SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Aksioma Peluang
Eni Sumarminingsih, S.Si, MM
Notasi dan Terminologi
Ruang Contoh : Himpunan semua kemungkinan hasil suatu
percobaan dan dilambangkan dengan huruf S
Contoh
 Perhatikan percobaan pelemparan sebuah dadu bersisi enam.
Bila kita tertarik pada bilangan yang muncul,
ruang contohnya adalah S1 = {1,2,3,4,5,6}
Bila kita tertarik pada apakah bilangan yang muncul genap atau
ganjil
ruang contohnya adalah S2 = {genap, ganjil}
 Sebuah percobaan pelemparan dua koin dan pengamatan pada
sisi mana yang muncul,
ruang contohnya adalah S ={GG, GA, AG, AA}. Dimana G
melambangkan yang muncul adalah Gambar sedangkan A
melambangkan yang muncul adalah Angka
Kejadian : Suatu himpunan bagian dari ruang contoh
Contoh
 Kejadian terambilnya kartu hati dari seperangkat (52
helai) kartu bridge dapat dinyatakan sebagai A =
{hati} yang merupakan himpunan bagian dari ruang
contoh S = {hati, sekop, klaver, wajik}. Kejadian B
yaitu terambilnya kartu merah, B = {hati, wajik}
 Pada percobaan pelemparan 2 koin, E = {GG, GA}
adalah kejadian bahwa pada koin pertama muncul
Gambar. Sedangkan kejadian F = {GA, AA} adalah
kejadian pada koin kedua muncul Angka

 Kejadian

Sederhana : adalah suatu
kejadian yang dapat dinyatakan sebagai
suatu himpunan yang hanya terdiri dari
satu titik contoh.
 Kejadian majemuk : adalah suatu
kejadian yang dapat dinyatakan sebagai
gabungan dari beberapa kejadian
sederhana
Contoh
 Pada contoh pelemparan dua koin dengan S
={GG, GA, AG, AA}, kejadian munculnya
Gambar pada koin pertama dan Gambar pada
koin kedua adalah kejadian sederhana yang
dapat dilambangkan dengan A = {GG}.
Kejadian munculnya Gambar pada koin
pertama adalah kejadian majemuk yang dapat
dilambangkan dengan B = {GG, GA}
Pengolahan Kejadian
 Irisan

dua kejadian (A∩B) : adalah
kejadian yang mengandung semua
unsur persekutuan kejadian A dan
kejadian B
 Gabungan dua kejadian (A∪B) :
adalah kejadian yang mencakup semua
unsur atau anggota A atau B atau
keduanya
 Komplemen suatu kejadian (Ac) :
adalah himpunan semua anggota S
yang bukan anggota A
Contoh
 Misalkan A = {1,2,3,4,5} dan B = {2,4,6,8};
maka A∩B = {2,4}
 Bila R adalah himpunan semua pembayar
pajak dan S adalah himpunan semua orang
yang berusia di atas 65 tahun,
maka R∩S adalah himpunan semua
pembayar pajak yang berusia di atas 65 tahun
 Jika A = {2,3,5,8} dan B = {3,6,8},
maka A∪B = {2,3,5,6,8}





Jika M = {x|3<x<9} dan N = {y|5<y<12},
maka M∪N = {z|3<z<12}
Misalkan S = {buku, anjing, rokok, uang logam, peta,
perang}. Jika A = {anjing, perang, buku, rokok}
maka Ac = {uang logam, peta}
Misalkan K adalah kejadian terambilnya kartu merah
dari seperangkat kartu bridge dan S adalah ruang
contohnya yang berupa seluruh kartu tersebut.
Maka Kc adalah kejadian terambilnya kartu bukan
merah, yang berarti juga terambilnya kartu hitam.
 Dua

kejadian A dan B dikatakan saling
terpisah atau mutually exclusive bila
A∩B = ∅, artinya A dan B tidak
mempunyai unsur persekutuan
 Diagram

Venn : Representasi secara
grafis untuk mengilustrasikan logical
relations di antara kejadian – kejadian
Diagram Venn
 Bagian

yang diarsir : E∪F

 Bagian

yang diarsir E∩F
E



⊂F

Bagian yang diarsir Ec
Hukum – hukum operasi dari
gabungan, irisan dan komplemen
 Hukum

komutatif : A∪B = B∪A, A∩B =

B∩A
 Hukum Asosiatif : (A∪B) ∪C = A∪(B
∪C), (A∩B)∩C=A∩(B∩C)
 Hukum Distributif : (A∪B) ∩C = (A∩C) ∪
(B∩C), (A∩B) ∪C = (A∪C) ∩ (B∪C)
 Hukum De Morgan
c



  Ei  =  Eic


i =1
 i =1 
n

n

c

n


  Ei  =  Eic


i =1
 i =1 
n
Definisi Peluang dan Sifat – sifatnya
 Definisi

dalam term frekuensi relatif

n( E )
P( E ) = lim
n→∞ n

dengan P(E) = peluang kejadian E
n(E) = banyaknya kejadian E
n = banyak percobaan
 Definisi

berdasar pendekatan
aksiomatik modern
 Misalkan sebuah percobaan dengan
ruang contoh S. Untuk setiap kejadian E
dari ruang contoh S diasumsikan P(E)
terdefinisi dan memenuhi tiga aksioma
berikut :
 Aksioma 1 : 0 ≤ P(E) ≤ 1
 Aksioma 2 : P(S) = 1
 Aksioma

3 : Untuk barisan kejadian yang
saling lepas (mutually eksklusive) E1,
E2, …( yaitu kejadian kejadian dimana
Ei∩Ej = ∅ di mana i ≠ j),
∞
∞ 
P U Ei  = ∑P ( Ei )
i =1  i =1

dimana P(E) adalah peluang kejadian E
Contoh


Dalam percobaan pelemparan koin, jika kita mengasumsikan
bahwa peluang munculnya Gambar dan Angka sama besar,
maka P({G}) = P({A}) = ½. Tetapi jika kita mengasumsikan
bahwa koin tersebut tidak setimbang sehingga peluang
munculnya Gambar adalah dua kali peluang muncul Angka,
maka P({G}) = 2/3 dan P({A}) = 1/3



Jika sebuah dadu bermata 6 dilemparkan dan misalkan peluang
munculnya tiap sisi adalah sama, maka P({1}) = P({2}) = P({3}) =
P({4}) = P({5}) = P({6}) = 1/6. Dari aksioma 3, kita akan dapat
mengetahui peluang kejadian munculnya mata dadu genap
adalah
P({2,4,6}) = P({2}) + P({4}) + P({6}) = 1/6 + 1/6 + 1/6 = 3/6 = 1/2
Proposisi yang berkaian dengan
peluang
 Proposisi

1:
P(Ec) = 1 – P(E)
 Proposisi 2
Jika E ⊂ F, maka P(E) ≤ P(F)
 Proposisi 3 :
P(E∪F)= P(E) + P(F) – P(E∩F)
Contoh
 Misalkan P = {a, i, u ,e ,o} dan R adalah {b, c, d, f, g},
maka P∩R = ∅. P dan R adalah dua kejadian yang
saling terpisah atau mutually exlusive.


Pada percobaan pelemparan dadu bermata 6, A
adalah kejadian munculnya mata dadu genap dan B
adalah kejadian munculnya mata dadu 3.
A dan B adalah dua kejadian yang mutually exclusive.
 Proposisi

4:

P(E1∪E2∪…∪En)
= ∑P( E ) −∑P( E  E ) +... +
(−1)
∑ P( E ∩ E ∩ ... ∩ E ) +
…+(-1)n+1P(E1∩E2∩…∩En)
 Penjumlahan
P(Ei1∩Ei2∩…∩Eir)
diambil dari semua himpunan bagian
berukuran r yang mungkin dari himpunan
{1,2,…,n}
n

i =1

i

r +1

i1

i1 <i2

i1 <i2 <...<ir

i1

i2

i2

ir
 Diasumsikan

bahwa semua hasil dalam ruang
contoh mempunyai peluang terjadi yang sama.
 Misalkan suatu percobaan dengan ruang
contoh terbatas, S = {1,2,…,N}, maka
diasumsikan

P{1}= P{2}=…= P{N}
 sehingga P({i}) = 1/N
 dan P(E) = banyaknya titik dalam E/
banyaknya titik dalam S
Contoh
 Dalam pelemparan dua koin, ruang contohnya adalah {GG, GA,
AG, AA}. Sehingga masing – masing titik contoh memiliki peluang
¼ untuk terjadi. Peluang terjadinya kejadian A yaitu munculnya
Gambar pada koin pertama 2/4 karena kejadian A mengandung
dua titik contoh.


Dalam kejadian pelemparan dua dadu, terdapat 36 titik contoh
dalam ruung contohnya sehingga masing – masing titik contoh
mempunyai peluang 1/36 untuk terjadi. Kejadian C yaitu kejadian
penjumlahan mata dadu yang keluar adalah tujuh mengandung 6
titik contoh yaitu (1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2) dan (6,1). Sehingga
peluang kejadian C adalah 6/36 = 1/6.
 Definisi

berdasar term ukuran
keyakinan: peluang merupakan ukuran
keyakinan seseorang pada pernyataan
yang dinyatakan olehnya
 Bersifat sangat subyektif dan
dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman orang yang menyatakan
peluang tersebut
Soal - soal
1. Sebuah koin dilempar tiga kali dan sisi
apa yang muncul diamati (Gambar
atau Angka)



Daftarkan ruang contohnya.
Daftarkan unsur yang menyusun kejadian
A = kejadian muncul sedikitnya dua
Gambar, kejadian B = kejadian muncul
Gambar pada dua koin pertama dan C =
kejadian muncul Angka pada pelemparan
terakhir
2. Dari 5 orang laki – laki dan 4 orang
perempuan akan dipilih 3 orang
sebagai wakil dari suatu partai yang
akan dikirim untuk menghadiri suatu
konferensi. Berapa peluang yang
terpilih adalah (a) ketiganya laki – laki
(b) ketiganya perempuan dan (c) 1 laki
– laki dan 2 perempuan

More Related Content

What's hot

Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuAnderzend Awuy
 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptAisyah Turidho
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianEman Mendrofa
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiArdika MathEdu
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialSilvia_Al
 
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunankumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunansiska sri asali
 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptblacknait
 
pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismaanggi syahputra
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Arvina Frida Karela
 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013andibutsiawan
 
Persamaan garis singgung pada kurva
Persamaan garis singgung pada kurvaPersamaan garis singgung pada kurva
Persamaan garis singgung pada kurvaNova Muryani
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangCeria Agnantria
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)rizka_safa
 

What's hot (20)

Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
 
4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang pptKombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
Kombinasi, Permutasi dan Peluang ppt
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
 
Peluang dan Statistika
Peluang dan StatistikaPeluang dan Statistika
Peluang dan Statistika
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
 
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan BinomialDistribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
Distribusi Seragam, Bernoulli, dan Binomial
 
Jawaban Soal Latihan
Jawaban Soal LatihanJawaban Soal Latihan
Jawaban Soal Latihan
 
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunankumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
kumpulan soal dan pembahasan matematika kombinatorik, relasi biner, dan himpunan
 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
 
Peluang bersyarat
Peluang bersyaratPeluang bersyarat
Peluang bersyarat
 
pembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prismapembuktian volume limas dan prisma
pembuktian volume limas dan prisma
 
ANALISIS REAL
ANALISIS REALANALISIS REAL
ANALISIS REAL
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.1
 
Kelompok 3 X MIA 1
Kelompok 3 X MIA 1Kelompok 3 X MIA 1
Kelompok 3 X MIA 1
 
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
Penyelesaian soal uts statistika dan probabilitas 2013
 
Persamaan garis singgung pada kurva
Persamaan garis singgung pada kurvaPersamaan garis singgung pada kurva
Persamaan garis singgung pada kurva
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
 

Viewers also liked (19)

Ch20
Ch20Ch20
Ch20
 
Proses stokastik
Proses stokastikProses stokastik
Proses stokastik
 
Hci [1]introduction
Hci [1]introductionHci [1]introduction
Hci [1]introduction
 
E3 chap-07
E3 chap-07E3 chap-07
E3 chap-07
 
Imk pertemuan-2-compress
Imk pertemuan-2-compressImk pertemuan-2-compress
Imk pertemuan-2-compress
 
E3 chap-17-extra
E3 chap-17-extraE3 chap-17-extra
E3 chap-17-extra
 
Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]
Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]
Kitab sistem operasi 4.0 [masyarakat digital gotong royong]
 
Ch10
Ch10Ch10
Ch10
 
E3 chap-19
E3 chap-19E3 chap-19
E3 chap-19
 
Ch14 security
Ch14   securityCh14   security
Ch14 security
 
Ch19
Ch19Ch19
Ch19
 
E3 chap-04-extra
E3 chap-04-extraE3 chap-04-extra
E3 chap-04-extra
 
Hci [2]human
Hci [2]humanHci [2]human
Hci [2]human
 
Hci [3]computer
Hci [3]computerHci [3]computer
Hci [3]computer
 
Ch23
Ch23Ch23
Ch23
 
Ch3 processes
Ch3   processesCh3   processes
Ch3 processes
 
Ch18
Ch18Ch18
Ch18
 
Ch3 a
Ch3 aCh3 a
Ch3 a
 
E3 chap-05
E3 chap-05E3 chap-05
E3 chap-05
 

Similar to Aksioma Peluang

STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxdindaspd2000
 
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 okPeluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 okAnha Anha
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGnissayyo
 
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalRuang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalMakna Pujarka
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1Fransiska Puteri
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: PeluangJidun Cool
 
5c mia-ap-peluang
5c mia-ap-peluang5c mia-ap-peluang
5c mia-ap-peluangN0Uli
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstatLukman
 
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIANPEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIANDLucas2
 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang newYusrin21
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluangermamagdalena
 
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptfdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptAugusSitumorang1
 

Similar to Aksioma Peluang (20)

Aksioma peluang
Aksioma peluangAksioma peluang
Aksioma peluang
 
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptxSTD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
STD BAB 7 ATURAN PENCACAHAN DAN PELUANG.pptx
 
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 okPeluang suatu kejadian kelompok 7 ok
Peluang suatu kejadian kelompok 7 ok
 
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANGMatematika Kelas 9 - BAB PELUANG
Matematika Kelas 9 - BAB PELUANG
 
Materi Peluang
Materi PeluangMateri Peluang
Materi Peluang
 
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soalRuang sampel dan titik sampel plus contoh soal
Ruang sampel dan titik sampel plus contoh soal
 
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
ITP UNS SEMESTER 2 Teori peluang 1
 
Statistika: Peluang
Statistika: PeluangStatistika: Peluang
Statistika: Peluang
 
5c mia-ap-peluang
5c mia-ap-peluang5c mia-ap-peluang
5c mia-ap-peluang
 
peluang by
peluang by peluang by
peluang by
 
Kaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluangKaidah pencacahan dan peluang
Kaidah pencacahan dan peluang
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Lukman matstat
Lukman matstatLukman matstat
Lukman matstat
 
Peluang
PeluangPeluang
Peluang
 
peluang
peluangpeluang
peluang
 
Peluang SUPM.pptx
Peluang SUPM.pptxPeluang SUPM.pptx
Peluang SUPM.pptx
 
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIANPEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
PEMBAHASAN MATEMATIKA PELUANG SUATU KEJADIAN
 
Makalah peluang new
Makalah peluang newMakalah peluang new
Makalah peluang new
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluang
 
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.pptfdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
fdokumen.com_presentasi-materi-peluang.ppt
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAAmmar Ahmad
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxriscacriswanda
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRizalAminulloh2
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMAE-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
E-modul Materi Ekosistem untuk kelas X SMA
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 

Aksioma Peluang

  • 2. Notasi dan Terminologi Ruang Contoh : Himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan dan dilambangkan dengan huruf S Contoh  Perhatikan percobaan pelemparan sebuah dadu bersisi enam. Bila kita tertarik pada bilangan yang muncul, ruang contohnya adalah S1 = {1,2,3,4,5,6} Bila kita tertarik pada apakah bilangan yang muncul genap atau ganjil ruang contohnya adalah S2 = {genap, ganjil}  Sebuah percobaan pelemparan dua koin dan pengamatan pada sisi mana yang muncul, ruang contohnya adalah S ={GG, GA, AG, AA}. Dimana G melambangkan yang muncul adalah Gambar sedangkan A melambangkan yang muncul adalah Angka
  • 3. Kejadian : Suatu himpunan bagian dari ruang contoh Contoh  Kejadian terambilnya kartu hati dari seperangkat (52 helai) kartu bridge dapat dinyatakan sebagai A = {hati} yang merupakan himpunan bagian dari ruang contoh S = {hati, sekop, klaver, wajik}. Kejadian B yaitu terambilnya kartu merah, B = {hati, wajik}  Pada percobaan pelemparan 2 koin, E = {GG, GA} adalah kejadian bahwa pada koin pertama muncul Gambar. Sedangkan kejadian F = {GA, AA} adalah kejadian pada koin kedua muncul Angka 
  • 4.  Kejadian Sederhana : adalah suatu kejadian yang dapat dinyatakan sebagai suatu himpunan yang hanya terdiri dari satu titik contoh.  Kejadian majemuk : adalah suatu kejadian yang dapat dinyatakan sebagai gabungan dari beberapa kejadian sederhana
  • 5. Contoh  Pada contoh pelemparan dua koin dengan S ={GG, GA, AG, AA}, kejadian munculnya Gambar pada koin pertama dan Gambar pada koin kedua adalah kejadian sederhana yang dapat dilambangkan dengan A = {GG}. Kejadian munculnya Gambar pada koin pertama adalah kejadian majemuk yang dapat dilambangkan dengan B = {GG, GA}
  • 6. Pengolahan Kejadian  Irisan dua kejadian (A∩B) : adalah kejadian yang mengandung semua unsur persekutuan kejadian A dan kejadian B  Gabungan dua kejadian (A∪B) : adalah kejadian yang mencakup semua unsur atau anggota A atau B atau keduanya  Komplemen suatu kejadian (Ac) : adalah himpunan semua anggota S yang bukan anggota A
  • 7. Contoh  Misalkan A = {1,2,3,4,5} dan B = {2,4,6,8}; maka A∩B = {2,4}  Bila R adalah himpunan semua pembayar pajak dan S adalah himpunan semua orang yang berusia di atas 65 tahun, maka R∩S adalah himpunan semua pembayar pajak yang berusia di atas 65 tahun  Jika A = {2,3,5,8} dan B = {3,6,8}, maka A∪B = {2,3,5,6,8}
  • 8.    Jika M = {x|3<x<9} dan N = {y|5<y<12}, maka M∪N = {z|3<z<12} Misalkan S = {buku, anjing, rokok, uang logam, peta, perang}. Jika A = {anjing, perang, buku, rokok} maka Ac = {uang logam, peta} Misalkan K adalah kejadian terambilnya kartu merah dari seperangkat kartu bridge dan S adalah ruang contohnya yang berupa seluruh kartu tersebut. Maka Kc adalah kejadian terambilnya kartu bukan merah, yang berarti juga terambilnya kartu hitam.
  • 9.  Dua kejadian A dan B dikatakan saling terpisah atau mutually exclusive bila A∩B = ∅, artinya A dan B tidak mempunyai unsur persekutuan
  • 10.  Diagram Venn : Representasi secara grafis untuk mengilustrasikan logical relations di antara kejadian – kejadian
  • 11. Diagram Venn  Bagian yang diarsir : E∪F  Bagian yang diarsir E∩F
  • 13. Hukum – hukum operasi dari gabungan, irisan dan komplemen  Hukum komutatif : A∪B = B∪A, A∩B = B∩A  Hukum Asosiatif : (A∪B) ∪C = A∪(B ∪C), (A∩B)∩C=A∩(B∩C)  Hukum Distributif : (A∪B) ∩C = (A∩C) ∪ (B∩C), (A∩B) ∪C = (A∪C) ∩ (B∪C)  Hukum De Morgan c     Ei  =  Eic   i =1  i =1  n n c n     Ei  =  Eic   i =1  i =1  n
  • 14. Definisi Peluang dan Sifat – sifatnya  Definisi dalam term frekuensi relatif n( E ) P( E ) = lim n→∞ n dengan P(E) = peluang kejadian E n(E) = banyaknya kejadian E n = banyak percobaan
  • 15.  Definisi berdasar pendekatan aksiomatik modern  Misalkan sebuah percobaan dengan ruang contoh S. Untuk setiap kejadian E dari ruang contoh S diasumsikan P(E) terdefinisi dan memenuhi tiga aksioma berikut :  Aksioma 1 : 0 ≤ P(E) ≤ 1  Aksioma 2 : P(S) = 1
  • 16.  Aksioma 3 : Untuk barisan kejadian yang saling lepas (mutually eksklusive) E1, E2, …( yaitu kejadian kejadian dimana Ei∩Ej = ∅ di mana i ≠ j), ∞ ∞  P U Ei  = ∑P ( Ei ) i =1  i =1 dimana P(E) adalah peluang kejadian E
  • 17. Contoh  Dalam percobaan pelemparan koin, jika kita mengasumsikan bahwa peluang munculnya Gambar dan Angka sama besar, maka P({G}) = P({A}) = ½. Tetapi jika kita mengasumsikan bahwa koin tersebut tidak setimbang sehingga peluang munculnya Gambar adalah dua kali peluang muncul Angka, maka P({G}) = 2/3 dan P({A}) = 1/3  Jika sebuah dadu bermata 6 dilemparkan dan misalkan peluang munculnya tiap sisi adalah sama, maka P({1}) = P({2}) = P({3}) = P({4}) = P({5}) = P({6}) = 1/6. Dari aksioma 3, kita akan dapat mengetahui peluang kejadian munculnya mata dadu genap adalah P({2,4,6}) = P({2}) + P({4}) + P({6}) = 1/6 + 1/6 + 1/6 = 3/6 = 1/2
  • 18. Proposisi yang berkaian dengan peluang  Proposisi 1: P(Ec) = 1 – P(E)  Proposisi 2 Jika E ⊂ F, maka P(E) ≤ P(F)  Proposisi 3 : P(E∪F)= P(E) + P(F) – P(E∩F)
  • 19. Contoh  Misalkan P = {a, i, u ,e ,o} dan R adalah {b, c, d, f, g}, maka P∩R = ∅. P dan R adalah dua kejadian yang saling terpisah atau mutually exlusive.  Pada percobaan pelemparan dadu bermata 6, A adalah kejadian munculnya mata dadu genap dan B adalah kejadian munculnya mata dadu 3. A dan B adalah dua kejadian yang mutually exclusive.
  • 20.  Proposisi 4: P(E1∪E2∪…∪En) = ∑P( E ) −∑P( E  E ) +... + (−1) ∑ P( E ∩ E ∩ ... ∩ E ) + …+(-1)n+1P(E1∩E2∩…∩En)  Penjumlahan P(Ei1∩Ei2∩…∩Eir) diambil dari semua himpunan bagian berukuran r yang mungkin dari himpunan {1,2,…,n} n i =1 i r +1 i1 i1 <i2 i1 <i2 <...<ir i1 i2 i2 ir
  • 21.  Diasumsikan bahwa semua hasil dalam ruang contoh mempunyai peluang terjadi yang sama.  Misalkan suatu percobaan dengan ruang contoh terbatas, S = {1,2,…,N}, maka diasumsikan  P{1}= P{2}=…= P{N}  sehingga P({i}) = 1/N  dan P(E) = banyaknya titik dalam E/ banyaknya titik dalam S
  • 22. Contoh  Dalam pelemparan dua koin, ruang contohnya adalah {GG, GA, AG, AA}. Sehingga masing – masing titik contoh memiliki peluang ¼ untuk terjadi. Peluang terjadinya kejadian A yaitu munculnya Gambar pada koin pertama 2/4 karena kejadian A mengandung dua titik contoh.  Dalam kejadian pelemparan dua dadu, terdapat 36 titik contoh dalam ruung contohnya sehingga masing – masing titik contoh mempunyai peluang 1/36 untuk terjadi. Kejadian C yaitu kejadian penjumlahan mata dadu yang keluar adalah tujuh mengandung 6 titik contoh yaitu (1,6), (2,5), (3,4), (4,3), (5,2) dan (6,1). Sehingga peluang kejadian C adalah 6/36 = 1/6.
  • 23.  Definisi berdasar term ukuran keyakinan: peluang merupakan ukuran keyakinan seseorang pada pernyataan yang dinyatakan olehnya  Bersifat sangat subyektif dan dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman orang yang menyatakan peluang tersebut
  • 24. Soal - soal 1. Sebuah koin dilempar tiga kali dan sisi apa yang muncul diamati (Gambar atau Angka)   Daftarkan ruang contohnya. Daftarkan unsur yang menyusun kejadian A = kejadian muncul sedikitnya dua Gambar, kejadian B = kejadian muncul Gambar pada dua koin pertama dan C = kejadian muncul Angka pada pelemparan terakhir
  • 25. 2. Dari 5 orang laki – laki dan 4 orang perempuan akan dipilih 3 orang sebagai wakil dari suatu partai yang akan dikirim untuk menghadiri suatu konferensi. Berapa peluang yang terpilih adalah (a) ketiganya laki – laki (b) ketiganya perempuan dan (c) 1 laki – laki dan 2 perempuan