Dokumen tersebut membahas program kesehatan gigi dan mulut di sekolah yang meliputi pemeriksaan gigi siswa, mengajarkan menyikat gigi dengan benar menggunakan pasta gigi berflourida, serta melakukan penjaringan dan pemeriksaan kesehatan gigi siswa secara berkala untuk mencapai tujuan kesehatan gigi yang optimal bagi siswa.
2. Anak - Anak
• Gigi bersusun
• Gigi susu berlobang/gigi sakit
Dewasa
• Gigi Berlobang – sakit/sulit mengunyah
• Gusi Bengkak - sakit
Lansia
• Gigi Goyah – sulit makan
• Gigi Berlobang - sakit
3. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut mengacu pada Global
Goals for Oral Health 2020 yang dikembangkan oleh FDI,
WHO dan IADR. Salah satu program kesehatan gigi dan
mulut secara global adalah WHO Global Oral Health
Programme (GOHP)
Indikatornya Global Goals for Oral Health 2020 adalah:
• Berkurangnya rasa sakit yang dinilai dari berkurangnya hari
absen di sekolah karena sakit.
• Peningkatan proporsi bebas karies pada usia 6 tahun
sebanyak x%.
• Penurunan komponen D dari DMFT pada usia 12 tahun
sebanyak x%, dengan perhatian khusus pada kelompok berisiko
tinggi.
• Berkurang sebanyak x% jumlah gigi di ekstraksi karena karies
padausia 18 tahun.
4. Salah satu resolusi dari The 60thWorld Health
Assembly (WHA) oleh WHO tahun 2007 adalah
mengembangkan dan mengimplementasikan
promosi kesehatan gigi dan mulut serta
pencegahan penyakit gigi dan mulut sebagai
bagian dari kegiatan promosi kesehatan di
sekolah dengan fokus pada PHBS dan
praktek perawatan diri sendiri di sekolah,
yaitu dengan pelaksanaan sikat gigi setiap
hari di sekolah.
5. • 90 % anak umur 5 tahun
bebas karies
• Tk keparahan kerusakan gigi
pada anak 12thn sbesar 1
WHO
1995
• DMF –T anak 12 thn < = 2
• PTI 20%
Depkes
2000
5
DMF-T tingkat keparahan penyakit gigi dan PTI performed
treatment indeks motivasianak menambalkan gigi
6. DepkesRI
2004
• Bagian integral dari pelayan
kesehatan
Depkes RI,
1996
• Meletakkan landasan kokoh
bagi terwujudnya manusia
yang berkualitas
UU Kes 23,
1992
• Meningkatkan kemampuan
hidup sehat peserta didik
6
7. Umum
• Tercapainya kesehatan gigi dan mulut yang
optimal bagi anak sekolah
Khusus
bagi siswa
• Punya pengetahuan ttg KESGILUT
• Punya sikap/kebiasaan memelihara
KESGILUT
• Mendapat pelayanan medik dasar KESGILUT
8. Meningkatnya derajat kesehatan gigi dan
mulut siswa
Meningkatnya pengetahuan tentang
kesehatan gigi dan mulut siswa
Meningkatnya sikap/kebiasaan pelihara diri
terhadap kesehatan gigi dan mulut siswa
Siswa mendapatkan pelayanan medik gigi
dasar atas permintaan (care on demand)
9. DEPKES RI
1996
• 100% SD melaksanakan pendidikan KESGILUT
• < 80% SD melaksanakan sikat gigi massal
• < 50% SD mendapat pelayanan medik dasar gigi atas
permintaan
• <30 % SD mendapat pelayanan medik dasar gigi di
Fasilitas kesehatan
DEPKES RI
2000
• Frekuensi pembinaan UKGS ke SD minimal 2x /thn
• Min 75% murid SD dpt pemeriksaan kesehatan gilut
• Min 80% murid SD dpt perawatan medik gigi dasar,
dari seluruh murid SD yg tlh terjaring unt dpt
perawatan lanjutan
10. • Pelatihan guru dan petugas
kesehatan dlm bidang kesehatan
gigi
• Pendidikan/Penyuluhan gilut oleh
guru sesuai kurikulum
Kegiatan
Promotif
• Sikat Gigi Masal unt Kelas I,II, III
dengan menggunakan pasta gigi
mengandung flour minimal 1x
sebulan
• Penjaringan kesehatan GILUT
Kegiatan
Preventif
11. • Guru UKS
• Wali kelas
• Dokter Kecil yang telah dilatih
tentang kesehatan GILUT
Sekolah
• Dokter / dokter gigi
• Perawat gigi
• Tenaga kesehatan lainnya
Puskesmas
12. Kepala sekolah/ Guru SD
•Membantu tenaga kesehatan gigi
dalam pengumpulan data (screening)
yaitu pemeriksaan seluruh murid
secara berkala.
•Pendidikan kesehatan gigi pada murid
seperti penyuluhan tentang kesehatan
gigi dan mulut pada waktu pelajaran
Orkes.
•Pembinaan dokter kecil.
•Latihan gosok gigi.
•Merujuk murid ke puskesmas untuk
dilakukan perawatan bila menemukan
murid dengan keluhan penyakit gigi.
•Membina kerjasama dengan petugas
kesehatan dalam kesehatan
lingkungan dan makanan yang dijual
di lingkungan sekolah.
•Membantu guru dalam sikat gigi
bersama
Dokter Kecil
•Membantu guru dalam memberi
dorongan agar murid berani
untuk diperiksa giginya.
•Membantu guru dalam memberikan
penyuluhan kesehatan gigi.
•Memberi petunjuk kepada murid
mengenai tempat berobat gigi
13. Kepala Puskesmas
•koordinator
pelaksanaan UKGS.
•pembimbing dan
motivator.
•Bersama dokter gigi
melakukan
perencanaan kesehatan
gigi dan mulut.
Dokter gigi
•penanggung jawab
pelaksanaan
operasional UKGS.
•Bersama kepala
puskesmas dan perawat
gigi menyusun rencana
kegiatan, memonitoring
program, dan evaluasi.
•Membina integrasi
dengan unit terkait di
tingkat Kecamatan,
Dati II dan Dati I
•Memberi bimbingan dan
pengarahan kepada
tenaga perawat gigi,
UKS, guru SD, dan
dokter kecil.
•Dapat bertindak
sebagai pelaksana UKGS
jika tidak ada perawat
Perawat gigi
•Bersama dokter gigi menyusun
rencana UKGS dan pemantauan
SD.
•Membina kerjasama dengan
tenaga UKS dan Depdikbud.
•Melakukan persiapan atau
lokakarya mini untuk
menyampaikan rencana kepada
pelaksana terkait.
•Pengumpulan data yang
diperlukan dalam UKGS berupa
data sosiodemografis dan data
epidemiologis.
•Melakukan kegiatan analisis
teknis dan edukatif, seperti:
•a)Pengarahan kepada tenaga
UKS, Guru SD, dokter kecil,dan
orang tua murid.
•b)Pembersihan karang gigi.
•c)Pelayanan medik gigi
(menerima rujukan dari guru
dan petugas kesehatan
lainnya).
•Monitoring pelaksanaan UKGS.
•Melaksanakan pencatatan dan
pelaporan.
•Evaluasi program.
14. No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Healty teeth healthy kids
1. Pemeriksaan gigi dan mulut pada siswa
2. Menyikat gigi setiap hari dengan pasta gigi berflouride
pada siswa
a. Melakukan pemeriksaan pada gigi dan mulut siswa sekolah dasar, meliputi
pemeriksaan jaringan keras dan jaringan lunak dan melakukan pencatatan
tentang hasil diagnosanya secara keseluruhan.
b. Demonstrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar kepada guru kelas dan
dokter kecil
c. Memberikan disclosing agent pada siswa sebagai identifikasi plak gigi.
d. Melakukan sikat gigi bersama dengan pasta gigi berflouride setiap pagi
setelah sarapan
1. Mencuci tangan setiap hari dengan sabun Melakukan 6 langkah cuci tangan setiap hari dengan sabun
1. Pembasmian cacing 2 kali setahun untuk peserta didik Pemberian obat cacing secara berkala
Friday is fruit day Memakan buah-buahan lokal di sekolah setiap hari jumat
Pemantauan tumbuh kembang oleh dokcil setiap bulan Melakukan antropometri (penimbangan BB dan pengukuran TB) pada siswa
Penjaringan dan pemeriksaan berkala Memeriksa kesehatan siswa mulai dari kesehatan umum dan gigi