Dampak Pemanfaatan Hasil Produk Ekosistem Mangrove Pada Gizi Masyarakat Pesisir (Impact of Utilization of Mangrove Ecosystem Products on Nutrition of Coastal Communities)
Mangrove berperan penting dalam mendukung mata pencaharian dan ketahanan pangan masyarakat pesisir. Namun, konsumsi ikan masih rendah di Kabupaten Demak meskipun hasil laut melimpah. Potensi mangrove sebaiknya dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan gizi masyarakat terutama melalui pengolahan buah lindur dan tepung kedelai menjadi makanan tambahan.
A Wide Range of Eco System Services with MangrovesCIFOR-ICRAF
More Related Content
Similar to Dampak Pemanfaatan Hasil Produk Ekosistem Mangrove Pada Gizi Masyarakat Pesisir (Impact of Utilization of Mangrove Ecosystem Products on Nutrition of Coastal Communities)
Similar to Dampak Pemanfaatan Hasil Produk Ekosistem Mangrove Pada Gizi Masyarakat Pesisir (Impact of Utilization of Mangrove Ecosystem Products on Nutrition of Coastal Communities) (20)
Dampak Pemanfaatan Hasil Produk Ekosistem Mangrove Pada Gizi Masyarakat Pesisir (Impact of Utilization of Mangrove Ecosystem Products on Nutrition of Coastal Communities)
2. •Masyarakatlokalmemanenudang,belut,kerang,kepiting, siput
laut dan beragam spesies ikan dari ekosistem mangrove,
memberikan penghasilan maupun pangan bagi keluarga (Armitage,
2002).
•Masyarakatlokalmemanfaatkanhutanmangroveuntukkayu
bakar, material bangunan,termasuk pilar rumah dan furnitur
(Armitage, 2002).
•Nelayanmemanfaatkanprodukhutanmangrove untukmembuat
jangkar, sendi penyeimbang perahu, danpewarna jaring
ikan (Armitage, 2002).
•Kayumangrove dijual untukbisnis buburkertas, selain produksi
arang, keping kayudankayu bakar. Produk-produktersebutdipanen
pada skala kecil dan besar,berkontribusibagipenghidupanlokal
danekspor nasional(Evans,2013).
KontribusiMangroveke Mata
Pencaharian
3. Masalah yang dihadapi dalam rangkamencapai
ketersediaan pangan yang cukup adalah distribusi
pangan yang tidak merata
SOLUSI:
Pendudukdi pesisir pantaitelah memilikikearifan
untukmemanfaatkan hutan mangrovedalam
mendukung kehidupan mereka
Dalam mendukung ketahanan pangan, mangrove
sebagai penyediaan bahan pangan, bahan pangan
yang merupakan biotalaut yang hidup dalam hutan
mangrove
Pemanfaatan potensi secara maksimal →
meningkatkan gizi keluarga (konsumsi ikan)
→ mendukung pencapaian ketahanan
pangan rumah tangga.
Bakti Lingkungan di Kendal, Gub. JatengTanam Mangrove dan Cemara Laut. 2019
KontribusiMangroveke
KetahananPangan
4. PEREMPUANDAN
KETAHANANPANGAN
Peran Ibu/wanita sangat penting bagi
ketahanan pangan di daerah pesisir dg
mangrove -> nelayan, pengepul ikan,
membuka warung -> meningkatkan konsumsi
ikan keluarga.
Solusi: pemberdayaan masyarakat perlu
ditingkatkan.
Produk olahan mangrove yangdikelola oleh perempuan sekitar untuk
meningkatkan perekonomian daerah pesisir
5. Stunting (balita pendek dan sangat pendek) di Indonesia
jumlahnya 24,4% dan balita wasting (gizi kurang dan gizi buruk)
jumlahnya7,1% (StudiStatus Gizi Indonesia,2021)
(Kategori tinggi No 4di Dunia)
URGENSI GIZI:
1000 HPK
1000HARI PERTAMA KEHIDUPAN:
Pondasi utama kehidupan manusia di masa
depan dapat dipengaruhi oleh pengasuhan
pada 1000 Hari Pertama Kehidupan, yang
dimulai sejak awal konsepsi atau selama
270 hari masa kehamilan serta 730 hari
setelah lahir (hingga anak berusia 2 tahun)
Pencegahan stunting : pemenuhan gizi secara maksimal
dimulai dari 1000 HPK
Daerah pesisir berlimpah ikan dan makanan
laut. Jika dikelola dengan baik, mengandung
protein berkualitas tinggi, yang bermanfaat
bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-
anak.
Makanan bergizi tidak harus mahal →
diperoleh dari sumber daya yang tersedia
melalui pengolahan yang tepat dan pemberian
yang tepat.
6. URGENSI GIZI:
RENDAH KONSUMSIIKAN
Sumber: Umar, F. (2020). Analisis Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Balita Di Kaw asan Pesisir Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmiah Manusia Dan Kesehatan, 3(3), 432-443.
Kejadian Stunting di Wilayah Pesisir Indonesia
Masalah-masalah yang terjadi di daerah Mangrove
/pesisir:
1. Kemiskinan → penghalang bagi para ibu di
wilayah pesisir dalam hal menyediakan
makanan bergiziuntukkeluarga
2. Daya beli yang rendah → memiliki pilihan
makanan bergizi terbatas dan kemampuan
untukmemenuhifrekuensimakan
3. Anggota keluarga yang banyak → memiliki
anak lebih dari dua dapat menimbulkan
persaingan dalam konsumsi.
4. Ikan untuk dijual → nelayan menjual hasil
tangkapannya daripadamengonsumsisendiri
7. URGENSI GIZI :
PENTINGNYAMAKANIKAN
RISKESDAS 2018 :
8% penduduk
Indonesia
kekurangan gizi →
yang tentunya
berpotensi
menurunkan
kualitas hidup dan
produktivitas
masyarakat.
Ikan → white
meat : sumber
protein dan lemak
hewani yang
bergizi
Lauk tunggal yang
menggantikan
daging merah dan
poultry
(diversifikasi pangan)
Protein →
penanganan
permasalahan
kekurangan gizi
Lemak esensial
(Omega 3 dan
Omega 6) →
pencegahan
sindrom metabolic
Sosok ibu sangat
mempengaruhi
ketersediaan ikan di
rumah tangga
semakin tinggi pendapatan
dan pengetahuan tentang gizi
seorang ibu, maka semakin
meningkatkan
ketersediaan ikan di rumah
tangga perkotaan
8. KONSUMSIIKAN DI MASYARAKAT:
KANDUNGAN GIZI IKAN
Taurin → merangsang pertumbuhan dan
perkembangan sel otak balita
Protein hewani → esensial, lebih mudah diserna
dalam system pencernaan
Kandungan gizi ikan utama:
Protein, asam lemak omega
3 dan 6, mineral
Mikronutrien pentinglainnya:
Asam amino esensial, EPA,DHA,
vitamin D,Zat besi,zink,
kalsium, selenium, vitamin B12,
vitamin A
EPA dan DHA (asam lemak esensial) → membantu
mencegah sindrom metabolic dan meningkatkan
kecerdasan bayi dan anak
Zink → membantu kerja enzim dan hormone,
meningkatkan imunitas
Zat besi (fe) → mencegah anemia (kekurangan darah)
Selenium → antioksidan, mencegah penyakit
degenerative
Vitamin A → untukKesehatan matadan imunitas
Vitamin D→ pertumbuhan dan Kesehatan tulang
Vitamin B12→ pembentukan sel-sel darah merah
PROTEIN
LEMAK
VITAMIN
MINERAL
9. KONSUMSIIKAN DI
KAB.DEMAK
Konsumsi Ikan Nasional: Tahun 2020 naik dari 56,39 kg/kapita
dibanding tahun 2019 sebesar 54,5 kg/kapita (lebih rendah
dari negara lain di Asia Tenggara)
Data KementrianKelautandanPerikanan2020
Konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Demak →
39,09 kg/kapita (terendah no.3se-Jawatengah)
dataDinas PerikananKab.Demak, 2021
Di daerah Jawa Tengah, Ikan Sangat lazim diucapkan sebagai “iwak” yang berarti
lauk, namun ada misleading menjadi iwak tahu, iwak tempe, iwak ayam sehingga
muncul kesanseolah-olahperanikantersamarkan
KabupatenDemak memiliki
hasillautyangmelimpah,
tapi…..
10. FENOMENAKONSUMSIIKAN:
MASYARAKATDI KAB. DEMAK
• Mata pencaharian sudah berganti dari
nelayan menjadi buruh pabrik →
penghasilan tetap dan lebih besar
• Hanya masyarakat > 40 tahun yang masih
menjadi nelayan
• Wanita → petani mangrove dan tambak
(buruh harian)
• Pria → nelayan dan ojek perahu
• Konsep awalsebagai tanaman penghambat
angin dan pencegah abrasi
• Mangrovebukan mata pencaharian utama
→ kurangnya hasil ikan dan hasil mangrove
• Tidak ada yang meneruskan pemberdayaan
pemanfaatan mangrove
1/3
Hasil ikan yang didapat →
akan dikonsumsi oleh rumah
tangga → terutamaikan
kecil dengan nilai jual
rendah
Keluarga mengutamakanmenjualikanbesar
danlayakjual pada pengepuluntukmembeli
kebutuhansehari-hari
11. POTENSIMANGROVEDI
KAB.DEMAK
Demak merupakan daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi, yaitu 50,28 %. Buah
Mangrove, yang merupakan komoditas utama, sebaiknya dimanfaatkan untuk program
makanan tambahan untuk mengatasi stunting.
Lindur (Bruguiera gymnorrhiza L.) merupakan buah yang bisa ditemukan di mangrove.
Kombinasi buah lindur dan tepung kedelai memiliki kandungan karbohidrat dan protein tinggi
yang bisa diolah menjadi makanan darurat, seperti biskuit.