SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah 
Mari kita selalu berusaha meningkatkan taqwa dengan sungguh-sungguh. Taqwa dalam arti – 
mematuhi semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ini arti taqwa yang sebenarnya. 
Kita sadar, bahwa hanya dengan kualitas taqwa yang kuat – akan selamat dunia dan akhirat. 
Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah. 
Di bulan ini, Jama’ah Haji dari segala penjuru dunia – berduyun-duyun datang di kota Suci 
Makkah dan Madinah. Mereka ingin menyempurnakan rukun Islam yang lima. Mereka ingin 
melaksanakan ibadah haji. Mereka ingin mensucikan diri. Dengan perasaan yang penuh harap 
dan cemas – meninggalkan tanah air dan negaranya masing-masing, memenuhi panggilan Nabi 
Ibrahim AS. Mereka mempunyai harapan besar, untuk mendapatkan maghfirah dari Allah SWT 
atas semua dosa dan khilafnya yang telah dilakukan selama ini. Mereka ingin jika nanti suatu 
saat harus segera kembali menghadap Ilahi Rabbi, dirinya dalam keadaan suci – seperti baru 
lahir dari kandungan sang ibu. 
Di samping itu, perasaan mereka ada yang diliputi kecemasan. Apa yang akan terjadi selama di 
tanah suci. Mampukah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji itu dengan baik. Atau jatuh 
sakit dan banyak rintangan? Dapatkah meraih suatu kualitas haji yang mabrur atau tidak? 
Dapatkah dosa-dosa terampuni oleh Allah Tuhan Yang Maha Suci? Bagaimana pekerjaanku? 
Bagaimana tokoku ? bagaimana sawah ladangku ? Bisakah kembali lagi ke tanah air – bertemu 
keluarga dan sanak family ? Dan masih banyak lagi kecemasan-kecemasan lainnya yang muncul 
silih berganti. 
Kaum Muslimin Rahimakumullah 
Tidak perlu cemas dan tidak perlu takut. Sebab Rasululah SAW pernah bersabda yang artinya 
kurang lebih: “Barangsiapa yang memulai pakaian ihram, maka sejak itu dosa-dosanya 
diputihkan oleh Allah SWT”. Subhanallah. Sungguh sangat luar biasa kasih sayang Allah kepada
hamba-hamba-Nya yang taqarrub – mendekatkan diri kepada-Nya – untuk mendapatkan 
maghfirah-Nya. 
Baru saja memakai pakaian ihram, Allah Yang Maha Pengampun itu sudah berkenan dengan 
senangnya memberi maghfirah yang luar biasa itu. Diputihkan dari segala dosa dan khilafnya. 
Belum rangkaian ibadah yang lain. Tentu akan lebih memutihkan diri, meningkatkan kuwalitas 
hidup dan memperbanyak pahala yang luar biasa pula. 
Juga jangan cemas, segala urusan di tanah air sudah diatur dengan baik oleh Tuhan Penguasa 
alam semesta. Karena itu, lupakan dan relakan serta serahkan semuanya itu kepada Allah SWT. 
Allah adalah Tuhan Yang Memiliki segala-galanya dan Maha Pengampun serta Maha 
Penyayang. Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam Surat Ali Imran ayat 129 sebagai 
berikut: 
“Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada 
siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha 
Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Ali Imran: 129). 
Saudara-saudaraku kekasih Allah yang berbahagia. 
Ibadah haji itu indah. Ibadah haji itu menyenangkan. Dan, ibadah haji itu merindukan. Betapa 
tidak? Di tanah Suci kita bisa bertemu dengan saudara-saudara kita dari seluruh penjuru dunia. 
Ada dari Asia. Ada dari Afrika. Ada dari Eropa. Ada dari Amerika. Dan ada pula dari benua 
Australia. Pendeknya, mereka datang dari seluruh penjuru dunia. 
Ada yang berkulit putih, ada yang berkulit hitam. Ada yang berkulit agak kuning, ada yang sawo 
matang. Ada yang berpostur tinggi, ada yang sedang dan pendek. Ada yang sudah usia tua, ada 
yang masih muda gagah perkasa. Ada yang tampak orang kaya dan mewah, ada yang sederhana 
dalam penampilannya. Walau mereka datang dari negara yang berbeda, dan warna kulit yang 
bermacam-macm, namun, rasa saling hormat dan kasih sayang – memancar terang dari raut 
wajah mereka. Yang keluar dari mulut mereka ucapan yang bagus-bagus, assalamu’alaikum – 
assalamu’alaikum, apa khabar ? dan seterusnya. 
Pada dasarnya mereka datang dari satu akar yang sama, yaitu Nabi Adam AS dan Siti Hawa. 
Hakekatnya, mereka itu satu dan bersaudara yang harus saling memperbaiki hubungan. Hal ini 
sesuai dengan firman Allah SWT di dalam Al-Qur’anul Karim surat An-Nisaa’ ayat 1 sebagai 
Berikut
: 
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari 
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah 
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah 
yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan 
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi 
kamu”. (QS. An-Nisaa’: 1). 
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah 
Ibadah haji itu sungguh menggembirakan. Doa-doa dikabulkan. Permohonannya tidak ada yang 
tertolak. Mengapa, di samping mereka adalah kaum yang suci. Tempat-tempat untuk 
memanjatkan doa itu juga suci dan mustajabah. Di Masjidil Haram – ada Babus Salam. Ada 
Multazam. Ada Maqam Ibrahim. Ada Hijir Ismail. Ada bukit Shafa dan Marwah. Di Tanah Suci 
ada padang Arafah. Tempat yang dipakai wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah. Ada pula 
Muzdalifah. Ada Mina. Dan di Madinah ada Masjid Nabawi yang sangat megah dan menawan 
hati. Di dalamnya ada Raudhah. Menurut Nabi Saw, tempat itu adalah Taman Surga yang indah. 
Saudara, tempat-tempat yang kami sebutkan tadi – adalah tempat yang mustajabah. Tempat yang 
siapa berdoa di situ – tidak tertolak. Doanya – dikabulkan oleh Allah SWT. Subhanallah. 
Ma’asyiral Muslin Rahimakumullah 
Ibadah haji itu menghapus dosa. Bahkan akan dapat mengembalikan kesucian dirinya, bagai baru 
lahir dari kandungan sang ibu. Sungguh sangat menggembirakan dan menjanjikan ibadah haji itu 
bagi yang bercita-cita mulia untuk hidup masa depan. Mari kita perhatikan Sabda Rasulullah 
Saw yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut ini: 
Dari Abu Hurairah ra ia berkata, saya telah mendengar Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa 
berhajji karena Allah, tidak berkata kotor dan tidak fasik, maka ia kembali bagaikan baru 
dilahirkan oleh ibunya”. (HR. Muslim) 
Subhanallah. Betapa sucinya – setelah pulang dari Tanah Suci. Betapa bersihnya jiwa ini. Dan, 
betapa indahnya kehidupan ini. Hidup bersih tanpa dosa dan noda. Hidup yang bersih dan suci,
menjadikan dunia – terang benderang. Tak ada mendung, dan tak ada awan yang menghalang. 
Semuanya berjalan atas petunjuk dan bimbingan Allah Yang Maha Rahman. Suasana kehidupan 
semacam ini adalah menjadi idaman dan cita-cita semua insan. Ibadah haji mampu 
menghantarkan suasana kedamaian, ketentraman dan kebahagiaan. Haji adalah bukan saja suatu 
kuwajiban. Melainkan, suatu cita-cita yang mulia. Setiap insan yang beriman ingin 
menggapainya. 
Saudara-saudaraku kaum Muslimin yang budiman. 
Rasulullah Saw juga menjanjikan bahwa haji yang mabrur mendapat balasan surga. Sebagaimana 
sabda beliau dalam sebuah hadits : 
“Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Umrah satu ke umrah yang lain adalah sebagai 
penghapus bagi dosa antara keduanya. Dan hajji yang mabrur itu tidak ada balasan baginya 
kecuali surga”. (HR. Bukhari) 
Benar bahwa ibadah haji adalah suatu cita-cita kaum Muslimin untuk mendapatkan kebahagiaan 
hidup di dunia dan akhirat. Mari kita berniat dengan sungguh-sungguh agar bisa memenuhi 
panggilan Allah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. 
Karena itu Allah Swt memanggil umat manusia pergi ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah 
haji. Sebagaiana firman-Nya di dalam al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 97 sebagai berikut ini: 
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup 
mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka 
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali 
Imran: 97). 
Istitha’ah itu ada tiga unsur. Pertama, kemampuan harta. Kedua, kesehatan. Dan ketiga, aman 
jalannya. Setiap insan yang telah memiliki tiga unsur tadi, sudah mempunyai kuwajiban untuk 
melaksanakan ibadah haji. Dengan ibadah haji itu – rukun Islam kita akan menjadi sempurna. 
Seyogyanya, mari kita segera niat berangkat haji. Jangan ditunda-tunda lagi. Umar bin Khatthab 
ra pernah berkata, segeralah berangkat haji (selagi ada kemampuan). Jangan ditunda-tunda. Siapa 
tahu, besuk engkau akan menjadi kufur.
Alangkah ruginya dalam hidup ini, bila diri kita berbalik dari keadaan beriman – lalu menjadi 
kufur. Na’udzu billahi min dzaalik. Jangan sampai kita mengalami keadaan seperti itu. Oleh 
karenanya, bagi yang belum sempat menunaikan haji – mari kita berniat dengan sepenuh hati – 
untuk memenuhi panggilan suci itu. Pergi ke kota Suci, menunaikan ibadah haji. 
Saya berdoa, mudah-mudah kita semua diberi kesempatan yang mudah oleh Allah untuk 
menyempurnakan rukun Islam yang kelima itu. Amin ya rabbal alamin. 
Tetapi, harus diingat. Niat haji itu harus ikhlas. Niat haji harus lillahi ta’ala. Jangan ingin dipuji 
orang. Dan jangan ingin hanya sekedar dipanggil dengan sebutan “Pak Haji”. Tanpa keinginan 
seperti itu, Allah SWT telah mencatat kita sebagai oang yang telah menunaikan haji, insya Allah. 
Panggilan “Pak Haji” dari tetangga atau lainnya, itu tidak penting. Sebab ibadah kita hanya 
karena Allah semata. Allah yang menilai. Lain tidak. Mari kita ingat Sabda Rasulullah SAW: 
“Sesungguhnya amal itu harus dengan niat. Dan tiap-tiap urusan itu tergantung niatnya”. (HR. 
Muslim) 
Betapa pentingnya menata niat yang benar dalam melaksanakan ibadah haji. Sungguh, niat 
sangat menentukan kualitas ibadah itu. Oleh karenanya, jangan keliru menata niat. Tidak ada 
niat, kecuali lillahi ta’ala. Hanya karena Allah ta’ala. 
Akhirnya, mari kita berdoa – semoga kita segera mendapat panggilan Nabi Ibrahim as untuk 
menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dengan mudah. Dan, mendapatkan haji yang mabrur. 
Amin ya rabbal alamin.
الحمد لله الذى منّ على من وفد بيته تسهيل الطرقات ذَهَابا وايابا. وغفر للحجّاج ذنوبهم وطهّر قلوبهم واعتق لهم من النار 
رقابا. اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له شهادة تكون عند السؤال جوابا.ً واشهد انّ محمّدا عبده ورسوله اطيب العرب 
اصولا وفروعا وانسابا. اللهمّ صلّ وسلّم على هذا النبيّ الكريم الممجّد والرسول االعظيم سيدنا ومولانا محمّد وعلى اله 
واصحابه الذين كانوا رفقاءَ الحجيج لبلد الله وامراءَ واصحابا. وسلّم تسليما كثيرا. امّا بعد. فيا ايها الاخوان. اتقّوا الله فقد فاز 
المتقون 
Ma'asyiral hadirin jamaah jum'at rahimakumullah. 
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya 
dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan bertakwa kita akan berbahagia, baik di dunia, 
maupun di akhirat kelak, dan sebaliknya manakala kita tidak mau bertakwa, kita akan celaka, 
baik di dunia, maupun di akhirat nanti. 
Ma'asyiral hadirin rahimakumullah. 
Kita sekarang tengah memasuki bulan Zulhijah, satu bulan di mana umat Islam yang mampu 
diwajibkan menunaikan ibadah haji ke Baitullah untuk memenuhi rukun Islam yang ke lima. 
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imron : 97 : 
ولله على الناس حجّ البيت من استطاع اليه سبيلا ومن كفر فانّ الله غنيّ عن العالمين 
Artinya : " Dan hanya karena Allah diwajibkan haji atas manusia ke Baitullah, yaitu terhadap 
mereka yang telah sanggup melaksanakan kewajiban tersebut, sungguh Allah tidak 
menghajatkan apa-apa dari alam semesta ini. " 
Dalam QS. Al Haj : 27 - 28 Allah SWT berfirman : 
واذّن فى الناس بالحجّ يأتوك رجالا وعلى كلّ ضامر يأتين من كلّ فجّ عميق. ليشهدوا منافع لهم........ الاية 
Artinya ; " Dan panggillah manusia untuk melakukan ibadah haji, niscaya mereka akan datang 
kepadamu dengan berjalan kami dan dengan kendaraan yang melelahkan dari pelosok-pelosok 
penjuru dunia, agar mereka menjadi saksi akan banyaknya manfaat bagi perjalanan mereka. " 
Ma'asyiral hadirin rahimakumullah. 
Perjalanan haji adalah perjalanan suci. Perjalanan menelusuri tapak-tapak kaki para Nabi. 
Dengan niat suci memenuhi panggilan Ilahi. Perjalanan yang banyak mengeluarkan energi, yang 
membutuhkan kebulatan tekad di dalam hati. Kalau di dunia ini ada kebahagiaan, maka tak ada 
kebahagiaan yang lebih mulia dari pada memenuhi panggilan Tuhan Yang bersifat Rahman. 
Kebahagiaan yang tumbuh dari hati yang beriman. Dan orang yang beribadah haji, perasaan 
itulah yang dirasakan., meski dia harus banyak berkurban, banyak uang yang dibelanjakan, sanak 
keluarga yang ditinggalkan, tenaga yang harus dikerahkan, waktu lama yang harus diluangkan. 
Namun begitu dia sampai di hadapan Ka'bah rumah Tuhan, rasa nikmat hatilah yang dirasakan. 
Jerih payah tidak terasa, jauh dari kampung halaman tidak mengapa, tak terasa mengucur air 
mata, rasa bahagia menyelimuti sekujur dirinya, laksana bayi berada dalam pelukan ibu 
bapaknya. Tenang dan tenteram hati dibuatnya. Maka meluncurlah dari mulutnya kata-kata 
manja penuh puja dan doa, penuh harapan dan permintaan yang selama ini terpendam dalam
dada. Ka'bah yang selama ini menjadi kiblat tiap kali dalam salatnya, ke arah mana wajahnya 
dihadapkannya, kini benar-benar ada di depan matanya. Dia bukan hanya bisa memandangnya, 
tapi sekaligus bisa menyentuhnya dan mencurahkan isi hati di sisinya. Inilah rumah Allah yang 
dikatakan dalam QS. Ali Imron : 97 penuh barokah : 
اِنّ اوّلَ بيتٍ وُضِعَ للناس ل لّذِى بِبَكّةَ مُبارَكا وَهُدًى للعَالَمِينَ. 
Artinya : " Sesungguhnya rumah pertama yang diperuntukkan bagi manusia untuk beribadah 
kepada allah yaitu Baitullah yang ada di Mekah yang penuh barokah dan menjadi petunjuk bagi 
umat manusia seluruh dunia. " 
Ma'asyiral muslimin hadaniyallah waiyyakum. 
Mula-mula Baitullah ini dibangun oleh Nabi Adam as., kemudian direnovasi oleh Nabi Ibrohim 
as. dan Nabi Ismail as dan kemudian juga oleh Nabi Muhammad saw. Di Ka'bah ini orang yang 
menunaikan ibadah haji disuruh bertawaf, yakni mengelilinginya.sebanyak tujuh kali. Bagi 
orang yang berpikiran dangkal, ia menganggap bahwa pekerjaan tawaf ini seperti orang bermain-main, 
padahal Maha Suci Allah dari perbuatan main-main dalam aturan agama-Nya. Para ulama 
menilai bahwasanya tawaf itu mengandung hikmah yang sangat tinggi, yaitu agar tertanam di 
hati tiap mukmin gaya hidup yang hanya berporos kepada kehendak Allah. Agar mereka, baik 
dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan di sepanjang kehidupannya hanya untuk Allah 
semata. Gaya hidup seperti inilah yang dikehendaki Allah, sebagaimana Ia berfirman dalam QS. 
Al An'am : 162 : 
قل انّ صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله ربّ العالمين 
Artinya : " Katakanlah sesungguhnya salatku dan ibadahku serta hidup dan matiku adalah untuk 
Allah Tuhan semesta alam. " 
Ini potongan doa Iftitah yang selalu kita baca pada setiap kita salat. Sayang sekali banyak di 
antara kita yang di dalam kehidupan belum bisa menjabarkannya dengan baik. Di dalam tawaf 
orang tidak hanya berjanji dengan perkataan, tapi diperagakan dengan mengelilingi Ka'bah 7 x 
setiap tawaf. Itulah sebabnya Nab saw. bersabda : 
الطواف صلاة فأ قلّوا فيه الكلامَ. 
Artinya : " Tawaf itu adalah salat, karenanya sedikitkanlah olehmu perkataan di dalamnya. " { 
HR. Thobroni } 
Ma'asyiral hadirin rahimakumullah. 
Padang Arafah yang dalam sejarah dikenal sebagai tempat pertemuan Adam dan Hawa, di 
tempat itu jamaah haji diperintahkan untuk melakukan ibadah wukuf. Di Arafah itulah jamaah 
haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul bagaikan di Padang mahsyar. Mereka berbeda-beda 
suku bangsa, warna kulit, bahasa, budaya, politik, ekonomi, pangkat dan keturunan. Namun 
perbedaan itu semuanya ditanggalkan. Termasuk pakaian kebesaran, digantikan dengan pakaian 
seragam Ihram, yaitu kain putih tanpa dijahit. Di Padang Arafah inilah mereka semua tunduk di 
hadapan Allah SWT. Tak ada kelebihan sedikit pun di hadapan Allah SWT.. orang yang palng 
mulia di sisi Allah hanyalah orang-orang yang paling takwa kepada-Nya. Jamaah haji yang
benar-benar melakukan wukuf akan tertanam kesadaran kesamaan derajat dan martabat. Allah 
WT. berfirman dalam QS. Al Hujurat : 13 
با ايّها النّاس انّا خلقناكم من ذكر وانثى وجعلنا كم شعوبا وقبائل لتعارفوا انّ اكرمكم عند الله اتقاكم انّ اللهَ عليم خبيرٌ. 
Artinya : " Hai umat manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu terdiri dari laki-laki dan 
perempuan, lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku bangsa supaya kamu 
saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling 
bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. " 
Mina yang terkenal sebagai tempat Nabi Ibrahim as., Nabi Ismail as. , dan Siti Hajar ra. 
melempari iblis, karena ia menggoda mereka, di tempat itu jamaah haji diperintahkan untuk 
melontar jumrah, satu ibadah yang menggambarkan melontar iblis terkutuk. Jamaah haji yang 
benar-benar melakukan ibadah ini, tentu akan tertanam kesadaran untuk selalu berpaling dari 
hawa nafsu mereka, dan menolak keinginan-keinginan dan bujukan-bujukan setan, sebagaimana 
Allah berfirman dalam QS.An Nur : 21 
يا ايّها الذين امنوا لا تتبّعوا خطوات الشيطان ومن بتبّع خطوات الشيطان فانّه بأمر بالفحشاء والمنكر..... الابة 
Artinya : " Hai orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, maka 
sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar.......... " 
Ma'asyiral muslimin hadaniyallah waiyyakum. 
Bukit Sofa dan Marwah yang tercatat sebagai tempat Siti Hajar mencari air untuk anaknya 
Ismail, di tempat itu jamaah haji diperintahkan untuk melakukan ibadah Sa'i, berlari-lari kecil 
yang menggambarkan, bahwa untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah, manusia harus 
bekerja keras tidak boleh malas. 
Kaum muslimin yang berbahagia. 
Betapa bahagianya jamaah haji yang ketika berada di Madinah, mereka berkumpul di hadapan 
makam Rasulullah saw., karena sepertinya mereka dapat berjumpa dengan Rasulullah saw. kala 
beliau masih hidup. Nabi saw. bersabda : 
من حجّ فزار قبرى بعد وفاتى كان كمن زارنى فى حياتى. 
Artinya : " Siapa yang melakukan ibadah haji lalu dia berziarah kepadaku sesudah wafatku, 
maka samalah halnya dia berziarah kepadaku di waktu hidupku. " { Hadis Riwayat Thobroni }. 
Demikianlah khutbah kali ini yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan kita semua diberikan 
kemampuan oleh Allah SWT untuk dapat menunaikan ibadah haji. 
بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ونفعنى واياكم بتلاوته انّه هو السميع العليم. اعوذ بالله من الشيطان االرّجيم والعصر 
انّ الانسان لفى خسر الاّ الذين امنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحقّ وتواصوا بالصبر. وقل ربّ اغفر وارحم وانت خير 
الراحمين.
Mas’ud 
Penyuluh Agama Islam Kec. Depok 
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat dan karunia- 
Nya kepada kita dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sebagai upaya 
kita untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada-Nya 
Beruntunglah kita, karena dalam kehidupan yang pendek ini kita memperoleh hidayah dari Allah 
dengan memeluk agama Islam dan memperoleh rizki atau penghidupan yang cukup. Sebab 
dengan Islam kita akan mendapatkan ketenteraman hidup di dunia dan keselamatan di akhirat. 
Kemudian dengan rizki yang cukup, kita gunakan sebagai sarana menyempurnakan ibadah 
kepada Allah SWT. 
Rasulullah SAW. bersabda : 
طُوْبَى لِمَنْ هُدِيَ لِلْاِسْلاَمِ , وَ كَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا وَقَنَعَ 
“Sungguh beruntunglah bagi orang yang mendapat hidayah memeluk agama Islam dan 
penghidupannya cukup serta tenang dan menerima.” ( HR. Turmudzi ) 
Pada khutbah siang ini saya akan menyampaikan tentang hikmah ibadah haji. Ibadah haji adalah 
rukkum Islam yang kelima dan merupakan kewajiban setiap muslim yang telah mampu serta 
memenuhi persyaratan, artinya bagimereka yang sudah ada biaya dan sehat jasmani maupun 
rohani serta tidak ada udzur atau halangan. Allah berfirman : 
وَلله عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتطََاع إِلَيْهِ سَبِيْلا وَمَنْ كَفَرَ فَإنَِّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِيْنَ 
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup 
mengadakan perjalan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari ( kewajiban haji ), maka 
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran 
: 96) 
Dalam Islam melaksanakan ibadah yang paling banyak mengeluarkan tenaga dan biaya adalah 
ibadah haji. Karena itu ibadah haji ini hanya terbatas bagi setiap muslim yang mampu. 
Sekalipun ibadah haji itu terasa berat tetapi tetap terasa nikmat, sebab mereka merasa semakin 
dekat kepada Allah SWT. Pahala ibadahnya pun juga bewrlipat ganda. Shalat yang dilaksanakan 
di masjid Nabawi pahalanya lipat seribu kali daripada shalat di masjid lainnya selain Masjidil 
Haram, sedangkan shalat di Masjidil Haram lipat seratus kali daripada shalat di masjid Nabawi, 
dengan kata lain lipat seratus ribu kali dibanding shalat yang dilaksanakan di masjid lainnya. 
Rasulullah bersabda : 
صَلاَة فِى مَسْجِدِى افَْضَلُ مِنْ الَْفِ صَلاَة فِيْمَا سِوَاهُ مِنَ الْمَسَاجِدِ اِلاَّ مَسْجِدِ الْكَعْبَةِ 
“Shalat di masjidku ini lebih utama dari seribu kali shalat di masjid lain kecuali masjid 
Ka’bah,” (HR. Muslim) 
Kemudian Rasulullah juga menyatakan : 
وَصَلاَة فِى مَسْجِدِ الْحَرَامِ افَْضَلُ مِنْ صَلاَة فِى مَسْجِدِى هَذَى بِمِائةَِ صَلاَة “Dan shalat di masjid Haram lebih utama seratus kali daripada shalat di masjidku ini.” (HR. 
Ahmad) 
Hadits tersebut memberikan pengertian bahwa seorang muslim yang mengerjakan ibadah haji di 
tanah suci Mekkah dan Madinah adalah berlipat ganda pahalanya. Belum lagi do’a yang 
disampaikan atau dipanjatkan kepada Allah SWT. adalah selalu dikabulkan. 
Karena itu kesempatan besar bagi setiap muslim yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah 
suci, mendekatkan diri kepad Allah SWT. dengan sujud dan takarrub kepada-Nya, sambil 
berdo’a, sebab do’a mereka itu dikabulkan oleh Allah SWT. 
Sabda Rasulullah :
وَدَعْوَة الْغَازِى حَتىَّ يَصْدُرَ , وَدَعْوَة الْمَرِيْضِ حَتىَّ يَبْرَأ , وَدَعْوَة الاَخِ لِاَخِيْهِ , ارَْبَعُ دَعْوَاتٍ لا ترَُدُّ : دَعْوَة الْحَاجِّ حَتىَّ يَرْجِعَ 
بِظَهْرِ الْغَيْبِ , وَاسَْرَع هَؤُلاَءِ الدَّعْوَاتِ اِجَابَةً دَعْوَة الاَخِ لِاَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ 
“Ada empat golongan yang do’anya tidak ditolak, yaitu do’a orang yang sedang menunaikan 
ibadah haji hingga kembali, do’a orang (Islam) yang berperang hingga pulang (dari 
peperangan), do’a orang sakit hingga sembuh, dan do’a seorang muslim bagi sesama muslim 
yang sudah meninggal. Dan yang paling cepat dikabulkan adalah do’a seorang muslim bagi 
sesama muslim yang sudah meninggal.” (HR. Dailami dari Ibnu Abbas). 
Ada tempat – tempat mustajab uantuk berdo’a bagi jama’ah haji yang sedang memanjatkan 
do’anya kepada Allah SWT. misalnya di “Multazam” yaitu tempat yang terletak antara pintu 
Ka’bah dengan Hajat Aswad. Di tempat-tempat inilah para hujjaj memohon kepada Allah sesuai 
dengan maksud, hajad dan keperluan mereka. 
Di tempat inilah para jama’ah dapat mengadukan permasalahn hidup yang menyangkut dosa dan 
kesalahan yang pernah dilakukannya dan sekaligus mereka bisa memohon ampun atas kesalahan 
dan dosa-dosanya itu kepada Allah SWT; lalu mereka minta diterima ibadahnya, minta 
keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, tercukupi rizki dan ketentraman rumah 
tangga. 
Di tempat ini pula para jama’ah tentu merasa sangat haru, bergembira dan bahagia, sebab dapat 
sujud dan berdiri di dekat Ka’bah sambil menatap kebesaran dan keagungan Allah SWT. 
sehingga mereka tidak mampu menahan tangis dan menetesnya air mata yang membasahi pipi 
mereka, di situlah mereka betul-betul merasa kecil dan tidak berdaya sama sekali di hadapan 
Allah SWT. 
Kemudian “Hijir Ismail” yaitu tempat yang mustajab terletak di sebelah utara Ka’bah, tempat ini 
bentuknya seperti pagar setengah tembok melingkar setengah lingkaran. Hijir ini dibangun oleh 
Nabi Ibrahim AS. sewaktu beliau membangun Ka’bah bersama putranya Isma’il AS. Di tempat 
inilah para jama’ah haji berdo’a kepada Allah. 
Lalu di “Maqam Ibrahim”, adalah jug tempat yang sangat mustajabah, Maqam ini berupa sebuah 
batu yang ditutup dengan kaca (fiber glass) dan dibentuk runcing tirus di bagian atasnya dengan 
warna kuning emas. Batu ini sebagi tempat pijakan kaki Nabi Ibrahim AS. sewaktu membangun 
Ka’bah bersama putranya. Di tempat inilah para hujjaj dapat memanjatkan do’a kepada Allah 
SWT. 
Firman Allah SWT : 
فِيْهِ ءَايَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيْمَ 
“Padanya terdapat tanda – tanda yang nyata ( diantara ) Maqam Ibrahim.” (QS; Ali Imran 97) 
Dalam melaksanakan ibadah haji hendaknya para jama’ah haji menghindarkan diri dari 
amaliyah-amaliyah yang dilarang oleh agama; dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, seperti 
berbuat keji, fasik, bohong dan lain-lainnya, supaya ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT, 
dan mereka kembali pulang bersih dari dosa. Dengan kata lain mendapatkan haji Mabrur. 
Rasulullah bersabda : 
مَنْ حَجَّ لله فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتهُْ امُُّهُ 
“Barang siapa melakukan haji tanpa berbuat keji dn tidak fasik, maka dia kembali (tidak 
berdosa) sebagaimana waktu diadilahirkan oleh ibunya.” (HR. Muttafaq ‘alaih dari Abu 
Hurairah) 
Bagi saudara-saudara kita yang hendak menunaikan ibadah haji, hendaknya menanamkan niat 
yang tulus dan ikhlas karena Allah semata, serta semata-mata memenuhi panggilan-Nya, dan 
hendaknya berusaha maksimal agar mencapai haji yang mabrur. Karena haji mabrurlah yang
bernilai dalam pandangan Allah SWT. dan haji mabrurlah yang dianggap haji berkualitas. Sabda 
Rasulullah : 
وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ اِلاَّ الْجَنَّةِ ,الَْعُمْرَة اِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَة لِمَا بَيْنَهُمَا 
“Umrah ke umrah lainnya adalah penghapus dosa antara keduanya. Dan haji yang mabrur 
tidak ada lagi balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari Muslim) 
Sebagian dari tanda haji mabrur adalah haji yang dikerjakan sesuai dengan ketentuan, mengikuti 
cara-cara yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. dan dikerjakan tanpa tercampur dengan 
perbuatan dosa atau maksiat kepada Allah SWT, sehingga ada harapan memperoleh surga Allah 
SWT. 
Setelah pulang ke negerinya meningkatkan keistiqamahan dalam beribadah, memperindah 
akhlak, meningkatkan kepedulian kepada sesama dan menjadi teladan bagi masyarakat 
sekelilingnya. 
Bagi kita yang belum terpanggil untuk menunaikan ibadah haji, mudah-mudahan Allah SWT. 
segera memberikan anugerah tersebut pada tahun-tahun yang akan datang, diberi kemurahan 
rizki dan kesehatan serta kesadaran untuk melaksanakannya. Terutama bagi kita yang telah 
diberi kelebihan rezeki oleh Allah, ssegeralah untuk berangkat melaksanakan ibadah haji ke 
tanah suci dan ziarah ke pusara Rasulullah SAW. sebelum kedahuluan malaikat pencabut nyawa 
yang menyebabkan kita akan menyesal di kemudian hari. 
Demikian khutbah yang dapat saya sampaikan siang ini, mudh-mudahan berkenan dan 
bermanfaat bagi kita semua. Amin. 
وَتقََبَّلَ مِنّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتهَ , إِنَّه هُوَ الس مِيْعُ , بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْأنَِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الأيََاتِ وَذِكْرِ الْحَكِ يْمِ 
الْعَلِيْمُ , وَقُلْ رَّب اغْفِرْ وَارْحَمْ وَانَْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْن

More Related Content

What's hot

Keutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHANKeutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHANUmi Sa'adah
 
Cinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik RaihanCinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik RaihanNik Raihan Rahman
 
Id virtues of_ramadan_fasting_baz
Id virtues of_ramadan_fasting_bazId virtues of_ramadan_fasting_baz
Id virtues of_ramadan_fasting_bazLoveofpeople
 
Bantahan terhadap pluralisme agama
Bantahan terhadap pluralisme agamaBantahan terhadap pluralisme agama
Bantahan terhadap pluralisme agamaRachardy Andriyanto
 
Surat yasin-not-perfect
Surat yasin-not-perfectSurat yasin-not-perfect
Surat yasin-not-perfectnyongkoh
 
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)amienm92
 
Doa untuk mencapai hajat & rejeki
Doa untuk mencapai hajat & rejekiDoa untuk mencapai hajat & rejeki
Doa untuk mencapai hajat & rejekiR. Benny Wahyuadi
 
Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43WAN ARIF
 
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul QadarTanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadarfrubo
 
Airmata rasulullah saw
Airmata rasulullah sawAirmata rasulullah saw
Airmata rasulullah sawHelmon Chan
 
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3awalsepta84
 
Naskah pidato untuk acara peringatan maulid nabi muhammad saw
Naskah pidato untuk acara peringatan maulid nabi muhammad sawNaskah pidato untuk acara peringatan maulid nabi muhammad saw
Naskah pidato untuk acara peringatan maulid nabi muhammad sawyogitaufik
 

What's hot (18)

Keutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHANKeutamaan bulan RAMADHAN
Keutamaan bulan RAMADHAN
 
Cinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik RaihanCinta sampai syurga Nik Raihan
Cinta sampai syurga Nik Raihan
 
Doa surah yasin
Doa surah yasinDoa surah yasin
Doa surah yasin
 
Tobat dan Raja'
Tobat dan Raja'Tobat dan Raja'
Tobat dan Raja'
 
Id virtues of_ramadan_fasting_baz
Id virtues of_ramadan_fasting_bazId virtues of_ramadan_fasting_baz
Id virtues of_ramadan_fasting_baz
 
Bantahan terhadap pluralisme agama
Bantahan terhadap pluralisme agamaBantahan terhadap pluralisme agama
Bantahan terhadap pluralisme agama
 
Surat yasin-not-perfect
Surat yasin-not-perfectSurat yasin-not-perfect
Surat yasin-not-perfect
 
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
Makalah tentang taubat nasuha(pdf)
 
Bulan ramadhan
Bulan ramadhanBulan ramadhan
Bulan ramadhan
 
Malapetaka akhir jaman
Malapetaka akhir jamanMalapetaka akhir jaman
Malapetaka akhir jaman
 
Keutamaan bulan ramadhan
Keutamaan bulan ramadhanKeutamaan bulan ramadhan
Keutamaan bulan ramadhan
 
Wasiat Emas Untuk Haji
Wasiat Emas Untuk  HajiWasiat Emas Untuk  Haji
Wasiat Emas Untuk Haji
 
Doa untuk mencapai hajat & rejeki
Doa untuk mencapai hajat & rejekiDoa untuk mencapai hajat & rejeki
Doa untuk mencapai hajat & rejeki
 
Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43Bacaan tahlil 18-43
Bacaan tahlil 18-43
 
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul QadarTanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
Tanda Dan Hikmah Lailatul Qadar
 
Airmata rasulullah saw
Airmata rasulullah sawAirmata rasulullah saw
Airmata rasulullah saw
 
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
Raja dan-taubat-group-3-class-xia-3
 
Naskah pidato untuk acara peringatan maulid nabi muhammad saw
Naskah pidato untuk acara peringatan maulid nabi muhammad sawNaskah pidato untuk acara peringatan maulid nabi muhammad saw
Naskah pidato untuk acara peringatan maulid nabi muhammad saw
 

Similar to Haji yang Mabrur

Pengajian Agama bertajuk : Attazkiratul Hadramiyah
Pengajian Agama  bertajuk : Attazkiratul HadramiyahPengajian Agama  bertajuk : Attazkiratul Hadramiyah
Pengajian Agama bertajuk : Attazkiratul HadramiyahFirdausRazak20
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Muhsin Hariyanto
 
Haji mabrur full
Haji mabrur fullHaji mabrur full
Haji mabrur fullErta Erta
 
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docx
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docxKhutbah Idul Fitri 1444 H.docx
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docxByOneNet
 
Allah swt menyuruh manusia mentaati suruhan nya yang dikenali sebagai rukun i...
Allah swt menyuruh manusia mentaati suruhan nya yang dikenali sebagai rukun i...Allah swt menyuruh manusia mentaati suruhan nya yang dikenali sebagai rukun i...
Allah swt menyuruh manusia mentaati suruhan nya yang dikenali sebagai rukun i...Nor Zarina Zainal Ariffin
 
Khutbah idul adha 1434 h
Khutbah idul adha 1434 hKhutbah idul adha 1434 h
Khutbah idul adha 1434 hAman Kadis
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4xajuten
 
Khutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaKhutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaDani Al-Fath
 
Id menyambut bulan_mulia
Id menyambut bulan_muliaId menyambut bulan_mulia
Id menyambut bulan_muliaLoveofpeople
 
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)Tolak Ahmad Anwar
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMOH. SHOFI'I
 
Khutbah idul fitri 1441 h
Khutbah idul fitri 1441 hKhutbah idul fitri 1441 h
Khutbah idul fitri 1441 hiwan ridwan
 

Similar to Haji yang Mabrur (20)

Pengajian Agama bertajuk : Attazkiratul Hadramiyah
Pengajian Agama  bertajuk : Attazkiratul HadramiyahPengajian Agama  bertajuk : Attazkiratul Hadramiyah
Pengajian Agama bertajuk : Attazkiratul Hadramiyah
 
Falsafah haji
Falsafah hajiFalsafah haji
Falsafah haji
 
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
Teks khutbah idul fitri, 1 syawwal 1436 h 01
 
Hikmah ibadah haji
Hikmah ibadah hajiHikmah ibadah haji
Hikmah ibadah haji
 
1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx
1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx
1. Agar Hidup Menjadi Berkah.docx
 
Keutamaan menunaikan ibadah haji
Keutamaan menunaikan ibadah hajiKeutamaan menunaikan ibadah haji
Keutamaan menunaikan ibadah haji
 
Haji mabrur full
Haji mabrur fullHaji mabrur full
Haji mabrur full
 
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docx
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docxKhutbah Idul Fitri 1444 H.docx
Khutbah Idul Fitri 1444 H.docx
 
Allah swt menyuruh manusia mentaati suruhan nya yang dikenali sebagai rukun i...
Allah swt menyuruh manusia mentaati suruhan nya yang dikenali sebagai rukun i...Allah swt menyuruh manusia mentaati suruhan nya yang dikenali sebagai rukun i...
Allah swt menyuruh manusia mentaati suruhan nya yang dikenali sebagai rukun i...
 
128129370 agama-islam-taubat
128129370 agama-islam-taubat128129370 agama-islam-taubat
128129370 agama-islam-taubat
 
Khutbah idul adha 1434 h
Khutbah idul adha 1434 hKhutbah idul adha 1434 h
Khutbah idul adha 1434 h
 
Rencana islam 4
Rencana islam 4Rencana islam 4
Rencana islam 4
 
Khutbah jumat sunda
Khutbah jumat sundaKhutbah jumat sunda
Khutbah jumat sunda
 
Id menyambut bulan_mulia
Id menyambut bulan_muliaId menyambut bulan_mulia
Id menyambut bulan_mulia
 
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
Panduan pencapaian tingkat laksana (tolak ahmad saiful anwar)
 
Makalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 aMakalah pai kelas 1 a
Makalah pai kelas 1 a
 
Khutbah idul fitri 1441 h
Khutbah idul fitri 1441 hKhutbah idul fitri 1441 h
Khutbah idul fitri 1441 h
 
Tata cara haji
Tata cara hajiTata cara haji
Tata cara haji
 
Tugas agama islam
Tugas agama islamTugas agama islam
Tugas agama islam
 
Tugas agama islam
Tugas agama islamTugas agama islam
Tugas agama islam
 

Haji yang Mabrur

  • 1. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Mari kita selalu berusaha meningkatkan taqwa dengan sungguh-sungguh. Taqwa dalam arti – mematuhi semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Ini arti taqwa yang sebenarnya. Kita sadar, bahwa hanya dengan kualitas taqwa yang kuat – akan selamat dunia dan akhirat. Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah. Di bulan ini, Jama’ah Haji dari segala penjuru dunia – berduyun-duyun datang di kota Suci Makkah dan Madinah. Mereka ingin menyempurnakan rukun Islam yang lima. Mereka ingin melaksanakan ibadah haji. Mereka ingin mensucikan diri. Dengan perasaan yang penuh harap dan cemas – meninggalkan tanah air dan negaranya masing-masing, memenuhi panggilan Nabi Ibrahim AS. Mereka mempunyai harapan besar, untuk mendapatkan maghfirah dari Allah SWT atas semua dosa dan khilafnya yang telah dilakukan selama ini. Mereka ingin jika nanti suatu saat harus segera kembali menghadap Ilahi Rabbi, dirinya dalam keadaan suci – seperti baru lahir dari kandungan sang ibu. Di samping itu, perasaan mereka ada yang diliputi kecemasan. Apa yang akan terjadi selama di tanah suci. Mampukah menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji itu dengan baik. Atau jatuh sakit dan banyak rintangan? Dapatkah meraih suatu kualitas haji yang mabrur atau tidak? Dapatkah dosa-dosa terampuni oleh Allah Tuhan Yang Maha Suci? Bagaimana pekerjaanku? Bagaimana tokoku ? bagaimana sawah ladangku ? Bisakah kembali lagi ke tanah air – bertemu keluarga dan sanak family ? Dan masih banyak lagi kecemasan-kecemasan lainnya yang muncul silih berganti. Kaum Muslimin Rahimakumullah Tidak perlu cemas dan tidak perlu takut. Sebab Rasululah SAW pernah bersabda yang artinya kurang lebih: “Barangsiapa yang memulai pakaian ihram, maka sejak itu dosa-dosanya diputihkan oleh Allah SWT”. Subhanallah. Sungguh sangat luar biasa kasih sayang Allah kepada
  • 2. hamba-hamba-Nya yang taqarrub – mendekatkan diri kepada-Nya – untuk mendapatkan maghfirah-Nya. Baru saja memakai pakaian ihram, Allah Yang Maha Pengampun itu sudah berkenan dengan senangnya memberi maghfirah yang luar biasa itu. Diputihkan dari segala dosa dan khilafnya. Belum rangkaian ibadah yang lain. Tentu akan lebih memutihkan diri, meningkatkan kuwalitas hidup dan memperbanyak pahala yang luar biasa pula. Juga jangan cemas, segala urusan di tanah air sudah diatur dengan baik oleh Tuhan Penguasa alam semesta. Karena itu, lupakan dan relakan serta serahkan semuanya itu kepada Allah SWT. Allah adalah Tuhan Yang Memiliki segala-galanya dan Maha Pengampun serta Maha Penyayang. Hal ini sesuai dengan firman Allah di dalam Surat Ali Imran ayat 129 sebagai berikut: “Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan yang ada di bumi. Dia memberi ampun kepada siapa yang Dia kehendaki; Dia menyiksa siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Ali Imran: 129). Saudara-saudaraku kekasih Allah yang berbahagia. Ibadah haji itu indah. Ibadah haji itu menyenangkan. Dan, ibadah haji itu merindukan. Betapa tidak? Di tanah Suci kita bisa bertemu dengan saudara-saudara kita dari seluruh penjuru dunia. Ada dari Asia. Ada dari Afrika. Ada dari Eropa. Ada dari Amerika. Dan ada pula dari benua Australia. Pendeknya, mereka datang dari seluruh penjuru dunia. Ada yang berkulit putih, ada yang berkulit hitam. Ada yang berkulit agak kuning, ada yang sawo matang. Ada yang berpostur tinggi, ada yang sedang dan pendek. Ada yang sudah usia tua, ada yang masih muda gagah perkasa. Ada yang tampak orang kaya dan mewah, ada yang sederhana dalam penampilannya. Walau mereka datang dari negara yang berbeda, dan warna kulit yang bermacam-macm, namun, rasa saling hormat dan kasih sayang – memancar terang dari raut wajah mereka. Yang keluar dari mulut mereka ucapan yang bagus-bagus, assalamu’alaikum – assalamu’alaikum, apa khabar ? dan seterusnya. Pada dasarnya mereka datang dari satu akar yang sama, yaitu Nabi Adam AS dan Siti Hawa. Hakekatnya, mereka itu satu dan bersaudara yang harus saling memperbaiki hubungan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT di dalam Al-Qur’anul Karim surat An-Nisaa’ ayat 1 sebagai Berikut
  • 3. : “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan Mengawasi kamu”. (QS. An-Nisaa’: 1). Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah Ibadah haji itu sungguh menggembirakan. Doa-doa dikabulkan. Permohonannya tidak ada yang tertolak. Mengapa, di samping mereka adalah kaum yang suci. Tempat-tempat untuk memanjatkan doa itu juga suci dan mustajabah. Di Masjidil Haram – ada Babus Salam. Ada Multazam. Ada Maqam Ibrahim. Ada Hijir Ismail. Ada bukit Shafa dan Marwah. Di Tanah Suci ada padang Arafah. Tempat yang dipakai wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah. Ada pula Muzdalifah. Ada Mina. Dan di Madinah ada Masjid Nabawi yang sangat megah dan menawan hati. Di dalamnya ada Raudhah. Menurut Nabi Saw, tempat itu adalah Taman Surga yang indah. Saudara, tempat-tempat yang kami sebutkan tadi – adalah tempat yang mustajabah. Tempat yang siapa berdoa di situ – tidak tertolak. Doanya – dikabulkan oleh Allah SWT. Subhanallah. Ma’asyiral Muslin Rahimakumullah Ibadah haji itu menghapus dosa. Bahkan akan dapat mengembalikan kesucian dirinya, bagai baru lahir dari kandungan sang ibu. Sungguh sangat menggembirakan dan menjanjikan ibadah haji itu bagi yang bercita-cita mulia untuk hidup masa depan. Mari kita perhatikan Sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan Imam Muslim sebagai berikut ini: Dari Abu Hurairah ra ia berkata, saya telah mendengar Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa berhajji karena Allah, tidak berkata kotor dan tidak fasik, maka ia kembali bagaikan baru dilahirkan oleh ibunya”. (HR. Muslim) Subhanallah. Betapa sucinya – setelah pulang dari Tanah Suci. Betapa bersihnya jiwa ini. Dan, betapa indahnya kehidupan ini. Hidup bersih tanpa dosa dan noda. Hidup yang bersih dan suci,
  • 4. menjadikan dunia – terang benderang. Tak ada mendung, dan tak ada awan yang menghalang. Semuanya berjalan atas petunjuk dan bimbingan Allah Yang Maha Rahman. Suasana kehidupan semacam ini adalah menjadi idaman dan cita-cita semua insan. Ibadah haji mampu menghantarkan suasana kedamaian, ketentraman dan kebahagiaan. Haji adalah bukan saja suatu kuwajiban. Melainkan, suatu cita-cita yang mulia. Setiap insan yang beriman ingin menggapainya. Saudara-saudaraku kaum Muslimin yang budiman. Rasulullah Saw juga menjanjikan bahwa haji yang mabrur mendapat balasan surga. Sebagaimana sabda beliau dalam sebuah hadits : “Sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Umrah satu ke umrah yang lain adalah sebagai penghapus bagi dosa antara keduanya. Dan hajji yang mabrur itu tidak ada balasan baginya kecuali surga”. (HR. Bukhari) Benar bahwa ibadah haji adalah suatu cita-cita kaum Muslimin untuk mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Mari kita berniat dengan sungguh-sungguh agar bisa memenuhi panggilan Allah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Karena itu Allah Swt memanggil umat manusia pergi ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Sebagaiana firman-Nya di dalam al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 97 sebagai berikut ini: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran: 97). Istitha’ah itu ada tiga unsur. Pertama, kemampuan harta. Kedua, kesehatan. Dan ketiga, aman jalannya. Setiap insan yang telah memiliki tiga unsur tadi, sudah mempunyai kuwajiban untuk melaksanakan ibadah haji. Dengan ibadah haji itu – rukun Islam kita akan menjadi sempurna. Seyogyanya, mari kita segera niat berangkat haji. Jangan ditunda-tunda lagi. Umar bin Khatthab ra pernah berkata, segeralah berangkat haji (selagi ada kemampuan). Jangan ditunda-tunda. Siapa tahu, besuk engkau akan menjadi kufur.
  • 5. Alangkah ruginya dalam hidup ini, bila diri kita berbalik dari keadaan beriman – lalu menjadi kufur. Na’udzu billahi min dzaalik. Jangan sampai kita mengalami keadaan seperti itu. Oleh karenanya, bagi yang belum sempat menunaikan haji – mari kita berniat dengan sepenuh hati – untuk memenuhi panggilan suci itu. Pergi ke kota Suci, menunaikan ibadah haji. Saya berdoa, mudah-mudah kita semua diberi kesempatan yang mudah oleh Allah untuk menyempurnakan rukun Islam yang kelima itu. Amin ya rabbal alamin. Tetapi, harus diingat. Niat haji itu harus ikhlas. Niat haji harus lillahi ta’ala. Jangan ingin dipuji orang. Dan jangan ingin hanya sekedar dipanggil dengan sebutan “Pak Haji”. Tanpa keinginan seperti itu, Allah SWT telah mencatat kita sebagai oang yang telah menunaikan haji, insya Allah. Panggilan “Pak Haji” dari tetangga atau lainnya, itu tidak penting. Sebab ibadah kita hanya karena Allah semata. Allah yang menilai. Lain tidak. Mari kita ingat Sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya amal itu harus dengan niat. Dan tiap-tiap urusan itu tergantung niatnya”. (HR. Muslim) Betapa pentingnya menata niat yang benar dalam melaksanakan ibadah haji. Sungguh, niat sangat menentukan kualitas ibadah itu. Oleh karenanya, jangan keliru menata niat. Tidak ada niat, kecuali lillahi ta’ala. Hanya karena Allah ta’ala. Akhirnya, mari kita berdoa – semoga kita segera mendapat panggilan Nabi Ibrahim as untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dengan mudah. Dan, mendapatkan haji yang mabrur. Amin ya rabbal alamin.
  • 6. الحمد لله الذى منّ على من وفد بيته تسهيل الطرقات ذَهَابا وايابا. وغفر للحجّاج ذنوبهم وطهّر قلوبهم واعتق لهم من النار رقابا. اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له شهادة تكون عند السؤال جوابا.ً واشهد انّ محمّدا عبده ورسوله اطيب العرب اصولا وفروعا وانسابا. اللهمّ صلّ وسلّم على هذا النبيّ الكريم الممجّد والرسول االعظيم سيدنا ومولانا محمّد وعلى اله واصحابه الذين كانوا رفقاءَ الحجيج لبلد الله وامراءَ واصحابا. وسلّم تسليما كثيرا. امّا بعد. فيا ايها الاخوان. اتقّوا الله فقد فاز المتقون Ma'asyiral hadirin jamaah jum'at rahimakumullah. Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan bertakwa kita akan berbahagia, baik di dunia, maupun di akhirat kelak, dan sebaliknya manakala kita tidak mau bertakwa, kita akan celaka, baik di dunia, maupun di akhirat nanti. Ma'asyiral hadirin rahimakumullah. Kita sekarang tengah memasuki bulan Zulhijah, satu bulan di mana umat Islam yang mampu diwajibkan menunaikan ibadah haji ke Baitullah untuk memenuhi rukun Islam yang ke lima. Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imron : 97 : ولله على الناس حجّ البيت من استطاع اليه سبيلا ومن كفر فانّ الله غنيّ عن العالمين Artinya : " Dan hanya karena Allah diwajibkan haji atas manusia ke Baitullah, yaitu terhadap mereka yang telah sanggup melaksanakan kewajiban tersebut, sungguh Allah tidak menghajatkan apa-apa dari alam semesta ini. " Dalam QS. Al Haj : 27 - 28 Allah SWT berfirman : واذّن فى الناس بالحجّ يأتوك رجالا وعلى كلّ ضامر يأتين من كلّ فجّ عميق. ليشهدوا منافع لهم........ الاية Artinya ; " Dan panggillah manusia untuk melakukan ibadah haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kami dan dengan kendaraan yang melelahkan dari pelosok-pelosok penjuru dunia, agar mereka menjadi saksi akan banyaknya manfaat bagi perjalanan mereka. " Ma'asyiral hadirin rahimakumullah. Perjalanan haji adalah perjalanan suci. Perjalanan menelusuri tapak-tapak kaki para Nabi. Dengan niat suci memenuhi panggilan Ilahi. Perjalanan yang banyak mengeluarkan energi, yang membutuhkan kebulatan tekad di dalam hati. Kalau di dunia ini ada kebahagiaan, maka tak ada kebahagiaan yang lebih mulia dari pada memenuhi panggilan Tuhan Yang bersifat Rahman. Kebahagiaan yang tumbuh dari hati yang beriman. Dan orang yang beribadah haji, perasaan itulah yang dirasakan., meski dia harus banyak berkurban, banyak uang yang dibelanjakan, sanak keluarga yang ditinggalkan, tenaga yang harus dikerahkan, waktu lama yang harus diluangkan. Namun begitu dia sampai di hadapan Ka'bah rumah Tuhan, rasa nikmat hatilah yang dirasakan. Jerih payah tidak terasa, jauh dari kampung halaman tidak mengapa, tak terasa mengucur air mata, rasa bahagia menyelimuti sekujur dirinya, laksana bayi berada dalam pelukan ibu bapaknya. Tenang dan tenteram hati dibuatnya. Maka meluncurlah dari mulutnya kata-kata manja penuh puja dan doa, penuh harapan dan permintaan yang selama ini terpendam dalam
  • 7. dada. Ka'bah yang selama ini menjadi kiblat tiap kali dalam salatnya, ke arah mana wajahnya dihadapkannya, kini benar-benar ada di depan matanya. Dia bukan hanya bisa memandangnya, tapi sekaligus bisa menyentuhnya dan mencurahkan isi hati di sisinya. Inilah rumah Allah yang dikatakan dalam QS. Ali Imron : 97 penuh barokah : اِنّ اوّلَ بيتٍ وُضِعَ للناس ل لّذِى بِبَكّةَ مُبارَكا وَهُدًى للعَالَمِينَ. Artinya : " Sesungguhnya rumah pertama yang diperuntukkan bagi manusia untuk beribadah kepada allah yaitu Baitullah yang ada di Mekah yang penuh barokah dan menjadi petunjuk bagi umat manusia seluruh dunia. " Ma'asyiral muslimin hadaniyallah waiyyakum. Mula-mula Baitullah ini dibangun oleh Nabi Adam as., kemudian direnovasi oleh Nabi Ibrohim as. dan Nabi Ismail as dan kemudian juga oleh Nabi Muhammad saw. Di Ka'bah ini orang yang menunaikan ibadah haji disuruh bertawaf, yakni mengelilinginya.sebanyak tujuh kali. Bagi orang yang berpikiran dangkal, ia menganggap bahwa pekerjaan tawaf ini seperti orang bermain-main, padahal Maha Suci Allah dari perbuatan main-main dalam aturan agama-Nya. Para ulama menilai bahwasanya tawaf itu mengandung hikmah yang sangat tinggi, yaitu agar tertanam di hati tiap mukmin gaya hidup yang hanya berporos kepada kehendak Allah. Agar mereka, baik dalam pikiran, perkataan, maupun perbuatan di sepanjang kehidupannya hanya untuk Allah semata. Gaya hidup seperti inilah yang dikehendaki Allah, sebagaimana Ia berfirman dalam QS. Al An'am : 162 : قل انّ صلاتى ونسكى ومحياي ومماتى لله ربّ العالمين Artinya : " Katakanlah sesungguhnya salatku dan ibadahku serta hidup dan matiku adalah untuk Allah Tuhan semesta alam. " Ini potongan doa Iftitah yang selalu kita baca pada setiap kita salat. Sayang sekali banyak di antara kita yang di dalam kehidupan belum bisa menjabarkannya dengan baik. Di dalam tawaf orang tidak hanya berjanji dengan perkataan, tapi diperagakan dengan mengelilingi Ka'bah 7 x setiap tawaf. Itulah sebabnya Nab saw. bersabda : الطواف صلاة فأ قلّوا فيه الكلامَ. Artinya : " Tawaf itu adalah salat, karenanya sedikitkanlah olehmu perkataan di dalamnya. " { HR. Thobroni } Ma'asyiral hadirin rahimakumullah. Padang Arafah yang dalam sejarah dikenal sebagai tempat pertemuan Adam dan Hawa, di tempat itu jamaah haji diperintahkan untuk melakukan ibadah wukuf. Di Arafah itulah jamaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul bagaikan di Padang mahsyar. Mereka berbeda-beda suku bangsa, warna kulit, bahasa, budaya, politik, ekonomi, pangkat dan keturunan. Namun perbedaan itu semuanya ditanggalkan. Termasuk pakaian kebesaran, digantikan dengan pakaian seragam Ihram, yaitu kain putih tanpa dijahit. Di Padang Arafah inilah mereka semua tunduk di hadapan Allah SWT. Tak ada kelebihan sedikit pun di hadapan Allah SWT.. orang yang palng mulia di sisi Allah hanyalah orang-orang yang paling takwa kepada-Nya. Jamaah haji yang
  • 8. benar-benar melakukan wukuf akan tertanam kesadaran kesamaan derajat dan martabat. Allah WT. berfirman dalam QS. Al Hujurat : 13 با ايّها النّاس انّا خلقناكم من ذكر وانثى وجعلنا كم شعوبا وقبائل لتعارفوا انّ اكرمكم عند الله اتقاكم انّ اللهَ عليم خبيرٌ. Artinya : " Hai umat manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu terdiri dari laki-laki dan perempuan, lalu Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku bangsa supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. " Mina yang terkenal sebagai tempat Nabi Ibrahim as., Nabi Ismail as. , dan Siti Hajar ra. melempari iblis, karena ia menggoda mereka, di tempat itu jamaah haji diperintahkan untuk melontar jumrah, satu ibadah yang menggambarkan melontar iblis terkutuk. Jamaah haji yang benar-benar melakukan ibadah ini, tentu akan tertanam kesadaran untuk selalu berpaling dari hawa nafsu mereka, dan menolak keinginan-keinginan dan bujukan-bujukan setan, sebagaimana Allah berfirman dalam QS.An Nur : 21 يا ايّها الذين امنوا لا تتبّعوا خطوات الشيطان ومن بتبّع خطوات الشيطان فانّه بأمر بالفحشاء والمنكر..... الابة Artinya : " Hai orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar.......... " Ma'asyiral muslimin hadaniyallah waiyyakum. Bukit Sofa dan Marwah yang tercatat sebagai tempat Siti Hajar mencari air untuk anaknya Ismail, di tempat itu jamaah haji diperintahkan untuk melakukan ibadah Sa'i, berlari-lari kecil yang menggambarkan, bahwa untuk memperoleh rahmat dan karunia Allah, manusia harus bekerja keras tidak boleh malas. Kaum muslimin yang berbahagia. Betapa bahagianya jamaah haji yang ketika berada di Madinah, mereka berkumpul di hadapan makam Rasulullah saw., karena sepertinya mereka dapat berjumpa dengan Rasulullah saw. kala beliau masih hidup. Nabi saw. bersabda : من حجّ فزار قبرى بعد وفاتى كان كمن زارنى فى حياتى. Artinya : " Siapa yang melakukan ibadah haji lalu dia berziarah kepadaku sesudah wafatku, maka samalah halnya dia berziarah kepadaku di waktu hidupku. " { Hadis Riwayat Thobroni }. Demikianlah khutbah kali ini yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan kita semua diberikan kemampuan oleh Allah SWT untuk dapat menunaikan ibadah haji. بارك الله لى ولكم فى القران العظيم ونفعنى واياكم بتلاوته انّه هو السميع العليم. اعوذ بالله من الشيطان االرّجيم والعصر انّ الانسان لفى خسر الاّ الذين امنوا وعملوا الصالحات وتواصوا بالحقّ وتواصوا بالصبر. وقل ربّ اغفر وارحم وانت خير الراحمين.
  • 9. Mas’ud Penyuluh Agama Islam Kec. Depok Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat dan karunia- Nya kepada kita dengan melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya sebagai upaya kita untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada-Nya Beruntunglah kita, karena dalam kehidupan yang pendek ini kita memperoleh hidayah dari Allah dengan memeluk agama Islam dan memperoleh rizki atau penghidupan yang cukup. Sebab dengan Islam kita akan mendapatkan ketenteraman hidup di dunia dan keselamatan di akhirat. Kemudian dengan rizki yang cukup, kita gunakan sebagai sarana menyempurnakan ibadah kepada Allah SWT. Rasulullah SAW. bersabda : طُوْبَى لِمَنْ هُدِيَ لِلْاِسْلاَمِ , وَ كَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا وَقَنَعَ “Sungguh beruntunglah bagi orang yang mendapat hidayah memeluk agama Islam dan penghidupannya cukup serta tenang dan menerima.” ( HR. Turmudzi ) Pada khutbah siang ini saya akan menyampaikan tentang hikmah ibadah haji. Ibadah haji adalah rukkum Islam yang kelima dan merupakan kewajiban setiap muslim yang telah mampu serta memenuhi persyaratan, artinya bagimereka yang sudah ada biaya dan sehat jasmani maupun rohani serta tidak ada udzur atau halangan. Allah berfirman : وَلله عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتطََاع إِلَيْهِ سَبِيْلا وَمَنْ كَفَرَ فَإنَِّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِيْنَ “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari ( kewajiban haji ), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali Imran : 96) Dalam Islam melaksanakan ibadah yang paling banyak mengeluarkan tenaga dan biaya adalah ibadah haji. Karena itu ibadah haji ini hanya terbatas bagi setiap muslim yang mampu. Sekalipun ibadah haji itu terasa berat tetapi tetap terasa nikmat, sebab mereka merasa semakin dekat kepada Allah SWT. Pahala ibadahnya pun juga bewrlipat ganda. Shalat yang dilaksanakan di masjid Nabawi pahalanya lipat seribu kali daripada shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram, sedangkan shalat di Masjidil Haram lipat seratus kali daripada shalat di masjid Nabawi, dengan kata lain lipat seratus ribu kali dibanding shalat yang dilaksanakan di masjid lainnya. Rasulullah bersabda : صَلاَة فِى مَسْجِدِى افَْضَلُ مِنْ الَْفِ صَلاَة فِيْمَا سِوَاهُ مِنَ الْمَسَاجِدِ اِلاَّ مَسْجِدِ الْكَعْبَةِ “Shalat di masjidku ini lebih utama dari seribu kali shalat di masjid lain kecuali masjid Ka’bah,” (HR. Muslim) Kemudian Rasulullah juga menyatakan : وَصَلاَة فِى مَسْجِدِ الْحَرَامِ افَْضَلُ مِنْ صَلاَة فِى مَسْجِدِى هَذَى بِمِائةَِ صَلاَة “Dan shalat di masjid Haram lebih utama seratus kali daripada shalat di masjidku ini.” (HR. Ahmad) Hadits tersebut memberikan pengertian bahwa seorang muslim yang mengerjakan ibadah haji di tanah suci Mekkah dan Madinah adalah berlipat ganda pahalanya. Belum lagi do’a yang disampaikan atau dipanjatkan kepada Allah SWT. adalah selalu dikabulkan. Karena itu kesempatan besar bagi setiap muslim yang sedang menunaikan ibadah haji di tanah suci, mendekatkan diri kepad Allah SWT. dengan sujud dan takarrub kepada-Nya, sambil berdo’a, sebab do’a mereka itu dikabulkan oleh Allah SWT. Sabda Rasulullah :
  • 10. وَدَعْوَة الْغَازِى حَتىَّ يَصْدُرَ , وَدَعْوَة الْمَرِيْضِ حَتىَّ يَبْرَأ , وَدَعْوَة الاَخِ لِاَخِيْهِ , ارَْبَعُ دَعْوَاتٍ لا ترَُدُّ : دَعْوَة الْحَاجِّ حَتىَّ يَرْجِعَ بِظَهْرِ الْغَيْبِ , وَاسَْرَع هَؤُلاَءِ الدَّعْوَاتِ اِجَابَةً دَعْوَة الاَخِ لِاَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ “Ada empat golongan yang do’anya tidak ditolak, yaitu do’a orang yang sedang menunaikan ibadah haji hingga kembali, do’a orang (Islam) yang berperang hingga pulang (dari peperangan), do’a orang sakit hingga sembuh, dan do’a seorang muslim bagi sesama muslim yang sudah meninggal. Dan yang paling cepat dikabulkan adalah do’a seorang muslim bagi sesama muslim yang sudah meninggal.” (HR. Dailami dari Ibnu Abbas). Ada tempat – tempat mustajab uantuk berdo’a bagi jama’ah haji yang sedang memanjatkan do’anya kepada Allah SWT. misalnya di “Multazam” yaitu tempat yang terletak antara pintu Ka’bah dengan Hajat Aswad. Di tempat-tempat inilah para hujjaj memohon kepada Allah sesuai dengan maksud, hajad dan keperluan mereka. Di tempat inilah para jama’ah dapat mengadukan permasalahn hidup yang menyangkut dosa dan kesalahan yang pernah dilakukannya dan sekaligus mereka bisa memohon ampun atas kesalahan dan dosa-dosanya itu kepada Allah SWT; lalu mereka minta diterima ibadahnya, minta keselamatan dan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat, tercukupi rizki dan ketentraman rumah tangga. Di tempat ini pula para jama’ah tentu merasa sangat haru, bergembira dan bahagia, sebab dapat sujud dan berdiri di dekat Ka’bah sambil menatap kebesaran dan keagungan Allah SWT. sehingga mereka tidak mampu menahan tangis dan menetesnya air mata yang membasahi pipi mereka, di situlah mereka betul-betul merasa kecil dan tidak berdaya sama sekali di hadapan Allah SWT. Kemudian “Hijir Ismail” yaitu tempat yang mustajab terletak di sebelah utara Ka’bah, tempat ini bentuknya seperti pagar setengah tembok melingkar setengah lingkaran. Hijir ini dibangun oleh Nabi Ibrahim AS. sewaktu beliau membangun Ka’bah bersama putranya Isma’il AS. Di tempat inilah para jama’ah haji berdo’a kepada Allah. Lalu di “Maqam Ibrahim”, adalah jug tempat yang sangat mustajabah, Maqam ini berupa sebuah batu yang ditutup dengan kaca (fiber glass) dan dibentuk runcing tirus di bagian atasnya dengan warna kuning emas. Batu ini sebagi tempat pijakan kaki Nabi Ibrahim AS. sewaktu membangun Ka’bah bersama putranya. Di tempat inilah para hujjaj dapat memanjatkan do’a kepada Allah SWT. Firman Allah SWT : فِيْهِ ءَايَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيْمَ “Padanya terdapat tanda – tanda yang nyata ( diantara ) Maqam Ibrahim.” (QS; Ali Imran 97) Dalam melaksanakan ibadah haji hendaknya para jama’ah haji menghindarkan diri dari amaliyah-amaliyah yang dilarang oleh agama; dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, seperti berbuat keji, fasik, bohong dan lain-lainnya, supaya ibadah hajinya diterima oleh Allah SWT, dan mereka kembali pulang bersih dari dosa. Dengan kata lain mendapatkan haji Mabrur. Rasulullah bersabda : مَنْ حَجَّ لله فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتهُْ امُُّهُ “Barang siapa melakukan haji tanpa berbuat keji dn tidak fasik, maka dia kembali (tidak berdosa) sebagaimana waktu diadilahirkan oleh ibunya.” (HR. Muttafaq ‘alaih dari Abu Hurairah) Bagi saudara-saudara kita yang hendak menunaikan ibadah haji, hendaknya menanamkan niat yang tulus dan ikhlas karena Allah semata, serta semata-mata memenuhi panggilan-Nya, dan hendaknya berusaha maksimal agar mencapai haji yang mabrur. Karena haji mabrurlah yang
  • 11. bernilai dalam pandangan Allah SWT. dan haji mabrurlah yang dianggap haji berkualitas. Sabda Rasulullah : وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ اِلاَّ الْجَنَّةِ ,الَْعُمْرَة اِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَة لِمَا بَيْنَهُمَا “Umrah ke umrah lainnya adalah penghapus dosa antara keduanya. Dan haji yang mabrur tidak ada lagi balasannya kecuali surga.” (HR. Bukhari Muslim) Sebagian dari tanda haji mabrur adalah haji yang dikerjakan sesuai dengan ketentuan, mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. dan dikerjakan tanpa tercampur dengan perbuatan dosa atau maksiat kepada Allah SWT, sehingga ada harapan memperoleh surga Allah SWT. Setelah pulang ke negerinya meningkatkan keistiqamahan dalam beribadah, memperindah akhlak, meningkatkan kepedulian kepada sesama dan menjadi teladan bagi masyarakat sekelilingnya. Bagi kita yang belum terpanggil untuk menunaikan ibadah haji, mudah-mudahan Allah SWT. segera memberikan anugerah tersebut pada tahun-tahun yang akan datang, diberi kemurahan rizki dan kesehatan serta kesadaran untuk melaksanakannya. Terutama bagi kita yang telah diberi kelebihan rezeki oleh Allah, ssegeralah untuk berangkat melaksanakan ibadah haji ke tanah suci dan ziarah ke pusara Rasulullah SAW. sebelum kedahuluan malaikat pencabut nyawa yang menyebabkan kita akan menyesal di kemudian hari. Demikian khutbah yang dapat saya sampaikan siang ini, mudh-mudahan berkenan dan bermanfaat bagi kita semua. Amin. وَتقََبَّلَ مِنّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتهَ , إِنَّه هُوَ الس مِيْعُ , بَارَكَ الله لِى وَلَكُمْ فِى الْقُرْأنَِ الْعَظِيْمِ , وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الأيََاتِ وَذِكْرِ الْحَكِ يْمِ الْعَلِيْمُ , وَقُلْ رَّب اغْفِرْ وَارْحَمْ وَانَْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْن