SlideShare a Scribd company logo
1 of 74
Analisis Fungsi dan Grafik Fungsi
Bab
5
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat:
• Menjelaskan dan Menentukan fungsi (terutama fungsi
linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional) secara formal
yang meliputi notasi, daerah asal, daerah hasil, dan
ekspresi simbolik, serta sketsa grafi knya.
• Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
daerah asal dan daerah hasil fungsi.
5.1.1 Relasi Antara Dua
Himpunan
Relasi (R) menyatakan hubungan A ke B, ditentukan oleh:
atau ditulis a R b
Suatu relasi (R) dari himpunan A ke himpunan B adalah memasangkan
anggota-anggota himpunan A ke anggota-anggota himpunan B. Relasi (R)
dari A ke B dituliskan sebagai
R : A → B
Relasi (Hubungan)
5.1
Diketahui A = {1, 4, 9, 16} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}.
Gambarlah relasi R : A → B yang menyatakan “kuadrat dari” dengan diagram panah.
Jawab:
1 adalah kuadrat dari 1 → 1 R 1
4 adalah kuadrat dari 2 → 4 R 2
9 adalah kuadrat dari 3 → 9 R 3
16 adalah kuadrat dari 4 → 16 R 4
5 tidak mempunyai pasangan.
Daerah asal (domain):
himpunan A = {1, 4, 9, 16}
Daerah kawan (kodomain):
himpunan B = {1, 2, 3, 4, 5}
Daerah hasil (range):
R = {1, 2, 3, 4}
Contoh 1
Mencermati aturan hubungan/relasi (R)
Diketahui A = {0, 1, 2, 3} dan B = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6}.
a. Lukiskan relasi R : A → B yang menyatakan “satu kurangnya dari”.
b. Tuliskan daerah hasil (range) dari R : A → B.
Jawab:
a. Relasi R : A → B dinyatakan dengan diagram panah berikut.
b. Daerah hasil (range) dari R : A → B adalah {1, 2, 3, 4}.
Contoh 2
Memahami aturan relasi dan daerah hasil (range)
Kamu bisa menguji
pemahaman tentang
RELASI ANTARA DUA
HIMPUNAN dengan
mengerjakan soal
LKS 1 pada halaman 215.
5.1.2 Himpunan Penyelesaian dan Grafik dari
Relasi
Penggambaran daerah R* merupakan penulisan relasi dengan produk
Cartesius (A × B).
Diketahui R = (A, B, P(x, y)) dengan A = {2, 3, 4}, B = {3, 4, 5, 6}, dan P(x, y) menyatakan “x habis membagi y”.
Tentukan himpunan penyelesaian dari R.
Contoh 3
Memahami HP suatu relasi dan melukis grafiknya
Jawab:
2 habis membagi 4 → (2, 4)
2 habis membagi 6 → (2, 6)
3 habis membagi 3 → (3, 3)
3 habis membagi 6 → (3, 6)
4 habis membagi 4 → (4, 4)
HP = R* = {(2, 4), (2, 6), (3, 3), (3, 6), (4, 4)
Koordinat Cartesius
Tentukan himpunan penyelesaian dari R yang menyatakan relasi dalam bilangan real
(R : R → R) dan didefinisikan oleh y < x + 1.
Jawab:
Daerah himpunan
penyelesaian dari R berupa
daerah yang diarsir seperti
ditunjukkan oleh gambar
di samping.
Contoh 4
Memahirkan pelukisan grafik HP suatu relasi
Pasangan terurut dari A × B ditulis dalam notasi matematis sebagai berikut.
Himpunan penyelesaian dari relasi R : A → B
merupakan himpunan bagian dari A × B dan
ditulis: R* ⊂ (A × B).
5.1.3 Relasi sebagai Himpunan Pasangan
Terurut
Diketahui A = {1, 2, 3} dan B = {a, b}.
Apakah R* = {(1, a), (1, b), (3, a)} merupakan relasi dari A ke B?
Jawab:
R* = {(1, a), (1, b), (3, a)}
A × B = {(1, a), (1, b), (1, c), (2, a), (2, b), (2, c), (3, a), (3, b), (3, c)}.
R* merupakan relasi dari A ke B, karena R* ⊂ (A × B).
Dari R* diperoleh: 1 R a, 2 R b, 3 R a, 3 R b
Contoh 5
Memantapkan pengertian suatu relasi
Diketahui M = {a, b, c, d} dan relasi R dalam M yang
merupakan titik-titik yang dilukiskan pada koordinat Cartesius
M × M seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Temukan:
a. {x | (x, b) ∈ R}, yaitu semua anggota M yang
terhubung dengan b.
b. {x | (d, x) ∈ R}, yaitu semua anggota M yang
terhubung dengan d.
Contoh 6
Memantapkan pengertian unsur-unsur suatu relasi
a. Pada gambar, kita melihat titik-titik pada garis horizontal (mendatar)
dari M yang terhubung dengan b pada garis vertikal (tegak) dari M,
yaitu: R* = {(a, b), (b, b), (d, b)}.
Hal ini berarti: {x | (x, b) ∈ R} ≡ {a, b, d}.
b.Pada gambar, kita melihat titik-titik pada garis vertikal dari M yang
terhubung dengan d pada garis horizontal dari M, diperoleh:
R* = {(d, a), (d, b)}.
Hal ini berarti: {x | (d, x) ∈ R} = {a, b}.
Jawab:
Daerah hasil (range), HR, dari relasi R adalah
himpunan semua anggota kedua dari pasangan
terurut (a, b) dari R dan ditulis sebagai berikut.
Daerah asal (domain), AR, dari relasi R adalah
himpunan semua anggota pertama dari pasangan
terurut (a, b) dari R dan didefinisikan sebagai berikut.
5.1.4 Domain dan Range Suatu
Relasi
Jawab:
Contoh 8
Memahami tentang domain dan range suatu relasi
Kamu bisa menguji pemahaman
tentang HIMPUNAN PENYELESAIAN
DAN GRAFIK DARI RELASI, RELASI
SEBAGAI HIMPUNAN PASANGAN
TERURUT, DOMAIN DAN RANGE
SUATU RELASI dengan
mengerjakan soal
LKS 2 pada halaman 220.
A. Relasi invers
Jika untuk setiap a ∈ A selalu berlaku (a, a) ∈ R
B. Relasi refleksif
5.1.5 Jenis-jenis
Relasi
Contoh 9
Mencermati aturan relasi invers
Jika untuk setiap (a, b) ∈ R, maka berlaku (b, a) ∈ R
C. Relasi simetris
Diketahui
K = {1, 2, 3, 4} dan R = {(1, 3), (2, 4), (2, 3), (3, 1), (3, 2), (4, 2)}.
Relasi R merupakan relasi simetris, karena (1, 3) ∈ R dan (3, 1) ∈ R, (4, 2) ∈ R dan (2, 4) ∈ R,
serta (2, 3) ∈ R dan (3, 2) ∈ R.
Contoh 11
Mencermati aturan relasi refleksif
Contoh 14
Mencermati aturan relasi simetris
untuk setiap (a, b) ∈ R dan (b, a) ∈ R, maka berlaku a = b
D. Relasi antisimetris
Diketahui
S = {1, 2, 3} dan didefinisikan bahwa R : S → S dengan R = {(a, b) | a kelipatan b, a, b ∈ S}.
Tunjukkan bahwa R adalah relasi antisimetris.
Jawab:
R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (2, 1), (3, 1)}. Relasi R disebut relasi antisimetris.
Contoh 18
Memahirkan aturan antisimetris
Jika untuk setiap (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ R, maka berlaku (a, c) ∈ R.
E. Relasi transitif
Diketahui K = {1, 2, 3} dengan R = {(1, 2), (2, 1), (1, 1), (2, 2), (3, 3), (2, 3), (1, 3)}.
Relasi R disebut relasi transitif karena:
(1, 2) ∈ R dan (2, 1) ∈ R, maka (1, 1) ∈ R
serta (2, 1) ∈ R dan (1, 3) ∈ R, maka (2, 3) ∈ R.
Contoh 19
Mencermati aturan relasi transitif
(i) R relasi refleksif, yaitu untuk setiap a ∈ A, (a, a) ∈ R
(ii) R relasi simetris, yaitu (a, b) ∈ R, maka (b, a) ∈ R
(iii) R relasi transitif, yaitu (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ R, maka (a, c) ∈ R
F. Relasi ekuivalensi
Relasi R : A → A disebut relasi ekuivalensi jika:
Diketahui A = {1, 2, 3} dengan R = {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (2, 1), (3, 3)}.
Tunjukkan bahwa R disebut relasi ekuivalensi.
Contoh 22
Memahami aturan relasi ekuivalensi
Jawab:
(i) R merupakan relasi refleksif, karena 1 ∈ A, 2 ∈ A, 3 ∈ A, maka (1, 1) ∈ R, (2,
2) ∈ R, dan (3, 3) ∈ R.
(ii) R merupakan relasi simetris, karena (1, 2) ∈ R, maka (2, 1) ∈ R.
(iii) R merupakan relasi transitif, karena (1, 1) ∈ R, dan (1, 2) ∈ R, maka (1, 2) ∈ R,
serta (1, 2) ∈ R dan (2, 2) ∈ R, maka (1, 2) ∈ R.
Relasi R memenuhi (i), (ii), dan (iii), maka R merupakan relasi ekuivalensi.
Kamu bisa menguji
pemahaman tentang
JENIS-JENIS RELASI
dengan mengerjakan soal
LKS 3 pada halaman 226.
5.2.1 Definisi
Fungsi
Relasi R disebut fungsi, jika setiap anggota dari himpunan A dapat
dipasangkan dengan tepat satu unsur di himpunan B.
Bentuk relasi ditulis:
Jika x ∈ A, y ∈ B, dan y adalah peta (bayangan) dari x, maka fungsi f dapat juga ditulis
sebagai berikut.
f : x → y, dibaca “fungsi f memetakan x ke y”
atau dalam notasi rumus:
f : x → y ⇔ y = f(x)
Fungsi (Pemetaan atau Mapping)
5.2
Tuliskan dalam bentuk rumus, fungsi dari masing-masing pernyataan di bawah ini.
a. Tulis luas L dari sebuah segitiga yang tingginya 10x cm sebagai fungsi dari alas a cm.
b. Nyatakan keliling K dari persegi panjang dengan lebar (x) dua kurangnya dari panjangnya
sebagai sebuah fungsi dari lebar.
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya ditentukan atau dipilih dari
sembarang bilangan pada domain fungsi f.
Variabel terikat merupakan nilai fungsi dari nilai variabel bebas tersebut
f : x → y ⇔ y = f(x) y = variabel terikat
x = variabel bebas
Contoh 24
Membuat model matematika untuk penulisan notasi fungsi
Jawab:
Model matematika dari soal di atas, dapat dituliskan sebagai berikut.
5.2.2 Menyatakan Suatu
Fungsi
Suatu fungsi dapat dinyatakan sebagai diagram panah, jika memenuhi syarat-syarat berikut.
(i) Harus terdapat domain (daerah asal) dan kodomain (daerah kawan).
(ii) Harus terdapat anak panah dan nama fungsi.
(iii) Semua anggota domain harus habis dipetakan.
(iv) Peta (bayangan) dari setiap anggota domain tidak boleh bercabang.
A. Fungsi sebagai diagram panah
Contoh fungsi Domain: A
Kodomain: B
Contoh bukan fungsi
B. Fungsi sebagai himpunan pasangan terurut
Suatu fungsi sebagai himpunan pasangan berurutan {(x, y), x ∈ A
dan y ∈ B} untuk f : A → B, harus memenuhi syarat-syarat berikut.
(i) Setiap x ∈ A (domain) harus habis dipetakan.
(ii) Setiap x ∈ A hanya mempunyai satu peta (bayangan) di y ∈ B (kodomain).
Setiap himpunan pasangan terurut di bawah ini menunjukkan relasi R : A → B.
Di antara relasi tersebut, manakah yang merupakan fungsi f : A → B?
a. {(2, 1), (2, 2), (2, 3), (2, –3), (3, –3)}
b. {(–2, 1), (–3, 1), (4, 1), (5, 1), (7, 1)}
c. {(1, 2), (2, 3), (3, 4), (4, 5)}
Jawab:
a. Bukan fungsi f : A → B,
karena 2 mempunyai empat peta, yaitu 1, 2, 3, dan –3.
b. Fungsi, karena semua anggota domain habis dipetakan dan hanya
mempunyai satu peta di kodomain.
c. Fungsi, karena memenuhi persyaratan fungsi.
Contoh 25
Memahami relasi yang merupakan fungsi
C. Fungsi sebagai koordinat Cartesius
Penulisan fungsi dengan koordinat Cartesius/grafik fungsi harus memenuhi syarat-syarat berikut.
Sebuah grafik f : A → B disebut grafik fungsi jika memenuhi persyaratan:
a. semua anggota A harus habis terpetakan,
b. semua anggota A hanya dapat mempunyai satu peta di B.
Manakah dari gambar di bawah ini yang merupakan fungsi y = f(x)?
Contoh 26
Memahami grafik sebagai suatu fungsi
Jawab:
a. Bukan fungsi, karena jika ditarik titik-titik
pada sumbu X, terdapat 2 titik potong pada
kurva, seperti ditunjukkan pada gambar di
bawah ini.
Fungsi y = f(x), artinya domain f(x) berada di sumbu X.
b. Fungsi, karena titik-titik pada sumbu X
hanya memotong kurva di satu titik, seperti
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
c. Bukan fungsi, karena ada titik pada sumbu X
yang mempunyai banyak peta (memotong
kurva di banyak titik), seperti terlihat pada
gambar berikut.
d. Fungsi, karena titik-titik pada sumbu X
hanya memotong kurva di satu titik,
seperti terlihat pada gambar berikut.
Jawab:
Kamu bisa menguji
pemahaman tentang
MENYATAKAN SUATU
FUNGSI
dengan mengerjakan soal
LKS 4 pada halaman 233.
5.2.3 Produk Himpunan dan Jenis
Fungsi
A. Produk himpunan
Produk himpunan A dan B terdiri atas semua pasangan terurut (a, b) dengan
a ∈ A dan b ∈ B, dinotasikan dengan
A × B
dibaca: A kali
B
Notasi matematis A × B = {(a, b) | a ∈ A, b ∈ B}
Sifat produk himpunan:
Diketahui: N = {1, 2, 3}.
a. Tentukan n(N × N),
b. Tentukan N × N,
c. Lukiskan N × N pada koordinat Cartesius.
Contoh 28
Memahami penemuan produk himpunan
Jawab:
a. n(N) = 3,
maka n(N × N) = n(N) × n(N) = 3 × 3 = 9.
b. N × N = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (2, 1),
(2, 2), (2, 3), (3, 1), (3, 2), (3, 3)}
c. Koordinat Cartesius
dari N × N adalah
sebagai berikut.
B. Diagram koordinat (sistem koordinat)
Sistem koordinat vertikal
horizontal
Terletak pada kuadran berapa (x, y) yang memenuhi kondisi berikut.
a. x · y > 0
b. x · y < 0
Jawab:
a. Kondisi: x · y > 0, dicapai oleh:
(i) x > 0 dan y > 0, letak (x, y) di kuadran I
(ii) x < 0 dan y < 0, letak (x, y) di kuadran III
Jadi, (x, y) terletak di kuadran I atau III untuk kondisi x · y > 0.
b. Kondisi: x · y < 0, dicapai oleh:
(i) x < 0 atau y > 0, letak (x, y) di kuadran II
(ii) x > 0 atau y < 0, letak (x, y) di kuadran IV
Jadi, (x, y) terletak di kuadran II atau IV.
Contoh 29
Memahami konsep kuadran dalam koordinat Cartesius
C. Jenis fungsi
1. Fungsi one-one
Definisi
Fungsi f : A → B, dikatakan fungsi one-one (korespondensi satu-
satu), jika anggota-anggota himpunan A (domain) dan B (kodomain)
dapat dipasangkan sedemikian sehingga setiap anggota A berpasangan
tepat satu dengan anggota B.
Diketahui A = {1, 2} dan B = {a, b}, maka n(A) = n(B) = 2.
Korespondensi satu-satu dari A ke B ditunjukkan oleh
diagram panah berikut.
Contoh 32
Memahami penemuan korespondensi satu-satu dari himpunan dengan dua anggota
Jika f(A) = B, yaitu untuk setiap anggota B merupakan peta (bayangan)
dari paling sedikit satu anggota A, maka f merupakan fungsi onto.
atau ditulis
Penentuan banyaknya pemetaan yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B
ditentukan oleh:
2. Fungsi onto
Definisi
a. f : A → B, dengan A = {a, b, c, d} dan B = {x, y, z}
fungsi f dinyatakan oleh:
Terlihat bahwa f(A) = {x, y, z} = B, yaitu range dari f
sama dengan kodomain B, maka f merupakan fungsi
onto.
Contoh 34
Memahami konsep fungsi onto
b. Fungsi f : R → R yang
didefinisikan oleh f(x) = x2
bukan merupakan fungsi onto,
karena range dari f tidak sama
dengan kodomain, yaitu f(R) ≠ R.
Kamu bisa menguji
pemahaman tentang
FUNGSI ONE-ONE DAN
FUNGSI ONTO
dengan mengerjakan soal
LKS 5 pada halaman 240.
5.2.4 Nilai Fungsi, Domain, dan Range Suatu Fungsi
A. Menghitung nilai fungsi satu variabel
Fungsi f : x → 3x – 1 dengan x ∈ R.
Tentukan:
a. bayangan 3 oleh f,
b. nilai f untuk x = –3,
c. nilai t agar f(t) = 7.
Jawab:
f : x → 3x – 1 ditulis sebagai f(x) = 3x – 1
a. bayangan 3 oleh f, berarti f(3) = 3(3) – 1 = 8
b. nilai f untuk x = –3, berarti f(–3) = 3(–3) – 1 = –10
Contoh 35
Menghitung nilai fungsi linear
Diketahui f(x, y, z) = (x + y)(y + z). Berapa nilai dari f(1, –2, 3)?
Jawab:
f(1, –2, 3) = [1 + (–2)](–2 + 3) = (–1)(1) = –1
Jadi, nilai f(1, –2, 3) = –1.
Contoh 39
Diketahui f(x, y) = 2x + 3y – 4. Tentukanlah f(2x, –3y + 1) dalam x dan y.
Memahami penentuan nilai fungsi multivariabel
Jawab:
f(2x, –3y + 1) = 2(2x) + 3(–3y + 1) – 4 = 4x – 9y + 3 – 4
Jadi, f(2x, –3y + 1) = 4x – 9y – 1.
B. Menghitung nilai fungsi multivariabel
Contoh 38
Mencermati prosedur dalam menghitung nilai fungsi multivariabel
Fungsi genap dan fungsi ganjil
Sebuah fungsi (atau relasi)
dikatakan fungsi genap jika
fungsi itu simetri terhadap
sumbu Y (x = 0).
Dalam notasi matematis ditulis:
f(x) = f(–x), untuk semua x real
dalam domain f.
Definisi fungsi genap
Sebuah fungsi (atau relasi)
dikatakan fungsi ganjil, jika
fungsi itu simetris terhadap titik
O (0, 0).
Dalam notasi matematis ditulis:
f(–x) = –f(x) untuk semua x real
dalam domain f.
Definisi fungsi ganjil
a. f(x) = x2 merupakan fungsi genap,
karena f(–x) = (–x)2 = x2.
Jadi, f(x) = (–x)
Contoh 41
Memahami prosedur fungsi genap
b. f(x) = |x| merupakan fungsi genap,
karena f(–x) = |–x| = x dan f(x) = |x| = x
maka f(–x) = f(x)
a. f(x) = x3 merupakan fungsi
ganjil, karena f(–x) = (–x)3 = –x3.
Jadi, f(–x) = –f(x)
Contoh 42
Memahami prosedur fungsi ganjil
Diketahui A = {(1, 2), (3, 4), (5, 6), (6, 1), (2, 2)}. Tentukan domain dan range dari himpunan A.
Jawab:
Himpunan pasangan berurutan A merupakan sebuah fungsi
dengan domain = {1, 2, 3, 5, 6} dan range = {1, 2, 4, 6}.
Apakah himpunan pasangan terurut {(1, 2), (3, 2), (1, 4)} merupakan fungsi?
Jawab:
Himpunan pasangan terurut: {(1, 2), (3, 2), (1, 4)} merupakan relasi dan bukan fungsi
karena elemen 1 mempunyai peta/bayangan 2 atau 4.
Domain = {1, 3} dan range = {2, 4}.
C. Penentuan domain dan range suatu fungsi
Contoh 43
Mencermati penentuan domain dan range
Contoh 45
Memahami penentuan fungsi, domain, dan range
Kamu bisa menguji
pemahaman tentang
NILAI FUNGSI, DOMAIN, DAN
RANGE SUATU FUNGSI
dengan mengerjakan soal
LKS 6 pada halaman 249.
5.3.1 Fungsi
Kuadrat
Bentuk Umum
Grafik parabola
Penentuan nilai x
FAKTORISASI
MELENGKAPKAN KUADRAT SEMPURNA
RUMUS ABC
A. Nilai fungsi dan pembuat nol fungsi
Fungsi Kuadrat dan Grafik Parabola
5.3
Contoh 49
Memahami perhitungan nilai fungsi kuadrat
Jawab:
Diketahui, f(x) = x2 + 2x – 6
a. f(–2) = (–2)2 + 2(–2) – 6
= 4 – 4 – 6
∴ f(–2) = –6
b. f(0) = 02 + 2.(0) – 6
∴ f(0) = –6
Temukan nilai n untuk setiap fungsi berikut.
a. f(x) = x2 + nx –3, untuk f(2) = 5
b. g(x) = x2 + 3nx + 3, untuk g(3) = 3
Contoh 50
Perhitungan unsur fungsi kuadrat
Jawab:
a. f(x) = x2 + nx – 3 dan f(2) = 5, diperoleh:
22 + 2n – 3 = 5
4 + 2n – 3 = 5
2n = 5 – 1 = 4
∴ n = 2
Jadi, nilai n = 2.
b. g(x) = x2 + 3nx + 3 dan g(3) = 3, diperoleh:
32 + 3n(3) + 3 = 3
12 + 9n = 3
9n = 3 – 12 = –9
∴ n = –1
Jadi, nilai n = –1.
Tentukan pembuat nol setiap fungsi berikut.
a. f(x) = x2 – 2x – 15
b. g(x) = –3x2 + 6x + 2
Jawab:
a. f(x) = x2 – 2x – 15, maka pembuat nol fungsi f, berarti:
f(x) = 0 ⇒ x2 – 2x – 15 = 0
(x – 1)2 – 15 – 12 = 0 (melengkapkan kuadrat)
(x – 1)2 – 16 = 0
(x – 1)2 – 42 = 0
(x – 1 + 4)(x – 1 – 4) = 0
(x + 3)(x – 5) = 0
x + 3 = 0 ⇒ x = –3
x – 5 = 0 ⇒ x = 5
Jadi, pembuat nol fungsi f adalah x = –3 dan x = 5.
Contoh 51
Mencermati aturan pembuat nol fungsi
b.
Jawab:
B. Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat (parabola)
Keterbukaan Titik potong terhadap sumbu x
Titik potong terhadap sumbu y
Jika fungsi kuadrat f ditentukan oleh formula f(x) = 2x2 – 4 – p,
berapa batasan nilai p agar kurva fungsi f memotong sumbu X di dua titik yang berbeda?
Jawab:
f(x) = 2x2 – 4x – p dengan a = 2, b = –4 dan c = –p
Kurva fungsi kuadrat f memotong sumbu X di dua titik yang berbeda,
Jika D > 0;
b2 – 4ac > 0
⇒ (–4)2 – 4.2.(–p) > 0
16 + 8p > 0
2 + p > 0
⇒ ∴ p > –2
Contoh 53
Penggunaan sifat-sifat grafik fungsi kuadrat
Kamu bisa menguji
pemahaman tentang
FUNGSI KUADRAT
dengan mengerjakan soal
LKS 7 pada halaman 257.
5.3.2 Sumbu Simetri, Nilai Ekstrim (Optimum), dan Titik
Puncak
Kurva Parabola y = f(x) = ax2 + bx + c
A. Letak sumbu simetri (xs)
Persamaan sumbu simetri xs
Nilai ekstrim dari parabola = ye
Titik puncak dari parabola
Beberapa kemungkinan grafik fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c
B. Menentukan sumbu simetri parabola
C. Menentukan nilai ekstrim dan titik puncak
Pada gambar, tampak grafik fungsi kuadrat f(x) = x2 + 2x – 3 dengan domain {x | –5 ≤ x ≤ 3, x ∈ R}.
Tentukan:
a. nilai maksimum/minimum fungsi f,
b. persamaan sumbu simetri parabola,
c. titik balik fungsi f,
d. pembuat nol fungsi f,
e. daerah hasil fungsi f.
Jawab:
Contoh 56
Pemantapan penentuan unsur-unsur parabola
Jawab:
Kamu bisa menguji pemahaman
tentang SUMBU SIMETRI, NILAI
EKSTRIM (OPTIMUM), DAN TITIK
PUNCAK KURVA PARABOLA y = f(x) =
ax2 + bx + c dengan mengerjakan soal
LKS 8 pada halaman 265.
5.3.3 Nilai dan Letak Grafik
Fungsi
Tentukan batas-batas nilai a agar bentuk f(x) = a(x – 1)2 + 2x – 1 selalu bernilai positif
untuk setiap x ∈ bilangan real.
Jawab:
f(x) = a(x – 1)2 + 2x – 1
= a(x2 – 2x + 1) + 2x – 1
= ax2 – 2ax + a + 2x – 1
f(x) = ax2 + (2 – 2a)x + a – 1
Syarat:
i. a > 0
ii. D < 0 ⇒ b2 – 4ac < 0
(2 – 2a)2 – 4.a.(a – 1) < 0
4 – 8a + 4a2 – 4a2 + 4a < 0
4 – 4a < 0
4 < 4a atau a > 1
Contoh 59
Memahami tentang definit pada grafik fungsi kuadrat
Kamu bisa menguji pemahaman
tentang NILAI DAN LETAK
GRAFIK FUNGSI dengan
mengerjakan soal
LKS 9 pada halaman 270.
5.3.4 Menyusun Persamaan Grafik Fungsi Kuadrat
Pedoman untuk menyusun persamaan grafik fungsi kuadrat
1. Persamaan yang grafik fungsi kuadratnya melalui tiga
titik A(x1, y1), B(x2, y2), dan C(x3, y3) yang tidak segaris
2. Persamaan kuadrat yang grafik fungsinya melalui
sebuah titik tertentu A(xA, yA) dan berpuncak di P(xs, ye)
3. Persamaan kuadrat yang grafik fungsinya
memotong sumbu X di titik berabsis x = x1 dan
x = x2 dan dilalui sebuah titik tertentu A(xA, yA)
Contoh 61
Tentukan persamaan parabola yang melalui titik-titik A(1, 11), B(0, 6), dan C(–2, 2) serta
mempunyai sumbu simetri sejajar dengan sumbu Y.
Jawab:
Substitusikan a = 1 ke persamaan (1),
diperoleh: 1 + b = 5 ⇒ b = 5 – 1 = 4
Jadi, persamaan parabola tersebut adalah y = x2 + 4x + 6.
Kamu bisa menguji pemahaman
tentang MENYUSUN GRAFIK
FUNGSI KUADRAT dengan
mengerjakan soal
LKS 10 pada halaman 273.
5.3.5 Penerapan Fungsi
Kuadrat
Hitunglah luas maksimum sebuah persegi panjang yang kelilingnya 144 cm.
Contoh 64
Penerapan di bidang matematika
Jawab:
Perhatikan gambar di samping.
Keliling K ⇒ K = 2(x + y)
144 = 2(x + y)
x + y = 72
y = 72 – x
Luas persegi panjang = x.y
L = x(72 – x)
L = 72x – x2
Jadi, luas maksimum persegi panjang tersebut
adalah 1.296 cm2.
Kamu bisa menguji
pemahaman tentang
PENERAPAN FUNGSI
KUADRAT
dengan mengerjakan soal
LKS 11 pada halaman 276.

More Related Content

Similar to FUNGSI DAN GRAFIK

Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4B
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4BKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4B
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4BAmphie Yuurisman
 
Relasi & Fungsi
Relasi & FungsiRelasi & Fungsi
Relasi & Fungsiaufa24
 
Relasi dan Fungsi
Relasi dan FungsiRelasi dan Fungsi
Relasi dan Fungsiaufa24
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrithaqiemisme
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsiSiti Khotijah
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsisiska sri asali
 
Power Point MTK relasi dan fungsi matematika
Power Point MTK relasi dan fungsi matematikaPower Point MTK relasi dan fungsi matematika
Power Point MTK relasi dan fungsi matematikaRadityaPutraRamadani1
 
PPT Relasi dan Fungsi
PPT Relasi dan FungsiPPT Relasi dan Fungsi
PPT Relasi dan FungsiNoraCantika
 
4 matriks dan relasi
4 matriks dan relasi4 matriks dan relasi
4 matriks dan relasiahmadmuzaqqi
 
Ppt fungsi pertemuan 1( ppl )
Ppt fungsi pertemuan 1( ppl )Ppt fungsi pertemuan 1( ppl )
Ppt fungsi pertemuan 1( ppl )IsniMAULIA
 
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudinPertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudinHaris Supriyanto
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiRaden Maulana
 

Similar to FUNGSI DAN GRAFIK (20)

FUNGSI (gita permata sari)
FUNGSI (gita permata sari)FUNGSI (gita permata sari)
FUNGSI (gita permata sari)
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4B
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4BKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4B
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4B
 
Relasi & Fungsi
Relasi & FungsiRelasi & Fungsi
Relasi & Fungsi
 
Relasi dan Fungsi
Relasi dan FungsiRelasi dan Fungsi
Relasi dan Fungsi
 
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskritRelasi dan fungsi - matematika diskrit
Relasi dan fungsi - matematika diskrit
 
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsiMatematika Diskrit  matriks relasi-dan_fungsi
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
 
Materi Relasi dan Fungsi
 Materi Relasi dan Fungsi Materi Relasi dan Fungsi
Materi Relasi dan Fungsi
 
Relasi & fungsi
Relasi & fungsiRelasi & fungsi
Relasi & fungsi
 
Power Point MTK relasi dan fungsi matematika
Power Point MTK relasi dan fungsi matematikaPower Point MTK relasi dan fungsi matematika
Power Point MTK relasi dan fungsi matematika
 
Relasi dan fungsi
Relasi dan fungsiRelasi dan fungsi
Relasi dan fungsi
 
PPT Relasi dan Fungsi
PPT Relasi dan FungsiPPT Relasi dan Fungsi
PPT Relasi dan Fungsi
 
4.RelasidanFungsi_.ppt
4.RelasidanFungsi_.ppt4.RelasidanFungsi_.ppt
4.RelasidanFungsi_.ppt
 
Matdis-Relasi Fungsi
Matdis-Relasi FungsiMatdis-Relasi Fungsi
Matdis-Relasi Fungsi
 
4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi4.matriks dan relasi
4.matriks dan relasi
 
Relasi.ppt
Relasi.pptRelasi.ppt
Relasi.ppt
 
8. Relasi.pptx
8. Relasi.pptx  8. Relasi.pptx
8. Relasi.pptx
 
4 matriks dan relasi
4 matriks dan relasi4 matriks dan relasi
4 matriks dan relasi
 
Ppt fungsi pertemuan 1( ppl )
Ppt fungsi pertemuan 1( ppl )Ppt fungsi pertemuan 1( ppl )
Ppt fungsi pertemuan 1( ppl )
 
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudinPertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
Pertemuan5 6 relasi_fungsi_mtkdiskrit_saripudin
 
Diskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi FungsiDiskret V Relasi Fungsi
Diskret V Relasi Fungsi
 

More from Windi Andrianita

fixmathreflection-191108121528.pdf
fixmathreflection-191108121528.pdffixmathreflection-191108121528.pdf
fixmathreflection-191108121528.pdfWindi Andrianita
 
PROGRAM-LINEAR-2ok (1).ppt
PROGRAM-LINEAR-2ok (1).pptPROGRAM-LINEAR-2ok (1).ppt
PROGRAM-LINEAR-2ok (1).pptWindi Andrianita
 
operasihitungmatriks-161110104448.pdf
operasihitungmatriks-161110104448.pdfoperasihitungmatriks-161110104448.pdf
operasihitungmatriks-161110104448.pdfWindi Andrianita
 
Penyajian Relasi dan Fungsi.pptx
Penyajian Relasi dan Fungsi.pptxPenyajian Relasi dan Fungsi.pptx
Penyajian Relasi dan Fungsi.pptxWindi Andrianita
 
Sejarah pengukuhan ambalan
Sejarah pengukuhan ambalanSejarah pengukuhan ambalan
Sejarah pengukuhan ambalanWindi Andrianita
 

More from Windi Andrianita (10)

fixmathreflection-191108121528.pdf
fixmathreflection-191108121528.pdffixmathreflection-191108121528.pdf
fixmathreflection-191108121528.pdf
 
PROGRAM-LINEAR-2ok (1).ppt
PROGRAM-LINEAR-2ok (1).pptPROGRAM-LINEAR-2ok (1).ppt
PROGRAM-LINEAR-2ok (1).ppt
 
operasihitungmatriks-161110104448.pdf
operasihitungmatriks-161110104448.pdfoperasihitungmatriks-161110104448.pdf
operasihitungmatriks-161110104448.pdf
 
limit-fungsi-aljabar.pdf
limit-fungsi-aljabar.pdflimit-fungsi-aljabar.pdf
limit-fungsi-aljabar.pdf
 
limit-fungsi-genap1.ppt
limit-fungsi-genap1.pptlimit-fungsi-genap1.ppt
limit-fungsi-genap1.ppt
 
Penyajian Relasi dan Fungsi.pptx
Penyajian Relasi dan Fungsi.pptxPenyajian Relasi dan Fungsi.pptx
Penyajian Relasi dan Fungsi.pptx
 
Proposal laksana smala
Proposal laksana smalaProposal laksana smala
Proposal laksana smala
 
Proker ekstra osn smala
Proker ekstra osn smalaProker ekstra osn smala
Proker ekstra osn smala
 
Bendelan keputusan mugus
Bendelan keputusan mugusBendelan keputusan mugus
Bendelan keputusan mugus
 
Sejarah pengukuhan ambalan
Sejarah pengukuhan ambalanSejarah pengukuhan ambalan
Sejarah pengukuhan ambalan
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

FUNGSI DAN GRAFIK

  • 1. Analisis Fungsi dan Grafik Fungsi Bab 5
  • 2. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan dapat: • Menjelaskan dan Menentukan fungsi (terutama fungsi linear, fungsi kuadrat, dan fungsi rasional) secara formal yang meliputi notasi, daerah asal, daerah hasil, dan ekspresi simbolik, serta sketsa grafi knya. • Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan daerah asal dan daerah hasil fungsi.
  • 3. 5.1.1 Relasi Antara Dua Himpunan Relasi (R) menyatakan hubungan A ke B, ditentukan oleh: atau ditulis a R b Suatu relasi (R) dari himpunan A ke himpunan B adalah memasangkan anggota-anggota himpunan A ke anggota-anggota himpunan B. Relasi (R) dari A ke B dituliskan sebagai R : A → B Relasi (Hubungan) 5.1
  • 4. Diketahui A = {1, 4, 9, 16} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}. Gambarlah relasi R : A → B yang menyatakan “kuadrat dari” dengan diagram panah. Jawab: 1 adalah kuadrat dari 1 → 1 R 1 4 adalah kuadrat dari 2 → 4 R 2 9 adalah kuadrat dari 3 → 9 R 3 16 adalah kuadrat dari 4 → 16 R 4 5 tidak mempunyai pasangan. Daerah asal (domain): himpunan A = {1, 4, 9, 16} Daerah kawan (kodomain): himpunan B = {1, 2, 3, 4, 5} Daerah hasil (range): R = {1, 2, 3, 4} Contoh 1 Mencermati aturan hubungan/relasi (R)
  • 5. Diketahui A = {0, 1, 2, 3} dan B = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6}. a. Lukiskan relasi R : A → B yang menyatakan “satu kurangnya dari”. b. Tuliskan daerah hasil (range) dari R : A → B. Jawab: a. Relasi R : A → B dinyatakan dengan diagram panah berikut. b. Daerah hasil (range) dari R : A → B adalah {1, 2, 3, 4}. Contoh 2 Memahami aturan relasi dan daerah hasil (range)
  • 6. Kamu bisa menguji pemahaman tentang RELASI ANTARA DUA HIMPUNAN dengan mengerjakan soal LKS 1 pada halaman 215.
  • 7. 5.1.2 Himpunan Penyelesaian dan Grafik dari Relasi Penggambaran daerah R* merupakan penulisan relasi dengan produk Cartesius (A × B).
  • 8. Diketahui R = (A, B, P(x, y)) dengan A = {2, 3, 4}, B = {3, 4, 5, 6}, dan P(x, y) menyatakan “x habis membagi y”. Tentukan himpunan penyelesaian dari R. Contoh 3 Memahami HP suatu relasi dan melukis grafiknya Jawab: 2 habis membagi 4 → (2, 4) 2 habis membagi 6 → (2, 6) 3 habis membagi 3 → (3, 3) 3 habis membagi 6 → (3, 6) 4 habis membagi 4 → (4, 4) HP = R* = {(2, 4), (2, 6), (3, 3), (3, 6), (4, 4) Koordinat Cartesius
  • 9. Tentukan himpunan penyelesaian dari R yang menyatakan relasi dalam bilangan real (R : R → R) dan didefinisikan oleh y < x + 1. Jawab: Daerah himpunan penyelesaian dari R berupa daerah yang diarsir seperti ditunjukkan oleh gambar di samping. Contoh 4 Memahirkan pelukisan grafik HP suatu relasi
  • 10. Pasangan terurut dari A × B ditulis dalam notasi matematis sebagai berikut. Himpunan penyelesaian dari relasi R : A → B merupakan himpunan bagian dari A × B dan ditulis: R* ⊂ (A × B). 5.1.3 Relasi sebagai Himpunan Pasangan Terurut
  • 11. Diketahui A = {1, 2, 3} dan B = {a, b}. Apakah R* = {(1, a), (1, b), (3, a)} merupakan relasi dari A ke B? Jawab: R* = {(1, a), (1, b), (3, a)} A × B = {(1, a), (1, b), (1, c), (2, a), (2, b), (2, c), (3, a), (3, b), (3, c)}. R* merupakan relasi dari A ke B, karena R* ⊂ (A × B). Dari R* diperoleh: 1 R a, 2 R b, 3 R a, 3 R b Contoh 5 Memantapkan pengertian suatu relasi
  • 12. Diketahui M = {a, b, c, d} dan relasi R dalam M yang merupakan titik-titik yang dilukiskan pada koordinat Cartesius M × M seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Temukan: a. {x | (x, b) ∈ R}, yaitu semua anggota M yang terhubung dengan b. b. {x | (d, x) ∈ R}, yaitu semua anggota M yang terhubung dengan d. Contoh 6 Memantapkan pengertian unsur-unsur suatu relasi
  • 13. a. Pada gambar, kita melihat titik-titik pada garis horizontal (mendatar) dari M yang terhubung dengan b pada garis vertikal (tegak) dari M, yaitu: R* = {(a, b), (b, b), (d, b)}. Hal ini berarti: {x | (x, b) ∈ R} ≡ {a, b, d}. b.Pada gambar, kita melihat titik-titik pada garis vertikal dari M yang terhubung dengan d pada garis horizontal dari M, diperoleh: R* = {(d, a), (d, b)}. Hal ini berarti: {x | (d, x) ∈ R} = {a, b}. Jawab:
  • 14. Daerah hasil (range), HR, dari relasi R adalah himpunan semua anggota kedua dari pasangan terurut (a, b) dari R dan ditulis sebagai berikut. Daerah asal (domain), AR, dari relasi R adalah himpunan semua anggota pertama dari pasangan terurut (a, b) dari R dan didefinisikan sebagai berikut. 5.1.4 Domain dan Range Suatu Relasi
  • 15. Jawab: Contoh 8 Memahami tentang domain dan range suatu relasi
  • 16. Kamu bisa menguji pemahaman tentang HIMPUNAN PENYELESAIAN DAN GRAFIK DARI RELASI, RELASI SEBAGAI HIMPUNAN PASANGAN TERURUT, DOMAIN DAN RANGE SUATU RELASI dengan mengerjakan soal LKS 2 pada halaman 220.
  • 17. A. Relasi invers Jika untuk setiap a ∈ A selalu berlaku (a, a) ∈ R B. Relasi refleksif 5.1.5 Jenis-jenis Relasi Contoh 9 Mencermati aturan relasi invers
  • 18. Jika untuk setiap (a, b) ∈ R, maka berlaku (b, a) ∈ R C. Relasi simetris Diketahui K = {1, 2, 3, 4} dan R = {(1, 3), (2, 4), (2, 3), (3, 1), (3, 2), (4, 2)}. Relasi R merupakan relasi simetris, karena (1, 3) ∈ R dan (3, 1) ∈ R, (4, 2) ∈ R dan (2, 4) ∈ R, serta (2, 3) ∈ R dan (3, 2) ∈ R. Contoh 11 Mencermati aturan relasi refleksif Contoh 14 Mencermati aturan relasi simetris
  • 19. untuk setiap (a, b) ∈ R dan (b, a) ∈ R, maka berlaku a = b D. Relasi antisimetris Diketahui S = {1, 2, 3} dan didefinisikan bahwa R : S → S dengan R = {(a, b) | a kelipatan b, a, b ∈ S}. Tunjukkan bahwa R adalah relasi antisimetris. Jawab: R = {(1, 1), (2, 2), (3, 3), (2, 1), (3, 1)}. Relasi R disebut relasi antisimetris. Contoh 18 Memahirkan aturan antisimetris
  • 20. Jika untuk setiap (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ R, maka berlaku (a, c) ∈ R. E. Relasi transitif Diketahui K = {1, 2, 3} dengan R = {(1, 2), (2, 1), (1, 1), (2, 2), (3, 3), (2, 3), (1, 3)}. Relasi R disebut relasi transitif karena: (1, 2) ∈ R dan (2, 1) ∈ R, maka (1, 1) ∈ R serta (2, 1) ∈ R dan (1, 3) ∈ R, maka (2, 3) ∈ R. Contoh 19 Mencermati aturan relasi transitif
  • 21. (i) R relasi refleksif, yaitu untuk setiap a ∈ A, (a, a) ∈ R (ii) R relasi simetris, yaitu (a, b) ∈ R, maka (b, a) ∈ R (iii) R relasi transitif, yaitu (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ R, maka (a, c) ∈ R F. Relasi ekuivalensi Relasi R : A → A disebut relasi ekuivalensi jika: Diketahui A = {1, 2, 3} dengan R = {(1, 1), (1, 2), (2, 2), (2, 1), (3, 3)}. Tunjukkan bahwa R disebut relasi ekuivalensi. Contoh 22 Memahami aturan relasi ekuivalensi
  • 22. Jawab: (i) R merupakan relasi refleksif, karena 1 ∈ A, 2 ∈ A, 3 ∈ A, maka (1, 1) ∈ R, (2, 2) ∈ R, dan (3, 3) ∈ R. (ii) R merupakan relasi simetris, karena (1, 2) ∈ R, maka (2, 1) ∈ R. (iii) R merupakan relasi transitif, karena (1, 1) ∈ R, dan (1, 2) ∈ R, maka (1, 2) ∈ R, serta (1, 2) ∈ R dan (2, 2) ∈ R, maka (1, 2) ∈ R. Relasi R memenuhi (i), (ii), dan (iii), maka R merupakan relasi ekuivalensi.
  • 23. Kamu bisa menguji pemahaman tentang JENIS-JENIS RELASI dengan mengerjakan soal LKS 3 pada halaman 226.
  • 24. 5.2.1 Definisi Fungsi Relasi R disebut fungsi, jika setiap anggota dari himpunan A dapat dipasangkan dengan tepat satu unsur di himpunan B. Bentuk relasi ditulis: Jika x ∈ A, y ∈ B, dan y adalah peta (bayangan) dari x, maka fungsi f dapat juga ditulis sebagai berikut. f : x → y, dibaca “fungsi f memetakan x ke y” atau dalam notasi rumus: f : x → y ⇔ y = f(x) Fungsi (Pemetaan atau Mapping) 5.2
  • 25. Tuliskan dalam bentuk rumus, fungsi dari masing-masing pernyataan di bawah ini. a. Tulis luas L dari sebuah segitiga yang tingginya 10x cm sebagai fungsi dari alas a cm. b. Nyatakan keliling K dari persegi panjang dengan lebar (x) dua kurangnya dari panjangnya sebagai sebuah fungsi dari lebar. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya ditentukan atau dipilih dari sembarang bilangan pada domain fungsi f. Variabel terikat merupakan nilai fungsi dari nilai variabel bebas tersebut f : x → y ⇔ y = f(x) y = variabel terikat x = variabel bebas Contoh 24 Membuat model matematika untuk penulisan notasi fungsi
  • 26. Jawab: Model matematika dari soal di atas, dapat dituliskan sebagai berikut.
  • 27. 5.2.2 Menyatakan Suatu Fungsi Suatu fungsi dapat dinyatakan sebagai diagram panah, jika memenuhi syarat-syarat berikut. (i) Harus terdapat domain (daerah asal) dan kodomain (daerah kawan). (ii) Harus terdapat anak panah dan nama fungsi. (iii) Semua anggota domain harus habis dipetakan. (iv) Peta (bayangan) dari setiap anggota domain tidak boleh bercabang. A. Fungsi sebagai diagram panah Contoh fungsi Domain: A Kodomain: B
  • 28. Contoh bukan fungsi B. Fungsi sebagai himpunan pasangan terurut Suatu fungsi sebagai himpunan pasangan berurutan {(x, y), x ∈ A dan y ∈ B} untuk f : A → B, harus memenuhi syarat-syarat berikut. (i) Setiap x ∈ A (domain) harus habis dipetakan. (ii) Setiap x ∈ A hanya mempunyai satu peta (bayangan) di y ∈ B (kodomain).
  • 29. Setiap himpunan pasangan terurut di bawah ini menunjukkan relasi R : A → B. Di antara relasi tersebut, manakah yang merupakan fungsi f : A → B? a. {(2, 1), (2, 2), (2, 3), (2, –3), (3, –3)} b. {(–2, 1), (–3, 1), (4, 1), (5, 1), (7, 1)} c. {(1, 2), (2, 3), (3, 4), (4, 5)} Jawab: a. Bukan fungsi f : A → B, karena 2 mempunyai empat peta, yaitu 1, 2, 3, dan –3. b. Fungsi, karena semua anggota domain habis dipetakan dan hanya mempunyai satu peta di kodomain. c. Fungsi, karena memenuhi persyaratan fungsi. Contoh 25 Memahami relasi yang merupakan fungsi
  • 30. C. Fungsi sebagai koordinat Cartesius Penulisan fungsi dengan koordinat Cartesius/grafik fungsi harus memenuhi syarat-syarat berikut. Sebuah grafik f : A → B disebut grafik fungsi jika memenuhi persyaratan: a. semua anggota A harus habis terpetakan, b. semua anggota A hanya dapat mempunyai satu peta di B. Manakah dari gambar di bawah ini yang merupakan fungsi y = f(x)? Contoh 26 Memahami grafik sebagai suatu fungsi
  • 31. Jawab: a. Bukan fungsi, karena jika ditarik titik-titik pada sumbu X, terdapat 2 titik potong pada kurva, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Fungsi y = f(x), artinya domain f(x) berada di sumbu X. b. Fungsi, karena titik-titik pada sumbu X hanya memotong kurva di satu titik, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
  • 32. c. Bukan fungsi, karena ada titik pada sumbu X yang mempunyai banyak peta (memotong kurva di banyak titik), seperti terlihat pada gambar berikut. d. Fungsi, karena titik-titik pada sumbu X hanya memotong kurva di satu titik, seperti terlihat pada gambar berikut. Jawab:
  • 33. Kamu bisa menguji pemahaman tentang MENYATAKAN SUATU FUNGSI dengan mengerjakan soal LKS 4 pada halaman 233.
  • 34. 5.2.3 Produk Himpunan dan Jenis Fungsi A. Produk himpunan Produk himpunan A dan B terdiri atas semua pasangan terurut (a, b) dengan a ∈ A dan b ∈ B, dinotasikan dengan A × B dibaca: A kali B Notasi matematis A × B = {(a, b) | a ∈ A, b ∈ B} Sifat produk himpunan:
  • 35. Diketahui: N = {1, 2, 3}. a. Tentukan n(N × N), b. Tentukan N × N, c. Lukiskan N × N pada koordinat Cartesius. Contoh 28 Memahami penemuan produk himpunan Jawab: a. n(N) = 3, maka n(N × N) = n(N) × n(N) = 3 × 3 = 9. b. N × N = {(1, 1), (1, 2), (1, 3), (2, 1), (2, 2), (2, 3), (3, 1), (3, 2), (3, 3)} c. Koordinat Cartesius dari N × N adalah sebagai berikut.
  • 36. B. Diagram koordinat (sistem koordinat) Sistem koordinat vertikal horizontal
  • 37. Terletak pada kuadran berapa (x, y) yang memenuhi kondisi berikut. a. x · y > 0 b. x · y < 0 Jawab: a. Kondisi: x · y > 0, dicapai oleh: (i) x > 0 dan y > 0, letak (x, y) di kuadran I (ii) x < 0 dan y < 0, letak (x, y) di kuadran III Jadi, (x, y) terletak di kuadran I atau III untuk kondisi x · y > 0. b. Kondisi: x · y < 0, dicapai oleh: (i) x < 0 atau y > 0, letak (x, y) di kuadran II (ii) x > 0 atau y < 0, letak (x, y) di kuadran IV Jadi, (x, y) terletak di kuadran II atau IV. Contoh 29 Memahami konsep kuadran dalam koordinat Cartesius
  • 38. C. Jenis fungsi 1. Fungsi one-one Definisi Fungsi f : A → B, dikatakan fungsi one-one (korespondensi satu- satu), jika anggota-anggota himpunan A (domain) dan B (kodomain) dapat dipasangkan sedemikian sehingga setiap anggota A berpasangan tepat satu dengan anggota B.
  • 39. Diketahui A = {1, 2} dan B = {a, b}, maka n(A) = n(B) = 2. Korespondensi satu-satu dari A ke B ditunjukkan oleh diagram panah berikut. Contoh 32 Memahami penemuan korespondensi satu-satu dari himpunan dengan dua anggota
  • 40. Jika f(A) = B, yaitu untuk setiap anggota B merupakan peta (bayangan) dari paling sedikit satu anggota A, maka f merupakan fungsi onto. atau ditulis Penentuan banyaknya pemetaan yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B ditentukan oleh: 2. Fungsi onto Definisi
  • 41. a. f : A → B, dengan A = {a, b, c, d} dan B = {x, y, z} fungsi f dinyatakan oleh: Terlihat bahwa f(A) = {x, y, z} = B, yaitu range dari f sama dengan kodomain B, maka f merupakan fungsi onto. Contoh 34 Memahami konsep fungsi onto b. Fungsi f : R → R yang didefinisikan oleh f(x) = x2 bukan merupakan fungsi onto, karena range dari f tidak sama dengan kodomain, yaitu f(R) ≠ R.
  • 42. Kamu bisa menguji pemahaman tentang FUNGSI ONE-ONE DAN FUNGSI ONTO dengan mengerjakan soal LKS 5 pada halaman 240.
  • 43. 5.2.4 Nilai Fungsi, Domain, dan Range Suatu Fungsi A. Menghitung nilai fungsi satu variabel Fungsi f : x → 3x – 1 dengan x ∈ R. Tentukan: a. bayangan 3 oleh f, b. nilai f untuk x = –3, c. nilai t agar f(t) = 7. Jawab: f : x → 3x – 1 ditulis sebagai f(x) = 3x – 1 a. bayangan 3 oleh f, berarti f(3) = 3(3) – 1 = 8 b. nilai f untuk x = –3, berarti f(–3) = 3(–3) – 1 = –10 Contoh 35 Menghitung nilai fungsi linear
  • 44. Diketahui f(x, y, z) = (x + y)(y + z). Berapa nilai dari f(1, –2, 3)? Jawab: f(1, –2, 3) = [1 + (–2)](–2 + 3) = (–1)(1) = –1 Jadi, nilai f(1, –2, 3) = –1. Contoh 39 Diketahui f(x, y) = 2x + 3y – 4. Tentukanlah f(2x, –3y + 1) dalam x dan y. Memahami penentuan nilai fungsi multivariabel Jawab: f(2x, –3y + 1) = 2(2x) + 3(–3y + 1) – 4 = 4x – 9y + 3 – 4 Jadi, f(2x, –3y + 1) = 4x – 9y – 1. B. Menghitung nilai fungsi multivariabel Contoh 38 Mencermati prosedur dalam menghitung nilai fungsi multivariabel
  • 45. Fungsi genap dan fungsi ganjil Sebuah fungsi (atau relasi) dikatakan fungsi genap jika fungsi itu simetri terhadap sumbu Y (x = 0). Dalam notasi matematis ditulis: f(x) = f(–x), untuk semua x real dalam domain f. Definisi fungsi genap Sebuah fungsi (atau relasi) dikatakan fungsi ganjil, jika fungsi itu simetris terhadap titik O (0, 0). Dalam notasi matematis ditulis: f(–x) = –f(x) untuk semua x real dalam domain f. Definisi fungsi ganjil
  • 46. a. f(x) = x2 merupakan fungsi genap, karena f(–x) = (–x)2 = x2. Jadi, f(x) = (–x) Contoh 41 Memahami prosedur fungsi genap b. f(x) = |x| merupakan fungsi genap, karena f(–x) = |–x| = x dan f(x) = |x| = x maka f(–x) = f(x)
  • 47. a. f(x) = x3 merupakan fungsi ganjil, karena f(–x) = (–x)3 = –x3. Jadi, f(–x) = –f(x) Contoh 42 Memahami prosedur fungsi ganjil
  • 48. Diketahui A = {(1, 2), (3, 4), (5, 6), (6, 1), (2, 2)}. Tentukan domain dan range dari himpunan A. Jawab: Himpunan pasangan berurutan A merupakan sebuah fungsi dengan domain = {1, 2, 3, 5, 6} dan range = {1, 2, 4, 6}. Apakah himpunan pasangan terurut {(1, 2), (3, 2), (1, 4)} merupakan fungsi? Jawab: Himpunan pasangan terurut: {(1, 2), (3, 2), (1, 4)} merupakan relasi dan bukan fungsi karena elemen 1 mempunyai peta/bayangan 2 atau 4. Domain = {1, 3} dan range = {2, 4}. C. Penentuan domain dan range suatu fungsi Contoh 43 Mencermati penentuan domain dan range Contoh 45 Memahami penentuan fungsi, domain, dan range
  • 49. Kamu bisa menguji pemahaman tentang NILAI FUNGSI, DOMAIN, DAN RANGE SUATU FUNGSI dengan mengerjakan soal LKS 6 pada halaman 249.
  • 50. 5.3.1 Fungsi Kuadrat Bentuk Umum Grafik parabola Penentuan nilai x FAKTORISASI MELENGKAPKAN KUADRAT SEMPURNA RUMUS ABC A. Nilai fungsi dan pembuat nol fungsi Fungsi Kuadrat dan Grafik Parabola 5.3
  • 51. Contoh 49 Memahami perhitungan nilai fungsi kuadrat Jawab: Diketahui, f(x) = x2 + 2x – 6 a. f(–2) = (–2)2 + 2(–2) – 6 = 4 – 4 – 6 ∴ f(–2) = –6 b. f(0) = 02 + 2.(0) – 6 ∴ f(0) = –6
  • 52. Temukan nilai n untuk setiap fungsi berikut. a. f(x) = x2 + nx –3, untuk f(2) = 5 b. g(x) = x2 + 3nx + 3, untuk g(3) = 3 Contoh 50 Perhitungan unsur fungsi kuadrat Jawab: a. f(x) = x2 + nx – 3 dan f(2) = 5, diperoleh: 22 + 2n – 3 = 5 4 + 2n – 3 = 5 2n = 5 – 1 = 4 ∴ n = 2 Jadi, nilai n = 2. b. g(x) = x2 + 3nx + 3 dan g(3) = 3, diperoleh: 32 + 3n(3) + 3 = 3 12 + 9n = 3 9n = 3 – 12 = –9 ∴ n = –1 Jadi, nilai n = –1.
  • 53. Tentukan pembuat nol setiap fungsi berikut. a. f(x) = x2 – 2x – 15 b. g(x) = –3x2 + 6x + 2 Jawab: a. f(x) = x2 – 2x – 15, maka pembuat nol fungsi f, berarti: f(x) = 0 ⇒ x2 – 2x – 15 = 0 (x – 1)2 – 15 – 12 = 0 (melengkapkan kuadrat) (x – 1)2 – 16 = 0 (x – 1)2 – 42 = 0 (x – 1 + 4)(x – 1 – 4) = 0 (x + 3)(x – 5) = 0 x + 3 = 0 ⇒ x = –3 x – 5 = 0 ⇒ x = 5 Jadi, pembuat nol fungsi f adalah x = –3 dan x = 5. Contoh 51 Mencermati aturan pembuat nol fungsi
  • 55. B. Sifat-sifat grafik fungsi kuadrat (parabola) Keterbukaan Titik potong terhadap sumbu x Titik potong terhadap sumbu y
  • 56. Jika fungsi kuadrat f ditentukan oleh formula f(x) = 2x2 – 4 – p, berapa batasan nilai p agar kurva fungsi f memotong sumbu X di dua titik yang berbeda? Jawab: f(x) = 2x2 – 4x – p dengan a = 2, b = –4 dan c = –p Kurva fungsi kuadrat f memotong sumbu X di dua titik yang berbeda, Jika D > 0; b2 – 4ac > 0 ⇒ (–4)2 – 4.2.(–p) > 0 16 + 8p > 0 2 + p > 0 ⇒ ∴ p > –2 Contoh 53 Penggunaan sifat-sifat grafik fungsi kuadrat
  • 57. Kamu bisa menguji pemahaman tentang FUNGSI KUADRAT dengan mengerjakan soal LKS 7 pada halaman 257.
  • 58. 5.3.2 Sumbu Simetri, Nilai Ekstrim (Optimum), dan Titik Puncak Kurva Parabola y = f(x) = ax2 + bx + c A. Letak sumbu simetri (xs) Persamaan sumbu simetri xs Nilai ekstrim dari parabola = ye Titik puncak dari parabola
  • 59. Beberapa kemungkinan grafik fungsi kuadrat y = ax2 + bx + c
  • 60. B. Menentukan sumbu simetri parabola C. Menentukan nilai ekstrim dan titik puncak
  • 61.
  • 62. Pada gambar, tampak grafik fungsi kuadrat f(x) = x2 + 2x – 3 dengan domain {x | –5 ≤ x ≤ 3, x ∈ R}. Tentukan: a. nilai maksimum/minimum fungsi f, b. persamaan sumbu simetri parabola, c. titik balik fungsi f, d. pembuat nol fungsi f, e. daerah hasil fungsi f. Jawab: Contoh 56 Pemantapan penentuan unsur-unsur parabola
  • 64. Kamu bisa menguji pemahaman tentang SUMBU SIMETRI, NILAI EKSTRIM (OPTIMUM), DAN TITIK PUNCAK KURVA PARABOLA y = f(x) = ax2 + bx + c dengan mengerjakan soal LKS 8 pada halaman 265.
  • 65. 5.3.3 Nilai dan Letak Grafik Fungsi
  • 66.
  • 67.
  • 68. Tentukan batas-batas nilai a agar bentuk f(x) = a(x – 1)2 + 2x – 1 selalu bernilai positif untuk setiap x ∈ bilangan real. Jawab: f(x) = a(x – 1)2 + 2x – 1 = a(x2 – 2x + 1) + 2x – 1 = ax2 – 2ax + a + 2x – 1 f(x) = ax2 + (2 – 2a)x + a – 1 Syarat: i. a > 0 ii. D < 0 ⇒ b2 – 4ac < 0 (2 – 2a)2 – 4.a.(a – 1) < 0 4 – 8a + 4a2 – 4a2 + 4a < 0 4 – 4a < 0 4 < 4a atau a > 1 Contoh 59 Memahami tentang definit pada grafik fungsi kuadrat
  • 69. Kamu bisa menguji pemahaman tentang NILAI DAN LETAK GRAFIK FUNGSI dengan mengerjakan soal LKS 9 pada halaman 270.
  • 70. 5.3.4 Menyusun Persamaan Grafik Fungsi Kuadrat Pedoman untuk menyusun persamaan grafik fungsi kuadrat 1. Persamaan yang grafik fungsi kuadratnya melalui tiga titik A(x1, y1), B(x2, y2), dan C(x3, y3) yang tidak segaris 2. Persamaan kuadrat yang grafik fungsinya melalui sebuah titik tertentu A(xA, yA) dan berpuncak di P(xs, ye) 3. Persamaan kuadrat yang grafik fungsinya memotong sumbu X di titik berabsis x = x1 dan x = x2 dan dilalui sebuah titik tertentu A(xA, yA)
  • 71. Contoh 61 Tentukan persamaan parabola yang melalui titik-titik A(1, 11), B(0, 6), dan C(–2, 2) serta mempunyai sumbu simetri sejajar dengan sumbu Y. Jawab: Substitusikan a = 1 ke persamaan (1), diperoleh: 1 + b = 5 ⇒ b = 5 – 1 = 4 Jadi, persamaan parabola tersebut adalah y = x2 + 4x + 6.
  • 72. Kamu bisa menguji pemahaman tentang MENYUSUN GRAFIK FUNGSI KUADRAT dengan mengerjakan soal LKS 10 pada halaman 273.
  • 73. 5.3.5 Penerapan Fungsi Kuadrat Hitunglah luas maksimum sebuah persegi panjang yang kelilingnya 144 cm. Contoh 64 Penerapan di bidang matematika Jawab: Perhatikan gambar di samping. Keliling K ⇒ K = 2(x + y) 144 = 2(x + y) x + y = 72 y = 72 – x Luas persegi panjang = x.y L = x(72 – x) L = 72x – x2 Jadi, luas maksimum persegi panjang tersebut adalah 1.296 cm2.
  • 74. Kamu bisa menguji pemahaman tentang PENERAPAN FUNGSI KUADRAT dengan mengerjakan soal LKS 11 pada halaman 276.