Dokumen tersebut membahas tentang distorsi pasar dalam perspektif ekonomi Islam. Secara garis besar, distorsi pasar adalah gangguan yang terjadi pada mekanisme pasar yang sempurna menurut prinsip Islam, seperti rekayasa penawaran dan permintaan, ikhtikar, tallaqi rukban, dan tadlis."
1. DISTORSI PASAR DALAM PERSPEKTIF ISLAM
Mata kuliah : Ekonomi Mikro Islam
Dosen Pengampu : Drs. Muchlis M.Si
Disusun Oleh :
Robbiatul Addawiyah ( 132411186 )
JURUSAN EKONOMI ISLAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2014
1
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara, dan individu berada dalam
keseimbangan. Pasar dijamin kebebasannya dalam Islam. Pasar bebas menentukan cara-cara
produksi dan harga, tidak boleh ada gangguan yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan
pasar. Dalam Konsep Ekonomi Islam adalah, Penentuan harga dilakukan oleh kekuatan-kekuatan
pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran.
Pertemuan antara permintaan dan penawaran tersebut harus terjadi rela sama rela,
sehingga tidak ada pihak yang merasa terpaksa, tertipu ataupun adanya kekeliruan dalam
melakukan transaksi barang tertentu pada tingkat harga tertentu sehinnga tak ada pihak yang
merasa dirugikan. Dengan demikian, Islam menjamin pasar bebas dimana para pembeli dan
penjual bersaing satu sama lain dengan arus informasi yang berjalan lancar dalam kerangka
keadilan. Namun keadaan pasar yang ideal menurut prinsip islam tersebut, tidaklah sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya dilapangan, karena seringkali adanya gangguan yang terjaadi
terhadap mekanisme pasar ini. Dan gangguan-gangguan inilah yang disebut dengan Distorsi
Pasar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian distorsi pasar?
2. Apa macam-macam bentuk distorsi pasar?
BAB II
2
3. PEMBAHASAN
A. Pengertian Distorsi Pasar
Arti dari kata Distorsi dalam kamus Bahasa Indonesia, adalah sebuah gangguan
yang terjadi atau pemutar balikan suatu fakta, aturan dan penyimpangan dari fakta yang
seharusnya terjadi, sedangkan pasar secara umum dapat dikatakan sebagai suatu tempat
bertemunya antara penjual dengan pembeli.
Distorsi pasar ialah sebuah ganguan yang terjadi terhadap sebuah mekanisme
pasar yang sempurna menurut prinsip Islam. Ataupun bisa juga dikatakan bahwasanya
distorsi pasar ialah suatu fakta yang terjadi dilapangan (Mekanisme Pasar), yang mana
fakta tersebut tidak sesuai dengan teori-teori yang seharusnya terjadi didalam sebuah
mekanisme pasar.1
B. Bentuk-Bentuk Distorsi Pasar
Pada garis besarnya Distorsi Pasar dalam Ekonomi Islam diidentifikasi dalam tiga
bentuk Distorsi, yakni sebagai Berikut :
1. Rekayasa penawaran dan rekayasa permintaan
Dalam fiqih islam, rekayasa penawaran lebih di kenal sebagai ihtikar,
sedangkan rekayasa permintaan di kenal sebagai ba’i najasy yaitu sebagai
berikut:
a. Ba’I najasy
Ba’I najsy adalah sebuah paraktek dagang dimana seorang penjual
menyuruh orang lain untuk memuji barang dagangannya atau menawar
dengan haraga yang tinggi agar calon pembeli yang lain tertarik untuk
membeli barang dagangannya. Rasulullah bersabda: “janganlah kamu
sekalian melakukan penawaran terhadap barang tanpa bermaksud untuk
membeli.” (H.R Tirmidzi).
1 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islam.hlm.185.
3
4. Dari hadits nabi di atas jelaslah bahwa praktek jual beli Najasy
merupakan salah satu praktik penawaran palsu yang akan menaikkan
harga dan dilarang dalam agama islam. Contoh Ba’I najasy banyak sekali.
Pada waktu Indonesia dilanda krisis moneter 1997 misalnya, terjadi isu
kelangkaan pangan karena takut kehabisan persediaan beras, maka
masyarakat ramai-ramai menyerbo toko-toko memborong beras akibatnya
terjadi peningkatan permintaan terhadap beras sehingga harga beras naik.2
b. Ikhtikar
Ihktikar ini seringkali diterjemahkan sebagai monopoli atau
penimbunan. Padahal sebenarnya ikhtikar tidak identik dengan monopoli
atau penimbunan. Dalam islam siapapun boleh berbisnis tanpa peduli
apakah satu-satunya penjual atau ada penjual lain. Menyimpan stok barang
untuk keperluan persediaaan pun tidak dilarang dalam islam. Jadi
monopoli sah-sah saja, demikian pula menyimpan persediaan. Yang
dilarang adalah ihktikar, yaitu yang mengambil keuntungan di atas
keuntungan normal dengan cara menjual lebih sedikit barang untuk harga
yang lebih tinggi.3
Para ulama mengemukakan arti ikhtikar berbeda-beda,
sepertinya halnya yang diterangkan oleh Muhammad bin ali-asy-syaukani
mendefinisikan ikhtikar sebagai penimbun atau penahan barang dagangan,
oleh penjual makanan untuk menunggu melonjaknya harga dan
penjualannya ketika harga melonjak. Ulama madzab maliki
mendefinisikan iktikar ini sebagai praktek penyimpanan barang oleh
produsen baik makanan, pakaian, dan segala barang yang merusak pasar.
Mengenai ihtikar, Rasulullah SAW pernah bersabda : “Tidaklah
orang yang melakukan ihtikar itu kecuali ia berdosa” (Bersumber dari Said
bin al-Musyyab dari Ma’mar bin Abdullah al-Adawi). Pratik bisnis ini
sering di identikkan dengan praktek monopoli, namun sesungguhnya
2 Sumar’in,S,EI,M.S.I,Ekonomi Islam,Sebuah Pendekatan Ekonomi Mikro Perspektif Islam,hlm,160
3 Ibid 1,hlm,197
4
5. ikhtikar tidak hanya monopoli, karena bolehnya benar ketika diperlukan.
Ikhtikar lebih cenderung pada praktekpenimbunan pada upaya spekulasi.
Rasulullah melarang praktek semacam ini karena akan menimbulkan
kenaikkan harga yang tidak di inginkan.
Adanya ikhtikar ini tentu saja merugikan konsumen sebabmereka
harus membeli dengan harga yang lebih tinggi yang merupakan
monopolistic rent. Agar harga kembali pada posisi harga pasar maka
pemerintahan dapat melakukan berbagai upaya menghilangkan
penimbunan ini. Misalnya, dengan penegakkan hukum, bahkan juga
dengan intervensi harga. Dengan harga yang di tentukan ini, maka para
penimbun dapat dipaksa menurunkan harganya dan melempar harganya
ke pasar. (kurva praktik ikhtikar)
Akibat ikhtikar yang dilakukan penjual maka kurva penawaran S
bergeser menjadi S’ dengan tingkat harga berubah dari Pp menjadi
Pi.
Pemerintahan dapat menetapkan harga dengan mengacu kepada
harga pasar wajar.
5
6. Penetapan harga yang wajar ini akan memaksa menjual untuk
kembali barang-barang yang ditimbunnya, sehingga pewaran S’
kembali menuju S.4
c. Tallaqi rukban
Transaksi ini dilarang karena mengandung dua hal pertama rekayasa
penawaran yaitu mencegah masuknya barang ke pasar. Kedua mencegah
penjual dari luar kota untuk mengetahui harga pasar yang berlaku.
Sebagaiman sabda Nabi SAW yang berberbunyi :
عنطاوسابنعباسرضياعنهماقال:قالرسولاصلىاعليهوسلم,
لتلقواالركبانوليبعحاضرلباد(.الحديث. .)متفقعليه ”
Diriwayatkan dari Thaawus bin ‘Abbas r.a berkata : Rasulullah SAW telah
bersabda, Janganlah kalian mencegat kendaraan pembawa barang (barang
dagangan) dan jagn pula orang kota bertransaksi dengan orang desa !. . .
”Muttafaqun ‘Alaih”
Mencari barang dengan harga yang lebih murah tidaklah dilarang,
namun apabila transaksi jual beli antara dua pihak dimana yang satu memiliki
informasi yang lengkap dan yang satu tidak tahu berapa harga pasar yang
sesungguhnya dan kondisi demikian dimanfaatkan untuk mencari keuntungan
yang lebih, maka terjadilah penzaliman oleh pedagang kota terhadap petani di
luar kota tersebut. dan inilah inti mengapa dilarangnya Tallaqi Rukban, karena
ketidak adilan yang dilakukan oleh para pedagang kota yang tidak
menginformasikan harga pasar yang sebenarnya.5
4Ibid 2, hlm 161-162
5 Ibid 1,hlm,199
6
7. Berdasarkan kurva di atas menunjukkan bahwa tallaqi rukhban sangat
mempengaruhi harga terjadi utamanya akan merugikan pihak pedagang
(petani) di desa dan juga merusak harga pasar. Dengan adanya pencegatan
oleh pedagang pada petani menjadikan kurva penawaran mempengaruhi harga
dimana harga terbentuk mestinya pada titik P2 berubah menjadi P1. Tingginya
harga P1, dipengaruhi oleh ketersediaan barang yang berkurang dikota karena
pedagang desa tidak bisa masuk ke kota yang mesti jumlahnya X2 sehingga
hanya sebesar X1. Dari sini dapat disimpulkan bahwa praktek tallaqi rukhban
merupakan salah satu pratek dzolim yang tidak bisa diterima dalam ekonomi
islam.6
2. Tadlis
Kondisi ideal dalam pasar adalah adalah apabila penjual dan pembeli
mempunyai informasi yang sama tentang barang akan diperjual belikan.
Apabila salah satu pihak tidak mempunyai informasi seperti yang dimiliki
6 Ibid 2, hlm 163
7
8. oleh pihak lain, maka salah satu pihak akan merasa dirugikan dan terjadi
kecurangan/penipuan.7
Kitab suci al-qur’an dengan tegas telah melarang semua transaksi bisnis
yang mengandung unsur penipuan terhadap pihak lain bagimanapun
bentuknya. Seperti dalam surat Al-An’am : 152, yang berbunyi :“Dan
janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan
timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang
melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka
hendaklah kamu berlaku adil, kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan
penuhilah janji Allah. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar
kamu ingat.”
Untuk menghindari penipuan tersebut, masing-masing pihak harus
mempelajari strategi pihak lain.
Dominant Strategy
Dominant Strategy adalah strategi dalam sebuah permainan yang memberikan
hasil yang lebih baik dari pada strategi apa pun yang diambil oleh pihak lain.
Siti Nurjanah
Mahal Murah
Amry
Baru 1.2 0.1
Bekas 2.1 1.0
Dalam matriks diatas terdapat dominant strategi dimana terdapat satu pilihan
strategis yang optimalapapun yang tindakan yang dilakukan pihak lain. Dominant strategy
ini sangat disukai karena sangat mudah mengetahui tindakan apa yang akan diambil atau
dilakukan oleh kedua belah pihak dan bagaimana hasil akhir dari strategi yang diambil.
Nash Equibilirium
Nash Equibilirium adalah kombinasi strategi-strategi dalam suatu permainan
dimana tidak ada satupun pemain yang memiliki insentif untuk mengubah strategi yang
7 Ibid 1, hlm,200
8
9. di ambil pihak lain. Dalam nash equilibrium, strategi yang diambil oleh satu pihak akan
memengaruhi strategi yang harus diambil oleh pihak lain.
Siti Nurjanah
Mahal Murah
Dimas
Baru 2.1 0.0
Bekas 0.0 1.2
Pada matriks diatas, apabila Dimas memilih “baru” dan Siti memilih “mahal”, maka
Dimas akan memperoleh 2. Akan tetapi bila Siti mengubah strategi dengan memilih “murah”,
maka Dimas akan memperoleh 0. Sedangkan apabila Dimas memilih “bekas”, dan Siti memilih
“mahal”, maka Dimas akan memperoleh 0. Apabila Siti mengubah memilih “murah” maka
Dimas akan memperoleh 1.
Mixed Stategy
Mixed Stategy adalah strategi dimana kedua belah pihak membuat pilihan random
dari dua atau lebih pilihan yang berdasarkan probability8
[6].
Siti Nurjanah
Gambar Angka
Dimas
Gambar 1.-1 -1.1
Angka -1.1 1.-1
Dimas memutuskan untuk memainkan gambar dengan probability ½ dan angka probability
½. Bila Dimas memutuskan untuk memainkan gambar secara terus-menerus, maka Siti akan
dengan mudah memilih angka. Dengan begitu Siti akan terus-menerus memperoleh keuntungan
(1) dan Dimas akan mengalami kerugian (-1). Walaupun awalnya Siti tidak mengetahui strategi
Dimas, karena hal ini dilakukan Dimas secara terus-menerus, akhirnya siti akan tahu strategi
yang Dimas gunakan.9
8
9 Ibid 1, hlm,201-204
9
10. Adapun macam-macam tadlis diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Tadlis dalam Kuantitas
Tadlis dalam bentuk ini adalah penipuan dimana dengan mengurangi takaran
(timbangan) serta memberikan harga yang tidak sesuai dengan kuantitas yang diperoleh
oleh pembeli. Misalnya beras harga 100 ton karena jumlahnya banyak dan dikirim
dalam container sehingga pembeli hanya percaya pada kiriman penjual. Namun
sesungguhnya penjual hanya mengirim barang seberat 98 ton.10
Perlakuan penjual yang tidak jujur selain merugikan pihak penjual juga
merugikan pihak pembeli. Apa pun tindakan penjual maupun pembeli yang tidak jujur
akan mengalami penurunan utility. Begitu pula dengan pembeli yang mengalami
penurunan utility.
2) Tadlis dalam Kualitas
Tadlis kualitas merupakan bentuk penipuan dimana barang yang diberikan
(dikirim) tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati. Termasuk dalam tadlis
kualitas adalah menyembunyikan cacat atau kualitas barang yang buruk yang tidak sesuai
dengan yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Misalnya dala penjualan motor bekas
dengan kualitas 80% baik, dengan harga Rp 10.000.000. pada kenyataanya, tidak semua
penjual motor menjual motor bekas dengan kualifikasi yang sama. Sebagian penjual,
menjual motor dengan kualifikasi dan barang (utamanya mesin) seperti itu dipasaran
hanya dijual 7.000.000,-. Pembeli tidak dapat membedakan mana motor dengan
kualifikasi rendah dan mana motor dengan kualifikadi lebih tinggi, hanya penjual saja
yang mengetahui dengan pasti kualifikasi barang yang dijualnya.
3) Tadlis dalam Harga (Ghaban)
Tadlis (penipuan) dalam harga ini termasuk menjual harga yang lebih tinggi atau
lebih rendah dari harga pasar karena ketidaktahuan pembeli atau penjual. Dalam fiqih di
sebut Ghaban. Contoh, katakanlah musafir dari bandung mnggunakan kereta api,
menuju yogyakarta.ketika tiba di stasiun Yogyakarta dia memutuskan untuk naik taksi.
10 Ibid 2, hlm,164
10
11. Namun sang musafir tidak mengetahui harga jasa layanan taksi yang harus dibayar
untuk menuju alamat rumah yang hendak di tujunya. Karena melihat gelagat orang baru
yang tidak tahu ongkos pasaran taksi maka sang supir memasang tarif jasa layanan taksi
sebesar Rp 70.000,- menuju alamat yang hendak dituju sang musafir.padahal dengan
jarak demikian, pasarannya biasanya hanya Rp 40.000,- kelebihan harga Rp 30.000,-
merupakan bentuk penipuan yang dilakukan oleh supir taksi yang dilarang dalam
islam11
Telah terjadi di zaman Rasulullah SAW terhadap tadlis dalam harga yaitu:
diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Umar “kami pernah keluar mencegat orang-orang
yang datang membawa hasil panen mereka dari luar kota, lalu kami mmembelinya dari
mereka. Rasulullah SAW melarang kami membelinya sampai nanti barang tersebut
dibawa kepasar”.
4) Tadlis dalam waktu penyerahan
Seperti juga pada Tadlis (penipuan) dalam kuantitas, kualitas, dan harga, Tadlis
dalam waktu penyerahan pun dilarang.
Contoh tadlis dalam hal ini ialah bila sipenjual tahu persis bahwa ia tidak akan
dapat menyerahkan barang tepat apada waktu yang dijanjikan, namun ia sudah berjanji
akan menyerahkan barang pada waktu yang telah dijanjikan. Seperti yang teraktub
dalam hadits Nabi SAW, yang berbunyi :
وفيحديثعبدابنعمررضياللهعنهماأنرسولاصلىاعليهوسلمقال:منابتاعطعامافل
يبيعهحتىيستوفيه."أخرجهالبخاري "
Dalam Hadits yang diriwiyatkan oleh Abdullah bin ‘Abbas r.a, Bahwasanya
Rasulullah SAW telah bersabda: Barang siapa menjual makanan, maka jangganlah
engkau menjualnya sehingga kau mampu menyempurnakan penjualan tersebut.
Walaupun konsekuensi tadlis dalam waktu tidak berkaitan secara langsung
dengan harga ataupun jumlah barang transaksikan, namun masalah waktu adalah sesuatu
yang sangat penting.
3. Taghrir
11 Ibid 2, hlm 166
11
12. Tagrir berasal dari bahasa arab gharar, yang berarti akibat, bencana, bahaya resiko
dan ketidakpastian. Dan dalam istilah fiqih Muamalah, taghrir berarti melakukan sesuatu
secara membabi buta tanpa pengetahuan yang mencukupi, atau mengambil resiko sendiri
dari suatu perbuatan yang mengandung resiko tanpa mengetahui dengan persis apa
akibatnya, atau memasuki kancah resiko tanpa memikirkan konsekuensinya. Dalam ilmu
ekonomi, taghrir ini lebih dikenal sebagai uncertainty (ketidakpastian) atau resiko.12
Menurut Ibnu Taimiyah, Gharar akan terjadi pabila seorang tidak tahu apa yang
tersimpan bagi dirinya pada akhir suatu kegiatan jua-beli. Adapun macam-macam taghrir
adalah sebagai berikut :
a. Taghrir dalam kuantitas
Contoh taghrir dalam kuantitas adalah system ijon, misalnya petani sepakat
menjual hasl panenenya (beras dengan kualitas A) kepada tengkulak dengan harga Rp.
750.000,- padahal pada saat kesepakatan dilakukan sawah petani belum dapat di panen.
Dengan demikian , kesepakatan jual beli dilakukan tanpa menyebutkan spesipikasi
mengenai berapa kuantitas yang di jual (berapa ton, berapa kuintal misalnya) padahal
harga sudah ditetapkan. Dengan demikian terjadi ketidakpastian menyangkut kuantitas
barang yang ditransaksikan.
b. Taghrir dalam Kualitas
Contoh taghrir dalam kualitas adalah menjual anak sapi yang masih di dalam
kandungan induknya. Penjual sepakat untuk menyerahkan anak sapu tersebut segera
setelah anak sapi itu lahir, sehargaRp 1.500.000,-. Dalam hal ini,baik si penjual maupun
si pembeli tidak dapat memastikan kondisi fisik anak sapi tersebut bila nanti sudah lahir,
apakah akan lahir normal, cacat atau lahir dalam keadaan mati.
c. Taghrir dalam Harga
Taghrir dalam harga terjadi ketika, misalnya seorang penjual menyatakan bahwa
ia akan menjual satu unit panic merk ABC seharga Rp. 10.000,- bila dibayar tunai, atau
Rp. 50.000,- bila dibayar kredit selama lima bulan, kemudian si pembeli menjawab
setuju. Ketidak pastian muncul karena adanya dua harga dalam satu akad. Tidak jelas
harga mana yang berlaku, yang Rp.10.000,- atau yang Rp.50.000,-. Pabila pembeli
12 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro…hlm. 199.
12
13. membayar lunas pada bulan ke-3, berapa harga yang berlaku? atau satu hari setelah
penyerahan barang, berapa harga yang berlaku? Ekstrem lainnya adalah bagaimana
menentukan harga bila dibayar lunas sehari sebelum akhir bulan ke-5? Dalam kasus ini,
walaupun kuantitas dan kualitas barang sudeh ditentukan, tetapi terjadi ketidakpastian
dalam harga barang karena si penjual dan si pembeli tidak mensepakati satu harga dalam
satu akad.
d. Taghrir menyangkut waktu penyerahan
Misalkan Dimas kehilangan mobil Ferari F12 Berlinetta-nya. Siti kebetulan sudah
lam ingin memiliki mobil Ferari F12 Berlinetta seperti yang dimiliki oleh Dimas, dan
karena itu ia ingin membelinya. Akhirnya Dimas dan Siti membuat kesepakatan. Dimas
menjual mobil Ferari F12 Berlinetta-nya yang hilang tersebut seharga Rp.5 Milyar. Harga
pasaran mobil tersebut adalah Rp. 8 Milyar. Dalam transaksi ini terjadi ketidak pastian
mengenai waktu penyerahan barang, karena barang yang dijual belum diketahui
keberadaannya.13
Dalam transaksi ini terjadi ketidakpastian menyangkut waktu penyerahan barang,
karena barang yang dijual tidak diketahui keberadaannya. Mungkin mobil tersebut akan
ditemukan sama sekali. Hal inilah yang membuat transaksi tersebut dilarang dan
diharamkan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwasanya Distorsi Pasar adalah suatu
gangguan yang terjadi terhadap sebuah mekanisme pasar yang ideal/sempurna menurut
prinsip teori Ekonomi Islam. Secara garis besar ada tiga sebab mengapa dapat terjadinya
Distorsi Pasar yaitu pertama, Rekayasa Permintaan dan Rekayasa Penawaran yang terdiri
dari, ba’I najasy, ikhtikar dan tallaqi rukban, kedua, Tadlis (penipuan) yang didalamnya
terdapat dominant strategy, nash equilibrium dan mixed strategy, adapula macam-macam
tadlis antara lain tadlis dalam kuantitas, tadlis dalam kualitas, tadlis dalam harga dan
13 Ibid 1,hlm 218
13
14. tadlis dalam waktu penyerahan. Ke-empat, Taghrir, seperti halnya tadlis, taghrirpun
terdapat macam-macamnya yaitu dalam kuatitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan.
Sehingga karena adanya gangguan tersebut, mengakibatkan terjadinya beberapa
kecurangan dalam hal pelaksanaan mekanisme pasar serta ada pula pihak yang merasa
dirugikan dan terzalimi.
14
15. DAFTAR PUSTAKA
Karim, Adiwarman. Ekonomi Mikro Islam . Ed.4. Jakarta: PT RajaGraindo
Persada,2007.
Sumar’in, Ekonomi Islam;Sebuah Pendekatan Ekonomi Mikro Perspektif Islam.
Ed.I.Yogyakarta; Graha Ilmu, 2013
15