SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
SEJARAH PENGUKUHAN AMBALAN
SULTAN AGENG TIRTAYASA
DAN DEWI SARTIKA
DIPERSEMBAHKAN UNTUK
GUDEP 08.109/110 SMA N 1 LARANGAN
WICAKSANING NAYA
MEMAYU HAYUNING BAWONO
0 8 . 1 0 9 0 8 . 1 1 0
Sejarah Pengukuhan Ambalan
Sultan Ageng Tirtayasa
Dan Dewi Sartika
 Edisi / cetakan pertama, 3 Agustus 2000
 Edisi / cetakan kedua, Juni 2012
KATA PENGHANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam pramuka !
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua.
Alkhamdulilah, kami Dewan Ambalan masa bakti 1997/1998 pada akhirnya mampu
memenuhi hajat besar kami, yakni melaksanakan pengukuhan Lambang, Kibaran Citra
Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa dan Dewi Sartika. Keberhasilan kami ini tentu tidak akan
lepas dari dukungan :
1. Kak Sri Handanarwati Rahardjo, selaku Kamabigus SMU N 1 Larangan.
2. Kak Masnuri, Kak Munason, Kak Kuntoro, dan kakak –kakak pembina Gudep 08.109.
3. Kak Emi Fauziati, Kak Erni Erawati, Kak Echa Muslicha, dan kakak – kakak pembina
Gudep 08.110.
4. Kakak – kakak Bantara, pengurus Dewan Ambalan sebelum kami yang telah memberikan
saran dan ide kepada kami.
5. Rekan – rekan seangkatan.
6. Semua pihak yang telah membentu terlaksananya kegiatan pengukuhan.
Kepada beliau – beliau ini, kami tidak dapat member sesuatu yang berharga selain ucapan
terima kasih.
Untuk menunjang pengetahuan adik – adik anggota pramuka khususnya calon
pengurus Dewan ambalan tentang sejarah pengukuhan Ambalan, maka kami menulis buku
ini.
Kami menyadari bahwa apa yang telah kami lakukan belumlah sempurna. Masih
banyak kekurangan dalam masa bakti kami. Untuk itu kami atas nama seluruh anggota
Ambalan masa bakti 1997/1998 mohon maaf.kami berharap dengan adanya tulisan ini
mudah – mudahan dapat memberkan manfaat yang besar bagi kita semua.
“ Tak ada gading yang tak retak ” begitupun kami menerima dengan rendah hati saran
dan kritik demi terciptanya karya yang lebih baik.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Tegalglagah, 3 Agustus 2000
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II DEWAN AMBALAN GUDEP 08.109/110 SMU N 1 LARANGAN
A. Misi dan Tujuan
B. Tugas Pokok Dewan Ambalan
C. Nama Ambalan
D. Tanda/Lambang Ambalan
E. Kibaran Citra Ambalan
F. Pusaka Ambalan
BAB III ROMANTIKA PERJUANGAN DEWAN AMBALAN MENUJU PENGUKUHAN
BAB IV STRUKUR ORGANISASI DAN PERANGKAT AMBALAN
A. Struktur Organisasi Gugus Depan
B. Sruktur Dewan Ambalan Penegak Gudep 08.109/110
C. Sanggar Bakti
D. Sandi Ambalan dan Sesanti Ambalan
I. Sandi Ambalan
I.1 Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa
I.2 Sandi Ambalan Dewi Sartika
2. Sesanti Ambalan
2.1 Sesanti Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa
2.2 Sesanti Ambalan Dewi Sartika
BAB V PENUTUP
A. Kesan – kesan
B. Pesan – pesan
Lampiran Surat Keputusan GP Gudep 08.109/110 SMU N 1 Larangan Tentang pengukuhan
Nama, Lambanag, dan Kibaran Citra Ambalan.
BAB I
PENDAHULUAN
Keinginan untuk mengukuhkan Ambalan sebenarnya telah ada sejak dulu,
yakni sejak terbentuknya pengurus Dewan Ambalan yang pertama kali. Tetapi karena
banyak hal yang harus dipenuhi padahal pangkalan SMU N 1 Larangan ini baru saja
berdiri, sehingga akhirnya keinginan itu hanya tinggal harapan.
Pada periode berikutnya kakak – kakak yang ada dalam Dewan Ambalan
kembali merintis pengukuhan Ambalan. Tetapi kendalanya masih tetap sama, yaitu
keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain :
- Mempunyai misi dan tujuan organisasi,
- Mempunyai nama Ambalan
- Mengetahui pola kepemimpinan orang yang namanya dijadikan sebagai nama
Ambalan,
- Memiliki sandi dan sesanti Ambalan,
- Memiliki sanggar bakti
- Dapat bersaing dengan gudep lain, minimal tingkat cabang.
Saat Dewan Ambalan kami dilantik tanggal 21 September 1997 kami juga
memiliki keinginan sama, yakni mengukuhkan Ambalan, dan kegiatan ini kemudian
kami masukkan dalam kalender kegiatan Ambalan sebagai kegiatan Utama. Kami
selalu gagal dalam tugas jika tidak dapat mengukuhkan Ambalan.
Berkat do’a dan perjuangan kakak – kakak dan rekan – rekan, alkhamdulilah di
akhir masa bakti kami apa yang menjadi keinginan kami dapat terlaksana, yaitu
pengukuhan Ambalan tanggal 20 September 1998.
BAB II
DEWAN AMBALAN
GUDEP 08.109/110 SMA N 1 LARANGAN BREBES
A. Misi dan Tujuan
1. Misi Organisasi Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110
Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110, menyiapkan kader – kader bangsa yang
disiplin, cerdas dan terampil, bertanggung jawab, serta setia dan patuh pada
Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dengan dibekali iman dan
taqwa kepada Tuhan YME.
2. Tujuan Organisasi Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110
Bahwa Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110 yang berpangkalan di SMA N 1
Larangan berupaya mendidik para anggotanya agar :
1) Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta memiliki
keyakinan beragama yang kuat,
2) Menjadi manusia yang selalu tepat waktu dan bertanggung jawab dalam
menggunakan kecerdasannya dan ketrampilannya untuk melaksanakan
kewajibannya,
3) Menjadi siswa yang patuh dan taat pada tata tertib sekolah dan selalu
menjaga nama baik sekolah serta nama Ambalannya.
4) Menjadi siswa negara Indonesia, setia dan patuh pada Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
B. Tugas Pokok Dewan Ambalan
Ada 5 tugas pokok Dewan Ambalan yang harus dilaksanakan, yaitu :
1) Melaksanakan keputusan – keputusan Muasyawarah Gugus Depan,
2) Bertanggung jawan dan mengelola Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110 sesuai
dengan kebijakan yang telah digariskan oleh Mugus,
3) Menyusun, melaksanakan kegiatan Dewan Ambalan yang telah ditetapkan
melalui Mugus,
4) Melaksanakan program dari Kwarran ataupun Kwrtis yang ada di atasnya dan
membantu membina Gudep yang ada di bawahnya,
5) Menyelenggarakan Mugus seperti yang telah ditetapkan oleh Kwarnas.
C. Nama Ambalan
Berdasarkan Surat Keputusan Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110 SMU N 1
Larangan No. 001/KPTS.GP/98 tahun 1998 yang ditetapakn pada tanggal 20
September 1998 mengenai Nama Ambalan adalah sebagai berikut :
1) Nama Ambalan Penegak Gudep 08.109 adalag Sultan Ageng Tirtayasa.
2) Nama Ambalan Penegak Gudep 08.110 adalah Dewi Sartika.
Nama Ambalan dipakai/digunakan dalam sebutan.
D. Tanda/Lambang Ambalan
Tanda/Lambang Ambalan dipakai oleh para penegak warga Ambalan dalam
pakaian seragam pramuka pada lengan kiri ± 6 cm di bawah jahitan lengan baju.
Gambar Lambang Ambalan dan arti kiasannya berisikan :
 Cita – cita Ambalan,
 Jiwa dan semangat kepahlawanan/patriotism,
 Lambang Gerakan Pramuka,
 Identitas/nomor Gugus depan.
E. Kibaran Citra Ambalan
Kibaran Citra Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa dan Dewi Sartika berukuran
117 x 89 cm dengan warna dasar kuning emas dengan rumbai di tepinya berwarna
merah. Kibaran Citra Ambalan digunakan untuk upacara/acara Ambalan dan
upacara – upacara hari besar nasional serta upacara lainnya yang ditentukan oleh
gugusdepan.
Penggunaan Kibaran Citra Ambalan harus disertai dengan bendera
gugusdepan/bendera pramuka dengan ketentuan :
1. Letak Kibaran Citra di sebelah kiri bendera gugusdepan/bendera pramuka,
2. Tongkat bendera gugusdepan/bendera pramuka harus lebih tinggi daripada
Kibaran Citra,
3. Di dalam upacara – upacara / acara yang dipergunakan Kibaran Citra Ambalan
serta bendera gugusdepan/bendera pramuka, harus dikibarkan bendera
kebangsaan Merah Putih dengan posisi yang lebih terhormat.
F. Pusaka Ambalan
Yang dimaksud Pusaka Ambalan adalah suatu benda yang dimiliki oleh tokoh
yang namanya dijadikan sebagai nama Ambalan atau sesuatu yang dapat
menunjukan perjuangan tokoh tersebut semasa hidupnya dan dimiliki Ambalan.
Penggunaan Pusaka Ambalan diatur dan ditetapkan oleh Ambalan dalam Adat
Ambalan yang harus terus dilaksanakan selama tidak ada perubahan.
a. Pusaka Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa adalah sebuah keris. Ini disesuaikan
dengan senjata yang dimiliki oleh Sultan Ageng Tirtayasa semasa hidupnya
sebagai raja di Banten. Konon dengan keris ini beliau menjadi orang yang sakti
dak kebal dari peluru. Keris pusaka yang dimiliki Ambalan merupakan hadiah
yang diberikan oleh Kak Masnuri yang memang sudah dipersiapkan sejak dulu
untuk pengukuhan Ambalan.
b. Dewi Sartika dipandang sebagai sosok reformis yang berusaha melakukan
gerakan emansipasi wanita pada jamannya. Beliau paling tidak rela jika melihat
kebodohan pada kaumnya yang saat itu tidak boleh sekolah seperti kaum pria.
Dengan segala daya upaya beliau berusaha melakukan peningkatan terutama
dalam hal pendidikan bagi kaum wanita Bangsa Indonesia.
Semangatnya yang sangat besar dan berani melawan tantangan cultural yang
patut diteladani oleh kita semua.
Atas dasar perjuangan beliau dalam dunia pendidikan, maka Ambalan Dewi
Sartika mengambil “ buku sejarah tentang beliau ” sebagai pusaka Ambalan
dengan bertitik tolak pada buku sebagai pengetahuan.
BAB III
ROMANTIKA PERJUANGAN
DEWAN AMBALAN MENUJU PENGUKUHAN
Sebelum kami bercerita tentang perjalan kami menuju pengukuhan, tak ada
salahnya bila kami mengulas sedikit Romantika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
Gerakan Pramuka.
Berawal dari berdirinya Budi Utomo ( 20 Mei 1908 ) yang telah mengubah
perjuangan bangsa Indonesia dengan menitikberatkan pada perjuangan nonfisik.
Perjuangan Budi utomo adalah men – SIAGA – kan rakyat untuk berjuang dengan
cara berorganisasi. Masa ini kita namakan SIAGA.
Tanggal 28 Oktober 1928 terjadi peristiwa sumpah pemuda yang ditandai
dengan ter – GALANG – nya para pemuda dan pemudi untuk bersatu menentang
para penjajah. Masa ini dinamakan masa PENGGALANG.
Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia merdeka. Kemerdekaan ini
merupakan pintu gerbang menuju Indonesia jaya. Pada masa itu kita namakan masa
PENEGAK.
Untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia kita membutuhkan pemimpin –
pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab untuk MEMANDEGANI pelaksanaan
pembangunan nasional. Di samping itu kita juga membutuhkan masyarakat yang
mampu di – ANDAL – kan dalam rangka mem – BINA pembangunan kit a.
Bangsa Indonesia MULA – I melaksanakan pembangunan yang membutuhkan
BANTU – an kesadaran tinggi seluruh rakyat untuk menciptakan TATA kehidupan
yang baik. Bangsa kita mencari RAMU – an bahan – bahan baik fisik maupun
nonfisik dari sana – sini untuk mencukupi kehidupan yang praktis bangsa kita.
Dalam pelaksanaannya kita memerlukan BANTARA – BANTARA ( KADER )
untuk me – LAKSANA – kan tugas – tugas mengemban amanat penderitaan rakyat.
Demukian secuil kisah yang mendasari penggolongan pramuka dari SIAGA,
PENGGALANG, PENEGAK, PANDEGA.
Selanjutnya kami ingin menampilkan kata AMBALAN yang menjadi tujuan
perjuangan kami. Jika memisalkan Gerakan Pramuka di SMU N 1 Larangan sebagai
desa, maka disitu harus ada balai desa yang menjadi tempat berpusatnya segala
kegiatan pemerintahan. Ambalan merupakan Balai Desa yang menjadi tempat kimpul
warga masyarakat untuk bermusyawarah memenuhi panggilan kentongan yang
dipukul “ ambal – ambalan ( terus – menerus ) kan roda kegiatan sesuai dengan apa
yang telah menjadi program kerja Ambalan.
Tentu tidak mungkin mendirikan balai desa tanpa mengetahui nama tempatnya.
Oleh karena itu kita harus member nama desa itu terlebih dulu sebelum menyusun
pendirian
Sejak Ambalan Gerakan pramuka di SMU kita ini belum memiliki nama yang
diakui secara fakta di kwarcab. Kami mengatakan belum karena
Kita boleh sama – sama maklum karena usia Dewan Ambalan kita masih
tergolong muda. Tetapi kita tidak mungkin berdiam diri terus, ada saatnya kita harus
bangun dan menata kembali Dewan Ambalan di sekolah ini. Saat Dewan Ambalan
kami dilantik, kami memiliki cita – cita untuk mengukuhkan nama Ambalan agar
orang lain tahu jika di SMU N 1 Larangan telah memiliki nama Ambalan dan kami
tidak malu lagi mengenakan Lambang Ambalan di pundak kiri kami. Menurut kakak
– kakak anggota Dewan Ambalan sebelum kami, mengukuhkan Ambalan itu sulit.
Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya seperti yang tertulis pada bab
pendahuluan. Itu memang benar dan kami telah merasakannya. Kami harus rela
mengorbankan banyak waktu, tenaga dan fikiran untuk menyelesaikan syarat – syarat
tersebut. Terutama pada saat menyelesaikan syarat – syarat yang harus dipenuhi
sebelum membuat surat keputusan. Kata – kata yang masih kami ingat untuk
memacu semangat kami adalah dari rekan Ali Imron yang mengatakan “jika kita
tidak bisa mengukuhkan nama Ambalan tahun ini, mungkin tahun – tahun
mendatang pun belum tentu nama Ambalan ini dapat dikukuhkan”.
Jum’at, 21 September 1997 kami dilantik. Usai pelantikan kami mengadakan
rapat pertama kali untuk mempersiapkan Mugus yang dilaksanakan pada hari
Minggu, 23 September 1997, sesuai adat kami setiap ada kegiatan, malamnya kami
menginap di pangkalan.
Minggu pagi yang cerah, di dalam ruangan Upacara pembukaan Mugus
dilaksanakan. Banyak yang kami musyawarahkan di sini. Salah satu keputusan dalam
Mugus tersebut, nama Ambalan masih Jendral Soedirman untuk satuan putra dan Nyi
Ageng Serang dengan Tien Hartinah ( Istri mantan presiden Soeharto ) yang saat itu
telah wafat. Tetapi akhirnya ditolak karena jika mengganti dengan nama beliau
seolah – olah kami menunggu Soeharto Wafat untuk mengganti Jendral Soedirman.
Tiga hari berselang sejak pelaksanaan Mugus, rekan Irfai dan rekan Karwono
menemui kak Kharis dan kak Kristin ( pradana putra dan putrid pada saan itu ) untuk
menyampaikan ide pengukuhan dan meminta agar pengukuihan dilaksanakan
secepatnya. Mereka juga menyerahkan sketsa lambang Ambalan Jenderal Soedirman.
Meraka juga menyerahkan sketsa Lambang Ambalan Nyi Ageng Serang untuk
diajukan pada saat rapat Ambalan.
Berikut ini sketsanya :
13 November 1997 terbentuk tim kecil beranggotakan 11 orang yang bekerja
membahas nama dan Lambang Ambalan seperti yang diusulkan kak Irfai dan kak
Karwono. Tim ini beranggotakan :
1. Kharispudin 5. Aris Sugianto 9. Elok Muayanah
2. Kusnadi 6. Karwono 10. Maghfuroh Yuniawati
3. Irfai 7. Kristin Hastuti 11. Nurchasanah
4. Ali Imron 8. Lilies Mustiasih
Senin 17 November 1997 kami mengadakan rapat yang pertama untuk
membahas Lambang Ambalan putra yang dilanjutkan tanggal 24 November 1997.
Rapat kedua ini membahas lambing Ambalan putri.
Agenda rapat kami lanjutkan pada tanggal 4 Desember 1997. Rapat ketiga ini
membahas arti Lambang Ambalan putra dan putri. Saat membahas arti Lambang
Ambalan inilah yang paling banyak menyita waktu sehingga setiap kali rapat harus
pulang sampai sore.
Ada waktu perbedaan pendapat antara kak Kusnadi dengan kak Karwono
mengenai arti dan gambar keris. Rekan Karwono sebagai penggagas lambang yang
pertama ingin tetap mempertahankan bentuk keris berlekuk tiga yang melambangkan
Tri Satya. Sedangkan rekan kak Kusnadi mengusulkan agar bentuk keris lurus dan
bercahaya yang memiliki arti : pandangan yang lurus, sucu dan berwibawa serta
mampu menjadi panutan bagi orang lain. Untuk menengahi perbedaan tersebut rekan
Kharis mengusulkan agar lambang ditambah segitiga sama sisi pada tengah di
belakang keris yang melambangkan janji seorang pramuka ( Tri Satya ) yang akan
dilaksankan dengan selaras, serasi dan seimbang. Dengan ditambahnya segitiga sama
sisi ini maka bentuk keris lurus dan bercahaya. Rapat yang ketiga ini belumdapat
menyelesaikan arti secara keseluruhan sehingga kami memutuskan untuk
melaksanakan rapat yang keempat pengukuhan nanti. Dengan riang kami lakukan
pekerjaan itu sehingga waktu berlalu dengan cepatnya. 7 Pebruari 1998 hari kamis
kembali berkumpul dan kali ini membuat struktur Dewan Ambalan. Banyak canda
dan tawa mengiringi hari – hari kami. Dan kami merasa dekat satu dengan lainnya,
merasakn lapar bersama, lelah bersama, sholat berjamaah di atas meja, hujan –
hujanan saat pulang, dam masih banyak kenangnan lain yang tidak bisa kami
ceritakan semuanya. Jelasnya pulang sore itu menjadi kenangna baru kami sejak aktif
di Ambalan. Padahal dulu, waktu saya baru dilantik ada rasa enggan untuk pulang
sore bahkan orang tua juga sempat melarang saya berangkat latihan. Tetapi setelah
dilantik sebagai pradana ahkirnya kedua orang tua saya mau mengerti dan diizinkan.
Kalau kata rekan Ali setiap ditanya jika pulang sore dia jawabnya “ ada rapat ”.
justru setelah kami sering pulang sore dan aktif di sekolah. Kami merasa semakin
cinta dan suka dengan pramuka. Kamis sore saat kami lagi asyik bercanda di sela
kerja kami, Pak Sumaryono datang di ruang kerja kami. Lalu kami meminta beliau
untuk membantu mencarikan Sesanti Ambalan Dewi Sartika yang pada saat itu
belum ada. Beliau mengusulkan sebuah Sesanti yang berbunyi “ Memayu Hayuning
Bawono ” yang artinya “ memelihara keindahan / perdamaian dunia ”. Bulan Maret
kami gunakan untuk mempersiapkan acara pelantikan Bantara yang akan
dilaksanakan pada tanggal 10 s,d 12 April 1998 dan untuk sementara rapat persiapan
pengukuhan dihentikan dulu.
Usai melaksankan pelantikan kami kembali mengadakan rapat untuk
menetukan waktu pelaksanaan pengukuhan. Dari hasil rapat ditetapkan bahwa
pelaksanaan pengukuhan dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 1998 bertepatan
dengan hari Jadi Pramuka. Keputusan ini kemudian diajukan kepada Kak Sri
Handanarwati Rahardjo selaku Kamabigus waktu itu. Setelah melobi beberapa kali
dengan beliau, akhirnya kami harus mengalah dengan alasan terlalu banyak acara dan
dana yang harus dikeluarkan ( untuk pengukuhan dan perjumsami ) serta akan
dilaksanakannya sidang umum MPR sehingga tidak diperkenenkan melaksanakan
kegiatan mengumpulkan massa. Namun demikian kamin tetap meminta kepada
beliau agar mengizinkan acara Perjumsami. Dari hasil rapat selanjutnya diputuskan
agar pengukuhan dilaksanakan tanggal 20 September 1998 bertepatan dengan hari
dilaksanakannya Musyawarah Gugusdepan.
Bulan Mei dan Juni kami menghentikan rapat untuk konsentrasi menghadapi
tes cawu 3 yang sekaligus tes penentuan jurusan. Pada pertengahan Juni Kak Kristin
menyerahkan sandi Ambalan Dewi Sartika yang sudah selesai oleh Kak Bachtiar
Imani. Satu minggu sebelum berangkat study tour ke Bali, tepanya tanggal 19 juni
1998 Kak Kharis dan Kak Ali Imron berangkat ke Brebes untuk memesan Kibaran
Citra Ambalan di percetakan PANDU. Di Bali, 29 Juni 1998 kami sempat
mengadakan pertemuan kecil dengan juru uang Ambalan, Kak Ali dan kak Santi
untuk membahas anggran pengukuhan.
Selama liburan cawu 3 hanya ada sedikit kegiatan, yaitu mengurus pesanan
Kibaran Citra. Tanggal 2 Juli 1998 Kak Ali, Kak Kristin dan kak Kharis pergi ke
percetakan untuk mengambil pesanan. Kedatangan kami yang pertama harus pulang
dengan tangan hampa karena gambar Lambang Ambalan yang sudah di setting
terdapat kekeliruan sehingga harus diperbaiki dulu. Kesalahan itu terdapat pada
gambar lidah api yang seharusnya ada sepuluh lidah api ternyata disetting ada 11
lidah api. Berikutnya tanggal 13 Juli 1998 kami kembali ke percetakan tetapi
kedatangan kami yang kedua juga harus pulang dengan tangan hampa karena
Kibaran Citra belum selesai di Cetak. Seminggu kemudian kami kembali ke
percetakan dan yang ketiga kali ini pula harus pulang dengan tangan hampa. Tetap
kami tidak begitu kecewa karena kami tinggal menunggu hasil cetakan itu kering.
Tepatnya hari senin, 27 Juli 1998 usai sekolah Kak Kharis mengambil Kibaran Citra
Ambalan yang sudah selesai di cetak. Dan untuk pertama kalinya Kibaran Citra
diabadikan bersama anggota Dewan Ambalan masa bakti 1997/1998 pada jum’at
sore kali latihan 31 Juli 1998.
Bulan Agustus kami disibukkan dengan persiapan perjumsami yang
dilaksanakan tanggal 14 s.d 16 Agustus 1998. September, mendekati hari
pengukuhan banyak sesuatu yang harus dipersiapkan, dari mulai perlengkapan
Upacara sampai urut – urutannya Upacara itu sendiri. Di sini kami dituntut untuk
dapat bekerja sama antara sesame anggota Dewan Ambalan baik kelas 2 maupun
kelas 1. Satu hal yang kami merasa sulit adalah saat latihan berjalan membawa
Kibaran Citra dan Sandi Ambalan dengan mengikuti irama gending. Satu peristiwa
yang menarik yang dialami oleh Kak Aris Sugianto dan kak Nurkhafifah. Mereka
berdua diserhi tugas untuk membawa Kibaran Citra Ambalan dengan memakai
pakaian adat Jawa. Pada saat mau berangkat salon mereka berpesan agar nanti
dijemput. Upacara dimulai pukul Sembilan sedangkan mereka berdua belum juga
pulang sementara Kak Wahidin dan Kak Teguh Adik Priono yang disuruh
menjemput juga tidak ada kabarnya. Salahnya ketika berangkat ke salon mereka
tidak memberitahu dengan jelas tempatnya sehingga yang menjemput harus bolak –
balik menjemput. Kak Aris dan Kak Nurkhafifah yang menunggu di salon,
menyadari waktu yang semakin siang memutusakan untuk pulang naik motor sendiri,
padahal ia memakai kain panjang. Sepanjang perjalanan orang – orang pada lihat
semua, mungkin orang – orang pada bingung melihat mereka yang berhias seperti
pengantin tetapi tapi menyetir motor sendiri. Jangan – jangan orang yang
menggangap kalian lari dari KUA……..????
Itu mereka sampai Upacara segera dimulai. Sandi Ambalan dibacakan oleh
Kak Kharis dan Kak Kristin. Gending yang mengiringi langkah kami adalah
“ gending Laras Moyo ”. setelah beberapa tahun dari kakak – kakak pendahulu kami
sampai pada kami berjuang untuk mengukuhkan Ambalan. Alkhamdulilah akhirnya
kami dapat mengukuhkan Nama Ambalan. Tepatnya pada hari Minggu, 20
September 1998 pukul 10.00 WIB Kak Sri Handanarwati Rahardjo dengan
didampingi Kak Masnuri, Kak Kuntoro, Kak Maspui dan Kak Echa Muslicha
mengukuhkan Sultan Ageng Tirtayasa sebagai nama Ambalan putra Gudep 08.109
dan Dewi Sartika sebagai nama Ambalan putrid Gudep 08.110 SMU N 1 Larangan
Brebes.
Sore harinya selesai melaksankan upacara pengukuhan dilanjutkan dengan
melaksanakan Musayawarah gugusdepan sekaligus seraj terima jabatan dari Pradana
masa bakti 1997/1998 Kak Kharispudin dan Kak Kristin Hastuti kepada Pradana
masa bakti 1998/1999 Kak Teguh Rahmat P. dan Kak Siti Hasanatul Umaroh.
Seiring itu pula berakhir sudah masa bakti kami selama satu periode. Tidak banyak
yang kami persembahkan untuk kemajuan Gudep tercinta ini. Oleh karena itu kami
atas nama Dewan Ambalan mas bakti 1997/1998 mohon maaf kepada kakak – kakak
pendahulu kami juga kepada adik – adik kami. Kepada rekan – rekan seangkatan
kami ucapkan terima kasih.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI DAN PERANGKAT AMBALAN
A. Stuktur Organisasi gugusdepan
Gugusdepan dibentuk atas dasar prakarsa masyarakat setempat melalui suatu
Musyawarah atau pertemuan.
Bagan Organisasi Gugusdepan :
B. Struktur Dewan Ambalan Penegak Gudep 08.109/110
Ambalan Penegak dibina oleh seorang Pembina Penegak dan seorang
Pembantu Pembina Penegak atas usul Dewan Ambalan Penegak. Dewan Ambalan
Penegaka disingkat menjadi Dewan Ambalan yang dipimpin oleh seorang ketua
dipanggil Pradana.
Bagan Srtuktur Dewan Ambalan :
C. Sanggar Bakti
Majelis Pembimbing
Gugusdepan
GUGUS DEPAN
Pembina Gugusdepan
AMBALAN PENEGAK
1 Orang Pembina Penegak Putra dan putri
1 Orang Pembantu Pembina Penegak Putra
dan putrid
Maksimal 40 orang Penegak
SANGGA SANGGA SANGGA SANGGA
Pembina Penegak
Pembantu Pembina
Penegak
Dewan Ambalan Penegak
Pradana/wakil Pradana
Keranai Juru Uang
Juru Giat Tek. Pram Lit. Bang Juru Adat
Pelaksana Harian
humas perlengkapan Lapangan Kesehatan,Keagamaan
, Keamanan
Umum
Sanggar Bakti adalah tempat berkumpul bagi seluruh anggota Ambalan pada
setiap kesempatan, juga tempat untuk menyimpan barang – barang milik
Ambalan.
D. Sandi Ambalan dan Sesanti Ambalan
1. Sandi Ambalan
Sandi Ambalan berupa karangan atau ungkapan bebas berisi kode kehormatan
dan gambaran pernyataan kata hati para Pramuka Penegak di suatu Ambalan.
Karena berbentuk karya sastra ( Puisi ) maka untuk dapat mengerti maksud yang
terkandung di dalamnya perlu penterjemahan yang bijaksana.
Sandi Ambalan diciptakan dengan tujuan agar para Pramuka Penegak dapat
menunjukan sikap positif dan kreatif dalam kehidupan sehari – hari. Lebih khusus
lagi bagi anggota Ambalan. Sandi Ambalan ini diciptakan agar anggota Ambalan
yang bersangkutan tahu apa yang menjadi cita – cita yang ingin dicapai oleh
Dewan Ambalan.
Hendaknya Sandi Ambalan ini diciptakan sendiri oleh Pramuka Penegak dan
diterima oleh anggota Ambalan yang bersangkutan. Setiap anggota Ambalan
berhak membuat Sandi untuk diusulkan pada Musyawarah Ambalan. Sandi
Ambalan yang terpilih ditetapkan menjadi milik Ambalan dan ditentukan saat
pembacaanya, antara lain dalam rangkaian acara Upacara Pembukaan dan
Penutupan Latihan.
1.1 Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa
Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa diciptakan oleh Kak Kuntoro. Beliau
lahir di Brebes, 13 September 1968 sebagai guru di SMU N 1 Larangan juga
sebagai pembina Gudep 08.109. senin, 14 September 1998 Ambalan meminta
beliau untuk mengarang Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa, dan beliau
menyanggupinya. Keesokan hari saat beliau baru berjaga dari tidur, beliau
tidak langsung bangkit tetapi tetap tinggal di tempat tidur sambil mengingat –
ingat apa saja yang telah beliau tulis semalam. Baru setelah menemukan ide
beliau bangkit dan membaca lagi baris demi baris. Ada beberapa kalimat yang
beliau ganti.
Lain hari saat beliau mau berangkat ke sekolah, saat sang istri sedang
disibukkan oleh ibu – ibu yang membeli beras, si kecil pingkan menangis.
Pada saat yang bersamaan muncul ide untuk menulis sehingga beliau tidak
membantu istrinya malah cepat – cepat mengambil kertas untuk menulis.
Demi Ambalan beliau rela mengorbankan waktu sampai larut malam untuk
sekedar mencoretkan kalimat – kalimat Sandi Ambalan.
Sebenarnya banyak cerita yang mengiringi proses penciptaan Sandi Ambalan
Sultan Ageng Tirtayasa. Tetapi yang peril diketahui bukan hanya peristiwa –
peristiwa itu, melainkan lebih dalam lagi kita sebagai anggota Ambalan
hendaknya mengetahui dan melaksanakan amanat yang ingin disampaikan
oleh Kak Kuntoro melalui Sandi Ambalan ciptaanya itu. Cerita yang tertulis
tadi hanyalah sebagai payokan yang menandai munculnya gagasan untuk
menulis Sandi Ambalan.
Diharapkan dengan adanya sedikit cerita ini menjadi tahu bagaimana beliau
mencurahkan perhatian demi Ambalan ini. Begitupun bagi kita seharusnya
memperhatiakan dan tetap menjaga Ambalan ini tanpa adanya rasa terikat
pada sekolah kita ini. Artinya kita akan tetap ingat bahwa kita masih memiliki
Ambalan di SMU N 1 Larangan ini kapanpun dan di manapun. Dan dengan
membaca Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa kita kembali mengenang
perjuangan beliau saat mengusir penjajah dan kita kembali teringat Kak
Kuntoro sebagai pengarangnya.
Sandi ini selesai ditulis pada tanggal 18 September 1998. Hari itu juga konsep
Sandi Ambalan diserahkan kepada Kak Kharis untuk segera diketik pada
malam harinya. Tepat sehri sebelum pelaksanaan Upacara Pengukuhan Sandi
Ambalan telah siap dibacakan.
1.2 Sandi Ambalan Dewi sartika
Sandi Ambalan Dewi sartika ditulis oleh Bachtiar Imani atas permintaan
Ambalan melalui Kak Kristin ( adik beliau ). Beliau putra kelahiran Brebes,
11 Juni 1978. Suka dengan tulis – menulis puisi, makan pedas – pedas, juga
berorganisasi. Sekarang ini beliau masih kuliah di FKIP FISIKA UNS.
Selama di kampus banyak pengalaman berorganisasi yang belum miliki,
antara lain masih beliau ikuti adalah : sebagai Presidium HMJ P-MIPA
( 1998 – 2000 ), Dewan Mahasiswa ( 1998 – 2000 ) UNS, Kabid KPU HMI
cabang Surakarta. Sandi Ambalan yang dibuat beliau ciptakan ditulis
berdasarkan kepribadian serta perjuangan Dewi Sartika. Berikut ini kata –
kata beliau tentang dasar pemikiran Sandi :
“ …. Dewi Sartika dipandang sebagai sosok yang reformis yang berusaha
melakukan gerakan emansipasi wanita pada jamannya. Dengan segala daya
upaya, beliau berusaha melakukan peningkatan derajat wanita bangsa
Indonesia. Semangatnya yang sangat besar dan berani melawan tantangan
kultural patut diteladani oleh kita, khususnya srikandi – srikandi Indonesia.
Maju terus pantang mundur, oejuang Bangsa ! Jangan mengalah sebelum
berjuang … !”.
Sandi Ambalan ini diselesaikan di Solo, di sela – sela kesibukan beliau
belajar, selain untuk Ambalan Sandi ini juga di persembahkan untuk adiknya,
Kak Kristin yang kebetulan pas ulang tahun yaitu tanggal 15 Juni 1998.
Sandi Ambalan yang dibacakan pada saat pengukuhan ditulis pada bilah – bilah
kayu tipis yang dibuat oleh Kak Irfai dan Kak Teguh Rahmat P.
2. Sesanti Ambalan
Sesanti adalah kalimat atau kata – kata ( biasa menggunakan bahasa
Sansekerta ) yang dijadikan sebagai semboyan yang akan dipegang oleh
anggota Ambalan.
2.1 Sesanti Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa
Pada awalnya Sesanti Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa adalah “ Rawe –
Rawe Rantas Malang – Malang Putung ” yang diusulkan oleh Kak Kharis.
Alasannya karena sesanti tersebut sesuai dengan perjuangan rakyat Banten di
bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa yaitu mengadakan perang “ Dadali ”
( Perang Penghabisan ). Namun kemudian diganti dengan adanya beberapa
usulan, antara lain :
1. Ambar Wijanarko dengan “ Suradira Jayaningrat Lebur Dining
Pangastuti” ( semua perbuatan yang jahat, bertentangan dengan kebenaran
akan hancur ).
2. Sunanto dengan “ Rastra Sewahotama ” ( sebagai abdi utama negara ) dan
“ Gining Praptidena ” ( Mengagungkan negara ),
3. Ali Imron dengan “ Wicaksaning Naya ” ( sifat kebijakan dalam segala
tindakan ), dan masih banyak lagi usulan dari rekan – rekan Bantara yang
tidak bisa kami tuliskan di sini.
Dalam rapat Ambalan yang dilaksanakan pada hari kamis,15 Januari 1998
ditetapkan sesanti Ambalan adalah “ Wicaksaning Naya ” yang diusulkan
oleh Kak Ali Imron dengan alas an sesanti tersebut samping memiliki arti
yang luas, kata – katanya singkat, mudah diingat dan diucapkan.
2.2 Sesanti Ambalan Dewi sartika
Atas persetujuan anggota Ambalan maka ditetapkan :
“ Memayu Hayuning Bawono ” dikukuhkan sebagai Sesanti Ambalan
Dewi sartika. Sesanti ini diusulkan oleh Kak Sumaryono. Beliau sebagai
guru di SMU N 1 Larangan yang kebetulan hadir ketika sedang
dilaksanakan pertemuan kecil, 27 Pebruari 1998.
BAB V
PENUTUP
A. Kesan – kesan
Kami merasa waktu yang ada terlalu cepat berlalu bagi kami sehingga tanpa
terasa satu tahun sudah terlewati. Selama kurun waktu 21 September 1997 sampai
dengan 20 September 1998 kami mengurus Dewan Ambalan ini. Banyak kesan
yang kami peroleh, baik selama latihan Pramuka maupun saat melaksanakan
kegiatan besar seperti Perjumsami dak kegiatan Pelantikan. Mungkin kesan yang
ada dalam benak kami. Ada rasa suka, duka, kadang juga merasa sedih sampai
harus menitikkan air mata. Terutama yang paling berkesan adalah saat
pengukuhan Ambalan. Semua itu telah menjadi kenangan bagi kami dan kami
jadikan satu pintalan cerita dalam buku ini.
B. Pesan – pesan
Meskipun Ambalan sudah terbentuk dan memiliki nama, namun perjuangan
belumlah usai. Dengan pengukuhan ini merupakan awal babak baru bagi adik –
adik yang akan memegang tampuk pimpinan. Apakah akan membawa Ambalan
ini terus maju dan berkibar dengan nama yang harum ? atau akan surut dan
tenggelam seiring kepergian kami. Jelasnya, maju atau mundurnya Ambalan ini
tergantung pada seluruh anggota Ambalan yang adik – adik pimpin.
Akhirnya kepada rekan – rekan seangkatan serta kepada adik –adik kami ucapkan
selamat dan terima kasih. Kepada Ka. Mabigus, Ka Gudep dan kakak – kakak
Pembina Gudep 08.109/110 SMU N 1 Larangan Brebes, kami atas nama seluruh
anggota Ambalan masa bakti 1997/1998 menyatakan penghargaan setinggi –
tingginya dan mengucapkan terima kasih atas segala dukungan, perhatian serta
bimbingan yang telah diberikan selama ini. Semaoga apa yang telah kita capai
pada hari ini akan mendapat ridho dari Allah SWT, Amin.
Kami ingin berpesan pada adik – adik juga diri kami sendiri, janganlah
mengembangkan sifat iri yang dapat menghancurkan diri sendiri dan organisasi.
Selamat bekerja selalu berpegang pada “ Wicaksaning Naya ” dan “ Memayu
Hayuning Bawono ”.
“ JAYA SULTAN AGENG TIRTAYASA, JAYA DEWI SARTIKA …. !”
SURAT KEPUTUSAN
GERAKAN PRAMUKA GUDEP 08.109/110
SMU N 1 LARANGAN BREBES
NOMOR : 001/KPTS GP/1998
TAHUN 1998
TENTANG
NAMA, LAMBANG, DAN KIBARAN CITRA AMBALAN GUGUSDEPAN 08.109/110
Ketua Gugusdepan Gerakan Pramuka 08.109/110 SMU N 1 Larangan :
Menimbnag : 1. Bahwa Gerakan Pramuka menggunkan berbagai macam tanda pengenal yang
dikenakan pada pakaian seragam Pramuka untuk member dorongan gairah, dan
semangat pada pemakainya sehingga mereka dapat melakukan tugas sesuai
dengan tanggung jawab dengan sebaik – baiknya serta meningkatkan
pengetahuan, kecakapan, kemampuan, dan pengalamanya.
2. Bahwa untuk mendorong maju, memberi semangat kebanggan bagi para Pramuka
Penegak Gugusdepan 08.109/110 SMU N 1 Larangan maka ditetapkan Lambang
Ambalan.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka;
2. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor: 080 Tahun 1998 Tentang Pola
Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega;
3. Keputusan Kwarda XI Jawa Tengah Nomor 19/KPTS/D.XI/79 tentang Tanda,
Lambang, Bendera, dan Kibaran Citra Ambalan Penegak dan Racana Pandega.
Memperhatikan : Saran, Usul, dan Pengajuan dari Dewan Ambalan Penegak Gudep 08.109/110
SMU N 1Larangan
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
P e r t a m a : Nama Ambalan Penegak Gudep 08.109 adalah Sultan Ageng Tirtayasa dan
Ambalan Penegak 08.110 adalah Dewi Sartika.
K e d u a : Gambar Lambang Ambalan Gudep 08.109/110 berbentuk segi lima beraturan,
sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini.
K e t I g a : Kibaran Citra Ambalan Gudep 08.109/110 berbentuk empat persegi panjang
berukuran 90 x 60 cm dengan rumbai di tepinya dan di dalamnya terdapat lambang
Ambalan.
K e e m p a t : Uraian Arti kiasan lambang Ambalan Gudep 08.109/110 seperti terlampir dalam
surat keputusan ini.
K e l I m a : Lambang Ambalan dipakai oleh anggota Ambalan di lengan kiri ± 6 cm di bawah
jahitan lengan baju seragam Pramuka dan pemakainya dengan upacara sederhana.
K e e n a m : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dengan ketentuan apabila di
kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan pembetulan.
Ditetapkan di : Larangan
Pada tanggal : 20 September 1998
GERAKAN PRAMUKA
GUGUSDEPAN 08.109/110 SMU N 1 LARANGAN
K e t u a,
Drs. Sri Handanarwati Rahardjo
NIP 1 3 0 7 9 4 3 4 5
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN 08.109/110
NOMOR : 001/KPTS GP/98
TANGGAL : 20 September 1998
TENTANG : NAMA, LAMBANG, DAN KIBARAN CITRA AMBALAN GUDEP 08.109/110
AMBALAN GUDEP 08.109
I. NAMA
“SULTAN AGENG TIRTAYASA”
Sultan Ageng Tirtayasa adalah sultan Banten yang ke – 6, lahir pada tahun 1631
M. Nama kecil beliau Abul Fath Abdul Fattah. Beliau tidak sombong,
berkepribadian kuat, tidak mau ikut – ikutan dan tidak mudah terpengaruh
lingkungan yang akan menjerumuskannya. Beliau bergelar “ Tirtayasa ” setelah
membangun istana Tirtayasa yang menjadi lambang kedaulatan Banten. Dengan
“ RAWE – RAWE RANTAS, MALANG – MALANG PUTUNG ” mengadakan
perang dadali berjuang mengusir VOC dari Banten. Sang Banteng dari Banten
ini wafat di penjara pada tahun 1683 oleh karena keserakahan putaranya sendiri,
yaitu Sultan Haji. Beliau belum berhasil, tetapi perjuangannya itu telah
memberikan inspirasi bagi generasi penerus. Karena perjuangannya, pemerintah
Indonesia menganugerahi Almarhum dengan Pahlawan Nasional.
II. BENTUK DAN MOTIF DALAM GAMBAR
1. Daun lambang Ambalan yang berbentuk segi lima melambangkan dasar
falsafah negara, yaitu Pancasila.
2. Berbentuk relief yang menyerupai bentangan alam melambangkan tempat
membina diri dan berbakti dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan di alam
terbuka.
3. Bintang yang bersudut lima melambangkan bahwa anggota Ambalan Sultan
Ageng Tirtayasa adalah insan yang berketuhanan Yang Maha Esa.
4. Bentuk segi tiga sama sisi melambangkan janji seorang pramuka ( Tri Satya )
yang akan dilaksankan secara selaras, serasi, dan seimbang.
5. Keris yang lurus dan bercahaya sebagai pusaka kebanggaan Sultan Ageng
Tirtayasa, melambangkan bahwa anggota Ambalan memiliki pandangan yang
lurus, suci, dan berwibawa serta mampu menjadi panutan bagi yang lain.
6. Pagar api yang sepuluh lidah api melambangkan bahwa anggota Ambalan
Sultan Ageng Tirtayasa dalam berperilaku tidak akan menyimpang dari
batasan Dasa Darma.
7. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan melambangkan keselarasan gerak
anggota Ambalan yang sedang membina dirinya sebagai makhluk pribadi,
social, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa menuju cita – cita bangsa yang
tinggi untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dan ke luar organisasi
Gerakan Pramuka.
8. Pita yang menghubungkan dua buah Merah Putih bertuliskan nama Ambalan
Sultan Ageng Tirtayasa, melambangkan bahwa anggota Ambalan akan terus
bersatu untuk menjaga dan mempertahankan keberadaan Sang Merah Putih
dari berbagai ancaman.
III. WARNA
Makna warna – warna yang dipakai dalam lambang Ambalan sesuai dengan
penggunaanya adalah sebagai berikut :
1. Hitam bermakna : Kesungguh – sungguhan /keteguhan/keabadian.
2. Biru bermakna : Persahabatan/pengabdian/ketaatan/udara.
3. Kuning bermakna: kesejahteraan/kebesaran/keagungan/kebijaksanaan
/kejayaan/kecerdasan.
4. Merah bermakna : keberanian/dinamika/kasih sayang.
5. Putih bermakna : kemurnian/kejujuran/keprasajahan/kebersihan/kesucian
Kewajiban.
6. Cokelat bermakna : kekuatan/stabilitas.
IV. SESANTI
Sesanti Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa “ WICAKSANING NAYA ”, yang
memiliki arti selalu bertindak bijaksana dalam segala kegiatan.
V. ARTI KESELURUHAN
Bahwa Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa bertekad akan terus membina diri,
berlatih dan berkarya di alam terbuka agar menjadi manusia yang kuat fisik dan
mental, yang selanjutnya mampu memberikan teladan bagi yang lain sesuai
dengan Dasa Darma yang diamalkannya untuk melaksankan darma baktinya ke
dalam dan di luar organisasi Gerakan Pramuka, serta mengabdikan diri kepada
bangsa dan negara Republik Indonesia dengan terus memupuk rasa persatuan
dan kesatuan, ikut membangun dan mempertahankan Sang Merah Putih seabagai
lambang kedaulatan tanpa rasa takut.
AMBALAN GUDEP 08.110
I. NAMA
“ DEWI SARTIKA ”
Raden Dewi Sartika lahir di Cicalengka, Jawa Barat tanggal 4 Desember 1884.
Beliau lahir dari pasangan R. Rangga Somanagara dengan R. A Raja Permas.
Cita – cita beliau, mendidik anak – anak gadis agar kelak menjadi ibu rumah
tangga yang baik, bisa berdiri sendiri, luwes dan terampil. Tahun 1905 beliau
mendirikan “ Sekolah Istri ” atas bantuan kakeknya R. A. A. Martanegara dan
den Hamer, seorang inspektur di kantor pengajaran. Tahun 1910 sekolah ini
berganti nama “ Sekolah Kautaman Istri ”. bilau bersama suaminya, R.
Kanduruan Agah Suriawinata bahu – membahu mendirikan sekolah kautaman
istri. Atas jasa – jasanya, pada tahun 1922 pemerintahan Belanda
menganugerahkan bintang perak kepada beliau. Beliau wafat dalam usia 63
Tahun. Tepatnya pada hari kamis,11 September 1947 pukul 09.00 di rumah sakit
Cinean, jenazahnya dimakamkan di Cinean, dan pada tahun 1951 makam beliau
dipindahkan ke makam keluarga Bupati di jalan karanganyar. Beliau mendapat
gelar pahlawan Kemerdekaan Nasional, sesuai dengan SK Presiden RI No. 252
tanggal 1 Desember 1966.
II. BENTUK DAN MOTIF DALAM GAMBAR
1. Daun lambang Ambalan yang berbentuk segi lima melambangkan dasar
falsafah negara, yaitu Pancasila.
2. Berbentuk relief yang menyerupai bentangan alam melambangkan tempat
membina diri dan berbakti dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan di alam
terbuka.
3. Bintang yang bersudut lima melambangkan bahwa anggota Ambalan Dewi
Sartika adalah insan yang berketuhanan Yang Maha Esa.
4. Bentuk segi tiga sama sisi melambangkan janji seorang pramuka ( Tri Satya )
yang akan dilaksankan secara selaras, serasi, dan seimbang.
5. Buku dan pena melambangkan perjuangan Dewi Sartika dalam rangka
mendidik anak – anak gadis priyayi pada zamannya, dan perjuangannya ini
akan dilanjutkan oleh anggota Ambalan Dewi Sartika.
6. Dua tangkai binga melati dengan kelopak bunga yang berjumlah sepuluh,
melambangkan sepuluh butir kode moral pramuka yang luhur, yang harum
seperti halnya bunga melati yang putih dan akan menjadi pandangan bagi
seluruh anggota Ambalan Dewi Sartika.
7. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan melambangkan keselarasan gerak
anggota Ambalan yang sedang membina dirinya sebagai makhluk pribadi,
social, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa menuju cita – cita bangsa yang
tinggi untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dan ke luar organisasi
Gerakan Pramuka.
8. Pita yang menghubungkan dua buah Merah Putih bertuliskan nama Ambalan
Dewi Sartika, melambangkan bahwa anggota Ambalan akan terus bersatu
untuk menjaga dan mempertahankan keberadaan Sang Merah Putih dari
berbagai ancaman.
III. WARNA
Makna warna – warna yang dipakai dalam lambang Ambalan sesuai dengan
penggunaanya adalah sebagai berikut :
1. Hitam bermakna : Kesungguh – sungguhan /keteguhan/keabadian.
2. Biru bermakna : Persahabatan/pengabdian/ketaatan/udara.
3. Kuning bermakna: kesejahteraan/kebesaran/keagungan/kebijaksanaan
/kejayaan/kecerdasan.
4. Merah bermakna : keberanian/dinamika/kasih sayang.
5. Putih bermakna : kemurnian/kejujuran/keprasajahan/kebersihan/kesucian
Kewajiban.
6. Cokelat bermakna : kekuatan/stabilitas
IV. SESANTI
Sesanti Ambalan Dewi Sartika adalah “ MEMAYU HAYUNING BAWONO ”
tyang berarti selalu menjaga keindahan alam, menjaga perdamaian dunia.
V. ARTI KESELURUHAN
Bahwa Ambalan Dewi Sartika bertekad akan terus membina diri, berlatih dan
berkarya di alam terbuka agar menjadi manusia yang kuat fisik dan mental, yang
selanjutnya mampu memberikan teladan bagi yang lain sesuai dengan Dasa
Darma yang diamalkannya untuk melaksankan darma baktinya ke dalam dan di
luar organisasi Gerakan Pramuka, serta mengabdikan diri kepada bangsa dan
negara Republik Indonesia dengan terus memupuk rasa persatuan dan kesatuan,
ikut membangun dan mempertahankan Sang Merah Putih seabagai lambang
kedaulatan tanpa rasa takut.
SANDI AMBALAN SULTAN AGENG TIRTAYASA
GUDEP 08.109 SMU N 1 LARANGAN BREBES
Terlajir seorang satria gagah perkasa
Jujur, rendah hati dan berbudi luhur
Pemimpin yang cita – citanya tak pernah padam
Berdiri kokoh di tengah badai
Berbekal keyakinan akan kebenaran
Mengusir kebatilan’
Perwira bangsa agung laksana
Teguh dalam pendirian
Sekali tapak satu kehendak
Berbakti dan mengabdi
Tanah air bumi pertiwi
Wilwatikta persada
Mengharap pada tunas muda bangsa
Pengalaman dasa darma dan tri satya
Berstu padu
Mengangkat laksa, karkat dan martabat
Insan yang taat dan bertaqwa
Kepada agama dan Tuhannya SANDI AMBALAN DEWI SARTIKA
Selamat sentausa GUDEP 08.110 SMU N 1 LARANGAN BREBES
Bahagia dunia akhirat.
Dalam semangat juang di dada
Menjunjung tinggi kebenaran
Bertekad …..
Mengisi pembangunan Republik ini
Dengan segala daya kekuatan yang dipunya
Atas berkat Allah yang mahakuasa
Niat hati mantap membelanya
Dengan kelemahan lembutan
Endah prasetya tan manunggal
Wanita utama luhur budinya
Ikrar setia pada Negara
Semangat dasa darma
Ataupun jiwa Tri Satya
Rekat bersatu
Tanpa memandang Bhineka
Ikrar teguh mengisi kemerdekaan
Karya agung bangsa berwibawa
Alam Bhineka Tunggal Ika

More Related Content

What's hot

Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAWProposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAWVicall Andryantho
 
Teks Ulasan Novel
Teks Ulasan NovelTeks Ulasan Novel
Teks Ulasan NovelArkaBawana
 
Doa pembubaran panitia pernikahan
Doa pembubaran panitia pernikahanDoa pembubaran panitia pernikahan
Doa pembubaran panitia pernikahanMunawar Shodiq
 
Power point dunia penggalang
Power point dunia penggalangPower point dunia penggalang
Power point dunia penggalangNas Rulloh
 
Lgbt bahaya dan solusinya
Lgbt bahaya dan solusinya Lgbt bahaya dan solusinya
Lgbt bahaya dan solusinya Suci Harso
 
Pantaskan dirimu Jadi Guru Inspiratif
Pantaskan dirimu Jadi Guru InspiratifPantaskan dirimu Jadi Guru Inspiratif
Pantaskan dirimu Jadi Guru InspiratifNamin AB Ibnu Solihin
 
Teks Ulasan Buku Akademik
Teks Ulasan Buku AkademikTeks Ulasan Buku Akademik
Teks Ulasan Buku AkademikElDinaSaifina
 
Materi seminar menumbuhkan soft skill dan Literasi Digital Bagi Pelajar di e...
Materi seminar menumbuhkan soft skill dan Literasi Digital Bagi Pelajar  di e...Materi seminar menumbuhkan soft skill dan Literasi Digital Bagi Pelajar  di e...
Materi seminar menumbuhkan soft skill dan Literasi Digital Bagi Pelajar di e...Namin AB Ibnu Solihin
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Surya Surya
 
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur Adinda917803
 
Proposal seni tari
Proposal seni tariProposal seni tari
Proposal seni tariAi Roudatul
 
Contoh surat permohonan latihan gabungan pramuka
Contoh surat permohonan latihan gabungan pramukaContoh surat permohonan latihan gabungan pramuka
Contoh surat permohonan latihan gabungan pramukaSDN Cimanggu Warungkondang
 
Buku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakBuku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakRidas Zabbarae
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxIsmayantiYanti
 
e-Safety Parenting Untuk Ibu Rumah Tangga
e-Safety Parenting Untuk Ibu Rumah Tanggae-Safety Parenting Untuk Ibu Rumah Tangga
e-Safety Parenting Untuk Ibu Rumah TanggaInasari Widiyastuti
 

What's hot (20)

Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAWProposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW
Proposal Kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW
 
Teks Ulasan Novel
Teks Ulasan NovelTeks Ulasan Novel
Teks Ulasan Novel
 
Doa pembubaran panitia pernikahan
Doa pembubaran panitia pernikahanDoa pembubaran panitia pernikahan
Doa pembubaran panitia pernikahan
 
Rima dalam puisi
Rima dalam puisiRima dalam puisi
Rima dalam puisi
 
Puisi ppkn
Puisi ppknPuisi ppkn
Puisi ppkn
 
Power point dunia penggalang
Power point dunia penggalangPower point dunia penggalang
Power point dunia penggalang
 
Lgbt bahaya dan solusinya
Lgbt bahaya dan solusinya Lgbt bahaya dan solusinya
Lgbt bahaya dan solusinya
 
Pantaskan dirimu Jadi Guru Inspiratif
Pantaskan dirimu Jadi Guru InspiratifPantaskan dirimu Jadi Guru Inspiratif
Pantaskan dirimu Jadi Guru Inspiratif
 
Teks Ulasan Buku Akademik
Teks Ulasan Buku AkademikTeks Ulasan Buku Akademik
Teks Ulasan Buku Akademik
 
Makalah tawuran
Makalah tawuranMakalah tawuran
Makalah tawuran
 
Materi seminar menumbuhkan soft skill dan Literasi Digital Bagi Pelajar di e...
Materi seminar menumbuhkan soft skill dan Literasi Digital Bagi Pelajar  di e...Materi seminar menumbuhkan soft skill dan Literasi Digital Bagi Pelajar  di e...
Materi seminar menumbuhkan soft skill dan Literasi Digital Bagi Pelajar di e...
 
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
Buku Materi Agama Islam Kelas X Kurikulum 2013
 
Surat pramuka
Surat pramukaSurat pramuka
Surat pramuka
 
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
PPt. Pai menyembah Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur
 
Proposal seni tari
Proposal seni tariProposal seni tari
Proposal seni tari
 
Contoh surat permohonan latihan gabungan pramuka
Contoh surat permohonan latihan gabungan pramukaContoh surat permohonan latihan gabungan pramuka
Contoh surat permohonan latihan gabungan pramuka
 
Buku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegakBuku materi-pramuka-penegak
Buku materi-pramuka-penegak
 
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptxBAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
BAB 6 Pernikahan dalam Islam.pptx
 
Pidato bahaya narkoba
Pidato bahaya narkobaPidato bahaya narkoba
Pidato bahaya narkoba
 
e-Safety Parenting Untuk Ibu Rumah Tangga
e-Safety Parenting Untuk Ibu Rumah Tanggae-Safety Parenting Untuk Ibu Rumah Tangga
e-Safety Parenting Untuk Ibu Rumah Tangga
 

Viewers also liked

Surat pernyataan dewan penggalang
Surat pernyataan dewan penggalangSurat pernyataan dewan penggalang
Surat pernyataan dewan penggalangoldman2
 
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramuka
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramukaPetunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramuka
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramukaAndi Darussalam
 
Kata pelantikan pramuka man 1 bandar lampung
Kata pelantikan pramuka man 1 bandar lampung Kata pelantikan pramuka man 1 bandar lampung
Kata pelantikan pramuka man 1 bandar lampung Irwansyah AZ
 
Pengajuan Nomor Gudep
Pengajuan Nomor GudepPengajuan Nomor Gudep
Pengajuan Nomor Gudepastozone
 
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...Dudi Aprillianto
 
Materi pelatihan administrasi pramuka 2012
Materi pelatihan administrasi pramuka 2012Materi pelatihan administrasi pramuka 2012
Materi pelatihan administrasi pramuka 2012MamasOtig
 
Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan BencanaUndang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan BencanaPenataan Ruang
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPenataan Ruang
 

Viewers also liked (11)

Sandi ambalan
Sandi ambalanSandi ambalan
Sandi ambalan
 
Surat pernyataan dewan penggalang
Surat pernyataan dewan penggalangSurat pernyataan dewan penggalang
Surat pernyataan dewan penggalang
 
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramuka
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramukaPetunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramuka
Petunjuk penyelenggaraan pokok pokok organisasi gerakan pramuka
 
Kata pelantikan pramuka man 1 bandar lampung
Kata pelantikan pramuka man 1 bandar lampung Kata pelantikan pramuka man 1 bandar lampung
Kata pelantikan pramuka man 1 bandar lampung
 
Pengajuan Nomor Gudep
Pengajuan Nomor GudepPengajuan Nomor Gudep
Pengajuan Nomor Gudep
 
Sk pramuka
Sk pramukaSk pramuka
Sk pramuka
 
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
PP Gugusdepan Gerakan Pramuka Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. ...
 
Contoh Proposal Pramuka
Contoh Proposal Pramuka Contoh Proposal Pramuka
Contoh Proposal Pramuka
 
Materi pelatihan administrasi pramuka 2012
Materi pelatihan administrasi pramuka 2012Materi pelatihan administrasi pramuka 2012
Materi pelatihan administrasi pramuka 2012
 
Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan BencanaUndang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
 
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaanPedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
Pedoman penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
 

Similar to SEJARAH AMBALAN

OpenSponsorshipProposalKegiatanInfoDensel.pdf
OpenSponsorshipProposalKegiatanInfoDensel.pdfOpenSponsorshipProposalKegiatanInfoDensel.pdf
OpenSponsorshipProposalKegiatanInfoDensel.pdfIkhsanfajriansyah1
 
Proposal Turnamen Sepak bola
Proposal Turnamen Sepak bola Proposal Turnamen Sepak bola
Proposal Turnamen Sepak bola fitriza SA
 
Proposal Power Point
Proposal Power PointProposal Power Point
Proposal Power PointMikohk
 
Proposal Kegiatan Power Point
Proposal Kegiatan Power PointProposal Kegiatan Power Point
Proposal Kegiatan Power PointMikohk
 
S1 manejemen nim.2013513395 mikho hadi kusuma power point
S1 manejemen nim.2013513395 mikho hadi kusuma power pointS1 manejemen nim.2013513395 mikho hadi kusuma power point
S1 manejemen nim.2013513395 mikho hadi kusuma power pointMikohk
 
Proposal Kegiatan
Proposal KegiatanProposal Kegiatan
Proposal KegiatanKaruniaOP
 
Proposal Sumpah Pemuda 2023 R 2.doc
Proposal Sumpah Pemuda 2023 R 2.docProposal Sumpah Pemuda 2023 R 2.doc
Proposal Sumpah Pemuda 2023 R 2.docRizkiRamdani27
 
Proposal_Kegiatan_17_Agustus_1945.docx
Proposal_Kegiatan_17_Agustus_1945.docxProposal_Kegiatan_17_Agustus_1945.docx
Proposal_Kegiatan_17_Agustus_1945.docxEmyPuji
 
Dokumen RPJMD Desa Dermaji
Dokumen RPJMD Desa DermajiDokumen RPJMD Desa Dermaji
Dokumen RPJMD Desa DermajiPradna Paramita
 
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu diKenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu diMerryna Dirha
 
Proposal hari kartini 2014
Proposal hari kartini 2014Proposal hari kartini 2014
Proposal hari kartini 2014Muhamad Anugrah
 
Organisasi siswa intra sekolah
Organisasi siswa intra sekolahOrganisasi siswa intra sekolah
Organisasi siswa intra sekolahAminoto noto
 
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)Muhammad Nuroni
 

Similar to SEJARAH AMBALAN (20)

OpenSponsorshipProposalKegiatanInfoDensel.pdf
OpenSponsorshipProposalKegiatanInfoDensel.pdfOpenSponsorshipProposalKegiatanInfoDensel.pdf
OpenSponsorshipProposalKegiatanInfoDensel.pdf
 
Proposal Turnamen Sepak bola
Proposal Turnamen Sepak bola Proposal Turnamen Sepak bola
Proposal Turnamen Sepak bola
 
Contoh proposal
Contoh proposalContoh proposal
Contoh proposal
 
Proposal Power Point
Proposal Power PointProposal Power Point
Proposal Power Point
 
Proposal Kegiatan Power Point
Proposal Kegiatan Power PointProposal Kegiatan Power Point
Proposal Kegiatan Power Point
 
S1 manejemen nim.2013513395 mikho hadi kusuma power point
S1 manejemen nim.2013513395 mikho hadi kusuma power pointS1 manejemen nim.2013513395 mikho hadi kusuma power point
S1 manejemen nim.2013513395 mikho hadi kusuma power point
 
Proposal Kegiatan
Proposal KegiatanProposal Kegiatan
Proposal Kegiatan
 
Proposal peringatan hari ulang tahun
Proposal peringatan hari ulang tahunProposal peringatan hari ulang tahun
Proposal peringatan hari ulang tahun
 
Proposal Sumpah Pemuda 2023 R 2.doc
Proposal Sumpah Pemuda 2023 R 2.docProposal Sumpah Pemuda 2023 R 2.doc
Proposal Sumpah Pemuda 2023 R 2.doc
 
prop
propprop
prop
 
Proposal_Kegiatan_17_Agustus_1945.docx
Proposal_Kegiatan_17_Agustus_1945.docxProposal_Kegiatan_17_Agustus_1945.docx
Proposal_Kegiatan_17_Agustus_1945.docx
 
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 3
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 3Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 3
Pendidikan kewarganegaraan untuk kelas 3
 
Dokumen RPJMD Desa Dermaji
Dokumen RPJMD Desa DermajiDokumen RPJMD Desa Dermaji
Dokumen RPJMD Desa Dermaji
 
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu diKenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di
Kenampakan alam dan buatan serta pembagian waktu di
 
Proposal hari kartini 2014
Proposal hari kartini 2014Proposal hari kartini 2014
Proposal hari kartini 2014
 
Ppt ict fix
Ppt ict fixPpt ict fix
Ppt ict fix
 
PEDOMAN HARWAN 2023.docx
PEDOMAN HARWAN 2023.docxPEDOMAN HARWAN 2023.docx
PEDOMAN HARWAN 2023.docx
 
Organisasi siswa intra sekolah
Organisasi siswa intra sekolahOrganisasi siswa intra sekolah
Organisasi siswa intra sekolah
 
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
6. modul bdr kelas 6 tema 2 (websiteedukasi.com)
 
PPT KEL.3 IV B
PPT KEL.3 IV BPPT KEL.3 IV B
PPT KEL.3 IV B
 

More from Windi Andrianita

More from Windi Andrianita (10)

fixmathreflection-191108121528.pdf
fixmathreflection-191108121528.pdffixmathreflection-191108121528.pdf
fixmathreflection-191108121528.pdf
 
PROGRAM-LINEAR-2ok (1).ppt
PROGRAM-LINEAR-2ok (1).pptPROGRAM-LINEAR-2ok (1).ppt
PROGRAM-LINEAR-2ok (1).ppt
 
operasihitungmatriks-161110104448.pdf
operasihitungmatriks-161110104448.pdfoperasihitungmatriks-161110104448.pdf
operasihitungmatriks-161110104448.pdf
 
limit-fungsi-aljabar.pdf
limit-fungsi-aljabar.pdflimit-fungsi-aljabar.pdf
limit-fungsi-aljabar.pdf
 
limit-fungsi-genap1.ppt
limit-fungsi-genap1.pptlimit-fungsi-genap1.ppt
limit-fungsi-genap1.ppt
 
Penyajian Relasi dan Fungsi.pptx
Penyajian Relasi dan Fungsi.pptxPenyajian Relasi dan Fungsi.pptx
Penyajian Relasi dan Fungsi.pptx
 
BAB 5.pptx
BAB 5.pptxBAB 5.pptx
BAB 5.pptx
 
Proposal laksana smala
Proposal laksana smalaProposal laksana smala
Proposal laksana smala
 
Proker ekstra osn smala
Proker ekstra osn smalaProker ekstra osn smala
Proker ekstra osn smala
 
Bendelan keputusan mugus
Bendelan keputusan mugusBendelan keputusan mugus
Bendelan keputusan mugus
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

SEJARAH AMBALAN

  • 1. SEJARAH PENGUKUHAN AMBALAN SULTAN AGENG TIRTAYASA DAN DEWI SARTIKA DIPERSEMBAHKAN UNTUK GUDEP 08.109/110 SMA N 1 LARANGAN WICAKSANING NAYA MEMAYU HAYUNING BAWONO 0 8 . 1 0 9 0 8 . 1 1 0
  • 2. Sejarah Pengukuhan Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa Dan Dewi Sartika  Edisi / cetakan pertama, 3 Agustus 2000  Edisi / cetakan kedua, Juni 2012
  • 3. KATA PENGHANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam pramuka ! Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah- Nya kepada kita semua. Alkhamdulilah, kami Dewan Ambalan masa bakti 1997/1998 pada akhirnya mampu memenuhi hajat besar kami, yakni melaksanakan pengukuhan Lambang, Kibaran Citra Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa dan Dewi Sartika. Keberhasilan kami ini tentu tidak akan lepas dari dukungan : 1. Kak Sri Handanarwati Rahardjo, selaku Kamabigus SMU N 1 Larangan. 2. Kak Masnuri, Kak Munason, Kak Kuntoro, dan kakak –kakak pembina Gudep 08.109. 3. Kak Emi Fauziati, Kak Erni Erawati, Kak Echa Muslicha, dan kakak – kakak pembina Gudep 08.110. 4. Kakak – kakak Bantara, pengurus Dewan Ambalan sebelum kami yang telah memberikan saran dan ide kepada kami. 5. Rekan – rekan seangkatan. 6. Semua pihak yang telah membentu terlaksananya kegiatan pengukuhan. Kepada beliau – beliau ini, kami tidak dapat member sesuatu yang berharga selain ucapan terima kasih. Untuk menunjang pengetahuan adik – adik anggota pramuka khususnya calon pengurus Dewan ambalan tentang sejarah pengukuhan Ambalan, maka kami menulis buku ini. Kami menyadari bahwa apa yang telah kami lakukan belumlah sempurna. Masih banyak kekurangan dalam masa bakti kami. Untuk itu kami atas nama seluruh anggota Ambalan masa bakti 1997/1998 mohon maaf.kami berharap dengan adanya tulisan ini mudah – mudahan dapat memberkan manfaat yang besar bagi kita semua. “ Tak ada gading yang tak retak ” begitupun kami menerima dengan rendah hati saran dan kritik demi terciptanya karya yang lebih baik. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Tegalglagah, 3 Agustus 2000 Penulis, DAFTAR ISI
  • 4. KATA PENGHANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN BAB II DEWAN AMBALAN GUDEP 08.109/110 SMU N 1 LARANGAN A. Misi dan Tujuan B. Tugas Pokok Dewan Ambalan C. Nama Ambalan D. Tanda/Lambang Ambalan E. Kibaran Citra Ambalan F. Pusaka Ambalan BAB III ROMANTIKA PERJUANGAN DEWAN AMBALAN MENUJU PENGUKUHAN BAB IV STRUKUR ORGANISASI DAN PERANGKAT AMBALAN A. Struktur Organisasi Gugus Depan B. Sruktur Dewan Ambalan Penegak Gudep 08.109/110 C. Sanggar Bakti D. Sandi Ambalan dan Sesanti Ambalan I. Sandi Ambalan I.1 Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa I.2 Sandi Ambalan Dewi Sartika 2. Sesanti Ambalan 2.1 Sesanti Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa 2.2 Sesanti Ambalan Dewi Sartika BAB V PENUTUP A. Kesan – kesan B. Pesan – pesan Lampiran Surat Keputusan GP Gudep 08.109/110 SMU N 1 Larangan Tentang pengukuhan Nama, Lambanag, dan Kibaran Citra Ambalan. BAB I
  • 5. PENDAHULUAN Keinginan untuk mengukuhkan Ambalan sebenarnya telah ada sejak dulu, yakni sejak terbentuknya pengurus Dewan Ambalan yang pertama kali. Tetapi karena banyak hal yang harus dipenuhi padahal pangkalan SMU N 1 Larangan ini baru saja berdiri, sehingga akhirnya keinginan itu hanya tinggal harapan. Pada periode berikutnya kakak – kakak yang ada dalam Dewan Ambalan kembali merintis pengukuhan Ambalan. Tetapi kendalanya masih tetap sama, yaitu keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain : - Mempunyai misi dan tujuan organisasi, - Mempunyai nama Ambalan - Mengetahui pola kepemimpinan orang yang namanya dijadikan sebagai nama Ambalan, - Memiliki sandi dan sesanti Ambalan, - Memiliki sanggar bakti - Dapat bersaing dengan gudep lain, minimal tingkat cabang. Saat Dewan Ambalan kami dilantik tanggal 21 September 1997 kami juga memiliki keinginan sama, yakni mengukuhkan Ambalan, dan kegiatan ini kemudian kami masukkan dalam kalender kegiatan Ambalan sebagai kegiatan Utama. Kami selalu gagal dalam tugas jika tidak dapat mengukuhkan Ambalan. Berkat do’a dan perjuangan kakak – kakak dan rekan – rekan, alkhamdulilah di akhir masa bakti kami apa yang menjadi keinginan kami dapat terlaksana, yaitu pengukuhan Ambalan tanggal 20 September 1998. BAB II
  • 6. DEWAN AMBALAN GUDEP 08.109/110 SMA N 1 LARANGAN BREBES A. Misi dan Tujuan 1. Misi Organisasi Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110 Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110, menyiapkan kader – kader bangsa yang disiplin, cerdas dan terampil, bertanggung jawab, serta setia dan patuh pada Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dengan dibekali iman dan taqwa kepada Tuhan YME. 2. Tujuan Organisasi Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110 Bahwa Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110 yang berpangkalan di SMA N 1 Larangan berupaya mendidik para anggotanya agar : 1) Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta memiliki keyakinan beragama yang kuat, 2) Menjadi manusia yang selalu tepat waktu dan bertanggung jawab dalam menggunakan kecerdasannya dan ketrampilannya untuk melaksanakan kewajibannya, 3) Menjadi siswa yang patuh dan taat pada tata tertib sekolah dan selalu menjaga nama baik sekolah serta nama Ambalannya. 4) Menjadi siswa negara Indonesia, setia dan patuh pada Negara Kesatuan Republik Indonesia. B. Tugas Pokok Dewan Ambalan Ada 5 tugas pokok Dewan Ambalan yang harus dilaksanakan, yaitu : 1) Melaksanakan keputusan – keputusan Muasyawarah Gugus Depan, 2) Bertanggung jawan dan mengelola Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110 sesuai dengan kebijakan yang telah digariskan oleh Mugus, 3) Menyusun, melaksanakan kegiatan Dewan Ambalan yang telah ditetapkan melalui Mugus, 4) Melaksanakan program dari Kwarran ataupun Kwrtis yang ada di atasnya dan membantu membina Gudep yang ada di bawahnya, 5) Menyelenggarakan Mugus seperti yang telah ditetapkan oleh Kwarnas. C. Nama Ambalan
  • 7. Berdasarkan Surat Keputusan Gerakan Pramuka Gudep 08.109/110 SMU N 1 Larangan No. 001/KPTS.GP/98 tahun 1998 yang ditetapakn pada tanggal 20 September 1998 mengenai Nama Ambalan adalah sebagai berikut : 1) Nama Ambalan Penegak Gudep 08.109 adalag Sultan Ageng Tirtayasa. 2) Nama Ambalan Penegak Gudep 08.110 adalah Dewi Sartika. Nama Ambalan dipakai/digunakan dalam sebutan. D. Tanda/Lambang Ambalan Tanda/Lambang Ambalan dipakai oleh para penegak warga Ambalan dalam pakaian seragam pramuka pada lengan kiri ± 6 cm di bawah jahitan lengan baju. Gambar Lambang Ambalan dan arti kiasannya berisikan :  Cita – cita Ambalan,  Jiwa dan semangat kepahlawanan/patriotism,  Lambang Gerakan Pramuka,  Identitas/nomor Gugus depan. E. Kibaran Citra Ambalan Kibaran Citra Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa dan Dewi Sartika berukuran 117 x 89 cm dengan warna dasar kuning emas dengan rumbai di tepinya berwarna merah. Kibaran Citra Ambalan digunakan untuk upacara/acara Ambalan dan upacara – upacara hari besar nasional serta upacara lainnya yang ditentukan oleh gugusdepan. Penggunaan Kibaran Citra Ambalan harus disertai dengan bendera gugusdepan/bendera pramuka dengan ketentuan : 1. Letak Kibaran Citra di sebelah kiri bendera gugusdepan/bendera pramuka, 2. Tongkat bendera gugusdepan/bendera pramuka harus lebih tinggi daripada Kibaran Citra, 3. Di dalam upacara – upacara / acara yang dipergunakan Kibaran Citra Ambalan serta bendera gugusdepan/bendera pramuka, harus dikibarkan bendera kebangsaan Merah Putih dengan posisi yang lebih terhormat. F. Pusaka Ambalan
  • 8. Yang dimaksud Pusaka Ambalan adalah suatu benda yang dimiliki oleh tokoh yang namanya dijadikan sebagai nama Ambalan atau sesuatu yang dapat menunjukan perjuangan tokoh tersebut semasa hidupnya dan dimiliki Ambalan. Penggunaan Pusaka Ambalan diatur dan ditetapkan oleh Ambalan dalam Adat Ambalan yang harus terus dilaksanakan selama tidak ada perubahan. a. Pusaka Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa adalah sebuah keris. Ini disesuaikan dengan senjata yang dimiliki oleh Sultan Ageng Tirtayasa semasa hidupnya sebagai raja di Banten. Konon dengan keris ini beliau menjadi orang yang sakti dak kebal dari peluru. Keris pusaka yang dimiliki Ambalan merupakan hadiah yang diberikan oleh Kak Masnuri yang memang sudah dipersiapkan sejak dulu untuk pengukuhan Ambalan. b. Dewi Sartika dipandang sebagai sosok reformis yang berusaha melakukan gerakan emansipasi wanita pada jamannya. Beliau paling tidak rela jika melihat kebodohan pada kaumnya yang saat itu tidak boleh sekolah seperti kaum pria. Dengan segala daya upaya beliau berusaha melakukan peningkatan terutama dalam hal pendidikan bagi kaum wanita Bangsa Indonesia. Semangatnya yang sangat besar dan berani melawan tantangan cultural yang patut diteladani oleh kita semua. Atas dasar perjuangan beliau dalam dunia pendidikan, maka Ambalan Dewi Sartika mengambil “ buku sejarah tentang beliau ” sebagai pusaka Ambalan dengan bertitik tolak pada buku sebagai pengetahuan. BAB III
  • 9. ROMANTIKA PERJUANGAN DEWAN AMBALAN MENUJU PENGUKUHAN Sebelum kami bercerita tentang perjalan kami menuju pengukuhan, tak ada salahnya bila kami mengulas sedikit Romantika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Gerakan Pramuka. Berawal dari berdirinya Budi Utomo ( 20 Mei 1908 ) yang telah mengubah perjuangan bangsa Indonesia dengan menitikberatkan pada perjuangan nonfisik. Perjuangan Budi utomo adalah men – SIAGA – kan rakyat untuk berjuang dengan cara berorganisasi. Masa ini kita namakan SIAGA. Tanggal 28 Oktober 1928 terjadi peristiwa sumpah pemuda yang ditandai dengan ter – GALANG – nya para pemuda dan pemudi untuk bersatu menentang para penjajah. Masa ini dinamakan masa PENGGALANG. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bangsa Indonesia merdeka. Kemerdekaan ini merupakan pintu gerbang menuju Indonesia jaya. Pada masa itu kita namakan masa PENEGAK. Untuk mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia kita membutuhkan pemimpin – pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab untuk MEMANDEGANI pelaksanaan pembangunan nasional. Di samping itu kita juga membutuhkan masyarakat yang mampu di – ANDAL – kan dalam rangka mem – BINA pembangunan kit a. Bangsa Indonesia MULA – I melaksanakan pembangunan yang membutuhkan BANTU – an kesadaran tinggi seluruh rakyat untuk menciptakan TATA kehidupan yang baik. Bangsa kita mencari RAMU – an bahan – bahan baik fisik maupun nonfisik dari sana – sini untuk mencukupi kehidupan yang praktis bangsa kita. Dalam pelaksanaannya kita memerlukan BANTARA – BANTARA ( KADER ) untuk me – LAKSANA – kan tugas – tugas mengemban amanat penderitaan rakyat. Demukian secuil kisah yang mendasari penggolongan pramuka dari SIAGA, PENGGALANG, PENEGAK, PANDEGA. Selanjutnya kami ingin menampilkan kata AMBALAN yang menjadi tujuan perjuangan kami. Jika memisalkan Gerakan Pramuka di SMU N 1 Larangan sebagai desa, maka disitu harus ada balai desa yang menjadi tempat berpusatnya segala kegiatan pemerintahan. Ambalan merupakan Balai Desa yang menjadi tempat kimpul warga masyarakat untuk bermusyawarah memenuhi panggilan kentongan yang dipukul “ ambal – ambalan ( terus – menerus ) kan roda kegiatan sesuai dengan apa yang telah menjadi program kerja Ambalan.
  • 10. Tentu tidak mungkin mendirikan balai desa tanpa mengetahui nama tempatnya. Oleh karena itu kita harus member nama desa itu terlebih dulu sebelum menyusun pendirian Sejak Ambalan Gerakan pramuka di SMU kita ini belum memiliki nama yang diakui secara fakta di kwarcab. Kami mengatakan belum karena Kita boleh sama – sama maklum karena usia Dewan Ambalan kita masih tergolong muda. Tetapi kita tidak mungkin berdiam diri terus, ada saatnya kita harus bangun dan menata kembali Dewan Ambalan di sekolah ini. Saat Dewan Ambalan kami dilantik, kami memiliki cita – cita untuk mengukuhkan nama Ambalan agar orang lain tahu jika di SMU N 1 Larangan telah memiliki nama Ambalan dan kami tidak malu lagi mengenakan Lambang Ambalan di pundak kiri kami. Menurut kakak – kakak anggota Dewan Ambalan sebelum kami, mengukuhkan Ambalan itu sulit. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya seperti yang tertulis pada bab pendahuluan. Itu memang benar dan kami telah merasakannya. Kami harus rela mengorbankan banyak waktu, tenaga dan fikiran untuk menyelesaikan syarat – syarat tersebut. Terutama pada saat menyelesaikan syarat – syarat yang harus dipenuhi sebelum membuat surat keputusan. Kata – kata yang masih kami ingat untuk memacu semangat kami adalah dari rekan Ali Imron yang mengatakan “jika kita tidak bisa mengukuhkan nama Ambalan tahun ini, mungkin tahun – tahun mendatang pun belum tentu nama Ambalan ini dapat dikukuhkan”. Jum’at, 21 September 1997 kami dilantik. Usai pelantikan kami mengadakan rapat pertama kali untuk mempersiapkan Mugus yang dilaksanakan pada hari Minggu, 23 September 1997, sesuai adat kami setiap ada kegiatan, malamnya kami menginap di pangkalan. Minggu pagi yang cerah, di dalam ruangan Upacara pembukaan Mugus dilaksanakan. Banyak yang kami musyawarahkan di sini. Salah satu keputusan dalam Mugus tersebut, nama Ambalan masih Jendral Soedirman untuk satuan putra dan Nyi Ageng Serang dengan Tien Hartinah ( Istri mantan presiden Soeharto ) yang saat itu telah wafat. Tetapi akhirnya ditolak karena jika mengganti dengan nama beliau seolah – olah kami menunggu Soeharto Wafat untuk mengganti Jendral Soedirman. Tiga hari berselang sejak pelaksanaan Mugus, rekan Irfai dan rekan Karwono menemui kak Kharis dan kak Kristin ( pradana putra dan putrid pada saan itu ) untuk menyampaikan ide pengukuhan dan meminta agar pengukuihan dilaksanakan
  • 11. secepatnya. Mereka juga menyerahkan sketsa lambang Ambalan Jenderal Soedirman. Meraka juga menyerahkan sketsa Lambang Ambalan Nyi Ageng Serang untuk diajukan pada saat rapat Ambalan. Berikut ini sketsanya : 13 November 1997 terbentuk tim kecil beranggotakan 11 orang yang bekerja membahas nama dan Lambang Ambalan seperti yang diusulkan kak Irfai dan kak Karwono. Tim ini beranggotakan : 1. Kharispudin 5. Aris Sugianto 9. Elok Muayanah 2. Kusnadi 6. Karwono 10. Maghfuroh Yuniawati 3. Irfai 7. Kristin Hastuti 11. Nurchasanah 4. Ali Imron 8. Lilies Mustiasih Senin 17 November 1997 kami mengadakan rapat yang pertama untuk membahas Lambang Ambalan putra yang dilanjutkan tanggal 24 November 1997. Rapat kedua ini membahas lambing Ambalan putri. Agenda rapat kami lanjutkan pada tanggal 4 Desember 1997. Rapat ketiga ini membahas arti Lambang Ambalan putra dan putri. Saat membahas arti Lambang Ambalan inilah yang paling banyak menyita waktu sehingga setiap kali rapat harus pulang sampai sore. Ada waktu perbedaan pendapat antara kak Kusnadi dengan kak Karwono mengenai arti dan gambar keris. Rekan Karwono sebagai penggagas lambang yang pertama ingin tetap mempertahankan bentuk keris berlekuk tiga yang melambangkan
  • 12. Tri Satya. Sedangkan rekan kak Kusnadi mengusulkan agar bentuk keris lurus dan bercahaya yang memiliki arti : pandangan yang lurus, sucu dan berwibawa serta mampu menjadi panutan bagi orang lain. Untuk menengahi perbedaan tersebut rekan Kharis mengusulkan agar lambang ditambah segitiga sama sisi pada tengah di belakang keris yang melambangkan janji seorang pramuka ( Tri Satya ) yang akan dilaksankan dengan selaras, serasi dan seimbang. Dengan ditambahnya segitiga sama sisi ini maka bentuk keris lurus dan bercahaya. Rapat yang ketiga ini belumdapat menyelesaikan arti secara keseluruhan sehingga kami memutuskan untuk melaksanakan rapat yang keempat pengukuhan nanti. Dengan riang kami lakukan pekerjaan itu sehingga waktu berlalu dengan cepatnya. 7 Pebruari 1998 hari kamis kembali berkumpul dan kali ini membuat struktur Dewan Ambalan. Banyak canda dan tawa mengiringi hari – hari kami. Dan kami merasa dekat satu dengan lainnya, merasakn lapar bersama, lelah bersama, sholat berjamaah di atas meja, hujan – hujanan saat pulang, dam masih banyak kenangnan lain yang tidak bisa kami ceritakan semuanya. Jelasnya pulang sore itu menjadi kenangna baru kami sejak aktif di Ambalan. Padahal dulu, waktu saya baru dilantik ada rasa enggan untuk pulang sore bahkan orang tua juga sempat melarang saya berangkat latihan. Tetapi setelah dilantik sebagai pradana ahkirnya kedua orang tua saya mau mengerti dan diizinkan. Kalau kata rekan Ali setiap ditanya jika pulang sore dia jawabnya “ ada rapat ”. justru setelah kami sering pulang sore dan aktif di sekolah. Kami merasa semakin cinta dan suka dengan pramuka. Kamis sore saat kami lagi asyik bercanda di sela kerja kami, Pak Sumaryono datang di ruang kerja kami. Lalu kami meminta beliau untuk membantu mencarikan Sesanti Ambalan Dewi Sartika yang pada saat itu belum ada. Beliau mengusulkan sebuah Sesanti yang berbunyi “ Memayu Hayuning Bawono ” yang artinya “ memelihara keindahan / perdamaian dunia ”. Bulan Maret kami gunakan untuk mempersiapkan acara pelantikan Bantara yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 s,d 12 April 1998 dan untuk sementara rapat persiapan pengukuhan dihentikan dulu. Usai melaksankan pelantikan kami kembali mengadakan rapat untuk menetukan waktu pelaksanaan pengukuhan. Dari hasil rapat ditetapkan bahwa pelaksanaan pengukuhan dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 1998 bertepatan dengan hari Jadi Pramuka. Keputusan ini kemudian diajukan kepada Kak Sri Handanarwati Rahardjo selaku Kamabigus waktu itu. Setelah melobi beberapa kali dengan beliau, akhirnya kami harus mengalah dengan alasan terlalu banyak acara dan dana yang harus dikeluarkan ( untuk pengukuhan dan perjumsami ) serta akan
  • 13. dilaksanakannya sidang umum MPR sehingga tidak diperkenenkan melaksanakan kegiatan mengumpulkan massa. Namun demikian kamin tetap meminta kepada beliau agar mengizinkan acara Perjumsami. Dari hasil rapat selanjutnya diputuskan agar pengukuhan dilaksanakan tanggal 20 September 1998 bertepatan dengan hari dilaksanakannya Musyawarah Gugusdepan. Bulan Mei dan Juni kami menghentikan rapat untuk konsentrasi menghadapi tes cawu 3 yang sekaligus tes penentuan jurusan. Pada pertengahan Juni Kak Kristin menyerahkan sandi Ambalan Dewi Sartika yang sudah selesai oleh Kak Bachtiar Imani. Satu minggu sebelum berangkat study tour ke Bali, tepanya tanggal 19 juni 1998 Kak Kharis dan Kak Ali Imron berangkat ke Brebes untuk memesan Kibaran Citra Ambalan di percetakan PANDU. Di Bali, 29 Juni 1998 kami sempat mengadakan pertemuan kecil dengan juru uang Ambalan, Kak Ali dan kak Santi untuk membahas anggran pengukuhan. Selama liburan cawu 3 hanya ada sedikit kegiatan, yaitu mengurus pesanan Kibaran Citra. Tanggal 2 Juli 1998 Kak Ali, Kak Kristin dan kak Kharis pergi ke percetakan untuk mengambil pesanan. Kedatangan kami yang pertama harus pulang dengan tangan hampa karena gambar Lambang Ambalan yang sudah di setting terdapat kekeliruan sehingga harus diperbaiki dulu. Kesalahan itu terdapat pada gambar lidah api yang seharusnya ada sepuluh lidah api ternyata disetting ada 11 lidah api. Berikutnya tanggal 13 Juli 1998 kami kembali ke percetakan tetapi kedatangan kami yang kedua juga harus pulang dengan tangan hampa karena Kibaran Citra belum selesai di Cetak. Seminggu kemudian kami kembali ke percetakan dan yang ketiga kali ini pula harus pulang dengan tangan hampa. Tetap kami tidak begitu kecewa karena kami tinggal menunggu hasil cetakan itu kering. Tepatnya hari senin, 27 Juli 1998 usai sekolah Kak Kharis mengambil Kibaran Citra Ambalan yang sudah selesai di cetak. Dan untuk pertama kalinya Kibaran Citra diabadikan bersama anggota Dewan Ambalan masa bakti 1997/1998 pada jum’at sore kali latihan 31 Juli 1998. Bulan Agustus kami disibukkan dengan persiapan perjumsami yang dilaksanakan tanggal 14 s.d 16 Agustus 1998. September, mendekati hari pengukuhan banyak sesuatu yang harus dipersiapkan, dari mulai perlengkapan Upacara sampai urut – urutannya Upacara itu sendiri. Di sini kami dituntut untuk dapat bekerja sama antara sesame anggota Dewan Ambalan baik kelas 2 maupun kelas 1. Satu hal yang kami merasa sulit adalah saat latihan berjalan membawa Kibaran Citra dan Sandi Ambalan dengan mengikuti irama gending. Satu peristiwa
  • 14. yang menarik yang dialami oleh Kak Aris Sugianto dan kak Nurkhafifah. Mereka berdua diserhi tugas untuk membawa Kibaran Citra Ambalan dengan memakai pakaian adat Jawa. Pada saat mau berangkat salon mereka berpesan agar nanti dijemput. Upacara dimulai pukul Sembilan sedangkan mereka berdua belum juga pulang sementara Kak Wahidin dan Kak Teguh Adik Priono yang disuruh menjemput juga tidak ada kabarnya. Salahnya ketika berangkat ke salon mereka tidak memberitahu dengan jelas tempatnya sehingga yang menjemput harus bolak – balik menjemput. Kak Aris dan Kak Nurkhafifah yang menunggu di salon, menyadari waktu yang semakin siang memutusakan untuk pulang naik motor sendiri, padahal ia memakai kain panjang. Sepanjang perjalanan orang – orang pada lihat semua, mungkin orang – orang pada bingung melihat mereka yang berhias seperti pengantin tetapi tapi menyetir motor sendiri. Jangan – jangan orang yang menggangap kalian lari dari KUA……..???? Itu mereka sampai Upacara segera dimulai. Sandi Ambalan dibacakan oleh Kak Kharis dan Kak Kristin. Gending yang mengiringi langkah kami adalah “ gending Laras Moyo ”. setelah beberapa tahun dari kakak – kakak pendahulu kami sampai pada kami berjuang untuk mengukuhkan Ambalan. Alkhamdulilah akhirnya kami dapat mengukuhkan Nama Ambalan. Tepatnya pada hari Minggu, 20 September 1998 pukul 10.00 WIB Kak Sri Handanarwati Rahardjo dengan didampingi Kak Masnuri, Kak Kuntoro, Kak Maspui dan Kak Echa Muslicha mengukuhkan Sultan Ageng Tirtayasa sebagai nama Ambalan putra Gudep 08.109 dan Dewi Sartika sebagai nama Ambalan putrid Gudep 08.110 SMU N 1 Larangan Brebes. Sore harinya selesai melaksankan upacara pengukuhan dilanjutkan dengan melaksanakan Musayawarah gugusdepan sekaligus seraj terima jabatan dari Pradana masa bakti 1997/1998 Kak Kharispudin dan Kak Kristin Hastuti kepada Pradana masa bakti 1998/1999 Kak Teguh Rahmat P. dan Kak Siti Hasanatul Umaroh. Seiring itu pula berakhir sudah masa bakti kami selama satu periode. Tidak banyak yang kami persembahkan untuk kemajuan Gudep tercinta ini. Oleh karena itu kami atas nama Dewan Ambalan mas bakti 1997/1998 mohon maaf kepada kakak – kakak pendahulu kami juga kepada adik – adik kami. Kepada rekan – rekan seangkatan kami ucapkan terima kasih. BAB IV STRUKTUR ORGANISASI DAN PERANGKAT AMBALAN A. Stuktur Organisasi gugusdepan
  • 15. Gugusdepan dibentuk atas dasar prakarsa masyarakat setempat melalui suatu Musyawarah atau pertemuan. Bagan Organisasi Gugusdepan : B. Struktur Dewan Ambalan Penegak Gudep 08.109/110 Ambalan Penegak dibina oleh seorang Pembina Penegak dan seorang Pembantu Pembina Penegak atas usul Dewan Ambalan Penegak. Dewan Ambalan Penegaka disingkat menjadi Dewan Ambalan yang dipimpin oleh seorang ketua dipanggil Pradana. Bagan Srtuktur Dewan Ambalan : C. Sanggar Bakti Majelis Pembimbing Gugusdepan GUGUS DEPAN Pembina Gugusdepan AMBALAN PENEGAK 1 Orang Pembina Penegak Putra dan putri 1 Orang Pembantu Pembina Penegak Putra dan putrid Maksimal 40 orang Penegak SANGGA SANGGA SANGGA SANGGA Pembina Penegak Pembantu Pembina Penegak Dewan Ambalan Penegak Pradana/wakil Pradana Keranai Juru Uang Juru Giat Tek. Pram Lit. Bang Juru Adat Pelaksana Harian humas perlengkapan Lapangan Kesehatan,Keagamaan , Keamanan Umum
  • 16. Sanggar Bakti adalah tempat berkumpul bagi seluruh anggota Ambalan pada setiap kesempatan, juga tempat untuk menyimpan barang – barang milik Ambalan. D. Sandi Ambalan dan Sesanti Ambalan 1. Sandi Ambalan Sandi Ambalan berupa karangan atau ungkapan bebas berisi kode kehormatan dan gambaran pernyataan kata hati para Pramuka Penegak di suatu Ambalan. Karena berbentuk karya sastra ( Puisi ) maka untuk dapat mengerti maksud yang terkandung di dalamnya perlu penterjemahan yang bijaksana. Sandi Ambalan diciptakan dengan tujuan agar para Pramuka Penegak dapat menunjukan sikap positif dan kreatif dalam kehidupan sehari – hari. Lebih khusus lagi bagi anggota Ambalan. Sandi Ambalan ini diciptakan agar anggota Ambalan yang bersangkutan tahu apa yang menjadi cita – cita yang ingin dicapai oleh Dewan Ambalan. Hendaknya Sandi Ambalan ini diciptakan sendiri oleh Pramuka Penegak dan diterima oleh anggota Ambalan yang bersangkutan. Setiap anggota Ambalan berhak membuat Sandi untuk diusulkan pada Musyawarah Ambalan. Sandi Ambalan yang terpilih ditetapkan menjadi milik Ambalan dan ditentukan saat pembacaanya, antara lain dalam rangkaian acara Upacara Pembukaan dan Penutupan Latihan. 1.1 Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa diciptakan oleh Kak Kuntoro. Beliau lahir di Brebes, 13 September 1968 sebagai guru di SMU N 1 Larangan juga sebagai pembina Gudep 08.109. senin, 14 September 1998 Ambalan meminta beliau untuk mengarang Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa, dan beliau menyanggupinya. Keesokan hari saat beliau baru berjaga dari tidur, beliau tidak langsung bangkit tetapi tetap tinggal di tempat tidur sambil mengingat – ingat apa saja yang telah beliau tulis semalam. Baru setelah menemukan ide beliau bangkit dan membaca lagi baris demi baris. Ada beberapa kalimat yang beliau ganti. Lain hari saat beliau mau berangkat ke sekolah, saat sang istri sedang disibukkan oleh ibu – ibu yang membeli beras, si kecil pingkan menangis. Pada saat yang bersamaan muncul ide untuk menulis sehingga beliau tidak membantu istrinya malah cepat – cepat mengambil kertas untuk menulis.
  • 17. Demi Ambalan beliau rela mengorbankan waktu sampai larut malam untuk sekedar mencoretkan kalimat – kalimat Sandi Ambalan. Sebenarnya banyak cerita yang mengiringi proses penciptaan Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa. Tetapi yang peril diketahui bukan hanya peristiwa – peristiwa itu, melainkan lebih dalam lagi kita sebagai anggota Ambalan hendaknya mengetahui dan melaksanakan amanat yang ingin disampaikan oleh Kak Kuntoro melalui Sandi Ambalan ciptaanya itu. Cerita yang tertulis tadi hanyalah sebagai payokan yang menandai munculnya gagasan untuk menulis Sandi Ambalan. Diharapkan dengan adanya sedikit cerita ini menjadi tahu bagaimana beliau mencurahkan perhatian demi Ambalan ini. Begitupun bagi kita seharusnya memperhatiakan dan tetap menjaga Ambalan ini tanpa adanya rasa terikat pada sekolah kita ini. Artinya kita akan tetap ingat bahwa kita masih memiliki Ambalan di SMU N 1 Larangan ini kapanpun dan di manapun. Dan dengan membaca Sandi Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa kita kembali mengenang perjuangan beliau saat mengusir penjajah dan kita kembali teringat Kak Kuntoro sebagai pengarangnya. Sandi ini selesai ditulis pada tanggal 18 September 1998. Hari itu juga konsep Sandi Ambalan diserahkan kepada Kak Kharis untuk segera diketik pada malam harinya. Tepat sehri sebelum pelaksanaan Upacara Pengukuhan Sandi Ambalan telah siap dibacakan. 1.2 Sandi Ambalan Dewi sartika Sandi Ambalan Dewi sartika ditulis oleh Bachtiar Imani atas permintaan Ambalan melalui Kak Kristin ( adik beliau ). Beliau putra kelahiran Brebes, 11 Juni 1978. Suka dengan tulis – menulis puisi, makan pedas – pedas, juga berorganisasi. Sekarang ini beliau masih kuliah di FKIP FISIKA UNS. Selama di kampus banyak pengalaman berorganisasi yang belum miliki, antara lain masih beliau ikuti adalah : sebagai Presidium HMJ P-MIPA ( 1998 – 2000 ), Dewan Mahasiswa ( 1998 – 2000 ) UNS, Kabid KPU HMI cabang Surakarta. Sandi Ambalan yang dibuat beliau ciptakan ditulis berdasarkan kepribadian serta perjuangan Dewi Sartika. Berikut ini kata – kata beliau tentang dasar pemikiran Sandi : “ …. Dewi Sartika dipandang sebagai sosok yang reformis yang berusaha melakukan gerakan emansipasi wanita pada jamannya. Dengan segala daya upaya, beliau berusaha melakukan peningkatan derajat wanita bangsa
  • 18. Indonesia. Semangatnya yang sangat besar dan berani melawan tantangan kultural patut diteladani oleh kita, khususnya srikandi – srikandi Indonesia. Maju terus pantang mundur, oejuang Bangsa ! Jangan mengalah sebelum berjuang … !”. Sandi Ambalan ini diselesaikan di Solo, di sela – sela kesibukan beliau belajar, selain untuk Ambalan Sandi ini juga di persembahkan untuk adiknya, Kak Kristin yang kebetulan pas ulang tahun yaitu tanggal 15 Juni 1998. Sandi Ambalan yang dibacakan pada saat pengukuhan ditulis pada bilah – bilah kayu tipis yang dibuat oleh Kak Irfai dan Kak Teguh Rahmat P. 2. Sesanti Ambalan Sesanti adalah kalimat atau kata – kata ( biasa menggunakan bahasa Sansekerta ) yang dijadikan sebagai semboyan yang akan dipegang oleh anggota Ambalan. 2.1 Sesanti Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa Pada awalnya Sesanti Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa adalah “ Rawe – Rawe Rantas Malang – Malang Putung ” yang diusulkan oleh Kak Kharis. Alasannya karena sesanti tersebut sesuai dengan perjuangan rakyat Banten di bawah pimpinan Sultan Ageng Tirtayasa yaitu mengadakan perang “ Dadali ” ( Perang Penghabisan ). Namun kemudian diganti dengan adanya beberapa usulan, antara lain : 1. Ambar Wijanarko dengan “ Suradira Jayaningrat Lebur Dining Pangastuti” ( semua perbuatan yang jahat, bertentangan dengan kebenaran akan hancur ). 2. Sunanto dengan “ Rastra Sewahotama ” ( sebagai abdi utama negara ) dan “ Gining Praptidena ” ( Mengagungkan negara ), 3. Ali Imron dengan “ Wicaksaning Naya ” ( sifat kebijakan dalam segala tindakan ), dan masih banyak lagi usulan dari rekan – rekan Bantara yang tidak bisa kami tuliskan di sini. Dalam rapat Ambalan yang dilaksanakan pada hari kamis,15 Januari 1998 ditetapkan sesanti Ambalan adalah “ Wicaksaning Naya ” yang diusulkan oleh Kak Ali Imron dengan alas an sesanti tersebut samping memiliki arti yang luas, kata – katanya singkat, mudah diingat dan diucapkan.
  • 19. 2.2 Sesanti Ambalan Dewi sartika Atas persetujuan anggota Ambalan maka ditetapkan : “ Memayu Hayuning Bawono ” dikukuhkan sebagai Sesanti Ambalan Dewi sartika. Sesanti ini diusulkan oleh Kak Sumaryono. Beliau sebagai guru di SMU N 1 Larangan yang kebetulan hadir ketika sedang dilaksanakan pertemuan kecil, 27 Pebruari 1998.
  • 20. BAB V PENUTUP A. Kesan – kesan Kami merasa waktu yang ada terlalu cepat berlalu bagi kami sehingga tanpa terasa satu tahun sudah terlewati. Selama kurun waktu 21 September 1997 sampai dengan 20 September 1998 kami mengurus Dewan Ambalan ini. Banyak kesan yang kami peroleh, baik selama latihan Pramuka maupun saat melaksanakan kegiatan besar seperti Perjumsami dak kegiatan Pelantikan. Mungkin kesan yang ada dalam benak kami. Ada rasa suka, duka, kadang juga merasa sedih sampai harus menitikkan air mata. Terutama yang paling berkesan adalah saat pengukuhan Ambalan. Semua itu telah menjadi kenangan bagi kami dan kami jadikan satu pintalan cerita dalam buku ini. B. Pesan – pesan Meskipun Ambalan sudah terbentuk dan memiliki nama, namun perjuangan belumlah usai. Dengan pengukuhan ini merupakan awal babak baru bagi adik – adik yang akan memegang tampuk pimpinan. Apakah akan membawa Ambalan ini terus maju dan berkibar dengan nama yang harum ? atau akan surut dan tenggelam seiring kepergian kami. Jelasnya, maju atau mundurnya Ambalan ini tergantung pada seluruh anggota Ambalan yang adik – adik pimpin. Akhirnya kepada rekan – rekan seangkatan serta kepada adik –adik kami ucapkan selamat dan terima kasih. Kepada Ka. Mabigus, Ka Gudep dan kakak – kakak Pembina Gudep 08.109/110 SMU N 1 Larangan Brebes, kami atas nama seluruh anggota Ambalan masa bakti 1997/1998 menyatakan penghargaan setinggi – tingginya dan mengucapkan terima kasih atas segala dukungan, perhatian serta bimbingan yang telah diberikan selama ini. Semaoga apa yang telah kita capai pada hari ini akan mendapat ridho dari Allah SWT, Amin. Kami ingin berpesan pada adik – adik juga diri kami sendiri, janganlah mengembangkan sifat iri yang dapat menghancurkan diri sendiri dan organisasi. Selamat bekerja selalu berpegang pada “ Wicaksaning Naya ” dan “ Memayu Hayuning Bawono ”. “ JAYA SULTAN AGENG TIRTAYASA, JAYA DEWI SARTIKA …. !”
  • 21. SURAT KEPUTUSAN GERAKAN PRAMUKA GUDEP 08.109/110 SMU N 1 LARANGAN BREBES NOMOR : 001/KPTS GP/1998 TAHUN 1998 TENTANG NAMA, LAMBANG, DAN KIBARAN CITRA AMBALAN GUGUSDEPAN 08.109/110 Ketua Gugusdepan Gerakan Pramuka 08.109/110 SMU N 1 Larangan : Menimbnag : 1. Bahwa Gerakan Pramuka menggunkan berbagai macam tanda pengenal yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka untuk member dorongan gairah, dan semangat pada pemakainya sehingga mereka dapat melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab dengan sebaik – baiknya serta meningkatkan pengetahuan, kecakapan, kemampuan, dan pengalamanya. 2. Bahwa untuk mendorong maju, memberi semangat kebanggan bagi para Pramuka Penegak Gugusdepan 08.109/110 SMU N 1 Larangan maka ditetapkan Lambang Ambalan. Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka; 2. Keputusan Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor: 080 Tahun 1998 Tentang Pola Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega; 3. Keputusan Kwarda XI Jawa Tengah Nomor 19/KPTS/D.XI/79 tentang Tanda, Lambang, Bendera, dan Kibaran Citra Ambalan Penegak dan Racana Pandega. Memperhatikan : Saran, Usul, dan Pengajuan dari Dewan Ambalan Penegak Gudep 08.109/110 SMU N 1Larangan
  • 22. MEMUTUSKAN Menetapkan : P e r t a m a : Nama Ambalan Penegak Gudep 08.109 adalah Sultan Ageng Tirtayasa dan Ambalan Penegak 08.110 adalah Dewi Sartika. K e d u a : Gambar Lambang Ambalan Gudep 08.109/110 berbentuk segi lima beraturan, sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini. K e t I g a : Kibaran Citra Ambalan Gudep 08.109/110 berbentuk empat persegi panjang berukuran 90 x 60 cm dengan rumbai di tepinya dan di dalamnya terdapat lambang Ambalan. K e e m p a t : Uraian Arti kiasan lambang Ambalan Gudep 08.109/110 seperti terlampir dalam surat keputusan ini. K e l I m a : Lambang Ambalan dipakai oleh anggota Ambalan di lengan kiri ± 6 cm di bawah jahitan lengan baju seragam Pramuka dan pemakainya dengan upacara sederhana. K e e n a m : keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dengan ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan pembetulan. Ditetapkan di : Larangan Pada tanggal : 20 September 1998 GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN 08.109/110 SMU N 1 LARANGAN K e t u a, Drs. Sri Handanarwati Rahardjo NIP 1 3 0 7 9 4 3 4 5
  • 23. LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN GERAKAN PRAMUKA GUGUSDEPAN 08.109/110 NOMOR : 001/KPTS GP/98 TANGGAL : 20 September 1998 TENTANG : NAMA, LAMBANG, DAN KIBARAN CITRA AMBALAN GUDEP 08.109/110 AMBALAN GUDEP 08.109 I. NAMA “SULTAN AGENG TIRTAYASA” Sultan Ageng Tirtayasa adalah sultan Banten yang ke – 6, lahir pada tahun 1631 M. Nama kecil beliau Abul Fath Abdul Fattah. Beliau tidak sombong, berkepribadian kuat, tidak mau ikut – ikutan dan tidak mudah terpengaruh lingkungan yang akan menjerumuskannya. Beliau bergelar “ Tirtayasa ” setelah membangun istana Tirtayasa yang menjadi lambang kedaulatan Banten. Dengan “ RAWE – RAWE RANTAS, MALANG – MALANG PUTUNG ” mengadakan perang dadali berjuang mengusir VOC dari Banten. Sang Banteng dari Banten ini wafat di penjara pada tahun 1683 oleh karena keserakahan putaranya sendiri, yaitu Sultan Haji. Beliau belum berhasil, tetapi perjuangannya itu telah memberikan inspirasi bagi generasi penerus. Karena perjuangannya, pemerintah Indonesia menganugerahi Almarhum dengan Pahlawan Nasional. II. BENTUK DAN MOTIF DALAM GAMBAR 1. Daun lambang Ambalan yang berbentuk segi lima melambangkan dasar falsafah negara, yaitu Pancasila. 2. Berbentuk relief yang menyerupai bentangan alam melambangkan tempat membina diri dan berbakti dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan di alam terbuka. 3. Bintang yang bersudut lima melambangkan bahwa anggota Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa adalah insan yang berketuhanan Yang Maha Esa. 4. Bentuk segi tiga sama sisi melambangkan janji seorang pramuka ( Tri Satya ) yang akan dilaksankan secara selaras, serasi, dan seimbang. 5. Keris yang lurus dan bercahaya sebagai pusaka kebanggaan Sultan Ageng Tirtayasa, melambangkan bahwa anggota Ambalan memiliki pandangan yang lurus, suci, dan berwibawa serta mampu menjadi panutan bagi yang lain.
  • 24. 6. Pagar api yang sepuluh lidah api melambangkan bahwa anggota Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa dalam berperilaku tidak akan menyimpang dari batasan Dasa Darma. 7. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan melambangkan keselarasan gerak anggota Ambalan yang sedang membina dirinya sebagai makhluk pribadi, social, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa menuju cita – cita bangsa yang tinggi untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dan ke luar organisasi Gerakan Pramuka. 8. Pita yang menghubungkan dua buah Merah Putih bertuliskan nama Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa, melambangkan bahwa anggota Ambalan akan terus bersatu untuk menjaga dan mempertahankan keberadaan Sang Merah Putih dari berbagai ancaman. III. WARNA Makna warna – warna yang dipakai dalam lambang Ambalan sesuai dengan penggunaanya adalah sebagai berikut : 1. Hitam bermakna : Kesungguh – sungguhan /keteguhan/keabadian. 2. Biru bermakna : Persahabatan/pengabdian/ketaatan/udara. 3. Kuning bermakna: kesejahteraan/kebesaran/keagungan/kebijaksanaan /kejayaan/kecerdasan. 4. Merah bermakna : keberanian/dinamika/kasih sayang. 5. Putih bermakna : kemurnian/kejujuran/keprasajahan/kebersihan/kesucian Kewajiban. 6. Cokelat bermakna : kekuatan/stabilitas. IV. SESANTI Sesanti Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa “ WICAKSANING NAYA ”, yang memiliki arti selalu bertindak bijaksana dalam segala kegiatan. V. ARTI KESELURUHAN Bahwa Ambalan Sultan Ageng Tirtayasa bertekad akan terus membina diri, berlatih dan berkarya di alam terbuka agar menjadi manusia yang kuat fisik dan mental, yang selanjutnya mampu memberikan teladan bagi yang lain sesuai dengan Dasa Darma yang diamalkannya untuk melaksankan darma baktinya ke dalam dan di luar organisasi Gerakan Pramuka, serta mengabdikan diri kepada bangsa dan negara Republik Indonesia dengan terus memupuk rasa persatuan
  • 25. dan kesatuan, ikut membangun dan mempertahankan Sang Merah Putih seabagai lambang kedaulatan tanpa rasa takut. AMBALAN GUDEP 08.110 I. NAMA “ DEWI SARTIKA ” Raden Dewi Sartika lahir di Cicalengka, Jawa Barat tanggal 4 Desember 1884. Beliau lahir dari pasangan R. Rangga Somanagara dengan R. A Raja Permas. Cita – cita beliau, mendidik anak – anak gadis agar kelak menjadi ibu rumah tangga yang baik, bisa berdiri sendiri, luwes dan terampil. Tahun 1905 beliau mendirikan “ Sekolah Istri ” atas bantuan kakeknya R. A. A. Martanegara dan den Hamer, seorang inspektur di kantor pengajaran. Tahun 1910 sekolah ini berganti nama “ Sekolah Kautaman Istri ”. bilau bersama suaminya, R. Kanduruan Agah Suriawinata bahu – membahu mendirikan sekolah kautaman istri. Atas jasa – jasanya, pada tahun 1922 pemerintahan Belanda menganugerahkan bintang perak kepada beliau. Beliau wafat dalam usia 63 Tahun. Tepatnya pada hari kamis,11 September 1947 pukul 09.00 di rumah sakit Cinean, jenazahnya dimakamkan di Cinean, dan pada tahun 1951 makam beliau dipindahkan ke makam keluarga Bupati di jalan karanganyar. Beliau mendapat gelar pahlawan Kemerdekaan Nasional, sesuai dengan SK Presiden RI No. 252 tanggal 1 Desember 1966. II. BENTUK DAN MOTIF DALAM GAMBAR 1. Daun lambang Ambalan yang berbentuk segi lima melambangkan dasar falsafah negara, yaitu Pancasila. 2. Berbentuk relief yang menyerupai bentangan alam melambangkan tempat membina diri dan berbakti dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan di alam terbuka. 3. Bintang yang bersudut lima melambangkan bahwa anggota Ambalan Dewi Sartika adalah insan yang berketuhanan Yang Maha Esa. 4. Bentuk segi tiga sama sisi melambangkan janji seorang pramuka ( Tri Satya ) yang akan dilaksankan secara selaras, serasi, dan seimbang. 5. Buku dan pena melambangkan perjuangan Dewi Sartika dalam rangka mendidik anak – anak gadis priyayi pada zamannya, dan perjuangannya ini akan dilanjutkan oleh anggota Ambalan Dewi Sartika.
  • 26. 6. Dua tangkai binga melati dengan kelopak bunga yang berjumlah sepuluh, melambangkan sepuluh butir kode moral pramuka yang luhur, yang harum seperti halnya bunga melati yang putih dan akan menjadi pandangan bagi seluruh anggota Ambalan Dewi Sartika. 7. Dua buah tunas kelapa yang berpasangan melambangkan keselarasan gerak anggota Ambalan yang sedang membina dirinya sebagai makhluk pribadi, social, dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa menuju cita – cita bangsa yang tinggi untuk kemudian mengabdikan dirinya ke dalam dan ke luar organisasi Gerakan Pramuka. 8. Pita yang menghubungkan dua buah Merah Putih bertuliskan nama Ambalan Dewi Sartika, melambangkan bahwa anggota Ambalan akan terus bersatu untuk menjaga dan mempertahankan keberadaan Sang Merah Putih dari berbagai ancaman. III. WARNA Makna warna – warna yang dipakai dalam lambang Ambalan sesuai dengan penggunaanya adalah sebagai berikut : 1. Hitam bermakna : Kesungguh – sungguhan /keteguhan/keabadian. 2. Biru bermakna : Persahabatan/pengabdian/ketaatan/udara. 3. Kuning bermakna: kesejahteraan/kebesaran/keagungan/kebijaksanaan /kejayaan/kecerdasan. 4. Merah bermakna : keberanian/dinamika/kasih sayang. 5. Putih bermakna : kemurnian/kejujuran/keprasajahan/kebersihan/kesucian Kewajiban. 6. Cokelat bermakna : kekuatan/stabilitas IV. SESANTI Sesanti Ambalan Dewi Sartika adalah “ MEMAYU HAYUNING BAWONO ” tyang berarti selalu menjaga keindahan alam, menjaga perdamaian dunia. V. ARTI KESELURUHAN Bahwa Ambalan Dewi Sartika bertekad akan terus membina diri, berlatih dan berkarya di alam terbuka agar menjadi manusia yang kuat fisik dan mental, yang selanjutnya mampu memberikan teladan bagi yang lain sesuai dengan Dasa Darma yang diamalkannya untuk melaksankan darma baktinya ke dalam dan di luar organisasi Gerakan Pramuka, serta mengabdikan diri kepada bangsa dan negara Republik Indonesia dengan terus memupuk rasa persatuan dan kesatuan,
  • 27. ikut membangun dan mempertahankan Sang Merah Putih seabagai lambang kedaulatan tanpa rasa takut. SANDI AMBALAN SULTAN AGENG TIRTAYASA GUDEP 08.109 SMU N 1 LARANGAN BREBES Terlajir seorang satria gagah perkasa Jujur, rendah hati dan berbudi luhur Pemimpin yang cita – citanya tak pernah padam Berdiri kokoh di tengah badai Berbekal keyakinan akan kebenaran Mengusir kebatilan’ Perwira bangsa agung laksana Teguh dalam pendirian Sekali tapak satu kehendak Berbakti dan mengabdi Tanah air bumi pertiwi Wilwatikta persada Mengharap pada tunas muda bangsa Pengalaman dasa darma dan tri satya Berstu padu Mengangkat laksa, karkat dan martabat Insan yang taat dan bertaqwa Kepada agama dan Tuhannya SANDI AMBALAN DEWI SARTIKA Selamat sentausa GUDEP 08.110 SMU N 1 LARANGAN BREBES Bahagia dunia akhirat. Dalam semangat juang di dada Menjunjung tinggi kebenaran Bertekad ….. Mengisi pembangunan Republik ini Dengan segala daya kekuatan yang dipunya Atas berkat Allah yang mahakuasa Niat hati mantap membelanya Dengan kelemahan lembutan Endah prasetya tan manunggal Wanita utama luhur budinya Ikrar setia pada Negara Semangat dasa darma Ataupun jiwa Tri Satya Rekat bersatu Tanpa memandang Bhineka Ikrar teguh mengisi kemerdekaan Karya agung bangsa berwibawa Alam Bhineka Tunggal Ika