Dokumen tersebut membahas dampak positif dan negatif dari perubahan sosial. Dampak positifnya meliputi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terciptanya lapangan pekerjaan, terciptanya tenaga kerja profesional, dan meningkatnya efektivitas dan efisiensi kerja. Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya kondisi disintegrasi akibat revolusi, tidak berfungsinya lembaga, dan perubahan besar; serta ter
2. DAMPAK PERUBAHAN SOSIAL
Setiap perubahan sosial, baik dalam bentuk evolusi atau
revolusi,pengaruhnya kecil atau besar dan direncanakan atau tidak pasti
membawa akibat-akibat, baik positif maupun negatif. Pengaruh perubahan
sosial terhadap kehidupan kemasyarakatan yang berakibat positif berarti
akan melahirkan kondisi hidup yang integratif. Sedangkan pengaruh negatif
dari perubahan sosial akan menciptakan kondisi hidup yang disintegratif.
3. DAMPAK POSITIF PERUBAHAN SOSIAL
a. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi (IPTEK)
Perkembangan atau kemajuan IPTEK sebagai akibat positif dari
perubahan sosial dapat dirasakan di berbagai bidang kehidupan.
Misalnya dibidang teknologi yang sudah sangat maju sehingga kita dapat
dengan mudahnya berkomunikasi dan mendapatkan informasi. Dengan
kemajuan IPTEK ini, diharapkan kualitas hidup manusia semakin
meningkat.
4. b. Terciptanya Lapangan Pekerjaan
Perubahan sosial dapat timbul karena modernisasi. Dampak positif
dari hal ini adalah tumbuhnya industrialisasi di berbagai bidang kehidupan
karena banyaknya kebutuhan yang harus dipenuhi, maka industri pun
membutuhkan banyak pekerja untuk menghasilkan lebih banyak produk.
Akhirnya industri pun banyak yang membuka lowongan pekerjaan untuk
menambah jumlah karyawan atau mendirikan perusahaan baru, sehingga
akan muncul lapangan pekerjaan baru.
5. c. Terciptanya Tenaga Kerja Profesional
Dalam industrialisasi yang dilengkapi teknologi mutakhir, tenaga
kerja tidak hanya dituntut untuk mempunyai kecakapan, keterampilan,
dan keahlian saja, tetapi tenaga kerja dituntut untuk profesional.
Profesional dalam arti suatu tuntutan bagi seseorang yang sedang
mengemban amanahnya agar mendapatkan proses dan hasil yang
optimal.
6. d. Meningkatnya Efektivitas dan Efisiensi Kerja
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mutakhir, maka akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Misalnya,
dalam mengerjakan suatu tugas kita dapat terbantu oleh teknologi
komputer dan internet, kita dapat mengerjakan suatu tugas lebih cepat
dan mudah.
7. e. Tingkat Pendidikan Formal Kian Tinggi serta Merata
Adanya Kontak dengan masyarakat dari banyak negara lain
menimbulkan kesadaran bahwa kemajuan suatu bangsa terkait erat
dengan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Hal ini menyebabkan
masyarakat pun memiliki pandangan bahwa untuk menjadi SDM yang
berkualitas, maka pendidikan sangatlah penting sehingga masyarakat luas
pun bersemangat dan berkemauan untuk melanjutkan pendidikan
formalnya. Maka tingkat pendidikan formal pun kian tinggi dan merata.
8. DAMPAK NEGATIF PERUBAHAN SOSIAL
a. Kondisi Disintegrasi
Desintegrasi dapat terjadi karena adanya revolusi, kesenjangan sosial,
perbedaan kepentingan yang dapat mendorong perpecahan dalam
masyarakat. Desintegrasi dapat terjadi karena :
1. Perubahan Sosial Budaya Secara Revolusi
Revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara radikal, cepat,
dan bahkan identik dengan tindak kekerasan. Melalui revolusi fisik, yaitu
peperangan yang terjadi pada suatu negara, baik peperangan sesama satu
bangsa maupun peperangan dengan bangsa lain, ini akan merusak struktur
politik, ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat yang sedang berperang.
Contohnya perang antar rakyat Papua, akan berpengaruh pada
perkembangan sosial budaya masyarakat Papua yaitu dengan hilangnya
hubungan baik dan kerja sama antar rakyat yang berperang.
9. 2. Tidak Berfungsinya Lembaga-Lembaga yang Ada
Apabila dalam proses pembangunan terdapat
penyimpangan-penyimpangan perilaku para aparat pelaksana
pembangunan, maka akan timbul perubahan sosial yang bersifat
disintegrasi. Penyimpangan ini akan menyebabkan tidak berfungsinya
berbagai lembaga secara baik sehingga akan tampak bahwa lembaga-
lembaga itu secara formal ada, tetapi secara riil sudah tidak berfungsi.
Misalnya pengangguran yang merupakan dampak dari perubahan sosial
yang disebabkan kebijakan ekonomi oleh lembaga ekonomi yang tidak
sesuai dengan kondisi masyarakat.
10. 3. Bentuk Perubahan yang pengaruhnya besar
Bentuk perubahan yang pengaruhnya besar contohnya
adalah perkembangan teknologi pertanian yang begitu pesat,
melalui sistem pengolahan lahan pertanian dengan teknologi dan
mekanisasi, yaitu dengan pengolahan lahan dengan traktor. Akan
tetapi kehadiran traktor ini dianggap mengahancurkan sumber mata
pencaharian buruh tani. Para buruh tani pun kehilangan mata
pencahariannya, hal ini menandakan perubahan yang dialami di
bidang petanian membawa pengaruh besar yang mengarah ke sifat
disintegrasi.
11. b. Pergolakan Daerah
Pergolakan daerah dapat muncul karena :
- kesenjangan ekonomi
Banyak masyarakat miskin yang tidak terima atas perlakuan
oknum-oknum tertentu, misalnya oknum kesehatan yang
terkadang tidak memberikan pelayanan kesehatan yang tidak
memadai. Ini menyebabkan rakyat miskin banyak melakukan
demonstrasi dan menuntut hak-haknya. Demonstrasi ini sering
memunculkan kerusuhan dan kerusakan fasilitas-fasilitas
negara.
12. - perbedaan agama, ras, suku
bangsa dan politik.
Perbedaan agama, ras, suku bangsa
dan politik seringkali menimbulkan
pergolakan. Ini terjadi karena setiap
kelompok masyarakat menganggap
bahwa pandangan hidupnya adalah
yang paling benar sehingga muncul
sikap saling memberontak terhadap
pandangan hidup lain.
13. C. Terjadinya Kesenjangan sosial ekonomi di Masyarakat
Terjadinya kesenjangan sosial ekonomi yang tinggi dapat
menimbulkan pergolakan masyarakat. Misalnya, perbedaan yang
mencolok antara orang kaya dan orang miskin. Kesenjangan ini akan
memunculkan kecemburuan sosial yang pada kahirnya dapat
menimbulkan gejolak sosial ekonomi, misalnya saja kerusuhan yang
disertai tindakan perusakan fasilitas rumah sakit karena rakyat
miskin merasa ada diskriminasi dalam hal kesehatan.