SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN
PENGERTIAN , CIRI-CIRI SERTA PERSYARATAN
ETIKA DAN PROFESIONAL
DISUSUN OLEH
EFRASIA LAALO 14060018
RIRIN FEBRIYANTI 14060047
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN (UNRIKA)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
TAHUN AJARAN SEMESTER GENAP 2014-2015
ANGKATAN 2014-2015
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan Salam selalu tercurahkan kepada
Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan.
Profesi kependidikan adalah suatu tenaga pendidik(guru) yang memiliki peranan penting
dalam proses pembelajaran yang mensyaratkan persiapan akademik dalam waktu relative lama
baik dalam social,eksakta, maupun seni dan pekerjaan itu lebih bersifat mental intelektual dari
pada fisik manual yang dalam mekanisme kerjanya di kuasai kode etik. Layanan yang terdapat
pada profesi kependidikan adalah adanya ikatan profesi,adanya kode etik,pengendalian batas
kewenangan dan adanya pengaturan hokum untuk mengontrol praktik.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi.
Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan dosen, sehingga kendala-kendala yang
penyusun hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Etika dan
Profesional” Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Riau Kepulauan.
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk
itu, kepada dosen mata kuliah Profesi Kependidikan saya meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
Batam,04 Februari 2015
Penyusun
I
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………………………….
KATA PENGANTAR……………………………………………………..………………...…..I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….……II
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….………………………......1
1.1 Latar Belakang Masalah.………………...………………….……….……………..……..….1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………….....1
1.3 Tujuan Masalah..…..…………..……………………………………………………………...1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2
2.1 Pengertian Etika……………………………………………………………………………....2
2.2 Pengertian Etika Menurut Para Ahli …………………….…………..………………….……2
2.3 Macam-Macam Etika…………………………………………………………………............2
2.4 Fungsi Etika…………………………………………………………………………….….....3
2.5 Faktor – Faktor Mempengaruhi Etika………….…………………………………………..…3
2.6 Syarat-Syarat Etika…………………………………...………………………………………3
2.7 Pengertian Profesional………………………..……….…………………………….…......…4
2.8 Pengertian Profesional Menurut Para Ahli……………………………………..………….....4
2.9 Ciri-Ciri Profesional……………………………………………………………..…………...6
3.0 Syarat Profesional………….......................…………………….………………………...….6
3.1 Hubungan Etika dan Profesional….……………………………………………………....….6
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………7
4.1Kesimpu/lan..……………….………………………………………………………………….7
4.2Saran…………...………………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...……..8
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Etika profesional adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional
terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat..Etika didefinisikan sebagai suatu
ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai
baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan
membahas bagaimana seharusnya manusia itu berprilaku. Etika juga membantu mencari
orientasi , tujuannya membantu kita agar kita tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja terhadap
berbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana kita harus hidup melainkan agar kita dapat
mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini dan begitu dan kita lebih mampu
mempertanggung jawabkan kehidupan kita.
Profesional pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang
akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa karena orang
tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan tersebut. Suatu profesional bukanlah
dimaksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk pengabdian kepada
masyarakat. Ini berarti profesional tidak boleh sampai merugikan, merusak atau menimbulkan
malapetaka bagi orang dan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian etika dan professional?
2. Bagaimana ciri-ciri etika dan profesional itu?
3.Apa saja peranan dan fungi etika dan profesional ?
1.3 Tujuan Masalah
1. Agar mengetahui dan memahami pengertian dari etika dan professional.
2. Agar dapat menyebutkan ciri-ciri serta persyaratan etika dan professional
3. Dan agar mengetahui apa saja peran dan fungsi dari etika dan profesional
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Etika
Dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara hingga sampai tingkat internasional di
perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem
pengaturan kehidupan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan
santun, tata krama, protokoler dalam bernegara dan lain-lain.
Berbagai bentuk contoh interaksi hubungan ke hidupan diatas ada aturan atau pedoman
yang tertulis maupun tidak tertulis. Bentuk pedoman tersebut tidak lain untuk menjaga
kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung
tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan
sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi
umumnya.Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
2.2 Etika Menurut Para Ahli
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang kurang
tepat dalam kehidupan bermasyarakat. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari
kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran
bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
1. Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukanoleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilaidan
norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi
manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.Itu
berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam
menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang
tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita dalam bermasyrakat.
2.3 Macam-Macam Etika
1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap
dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang
bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang
prilaku atau sikap yang mau diambil.
2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku
ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai.
Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka
tindakan yang akan diputuskan.
2
3.ETIKA UMUM, yaitu etika yang berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana
manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mangambil keputusan etis, teori-teori etika
dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak
ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan
ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
4.ETIKA KHUSUS, yaitu penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang
khusus. Bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan
khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.
Penerapannya dapat berupa bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang
kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip
moral dasar. Selain itu penerapannya juga dapat berupa bagaimana menilai prilaku diri dan orang
lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang
memungkinkan.
5. ETIKA INDIVIDUAL menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
6.ETIKA SOSIAL berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai
anggota umat manusia.
2.4 Fungsi Etika :
1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas
yang membingungkan.
2. Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk
berargumentasi secara rasional dan kritis.
3.Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana
pluralisme.
4. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
5. Dapat membantu membedakan mana yg tdk boleh dirubah dan mana yg boleh dirubah.
6. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
7. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.
2.5 Syarat Etika
1. Mengerti tentang perbuatan baik dan buruk,
2. Merasa bebas melakukan perbuatan baik,
3. Disengaja melakukan perbuatan baik.
2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika :
1. Kebutuhan Individu
2. Tidak Ada Pedoman
3. Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4. Lingkungan Yang Tidak Etis
5. Perilaku Dari Komunitas
3
2.7 PROFESIONAL,
Profesional adalah merupakan yang ahli dibidangnya, yang telah memperoleh
pendidikan atau pelatihan khusus untuk pekerjaannya tersebut.Profesional merupakan suatu
profesi yang mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus yang menuntut pengemban
profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai dengan perkembangan
teknologi.
Untuk menjadi seseorang yang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk
memiliki beberapa sikap sebagai berikut :
1. Komitmen Tinggi
Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat pada pekerjaan yang
sedang dilakukannya.
2. Tanggung Jawab
Seorang profesional harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya
sendiri.
3. Berpikir Sistematis
Seorang yang profesional harus mampu berpikir sitematis tentang apa yang dilakukannya dan
belajar dari pengalamannya.
4. Penguasaan Materi
Seorang profesional harus menguasai secara mendalam bahan / materi pekerjaan yang sedang
dilakukannya.
5. Menjadi bagian masyarakat profesional
Seyogyanya seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan
profesinya.
2.8 Pengertian lain profesional adalah sebagai berikut :
1. Mampu menata, mengelolah dan mengendalikan dengan baik.
2. Trampil
3. Berpengalaman dengan pengalaman yang cukup bervariasi
4. Menguasai standar pendidikan minimal
5. Menguasai standar penerapan ilmu dan praktik
6. Kreatif dan berpandangan luas yang sudah dibuktikan dalam praktik
7. Memiliki kecakapan dan keahlian yang cukup tinggi dan bekemampuan memecahkan
Problem teknis
8. Cukup kreatif, cukup cakap, ahli dan cukup berkemampuan memecahkan problem
Teknis yang sudah dibuktikan dalam praktik.
9. Beberapa unsur yang sangat penting mengenai professional yaitu
10.Sikap jujur dan obyektif,Penguasaan ilmu dalam praktik,Pengalaman yang cukup
bervariasi,Berkompeten memecahkan problem teknis yang sudah dibuktikan dalam
praktik.
4
2.9 syarat yang harus dimiliki oleh Orang professional
1. Menguasai pekerjaan
Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Ia memakai
ukuran-ukuran yang jelas untuk mengetahui apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak.
Ada tiga hal pokok yang bisa dilihat untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya
atau tidak, yaitu:
 Bagaimana ia bekerja,
 Bagaimana ia mengatasi persoalan, dan
 Bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya.
Seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan),
bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya.
2. Mempunyai loyalitas
Seorang profesional memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakan bukanlah suatu beban, tapi
merupakan panggilan hidup sehingga tak berlebihan bila mereka bekerja dengan sungguh-
sungguh.
Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa
saja tanpa menunggu perintah.
Dengan adanya loyalitas, seorang profesional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu
melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi.
3. Mempunyai integritas
Seorang profesional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga harus memiliki nilai-nilai
kejujuran, kebenaran, dan keadilan.
Seorang profesional harus mempunyai integritas sehingga ia tetap mempunyai prinsip untuk
dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu.
4. Mampu bekerja keras
Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama
sehingga ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa pun, di
mana pun, dan kapan pun.
Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus bekerja sama
dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya.
5. Mempunyai Visi
Seorang profesional harus mempunyai visi sehingga ia memiliki dasar dan landasan yang kuat
untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya.
Dengan mempunyai visi yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung
jawab yang besar karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak sehingga ia
sudah mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya.
Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah untuk memfokuskan diri
terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan.
6. Mempunyai kebanggaan
Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan dan memberikan penghargaan setinggi-
tingginya terhadap profesi yang dia jalani.
Komitmen yang didasari oleh munculnya rasa bangga terhadap profesi dan jabatannya akan
menggerakkan seorang profesional untuk mencari hal-hal yang lebih baik dan senantiasa
memberikan kontribusi yang besar terhadap apa yang ia lakukan.
5
7. Mempunyai komitmen
Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi dan tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu
yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi yang dianutnya. Dengan komitmen yang
dimilikinya, seseorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini
kebenarannya.
8. Mempunyai motivasi
Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam
melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya.
Seorang profesional harus mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri sehingga seburuk apa
pun kondisi dan situasinya, ia mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan
hasil yang maksimal. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan
motivasi untuk dirinya sendiri.
Dengan memiliki motivasi tersebut, seorang profesional akan tangguh dan mantap dalam
menghadapi segala kesulitan yang dihadapinya. Ia tidak mudah menyerah kalah dan selalu akan
menghadapi setiap persoalan dengan optimis. Motivasi membantu seorang profesional
mempunyai harapan terhadap setiap waktu yang ia lalui sehingga dalam dirinya tidak ada
ketakutan dan keraguan untuk melangkahkan kakinya.
3.0 Ciri-ciri orang yang profesional :
1. Profesional senang menyelami sebuah proses, sedangkan amatiran gemar menghindari
sebuah proses.
2. Profesional selalu memeriksa dan mengetahui apa yang diperlukan dan diinginkannya.
3. Profesional selalu fokus dan berkepala dingin.
4. Profesional tdk membiarkan kesalahan berlalu,namun menjadikannya sebuah pelajaran.
5. Profesional senang untuk terjun ke pekerjaan yang sulit.
6. Profesional selalu berpikiran positif.
7. Profesional senang menghadap orang lain.
8. Profesional adalah orang yang antusias, penuh semangat, interest, contentment
9. Profesional adalah orang yang tahan banting hingga tujuan tercapai.
10. Profesional akan berbuat lebih dari apa yang diharapkan.
11. Profesiobal akan menghasilkan produk yang berkualitas.
3.1 hubungannya etika dengan profesional
Seorang profesional tentu saja akan menerapkan keahlian yang dimilikinya kepada masyarakat.
Penyalahgunaan atau penyimpangan penggunaan keahlian ini tentu akan sangat merugikan
masyarakat. Oleh karena itu diperlukan suatu etika profesi yang dalam hal ini bertindak sebagai
“self control”. Karena seorang professional mendapatkan keahliannya melalui proses pendidikan
berkualitas tinggi, maka pembentukan etika profesi juga harus dilakukan oleh rekan sejawat,
sesama profesi sendiri. Inilah yang menyebabkan timbulnya organisasi profesi dengan perangkat
“built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga
martabat serta kehormatan profesi.
6
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa:
1. Etika mempunyai berbagai pengertian yang membuat seseorang berbeda pendapat dan
mela-hirkan adanya etika deskriptif dan etika nor-matif.
2. Etika deskriptif bersifat menggambarkan ting-kah laku manusia apa adanya. Etika Jawa
yang diritualkan dalam acara panggih tergambar norma-norma yang dianut oleh
masyarakat Jawa, khususnya dalam menapaki bahtera rumah tangga.
3. Etika normatif menilai tingkah laku masyarakat dberdasarkan norma-norma tertentu.
Etika nor-matif mengharuskan masyarakat bertingkah laku tertentu atau seharusnya agar
dinilai etis atau baik.
4. Etika sering disistematiskan menjadi etika umum dan etika khusus. Etika umum mela-
hirkan ajaran, doktrin atau teori, sedangkan etika khusus melahirkan etika individual dan
etika sosial.
5. Etika umum ”lebih” bersifat deskriptif, sedang-kan etika khusus ”lebih” bersifat normatif.
Sifat deskriptif etika umum terlihat dari paparan filo-sof tertentu pada ajaran, doktrin atau
teorinya. Sifat normatif etika khusus terlihat, misalnya pada etika profesi.
6. Etika menetapkan kaidah atau norma yang berisi keharusan-keharusan untuk tidak
berbuat sesuatu. Norma terseut menghasilkan etika agama, moral, etiket, kode etik dan
sebagainya.
7. Orang profesional sudah pasti akan menghasilkan etika yang baik.
4. 2 Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya
pengetahuan kami dan kurangnya referensi yang ada.Kami berharap pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan
pembelajaran untuk penulisan makalah di lain kesempatan.Semoga makalah ini berguna bagi
penyusun pada khususnya, dan juga para pembaca pada umumnya.
7
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, & Barnawi. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.
http://www.scribd.com/doc/53705586/39/Pengertian-Profesi-dan-ciri-cirinya
http://www.scribd.com/doc/53705586/39/Pengertian-Profesi-dan-ciri-cirinya
http://id.wikipedia.org/wiki/Etika
Abdulkadir Muhammad, 2001, Etika Profesi Guru, CV Citra Aditya Bakti, Jakarta.
http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi
http://tanudjaja.dosen.narotama.ac.id/2012/02/06/pengertian-etika-moral-dan-etiket/
Herawati, Susi. 2009. Etika dan Profesi Keguruan. Batusangkar: STAIN Press.
http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/pengertian-etika
Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Individual Pola Dasar Filsafat. Jakarta: Rineka Cipta.
http://rizafahri.blogspot.com/2011/02/ciri-khas-profesi-profesional.html
Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.
http://pakarcomputer.blogspot.com/2012/02/pengertian-profesi-menurut-para-pakar.html
Suherman, Aris dan Saondi, Andi. 2010 Etika Profesi Keguruan Bandung : Refika Aditama
http://etikaprofesidanprotokoler.blogspot.com/2008/03/kode-etik-profesi.html
8

More Related Content

What's hot

Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessCyberSpace
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...YuliaKartika6
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifWarnet Raha
 
Pengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etikaPengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etikaEdwin Irwanto
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASEeddy sanusi silitonga
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanTri Widodo W. UTOMO
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahRizki Kamaratih
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifRuyung Movia
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiNuri Andhika Pratama
 
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalah
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalahContoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalah
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalahPuji Winarni
 
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)feggyernes
 
Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotFidayatul Kasanah
 

What's hot (20)

Kalimat efektif ppt
Kalimat efektif pptKalimat efektif ppt
Kalimat efektif ppt
 
Diksi
DiksiDiksi
Diksi
 
Proposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - businessProposal Business Plan - business
Proposal Business Plan - business
 
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
Tanya Jawab Materi Pengantar Filsafat Ilmu Dari Sudut Pandang Ontologi, Epist...
 
Makalah kode etik
Makalah kode etikMakalah kode etik
Makalah kode etik
 
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektifMakalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
 
Jurnal lengkap
Jurnal lengkapJurnal lengkap
Jurnal lengkap
 
Pengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etikaPengertian etika dan teori etika
Pengertian etika dan teori etika
 
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASETUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
TUGAS NEGOSIASI NEGOSIASI, MEDIASI & ARBITRASE
 
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan KeputusanPemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
Pemecahan Masalah & Pengambilan Keputusan
 
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalahcontoh Bab 1. pendahuluan makalah
contoh Bab 1. pendahuluan makalah
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isiKata pengantar, abstrak dan daftar isi
Kata pengantar, abstrak dan daftar isi
 
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalah
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalahContoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalah
Contoh Kata Pengantar dan Daftar isi dalam pembuatan makalah
 
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKMProposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
Proposal PKM-Kewirausahaan LOLOS PKM
 
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
Pancasila Sebagai Sistem Moral dan Etika Bermasyarakat (Civic Virtue)
 
Artikel ilmiah
Artikel ilmiahArtikel ilmiah
Artikel ilmiah
 
Proposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swotProposal usaha dengan analisis swot
Proposal usaha dengan analisis swot
 
Contoh jurnal
Contoh jurnalContoh jurnal
Contoh jurnal
 
Makalah presentasi kelompok 4
Makalah presentasi   kelompok 4Makalah presentasi   kelompok 4
Makalah presentasi kelompok 4
 

Viewers also liked

Makalah etika profesi
Makalah etika profesiMakalah etika profesi
Makalah etika profesimaulidiahsiti
 
Makalah etika dan profesi
Makalah etika dan profesiMakalah etika dan profesi
Makalah etika dan profesisiti partimah
 
Makalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputerMakalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputerMuhamad Farikhin
 
Makalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukumMakalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukumAsep Bunyamin
 
POWER POINT ETIKA PROFESI
POWER POINT ETIKA PROFESIPOWER POINT ETIKA PROFESI
POWER POINT ETIKA PROFESItavianikmldw
 
KODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUKODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUsukrino
 
Etika profesi dalam kantor
Etika profesi dalam kantorEtika profesi dalam kantor
Etika profesi dalam kantorIdram M. Ladji
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALDadang Solihin
 
Sistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaSistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaAdrian Ekstrada
 
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidupEtika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidupNadya Syabilla Arviadea
 
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral MahasiswaMakalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral MahasiswaAbror Alatqo
 
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Rewa D
 
Makalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqMakalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqErna Mariana
 
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur SuksesMenjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur SuksesYodhia Antariksa
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatWarnet Raha
 
Makalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruanMakalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruanDewintha Susanti
 

Viewers also liked (20)

Makalah etika profesi
Makalah etika profesiMakalah etika profesi
Makalah etika profesi
 
Makalah etika dan profesi
Makalah etika dan profesiMakalah etika dan profesi
Makalah etika dan profesi
 
Makalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputerMakalah etika profesional komputer
Makalah etika profesional komputer
 
etika profesi
etika profesietika profesi
etika profesi
 
Makalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukumMakalah Etika profesi hukum
Makalah Etika profesi hukum
 
POWER POINT ETIKA PROFESI
POWER POINT ETIKA PROFESIPOWER POINT ETIKA PROFESI
POWER POINT ETIKA PROFESI
 
KODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURUKODE ETIK PROFESI GURU
KODE ETIK PROFESI GURU
 
Etika profesi hotel
Etika profesi hotelEtika profesi hotel
Etika profesi hotel
 
Etika profesional
Etika profesionalEtika profesional
Etika profesional
 
Etika profesi dalam kantor
Etika profesi dalam kantorEtika profesi dalam kantor
Etika profesi dalam kantor
 
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONALKONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
KONSEP DASAR KETAHANAN NASIONAL
 
Etika umum
Etika umumEtika umum
Etika umum
 
Sistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasilaSistem filsafat pancasila
Sistem filsafat pancasila
 
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidupEtika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
Etika terhadap diri sendiri,orang lain,dan lingkungan hidup
 
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral MahasiswaMakalah Etika dan Moral Mahasiswa
Makalah Etika dan Moral Mahasiswa
 
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
Tugas makalah-etika-dan-moral-tia-fitriani-15308026
 
Makalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/AkhlaqMakalah Moral/Akhlaq
Makalah Moral/Akhlaq
 
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur SuksesMenjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses
Menjadi Wirausaha dan Entrepreneur Sukses
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
Makalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruanMakalah-Etika profesional keguruan
Makalah-Etika profesional keguruan
 

Similar to Makalah Etika dan Profesional

Makalah etika profesi hacker
Makalah etika profesi hackerMakalah etika profesi hacker
Makalah etika profesi hackerEgi Mustakim
 
makalah etika profesi tentang hacker
makalah etika profesi tentang hackermakalah etika profesi tentang hacker
makalah etika profesi tentang hackerHendra Kurniawan
 
Etika dan kode etik dosen dan bidan baru
Etika  dan kode etik dosen dan bidan baruEtika  dan kode etik dosen dan bidan baru
Etika dan kode etik dosen dan bidan baruevi munawir
 
siskom etika-profesi
siskom etika-profesisiskom etika-profesi
siskom etika-profesihilma_alley
 
16108900.ppt
16108900.ppt16108900.ppt
16108900.pptRules141
 
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptxReynaldi Wahyu
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1Sentot Baskoro
 
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...dyahruthw
 
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.pptETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.pptNunaAnisa
 
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.pptETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.pptekoari78
 

Similar to Makalah Etika dan Profesional (20)

Makalah etika profesi hacker
Makalah etika profesi hackerMakalah etika profesi hacker
Makalah etika profesi hacker
 
makalah etika profesi tentang hacker
makalah etika profesi tentang hackermakalah etika profesi tentang hacker
makalah etika profesi tentang hacker
 
Etika dan kode etik dosen dan bidan baru
Etika  dan kode etik dosen dan bidan baruEtika  dan kode etik dosen dan bidan baru
Etika dan kode etik dosen dan bidan baru
 
Etika dan profesi
Etika dan profesiEtika dan profesi
Etika dan profesi
 
Etika profes1
Etika profes1Etika profes1
Etika profes1
 
siskom etika-profesi
siskom etika-profesisiskom etika-profesi
siskom etika-profesi
 
16108900.ppt
16108900.ppt16108900.ppt
16108900.ppt
 
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
1PPT ETIKA PROFESI ( 1 )- Etika dan ruang linkup..pptx
 
etika profesi d4 2019.pdf
etika profesi d4 2019.pdfetika profesi d4 2019.pdf
etika profesi d4 2019.pdf
 
Bahan ajar etika publik
Bahan ajar  etika publikBahan ajar  etika publik
Bahan ajar etika publik
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Agama
AgamaAgama
Agama
 
Etika profesi bisnis modul 1
Etika profesi bisnis   modul 1Etika profesi bisnis   modul 1
Etika profesi bisnis modul 1
 
ETIKA PROFESI (PER. 1).pdf
ETIKA PROFESI (PER. 1).pdfETIKA PROFESI (PER. 1).pdf
ETIKA PROFESI (PER. 1).pdf
 
Ibi dan etika profesi
Ibi dan etika profesiIbi dan etika profesi
Ibi dan etika profesi
 
Ibi dan etika profesi
Ibi dan etika profesiIbi dan etika profesi
Ibi dan etika profesi
 
Tugas etika
Tugas etikaTugas etika
Tugas etika
 
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...
1, BE & GG, Dyah Ruth Wulandari, Hapzi Ali, Etika Bisnis: Konsep & Teori, Uni...
 
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.pptETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
 
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.pptETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
ETIKA-PROFESI-etika dan moralitas.ppt
 

More from Ririn Febriyanti

The Paper 16 Tenses English
The Paper 16 Tenses EnglishThe Paper 16 Tenses English
The Paper 16 Tenses EnglishRirin Febriyanti
 
Sinopsis naughty kiss episode 1
Sinopsis naughty kiss episode 1Sinopsis naughty kiss episode 1
Sinopsis naughty kiss episode 1Ririn Febriyanti
 
PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013
PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013
PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013Ririn Febriyanti
 
The Double Life Of Alfred Bloggs
The Double Life Of Alfred BloggsThe Double Life Of Alfred Bloggs
The Double Life Of Alfred BloggsRirin Febriyanti
 
Darwing Disney Princesses Sofia
Darwing Disney Princesses SofiaDarwing Disney Princesses Sofia
Darwing Disney Princesses SofiaRirin Febriyanti
 

More from Ririn Febriyanti (9)

Usage of tenses
Usage of tensesUsage of tenses
Usage of tenses
 
The Paper 16 Tenses English
The Paper 16 Tenses EnglishThe Paper 16 Tenses English
The Paper 16 Tenses English
 
Sinopsis naughty kiss episode 1
Sinopsis naughty kiss episode 1Sinopsis naughty kiss episode 1
Sinopsis naughty kiss episode 1
 
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKANPSIKOLOGI PENDIDIKAN
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
 
PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013
PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013
PENDEKATAN SAINTIFIK - Kurikulum 2013
 
Hakekat Belajar Mengajar
Hakekat Belajar MengajarHakekat Belajar Mengajar
Hakekat Belajar Mengajar
 
The Double Life Of Alfred Bloggs
The Double Life Of Alfred BloggsThe Double Life Of Alfred Bloggs
The Double Life Of Alfred Bloggs
 
Darwing Disney Princesses Sofia
Darwing Disney Princesses SofiaDarwing Disney Princesses Sofia
Darwing Disney Princesses Sofia
 
ETIKA DAN PROFESIONAL
ETIKA DAN PROFESIONALETIKA DAN PROFESIONAL
ETIKA DAN PROFESIONAL
 

Recently uploaded

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxAhmadSyajili
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxnursariheldaseptiana
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHIrmaYanti71
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Surveikustiyantidew94
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptAhmadSyajili
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanBungaCitraNazwaAtin
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompokelmalinda2
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanamalaguswan1
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalHendriKurniawanP
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxrikosyahputra0173
 

Recently uploaded (10)

kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptxkesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
kesalahan tipe 1 dan 2 pada statistik.pptx
 
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptxPPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
PPT Olah Nilai Kurikulum merdeka belajar.pptx
 
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAHKISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
KISI AKM BAHASA INGGRIS ASSESMENT MADRASAH
 
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau SurveiMetode penelitian Deskriptif atau Survei
Metode penelitian Deskriptif atau Survei
 
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.pptpertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
pertemuan-3-distribusi pada-frekuensi.ppt
 
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupanVULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
VULKANISME.pdf vulkanisme dan pengaruh nya terhadap kehidupan
 
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
415418921-statistika- mean media modus data tunggal dan data kelompok
 
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaanANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
ANALISA KASUS KECELAKAAN KERJA pada saat melakukan pekerjaan
 
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normalmenghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
menghitung skewness dan kurtosis pada distribusi normal
 
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptxMATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
MATERI SESI 2 KONSEP ETIKA KOMUNIKASI.pptx
 

Makalah Etika dan Profesional

  • 1. MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN PENGERTIAN , CIRI-CIRI SERTA PERSYARATAN ETIKA DAN PROFESIONAL DISUSUN OLEH EFRASIA LAALO 14060018 RIRIN FEBRIYANTI 14060047 UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN (UNRIKA) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS TAHUN AJARAN SEMESTER GENAP 2014-2015 ANGKATAN 2014-2015
  • 2. Kata Pengantar Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan Salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Profesi Kependidikan. Profesi kependidikan adalah suatu tenaga pendidik(guru) yang memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran yang mensyaratkan persiapan akademik dalam waktu relative lama baik dalam social,eksakta, maupun seni dan pekerjaan itu lebih bersifat mental intelektual dari pada fisik manual yang dalam mekanisme kerjanya di kuasai kode etik. Layanan yang terdapat pada profesi kependidikan adalah adanya ikatan profesi,adanya kode etik,pengendalian batas kewenangan dan adanya pengaturan hokum untuk mengontrol praktik. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan dosen, sehingga kendala-kendala yang penyusun hadapi teratasi. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Etika dan Profesional” Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Riau Kepulauan. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen mata kuliah Profesi Kependidikan saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca. Batam,04 Februari 2015 Penyusun I
  • 3. DAFTAR ISI COVER……………………………………………………………………………………………. KATA PENGANTAR……………………………………………………..………………...…..I DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….……II BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….………………………......1 1.1 Latar Belakang Masalah.………………...………………….……….……………..……..….1 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………….....1 1.3 Tujuan Masalah..…..…………..……………………………………………………………...1 BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………2 2.1 Pengertian Etika……………………………………………………………………………....2 2.2 Pengertian Etika Menurut Para Ahli …………………….…………..………………….……2 2.3 Macam-Macam Etika…………………………………………………………………............2 2.4 Fungsi Etika…………………………………………………………………………….….....3 2.5 Faktor – Faktor Mempengaruhi Etika………….…………………………………………..…3 2.6 Syarat-Syarat Etika…………………………………...………………………………………3 2.7 Pengertian Profesional………………………..……….…………………………….…......…4 2.8 Pengertian Profesional Menurut Para Ahli……………………………………..………….....4 2.9 Ciri-Ciri Profesional……………………………………………………………..…………...6 3.0 Syarat Profesional………….......................…………………….………………………...….6 3.1 Hubungan Etika dan Profesional….……………………………………………………....….6 BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………7 4.1Kesimpu/lan..……………….………………………………………………………………….7 4.2Saran…………...………………………………………………………………………………7 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………...……..8 II
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Etika profesional adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat..Etika didefinisikan sebagai suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan membahas bagaimana seharusnya manusia itu berprilaku. Etika juga membantu mencari orientasi , tujuannya membantu kita agar kita tidak hidup dengan cara ikut-ikutan saja terhadap berbagai pihak yang mau menetapkan bagaimana kita harus hidup melainkan agar kita dapat mengerti sendiri mengapa kita harus bersikap begini dan begitu dan kita lebih mampu mempertanggung jawabkan kehidupan kita. Profesional pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan tersebut. Suatu profesional bukanlah dimaksud untuk mencari keuntungan bagi dirinya sendiri, melainkan untuk pengabdian kepada masyarakat. Ini berarti profesional tidak boleh sampai merugikan, merusak atau menimbulkan malapetaka bagi orang dan masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa pengertian etika dan professional? 2. Bagaimana ciri-ciri etika dan profesional itu? 3.Apa saja peranan dan fungi etika dan profesional ? 1.3 Tujuan Masalah 1. Agar mengetahui dan memahami pengertian dari etika dan professional. 2. Agar dapat menyebutkan ciri-ciri serta persyaratan etika dan professional 3. Dan agar mengetahui apa saja peran dan fungsi dari etika dan profesional 1
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Etika Dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara hingga sampai tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan kehidupan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dalam bernegara dan lain-lain. Berbagai bentuk contoh interaksi hubungan ke hidupan diatas ada aturan atau pedoman yang tertulis maupun tidak tertulis. Bentuk pedoman tersebut tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. 2.2 Etika Menurut Para Ahli Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang kurang tepat dalam kehidupan bermasyarakat. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini: 1. Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik 2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukanoleh akal. 3. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilaidan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari.Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita dalam bermasyrakat. 2.3 Macam-Macam Etika 1. ETIKA DESKRIPTIF, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil. 2. ETIKA NORMATIF, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma sebagai dasar dan kerangka tindakan yang akan diputuskan. 2
  • 6. 3.ETIKA UMUM, yaitu etika yang berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis, bagaimana manusia mangambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat dianalogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori. 4.ETIKA KHUSUS, yaitu penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus. Bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Penerapannya dapat berupa bagaimana mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang dilakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Selain itu penerapannya juga dapat berupa bagaimana menilai prilaku diri dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang memungkinkan. 5. ETIKA INDIVIDUAL menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri. 6.ETIKA SOSIAL berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota umat manusia. 2.4 Fungsi Etika : 1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan. 2. Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis. 3.Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme. 4. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral. 5. Dapat membantu membedakan mana yg tdk boleh dirubah dan mana yg boleh dirubah. 6. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat. 7. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai. 2.5 Syarat Etika 1. Mengerti tentang perbuatan baik dan buruk, 2. Merasa bebas melakukan perbuatan baik, 3. Disengaja melakukan perbuatan baik. 2.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pelanggaran Etika : 1. Kebutuhan Individu 2. Tidak Ada Pedoman 3. Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi 4. Lingkungan Yang Tidak Etis 5. Perilaku Dari Komunitas 3
  • 7. 2.7 PROFESIONAL, Profesional adalah merupakan yang ahli dibidangnya, yang telah memperoleh pendidikan atau pelatihan khusus untuk pekerjaannya tersebut.Profesional merupakan suatu profesi yang mengandalkan keterampilan atau keahlian khusus yang menuntut pengemban profesi tersebut untuk terus memperbaharui keterampilannya sesuai dengan perkembangan teknologi. Untuk menjadi seseorang yang profesional, seseorang yang melakukan pekerjaan dituntut untuk memiliki beberapa sikap sebagai berikut : 1. Komitmen Tinggi Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat pada pekerjaan yang sedang dilakukannya. 2. Tanggung Jawab Seorang profesional harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan yang dilakukannya sendiri. 3. Berpikir Sistematis Seorang yang profesional harus mampu berpikir sitematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya. 4. Penguasaan Materi Seorang profesional harus menguasai secara mendalam bahan / materi pekerjaan yang sedang dilakukannya. 5. Menjadi bagian masyarakat profesional Seyogyanya seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya. 2.8 Pengertian lain profesional adalah sebagai berikut : 1. Mampu menata, mengelolah dan mengendalikan dengan baik. 2. Trampil 3. Berpengalaman dengan pengalaman yang cukup bervariasi 4. Menguasai standar pendidikan minimal 5. Menguasai standar penerapan ilmu dan praktik 6. Kreatif dan berpandangan luas yang sudah dibuktikan dalam praktik 7. Memiliki kecakapan dan keahlian yang cukup tinggi dan bekemampuan memecahkan Problem teknis 8. Cukup kreatif, cukup cakap, ahli dan cukup berkemampuan memecahkan problem Teknis yang sudah dibuktikan dalam praktik. 9. Beberapa unsur yang sangat penting mengenai professional yaitu 10.Sikap jujur dan obyektif,Penguasaan ilmu dalam praktik,Pengalaman yang cukup bervariasi,Berkompeten memecahkan problem teknis yang sudah dibuktikan dalam praktik. 4
  • 8. 2.9 syarat yang harus dimiliki oleh Orang professional 1. Menguasai pekerjaan Seseorang layak disebut profesional apabila ia tahu betul apa yang harus ia kerjakan. Ia memakai ukuran-ukuran yang jelas untuk mengetahui apakah yang dikerjakannya itu berhasil atau tidak. Ada tiga hal pokok yang bisa dilihat untuk menilai apakah seseorang menguasai pekerjaannya atau tidak, yaitu:  Bagaimana ia bekerja,  Bagaimana ia mengatasi persoalan, dan  Bagaimana ia akan menguasai hasil kerjanya. Seorang profesional akan menjadikan dirinya sebagai problem solver (pemecah persoalan), bukannya jadi trouble maker (pencipta masalah) bagi pekerjaannya. 2. Mempunyai loyalitas Seorang profesional memiliki prinsip bahwa apa yang dikerjakan bukanlah suatu beban, tapi merupakan panggilan hidup sehingga tak berlebihan bila mereka bekerja dengan sungguh- sungguh. Bagi seorang profesional, loyalitas ini akan menggerakkan dirinya untuk dapat melakukan apa saja tanpa menunggu perintah. Dengan adanya loyalitas, seorang profesional akan selalu berpikir proaktif, yaitu selalu melakukan usaha-usaha antisipasi agar hal-hal yang fatal tidak terjadi. 3. Mempunyai integritas Seorang profesional tak cukup hanya cerdas dan pintar, tapi juga harus memiliki nilai-nilai kejujuran, kebenaran, dan keadilan. Seorang profesional harus mempunyai integritas sehingga ia tetap mempunyai prinsip untuk dapat bertahan dalam situasi yang tidak menentu. 4. Mampu bekerja keras Seorang profesional tidak akan pernah memilih-milih dengan siapa ia akan bekerja sama sehingga ia mampu mengembangkan dan meluaskan hubungan kerja sama dengan siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Seorang profesional tidak akan merasa canggung atau turun harga diri bila ia harus bekerja sama dengan orang-orang yang mungkin secara status lebih rendah darinya. 5. Mempunyai Visi Seorang profesional harus mempunyai visi sehingga ia memiliki dasar dan landasan yang kuat untuk mengarahkan pikiran, sikap, dan perilakunya. Dengan mempunyai visi yang jelas, maka seorang profesional akan memiliki rasa tanggung jawab yang besar karena apa yang dilakukannya sudah dipikirkan masak-masak sehingga ia sudah mempertimbangkan resiko apa yang akan diterimanya. Dengan adanya visi yang jelas, seorang profesional akan dengan mudah untuk memfokuskan diri terhadap apa yang ia pikirkan, lakukan, dan ia kerjakan. 6. Mempunyai kebanggaan Seorang profesional harus mempunyai kebanggaan dan memberikan penghargaan setinggi- tingginya terhadap profesi yang dia jalani. Komitmen yang didasari oleh munculnya rasa bangga terhadap profesi dan jabatannya akan menggerakkan seorang profesional untuk mencari hal-hal yang lebih baik dan senantiasa memberikan kontribusi yang besar terhadap apa yang ia lakukan. 5
  • 9. 7. Mempunyai komitmen Seorang profesional harus memiliki komitmen tinggi dan tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu yang akan menghancurkan nilai-nilai profesi yang dianutnya. Dengan komitmen yang dimilikinya, seseorang akan tetap memegang teguh nilai-nilai profesionalisme yang ia yakini kebenarannya. 8. Mempunyai motivasi Dalam situasi dan kondisi apa pun, seorang profesional tetap harus bersemangat dalam melakukan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Seorang profesional harus mampu menjadi motivator bagi dirinya sendiri sehingga seburuk apa pun kondisi dan situasinya, ia mampu memotivasi dirinya sendiri untuk tetap dapat mewujudkan hasil yang maksimal. Ia mengerti, kapan dan di saat-saat seperti apa ia harus memberikan motivasi untuk dirinya sendiri. Dengan memiliki motivasi tersebut, seorang profesional akan tangguh dan mantap dalam menghadapi segala kesulitan yang dihadapinya. Ia tidak mudah menyerah kalah dan selalu akan menghadapi setiap persoalan dengan optimis. Motivasi membantu seorang profesional mempunyai harapan terhadap setiap waktu yang ia lalui sehingga dalam dirinya tidak ada ketakutan dan keraguan untuk melangkahkan kakinya. 3.0 Ciri-ciri orang yang profesional : 1. Profesional senang menyelami sebuah proses, sedangkan amatiran gemar menghindari sebuah proses. 2. Profesional selalu memeriksa dan mengetahui apa yang diperlukan dan diinginkannya. 3. Profesional selalu fokus dan berkepala dingin. 4. Profesional tdk membiarkan kesalahan berlalu,namun menjadikannya sebuah pelajaran. 5. Profesional senang untuk terjun ke pekerjaan yang sulit. 6. Profesional selalu berpikiran positif. 7. Profesional senang menghadap orang lain. 8. Profesional adalah orang yang antusias, penuh semangat, interest, contentment 9. Profesional adalah orang yang tahan banting hingga tujuan tercapai. 10. Profesional akan berbuat lebih dari apa yang diharapkan. 11. Profesiobal akan menghasilkan produk yang berkualitas. 3.1 hubungannya etika dengan profesional Seorang profesional tentu saja akan menerapkan keahlian yang dimilikinya kepada masyarakat. Penyalahgunaan atau penyimpangan penggunaan keahlian ini tentu akan sangat merugikan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan suatu etika profesi yang dalam hal ini bertindak sebagai “self control”. Karena seorang professional mendapatkan keahliannya melalui proses pendidikan berkualitas tinggi, maka pembentukan etika profesi juga harus dilakukan oleh rekan sejawat, sesama profesi sendiri. Inilah yang menyebabkan timbulnya organisasi profesi dengan perangkat “built-in mechanism” berupa kode etik profesi dalam hal ini jelas akan diperlukan untuk menjaga martabat serta kehormatan profesi. 6
  • 10. BAB III PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa: 1. Etika mempunyai berbagai pengertian yang membuat seseorang berbeda pendapat dan mela-hirkan adanya etika deskriptif dan etika nor-matif. 2. Etika deskriptif bersifat menggambarkan ting-kah laku manusia apa adanya. Etika Jawa yang diritualkan dalam acara panggih tergambar norma-norma yang dianut oleh masyarakat Jawa, khususnya dalam menapaki bahtera rumah tangga. 3. Etika normatif menilai tingkah laku masyarakat dberdasarkan norma-norma tertentu. Etika nor-matif mengharuskan masyarakat bertingkah laku tertentu atau seharusnya agar dinilai etis atau baik. 4. Etika sering disistematiskan menjadi etika umum dan etika khusus. Etika umum mela- hirkan ajaran, doktrin atau teori, sedangkan etika khusus melahirkan etika individual dan etika sosial. 5. Etika umum ”lebih” bersifat deskriptif, sedang-kan etika khusus ”lebih” bersifat normatif. Sifat deskriptif etika umum terlihat dari paparan filo-sof tertentu pada ajaran, doktrin atau teorinya. Sifat normatif etika khusus terlihat, misalnya pada etika profesi. 6. Etika menetapkan kaidah atau norma yang berisi keharusan-keharusan untuk tidak berbuat sesuatu. Norma terseut menghasilkan etika agama, moral, etiket, kode etik dan sebagainya. 7. Orang profesional sudah pasti akan menghasilkan etika yang baik. 4. 2 Saran Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan kami dan kurangnya referensi yang ada.Kami berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan pembelajaran untuk penulisan makalah di lain kesempatan.Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya, dan juga para pembaca pada umumnya. 7
  • 11. DAFTAR PUSTAKA Arifin, & Barnawi. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. http://www.scribd.com/doc/53705586/39/Pengertian-Profesi-dan-ciri-cirinya http://www.scribd.com/doc/53705586/39/Pengertian-Profesi-dan-ciri-cirinya http://id.wikipedia.org/wiki/Etika Abdulkadir Muhammad, 2001, Etika Profesi Guru, CV Citra Aditya Bakti, Jakarta. http://felix3utama.wordpress.com/2008/12/01/pengertian-dalam-etika-profesi/ http://id.wikipedia.org/wiki/Profesi http://tanudjaja.dosen.narotama.ac.id/2012/02/06/pengertian-etika-moral-dan-etiket/ Herawati, Susi. 2009. Etika dan Profesi Keguruan. Batusangkar: STAIN Press. http://anahuraki.lecture.ub.ac.id/pengertian-etika Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Individual Pola Dasar Filsafat. Jakarta: Rineka Cipta. http://rizafahri.blogspot.com/2011/02/ciri-khas-profesi-profesional.html Soetjipto dan Kosasi, Raflis. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta. http://pakarcomputer.blogspot.com/2012/02/pengertian-profesi-menurut-para-pakar.html Suherman, Aris dan Saondi, Andi. 2010 Etika Profesi Keguruan Bandung : Refika Aditama http://etikaprofesidanprotokoler.blogspot.com/2008/03/kode-etik-profesi.html 8