SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Ruang
Lingkup
Viktimologi
OLEH;
YUDI KRISMEN
Ruang lingkup viktimologi
Viktimologi meneliti topik-topik
tentang korban, seperti:
peranan korban pada terjadinya tindak
pidana,
hubungan antara pelaku dengan
korban,
rentannya posisi korban dan peranan
korban dalam system peradilan pidana.
Muladi mengatakan
viktimologi merupakan studi
yang bertujuan untuk:
a. Menganalisis berbagai aspek
yang berkaitan dengan korban;
b. Berusaha untuk memberikan
penjelasan sebab musabab
terjadinya korban/viktimisasi;
c. Mengembangkan system
tindakan guna mengurangi
penderitaan manusia.
Menurut J.E. sahetapy ruang
lingkup viktimologi
 “meliputi bagaimana seseorang
(dapat) menjadi korban yang
ditentukan oleh victim yang tidak
selalu berhubungan dengan
masalah kejahatan, termasuk pula
korban kecelakaan, dan bencana
alam selain dari korban kejahatan
dan penyalahgunaan kekuasaan”.
Viktimologi meneliti topik-topik ttg
korban, sbb:
 peranan korban pada terjadinya
tindak pidana;
 hubungan antara pelaku dengan
korban;
 rentannya posisi korban dan
peranan korban dalam sistem
peradilan pidana.
Objek studi viktimologi
Menurut Aries gosita:
a)Berbagai macam viktimisasi kriminal atau
kriminalistik.
b)Teori-teori etiologi viktimisasi kriminal.
c)Para peserta terlibat dlm terjadinya atau atensi
eksistensi suatu viktimisasi kriminal atau kriminalistik
spt: para korban, pengamat, pembuat UU, Polisi,
Jaksa, Hakim, Pengacara, dsbnya;
d)Reaksi social thd suatu viktimisasi kriminal.
Lanjutan…
e) Respon thd suatu viktimisasi kriminal
argumentasi kegiatan-kegiatan
penyelesaian suatu viktimisasi atau
viktimologi, usaha-usaha prevensi,
refresi, tindak lanjut (ganti kerugian) dan
pembuatan peraturan hukum yang
berkaitan dgn perlindungan korban;
Lanjutan…
f) Faktor-faktor viktimogen/kriminogen;
Ruang lingkup atau objek studi viktimologi
dan kriminologi dapat dikatakan sama,
yang berbeda adalah titik tolak pangkal
pengamatannya dalam memahami suatu
viktimisasi kriminal. Yaitu viktomologi dari
sudut pihak korban sedangkan kriminologi
dari sudut pihk pelaku.
Masing-masing merupakan komponen-
komponen suatu interaksi (mutlak) yang
hasil interaksinya adalah suatu viktimisasi
kriminal atau kriminalitas.
Menurut J.E. Sahetapy;
viktimisasi adalah penderitaan, baik
secara fisik maupun psikis atau
mental berkaitan dengan perbuatan
pihak lain (pelaku).
Pendapat JE Sahetapy ttg
paradigma viktimisasi, meliputi:
a) Viktimisasi  politik, 
dapat dimasukan aspek:
1) penyalahgunaan kekuasaan,
2) perkosaan hak-hak asasi manusia,
3) campur tangan angkatan
bersenjata diluar fungsinya,
4) terorisme,
5) intervensi, dan
6) peperangan lokal atau dalam skala
internasional;
b) Viktimisasi ekonomi, terutama yang terjadi karena
ada kolusi antara pemerintah dan konglomerat,
produksi barang2 tidak bermutu atau yang
merusak kesehatan, termasuk aspek lingkungan
hidup;
c) Viktimisasi keluarga, seperti perkosaan,
penyiksaan thd anak dan istri dan
menelantarkan kaum manusia lanjut atau ortu
sendiri.
d) Viktimisasi media, dalam hal ini dapat disebut
penyalahgunaan obat bius, alkoholisme,
malpraktek di bidang kedokteran dan lain-lain;
e) Viktimisasi yuridis, dimensi ini cukup luas, baik
yang menyangkut aspek peradilan dan lembaga
pemasyarakatan maupun yang menyangkut
dimensi diskriminasi perundang-undangan,
termasuk menerapkan kekuasaan stigmatisasi
kendatipun sudah diselesaikan aspek
peradilannya.
 Sampai sekarang viktomilogi selalu
memperluas teori-teori etiologi kriminal untuk
memahami eksistensi kriminalitas sebagai
suatu viktimisasi yang struktural maupun
nonstruktural secara lebih baik;
 viktimologi  juga mendorong orang
memperhatikan dan melayani setiap pihak
yang dapat menjadi korban mental, fisik
dan sosial.
TEORI
KOMTEMPORER
TTG korban
YUDI KRISMEN
Teori-teori viktimologi
kontemporer:
1. Situated Transaction Model (Luckenbill, 1977):
dalam hubungan interpersonal, kejahatan dan
viktimisasi pada dasarnya adalah kontes karakter
yang tereskalasi; mulanya adalah konflik mulut
yang meningkat menjadi konflik fisik yang vatal;
2. Threefold Model (Benjamin & Master): kondisi
yang mendukung kejahatan terbagi 3 kategori:
faktor pencetus (precipitating factors), faktor
menarik (attracting factors), predisposing (atau
socio demographic) factors.‐
3. Routine Activities Theory (Cohen & Felson, 1979):
Kejahatan dapat terjadi ketika terdapat tiga
kondisi sekaligus yakni: target yang tepat, pelaku
yang termovitasi dan ketiadaan pengamanan
Hipotesa
 Propinquity hypothesis: pelaku dan korban
memiliki karakteristik sosio demografis yang
sama
 Proximity hypothesis: pelaku dan korban
tinggal atau berdiam secara berdekatan
 Asymmetrical hypothesis: perbedaan
kekuatan antara pelaku dan korban, dimana
korban terjebak dalam situasi yang tidak
seimbang dengan pelaku, eksploitatif,
parasit, menjajah, terkucil dan destruktif
paradigma viktimisasi
meliputi :
1. Viktimisasi Politik, dapat dimasukkan aspek
penyalahgunaan kekuasaan, perkosaan HAM,
campur tangan TNI diluar fungsinya, terorisme,
intervensi dan peperangan lokal atau dalam
skala internasional.
2. Viktimasi Ekonomi, terutama yang terjadi
karena ada kolusi anatara pemerintah dan
konglomerat, produksi barang-barang tidak
bermutu atau yang merusak kesehatan,
termasuk aspek lingkungan.
 Viktimisasi Keluarga, seperti perkosaan, penyiksaan
terhadap anak dan isitri dan menelantarkan kaum
manusia lanjut atau orang tuanya sendiri.
 Viktimisasi Media, dalam hal ini dapat disebut
penyalahgunaan obat bius, alkoholisme,
malpraktek di bidang kedokteran dan lain-lain
 Viktimisasi Yuridis, dimensi ini cukup luas baik yang
menyangkut aspek peradilan dan lembaga
pemasyarakatan maupun yang menyangkut
dimensi diskriminisasi perundang-undangan,
termasuk menerapkan hukum kekuasaan dan
stigmatisasi kendapitu sudah diselesaikan aspek
peradilannya.
Sekian

More Related Content

What's hot

Analisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologiAnalisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologihudaaja
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Idik Saeful Bahri
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanayudikrismen1
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Nakano
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukumMeehawk
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumRifa Ramadhani
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalVallen Hoven
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
 
Aliran aliran hukum pidana
 Aliran aliran hukum pidana  Aliran aliran hukum pidana
Aliran aliran hukum pidana hanggardatu
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Rizki Gumilar
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanFenti Anita Sari
 

What's hot (20)

Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)Deasy 2 (surat dakwaan)
Deasy 2 (surat dakwaan)
 
Teori biologi kriminal
Teori biologi kriminalTeori biologi kriminal
Teori biologi kriminal
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Analisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologiAnalisa kasus kriminologi
Analisa kasus kriminologi
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Hukum pidana internasional
Hukum pidana internasionalHukum pidana internasional
Hukum pidana internasional
 
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
Hukum perdata internasional - Kualifikasi dalam hukum perdata internasional (...
 
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidanaPertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
Pertemuan 7 unsur unsur tindak pidana
 
Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)Gugatan linkungan (class action)
Gugatan linkungan (class action)
 
Sosiologi hukum
Sosiologi hukumSosiologi hukum
Sosiologi hukum
 
Perbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum PidanaPerbandingan Hukum Pidana
Perbandingan Hukum Pidana
 
Hukum humaniter
Hukum humaniterHukum humaniter
Hukum humaniter
 
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukumpengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
pengertian hukum,tujuan hukum,jenis jenis hukum dan macam macam pembagian hukum
 
Kriminologi
KriminologiKriminologi
Kriminologi
 
Pengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum InternasionalPengakuan dalam Hukum Internasional
Pengakuan dalam Hukum Internasional
 
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)
 
Antropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIPAntropologi Hukum 2, UNDIP
Antropologi Hukum 2, UNDIP
 
Aliran aliran hukum pidana
 Aliran aliran hukum pidana  Aliran aliran hukum pidana
Aliran aliran hukum pidana
 
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
Teori Anomie jika dihubungkan dengan Kejahatan Bunuh Diri
 
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab KejahatanKriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
Kriminologi Tugas Teori2 Sebab Kejahatan
 

Similar to TEORI VIKTIM

Sari Presentasi.pptx
Sari Presentasi.pptxSari Presentasi.pptx
Sari Presentasi.pptxTheFlat1
 
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptx
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptxBantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptx
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptxYunHyerim2
 
Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121MujiKuswanto
 
Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020MohammadAnandaRezaKu
 
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 2eli priyatna laidan
 
KRIMINOLOGI 1.pptx
KRIMINOLOGI 1.pptxKRIMINOLOGI 1.pptx
KRIMINOLOGI 1.pptxhaniekusuma
 
Bp i nyoman sudira
Bp i nyoman sudiraBp i nyoman sudira
Bp i nyoman sudiraDevs Khan
 
Kps 6014 ulasan jurnal (2)
Kps 6014 ulasan jurnal (2)Kps 6014 ulasan jurnal (2)
Kps 6014 ulasan jurnal (2)Ety Sue
 
Kps 6014 ulasan jurnal
Kps 6014 ulasan jurnalKps 6014 ulasan jurnal
Kps 6014 ulasan jurnalEty Sue
 
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfTugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfIndra Sofian
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderDiana Amelia Bagti
 

Similar to TEORI VIKTIM (20)

Sari Presentasi.pptx
Sari Presentasi.pptxSari Presentasi.pptx
Sari Presentasi.pptx
 
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptx
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptxBantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptx
Bantuan Hukum Advokasi Kelompok 4.pptx
 
Makalah teori kejahatan
Makalah teori kejahatanMakalah teori kejahatan
Makalah teori kejahatan
 
Makalah teori kejahatan
Makalah teori kejahatanMakalah teori kejahatan
Makalah teori kejahatan
 
Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121Muji kuswanto 18060464121
Muji kuswanto 18060464121
 
Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020Handout Science Class Kriminologi 2020
Handout Science Class Kriminologi 2020
 
Kekerasan
KekerasanKekerasan
Kekerasan
 
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 2Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 2
Rpp ppkn sma xi bab 1 pertemuan 2
 
KRIMINOLOGI 1.pptx
KRIMINOLOGI 1.pptxKRIMINOLOGI 1.pptx
KRIMINOLOGI 1.pptx
 
Viktimologi
ViktimologiViktimologi
Viktimologi
 
5. beauvior
5. beauvior5. beauvior
5. beauvior
 
Bp i nyoman sudira
Bp i nyoman sudiraBp i nyoman sudira
Bp i nyoman sudira
 
5. beauvior
5. beauvior5. beauvior
5. beauvior
 
Kps 6014 ulasan jurnal (2)
Kps 6014 ulasan jurnal (2)Kps 6014 ulasan jurnal (2)
Kps 6014 ulasan jurnal (2)
 
Kps 6014 ulasan jurnal
Kps 6014 ulasan jurnalKps 6014 ulasan jurnal
Kps 6014 ulasan jurnal
 
Kriminalitas
KriminalitasKriminalitas
Kriminalitas
 
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdfTugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
Tugas Tutorial 3 Teori Kriminologi 4302 Indra Sofian 042051183.doc.pdf
 
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif GenderKAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
KAPITA SELEKTA PEMBERITAAN - Jurnalisme Sensitif Gender
 
fdfgh
fdfghfdfgh
fdfgh
 
Viktimologi
ViktimologiViktimologi
Viktimologi
 

More from yudikrismen1

Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik JurnalistikUu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistikyudikrismen1
 
Pertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengPertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengyudikrismen1
 
Pertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidanaPertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidanayudikrismen1
 
Pertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidanaPertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanyudikrismen1
 
Pertemuan 16 sebab akibat
Pertemuan 16 sebab akibatPertemuan 16 sebab akibat
Pertemuan 16 sebab akibatyudikrismen1
 
Pertemuan 3 sejarah hpid
Pertemuan 3 sejarah hpidPertemuan 3 sejarah hpid
Pertemuan 3 sejarah hpidyudikrismen1
 
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikPertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikyudikrismen1
 
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidanaPertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 13 somenloop
Pertemuan 13 somenloopPertemuan 13 somenloop
Pertemuan 13 somenloopyudikrismen1
 
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanPertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanyudikrismen1
 
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntutPertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntutyudikrismen1
 
Pertemuan 10 pidana
Pertemuan 10 pidanaPertemuan 10 pidana
Pertemuan 10 pidanayudikrismen1
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidanaPertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 4 asas asas hpid-1
Pertemuan 4 asas asas hpid-1Pertemuan 4 asas asas hpid-1
Pertemuan 4 asas asas hpid-1yudikrismen1
 
Pertemuan 6 tindak pidana
Pertemuan 6 tindak pidanaPertemuan 6 tindak pidana
Pertemuan 6 tindak pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 9 pert.pidana
Pertemuan 9 pert.pidanaPertemuan 9 pert.pidana
Pertemuan 9 pert.pidanayudikrismen1
 
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidanaPertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidanayudikrismen1
 

More from yudikrismen1 (20)

Uu ite
Uu iteUu ite
Uu ite
 
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik JurnalistikUu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
Uu Pers & KEJ (Kode Etik Jurnalistik
 
Pertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana pengPertemuan 19 hukum pidana peng
Pertemuan 19 hukum pidana peng
 
Pertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidanaPertemuan 20 hukumpidana
Pertemuan 20 hukumpidana
 
Pertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidanaPertemuan 18 sifat hukum pidana
Pertemuan 18 sifat hukum pidana
 
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukanPertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
Pertemuan 17 sifat hukum pidana, kedudukan
 
Pertemuan 16 sebab akibat
Pertemuan 16 sebab akibatPertemuan 16 sebab akibat
Pertemuan 16 sebab akibat
 
Pertemuan 3 sejarah hpid
Pertemuan 3 sejarah hpidPertemuan 3 sejarah hpid
Pertemuan 3 sejarah hpid
 
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publikPertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
Pertemuan 2 hukum pidana sbg hukum publik
 
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidanaPertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
Pertemuan 14 tujuan dan fungsi hukum pidana
 
Pertemuan 13 somenloop
Pertemuan 13 somenloopPertemuan 13 somenloop
Pertemuan 13 somenloop
 
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahanPertemuan 12 kesalahan kesalahan
Pertemuan 12 kesalahan kesalahan
 
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntutPertemuan 11 gugurnya hak menuntut
Pertemuan 11 gugurnya hak menuntut
 
Pertemuan 10 pidana
Pertemuan 10 pidanaPertemuan 10 pidana
Pertemuan 10 pidana
 
Sistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidanaSistem peradilan pidana
Sistem peradilan pidana
 
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidanaPertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
Pertemuan 5 istilah istilah hukum pidana
 
Pertemuan 4 asas asas hpid-1
Pertemuan 4 asas asas hpid-1Pertemuan 4 asas asas hpid-1
Pertemuan 4 asas asas hpid-1
 
Pertemuan 6 tindak pidana
Pertemuan 6 tindak pidanaPertemuan 6 tindak pidana
Pertemuan 6 tindak pidana
 
Pertemuan 9 pert.pidana
Pertemuan 9 pert.pidanaPertemuan 9 pert.pidana
Pertemuan 9 pert.pidana
 
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidanaPertemuan 8 macam macam tindak pidana
Pertemuan 8 macam macam tindak pidana
 

TEORI VIKTIM

  • 2. Ruang lingkup viktimologi Viktimologi meneliti topik-topik tentang korban, seperti: peranan korban pada terjadinya tindak pidana, hubungan antara pelaku dengan korban, rentannya posisi korban dan peranan korban dalam system peradilan pidana.
  • 3. Muladi mengatakan viktimologi merupakan studi yang bertujuan untuk: a. Menganalisis berbagai aspek yang berkaitan dengan korban; b. Berusaha untuk memberikan penjelasan sebab musabab terjadinya korban/viktimisasi; c. Mengembangkan system tindakan guna mengurangi penderitaan manusia.
  • 4. Menurut J.E. sahetapy ruang lingkup viktimologi  “meliputi bagaimana seseorang (dapat) menjadi korban yang ditentukan oleh victim yang tidak selalu berhubungan dengan masalah kejahatan, termasuk pula korban kecelakaan, dan bencana alam selain dari korban kejahatan dan penyalahgunaan kekuasaan”.
  • 5. Viktimologi meneliti topik-topik ttg korban, sbb:  peranan korban pada terjadinya tindak pidana;  hubungan antara pelaku dengan korban;  rentannya posisi korban dan peranan korban dalam sistem peradilan pidana.
  • 6. Objek studi viktimologi Menurut Aries gosita: a)Berbagai macam viktimisasi kriminal atau kriminalistik. b)Teori-teori etiologi viktimisasi kriminal. c)Para peserta terlibat dlm terjadinya atau atensi eksistensi suatu viktimisasi kriminal atau kriminalistik spt: para korban, pengamat, pembuat UU, Polisi, Jaksa, Hakim, Pengacara, dsbnya; d)Reaksi social thd suatu viktimisasi kriminal.
  • 7. Lanjutan… e) Respon thd suatu viktimisasi kriminal argumentasi kegiatan-kegiatan penyelesaian suatu viktimisasi atau viktimologi, usaha-usaha prevensi, refresi, tindak lanjut (ganti kerugian) dan pembuatan peraturan hukum yang berkaitan dgn perlindungan korban;
  • 8. Lanjutan… f) Faktor-faktor viktimogen/kriminogen; Ruang lingkup atau objek studi viktimologi dan kriminologi dapat dikatakan sama, yang berbeda adalah titik tolak pangkal pengamatannya dalam memahami suatu viktimisasi kriminal. Yaitu viktomologi dari sudut pihak korban sedangkan kriminologi dari sudut pihk pelaku. Masing-masing merupakan komponen- komponen suatu interaksi (mutlak) yang hasil interaksinya adalah suatu viktimisasi kriminal atau kriminalitas.
  • 9. Menurut J.E. Sahetapy; viktimisasi adalah penderitaan, baik secara fisik maupun psikis atau mental berkaitan dengan perbuatan pihak lain (pelaku).
  • 10. Pendapat JE Sahetapy ttg paradigma viktimisasi, meliputi: a) Viktimisasi  politik,  dapat dimasukan aspek: 1) penyalahgunaan kekuasaan, 2) perkosaan hak-hak asasi manusia, 3) campur tangan angkatan bersenjata diluar fungsinya, 4) terorisme, 5) intervensi, dan 6) peperangan lokal atau dalam skala internasional;
  • 11. b) Viktimisasi ekonomi, terutama yang terjadi karena ada kolusi antara pemerintah dan konglomerat, produksi barang2 tidak bermutu atau yang merusak kesehatan, termasuk aspek lingkungan hidup; c) Viktimisasi keluarga, seperti perkosaan, penyiksaan thd anak dan istri dan menelantarkan kaum manusia lanjut atau ortu sendiri.
  • 12. d) Viktimisasi media, dalam hal ini dapat disebut penyalahgunaan obat bius, alkoholisme, malpraktek di bidang kedokteran dan lain-lain; e) Viktimisasi yuridis, dimensi ini cukup luas, baik yang menyangkut aspek peradilan dan lembaga pemasyarakatan maupun yang menyangkut dimensi diskriminasi perundang-undangan, termasuk menerapkan kekuasaan stigmatisasi kendatipun sudah diselesaikan aspek peradilannya.
  • 13.  Sampai sekarang viktomilogi selalu memperluas teori-teori etiologi kriminal untuk memahami eksistensi kriminalitas sebagai suatu viktimisasi yang struktural maupun nonstruktural secara lebih baik;  viktimologi  juga mendorong orang memperhatikan dan melayani setiap pihak yang dapat menjadi korban mental, fisik dan sosial.
  • 15. Teori-teori viktimologi kontemporer: 1. Situated Transaction Model (Luckenbill, 1977): dalam hubungan interpersonal, kejahatan dan viktimisasi pada dasarnya adalah kontes karakter yang tereskalasi; mulanya adalah konflik mulut yang meningkat menjadi konflik fisik yang vatal; 2. Threefold Model (Benjamin & Master): kondisi yang mendukung kejahatan terbagi 3 kategori: faktor pencetus (precipitating factors), faktor menarik (attracting factors), predisposing (atau socio demographic) factors.‐ 3. Routine Activities Theory (Cohen & Felson, 1979): Kejahatan dapat terjadi ketika terdapat tiga kondisi sekaligus yakni: target yang tepat, pelaku yang termovitasi dan ketiadaan pengamanan
  • 16. Hipotesa  Propinquity hypothesis: pelaku dan korban memiliki karakteristik sosio demografis yang sama  Proximity hypothesis: pelaku dan korban tinggal atau berdiam secara berdekatan  Asymmetrical hypothesis: perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban, dimana korban terjebak dalam situasi yang tidak seimbang dengan pelaku, eksploitatif, parasit, menjajah, terkucil dan destruktif
  • 17. paradigma viktimisasi meliputi : 1. Viktimisasi Politik, dapat dimasukkan aspek penyalahgunaan kekuasaan, perkosaan HAM, campur tangan TNI diluar fungsinya, terorisme, intervensi dan peperangan lokal atau dalam skala internasional. 2. Viktimasi Ekonomi, terutama yang terjadi karena ada kolusi anatara pemerintah dan konglomerat, produksi barang-barang tidak bermutu atau yang merusak kesehatan, termasuk aspek lingkungan.
  • 18.  Viktimisasi Keluarga, seperti perkosaan, penyiksaan terhadap anak dan isitri dan menelantarkan kaum manusia lanjut atau orang tuanya sendiri.  Viktimisasi Media, dalam hal ini dapat disebut penyalahgunaan obat bius, alkoholisme, malpraktek di bidang kedokteran dan lain-lain  Viktimisasi Yuridis, dimensi ini cukup luas baik yang menyangkut aspek peradilan dan lembaga pemasyarakatan maupun yang menyangkut dimensi diskriminisasi perundang-undangan, termasuk menerapkan hukum kekuasaan dan stigmatisasi kendapitu sudah diselesaikan aspek peradilannya.