PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah dan dibawah KKM pada mata pelajran Bahasa Indonesia pokok bahsan pidato persuasif. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Juglangan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo sebanyak 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Hasil penelitian yang didapat adalah peningkatan motivasi siswa dari Siklus I dan Siklus II melalui pengamatan aktivitas siswa. Peningkatan hasil belajar siswa yang dipresentasikan oleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dari tes Siklus I sebesar 64,52 % dan Siklus II sebesar 87,10 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VI SDN 1...SDN 1 JUGLANGAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa yang rendah dan dibawah KKM pada mata pelajran Bahasa Indonesia pokok bahsan pidato persuasif. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Juglangan Kecamatan Panji Kabupaten Situbondo sebanyak 16 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Hasil penelitian yang didapat adalah peningkatan motivasi siswa dari Siklus I dan Siklus II melalui pengamatan aktivitas siswa. Peningkatan hasil belajar siswa yang dipresentasikan oleh nilai rata-rata hasil belajar siswa dari tes Siklus I sebesar 64,52 % dan Siklus II sebesar 87,10 %. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa metode role playing dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bentuk teori kepribadian dan terapi psikoanalitik ini muncul dalam konteks medis dengan asumsi dasar bahwa klinisi menangani patologi. Pendekatan psikoanalisis juga dikenal dengan istilah psikodinamik yang dikembangkan oleh Sigmund Freud. Pendekatan-pendekatan psianalisis atau psikodinamik menganggap bahwa tingkah laku abnormal disebabkan oleh faktor-faktor intrapsikis (konflik tak sadar, represi, mekanisme defensive), yang mengganggu penyesuaian diri.
Pikoanalisis merupakan sebuah metode yang sangat berpengaruh mengobati gangguan mental, dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."
Gerakan psikoanalitik berasal dari pengamatan klinis dan formulasi dari psikiater Austria yang bernama Sigmund Freud, yang menciptakan istilah itu selama 1890-an, Freud dikaitkan dengan yang lain Wina, Josef Breuer, dalam studi pasien neurotik bawah hipnosist. Freud dan Breuer mengamati bahwa, ketika sumber ide pasien dan impuls dibawa ke dalam kesadaran selama kondisi hipnosis, pasien menunjukkan perbaikan.
Norman D. Sundberg dkk (2007:190) Bagaimana Freud memikirkan tentang masalah psikologis? Hal ini dapat dilihat dari ilustrasi pemikiran awal Freud-Katharina disebuah buku terbitan 1895, Studies on Hysteria (Breuer dan Freud, hal. 125-134).Psikoanalisa dapat dikatakan sebagai aliran psikologi yang paling dikenal meskipun mungkin tidak dipahami seluruhnya. Namun psikoanalisa juga merupakan aliran psikologi yang unik, tidak sama seperti aliran lainnya. Aliran ini juga yang paling banyak pengaruhnya pada bidang lain di luar psikologi, melalui pemikiran Freud.
Konsep dari teori Freud yang paling terkenal adalah tentang adanya alam bawah sadar yang mengendalikan sebagian besar perilaku. Selain itu, dia juga memberikan pernyataan pada awalnya bahwa prilaku manusia didasari pada hasrat seksualitas pada awalnya (eros) yang pada awalnya dirasakan oleh manusia semenjak kecil dari ibunya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dengan model Psycoanalytical?
2. Bangaimanakah pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis?
3. Sebutkan dan jelaskan struktur kepribadian ?
4. Bangaimanakah dinamika kepribadian ?
5. Bangaimanakah perkembangan kepribadian?
6. Bangaimanakah proses terapi dalam psikoanalitik?
7. Sebutkan dan jelaskan teknik-teknik dalam psikoanalitik?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pegertian dari model Psycoanalytical.
2. Untuk mengetahui bangaimana pendekatan psikoanalisa dalam bidang klinis.
3. Untuk mengetahui struktur kepribadian .
4. Untuk mengetahui bangaimana dinamika kepribadian .
5. Untuk mengetahui bangaimana perkembangan kepribadian.
6. Untuk mengetahui bangaimana proses terapi dalam psikoanalitik.
7. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam psikoanalitik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Model Psycoanalytical merupakan model yang pertama yang ditemukan oleh Sigmun Freud yang meyakini bahwa penyimpangan
UBER DAN GRABTAXI dua aplikasi transportasi yang masuk ke indonesia. jadi pilihlah yang anda sukai, yang user friendly, dan murah dan berkualitas #marikitabelajarterus
Secondo una ricerca dell'Osservatorio Mobile Payment & Commerce del Politecnico di Milano la quota dei pagamenti elettronici da PC, tablet o smartphone è in continua crescita. Scopriamone il dettaglio
Tesis tentang pembelajaran inquiry terbimbingZae Muh.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains adalah ilmu dengan topik pembahasannya mengenai gejala alam yang disusun secara sistematis berdasarkan hasil observasi maupun eksperimen yang dilakukan oleh manusia (Samatoa, 2016; Fatahullah, et al., 2022; Jannah & Atmojo, 2022). Menurut Buxton dan Provenzo (2011), ilmu pengetahuan alam (IPA) pada hakikatnya merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui proses ilmiah dengan cara berpikir dan penyelidikan yang membentuk sikap ilmiah, dan berinteraksi dengan teknologi yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di masyarakat (Chiappetta & Koballa, 2010; Goldston & Downey, 2013; Pellegrino, et al, 2014; Firdaus & Wilujeng, 2018). Menurut Murtini (2008) proses pembelajaran sains atau ilmu pengetahuan alam menekankan ke siswa untuk memberi pengalaman secara langsung guna mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Murtini, 2008; Hendri & Faradhillah, 2020).
Pembelajaran abad 21 atau dikenal dengan era revolusi industry 4.0 menuntut siswa untuk mampu memahami dan memiliki kecakapan pembelajaran abad 21 yaitu kecakapan 4C, meliputi : 1) keterampilan berpikir kreatif (creative thinking); 2) berpikir kritis dan pemecahan masalah (criticial thinking and problem solving); 3) komunikasi (communication); 4) kolaborasi (collaboration) (Lase, 2019; Arifin, 2020; Partono et al., 2021). Keberhasilan pencapaian kompetensi mata pelajaran IPA banyak dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal (Rusman, 2013; Jamil, 2016; Hemayanti, et al., 2020). Faktor eksternal yang memengaruhi hasil belajar siswa antara lain; sarana prasarana, metode yang digunakan guru dan lingkungan sosial sedangkan faktor internal dapat berupa minat, motivasi, gaya berpikir, intelegensi serta perhatian siswa. Untuk dapat mengoptimalkan hasil belajar siswa, kedua faktor tersebut penting untuk diperhatikan oleh guru (Susanto Heri et al., 2017; Vinnafatun, et al., 2019).
Pembelajaran adalah suatu proses yang melibatkan guru dan siswa berinteraksi atau melakukan hubungan timbal balik dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Haryadi & Darmuki, 2019). Menurut UNESCO, pendidikan pada abad 21 ini diorientasikan terhadap 4 (empat) pilar pembelajaran, yaitu 1) learning to know (belajar untuk tahu); 2) learning to do (belajar untuk melakukan); 3) learning to be (belajar jadi diri sendiri) ; dan 4) learning to live together (belajar bersama dengan orang lain) (Uno & Mohamad, 2013:310). Tujuan mempelajari materi IPA di SMP adalah untuk meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan sebagai pondasi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pemahaman Konsep dan berpikir kritis suatu materi ajar sangat penting dan berpengaruh terhadap pola pikir dan hasil belajar siswa. Siswa bisa melakukan kegiatan guna mengembangkan kemampuan
Ini adalah RPP tentang teorema pythagoras, rpp ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah model pembelajaran inovatif. Rpp ini juga mengenai penggunaan teorema pythagoras dalam gerhana matahari yang terjadi pada tanggal 9 maret 2016
Media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak.
Misalnya Telepon,Televisi, Radio, Koran dan yang lainnya.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Dengan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia Kelas II SD 3 Bantul
Disusun Oleh :
HERAWATI SHOLEKHAH
NIM : 02431376
Jurusan Pendidikan Matematika
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
2009
3. BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Daftar
Pustaka
4. Latar Belakang
Sifat Abstrak pada matematika membuat siswa
kesulitan dalam matematika
Pembelajaran matematika di SD II Bantul
masih menggunakan metode ceramah
Penerapan pembelajaran matematika melalui
PMRI
Pendekatan pendidikan matematika mekanistik
a
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Daftar
Pustaka
5. Rumusan Masalah
b
1.Apakah PMRI dapat meningkatkan hasil
belajar matematika kelas II SD 3 Bantul ?
2.Kendala-kendala apa saja yang dihadapi
dengan menggunakan PMRI ?
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Daftar
Pustaka
6. Tujuan
c
1. Untuk meningkatkan hasil belajar
matematika siswa kelas II SD 3
Bantul
2. Untuk mengetahui kendala-
kendala yang dihadapi dengan
menggunakan PMRI
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Daftar
Pustaka
7. BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Daftar
Pustaka
10. BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Daftar
Pustaka
11. Instrumen Penelitian
a
Digunakan beberapa instrumen
untuk mengumpulkan data :
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Daftar
Pustaka
1. Lembar Observasi
2. Wawancara
3. Jurnal Harian
4. Lembar Kegiatan
5. Lembar Evaluasi
12. BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Daftar
Pustaka
18. BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Daftar
Pustaka
19. Sutarto Hadi.Pendekatan Matematika Realistik
Menjadikan Pembelajaran Matematika lebih
bermakna bagi siswa hal:2
Syamsu Yusuf. 2004 . Psikologi Perkembangan
Anak dan Remaja . Bandung: PT Remaja Rosda
Karya.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002
.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta.
Daftar PustakaBAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Daftar
Pustaka