2. PENGERTIAN SHODAQOH
Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar.
Orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar
pengakuan imannya.
Adapun secara terminologi syariat shadaqah makna
asalnya adalah tahqiqu syai'in bisyai'i, atau
menetapkan/menerapkan sesuatu pada sesuatu. Atau
suatu pemberian yang diberikan oleh seorang muslim
kepada orang lain secara spontan dan sukarela tanpa
dibatasi oleh waktu dan jumlah tertentu. Juga berarti suatu
pemberian yang diberikan oleh seseorang sebagai
kebajikan yang mengharap ridho Allah SWT dan pahala
semata.
3. LANDASAN HUKUM SHODAQOH
Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik.
(QS.2:267)
Allah berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan
Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan
kepadamu. (QS.2:254)
4. SHODAQOH
Pertama, sedekah dapat meredakan murka Allah
Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam :
« »
“Sesungguhnya sedekah yang tersembunyi, (dapat)
meredam murka Allah Ta’ala”.
Kedua, sedekah menghapuskan kesalahan dan
memadamkan percikan apinya, sebagaimana sabda Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam :
« »
“Sedekah menghapuskan kesalahan, sebagaimana air
memadamkan api”
5. SHODAQOH
Ketiga, sedekah menjaga pelakunya terhindari dari api
neraka, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam :
« »
“Maka peliharalah (diri) kalian dari api neraka, sekalipun
dengan sebiji buah kurma (yang disedekahkan).”
Keempat, pelaku sedekah berada dalam naungan
sedekahnya pada hari kiamat nanti, sebagaimana hadits
‘Uqbah bin ‘Amir Radhiyallahu ‘Anhu menuturkan, “Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
bersabda:
« »
“Setiap orang berada di bawah naungan amalan sedekahnya,
hingga digelar pengadilan di antara manusia”
6. KEUTAMAAN & MANFAAT
SHODAQOH
Kelima, pada amalan sedekah terkandung penawar untuk
berbagai jenis penyakit jasmani, sebagaimana sabda Nabi
Shallallahu 'Alaihi Wasallam:
“Obatilah penyakit-penyakit kalian melalui sedekah.”
Keenam, penawar berbagai jenis penyakit hati,
sebagaimana sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
kepada orang yang mengeluhkan kekerasaan hatinya kepada
beliau :
« »
“Jika kamu hendak melembutkan hatimu, maka berilah
makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (HR.
Ahmad)
7. KEUTAMAAN & MANFAAT
SHODAQOH
Ketujuh, bahwa Allah menolak berbagai macam musibah
dengan sedekah, sebagaimana dalam wasiat Yahya kepada
Bani Israil :
«
»
“Allah memerintahkan kepada kalian bersedekah, maka
perumpamaan hal itu seperti ibarat seorang laki-laki yang
ditawan oleh musuh, kedua tangannya diikat ke lehernya,
lalu mereka membawa pria tersebut untuk mereka penggal
lehernya. Lalu tawanan ini berkata: ‘Saya tebus (diriku) dari
kalian dengan (tuntutan tebusan) sedikit dan banyak’. Lalu
ia pun menebus dirinya dari mereka.” (Shahihul Jami’ ).
8. KEUTAMAAN & MANFAAT
SHODAQOH
Kedelapan, bahwa seorang hamba baru bisa sampai pada
hakikat kebajikan sejati melalui amalan sedekah, sebagainya
dalam firman-Nya Ta’ala:
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta
yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka
sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS.3:92)
9. KEUTAMAAN & MANFAAT
SHODAQOH
Kesembilan, bahwa seorang yang bersedekah di doakan
oleh seorang malaikat di setiap harinya, berbeda terbalik
dengan orang yang menahan hartanya. Mengenai hal
tersebut Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda :
«
»
“Tiada sehari pun yang dilewati oleh para hamba-Nya
melainkan turun dua orang malaikat, maka satu di antara
mereka berkata :
‘Ya Allah berikanlah pengganti bagi orang yang berinfaq’,
dan malaikat lainnya berkata, ‘Ya Allah berikanlah
kebinasaan bagi orang yang menahannya’.” (Terdapat dalam
ash-Shahihain).
10. KEUTAMAAN & MANFAAT
SHODAQOH
Kesepuluh, bahwa pelaku sedekah dikaruniakan
keberkahan baginya pada hartanya, sebagaimana yang telah
dikabarkan oleh Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam
mengenai hal tersebut dengan sabdanya :
« »
“Tidak akan berkurang harta yang disedekahkan.”
(Terdapat dalam Shahih Muslim).
11. KEUTAMAAN & MANFAAT
SHODAQOH
Kesebelas, bahwa tidak ada harta yang tersisa bagi pemilik
harta melainkan apa yang telah disedekahkannya.
Sebagaimana dalam firman-Nya Ta’ala :
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta
yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan,
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (QS.3:92)
12. KEUTAMAAN & MANFAAT
SHODAQOH
Kedua belas, bahwa Allah melipatgandakan ganjaran bagi
orang yang bersedekah, sebagaimana firman-Nya ‘Azza wa
Jalla :
Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki
maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah
pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat gandakan
(pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala
yang banyak. (QS.57:18)
13. KEUTAMAAN & MANFAAT
SHODAQOH
Ketiga belas, bahwa pengamal sedekah akan dipanggil
dari arah pintu khusus dari pintu-pintu surga, pintu yang
disebut (dengan) pintu sedekah. Sebagaimana dalam
hadits Abu Hurairah bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda :
Barangsiapa dari ahli sedekah, akan dipanggil dari pintu
sedekah. Barangsiapa dari kalangan pengamal puasa,
akan dipanggil dari pintu ar-Raiyan.” Lalu Abu Bakar ash-
Shiddiq bertanya, ‘Wahai Rasulullah, Tidak adakah orang
yang dipanggil dari banyak pintu-pintu penting
(tersebut). Maka apakah ada seseorang yang dipanggil
dari semua pintu-pintu ini?’ Beliau menjawab, “Ya ada,
dan aku harap engkau termasuk dari mereka’.” (Terdapat
dalam Shahih Muslim).
14. MACAM MACAM SHODAQOH
1. Tasbih, Tahlil dan Tahmid
Dari Aisyah ra, bahwasanya Rasulullah saw. berkata,
“Bahwasanya diciptakan dari setiap anak cucu Adam tiga
ratus enam puluh persendian. Maka barang siapa yang
bertakbir, bertahmid, bertasbih, beristighfar,
menyingkirkan batu, duri atau tulang dari jalan, amar
ma’ruf nahi mungkar, maka akan dihitung sejumlah tiga
ratus enam puluh persendian. Dan ia sedang berjalan pada
hari itu, sedangkan ia dibebaskan dirinya dari api neraka.”
(HR. Muslim)
15. MACAM MACAM SHODAQOH2. Amar Ma’ruf Nahi M
Rasulullah saw. menjelaskan bahwa amar ma’ruf nahi mungkar
juga merupakan shadaqah. Karena untuk merealisasikan amar
ma’ruf nahi mungkar, seseorang perlu mengeluarkan tenaga,
pikiran, waktu, dan perasaannya. Dan semua hal tersebut
terhitung sebagai shadaqah.
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma`ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka
ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik.” [QS. Ali Imran (3): 110]
16. MACAM MACAM SHODAQOH
3. Hubungan Intim Suami Istri
Hubungan suami istri merupakan shadaqah. Satu pandangan yang
cukup asing di telinga para sahabatnya, hingga mereka bertanya,
“Apakah salah seorang diantara kami melampiaskan syahwatnya dan
dia mendapatkan shadaqah?” Kemudian dengan bijak Rasulullah saw.
menjawab, “Apa pendapatmu jika ia melampiaskannya pada tempat
yang haram, apakah dia mendapatkan dosa? Maka demikian pula jika
ia melampiaskannya pada yang halal, ia akan mendapat pahala.” Di
sinilah para sahabat baru menyadari bahwa makna shadaqah sangatlah
luas. Bahwa segala bentuk aktivitas yang dilakukan seorang insan, dan
diniatkan ikhlas karena Allah, serta tidak melanggar syariah-Nya,
maka itu akan terhitung sebagai shadaqah.
17. MACAM MACAM SHODAQOH
4. Bekerja dan memberi nafkah pada sanak keluarganya
Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah hadits:
Dari Al-Miqdan bin Ma’dikarib Al-Zubaidi ra, dari
Rasulullah saw. berkata, “Tidaklah ada satu pekerjaan yang
paling mulia yang dilakukan oleh seseorang daripada
pekerjaan yang dilakukan dari tangannya sendiri. Dan
tidaklah seseorang menafkahkan hartanya terhadap
diri, keluarga, anak dan pembantunya melainkan akan
menjadi shadaqah.” (HR. Ibnu Majah)
18. MACAM MACAM SHODAQOH
5. Membantu urusan orang lain
Nabi Muhammad saw. bersabda, “Setiap muslim harus
bershadaqah.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana
pendapatmu, wahai Rasulullah, jika ia tidak mendapatkan
(harta yang dapat disedekahkan)?” Rasulullah saw. bersabda,
“Bekerja dengan tangannya sendiri kemudian ia
memanfaatkannya untuk dirinya dan bersedekah.” Salah
seorang sahabat bertanya, “Bagaimana jika ia tidak mampu,
wahai Rasulullah saw.?” Beliau bersabda, “Menolong orang
yang membutuhkan lagi teranaiaya.” Salah seorang sahabat
bertanya, “Bagaimana jika ia tidak mampu, wahai Rasulullah
saw.?” Beliau menjawab, “Mengajak pada yang ma’ruf atau
kebaikan.” Salah seorang sahabat bertanya, “Bagaimana jika ia
tidak mampu, wahai Rasulullah saw.?” Beliau menjawab,
“Menahan diri dari perbuatan buruk, itu merupakan
19. MACAM MACAM SHODAQOH
6. Mengishlah dua orang yang berselisih
Dalam sebuah hadits digambarkan oleh Rasulullah saw.:
Dari Abu Hurairah r.a. berkata, bahwasanya Rasulullah saw.
bersabda, “Setiap ruas-ruas persendian setiap insan adalah
shadaqah. Setiap hari di mana matahari terbit adalah
shadaqah, mengishlah di antara manusia (yang berselisih
adalah shadaqah).” (HR. Bukhari)
20. MACAM MACAM SHODAQOH
7. Menjenguk orang sakit
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu Ubaidah bin
Jarrah ra berkata, Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda,
“Barangsiapa yang menginfakkan kelebihan hartanya di jalan Allah
swt., maka Allah akan melipatgandakannya dengan tujuh ratus (kali
lipat). Dan barangsiapa yang berinfak untuk dirinya dan keluarganya,
atau menjenguk orang sakit, atau menyingkirkan duri, maka
mendapatkan kebaikan dan kebaikan dengan sepuluh kali lipatnya.
Puasa itu tameng selama ia tidak merusaknya. Dan barangsiapa yang
Allah uji dengan satu ujian pada fisiknya, maka itu akan menjadi
penggugur (dosa-dosanya).” (HR. Ahmad)
21. MACAM MACAM SHODAQOH
8. Berwajah manis atau memberikan senyuman
Dalam sebuah hadits Rasulullah saw. bersabda: Dari Abu
Dzar r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. bersabda,
“Janganlah kalian menganggap remeh satu kebaikan pun.
Jika ia tidak mendapatkannya, maka hendaklah ia ketika
menemui saudaranya, ia menemuinya dengan wajah
ramah, dan jika engkau membeli daging, atau memasak
dengan periuk/kuali, maka perbanyaklah kuahnya dan
berikanlah pada tetanggamu dari padanya.” (HR.
Turmudzi)
22. MACAM MACAM SHODAQOH
9. Berlomba-lomba dalam amalan sehari-hari (baca: yaumiyah)
Dalam sebuah riwayat digambarkan: Dari Abu Hurairah r.a. berkata,
bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Siapakah di antara kalian yang pagi
ini berpuasa?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.”
Rasulullah saw. bersabda, “Siapakah hari ini yang mengantarkan
jenazah orang yang meninggal?” Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai
Rasulullah.” Rasulullah saw. bertanya, “Siapakah di antara kalian yang
hari ini memberikan makan pada orang miskin?” Abu Bakar
menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Rasulullah saw. bertanya kembali,
“Siapakah di antara kalian yang hari ini telah menengok orang sakit?”
Abu Bakar menjawab, “Saya, wahai Rasulullah.” Kemudian Rasulullah
saw. bersabda, “Tidaklah semua amal di atas terkumpul dalam diri
seseorang melainkan ia akan masuk surga.” (HR. Bukhari)
23. Adab Bershodaqoh
a. Bershodaqohlah saat merasa ingin bershodaqoh, jangan
sampai merasa terpaksa. Bila saat bershodaqoh kita justru
merasa kesal, maka akan tertanam di bawah ssadar bahwa
bershodaqoh itu tidak enak, bahkan mengesalkan.
b. Bershodaqohlah kepada sesuatu yang disukai sehingga hati
Anda tergetar karenanya.
c. Bershodaqohlah dengan sesuatu yang bernilai bagi Anda.
Kebanyakan wujudnya adalah uang, namun lebih luas lagi
adalah benda yang juga anda suka, pikiran, tenaga, ilmu yang
anda suka. Dengan menyumbang sesuatu yang anda sukai,
membuat anda juga merasa berharga karena memberikan
sesuatu yang berharga.
24. Adab Bershodaqoh
d. Bershodaqohlah dalam kuantitas yang terasa oleh
perasaan. Bagaimana rasanya memberi shodaqoh 25 rupiah?
Bagi kebanyakan orang nilai ini sudah tidak lagi terasa.
Untuk seseorang dengan gaji 1 juta, maka 50 ribu akan
terasa. Bagi yang perpenghasilan 20 juta, mungkin 1 juta
baru terasa. Setiap orang memiliki kadar kuantitas berbeda
agar hatinya tergetar ketika menyumbang. Nilai 10 persen
biasanya menjadi anjuran dalam shodaqoh (bukan
wajib), mungkin karena sejumlah nilai itulah kita akan
merasakan ‘beratnya’ melepas kenikmatan.
25. Adab Bershodaqoh
g. Bershodaqohlah tanpa mengira bentuk balasan Tuhan
atas shodaqoh itu. Walaupun banyak pengalaman
menunjukkan bahwa kalau bershodaqoh uang akan dibalas
dengan uang yang lebih banyak, namun kita tak layak
mengharap seperti itu. Siapa tahu shodaqoh itu dibalas
Tuhan dengan kesehatan, keselamatan, rasa tenang, dll,
yang nilainya jauh lebih besar dari nilai uang yang
dishodaqohkan.(23) Shodaqoh lebih utama jika diberikan
secara diam-diam dibandingkan diberikan secara terang-
terangan dalam arti diberitahukan atau diberitakan kepada
umum.
26. Adab Bershodaqoh
e. Menyumbang anonim akan memberi dampak lebih kuat.
Ini erat kaitannya dengan ketulusan, walaupun tidak
anonim juga tak apa-apa. Dengan anonim lebih terjamin
bahwa kita hanya mengharap balasan dari Tuhan (ikhlas).
f. Bershodaqoh tanpa pernah mengharap balasan dari orang
yang anda beri. Yakinlah bahwa Tuhan akan membalas, tapi
tidak lewat jalan orang yang anda beri. Pengalaman para
pelaku kebanyakan menunjukkan bahwa balasan datang
dari arah yang lain.
27. Hikmah Shodaqoh
Diantara hikmah yang terkandung dalam ritual atau ibadah shodaqoh, antara
lain sebagai berikut:
1. Mensyukuri karunia Ilahi, menumbuhsuburkan harta dan pahala serta
membersihkan diri dari sifat- sifat kikir, dengki, iri hati serta dosa.
2. Melindungi masyarakat dari bahaya kemiskinan dan akibat kemelaratan.
3. Mewujudkan rasa solidaritas dan kasih saying antara sesama manusia.
4. Manifestasi kegotongroyongan dan tolong menolong dalam kebaikan dan
takwa.
5. Mengurangi kefakir-miskinan yang merupakan masalah sosial.
6. Membina dan mengembangkan stabilitas sosial.
7. Salah satu jalan mewujudkan keadilan sosial