Ekosistem mangrove adalah hutan pesisir yang tumbuh di daerah berpasang surut antara darat dan laut. Mangrove mampu beradaptasi dengan kondisi tanah berlumpur dan air asin, memiliki akar tunjang dan daun kelenjar garam. Mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dari erosi dan menyediakan habitat bagi beragam satwa.
2. Apa itu ekosistem
mangrove?
Ekosistem mangrove merupakan ekosistem hutan yang
khas terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang
masih dipengaruhi oleh aksi pasang air laut. Disebut juga
sebagai hutan pantai, hutan pasang-surut, mangal, dan ada
juga yang menyebutnya dengan hutan bakau.
Istilah
“Bakau”
hanya digunakan
untuk jenis
dari marga
Rhizophora
Istilah
“mangrove”
Semua tumbuhan yang hidup di daerah sepanjangpantai atau muara
sungai yangmasih dipengaruhi oleh aksi pasang surut
Habitat/penyebaran
1. Pantai yang terlindung dari gelombang besar
2. Estuaria tropik
3. Kondisi Fisik Ekosistem Mangrove
• Jenis tanahnya berlumpur, berlempung atau berpasir dengan
bahan-bahan yang berasal dari lumpur, pasir atau pecahan karang;
• Lahannya tergenang air laut secara berkala
• Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat untuk
menurunkan salinitas
• Suhu udara dengan fluktuasi musiman tidak lebih dari 5ºC dan suhu
rata-rata di bulan terdingin lebih dari 20ºC;
• Airnya payau dengan salinitas 2-22 ppt atau asin dengan salinitas
mencapai 38 ppt;
• Arus laut tidak terlalu deras;
• Tempat-tempat yang terlindung dari angin kencang dan gempuran
ombak yang kuat;
• Topografi pantai yang datar/landai.
5. Sistem perakaran
mangrove
a. komponen aerasi, yaitu bagian
akar yang mencuat ke bagian atas
dari sistem perakaran dan
berfungsi sebagai pertukaran gas,
b. komponen penyerapan dan
penjangkaran, befungsi untuk
membentuk basis penjangkaran
pada seluruh sistem dan untuk
melakukan penyerapan zat hara,
c. komponen jaringan, yaitu
bagian horizontal yang meluas
dan berfungsi menyatu dengan
penyerapan dan penjangkaran
dari sistem perakaran (Tomlinson,
1986).
Garis putus-putus merupakan permukaan
substrat
6. Adaptasi mangrove terhadap salinitas
Daun
mangrove
Punya kelenjar garam
(secreter)
Pada: Avicennia spp.,
Aegiceras spp., dan Aegialitis
spp.,
Tidak punya kelenjar garam
(non screter)
Pada: Rhizophora spp.,
Bruguiera spp., Lumnitzera
spp., dan Sonneratia spp.
1. Kehilangan garam terjadi
ketika bagian daun atau
tumbuhan lain gugur. Kulit
luar yang mati akan lebih
banyak jika dibandingkan
dengan jenis secreter.
2. Garam dialirkan ke bagian
daun yang baru terbentuk
Garam yang berlebih
disekresikan melalui
kelenjar garam
7. Bentuk adaptasi mangrove pada
perkembangbiakannya
• Tumbuhan mangrove
(Bruguiera spp dan
Rhizopphora spp)
berkembang biak secara
vivipar (viviparity). Biji
berkecambah ketika
masih berada di pohon,
dan jatuh menancap
pada substrat berlumpur
atau mangapung
terbawa arus pasang-
surut dan baru terhenti
ketika memasuki
perairan yang dangkal
dan ujung akarnya dapat
mencapai dasar.
9. Fauna Mangrove
• Fauna yang dominan pada ekosistem
mangrove adalah moluska
(gastropoda dan bivalvia), crustacea
(udang dan kepiting) dan beberapa
jenis ikan. Gastropoda diwakili oleh
Littorinidae yang umumnya hidup
pada akar dan batang serta daun
mangrove. Bivalvia yang banyak
ditemukan antara lain: kerang
hijau,tiram, kerang darah dan lain-
lain.
• Crustacea yang banyak ditemukan
antara lain: udang pineid, kepiting
bakau, Uca, kepiting hantu (Dotila,
Cleistostoma), dan lain-lain.
• Ikan yang khas ditemukan pada
ekosistem mangrove adalah dari
genus Perioptalmus, yang umum
dikenal sebagai ikan glodok (mud
skipper).
13. Fungsi mangrove
Fungsi ekonomi:
• penghasil kayu
sebagai bahan
bakar, bangunan
• Memberikan hasil
hutan bukan kayu
seperti madu, obat-
obatan, makanan
dll.
• Lahan untuk
produksi pangan
dan tujuan lain
(transportasi,
rekreasi dll)