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditandatangani oleh Direktur Utama Bank Pelaksana dan pemegang saham pengendali Bank Pelaksana dan disertai dengan pernyataan kebenaran/akurasi dari proposal dimaksud. (4) Proposal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan dengan memperhitungkan kebutuhan dana Bank Pelaksana. (5) Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (4) yang dibutuhkan oleh Bank Pelaksana diperhitungkan setelah '7 www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 10. - 10 - Bank Pelaksana melakukan pemenuhan likuiditas sehingga SBN, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia, Sukuk Bank Indonesia, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang belum direpokan tidak lebih dari 6% (enam persen) dari dana pihak ketiga Bank Pelaksana. Pasal 13 (1) Berdasarkan proposal dari Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1), Direktur Utama Bank Peserta mengajukan proposal Penempatan Dana kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan. (2) Proposal Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat informasi sebagai berikut: a. kondisi likuiditas Bank Peserta pada saat proposal diajukan; b. jumlah kepemilikan pada posisi penga.Juan proposal atas SBN, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia, Sukuk Bank Indonesia, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang belum direpokan, yang menunjukkan tidak lebih dari 6% (enam persen) dari dana pihak ketiga, pada: 1. Bank Peserta yang sekaligus bertindak sebagai Bank Pelaksana; dan/atau 2. Bank Pelaksana; c. jumlah kebutuhan Penempatan Dana yang akan disalurkan kepada Bank Pelaksana; dan d. jumlah Penempatan Dana yang dibutuhkan, jangka waktu Penempatan Dana, dan tingkat bunga Penempatan Dana. (3) Jumlah kebutuhan Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c terdiri atas: a. jumlah dan nama Bank Pelaksana; dan b. rincian penyaluran dana penempatan dan bentuk instrumen dari Bank Peserta ke Bank Pelaksana. (4) Proposal Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh Direktur Utama disertav www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 11. - 11 - dengan pernyataan kebenaran/akurasi dari proposal dimaksud. BAB VI PENILAIAN PROPOSAL Pasal 14 (1) Untuk melakukan penilaian proposal: a. dilakukan penelitian administratif oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan; dan b. dikoordinasikan oleh Komite yang dibentuk oleh Menteri Keuangan atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan tugas dan kewenangannya. (2) Penelitian administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi: a. penandatanganan proposal oleh pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (4); dan b. pemenuhan ketentuan proposal sebagairnana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2). (3) Dalarn hal berdasarkan penelitian administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) proposal memenuhi ketentuan, Direktur Jenderal Perbendaharaan mengajukan permintaan informasi kepada Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK. Pasal 15 (1) Permintaan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (3) meliputi: a. peringkat komposit hasil asesmen tingkat kesehatan Bank Peserta dan/atau Bank Pelaksana; b. jumlah kepemilikan Surat Berharga Negara, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia, Sukuk Bank Indonesia, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah Bank Peserta dan/ atau Bank Pelaksana yang belum direpokan dan jumlah dana pihak ketiga; www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 12. - 12 - c. data restrukturisasi kredit/pembiayaan yang telah dilakukan oleh Bank Peserta dan Bank Pelaksana, dan nilai penundaan cicilan pokok selama maksimum 6 (enam) bulan untuk kredit/pembiayaan yang direstrukturisasi sesuai dengan data yang dilaporkan bank kepada OJK; dan d. informasi terkini terkait dengan kinerja Bank Peserta dan/atau Bank Pelaksana. (2) Bank Indonesia memberikan akses kepada OJK untuk memperoleh data yang diperlukan dalam rangka pemenuhan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b. (3) Cakupan informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam Keputusan Bersama Menteri Keuangan dengan Ketua Dewan Komisioner OJK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3). Pasal 16 (1) Untuk melaksanakan penilaian proposal, Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyampaikan: a. hasil penelitian administrasi; b. hasil informasi dari OJK; dan c. posisi saldo kas pada Rekening Khusus Pembiayaan Program PEN, kepada Komite. (2) Berdasarkan hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan berdasarkan pada: a. analisis makro ekonomi, sektor keuangan, dan risiko fiskal; dan b. perkembangan arah kebijakan dan pelaksanaan Program PEN, Komite memberikan persetujuan terhadap jumlah, jangka waktu, dan tingkat bunga dalam rangka Penempatan Dana. (3) Terhadap proposal Penempatan Dana yang tidak mendapatkan persetujuan, Direktur Jenderal www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 13. - 13 - Perbendaharaan atau pejabat yang ditunjuk memberitahukan kepada Bank Peserta. (4) Persetujuan Komite terhadap jumlah Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan sekaligus atau bertahap. (5) Untuk melaksanakan Penempatan Dana yang diberikan bertahap sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Menteri Keuangan dapat menyampaikan permintaan kepada Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan untuk melakukan reviu dan/atau audit. (6) Reviu dan/atau audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) meliputi: a. proposal Bank Peserta; b. proposal Bank Pelaksana; dan c. perjanjian bisnis antara Bank Peserta dan Bank Pelaksana. (7) Untuk melakukan rev1u dan/atau audit sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan diberikan akses untuk memperoleh: a. data perbankan terkait proposal Bank Peserta dan Bank Pelaksana; b. data perbankan dari OJK terkait Penempatan Dana; dan/atau c. hasil analisis Komite. (8) Hasil reviu dan/atau audit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dalam rangka Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (5) disampaikan kepada Menteri Keuangan. BAB VII PERJANJIAN KERJA SAMA PENEMPATAN DANA Pasal 17 (1) Berdasarkan proposal yang telah disetujui sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2), Direktur Jenderal Perbendaharaan bersama dengan Direktur Utama Bank✓ www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 14. - 14 - Peserta menandatangani perJanJian kerja sama Penempatan Dana. (2) Perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat: a. identitas para pihak; b. ruang lingkup perjanjian; c. hak dan kewajiban; d. jumlah Penempatan Dana; e. jangka waktu Penempatan Dana; f. tingkat bunga Penempatan Dana; g. sistem setelmen transaksi; h. denda dan/atau sanksi; i. keadaan kahar (force majeure); J. penyelesaian perselisihan; dan k. jangka waktu perjanjian. (3) Denda dan/atau sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf h dikenakan atas pelanggaran terhadap kewajiban yang ditetapkan dalam perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VIII PENEMPATAN DANA Bagian Kesatu Pemberitahuan Penempatan Dana kepada Bank Indonesia dan OJK Pasal 18 (1) Direktur Jenderal Perbendaharaan menyampaikan informasi kepada Bank Indonesia dan OJK mengenai jumlah, jangka waktu, tingkat bunga, dan tanggal setelmen Penempatan Dana setelah dilakukannya perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1). (2) Penyampaian informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan sarana elektronik dan/atau surat. if www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 15. - 15 - Bagian Kedua Pelaksanaan Penempatan Pasal 19 (1) Berdasarkan perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1), Direktur Pengelolaan Kas Negara melaksanakan Penempatan Dana. (2) Untuk pelaksanaan Penempatan Dana, Direktur Pengelolaan Kas Negara menyampaikan pemberitahuan Penempatan Dana kepada Bank Peserta yang memuat informasi mengenai: a. jumlah dana yang akan ditempatkan; b. tanggal setelmen; c. jangka waktu penempatan; dan d. tingkat bunga yang telah ditetapkan. (3) Penyampaian pemberitahuan Penempatan Dana kepada Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui prosedur elektronik paling lambat pada hari transaksi Penempatan Dana. (4) Bank Peserta menyampaikan konfirmasi menerima Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melalui prosedur elektronik paling lambat pada hari transaksi Penempatan Dana. (5) Prosedur elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dilakukan melalui sarana yang tersedia pada unit Treasury Dealing Room Direktorat Jenderal Perbendaharaan. (6) Dalam hal pemberitahuan Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mengalami hambatan/kendala teknis, pemberitahuan Penempatan Dana dilakukan dengan prosedur manual. (7) Dalam hal penyampaian konfirmasi menerima Penempatan Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengalami hambatan/kendala teknis, penyampaian konfirmasi menerima Penempatan Dana dilakukan dengan prosedur manual. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 16. - 16 - Bagian Ketiga Penyelesaian Transaksi Pasal 20 (1) Berdasarkan deal ticket/ deal slip yang dihasilkan dari unit Treasury Dealing Room sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (5), Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukan setelmen Penempatan Dana melalui prosedur elektronik dengan sistem yang digunakan oleh Bank Indonesia. (2) Direktorat Pengelolaan Kas Negara melakukan setelmen dari Rekening Khusus Pembiayaan Program PEN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) ke rekening giro Bank Peserta di Bank Indonesia pada tanggal setelmen. (3) Dalam hal tanggal setelmen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan hari libur, setelmen dilakukan pada hari kerja berikutnya. (4) Dalam hal setelmen sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) tidak dapat dilakukan karena terdapat hambatan/kendala teknis, setelmen dilakukan melalui prosedur manual dengan menggunakan warkat Bank Indonesia. Pasal 21 (1) Berdasarkan setelmen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bank Peserta menyampaikan bilyet deposito/ promissory note/dokumen yang dipersamakan kepada Direktur Pengelolaan Kas Negara untuk ditandatangani, paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah setelmen. (2) Bilyet deposito/ promissory note/dokumen yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit memuat informasi: a. jumlah dana yang ditempatkan; b. jangka waktu Penempatan Dana; c. tanggal setelmen; www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 17. - 17 - d. tanggal jatuh tempo; dan e. tingkat bunga/imbal hasil. BAB IX PENGGUNMN DANA PENEMPATAN DARI BANK PESERTA KEPADA BANK PELAKSANA Pasal 22 (1) Penempatan Dana digunakan Bank Peserta untuk disalurkan kepada Bank Pelaksana dalam pelaksanaan Program PEN. (2) Penyaluran dana kepada Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan segera setelah Penempatan Dana diterima oleh Bank Peserta. (3) Bunga/imbal hasil yang dapat dikenakan terhadap penyaluran dana dari Bank Peserta kepada Bank Pelaksana ditetapkan paling tinggi sebesar tingkat bunga Penempatan Dana ditambah 300 (tiga ratus) basis poin. (4) Penyaluran dana dari Bank Peserta kepada Bank Pelaksana diatur dalam suatu perjanjian kerja sama. (5) Dalam hal Bank Pelaksana merupakan Bank Peserta, penyaluran dana oleh Bank Peserta kepada Bank Pelaksana dilakukan melalui perjanjian sesuai dengan mekanisme internal bank bersangkutan. Pasal 23 (1) Dalam pelaksanaan penyaluran dari Bank Peserta kepada Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22, Bank Peserta dapat menunjuk special purpose vehicle. (2) Special purpose vehicle sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berfungsi sebagai agen verifikasi, penilai jaminan dan pengelola jaminan, restrukturisasi dan/atau agen penagihan atas jaminan kredit. (3) Penunjukan special purpose vehicle sebagaimana dimaksud ayat (1), dimuat dalam perjanjian kerja sama antara Bank Peserta dengan Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4). www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 18. - 18 - BABX PENGEMBALIAN, PENARIKAN, DAN REMUNERASI Pasal 24 (1) Pada saat jatuh tempo, Bank Peserta melakukan pengembalian dana atas Penempatan Dana. (2) Pengembalian dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesua1 dengan perJanJian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1). (3) Pengembalian dana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui setelmen ke Rekening Khusus Pembiayaan Program PEN oleh Bank Peserta. (4) Setelmen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan paling lambat pukul 16.00 WIB pada hari jatuh tempo Penempatan Dana. (5) Dalam hal jatuh tempo Penempatan Dana merupakan hari libur, setelmen dilakukan pada hari kerja berikutnya dengan memperhitungkan remunerasi sesuai dengan tambahan hari Penempatan Dana tersebut. (6) Direktur Pengelolaan Kas Negara mengembalikan dokumen bilyet deposito/ promissory note/dokumen yang dipersamakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) kepada Bank Peserta setelah dana diterima kembali dari Bank Peserta. Pasal 25 (1) Direktur Jenderal Perbendaharaan dapat melakukan penarikan atas pokok dan bunga Penempatan Dana di Bank Peserta sebelum jatuh tempo sesuai dengan perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1). (2) Permintaan penarikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan secara tertulis kepada Bank Peserta melalui kurir dan/atau melalui faksimili/ surat elektronik paling lambat pada pukul 12.00 WIB, 5 (lima) hari kerja sebelum penarikan dana. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 19. - 19 - (3) Bank Peserta melakukan setelmen ke Rekening Khusus Pembiayaan Program PEN paling lambat pukul 12.00 WIB pada hari yang ditetapkan sesuai dengan surat permintaan penarikan. (4) Direktur Pengelolaan Kas Negara mengembalikan dokumen bilyet deposito/promissory note/dokumen yang dipersamakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (1) kepada Bank Peserta setelah dana diterima kembali dari Bank Peserta. Pasal 26 (1) Bank Peserta memberikan remunerasi atas Penempatan Dana sesuai dengan tingkat bunga yang ditetapkan. (2) Remunerasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa bunga atau imbal hasil. (3) Remunerasi Penempatan Dana dihitung secara harian dan disetorkan berdasarkan tanggal jatuh tempo atau penarikan sebelum tanggal jatuh tempo sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1). (4) Rumus perhitungan besarnya tingkat bunga Penempatan Dana yaitu: Nominal Bunga = Pokok Penempatan x Tingkat Bunga Penempatan x Jumlah Hari Kalender / 365 (5) Remunerasi disetorkan sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak ke Rekening Kas Umum Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB XI PERPANJANGAN WAKTU PENEMPATAN DANA Pasal 27 (1) Bank Peserta dapat mengajukan permohonan perpanjangan waktu Penempatan Dana yang disampaikan oleh Direktur Utama Bank Peserta kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan. (2) Jumlah Penempatan Dana, jangka waktu, dan tingkat bunga yang diajukan dalam permohonan perpanjangan www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 20. - 20 - waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan jumlah, jangka waktu, dan tingkat bunga Penempatan Dana yang tercantum dalam perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1). (3) Permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggaljatuh tempo yang tercantum dalam perJanJ1an kerja sama Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1). (4) Permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat informasi yang relevan untuk dapat dilakukannya perpanjangan waktu Penempatan Dana. (5) Permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilampiri dokumen yang memuat informasi sebagai berikut: a. kondisi likuiditas pada saat permohonan diajukan; b. jumlah kepemilikan pada posisi pengajuan surat permohonan atas SBN, Sertifikat Deposito Bank Indonesia, Sertifikat Bank Indonesia, Sukuk Bank Indonesia, dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah yang belum direpokan, yang menunjukkan tidak lebih dari 6% (enam persen) dari dana pihak ketiga, pada: 1. Bank Peserta yang sekaligus bertindak sebagai Bank Pelaksana; dan/atau 2. Bank Pelaksana. c. jumlah Penempatan Dana yang disalurkan kepada Bank Pelaksana, dengan rincian: 1. jumlah dan nama Bank Pelaksana; dan 2. rincian penyaluran dana penempatan dan bentuk instrumen dari Bank Peserta ke Bank Pelaksana. d. alasan perpanjangan waktu Penempatan Dana. Pasal 28 (1) Ketentuan mengenai penilaian proposal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 sampai dengan Pasal 16 berlaku www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 21. - 21 - secara mutatis mutandis terhadap permohonan perpanjangan waktu Penempatan Dana dari Bank Peserta. (2) Penyampaian persetujuan atas perpanjangan Penempatan Dana Bank Peserta dilakukan paling lambat 3 (tiga) hari kalender sebelum tanggal jatuh tempo Penempatan Dana. (3) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi dasar bagi Direktur Utama Bank Peserta dan Direktur Jenderal Perbendaharaan untuk melakukan perubahan atas perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1). (4) Dalam hal usulan perpanjangan waktu Penempatan Dana Bank Peserta disetujui, remunerasi Penempatan Dana awal harus disetorkan berdasarkan tanggal jatuh tempo sesuai dengan perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (1). (5) Terhadap usulan perpanjangan waktu Penempatan Dana Bank Peserta yang tidak mendapatkan persetujuan, Direktur Jenderal Perbendaharaan atau pejabat yang ditunjuk memberitahukan kepada Bank Peserta paling lambat 3 (tiga) hari kalender sebelum tanggal jatuh tempo Penempatan Dana. BAB XII PENARIKAN DANA PADA REKENING GIRO BANK PESERTA DAN BANK PELAKSANA DI BANK INDONESIA Pasal 29 (1) Dalam hal Bank Peserta tidak dapat mengembalikan dana penempatan pada waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan/atau perubahannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3), Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan dapat mengirimkan permintaan pendebitan kepada Bank Indonesia untuk menarik dana Bank Peserta yang tersimpan pada Rekening Giro Bank Peserta di Bank Indonesia. (2) Pelaksanaan penarikan dana pada Rekening Giro Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan 7 www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 22. - 22 - berdasarkan permintaan pendebitan dari Direktur Jenderal Perbendaharaan dan surat kuasa dari Bank Peserta kepada Bank Indonesia untuk melakukan pendebetan Rekening Giro Bank Peserta untuk untung Rekening Kas Umum Negara di Bank Indonesia. (3) Pelaksanaan penarikan dana Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan permintaan pendebitan dan surat kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dimuat dalam perjanjian kerja sama Penempatan Dana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) dan perubahannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3). Pasal 30 (1) Dalam hal Bank Pelaksana tidak dapat mengembalikan kewajiban kepada Bank Peserta pada waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4), Bank Peserta dapat mengirimkan permintaan pendebitan kepada Bank Indonesia untuk menarik dana Bank Pelaksana yang tersimpan pada Rekening Giro Bank Pelaksana di Bank Indonesia. (2) Pelaksanaan penarikan dana pada Rekening Giro Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan berdasarkan permintaan pendebitan dari Bank Peserta dan surat kuasa dari Bank Pelaksana kepada Bank Indonesia untuk melakukan pendebetan Rekening Giro Bank Pelaksana untuk untung Rekening Giro Bank Peserta di Bank Indonesia. (3) · Pelaksanaan penarikan dana Bank Pelaksana oleh Bank Peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan permintaan pendebitan dan surat kuasa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam perjanjian kerja sama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (4). Pasal 31 Penarikan dana pada rekening giro Bank Peserta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dan penarikan dana pada rekening www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 23. - 23 - Bank Pelaksana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan pada Bank Indonesia. BAB XIII PENJAMINAN ATAS DANA PEMERINTAH Pasal 32 Dalam hal Bank Peserta mengalami permasalahan dan diserahkan penanganannya kepada Lembaga Penjamin Simpanan, Lembaga Penjamin Simpanan mengutamakan pengembalian dana Pemerintah. BAB XIV AKUNTANSIDANPELAPORAN Pasal 33 (1) Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan melakukan penatausahaan, akuntansi, dan pelaporan keuangan atas setiap transaksi Penempatan Dana pada Bank Peserta dan/atau penarikan dana dari Bank Peserta. (2) Akuntansi dan pelaporan keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disajikan dalam Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB XV PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pasal 34 (1) Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap Penempatan Dana kepada Bank Peserta. (2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap: a. penyaluran dana penempatan kepada Bank Pelaksana; dan b. restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau pemberian tambahan kredit/pembiayaan modal kerja pada Bank Pelaksana. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 24. - 24 - (3) Untuk keperluan pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bank Peserta menyampaikan laporan paling sedikit setiap 1 (satu) bulan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan, mengenai: a. penyaluran dana penempatan kepada Bank Pelaksana; dan b. restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau pemberian tambahan kredit/pembiayaan modal kerja pada Bank Pelaksana. (4) Berdasarkan hasil pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktorat Jenderal Perbendaharaan melakukan evaluasi atas Penempatan Dana kepada Bank Peserta. (5) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disampaikan kepada Menteri Keuangan melalui Komite. BAB XVI PENGAWASAN Pasal 35 (1) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, OJK, dan Lembaga Penjamin Simpanan melakukan pengawasan terhadap Bank Peserta dan Bank Pelaksana yang melaksanakan Penempatan Dana dan penyaluran dana. (2) Ruang lingkup pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan meliputi kegiatan pengawasan intern (reviu/monitoring/evaluasi/post audit) terhadap Bank Peserta dan Bank Pelaksana dalam pelaksanaan Penempatan Dana dan penyaluran dana dari Bank Peserta kepada Bank Pelaksana. (3) Ruang lingkup pengawasan OJK terhadap Bank Peserta dan Bank Pelaksana meliputi kegiatan post audit berdasarkan risk based audit terhadap Bank Peserta dan Bank Pelaksana. (4) Ruang lingkup pengawasan Lembaga Penjamin Simpanan terhadap Bank Peserta dan Bank Pelaksana melalui pemantauan terhadap posisi simpanan pada Bank Peserta dan Bank Pelaksana. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 25. - 25 - BAB XVII PENGENDALIANINTERNAL Pasal 36 (1) Menteri Keuangan menyelenggarakan pengendalian internal terhadap Penempatan Dana dalam rangka Program PEN. (2) Pengendalian internal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB XVIII KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 37 Direktorat Jenderal Perbendaharaan menyusun petunjuk teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri ini. BAB XIX KETENTUAN PENUTUP Pasal 38 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 26. - 26 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 5 Juni 2020 MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SRI MULYANI INDRAWATI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Juni 2020 DIREKTUR JENDERAL PERATURANPERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 574 ~ ~ ::::::inan sesuai dengan aslinya ~ BiroUmum i ~i ministrasi Kementerian ' YAJ;I J .213 199703 1 001 www.jdih.kemenkeu.go.id