Dokumen tersebut membahas tentang kebutuhan nutrisi pada anak, mulai dari pengertian nutrisi, jenis-jenis nutrisi yang dibutuhkan tubuh seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air, serta kebutuhan nutrisi khusus pada berbagai kelompok usia anak seperti bayi, toddler, dan pra sekolah. Nutrisi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan anak, serta menjaga kesehatan dan daya
1. KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK
1. Pengertian
Nutrisi atau nutrient adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan
berkembang. Nutrient adalah suatu zat yang terkandung dalam makanan misalnya
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
2. Struktur dan Fungsi Nutrisi
Nutrient atau kandungan zat yang terdapat dalam makanan yang sangat dibutuhkan oleh
tubuh terdiri dari 6 kategori, yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
a. Karbohidrat
Sebagai sumber kalori yang dibutuhkan tubuh, 60–70% dari total kalori. Fungsi
utama karbohidrat adalah untuk membentuk gula darah untuk kebutuhan tubuh dan otak
serta membentuk glikogen sebagai cadangan energi. Karbohidrat juga sangat penting
untuk metabolisme lemak, dan mencegah pertumbuhan bakteri dalam gastrointestinal
yang mana prosesnya dengan bantuan Vitamin K dan vitamin B12. Sumber karbohidrat
: beras, tepung-tepungan, gula, buah dan lain-lain.
b. Protein
Protein terdiri dari unsur carbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen. Protein berfungsi
untuk membantu pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel tubuh, juga bisa menghasilkan
kalori, sintesa hormon, katalisator enzim (dari proses absorpsi, metabolisme dan
katabolisme) dan anti bodi. Sumber protein : daging sapi, ayam, ikan, telur, susu, tahu,
tempe dan kacang-kacangan.
c. Lemak
Lemak terdiri dari unsur karbon, hydrogen dan oksigen Lemak sangat diperlukan
oleh tubuh kurang lebih 20% dari berat badan seseorang. Fungsi lemak adalah untuk
menyediakan kebutuhan kalori, menjaga temperatur tubuh dan organ tubuh dengan
lapisan lemak dan juga menjaga fungsi normal dari kulit. Sumber lemak : mentega,
margarin, minyak kelapa, cream, lemak hewan dan kacang-kacangan.
d. Vitamin
2. Vitamin merupakan zat yang sangat diperlukan oleh tubuh dalam proses
pertumbuhan, perkembangan, pertahanan tubuh dan reproduksi. Vitamin dibagi menjadi
dua, yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air.
1) Vitamin yang larut dalam lemak :
a) Vitamin A
Penting untuk pertumbuhan tulang, rambut, dan kulit serta kesehatan mata.
Vitamin A juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
infeksi. Sumber vitamin A : hati, daging, mentega, keju, susu, kuning telur,
buah dan sayuran berwarna.
b) Vitamin D
Membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor, membentuk dan
menjaga kesehatan tulang dan gigi. Sumber Vitamin D : susu dan hasilnya,
kuning telur, hati ikan tuna, salem
c) Vitamin E
Penting untuk proses metabolisme, menjaga kesehatan kulit dan otot.
Sebagai antioksidan dalam menjaga sel dan jaringan tubuh dari kerusakan.
Sumber Vitamin E : kuning telur, kacang kedelai, sayuran hijau, margarin, roti,
kentang dan gandum.
d) Vitamin K
Penting untuk penggumpalan darah. Sumber vitamin K : sayuran hijau.
2) Vitamin yang larut dalam air :
a) Vitamin C
- Penting untuk pemeliharaan kesehatan gigi, gusi, kulit, otot dan tulang
- Mempercepat penyembuhan luka
- Meningkatkan daya tahan tubuh dari infeksi
- Membantu penyerapan zat besi
Sumber Vitamin C : sayuran segar dan buah-buahan segar
b) Vitamin B Compleks
- Mengambil peranan penting pada metabolisme karbohidrat
- Meningkakan selera makan
- Menjaga fungsi normal dari pencernaan, jantung dan sistem saraf
3. Sumber Vitamin B Compleks : beras, daging, susu, kacang-kacangan, telur dan
kedelai.
e. Mineral
1) Kalsium
99% kebutuhan kalsium tulang dan gigi untuk menjaga keseimbangan cairan
dalam tubuh, untuk pembekuan darah, penting untuk perkembangan sel-sel saraf dan
otak. Sumber kalsium : susu, keju, mentega, yogurt, daging, ikan teri, kacang-
kacangan dan syuran hijau.
2) Zat besi
Membantu pembentukan hemoglobin (zat warna dalam sel darah merah yang
berfungsi mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh sel-sel tubuh), penting
untuk pertumbuhan jaringan otak. Sumber zat besi : hati, daging sapi, kuning telur,
buah-buahan, sayuran, roti dan kentang.
3) Yodium
Berfungsi mengatur sintesa hormon tyroid dan oksidasi sel. Sumber : seawed,
ikan laut, kerang, hasil laut, dan garam beryodium
4) Fluor
Berfungsi mencegah kerusakan gigi. Sumber : susu, kuning telur, dan ikan.
f. Air
Membentuk sebagian besar tubuh, 50 – 70% dari berat tubuh
Mengatur temperatur tubuh melalui ekskresi air
Melarutkan dan membawa zat-zat gizi ke seluruh sel-sel tubuh
Membawa sisa makanan dari seluruh sel-sel tubuh
3. Tujuan Nutrisi
Nutrisi merupakan hal yang sangat penting dalam kaitannya dengan proses
pertumbuhan dan perkembangan. Intake nutrisi yang adekuat dan seimbang sangat
berpengaruh pada pertumbuhan fisik. Kebutuhan akan nutrisi sangat bervariasi tergantung
pada usia , tingkat aktivitas dan kondisi lingkungan.
Pada bayi dan anak-anak kebutuhan akan kalori sangat besar, hal ini terbukti dari
cepatnya pertumbuhan tinggi badan dan berat badan. Intake kalori pada anak-anak haruslah
4. seimbang dengan energi yang mereka keluarkan. Output pada anak usia 6-10 tahun dapat
diperkirakan sbb: 55% untuk metabolisme, 25% untuk aktivitas fisik, 8% saat defekasi, dan
12% untuk pertumbuhan.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi akan sangat membantu seseorang untuk mempertahankan
kondisi tubuh dalam mencegah terjadinya suatu penyakit, mempertahankan suhu tubuh
dalam kondisi yang normal serta menghindari proses infeksi.
4. Kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak
Setiap anak mempunyai kebutuhan nutrient yang berbeda dan karakteristik yang khas
dalam mengkonsumsi makanan
a. Karakteristik status nutrisi
Indek Masa Tubuh (Body Mass Index / BMI) adalah ukuran relatif yang dikaitkan
dengan berat badan dan tinggi badan.
Berat Badan Ideal . Intake nutrisi yang adekuat biasanya akan menghasilkan berat
badan yang ideal.
Status Fisik . Individu dengan intake nutrisi yang adekuat akan mempunyai ciri-ciri
fisik : turgor kulit baik, mukosa bibir tidak pucat (pink), kuku dan rambut sehat, tidak
mudah patah, tulang dan otot yang kuat. Reflek normal, turgor abdomen baik.
Hasil laboratorium normal . Pada orang yang sehat biasanya hasil pemeriksaan
laboratorium ( Hemoglobin dan hematokrit) akan cenderung normal, demikian juga
protein plasma, contohnya serum, albumin juga akan normal.
b. Faktor yang mempengaruhi nutrisi
Faktor Fisiologi, dalam tubuh yang sehat (mulut, gigi, gusi) akan membantu sistem
digestive mengabsorbsi makanan.
Intake Nutrisi , faktor fisik dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk
menyediakan makanan yang mengandung gizi (zat yang terkandung dalam makanan),
sehingga kebutuhan nutisi juga akan terpenuhi.
Kemampuan untuk mengabsorbsi makanam, keadaan fisik seperti peradangan pada
sistem gastro intestinal, obstruksi pada gastro intestinal dan malabsorbsi serta diabetes
melitus akan menyebabkan gangguan dalam mengabsorbsi zat-zat makanan, sehingga
juga akan menyebabkan gangguan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
5. Gaya hidup dan kebiasaan, Pola makan pada waktu anak-anak akan berlanjut pada
saat individu tersebut dewasa.
Kultur dan kepercayaan, kebudayaan dan kepercayaan (agama) akan mempengaruhi
pola makan.
Status ekonomi, keadekuatan nutrisi erat kaitannya dengan status ekonomi
seseorang. Hal ini dihubungkan dengan anggaran yang dibutuhkan dalam menyediakan
makanan.
c. Nutrisi untuk usia bayi
1) Guna nutrisi
Nutrisi berguna untuk mempertahankan kehidupan dan meningkatkan fungsi tubuh,
pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan.
2) Tujuan pemberian nutrisi:
- Memberikan nutrisi yang cukup sesuai kebutuhan
- Mendidik kebiasaan yang baik tentang makan
3) Jenis
- Usia 1-6 bulan : ASI eksklusif
ASI adalah sumber makanan yang paling lengkap, yang ideal untuk bayi
pada 6 bulan pertama. Susu alternatif yang dapat digunakan adalah yang
dilengkapi zat besi. Intake susu formula untuk bayi bervariasi tapi rata-rata 4 oz,
6x sehari pada usia 1 bulan sampai 4,2 oz, 5x sehari pada usia 6 bulan ketika
makanan padat diperkenalkan. Makanan padat belum boleh diberikan sebelum
usia 4-6 bulan karena belum matang reflex menelan, saluran pencernaan dan
system imun. ASI atau susu formula adalah sumber nutrisi utama untuk bayi 6-12
bulan walaupun makanan padat sudah diberikan.
- Usia lebih dari 6 bulan:
Makanan pendamping ASI (MPASI) yang sering diberikan
Buah terutama pisang yang mengandung cukup kalori, buah yang lain
papaya, jeruk, tomat, sebagai sumber vitamin A dan C.
Bubur susu buatan sendiri 1-2 sendok
Nasi tim saring
Makanan bayi kaleng
6. 4) Cara pemberian makanan pada bayi:
1) Umur 0 – 6 Bulan
Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak, paling sedikit 8
kali sehari, siang maupun malam.
Jangan diberikan makanan atau minuman lain selain ASI
2) Umur 6-8 Bulan
Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak, paling sedikit 8
kali sehari, siang maupun malam.
Beri makanan pendamping ASI 2 kali sehari, tiap kali 2 sendok makan
Pemberian makanan pendamping ASI dilakukan setelah pemberian ASI
Makanan pendamping ASI adalah :
Bubur tim lumat ditambah kuning telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging
sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak.
Bubur sereal bayi adalah makanan padat pertama bagi bayi karena mudah
dicerna dan mengandung zat besi dan jarang menyebabkan reaksi alergi. Makanan
tambahan biasanya berupa buah-buahan dan sayuran, setelah itu baru daging.
3) Umur 8 – 12 Bulan
Berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai dengan keinginan anak
Berikan bubur nasi ditambah telur / ayam / ikan / tempe / tahu / daging sapi/
wortel / bayam / kacang hijau / santan / minyak.
Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Setiap kali makan diberikan sebagai
berikut :
Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti :
bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dan sebagainya.
d. Nutrisi untuk usia toddler
Pertumbuhan pada toddler yang terjadi secara perlahan-lahan mengakibatkan
menurunnya kebutuhan akan protein, kalori dan cairan. Kebutuhan kalori pada tahap ini
adalah 90-100 kkal/kg/hr. kebutuhan akan protein sekitar 1,2 g/kg/hr. Pada usia 1 tahun,
pada umumnya toddler mengkonsumsi makanan yang sama dengan makanan yang
dikonsumsi oleh anggota keluarga lain. Pada usia 1,5 tahun, banyak toddler yang
7. mengalami anoreksia fisiologik, dimana mereka menjadi ‘pemilih makanan’, dengan cara
menyantap makanan dalam porsi besar sehari dan selanjutnya menyantap makanan dalam
porsi yang sangat kecil. Sangat berbahaya jika diberikan makanan yang berbentuk kecil
yang dapat menimbulkan aspirasi. Pada umumnya mereka senang dengan cemilan.
Cara pemberian makanan pada toddler:
- Umur 12 – 24 Bulan
berikan Air Susu Ibu (ASI) sesuai keinginan anak
Berikan nasi lembik yang ditambah telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging
sapi/wortel/bayam/kacang hijau/santan/minyak.
Berikan makan tersebut 3 kali sehari
Berikan juga makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan seperti:
Bubur kacang hijau, pisang, biskuit, nagasari dan sebagainya.
- Umur 2 Tahun atau Lebih
Berikan makanan yang biasa dimakan oleh keluarga 3 kali sehari yang terdiri dari
nasi, lauk, pauk,sayur dan buah.
Berikan juga makanan yang bergizi sebagai selingan 2 kali sehari diantara waktu
makan seperti :
Bubur kacang hijau
Biskuit
Nagasari.
e. Nutrisi untuk usia pra sekolah
Kebutuhan nutrisi usia pra sekolah hampir sama dengan toddler, tetapi kebutuhan kalori
turun yaitu 90 kkal/kg/hr. Kebutuhan protein kurang lebih 1,2 gr/kg/hr. kebutuhan cairan
adalah 100 ml/kgBB/hr, tergantung pada banyaknya aktifitas yang dilakukan. Pola makan
anak biasanya dipengaruhi oleh kebiasaan makan makanan teman, berfokus social pada
aspek makan termasuk kemauan untuk mencoba makanan baru, dan membantu
menyiapkan makanan dan membersihkan meja.
f. Hal yang harus diperhatikan dalam pemberian makanan pada anak
1) Cucilah tangan sebelum menyuapkan makanan anak.
2) Gunakan bahan makanan yang baik dan aman, peralatan masak yang bersih dan cara
memasak yang benar.
8. 3) Perhatikan kebersihan alat makan, karena alat yang kurang bersih memungkinkan
anak menderita penyakit, seperti diare.
4) Buatlah makanan secukupnya karena menyimpan makanan masak dalam jangka
waktu yang lama memungkinkan makanan menjadi basi atau tercemar oleh kuman.
5) Berikan makanan dengan sebaik-baiknya, jangan memaksakan anak makan atau
membentak dan memarahi anak karena dapat menyebabkan anak kehilangan afsu
makan.
6) Anak juga memerlukan variasi makanan supaya tidak bosan.
7) Ajak anak makan bersama-sama dalam satu meja.
8) Jangan memberi makanan sampingan dekat dengan waktu makan, karena
menyebabkan anak masih dalam keadaan kenyang waktu makan.
9) Makanan berlemak menyebabkan rasa kenyang yang lama, sehingga dapat
mengurangi nafsu makan.