3. Hirarki Kerajaan Pajajaran
Silsilah Kerajaan Pajajaran
1. Sri Baduga Majaraja (Prabu Siliwangi), memerintah dari tahun 1482
hingga tahun 1521.
2. Surawisesa, memerintah dari tahun 1521 hingga tahun 1535.
3. Ratu Dewata, memerintah dari tahun 1535 hingga tahun 1543.
4. Ratu Sakti, memerintah dari tahun 1543 hingga tahun 1551.
5. Ratu Nilakendra, memerintah dari tahun 1551 hingga tahun 1567.
6. Raga Mulya, memerintah dari tahun 1567 hingga tahun 1579.
Note: Prabu Siliwangi adalah Raja pertama dan terbesar Kerajaan
Pajajaran. Sejak tahta Pajajaran dipegang oleh Raja Surawisesa, putra
hasil pernikahannya dengan Mayang Sunda, Kerajaan Pajajaran
mengalami kemunduran yang terus menerus hingga akhirnya hancur
pada masa pemerintahan Raja Raga Mulya tahun 1579.
4. Sistem Pemerintahan
Selama pemerintahan Kerajaan Pajajaran pernah
dipimpin oleh enam raja. Mereka semua memerintah
Kerajaan Pajajaran di daerah Pakuan, dan Ratu Nilakendra
adalah raja terakhir yang meninggalkan wilayah Pakuan.
Setelah jatuhnya pemerintahan di Pakuan, kerajaan
Pajajaran mengalihkan pusat kekuasaannya di wilayah
Pandeglang.
Di tangan Prabu Siliwangi, Kerajaan Pajajaran
menjadi kerajaan yang makmur dan banyak menjalin kerja
sama dengan kerajaan-kerajaan lain di nusantara.
Di akhir masa kepemimpinannya, sang raja
Kerajaan Pajajaran ini konon melakukan moksa,
menghilang secara gaib. Isu ini berkembang karena tidak
ditemukannya pusara Prabu Siliwangi.
5. Prabu Siliwangi memimpin Kerajaan Pajajaran
dengan adil dan bijaksana. Hal pertama yang
dilakukannya setelah dinobatkan menjadi raja adalah
menjalankan wasiat kakeknya (Wastu Kancana) yang
telah disampaikan turun-temurun. Wasiat tersebut
adalah menghapus pajak dan upeti serta membuat
batas-batas di Gunung Samaya dan Sunda Sembawa,
yang merupakan desa bebas pajak atau “lurah
kwikuan”.
6. STRUKTUR BIROKRASI KERAJAAN PAJAJARAN.
Sebuah naskah berasal dari dari tahun 1518 , yaitu kitab "
Sanghyang Siksakandang Keresian" memberi keterangan yang
dapat digunakan untuk untuk memahami struktur biirokrasi
Kerajaan Pajajaran.
- Kekuasaan tertinggi berada di tangan seorang raja, dan dalam
menjalankan tugasnya dibantu oleh Mangkubumi yang membawahi
beberapa orang "nu nangganan" .
- Terdapat putra mahkota yang akan menggantikan kedudukan raja
apabila raja meninggal dunia tau pun mengundurkan diri.
- Adanya raja daerah yang Untuk mengurus daerah dan bertindak
sebagai raja yang merdeka. Namun raja di pusat Kerajaan Pajajaran
sebagai yang Dipertuan atau Junjungan.
- Apabila Raja tidak mempunyai putra mahkota yan kan mewarisi
kerajaan, maka seorang raja bawahan dapat di pilih untuk
menggantikan raja di pusat Kerajaan Pajajaran.
- Untuk mengurusi masalah-masalah perniagaan pada keenam
bandarnya, raja diwakili oleh Dyahbandar yang bertindank untuk
dan atas nama Raja Pajajaran pada masing-masing daerah yang
dikuasainya.
7. Golongan seniman
Pemain
gamelan
Penari
Badut
Golongan
yang dianggap
jahat
Tukang copet
Tukang
rampas
Maling
Perampok
Golongan
petani
Golongan
perdagangan
8. Prasasti
batu
tulis,
Bogor Prasasti
Peninggalan
Budaya
Sanghyang
Tapak,
Sukabumi
Prasast
i
Kawali,
Ciamis
Prasasti
Rakyan
Juru
Pangamba
t
Prasast
i
Horren
Kitab
cerita
Kidung
Sundayana
Prasasti
Astanagede
Taman
perburuan
Tugu
perjanjia
n
Portugis
9. Mata
pencaharian
Pertanian,
terutama
perladangan
Pelayaran Perdagangan
P.
Pontang
Pelabuhan
Banten
P.
Cigede
P. Tamgara
P.
Cimanuk
P. Sunda
Kelapa