1. MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN
PENGERTIAN , CIRI-CIRI SERTA PERSYARATAN
ETIKA DAN PROFESIONAL
DISUSUN OLEH
EFRASIA LAALO 14060018
RIRIN FEBRIYANTI 14060047
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN (UNRIKA)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
TAHUN AJARAN SEMESTER GENAP 2014-2015
ANGKATAN 2014-2015
2. Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan Salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
Profesi kependidikan adalah suatu tenaga pendidik(guru) yang memiliki peranan penting
dalam proses pembelajaran yang mensyaratkan persiapan akademik dalam waktu relative lama
baik dalam social,eksakta, maupun seni dan pekerjaan itu lebih bersifat mental intelektual dari
pada fisik manual yang dalam mekanisme kerjanya di kuasai kode etik. Layanan yang terdapat
pada profesi kependidikan adalah adanya ikatan profesi,adanya kode etik,pengendalian batas
kewenangan dan adanya pengaturan hokum untuk mengontrol praktik.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi.
Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan dosen, sehingga kendala-kendala yang
penyusun hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Etika dan
Profesional” Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Riau Kepulauan.
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, kepada dosen mata kuliah Profesi Kependidikan saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Batam,04 Februari 2015
Penyusun
I
3. DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………..………………...…..I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….……II
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….………………………......1
1.1 Latar Belakang Masalah.………………...………………….……….……………..……..….1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………….....1
1.3 Tujuan Masalah..…..…………..……………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2
2.1 Pengertian Etika……………………………………………………………………………....2
2.2 Pengertian Etika Menurut Para Ahli …………………….…………..………………….……2
2.3 Macam-Macam Etika…………………………………………………………………............2
2.4 Fungsi Etika…………………………………………………………………………….….....3
2.5 Faktor – Faktor Mempengaruhi Etika………….…………………………………………..…3
2.6 Syarat-Syarat Etika…………………………………...………………………………………3
2.7 Pengertian Profesional………………………..……….…………………………….…......…4
2.8 Pengertian Profesional Menurut Para Ahli……………………………………..………….....4
2.9 Ciri-Ciri Profesional……………………………………………………………..…………...6
3.0 Syarat Profesional………….......................…………………….………………………...….6
3.1 Hubungan Etika dan Profesional….……………………………………………………....….6
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………7
4.1Kesimpu/lan..……………….………………………………………………………………….7
4.2Saran…………...………………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...……..8
II
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Etika profesional adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional
terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat..Etika didefinisikan sebagai suatu
ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai
baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan
membahas bagaimana seharusnya manusia itu berprilaku. Etika juga membantu mencari
orientasi , tujuannya membantu kita agar kita tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja terhadap
berbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana kita harus hidup melainkan agar kita dapat
mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini dan begitu dan kita lebih mampu
mempertanggung jawabkan kehidupan kita.
Profesional pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang
akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa karena orang
tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan tersebut. Suatu profesional bukanlah
dimaksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk pengabdian kepada
masyarakat. Ini berarti profesional tidak boleh sampai merugikan, merusak atau menimbulkan
malapetaka bagi orang dan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika dan professional?
2. Bagaimana ciri-ciri etika dan profesional itu?
3.Apa saja peranan dan fungi etika dan profesional ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui dan memahami pengertian dari etika dan professional.
2. Agar dapat menyebutkan ciri-ciri serta persyaratan etika dan professional
3. Dan agar mengetahui apa saja peran dan fungsi dari etika dan profesional
1
5. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara hingga sampai tingkat internasional di
perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem
pengaturan kehidupan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan
santun, tata krama, protokoler dalam bernegara dan lain-lain.
Berbagai bentuk contoh interaksi hubungan ke hidupan diatas ada aturan atau pedoman
yang tertulis maupun tidak tertulis. Bentuk pedoman tersebut tidak lain untuk menjaga
kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung
tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan
sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi
umumnya.Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
2.2 Etika Menurut Para Ahli
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang kurang
tepat dalam kehidupan bermasyarakat. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari
kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran
bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
1. Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukanoleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilaidan
norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi
manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.Itu
berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita dalam bermasyrakat.
2.3 Macam-Macam Etika
1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap
dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku
ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang akan diputuskan.
2
6. 3.ETIKA UMUM, yaitu etika yang berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mangambil keputusan etis, teori-teori etika
dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak
ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan
ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
4.ETIKA KHUSUS, yaitu penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang
khusus. Bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan
khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.
Penerapannya dapat berupa bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang
kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip
moral dasar. Selain itu penerapannya juga dapat berupa bagaimana menilai prilaku diri dan orang
lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang
memungkinkan.
5. ETIKA INDIVIDUAL menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
6.ETIKA SOSIAL berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
anggota umat manusia.
2.4 Fungsi Etika :
1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas
yang membingungkan.
2. Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis.
3.Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana
pluralisme.
4. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
5. Dapat membantu membedakan mana yg tdk boleh dirubah dan mana yg boleh dirubah.
6. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
7. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.
2.5 Syarat Etika
1. Mengerti tentang perbuatan baik dan buruk,
2. Merasa bebas melakukan perbuatan baik,
3. Disengaja melakukan perbuatan baik.
2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
1. Kebutuhan Individu
2. Tidak Ada Pedoman
3. Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4. Lingkungan Yang Tidak Etis
5. Perilaku Dari Komunitas
3
7. 2.7 PROFESIONAL,
Profesional adalah merupakan yang ahli dibidangnya, yang telah memperoleh
pendidikan atau pelatihan khusus untuk pekerjaannya tersebut.Profesional merupakan suatu
profesi yang mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus yang menuntut pengemban
profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai dengan perkembangan
teknologi.
Untuk menjadi seseorang yang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk
memiliki beberapa sikap sebagai berikut :
1. Komitmen Tinggi
Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat pada pekerjaan yang
sedang dilakukannya.
2. Tanggung Jawab
Seorang profesional harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya
sendiri.
3. Berpikir Sistematis
Seorang yang profesional harus mampu berpikir sitematis tentang apa yang dilakukannya dan
belajar dari pengalamannya.
4. Penguasaan Materi
Seorang profesional harus menguasai secara mendalam bahan / materi pekerjaan yang sedang
dilakukannya.
5. Menjadi bagian masyarakat profesional
Seyogyanya seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan
profesinya.
2.8 Pengertian lain profesional adalah sebagai berikut :
1. Mampu menata, mengelolah dan mengendalikan dengan baik.
2. Trampil
3. Berpengalaman dengan pengalaman yang cukup bervariasi
4. Menguasai standar pendidikan minimal
5. Menguasai standar penerapan ilmu dan praktik
6. Kreatif dan berpandangan luas yang sudah dibuktikan dalam praktik
7. Memiliki kecakapan dan keahlian yang cukup tinggi dan bekemampuan memecahkan
Problem teknis
8. Cukup kreatif, cukup cakap, ahli dan cukup berkemampuan memecahkan problem
Teknis yang sudah dibuktikan dalam praktik.
9. Beberapa unsur yang sangat penting mengenai professional yaitu
10.Sikap jujur dan obyektif,Penguasaan ilmu dalam praktik,Pengalaman yang cukup
bervariasi,Berkompeten memecahkan problem teknis yang sudah dibuktikan dalam
praktik.
4
8. 2.9 syarat yang harus dimiliki oleh Orang professional
1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Ia memakai
ukuran-ukuran yang jelas untuk mengetahui apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak.
Ada tiga hal pokok yang bisa dilihat untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya
atau tidak, yaitu:
Bagaimana ia bekerja,
Bagaimana ia mengatasi persoalan, dan
Bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.
Seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan),
bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
2. Mempunyai loyalitas
Seorang profesional memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakan bukanlah suatu beban, tapi
merupakan panggilan hidup sehingga tak berlebihan bila mereka bekerja dengan sungguh-
sungguh.
Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa
saja tanpa menunggu perintah.
Dengan adanya loyalitas, seorang profesional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu
melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi.
3. Mempunyai integritas
Seorang profesional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga harus memiliki nilai-nilai
kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
Seorang profesional harus mempunyai integritas sehingga ia tetap mempunyai prinsip untuk
dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu.
4. Mampu bekerja keras
Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama
sehingga ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa pun, di
mana pun, dan kapan pun.
Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus bekerja sama
dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya.
5. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi sehingga ia memiliki dasar dan landasan yang kuat
untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya.
Dengan mempunyai visi yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung
jawab yang besar karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak sehingga ia
sudah mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya.
Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah untuk memfokuskan diri
terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
6. Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan dan memberikan penghargaan setinggi-
tingginya terhadap profesi yang dia jalani.
Komitmen yang didasari oleh munculnya rasa bangga terhadap profesi dan jabatannya akan
menggerakkan seorang profesional untuk mencari hal-hal yang lebih baik dan senantiasa
memberikan kontribusi yang besar terhadap apa yang ia lakukan.
5
9. 7. Mempunyai komitmen
Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi dan tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu
yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi yang dianutnya. Dengan komitmen yang
dimilikinya, seseorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini
kebenarannya.
8. Mempunyai motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam
melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Seorang profesional harus mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri sehingga seburuk apa
pun kondisi dan situasinya, ia mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan
hasil yang maksimal. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan
motivasi untuk dirinya sendiri.
Dengan memiliki motivasi tersebut, seorang profesional akan tangguh dan mantap dalam
menghadapi segala kesulitan yang dihadapinya. Ia tidak mudah menyerah kalah dan selalu akan
menghadapi setiap persoalan dengan optimis. Motivasi membantu seorang profesional
mempunyai harapan terhadap setiap waktu yang ia lalui sehingga dalam dirinya tidak ada
ketakutan dan keraguan untuk melangkahkan kakinya.
3.0 Ciri-ciri orang yang profesional :
1. Profesional senang menyelami sebuah proses, sedangkan amatiran gemar menghindari
sebuah proses.
2. Profesional selalu memeriksa dan mengetahui apa yang diperlukan dan diinginkannya.
3. Profesional selalu fokus dan berkepala dingin.
4. Profesional tdk membiarkan kesalahan berlalu,namun menjadikannya sebuah pelajaran.
5. Profesional senang untuk terjun ke pekerjaan yang sulit.
6. Profesional selalu berpikiran positif.
7. Profesional senang menghadap orang lain.
8. Profesional adalah orang yang antusias, penuh semangat, interest, contentment
9. Profesional adalah orang yang tahan banting hingga tujuan tercapai.
10. Profesional akan berbuat lebih dari apa yang diharapkan.
11. Profesiobal akan menghasilkan produk yang berkualitas.
3.1 hubungannya etika dengan profesional
Seorang profesional tentu saja akan menerapkan keahlian yang dimilikinya kepada masyarakat.
Penyalahgunaan atau penyimpangan penggunaan keahlian ini tentu akan sangat merugikan
masyarakat. Oleh karena itu diperlukan suatu etika profesi yang dalam hal ini bertindak sebagai
“self control”. Karena seorang professional mendapatkan keahliannya melalui proses pendidikan
berkualitas tinggi, maka pembentukan etika profesi juga harus dilakukan oleh rekan sejawat,
sesama profesi sendiri. Inilah yang menyebabkan timbulnya organisasi profesi dengan perangkat
“built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga
martabat serta kehormatan profesi.
6
10. BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Etika mempunyai berbagai pengertian yang membuat seseorang berbeda pendapat dan
mela-hirkan adanya etika deskriptif dan etika nor-matif.
2. Etika deskriptif bersifat menggambarkan ting-kah laku manusia apa adanya. Etika Jawa
yang diritualkan dalam acara panggih tergambar norma-norma yang dianut oleh
masyarakat Jawa, khususnya dalam menapaki bahtera rumah tangga.
3. Etika normatif menilai tingkah laku masyarakat dberdasarkan norma-norma tertentu.
Etika nor-matif mengharuskan masyarakat bertingkah laku tertentu atau seharusnya agar
dinilai etis atau baik.
4. Etika sering disistematiskan menjadi etika umum dan etika khusus. Etika umum mela-
hirkan ajaran, doktrin atau teori, sedangkan etika khusus melahirkan etika individual dan
etika sosial.
5. Etika umum ”lebih” bersifat deskriptif, sedang-kan etika khusus ”lebih” bersifat normatif.
Sifat deskriptif etika umum terlihat dari paparan filo-sof tertentu pada ajaran, doktrin atau
teorinya. Sifat normatif etika khusus terlihat, misalnya pada etika profesi.
6. Etika menetapkan kaidah atau norma yang berisi keharusan-keharusan untuk tidak
berbuat sesuatu. Norma terseut menghasilkan etika agama, moral, etiket, kode etik dan
sebagainya.
7. Orang profesional sudah pasti akan menghasilkan etika yang baik.
4. 2 Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya
pengetahuan kami dan kurangnya referensi yang ada.Kami berharap pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan
pembelajaran untuk penulisan makalah di lain kesempatan.Semoga makalah ini berguna bagi
penyusun pada khususnya, dan juga para pembaca pada umumnya.
7
11. DAFTAR PUSTAKA
Arifin, & Barnawi. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
http://www.scribd.com/doc/53705586/39/Pengertian-Profesi-dan-ciri-cirinya
http://www.scribd.com/doc/53705586/39/Pengertian-Profesi-dan-ciri-cirinya
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
Abdulkadir Muhammad, 2001, Etika Profesi Guru, CV Citra Aditya Bakti, Jakarta.
http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
http://tanudjaja.dosen.narotama.ac.id/2012/02/06/pengertian-etika-moral-dan-etiket/
Herawati, Susi. 2009. Etika dan Profesi Keguruan. Batusangkar: STAIN Press.
http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/pengertian-etika
Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Individual Pola Dasar Filsafat. Jakarta: Rineka Cipta.
http://rizafahri.blogspot.com/2011/02/ciri-khas-profesi-profesional.html
Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
http://pakarcomputer.blogspot.com/2012/02/pengertian-profesi-menurut-para-pakar.html
Suherman, Aris dan Saondi, Andi. 2010 Etika Profesi Keguruan Bandung : Refika Aditama
http://etikaprofesidanprotokoler.blogspot.com/2008/03/kode-etik-profesi.html
8