SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
MAKALAH FARMAKOLOGI BAHAN ALAM 
PENYAKIT ASMA 
Di susun Oleh: 
Kelompok VII 
Amanda P.R. Pairunan 
Batria 
Dian Angger Suaner 
Nurmala Dewi 
Sahrul 
Wa Ode Sitti Nur Hijrah 
Yoel Lino 
K.12 
Falkultas Farmasi 
Universitas Indonesia Timur 
Makassar 
2014
KATA PENGANTAR 
Puji syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkatnya 
kepada kita semua. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal 
mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak 
luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. 
Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini 
meskipun tersusun sangat sederhana. 
Kami menyadari tanpa kerja sama antara dosen pembimbing dan penulis serta 
beberapa kerabat, keluarga yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis 
demi tersusunnya makalah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak 
yang tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan 
saran demi kelancaran penyusunan makalah ini. 
Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada 
umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat 
membangun. 
Penulis
DAFTAR ISI 
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………..i 
KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii 
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar belakang…………………………………………………………… 
B. Rumusan masalah……………………………………………………….. 
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………… 
D. Metode penulisan………………………………………………………… 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Pengertian Asma………………………………………………………… 
B. Mekanisme terjadinya Asma…………………………………………………… 
C. Gejala – gejala Asma…………………………………………………….. 
D. Jenis – jenis Asma....................................................................................... 
E. Tanaman tradisional untuk pengobatan Asma…………………………………… 
F. Mekanisme penyembuhan Asma……………………………………………… 
BAB III PENUTUP 
A. KESIMPULAN……………………………………………………………. 
B. SARAN…………………………………………………………………….. 
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Saat ini berbagai penyakit baru bermunculan bahkan dengan tingkat berbahaya yang 
sangat tinggi hingga menelan korban banyak dan sangat disayangkan penyakit-penyakit 
yang baru timbul dengan keganasan dan tidak ada obat yang dapat menyembuhkan. Pada 
pembuatan makalah ini kami mengangkat tema tentang penyakit ASMA yang tidak asing 
lagi di dunia medis. Penyakit ASMA ini merupakan suatu gangguan yang komplek dari 
bronkial yang dikarakteristikan oleh periode bronkospasme (kontraksi spasme yang lama 
pada jalan nafas). 
Asma merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang banyak dijumpai, baik pada 
anak-anak maupun dewasa. Kata asma (Asthma) berasal dari bahasa Yunani yang berarti 
“terengah-engah”. Lebih dari 200 tahun yang lalu, Hippocrates menggunakan istilah 
asma untuk menggambarkan kejadian pernapasan yang pendek-pendek. Sejak itu, istilah 
asma sering digunakan untuk menggambarkan gangguan apa saja yang terkait dengan 
kesulitan bernapas, termaksud ada istilah asma kardiak dan asma bronkial. Menurut 
Global Initiative for Asthma (GINA) tahun 2008, asma di definisikan sebagai “ penyakit 
inflamasi kronis pada saluran pernapasan di mana berbagai sel dan elemen seluler 
berperan, terutama sel mats, eosinofil, limfosit T, makrofak dan sel epitelial”. Inflamasi 
kronis ini berhubungan dengan hiperresponsivitas saluran pernapasan terhadap berbagai 
stimulus yang menyebabkan kekambuhan sesak nafas (mengi), kesulitan bernapas, dada 
terasa sesak, dan batuk-batuk yang terjadi utama pada malam hari atau dini hari. 
Sumbatan saluran napas ini bersifat reversible baik dengan atau tanpa pengobatan.
B. Rumusan Masalah 
a. Apa pengertian Asma? 
b. Bagaimana mekanisme terjadinya penyakit Asma? 
c. Apa saja obat tradisional yang dapat digunakan untuk penyaki Asma? 
d. Apa saja kandungan kimia yang terkandungan dalam obat tradisional tersebut? 
e. Bagaimana mekanisme penyembuhan penyakit Asma? 
C. Tujuan Penulisan 
a. Untuk mengetahui pengertian Asma. 
b. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya Asma. 
c. Untuk mengetahui obat tradisional yang di gunakan untuk penyakit Asma. 
d. Untuk mengetahui kandungan kimia dari obat tradisional tersebut. 
e. Untuk mengetahui mekanisme penyembuhan penyakit Asma. 
D. Metode Penulisan 
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan dan 
penelusuran internet.
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pengertian Asma 
Asma merupakan sejenis penyakit paru-paru yang terjadi akibat radang dan 
penyempitan saluran pernafasan. Orang yang mengalami penyakit asma akan 
menunjukkan beberapa tanda atau gejala tertentu. Diantara tanda-tanda yang dapat 
diperhatikan termasuk pernafasan yang berbunyi seolah-olah orang bersiul, terutama 
sekali apabila penderita menghembuskan nafasnya. Namun ada juga yang tidak 
mengalami nafas bunyi, tetapi akan mengalami batuk terutamanya di waktu malam 
atau selepas melakukan aktivitas fisik. Adakalanya batuk tersebut dialami secara 
terus-menerus lebih dari seminggu. Selain itu, penderita akan sesak nafas dan ketat 
dada. 
Pada keadaan asma yang tidak ditangani, banyak juga yang terdapat lendir dan 
sulit dikeluarkan. Asma merupakan sejenis penyakit saluran pernafasan yang kronis. 
Ia dicirikan dengan waktulah pada sistem pernafasan yang berulang. Sewaktu 
bernafas, udara bebas keluar masuk ke dalam paru-paru. Bagaimanapun, sewaktu 
serangan terjadi pernafasan menjadi sulit karena terjadi pembengakakan otot di 
sekeliling saluran pernafasan. Pada waktu yang sama, selaput saluran pernafasan akan 
mengalami radang dimana dua unsur ini menyebabkan penderita mengalami sesak 
nafas. 
Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronis saluran nafas menyebabkan 
peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang 
berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk 
terutama malam menjelang dini hari. Dimana saluran nafas mengalami
penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan 
peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara. Gejala tersebut terjadi 
berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat 
reversible dengan atau tanpa pengobatan. 
Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun 
demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima 
tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tiga puluh tahunan. Para ahli asma 
mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang 
yang menderita asma karena alergi terhadap sumber alergi tertentu. 
Penyakit ini sering dikaitkan dengan alergi, walaupun tidak semua penderita asma 
mempunyai masalah ini. Alergi dipercayai dapat meningkatkan kecenderungan 
seseorang untuk mendapat serangan asma. Dikalangan penderita asma diperkirakan 
lebih kurang 80% anak-anak dan sisanya orang dewasa. Selain itu, penderita asma 
yang mempunyai alergi lebih mudah mengalami serangan asma apabila terdapat 
bahan penyebab asma. 
Serangan asma yang dialami tidak selalu sama bagi setiap orang. Ada yang hanya 
mengalami sedikit rasa sesak nafas, yang lain mungkin mengalami sesak nafas yang 
parah setiap hari. 
B. Mekanisme terjadinya Asma (Faktor pencetus Asma) 
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap 
rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. 
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu 
binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa
mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita 
seperti pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang 
yang memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan 
salah satu pencetus terjadinya serangan asma,” . 
Kita semua tahu bahwa asma adalah penyakit yang sifatnya terjadi terusmenerus 
yang biasanya terjadi apabila terdapat pencetusnya. Dalam hal ini, abu gunung 
menjadi salah satu pencetus asma yang kuat sehingga yang terjadi pada penderita 
asma biasanya adalah bengek yang bisa muncul kapan saja saat terpapar abu vulkanik. 
Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan 
yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan 
(inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil 
diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini 
menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas. 
Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga 
bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di 
sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang 
menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - 
perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut 
sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), 
seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang. 
Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi 
yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca 
dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien. 
Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma
melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan 
saluran udara. 
Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari 
stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan. 
C. Gejala – gejala Asma 
Secara umum gejala asma adalah sesak nafas batuk brdahak dan suara nafas yang 
berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang 
waktu subhu hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya 
rendah ketika pagi dan sebagai faktor lainnya. 
Penderita asma akan mengeluarkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas 
tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga 
yang menyebabkan timbilnya bunyi mgik-ngik pada saat bernafas. Pada penderita 
asma, penyempitan saluran pernapasan yang terjadi dapat berupapengerutan dan 
tertutupnya saluran oleh dahak yang diproduksi secara berlebihan dan menimbulkan 
batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut. 
Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan diluar serangan. Artinya, pada saat 
serangan, penderita asma kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak nafas, dan 
bahkan sampai seperti tercekik), tetapi diluar serangan dia sehat-sehat saja (bisa main 
tennis dua set, bisa jalan-jalan keliling taman, dan lain –lain ). Inilah salah satu hal 
yang mebedakannya dengan penyakit lain (keluhan sesak pada asma adalah 
reversible, bisa baik kembali di luar serangan, sementara pada PPOK adalah 
irreversible, tetap saja sesak setiap waktu).
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk 
kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya 
gejala. Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, 
sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan 
mengeluarkan banyak keringat. Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi 
sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan 
kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat 
dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak 
kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas 
dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang 
berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna. 
Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan 
menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara 
terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan 
oleh penderita. 
D. Jenis – jenis Asma 
1.Asma alergi 
Disebabkan oleh allergen / alergenalergen yang dikenal (misal: serbuk sari , binatang, 
amarah, makanan, jamur). Kebanyak allergen terdapat di udara dan musiman. Pasien 
dengan asma allergic biasanya mempunyai riwayat keluarga yang allergic dan riwayat 
medis masa lalu eczema / rhinitis allergic. Pemajanan terhadap allergen mencetuskan 
serangan asma. Anak-anak dengan asma allergic sering dapat mengatasi kondisi 
sampai masa remaja.
2. Asma idiopatik / non allergic 
Tidak berhubungan dengan allergen spesifik.faktor – factor,seperti common cold, 
infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat 
mencetuskan serangan.beberapa agen farmakologi, seperti aspirin dan agen anti 
inflamasi nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta – adrenergic, dan agen 
sulfit (pengawet makanan), juga mungkin menjadi factor. Serangan asma idiopatik 
atau non allergic menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan 
dapat berkembang menjadi bronchitis kronis dan emfisema. 
3. Asma Gabungan 
Adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari 
bentuk allergic maupun bentuk ideopatic atau non allergic. 
E. Tanaman tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit Asma 
a. Pegagan 
Pegagan merupakan tanaman herba tahunan tumbuh menjalar dan berbunga 
sepanjang tahun. Pegagan lebih suka tempat yang lembab, di sekitar pekarangan 
rumah atau di sepanjang tepi sungai. Tanaman daerah tropis ini berbunga sepanjang 
tahun. Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak, beruas, dan menjalar hingga bisa 
mencapai semester tingginya. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah daunnya. 
Resep dari tanaman pegagan untuk mengobati penyakit asma: 
Sering makan lalapan daun pegagan sebagai sayur lalap. 
b. Jinten hitam. 
Pengobatan asma dengan jinten hitam: 
Bahan: 
Minyak jinten hitam
Cara: 
Oleskan minyak jinten hitam di dada dan punggung atau campurkan 1 sendok teh 
minyak jinten hitam ke dalam air mendidih dan hirup uapnya dua kali sehari. 
c. Ki Tolod (Isotoma longiflora PresL.) 
Suku: Campanulaceae 
a. Sinonim 
Laurentia longiflora (L.) Peterm. 
b. Nama daerah 
Jawa: Ki tolod, daun tolod (Sunda), kendali, sangkobak (Jawa). 
c. Nama asing 
Melksterretje, ster van Bethlehem, mort a cabri, quebec. 
d. Nama simplisia 
Folium Isotomae Longiflorae (daun ki tolod). 
Uraian tumbuhan 
Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau 
sungai, pematang sawah, sekitar pagar, dan tempat–tempat lainnya yang lembap dan 
terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. 
Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkal, serta bergetah putih 
dengan rasa tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, helaian daun bentuk 
lanset, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi bergigi sampai melekuk, panjang daun 
5-17 cm, lebar 2-3 cm, dan warna hijau. Bunga tunggal, tegak, bertangkai panjang, 
keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk bintang, dan berwarna putih. Buah kotak, 
berbentuk loceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, dan berbiji banyak. 
Perbanyakan dengan biji, stek batang, atau anakan.
Sifat dan khasiat 
Getah beracun, antiradang. 
Kandungan kimia 
Mengandung senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin. 
Bagian yang digunakan 
Daun, bunga, atau seluruh tanaman 
Indikasi 
Daun digunakan untuk mengatasi: 
 Sakit gigi 
 Asma, bronkitis, radang tenggorok 
 Obat luka dan katarak 
Bunga digunakan sebagai: 
 Obat tetes mata 
Seluruh tanaman digunakan sebagai: 
 Obat kanker 
Cara pemakaian 
 Bronkitis, radang tenggorok 
Rebus 3 lembar daun segar dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring, 
lalu minum 2 kali sehari, pagi dan sore. 
 Sakit gigi 
Tumbuk 2 lembar daun segar, letakkan pada lubang gigi yang sakit. 
 Obat luka 
Tumbuk daun segar secukupnya sampai halus. Letakkan pada luka, lalu balut. 
Ganti 2-3 kalli sehari. 
Catatan 
Tanaman ini beracun. Untuk sekali minum, tidak boleh lebih dari 3 lembar daun. 
d. Leunca (Solanum nigrum L.)
Suku : Solanaceae 
a. Sinonim 
Solanum fistulosum et miniatum Rich., S. nodiflarum Jacq. S. triangulare et 
viliosum Lamk., S. uliginosum et rhino ceostis Bl. S. incertum Dun., S. rubrum 
Mill. 
b. Nama daerah 
Sumatra: Rampai, ranti. Jawa: Leunca, leunca badak, leunca hayam, leunca 
manuk, leunca pahit, leunca piit, ranti. Maluku: Anti, boose, bobose. 
c. Nama asing 
Long kui, ye hai jiao (C), black nightshade (I). 
d. Nama simplisia 
Herba Solani (herba leunca) 
Uraian tanaman 
Leunca banyak ditanam orang di halaman, ladang, dan tempat-tempat lain yang 
cukup mendapat air dan sinar matahari sampai ketinggian 3.000 m dpl. 
Terna semusim, berbatang tegak, bercabang banyak, tinggi 30-125 cm. Berdaun 
tunggal, bertangkai, letak berseling, dan terdapat dalam kelompok-kelompok . 
Helaian daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkal daun meruncing, tepi 
berombak sampai rata, pertulangan menyirip, dan berwarna hijau tua. Karangan 
bunga berbentuk malai dengan jumlah bunga 2-10 kuntum, berwarna putihatau 
lembayung. Buah berupa buni, bulat-bulat, penampang sekitar 0,8-1 cm, berisi banyak 
biji, terdapat dalam tandan-tandan, berwarna hijau , dan jika sudah masak menjadi 
hitam atau ungu kehitaman, mengilap, rasa renyah, sedikit pahit, dan agak langu.
Buah muda biasa dimakan sebagai lalap atau dimasak dengan cabai dan tauco. 
Perbanyakan dengan biji. 
Sifat dan khasiat 
Rasa herba pahit, sifat dingin, dan sedikit beracun. Berkhasiat membersihkan 
panas dan racun, stimulant darah, antiradang, peluruh urin (diuretik), antibakteri, 
menghilangkan bengkak, peluruh dahak (mukolitik), menghilangkan gatal 
(antipruritus), pereda batuk, dan pereda sesak. 
Kandungan kimia 
Herba mengandung glykoalkaloids solanine, solasonine, dan solamargine. Juga 
terdapat solanigrine, solanigridine, diosgenin, tigogenin, sedikit atropine, saponin, 
resin, zat samak, minyak lemak, mineral (kalsium, fosfor, besi), serta vitamin (A dan 
C). Buah muda mengandung glycoalkaloid yang beracun. 
Solasodine adalah aglycone dari solasonine dan solamargine. Solanidine adalah 
aglycone dari solanine. Solasodine mempunyai efek menghilangkan sakit (analgetik), 
penurun panas, antiradang, dan antisyok. Solamargine dan solasonine mempunyai 
efek antibakteri. Solanine mempunyai efek antimitosis. 
Bagian yang digunakan 
Seluruh tanaman, segar atau yang telah dikeringkan. Akar dan biji juga berkhasiat 
obat. 
Indikasi 
Herba leunca digunakan untuk pengobatan: 
 Demam, kejang panas pada anak
 Sakit tenggorok 
 Radang saluran nafas menahun (bronkitis kronik), sesak nafas (asma bronkial) 
 Infeksi saluran kencing, bengkak karena radang ginjal, sakit sewaktu kencing 
(disuria) 
 Radang payudara (mastitis), keputihan (lekore), radanng serviks 
 Bengkak terbentur 
 Disentri 
Cara pemakaian 
Untuk minum, rebus 10-30 g herba. Untuk kanker, rebus 30-120 g herba. Untuk 
pemakaian luar, giling halus herba segar dan bubuhkan pada tempat yang sakit. Bisa 
juga dengan merebus herba dan gunakan airnya untuk mencuci penyakit bisul, radang 
kulit bernanah (impetigo), eksem, erysipelas, dan gigitan ular berbisa. 
e. Sereh (Cymbopogon nardus [L.] Rendle) 
Suku: Poaceae (Graminaceae) 
a. Sinonim 
Andropogon nardus L. 
b. Nama daerah 
Sumatra: Sere mangat, sere, sange-sange, sarai, sorai. Jawa: Sereh, sere. 
Kalimantan: Serai, belangkak, salai, segumau. Nusa Tenggara: See, pataha mpori, 
kendoung witu, nau sina, bu muke, tenian malai. Sulawesi: Tonti, timbu’ale, 
langilo, tiwo mbane, sare, sere. Maluku: Tapisa-pisa, hisa-hisa, isalo, bisa, 
bewuwu, gara ma kusu, barama kusu, rimanil. 
c. Nama asing 
Xiang mao (C)
Uraian tumbuhan 
Sereh tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan tempat-tempat lain yang dekat 
dengan air. Tanaman ini biasanya ditanam di pekarangan sebagai tanaman bumbu 
atau tanaman obat. 
Herba menahun dan berumpun banyak yang mengumpul menjadi gerombolan 
besar. Daun tunggal dan berjumbai. Helaian daun bergaris, tepi kasar dan tajam, 
tulang daun sejajar, permukaan atas dan bawah berambut, panjang mencapai 1 m, 
lebar 15 mm, berwarna hijau muda, dan jika diremas berbau harum (aromatik.) 
Minyak atsiri sereh banyak digunakan dalam pembuatan sabun dan detergen. 
Perbanyakan dengan pemisahan. 
Sifat dan khasiat 
Rasa pedas dan bersifat hangat. Berkhasiat antiradang, penghilang nyeri 
(analgetik), dan melancarkan sirkulasi meridian dan darah. 
Kandungan kimia 
Mengandung minyak atsiri dengan komponen citronellal, citral, geraniol, 
methylheptenone, eugenol-methyleter, dipenten, eugenol, kadinen, kadinol, dan 
limonene. 
Bagian yang digunakan 
Seluruh tanaman di atas tanah (segar atau kering) dan minyak asiri. 
Indikasi 
Herba digunakan untuk pengobatan:
 Sakit kepala, otot dan sendi ngilu, batuk 
 Nyeri lambung, diare 
 Haid tidak teratur, bengkak sehabis melahirkan 
 Memar (haematoma) 
Cara pemakaian 
Untuk diminum, rebus sebanyak 5-15 g atau ambil secukupnya, lalu rendam 
dengan arak. Bisa juga dengan meminum beberapa tetes minyak sereh. 
Untuk pemakaian luar, rebus sereh segar secukupnya, lalu gunakan untuk mandi. 
Bisa juga dengan menggilingnya, tambahkan arak, lalu torehkan atau sebagai tapal 
pada tempat yang sakit. 
Contoh pemakaian 
 Nyeri lambung (gastritis) 
Rebus 30-45 g sereh segar, minum sebagai teh 
 Batuk 
Rebus 60 g sereh kering, minum sebagai teh 
 Seluruh badan pegal-pegal 
Rebus 600 g sereh segar (berikut akarnya), dengan air secukupnya . Hangat-hangat 
gunakan untuk mandi 
 Nyeri sendi 
Gosok minyak sereh pada tempat yang sakit 
 Sesak nafas
Ambil 10 batang serai, kupas bagian luarnya lalu cuci bersih. Rebus dalam 2 gelas air 
tambahkan 2 sdm gula aren. Biarkan mendidih sampai air rebusan tersisa 
setengahnya. Saring dan dinginkan. Minumlah setiap pagi sebelum makan apa-apa. 
F. Pengobatan Asma ( Mekanisme Penyembuhan ) 
Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. 
Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan 
pengobatan rutin untuk mencegah serangan. 
Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi 
serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang 
mungkin dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran 
udara oleh reseptor beta-adrenergik. 
Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya 
adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, 
sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada 
reseptor beta2-adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), 
hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator 
ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan 
dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik. 
Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya 
berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang 
lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih 
banyak digunakan untuk mencegah serangan. 
Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang 
dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat 
langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat
menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator 
per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki 
efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat. 
Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophylline biasanya 
diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan 
sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang 
berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah). 
Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus 
dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan 
efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung 
abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengonsumsi theophylline, 
penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, 
biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang 
lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi 
(jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, 
ketakuatan), muntah, dan kejang. 
Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam 
mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap 
corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya 
serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah 
rangsangan. 
Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa 
menyebabkan: 
1. gangguan proses penyembuhan luka 
2. terhambatnya pertumbuhan anak-anak
3. hilangnya kalsium dari tulang 
4. perdarahan lambung 
5. katarak premature 
6. peningkatan kadar gula darah 
7. penambahan berat badan 
8. Kelaparan 
9. kelainan mental. 
Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk 
mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang 
biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai 
di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh 
lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya 
jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma. 
Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan 
dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran 
udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk 
mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma 
karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum 
secara teratur meskipun penderita bebas gejala. 
Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja 
dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan 
di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan 
pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi 
agonis reseptor beta2-adrenergik.
Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) 
merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini 
mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh 
yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma). 
Pengobatan untuk serangan asma 
Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk 
membuka saluran pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga 
digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam 
bentuk yang berbeda. 
Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) 
atau sebagai nebulizer (untuk sesak napas yang sangat berat). Nebulizer 
mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, 
sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita. Pengobatan asma juga 
bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di 
bawah kulit dan aminophyllins theophylline) melalui infus intravena. 
Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan 
terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya 
secara intravena (melalui pembuluh darah). Pada serangan asma yang berat 
biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. 
Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga 
terjadi infeksi, diberikan antibiotik. 
Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan: 
1. pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah 
2. pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow 
meter)
3. pemeriksaan rontgen dada. 
Pengobatan jangka panjang 
Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang 
mengandung agonis reseptor beta-adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan 
bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung. 
Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan 
tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, 
cromolin atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam 
hari, juga bisa ditambahkan theophylline per-oral. 
Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa 
dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum 
obat sebelum melakukan olah raga. Selain itu Langkah tepat yang dapat dilakukan 
untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang 
memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Penyebab yang mungkin dapat saja 
bantal, kasur, pakaian jenis tertentu, hewan peliharaan kuda, detergen, sabun , 
makanan tertentu,jamur dan serbuk sari. jika serangan berkaitan dengan musim 
maka serbuksari dapat menjadi dugaan kuat. Upaya harus dibuat untuk 
menghindari agen penyebab kapan saja memungkinkan. Setiap penderita 
umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu 
serangan asmanya. 
Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat 
bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat 
dan dosis yang diberikan oleh dokter.
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Penyakit Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang 
mengandung arti “sulit bernapas”. Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik 
(menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat 
peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan 
saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling 
banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari 
asap kendaraan maupun debu padang pasir. 
Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan 
pernapasan khususnya pada paru-paru. 
Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu 
binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa 
mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita seperti 
pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang yang 
memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan salah satu 
pencetus terjadinya serangan asma”. 
Ada beberapa tanda dan gejala penyakit asma yang diantaranya Adanya sesak nafas 
sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale), Batuk berkepanjangan di waktu 
malam hari atau cuaca dingin, Adanya keluhan penderita yang merasakan dada 
sempit,Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena 
kesulitannya dalam mengatur pernafasan dan masih banyak lagi tanda gejala lainnya.
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya 
serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan 
kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang 
mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. 
B. Saran 
Makalah tentang penyakit Asma ini masih ada beberapa kekurangan, oleh karena itu 
dibutuhkan kritik dan saran atau masukan yang membangun demi sempurnanya makalah 
ini.

More Related Content

What's hot

Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainageMelz Mutz
 
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanAsuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanMeidaElliaPuspita
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolitmasantian
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasinanang aw aw
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Nenell 'kovalen' Miraldy
 
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDFINTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDFBaskoro Abdiansyah
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)Sulistia Rini
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16tristyanto
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIMas Mawon
 
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidwarjoyo susilo
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumProdalima Sinulingga, M.Kep
 

What's hot (20)

Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyamanAsuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
Asuhan keperawatan gangguan_rasa_nyaman
 
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
2. lp kebutuhan cairan dan elektrolit
 
POWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARUPOWERPOINT TB PARU
POWERPOINT TB PARU
 
Tuberculosis
TuberculosisTuberculosis
Tuberculosis
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Lk
LkLk
Lk
 
134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi134454836 lp-oksigenasi
134454836 lp-oksigenasi
 
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital (Vital Sign)
 
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDFINTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
INTERVENSI/RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GLAUKOMA PDF
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
Perkeni dm 2019
Perkeni dm 2019Perkeni dm 2019
Perkeni dm 2019
 
Asam urat tinggi
Asam urat tinggiAsam urat tinggi
Asam urat tinggi
 
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
ASKEP VENTRICULAR SEPTAL DEFECT (VSD)
 
Virus dbd. bag.16
Virus  dbd.  bag.16Virus  dbd.  bag.16
Virus dbd. bag.16
 
Colic abdomen
Colic abdomenColic abdomen
Colic abdomen
 
ASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSIASKEP HIPERTENSI
ASKEP HIPERTENSI
 
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoidKti  asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
Kti asuhan keperawatan pada an. f dengan demam tifoid
 
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus DiabetikumAsuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Ulkus Diabetikum
 
Ii. askep hipertensi
Ii. askep hipertensiIi. askep hipertensi
Ii. askep hipertensi
 

Viewers also liked (20)

Asma ppt (2)
Asma ppt (2)Asma ppt (2)
Asma ppt (2)
 
Power point asma bronkial
Power point asma  bronkialPower point asma  bronkial
Power point asma bronkial
 
Asma Akut
Asma AkutAsma Akut
Asma Akut
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Askep gangguan pendengaran
Askep gangguan pendengaranAskep gangguan pendengaran
Askep gangguan pendengaran
 
Obat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKM
Obat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKMObat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKM
Obat Pada Sistem Pernafasan_Materi Dosen IKM
 
Asma pada anak
Asma pada anakAsma pada anak
Asma pada anak
 
Askep emfisema.
Askep emfisema.Askep emfisema.
Askep emfisema.
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Program promosi kesehatan di internasional
Program promosi kesehatan di internasional Program promosi kesehatan di internasional
Program promosi kesehatan di internasional
 
Makalah gastritis
Makalah gastritisMakalah gastritis
Makalah gastritis
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Asma
AsmaAsma
Asma
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 
Efusi pleura makalah
Efusi pleura makalahEfusi pleura makalah
Efusi pleura makalah
 
Laporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan BronkitisLaporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan Bronkitis
 
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by SheraraKelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
Kelaianan dan penyakit pada paru paru by Sherara
 
Patofisiologi asma
Patofisiologi asmaPatofisiologi asma
Patofisiologi asma
 
Asma
Asma Asma
Asma
 
Askep indera pendengaran
Askep indera pendengaranAskep indera pendengaran
Askep indera pendengaran
 

Similar to Makalah ASMA

Penyakit asma revisi
Penyakit asma revisiPenyakit asma revisi
Penyakit asma revisidhiqde
 
Kelainan pada pernafasan
Kelainan pada pernafasanKelainan pada pernafasan
Kelainan pada pernafasanYena You
 
Makalah anatomi sistem respirasi.
Makalah anatomi sistem respirasi.Makalah anatomi sistem respirasi.
Makalah anatomi sistem respirasi.Putri Maniezstz
 
sistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewansistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewandewi munisa
 

Similar to Makalah ASMA (20)

KEL 3 ASMA KELAS C-1.docx
KEL 3 ASMA KELAS C-1.docxKEL 3 ASMA KELAS C-1.docx
KEL 3 ASMA KELAS C-1.docx
 
Penyakit asma revisi
Penyakit asma revisiPenyakit asma revisi
Penyakit asma revisi
 
Makalah sistem pernapasan 8
Makalah sistem pernapasan 8Makalah sistem pernapasan 8
Makalah sistem pernapasan 8
 
Saad asma AKPER PEMKAB MUNA
Saad asma AKPER PEMKAB MUNA Saad asma AKPER PEMKAB MUNA
Saad asma AKPER PEMKAB MUNA
 
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
Macam macam jenis penyakit pada sistem pernapasan 3
 
Kelainan pada pernafasan
Kelainan pada pernafasanKelainan pada pernafasan
Kelainan pada pernafasan
 
Abses paru AKPER PEMDA MUNA
Abses paru AKPER PEMDA MUNA Abses paru AKPER PEMDA MUNA
Abses paru AKPER PEMDA MUNA
 
Abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Abses paru AKPER PEMKAB MUNAAbses paru AKPER PEMKAB MUNA
Abses paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad abses paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Saad abses paru
Saad abses paruSaad abses paru
Saad abses paru
 
Abses paru Akper pemkab muna
Abses paru Akper pemkab munaAbses paru Akper pemkab muna
Abses paru Akper pemkab muna
 
Asma bronkial
Asma bronkialAsma bronkial
Asma bronkial
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia 2
 
askep gawat darurat Kasus asma
askep gawat darurat Kasus asma askep gawat darurat Kasus asma
askep gawat darurat Kasus asma
 
Makalah sistem pernapasan 9
Makalah sistem pernapasan 9Makalah sistem pernapasan 9
Makalah sistem pernapasan 9
 
paru-paru
paru-paruparu-paru
paru-paru
 
Lp asma un revisi
Lp asma un revisiLp asma un revisi
Lp asma un revisi
 
Makalah anatomi sistem respirasi.
Makalah anatomi sistem respirasi.Makalah anatomi sistem respirasi.
Makalah anatomi sistem respirasi.
 
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusiaKelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
Kelainan dan penyakit pada sistem pernapasan manusia
 
sistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewansistem pernafasan manusia dan hewan
sistem pernafasan manusia dan hewan
 

Recently uploaded

BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))jimmyp14
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 

Recently uploaded (20)

Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
LAPSUS VERTIGO))))))))))))))))))))))))))
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 

Makalah ASMA

  • 1. MAKALAH FARMAKOLOGI BAHAN ALAM PENYAKIT ASMA Di susun Oleh: Kelompok VII Amanda P.R. Pairunan Batria Dian Angger Suaner Nurmala Dewi Sahrul Wa Ode Sitti Nur Hijrah Yoel Lino K.12 Falkultas Farmasi Universitas Indonesia Timur Makassar 2014
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkatnya kepada kita semua. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penulis tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa. Tetapi walaupun demikian penulis berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana. Kami menyadari tanpa kerja sama antara dosen pembimbing dan penulis serta beberapa kerabat, keluarga yang memberi berbagai masukan yang bermanfaat bagi penulis demi tersusunnya makalah ini. Untuk itu penulis mengucapakan terima kasih kepada pihak yang tersebut diatas yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan saran demi kelancaran penyusunan makalah ini. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Kami mengharapkan saran serta kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun. Penulis
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………..i KATA PENGANTAR……………………………………………………………ii DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang…………………………………………………………… B. Rumusan masalah……………………………………………………….. C. Tujuan Penulisan………………………………………………………… D. Metode penulisan………………………………………………………… BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Asma………………………………………………………… B. Mekanisme terjadinya Asma…………………………………………………… C. Gejala – gejala Asma…………………………………………………….. D. Jenis – jenis Asma....................................................................................... E. Tanaman tradisional untuk pengobatan Asma…………………………………… F. Mekanisme penyembuhan Asma……………………………………………… BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN……………………………………………………………. B. SARAN…………………………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini berbagai penyakit baru bermunculan bahkan dengan tingkat berbahaya yang sangat tinggi hingga menelan korban banyak dan sangat disayangkan penyakit-penyakit yang baru timbul dengan keganasan dan tidak ada obat yang dapat menyembuhkan. Pada pembuatan makalah ini kami mengangkat tema tentang penyakit ASMA yang tidak asing lagi di dunia medis. Penyakit ASMA ini merupakan suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang dikarakteristikan oleh periode bronkospasme (kontraksi spasme yang lama pada jalan nafas). Asma merupakan salah satu penyakit saluran nafas yang banyak dijumpai, baik pada anak-anak maupun dewasa. Kata asma (Asthma) berasal dari bahasa Yunani yang berarti “terengah-engah”. Lebih dari 200 tahun yang lalu, Hippocrates menggunakan istilah asma untuk menggambarkan kejadian pernapasan yang pendek-pendek. Sejak itu, istilah asma sering digunakan untuk menggambarkan gangguan apa saja yang terkait dengan kesulitan bernapas, termaksud ada istilah asma kardiak dan asma bronkial. Menurut Global Initiative for Asthma (GINA) tahun 2008, asma di definisikan sebagai “ penyakit inflamasi kronis pada saluran pernapasan di mana berbagai sel dan elemen seluler berperan, terutama sel mats, eosinofil, limfosit T, makrofak dan sel epitelial”. Inflamasi kronis ini berhubungan dengan hiperresponsivitas saluran pernapasan terhadap berbagai stimulus yang menyebabkan kekambuhan sesak nafas (mengi), kesulitan bernapas, dada terasa sesak, dan batuk-batuk yang terjadi utama pada malam hari atau dini hari. Sumbatan saluran napas ini bersifat reversible baik dengan atau tanpa pengobatan.
  • 5. B. Rumusan Masalah a. Apa pengertian Asma? b. Bagaimana mekanisme terjadinya penyakit Asma? c. Apa saja obat tradisional yang dapat digunakan untuk penyaki Asma? d. Apa saja kandungan kimia yang terkandungan dalam obat tradisional tersebut? e. Bagaimana mekanisme penyembuhan penyakit Asma? C. Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui pengertian Asma. b. Untuk mengetahui mekanisme terjadinya Asma. c. Untuk mengetahui obat tradisional yang di gunakan untuk penyakit Asma. d. Untuk mengetahui kandungan kimia dari obat tradisional tersebut. e. Untuk mengetahui mekanisme penyembuhan penyakit Asma. D. Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kepustakaan dan penelusuran internet.
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Asma Asma merupakan sejenis penyakit paru-paru yang terjadi akibat radang dan penyempitan saluran pernafasan. Orang yang mengalami penyakit asma akan menunjukkan beberapa tanda atau gejala tertentu. Diantara tanda-tanda yang dapat diperhatikan termasuk pernafasan yang berbunyi seolah-olah orang bersiul, terutama sekali apabila penderita menghembuskan nafasnya. Namun ada juga yang tidak mengalami nafas bunyi, tetapi akan mengalami batuk terutamanya di waktu malam atau selepas melakukan aktivitas fisik. Adakalanya batuk tersebut dialami secara terus-menerus lebih dari seminggu. Selain itu, penderita akan sesak nafas dan ketat dada. Pada keadaan asma yang tidak ditangani, banyak juga yang terdapat lendir dan sulit dikeluarkan. Asma merupakan sejenis penyakit saluran pernafasan yang kronis. Ia dicirikan dengan waktulah pada sistem pernafasan yang berulang. Sewaktu bernafas, udara bebas keluar masuk ke dalam paru-paru. Bagaimanapun, sewaktu serangan terjadi pernafasan menjadi sulit karena terjadi pembengakakan otot di sekeliling saluran pernafasan. Pada waktu yang sama, selaput saluran pernafasan akan mengalami radang dimana dua unsur ini menyebabkan penderita mengalami sesak nafas. Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronis saluran nafas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Dimana saluran nafas mengalami
  • 7. penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan yang bersifat sementara. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan. Penyakit ini dapat terjadi pada siapa saja dan dapat timbul segala usia, meskipun demikian, umumnya asma lebih sering terjadi pada anak-anak usia di bawah lima tahun dan orang dewasa pada usia sekitar tiga puluh tahunan. Para ahli asma mempercayai bahwa asma merupakan penyakit keturunan dan sebagian besar orang yang menderita asma karena alergi terhadap sumber alergi tertentu. Penyakit ini sering dikaitkan dengan alergi, walaupun tidak semua penderita asma mempunyai masalah ini. Alergi dipercayai dapat meningkatkan kecenderungan seseorang untuk mendapat serangan asma. Dikalangan penderita asma diperkirakan lebih kurang 80% anak-anak dan sisanya orang dewasa. Selain itu, penderita asma yang mempunyai alergi lebih mudah mengalami serangan asma apabila terdapat bahan penyebab asma. Serangan asma yang dialami tidak selalu sama bagi setiap orang. Ada yang hanya mengalami sedikit rasa sesak nafas, yang lain mungkin mengalami sesak nafas yang parah setiap hari. B. Mekanisme terjadinya Asma (Faktor pencetus Asma) Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa
  • 8. mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita seperti pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang yang memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan salah satu pencetus terjadinya serangan asma,” . Kita semua tahu bahwa asma adalah penyakit yang sifatnya terjadi terusmenerus yang biasanya terjadi apabila terdapat pencetusnya. Dalam hal ini, abu gunung menjadi salah satu pencetus asma yang kuat sehingga yang terjadi pada penderita asma biasanya adalah bengek yang bisa muncul kapan saja saat terpapar abu vulkanik. Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil diameter dari saluran udara (disebut bronkokonstriksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas. Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab terhadap awal mula terjadinya penyempitan ini. Mastosit di sepanjang bronki melepaskan bahan seperti histamin dan leukotrien yang menyebabkan terjadinya: - kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang. Tetapi asma juga bisa terjadi pada beberapa orang tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dalam cuaca dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien. Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma
  • 9. melepaskan bahan lainnya (juga leukotrien), yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara. Asma juga dapat disebabkan oleh tingginya rasio plasma bilirubin sebagai akibat dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan. C. Gejala – gejala Asma Secara umum gejala asma adalah sesak nafas batuk brdahak dan suara nafas yang berbunyi ngik-ngik dimana seringnya gejala ini timbul pada pagi hari menjelang waktu subhu hal ini karena pengaruh keseimbangan hormon kortisol yang kadarnya rendah ketika pagi dan sebagai faktor lainnya. Penderita asma akan mengeluarkan sesak nafas karena udara pada waktu bernafas tidak dapat mengalir dengan lancar pada saluran nafas yang sempit dan hal ini juga yang menyebabkan timbilnya bunyi mgik-ngik pada saat bernafas. Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan yang terjadi dapat berupapengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang diproduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut. Salah satu ciri asma adalah hilangnya keluhan diluar serangan. Artinya, pada saat serangan, penderita asma kelihatan amat menderita (banyak batuk, sesak nafas, dan bahkan sampai seperti tercekik), tetapi diluar serangan dia sehat-sehat saja (bisa main tennis dua set, bisa jalan-jalan keliling taman, dan lain –lain ). Inilah salah satu hal yang mebedakannya dengan penyakit lain (keluhan sesak pada asma adalah reversible, bisa baik kembali di luar serangan, sementara pada PPOK adalah irreversible, tetap saja sesak setiap waktu).
  • 10. Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-satunya gejala. Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat, sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat. Pada serangan yang sangat berat, penderita menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat. Kebingungan, letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita akan sembuh sempurna. Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru) bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam rongga pleura atau menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk sesak yang dirasakan oleh penderita. D. Jenis – jenis Asma 1.Asma alergi Disebabkan oleh allergen / alergenalergen yang dikenal (misal: serbuk sari , binatang, amarah, makanan, jamur). Kebanyak allergen terdapat di udara dan musiman. Pasien dengan asma allergic biasanya mempunyai riwayat keluarga yang allergic dan riwayat medis masa lalu eczema / rhinitis allergic. Pemajanan terhadap allergen mencetuskan serangan asma. Anak-anak dengan asma allergic sering dapat mengatasi kondisi sampai masa remaja.
  • 11. 2. Asma idiopatik / non allergic Tidak berhubungan dengan allergen spesifik.faktor – factor,seperti common cold, infeksi traktus respiratorius, latihan, emosi, dan polutan lingkungan dapat mencetuskan serangan.beberapa agen farmakologi, seperti aspirin dan agen anti inflamasi nonsteroid lain, pewarna rambut, antagonis beta – adrenergic, dan agen sulfit (pengawet makanan), juga mungkin menjadi factor. Serangan asma idiopatik atau non allergic menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronchitis kronis dan emfisema. 3. Asma Gabungan Adalah bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk allergic maupun bentuk ideopatic atau non allergic. E. Tanaman tradisional yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit Asma a. Pegagan Pegagan merupakan tanaman herba tahunan tumbuh menjalar dan berbunga sepanjang tahun. Pegagan lebih suka tempat yang lembab, di sekitar pekarangan rumah atau di sepanjang tepi sungai. Tanaman daerah tropis ini berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak, beruas, dan menjalar hingga bisa mencapai semester tingginya. Bagian yang sering dimanfaatkan adalah daunnya. Resep dari tanaman pegagan untuk mengobati penyakit asma: Sering makan lalapan daun pegagan sebagai sayur lalap. b. Jinten hitam. Pengobatan asma dengan jinten hitam: Bahan: Minyak jinten hitam
  • 12. Cara: Oleskan minyak jinten hitam di dada dan punggung atau campurkan 1 sendok teh minyak jinten hitam ke dalam air mendidih dan hirup uapnya dua kali sehari. c. Ki Tolod (Isotoma longiflora PresL.) Suku: Campanulaceae a. Sinonim Laurentia longiflora (L.) Peterm. b. Nama daerah Jawa: Ki tolod, daun tolod (Sunda), kendali, sangkobak (Jawa). c. Nama asing Melksterretje, ster van Bethlehem, mort a cabri, quebec. d. Nama simplisia Folium Isotomae Longiflorae (daun ki tolod). Uraian tumbuhan Tanaman yang berasal dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang sawah, sekitar pagar, dan tempat–tempat lainnya yang lembap dan terbuka. Ki tolod dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai 60 cm, bercabang dari pangkal, serta bergetah putih dengan rasa tajam dan mengandung racun. Daun tunggal, duduk, helaian daun bentuk lanset, ujung runcing, pangkal menyempit, tepi bergigi sampai melekuk, panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, dan warna hijau. Bunga tunggal, tegak, bertangkai panjang, keluar dari ketiak daun, mahkota berbentuk bintang, dan berwarna putih. Buah kotak, berbentuk loceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang, dan berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang, atau anakan.
  • 13. Sifat dan khasiat Getah beracun, antiradang. Kandungan kimia Mengandung senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin, isotomin. Bagian yang digunakan Daun, bunga, atau seluruh tanaman Indikasi Daun digunakan untuk mengatasi:  Sakit gigi  Asma, bronkitis, radang tenggorok  Obat luka dan katarak Bunga digunakan sebagai:  Obat tetes mata Seluruh tanaman digunakan sebagai:  Obat kanker Cara pemakaian  Bronkitis, radang tenggorok Rebus 3 lembar daun segar dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Saring, lalu minum 2 kali sehari, pagi dan sore.  Sakit gigi Tumbuk 2 lembar daun segar, letakkan pada lubang gigi yang sakit.  Obat luka Tumbuk daun segar secukupnya sampai halus. Letakkan pada luka, lalu balut. Ganti 2-3 kalli sehari. Catatan Tanaman ini beracun. Untuk sekali minum, tidak boleh lebih dari 3 lembar daun. d. Leunca (Solanum nigrum L.)
  • 14. Suku : Solanaceae a. Sinonim Solanum fistulosum et miniatum Rich., S. nodiflarum Jacq. S. triangulare et viliosum Lamk., S. uliginosum et rhino ceostis Bl. S. incertum Dun., S. rubrum Mill. b. Nama daerah Sumatra: Rampai, ranti. Jawa: Leunca, leunca badak, leunca hayam, leunca manuk, leunca pahit, leunca piit, ranti. Maluku: Anti, boose, bobose. c. Nama asing Long kui, ye hai jiao (C), black nightshade (I). d. Nama simplisia Herba Solani (herba leunca) Uraian tanaman Leunca banyak ditanam orang di halaman, ladang, dan tempat-tempat lain yang cukup mendapat air dan sinar matahari sampai ketinggian 3.000 m dpl. Terna semusim, berbatang tegak, bercabang banyak, tinggi 30-125 cm. Berdaun tunggal, bertangkai, letak berseling, dan terdapat dalam kelompok-kelompok . Helaian daun berbentuk bulat telur, ujung dan pangkal daun meruncing, tepi berombak sampai rata, pertulangan menyirip, dan berwarna hijau tua. Karangan bunga berbentuk malai dengan jumlah bunga 2-10 kuntum, berwarna putihatau lembayung. Buah berupa buni, bulat-bulat, penampang sekitar 0,8-1 cm, berisi banyak biji, terdapat dalam tandan-tandan, berwarna hijau , dan jika sudah masak menjadi hitam atau ungu kehitaman, mengilap, rasa renyah, sedikit pahit, dan agak langu.
  • 15. Buah muda biasa dimakan sebagai lalap atau dimasak dengan cabai dan tauco. Perbanyakan dengan biji. Sifat dan khasiat Rasa herba pahit, sifat dingin, dan sedikit beracun. Berkhasiat membersihkan panas dan racun, stimulant darah, antiradang, peluruh urin (diuretik), antibakteri, menghilangkan bengkak, peluruh dahak (mukolitik), menghilangkan gatal (antipruritus), pereda batuk, dan pereda sesak. Kandungan kimia Herba mengandung glykoalkaloids solanine, solasonine, dan solamargine. Juga terdapat solanigrine, solanigridine, diosgenin, tigogenin, sedikit atropine, saponin, resin, zat samak, minyak lemak, mineral (kalsium, fosfor, besi), serta vitamin (A dan C). Buah muda mengandung glycoalkaloid yang beracun. Solasodine adalah aglycone dari solasonine dan solamargine. Solanidine adalah aglycone dari solanine. Solasodine mempunyai efek menghilangkan sakit (analgetik), penurun panas, antiradang, dan antisyok. Solamargine dan solasonine mempunyai efek antibakteri. Solanine mempunyai efek antimitosis. Bagian yang digunakan Seluruh tanaman, segar atau yang telah dikeringkan. Akar dan biji juga berkhasiat obat. Indikasi Herba leunca digunakan untuk pengobatan:  Demam, kejang panas pada anak
  • 16.  Sakit tenggorok  Radang saluran nafas menahun (bronkitis kronik), sesak nafas (asma bronkial)  Infeksi saluran kencing, bengkak karena radang ginjal, sakit sewaktu kencing (disuria)  Radang payudara (mastitis), keputihan (lekore), radanng serviks  Bengkak terbentur  Disentri Cara pemakaian Untuk minum, rebus 10-30 g herba. Untuk kanker, rebus 30-120 g herba. Untuk pemakaian luar, giling halus herba segar dan bubuhkan pada tempat yang sakit. Bisa juga dengan merebus herba dan gunakan airnya untuk mencuci penyakit bisul, radang kulit bernanah (impetigo), eksem, erysipelas, dan gigitan ular berbisa. e. Sereh (Cymbopogon nardus [L.] Rendle) Suku: Poaceae (Graminaceae) a. Sinonim Andropogon nardus L. b. Nama daerah Sumatra: Sere mangat, sere, sange-sange, sarai, sorai. Jawa: Sereh, sere. Kalimantan: Serai, belangkak, salai, segumau. Nusa Tenggara: See, pataha mpori, kendoung witu, nau sina, bu muke, tenian malai. Sulawesi: Tonti, timbu’ale, langilo, tiwo mbane, sare, sere. Maluku: Tapisa-pisa, hisa-hisa, isalo, bisa, bewuwu, gara ma kusu, barama kusu, rimanil. c. Nama asing Xiang mao (C)
  • 17. Uraian tumbuhan Sereh tumbuh liar di tepi sungai, tepi rawa, dan tempat-tempat lain yang dekat dengan air. Tanaman ini biasanya ditanam di pekarangan sebagai tanaman bumbu atau tanaman obat. Herba menahun dan berumpun banyak yang mengumpul menjadi gerombolan besar. Daun tunggal dan berjumbai. Helaian daun bergaris, tepi kasar dan tajam, tulang daun sejajar, permukaan atas dan bawah berambut, panjang mencapai 1 m, lebar 15 mm, berwarna hijau muda, dan jika diremas berbau harum (aromatik.) Minyak atsiri sereh banyak digunakan dalam pembuatan sabun dan detergen. Perbanyakan dengan pemisahan. Sifat dan khasiat Rasa pedas dan bersifat hangat. Berkhasiat antiradang, penghilang nyeri (analgetik), dan melancarkan sirkulasi meridian dan darah. Kandungan kimia Mengandung minyak atsiri dengan komponen citronellal, citral, geraniol, methylheptenone, eugenol-methyleter, dipenten, eugenol, kadinen, kadinol, dan limonene. Bagian yang digunakan Seluruh tanaman di atas tanah (segar atau kering) dan minyak asiri. Indikasi Herba digunakan untuk pengobatan:
  • 18.  Sakit kepala, otot dan sendi ngilu, batuk  Nyeri lambung, diare  Haid tidak teratur, bengkak sehabis melahirkan  Memar (haematoma) Cara pemakaian Untuk diminum, rebus sebanyak 5-15 g atau ambil secukupnya, lalu rendam dengan arak. Bisa juga dengan meminum beberapa tetes minyak sereh. Untuk pemakaian luar, rebus sereh segar secukupnya, lalu gunakan untuk mandi. Bisa juga dengan menggilingnya, tambahkan arak, lalu torehkan atau sebagai tapal pada tempat yang sakit. Contoh pemakaian  Nyeri lambung (gastritis) Rebus 30-45 g sereh segar, minum sebagai teh  Batuk Rebus 60 g sereh kering, minum sebagai teh  Seluruh badan pegal-pegal Rebus 600 g sereh segar (berikut akarnya), dengan air secukupnya . Hangat-hangat gunakan untuk mandi  Nyeri sendi Gosok minyak sereh pada tempat yang sakit  Sesak nafas
  • 19. Ambil 10 batang serai, kupas bagian luarnya lalu cuci bersih. Rebus dalam 2 gelas air tambahkan 2 sdm gula aren. Biarkan mendidih sampai air rebusan tersisa setengahnya. Saring dan dinginkan. Minumlah setiap pagi sebelum makan apa-apa. F. Pengobatan Asma ( Mekanisme Penyembuhan ) Obat-obatan bisa membuat penderita asma menjalani kehidupan normal. Pengobatan segera untuk mengendalikan serangan asma berbeda dengan pengobatan rutin untuk mencegah serangan. Agonis reseptor beta-adrenergik merupakan obat terbaik untuk mengurangi serangan asma yang terjadi secara tiba-tiba dan untuk mencegah serangan yang mungkin dipicu oleh olahraga. Bronkodilator ini merangsang pelebaran saluran udara oleh reseptor beta-adrenergik. Bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik (misalnya adrenalin), menyebabkan efek samping berupa denyut jantung yang cepat, gelisah, sakit kepala dan tremor (gemetar) otot. Bronkodilator yang hanya bekerja pada reseptor beta2-adrenergik (yang terutama ditemukan di dalam sel-sel di paru-paru), hanya memiliki sedikit efek samping terhadap organ lainnya. Bronkodilator ini (misalnya albuterol), menyebabkan lebih sedikit efek samping dibandingkan dengan bronkodilator yang bekerja pada semua reseptor beta-adrenergik. Sebagian besar bronkodilator bekerja dalam beberapa menit, tetapi efeknya hanya berlangsung selama 4-6 jam. Bronkodilator yang lebih baru memiliki efek yang lebih panjang, tetapi karena mula kerjanya lebih lambat, maka obat ini lebih banyak digunakan untuk mencegah serangan. Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet, suntikan atau inhaler (obat yang dihirup) dan sangat efektif. Penghirupan bronkodilator akan mengendapkan obat langsung di dalam saluran udara, sehingga mula kerjanya cepat, tetapi tidak dapat
  • 20. menjangkau saluran udara yang mengalami penyumbatan berat. Bronkodilator per-oral (ditelan) dan suntikan dapat menjangkau daerah tersebut, tetapi memiliki efek samping dan mula kerjanya cenderung lebih lambat. Jenis bronkodilator lainnya adalah theophylline. Theophylline biasanya diberikan per-oral (ditelan); tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari tablet dan sirup short-acting sampai kapsul dan tablet long-acting. Pada serangan asma yang berat, bisa diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah). Jumlah theophylline di dalam darah bisa diukur di laboratorium dan harus dipantau secara ketat, karena jumlah yang terlalu sedikit tidak akan memberikan efek, sedangkan jumlah yang terlalu banyak bisa menyebabkan irama jantung abnormal atau kejang. Pada saat pertama kali mengonsumsi theophylline, penderita bisa merasakan sedikit mual atau gelisah. Kedua efek samping tersebut, biasanya hilang saat tubuh dapat menyesuaikan diri dengan obat. Pada dosis yang lebih besar, penderita bisa merasakan denyut jantung yang cepat atau palpitasi (jantung berdebar). Juga bisa terjadi insomnia (sulit tidur), agitasi (kecemasan, ketakuatan), muntah, dan kejang. Corticosteroid menghalangi respon peradangan dan sangat efektif dalam mengurangi gejala asma. Jika digunakan dalam jangka panjang, secara bertahap corticosteroid akan menyebabkan berkurangnya kecenderungan terjadinya serangan asma dengan mengurangi kepekaan saluran udara terhadap sejumlah rangsangan. Tetapi penggunaan tablet atau suntikan corticosteroid jangka panjang bisa menyebabkan: 1. gangguan proses penyembuhan luka 2. terhambatnya pertumbuhan anak-anak
  • 21. 3. hilangnya kalsium dari tulang 4. perdarahan lambung 5. katarak premature 6. peningkatan kadar gula darah 7. penambahan berat badan 8. Kelaparan 9. kelainan mental. Tablet atau suntikan corticosteroid bisa digunakan selama 1-2 minggu untuk mengurangi serangan asma yang berat. Untuk penggunaan jangka panjang biasanya diberikan inhaler corticosteroid karena dengan inhaler, obat yang sampai di paru-paru 50 kali lebih banyak dibandingkan obat yang sampai ke bagian tubuh lainnya. Corticosteroid per-oral (ditelan) diberikan untuk jangka panjang hanya jika pengobatan lainnya tidak dapat mengendalikan gejala asma. Cromolin dan nedocromil diduga menghalangi pelepasan bahan peradangan dari sel mast dan menyebabkan berkurangnya kemungkinan pengkerutan saluran udara. Obat ini digunakan untuk mencegah terjadinya serangan, bukan untuk mengobati serangan. Obat ini terutama efektif untuk anak-anak dan untuk asma karena olah raga. Obat ini sangat aman, tetapi relatif mahal dan harus diminum secara teratur meskipun penderita bebas gejala. Obat antikolinergik (contohnya atropin dan ipratropium bromida) bekerja dengan menghalangi kontraksi otot polos dan pembentukan lendir yang berlebihan di dalam bronkus oleh asetilkolin. Lebih jauh lagi, obat ini akan menyebabkan pelebaran saluran udara pada penderita yang sebelumnya telah mengonsumsi agonis reseptor beta2-adrenergik.
  • 22. Pengubah leukotrien (contohnya montelucas, zafirlucas dan zileuton) merupakan obat terbaru untuk membantu mengendalikan asma. Obat ini mencegah aksi atau pembentukan leukotrien (bahan kimia yang dibuat oleh tubuh yang menyebabkan terjadinya gejala-gejala asma). Pengobatan untuk serangan asma Suatu serangan asma harus mendapatkan pengobatan sesegera mungkin untuk membuka saluran pernapasan. Obat yang digunakan untuk mencegah juga digunakan untuk mengobati asma, tetapi dalam dosis yang lebih tinggi atau dalam bentuk yang berbeda. Agonis reseptor beta-adrenergik digunakan dalam bentuk inhaler (obat hirup) atau sebagai nebulizer (untuk sesak napas yang sangat berat). Nebulizer mengarahkan udara atau oksigen dibawah tekanan melalui suatu larutan obat, sehingga menghasilkan kabut untuk dihirup oleh penderita. Pengobatan asma juga bisa dilakukan dengan memberikan suntikan epinephrine atau terbutaline di bawah kulit dan aminophyllins theophylline) melalui infus intravena. Penderita yang mengalami serangan hebat dan tidak menunjukkan perbaikan terhadap pengobatan lainnya, bisa mendapatkan suntikan corticosteroid, biasanya secara intravena (melalui pembuluh darah). Pada serangan asma yang berat biasanya kadar oksigen darahnya rendah, sehingga diberikan tambahan oksigen. Jika terjadi dehidrasi, mungkin perlu diberikan cairan intravena. Jika diduga terjadi infeksi, diberikan antibiotik. Selama suatu serangan asma yang berat, dilakukan: 1. pemeriksaan kadar oksigen dan karbondioksida dalam darah 2. pemeriksaan fungsi paru-paru (biasanya dengan spirometer atau peak flow meter)
  • 23. 3. pemeriksaan rontgen dada. Pengobatan jangka panjang Salah satu pengobatan asma yang paling efektif adalah inhaler yang mengandung agonis reseptor beta-adrenergik. Penggunaan inhaler yang berlebihan bisa menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung. Jika pemakaian inhaler bronkodilator sebanyak 2-4 kali/hari selama 1 bulan tidak mampu mengurangi gejala, bisa ditambahkan inhaler corticosteroid, cromolin atau pengubah leukotrien. Jika gejalanya menetap, terutama pada malam hari, juga bisa ditambahkan theophylline per-oral. Serangan asma dapat dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari. Serangan yang dipicu oleh olah raga bisa dihindari dengan meminum obat sebelum melakukan olah raga. Selain itu Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya serangan asma itu sendiri. Penyebab yang mungkin dapat saja bantal, kasur, pakaian jenis tertentu, hewan peliharaan kuda, detergen, sabun , makanan tertentu,jamur dan serbuk sari. jika serangan berkaitan dengan musim maka serbuksari dapat menjadi dugaan kuat. Upaya harus dibuat untuk menghindari agen penyebab kapan saja memungkinkan. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asmanya. Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat bernafas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
  • 24. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Penyakit Asma berasal dari kata “asthma” yang diambil dari bahasa Yunani yang mengandung arti “sulit bernapas”. Penyakit Asma (Asthma) adalah suatu penyakit kronik (menahun) yang menyerang saluran pernafasan (bronchiale) pada paru dimana terdapat peradangan (inflamasi) dinding rongga bronchiale sehingga mengakibatkan penyempitan saluran nafas yang akhirnya seseorang mengalami sesak nafas. Penyakit Asma paling banyak ditemukan di negara maju, terutama yang tingkat polusi udaranya tinggi baik dari asap kendaraan maupun debu padang pasir. Secara global, pengertian penyakit asma adalah suatu jenis penyakit gangguan pernapasan khususnya pada paru-paru. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga serta racun yang ada disekitar kita yang bisa mencetuskan terjadinya asma itu sendiri, diantaranya racun yang ada disekitar kita seperti pulusi udara, asap rokok, asap dari abu vulcanik. Umumnya pada seseorang yang memiliki riwayat asma, maka asmanya akan kumat. “Abu vulkanik merupakan salah satu pencetus terjadinya serangan asma”. Ada beberapa tanda dan gejala penyakit asma yang diantaranya Adanya sesak nafas sebagai akibat penyempitan saluran bronki (bronchiale), Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin, Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit,Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan dan masih banyak lagi tanda gejala lainnya.
  • 25. Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. B. Saran Makalah tentang penyakit Asma ini masih ada beberapa kekurangan, oleh karena itu dibutuhkan kritik dan saran atau masukan yang membangun demi sempurnanya makalah ini.