SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
“MANAJEMEN PROYEK DAN ORGANISASI PROYEK”
Disusun Oleh :
ARUM DESTYARINI
I 1113016
JURUSAN TEKNIK SIPIL NON REGULER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki
keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri
atas produk yang akan dihasilkan. Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan
dihadapi sangat kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga
pada akhir proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Pelaksana proyek harus
diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari perencanaan pembangunan fisik, sampai
dengan pemeliharaan yang melibatkan bermacam-macam unsur dann komponen pendukung.
Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang perana cukup penting adalah
organisasi proyek, sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat pengorganisasian
yang baik.
Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka
sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki agar
dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa tercapai.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka perlu adanya
penjelasan mengenai apa itu manajemen proyek, organisasi, peranan dan tugas anggota
organisasi.
C. TUJUAN DAN MANFAAT
Untuk mengetahui bagaimana manajemen proyek dan struktur organisasi proyek yang
mengatur sebuah proyek agar sebuah proyek dapat diselesaikan dengan cara yang efisien,
tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK
Organisasi adalah suatu wadah kegiatan sekelompok manusia atau badan dengan
pembagian tugas tertentu untuk mencapai tujuan bersama dengan memanfaatkan sumber daya
semaksimal mungkin. Kegiatan tersebut dapat berupa jasa maupun lainnya sesuai dengan
tujuan. Banyak sedikitnya kegiatan dapat mempengaruhi jumlah tenaga sebagai pelaksana
kegiatan.
Manajemen Proyek adalah tata cara atau sistem pengelolaan pekerjaan konstruksi
dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan metode-metode dan sistematika tertentu. Manajemen suatu proyek
pembangunan mempunyai tujuan menyelesaikan proyek sesuai batas waktu dan biaya yang
direncanakan dengan kualitas bangunan yang optimal. Oleh sebab itu kerjasama yang baik
antar unsur pendukung dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya berdasarkan batas ruang
lingkup dan wewenang masing-masing mutlak diperlukan, dan merupakan modal dasar dari
kelangsungan suatu proyek menuju keberhasilan. Keberhasilan suatu proyek sangat
tergantung dari perilaku atau kegiatan satuan-satuan pendukung pelaksana organisasinya
yang dikoordinasikan dalam suatu sistem manajemen. Untuk itu dituntut agar individu-
individu atau satuan-satuan dalam organisasi pengelola dapat bekerja sama secara terorganisir
untuk mewujudkan sesuai dengan keinginannya, jadwal kegiatan, anggaran keuangan,
monitoring dan laporan kemajuan serta segera mengambil langkah-langkah perbaikan
bilamana dibutuhkan. Sistem manajemen proyek memberikan tata cara kepada individu-
individu dengan berlainan tugasnya, agar mampu bekerja sama untuk mencapai harapan
tertentu proyek.
Secara keseluruhan, seorang kepala proyek hanyalah sebagai salah satu unsur
pelaksana saja, kepala proyek merupakan penanggung jawab secara keseluruhan daripada
mobilitas pelaksanaan proyek. Terdapat struktur organisasi untuk dipilih pada pelaksanaan
proyek sesuai jenis proyeknya. Pengelola proyek bertanggung jawab untuk menyelesaikan
suatu tujuan organisasi sesuai dengan batas menurut spesifikasi sumber daya, dana, waktu,
peralatan, teknologi, manusia dan material untuk mencapai standar kualitas kesepakatan
4
sehingga tercapai suatu keuntungan bagi semua belah pihak. Oleh karena itulah maka
diperlukan adanya manajemen, perhitungan, perencanaan secara sistematis dan tersusun rapi
dalam suatu wadah berbentuk organisasi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibuat suatu sistem hubungan kerja sesuai
dengan kondisi pekerjaan seperti berikut :
1. Tugas pokok dari organisasi.
2. Pengelompokan dalam satu sistematika tertentu.
3. Pekerjaan dari tiap-tiap petugas dari organisasi itu.
4. Tanggung jawab dari tiap-tiap petugas dalam rangka pelaksanaan tugas yang dibebankan
kepadanya.
5. Kekuasaan atau wewenang dari tiap-tiap petugas.
6. Pelimpahan tanggung jawab kepada bagian-bagian dalam organisasi itu.
7. Ukuran-ukurannya yang diperlukan didalam menilai berhasil atau tidaknya pelaksanaan
tugas tiap tiap petugas dalam organisasi.
B. TAHAP-TAHAP MANAJEMEN PROYEK
a) Planning (Perencanaan)
Proses dimana terdapat perencanaan atas semua pekerjaan yang akan dilaksanakan
dari mulai awal sampai akhir termasuk tujuan-tujuan yang akan dicapai dari proses
pembangunan proyek.
b) Organizing (Organisasi)
Organisasi merupakan sarana yang memungkinkan orang bekerja secara efektif
dan terkoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama.
c) Actuating (Pelaksanaan Kegiatan)
Pelaksanaan merupakan realisasi dari proses perencanaan yang dilakukan oleh
semua anggota kelompok dengan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang berlaku.
5
d) Controlling (Pengawasan)
Agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana dalam pelaksanaan perlu adanya
pengawasan sebagai control dan koreksi terhadap segala penyimpangan yang mungkin
terjadi.
e) Coordinating (Koordinasi)
Agar pekerjaan berjalan dengan lancar maka perlu adanya koordinasi yang baik antar
semua pihak yang terlibat didalamnya.
Manajemen proyek yang baik dan didukung oleh kegiatan administrasi yang baik
pula, akan dapat dengan mudah memonitor suatu kegiatan proyek dilapangan, mudah untuk
memantau tingkat kemajuan proyek dan akan memudahkan dalam menentukan kebijaksanaan
atau langkah-langkah yang harus diambil oleh pelaksana proyek.
Sedangkan ketentuan-ketentuan demi terjaminnya pelaksanaan organisasi adalah
sebagai berikut :
a. Pemberian tanggung jawab yang tegas dan cermat kepada tiap-tiap petugas.
b. Pemberian tanggung jawab harus disertai dengan pelimpahan-pelimpahan wewenang
yang memadai.
c. Petugas dalam suatu jabatan tertentu hanya mengenai perintah dari seorang atasan saja.
d. Petugas dalam bagian-bagian tertentu sesuai luasnya tanggung jawab pekerjaan, perlu
diberikan tenaga pembantu yang diperlukan.
e. Petugas bagian tertentu hanya mempunyai bawahan secara langsung tidak lebih dari
jumlah yang dapat dikuasainya atau diawasinya.
f. Pembagian tugas didasarkan pada analisa tentang aktivitas-aktivitas pekerjaan, harus
dilaksanakan dan kemudian dikelompokkan menjadi satu tim.
C. UNSUR-UNSUR PROYEK
Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang memiliki dimensi waktu, biaya dan
mutu. Keberhasilan di dalam suatu proyek diukur berdasarkan tiga hal yaitu : tepat waktu,
tepat biaya dan tepat mutu. Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki awal dan akhir
6
di dalam mewujudkan gagasan yang timbul. Pada proyek-proyek yang besar masalah-
masalah yang dihadapi semakin besar dan juga kompleks.
Di dalam penyelenggaraan pembangunan proyek dilakukan secara menyeluruh mulai dari
tahap perancangan, perencanaan, dan pembangunan hingga tahap pemeliharaan di mana hal
tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dapat dilakukan secara sistematis dan
melibatkan berbagai unsur yang saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Unsur-
unsur tersebut membentuk suatu organisasi proyek di mana masing-masing mempunyai
peranan, fungsi dan tanggung jawab yang jelas.
Organisasi proyek dalam suatu pelaksanaan proyek sangat diperlukan sebagai bagian
dari manajemen suatu proyek yang sesuai dan saling berhubungan dan tentunya harus selalu
berjalan pada peraturan-peratuaran/tata tertib yang telah ditentukan. Sedangkan manajemen
proyek dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengelola sumber daya dan dana suatu
proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan suatu metode dan sistematika tertentu
agar tercapai daya guna yang sebesarnya. Dengan adanya manajemen proyek yang baik dan
teratur di dalam suatu proyek diharapkan akan dapat menunjang keberhasilan dan kelancaran
proyek hingga tujuan dari proyek akan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Secara
garis besar unsur-unsur pengelola proyek yang terlibat di dalam sebuah proyek adalah
sebagai berikut :
1. Pemberi Tugas/Pemilik/Owner
2. Konsultan Perencana
3. Konsultan Pengawas
4. Kontraktor Pelaksana
Keempat unsur tersebut mempunyai fungsi dan peranan masing-masing. Fungsi dan peranan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemberi Tugas / Pemilik / Owner
Pemberi tugas atau lebih dikenal dengan istilah bouwheer adalah badan
hukum/instansi atau perseorangan yang berkeinginan mewujudkan suatu proyek dan
memberikan pekerjaan bangunan serta membayar biaya pekerjaan bangunan.
Adapun tugas dan wewenang dari owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut:
 Mempunyai ide/gagasan sesuai denagn rencana-rencananya.
7
 Menyediakan dana dan lahannya.
 Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai pembangunan proyek.
 Mempunyai wewenang mutlak dalam menentukan dan mengangkat manajemen
konstruksi, perencana serta pelaksana proyek.
 Menangani dan menandatangani surat perintah kerja dan surat perjanjian dengan
pelaksana proyek.
 Bersama-sama manajemen konstruksi ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan,
berhak memberi instruksi-instruksi kepada pelaksana proyek secara langsung
maupun tidak langsung (melalui manajemen konstruksi).
 Mengesahkan semua dokumen pembayaran atas pembayaran yang harus
diberikan kepada pelaksana proyek.
 Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak
menerima/menolak perubahan-perubahan pekerjaan serta pekerjaan tambah dan
pekerjaan kurang.
 Berhak menolak pekerjaan-pekerjaan bila tidak sesuai dengan gambar rencana,
bilamana perlu mencabut tugas pelaksana proyek tersebut bila dianggap tidak
mampu melaksanakan pekerjaan.
 Meminta pertanggung jawaban pada semua unsur terkait sebelum masa
pemeliharaan habis bila terjadi kerusakan, sebagaimana ditetapkan bersama.
Sedangkan tanggung jawab owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut:
 Memelihara hubungan kerja secara professional.
 Membuat keputusan yang tepat sesuai dengan waktunya.
 Memberikan dana yang dibutuhkan proyek.
2. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah perseroan atau badan hukum yang bergerak pada
jasa konstruksi bidang perencanaan pekerjaan pembangunan.
Konsultan perencana menerima pendelegasian/penyerahan pekerjaan dari pemilik
proyek/owner dengaan dua tahapan, yaitu:
a) Rekayasa dan design awal
Rekayasa dan design meletakkan penekanan pada :
8
 Konsep arsitektur
 Pengevaluasian alternatif-alternatif proses teknologi
 Keputusan-keputusan mengenai ukuran serta kapasitas
 Tahapan konsep dan kelayakan
 Aspek fungsional
 Aspek teknis
 Aspek kinerja bangunan (building performance)
 Aspek ekonomis
b) Rekayasa dan design detail/perincian
Melibatkan suatu proses analisa dan perencanaan struktur serta
komponennya secara berurutan sehingga sesuai dengan standar konstruksi,
keamanan maupun peraturan-peraturannya.
Kegiatan-kegiatan konsultan perencana dalam melaksanakan rancang bangun
meliputi :
 Perencanaan anggaran dan biaya pekerjaan
 Gambar-gambar detail, maket design
 Rencana kerja dan spesifikasi pelaksanaan pekerjaan
Selain itu, divisi perencana mempunyai tugas dan wewenang adalah sebagai berikut :
a. Perencana berkewajiban untuk berkonsultasi dengan pihak proyek, pada tahap
perencanaan dan menyusun dokumen proyek.
b. Membuat gambar perencanaan proyek secara keseluruhan yang meliputi gambar
struktur, arsitektur serta mekanikal dan elektrikal sesuai dengan permintaan pemberi
tugas denagn mempertimbangkan segi kekuatan, keindahan dan ekonomis serta
peraturan daerah setempat.
c. Perencana berkewajiban pula untuk mengadakan pengawasan berkala dalam bidang
arsitektur dan struktur.
d. Membuat estimasi/perhitungan biaya pembangunan secara garis besar yang akan
menjadi acuan dalam penentuan biaya selama pelaksanaan pekerjaan (bila terjadi
perubahan rencana).
9
e. Bertanggung jawab penuh terhadap hasil perencanaan sehingga perencanaan tersebut
terlaksana.
f. Bertugas menghadapi kontraktor/pelaksana, dalam hal memberikan
penjelasan/konsultasi dalam bidang arsitektur, struktur konstruksi serta mekanikal dan
elektrikal.
g. Merencanakan setiap perubahan dari rencana semula.
h. Mempertanggung jawabkan hasil perencanaan kepada pemilik proyek.
i. Mengadakan pengawasan secara berkala untuk melihat kemajuan pekerjaan maupun
membantu mengatasi permasalahan di lapangan yang terkait dengan perencanaan.
j. Berperan pula sebagai konsultan pengawas dan berhak menegur kontraktor/pelaksana
proyek secara langsung maupun tertulis apabila ternyata pelaksanaan tidak sesuai
dengan bestek.
k. Meminta pemeriksaan pekerjaan secara khusus apabila diperlukan untuk menjamin
pelaksanaan sesuai dengan isi dokumen kontrak.
l. Menghadiri maupun menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi pengelolaan proyek.
Supaya mendapatkan hasil perencanaan yang berkualitas dan sesuai dengan tujuannya
maka perencana harus mempunyai tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu dengan
kemampuan dan pengalaman yang cukup memadai dalam bidangnya masing-masing.
3. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor Pelaksana adalah perseroan atau badan hukum yang mewujudkan
ide pemberi tugas ke dalam bentuk tiga dimensi yaitu sesuai dengan gambar kerja
rencana.
Adapun tugas dan wewenang dari pelaksana proyek adalah sebagai berikut:
 Melaksanakan tugas yang diberikan dengan mematuhi peraturan dalam dokumen
yang berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan.
 Mengadakan konsultasi dengan divisi perencana serta mendapatkan bimbingan
maupun pengarahan dari divisi pengawas mengenai pelaksanaan pekerjaan.
 Menyusun rencana kerja proyek.
 Menyediakan tenaga kerja, barang peralatan dan prasarana kerja kerja yang memadai.
 Membuat detail pelaksanaan (shop drawing) dan membuat gambar akhir pekerjaan
(asbuilt drawing).
10
 Menjamin keamanan dan keselamatan kerja.
 Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan.
 Mengadakan pengujian terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
 Mengadakan perbaikan, perubahan, rekonstruksi dan pembetulan terhadap segala
kesalahan selama masa pemeliharaan
D. HUBUNGAN KERJA ANTARA UNSUR-UNSUR PENGELOLA PROYEK
Maksud dari hubungan kerja adalah hubungan yang terjadi dalam suatu kontrak
kerja yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai pembagian tugas, kewajiban,
wewenang, hak dan tanggung jawab dalam suatu proyek yang harus dipatuhi dan
dilaksanakan. Hubungan kerja didalam mengelola dan melaksanakan suatu proyek terutama
pada proyek-proyek yang berskala besar sangatlah perlu adanya ketegasan dan pembagian
kerja sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing dimana satu dengan lainnya dapat
bekerja dengan baik.
Dengan adanya pola hubungan kerja yang tegas maka diharapkan masing-masing pihak
menjalankan peran dan kewajibannya tanpa terjadi overlapping. Untuk lebih jelasnya
hubungan pihak-pihak yang terkait dengan proyek adalah sebagai proyek :
Hubungan kerja antara pemilik proyek dengan konsultan pengawas.
1. Pengawas menyerahkan hasil pengawasannya kepada pemilik proyek.
2. Pengawas kemudian menyerahkan hasilnya kepada pemilik proyek.
Hubungan kerja antara pemilik proyek dengan kontraktor:
 Ada ikatan kerja.
 Kontraktor melaksanakan proyek kemudian menyerahkan hasilnya kepada pemilik
proyek.
 Pemilik proyek membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa konstruksi kepada
kontraktor sesuai dengan perjanjian yang disetujui dalam tender.
 Terjadi kerjasama berdasar hak, kewajiban, dan tanggung jawab masingmasing unsur
pengelola proyek.
 Terjadi hubungan harmonis dalam kerja sama.
11
Hubungan Kerja antara Unsur-unsur Proyek
Keterangan :
Garis Perintah
Garis Koordinasi
Hubungan kerja seperti bagan tersebut yang ada dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pemberi Tugas dengan Divisi Perencana
Hubungan tersebut tertuang dalam surat perjanjian perencanaan. Perencana memberi jasa
perencanaan baik perencanaan bangunan maupun perencanaan biaya imbalan jasa
perencanaan.
2. Pemberi Tugas dengan Divisi Pengawas
Hubungan tertuang dalam surat perjanjian melaksanakan tugas divisi pengawas. Pemilik
Proyek memberikan mandate kepada konsultan pengawas untuk mewakili dalam
pengawasn pelaksanaan pekerjaan.
3. Pemberi Tugas dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan tersebut dituangkan dalam surat perjanjian pelaksana proyek. Pemberi tugas
memberikan sejumlah biaya imbalan yang telah disepakati sedangkan kontraktor wajib
12
melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menyerahkan
hasil pekerjaan kepada pemberi tugas.
4. Divisi Pengawas dengan Divisi Perencana
Hubungan keduanya tidak dalam suatu perjanjian khusus, tetapi masing-masing
mendasarkan kepada peraturan pelaksanaan yang ada. Bila dipandang perlu divisi
pengawas dapat berkonsultasi dengan divisi perencana mengenai kesulitan yang
mungkin timbul di lapangan. Konsultan pengawas memberikan pengendalian teknis
pelaksanaan proyek yang akan dikerjakan kontraktor.
5. Divisi Pengawas dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan diatas juga tidak terbentuk dalam suatu perjanjian khusus tetapi masih
mendasarkan kepada peraturan pelaksanaan yang ada.
6. Divisi Perencana dengan Kontraktor Pelaksana
Hubungan keduanya tidak dalam suatu perjanjian khusus, tetapi masing-masing
mendasarkan pada peraturan pelaksanaan yang ada. Bila dipandang perlu keduanya dapat
bekarja sama mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul di lapangan.
E. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PROYEK
Organisasi proyek atau organisasi pelaksanaan dibentuk dalam rangka penentuan,
pengelompokan dan pengaturan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Hal diatas meliputi
penugasan terhadap orang-orang dalam kegiatan serta menunjukkan hubungan kewenangan
yang dilimpahkan kepada setiap orang yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.
Mengenai tugas dan peranan tiap personil tersebut adalah sebagai berikut :
1. Pemilik Proyek ( Owner )
 Pengguna Anggaran
 Ketua Tim Teknis Pembangunan
 Sekertariat
 Bendahara
 Tim Teknis
13
2. Konsultan Pengawas
Divisi Pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat multi disiplin
yang bekerja untuk dan atas nama pemilik bangunan, dan harus mampu bekerja sama
dengan perencana untuk mencapai hasil yang optimum dari suatu proyek.
Sebagai pihak yang mewakili owner dalam pelaksanaan proyek, divisi pengawas
mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Menjalankan pengawasan dan pengendalian dalam melaksanakan proyek di lapangan
serta mengontrol kualitas dan kuantitas dari alat-alat dan bahan bangunan yang
digunakan apakah sudah sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
b. Memberikan persetujuan mengenai laporan harian, laporan mingguan, dan laporan
bulanan, dan menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan (BAKP) yang merupakan
laporan penelitian pengawas atas kemajuan pekerjaan serta mempertanggung
jawabkan hasil-hasil tersebut kepada pemilik proyek.
3. Konsultan Perencana
Perencana adalah suatu pihak yang ditunjuk oleh owner sebagai pihak yang bertindak
selaku perencana dalam pekerjaan pembuatan gedung ini dalam batas-batas yang telah
ditentukan baik secara teknis maupun administratif.
Konsultan Perencana mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Membuat rencana pelaksanaan dan gambar kerja, merencanakan alat dan bahan yang
digunakan serta metode pelaksanaan, dan membuat Rencana Anggaran Biaya
(RAB) sesuai ide dan gagasan dari owner, baik untuk perancangan struktur,
arsitektir, maupun mekanikal elektrikal berdasarkan peraturan-peraturan dan syarat-
syarat kerja yang telah ada di Indonesia.
2. Merencanakan setiap rencana perubahan dari rencana semula akibat adanya kendala-
kendala fisik di lokasi proyek dan mempertanggung- jawabkan hasil rencana
perubahan kepada Pemilik Proyek (owner).
14
4. Kontraktor Pelaksana
Bagan Alir Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana Proyek
a. Project Manager
Project Manager adalah penanggung jawab pada organisasi kontraktor pelaksana.
b. Site Manager
Site Manager merupakan wakil dari Project Manager yang bertugas membantu
Project Manager dalam mengendalikan jalannya proyek di lapangan.
c. Site Engineer (Koordinator Pelaksana Proyek)
Koordinator pelaksana proyek adalah seorang tenaga ahli yang mengkoordinir
berbagai pekerjaan di lapangan dan bertanggung jawab kepada Ketua tim teknis
pembangunan atas kemajuan pelaksanaan pekerjaan.
d. Keuangan dan Administrasi
Bagian Keuangan dan Administrasi adalah seorang tenaga ahli yang bertanggung
jawab dan mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan pengadaan barang,
peralatan dan material untuk pelaksanaan proyek.
15
e. Logistik
Tugas dan kewajiban dari bagian logistik adalah :
 Mengatur dan mengawasi keluar masuknya barang dari gudang.
 Membuat pembukuan untuk semua barang yang keluar masuk gudang serta
mencatat semua barang di dalam gudang untuk selanjutnya dilaporkan kepada
kepala pelaksana proyek.
 Mengatur tempat penyimpanan material dan merawat barang-barang di dalam
gudang.
 Membuat pembukuan pembelian dan persewaan alat-alat.
 Mencari informasi sumber dan harga bahan dan mengatur jumlah uang yang
digunakan dalam pembelian bahan.
f. Pelaksana
Pelaksana adalah seorang tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalam
mengerjakan fisik secara keseluruhan.
g. Surveyor
Surveyor adalah tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalam masalah
pengukuran.
h. Opperator
Opperator adalah tenaga ahli yang bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan
peralatan di dalam proyek agar seluruh peralatan selalu siap pakai dalam mendukung
pelaksanaan pekerjaan.
i. Keamanan
Keamanan proyek sangat dibutuhkan sekali karena pada suatu proyek kemungkinan
besar terjadi gangguan-gangguan yang tidak diinginkan.
j. Mandor/ Pembantu Pelaksana
Mandor adalah orang yang membantu pelaksana dan memimpin beberapa pekerja
untuk menyelesaikan suatu bagian pekerjaan dalam proyek.
k. Pekerja
Pekerja adalah tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan
perencanaan dan dibawah mandor.
16
F. PENGENDALIAN PROYEK
Pengendalian dalam setiap aspek dituntut untuk memberikan hasil yang optimal dan
sesuai standart dan spesifikasi yang ada. Dengan demikian efesiensi, efetifitas waktu, mutu
dan biaya dapat tercapai. Suatu keadaa yang menyimpang dari standart dan spesifikasi yang
ada harus diatasi. Pada pelaksanaan pembangunan ini phak kontraktor berusaha untuk
mencapai unnsur-unsur pengendalian proyek. Yang diantaranya adalah :
1. Pengendalian Kualitas Bahan dan Pekerjaan
Pengendalian kualitas bahan dilakuka dengan cara emeriksaan dan pengujian bahan
bangunan yang dipkai dalam proyek. Sebagai contoh adalah pengujian mutu beton yang
digunakan dalam pengecoran dengan compression test.
2. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dimaksudka agarbiaya yang dikeluarkan proyek tersebut sesuai
dengan anggaran yang telah direncanakan dan telah disetujui. Pengendalian biaya ini
dilakukan dengan cara pengontrolan masing-masing bagian pekerjaan dengan
perhitungan dari analisa harga satuan. Dari perhitungan dan pengntrolan setiap saat maka
akan terlihat jika ada penyimpangan yang tdak sesuai dengan anggaran yang telah
direncanakan.
3. Pengendalian Waktu
Pelaksanaan suatu proyek harus tepat waktu sesuai dengan rencana sehingga
mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Pengendalian waktu dimaksudkan untuk
megetahui apakah proyek berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncakan atau tidak.
Pengendalian waktu dialkukan dengan menggunakan Time Schedule, Bar Char dan
Network Planning.
Agar pelaksanaan proyek dapat tercapai sesuai dengan tujuan yaitu target dan rencana
dalam pelaksanaan pembangunan proyek harus tepat waktu, biaya ekonomis dan kualitas
yang maksimal, maka seorang ketua tim teknis pembangunan harus dapat melaksanakan
fungsi manajemen dengan baik, yang meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Perencanaan
Meliputi penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, program maupun metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yang meliputi perencanaan waktu,
gambar, pengadaan bahan, pengadaan peralatan, dan perencanaan keuangan.
17
2. Pengarahan
Merupakan bagian dari koordinasi proyek yang bertujuan agar masing-masing bagian
mengetahui tanggung jawabnya masing-masing.
3. Pengawasan
Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan perencanaan mutu,
biaya, dan waktu.
4. Evaluasi
Menilai hasil pekerjaan apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum.
5. Perencanaan Ulang
Dilakukan terhadap pekerjaan yang menyimpang dari perencanaan dengan tujuan untuk
merumuskan penyelesaian yang terbaik, agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali.
18
BAB III
PENUTUP
Manajemen Proyek adalah tata cara atau sistem pengelolaan pekerjaan konstruksi
dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan
menggunakan metode-metode dan sistematika tertentu. Manajemen suatu proyek
pembangunan mempunyai tujuan menyelesaikan proyek sesuai batas waktu dan biaya yang
direncanakan dengan kualitas bangunan yang optimal.
Tahap- tahap manajemen proyek meliputi:
a) Planning (Perencanaan)
b) Organizing (Organisasi)
c) Actuating (Pelaksanaan Kegiatan)
d) Controlling (Pengawasan)
e) Coordinating (Koordinasi)
Organisasi proyek atau organisasi pelaksanaan dibentuk dalam rangka penentuan,
pengelompokan dan pengaturan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Secara garis besar
unsur-unsur pengelola proyek yang terlibat di dalam sebuah proyek adalah sebagai berikut :
1. Pemberi Tugas/Pemilik/Owner
2. Konsultan Perencana
3. Konsultan Pengawas
4. Kontraktor Pelaksana
Keempat unsur tersebut mempunyai struktur keorganisasian sendiri yang fungsi dan peranan
masing-masing. Yang terjadi dalam sebuah proyek, unsur-unsur tersebut mempunyai
hubungan kerja saling terkait yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai pembagian
tugas, kewajiban, wewenang, hak dan tanggung jawab dalam suatu proyek yang harus
dipatuhi dan dilaksanakan. Hubungan kerja didalam mengelola dan melaksanakan suatu
proyek terutama pada proyek-proyek yang berskala besar sangatlah perlu adanya ketegasan
dan pembagian kerja sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing dimana satu dengan
lainnya dapat bekerja dengan baik.
19
Pengendalian proyek dala senuah proyek sangat diperlukan agar efesiensi,
efetifitas waktu, mutu dan biaya dapat tercapai. Pengendalian proyek tersebut antara lain :
1. Pengendalian Kualitas Bahan dan Pekerjaan
2. Pengendalian Biaya, dan
3. Pengendalian Waktu
Tujuan dari terciptanya manajemen proyek, dibentuknya organisasi proyek dan
pengendalian proyek maka diharapkan sebuah proyek akan dapat berjalan sesuai dengan
perencanaan awal. Dengan demikian efesiensi, efetifitas waktu, mutu dan biaya dapat
tercapai.
20
DAFTAR PUSTAKA
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid I. Yogyakarta:
Kanisius.
Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid II. Yogyakarta:
Kanisius.
http://manajemenproyek.net/organisasi-proyek.html
http://www.ilmusipil.com/sipil/civil-engineering

More Related Content

What's hot

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKAsadCungkring97
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah Assagaf
 
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 3
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 3Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 3
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 3Tino Dwiantoro
 
Makalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMakalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMarobo United
 
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan KonstruksiManajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan KonstruksiAsri Surbakti
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKAsadCungkring97
 
Menpro 13410100216-sabdo wicaksono putra
Menpro 13410100216-sabdo wicaksono putraMenpro 13410100216-sabdo wicaksono putra
Menpro 13410100216-sabdo wicaksono putrasabdo wicaksono
 
Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...
Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...
Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...zaki muliawan
 
Materi mempercepat waktu proyek uncp palopo
Materi mempercepat waktu proyek uncp palopoMateri mempercepat waktu proyek uncp palopo
Materi mempercepat waktu proyek uncp palopoHarper's Bazaar Magazine
 
Makalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiMakalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiAr Schwarzenegger
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah Assagaf
 
Tugas Resume Manajemen Proyek
Tugas Resume Manajemen ProyekTugas Resume Manajemen Proyek
Tugas Resume Manajemen ProyekDeckaAlifando
 
Modul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekModul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekAMIK AL MA'SOEM
 
Perencanaan proyek wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
Perencanaan proyek   wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planningPerencanaan proyek   wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
Perencanaan proyek wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planningAnindya N. Rafitricia
 
Adm proyek kelompok 7 evaluasi dan pelaporan proyek
Adm proyek kelompok 7   evaluasi dan pelaporan proyekAdm proyek kelompok 7   evaluasi dan pelaporan proyek
Adm proyek kelompok 7 evaluasi dan pelaporan proyekAnissa Rahmawati
 
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"Kanaidi ken
 

What's hot (20)

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
 
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 3
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 3Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 3
Tnd - Pengantar Manajemen Proyek Sistem Informasi - Temu 3
 
Diktat menpro
Diktat menproDiktat menpro
Diktat menpro
 
Makalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyekMakalah perincian kegiatan proyek
Makalah perincian kegiatan proyek
 
Manajemen proyek (1)
Manajemen proyek (1)Manajemen proyek (1)
Manajemen proyek (1)
 
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan KonstruksiManajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
Manajemen Mutu Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
 
Menpro 13410100216-sabdo wicaksono putra
Menpro 13410100216-sabdo wicaksono putraMenpro 13410100216-sabdo wicaksono putra
Menpro 13410100216-sabdo wicaksono putra
 
Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...
Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...
Manpro.id Software Manajemen Proyek Konstruksi untuk Owner, Kontraktor, Manaj...
 
Materi mempercepat waktu proyek uncp palopo
Materi mempercepat waktu proyek uncp palopoMateri mempercepat waktu proyek uncp palopo
Materi mempercepat waktu proyek uncp palopo
 
Makalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasiMakalah manajemen proyek sistem informasi
Makalah manajemen proyek sistem informasi
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyekAminullah assagaf mp1 manajemen proyek
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek
 
Tugas Resume Manajemen Proyek
Tugas Resume Manajemen ProyekTugas Resume Manajemen Proyek
Tugas Resume Manajemen Proyek
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
Modul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekModul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen Proyek
 
Perencanaan proyek wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
Perencanaan proyek   wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planningPerencanaan proyek   wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
Perencanaan proyek wbs, matrix tanggungjawab, gantt chart, network planning
 
Adm proyek kelompok 7 evaluasi dan pelaporan proyek
Adm proyek kelompok 7   evaluasi dan pelaporan proyekAdm proyek kelompok 7   evaluasi dan pelaporan proyek
Adm proyek kelompok 7 evaluasi dan pelaporan proyek
 
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"
Deskripsi MANAJEMEN PROYEK _Materi Training "PROJECT MANAGEMENT"
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 

Similar to Kd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyek

MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfIdealAkis
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfIdealAkis
 
Project Management Life Cycle - 13410100139
Project Management Life Cycle - 13410100139Project Management Life Cycle - 13410100139
Project Management Life Cycle - 13410100139amiruzg
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.pptUnUnKenow
 
Manajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docxManajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docxkikilana2
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Jelaskan etika profesi yang spesifik dala...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Jelaskan etika profesi yang spesifik dala...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Jelaskan etika profesi yang spesifik dala...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Jelaskan etika profesi yang spesifik dala...Ipung Sutoyo
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022Aminullah Assagaf
 
Ppt study kelayakan bisnis sam dan aris 2
Ppt study kelayakan bisnis sam dan aris 2Ppt study kelayakan bisnis sam dan aris 2
Ppt study kelayakan bisnis sam dan aris 2Indra Abdam Muwakhid
 
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf
 
Laporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapanganLaporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapanganpaulus nn
 
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKDEDE IRYAWAN
 

Similar to Kd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyek (20)

ilovepdf_merged (8).pdf
ilovepdf_merged (8).pdfilovepdf_merged (8).pdf
ilovepdf_merged (8).pdf
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdf
 
MANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdfMANAJEMEN PROYEK.pdf
MANAJEMEN PROYEK.pdf
 
Evaluasi proyek (1)
Evaluasi proyek (1)Evaluasi proyek (1)
Evaluasi proyek (1)
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
Project Management Life Cycle - 13410100139
Project Management Life Cycle - 13410100139Project Management Life Cycle - 13410100139
Project Management Life Cycle - 13410100139
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.ppt
 
konsep proyek.ppt
konsep proyek.pptkonsep proyek.ppt
konsep proyek.ppt
 
Manajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docxManajemen Proyek kita.docx
Manajemen Proyek kita.docx
 
Pertemuan 2 Manajemen Proyek.pptx
Pertemuan 2 Manajemen Proyek.pptxPertemuan 2 Manajemen Proyek.pptx
Pertemuan 2 Manajemen Proyek.pptx
 
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Jelaskan etika profesi yang spesifik dala...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Jelaskan etika profesi yang spesifik dala...BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Jelaskan etika profesi yang spesifik dala...
BE & GG, purwono sutoyo, hapzi ali, Jelaskan etika profesi yang spesifik dala...
 
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
Aminullah assagaf mp1 manajemen proyek_9 maret 2022
 
Ppt study kelayakan bisnis sam dan aris 2
Ppt study kelayakan bisnis sam dan aris 2Ppt study kelayakan bisnis sam dan aris 2
Ppt study kelayakan bisnis sam dan aris 2
 
Kp aput
Kp aputKp aput
Kp aput
 
Manajemen kesehatan2
Manajemen kesehatan2Manajemen kesehatan2
Manajemen kesehatan2
 
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptxAminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
Aminullah Assagaf_MP1_Manajemen Proyek_8 Maret 2023.pptx
 
Manajemen proyek
Manajemen proyekManajemen proyek
Manajemen proyek
 
LAPORAN PKL
LAPORAN PKLLAPORAN PKL
LAPORAN PKL
 
Laporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapanganLaporan praktek kerja lapangan
Laporan praktek kerja lapangan
 
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAKPENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK
 

More from Asnal Effendi

SK Dirjen 33 tahun 2023 - Penetapan Jabker.pdf
SK Dirjen 33 tahun 2023 - Penetapan Jabker.pdfSK Dirjen 33 tahun 2023 - Penetapan Jabker.pdf
SK Dirjen 33 tahun 2023 - Penetapan Jabker.pdfAsnal Effendi
 
Metode pelaksanan pekerjaan
Metode pelaksanan pekerjaanMetode pelaksanan pekerjaan
Metode pelaksanan pekerjaanAsnal Effendi
 

More from Asnal Effendi (6)

SK Dirjen 33 tahun 2023 - Penetapan Jabker.pdf
SK Dirjen 33 tahun 2023 - Penetapan Jabker.pdfSK Dirjen 33 tahun 2023 - Penetapan Jabker.pdf
SK Dirjen 33 tahun 2023 - Penetapan Jabker.pdf
 
Metode pelaksanan pekerjaan
Metode pelaksanan pekerjaanMetode pelaksanan pekerjaan
Metode pelaksanan pekerjaan
 
Building wire
Building wireBuilding wire
Building wire
 
Pekerjaan lift
Pekerjaan liftPekerjaan lift
Pekerjaan lift
 
Bab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluanBab1 pendahuluan
Bab1 pendahuluan
 
Scada
ScadaScada
Scada
 

Kd 1. manajemen_proyek_dan_organisasi_proyek

  • 1. “MANAJEMEN PROYEK DAN ORGANISASI PROYEK” Disusun Oleh : ARUM DESTYARINI I 1113016 JURUSAN TEKNIK SIPIL NON REGULER FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014
  • 2. 2 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proyek merupakan suatu kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri atas produk yang akan dihasilkan. Dalam penyelenggaraan suatu proyek, kegiatan yang akan dihadapi sangat kompleks. Hal ini tentu memerlukan suatu manajemen yang baik sehingga pada akhir proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Pelaksana proyek harus diselenggarakan secara menyeluruh mulai dari perencanaan pembangunan fisik, sampai dengan pemeliharaan yang melibatkan bermacam-macam unsur dann komponen pendukung. Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang perana cukup penting adalah organisasi proyek, sebuah proyek akan berhasil jika di dalamnya terdapat pengorganisasian yang baik. Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam mengerjakan suatu proyek, maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa tercapai. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka perlu adanya penjelasan mengenai apa itu manajemen proyek, organisasi, peranan dan tugas anggota organisasi. C. TUJUAN DAN MANFAAT Untuk mengetahui bagaimana manajemen proyek dan struktur organisasi proyek yang mengatur sebuah proyek agar sebuah proyek dapat diselesaikan dengan cara yang efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
  • 3. 3 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK Organisasi adalah suatu wadah kegiatan sekelompok manusia atau badan dengan pembagian tugas tertentu untuk mencapai tujuan bersama dengan memanfaatkan sumber daya semaksimal mungkin. Kegiatan tersebut dapat berupa jasa maupun lainnya sesuai dengan tujuan. Banyak sedikitnya kegiatan dapat mempengaruhi jumlah tenaga sebagai pelaksana kegiatan. Manajemen Proyek adalah tata cara atau sistem pengelolaan pekerjaan konstruksi dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan metode-metode dan sistematika tertentu. Manajemen suatu proyek pembangunan mempunyai tujuan menyelesaikan proyek sesuai batas waktu dan biaya yang direncanakan dengan kualitas bangunan yang optimal. Oleh sebab itu kerjasama yang baik antar unsur pendukung dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya berdasarkan batas ruang lingkup dan wewenang masing-masing mutlak diperlukan, dan merupakan modal dasar dari kelangsungan suatu proyek menuju keberhasilan. Keberhasilan suatu proyek sangat tergantung dari perilaku atau kegiatan satuan-satuan pendukung pelaksana organisasinya yang dikoordinasikan dalam suatu sistem manajemen. Untuk itu dituntut agar individu- individu atau satuan-satuan dalam organisasi pengelola dapat bekerja sama secara terorganisir untuk mewujudkan sesuai dengan keinginannya, jadwal kegiatan, anggaran keuangan, monitoring dan laporan kemajuan serta segera mengambil langkah-langkah perbaikan bilamana dibutuhkan. Sistem manajemen proyek memberikan tata cara kepada individu- individu dengan berlainan tugasnya, agar mampu bekerja sama untuk mencapai harapan tertentu proyek. Secara keseluruhan, seorang kepala proyek hanyalah sebagai salah satu unsur pelaksana saja, kepala proyek merupakan penanggung jawab secara keseluruhan daripada mobilitas pelaksanaan proyek. Terdapat struktur organisasi untuk dipilih pada pelaksanaan proyek sesuai jenis proyeknya. Pengelola proyek bertanggung jawab untuk menyelesaikan suatu tujuan organisasi sesuai dengan batas menurut spesifikasi sumber daya, dana, waktu, peralatan, teknologi, manusia dan material untuk mencapai standar kualitas kesepakatan
  • 4. 4 sehingga tercapai suatu keuntungan bagi semua belah pihak. Oleh karena itulah maka diperlukan adanya manajemen, perhitungan, perencanaan secara sistematis dan tersusun rapi dalam suatu wadah berbentuk organisasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibuat suatu sistem hubungan kerja sesuai dengan kondisi pekerjaan seperti berikut : 1. Tugas pokok dari organisasi. 2. Pengelompokan dalam satu sistematika tertentu. 3. Pekerjaan dari tiap-tiap petugas dari organisasi itu. 4. Tanggung jawab dari tiap-tiap petugas dalam rangka pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya. 5. Kekuasaan atau wewenang dari tiap-tiap petugas. 6. Pelimpahan tanggung jawab kepada bagian-bagian dalam organisasi itu. 7. Ukuran-ukurannya yang diperlukan didalam menilai berhasil atau tidaknya pelaksanaan tugas tiap tiap petugas dalam organisasi. B. TAHAP-TAHAP MANAJEMEN PROYEK a) Planning (Perencanaan) Proses dimana terdapat perencanaan atas semua pekerjaan yang akan dilaksanakan dari mulai awal sampai akhir termasuk tujuan-tujuan yang akan dicapai dari proses pembangunan proyek. b) Organizing (Organisasi) Organisasi merupakan sarana yang memungkinkan orang bekerja secara efektif dan terkoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang telah disepakati bersama. c) Actuating (Pelaksanaan Kegiatan) Pelaksanaan merupakan realisasi dari proses perencanaan yang dilakukan oleh semua anggota kelompok dengan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku.
  • 5. 5 d) Controlling (Pengawasan) Agar hasil pekerjaan sesuai dengan rencana dalam pelaksanaan perlu adanya pengawasan sebagai control dan koreksi terhadap segala penyimpangan yang mungkin terjadi. e) Coordinating (Koordinasi) Agar pekerjaan berjalan dengan lancar maka perlu adanya koordinasi yang baik antar semua pihak yang terlibat didalamnya. Manajemen proyek yang baik dan didukung oleh kegiatan administrasi yang baik pula, akan dapat dengan mudah memonitor suatu kegiatan proyek dilapangan, mudah untuk memantau tingkat kemajuan proyek dan akan memudahkan dalam menentukan kebijaksanaan atau langkah-langkah yang harus diambil oleh pelaksana proyek. Sedangkan ketentuan-ketentuan demi terjaminnya pelaksanaan organisasi adalah sebagai berikut : a. Pemberian tanggung jawab yang tegas dan cermat kepada tiap-tiap petugas. b. Pemberian tanggung jawab harus disertai dengan pelimpahan-pelimpahan wewenang yang memadai. c. Petugas dalam suatu jabatan tertentu hanya mengenai perintah dari seorang atasan saja. d. Petugas dalam bagian-bagian tertentu sesuai luasnya tanggung jawab pekerjaan, perlu diberikan tenaga pembantu yang diperlukan. e. Petugas bagian tertentu hanya mempunyai bawahan secara langsung tidak lebih dari jumlah yang dapat dikuasainya atau diawasinya. f. Pembagian tugas didasarkan pada analisa tentang aktivitas-aktivitas pekerjaan, harus dilaksanakan dan kemudian dikelompokkan menjadi satu tim. C. UNSUR-UNSUR PROYEK Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang memiliki dimensi waktu, biaya dan mutu. Keberhasilan di dalam suatu proyek diukur berdasarkan tiga hal yaitu : tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu. Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki awal dan akhir
  • 6. 6 di dalam mewujudkan gagasan yang timbul. Pada proyek-proyek yang besar masalah- masalah yang dihadapi semakin besar dan juga kompleks. Di dalam penyelenggaraan pembangunan proyek dilakukan secara menyeluruh mulai dari tahap perancangan, perencanaan, dan pembangunan hingga tahap pemeliharaan di mana hal tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dapat dilakukan secara sistematis dan melibatkan berbagai unsur yang saling terkait antara yang satu dengan yang lainnya. Unsur- unsur tersebut membentuk suatu organisasi proyek di mana masing-masing mempunyai peranan, fungsi dan tanggung jawab yang jelas. Organisasi proyek dalam suatu pelaksanaan proyek sangat diperlukan sebagai bagian dari manajemen suatu proyek yang sesuai dan saling berhubungan dan tentunya harus selalu berjalan pada peraturan-peratuaran/tata tertib yang telah ditentukan. Sedangkan manajemen proyek dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan suatu metode dan sistematika tertentu agar tercapai daya guna yang sebesarnya. Dengan adanya manajemen proyek yang baik dan teratur di dalam suatu proyek diharapkan akan dapat menunjang keberhasilan dan kelancaran proyek hingga tujuan dari proyek akan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Secara garis besar unsur-unsur pengelola proyek yang terlibat di dalam sebuah proyek adalah sebagai berikut : 1. Pemberi Tugas/Pemilik/Owner 2. Konsultan Perencana 3. Konsultan Pengawas 4. Kontraktor Pelaksana Keempat unsur tersebut mempunyai fungsi dan peranan masing-masing. Fungsi dan peranan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemberi Tugas / Pemilik / Owner Pemberi tugas atau lebih dikenal dengan istilah bouwheer adalah badan hukum/instansi atau perseorangan yang berkeinginan mewujudkan suatu proyek dan memberikan pekerjaan bangunan serta membayar biaya pekerjaan bangunan. Adapun tugas dan wewenang dari owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut:  Mempunyai ide/gagasan sesuai denagn rencana-rencananya.
  • 7. 7  Menyediakan dana dan lahannya.  Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai pembangunan proyek.  Mempunyai wewenang mutlak dalam menentukan dan mengangkat manajemen konstruksi, perencana serta pelaksana proyek.  Menangani dan menandatangani surat perintah kerja dan surat perjanjian dengan pelaksana proyek.  Bersama-sama manajemen konstruksi ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan, berhak memberi instruksi-instruksi kepada pelaksana proyek secara langsung maupun tidak langsung (melalui manajemen konstruksi).  Mengesahkan semua dokumen pembayaran atas pembayaran yang harus diberikan kepada pelaksana proyek.  Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak menerima/menolak perubahan-perubahan pekerjaan serta pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang.  Berhak menolak pekerjaan-pekerjaan bila tidak sesuai dengan gambar rencana, bilamana perlu mencabut tugas pelaksana proyek tersebut bila dianggap tidak mampu melaksanakan pekerjaan.  Meminta pertanggung jawaban pada semua unsur terkait sebelum masa pemeliharaan habis bila terjadi kerusakan, sebagaimana ditetapkan bersama. Sedangkan tanggung jawab owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut:  Memelihara hubungan kerja secara professional.  Membuat keputusan yang tepat sesuai dengan waktunya.  Memberikan dana yang dibutuhkan proyek. 2. Konsultan Perencana Konsultan perencana adalah perseroan atau badan hukum yang bergerak pada jasa konstruksi bidang perencanaan pekerjaan pembangunan. Konsultan perencana menerima pendelegasian/penyerahan pekerjaan dari pemilik proyek/owner dengaan dua tahapan, yaitu: a) Rekayasa dan design awal Rekayasa dan design meletakkan penekanan pada :
  • 8. 8  Konsep arsitektur  Pengevaluasian alternatif-alternatif proses teknologi  Keputusan-keputusan mengenai ukuran serta kapasitas  Tahapan konsep dan kelayakan  Aspek fungsional  Aspek teknis  Aspek kinerja bangunan (building performance)  Aspek ekonomis b) Rekayasa dan design detail/perincian Melibatkan suatu proses analisa dan perencanaan struktur serta komponennya secara berurutan sehingga sesuai dengan standar konstruksi, keamanan maupun peraturan-peraturannya. Kegiatan-kegiatan konsultan perencana dalam melaksanakan rancang bangun meliputi :  Perencanaan anggaran dan biaya pekerjaan  Gambar-gambar detail, maket design  Rencana kerja dan spesifikasi pelaksanaan pekerjaan Selain itu, divisi perencana mempunyai tugas dan wewenang adalah sebagai berikut : a. Perencana berkewajiban untuk berkonsultasi dengan pihak proyek, pada tahap perencanaan dan menyusun dokumen proyek. b. Membuat gambar perencanaan proyek secara keseluruhan yang meliputi gambar struktur, arsitektur serta mekanikal dan elektrikal sesuai dengan permintaan pemberi tugas denagn mempertimbangkan segi kekuatan, keindahan dan ekonomis serta peraturan daerah setempat. c. Perencana berkewajiban pula untuk mengadakan pengawasan berkala dalam bidang arsitektur dan struktur. d. Membuat estimasi/perhitungan biaya pembangunan secara garis besar yang akan menjadi acuan dalam penentuan biaya selama pelaksanaan pekerjaan (bila terjadi perubahan rencana).
  • 9. 9 e. Bertanggung jawab penuh terhadap hasil perencanaan sehingga perencanaan tersebut terlaksana. f. Bertugas menghadapi kontraktor/pelaksana, dalam hal memberikan penjelasan/konsultasi dalam bidang arsitektur, struktur konstruksi serta mekanikal dan elektrikal. g. Merencanakan setiap perubahan dari rencana semula. h. Mempertanggung jawabkan hasil perencanaan kepada pemilik proyek. i. Mengadakan pengawasan secara berkala untuk melihat kemajuan pekerjaan maupun membantu mengatasi permasalahan di lapangan yang terkait dengan perencanaan. j. Berperan pula sebagai konsultan pengawas dan berhak menegur kontraktor/pelaksana proyek secara langsung maupun tertulis apabila ternyata pelaksanaan tidak sesuai dengan bestek. k. Meminta pemeriksaan pekerjaan secara khusus apabila diperlukan untuk menjamin pelaksanaan sesuai dengan isi dokumen kontrak. l. Menghadiri maupun menyelenggarakan rapat-rapat koordinasi pengelolaan proyek. Supaya mendapatkan hasil perencanaan yang berkualitas dan sesuai dengan tujuannya maka perencana harus mempunyai tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu dengan kemampuan dan pengalaman yang cukup memadai dalam bidangnya masing-masing. 3. Kontraktor Pelaksana Kontraktor Pelaksana adalah perseroan atau badan hukum yang mewujudkan ide pemberi tugas ke dalam bentuk tiga dimensi yaitu sesuai dengan gambar kerja rencana. Adapun tugas dan wewenang dari pelaksana proyek adalah sebagai berikut:  Melaksanakan tugas yang diberikan dengan mematuhi peraturan dalam dokumen yang berkaitan dengan penyelenggaraan bangunan.  Mengadakan konsultasi dengan divisi perencana serta mendapatkan bimbingan maupun pengarahan dari divisi pengawas mengenai pelaksanaan pekerjaan.  Menyusun rencana kerja proyek.  Menyediakan tenaga kerja, barang peralatan dan prasarana kerja kerja yang memadai.  Membuat detail pelaksanaan (shop drawing) dan membuat gambar akhir pekerjaan (asbuilt drawing).
  • 10. 10  Menjamin keamanan dan keselamatan kerja.  Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan.  Mengadakan pengujian terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.  Mengadakan perbaikan, perubahan, rekonstruksi dan pembetulan terhadap segala kesalahan selama masa pemeliharaan D. HUBUNGAN KERJA ANTARA UNSUR-UNSUR PENGELOLA PROYEK Maksud dari hubungan kerja adalah hubungan yang terjadi dalam suatu kontrak kerja yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai pembagian tugas, kewajiban, wewenang, hak dan tanggung jawab dalam suatu proyek yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Hubungan kerja didalam mengelola dan melaksanakan suatu proyek terutama pada proyek-proyek yang berskala besar sangatlah perlu adanya ketegasan dan pembagian kerja sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing dimana satu dengan lainnya dapat bekerja dengan baik. Dengan adanya pola hubungan kerja yang tegas maka diharapkan masing-masing pihak menjalankan peran dan kewajibannya tanpa terjadi overlapping. Untuk lebih jelasnya hubungan pihak-pihak yang terkait dengan proyek adalah sebagai proyek : Hubungan kerja antara pemilik proyek dengan konsultan pengawas. 1. Pengawas menyerahkan hasil pengawasannya kepada pemilik proyek. 2. Pengawas kemudian menyerahkan hasilnya kepada pemilik proyek. Hubungan kerja antara pemilik proyek dengan kontraktor:  Ada ikatan kerja.  Kontraktor melaksanakan proyek kemudian menyerahkan hasilnya kepada pemilik proyek.  Pemilik proyek membayar biaya pelaksanaan dan imbalan jasa konstruksi kepada kontraktor sesuai dengan perjanjian yang disetujui dalam tender.  Terjadi kerjasama berdasar hak, kewajiban, dan tanggung jawab masingmasing unsur pengelola proyek.  Terjadi hubungan harmonis dalam kerja sama.
  • 11. 11 Hubungan Kerja antara Unsur-unsur Proyek Keterangan : Garis Perintah Garis Koordinasi Hubungan kerja seperti bagan tersebut yang ada dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Pemberi Tugas dengan Divisi Perencana Hubungan tersebut tertuang dalam surat perjanjian perencanaan. Perencana memberi jasa perencanaan baik perencanaan bangunan maupun perencanaan biaya imbalan jasa perencanaan. 2. Pemberi Tugas dengan Divisi Pengawas Hubungan tertuang dalam surat perjanjian melaksanakan tugas divisi pengawas. Pemilik Proyek memberikan mandate kepada konsultan pengawas untuk mewakili dalam pengawasn pelaksanaan pekerjaan. 3. Pemberi Tugas dengan Kontraktor Pelaksana Hubungan tersebut dituangkan dalam surat perjanjian pelaksana proyek. Pemberi tugas memberikan sejumlah biaya imbalan yang telah disepakati sedangkan kontraktor wajib
  • 12. 12 melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas. 4. Divisi Pengawas dengan Divisi Perencana Hubungan keduanya tidak dalam suatu perjanjian khusus, tetapi masing-masing mendasarkan kepada peraturan pelaksanaan yang ada. Bila dipandang perlu divisi pengawas dapat berkonsultasi dengan divisi perencana mengenai kesulitan yang mungkin timbul di lapangan. Konsultan pengawas memberikan pengendalian teknis pelaksanaan proyek yang akan dikerjakan kontraktor. 5. Divisi Pengawas dengan Kontraktor Pelaksana Hubungan diatas juga tidak terbentuk dalam suatu perjanjian khusus tetapi masih mendasarkan kepada peraturan pelaksanaan yang ada. 6. Divisi Perencana dengan Kontraktor Pelaksana Hubungan keduanya tidak dalam suatu perjanjian khusus, tetapi masing-masing mendasarkan pada peraturan pelaksanaan yang ada. Bila dipandang perlu keduanya dapat bekarja sama mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul di lapangan. E. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PROYEK Organisasi proyek atau organisasi pelaksanaan dibentuk dalam rangka penentuan, pengelompokan dan pengaturan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Hal diatas meliputi penugasan terhadap orang-orang dalam kegiatan serta menunjukkan hubungan kewenangan yang dilimpahkan kepada setiap orang yang ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Mengenai tugas dan peranan tiap personil tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pemilik Proyek ( Owner )  Pengguna Anggaran  Ketua Tim Teknis Pembangunan  Sekertariat  Bendahara  Tim Teknis
  • 13. 13 2. Konsultan Pengawas Divisi Pengawas adalah suatu organisasi atau perorangan yang bersifat multi disiplin yang bekerja untuk dan atas nama pemilik bangunan, dan harus mampu bekerja sama dengan perencana untuk mencapai hasil yang optimum dari suatu proyek. Sebagai pihak yang mewakili owner dalam pelaksanaan proyek, divisi pengawas mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Menjalankan pengawasan dan pengendalian dalam melaksanakan proyek di lapangan serta mengontrol kualitas dan kuantitas dari alat-alat dan bahan bangunan yang digunakan apakah sudah sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). b. Memberikan persetujuan mengenai laporan harian, laporan mingguan, dan laporan bulanan, dan menyusun Berita Acara Kemajuan Pekerjaan (BAKP) yang merupakan laporan penelitian pengawas atas kemajuan pekerjaan serta mempertanggung jawabkan hasil-hasil tersebut kepada pemilik proyek. 3. Konsultan Perencana Perencana adalah suatu pihak yang ditunjuk oleh owner sebagai pihak yang bertindak selaku perencana dalam pekerjaan pembuatan gedung ini dalam batas-batas yang telah ditentukan baik secara teknis maupun administratif. Konsultan Perencana mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Membuat rencana pelaksanaan dan gambar kerja, merencanakan alat dan bahan yang digunakan serta metode pelaksanaan, dan membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai ide dan gagasan dari owner, baik untuk perancangan struktur, arsitektir, maupun mekanikal elektrikal berdasarkan peraturan-peraturan dan syarat- syarat kerja yang telah ada di Indonesia. 2. Merencanakan setiap rencana perubahan dari rencana semula akibat adanya kendala- kendala fisik di lokasi proyek dan mempertanggung- jawabkan hasil rencana perubahan kepada Pemilik Proyek (owner).
  • 14. 14 4. Kontraktor Pelaksana Bagan Alir Struktur Organisasi Kontraktor Pelaksana Proyek a. Project Manager Project Manager adalah penanggung jawab pada organisasi kontraktor pelaksana. b. Site Manager Site Manager merupakan wakil dari Project Manager yang bertugas membantu Project Manager dalam mengendalikan jalannya proyek di lapangan. c. Site Engineer (Koordinator Pelaksana Proyek) Koordinator pelaksana proyek adalah seorang tenaga ahli yang mengkoordinir berbagai pekerjaan di lapangan dan bertanggung jawab kepada Ketua tim teknis pembangunan atas kemajuan pelaksanaan pekerjaan. d. Keuangan dan Administrasi Bagian Keuangan dan Administrasi adalah seorang tenaga ahli yang bertanggung jawab dan mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan pengadaan barang, peralatan dan material untuk pelaksanaan proyek.
  • 15. 15 e. Logistik Tugas dan kewajiban dari bagian logistik adalah :  Mengatur dan mengawasi keluar masuknya barang dari gudang.  Membuat pembukuan untuk semua barang yang keluar masuk gudang serta mencatat semua barang di dalam gudang untuk selanjutnya dilaporkan kepada kepala pelaksana proyek.  Mengatur tempat penyimpanan material dan merawat barang-barang di dalam gudang.  Membuat pembukuan pembelian dan persewaan alat-alat.  Mencari informasi sumber dan harga bahan dan mengatur jumlah uang yang digunakan dalam pembelian bahan. f. Pelaksana Pelaksana adalah seorang tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalam mengerjakan fisik secara keseluruhan. g. Surveyor Surveyor adalah tenaga ahli yang membantu kepala pelaksana dalam masalah pengukuran. h. Opperator Opperator adalah tenaga ahli yang bertanggung jawab atas operasi dan pemeliharaan peralatan di dalam proyek agar seluruh peralatan selalu siap pakai dalam mendukung pelaksanaan pekerjaan. i. Keamanan Keamanan proyek sangat dibutuhkan sekali karena pada suatu proyek kemungkinan besar terjadi gangguan-gangguan yang tidak diinginkan. j. Mandor/ Pembantu Pelaksana Mandor adalah orang yang membantu pelaksana dan memimpin beberapa pekerja untuk menyelesaikan suatu bagian pekerjaan dalam proyek. k. Pekerja Pekerja adalah tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan perencanaan dan dibawah mandor.
  • 16. 16 F. PENGENDALIAN PROYEK Pengendalian dalam setiap aspek dituntut untuk memberikan hasil yang optimal dan sesuai standart dan spesifikasi yang ada. Dengan demikian efesiensi, efetifitas waktu, mutu dan biaya dapat tercapai. Suatu keadaa yang menyimpang dari standart dan spesifikasi yang ada harus diatasi. Pada pelaksanaan pembangunan ini phak kontraktor berusaha untuk mencapai unnsur-unsur pengendalian proyek. Yang diantaranya adalah : 1. Pengendalian Kualitas Bahan dan Pekerjaan Pengendalian kualitas bahan dilakuka dengan cara emeriksaan dan pengujian bahan bangunan yang dipkai dalam proyek. Sebagai contoh adalah pengujian mutu beton yang digunakan dalam pengecoran dengan compression test. 2. Pengendalian Biaya Pengendalian biaya dimaksudka agarbiaya yang dikeluarkan proyek tersebut sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan dan telah disetujui. Pengendalian biaya ini dilakukan dengan cara pengontrolan masing-masing bagian pekerjaan dengan perhitungan dari analisa harga satuan. Dari perhitungan dan pengntrolan setiap saat maka akan terlihat jika ada penyimpangan yang tdak sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan. 3. Pengendalian Waktu Pelaksanaan suatu proyek harus tepat waktu sesuai dengan rencana sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Pengendalian waktu dimaksudkan untuk megetahui apakah proyek berjalan sesuai dengan waktu yang telah direncakan atau tidak. Pengendalian waktu dialkukan dengan menggunakan Time Schedule, Bar Char dan Network Planning. Agar pelaksanaan proyek dapat tercapai sesuai dengan tujuan yaitu target dan rencana dalam pelaksanaan pembangunan proyek harus tepat waktu, biaya ekonomis dan kualitas yang maksimal, maka seorang ketua tim teknis pembangunan harus dapat melaksanakan fungsi manajemen dengan baik, yang meliputi hal-hal sebagai berikut : 1. Perencanaan Meliputi penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, program maupun metode yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, yang meliputi perencanaan waktu, gambar, pengadaan bahan, pengadaan peralatan, dan perencanaan keuangan.
  • 17. 17 2. Pengarahan Merupakan bagian dari koordinasi proyek yang bertujuan agar masing-masing bagian mengetahui tanggung jawabnya masing-masing. 3. Pengawasan Untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan perencanaan mutu, biaya, dan waktu. 4. Evaluasi Menilai hasil pekerjaan apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. 5. Perencanaan Ulang Dilakukan terhadap pekerjaan yang menyimpang dari perencanaan dengan tujuan untuk merumuskan penyelesaian yang terbaik, agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali.
  • 18. 18 BAB III PENUTUP Manajemen Proyek adalah tata cara atau sistem pengelolaan pekerjaan konstruksi dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan dengan menggunakan metode-metode dan sistematika tertentu. Manajemen suatu proyek pembangunan mempunyai tujuan menyelesaikan proyek sesuai batas waktu dan biaya yang direncanakan dengan kualitas bangunan yang optimal. Tahap- tahap manajemen proyek meliputi: a) Planning (Perencanaan) b) Organizing (Organisasi) c) Actuating (Pelaksanaan Kegiatan) d) Controlling (Pengawasan) e) Coordinating (Koordinasi) Organisasi proyek atau organisasi pelaksanaan dibentuk dalam rangka penentuan, pengelompokan dan pengaturan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Secara garis besar unsur-unsur pengelola proyek yang terlibat di dalam sebuah proyek adalah sebagai berikut : 1. Pemberi Tugas/Pemilik/Owner 2. Konsultan Perencana 3. Konsultan Pengawas 4. Kontraktor Pelaksana Keempat unsur tersebut mempunyai struktur keorganisasian sendiri yang fungsi dan peranan masing-masing. Yang terjadi dalam sebuah proyek, unsur-unsur tersebut mempunyai hubungan kerja saling terkait yang didalamnya terdapat penjelasan mengenai pembagian tugas, kewajiban, wewenang, hak dan tanggung jawab dalam suatu proyek yang harus dipatuhi dan dilaksanakan. Hubungan kerja didalam mengelola dan melaksanakan suatu proyek terutama pada proyek-proyek yang berskala besar sangatlah perlu adanya ketegasan dan pembagian kerja sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing dimana satu dengan lainnya dapat bekerja dengan baik.
  • 19. 19 Pengendalian proyek dala senuah proyek sangat diperlukan agar efesiensi, efetifitas waktu, mutu dan biaya dapat tercapai. Pengendalian proyek tersebut antara lain : 1. Pengendalian Kualitas Bahan dan Pekerjaan 2. Pengendalian Biaya, dan 3. Pengendalian Waktu Tujuan dari terciptanya manajemen proyek, dibentuknya organisasi proyek dan pengendalian proyek maka diharapkan sebuah proyek akan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan awal. Dengan demikian efesiensi, efetifitas waktu, mutu dan biaya dapat tercapai.
  • 20. 20 DAFTAR PUSTAKA Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid I. Yogyakarta: Kanisius. Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid II. Yogyakarta: Kanisius. http://manajemenproyek.net/organisasi-proyek.html http://www.ilmusipil.com/sipil/civil-engineering