Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang proses suksesi kepemimpinan dalam usaha keluarga.
2. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam proses suksesi antara lain pelatihan calon penerus, ketersediaan sosok penerus yang berkualitas, dan perbedaan kualifikasi antara pemimpin lama dan calon baru.
3. Ada beberapa model suksesi kepemimpinan dalam
1. PROSES SUKSESI USAHA KELUARGA
Dipresentasikan oleh :
Maria Gua D.F.Legu (51414030)
Yustinus Edut (51413046)
Zharah Kusuma Wardhani (51414047)
2. Pengertian usaha keluarga
Menurut Longenecker,dkk. (2003) usaha keluarga adalah “ A
family business is a company in which two or more members
of the same family share ownership or work together in its
operation”
Selain itu usaha keluarga juga didefinisikan sebagai “A firm
whose ownership passe from one generation of a family to
another”
3. Perhatian Keluarga dan Tumpang Tindih
(Overlapping) Aktivitas Bisnis
1. Perhatian keluarga
a) Mengurus dan mengatur anggota keluarga agar tetap
harmonis.
b) Jabatan dan promosi dalam perusahaan berorientasi pada
garis keturunan keluarga yang diutamakan dan
diprioritaskan.
c) Loyalitas pada keluarga tetap menjadi tujuan yang sama.
2. Perhatian bisnis
Produksi dan distribusi barang dan atau jasa tetap profesional
3. Kebutuhan untuk manajemen profesional
Operasi perusahaan yang efektif dan efisien, tetap menjadi
tujuan selanjutnya.
4. Beberapa keuntungan usaha keluarga
1. Kekuatan hubungan keluarga setiap periode-periode menarik
perubahan bisnis.
2. Pengorbanan-pengorbanan keuangan anggota keluarga
membuat usaha menjadi baik, sehingga usaha memperoleh
modal yang murah.
3. Operasi suatu usaha keluarga mampu membuat kekhasan dari
para pesaing.
4. Tingkat hubungan menjadi lebih tinggi terhadap perhatian
komunitas keluarga dengan para pekerja yang bukan
keluarga.
5. Sanggup merencanakan dan menyiapkan untuk menghasilkan
laba jangka panjang.
6. Selalu berfokus pada kualitas dan nilai.
5. • Keuntungan usaha keluarga menurut Longenecker,
dkk, (2003) dapat digambarkan sbb:
KEUNTUNGAN USAHA KELUARGA
1. Motivasi kuat
dari anggota
keluarga
2.
Menggunakan
tema-tema
keluarga
dalam iklan
3. Penekanan
di tempat
kerja
4. Fokus pada
proses
perjalanan bisnis
Penekanan
pada produk
dan jasa
6. Susunan Budaya dan Pola-pola
Dalam Usaha Keluarga
Susunan
Budaya Usaha
Keluarga
Jenis pola bisnis
•Paternalistik
•Laissez-Faire
•Partisipatif
•Profesional
Jenis pola keluarga:
•Perayahan
•Kerja sama
•konflik
Jenis pola pengelolaan:
•Dewan kertas
•Dewan stempel
•Dewan penasihat
•Dewan pengawas
7. Peran dan Pertalian Keluarga
• Hal yang Perlu Diperhatikan oleh Orangtua dalam Usaha Keluarga
1. Apakah anak saya memiliki watak dan kemampuan yang dibutuhkan
untuk memimpin usaha keluarga?
2. Bagaimana saya dapat memotivasi anak saya agar memiliki daya tarik
besar pada usaha keluarga?
3. Tipe pendidikan dan keahlian apakah yang mungkin dapat membantu
dalam menyiapkan anak saya sebagai pimpinan usaha keluarga?
4. Apakah jadwal yang harus saya ikuti dalam mempekerjakan dan
mempromosikananak saya sebagai penerus usaha keluarga?
5. Bagaimana saya dapat menghindari sikap pilih kasih dalam perlakuan dan
pengembangan anak saya (tidak ada perbedaan perlakuan anak, sehingga
seolah-olah anak yang satu anak emas dan lainnya dianggap sebagai anak
tiri)?
6. Bagaimana saya dapat mencegah hubungan bisnis dari yang mungkin
dapat merusak hubungan harmonis anatara orang tua dengan anak.
8. • Hal yang Perlu Diperhatikan dari Tim
Suami Istri dalam Usaha Keluarga
1) Kesempatan untuk membagi lebih dalam setiap
kehidupan lainnya.
2) Pertentangan-pertentangan bisnis yang akan
mencampuri kehidupan keluarga.
3) Pekerjaan tidak dapat ditinggalkan (cuti) untuk
kehidupan keluarga.
4) Pembagian tanggung jawab keluarga mengurangi
beban.
9. • Hal yang Perlu Diperhatikan Oleh Anak
Laki-laki dan Perempuan dalam Usaha
Keluarga
1. Preferensi individu tidak sama dari pada sebuah
usaha.
2. Kecakapan individu tidak cukup untuk memilkul
peran dalam usaha.
3. Keinginan individu untuk bebas memilih karier
lainnya.
10. • Hal yang Perlu Diperhatikan pada Kerja
Sama Saudara Kandung dalam Usaha
Keluarga
Saudara sekandung harus saling bekerja sama
secara harmonis, saling bersinergi, tidak saling
menjatuhkan satu sama lain, tetapi memandang
bahwa saudara kandung sebagai tim inti yang kuat
dalam menjalankan usaha keluarga tersebut.
Sebaliknya apabila keduanya berkompetisi sebagai
pesaing atau kompetitor yang saling menjatuhkan
satu sama lain akan menyebapkan usaha menjadi
bermasalah.
11. • Hal yang Perlu Diperhatikan Tentang
Kedudukan Hukum
Perselisihan pendapat tentang bagaimana
menghilangkandan memberikan penghargaan
berdasarkan kedudukan hukum dan anggota/ anak-
anak keluargasering terjadi pada usaha keluarga.
12. • Hal yang Perlu Diperhatikan jika Suami
Istri Pengusaha
Komunikasi antara pengusaha dan suami istri adalah
kritis bagi mereka untuk menyelenggarakan sebagai
tim yang efektif bagi keduanya, bisnis dan keluarga.
13. • Hal yang Perlu Diperhatikan dalam
Menyambut Menantu Baru dalam Usaha
Keluarga
1. Perkenalkan mereka terhadap usaha keluarga.
2. Berikan mereka gambaran ikhtisar dan libatkan ia
kedalam suatu seminar yang bertemakan usaha
keluarga.
3. Mainkan peran sebagai duta besar serta tunjukan empati
dan simpati dengan para pendatang baru (menantu
baru).
4. Akan terdapat penekanan berbagai kekuatan dan
prestasi menantu laki-laki atau menantu perempuan.
5. Berikan ruang emosi pada pengantin baru: mengijinkan
mereka untuk membangun tradisi pribadi mereka
kedalam usaha keluarga tersebut.
14. Manajemen Profesional pada Usaha Keluarga
• Praktik paling bagus
a) Rangsang pemikiran baru dan pengetahuan strategi yang
segar.
b) Tarik dan tetap memakai manajer-manajer yang unggul
c) Ciptakan suatu fleksibilitas, sehingga dapat menciptakan
organisasi kreatif.
d) Ciptakan dan hemat dalam menggunakan modal.
e) Siapkan para pengganti pemimpin.
f) Manfaatkan keunggulan-keunggulan unik anggota keluarga
pada usaha.
15. • Keberadaan karyawan bukan keluarga pada usaha
keluarga
1. karyawan yang bukan keluarga berpotensi menimbulkan
bahaya (hazards) dalam hal:
a). Kompetisi dengan anggota keluarga untuk kemajuan usaha.
b). Terjebak dalam pertentangan-pertentangan dan politik
kompetisi keluarga dalam perusahaan.
2. Solusi jika terdapat karyawan yang bukan anggota keluarga
pada usaha keluarga adalah:
a. Kenali jabatan yang awalnya hanya untuk anggota
keluarga, lalu buatlah cadangan jabatan yang masih mungkin
diisi oleh karyawanyang bukan anggota keluarga pada usaha
keluarga.
b. Sikapi kendala pegawai bukan keluarga dan keluarga
secara fair, terutama dalam hal promosi, hukuman dan
penghargaan (reward).
16. • Perenungan kembali para anggota keluarga
(permenungan/mundur dari keramalan)
Rencanakanlah perenungan yang dilakukan anggota
keluarga, misalnya di wilayah terpencil untuk
mendiskusiksn persoalan-persoalan dan strategi usaha
ke depan. Perenungan ini dapat juga melibatkan dan
memanfaatkan fasilitator dari luar perusahaan jika
mungkin diperlukan.
17. • Dewan keluarga
Dewan keluarga (family councils) merupakan
kelompok organisasi yang berkumpul secara periodik
untuk mendiskusikan isu-isu yang berhubungan
dengan usaha keluarga.
18. Proses suksesi kepemimpinan dalam
usaha keluarga
• Dari berbagai pengalaman yang ada, ternyata tidak
mudah untuk mencari pengganti seorang pemimpin
dalam usaha keluarga. Menurut samuel (2003), hal
tersebut dikarenakan oleh hal-hal berikut:
1. Pemegang kekuasaan ingin terus bertalian
2. Tidak adanya pelatihan bagi calon pengganti
3. Tidak ada orang berbakat
4. Adanya perbedaan kualifikasi
19. Bagaimana cara mencari eksekutif
pengganti
• Ada beberapa pendapat dalam mencari
eksekutif pengganti, yaitu:
a) Mencari dan mengader dari dalam.
b) Mencari dari luar.
c) Mengembangkan sendiri pemimpin.
20. Persyaratan seorang pemimpin
• Menurut Samuel, ada 9 hal yang harus diperhatikan dalam
mencari eksekutif sebagai calon seorang pemimpin harus:
1. Memiliki ambisi.
2. Sikap terhadap kebijakan.
3. Sikap terhadap rekan.
4. Sikap terhadap keluarga.
5. Kemampuan memimpin.
6. Sikap pada tuntutan waktu dan energi.
7. Mempunyai pengalaman yang luas.
8. Mempunyai pergaulan yang luas.
9. Sikap mau terus belajar.