2. PENGERTIAN ALAT BERAT
• Alat-alat berat merupakan alat yang
digunakan untuk membantu manusia dalam
melakukan pekerjaan pembangunan suatu
struktur bangunan.
• Tujuan dari penggunaan alat-alat berat
tersebut adalah untuk memudahkan
manusia dalam mengerjakan pekerjaannyam
sehingga hasil yang diharapkan dapat
tercapai dengan lebih mudah dengan waktu
yang relatif lebih singkat.
3. Faktor-faktor yang menentukan
penggunaan alat berat adalah:
1. Tenaga yang dibutuhkan ( Power Required ),
2. Tenaga yang tersedia ( Power Aviliable ),
3. Tenaga yang dapat dimanfaatkan (Power Useble).
Hubungan antara ketiga hal tersebut di atas sangat
penting untuk diketahui, karena berdasarkan ketiga hal ini
kita dapat menentukan beberapa kapasitas alat yang
harus kita pilih untuk suatu pekerjaan yang akan dilaksanakan.
4. DASAR BEKERJANYA PERALATAN
Faktor yang Mempengaruhi Gerakan Peralatan :
1. KETINGGIAN TEMPAT KERJA
2. TEMPERATUR
3. KOEFISIEN TRAKSI
4. TAHANAN GELINDING (ROLLING RESISTANCE)
5. LANDAI PERMUKAAN
6. TENAGA RODA (RIMPULL)
7. TENAGA TARIK (DRAWBAR PULL)
8. KEMAMPUAN MENDAKI TANJAKAN (GRADABILITY)
5. 1. Ketinggian Tempat Kerja
Pengaruh ketinggian ( altitude ) adalah pada kerja
mesin penggerak karena perbedaan kerapatan
udara pada ketinggian tertentu diatas permukaan
laut.
Mesin dari alat yang digunakan kebanyakan dari jenis
internal combustion engines, yang bekerjanya atas
dasar pembakaran campuran zat asam (oksigen) dari
udara dengan bahan bakar.
Untuk mendapatkan tenaga maksimal dalam pembakaran
harus dipenuhi syarat-syarat perbandingan yang tepat
antara bahan bakar dan oksigen.
6. Secara umum, tenaga mesin akan berkurang
dari tenaga seluruhnya setiap penambahan
100 m / 1000 feet , diatas 750 m / 3000
feet pertama di atas permukaan air laut
3 % untuk 4 cycle engine
1 % untuk 2 cycle engine
Sehingga untuk kebutuhan pekerjaan
yang diperhitungkan adalah kemampuan
efektif yang telah berkurang sesuai
ketinggian . Namun untuk saat ini mulai
digunakan super charger yang
menginjeksikan O2 ke dalam silinder , alat
ini mampu mempertinggi tenaga mesin s.d.
125%
7. 2. Temperatur
• Temperatur akan mempengaruhi tenaga mesin.
• Apabila suhu udara naik maka udara mengembang
atau kerapatan (density) udara turun, yang akan
menyebabkan berkurangnya kandungan oksigen
persatuan volume udara. Hal ini akan mempengaruhi
(efisiensi kerja alat berkurang).
8. • Pengaruh berkurangnya tenaga pada mesin
akibat temperatur :
1. Tenaga mesin berkurang 1% tiap naik 100 F
(di atas 850 F ).
2. Tenaga mesin bertambah 1% tiap turun 100
F (di bawah 850 F ).
9. 3. Koefisien Traksi
• Koefisien traksi adalah besarya tenaga
tank yang menyebabkan selip dibagi dengan
berat kendaraan keseluruhan (untuk
crawler/roda rantai).
• Tenaga mesin hanya dapat dijadikan tenaga
traksi yang maksimum jika ada gesekan
yang cukup antara permukaan ban/roda
dengan permukaan tanah tempat alat
bekerja.
10. Jika gesekan antara tanah dengan roda
/ban kurang, maka tenaga yang berlebih
yang dilimpahkan pada roda hanya akan
menyebabkan slip. Besarnya tenaga traksi
yang dimanfaatkan dinyatakan sebagai
traksi kritis (= Daya tarik batas selip) yang
ditentukan oleh rumus seperti berikut:
Traksi kritis = koefisien traksi x Berat total kendaraan.
11. Besar Koefisien Traksi
berdasarkan beberapa percobaan
Jenis Permukaan Ban Karet Crawler
Beton kering dan kasar
Tanah liat kering
Tanah liat basah
Pasir kering
Pasir basah
Kerikil lepas
Es/salju
0.80-1.00
0.50-0.70
0.40-0.50
0.15-0.20
0.20-0.40
0.10-0.30
0.05-0.10
0.45
0.90
0.70
0.30
0.50
0.40
0.15
12. • Faktor yang mempengaruhi koefisien
traksi:
- kembangan ban,
- bentuk dan ukuran ban,
- keadaan permukaan tanah,
- jenis ban,
13. 4. Tahanan Gelinding (Rolling
Resistance = RR)
•Yaitu tenaga tarik yang diperlukan untuk
menggerakkan tiap ton berat kendaraan
termasuk muatannya di atas permukaan yang
datar.
•Untuk kendaraan beroda ban dipengaruhi oleh
faktor-faktor:
Ukuran ban
Tekanan angin
Bentuk kembang dari permukaan ban
14. • Untuk kendaraan beroda rantai biasanya tergantung
dari sifat permukaan tanah.
RR= P/G
dimana:
RR : Rolling resitance
P : Gaya tarik (tegangan tali)
G : Berat kendaraan
15. 5. Landai Permukaan
• Landai [%] adalah perbandingan perubahan
ketinggian persatuan panjang jalan.
• Penambahan dan pengurangan tenaga traksi
akibat adanya tanjakan atau turunan dapat
dikatakan berbanding lurus dengan % naik
turunnya landai jalan tersebut.
16. • Kelandaian juga disebut sebagai
hambatan yang disebabkan oleh
gravitasi. Pada daerah tanjakan,
gravitasi ini akan menyebabkan alat
berat memerlukan tenaga tambahan.
Hal ini tentunya mempengaruhi
produktivitas. Semakin besar tenaga
tambahan yang diperlukan oleh alat
berat tersebut, maka produktivitas
dari alat berat tersebut makin turun.
17. •Kebutuhan tenaga traksi dibedakan antara
tanjakan dan turunan sebagai berikut:
a. Grade Resistance adalah tanjakan yang
mengakibatkan bertambahnya tenaga traksi
yang diperlukan.
b. Grade Assistance adalah turunan yang
mengakibatkan berkurangnya tenaga traksi
yang diperlukan.
Jadi Total Resistance = TR, adalah :
TR = RR+GR, atau TR=RR-GA
TR = Total Resistance
RR = Rolling Resistance
GR = Grade Resistance (akibat tanjakan)
GA = Grade Assistance (akibat turunan)
18. 6. Tenaga Roda (Rimpull)
• Tenaga roda adalah tenaga gerak yang dapat
disediakan mesin kepada roda-roda gerak suatu
kendaraan yang dinyatakan dalam kilogram atau
lbs.
375 x HP x Effisiensi
Rimpul = ---------------------------- [ lbs ]
Kecepatan [mph]
Efisiensinya berkisar 80% - 85 %,
dan HP adalah tenaga mesin
19. 7. Tenaga Tarik
(Drawbar Pull = DBP)
• Tenaga tersedia pada traktor/kendaraan yang
dapat dihitung untuk menarik muatan disebut
tenaga tank traktor (drawbar pull = DBP), ialah
tenaga yang terdapat pada gantol (hook) di
belakang traktor tersebut, yang dinyatakan
dalam kilogram atau lbs.
20. DBP besamya tergantung juga dari
kecepatan gerak kendaraan (gear selection),
untuk masing-masing gigi dinyatakan masing-
masing DBP nya untuk kecepatan maksimal
pada gigi tersebut, pada putaran mesin
tertentu (rated RPM). Sebagai contoh dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Gigi ke Kecepatan DBP (lbs)
1
2
3
4
5
1.56
2.20
3.04
3.88
5.30
9.909
6.872
4.752
3.626
2.419
21. 8. Kemampuan Mendaki
Tanjakan (Gradability)
• Greadability adalah kemampuan alat untuk mendaki
tanjakan (%).
• Kemampuan mendaki tanjakan ini adalah landai
maksimal yang dapat ditempuh oleh sebuah traktor
atau kendaraan yang dinyatakan dalam % landai.
• Gerakan maju traktor sebagai alat penarik (prime
mover) dibatasi oleh :
a. Daya tarik (DBP atau rimpull) yang
disediakan oleh mesin,
b. Rolling resistance pada permukaan jalan,
c. Berat total dengan muatan, dan
d. Landai permukaan jalan yang dilalui.
22. • Greadability ini sendiri tergantung
dari, bobot alat, gear/gigi yang
dipakai, kecepatan, daya tarik, dan
RR.
• Untuk crawler traktor kemampuan
mendaki dihitung berdasarkan sisa
DBP yang masih. Setelah dari DBP
seluruhnya dikurangi dengan DBP yang
dibutuhkan untuk menanggulangi
rolling resistance.
23. Disamping itu terdapat faktor-faktor
lain yang mempengaruhi sbb :
- Waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pekerjaan
- Kondisi tanah
- Efisiensi kerja
- Kemampuan operator
- Cuaca dan kondisi alam
- Kondisi alat yang digunakan