1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep kebidanan komunitas dan peran serta fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan komunitas.
2. Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu dengan pendekatan proses manajemen kebidanan atau penyelesaian masalah.
3. Lingkup tugas bidan komunitas meliputi antenatal care, pertolongan persalinan, asuhan ibu nifas dan balita,
3. Bidan dan Kebidanan
Klinkert (1892); Sanskerta : asal kata
Widwan : cakap
Membidan : mengadakan sedekah bagi
seorang penolong bersalin yang
minta diri setelah bayi berumur 40
hari
Bhs Inggris : Midwife : “with women” as birth,
the renewal of life, continues
through the ages
4. DEFINITION OF THE
MIDWIFE
A midwife is a person who, having been
regularly admitted to a midwife educational
programme acceptable to the community
and/or country in which it is located, has
succesfully completed the recognized coures
of studies and has acquired and maintened
the requisite competencies to be regitered
and/or legally licensed to practice
midwifery.
5. DEFINITION OF MIDWIFE (Lanjutan)
She is a person who, in partnership with women, is able
to give the necessary support, evidence-based information
and care during pregnancy, labor and postpartum period, to
facilitate births in a one and one situation on her own
responsibility and to provide care for the new-born and the
infant. This care includes the promotion of well-being, the
detection of complication in mother and child, the accessing of
appropriate skilled assistance and the carrying out of
emergency measures. She has important task in health
counseling and education, not only for the women, but also
with the family and in the public sphere. The work should
involve antenatal education and preparation of parenthood
and extends to areas of woman’s reproductive health,family
planning and childcare.
She may practice in any setting including the home, the
community, birth centers, clinics, hospitals or in any other
service.
6. Essensi Definisi Bidan
1. Pendidikan formal Bidan
2. Partnership
3. Evidence-based
4. Bertanggungjawab secara mandiri
5. Lingkup Asuhan :
Prevensi & Promosi Kesehatan
Deteksi dini komplikasi ibu & bayi
Pengenalan kegawat daruratan &
keterampilan menanganinya
7. Lanjutan :
6. Tugas penting :
KIE+KIPK (Ibu, kel, & masyarakat)
Pendidikan Antenatal & persiapan mjd
orang tua
Kes rep perempuan, KB & pemeliharaan
kes. anak
7. Tempat kerja/praktik :
Rumah
Masyarakat
Klinik/Rumah Bersalin
Rumah Sakit
Pusat pelayanan lainnya
8. KEBIDANAN
SEBAGAI PROFESI
ASPEK
HUKUM DAN ETIK
PENGAKUAN
MASYARAKAT
DAN
NEGARA
KOMUNITAS
ORGANISASI
PROFESI
Standar Profesi :
Pendidikan
Praktik
Kompetensi
Kewenangan
Metode Kerja
Lingkup Praktik
PELAKU DIPERSIAPKAN
Pendidikan Formal
DITUNJANG ILMU
PELAYANAN
UNIK
12. 1. Tugas Mandiri
a. Memberikan pelayanan dasar pada
anak remaja dan wanita pranikah
b. Memberikan asuhan kebidanan
kepada:
- Klien (ibu) selama masa kehamilan,
persalinan, dan nifas
- Bayi baru lahir, bayi dan balita
- WUS yang membutuhkan KB
- Wanita dengan gangguan reproduksi
(menopause)
13. lanjutan
7 langkah utama dalam melakukan tugas
mandiri:
1. Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan asuhan klien
2. Menentukan diagnosis
3. Menyusun rencana tindakan sesuai dengan
masalah yang dihadapi
4. Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang
disusun
5. Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
6. Membuat rencana tindak lanjut kegiatan
7. Membuat catatan/ laporan kegiatan/
tindakan.
14. 2. Tugas kolaborasi/ kerjasama
a. Memberikan asuhan kebuidanan kpd klien
risiko tinggi dan memberikan pertolongan
pertama pada kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi. Askebnya
diberikan kepada:
- Klien (ibu) selama hamil, bersalin dan nifas
- BBL, bayi dan balita
Melibatkan klien dan keluarga
15. 3. Tugas ketergantungan/ merujuk
Memberikan askeb melalui konsultasin
dan rujukan pada klien dengan risiko
tinggi dan kegawatdaruratan pada ibu
hamil, bersalin, dan nifas, BBl, bayi dan
balita.
16. PERAN SBG PENGELOLA
A. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan
terutama pelayanan kebidanan di wilayah
kerja dengan melibatkan masyarakat dan
klien.
- Mengembangkan program pelayanan kerja
- Menyusun rencana
- Mengelola kegiatan yankes (KIA/KB)
- Mengkoordinir dan mengawasi serta
membimbing kader dan dukun
- Mengembangkan strategi dan pemanfaatan
sumber-sumber yang ada pada sektor terkait
17. lanjutan
- Menggerakkan dan mengembangkan
kemampuan masyarakat dengan
memanfaatkan potensi yang ada.
- Mempertahankan dan meningkatkan
mutu serta keamanan praktik profesional
melalui pendidikan, pelatihan, magang
dan kegiatan profesi.
- Mendokumentasikan seluruh kegiatan
yang telah dilaksanakan
18. B. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan
program kesehatan dan sektor lain melalui
peningkatan kemampuan dukun bayi, kader,
dan tenaga kesehatan lain yang berada di
wilayah kerjanya.
- Bekerjasama dengan puskesmas, institusi lain
dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak
lanjut.
- Membina hubungan baik dengan dukun, kader,
PLKB, dan masyarakat.
- Melaksanakan pelatihan, membimbing dukun
bayi, kader dan petugas kesehatan lain.
20. PERAN SEBAGAI PENDIDIK
Ada dua tugas:
1. Memberikan pendidikan dan
penyuluhan kesehatan kepada individu,
keluarga dan masyarakat tentang
penanggulangan masalah kesehatan
khususnya KIA/ KB
2. Melatih dan membimbing kader,
termasuk siswa bidan/ perawat serta
membina dukun bayi di wilayah
kerjanya.
23. KEBIDANAN KOMUNITAS
PENGERTIAN ;
1. Suatu area praktik bidan yang dilaksanakan di
luar institusi pelayanan kesehatan, di wilayah
tertentu dengan menggunakan pendekatan
proses/manajemen kebidanan atau pendekatan
pemecahan masalah.
2. Bidan komuniti : Bidan yang bekerja melayani
keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu.
Di Indonesia istilah Bidan Komunitas belum lazim
dipakai ,yang ada Bidan di Desa di mana mereka
melaksanakan fungsi-fungsi kebidanan
komunitas.
3. Bidan bekerja secara independent dan
interdependent ( sebagai anggota tim kesehatan
di suatu wilayah tertentu.
24. KONSEP DASAR
KOMUNITI
Komuniti adalah sekelompok orang
yang berada di suatu lokasi tertentu.
Pelayanan komuniti dilakukan di luar
rumah sakit atau institusi.
Pelayanan kebidanan komuniti dpt
juga merupakan bagian atau
kelanjutan dari pelayanan kebidanan
yg diberikan di rumah sakit
25. PENGERTIAN
Para praktisi bidan yg berbasis komuniti yg hrs
dpt memberikan supervisi yg dibutuhkan
wanita, pelayanan yg berkualitas & suatu
nasehat / saran kpd wanita selama masa
kehamilan, peralinan & nifas dgn tanggung
jawabnya sendiri utk memberikan pelayanan
pd BBL & bayi scr komprehensif
United Kingdom Central Council For Nursing Midwifery and Health
27. KONSEP DASAR
Bidan di komuniti terutama di negara-
negara berkembang dapat mengadopsi
berbagai jenis fungsi berbagai profesi.
Bidan komuniti adalah bidan yang bekerja
di rumah, klinik kesehatan masyarakat,
basis atau pusat kesehatan dan rumah
sakit. Di beberapa wilayah Inggris bidan
melakukan rotasi secara teratur dari
rumah sakit dan komuniti.( sebagai suatu
kesatuan sistem )
28. Lanjutan
Di Indonesia sering kali seorang Bidan komunitas
bertanggung jawab untuk daerah yang sangat luas,
di lain pihak pada saat yang sama ada lebih dari
satu perempuan yang membutuhkan pertolongan .
Bidan komunitas perlu bekerja dalam sebuah tim
kerja.
Bidan di desa banyak melakuka tugas-tugas
kesehatan masyarakat ( public health services,
karena itu bidan di desa adalah seorang bidan
komunitas ( Community Midwive )
Karena Bidan di Desa melaksanakan tugas-tugas
kes.masy . Maka ia adalah petugas kes.masy (
public health officer )
29. Lanjutan
Sebagai petugas kes.masy , maka bidan di
desa tsb ia harus mendapat gaji dari
pemerintah.
Tugas dan tanggung jawab Bidan
Komunitas : 4 area utama yaitu ( PKRE )
yang terdiri atas : KIA, KB, Remaja dan
PMS, Usia Lanjut (PKRK) dengan fokus
kegiatannya pada aspek promotif dan
preventif dengan tidak meninggalkan
aspek kuratif.
30. PHYLOSOPHY
Proses kehamilan dan persalinan adalah proses yang
sangat alamiah dan fisiologis, sehingga asuhan yang
diberikan pun adalah asuhan yang meminimalkan
intervensi.
Kebutuhan perempuan sebagai individu, anggota
keluarga dan keluarganya berbeda-beda.
Bahwa kebutuhan individu , wanita dan keluarganya
harus dihargai dan didukung Setiap perempuan berhak
untuk menentukan melewati proses persalinan di tengah
keluarganya..
Bahwa pengalaman menjalani proses kehamilan dan
persalinan bagi seseorang perempuan dan keluarganya
adalah suatu pengalaman yang sangat berharga,
sehingga Bidan komunitas harus berusaha menjaga
agar pengalaman dapat berlangsung secara
menyenangkan.
31. Prinsip kerja bidan di
masyarakat
Kompetensi berdasarkan pemikiran kritis
Praktek berdasarkan fakta dan evidence based
Pengambilan keputusan yang bertanggung
jawab
Pemakaian teknologi secara etik
Memberdayakan / mengajarkan untuk promosi
“inform choice” dan ikut serta dalam
pengambilan keputusan
Sabar tapi rasional
Advocacy untuk perempuan yang tidak
mengalami intervensi pada kasus yang tidak
mengalami komplikasi
32. PERAN & KEGIATAN BIDAN
DLM PELAYANAN
KEBIDANAN KOMUNITAS
Prinsip dasar kebidanan komunitas
Fokus kebidanan komunitas
33. Lingkup kegiatan / praktik :
1. ANC
2. Pertolongan persalinan di rumah
3. Intra natal care
4. Asuhan ibu nifas dan BBL , Balita
5. Promosi dan prevensi
6. Pengorganisasian dan Pemberdayaan
Masyarakat khususnya perempuan
7. Pelayanan KB
34. Status kesehatan
perempuan
Dipengaruhi oleh:
Tingkat pendidikan
Budaya
Ekonomi
Hukum
Posisi perempuan di Masyarakar
Kesadaran & perilaku pencarian
pelayanan kesehatan reproduksi
35. PRINSIP ASUHAN
KEBIDANAN KOMUNITAS
Berpijak pada tiga bidang ilmu (IKM,
Ilmu kebidanan dan ilmu kesehatan)
Sasaran adalah individu sebagai
anggota masyarakat
Penyebab ganda
Kemampuan klinik bidan sebagai
modal dasar
Bekerjasama dengan tim masyarakat
Memiliki wilayah kerja
36. Perbedaan tempat praktik bidan
di RS dan komunitas
Aspek Perbedaan Rumah Sakit Komunitas
Tempat Kegiatan Bangsal perawatan
Klinik
Puskesmas
Rumah
Masyarakat
Fasilitas masyarakat
Tipe pasien yang dilayani Orang sakit Orang sehat
(Orang sakit)
Ruang lingkup pelayanan Kuratif
rehabilitatif
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
Resosiliatif
Perhatian utama Rasa aman selama
Sakit
Peningkatan kesehatan
Pencegahan penyakit
Sasaran pelayanans Individu Individu
Keluarga
masyarakat
37. Tujuan Pelayanan
Kebidanan Komunitas
Mendekatkan pelayanan kepada
masyarakat
Meningkatkan mutu pelayanan kepada
masyarakat
Meningkatkan mutu pelayanan kebidanan
Menurunkan jumlah kasus kebidanan
Meningkatkan kemampuan keluarga untuk
hidup sehat.
Meningkatkan PSM
38. Ruang lingkup pelayanan
bidan di komunitas
Promotif
Preventif
Kuratif (kolaborasi)
Rehabilitatif
Resosiliatif
39. Kebijakan dalam Yan Kes Ibu oleh
Bidan di Komunitas Dan Keadaan
Kesehatan Masyarakat
Program Studi DIV Kebidanan
Universitas Muhammadiyah Gorontalo
41. Angka Kematian Ibu di Indonesia
450
421
373
396
390
334
307
225
125
0
50
100
150
200
250
300
350
400
450
500
1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015
SKRT SDKI Target Linear (SKRT) Linear (SDKI)
MDG
2
2
6
RPJM
42. Angka Kematian Ibu di Indonesia
SDKI 2002
Angka kematian ibu (Maternal Mortality
Ratio): 307/100.000 kh
Berarti:
Setiap tahun ada 18.300 kematian ibu
Setiap bulan ada 1.500 kematian ibu
Setiap minggu ada 352 kematian ibu
Setiap hari ada 50 kematian ibu
Setiap jam ada 2 kematian ibu
46. Penyebab Langsung Kematian
Neonatal di Indonesia, 2001
29%
27%
10%
5%
6%
10%
13%
BBLR
Asfiksia
Tetanus
Infeksi
Gangguan hematologik
Mslh pemberian makan
Lain-lain
Sumber: SKRT 2001
47. Sebab Tdk Langsung Kematian Ibu
Tk Pendidikan ibu
rendah
Tk sosek ibu rendah
Kedudukan &
peranan wanita tdk
mendukung
Sosbud tdk dukung
Perilaku Bumil tdk
dukung
Transportasi tdk
mendukung Tiga terlambat
Empat terlalu
Pemberdayaan Masy
(DEMAND)
Cakupan dan Kualitas
(SUPPLY)
Akses masy thd yankes
ibu rendah
Kual & Efektif yankes ibu
blm memadai
Sistem rujukan kes
maternal belum mantap
48. Tiga Terlambat
1. Terlambat mengenal tanda bahaya
dan mengambil keputusan
2. Terlambat mencapai fasilitas kesehatan
3. Terlambat mendapatkan pertolongan
di fasilitas kesehatan
49. 4 Terlalu
1. Terlalu muda punya anak (<20 th) 0,3%
2. Terlalu banyak melahirkan (>3 anak) 37%
3. Terlalu rapat jarak melahirkan (<2 th)
9,4%
4. Terlalu tua (>35 th) 13,9%
50. INDIKATOR PROKSI DLM
PENURUNAN AKI
Pelayanan Antenatal (K1, K4)
Pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan terampil (Pn)
Penanganan Komplikasi Obs- Neo (KD)
Kunjungan Nifas (K Nifas)
Jumlah Kematian Ibu
51. Tenaga Pemberi Pelayanan ANC
Dr Umum
1%
Dukun
4%
Dr Ahli
10%
Bdn/Prwt
85%
10 Years proceding survey
52. Tenaga Penolong Persalinan
Dr Umum 0.8
Sanak/Lainnya
2.4
Dr Ahli 10.2
Dukun 31.5
Bdn/Prwt 55.3
5 Years proceding survey
53. Kualitas Antenatal Care
SDKI 2002-2003
Jenis Pelayanan %
Mendapat info tentang tanda
bahaya
28,7%
Timbang Berat Badan 89,6%
Ukur Tekanan Darah 89,9%
Pemeriksaan Abdomen 95,3%
Pemeriksaan Urine 37,8%
Pemeriksaan Darah 30,3%
57. SIMPUL KEGIATAN
PADA
SIKLUS
REPRODUK
SI
PUS
PASANGAN USIA SUBUR
(CPR & Unmeet Need KB)
KEHAMILAN
(K1 & K4)
PERSALINAN
(Linakes& Kompl O/N)
NIFAS
(KN)
Pre Pregnancy Package :
• STATUS KESEHATAN
• PENYAKIT YANG DIDERITA
• PERILAKU REPRODUKSI SEHAT (KB)
• PERSIAPAN KEHAMILAN
Ante Natal Care :
• PERENCANAAN PERSALINAN
• INFO PERILAKU SEHAT (BUKU KIA)
• FREKUENSI KONTAK DENGAN PETUGAS
• STATUS KESEHATAN & KEHAMILAN
( GIZI, IMMUNISASI, PENYAKIT)
Pertolongan Persalinan:
• KOMPETENSI (Tenaga & Sarana)
• KOMPLIKASI (Notifikasi-Siaga)
• SISTEM RUJUKAN (PONED-PONEK)
Kunjungan Nifas
• FREKUENSI KONTAK DENGAN PETUGAS
• KOMPLIKASI IBU & NEONATUS
• YAN KB PASCA SALIN
58. DI RUMAH
DI PERJALANAN
DI PUSKESMAS
1. KEPUTUSAN KELUARGA
• PENGETAHUAN
• KETERSEDIAAN BIAYA
• KESIBUKAN KELUARGA
• SOSIAL BUDAYA
2. KETERSEDIAAN TRANSPORTASI
1. SARANA TRANSPORTASI
2. TINGKAT KESULITAN
3. WAKTU TEMPUH
1. KESIAPAN PETUGAS
2. KETERSEDIAAN BAHAN & ALAT
3. SIKAP PETUGAS
KEMUNGKINAN TERJADINYA
KEMATIAN IBU
DALAM
PERSALINAN
DI RUMAH SAKIT
1. KESIAPAN PETUGAS
2. KETERSEDIAAN BAHAN & ALAT
3. SIKAP PETUGAS
4. BIAYA ??
60. FOKUS ( CONCEPTUAL FRAMEWORK )
PELAYANAN MINIMAL ( UTAMA & PERTAMA ) KELUARGA
KELUARGA
INTI
•BAPAK
•IBU
•ANAK
Prog
Z
Prog
A
Prog
G
Prog
B
Prog
C
Prog
D
Prog
E
Prog
F
• Gakin dan Risiko Tinggi ( Ibu & Anak ) ~ Life Saving
• Global Commitment ~ National Commit.
PRIORITAS
• MMR
• IMR
SMH
+
Global Commit
• TBC
• Malaria
• HIV / AIDS
61. Ibu & Bayi
KB , Imunisasi
Yan Gizi , Yan Poned-Ponek , Yan Remaja ,
Yan Kes Usia Subur , Yan Kes Kerja
PPP Infeksi
Yan Obat – Perbekalan - Generik
Yan KesLing , Perilaku Sehat
UKM UKP
Coverage
( Prevalensi )
Quality
( Insidensi )
KELUARGA
INTI
•BAPAK
•IBU
•ANAK
Prog
Z
Prog
A
Prog
G
Prog
B
Prog
C
Prog
D
Prog
E
Prog
F
•NETWORKING
•COMMUNICATING
•SHARING
+
GOOD WILL
•NETWORKING
•COMMUNICATING
•SHARING
+
GOOD WILL
62. Jenis Pelayanan ~ Indikator Kinerja dan Target - 2010
•Ibu & Bayi
•Anak Pra ~ Usia Sekolah
•KB
•Imunisasi
•Pengobatan / Perawatan
•Yan Kes Jiwa
•Pantau Tumbuh Balita
•Yan Gizi
•Poned,Ponek
•Yan Gawat Darurat
•Survailans Epid/KLB
Gizi Buruk
•PPP Polio
•PPP TB Paru
•PPP ISPA
•PPP HIV-AIDS
•PPP DBD
•PPP Diare
•Yan KesLing
•Kendali Vektor
•Perilaku Sehat
•PPPP NAPZA
•PP Obat-Perbekalan
•Yan Obat Generik
•Yan Kes Kerja
•Yan Kes Usila
•Gizi Usia subur
•PP HIV / AIDS DDarah
•PPP Malaria
•PPP Kusta
•PPP Filariasis
SK MENKES No 1457 th 2003 SPM
Berkaitan dengan AKI - AKB
Ibu & Bayi
KB , Imunisasi
Yan Gizi , Yan Poned-Ponek , Yan Remaja ,
Yan Kes Usia Subur , Yan Kes Kerja
PPP Infeksi
Yan Obat – Perbekalan - Generik
Yan KesLing , Perilaku Sehat
UKM UKP
Coverage
( Prevalensi )
Quality
( Insidensi )
Adequacy
Standar Pelayanan Minimal
63. Individual basis Community basis
• Polindes , Posyandu
• Pustu , Pusling
• Puskesmas – RB – RS Kls D
• RS ~ Kelas C & RS B
• RS Kls B – A & RS B
• RS Kelac A & RS B
Pelayanan kes masy
( diselenggarakanolehPemerintah)
PUBLICGOODS > PRIVATEGOODS
•Health education
•Health promotion
•Environmental health
•Disease prevention
•Immunization
Kegiatannya meliputi aspek
*Primary prevention ( HP , SP )
*Secodary prevention ( ED , PT , DL )
*Tertiary prevention ( R )
Perceived need memacu Health –
Promotion strategies
Grey area
( ANC , NC , PNC )
SMH
Acuan SPM
Partnership & Good Will
64. Apakah SMH ?
Keadaan yang menciptakan Rasa Aman
dan Sehat bagi Ibu dan Bayi
Suami , Keluarga
Masyarakat
Bagaimana ?
65. CONCEPTUAL FRAMEWORK
( INTERRELATION OF C , E , H )
POSITIVE NEGATIVE
SAFE MOTHERHOOD UNSAFE MOTHERHOOD
}
Gap
Safe Motherhood Program is an effort to minimize the gap
66. CONCEPTUAL FRAMEWORK OF
( INTERRELATION OF C , E , H )
POSITIVE NEGATIVE
SAFE MOTHERHOOD UNSAFE MOTHERHOOD
Safe Motherhood Program A comprehensive efforts to minimize negative interrelation
of Community , Environment and Hazard of Pregnant Mother
through ( ANC ) , Natal Care and Post Natal Care .
67. Safe Mother Hood
Care
•Family Preparedness
•Prevention ( Risk Id & Mgt )
•Mitigation ( Screening AN )
• Quick Response
( Poned – Ponek )
• Recovery
* KB – Kes Reprod
* Ante Natal Care
* Persalinan Aman
* Pelayanan Obstetri Emerjensi
Poned – Ponek
*Kesehatan Repoduksi
* Keluarga Berencana
Cure
69. Lima Tingkat Pencegahan
Leavel dan Clark
1. Peningkatan kesehatan (Health Promotion)
2. Perlindungan umum dan khusus terhadap
penyakit tertentu (spesifik protection)
3. Penegakan diagnosa secara dini dan
pengobatan yang cepat dan tepat (Early
Diagnosis and Prompt Treatment)
4. Pembatasan kecacatan (Disability limitation)
5. Pemulihan kesehatan (Rehabilitasi)
70. 1. Peningkatan Kesehatan
Perbaikan dan peningkatan gizi
Perbaikan dan pemeliharaan kesehatan
perorangan dan lingkungan
Penyuluhan kesehatan
Nasihat perkawinan
Pembinaan dan pemantauan anak balita
dan remaja
71. 2. Perlindungan umum dan khusus
terhadap penyakit tertentu
Pemberian imunisasi
Isolasi penyakit menular
Perlindungan kecelakaan pada tempat
umum
Perlindungan terhadap bahan
karsinogenik
Pengendalian sumber pencemaran
72. 3. Penegakan diagnosa secara dini
dan pengobatan cepat dan tepat
Mencari kasus sedini mungkin
Pengawasan selektif terhadap penyakit-penyakit
tertentu
Melakukan pemeriksaan kesehatan umum
secara rutin
Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap
kasus
Meningkatkan keteraturan pengobatan thd
penderita
Mencari orang2 yang pernah berhubungan
dengan penderita peny. Menular.
73. 4. Pembatasan Kecacatan
Perbaikan fasilitas kesehatan
Pencegahan terhadap komplikasi dan
kecacatan
Penyempurnaan dan intensifikasi
pengobatan lanjutan
74. 5. Pemulihan kesehatan
Mengembangkan lembaga rehabilitasi
dengan mengikutsertakan masyarakat
Menyadarkan masyarakat untuk menerima
kembali dengan memberikan dukungan
moral
Mengusahakan perkampungan rehabilitasi
sosial
Penyuluhan dan usaha-usaha kelanjutan
setelah masa penyembuhan.
75. WELLNESS
ABSENCE
OF
DISEASE
DISEASED
BUT
ASYMPTOMATIC
DISEASED AND
SYMPTOMATIC
( CLINICALLY ILL )
RECOVERY
Health Promotion
And Maintenance
Through
Self Maternal
Care
Risk Factor
Identification
And Management
( Primary –
Prevention )
Early Detection
Through
Screening
( Secondary –
Prevention )
Disease –
Limitation
&
Emergency C.
( Tertiary –
Prevention )
WELLNESS
ABSENCE
OF
DISEASE
DISEASED
BUT
ASYMPTOMATIC
DISEASED AND
SYMPTOMATIC
( CLINICALLY ILL )
RECOVERY
HE , SP ED , PT DL & R
HP
COMPREHENSIVE MATERNAL CARE
• Health Counseling • Risk Counseling
• Risk Protection-
Measures
• Early Diagnosis
• Treatment
• Counseling
• Diagnosis
• Treatment
• Emergency
• Rehabilitation
C O N T I N U U M
•Family Planning
•Reproductive H.
•Health Promotion
•Specific Protect.
76. KEADAAN SEHAT
BEBAS DARI
PENYAKIT
SAKIT TANPA
MENUNJUKKAN
GEJALA/SIMPTOM
SAKIT DENGAN
GEJALA KLINIK RECOVERY
Health Promotion
And Maintenance
Through
Self Maternal
Care
Risk Factor
Identification
And Management
( Primary –
Prevention )
Early Detection
Through
Screening
( Secondary –
Prevention )
Disease –
Limitation
&
Emergency C.
( Tertiary –
Prevention )
WELLNESS
ABSENCE
OF
DISEASE
DISEASED
BUT
ASYMPTOMATIC
DISEASED AND
SYMPTOMATIC
( CLINICALLY ILL )
RECOVERY
HE , SP ED , PT DL & R
HP
ASUHAN IBU KOMPREHENSIF
• Health Counseling • Risk Counseling
• Risk Protection-
Measures
• Early Diagnosis
• Treatment
• Counseling
• Diagnosis
• Treatment
• Emergency
• Rehabilitation
C O N T I N U U M
•Family Planning
•Reproductive H.
•Health Promotion
•Specific Protect.
77. Kesiagaan Pencegahan Pengamanan Cepat Tanggap Recovery
-Adanya Kebijakan SMH
-Adanya Kesadaran
* Bumil
* Keluarga , Masyarakat
-Kesiapan Infrastruktur
Posyandu , polindes - BDD
Puskesmas , RB
RS Kab / Kota - Kelas C
RS Prop – Kelas B - A
RS Rujukan Puncak – Kls A
- Risks Screening
- Diagnosa ibu RisTi
- Information
- Communication
Kecepatan pertolongan
pertama pencegahan
kematian – kecacatan
Kecepatan Evakuasi
Jejaring Rujukan
Preparedness Prevention Mitigation
Quick
Response
Recovery
Komunikasi
Informasi
Edukasi
KONTINUUM SAFE MOTHERHOOD
C O N T I N U U M
- Ketersediaan alat &
pedoman ANC
( SOP ANC )
- Diklat SDM
- Family Compliance
- Provider Compliance
- Counseling
- Repr Hlth
- FamPlan
•Pedoman
•Diklat
Diagnosa Dini GD Bumil
- Pertolongan Pertama di TKP
- Evakuasi – Rujukan
- Yan Definitif
Pemulihan
CARE CURE
PONED - PONEK
• Informasi
• Komunikasi
• Evakuasi
• Teknologi Yan GD
• Biaya
79. Pasien
Preparedness
Prevention
Mitigation
Sumber Daya Manusia
• Awam Umum
• Awam Khusus
Petugas
Ambulans
• Dokter
• Bidan
• Perawat
RS Kelas C RS Kelas B / A
INFORMASI – KOMUNIKASI – EVAKUASI – PELAYANAN MED - PEMBIAYAAN
Ambulans PUSKESMAS
Pra RS
Intra RS Intra RS
Quick Response
• Obgyn
• Perawat Spes
+
PONED ~ PONEK
Persalinan
Antar RS
80. Emergency Management Cycle
Emergency Persalinan ( Quick Response )
Informasi , Komunikasi , Evakuasi , Poned – Ponek ( kalau perlu ) ,
pembiayaan .
Recovery ( Rehabilitasi )
Counseling , Kesehatan Reproduksi , Keluarga Berencana .
Preparedness
Kebijakan SMH , PSP Bumil – Keluarga – Masy – Providers , ketersediaan
Posyandu , Polindes , Dasa Wisma , PKK , PKMD , Institusi pelayanan pra
RS , RS , Dukungan Pembiayaan …. Desa Siaga
Prevention
Ketersediaan alat dan pedoman ANC , Diklat SDM , Provider – Client
Compliance
Mitigation
Risks Screening , Diagnosa Ibu Risti , Information , Communication .
83. Analisa Kasus
Analisa kasus zaenab
Mengapa zaenab meninggal?
Apa yang seharusnya dapat dilakukan jika kita
menjadi bidan di desa tempat tinggal zaenab?
84. 1. Adanya dukungan politis secara
nasional dlm upaya penurunan AKI
dan AKB.
2. Semua desa memiliki tenaga bidan yg
berkualitas (“capable”), yg ditunjang
dgn dukungan operasional yg
memadai.
3. Semua desa memiliki Pondok Bersalin
Desa atau Poliklinik Desa yg
dilengkapi dgn sarana dan biaya
operasional yg memadai.
85. 4. Semua Puskesmas telah memiliki tenaga
dokter, didukung tenaga keprawatan/bidan
& non medis lainnya sesuai standar, sarana
& biaya operasional yg memadai.
5. Semua Puskesmas mampu melaksanakan
Pelayanan Obstetrik dan Neonatal Emergensi
Dasar (PONED).
6. Semua RS di kabupaten/kota mampu
melaksanakan Pelayanan Obstetrik dan
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK).
7. Kemauan, kemampuan, & kesadaran
penduduk dlm upaya kesehatan ibu & anak
dapat diwujudkan.
87. FOKUS DEPKES DALAM
PENURUNAN AKI
JANGKA MENENGAH 2005 - 2009
Menurunkan AKI menjadi
226/100.000 kelahiran hidup
melalui Strategi
Making Pregnancy Safer (MPS)
88. Tiga Pesan Kunci MPS
1. Setiap persalinan ditolong tenaga
kesehatan terampil
2. Setiap komplikasi obstetri dan
neonatal ditangani secara adekuat
3. Setiap wanita usia subur mempunyai
akses terhadap pencegahan
kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanggulangan komplikasi
keguguran
89. Strategi
1. Meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Baru
Lahir di tingkat Dasar dan Rujukan
2. Membangun kemitraan yang efektif
3. Mendorong pemberdayaan perempuan,
keluarga dan Masyarakat
4. Meningkatkan
Sistem surveilans
Monitoring dan informasi KIA
Pembiayaan
90. KES. IBU
FOKUS PENANGANAN
KESEHATAN IBU
Kes.
Ibu
Cak &
Kualitas
• ANC
• SALIN
•NIFAS
•KOMPLIK
•KB
•MPR-MPS
3 PESAN
KUNCI MPS:
1.SALIN
NAKES
TRAMPIL
2.PENANGAN
AN GDON.
3.CEGAH KTD
& APK.
4
S
T
R
A
T
E
G
I
Manajemen
Pemb. Masy
• BUKUKIA
•BPCR
•Siap Antar
Jaga
•Persiapan
Persalinan
•MPR-MPS
K
U
A
N
&
K
U
A
L
I
T
A
S
ALAT
OBAT
SARANA
NAKES
K
E
B
I
J
A
K
A
N
TARGET 2007 2008 2009
K1 91,8 92,9 94
K4 84 87 90
Pn 82 84,5 87
Kn 82,6 85,1 87,6
Konplikasi 60 70 75
Unmet Need 7 6 6
KB (Pasca Salin) 100 100 100
CPR 66 68 70
AKI 258,4 242,2 226
91. Peningkatan Cakupan & Kualitas
Yankes Ibu
Peningkatan Cakupan dan Kualitas pelayanan utk
ANC, Persalinan/APN, Nifas, Komplikasi/ GDON
(PONED/PONEK), KB, yang sensitif gender.
Penyediaan Nakes kompeten ( Bidan, Dokter,SpOG)
di Polindes, Puskesmas, RS
Penyediaan fasilitas kes (Polindes, Puskes, RS);
peralatan; obat2an yang sesuai standar
Peningkatan fungsi rujukan, mulai dari : keluarga,
masyarakat, posyandu, Polindes/Poskesdes, Pustu,
Puskesmas, RS
92. Asuhan kebidanan komunitas dapat dilihat dari
aspek :
Comunity orientation
Community Based
93. Diperlukan kompetensi dalam bidang :
Kompetensi klinis
Kompetensi public health-
sosial ( pemberdayaan), organisasi,
advocacy, program, surveilence,
leadership, team work
94. Kualifikasi Bidan yg diperlukan :
Bidan yang terampil dalam teknis medis
Mempunyai sifat kepemimpinan
Punya kemampuan KIP/K
Punya kemampuan & integritas profesi
Punya wawasan yg cukup ttg kebijakan &
program KIA
Punya kemampuan pengenalan &
pemecahan masalah kesehatan.
95. Aspek teknis profesi :
Prosedur ANC (tanda bahaya, konseling gizi dan KB pasca
salin serta P4K)
Prosedur pertolongan persalinan yang aman (standar
APN, tanda bahaya persalinan, partograf)
Prosedur perawatan nifas
Prosedur penanganan persalinan dgn komplikasi
(PPGDON, manajemen pra rujukan)
Prosedur pelayanan & konseling KB dalam penanganan
efek samping, komplikasi & kegagalan
Prosedur perawatan bayi baru lahir (BBLR, Asfiksia, ggn
minum)
Prosedur pelayanan kesehatan bayi dan balita
Prosedur pencegahan infeksi di tempat pelayanan
96. Aspek Manajerial :
Sistem pelaporan :
Kohort
PWS
LB 3
Kantong persalinan
Logistik pelayanan :
Obat
Bahan habis pakai
Koordinasi dengan LP/LS
Kemitraan dengan dukun & kader