Dokumen tersebut membahas tentang manajemen proyek, meliputi definisi manajemen proyek, tujuan, karakteristik, parameter, skill yang dibutuhkan, komponen dasar, struktur organisasi, dan fase-fase manajemen proyek.
1. 2016
MANAJEMEN PROYEK
S1 SISTEM INFORMASI
OLEH :
DECKA ALIFANDO SETIAWAN 13410100142
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2016
2. A. Definisi Manajemen Proyek
1. Definisi Manajamen
Menurut Mary Parker Follet
Manajemen adalah seni ujntuk menyelesaikan suatu pekerjaan lewat orang lain.
Menurut Ricky W. Griffin
Manajemen adalah sebuah proses pengorganisasian, pengkoordinasian,
perencanaan dan pengontrolan sumber daya agar mencapati sasaran secara efisien
dan efektif.
2. Definisi Proyek
Menurut Husen
Proyek adalah gabungan dari sumber-sumber daya seperti manusia, material,
peralatan dan modal/biaya yang dihimpun dalam suatu wadah organisasi sementara
untuk mencapai sasaran dan tujuan.
Menurut Dipohusodo(1996:9)
Upaya yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-
harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang
tersedia yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
3. Definisi Manajemen Proyek
Menurut Ervianto(2005:21)
Semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan koordinasi suatu proyek
dari awal(gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin pelaksanaan proyek
secara tepat waktu.
Menurut Husen(2009:4)
Penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang
terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran dan tujuan
yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja biaya,
mutu dan waktu serta keselamatan kerja.
3. B. Tujuan Manajemen Proyek
Tujuan manajemen proyek adalah untuk mewujudkan sebuah gagasan yang
muncul dari diri manusia baik individu maupun kelompok dengan gagasan yang orisinil
dengan sifat pengelolaan proyek secara spesifik demi mewujudkan tujuan individu
maupun kelompok tersebut.
Selain itu perlu diperhatikan bahwa menjalankan proyek untuk klien
memerlukan skill/kemampuan yang mumpuni baik secara hard skill maupun soft skill
serta perlu adanya pengukuran dalam menjalankan proyek yang ditentukan dalam
parameter pengukuran proyek.
C. Karakteristik dan Parameter Proyek
Karakteristik proyek pada umumnya dijelaskan pada poin-poin berikut ini :
1. Memiliki tujuan yang terperinci
Setiap tim manajemen proyek perlu mendefinisikan visi misi mereka dalam
mengerjakan sebuah proyek agar setiap individu dalam sebuah tim saling bersinergi
satu sama lain sehingga menghindari adanya salah paham dan tetap dalam satu visi
dan satu misi hingga proyek berakhir.
2. Hasil proyek dapat dimanfaatkan lebih lanjut
Dalam manajemen proyek sistem informasi, pada umumnya mereka seringkali
membuat sebuah program/software sesuai kebutuhan klien adapula yang dilengkapi
dengan hardware serta instalasinya, dengan demikian hasil yang didapatkan dari
pengerjaan proyek tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan klien
sehingga dapat digunakan dalam jangka panjang.
3. Melibatkan banyak komponen/sumber daya
Manajemen proyek melibatkan banyak sumber daya seperti manusia, mesin
atau peralatan pengerjaan proyek, metode atau cara pengerjaan yang sesuai,
material atau bahan-bahan pendukung dalam pengerjaan proyek dan money atau
biaya berupa dana yang disiapkan untuk pengerjaan proyek.
4. 4. Pekerjaan yang unik
Manajemen proyek dapat dikategorikan dalam pekerjaan yang unik karena
dalam setiap proyek yang didapat tentu terdapat sesuatu yang berbeda entah
software yang dibuat, klien yang berbeda, metode lain dan lain sebagainya.
5. Pengembangan ide menuju hal nyata
Manajemen proyek merealisasikan ide atau gagasan individu atau organisasi
dalam bentuk hasil akhir proyek yang diberikan kepada klien. Hal ini adalah salah
satu alasan mengapa manajemen proyek adalah pekerjaan yang unik.
6. Dinilai dalam beberapa parameter
Secara umum manajemen proyek diukur dalam beberapa parameter yakni:
Quality(kualitas)
Bagaimana proyek memiliki hasil akhir yang diharapkan oleh klien
Cost(biaya)
Bagaimana proyek dilaksanakan dengan biaya seminimal mungkin
Time(waktu)
Bagaimana proyek dilaksanakan dengan waktu yang sesingkat mungkin
Scope(lingkup)
Bagaimana proyek berjalan sesuai lingkup yang telah ditentukan
Integration(integrasi)
Bagaimana proyek berjalan dengan adanya integrasi antar bagian dalam tim
proyek
Risk(risiko)
Sebesar apakah proyek memberikan dampak/risiko terhadap kelangsungan
manajemen proyek
5. Keenam parameter tersebut tidak berjalan sendiri, perlu adanya sinergi antar
keenam parameter tersebut agar proyek kita dikategorikan sebagai proyek yang
berkualitas dengan biaya murah, tepat waktu, sesuai lingkup, terintegrasi dan minim
risiko.
D. Skill yang Dibutuhkan dalam Manajemen Proyek
Manajemen proyek memerlukan individu-individu dengan keahlian/skill sebagai
berikut:
1. Personal Skill
Kemampuan dalam memotivasi SDM serta pencarian solusi dalam tim, keahlian
komunikasi dengan klien juga diperhatikan.
2. Technical Skill
Kemampuan dalam mengetahui secara teknis kebutuhan produk/hasil proyek
yang diinginkan oleh klien.
3. Management Skill
Kemampuan untuk memimpin serta mengelola dan memonitor segala sumber
daya yang terkait dalam pengerjaan proyek.
4. Coping Skill
Kemampuan mengatasi masalah dalam kondisi yang tidak menentu dan penuh
konflik dalam tim maupun antar instansi.
E. Komponen Dasar Manajemen Proyek
Komponen dasar dalam manajemen proyek dapat dibagi menjadi berikut:
1. Manpower(orang)
Men atau orang adalah komponen utama dalam pengerjaan proyek karena
sebagian besar proyek dikerjakan oleh kemampuan manusia baik dari segi
perencanaan, desain, implementasi dan evaluasi. Manpower seringkali disebut
dalam organisasi sebagai sumber daya manusia/SDM/human resources.
6. 2. Machinery(mesin)
Machine atau mesin adalah komponen dasar untuk alat para anggota tim dalam
merancang sebuah produk dalam pengerjaan proyek. Contoh dalam pengerjaan
proyek sistem informasi, machinery yang digunakan adalah alat untuk development
sebuah software seperti dreamweaver untuk pengembangan website dan eclipse
untuk desktop berbasis java.
3. Material
Material adalah bahan-bahan pendukung dalam pengerjaan proyek seperti
informasi yang didapat dalam sebuah tim, serta bahan-bahan lain yang menunjang
pengerjaan proyek.
4. Method(metode)
Method atau metode adalah satu dari sebagian besar langkah/cara dalam
pengerjaan proyek, sebagai contoh dalam pengembangan aplikasi desktop, tim
dapat menggunakan metode bahasa pemrograman C atau dapat memilih bahasa
pemrograman java.
5. Money(uang)
Money atau uang adalah komponen yang tidak lepas dari pembangunan proyek
terutama proyek sistem informasi karena uang berperan dalam pembelian lisensi
software tools web development seperti dreamweaver, perlu juga uang untuk dana
akomodasi saat sewaktu-waktu klien mengadakan pertemuan secara mendadak.
F. Struktur Organisasi
Dalam manajemen proyek biasanya terdiri dari lebih dari satu orang sehingga
kebanyakan adalah berbentuk tim atau organisasi. Struktur organisasi sangat
berpengaruh dalam kelangsungan proyek karena peran dan tanggung jawab anggota
proyek dalam struktur organisasi berbeda satu sama lain.
7. Terdapat beberapa tipe struktur organisasi yang sering diterapkan diantaranya adalah:
1. Struktur organisasi fungsional
Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Fungsional
Dalam struktur organisasi fungsional selalu dipimpin seorang manajer
fungsional yang membawahi staf-staf. Dalam proyek, anggota tim proyek dapat
diambil dari staf manajer fungsional lainnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam struktur organisasi fungsional:
Fokus dalam pembagian tugas berdasar bagian
Komunikasi secara bottom-up
Komunikasi antar bagian kurang terbuka karena tiap bagian fokus dalam
tugasnya masing-masing
2. Struktur organisasi matriks
Gambar 1.2. Bagan Struktur Organisasi Matriks
8. Dalam struktur ini, suatu proyek terdiri dari staf-staf dari beberapa manajer
fungsional yang berbeda dan dipimpin oleh salah satu staff tersebut.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam struktur organisasi matriks:
Pembagian berdasarkan kegiatan yang sedang dikerjakan
Pemanfaatan SDM efisien
Komunikasi antar divisi lebih terbuka
Pembagian SDM harus jelas dalam setiap proyek
Komunikasi yang lebih terbuka membuat komunikasi lebih membingungkan
karena setiap anggota berkaitan dengan proyek yang ada
Terdapat 3 subtipe matriks antara lain:
Weak Matrix
Peran manajer proyek kuat, manajer fungsional sebagai penyedia SDA.
Balanced Matrix
Peran manajer proyek dan manajer fungsional setara
Strong Matrix
Peran manajer proyek lemah, peran manajer fungsional kuat. Manajer proyek
hanya sebagai koordinator proyek
3. Struktur organisasi proyek
Gambar 1.3. Bagan Struktur Organisasi Proyek
Dalam struktur organisasi proyek, tiap divisi dipimpin oleh manajer proyek
yang langsung membawahi staf yang menangani suatu proyek.
9. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam struktur organisasi matriks:
Berfokus pada pembagian berdasar proyek yang dikerjakan
Masing-masing kegiatan proyek memiliki struktur tersendiri dari manajer
proyek hingga divisinya
Komunikasi lebih terkendali dan pengawasan mudah
Dibutuhkan banyak SDM untuk masing-masing proyek
Perlu tanggung jawab tinggi pada diri
Berikut adalah tabel perbandingan antara ketiga struktur organisasi tersebut:
Tipe
Organisasi
Fungsional
Matrix
ProjectedKarakteristik
Proyek
Weak
Matrix
Balanced
Matrix
Strong Matrix
Otoritas
Manajer
proyek
Sedikit /
tidak ada Terbatas
Rendah -
sedang Sedang -tinggi Tinggi
Persentase
penugasan
penuh waktu
personil
Tidak ada 0-25% 15-60% 50-95% 85-100%
Peran manajer
proyek
Paruh waktu Paruh waktu Penuh Penuh Penuh
Jabatan umum
manajer
proyek
Project
coordinator/
project
leader
Project
coordinator/
project
leader
Manajer
Proyek/Project
Officer
Manajer
Proyek/Manajer
Program
Manajer
Proyek/Manajer
Program
Staf
administratif
manajemen
proyek
Paruh waktu Paruh waktu Paruh waktu Penuh Penuh
Tabel 1.1. Tabel Perbandingan Struktur Organisasi
10. G. Fase Manajemen Proyek
Gambar 1.4. Project Life Cycle
Secara umum siklus hidup proyek/project life cycle adalah metode untuk
menggambarkan perencanaan proyek, kontrol, dan monitoring sejak proyek disepakati
oleh kedua belah pihak untuk dikerjakan hingga proyek tercapai.
Terdapat 4 tahap kegiatan utama dalam project life cycle yaitu:
1. Project Initiation
Tahap pertama dalam project life cycle adalah inisiasi proyek. Dalam tahap ini,
permasalahan akan diidentifikasi lebih dahulu. Kemudian menentukan metode yang
digunakan untuk menangani permasalahan tersebut. Setelah pemilihan metode
kemudian dilakukan studi kelayakan apakah metode tersebut adalah solusi terbaik
yang ada. Ketika solusi dan metode telah ditetapkan maka tim proyek dapat
dibentuk dengan manajer proyek sebagai kepala/koordinator fungsional.
2. Project Planning
Tahap kedua adalah project planning atau perencanaan proyek. Dalam tahap ini,
tim membuat dokumen perencanaan secara rinci sebagai panduan tim proyek
selama kegiatan proyek berlangsung.
11. Dokumen yang dibuat yaitu:
Project Plan
Resource Plan
Financial Plan
Risk Plan
Acceptance Plan
Communication Plan
Procurement Plan
Supplier Contract
Perform phase review
3. Project Execution
Tahap ketiga adalah tahap eksekusi proyek/implementasi. Dalam tahap ini
segala persiapan telah matang sehingga siap untuk dieksekusi oleh tim proyek.
Tujuan produk/hasil akhir proyek yang diinginkan klien akan dibangun secara fisik.
Dalam implementasi proyek perlu diperketat adanya monitoring guna meluruskan
anggota tim agar terus fokus terhadap peran dan tanggung jawab mereka agar
proyek dapat selesai dengan kualitas baik, biaya murah dan tepat waktu.
4. Project Closure
Tahap akhir dari project life cycle adalah penutupan proyek. Dalam tahap ini
produk/hasil akhir proyek dan dokumentasinya akan diserahkan kepada klien juga
mengakhiri kontrak dengan supplier dan membubarkan tim proyek. Selanjutnya
perlu dilakukan langkah post implementation review untuk mengetahui sebaik
apakah hasil proyek yang telah diberikan kepada klien dan menganalisa kesalahan
serta peningkatan dari pelaksanaan proyek tersebut.