Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Makalah ASMA
1. MAKALAH FARMAKOLOGI BAHAN ALAM
PENYAKIT ASMA
Di susun Oleh:
Kelompok VII
Amanda P.R. Pairunan
Batria
Dian Angger Suaner
Nurmala Dewi
Sahrul
Wa Ode Sitti Nur Hijrah
Yoel Lino
K.12
Falkultas Farmasi
Universitas Indonesia Timur
Makassar
2014
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkatnya
kepada kita semua. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal
mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak
luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.
Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini
meskipun tersusun sangat sederhana.
Kami menyadari tanpa kerja sama antara dosen pembimbing dan penulis serta
beberapa kerabat, keluarga yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis
demi tersusunnya makalah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak
yang tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan
saran demi kelancaran penyusunan makalah ini.
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada
umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat
membangun.
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang……………………………………………………………
B. Rumusan masalah………………………………………………………..
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………
D. Metode penulisan…………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Asma…………………………………………………………
B. Mekanisme terjadinya Asma……………………………………………………
C. Gejala – gejala Asma……………………………………………………..
D. Jenis – jenis Asma.......................................................................................
E. Tanaman tradisional untuk pengobatan Asma……………………………………
F. Mekanisme penyembuhan Asma………………………………………………
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN…………………………………………………………….
B. SARAN……………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini berbagai penyakit baru bermunculan bahkan dengan tingkat berbahaya yang
sangat tinggi hingga menelan korban banyak dan sangat disayangkan penyakit-penyakit
yang baru timbul dengan keganasan dan tidak ada obat yang dapat menyembuhkan. Pada
pembuatan makalah ini kami mengangkat tema tentang penyakit ASMA yang tidak asing
lagi di dunia medis. Penyakit ASMA ini merupakan suatu gangguan yang komplek dari
bronkial yang dikarakteristikan oleh periode bronkospasme (kontraksi spasme yang lama
pada jalan nafas).
Asma merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang banyak dijumpai, baik pada
anak-anak maupun dewasa. Kata asma (Asthma) berasal dari bahasa Yunani yang berarti
“terengah-engah”. Lebih dari 200 tahun yang lalu, Hippocrates menggunakan istilah
asma untuk menggambarkan kejadian pernapasan yang pendek-pendek. Sejak itu, istilah
asma sering digunakan untuk menggambarkan gangguan apa saja yang terkait dengan
kesulitan bernapas, termaksud ada istilah asma kardiak dan asma bronkial. Menurut
Global Initiative for Asthma (GINA) tahun 2008, asma di definisikan sebagai “ penyakit
inflamasi kronis pada saluran pernapasan di mana berbagai sel dan elemen seluler
berperan, terutama sel mats, eosinofil, limfosit T, makrofak dan sel epitelial”. Inflamasi
kronis ini berhubungan dengan hiperresponsivitas saluran pernapasan terhadap berbagai
stimulus yang menyebabkan kekambuhan sesak nafas (mengi), kesulitan bernapas, dada
terasa sesak, dan batuk-batuk yang terjadi utama pada malam hari atau dini hari.
Sumbatan saluran napas ini bersifat reversible baik dengan atau tanpa pengobatan.
5. B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Asma?
b. Bagaimana mekanisme terjadinya penyakit Asma?
c. Apa saja obat tradisional yang dapat digunakan untuk penyaki Asma?
d. Apa saja kandungan kimia yang terkandungan dalam obat tradisional tersebut?
e. Bagaimana mekanisme penyembuhan penyakit Asma?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui pengertian Asma.
b. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya Asma.
c. Untuk mengetahui obat tradisional yang di gunakan untuk penyakit Asma.
d. Untuk mengetahui kandungan kimia dari obat tradisional tersebut.
e. Untuk mengetahui mekanisme penyembuhan penyakit Asma.
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan dan
penelusuran internet.
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Asma
Asma merupakan sejenis penyakit paru-paru yang terjadi akibat radang dan
penyempitan saluran pernafasan. Orang yang mengalami penyakit asma akan
menunjukkan beberapa tanda atau gejala tertentu. Diantara tanda-tanda yang dapat
diperhatikan termasuk pernafasan yang berbunyi seolah-olah orang bersiul, terutama
sekali apabila penderita menghembuskan nafasnya. Namun ada juga yang tidak
mengalami nafas bunyi, tetapi akan mengalami batuk terutamanya di waktu malam
atau selepas melakukan aktivitas fisik. Adakalanya batuk tersebut dialami secara
terus-menerus lebih dari seminggu. Selain itu, penderita akan sesak nafas dan ketat
dada.
Pada keadaan asma yang tidak ditangani, banyak juga yang terdapat lendir dan
sulit dikeluarkan. Asma merupakan sejenis penyakit saluran pernafasan yang kronis.
Ia dicirikan dengan waktulah pada sistem pernafasan yang berulang. Sewaktu
bernafas, udara bebas keluar masuk ke dalam paru-paru. Bagaimanapun, sewaktu
serangan terjadi pernafasan menjadi sulit karena terjadi pembengakakan otot di
sekeliling saluran pernafasan. Pada waktu yang sama, selaput saluran pernafasan akan
mengalami radang dimana dua unsur ini menyebabkan penderita mengalami sesak
nafas.
Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronis saluran nafas menyebabkan
peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang
berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk
terutama malam menjelang dini hari. Dimana saluran nafas mengalami
7. penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan
peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara. Gejala tersebut terjadi
berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat
reversible dengan atau tanpa pengobatan.
Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun
demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima
tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tiga puluh tahunan. Para ahli asma
mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang
yang menderita asma karena alergi terhadap sumber alergi tertentu.
Penyakit ini sering dikaitkan dengan alergi, walaupun tidak semua penderita asma
mempunyai masalah ini. Alergi dipercayai dapat meningkatkan kecenderungan
seseorang untuk mendapat serangan asma. Dikalangan penderita asma diperkirakan
lebih kurang 80% anak-anak dan sisanya orang dewasa. Selain itu, penderita asma
yang mempunyai alergi lebih mudah mengalami serangan asma apabila terdapat
bahan penyebab asma.
Serangan asma yang dialami tidak selalu sama bagi setiap orang. Ada yang hanya
mengalami sedikit rasa sesak nafas, yang lain mungkin mengalami sesak nafas yang
parah setiap hari.
B. Mekanisme terjadinya Asma (Faktor pencetus Asma)
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap
rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan.
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu
binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa
8. mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita
seperti pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang
yang memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan
salah satu pencetus terjadinya serangan asma,” .
Kita semua tahu bahwa asma adalah penyakit yang sifatnya terjadi terusmenerus
yang biasanya terjadi apabila terdapat pencetusnya. Dalam hal ini, abu gunung
menjadi salah satu pencetus asma yang kuat sehingga yang terjadi pada penderita
asma biasanya adalah bengek yang bisa muncul kapan saja saat terpapar abu vulkanik.
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan
yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan
(inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil
diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini
menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas.
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga
bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di
sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang
menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir -
perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut
sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen),
seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi
yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca
dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien.
Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma
9. melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan
saluran udara.
Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari
stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan.
C. Gejala – gejala Asma
Secara umum gejala asma adalah sesak nafas batuk brdahak dan suara nafas yang
berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang
waktu subhu hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya
rendah ketika pagi dan sebagai faktor lainnya.
Penderita asma akan mengeluarkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas
tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga
yang menyebabkan timbilnya bunyi mgik-ngik pada saat bernafas. Pada penderita
asma, penyempitan saluran pernapasan yang terjadi dapat berupapengerutan dan
tertutupnya saluran oleh dahak yang diproduksi secara berlebihan dan menimbulkan
batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut.
Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan diluar serangan. Artinya, pada saat
serangan, penderita asma kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak nafas, dan
bahkan sampai seperti tercekik), tetapi diluar serangan dia sehat-sehat saja (bisa main
tennis dua set, bisa jalan-jalan keliling taman, dan lain –lain ). Inilah salah satu hal
yang mebedakannya dengan penyakit lain (keluhan sesak pada asma adalah
reversible, bisa baik kembali di luar serangan, sementara pada PPOK adalah
irreversible, tetap saja sesak setiap waktu).
10. Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk
kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya
gejala. Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat,
sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat. Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi
sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan
kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat
dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak
kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas
dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang
berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna.
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan
menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara
terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan
oleh penderita.
D. Jenis – jenis Asma
1.Asma alergi
Disebabkan oleh allergen / alergenalergen yang dikenal (misal: serbuk sari , binatang,
amarah, makanan, jamur). Kebanyak allergen terdapat di udara dan musiman. Pasien
dengan asma allergic biasanya mempunyai riwayat keluarga yang allergic dan riwayat
medis masa lalu eczema / rhinitis allergic. Pemajanan terhadap allergen mencetuskan
serangan asma. Anak-anak dengan asma allergic sering dapat mengatasi kondisi
sampai masa remaja.
11. 2. Asma idiopatik / non allergic
Tidak berhubungan dengan allergen spesifik.faktor – factor,seperti common cold,
infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat
mencetuskan serangan.beberapa agen farmakologi, seperti aspirin dan agen anti
inflamasi nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta – adrenergic, dan agen
sulfit (pengawet makanan), juga mungkin menjadi factor. Serangan asma idiopatik
atau non allergic menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan
dapat berkembang menjadi bronchitis kronis dan emfisema.
3. Asma Gabungan
Adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari
bentuk allergic maupun bentuk ideopatic atau non allergic.
E. Tanaman tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit Asma
a. Pegagan
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan tumbuh menjalar dan berbunga
sepanjang tahun. Pegagan lebih suka tempat yang lembab, di sekitar pekarangan
rumah atau di sepanjang tepi sungai. Tanaman daerah tropis ini berbunga sepanjang
tahun. Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak, beruas, dan menjalar hingga bisa
mencapai semester tingginya. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah daunnya.
Resep dari tanaman pegagan untuk mengobati penyakit asma:
Sering makan lalapan daun pegagan sebagai sayur lalap.
b. Jinten hitam.
Pengobatan asma dengan jinten hitam:
Bahan:
Minyak jinten hitam
12. Cara:
Oleskan minyak jinten hitam di dada dan punggung atau campurkan 1 sendok teh
minyak jinten hitam ke dalam air mendidih dan hirup uapnya dua kali sehari.
c. Ki Tolod (Isotoma longiflora PresL.)
Suku: Campanulaceae
a. Sinonim
Laurentia longiflora (L.) Peterm.
b. Nama daerah
Jawa: Ki tolod, daun tolod (Sunda), kendali, sangkobak (Jawa).
c. Nama asing
Melksterretje, ster van Bethlehem, mort a cabri, quebec.
d. Nama simplisia
Folium Isotomae Longiflorae (daun ki tolod).
Uraian tumbuhan
Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau
sungai, pematang sawah, sekitar pagar, dan tempat–tempat lainnya yang lembap dan
terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl.
Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkal, serta bergetah putih
dengan rasa tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, helaian daun bentuk
lanset, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi bergigi sampai melekuk, panjang daun
5-17 cm, lebar 2-3 cm, dan warna hijau. Bunga tunggal, tegak, bertangkai panjang,
keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk bintang, dan berwarna putih. Buah kotak,
berbentuk loceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, dan berbiji banyak.
Perbanyakan dengan biji, stek batang, atau anakan.
13. Sifat dan khasiat
Getah beracun, antiradang.
Kandungan kimia
Mengandung senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin.
Bagian yang digunakan
Daun, bunga, atau seluruh tanaman
Indikasi
Daun digunakan untuk mengatasi:
Sakit gigi
Asma, bronkitis, radang tenggorok
Obat luka dan katarak
Bunga digunakan sebagai:
Obat tetes mata
Seluruh tanaman digunakan sebagai:
Obat kanker
Cara pemakaian
Bronkitis, radang tenggorok
Rebus 3 lembar daun segar dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring,
lalu minum 2 kali sehari, pagi dan sore.
Sakit gigi
Tumbuk 2 lembar daun segar, letakkan pada lubang gigi yang sakit.
Obat luka
Tumbuk daun segar secukupnya sampai halus. Letakkan pada luka, lalu balut.
Ganti 2-3 kalli sehari.
Catatan
Tanaman ini beracun. Untuk sekali minum, tidak boleh lebih dari 3 lembar daun.
d. Leunca (Solanum nigrum L.)
14. Suku : Solanaceae
a. Sinonim
Solanum fistulosum et miniatum Rich., S. nodiflarum Jacq. S. triangulare et
viliosum Lamk., S. uliginosum et rhino ceostis Bl. S. incertum Dun., S. rubrum
Mill.
b. Nama daerah
Sumatra: Rampai, ranti. Jawa: Leunca, leunca badak, leunca hayam, leunca
manuk, leunca pahit, leunca piit, ranti. Maluku: Anti, boose, bobose.
c. Nama asing
Long kui, ye hai jiao (C), black nightshade (I).
d. Nama simplisia
Herba Solani (herba leunca)
Uraian tanaman
Leunca banyak ditanam orang di halaman, ladang, dan tempat-tempat lain yang
cukup mendapat air dan sinar matahari sampai ketinggian 3.000 m dpl.
Terna semusim, berbatang tegak, bercabang banyak, tinggi 30-125 cm. Berdaun
tunggal, bertangkai, letak berseling, dan terdapat dalam kelompok-kelompok .
Helaian daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkal daun meruncing, tepi
berombak sampai rata, pertulangan menyirip, dan berwarna hijau tua. Karangan
bunga berbentuk malai dengan jumlah bunga 2-10 kuntum, berwarna putihatau
lembayung. Buah berupa buni, bulat-bulat, penampang sekitar 0,8-1 cm, berisi banyak
biji, terdapat dalam tandan-tandan, berwarna hijau , dan jika sudah masak menjadi
hitam atau ungu kehitaman, mengilap, rasa renyah, sedikit pahit, dan agak langu.
15. Buah muda biasa dimakan sebagai lalap atau dimasak dengan cabai dan tauco.
Perbanyakan dengan biji.
Sifat dan khasiat
Rasa herba pahit, sifat dingin, dan sedikit beracun. Berkhasiat membersihkan
panas dan racun, stimulant darah, antiradang, peluruh urin (diuretik), antibakteri,
menghilangkan bengkak, peluruh dahak (mukolitik), menghilangkan gatal
(antipruritus), pereda batuk, dan pereda sesak.
Kandungan kimia
Herba mengandung glykoalkaloids solanine, solasonine, dan solamargine. Juga
terdapat solanigrine, solanigridine, diosgenin, tigogenin, sedikit atropine, saponin,
resin, zat samak, minyak lemak, mineral (kalsium, fosfor, besi), serta vitamin (A dan
C). Buah muda mengandung glycoalkaloid yang beracun.
Solasodine adalah aglycone dari solasonine dan solamargine. Solanidine adalah
aglycone dari solanine. Solasodine mempunyai efek menghilangkan sakit (analgetik),
penurun panas, antiradang, dan antisyok. Solamargine dan solasonine mempunyai
efek antibakteri. Solanine mempunyai efek antimitosis.
Bagian yang digunakan
Seluruh tanaman, segar atau yang telah dikeringkan. Akar dan biji juga berkhasiat
obat.
Indikasi
Herba leunca digunakan untuk pengobatan:
Demam, kejang panas pada anak
16. Sakit tenggorok
Radang saluran nafas menahun (bronkitis kronik), sesak nafas (asma bronkial)
Infeksi saluran kencing, bengkak karena radang ginjal, sakit sewaktu kencing
(disuria)
Radang payudara (mastitis), keputihan (lekore), radanng serviks
Bengkak terbentur
Disentri
Cara pemakaian
Untuk minum, rebus 10-30 g herba. Untuk kanker, rebus 30-120 g herba. Untuk
pemakaian luar, giling halus herba segar dan bubuhkan pada tempat yang sakit. Bisa
juga dengan merebus herba dan gunakan airnya untuk mencuci penyakit bisul, radang
kulit bernanah (impetigo), eksem, erysipelas, dan gigitan ular berbisa.
e. Sereh (Cymbopogon nardus [L.] Rendle)
Suku: Poaceae (Graminaceae)
a. Sinonim
Andropogon nardus L.
b. Nama daerah
Sumatra: Sere mangat, sere, sange-sange, sarai, sorai. Jawa: Sereh, sere.
Kalimantan: Serai, belangkak, salai, segumau. Nusa Tenggara: See, pataha mpori,
kendoung witu, nau sina, bu muke, tenian malai. Sulawesi: Tonti, timbu’ale,
langilo, tiwo mbane, sare, sere. Maluku: Tapisa-pisa, hisa-hisa, isalo, bisa,
bewuwu, gara ma kusu, barama kusu, rimanil.
c. Nama asing
Xiang mao (C)
17. Uraian tumbuhan
Sereh tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan tempat-tempat lain yang dekat
dengan air. Tanaman ini biasanya ditanam di pekarangan sebagai tanaman bumbu
atau tanaman obat.
Herba menahun dan berumpun banyak yang mengumpul menjadi gerombolan
besar. Daun tunggal dan berjumbai. Helaian daun bergaris, tepi kasar dan tajam,
tulang daun sejajar, permukaan atas dan bawah berambut, panjang mencapai 1 m,
lebar 15 mm, berwarna hijau muda, dan jika diremas berbau harum (aromatik.)
Minyak atsiri sereh banyak digunakan dalam pembuatan sabun dan detergen.
Perbanyakan dengan pemisahan.
Sifat dan khasiat
Rasa pedas dan bersifat hangat. Berkhasiat antiradang, penghilang nyeri
(analgetik), dan melancarkan sirkulasi meridian dan darah.
Kandungan kimia
Mengandung minyak atsiri dengan komponen citronellal, citral, geraniol,
methylheptenone, eugenol-methyleter, dipenten, eugenol, kadinen, kadinol, dan
limonene.
Bagian yang digunakan
Seluruh tanaman di atas tanah (segar atau kering) dan minyak asiri.
Indikasi
Herba digunakan untuk pengobatan:
18. Sakit kepala, otot dan sendi ngilu, batuk
Nyeri lambung, diare
Haid tidak teratur, bengkak sehabis melahirkan
Memar (haematoma)
Cara pemakaian
Untuk diminum, rebus sebanyak 5-15 g atau ambil secukupnya, lalu rendam
dengan arak. Bisa juga dengan meminum beberapa tetes minyak sereh.
Untuk pemakaian luar, rebus sereh segar secukupnya, lalu gunakan untuk mandi.
Bisa juga dengan menggilingnya, tambahkan arak, lalu torehkan atau sebagai tapal
pada tempat yang sakit.
Contoh pemakaian
Nyeri lambung (gastritis)
Rebus 30-45 g sereh segar, minum sebagai teh
Batuk
Rebus 60 g sereh kering, minum sebagai teh
Seluruh badan pegal-pegal
Rebus 600 g sereh segar (berikut akarnya), dengan air secukupnya . Hangat-hangat
gunakan untuk mandi
Nyeri sendi
Gosok minyak sereh pada tempat yang sakit
Sesak nafas
19. Ambil 10 batang serai, kupas bagian luarnya lalu cuci bersih. Rebus dalam 2 gelas air
tambahkan 2 sdm gula aren. Biarkan mendidih sampai air rebusan tersisa
setengahnya. Saring dan dinginkan. Minumlah setiap pagi sebelum makan apa-apa.
F. Pengobatan Asma ( Mekanisme Penyembuhan )
Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal.
Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan
pengobatan rutin untuk mencegah serangan.
Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi
serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang
mungkin dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran
udara oleh reseptor beta-adrenergik.
Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya
adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah,
sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada
reseptor beta2-adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru),
hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator
ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan
dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik.
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya
berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang
lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih
banyak digunakan untuk mencegah serangan.
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang
dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat
langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat
20. menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator
per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki
efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat.
Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophylline biasanya
diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan
sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang
berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus
dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan
efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung
abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengonsumsi theophylline,
penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut,
biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang
lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi
(jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan,
ketakuatan), muntah, dan kejang.
Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam
mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap
corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya
serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah
rangsangan.
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa
menyebabkan:
1. gangguan proses penyembuhan luka
2. terhambatnya pertumbuhan anak-anak
21. 3. hilangnya kalsium dari tulang
4. perdarahan lambung
5. katarak premature
6. peningkatan kadar gula darah
7. penambahan berat badan
8. Kelaparan
9. kelainan mental.
Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk
mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang
biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai
di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh
lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya
jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma.
Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan
dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran
udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk
mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma
karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum
secara teratur meskipun penderita bebas gejala.
Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja
dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan
di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan
pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi
agonis reseptor beta2-adrenergik.
22. Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton)
merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini
mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh
yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma).
Pengobatan untuk serangan asma
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk
membuka saluran pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga
digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam
bentuk yang berbeda.
Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup)
atau sebagai nebulizer (untuk sesak napas yang sangat berat). Nebulizer
mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat,
sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita. Pengobatan asma juga
bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di
bawah kulit dan aminophyllins theophylline) melalui infus intravena.
Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan
terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya
secara intravena (melalui pembuluh darah). Pada serangan asma yang berat
biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen.
Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga
terjadi infeksi, diberikan antibiotik.
Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan:
1. pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah
2. pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow
meter)
23. 3. pemeriksaan rontgen dada.
Pengobatan jangka panjang
Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang
mengandung agonis reseptor beta-adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan
bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung.
Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan
tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid,
cromolin atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam
hari, juga bisa ditambahkan theophylline per-oral.
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa
dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum
obat sebelum melakukan olah raga. Selain itu Langkah tepat yang dapat dilakukan
untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang
memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Penyebab yang mungkin dapat saja
bantal, kasur, pakaian jenis tertentu, hewan peliharaan kuda, detergen, sabun ,
makanan tertentu,jamur dan serbuk sari. jika serangan berkaitan dengan musim
maka serbuksari dapat menjadi dugaan kuat. Upaya harus dibuat untuk
menghindari agen penyebab kapan saja memungkinkan. Setiap penderita
umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu
serangan asmanya.
Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat
bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat
dan dosis yang diberikan oleh dokter.
24. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang
mengandung arti “sulit bernapas”. Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik
(menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat
peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan
saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling
banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari
asap kendaraan maupun debu padang pasir.
Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan
pernapasan khususnya pada paru-paru.
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu
binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa
mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita seperti
pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang yang
memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan salah satu
pencetus terjadinya serangan asma”.
Ada beberapa tanda dan gejala penyakit asma yang diantaranya Adanya sesak nafas
sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale), Batuk berkepanjangan di waktu
malam hari atau cuaca dingin, Adanya keluhan penderita yang merasakan dada
sempit,Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena
kesulitannya dalam mengatur pernafasan dan masih banyak lagi tanda gejala lainnya.
25. Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya
serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan
kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang
mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri.
B. Saran
Makalah tentang penyakit Asma ini masih ada beberapa kekurangan, oleh karena itu
dibutuhkan kritik dan saran atau masukan yang membangun demi sempurnanya makalah
ini.