1. DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
DISUSUN OLEH : Kelompok 7
1. Arif Akbar Pamungkas (05/XII IPS 2)
2. Inez Novindriastuti (18/XII IPS 2)
3. Safira Irmina Safitri (29/XII IPS 2)
4. Talitha Lintang Pertiwi (30/XII IPS 2)
5. Winda Galuh Herlinawati (31/XII IPS 2)
SMA NEGERI 1 KARANGANOM
2014/2015
2. DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
A. Pengertian Dampak Perubahan Sosial
Setiap perubahan sosial, baik dalam bentuk evolusi atau revolusi,pengaruhnya
kecil atau besar dan direncanakan atau tidak pasti membawa akibat-akibat, baik positif
maupun negatif. Pengaruh perubahan sosial terhadap kehidupan kemasyarakatan yang
berakibat positif berarti akan melahirkan kondisi hidup yang integratif. Sedangkan
pengaruh negatif dari perubahan sosial akan menciptakan kondisi hidup yang
disintegratif.
B. Macam Dampak Perubahan Sosial
1. Dampak Positif Perubahan Sosial
Menunjukkan bahwa perubahan sosial memberikan pengaruh kemajuan dalam
kehidupan masyarakat. Dampak positif Perubahan Sosial dapat berupa :
a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan atau kemajuan IPTEK sebagai akibat positif dari
perubahan sosial dapat dirasakan di berbagai bidang kehidupan. Dengan
kemajuan IPTEK ini, diharapkan kualitas hidup manusia semakin meningkat.
Kemajuan IPTEK juga mendorong berbagai inovasi yang dapat memudahkan
kehidupan masyarakat menuju perubahan sosial kearah modernisasi . Misalnya
dibidang teknologi yang sudah sangat maju sehingga kita dapat dengan
mudahnya berkomunikasi dan mendapatkan informasi.
3. b. Terciptanya Lapangan Pekerjaan Baru
Perubahan sosial dapat timbul karena modernisasi. Dampak positif
dari hal ini adalah tumbuhnya industrialisasi di berbagai bidang kehidupan
karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, maka industri pun
membutuhkan banyak pekerja untuk menghasilkan lebih banyak produk.
Akhirnya industri pun banyak yang membuka lowongan pekerjaan untuk
menambah jumlah karyawan atau mendirikan perusahaan baru, sehingga
akan muncul lapangan pekerjaan baru. Ketika masyarakat bisa
mendapatkan pekerjaan, maka mereka pun dapat memperbaiki taraf hidup
mereka dan akan terjadi perbaikan tingkat ekonomi masyarakat.
c. Terciptanya Tenaga Kerja Profesional
Dalam industrialisasi yang dilengkapi teknologi mutakhir, tenaga
kerja tidak hanya dituntut untuk mempunyai kecakapan, keterampilan, dan
keahlian saja, tetapi tenaga kerja dituntut untuk profesional. Profesional
dalam arti suatu tuntutan bagi seseorang yang sedang mengemban
amanahnya agar mendapatkan proses dan hasil yang optimal.ciri-ciri
seseorang yang professional sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai
ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu
berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan.
Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang
memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah
suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan
sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan
untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui
perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui
4. berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan
bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu
lainnya.
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan
profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan
dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti derajat rasa bangga akan
profesion yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu
memiliki rasa bangga dan percaya diri akan profesionnya.
d. Efektivitas dan Efisiensi Kerja
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mutakhir, maka akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Misalnya,
dalam mengerjakan suatu tugas kita dapat terbantu oleh teknologi
komputer dan internet, kita dapat mengerjakan suatu tugas lebih cepat dan
mudah. Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan
alat produksi yang dapat menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak,
dan tepat sasaran.
5. e. Tingkat Pendidikan Tinggi dan Merata
Adanya Kontak dengan masyarakat dari banyak negara lain
menimbulkan kesadaran bahwa kemajuan suatu bangsa terkait erat dengan
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Hal ini menyebabkan
masyarakat pun memiliki pandangan bahwa untuk menjadi SDM yang
berkualitas, maka pendidikan sangatlah penting sehingga masyarakat luas
pun bersemangat dan berkemauan untuk melanjutkan pendidikan
formalnya. Maka tingkat pendidikan formal pun kian tinggi dan merata.
f. Terciptanya Nilai dan Norma Baru
Seiring berjalannya perubahan sosial, kebutuhan manusia semakin
kompleks dan beragam. Adakalanya nilai dan norma tertentu dirasakan
sudah tidak biasa lagi atau tidak lagi mampu mengakomodir kebutuhan-
kebutuhan tersebut. Dalam keadaan seperti ini, perubahan sosial dapat
mendorong munculnya nilai maupun norma baru yang lebih sesuai dengan
tuntutan perkembangan zaman.
Dahulu terdapat nilai bahwa kita harus berhati-hati ketika
bepergian karena marak perampokan, tetapi setelah adanya pekebangan
zaman, kita tidak hanya harus berhati-hati dalam kehidupan sehari-hari
akan tetapi kita harus berhati-hati dalam melakukan transaksi di internet
karena sekarang marak terjadinya pencurian uang atau penipuan leawt
dunia maya.
6. 2. Dampak Negatif Perubahan Sosial
Menunjukkan kerugian yang di alami oleh masyarakat, kerugian tersebut berupa
materiil maupun non materiil. Dampak negatif perubahan sosial dapat berupa :
a. Terjadinya Disintegrasi Sosial
Desintegrasi dapat terjadi karena adanya revolusi, kesenjangan sosial,
perbedaan kepentingan yang dapat mendorong perpecahan dalam masyarakat.
Desintegrasi dapat terjadi karena :
1. Perubahan Sosial Budaya Secara Revolusi
Revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara radikal,
cepat, dan bahkan identik dengan tindak kekerasan. Melalui revolusi fisik, yaitu
peperangan yang terjadi pada suatu negara, baik peperangan sesama satu bangsa
maupun peperangan dengan bangsa lain, ini akan merusak struktur politik,
ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat yang sedang berperang. Contohnya
perang antar rakyat Papua, akan berpengaruh pada perkembangan sosial budaya
masyarakat Papua yaitu dengan hilangnya hubungan baik dan kerja sama antar
rakyat yang berperang.
2. Tidak Berfungsinya Lembaga-Lembaga yang Ada
Apabila dalam proses pembangunan terdapat penyimpangan-
penyimpangan perilaku para aparat pelaksana pembangunan, maka akan timbul
perubahan sosial yang bersifat disintegrasi. Penyimpangan ini akan menyebabkan
tidak berfungsinya berbagai lembaga secara baik sehingga akan tampak bahwa
lembaga-lembaga itu secara formal ada, tetapi secara riil sudah tidak berfungsi.
Misalnya pengangguran yang merupakan dampak dari perubahan sosial yang
disebabkan kebijakan ekonomi oleh lembaga ekonomi yang tidak sesuai dengan
kondisi masyarakat.
7. 3. Bentuk Perubahan yang pengaruhnya besar
Bentuk perubahan yang pengaruhnya besar contohnya adalah
perkembangan teknologi pertanian yang begitu pesat, melalui sistem
pengolahan lahan pertanian dengan teknologi dan mekanisasi, yaitu dengan
pengolahan lahan dengan traktor. Akan tetapi kehadiran traktor ini dianggap
mengahancurkan sumber mata pencaharian buruh tani. Para buruh tani pun
kehilangan mata pencahariannya, hal ini menandakan perubahan yang
dialami di bidang petanian membawa pengaruh besar yang mengarah ke sifat
disintegrasi.
b. Pergolakan Daereah
Pergolakan daerah dapat muncul karena :
- kesenjangan ekonomi
Banyak masyarakat miskin yang tidak terima atas perlakuan oknum-oknum
tertentu, misalnya oknum kesehatan yang terkadang tidak memberikan pelayanan
kesehatan yang tidak memadai. Ini menyebabkan rakyat miskin banyak
melakukan demonstrasi dan menuntut hak-haknya. Demonstrasi ini sering
memunculkan kerusuhan dan kerusakan fasilitas-fasilitas negara.
- perbedaan agama, ras, suku bangsa dan politik.
8. Perbedaan agama, ras, suku bangsa dan politik seringkali menimbulkan
pergolakan. Ini terjadi karena setiap kelompok masyarakat menganggap
bahwa pandangan hidupnya adalah yang paling benar sehingga muncul sikap
saling memberontak terhadap pandangan hidup lain.
c. Terjadinya Kesenjangan Ekonomi di Masyarakat
Terjadinya kesenjangan sosial ekonomi yang tinggi dapat menimbulkan
pergolakan masyarakat. Misalnya, perbedaan yang mencolok antara orang kaya
dan orang miskin. Kesenjangan ini akan memunculkan kecemburuan sosial yang
pada kahirnya dapat menimbulkan gejolak sosial ekonomi, misalnya saja
kerusuhan yang disertai tindakan perusakan fasilitas rumah sakit karena rakyat
miskin merasa ada diskriminasi dalam hal kesehatan.
d. Perubahan Tingkah Laku
Perkembangan teknologi, terutama internet telah mengasingkan individu
dari pergaulan tatap muka. Ini dapat mengakibatkan munculnya perilaku anti
sosial, seperti :
- Menutup diri dan menghindari pergaulan
- Tidak bertanggung jawab
- Suka berbohong dan mengingkari janji
- Melanggar nilai dan norma sosial dalam masyarakat
9. e. Adanya Disorientasi Nilai dan Norma
Adanya disorientasi ini menandakan adanya penyimpangan terhadap nilai
dan norma atau pengabaian terhadap nilai dan norma yang ada. Perubahan yang
sedemikian pesat tidak jarang membuat anggota masyarakat tergagap akibat
derasnya pengaruh dari berbagai kebudayaan sehingga melupakan jati dirinya
sendiri.
f. Degradasi Moral
Di tengah derasnya arus perubahan saat ini, banyak orang mungkin tidak
bisa membedakan antara yang baik dan yang buruk. Masyarakat akan terbuka
terhadap penyimpangan moral karena telah terbiasa melihatnya. Contohnya
adalah pergaulan bebas, banyak remaja terlibat seks bebas yang sesungguhnya
melanggar norma sosial, tetapi hal itu telah dianggap biasa di zaman sekarang.
g. Maraknya Pengangguran
Di era industrialisasi, seharusnya tercipta begitu banyak peluang usaha dan
kesempatan kerja. Nmaun, sebagian anggota masyarakat tidak siap untuk
menyesuaikan diri dengan pola industrialisasi, jumlah pengangguran pun dapat
meningkat.