SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TUGAS
STATISTIK MATEMATIKA

OLEH
NAMA : ANI AGUSTINA
NPM : A1C011007
DOSEN : NURUL ASTUTI YENSY B, S.Si, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
A. Jenis-jenis Distribusi Diskrit
a. Distribusi Binomial
Apabila sebuah eksperimen mempunyai dua hasil yang muncul, seperti “sukses”
dan “gagal”, dengan masing-masing peluangnya p dan (1 - p), maka peristiwa yang
diperhatikan, baik sukses maupun gagal akan berdistribusi Bernoulli.
Definisi 8.1: FUNGSI PELUANG BERNOULLI
Peubah acak X dikatakan berdistribusi Bernoulli, jika dan hanya jika fungsi
peluangnya berbentuk:
x
1-x
p(x) = P(X = x) = p (1 - p)
; x = 0, 1

Peubah acak X yang berdistribusi Bernoulli dikatakan juga peubah acak Bernoulli.
Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi Bernoulli adalah
B(x;1,p),

artinya peubah acak X berdistribusi Bernoulli dengan peristiwa yang

diperhatikan, baik sukses maupun

gagal

dinyatakan

dengan

x,

banyak

eksperimen yang dilakukan satu kali, dan peluang terjadinya peristiwa yang
diperhatikan, baik sukses maupun gagal sebesar p.
Sebuah eksperimen dikatakan mengikuti distribusi Bernoulli, jika eksperimen itu
memenuhi sifat-sifat sebagai berikut:
1. Eksperimennya
diperhatikan

terdiri

atas

dua

peristiwa,

yaitu

peristiwa

yang

(sering disebut peristiwa sukses) dan peristiwa yang tidak

diperhatikan (sering disebut peristiwa gagal).
2. Eksperimennya hanya dilakukan sekali saja.
Dalil Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi Bernoulli
8.1: PARAMETER DISTRIBUSI BERNOULLI
bisa dilihat dalam
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi Bernoulli
sebagai berikut:
1. µ = p
2

2. σ = p(1 - p)
Grafik dari fungsi peluang distribusi Bernoulli sebagai berikut:

GAMBAR 8.1
GRAFIK FUNGSI PELUANG DISTRIBUSI BERNOULLI

b. Distribusi Binomial
Misalnya kita melakukan suatu eksperimen yang hanya menghasilkan dua
peristiwa, seperti peristiwa sukses (S) dan peristiwa gagal (G).
Peluang terjadinya peristiwa S, P(S), sebesar p dan peluang terjadinya
peristiwa G, P(G), sebesar 1 - p.
Kemudian eksperimen itu diulang sampai n kali secara bebas. Dari n kali
pengulangan itu, peristiwa S terjadi sebanyak x kali dan sisanya (n - x) kali
terjadi peristiwa G. Kita akan menghitung besar peluang bahwa banyak peristiwa
sukses dalam eksperimen itu sebanyak x kali.
Dalam hal ini, salah satu susunan dari pengulangan eksperimen sampai n kali itu
adalah:
S S S...S G G G...G
x kali

(n-x) kali

Karena setiap pengulangan bersifat bebas, P(S) = p dan P(G) = 1 - p
berharga tetap untuk setiap pengulangan percobaan, maka besar peluang dari
peristiwa susunan di atas adalah:
P(S S S…S G G G…G) = P(S).P(S).P(S). … . P(S).P(G).P(G).P(G). … . P(G)
= (p)(p)(p)…(p)(1 - p)(1 - p)(1 - p)…(1 - p)
x
n-x
= p (1 - p)
Karena banyak susunan keseluruhan peristiwa S terjadi ada

cara, maka peluang

bahwa peristiwa S terjadi dalam x kali adalah:

Berdasarkan uraian diatas , kita peroleh definisi distribusi binomial berikut:
Definisi 8.2: FUNGSI PELUANG BINOMIAL
Peubah acak X dikatakan berdistribusi binomial, jika dan hanya jika fungsi
peluangnya berbentuk:

Peubah acak X yang berdistribusi binomial dikatakan juga peubah acak binomial.
Penulisan notasi dari peubah acak X yang berdistribusi binomial adalah B(x;n,p),
artinya peubah acak X berdistribusi binomial dengan banyak pengulangan
eksperimen sampai n kali, peluang terjadi peristiwa sukses sebesar p, dan banyak
peristiwa sukses terjadi ada x.
Sebuah eksperimen dikatakan mengikuti distribusi binomial, jika eksperimen itu
memenuhi sifat-sifat sebagai berikut:
1. Eksperimennya terdiri atas dua peristiwa, seperti sukses dan gagal.
2. Eksperimennya diulang beberapa kali dan ditentukan banyak pengulangannya.
3. Peluang terjadinya peristiwa sukses dan gagal pada setiap pengulangan
eksperimen bersifat tetap.
4. Setiap pengulangan eksperimen bersifat bebas.
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi binomial bisa
dilihat dalam

Dalil 8.2: PARAMETER DISTRIBUSI BINOMIAL
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi binomial
sebagai berikut:
1. µ = np
2

2. σ = np(1 - p)
t n

3. MX(t) = [(1 - p) + p.e ] ; t ∈ℜ
Grafik dari fungsi peluang distribusi binomial bisa dilihat dalam Gambar 8.2.

GAMBAR 8.2
GRAFIK FUNGSI PELUANG DISTRIBUSI BINOMIAL

c. Distribusi Trinomial
Distribusi binomial bisa diperluas menjadi distribusi trinomial.
Definisi 8.3: FUNGSI PELUANG TRINOMIAL
Peubah acak X dan Y dikatakan berdistribusi trinomial, jika dan hanya jika
fungsi peluangnya berbentuk:

Peubah acak X yang berdistribusi trinomial dikatakan juga peubah acak trinomial.
Penulisan notasi dari peubah acak X dan Y yang berdistribusi trinomial adalah
T(x,y;n,p1,p2), artinya peubah acak X dan Y berdistribusi trinomial dengan banyak
pengulangan eksperimennya sampai n kali, peluang terjadi peristiwa sukses
pertama dan kedua berturut - turut p1(x) dan p2(y), dan banyak peristiwa sukses
pertama dan kedua masing-masing x dan y.
Fungsi pembangkit momen dari distribusi trinomial bisa dilihat dalam Dalil 8.3.
Dalil 8.3: FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN GABUNGAN TRINOMIAL
Fungsi pembangkit momen dari distribusi trinomial adalah:

Berdasarkan fungsi pembangkit momen gabungan dari X dan Y, kita bisa
menentukan fungsi pembangkit momen marginal masing-masing dari X dan Y.
Fungsi pembangkit momen marginal dari X adalah:

Ternyata bentuk di atas merupakan fungsi pembangkit momen dari distribusi
binomial dengan banyak pengulangan eksperimennya sampai n kali dan peluang
terjadinya peristiwa sukses pertama sebesar p1, sehingga bisa ditulis:
X ~ B(x; n,p1)
Maka fungsi peluang dari X berbentuk:

Rataan dan varians dari X adalah:
•

E(X) = n.p1

•

Var(X) = n.p1(1 - p1)

Fungsi pembangkit momen marginal dari Y adalah:
Ternyata bentuk di atas merupakan fungsi pembangkit momen dari distribusi
binomial dengan banyak pengulangan eksperimennya sampai n kali dan peluang
terjadinya peristiwa sukses kedua sebesar p2, sehingga bisa ditulis:
Y ~ B(y;n,p2)
Maka fungsi peluang dari Y berbentuk:

Rataan dan varians dari Y adalah:
•

E(Y) = n.p2

•

Var(Y) = n.p2(1 - p2)

Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa jika X dan Y berdistribusi
trinomial, maka distribusi marginal masing-masing dari X dan Y adalah distribusi
binomial.
Distribusi bersyarat dari X diberikan Y = y berasal dari distribusi binomial
dengan banyak pengulangan eksperimennya sampai (n - y) dan peluang terjadinya

peristiwa sukses sebesar

sehingga bisa ditulis:

Dan distribusi bersyarat dari Y diberikan X = x berasal dari distribusi
binomial dengan banyak pengulangan eksperimennya sampai (n - x) dan peluang

terjadinya peristiwa sukses sebesar

, sehingga bisa ditulis:
d. Distribusi Poisson
Distribusi Poisson ini diperoleh dari distribusi binomial, apabila dalam distribusi
binomial berlaku syarat-syarat sebagai berikut:
a. banyak pengulangan eksperimennya sangat besar (n → ∞).
b. peluang terjadinya peristiwa yang diperhatikan mendekati nol (p → 0).
c. Perkalian

Berikut ini akan diberikan penurunan fungsi peluang distribusi Poisson
berdasarkan fungsi peluang distribusi binomial dengan menggunakan persyaratan di
atas.

Kita akan menghitung harga limitnya satu persatu.

•

•
•

Sehingga akan diperoleh :

Jadi distribusi pendekatannya adalah:

Dalam praktiknya, distribusi Poisson akan merupakan distribusi pendekatan yang
baik dari distribusi binomial, jika dalam distribusi binomial berlaku:
•

n ≥ 100 dan np ≤ 10

•

n ≥ 20 dan p ≤ 0,05

Berdasarkan uraian diatas, kita peroleh definisi distribusi Poissin berikut.
Definisi 8.4: FUNGSI PELUANG POISSON
Peubah acak X dikayakan berdistribusi Poisson, jika dan hanya jika fungsi
peluangnya berbentuk:

Peubah acak X yang berdistribusi Poisson dikatakan juga peubah acak poisson.
Penulisan notasi dari peubah acak X yang berdistribusi Poisson adalah P(x; ),
artinya peubah acak X berdistribusi Poisson dengan parameter .
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi Poisson bisa dilihat
dalam Dalil 8.4.
Dalil 8.4: PARAMETER DISTRIBUSI POISSON
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi Poisson
sebagai berikut:
1. 1.
2. 2.
e. Distribusi Geometrik
Misalnya kita melakukan suatu eksperimen yang hanya menghasilkan dua
peristiwa, seperti peristiwa sukses (S) dan peristiwa gagal (G).
Peluang terjadinya peristiwa S, P(S), sebesar p dan peluang terjadinya peristiwa
G, P(G) sebesar 1 - p.
Kemudian eksperimen itu diulang beberapa kali sampai peristiwa S terjadi pertama
kali. Jika peubah acak X menyatakan banyak eksperimen dan pengulangannya yang
dilakukan sampai peristiwa S terjadi pertama kali, maka X = x artinya banyak
eksperimen dan pengulangannya yang dilakukan sampai menghasilkan peristiwa
S terjadi pertama kali, adalah x kali. Ini berarti bahwa sampai pengulangan ke-(x 2) menghasilkan peristiwa G dan pada pengulangan ke-(x-1) menghasilkan peristiwa
S. Kita akan menghitung peluang bahwa peristiwa S terjadi pertama kali pada
pengulangan eksperimen ke-(x-1). Susunan yang akan terjadi pada eksperimen itu
adalah:
x kali
G

G

G …

1-p 1-p 1-p
Pengulangan ke-

1

2

G

G

1-p 1-p

G

p

x-3 x-2 x-1

Karena setiap pengulangan bersifat bebas, P(S) = p dan P(G) = 1 - p berharga
tetap untuk setiap pengulangan eksperimen, maka peluang dari peristiwa susunan di
atas adalah:
P(G G G … G G S) = P(G).P(G).P(G). … . P(G).P(G).P(S)
= (1 - p)(1 - p)(1 - p)…(1 - p)(1 - p)(p)
P(G G G … G G S) = (1 - p)

x-1

.p

Sehingga peluang bahwa peristiwa sukses terjadi pertama kali pada pengulangan
eksperimen ke-x adalah:
P(X = x) = (1 - p)

x-1

.p

Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mendefinisikan distribusi geometrik.
Definisi 8.5: FUNGSI PELUANG GEOMETRIK
Peubah acak X dikatakan berdistribusi geometrik, jika dan hanya jika fungsi
peluangnya berbentuk:
p(x) = P(X = x) = (1 - p)

x-1

.p ; x = 1, 2, 3, …

Peubah acak X yang berdistribusi geometrik disebut juga peubah acak geometrik.
Penulisan notasi dari peubah acak X yang berdistribusi geometrik adalah X ~ G(x;p),
artinya peubah acak X berdistribusi geometrik dengan banyak pengulangan
eksperimennya sampai x kali dan peluang terjadinya peristiwa sukses sebesar p.
Sebuah eksperimen dikatakan mengikuti distribusi geometrik, jika eksperimen itu
memenuhi sifat-sifat sebagai berikut:
1. Ekeperimennya terdiri atas dua peristiwa, seperti sukses dan gagal.
2. Eksperimennya diulang beberapa kali sampai peristiwa sukses terjadi pertama kali.
3. Peluang terjadinya peristiwa sukses dan gagal pada setiap pengulangan eksperimen
bersifat tetap.
4. Setiap pengulangan eksperimen bersifat bebas.
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi geometrik bisa dilihat
dalam Dalil 8.5.
Dalil 8.5: PARAMETER DISTRIBUSI GEOMETRIK
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi geometrik sebagai
berikut:

1.

2.

f. Distribusi Hipergeometrik
Misalnya sebuah populasi suatu barang yang berukuran N terdiri atas k buah barang
baik dan sisanya (N - k) buah barang rusak. Kemudian diambil sebuah sampel acak
berukuran n (n

N) secara sekaligus, ternyata dari sampel acak itu berisi x buah

barang baik dan sisanya (n - x) buah barang rusak. Dalam hal ini, kita akan
menghitung peluang bahwa dari sampel acak itu akan berisi x buah barang baik.
Banyak susunan yang mungkin untuk mendapatkan x buah barang baik dari k buah

barang baik ada

cara yang berbeda.

Banyak susunan yang mungkinuntuk mendapatkan (n-x) buah barang rusak ada

cara yang berbeda.
Banyak susunan yang mungkin untuk mendapatkan n buah barang dari N buah barang

ada

cara yang berbeda.

Maka peluang bahwa sampel acak itu akan berisi x buah barang baik adalah:

Berdasarkan uraian di atas, ita peroleh definisi distribusi hipergeometrik berikut.
Definisi 8.6: FUNGSI PELUANG HIPERGEOMETRIK
Peubah acak X dikatakan berdistribusi hipergeometrik, jika dan hanya jika
fungsi peluangnya berbentuk:
Peubah acak X yang berdistribusi hipergeometrik disebut juga peubah acak
hipergeometrik. Penulisan
hipergeometrik

adalah

notasi
X

dari

peubah

acak

X

yang

berdistribusi

~ H(x;N,n,k), artinya peubah acak X berdistribusi

hipergeometrik dengan banyak barang baik dari sampel acak sebanyak x, banyak
barang dari populasi sebanyak N, banyak barang dari sampel acak sebanyak n, dan
banyak barang baik dari populasi sebanyak k.
Rataan dan varians dari distribusi hipergeometrik bisa dilihat dalam Dalil 8.6.
Dalil 8.6: PARAMETER DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
Rataan dan varians dari distribusi hipergeometrik sebagai berikut:

1.

2.
B. Jenis-jenis Distribusi Kontinu
a. Distribusi Seragam
Peubah acak yang berdistribusi seragam ini mempunyai fungsi densitas berupa
konstanta yang didefinisikan atas sebuah interval nilai peubah acaknya. Jadi fungsi
densitas seragam ini mempunyai nilai yang sama sepanjang interval nilai yang
diberikan.
Definisi 9.1: FUNGSI DENSITAS SERAGAM
Peubah acak X dikatakan berdistribusi seragam, jika dan hanya jika fungsi
densitasnya berbentuk:
Peubah acak X yang berdistribusi seragam dikatakan juga peubah acak seragam.
Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi seragam adalah S(x; α,β),
artinya peubah acak X berdistribusi seragam dengan parameter α dan β.
Peubah acak X yang berdistribusi seragam dengan parameternya α dan β bisa juga
ditulis sebagai:

�~�(�,�)

Dalil 9.1: PARAMETER DISTRIBUSI SERAGAM
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi seragam
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi seragam bisa dilihat
sebagai berikut:
dalam dalil 9.1.
1.

2.

3.

b. Distribusi Gamma
Distribusi gamma ini mempunyai fungsi densitas berbentuk:

Kita akan menentukan nilai konstanta k sedemikian hingga fungsi di atas memenuhi
sebuah fungsi densitas.
•

Sifat (i) dari fungsi densitas : f(x) ≥ 0
Karena x > 0, α > 0, dan β > 0, maka k > 0

•

Sifat (ii) dari fungsi densitas:

Integral di atas diselesaikan dengan menggunakan bantuan fungsi gamma,
yaitu:

Keterangan lebih lanjut dari fungsi gamma ini bisa dilihat dalam Lampiran 1.
Misalnya : y = x/β , maka x = β y
dx = β dy
Batas-batas: Untuk x = 0, maka y = 0
Untuk x = ∞, maka y = ∞
Dari uraian di atas, kita peroleh definisi distribusi gamma, yaitu sebagai
berikut.
Definisi 9.2: FUNGSI DENSITAS GAMMA
Peubah acak X dikatakan berdistribusi gamma, jika dan hanya jika
fungsi densitasnya berbentuk:

Peubah acak X yang berdistribusi gamma disebut juga peubah acak gamma.
Penulisan notasi dari peubah acak X yang berdistribusi gamma adalah
G(x;α,β), artinya peubah acak X berdistribusi gamma dengan parameter α dan
β.
Peubah acak X yang berdistribusi gamma dengan parameternya α dan β bisa
juga ditulis sebagai:

Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi gamma bisa
dilihat dalam dalil 9.2
Dalil 9.2: PARAMETER DISTRIBUSI GAMMA
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi gamma
sebagai berikut:
1.
c. Distribusi Eksponansial
Distribusi eksponensial ini diperoleh dari distribusi gamma dengan α = 1 dan β = θ.
Sehingga kita bisa mendefinisikan distribusi eksponensial.

Definisi 9.3: FUNGSI DENSITAS EKSPONENSIAL
Peubah acak X dikatakan berdistribusi eksponensial, jika dan hanya jika
fungsi densitasnya berbentuk:

Peubah acak X yang berdistribusi eksponensial disebut juga peubah acak
eksponensial.
Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi eksponensial adalah

,

artinya peubah acak X berdistribusi eksponensial dengan parameter θ.
Peubah acak X yang berdistribusi eksponensial dengan parameter θ bisa juga di tulis
sebagai:

Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi eksponensial bisa
dilihat dalam Dalil 9.3
Dalil 9.3: PARAMETER DISTRIBUSI EKSPONENSIAL
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi eksponensial
sebagai berikut:
1.

d. Distribusi Khi-kuadrat
Distribusi khi-kuadrat diperoleh dari distribusi gamma dengan α = v/2 dan β = 2.
Sehingga kita peroleh definisi distribusi khi-kuadrat berikut.

Definisi 9.4: FUNGSI DENSITAS KHI-KUADRAT
Peubah acak X dikatakan berdistribusi khi-kuadrat, jika dan hanya jika
fungsi densitasnya berbentuk:
Peubah acak X yang berdistribusi khi-kuadrat disebut juga peubah acak khikuadrat. Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi khi-kuadrat
adalah

, peubah acak X berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat kebebasan .

Peubah acak X yang berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat kebebasan

bisa juga

ditulis sebagai:

Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi khi-kuadrat bisa
dilihat dalam Dalil 9.4.
Dalil 9.4: PARAMETER DISTRIBUSI KHI-KUADRAT
Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi khi-kuadrat
sebagai berikut:
1.
2.
e. Distribusi Beta
Misalnya fungsi densitas dari peubah acak Y yang berdistribusi seragam berbentuk:
h(y) = 1 ; 0 < y < 1
= 0 ; y lainnya.
Apabila kita memperhatikan fungsi densitas di atas, maka sebenarnya fungsi densitas
tersebut merupakan hal khusus dari distribusi lain, yang disebut distribusi beta.

Definisi 9.5: FUNGSI DENSITAS BETA
Peubah acak X dikatakan berdistribusi beta, jika dan hanya jika fungsi
densitasnya berbentuk:

Peubah acak X yang berdistribusi beta disebut juga peubah acak beta.
Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi beta adalah B(x; α,β), artinya
peubah acak X berdistribusi beta dengan parameter α dan β.
Peubah acak X yang berdistribusi beta dengan parameter α dan β bisa juga ditulis
sebagai:

Rataan dan varians dari distribusi beta bisa dilihat dalam Dalil 9.5.
Dalil 9.5: PARAMETER DISTRIBUSI BETA
Rataan dan varians dari distribusi betas sebagai berikut:

1.

f. Distribusi Normal Umum
Distribusi normal umum ini merupakan distribusi dari peubah acak kontinu yang
paling banyak sekali dipakai sebagai pendekatan yang baik dari distribusi
lainnya

dengan persyaratan tertentu. Sifat-sifat distribusi normal umum secara

matematika dipelajari pertama kali oleh tiga orang ahli, yaitu:
1. Abraham de Moivre (1667 - 1745)
2. Pierre Laplace

(1749 - 1827)

3. Karl Gauss

(1777 - 1855)

Abraham de Moivre, seorang matematikawan dari Inggris yang menenmukan
distribusi normal pada tahun 1733 sebagai hasil dari pendekatan distribusi
binomial
bersifat

dan penggunaannya

terhadap

masalah

dalam

permainan

yang

untung-untungan. Kemudian Laplace tahun 1774 mengenal distribusi

normal sebagai hasil dari beberapa kekeliruan dalam Astronomi. Gauss tahun
1809

menggunakan

kurva

normal

untuk menggambarkan teori kekeliruan

pengukuran meliputi penghitungan orbit bintang di langit. Sepanjang abad ke-18 dan
ke-19, beberapa upaya dibuat untuk menetapkan model normal sebagai dasar hukum
untuk semua peubah acak kontinu.
Berikut ini kita akan mendefinisikan distribusi normal umum.
Definisi 9.6: FUNGSI DENSITAS NORMAL UMUM
Peubah acak X dikatakan berdistribusi normal umum, jika dan hanya jika
fungsi densitasnya berbentuk:
Peubah acak X yang berdistribusi normal umum disebut juga peubah acak normal
umum.
Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi normal umum adalah N(x; ,
artinya peubah acak X berdistribusi normal umum dengan rataan
Peubah acak X yang berdistribusi normal dengan rataan

dan varians

dan varians

Beberapa sifat dari kurva fungsi densitas distribusi normal umum sebagai berikut:

ii. Rataan, median, dan modus dari distribusi berimpitan.

iii. Fungsi densitas mencapai nilai maksimum di x =

sebesar

iv. Kurvanya berasimtut sumbu datar x.
v. Kurvanya mempunyai titik infleksi (x,f(x)), dengan:
g. Distribusi Normal Baku

.

bisa juga

ditulis sebagai:

i. Kurvanya berbentuk lonceng dan simetrik di x =

),
h. Distribusi Normal Dua Peubah Acak

More Related Content

What's hot

APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)Rani Nooraeni
 
Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2radar radius
 
Stat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discreteStat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discreteArif Rahman
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiArdika MathEdu
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianHeni Widayani
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuokti agung
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksIpit Sabrina
 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTiara Lavista
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarmaman wijaya
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Nur Sandy
 

What's hot (20)

APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
APG Pertemuan 4 : Multivariate Normal Distribution (2)
 
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
Transformasi Peubah Acak dan Distribusinya
 
PENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETERPENDUGAAN PARAMETER
PENDUGAAN PARAMETER
 
Teknik Counting 2
Teknik Counting 2Teknik Counting 2
Teknik Counting 2
 
Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2Matematika Diskrit part 2
Matematika Diskrit part 2
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Stat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discreteStat prob08 distribution_discrete
Stat prob08 distribution_discrete
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpatiTeorema multinomial dan prinsip sarang merpati
Teorema multinomial dan prinsip sarang merpati
 
Metode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi PembuktianMetode dan Strategi Pembuktian
Metode dan Strategi Pembuktian
 
Makalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsuMakalah metode posisi palsu
Makalah metode posisi palsu
 
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi MatriksPembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
Pembuktian Sifat – Sifat Operasi Matriks
 
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDFTransformasi Peubah Acak Teknik CDF
Transformasi Peubah Acak Teknik CDF
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Pertemuan 12 13
Pertemuan 12 13Pertemuan 12 13
Pertemuan 12 13
 
Distribusi teoretis
Distribusi teoretisDistribusi teoretis
Distribusi teoretis
 
Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )Uji Run ( Keacakan )
Uji Run ( Keacakan )
 

Similar to Statistika Matematika

FILE_13_PERTEMUAN_KE-10_STATMAT_1.pdf
FILE_13_PERTEMUAN_KE-10_STATMAT_1.pdfFILE_13_PERTEMUAN_KE-10_STATMAT_1.pdf
FILE_13_PERTEMUAN_KE-10_STATMAT_1.pdfAnastasiNErnestaManb
 
Statistika matematika meeting 6
Statistika matematika meeting 6Statistika matematika meeting 6
Statistika matematika meeting 6Muchliz Azam
 
Statistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdfStatistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdfssuser04f845
 
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) erik-pebs
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)rizka_safa
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangCeria Agnantria
 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptblacknait
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalAYU Hardiyanti
 
Konsep dasar matematika ppt Kelompok 2
Konsep dasar matematika ppt Kelompok  2Konsep dasar matematika ppt Kelompok  2
Konsep dasar matematika ppt Kelompok 2Maysy Maysy
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptHulwanulAzkaPutraPra
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptPittTube
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiprofkhafifa
 
Teori kemungkinan
Teori kemungkinanTeori kemungkinan
Teori kemungkinanoilandgas24
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluangbagus222
 

Similar to Statistika Matematika (20)

FILE_13_PERTEMUAN_KE-10_STATMAT_1.pdf
FILE_13_PERTEMUAN_KE-10_STATMAT_1.pdfFILE_13_PERTEMUAN_KE-10_STATMAT_1.pdf
FILE_13_PERTEMUAN_KE-10_STATMAT_1.pdf
 
Statistika matematika meeting 6
Statistika matematika meeting 6Statistika matematika meeting 6
Statistika matematika meeting 6
 
Statistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdfStatistika_Dasar_4.pdf
Statistika_Dasar_4.pdf
 
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi) STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
STATISTIK MATEMATIKA (Distribusi)
 
Konsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitasKonsep dasar probabilitas
Konsep dasar probabilitas
 
4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik4 probabilitas ptik
4 probabilitas ptik
 
Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)Distribusi peluang diskrit(8)
Distribusi peluang diskrit(8)
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.pptStatistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
Statistika I - Pertemuan 8 Distribusi Peluang Diskrit.ppt
 
DIS.pptx
DIS.pptxDIS.pptx
DIS.pptx
 
Distribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normalDistribusi binomial, poisson dan normal
Distribusi binomial, poisson dan normal
 
Konsep dasar matematika ppt Kelompok 2
Konsep dasar matematika ppt Kelompok  2Konsep dasar matematika ppt Kelompok  2
Konsep dasar matematika ppt Kelompok 2
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.pptTeori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
Teori_Prob_Distribusi_Teoritis__sesi_6.ppt
 
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusiDistribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
Distribusi binomial, distribusi poisson, dan distribusi
 
Teori kemungkinan
Teori kemungkinanTeori kemungkinan
Teori kemungkinan
 
Binomial fe u nsam 2011
Binomial fe u nsam 2011Binomial fe u nsam 2011
Binomial fe u nsam 2011
 
Binomial fp u nsam 2009
Binomial fp u nsam 2009Binomial fp u nsam 2009
Binomial fp u nsam 2009
 
Peluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi PeluangPeluang dan Distribusi Peluang
Peluang dan Distribusi Peluang
 
statistik
statistikstatistik
statistik
 

Recently uploaded

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxdanangpamungkas11
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptssuser940815
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxHeriyantoHeriyanto44
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxg66527130
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxjohan effendi
 
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxMateri pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxoperatorsttmamasa
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTINAFITRIYAH
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxjohan effendi
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxLeniMawarti1
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlineMMario4
 

Recently uploaded (20)

SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptxPPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
PPT-Sistem-Pencernaan-Manusia-Kelas-8-K13.pptx
 
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.pptSejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
Sejarah Perkembangan Teori Manajemen.ppt
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptxAKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.3 VISI GURU PENGGERAK.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptxSKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
SKPM Kualiti @ Sekolah 23 Feb 22222023.pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocxKAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
KAMUS SOSIOLOGI LENGKAP.untuk sma umumdocx
 
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptxMateri pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
Materi pembelajaran tentang MISIOLOGI.pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptxTina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
Tina fitriyah - Uji Sampel statistik.pptx
 
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docxKISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
KISI-KISI Soal PAS Geografi Kelas XII.docx
 
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptxKeberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
Keberagaman-Peserta-Didik-dalam-Psikologi-Pendidikan.pptx
 
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi OnlinePPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
PPT PERLINDUNGAN KONSUMEN .Pengertian Transaksi Online
 

Statistika Matematika

  • 1. TUGAS STATISTIK MATEMATIKA OLEH NAMA : ANI AGUSTINA NPM : A1C011007 DOSEN : NURUL ASTUTI YENSY B, S.Si, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2013
  • 2. A. Jenis-jenis Distribusi Diskrit a. Distribusi Binomial Apabila sebuah eksperimen mempunyai dua hasil yang muncul, seperti “sukses” dan “gagal”, dengan masing-masing peluangnya p dan (1 - p), maka peristiwa yang diperhatikan, baik sukses maupun gagal akan berdistribusi Bernoulli. Definisi 8.1: FUNGSI PELUANG BERNOULLI Peubah acak X dikatakan berdistribusi Bernoulli, jika dan hanya jika fungsi peluangnya berbentuk: x 1-x p(x) = P(X = x) = p (1 - p) ; x = 0, 1 Peubah acak X yang berdistribusi Bernoulli dikatakan juga peubah acak Bernoulli. Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi Bernoulli adalah B(x;1,p), artinya peubah acak X berdistribusi Bernoulli dengan peristiwa yang diperhatikan, baik sukses maupun gagal dinyatakan dengan x, banyak eksperimen yang dilakukan satu kali, dan peluang terjadinya peristiwa yang diperhatikan, baik sukses maupun gagal sebesar p. Sebuah eksperimen dikatakan mengikuti distribusi Bernoulli, jika eksperimen itu memenuhi sifat-sifat sebagai berikut: 1. Eksperimennya diperhatikan terdiri atas dua peristiwa, yaitu peristiwa yang (sering disebut peristiwa sukses) dan peristiwa yang tidak diperhatikan (sering disebut peristiwa gagal). 2. Eksperimennya hanya dilakukan sekali saja. Dalil Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi Bernoulli 8.1: PARAMETER DISTRIBUSI BERNOULLI bisa dilihat dalam Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi Bernoulli sebagai berikut: 1. µ = p 2 2. σ = p(1 - p)
  • 3. Grafik dari fungsi peluang distribusi Bernoulli sebagai berikut: GAMBAR 8.1 GRAFIK FUNGSI PELUANG DISTRIBUSI BERNOULLI b. Distribusi Binomial Misalnya kita melakukan suatu eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa, seperti peristiwa sukses (S) dan peristiwa gagal (G). Peluang terjadinya peristiwa S, P(S), sebesar p dan peluang terjadinya peristiwa G, P(G), sebesar 1 - p. Kemudian eksperimen itu diulang sampai n kali secara bebas. Dari n kali
  • 4. pengulangan itu, peristiwa S terjadi sebanyak x kali dan sisanya (n - x) kali terjadi peristiwa G. Kita akan menghitung besar peluang bahwa banyak peristiwa sukses dalam eksperimen itu sebanyak x kali. Dalam hal ini, salah satu susunan dari pengulangan eksperimen sampai n kali itu adalah: S S S...S G G G...G x kali (n-x) kali Karena setiap pengulangan bersifat bebas, P(S) = p dan P(G) = 1 - p berharga tetap untuk setiap pengulangan percobaan, maka besar peluang dari peristiwa susunan di atas adalah: P(S S S…S G G G…G) = P(S).P(S).P(S). … . P(S).P(G).P(G).P(G). … . P(G) = (p)(p)(p)…(p)(1 - p)(1 - p)(1 - p)…(1 - p) x n-x = p (1 - p) Karena banyak susunan keseluruhan peristiwa S terjadi ada cara, maka peluang bahwa peristiwa S terjadi dalam x kali adalah: Berdasarkan uraian diatas , kita peroleh definisi distribusi binomial berikut: Definisi 8.2: FUNGSI PELUANG BINOMIAL Peubah acak X dikatakan berdistribusi binomial, jika dan hanya jika fungsi peluangnya berbentuk: Peubah acak X yang berdistribusi binomial dikatakan juga peubah acak binomial.
  • 5. Penulisan notasi dari peubah acak X yang berdistribusi binomial adalah B(x;n,p), artinya peubah acak X berdistribusi binomial dengan banyak pengulangan eksperimen sampai n kali, peluang terjadi peristiwa sukses sebesar p, dan banyak peristiwa sukses terjadi ada x. Sebuah eksperimen dikatakan mengikuti distribusi binomial, jika eksperimen itu memenuhi sifat-sifat sebagai berikut: 1. Eksperimennya terdiri atas dua peristiwa, seperti sukses dan gagal. 2. Eksperimennya diulang beberapa kali dan ditentukan banyak pengulangannya. 3. Peluang terjadinya peristiwa sukses dan gagal pada setiap pengulangan eksperimen bersifat tetap. 4. Setiap pengulangan eksperimen bersifat bebas. Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi binomial bisa dilihat dalam Dalil 8.2: PARAMETER DISTRIBUSI BINOMIAL Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi binomial sebagai berikut: 1. µ = np 2 2. σ = np(1 - p) t n 3. MX(t) = [(1 - p) + p.e ] ; t ∈ℜ
  • 6. Grafik dari fungsi peluang distribusi binomial bisa dilihat dalam Gambar 8.2. GAMBAR 8.2 GRAFIK FUNGSI PELUANG DISTRIBUSI BINOMIAL c. Distribusi Trinomial Distribusi binomial bisa diperluas menjadi distribusi trinomial. Definisi 8.3: FUNGSI PELUANG TRINOMIAL Peubah acak X dan Y dikatakan berdistribusi trinomial, jika dan hanya jika fungsi peluangnya berbentuk: Peubah acak X yang berdistribusi trinomial dikatakan juga peubah acak trinomial. Penulisan notasi dari peubah acak X dan Y yang berdistribusi trinomial adalah T(x,y;n,p1,p2), artinya peubah acak X dan Y berdistribusi trinomial dengan banyak pengulangan eksperimennya sampai n kali, peluang terjadi peristiwa sukses pertama dan kedua berturut - turut p1(x) dan p2(y), dan banyak peristiwa sukses
  • 7. pertama dan kedua masing-masing x dan y. Fungsi pembangkit momen dari distribusi trinomial bisa dilihat dalam Dalil 8.3. Dalil 8.3: FUNGSI PEMBANGKIT MOMEN GABUNGAN TRINOMIAL Fungsi pembangkit momen dari distribusi trinomial adalah: Berdasarkan fungsi pembangkit momen gabungan dari X dan Y, kita bisa menentukan fungsi pembangkit momen marginal masing-masing dari X dan Y. Fungsi pembangkit momen marginal dari X adalah: Ternyata bentuk di atas merupakan fungsi pembangkit momen dari distribusi binomial dengan banyak pengulangan eksperimennya sampai n kali dan peluang terjadinya peristiwa sukses pertama sebesar p1, sehingga bisa ditulis: X ~ B(x; n,p1) Maka fungsi peluang dari X berbentuk: Rataan dan varians dari X adalah: • E(X) = n.p1 • Var(X) = n.p1(1 - p1) Fungsi pembangkit momen marginal dari Y adalah:
  • 8. Ternyata bentuk di atas merupakan fungsi pembangkit momen dari distribusi binomial dengan banyak pengulangan eksperimennya sampai n kali dan peluang terjadinya peristiwa sukses kedua sebesar p2, sehingga bisa ditulis: Y ~ B(y;n,p2) Maka fungsi peluang dari Y berbentuk: Rataan dan varians dari Y adalah: • E(Y) = n.p2 • Var(Y) = n.p2(1 - p2) Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa jika X dan Y berdistribusi trinomial, maka distribusi marginal masing-masing dari X dan Y adalah distribusi binomial. Distribusi bersyarat dari X diberikan Y = y berasal dari distribusi binomial dengan banyak pengulangan eksperimennya sampai (n - y) dan peluang terjadinya peristiwa sukses sebesar sehingga bisa ditulis: Dan distribusi bersyarat dari Y diberikan X = x berasal dari distribusi binomial dengan banyak pengulangan eksperimennya sampai (n - x) dan peluang terjadinya peristiwa sukses sebesar , sehingga bisa ditulis:
  • 9. d. Distribusi Poisson Distribusi Poisson ini diperoleh dari distribusi binomial, apabila dalam distribusi binomial berlaku syarat-syarat sebagai berikut: a. banyak pengulangan eksperimennya sangat besar (n → ∞). b. peluang terjadinya peristiwa yang diperhatikan mendekati nol (p → 0). c. Perkalian Berikut ini akan diberikan penurunan fungsi peluang distribusi Poisson berdasarkan fungsi peluang distribusi binomial dengan menggunakan persyaratan di atas. Kita akan menghitung harga limitnya satu persatu. • •
  • 10. • Sehingga akan diperoleh : Jadi distribusi pendekatannya adalah: Dalam praktiknya, distribusi Poisson akan merupakan distribusi pendekatan yang baik dari distribusi binomial, jika dalam distribusi binomial berlaku: • n ≥ 100 dan np ≤ 10 • n ≥ 20 dan p ≤ 0,05 Berdasarkan uraian diatas, kita peroleh definisi distribusi Poissin berikut. Definisi 8.4: FUNGSI PELUANG POISSON Peubah acak X dikayakan berdistribusi Poisson, jika dan hanya jika fungsi peluangnya berbentuk: Peubah acak X yang berdistribusi Poisson dikatakan juga peubah acak poisson. Penulisan notasi dari peubah acak X yang berdistribusi Poisson adalah P(x; ), artinya peubah acak X berdistribusi Poisson dengan parameter . Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi Poisson bisa dilihat dalam Dalil 8.4. Dalil 8.4: PARAMETER DISTRIBUSI POISSON Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi Poisson sebagai berikut: 1. 1. 2. 2.
  • 11. e. Distribusi Geometrik Misalnya kita melakukan suatu eksperimen yang hanya menghasilkan dua peristiwa, seperti peristiwa sukses (S) dan peristiwa gagal (G). Peluang terjadinya peristiwa S, P(S), sebesar p dan peluang terjadinya peristiwa G, P(G) sebesar 1 - p. Kemudian eksperimen itu diulang beberapa kali sampai peristiwa S terjadi pertama kali. Jika peubah acak X menyatakan banyak eksperimen dan pengulangannya yang dilakukan sampai peristiwa S terjadi pertama kali, maka X = x artinya banyak eksperimen dan pengulangannya yang dilakukan sampai menghasilkan peristiwa S terjadi pertama kali, adalah x kali. Ini berarti bahwa sampai pengulangan ke-(x 2) menghasilkan peristiwa G dan pada pengulangan ke-(x-1) menghasilkan peristiwa S. Kita akan menghitung peluang bahwa peristiwa S terjadi pertama kali pada pengulangan eksperimen ke-(x-1). Susunan yang akan terjadi pada eksperimen itu adalah: x kali G G G … 1-p 1-p 1-p Pengulangan ke- 1 2 G G 1-p 1-p G p x-3 x-2 x-1 Karena setiap pengulangan bersifat bebas, P(S) = p dan P(G) = 1 - p berharga tetap untuk setiap pengulangan eksperimen, maka peluang dari peristiwa susunan di atas adalah: P(G G G … G G S) = P(G).P(G).P(G). … . P(G).P(G).P(S) = (1 - p)(1 - p)(1 - p)…(1 - p)(1 - p)(p) P(G G G … G G S) = (1 - p) x-1 .p Sehingga peluang bahwa peristiwa sukses terjadi pertama kali pada pengulangan eksperimen ke-x adalah:
  • 12. P(X = x) = (1 - p) x-1 .p Berdasarkan uraian di atas, kita dapat mendefinisikan distribusi geometrik. Definisi 8.5: FUNGSI PELUANG GEOMETRIK Peubah acak X dikatakan berdistribusi geometrik, jika dan hanya jika fungsi peluangnya berbentuk: p(x) = P(X = x) = (1 - p) x-1 .p ; x = 1, 2, 3, … Peubah acak X yang berdistribusi geometrik disebut juga peubah acak geometrik. Penulisan notasi dari peubah acak X yang berdistribusi geometrik adalah X ~ G(x;p), artinya peubah acak X berdistribusi geometrik dengan banyak pengulangan eksperimennya sampai x kali dan peluang terjadinya peristiwa sukses sebesar p. Sebuah eksperimen dikatakan mengikuti distribusi geometrik, jika eksperimen itu memenuhi sifat-sifat sebagai berikut: 1. Ekeperimennya terdiri atas dua peristiwa, seperti sukses dan gagal. 2. Eksperimennya diulang beberapa kali sampai peristiwa sukses terjadi pertama kali. 3. Peluang terjadinya peristiwa sukses dan gagal pada setiap pengulangan eksperimen bersifat tetap. 4. Setiap pengulangan eksperimen bersifat bebas. Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi geometrik bisa dilihat dalam Dalil 8.5. Dalil 8.5: PARAMETER DISTRIBUSI GEOMETRIK Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi geometrik sebagai berikut: 1. 2. f. Distribusi Hipergeometrik
  • 13. Misalnya sebuah populasi suatu barang yang berukuran N terdiri atas k buah barang baik dan sisanya (N - k) buah barang rusak. Kemudian diambil sebuah sampel acak berukuran n (n N) secara sekaligus, ternyata dari sampel acak itu berisi x buah barang baik dan sisanya (n - x) buah barang rusak. Dalam hal ini, kita akan menghitung peluang bahwa dari sampel acak itu akan berisi x buah barang baik. Banyak susunan yang mungkin untuk mendapatkan x buah barang baik dari k buah barang baik ada cara yang berbeda. Banyak susunan yang mungkinuntuk mendapatkan (n-x) buah barang rusak ada cara yang berbeda. Banyak susunan yang mungkin untuk mendapatkan n buah barang dari N buah barang ada cara yang berbeda. Maka peluang bahwa sampel acak itu akan berisi x buah barang baik adalah: Berdasarkan uraian di atas, ita peroleh definisi distribusi hipergeometrik berikut. Definisi 8.6: FUNGSI PELUANG HIPERGEOMETRIK Peubah acak X dikatakan berdistribusi hipergeometrik, jika dan hanya jika fungsi peluangnya berbentuk:
  • 14. Peubah acak X yang berdistribusi hipergeometrik disebut juga peubah acak hipergeometrik. Penulisan hipergeometrik adalah notasi X dari peubah acak X yang berdistribusi ~ H(x;N,n,k), artinya peubah acak X berdistribusi hipergeometrik dengan banyak barang baik dari sampel acak sebanyak x, banyak barang dari populasi sebanyak N, banyak barang dari sampel acak sebanyak n, dan banyak barang baik dari populasi sebanyak k. Rataan dan varians dari distribusi hipergeometrik bisa dilihat dalam Dalil 8.6. Dalil 8.6: PARAMETER DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK Rataan dan varians dari distribusi hipergeometrik sebagai berikut: 1. 2. B. Jenis-jenis Distribusi Kontinu a. Distribusi Seragam Peubah acak yang berdistribusi seragam ini mempunyai fungsi densitas berupa konstanta yang didefinisikan atas sebuah interval nilai peubah acaknya. Jadi fungsi densitas seragam ini mempunyai nilai yang sama sepanjang interval nilai yang diberikan. Definisi 9.1: FUNGSI DENSITAS SERAGAM Peubah acak X dikatakan berdistribusi seragam, jika dan hanya jika fungsi densitasnya berbentuk:
  • 15. Peubah acak X yang berdistribusi seragam dikatakan juga peubah acak seragam. Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi seragam adalah S(x; α,β), artinya peubah acak X berdistribusi seragam dengan parameter α dan β. Peubah acak X yang berdistribusi seragam dengan parameternya α dan β bisa juga ditulis sebagai: �~�(�,�) Dalil 9.1: PARAMETER DISTRIBUSI SERAGAM Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi seragam Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi seragam bisa dilihat sebagai berikut: dalam dalil 9.1. 1. 2. 3. b. Distribusi Gamma Distribusi gamma ini mempunyai fungsi densitas berbentuk: Kita akan menentukan nilai konstanta k sedemikian hingga fungsi di atas memenuhi sebuah fungsi densitas. • Sifat (i) dari fungsi densitas : f(x) ≥ 0
  • 16. Karena x > 0, α > 0, dan β > 0, maka k > 0 • Sifat (ii) dari fungsi densitas: Integral di atas diselesaikan dengan menggunakan bantuan fungsi gamma, yaitu: Keterangan lebih lanjut dari fungsi gamma ini bisa dilihat dalam Lampiran 1. Misalnya : y = x/β , maka x = β y dx = β dy Batas-batas: Untuk x = 0, maka y = 0 Untuk x = ∞, maka y = ∞
  • 17. Dari uraian di atas, kita peroleh definisi distribusi gamma, yaitu sebagai berikut. Definisi 9.2: FUNGSI DENSITAS GAMMA Peubah acak X dikatakan berdistribusi gamma, jika dan hanya jika fungsi densitasnya berbentuk: Peubah acak X yang berdistribusi gamma disebut juga peubah acak gamma. Penulisan notasi dari peubah acak X yang berdistribusi gamma adalah G(x;α,β), artinya peubah acak X berdistribusi gamma dengan parameter α dan β. Peubah acak X yang berdistribusi gamma dengan parameternya α dan β bisa juga ditulis sebagai: Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi gamma bisa dilihat dalam dalil 9.2 Dalil 9.2: PARAMETER DISTRIBUSI GAMMA Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi gamma sebagai berikut: 1.
  • 18. c. Distribusi Eksponansial Distribusi eksponensial ini diperoleh dari distribusi gamma dengan α = 1 dan β = θ. Sehingga kita bisa mendefinisikan distribusi eksponensial. Definisi 9.3: FUNGSI DENSITAS EKSPONENSIAL Peubah acak X dikatakan berdistribusi eksponensial, jika dan hanya jika fungsi densitasnya berbentuk: Peubah acak X yang berdistribusi eksponensial disebut juga peubah acak eksponensial.
  • 19. Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi eksponensial adalah , artinya peubah acak X berdistribusi eksponensial dengan parameter θ. Peubah acak X yang berdistribusi eksponensial dengan parameter θ bisa juga di tulis sebagai: Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi eksponensial bisa dilihat dalam Dalil 9.3 Dalil 9.3: PARAMETER DISTRIBUSI EKSPONENSIAL Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi eksponensial sebagai berikut: 1. d. Distribusi Khi-kuadrat Distribusi khi-kuadrat diperoleh dari distribusi gamma dengan α = v/2 dan β = 2. Sehingga kita peroleh definisi distribusi khi-kuadrat berikut. Definisi 9.4: FUNGSI DENSITAS KHI-KUADRAT Peubah acak X dikatakan berdistribusi khi-kuadrat, jika dan hanya jika fungsi densitasnya berbentuk:
  • 20. Peubah acak X yang berdistribusi khi-kuadrat disebut juga peubah acak khikuadrat. Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi khi-kuadrat adalah , peubah acak X berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat kebebasan . Peubah acak X yang berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat kebebasan bisa juga ditulis sebagai: Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi khi-kuadrat bisa dilihat dalam Dalil 9.4. Dalil 9.4: PARAMETER DISTRIBUSI KHI-KUADRAT Rataan, varians, dan fungsi pembangkit momen dari distribusi khi-kuadrat sebagai berikut: 1. 2.
  • 21. e. Distribusi Beta Misalnya fungsi densitas dari peubah acak Y yang berdistribusi seragam berbentuk: h(y) = 1 ; 0 < y < 1 = 0 ; y lainnya. Apabila kita memperhatikan fungsi densitas di atas, maka sebenarnya fungsi densitas tersebut merupakan hal khusus dari distribusi lain, yang disebut distribusi beta. Definisi 9.5: FUNGSI DENSITAS BETA Peubah acak X dikatakan berdistribusi beta, jika dan hanya jika fungsi densitasnya berbentuk: Peubah acak X yang berdistribusi beta disebut juga peubah acak beta. Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi beta adalah B(x; α,β), artinya peubah acak X berdistribusi beta dengan parameter α dan β. Peubah acak X yang berdistribusi beta dengan parameter α dan β bisa juga ditulis sebagai: Rataan dan varians dari distribusi beta bisa dilihat dalam Dalil 9.5.
  • 22. Dalil 9.5: PARAMETER DISTRIBUSI BETA Rataan dan varians dari distribusi betas sebagai berikut: 1. f. Distribusi Normal Umum Distribusi normal umum ini merupakan distribusi dari peubah acak kontinu yang paling banyak sekali dipakai sebagai pendekatan yang baik dari distribusi lainnya dengan persyaratan tertentu. Sifat-sifat distribusi normal umum secara matematika dipelajari pertama kali oleh tiga orang ahli, yaitu: 1. Abraham de Moivre (1667 - 1745) 2. Pierre Laplace (1749 - 1827) 3. Karl Gauss (1777 - 1855) Abraham de Moivre, seorang matematikawan dari Inggris yang menenmukan distribusi normal pada tahun 1733 sebagai hasil dari pendekatan distribusi binomial bersifat dan penggunaannya terhadap masalah dalam permainan yang untung-untungan. Kemudian Laplace tahun 1774 mengenal distribusi normal sebagai hasil dari beberapa kekeliruan dalam Astronomi. Gauss tahun 1809 menggunakan kurva normal untuk menggambarkan teori kekeliruan pengukuran meliputi penghitungan orbit bintang di langit. Sepanjang abad ke-18 dan ke-19, beberapa upaya dibuat untuk menetapkan model normal sebagai dasar hukum untuk semua peubah acak kontinu. Berikut ini kita akan mendefinisikan distribusi normal umum. Definisi 9.6: FUNGSI DENSITAS NORMAL UMUM Peubah acak X dikatakan berdistribusi normal umum, jika dan hanya jika fungsi densitasnya berbentuk:
  • 23. Peubah acak X yang berdistribusi normal umum disebut juga peubah acak normal umum. Penulisan notasi dari peubah acak yang berdistribusi normal umum adalah N(x; , artinya peubah acak X berdistribusi normal umum dengan rataan Peubah acak X yang berdistribusi normal dengan rataan dan varians dan varians Beberapa sifat dari kurva fungsi densitas distribusi normal umum sebagai berikut: ii. Rataan, median, dan modus dari distribusi berimpitan. iii. Fungsi densitas mencapai nilai maksimum di x = sebesar iv. Kurvanya berasimtut sumbu datar x. v. Kurvanya mempunyai titik infleksi (x,f(x)), dengan: g. Distribusi Normal Baku . bisa juga ditulis sebagai: i. Kurvanya berbentuk lonceng dan simetrik di x = ),
  • 24. h. Distribusi Normal Dua Peubah Acak