SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
Meraih Haji Mabrur 
Oleh: Muhsin Hariyanto 
Pak Rahmat, begitu orang memangilnya, bukan orang yang ‘pantas’ 
diperhitungkan untuk bisa berangkat ‘naik haji’. Tetapi himmahnya untuk 
berhaji dengan berbagai upaya tidak mungkin diremehkan oleh siapa pun 
yang memahaminya. Dia, yang sehari-hari hanya bekerja di sebuah lembaga 
pendidikan swasta, sementara isterinya ‘mantap’ menjadi ibu rumah tangga 
dengan keempat orang anaknya, bekerja keras untuk memeoleh uang 
sedikit-demi sedikit dan ditabungnya dengan disiplin, diiring doa yang 
dipanjatkan dengan ketulusan hatinya kepada Allah untuk ‘menjadi salah 
seorang jamaah haji’ mandiri. “Haji mabrur” adalah dambaan dan cita-citanya. 
Dia, yang sehari-hari memang berhobi (suka) membaca, selalu 
menyempatkan diri untuk membaca buku-buku dan berbagai tulisan 
tentang haji dengan pelbagai ragam perspektifnya. Pertanyaannya tentang 
“apa itu haji mabrur” dijawab sendiri dengan wawasannya tentang haji 
yang dia dapatkan dari hasil bacaannya, dengan sesekali mendengarkan 
pengajian dan bertanya tentang perihal haji? 
Dia pernah berkata kepada isteri tercintanya, bahwa banyak orang 
menafsirkan bahwa haji mabrur adalah haji yang ditandai dengan kejadian-kejadian 
aneh dan luar biasa saat menjalani ibadah tersebut di tanah suci. 
Dan kejadian-kejadian tersebut itu pun direkam sebagai pengalaman ruhani 
yang paling berkesan. Bahkan ada pula yang berkata bahwa haji mabrur 
ditandai dengan tangisan di tanah suci dan setelah kembali dari tanah suci 
karena terharu dalam berbagai kesempatan melakukan manasik dan 
mengingat-ingat betapa agungnya ibadah yang telah mereka tunaikan, dan 
mereka pun menganggapnya sebagai tanda diterima (maqbul)-nya ibadah 
haji mereka. Dan surga pun seolah-olah telah benar-benar disediakan oleh 
Allah bagi dirinya. 
Benarkah apa yang dikatakan orang, bahwa tanda-tandanya 
kemabruran haji adalah seperti apa yang dinyatakan banyak orang berupa 
kejadian-kejadiaan aneh dan tangisan haru para jamaah haji? 
Berikut penjelasan pak Rahmat! 
Mabrûr – menurut hasil telaahnya -- diambil dari kata al-birr 
(kebaikan). Sebagaimana pernyataan Allah dalam sebuah berfirman-Nya 
dalam QS Âli ‘Imran ]3]: 92, 
1
لَلن  تَلنفَلا لُواوااْءٍ الْءٍبِيمرَّ حَلتَّى ت تُوانففِيمقُواوااْءٍ مِيممَّا  تُواحِيمبُّووانَل وَلمَلا  تُوانففِيمقُواوااْءٍ مِيمن  شَليْءٍءٍ ف فَلإِيمنَّ اللَّهَل بِيمهِيم عَللِيميممٌ 
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu 
menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu 
nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”. 
Nah, ketika ayat ini dikaitkan dengan ibadah haji, maka 
pengertiannya: “haji yang mabrur adalah ibadah haji yang diiringi dengan 
beragam kebajikan, baik dalam niat yang lurus, persiapan dan proses 
pelaksanaan dan – juga – setelah usai ditunaikannya”. Atau dengan kata 
lain, haji (yang) mabrur adalah haji yang diamalkan dengan niat dan 
manasik yang selaras dengan tuntunan Allah dan rasul-Nya (Nabi 
Muhammad s.a.w.), serta mengantarkannya menjadi pribadi muslim yang 
lebih baik dari masa sebelumnya. 
Ketika kita telaah kitab suci al-Quran, ternyata juga kata al-birr juga 
digunakan untuk memebri pengertian tentang “pengabdian yang terus 
menerus kepada orang tua” wabarraan biwalidati. (QS Maryam 19:32). Orang-orang 
yang selalu menaati Allah dan menjauhi segala yang dilarang disebut 
al-abrâr, dan – menurut beberapa rangkaian ayat al-Quran -- kelak mereka 
dihari kiamat akan ditempatkan di surga, “innal abrâra lafii na’îm” (QS al- 
Infithâr [82]:13. Bila digabung antara ayat ini dengan hadits Rasulullah 
s.a.w.: “wal hajjul mabrûru laisa lahû jazâun illal jannah.” (HR Bukhari-Muslim 
dari Abu Hurairah), terlihat ada titik temu yang saling melengkapi, bahwa 
haji mabrur akan selalui ditandai dengan perubahan dalam diri pelakunya 
dengan mengalirnya amal saleh yang tiada putus-putusnya dalam seluruh 
aspek kehidupannya. Oleh karenaya, bila setelah menunaikan ibadah haji 
seseorang selalu berbuat baik, sampai ia menghadap Allah, maka dapat 
dinyatakan bahwa “ia” termasuk dalam barisan al-abrâr dan pahala yang 
akan pada saatnya akan ia peroleh, tiada lain adalah: “surga”. 
Pak Rahmat pun berkesimpulan dengan sebuah keyakinan, bahwa 
berdasarkan telaah komprehensipnya tentang haji, bahwa untuk 
mendapatkan predikat haji mabrur ada 3 (tiga) persyaratan penting yang 
harus ia penuhi: m(1) niat yang lurus, yang ditandai dengan keikhlasan 
untuk melaksanakannya karena Allah, tanba sikap riya’. Karena ia sangat 
yakin bahwa sikap riya’ itulah yang akan menghapus seluruh pahala 
hajinya; (2) dilaksanakan dengan bekal yang benar-benar “halal” dan (3) 
sikap “istiqâmah”. Istiqamah, di sini bisa dimaknai sebagai ‘komitmen’ untuk 
bertauhid secara penuh dalam seluruh aspek kehidupannya. Bukan saja 
selama berhaji, melainkan kapan saja dan di mana saja ia berada. Ibadah 
haji, dalam pandangan pak Rahmat, tidak akan bermakna jika 
2
sekembalinya dari tanah suci, seseorang tidak menyadari identitas 
kehambaanya kepada Allah. Ditandai dengan keberaniannya untuk 
mengatakan ‘tidak’ pada setiap bujuk-rayu setan, dengan komitmennya 
untuk meninggalkan semua bentuk kemaksiatan yang pernah menjadi 
kebiasaan sehari-harinya, menuju kesungguhannya untuk selalu 
menyatakan ‘sami’nâ wa atha’nâ, dengan bukti amal shalehnya di sepanjang 
waktu. 
Sosok Haji Mabrûr, dalam pandangan pak Rahmat yang telah 
mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji bersama isterinya adalah: ” 
pribadi yang mampu berhaji dengan baik dan benar selaras dengan 
tuntunan Allah dan rasul-Nya, dan berkesediaan untuk bersikap istiqâmah 
setelah menjalankan seluruh rangkaian ibadahnya di tanah suci. Perilakunya 
selalu tertata dalam bingkai al-akhlâq al-karîmah, di mana pun – kapan pun 
dan berinteraksi dengan siapa pun”. 
Selamat jalan pak Rahmat dan isteri tercintanya, semoga benar-benar 
menjadi haji (yang) mabrur. Doa kami sekeluarga selalu menyertaimu. 
Penulis adalah Dosen Tetap FAI-UMY dan Dosen Luar Biasa STIKES 
'Aisyiyah Yogyakarta. 
3

More Related Content

What's hot

Pidato muharam ala bahasa banten
Pidato muharam ala bahasa bantenPidato muharam ala bahasa banten
Pidato muharam ala bahasa bantensela apriyani
 
Mengenal riba di dalam kehidupan
Mengenal riba di dalam kehidupanMengenal riba di dalam kehidupan
Mengenal riba di dalam kehidupanMuhamad Ibrahim
 
Khutbah 33 memaknai 1 muharram
Khutbah 33   memaknai 1 muharramKhutbah 33   memaknai 1 muharram
Khutbah 33 memaknai 1 muharramZhang Li
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanMuhsin Hariyanto
 
Dibawah lindungan kakbah
Dibawah lindungan kakbahDibawah lindungan kakbah
Dibawah lindungan kakbahPurwadi Singkut
 
Zakat, infak, sodaqoh
Zakat, infak, sodaqohZakat, infak, sodaqoh
Zakat, infak, sodaqohMarSus Sajjah
 
Tarhib ramadhan
Tarhib ramadhanTarhib ramadhan
Tarhib ramadhanimuska
 
Pengertian berbuat-baik-dan-durhaka
Pengertian berbuat-baik-dan-durhakaPengertian berbuat-baik-dan-durhaka
Pengertian berbuat-baik-dan-durhakaRa Hardianto
 
Panduan Praktis Menghitung Zakat LAZNas Chevron Indonesia
Panduan Praktis Menghitung Zakat LAZNas Chevron IndonesiaPanduan Praktis Menghitung Zakat LAZNas Chevron Indonesia
Panduan Praktis Menghitung Zakat LAZNas Chevron IndonesiaLAZNas Chevron
 
Benarkan setan terbelenggu
Benarkan setan terbelengguBenarkan setan terbelenggu
Benarkan setan terbelengguMuhsin Hariyanto
 
Khutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharramKhutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharramMahros Darsin
 
Yahudi, nasrani, islam, majusi dan nabi ibrahim
Yahudi, nasrani, islam, majusi dan nabi ibrahim Yahudi, nasrani, islam, majusi dan nabi ibrahim
Yahudi, nasrani, islam, majusi dan nabi ibrahim Nur Fuanto
 

What's hot (20)

Khotbah Tahun Baru Islam 1435 H
Khotbah Tahun Baru Islam 1435 HKhotbah Tahun Baru Islam 1435 H
Khotbah Tahun Baru Islam 1435 H
 
Pidato muharam ala bahasa banten
Pidato muharam ala bahasa bantenPidato muharam ala bahasa banten
Pidato muharam ala bahasa banten
 
Mengenal riba di dalam kehidupan
Mengenal riba di dalam kehidupanMengenal riba di dalam kehidupan
Mengenal riba di dalam kehidupan
 
Khutbah 33 memaknai 1 muharram
Khutbah 33   memaknai 1 muharramKhutbah 33   memaknai 1 muharram
Khutbah 33 memaknai 1 muharram
 
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaanPerintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
Perintah untuk saling menolong dalam mewujudkan kebaikan dan ketakwaan
 
Dibawah lindungan kakbah
Dibawah lindungan kakbahDibawah lindungan kakbah
Dibawah lindungan kakbah
 
Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
 
Zakat, infak, sodaqoh
Zakat, infak, sodaqohZakat, infak, sodaqoh
Zakat, infak, sodaqoh
 
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAMKEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
 
Pidato islam
Pidato islamPidato islam
Pidato islam
 
Tarhib ramadhan
Tarhib ramadhanTarhib ramadhan
Tarhib ramadhan
 
Pengertian berbuat-baik-dan-durhaka
Pengertian berbuat-baik-dan-durhakaPengertian berbuat-baik-dan-durhaka
Pengertian berbuat-baik-dan-durhaka
 
Panduan Praktis Menghitung Zakat LAZNas Chevron Indonesia
Panduan Praktis Menghitung Zakat LAZNas Chevron IndonesiaPanduan Praktis Menghitung Zakat LAZNas Chevron Indonesia
Panduan Praktis Menghitung Zakat LAZNas Chevron Indonesia
 
Training Motivasi
Training MotivasiTraining Motivasi
Training Motivasi
 
Bulan Muharram
Bulan MuharramBulan Muharram
Bulan Muharram
 
Ibadah
IbadahIbadah
Ibadah
 
Benarkan setan terbelenggu
Benarkan setan terbelengguBenarkan setan terbelenggu
Benarkan setan terbelenggu
 
Tanda akhlak yang baik
Tanda akhlak yang baikTanda akhlak yang baik
Tanda akhlak yang baik
 
Khutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharramKhutbah jumat keutamaan muharram
Khutbah jumat keutamaan muharram
 
Yahudi, nasrani, islam, majusi dan nabi ibrahim
Yahudi, nasrani, islam, majusi dan nabi ibrahim Yahudi, nasrani, islam, majusi dan nabi ibrahim
Yahudi, nasrani, islam, majusi dan nabi ibrahim
 

Viewers also liked

Baksos bersama Haji Mabrur
Baksos bersama Haji MabrurBaksos bersama Haji Mabrur
Baksos bersama Haji MabrurRumah Junior
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Ekalaya, sang pembelajar sejati
Ekalaya, sang pembelajar sejatiEkalaya, sang pembelajar sejati
Ekalaya, sang pembelajar sejatiMuhsin Hariyanto
 
Membangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMembangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMuhsin Hariyanto
 
Dzikir dam kesalehan sosial
Dzikir dam kesalehan sosialDzikir dam kesalehan sosial
Dzikir dam kesalehan sosialMuhsin Hariyanto
 
Tafsir qs yûsuf, 12 ayat 33 34-01
Tafsir qs yûsuf, 12 ayat 33 34-01Tafsir qs yûsuf, 12 ayat 33 34-01
Tafsir qs yûsuf, 12 ayat 33 34-01Muhsin Hariyanto
 
Mengenal syirik kecil dan besar
Mengenal syirik kecil dan besarMengenal syirik kecil dan besar
Mengenal syirik kecil dan besarMuhsin Hariyanto
 
Selamat tinggal kemunafikan
Selamat tinggal kemunafikanSelamat tinggal kemunafikan
Selamat tinggal kemunafikanMuhsin Hariyanto
 
Berhari raya dengan berlapang dada
Berhari raya dengan berlapang dadaBerhari raya dengan berlapang dada
Berhari raya dengan berlapang dadaMuhsin Hariyanto
 
Memahami fenomena kemungkaran
Memahami fenomena kemungkaranMemahami fenomena kemungkaran
Memahami fenomena kemungkaranMuhsin Hariyanto
 
Penyakit hasad atau dengki
Penyakit hasad atau dengkiPenyakit hasad atau dengki
Penyakit hasad atau dengkiMuhsin Hariyanto
 
Memahami esensi peringatan maulid nabi s.a.w.
Memahami esensi peringatan maulid nabi  s.a.w.Memahami esensi peringatan maulid nabi  s.a.w.
Memahami esensi peringatan maulid nabi s.a.w.Muhsin Hariyanto
 
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setan
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setanInilah lima kiat selamat dari tipu daya setan
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setanMuhsin Hariyanto
 
Dzari’ah dan hiyal syar’iyyah
Dzari’ah dan hiyal syar’iyyahDzari’ah dan hiyal syar’iyyah
Dzari’ah dan hiyal syar’iyyahMuhsin Hariyanto
 
Haji mabrur
Haji mabrurHaji mabrur
Haji mabruragungsmg
 
Mabrurkah Hajiku Ini
Mabrurkah Hajiku IniMabrurkah Hajiku Ini
Mabrurkah Hajiku IniTazkirah PTAR
 

Viewers also liked (20)

Baksos bersama Haji Mabrur
Baksos bersama Haji MabrurBaksos bersama Haji Mabrur
Baksos bersama Haji Mabrur
 
Meraih haji mabrur
Meraih haji mabrurMeraih haji mabrur
Meraih haji mabrur
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Ekalaya, sang pembelajar sejati
Ekalaya, sang pembelajar sejatiEkalaya, sang pembelajar sejati
Ekalaya, sang pembelajar sejati
 
Membangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpinMembangun budaya ungguم dan memimpin
Membangun budaya ungguم dan memimpin
 
Dzikir dam kesalehan sosial
Dzikir dam kesalehan sosialDzikir dam kesalehan sosial
Dzikir dam kesalehan sosial
 
Tafsir qs yûsuf, 12 ayat 33 34-01
Tafsir qs yûsuf, 12 ayat 33 34-01Tafsir qs yûsuf, 12 ayat 33 34-01
Tafsir qs yûsuf, 12 ayat 33 34-01
 
Mengenal syirik kecil dan besar
Mengenal syirik kecil dan besarMengenal syirik kecil dan besar
Mengenal syirik kecil dan besar
 
Selamat tinggal kemunafikan
Selamat tinggal kemunafikanSelamat tinggal kemunafikan
Selamat tinggal kemunafikan
 
Berhari raya dengan berlapang dada
Berhari raya dengan berlapang dadaBerhari raya dengan berlapang dada
Berhari raya dengan berlapang dada
 
Memahami fenomena kemungkaran
Memahami fenomena kemungkaranMemahami fenomena kemungkaran
Memahami fenomena kemungkaran
 
Ikhbat
IkhbatIkhbat
Ikhbat
 
Penyakit hasad atau dengki
Penyakit hasad atau dengkiPenyakit hasad atau dengki
Penyakit hasad atau dengki
 
Memahami esensi peringatan maulid nabi s.a.w.
Memahami esensi peringatan maulid nabi  s.a.w.Memahami esensi peringatan maulid nabi  s.a.w.
Memahami esensi peringatan maulid nabi s.a.w.
 
Tanda Haji Mabrur
Tanda Haji MabrurTanda Haji Mabrur
Tanda Haji Mabrur
 
Istidraj 01
Istidraj 01Istidraj 01
Istidraj 01
 
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setan
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setanInilah lima kiat selamat dari tipu daya setan
Inilah lima kiat selamat dari tipu daya setan
 
Dzari’ah dan hiyal syar’iyyah
Dzari’ah dan hiyal syar’iyyahDzari’ah dan hiyal syar’iyyah
Dzari’ah dan hiyal syar’iyyah
 
Haji mabrur
Haji mabrurHaji mabrur
Haji mabrur
 
Mabrurkah Hajiku Ini
Mabrurkah Hajiku IniMabrurkah Hajiku Ini
Mabrurkah Hajiku Ini
 

Similar to Haji Mabrur

Haji mabrur full
Haji mabrur fullHaji mabrur full
Haji mabrur fullErta Erta
 
Bim Umrah edit.pptx
Bim Umrah edit.pptxBim Umrah edit.pptx
Bim Umrah edit.pptxHaji Arifin
 
Manasik haji dan umrah
Manasik haji dan umrahManasik haji dan umrah
Manasik haji dan umrahaskary
 
Spiritual ibadah haji
Spiritual ibadah hajiSpiritual ibadah haji
Spiritual ibadah hajiAman Kadis
 
HIKMAH IBADAH HAJI perspektif tasawuf.pptx
HIKMAH IBADAH HAJI perspektif tasawuf.pptxHIKMAH IBADAH HAJI perspektif tasawuf.pptx
HIKMAH IBADAH HAJI perspektif tasawuf.pptxHaji Arifin
 
haji dan umrah zulharizal
haji dan umrah  zulharizalhaji dan umrah  zulharizal
haji dan umrah zulharizalzulzal1
 
PAI_Kelas_9_BAB_9.ppt
PAI_Kelas_9_BAB_9.pptPAI_Kelas_9_BAB_9.ppt
PAI_Kelas_9_BAB_9.pptAgusRahmat39
 
Materi Pendidikan Agama Islam kusunya kelas 9 pada meteri haji dan umroh
Materi Pendidikan Agama Islam kusunya kelas 9 pada meteri haji dan umrohMateri Pendidikan Agama Islam kusunya kelas 9 pada meteri haji dan umroh
Materi Pendidikan Agama Islam kusunya kelas 9 pada meteri haji dan umrohmasmuroatuddin
 
Panduan melaksanakan ibadah Umroh
Panduan melaksanakan ibadah UmrohPanduan melaksanakan ibadah Umroh
Panduan melaksanakan ibadah UmrohNur Bambang
 
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2kholidah3012
 
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2farisatul321
 
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2kholidah3012
 
Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'Muhsin Hariyanto
 
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2kholidah3012
 
Makalah rukun rukun_haji
Makalah rukun rukun_hajiMakalah rukun rukun_haji
Makalah rukun rukun_hajibruh97
 

Similar to Haji Mabrur (20)

Haji mabrur full
Haji mabrur fullHaji mabrur full
Haji mabrur full
 
Hikmah ibadah haji
Hikmah ibadah hajiHikmah ibadah haji
Hikmah ibadah haji
 
Bim Umrah edit.pptx
Bim Umrah edit.pptxBim Umrah edit.pptx
Bim Umrah edit.pptx
 
Manasik haji dan umrah
Manasik haji dan umrahManasik haji dan umrah
Manasik haji dan umrah
 
Spiritual ibadah haji
Spiritual ibadah hajiSpiritual ibadah haji
Spiritual ibadah haji
 
HIKMAH IBADAH HAJI perspektif tasawuf.pptx
HIKMAH IBADAH HAJI perspektif tasawuf.pptxHIKMAH IBADAH HAJI perspektif tasawuf.pptx
HIKMAH IBADAH HAJI perspektif tasawuf.pptx
 
haji dan umrah zulharizal
haji dan umrah  zulharizalhaji dan umrah  zulharizal
haji dan umrah zulharizal
 
haji dan umrah
haji dan umrah haji dan umrah
haji dan umrah
 
PAI_Kelas_9_BAB_9.ppt
PAI_Kelas_9_BAB_9.pptPAI_Kelas_9_BAB_9.ppt
PAI_Kelas_9_BAB_9.ppt
 
Materi Pendidikan Agama Islam kusunya kelas 9 pada meteri haji dan umroh
Materi Pendidikan Agama Islam kusunya kelas 9 pada meteri haji dan umrohMateri Pendidikan Agama Islam kusunya kelas 9 pada meteri haji dan umroh
Materi Pendidikan Agama Islam kusunya kelas 9 pada meteri haji dan umroh
 
Panduan melaksanakan ibadah Umroh
Panduan melaksanakan ibadah UmrohPanduan melaksanakan ibadah Umroh
Panduan melaksanakan ibadah Umroh
 
Jumat haji
Jumat hajiJumat haji
Jumat haji
 
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
 
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
 
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
 
Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'Membangun sikap khauf dan raja'
Membangun sikap khauf dan raja'
 
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
Haji dan umrah prtm 3, 4, 5 smstr 2
 
Khutbah Idul Adha.pdf
Khutbah Idul Adha.pdfKhutbah Idul Adha.pdf
Khutbah Idul Adha.pdf
 
Makalah rukun rukun_haji
Makalah rukun rukun_hajiMakalah rukun rukun_haji
Makalah rukun rukun_haji
 
HAJI.pptx
HAJI.pptxHAJI.pptx
HAJI.pptx
 

More from Muhsin Hariyanto

Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahMuhsin Hariyanto
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Muhsin Hariyanto
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanMuhsin Hariyanto
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMuhsin Hariyanto
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabulMuhsin Hariyanto
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamMuhsin Hariyanto
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifMuhsin Hariyanto
 

More from Muhsin Hariyanto (20)

Khutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 hKhutbah idul fitri 1436 h
Khutbah idul fitri 1436 h
 
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyahPembahasan ringkas di seputar fidyah
Pembahasan ringkas di seputar fidyah
 
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01Jangan pernah enggan memahami al quran-01
Jangan pernah enggan memahami al quran-01
 
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakanIstighfar, kunci rizki yang terlupakan
Istighfar, kunci rizki yang terlupakan
 
Etika dalam berdoa
Etika dalam berdoaEtika dalam berdoa
Etika dalam berdoa
 
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari rayaMemahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
Memahami ikhtilaf mengenai takbir shalat hari raya
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Manajemen syahwat
Manajemen syahwatManajemen syahwat
Manajemen syahwat
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul10 hal penyebab doa tak terkabul
10 hal penyebab doa tak terkabul
 
Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)Khitan bagi wanita (01)
Khitan bagi wanita (01)
 
Strategi dakwah
Strategi dakwahStrategi dakwah
Strategi dakwah
 
Sukses karena kerja keras
Sukses karena kerja kerasSukses karena kerja keras
Sukses karena kerja keras
 
Opini dul
Opini   dulOpini   dul
Opini dul
 
Inspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayamInspirasi dari kandang ayam
Inspirasi dari kandang ayam
 
Tentang diri saya
Tentang diri sayaTentang diri saya
Tentang diri saya
 
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positifBerbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
Berbahagialah dengan cara membuang energi negatif dan menabung energi positif
 
Ketika kita gagal
Ketika kita gagalKetika kita gagal
Ketika kita gagal
 
Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!Jadilah diri sendiri!
Jadilah diri sendiri!
 
Gatotkaca winisuda
Gatotkaca winisudaGatotkaca winisuda
Gatotkaca winisuda
 

Haji Mabrur

  • 1. Meraih Haji Mabrur Oleh: Muhsin Hariyanto Pak Rahmat, begitu orang memangilnya, bukan orang yang ‘pantas’ diperhitungkan untuk bisa berangkat ‘naik haji’. Tetapi himmahnya untuk berhaji dengan berbagai upaya tidak mungkin diremehkan oleh siapa pun yang memahaminya. Dia, yang sehari-hari hanya bekerja di sebuah lembaga pendidikan swasta, sementara isterinya ‘mantap’ menjadi ibu rumah tangga dengan keempat orang anaknya, bekerja keras untuk memeoleh uang sedikit-demi sedikit dan ditabungnya dengan disiplin, diiring doa yang dipanjatkan dengan ketulusan hatinya kepada Allah untuk ‘menjadi salah seorang jamaah haji’ mandiri. “Haji mabrur” adalah dambaan dan cita-citanya. Dia, yang sehari-hari memang berhobi (suka) membaca, selalu menyempatkan diri untuk membaca buku-buku dan berbagai tulisan tentang haji dengan pelbagai ragam perspektifnya. Pertanyaannya tentang “apa itu haji mabrur” dijawab sendiri dengan wawasannya tentang haji yang dia dapatkan dari hasil bacaannya, dengan sesekali mendengarkan pengajian dan bertanya tentang perihal haji? Dia pernah berkata kepada isteri tercintanya, bahwa banyak orang menafsirkan bahwa haji mabrur adalah haji yang ditandai dengan kejadian-kejadian aneh dan luar biasa saat menjalani ibadah tersebut di tanah suci. Dan kejadian-kejadian tersebut itu pun direkam sebagai pengalaman ruhani yang paling berkesan. Bahkan ada pula yang berkata bahwa haji mabrur ditandai dengan tangisan di tanah suci dan setelah kembali dari tanah suci karena terharu dalam berbagai kesempatan melakukan manasik dan mengingat-ingat betapa agungnya ibadah yang telah mereka tunaikan, dan mereka pun menganggapnya sebagai tanda diterima (maqbul)-nya ibadah haji mereka. Dan surga pun seolah-olah telah benar-benar disediakan oleh Allah bagi dirinya. Benarkah apa yang dikatakan orang, bahwa tanda-tandanya kemabruran haji adalah seperti apa yang dinyatakan banyak orang berupa kejadian-kejadiaan aneh dan tangisan haru para jamaah haji? Berikut penjelasan pak Rahmat! Mabrûr – menurut hasil telaahnya -- diambil dari kata al-birr (kebaikan). Sebagaimana pernyataan Allah dalam sebuah berfirman-Nya dalam QS Âli ‘Imran ]3]: 92, 1
  • 2. لَلن تَلنفَلا لُواوااْءٍ الْءٍبِيمرَّ حَلتَّى ت تُوانففِيمقُواوااْءٍ مِيممَّا تُواحِيمبُّووانَل وَلمَلا تُوانففِيمقُواوااْءٍ مِيمن شَليْءٍءٍ ف فَلإِيمنَّ اللَّهَل بِيمهِيم عَللِيميممٌ “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya”. Nah, ketika ayat ini dikaitkan dengan ibadah haji, maka pengertiannya: “haji yang mabrur adalah ibadah haji yang diiringi dengan beragam kebajikan, baik dalam niat yang lurus, persiapan dan proses pelaksanaan dan – juga – setelah usai ditunaikannya”. Atau dengan kata lain, haji (yang) mabrur adalah haji yang diamalkan dengan niat dan manasik yang selaras dengan tuntunan Allah dan rasul-Nya (Nabi Muhammad s.a.w.), serta mengantarkannya menjadi pribadi muslim yang lebih baik dari masa sebelumnya. Ketika kita telaah kitab suci al-Quran, ternyata juga kata al-birr juga digunakan untuk memebri pengertian tentang “pengabdian yang terus menerus kepada orang tua” wabarraan biwalidati. (QS Maryam 19:32). Orang-orang yang selalu menaati Allah dan menjauhi segala yang dilarang disebut al-abrâr, dan – menurut beberapa rangkaian ayat al-Quran -- kelak mereka dihari kiamat akan ditempatkan di surga, “innal abrâra lafii na’îm” (QS al- Infithâr [82]:13. Bila digabung antara ayat ini dengan hadits Rasulullah s.a.w.: “wal hajjul mabrûru laisa lahû jazâun illal jannah.” (HR Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah), terlihat ada titik temu yang saling melengkapi, bahwa haji mabrur akan selalui ditandai dengan perubahan dalam diri pelakunya dengan mengalirnya amal saleh yang tiada putus-putusnya dalam seluruh aspek kehidupannya. Oleh karenaya, bila setelah menunaikan ibadah haji seseorang selalu berbuat baik, sampai ia menghadap Allah, maka dapat dinyatakan bahwa “ia” termasuk dalam barisan al-abrâr dan pahala yang akan pada saatnya akan ia peroleh, tiada lain adalah: “surga”. Pak Rahmat pun berkesimpulan dengan sebuah keyakinan, bahwa berdasarkan telaah komprehensipnya tentang haji, bahwa untuk mendapatkan predikat haji mabrur ada 3 (tiga) persyaratan penting yang harus ia penuhi: m(1) niat yang lurus, yang ditandai dengan keikhlasan untuk melaksanakannya karena Allah, tanba sikap riya’. Karena ia sangat yakin bahwa sikap riya’ itulah yang akan menghapus seluruh pahala hajinya; (2) dilaksanakan dengan bekal yang benar-benar “halal” dan (3) sikap “istiqâmah”. Istiqamah, di sini bisa dimaknai sebagai ‘komitmen’ untuk bertauhid secara penuh dalam seluruh aspek kehidupannya. Bukan saja selama berhaji, melainkan kapan saja dan di mana saja ia berada. Ibadah haji, dalam pandangan pak Rahmat, tidak akan bermakna jika 2
  • 3. sekembalinya dari tanah suci, seseorang tidak menyadari identitas kehambaanya kepada Allah. Ditandai dengan keberaniannya untuk mengatakan ‘tidak’ pada setiap bujuk-rayu setan, dengan komitmennya untuk meninggalkan semua bentuk kemaksiatan yang pernah menjadi kebiasaan sehari-harinya, menuju kesungguhannya untuk selalu menyatakan ‘sami’nâ wa atha’nâ, dengan bukti amal shalehnya di sepanjang waktu. Sosok Haji Mabrûr, dalam pandangan pak Rahmat yang telah mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji bersama isterinya adalah: ” pribadi yang mampu berhaji dengan baik dan benar selaras dengan tuntunan Allah dan rasul-Nya, dan berkesediaan untuk bersikap istiqâmah setelah menjalankan seluruh rangkaian ibadahnya di tanah suci. Perilakunya selalu tertata dalam bingkai al-akhlâq al-karîmah, di mana pun – kapan pun dan berinteraksi dengan siapa pun”. Selamat jalan pak Rahmat dan isteri tercintanya, semoga benar-benar menjadi haji (yang) mabrur. Doa kami sekeluarga selalu menyertaimu. Penulis adalah Dosen Tetap FAI-UMY dan Dosen Luar Biasa STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta. 3