SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
BAB II
KEANEKARAGAMAN HAYATI
A. Tingkat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah
keanekaragaman organisme yang menunjukkan
keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis dan
ekosistemdisuatudaerah.
Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau
spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya
susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip
(penampakan luar) suatu makhluk hidup. Keanekaragaman gen menunjukkan
adanya variasi susunan gen pada individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut
mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti
tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan
sebagainya. Variasi dalam spesies ini disebut varietas.
Setiap individu tersusun atas banyak gen, bila terjadi perkawinan atau
persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan
keturunan yang semakin banak variasinya. Hal ini terjadi karena pada saat
persilangan akan terjadi penggabungan gen-gen dari masing-masing individu
melalui sel kelamin. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen
semakin tinggi.
2. Keanekaragaman tingkat spesies (jenis)
Jenis (spesies) diartikan sebagai individu yang mempunyai persamaan
morfologis, anatomis, fisiologis dan memiliki kemapuan untuk melakukan
perkawinan dengan sesamanya sehingga meghasilkan keturunan yang subur
(fertile) untuk melanjutkan generasinya.
Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada
mahluk hidup antar jenis. Perbedaan antar jenis pada mahluk hidup yang
termasuk pada satu keluarga (family) lebih mencolok sehingga lebih mudah
diamati daripada perbedaan individu dalam satu spesies. Contoh
keanekaragaman jenis dapat dilihat dari keluarga kacang-kacangan. Ada
kacang kapri, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai dan
kacang panjang.
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik
antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga
antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu
komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu
habitat. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya
keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies). contoh
keanekargaman ekosistem : sawah, hutan, pantai.
Dalam aktivitas kehidupannya makhluk hidup selalu berinteraksi dan
bergantung pada lingkungan sekitarnya. Ketergantungan ini berkaitan
dengan kebutuhan akan oksigen, cahaya matahari, air, tanah, cuaca, dan
faktor abiotik lainnya. Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan
adanya perbedaan cara adaptasi berbagai jenis makhluk hidup (komponen
biotik). Hal ini menunjukkan adanya keanekragaman ekosistem.
1)Ekosistem air tawar
Ekosistem air tawar memiliki ciri sebagai berikut:
 Memiliki kadar garam(salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah daripada
cairan sel yang makhluk hidup.
 Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
 Penetrasi atau masuknya cahaya matahari dibagi menjadi beberapa zona yaitu :
 Zona litoral, merupakan daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari
hingga kedasar perairan.
 Zona limnetik, merupakan daerah terbuka yang jauh dari tepian sampai
kedalaman yang masih dapat di tembus cahaya matahari.
 Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat ditembus
cahaya matahari. Di daerah ini tidak ditemukan organisme fotosintetik
(produsen), tetapi dihuni oleh hewan pemangsa dan organisme pengurai.
Tipe-tipe Ekosistem
2. Ekosistem Air laut
Ekosistem air laut memiliki ciri sebagai berikut :
 Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi.
 Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
 Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain.
 Memiliki variasi perbedaan suhu dibagian permukaan dengan di kedalaman.
Terdapat arus air laut yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh arah angin,
perbedaan densitas (masa jenis) air, suhu, tekanan air, gaya gravitasi, dan gaya
tektonik batuan bumi.
3. Hutan Hujan tropis
Hutan hujan tropis terdapat dalam wilayah Khatulistiwa, misalnya dalam lembah
sungai Amazon, Amerika selatan, Asia tenggara (Malaysia, Indonesia, Thailand), dan
lembah sungai kongo.
Hutan hujan tropik mempunyai spesifikasi abiotik seperti di bawah ini. Memiliki
siraman hujan yang sangat deras antara 200-450 cm/tahun. Setiap tahun Matahari
bercahaya dengan temperatur lingkungan antara 21-30 derajat Celsius.
4. Bioma Gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang
berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah
hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga
penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai
0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang
terdapat di gurun berukuran kecil.
5. Bioma Padang Rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun
tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat.
Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herba) dan rumput yang
keduanya tergantung pada kelembapan.
6) Bioma Tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub
utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di
daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan
biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya,
tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang
hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim
panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut
atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan
insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
7) Sabana/Savana
Sabana merupakan padang rumput yang diselingi pohon-pohon. Sabana
terdapat didaerah tropis, dengan curah hujan 90- 150cm/tahun, misalnya di
Kenya (Afrika) dan Australia Utara. Sabana dibedakan menjadi 2 macam
yaitu sabana murni (satu jenis pohon) dan sabana campuran (beberapa
jenis pohon)
no Ekosistem Nama ekosistem Komponen biotik Komponen abiotik
1. Ekosistem sungai sungai Ikan, udang, katak, rumput,
dll
Air, batu, udara, pasir, dll
2. Ekosistem hutan
3. Ekosistem air tawar
4. Ekosistem sawah
5. Ekosistem kebun
6.
7.
8.
9.
10
Tugas : lengkapi kolom yang kosong dengan benar
Tabel pengamatan beberapa jenis ekosistem
B. Keanekaragaman Hayati Indonesia.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai letak geografis sangat
istimewa, diapit oleh dua benua dan dua Samudra, serta terletak di daerah
khatulistiwa. Hal ini sebagai penyebab tingginya keanekaragaman hayati di
Indonesia.
Berdasarkan letak geografinya wilayah Indonesia dilewati oleh dua garis khayal,
yaitu Garis Wallace dan Garis Weber. Kedua garis khayal ini menyebabkan
terjadinya perbedaan persebaran hewan (fauna) Indonesia. Penyebaran fauna di
Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan
Australia. Para pakar zoology berpendapat bahwa tipe fauna di kawasan Indonesia
bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara (oriental), sedangkan fauna di
kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia (australis).
Daerah persebaran fauna di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu
kawasan Indonesia bagian barat (wilayah oriental), kawasan peralihan
(Wallacea), dan kawasan Indonesia bagian timur (wilayah Australia).
a. Daerah Sebelah Barat Garis Wallace (Oriental)
Kawasan Indonesia yang termasuk ke dalam daerah sebelah Barat garis Wallace, meliputi
Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Kawasan ini dibatasi oleh garis imajiner
Wallace yang terletak di antara Kalimantan dengan Sulawesi dan antara Bali dengan
Lombok. Meskipun jarak antara Bali dan Lombok sangat dekat, namun jenis fauna
yang hidup di kedua pulau tersebut berbeda. Garis Wallace dikemukakan oleh Alfred
Russel Wallace (ahli zoologi berkebangsaan inggris) pada abad ke-19.
Beberapa jenis flora dan fauna kawasan Indonesia bagian barat (oriental asia)
• Fauna
harimau (Panthera tigris), macan tutul atau leopard (Panthera pardus), gajah
(Elephas maximus), badak jawa (Rhinoceros sondaicus), banteng (Bos sondaicus),
orang utan (Pongo pygmaeus), wauwau (Hylobates lar), lutung (Presbytis cristata),
merak hijau (Pavo muticus), dan burung jalak bali (Leucopsar rothschildi).
Fauna di wilayah ini dikenal juga dengan tipe oriental yang bercirikan hewan
menyusui berukuran besar, berbagai macam kera.
• Flora
Flora endemik yang terdapat di barat Indonesia seperti padma raksasa
(Rafflesia arnoldii) yang hanya terdapat di wilayah Bengkulu, Jambi, dan
Sumatera Selatan, serta bunga anggrek Tien Suharto atau anggrek Hartinah
(Cymbidium hartinahianum) yang hanya ada di wilayah Sumatera Utara,
hutan mangrove dan rawa gambut, meranti-merantian, rawa gambut,
kemuning, rotan dan hutan rawa air tawar.
b. Daerah Sebelah Timur garis Wallace (Australia)
Wilayah Indonesia yang ada di sebelah Tmur Garis Wallace memiliki berbagai
jenis fauna Australia, yaitu berbagai jenis burung dengan warna bulu yang
mencolok, misalnya kasuari, cendrawasih, kakatua, nuri dan parkit. Ada pula
merpati berjambul dan beberapa jenis hewan berkantung dan walabi.
Floranya memiliki ciri-ciri yang sama dengan hutan Australia wilayah utara
dengan beribu-ribu jenis tumbuhan yang berdaun lebat dan hijau.
Spesies endemik di dataran ini antara lain sagu (Metroxylon sagu), pala
(Myristica fragrans), dan matoa (Pometia pinnata). Selain itu, juga terdapat
beberapa jenis tumbuhan seperti pohon besi, cemara, merbau, dan jati
c. Daerah Peralihan
Daerah peralihan adalah daerah di antar Garis Wallacs dan Weber. Disebut
juga wilayah Wallace. Semakin ke Timur dari Garis Wallace, jumlah fauna
oriental semakin berkurang. Sebaliknya semakian ke barat dari Garis Weber,
Fauna Australia semalin berkurang. Dengan demikian, marsupiaiia dapat
ditemukan di daerah Wallace dan butung pelatuk oriental juga dapat dijumpai
di sebelah timur Wallace.
Jenis flora endemik di wilayah ini adalah eboni (Diospyros celebica) atau lebih
dikenal dengan kayu besi di pulau Sulawesi, pohon leda (Eucalyptus deglupta), dan
cengkeh (Syzygium aromaticum).

More Related Content

Similar to Bagian 1.pptx

materi jenis-jenis ekosistem.pptx
materi jenis-jenis ekosistem.pptxmateri jenis-jenis ekosistem.pptx
materi jenis-jenis ekosistem.pptxYoiprend
 
Bab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasBab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasf4ishal
 
Bab 1 IPA Biologi Kelas X
Bab 1 IPA Biologi Kelas XBab 1 IPA Biologi Kelas X
Bab 1 IPA Biologi Kelas XBangDedth
 
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxBaihakiBaihaki6
 
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...SMAN5PATAMPANUA
 
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxyunis50
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptsunaryono
 
Makhluk hidup dalam ekosistem alami
Makhluk hidup dalam ekosistem alamiMakhluk hidup dalam ekosistem alami
Makhluk hidup dalam ekosistem alamiAhmad Jayadi
 
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesiakeanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesiayuliyulianingsih6
 
Pengertian biosfer
Pengertian biosferPengertian biosfer
Pengertian biosferFreddy Then
 
Kelompok Ekosistem
Kelompok EkosistemKelompok Ekosistem
Kelompok EkosistemMitha Ye Es
 
MODUL sebaran flora dan fauna.docx
MODUL sebaran flora dan fauna.docxMODUL sebaran flora dan fauna.docx
MODUL sebaran flora dan fauna.docxWerenRano
 
Modul geografi flora dan fauna
Modul geografi flora dan faunaModul geografi flora dan fauna
Modul geografi flora dan faunasman 2 mataram
 

Similar to Bagian 1.pptx (20)

materi jenis-jenis ekosistem.pptx
materi jenis-jenis ekosistem.pptxmateri jenis-jenis ekosistem.pptx
materi jenis-jenis ekosistem.pptx
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Bab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitasBab vi biodiversitas
Bab vi biodiversitas
 
Bab 1 IPA Biologi Kelas X
Bab 1 IPA Biologi Kelas XBab 1 IPA Biologi Kelas X
Bab 1 IPA Biologi Kelas X
 
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
 
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
IPA_ BIOLOGI SMA_MA KLS.10_KM-Media Mengajar-Media Mengajar IPA Biologi SMA K...
 
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptxPPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
PPT Bab 1 IPA Biologi Kelas X Kur Merdeka.pptx
 
Persebaran flora dan fauna
Persebaran flora dan faunaPersebaran flora dan fauna
Persebaran flora dan fauna
 
Macam-Macam ekosistem
Macam-Macam ekosistemMacam-Macam ekosistem
Macam-Macam ekosistem
 
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik pptEkosistem darat & ekosistem akuatik ppt
Ekosistem darat & ekosistem akuatik ppt
 
Makhluk hidup dalam ekosistem alami
Makhluk hidup dalam ekosistem alamiMakhluk hidup dalam ekosistem alami
Makhluk hidup dalam ekosistem alami
 
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
KEANEKARAGAMAN BENTHOS DAN NEKTON PADA HUTAN MANGROVE DI DESA PULAU SEMBILAN ...
 
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesiakeanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
keanekaragaman flora dan fauna di ndonsesia
 
Keanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayatiKeanekeragaman hayati
Keanekeragaman hayati
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Pengertian biosfer
Pengertian biosferPengertian biosfer
Pengertian biosfer
 
ekosistem darat
ekosistem daratekosistem darat
ekosistem darat
 
Kelompok Ekosistem
Kelompok EkosistemKelompok Ekosistem
Kelompok Ekosistem
 
MODUL sebaran flora dan fauna.docx
MODUL sebaran flora dan fauna.docxMODUL sebaran flora dan fauna.docx
MODUL sebaran flora dan fauna.docx
 
Modul geografi flora dan fauna
Modul geografi flora dan faunaModul geografi flora dan fauna
Modul geografi flora dan fauna
 

More from icuntaribiya

BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxicuntaribiya
 
Pola_hereditas.ppt
Pola_hereditas.pptPola_hereditas.ppt
Pola_hereditas.ppticuntaribiya
 
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdf
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdfpptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdf
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdficuntaribiya
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppticuntaribiya
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiicuntaribiya
 

More from icuntaribiya (9)

BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
 
pertemuan 1.pptx
pertemuan 1.pptxpertemuan 1.pptx
pertemuan 1.pptx
 
Pola_hereditas.ppt
Pola_hereditas.pptPola_hereditas.ppt
Pola_hereditas.ppt
 
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdf
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdfpptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdf
pptinteraktifsistempernapasanmanusia-131227084526-phpapp01.pdf
 
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.pptAnatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
Anatomi-dan-Fisiologi-Pertemuan-4.ppt
 
Bagian 2.pptx
Bagian 2.pptxBagian 2.pptx
Bagian 2.pptx
 
bagian 2.pptx
bagian 2.pptxbagian 2.pptx
bagian 2.pptx
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
JARINGAN.pdf
JARINGAN.pdfJARINGAN.pdf
JARINGAN.pdf
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Bagian 1.pptx

  • 2. A. Tingkat Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis dan ekosistemdisuatudaerah.
  • 3. Keanekaragaman gen adalah keanekargaman individu dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman gen menyebabkan bervariasinya susunan genetik sehingga berpengaruh pada genotip (sifat) dan fenotip (penampakan luar) suatu makhluk hidup. Keanekaragaman gen menunjukkan adanya variasi susunan gen pada individu-individu sejenis. Gen-gen tersebut mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti tampilan pada warna mahkota bunga, ukuran daun, tinggi pohon, dan sebagainya. Variasi dalam spesies ini disebut varietas.
  • 4. Setiap individu tersusun atas banyak gen, bila terjadi perkawinan atau persilangan antar individu yang karakternya berbeda akan menghasilkan keturunan yang semakin banak variasinya. Hal ini terjadi karena pada saat persilangan akan terjadi penggabungan gen-gen dari masing-masing individu melalui sel kelamin. Hal inilah yang menyebabkan keanekaragaman gen semakin tinggi.
  • 5. 2. Keanekaragaman tingkat spesies (jenis) Jenis (spesies) diartikan sebagai individu yang mempunyai persamaan morfologis, anatomis, fisiologis dan memiliki kemapuan untuk melakukan perkawinan dengan sesamanya sehingga meghasilkan keturunan yang subur (fertile) untuk melanjutkan generasinya. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada mahluk hidup antar jenis. Perbedaan antar jenis pada mahluk hidup yang termasuk pada satu keluarga (family) lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan individu dalam satu spesies. Contoh keanekaragaman jenis dapat dilihat dari keluarga kacang-kacangan. Ada kacang kapri, kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, kacang kedelai dan kacang panjang.
  • 6.
  • 7. Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Keanekaragaman ekosistem merupakan keanekaragaman suatu komunitas yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme di suatu habitat. Keanekaragaman ekosistem ini terjadi karena adanya keanekaragaman gen dan keanekaragaman jenis (spesies). contoh keanekargaman ekosistem : sawah, hutan, pantai. Dalam aktivitas kehidupannya makhluk hidup selalu berinteraksi dan bergantung pada lingkungan sekitarnya. Ketergantungan ini berkaitan dengan kebutuhan akan oksigen, cahaya matahari, air, tanah, cuaca, dan faktor abiotik lainnya. Komponen abiotik yang berbeda menyebabkan adanya perbedaan cara adaptasi berbagai jenis makhluk hidup (komponen biotik). Hal ini menunjukkan adanya keanekragaman ekosistem.
  • 8.
  • 9. 1)Ekosistem air tawar Ekosistem air tawar memiliki ciri sebagai berikut:  Memiliki kadar garam(salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah daripada cairan sel yang makhluk hidup.  Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.  Penetrasi atau masuknya cahaya matahari dibagi menjadi beberapa zona yaitu :  Zona litoral, merupakan daerah dangkal yang dapat ditembus cahaya matahari hingga kedasar perairan.  Zona limnetik, merupakan daerah terbuka yang jauh dari tepian sampai kedalaman yang masih dapat di tembus cahaya matahari.  Zona profundal, merupakan daerah yang dalam dan tidak dapat ditembus cahaya matahari. Di daerah ini tidak ditemukan organisme fotosintetik (produsen), tetapi dihuni oleh hewan pemangsa dan organisme pengurai. Tipe-tipe Ekosistem
  • 10. 2. Ekosistem Air laut Ekosistem air laut memiliki ciri sebagai berikut :  Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi.  Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.  Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain.  Memiliki variasi perbedaan suhu dibagian permukaan dengan di kedalaman. Terdapat arus air laut yang pergerakannya dapat dipengaruhi oleh arah angin, perbedaan densitas (masa jenis) air, suhu, tekanan air, gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi.
  • 11. 3. Hutan Hujan tropis Hutan hujan tropis terdapat dalam wilayah Khatulistiwa, misalnya dalam lembah sungai Amazon, Amerika selatan, Asia tenggara (Malaysia, Indonesia, Thailand), dan lembah sungai kongo. Hutan hujan tropik mempunyai spesifikasi abiotik seperti di bawah ini. Memiliki siraman hujan yang sangat deras antara 200-450 cm/tahun. Setiap tahun Matahari bercahaya dengan temperatur lingkungan antara 21-30 derajat Celsius.
  • 12. 4. Bioma Gurun Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu siang hari tinggi (bisa mendapai 45°C) sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil.
  • 13. 5. Bioma Padang Rumput Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herba) dan rumput yang keduanya tergantung pada kelembapan.
  • 14. 6) Bioma Tundra Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin. Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
  • 15. 7) Sabana/Savana Sabana merupakan padang rumput yang diselingi pohon-pohon. Sabana terdapat didaerah tropis, dengan curah hujan 90- 150cm/tahun, misalnya di Kenya (Afrika) dan Australia Utara. Sabana dibedakan menjadi 2 macam yaitu sabana murni (satu jenis pohon) dan sabana campuran (beberapa jenis pohon)
  • 16. no Ekosistem Nama ekosistem Komponen biotik Komponen abiotik 1. Ekosistem sungai sungai Ikan, udang, katak, rumput, dll Air, batu, udara, pasir, dll 2. Ekosistem hutan 3. Ekosistem air tawar 4. Ekosistem sawah 5. Ekosistem kebun 6. 7. 8. 9. 10 Tugas : lengkapi kolom yang kosong dengan benar Tabel pengamatan beberapa jenis ekosistem
  • 17. B. Keanekaragaman Hayati Indonesia. Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai letak geografis sangat istimewa, diapit oleh dua benua dan dua Samudra, serta terletak di daerah khatulistiwa. Hal ini sebagai penyebab tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia. Berdasarkan letak geografinya wilayah Indonesia dilewati oleh dua garis khayal, yaitu Garis Wallace dan Garis Weber. Kedua garis khayal ini menyebabkan terjadinya perbedaan persebaran hewan (fauna) Indonesia. Penyebaran fauna di Indonesia dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi benua Asia dan Australia. Para pakar zoology berpendapat bahwa tipe fauna di kawasan Indonesia bagian barat mirip dengan fauna di Asia Tenggara (oriental), sedangkan fauna di kawasan Indonesia bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia (australis). Daerah persebaran fauna di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga kawasan, yaitu kawasan Indonesia bagian barat (wilayah oriental), kawasan peralihan (Wallacea), dan kawasan Indonesia bagian timur (wilayah Australia).
  • 18.
  • 19. a. Daerah Sebelah Barat Garis Wallace (Oriental) Kawasan Indonesia yang termasuk ke dalam daerah sebelah Barat garis Wallace, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali. Kawasan ini dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dengan Sulawesi dan antara Bali dengan Lombok. Meskipun jarak antara Bali dan Lombok sangat dekat, namun jenis fauna yang hidup di kedua pulau tersebut berbeda. Garis Wallace dikemukakan oleh Alfred Russel Wallace (ahli zoologi berkebangsaan inggris) pada abad ke-19. Beberapa jenis flora dan fauna kawasan Indonesia bagian barat (oriental asia) • Fauna harimau (Panthera tigris), macan tutul atau leopard (Panthera pardus), gajah (Elephas maximus), badak jawa (Rhinoceros sondaicus), banteng (Bos sondaicus), orang utan (Pongo pygmaeus), wauwau (Hylobates lar), lutung (Presbytis cristata), merak hijau (Pavo muticus), dan burung jalak bali (Leucopsar rothschildi). Fauna di wilayah ini dikenal juga dengan tipe oriental yang bercirikan hewan menyusui berukuran besar, berbagai macam kera.
  • 20. • Flora Flora endemik yang terdapat di barat Indonesia seperti padma raksasa (Rafflesia arnoldii) yang hanya terdapat di wilayah Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan, serta bunga anggrek Tien Suharto atau anggrek Hartinah (Cymbidium hartinahianum) yang hanya ada di wilayah Sumatera Utara, hutan mangrove dan rawa gambut, meranti-merantian, rawa gambut, kemuning, rotan dan hutan rawa air tawar.
  • 21.
  • 22. b. Daerah Sebelah Timur garis Wallace (Australia) Wilayah Indonesia yang ada di sebelah Tmur Garis Wallace memiliki berbagai jenis fauna Australia, yaitu berbagai jenis burung dengan warna bulu yang mencolok, misalnya kasuari, cendrawasih, kakatua, nuri dan parkit. Ada pula merpati berjambul dan beberapa jenis hewan berkantung dan walabi.
  • 23. Floranya memiliki ciri-ciri yang sama dengan hutan Australia wilayah utara dengan beribu-ribu jenis tumbuhan yang berdaun lebat dan hijau. Spesies endemik di dataran ini antara lain sagu (Metroxylon sagu), pala (Myristica fragrans), dan matoa (Pometia pinnata). Selain itu, juga terdapat beberapa jenis tumbuhan seperti pohon besi, cemara, merbau, dan jati
  • 24. c. Daerah Peralihan Daerah peralihan adalah daerah di antar Garis Wallacs dan Weber. Disebut juga wilayah Wallace. Semakin ke Timur dari Garis Wallace, jumlah fauna oriental semakin berkurang. Sebaliknya semakian ke barat dari Garis Weber, Fauna Australia semalin berkurang. Dengan demikian, marsupiaiia dapat ditemukan di daerah Wallace dan butung pelatuk oriental juga dapat dijumpai di sebelah timur Wallace.
  • 25. Jenis flora endemik di wilayah ini adalah eboni (Diospyros celebica) atau lebih dikenal dengan kayu besi di pulau Sulawesi, pohon leda (Eucalyptus deglupta), dan cengkeh (Syzygium aromaticum).